LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP)
DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
TAHUN ANGGARAN 2016
DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN
JL. Tripandita No. 15 Magetan Telp. 0351 – 895047
1 KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya semata, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2016 ini dapat diselesaikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan salah satu cara perbaikan kinerja organisasi yang harus dan terus dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2016 ini disusun sebagai bentuk/media pertanggungjawaban Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tata kerjanya serta sebagai parameter dalam mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan selama tahun anggaran 2016. Selanjutnya laporan ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang agar semakin baik dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan perkoperasian, usaha mikro, kecil, dan menengah Kabupaten Magetan serta bermanfaat bagi seluruh aparat di lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Magetan dalam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) di Kabupaten Magetan.
2 Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2016 ini belum sempurna. Untuk itu, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan masukan dan saran guna perbaikan dalam kinerja maupun dalam penyusunan laporan ini di masa mendatang.
Demikian laporan ini dibuat kiranya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Magetan, Januari 2017 KEPALA DINAS
KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MAGETAN
Drs. VENLY TOMI NICOLAS, S.H. M.M Pembina Tingkat I
3 RINGKASAN EKSEKUTIF
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan serta untuk menilai kinerja pejabat dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran untuk mencapai misi Organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2009-2013, yang tertuang dalam Peraturan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2009-2013, yang merupakan pedoman dalam pembangunan di bidang perkoperasian, usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Magetan selama tahun 2009-2013 dengan visi " “Terwujudnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang sehat, tangguh, mandiri, sesuai jati dirinya mampu berperan secara profesional dalam perekonomian di Kabupaten Magetan”, dengan 4 (empat) misi yaitu; Meningkatkan kinerja aparatur Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan, Memberdayakan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah melalui perkuatan kelembagaan usaha dan perkuatan permodalan, Mengembangkan jiwa kewirausahaan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja yang meliputi pengembangan usaha skala mikro, menumbuhkan wirausaha baru, dan Memberdayakan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah yang tangguh dan mandiri.
4 Analisis akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap 4 (empat) misi tersebut, yang meliputi 4 (empat) tujuan dan dijabarkan dalam 4 (empat) sasaran, dimana untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan sebanyak 11 (sebelas) indikator kinerja sasaran, dengan didukung 8 (delapan) program dan 22 (dua puluh dua) kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016. Pelaksanaan program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut, secara umum dapat dikatakan berhasil dengan baik dengan capaian indikator kinerja sasaran pada tahun 2016, yaitu; 4 (empat) sasaran dicapai dengan kategori sangat baik. Bila dilihat dari dari 11 (sebelas) indikator kinerja sasaran yang dicapai, ada 22 (dua puluh dua) indikator kinerja sasaran tercapai dengan kategori sangat baik.
Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran tersebut di atas tidak terlepas dari dukungan dana. Untuk mendukung pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja sasaran, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan tahun 2016 mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 4.868.395.000,- yang telah direalisasi sebesar Rp. 4.724.164.729,- atau 97,04%.
5 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI v
Bab I Pendahuluan... 1
1.1 Latar Belakang... 1
A. Maksud dan Tujuan ... 3
B. Dasar Hukum ... 5
1.2 Struktur Organisasi ... 7
1.3 Sumber Daya Organisasi dan Hubungan Kelembagaan Termasuk Kerjasama dengan Pihak Lain ... 12
1.4 Sistematika ... 13
Bab II Perencanaan Strategis ... 15
2.1 Rencana Strategis ... 15
2.1.1 Visi ... 15
2.1.2 Misi ... 16
2.1.3 Tujuan dan Sasaran ... 17
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2016 ... 21
2.2.1 Komitmen Kinerja ... 21
2.2.2 Pernyataan Keberhasilan Komitmen Kinerja ... 26
Bab III Akuntabilitas Kinerja ... 28
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 28
3.2 Analisis Capaian Kinerja ... 30
3.3 Realisasi Anggaran ... 35
Bab IV Penutup ... 38 Lampiran:
6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepostime, disebutkan bahwa salah satu asas umum penyelenggaraan negara adalah asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government). Orientasi pada input, terutama uang seperti yang selama ini dijalankan, hendaknya ditinggalkan. Pemerintahan yang berorientasi pada hasil pertama-tama akan fokus pada kemaslahatan bagi masyarakat, berupa upaya untuk menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Output merupakan hasil langsung dari program-program atau kegiatan yang dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan kepada masyarakat, sedangkan outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga memberi manfaat bagi masyarakat. Output dan outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai kinerja, bukan kemampuan menyerap anggaran seperti persepsi yang ada selama ini. Namun demikian uang tetap merupakan factor penting untuk mencapai kinerja tertentu berupa baik
output maupun outcome.
Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka mewujudkan good
7 dikembangkan dan informasi kinerjanya diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai peraturan perundangan di bawahnya. Dengan demikian ke depan anggaran negara baik pusat maupun daerah menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang dihitung dan disusun berdasarkan perencanaan kinerja atau dengan kata lain dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan output dan outcome yang diinginkan masyarakat. Dengan anggaran berbasis kinerja ini akan dapat dilakukan penelusuran alokasi anggaran ke kinerja yang direncanakan dan pada setiap akhir tahun anggaran juga dapat dilakukan penelusuran realisasi anggaran dengan capaian kinerjanya. Hal ini akan memudahkan evaluasi untuk mengetahui cost efftciency dan cost effectiveness
anggaran instansi bersangkutan, sekaligus memudahkan pencegahan dan deteksi kebocoran anggaran. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pernbangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Wujud akuntabiltas pemerintah yang selama ini digunakan adalah Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 dan teknis penyusunannya diterapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang diperbaiki dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah
8 kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tujuan-rujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi. Ruang Lingkup Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan pada semua aspek kegiatan, umumnya meliputi aspek managerial, teknis dan keuangan. Keputusan Kepala LAN tersebut dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai wujud akuntabilitas instansi pemerintah. Pedoman ini juga diharapkan dapat membantu penyusunan rencana strategis dan rencana kinerja serta pelaksanaan pengukuran kinerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SAKIP secara keseluruhan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan media pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dan bermanfaat untuk mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan membangun secara baik dan benar (Good Governance) yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, meqiadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya, menjadikan masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah, serta terpeliharranya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
A. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap kontribusi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan dalam melaksanakan tugas bidang urusan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
9 Agar dalam pelaksanaan bidang urusan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana tertuang dalam rincian tugas dan fungsi, maka faktor-faktor internal dan eksternal telah dipertimbangkan untuk lebih mengoptimalkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran kinerja yang ingin dicapai. Perubahan lingkungan strategis baik dari internal, regional, nasional maupun Global yang begitu dinamis memiliki pengaruh dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan. Faktor-faktor memanfaatkan kekuatan (Strenght) dan mengatasi kelemahan (Weakness) dan dari faktor internal agar dapat memanfaatkan peluang (Oppotunity) dan dapat mengatasi ancaman (Threat) yang mungkin terjadi. Dengan demikian Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan dalam melaksanakan kewenangan dan mengoptimalkan potensi dibidang bidang urusan Koperasi dan bidang urusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mencapai kinerja sesuai target yang direncanakan.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2016.
