• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN GRESIK

TAHUN 2015

DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN

PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya semata, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2015 ini dapat diselesaikan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan salah satu cara perbaikan kinerja organisasi yang harus dan terus dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2015 ini disusun sebagai bentuk/media pertanggungjawaban Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik selama tahun anggaran 2015. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang agar semakin baik dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan Kelautan, Perikanan dan Peternakan di Kabupaten Gresik serta bermanfaat bagi seluruh aparat di lingkungan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Gresik dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) di Kabupaten Gresik.

Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2015 ini belum sempurna. Untuk itu, dengan segala kekurangan dan keterbatasan

(3)

yang ada diharapkan masukan dan saran guna perbaikan dalam kinerja maupun dalam penyusunan laporan ini di masa mendatang.

Demikian semoga laporan ini ada guna dan manfaatnya.

Gresik, Januari 2016 KEPALA DINAS

KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK

Drs. LANGU PINDINGARA, M.Si

Pembina Tk.1

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

RINGKASAN EKSEKUTIF ... v

I. PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Maksud dan Tujuan ... 3

I.3. Dasar Hukum ... 3

I.4. Pola Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dan Hubungan dengan Dokumen Perencanaan Kinerja SKPD ... 5

I.5. Sistematika ... 6

II. PERENCANAAN STRATEGIS ... 7

2.1. Rencana Strategis ... 7

2.1.1. Visi ... 7

2.1.2. Misi ... 8

2.1.3. Tujuan dan Sasaran ... 9

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 13

2.2.1. Komitmen Kinerja ... 17

2.2.2. Pernyataan Keberhasilan Komitmen Kinerja ... 21

III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 23

3.1. Capaian Kinerja Organisasi ... 23

3.2. Analisis Capaian Kinerja ... 28

3.3. Akuntabilitas Kinerja Keuangan ... 50

IV. P E N U T U P ... 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Rencana Strategis (RS) 2011-2015 Lampiran 2 Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 Lampiran 3 Formulir Penetapan Kinerja 2015

(5)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik berdasarkan Tingkat

Pendidikan sampai dengan 31 Desember 2015 ... 2 2. Tabel 2.2 Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Kelautan,

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik

(6)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Dinas Kelutan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan serta untuk menilai kinerja pejabat dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran untuk mencapai misi Organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Kelutan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015, yang tertuang dalam Peraturan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Nomor 1668 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015, yang merupakan pedoman dalam pembangunan di bidang Kelautan, Perikanan dan Peternakan di Kabupaten Gresik selama tahun 2011-2015 dengan visi “Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan,

perikanan dan peternakan secara profesional dan berkelanjutan menuju masyarakat sejahtera”, dengan 6 (enam) misi yaitu; Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat Kelautan, Perikanan dan Peternakan, Memperkuat Struktur Usaha Kelautan, Perikanan dan Peternakan dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Mendorong Optimalisasi dan Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perikanan dan Peternakan Menuju Pembangunan Yang Berkelanjutan, Meningkatkan Kecerdasan dan Kesehatan Masyarakat Melalui Peningkatan Konsumsi Protein Hewani, Menciptakan Iklim Usaha Kelautan, Perikanan dan Peternakan yang Kondusif, Meningkatkan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Kelautan, Perikanan dan Peternakan Melalui Kelembagaan yang Tangguh.

Analisis akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap 6 (enam) misi tersebut, yang meliputi 10 (sepuluh) tujuan dan dijabarkan dalam 10 (sepuluh) sasaran, dimana untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan sebanyak 14 (empat belas) indikator kinerja sasaran, dengan didukung 13 (tiga belas) program dan 64 (enam puluh empat) kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015. Pelaksanaan program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut, secara umum dapat

(7)

2015, yaitu bila dilihat dari dari 21 (dua puluh satu) indikator kinerja sasaran yang dicapai, ada 15 (lima belas) indikator kinerja sasaran tercapai dengan kategori sangat baik, 2 (dua) indikator kinerja sasaran tercapai dengan kategori baik, 1 (satu) indikator kinerja sasaran tercapai dengan kategori cukup baik dan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran tercapai dengan kategori kurang baik.

Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran tersebut di atas tidak terlepas dari dukungan dana. Untuk mendukung pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja sasaran, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik tahun 2015 mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 15.205.054.700,-, yang direalisasikan sebesar Rp. 12.748.007.692,- atau 83,84%. terdapat silva Rp. 2.434.173.833,- atau 16,16%.

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepostime, disebutkan bahwa salah satu asas umum penyelenggaraan negara adalah asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik. Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik, sebagaimana termuat dalam Peraturan Bupati Gresik Nomor 45 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik, maka Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik mempunyai tugas untuk:

“Membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan bidang kelautan, perikanan dan peternakan serta tugas pembantuan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan“.

Struktur kelembagaan atau organisasi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sebagaimana tertera dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (untuk lembaga tertentu menyesuaikan Perdanya) serta Peraturan Bupati Gresik Nomor 12 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Bupati Gresik Nomor 61 Tahun 2008 tentang pembentukan unit pelaksana teknis pada dinas daerah di kabupaten gresik, yang terdiri dari :

1. Kepala Dinas;

(9)

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Program dan Pelaporan; c. Subbagian Keuangan;

3. Bidang Kelautan, terdiri dari:

a. Seksi Eksplorasi dan Konservasi;

b. Seksi Pengolahan Pesisir, Pantai dan Pulau-Pulau Kecil; c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya; 4. Bidang Perikanan, terdiri dari:

a. Seksi Perikanan Tangkap ; b. Seksi Perikanan Budidaya ; c. Seksi Suaka dan Plasma ; 5. Bidang Peternakan, terdiri dari:

a. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner ; b. Seksi Kesehatan Hewan ;

c. Seksi Budidaya dan Pengembangan Ternak ; 6. Bidang Pemberdayaan dan Usaha, terdiri dari:

a. Seksi Bina Usaha dan Perijinan; b. Seksi Teknologi dan Pemasaran; c. Seksi Sarana dan Prasarana; 7. Kelompok Jabatan Fungsional;

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari :

a. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Wilayah Bawean;

b. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan dan Ternak;

c. Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya dan Penangkapan Ikan; d. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Pesisir di Kecamatan Gresik;

Secara operasional, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik didukung sumber daya manusia sebanyak 84 (delapan puluh empat) orang yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sedangkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik terdiri atas 11 (sebelas) ruang kerja, 66 (enam puluh enam) meja dan kursi kerja, 26 (dua puluh enam) komputer/laptop, 8

(10)

(delapan) kendaraan operasional roda 4 dan 21 (dua puluh satu) kendaraan operasional roda 2.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap kontribusi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam melaksanakan tugas bidang urusan Kelautan, Perikanan dan Peternakan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas ini dapat menjadi sumber informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik selama Tahun Anggaran 2015; sebagai pendorong penerapan SAKIP di jajaran Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sehingga terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

1.3 Dasar Hukum

Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Akuntabfitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tahun Anggaran 2015 adalah :

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

(11)

h. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pernbagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;

l. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

m. Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

n. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang disempunakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

p. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah;

q. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

r. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah;

s. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;

(12)

t. Peraturan Bupati Gresik Nomor 45 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik;

u. Peraturan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Nomor 1668 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2011 – 2015.