Adapun tujuannya adalah:
a. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan selama Tahun Anggaran 2016; b. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan pada tahun 2016, untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka memperbaiki kinerja Dinas Koperasi, Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan di masa yang akan datang;
10 c. Untuk mendorong penerapan LAKIP di jajaran Dinas Koperasi, usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Kabupaten sehingga terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2016 adalah :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pernbagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;
11 l. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
m. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
n. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang disempunakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
p. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah;
q. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
r. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
s. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Kep/135/ M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
t. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
u. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan;
12 v. Peraturan Bupati Magetan Nomor 70 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
1.2 Struktur Organisasi
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kab. Magetan dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan. Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan, sebagaimana termuat dalam Peraturan Bupati Magetan Nomor 70 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan, maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan mempunyai tugas pokok sebagai:
“Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan Pembinaan, Koordinasi, dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah “
Untuk menjalankan tugas tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan dalam rangka penyusunan rencana kegiatan dibidang Koperasi, usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
b. Melaksanakan fasilitasi dalam rangka pengemabangan dan upaya pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
c. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan, pengawasan, pengedalian dan pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
d. Melaksanakan Pemberian ijin Kegiatan di bidang Koperasi,Usaha Mikro, Kecil dan menengah
e. Melaksanakan Pengawasan Pengendalian di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan menengah
13 f. Melaksanakan Monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
g. Melaksanakan pengesahan akte pendirian, perubahan anggaran dasar, penggabungan, pelebuan, dan pembubaran koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan menengah
h.. Melaksanakan fasilitasi dalam rangka pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
i. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Magetan;
Struktur kelembagaan atau organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan sebagaimana tertera dalam Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan, terdiri dari :
14 STRUKTUR ORGANISASI DINKOP, UMKM KAB. MAGETAN
Keterangan: 1) Kepala Dinas
2) Sekretariat, terdiri dari :
(a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; (b) Sub Bagian Keuangan;
(c) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan. 3) Bidang Kelembagaan Koperasi, terdiri dari :
(a) Seksi Organisasi dan Hukum;
(b) Seksi Pengendalian dan Pengawasan; (c) Seksi Penyuluh dan Pengembangan SDM. 4) Bidang Bina Usaha Koperasi, terdiri dari :
(a) Seksi Usaha Pertanian; (b) Seksi Usaha Non Pertanian; (c) Seksi Usaha Simpan Pinjam.
KEPALA DINAS KOPERASI, UMKM BIDANG KELEMBAGA-AN KOPERASI BIDANG BINA USAHA KOPERASI BIDANG BINA UMKM SEKRETA-RIS SUBAG PERENCANA-AN, EVALUASI, DAN PELAPORAN SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAI-AN SUBAG KEUANGAN SEKSI ORGANISASI & HUKUM SEKSI USAHA PERTANIAN SEKSI USAHA SIMPAN PINJAM SEKSI USAHA NON PERTANIAN SEKSI PENGEMBA-NGAN KEWIRAUSA-HAAN SEKSI PENGEMBA-NGAN JARINGAN KERJASAMA SEKSI PENGEMBA-NGAN INFORMASI BISNIS SEKSI PENGENDALI-AN & PENGAWASAN SEKSI PENYULUHAN & PENGEMBA-NGAN
15 5) Bidang Bina Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, terdiri dari :
(a) Seksi Pengembangan Kewirausahaan; (b) Seksi Pengembangan Jaringan Kerjasama; (c) Seksi Pengembangan Informasi Bisnis. Ataupun dapat diuraikan sebagai berikut:
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas dibantu oleh Sekretaris, Kepala bidang Bina Kelembagaan Koperasi, Kepala bidang Bina Usaha, dan Kepala bidang Bina UMKM. Sekretaris dibantu oleh Subag umum dan kepegawaian, subag keuangan, Subag perencanaan evaluasi dan pelaporan, dan Kepala Bidang bina Kelembagaan SDM Koperasi yang dibantu seksi Organisasi dan Hukum, Seksi Pengendalian dan Pengawasan, Seksi Penyuluhan dan Pengembangan SDM. Bidang Bina Usaha Koperasi, dibantu seksi usaha pertanian, seksi usaha non pertanian, dan seksi usaha simpan pinjam. Dan Bidang Bina UMKM, yang dibantu seksi pengembangan kewirausahaan, seksi pengembangan jaringan kerjasama, dan seksi pengembangan informasi bisnis yang masing-masing subag ataupun seksi dibantu oleh staf dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya.
Dalam kedudukannya sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan mempunyai tugas : “Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan Pembinaan, koordinasi dan pengawasan pelaksanaan Pembangunan Koperasi Usaha mikro Kecil dan
Menengah”. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Dinas dibantu
oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 3 (tiga) orang Kepala Bidang.