1.4 Pola Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dan Hubungan dengan Dokumen Perencanaan Kinerja SKPD

Sebagai media pertanggungjawaban Publik atas pelaksanaan Program dan kegiatan pada Tahun 2015 sebagai mana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sesuai amanat dalam Program Jangka Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Gresik maka ruang lingkup penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun di batasi ruang lingkup pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2015.

Pola penyusunan yang digunakan untuk dapatnya menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

1. Pertama, mengumpulkan Data Laporan Kinerja sesuai bidang urusan Kelautan, Perikanan dan Peternakan;

2. Kedua, inventarisasi sasaran dengan indikator kinerja yang disesuaikan dengan target kinerja sebagai mana tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2015, dan

3. Ketiga, dari target kinerja yang direncanakan kemudian dicocokkan terhadap realisasi kinerja sesuai dengan indikator yang telah disepakati.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan hasil kinerja suatu organisasi, yang diketahui dengan membandingkan realisasi indikator kinerja sasaran dengan target indikator kinerja sasaran dalam Rencana Strategis organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2015 merupakan laporan capaian kinerja untuk mencapai target indikator kinerja yang telah ditentukan dalam Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015.

(13)

1.5 Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2015 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, sebagai berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Dasar Hukum

1.4. Pola Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dan Hubungan dengan Dokumen Perencanaan Kinerja Daerah

1.5. Sistematika

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS 1.1. Rencana Strategis

1.1.1. Visi 1.1.2. Misi

1.1.3. Tujuan dan Sasaran 1.2. Rencana Kinerja Tahun 2015

1.2.1. Komitmen Kinerja

1.2.2. Pernyataan Keberhasilan Komitmen Kinerja BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi 3.2. Analisis Capaian Kinerja

3.2. Akuntabilitas Kinerja Keuangan BAB IV. PENUTUP

LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Rencana Strategis (RS) 2011-2015 Lampiran 2. Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 Lampiran 3. Formulir Penetapan Kinerja 2015

(14)

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS

2.1 Rencana Strategis

Perencanaan Strategis adalah proses berkelanjutan dan sistematis dari

pembuatan keputusan yang beresiko, yaitu dengan memanfaatkan

sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha

melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik.

Perencanaan strategis disusun sebagai acuan dalam pengelolaan

sumber daya, yang mana diharapkan dengan adanya perencanaan strategis

tersebut, pengelolaan sumber daya dapat dilakukan secara lebih terarah dan

terkendali serta dapat mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan

lingkungan internal dan eksternal yang terjadi.

Komponen Perencanaan Strategis meliputi pernyataan Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa

kebijakan dan program kerja. Komponen-komponen Perencanaan Strategis

tersebut telah dituangkan dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Kelautan,

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik yang ditetapkan pada tanggal

Desember 2010 dengan Peraturan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Gresik Nomor 1668 tentang Rencana Strategis Dinas

Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2011 -2015.

2.1.1 Visi

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan sebagai sebuah gambaran

kemana suatu instansi/organisasi harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan

inovatif serta mampu memberikan harapan bagi semua komponen instansi/

organisasi. Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Gresik yaitu

“Gresik

yang Agamis, Adil, Makmur dan Berkehidupan yang Berkualitas” dan

(15)

melaksanakan urusan yang menjadi kewenangannya merumusan visi Dinas

Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik adalah:

“Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan, perikanan dan

peternakan secara profesional dan berkelanjutan menuju masyarakat

sejahtera “

Arti dan makna dari visi tersebut adalah :

1. Pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola suatu kegiatan

tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain; membantu

merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; memberikan

pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan

kebijaksanaan dan pencapaian tujuan

2. Sumberdaya adalah faktor produksi, bahan, keadaan atau segala sesuatu

baik yang berwujud maupun tidak, yang dapat digunakan manusia untuk

memenuhi keperluannya

3. Kelautan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan laut

4. Perikanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

penangkapan, pemeliharaan dan pembudidaya ikan

5. Peternakan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pemeliharaan dan pembiakan ternak

6. Profesional adalah berhubungan dengan profesi; memerlukan

kepandaian khusus untuk menjalankannya

7. Berkelanjutan adalah berlangsung terus menerus; berkesinambungan

8. Sejahtera adalah suatu kondisi aman, sentosa dan makmur

3.1.1 Misi

Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak

dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Setiap Satuan Kerja Perangkat

Daerah sebagai satu kesatuan organisasi instansi pemerintah harus memastikan

agar visi yang telah ditetapkan dapat diupayakan perwujudannya. Untuk itu

disusun tahapan yang terbagi kedalam dua tahapan yakni apa yang hendak

(16)

dicapai dan bagaimana upaya untuk mencapainya. Salah satu unsur dalam

tahapan tersebut adalah penetapan misi organisasi yang dalam hal ini adalah

misi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik.

Dalam rangka mewujudkan visi-nya maka ditetapkan misi yang

diemban Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun

2011-2015 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan, perikanan dan

peternakan

2. Memperkuat struktur usaha kelautan, perikanan dan peternakan dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

3. Mendorong optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kelautan,

pesisir, pulau-pulau kecil, perikanan dan peternakan menuju

pembangunan yang berkelanjutan

4. Meningkatkan kecerdasan dan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan konsumsi protein hewani

5. Menciptakan iklim usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang

kondusif

6. Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat kelautan, perikanan

dan peternakan melalui kelembagaan yang tangguh

3.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan

misi yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus

konsisten dengan tugas dan fungsinya secara kolektif, yang menggambarkan

arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai/

diciptakan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam

fokus pelaksanaan misi lembaga, meletakkan kerangka prioritas untuk

menfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan

misinya.

(17)

Dengan mengacu pada visi dan misi Dinas Kelautan, Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Gresik serta didasarkan pada isu-isu strategis dalam

Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik

tahun 2011-2015, ditetapkan tujuan yang ingin dicapai Dinas Kelautan,

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik.