Secara operasional, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan didukung sumber daya manusia sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Secara rinci data aparatur/pegawai Dinas Koperasi, Usaha
16 Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Magetan berdasarkan pendidikan dan golongan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan
31 Desember 2016
No. Uraian Pendidikan Jumlah
Pangkat/ Golongan SD SMP SMA D3 S1 S2
1. Pengatur Muda (IIa)
Pengatur Muda Tingkat I (IIb)
Pengatur (IIc) 1 1
Pengatur Tingkat I (IId) 1 1 2
3. Penata Muda (IIIa) 2 2
Penata Muda Tingkat I (IIIb) 3 2 5
Penata (IIIc) 2 1 2 5
Penata Tingkat I (IIId) 1 1 7 1 10
4. Pembina (IVa) 1 1 2
Pembina Tingkat I (IVb) 2 2
Pembina Utama Muda (IVc) Pembina Utama Madya (IVd) Pembina Utama (IVe)
JUMLAH 1 8 2 14 4 29
Sedangkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut:
17 Tabel 2.2.
Jumlah Sarana dan Prasarana
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016
No. Sarana dan Prasarana yang
Digunakan Jumlah Kondisi Baik Rusak 1. Rumah Dinas 1 - 1 2. Ruang Kerja 6 6 - 3. Meja/Kursi Kerja 262 152 110 4. Komputer 32 22 10
5. Kendaraan Operasional Roda 4 3 3 -
6. Kendaraan Operasional Roda 2 7 7 -
1.3 Sumber Daya Organisasi dan hubungan Kelembagaan termasuk kerjasama dengan pihak lain
Sebagai media pertanggungjawaban Publik atas pelaksanaan Program dan kegiatan pada Tahun 2016 sebagai mana tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan sesuai amanat dalam Program Jangka Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Magetan maka ruang lingkup penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun di batasi ruang lingkup pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016.
Pola penyusunan yang digunakan untuk dapatnya menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pertama, mengumpulkan Data Laporan Kinerja sesuai bidang urusan Koperasi dan Bidang urusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; 2. Kedua, inventarisasi sasaran dengan indikator kinerja yang
18 Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Tahun 2016, dan
3. Ketiga, dari target kinerja yang direncanakan kemudian dicocokkan terhadap realisasi kinerja sesuai dengan indikator yang telah disepakati.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan hasil kinerja suatu organisasi, yang diketahui dengan membandingkan realisasi indikator kinerja sasaran dengan target indikator kinerja sasaran dalam Rencana Strategis organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Tahun 2016 merupakan laporan capaian kinerja untuk mencapai target indikator kinerja yang telah ditentukan dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Tahun 2014-2018.
1.4 Sistematika
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Tahun Anggaran 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, sebagai berikut :
19 KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Mengapa perlu Lakip
- Peraturan Bupati tentang Tupoksi SKPD - Dasar Hukum Lakip
B. Struktur Organisasi berdasarkan Tupoksi menurut Perbup C. Sumber daya Organisasi dan Hubungan kelembagaan
termasuk kerjasama dengan pihak lain BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
B. Perjanjian Kinerja ( Tahun 2016 ) BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran
BAB IV. PENUTUP
LAMPIRAN
20 BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
Perencanaan Strategis adalah proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang beresiko, yaitu dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik.
Perencanaan strategis disusun sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya, yang mana diharapkan dengan adanya perencanaan strategis tersebut, pengelolaan sumber daya dapat dilakukan secara lebih terarah dan terkendali serta dapat mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi.
Komponen Perencanaan Strategis meliputi pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dan Kebijakan, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Matrik hubungan misi, tujuan, sasaran dan IKU. Komponen-komponen Perencanaan Strategis tersebut telah dituangkan dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten yang ditetapkan pada tanggal Pebruari 2009 dengan Peraturan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2014 -2018.
2.1.1 Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan sebagai sebuah gambaran kemana suatu instansi/organisasi harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan inovatif serta mampu memberikan harapan bagi
21 semua komponen instansi/ organisasi. Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Magetan yaitu “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
Magetan yang adil mandiri dan bermartabat.” dan dengan
menyelaraskan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya maka rumusan visi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan adalah:
“Terwujudnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagai
Pelaku Ekonomi yang Sehat, Tangguh, Mandiri Sesuai Jati Dirinya, Mampu Berperan Secara Profesional dalam Perekonomian di
Kabupaten Magetan “
2.1.2 Misi
Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai satu kesatuan organisasi instansi pemerintah harus memastikan agar visi yang telah ditetapkan dapat diupayakan perwujudannya. Untuk itu disusun tahapan yang terbagi kedalam dua tahapan yakni apa yang hendak dicapai dan bagaimana upaya untuk mencapainya. Salah satu unsur dalam tahapan tersebut adalah penetapan misi organisasi yang dalam hal ini adalah misi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan harus selaras dengan misi Bupati dan Wakil Bupati Magetan Terpilih Tahun 2013-2018 yang ketiga yaitu “Menggairahkan perekonomian daerah melalui berbagai program pengungkit dan optimalisasi pengembangan sumber daya manusia serta pengelolaan sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan“.