Tujuan Organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi organisasi, dengan demikian setiap sasaran mengandung

makna:

1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu sampai tahun terkahir Rencan Strategis;

2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang

ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi;

3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran dan

strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan

pokok organisasi selama kurun waktu rencana stategis.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin

dicapai atau dihasilkan oleh suatu organisasi melaui tindakan-tindakan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai

secara nyata oleh organisasi dalam rumusan yang spesifik, terinci, dapat diukur

dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Secara rinci, berdasarkan batasan-batasan dalam penentuan tujuan

dalam mengimplementasikan Misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

Misi 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan, perikanan dan

peternakan

No

Tujuan

Sasaran

1.

Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan

peternakan

1.1 Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan

(18)

No

Tujuan

Sasaran

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

perikanan, peternakan dan masyarakat pesisir lainnya

2.1 Tercapainya kesejahteraan masyarakat perikanan, peternakan dan masyarakat pesisir lainnya

3. Meningkatkan pengendalian penyakit hewan menular dan mempertahankan status epidemiologi kesehatan hewan

3.1 Terkendalinya penyakit hewan menular dan status epidemiologi kesehatan hewan

Misi 2: Memperkuat struktur usaha kelautan, perikanan dan peternakan dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

No

Tujuan

Sasaran

1. Meningkatkan penerimaan daerah dari produk kelautan, perikanan dan peternakan

1.1. Tercapainya peningkatan penerimaan daerah dari produk kelautan, perikanan dan

peternakan 2. Memperkuat serta meningkatkan

kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan

peternakan secara terintegrasi

2.1. Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan

Misi 3: Mendorong optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya

kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil, perikanan dan peternakan menuju

pembangunan yang berkelanjutan

No

Tujuan

Sasaran

1.

Memanfaatkan sumber daya

kelautan, perikanan dan peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan

1.1 Terwujudnya pemanfaatan sumber daya kelautan, perikanan dan

peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan

Misi 4:

Meningkatkan kecerdasan dan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan konsumsi protein hewani

No Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kecukupan gizi masyarakat dari hasil perikanan dan peternakan

1.1 Tercapainya kecukupan gizi

masyarakat dari hasil perikanan dan peternakan

(19)

Misi 5:

Menciptakan iklim usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang

kondusif

No Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha

1.1 Terwujudnya penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha 2. Memanfaatkan teknologi dan informasi

kelautan, perikanan dan peternakan secara optimal

2.1 Tersedianya teknologi dan informasi kelautan, perikanan dan peternakan

3. Memperluas akses pasar domestik dan internasional

3.1 Terbukanya akses pasar domestik dan internasional

Misi 6:

Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat kelautan, perikanan

dan peternakan melalui kelembagaan yang tangguh

No Tujuan Sasaran

1. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan melalui kelembagaan yang tangguh dan akuntabel

1.1 Terselenggaranya administrasi pemerintahan melalui kelembagaan yang tangguh dan akuntabel 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan

2.1 Terpenuhinya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran dirumuskan dalam

perencanaan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara

operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi.

Untuk mencapai dan mewujudkan tujuan dan sasaran diatas Dinas Kelautan,

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik menentukan strategi, yaitu

Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan,

Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan

(20)

3.2. Rencana Kinerja Tahun 2015

Misi 1 : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan, perikanan dan

peternakan

No

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Target

1. 1.1 Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan

1.1.1. Jumlah produksi perikanan budidaya, tangkap,

perairan umum dan peternakan - Budidaya (ton) a. Udang windu b. Udang vanamae c. Bandeng d. Kerapu e. Nila - Penangkapan (ton) - Perairan umum (ton)

2.100,00 4.250,00 39.000,00 12,00 1.200,00 17.800,00 750,00 1.1.2. Produktivitas Lahan Tambak a. Payau (%) b. Tawar (%) - Peternakan (ton) 1. Daging 2. Telur 3. Susu 106,91 123,13 15.606,12 2.991,97 543,36 1.1.3. Jumlah Populasi Ternak

(ekor) 1. Sapi potong 2. Sapi perah 3. Kerbau 4. Kambing 5. Domba 6. Kuda 7. Ayam buras 8. Ayam ras petelur 9. Ayam ras pedaging 10. Itik 11. Entok 53.281,00 1.546,00 334,00 53.867,00 30.749,00 373,00 667.109,00 132.441,00 2.258.400,00 26.034,00 13.710,00 2. 2.1 Tercapainya kesejahteraan masyarakat perikanan, peternakan dan masyarakat pesisir lainnya 2.1.1. Jumlah pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha kelautan, perikanan dan peternakan (Rp./Th)

- Kelautan - Perikanan

17.935.225 25.155.900

(21)

No

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Target

3. 3.1 Terkendalinya

penyakit hewan menular dan status epidemiologi kesehatan hewan

3.1.1. Jumlah ternak mati akibat serangan penyakit (ekor)

- Sapi potong - Domba - Kambing - Ayam buras - Itik 400 300 600 14.000 300 3.1.2. Jumlah pelayanan uji

patologi dan kualitas air di Laboratorium keskannak (uji)

200

Misi 2: Memperkuat struktur usaha kelautan, perikanan dan peternakan dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

No

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Target

1. 1.1. Tercapainya peningkatan penerimaan daerah dari produk kelautan, perikanan dan peternakan 1.1.1. Jumlah penerimaan daerah dari usaha kelautan, perikanan dan peternakan (Rp.) 226.000.000 2. 2.1. Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan

2.1.1. Jumlah kelompok usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang lebih mandiri (klp) - Kelautan dan Perikanan - Peternakan 75 78.027

Misi 3: Mendorong optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya

kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil, perikanan dan peternakan menuju

pembangunan yang berkelanjutan

No

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Target

1.

1.1 Terwujudnya pemanfaatan sumber daya kelautan,

1.1.1. Jumlah kapal

(22)

No

Sasaran

Indikator Keberhasilan

Target

perikanan dan

peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan

1.1.2

Jumlah tambak yang

menerapkan teknologi

budidaya semi

intensif/intensif (buah)

25

1.1.3

Jumlah peserta IB

(orang)

14.250

Misi 4: Meningkatkan

kecerdasan

dan

kesehatan

masyarakat

melalui

peningkatan konsumsi protein hewani

No Sasaran Indikator Keberhasilan

Target 1. 1.1 Tercapainya

kecukupan gizi masyarakat dari hasil perikanan dan peternakan 1.1.1. Jumlah konsumsi masyarakat terhadap produk kelautan, perikanan dan peternakan (kg/kapita/th) - Ikan - Daging - Telur - Susu 31,50 12,99 0,85 0,33

Misi 5: Menciptakan iklim usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang

kondusif

No Sasaran Indikator Keberhasilan

Target 1. 1.1 Terwujudnya penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha

1.1.1. Jumlah pelaku usaha kelautan, perikanan dan peternakan (orang) - Nelayan - Petani ikan - Pengolah - Peternak ternak besar 13.592,00 26.251,00 2.446,00 28.949,00 2. 2.1 Tersedianya teknologi dan informasi kelautan, perikanan dan peternakan 2.1.1 Jumlah fasilitas IT (computer/laptop) (unit) 34 3. 3.1 Terbukanya akses pasar domestik dan internasional

3.1.1 Jumlah ekspor produk kelautan dan perikanan (ton)

(23)

No Sasaran Indikator Keberhasilan Target - Udang beku - Ikan - Kerang - Krupuk udang/ikan 28.687,50 4.387,50 843,75 2.767,50

Misi 6: Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat kelautan, perikanan

dan peternakan melalui kelembagaan yang tangguh

No Sasaran Indikator Keberhasilan

Target 1. 1.1 Terselenggaranya administrasi pemerintahan melalui kelembagaan yang tangguh dan akuntabel 1.1.1. Bulan terselenggaranya administrasi perkantoran (bulan) 12 1.1.2 Bulan terselenggaranya pemeliharaan sarana dan prasarana kerja (bulan)

12 1.1.3 Prosentase terselenggaranya program pelaporan (%) 100 2. 2.1 Terpenuhinya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan

2.1.1 Jumlah aparatur yang mengikuti diklat (orang) - Kelautan dan

perikanan - Peternakan

20 20 2.1.2 Jumlah pelaku usaha

kelautan, perikanan dan peternakan yang mengikuti pelatihan, bimbingan teknis, dll (orang) - Kelautan dan Perikanan - Peternakan 250 6 2.1.3 Jumlah layanan

konsultasi teknis CBIB (kali)

(24)

3.2.1. Komitmen Kinerja

Rencana Kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten

Gresik mengemban tanggung jawab urusan Kelautan, Perikanan dan

Peternakan yang merupakan penetapan program dan kegiatan tahunan, untuk

dapat mencapai sasaran-sasaran yang ingin dicapai tahun 2015. Rencana

Kinerja Tahun 2015 merupakan penjabaran atas Sasaran dan Program Tahun

2015 yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2011- 2015

(Lampiran 2.), yang dapat diuraikan sebagai berikut:

MISI 1: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan, perikanan dan

peternakan

1. Sasaran “Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan,

perikanan dan peternakan didukung dengan alokasi dana sebesar Rp.

1.231.848.100,-

No

Indikator Keberhasilan

Target

1.

1.1. Jumlah produksi perikanan budidaya, tangkap, perairan umum dan peternakan - Budidaya (ton) a. Udang windu b. Udang vanamae c. Bandeng d. Kerapu e. Nila - Penangkapan (ton) - Perairan umum (ton)

2.100,00 4.250,00 39.000,00 12,00 1.200,00 17.800,00 750,00 1.2. Produktivitas Lahan Tambak

a. Payau (%) b. Tawar (%) - Peternakan (ton) 1. Daging 2. Telur 3. Susu 106,91 123,13 15.606,12 2.991,97 543,36 1.3. Jumlah Populasi Ternak (ekor)

1. Sapi potong 2. Sapi perah 3. Kerbau 4. Kambing 5. Domba 6. Kuda 7. Ayam buras 53.281,00 1.546,00 334,00 53.867,00 30.749,00 373,00 667.109,00

(25)

No

Indikator Keberhasilan

Target

8. Ayam ras petelur

9. Ayam ras pedaging 10. Itik 11. Entok 132.441,00 2.258.400,00 26.034,00 13.710,00

2. Sasaran “Tercapainya kesejahteraan masyarakat perikanan, peternakan

dan masyarakat pesisir lainnya didukung dengan alokasi dana sebesar Rp.

1.107.317.550,-

No

Indikator Keberhasilan

Target

2. 2.1. Jumlah pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha kelautan, perikanan dan peternakan (Rp./Th)

- Kelautan - Perikanan

17.935.225 25.155.900

3. Sasaran “Terkendalinya penyakit hewan menular dan status epidemiologi

kesehatan hewan didukung dengan alokasi dana sebesar Rp. 260.000.000,-

No

Indikator Keberhasilan

Target

3. 3.1. Jumlah ternak mati akibat serangan penyakit (ekor) - Sapi potong - Domba - Kambing - Ayam buras - Itik 400 300 600 14.000 300 3.2. Jumlah pelayanan uji patologi dan

kualitas air di Laboratorium keskannak (uji)

200

Misi 2: Memperkuat struktur usaha kelautan, perikanan dan peternakan dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

1. Sasaran “Tercapainya peningkatan penerimaan daerah dari produk

kelautan, perikanan dan peternakan, didukung dengan alokasi dana sebesar

Rp. 6.687.015.900,-

No

Indikator Keberhasilan

Target

1. 1.1. Jumlah penerimaan daerah dari usaha kelautan, perikanan dan peternakan (Rp.)

(26)

2. Sasaran “Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan

sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan, didukung

dengan alokasi dana sebesar Rp. 104.849.000,-.

No

Indikator Keberhasilan

Target

2. 2.1. Jumlah kelompok usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang lebih mandiri (klp)

- Kelautan dan Perikanan - Peternakan

75 78.027

Misi 3: Mendorong optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya

kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil, perikanan dan peternakan menuju

pembangunan yang berkelanjutan

1. Sasaran “Terwujudnya pemanfaatan sumber daya kelautan, perikanan dan

peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan, didukung dengan

alokasi dana sebesar Rp. 1.534.641.550,-

No

Indikator Keberhasilan

Target

1.

1.1.

Jumlah kapal penangkap ikan (unit)

4.493

1.2

Jumlah tambak yang menerapkan

teknologi budidaya semi

intensif/intensif (buah)

25

1.3

Jumlah peserta IB (orang)

14.250

Misi 4: Meningkatkan kecerdasan dan kesehatan masyarakat melalui

peningkatan konsumsi protein hewani

1. Sasaran “Tercapainya kecukupan gizi masyarakat dari hasil perikanan dan

peternakan, didukung dengan alokasi dana sebesar Rp. 101.970.000,-.

No Indikator Keberhasilan Target

1. 1.1. Jumlah konsumsi masyarakat terhadap produk kelautan, perikanan dan

peternakan (kg/kapita/th) - Ikan - Daging - Telur - Susu 31,50 12,99 0,85 0,33

(27)

Misi 5: Menciptakan iklim usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang

kondusif

1. Sasaran “Terwujudnya penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha,

didukung dengan alokasi dana sebesar Rp. 360.334.550,-

No Indikator Keberhasilan Target

1. 1.1. Jumlah pelaku usaha kelautan, perikanan dan peternakan (orang) - Nelayan - Petani ikan - Pengolah - Peternak 13.592,00 26.251,00 2.446,00 28.949,00

2. Sasaran “Tersedianya teknologi dan informasi kelautan, perikanan dan

peternakan, didukung dengan alokasi dana sebesar Rp. 134.290.000,-

No Indikator Keberhasilan Target

2. 2.1 Jumlah fasilitas IT (computer/laptop) (unit)

34

3. Sasaran “Terbukanya akses pasar domestik dan internasional, didukung

dengan alokasi dana sebesar Rp. 197.834.550,-.

No Indikator Keberhasilan Target

3. 3.1. Jumlah ekspor produk kelautan dan perikanan (ton) - Udang beku - Ikan - Kerang - Krupuk udang/ikan 28.687,50 4.387,50 843,75 2.767,50

Misi 6: Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat kelautan, perikanan

dan peternakan melalui kelembagaan yang tangguh

1. Sasaran

“Terselenggaranya

administrasi

pemerintahan

melalui

kelembagaan yang tangguh dan akuntabel, didukung dengan alokasi dana

sebesar Rp. 3.196.353.500,-

No Indikator Keberhasilan Target

1. 1.1. Bulan terselenggaranya administrasi perkantoran (bulan)

(28)

No Indikator Keberhasilan Target 1.2 Bulan terselenggaranya pemeliharaan

sarana dan prasarana kerja (bulan)

12

1.3 Prosentase terselenggaranya program pelaporan (%)

100

2. Sasaran “Terpenuhinya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia

kelautan, perikanan dan peternakan, didukung dengan alokasi dana sebesar

Rp. 158.600.000,-

No Indikator Keberhasilan Target

2. 2.1 Jumlah aparatur yang mengikuti diklat (orang)

- Kelautan dan perikanan - Peternakan

20 20 2.2 Jumlah pelaku usaha kelautan,

perikanan dan peternakan yang

mengikuti pelatihan, bimbingan teknis, dll (orang)

- Kelautan dan Perikanan - Peternakan

250 6 2.3 Jumlah layanan konsultasi teknis CBIB

(kali)

125

3.2.2. Pernyataan Keberhasilan Komitmen Kinerja

Laporan yang akuntabel adalah laporan yang ketercapaian

sasarannya diukur berdasarkan indikator yang memiliki kriteria;

spesifik, dapat

dicapai, memiliki relevansi dengan sasaran, menggambarkan keberhasilan

sesuatu yang diukur dan dapat dikuantifikasi dan diukur. Indikator tersebut

telah disepakati oleh setiap stakeholder sebelum proses pelaksanaan program

dan kegiatan di jalankan sehingga dapat digunakan sebagai sarana analisis dan

evaluasi terhadap kinerja organisasi.

(29)

Indikator kinerja adalah alat ukur pencapaian hasil yang diharapkan

oleh organisasi. Indikator Kinerja haruslah dipandang sebagai

early warning

system yang secara antisipatif dapat dijadikan alat pengendalian organisasi

untuk pengambilan keputusan strategis agar berjalan pada koridor arah

pembangunan yang menjadi kontrak sosial antara pengemban amanat dan

pemberi amanat yang dalam hal ini Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Gresik dengan Bupati Gresik.

Untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan dan ketidak berhasilan

sasaran maka digunakan skala ordinal sebagai berikut :

NO

JUMLAI NILAI

KATEGORI

1

2

3

4

85 Sampai dengan 100

70 s/d kurang dari 85

55 s/d kurang dari 70

kurang dari 55

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang

Capaian kinerja dihasilkan dari pengukuran terhadap realisasi

dibanding target yang telah ditentukan. Pengukuran kinerja tersebut tidak

dimaksudkan untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada

pelaksana kegiatan, namun digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan dan

ketidak berhasilan dalam pencapaian sasaran dan/ atau kegiatan guna

meningkatkan kinerja organisasi.

(30)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran capaian kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2015 diukur digunakan untuk mengetahui keberhasilan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja sasaran, yang dirumuskan dalam Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015.

Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik merupakan tingkat pencapaian target dari indikator kinerja sasaran yang dicapai pada Tahun 2015, diukur dengan membandingkan nilai indikator kinerja sasaran antara realisasi dengan target, yang ditampilkan dalam bentuk persentase (%). Hasil pengukuran kinerja sasaran Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik diuraikan sebagai berikut (sebagaimana termuat dalam Lampiran 4. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran) :

1. Sasaran “Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan” dengan indikator :

a.

Jumlah produksi perikanan budidaya, tangkap, perairan umum dan peternakan.

- Budidaya Udang Windu dengan target 2.100 ton dengan realisasi 3.346,85 ton capaian kinerja 159,37%.

- Budidaya Udang vanamae dengan target 4.250 ton dengan realisasi 6.181,54 ton capaian kinerja 145,45%.

- Budidaya Bandeng dengan target 39.000 ton dengan realisasi 67.998,24 ton capaian kinerja 174,35%.

- Budidaya Kerapu dengan target 12 ton dengan realisasi 125,89 ton capaian kinerja 1.049,08%.

- Budidaya Nila dengan target 1.200 ton dengan realisasi 2.106,89 ton capaian kinerja 175,57%.

(31)

- Penangkapan dengan target 17.800 ton dengan realisasi 18.122,28 ton capaian kinerja 101,81%.

- Perairan umum dengan target 750 ton dengan realisasi 486,18 ton capaian kinerja 64,82%.

b.

Produktivitas lahan tambak

- Payau dengan target 106,91% dengan realisasi 286,76 % capaian kinerja 268,23%.

- Tawar dengan target 123,13 % dengan realisasi 332,52% capaian kinerja 270,06%.

c.

Produktivitas Peternakan

- Daging dengan target 15.606,12 ton dengan realisasi 10.586,24 ton capaian kinerja 67,83 %.

- Telur dengan target 2.991,97 ton dengan realisasi 2.798,52 ton capaian kinerja 93,53 %.

- Susu dengan target 543,36 ton dengan realisasi 309,96 ton capaian kinerja 57,05 %.

d.

Jumlah Populasi Ternak

- Sapi Potong dengan target 53.281 ekor dengan realisasi 50.064 ekor capaian kinerja 93,96 %.

- Sapi Perah dengan target 1.546 ekor dengan realisasi 450 ekor capaian kinerja 29,11 %.

- Kerbau dengan target 334 ekor dengan realisasi 198 ekor capaian kinerja 59,28 %.

- Kambing dengan target 53.867 ekor dengan realisasi 67.602 ekor capaian kinerja 125,50 %.

- Domba dengan target 30.749 ekor dengan realisasi 32.533 ekor capaian kinerja 105,80 %.

- Kuda dengan target 373 ekor dengan realisasi 209 ekor capaian kinerja 56,03 %.

- Ayam Buras dengan target 667.109 ekor dengan realisasi 680.930 ekor capaian kinerja 102,07 %.