Dalam rangka mewujudkan visi-nya maka ditetapkan misi yang diemban Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut:
1. Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui penguatan kelembagaan usaha dan permodalan
22 2. Mengembangkan jiwa kewirausahaan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja, yang meliputi pengembangan usaha skala mikro, menumbuhkan wirausaha baru.
3. Meningkatkan kualitas aparatur pembina, pengelola Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
4. Memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang tangguh, madiri dan berdaya saing
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya secara kolektif, yang menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai/ diciptakan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi lembaga, meletakkan kerangka prioritas untuk menfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya.
Dengan mengacu pada visi “Terwujudnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagai pelaku ekonomi yang sehat, tangguh, mandiri, sesuai jati dirinya secara profesional berperan aktif dalam perekonomian di Kabupaten Magetan“ dan misi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan serta didasarkan pada isu-isu strategis dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan tahun 2014-2018, ditetapkan tujuan yang ingin dicapai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan.
1 Mewujudkan kelembagaan dan usaha koperasi yang mantap dan mandiri
23 2 Meningkatkan kemampuan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan
mengakses sumber daya ekonomi lokal maupun lainnya
3 Meningkatkan citra Koperasi, Usaha Kecil Menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, profesional, mandiri, yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas
4 Meningkatkan kelembagaan, usaha dan daya saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui pengembangan jaringan kemitraan, akses pembiayaan dan pasar
Tujuan Organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi, dengan demikian setiap sasaran mengandung makna:
1. Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas
2. Terlaksananya peningkatan kemampuan koperasi usaha mikro kecil menengah dan mengakses sumber daya ekonomi lokal maupun sumber daya lainnya
3. Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas 4. Terlaksanannya upaya peningkatan kelembagaan, usaha dan daya
saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui pengembangan jaringan kemitraan, akses pembiayaan dan pasar
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh suatu organisasi melaui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh organisasi dalam rumusan yang spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Secara rinci, berdasarkan batasan-batasan dalam penentuan tujuan dalam mengimplementasikan Misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
24 Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut (sebagaimana yang tertuang dalam Formulir RS) :
Misi 1: Memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui penguatan kelembagaan usaha dan permodalan
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
1. Mewujudkan kelembagaan dan usaha koperasi yang mantap dan mandiri 1.1 Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas 1.1.1. Prosentase katagori koperasi aktif
Misi 2: Mengembangkan jiwa kewirausahaan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja yang meliputi pengembangan usaha mikro, menumbuhkan wirausaha baru
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
1. Meningkatkan kemampuan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan mengakses sumber daya ekonomi lokal maupun lainnya 1.1 Terlaksananya peningkatan kemampuan koperasi usaha mikro kecil menengah dan mengakses sumber daya ekonomi lokal maupun sumber daya lainnya 1.1.1. Prosentase pertumbuhan wirausaha baru
25 Misi 3: Meningkatkan kualitasi aparatur pembina, pengelola koperasi, usaha mikro kecil dan menengah
No Tujuan Sasaran Indikator Keberhasilan
1. Meningkatkan citra Koperasi, Usaha Kecil Menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, profesional, mandiri, yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualita 1.1 Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri berbasis pada sumber daya alam berwawasan
lingkungan dan berkualitas
1.1.1. Jumlah UKM Non BPR/LKM
26 Misi 4: Memberdayakan koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing
No Tujuan Sasaran Indikator Keberhasilan
1. Meningkatkan kelembagaan, usaha dan daya saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui pengembangan jaringan kemitraan, akses pembiayaan dan pasar 1.1 Terlaksanannya upaya peningkatan kelembagaan, usaha dan daya saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui pengembangan jaringan kemitraan, akses pembiayaan dan pasar