- Ayam Ras Petelur dengan target 132.441 ekor dengan realisasi 152.300 ekor capaian kinerja 114,99 %.

(32)

- Ayam Ras Pedaging dengan target 2.258.400 ekor dengan realisasi 13.560.000 ekor capaian kinerja 600,43 %.

- Itik dengan target 26.034 ekor dengan realisasi 29.145 ekor capaian kinerja 111,95 %.

- Entok dengan target 13.710 ekor dengan realisasi 30.882 ekor capaian kinerja 225,25 %.

2. Sasaran “Tercapainya kesejahteraan masyarakat perikanan, peternakan dan masyarakat pesisir laiinya” dengan indikator :

a. Jumlah pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha kelautan, perikanan

- Kelautan dengan target Rp. 17.935.225 dengan realisasi Rp. 18.433.000 capaian kinerja 102,78 %.

- Perikanan dengan target Rp. 25.155.900 dengan realisasi Rp. 38.063.000 capaian kinerja 151,31 %.

3. Sasaran “Terkendalinya penyakit hewan menular dan status epidemologi kesehatan hewan” dengan indikator :

a. Jumlah ternak mati akibat serangan penyakit

- Sapi potong dengan target 400 ekor dengan realisasi 251 ekor capaian kinerja 62,75 %.

- Domba dengan target 300 ekor dengan realisasi 162 ekor capaian kinerja 54 %.

- Kambing dengan target 600 ekor dengan realisasi 338 ekor capaian kinerja 56,33 %.

- Ayam buras dengan target 14.000 ekor dengan realisasi 6.809 ekor capaian kinerja 48,64 %.

- Itik dengan target 300 ekor dengan realisasi 292 ekor capaian kinerja 97,33 %.

b. Jumlah pelayanan uji patologi dan kualitas air di Laboratorium Keskanak dengan target 200 kali dengan realisasi 275 kali capaian kinerja

(33)

4. Sasaran “Tercapainya peningkatan penerimaan daerah dari produk kelautan, perikanan dan peternakan” dengan indikator” :

a. Jumlah Penerimaan daerah dari usaha kelautan, perikanan dan peternakan dengan target Rp. 226.000.000,- dengan realisasi Rp.

206.029.000,- capaian kinerja 91,16 %.

5. Sasaran “Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan” dengan indikator” :

a. Jumlah kelompok usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang lebih mandiri

a. Kelautan dan perikanan dengan target 75 kelompok dengan realisasi 140

kelompok, capaian kinerja 186,67 %.

b. Peternakan dengan target 78.027 kelompok dengan realisasi 23.119

kelompok, capaian kinerja 29,63 %.

6. Sasaran “Terwujudnya pemanfaatan sumberdaya kelautan, perikanan dan peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan” dengan indikator” : a. Jumlah kapal penangkap ikan dengan target 4.493 unit dengan realisasi

4.925 unit capaian kinerja 109,61 %.

b. Jumlah tambak yang menerapkan teknologi budidaya semi

intestif/intensif dengan target 25 unit dengan realisasi 20 unit capaian

kinerja 80,00 %.

c. Jumlah peserta IB dengan target 14.250 orang dengan realisasi 7.460 orang, capaian kinerja 52,35 %.

7. Sasaran “Tercapainya kecukupan gizi masyarakat dari hasil perikanan dan peternakan” dengan indikator :

a. Jumlah konsumsi masyarakat terhadap produk kelautan, perikanan dan peternakan

- Ikan dengan target 31,50 kg/kapita/tahun dengan realisasi 32,11 kg/kapita/tahun capaian kinerja 101,94 %.

- Daging dengan target 12,99 kg/kapita/tahun dengan realisasi 12,46 kg/kapita/tahun capaian kinerja 95,92 %.

(34)

- Telur dengan target 0,85 kg/kapita/tahun dengan realisasi 0,82 kg/kapita/tahun capaian kinerja 96,47 %.

- Susu dengan target 0,33 kg/kapita/tahun dengan realisasi 0,32 kg/kapita/tahun capaian kinerja 96,97 %.

8. Sasaran “Terwujudnya penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha”

dengan indikator :

a. Jumlah pelaku usaha kelautan, perikanan dan peternakan

- Nelayan dengan target 13.592 orang dengan realisasi 9.817 orang capaian kinerja 72,23 %.

- Petani ikan dengan target 26.251 orang dengan realisasi 18.895 orang capaian kinerja 71,98 %.

- Pengolah dengan target 2.446 orang dengan realisasi 2.137 orang capaian kinerja 87,37 %.

- Peternak ternak besar dengan target 28.949 orang dengan realisasi 22.135 orang capaian kinerja 76,46 %.

9. Sasaran “Tersedianya teknologi dan informasi kelautan, perikanan dan peternakan” dengan indikator :

a. Jumlah fasilitas IT

- Komputer/laptop dengan target 34 unit dengan realisasi 31 unit capaian kinerja 91,18 %.

10. Sasaran “Terbukanya akses pasar domestic dan internasional” dengan indikator

:

a. Jumlah ekspor produk kelautan dan perikanan

- Udang beku dengan target 28.687,50 ton dengan realisasi 9.850,00 ton capaian kinerja 34,34 %.

- Ikan dengan target 4.387,50 ton dengan realisasi 1.879,00 ton capaian kinerja 42,83 %.

- Kerang dengan target 843,75 ton dengan realisasi 276,00 ton capaian kinerja 32,71 %.

(35)

- Krupuk udang/ikan dengan target 2.767,50 ton dengan realisasi 980,00 ton capaian kinerja 35,41 %.

11. Sasaran “Terselenggaranya administrasi pemerintahan melalui kelembagaan yang tangguh dan akuntabel” dengan indikator :

a. Bulan terselenggaranya administrasi perkantoran dengan target 12

bulan dengan realisasi 12 bulan, capaian kinerja 100 %.

b. Bulan terselenggaranya pemeliharaan sarana dan prasarana dengan

target 12 bulan dengan realisasi 12 bulan, capaian kinerja 100 %.

c. Prosentase terselenggaranya program pelaporan dengan target 100

% dengan realisasi 100 % capaian kinerja 100 %.

12. Sasaran “Terpenuhinya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternaka” dengan indikator :

a. Jumlah aparatur yang mengikuti diklat

- Kelautan dan perikanan dengan target 20 orang dengan realisasi 62 orang, capaian kinerja 310 %.

- Peternakan dengan target 20 orang dengan realisasi 25 orang, capaian kinerja 125 %.

b. Jumlah pelaku usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang mengikuti pelatihan, bimbingan teknis, dll

- Kelautan dan perikanan dengan target 250 orang dengan realisasi 51 orang, capaian kinerja 20,40 %.

- Peternakan dengan target 6 orang dengan realisasi 1 orang, capaian kinerja 16,67 %.

c. Jumlah layanan konsultasi teknis CBIB dengan target 125 kali dengan

realisasi 126 kali capaian kinerja 100,80 %.

4.2. Analisis Capaian Kinerja

Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menjawab segala mandat yang diberikan kepada pengemban amanat. Sedangkan Kinerja diartikan sebagai prestasi kerja pengemban amanat atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten

(36)

Gresik sangat berkepentingan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai potret keinginan yang kuat dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam meningkatkan kinerja organisasi.

Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi. Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat beberapa Sub Pelaksana baik setingkat Bidang maupun Seksi sebagai pelaksana program dan kegiatan maka segala pencapaian komponen Renstra tidak dapat dilepaskan dengan tugas dan fungsi masing-masing Sub Pelaksana Program dan Kegiatan sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.

Secara garis besar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2015, telah dapat dicapai oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dengan performance kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1.

Sasaran

Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan”

Suatu sasaran memiliki target kinerja yang harus direalisasikan. Untuk merealisasikan target kinerja sasaran tersebut dialokasikan dana sebesar Rp. 1.231.848.100,- realisasinya Rp. 1.199.221.525,- atau terealisasi sebesar 97,35%. Sasaran tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan 3 (tiga) program dan 4 (empat) kegiatan pendukung pencapaian kinerja sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dengan indikator berikut dapat dijelaskan sebagaimana tertuang di bawah ini.

a. Indikator : Jumlah produksi perikanan budidaya, tangkap dan perairan umum, secara umum predikat yang dicapai pada indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 267,21% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:

(37)

 Budidaya Udang Windu pada tahun 2015 ditetapkan target sebanyak 2.100 ton, realisasinya 3.346,85 ton sehingga capaian kinerjanya sebesar 159,37%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian pada tahun 2015 untuk budidaya udang windu, turun dengan tingkat capaian sebesar 0,93%.

 Budidaya Udang vanamae pada tahun 2015 ditetapkan target sebanyak 4.250 ton, realisasinya 6.181,54 ton sehingga capaian kinerjanya 145,45%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian pada tahun 2015 untuk budidaya udang vanamae menurun dengan tingkat capaian 0,96%.  Budidaya Bandeng pada tahun 2015 dengan target 39.000 ton dengan

realisasi 67.998,24 ton capaian kinerja 174,35%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk budidaya bandeng adalah turun dengan tingkat capaian sebesar 0,97%.

Penjelasan:

Budidaya udang windu, udang vanamae dan bandeng di Kabupaten Gresik dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang turut mendukung tercapainya target diantaranya :

1. Kabupaten Gresik ditetapkan sebagai kawasan minapolitan untuk komoditas udang dan bandeng.

2. Para petambak tradisional banyak yang beralih ke budidaya semi intensif maupun intensif dengan menggunakan teknologi budidaya yang lebih baik dengan perlakuan pemberian tambahan pakan buatan.

3. Perbaikan sarana dan prasarana perikanan budidaya telah banyak dilakukan di Tahun 2015, seperti rehabilitasi saluran tambak.

4. Beberapa pelatihan, pembinaan, pendampingan pada kelompok pembudidaya telah dilaksanakan.

 Budidaya Kerapu dengan target 12 ton dengan realisasi 125,89 ton capaian kinerja 1.049,08%, dalam arti bahwa target tersebut telah jauh terlampaui dengan kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk budidaya kerapu adalah 1,73%. Salah satu factor

(38)

pendorong adalah banyak tambak-tambak pembudidaya di Kabupaten Gresik yang berkembang, khususnya di pantai utara untuk pengembangan budidaya ikan kerapu. Terlampauinya target menandakan semakin tingginya tingkat pengetahuan pembudidaya ikan kerapu. Harapan di tahun-tahun mendatang jenis ikan kerapu dapat menjadi komoditas andalan Kabupaten Gresik. Kendala yang sampai saat ini perlu mendapat perhatian serius adalah kesulitan tujuan pemasaran dan tingginya biaya operasional ikan kerapu.  Budidaya Nila dengan target 1.200 ton dengan realisasi 2.106,89 ton capaian

kinerja 175,57%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui dengan kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk budidaya nila adalah turun dengan tingkat capaian 0,85%. Salah satu factor pendukung keberhasilan dalam pencapaian target Tahun 2015 adalah harga ikan nila di pasaran tergolong stabil, sehingga banyak dari pembudidaya nila tetap mempertahankan nila sebagai komoditas budidaya. Sebagian dari mereka bahkan ada yang bereksplorasi untuk mencari cara agar produksi ikan nila mereka dapat terus meningkat. Apalagi budidaya ikan nila dapat digabung dengan ikan-ikan lain, seperti udang dan bandeng.

Penjelasan:

Meskipun dari semua target yang telah ditetapkan untuk Tahun 2015 dapat terpenuhi dengan kategori sangat baik, namun beberapa komoditas tingkat capaiannya menurun dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan banyak lahan pembudidayaan ikan di Kabupaten Gresik telah beralih fungsi menjadi kawasan industri. Banyak lahan tambak yang disulap menjadi tempat pergudangan dan perindustrian. Oleh karena itu perlunya dukungan dari pemerintah daerah melalui suatu kebijakan yang berkorelasi positif terhadap potensi perikanan budidaya di Kabupaten Gresik.

 Penangkapan di laut dengan target 17.800 ton dengan realisasi 18.122,28 ton capaian kinerja 101,81%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan sudah tercapai, dengan kategori yang sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk usaha penangkapan mengalami peningkatan dengan tingkat capaian 1,03%. Banyak upaya yang

(39)

perikanan laut, salah satunya adalah dengan adanya program transplantasi terumbu karang dan dilakukan pengawasan/patrol sumberdaya laut.

 Penangkapan di perairan umum dengan target 750 ton dengan realisasi 486,18 ton capaian kinerja 64,82%, target yang ditetapkan tidak dapat terlampaui, namun kategorinya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian tahun 2015 untuk penangkapan di perairan umum mengalami penurunan dengan tingkat capaian 0,83%, hal ini disebabkan, Tahun 2015 Kab. Gresik mengalami kemarau panjang sehingga banyak perairan umum yang mengering sehingga berdampak pada turunnya hasil tangkapan. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan jumlah ikan melalui program restocking. Diharapkan dengan upaya tersebut, jumlah ikan perairan umum di wilayah Kabupaten Gresik di tahun mendatang mengalami peningkatan. Sehingga minat masyarakat untuk menangkap ikan di perairan umum juga meningkat.

b. Indikator : Produktivitas lahan tambak dan peternakan, secara umum predikat yang dicapai pada indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 269,14% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:  Produktivitas lahan tambak payau dengan target 106,91% dengan realisasi

286,76 % capaian kinerja 268,23%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah jauh terlampaui dengan predikat sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produktivitas lahan tambak payau tahun 2015 mengalami penurunan dengan tingkat capaian 0,98%.  Produktivitas lahan tambak tawar dengan target 123,13% dengan realisasi

332,52% capaian kinerja 270,06%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah jauh terlampaui dengan predikat sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produktivitas lahan tambak tawar tahun 2015 mengalami penurunan dengan tingkat capaian 0,98%.

Penjelasan :

Produktivitas lahan tambak payau dan tawar di Kabupaten Gresik telah mencapai target disebabkan banyak petambak tradisional yang beralih ke semi intensif maupun intensif dengan tingkat kepadatan penebaran yang cukup tinggi. Seiring dengan itu, banyak program yang digulirkan untuk

(40)

mendukung kegiatan para pembudidaya, seperti kegiatan demfarm yang bersumber dari anggaran APBN Tugas Pembantuan dan beberapa program APBD 2015.

 Produksi daging dengan target 15.606,12 ton dengan realisasi 10.586,24 ton capaian kinerja 67,83%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan tidak tercapai; predikatnya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produksi daging tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian 0,87%. Namun, bila dilihat dari segi jumlah produksinya, jumlah produksi daging di tahun 2015 meningkat dari tahun sebelumnya.

 Produksi telur dengan target 2.991,97 ton dengan realisasi 2.798,52 ton capaian kinerja 93,53%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan predikat sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produksi telur tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian 0,96%. Seperti halnya dengan daging, jumlah produksi telur di Tahun 2015 meningkat dari Tahun 2014.

 Produksi susu dengan target 543,36 ton dengan realisasi 309,96 ton capaian kinerja 57,05%, dalam arti bahwa realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan; kategorinya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produksi susu tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian 0,87%. Namun, bila dilihat dari segi jumlah produksinya, jumlah produksi susu di tahun 2015 meningkat dari 307,44 ton di tahun 2014 menjadi 309,96 ton di tahun 2015.

Penjelasan :

Produksi daging tidak dapat mencapai target yang ditetapkan disebabkan karena tidak adanya penambahan pemotongan yang signifikan, hal ini disebabkan karena harga daging yang cenderung naik. Solusinya adalah dengan penambahan populasi ternak potong melalui hibah ternak.

Produksi susu sapi perah tidak mencapai target yang diharapkan, karena ada beberapa peternak yang sengaja menjual ternaknya karena sudah tidak lagi produktif. Salah satu solusinya adalah memotivasi peternak untuk mempercepat peremajaan sapi perah yang tidak produktif dan menggalakkan IB

(41)

Produksi telur tidak mencapai target yang diharapkan, karena populasi ayam buras yang semakin berkurang karena ketersediaan lahan terbatas. Salah satu solusinya adalah peningkatan populasi ayam dengan bantuan dari APBN dan bantuan pembuatan kandang.

Namun secara mendasar, produksi daging, telur dan susu Kabupaten Gresik mengalami peningkatan. Salah satu dari berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah, khususnya Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik adalah dengan melakukan pendampingan pada kegiatan pemberian hibah ternak kepada masyarakat. Harapan yang ingin diwujudkan adalah peningkatan yang signifikan terhadap jumlah produksi peternakan di tahun mendatang.

c. Indikator : Jumlah Populasi Ternak, secara umum predikat yang dicapai indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 147,67% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:

 Jumlah populasi Sapi Potong dengan target 53.281 ekor dengan realisasi 50.064 ekor capaian kinerja 93,96%, dalam arti bahwa realisasi tidak mencapai target yang diharapkan; Predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi sapi potong tahun 2015 mengalami peningkatan dengan tingkat capaian 1,06%

 Jumlah populasi Sapi Perah dengan target 1.546 ekor dengan realisasi 450 ekor capaian kinerja 29,11%, dalam arti bahwa realisasi tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan; predikatnya kurang baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi sapi perah tahun 2015 turun dengan tingkat capaian sebesar 0,83%, walaupun demikian jumlah populasi di tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya meningkat dari 443 ekor menjadi 450 ekor.

 Jumlah populasi Kerbau dengan target 334 ekor dengan realisasi 198 ekor capaian kinerja 59,28%, dalam arti bahwa realisasi tidak memenuhi target yang telah ditetapkan; predikatnya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi kerbau tahun 2015 turun, mencapai 0,85%.

(42)

 Jumlah populasi Kambing dengan target 53.867 ekor dengan realisasi 67.602 ekor capaian kinerja 125,50%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi kambing tahun 2015 sama dengan tingkat capaian 1,01%.

 Jumlah populasi Domba dengan target 30.749 ekor dengan realisasi 32.533 ekor capaian kinerja 105,80 %, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi domba tahun 2015 mencapai 1,04%.

 Jumlah populasi Kuda dengan target 373 ekor dengan realisasi 209 ekor capaian kinerja 56,03%, dalam arti bahwa realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan; predikatnya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi kuda menurun dengan tingkat capaian 0,87%.

 Jumlah populasi Ayam Buras dengan target 667.109 ekor dengan realisasi 680.930 ekor capaian kinerja 102,07%, dalam arti bahwa realisasinya telah mencapai target yang telah ditetapkan; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi ayam buras tahun 2015 meningkat dengan tingkat capaian sebesar 1,02%.

 Jumlah populasi Ayam Ras Petelur dengan target 132.441 ekor dengan realisasi 152.300 ekor capaian kinerja 114,99%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi ayam ras tahun 201 meningkat dengan tingkat capaian sebesar 1,08%.

 Jumlah populasi Ayam Ras Pedaging dengan target 2.258.400 ekor dengan realisasi 13.560.000 ekor capaian kinerja 600,43%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah jauh terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi ayam ras pedaging tahun 2015 meningkat sebesar 2,08%.

 Jumlah populasi Itik dengan target 26.034 ekor dengan realisasi 29.145 ekor capaian kinerja 111,95%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban kegiatan dalam pelaksanaan misi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kecamatan Ujungpangkah tahun 2020 sebagai bentuk pertanggung jawaban atas urusan penyelenggaraan Administrasi

Laporan Akuntabulitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan Becana Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2015 merupakan perwujudan akuntabilitas

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016 disusun untuk memaparkan pencapaian tujuan.Sasaran dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rote Ndao merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas

Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Kusan Hilir Tahun 2016 merupakan kewajiban pemerintah kecamatan sebagai bentuk pertanggung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) pada penilaian program kegiatan dilakukan pengukuran kinerja yaitu pengukuran kinerja kegiatan dan