1.1.1. Prosentase UMKM yang mendapatkan fasilitas permodalan
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2016 2.2.1 Komitmen Kinerja
Rencana Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan mengemban tanggung jawab urusan pilihan perkoperasian dan urusan pilihan usaha mikro, kecil, dan menengah, yang merupakan penetapan program dan kegiatan tahunan, untuk dapat mencapai sasaran-sasaran yang ingin dicapai tahun 2016. Rencana Kinerja Tahun 2016 merupakan penjabaran atas Sasaran dan Program Tahun 2016 yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2014-2018 (Lampiran 2), yang dapat diuraikan sebagai berikut:
27 1. Tersedianya sarana prasarana Dinas Koperasi, Usaha Mikro,Kecil, dan
Menengah Kabupaten Magetan
No Sasaran Indikator
Sasaran
Target Tahun 2016
Program dan Kegiatan
1. Tersedianya sarana prasarana Dinas Koperasi, Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan 1 Prosentasi ketersediaan sarana dan prasarana Dinas Koperasi UMKM 12 bulan 1 1.1 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Pengadan Mebeluer Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeluer
28 2. Terlaksananya peningkatan kemampuan Koperasi Usaha Mikro, Kecil Menengah dan mengasses sumber daya ekonomi lokal maupun sumber daya lainnya
No Sasaran Indikator
Sasaran
Target Tahun 2016
Program dan Kegiatan
1. Terlaksanan ya peningkatan kemampuan Koperasi Usaha Mikro, Kecil Menengah dan mengasses sumber daya ekonomi lokal maupun sumber daya lainnya Presentasi pertumbuhan wirausaha baru 29 % 1 1.1 1.2
Program penciptaan iklim usaha bagi usaha kecil menengah yang kondusif. Fasilitasi Pengembangan UKM
Fasilitasi Permasalahan Proses Produksi Usaha Kecil Menengah
29 3. Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas
No Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran
Target Tahun 2016
Program dan Kegiatan
1. Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas. Jumlah UKM Non BPR/LKM 1180 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. Fasilitasi Pengembangan Inkubator Tehnologi dan Bisnis
Fasilitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi
Penyelenggaraan Kewirausahaan Pelatihan Manajemen Koperasi/KUD
Sosialisasi HAKI Kepada Usaha Kecil Menengah Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
30 4. Terlaksananya upaya peningkatan kelembagaan, usaha dan daya saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui pengembangan jaringan kemitraan akses pengembangan dan pasar
No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Target Tahun 2016
Program dan Kegiatan
1. Terlaksanan ya upaya peningkatan kelembagaa n, usaha dan daya saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui pengemban gan jaringan kemitraan akses pengemban gan dan pasar 1 . Presentasi UMKM yang mendapatkan fasilitasi permodalan 18 % 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana
Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Peningkatan jaringan Kerjasama Antar Lembaga. Penyelenggaran
Pembinaan Promosi Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan
Menengah
Penyelenggaraan promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Pengembangan Kebijakan dan Program Peningkatan Ekonomi Lokal.
Fasilitasi Pengembangan UKM
31 5. Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas
No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Target Tahun 2016
Program dan Kegiatan
1. Terwujudny a peningkatan koperasi yang berkualitas 1 Presentasi Koperasi aktif 82 % 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Perkoperasian Pembinaan, Pengawasan, Dan Penghargaan Koperasi Berprestasi
Peningkatan dan
Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi Penyebaran Model-Model Pola Pengembangan Koperasi
Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
2.2.2 Pernyataan Keberhasilan Komitmen Kinerja
Laporan yang akuntabel adalah laporan yang ketercapaian sasarannya diukur berdasarkan indikator yang memiliki kriteria; spesifik, dapat dicapai, memiliki relevansi dengan sasaran, menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur dan dapat dikuantifikasi dan diukur.
Indikator tersebut telah disepakati oleh setiap stakeholder sebelum proses pelaksanaan program dan kegiatan di jalankan sehingga dapat digunakan sebagai sarana analisis dan evaluasi terhadap kinerja organisasi.
32 Indikator kinerja adalah alat ukur pencapaian hasil yang diharapkan oleh organisasi. Indikator Kinerja haruslah dipandang sebagai
early warning system yang secara antisipatif dapat dijadikan alat
pengendalian organisasi untuk pengambilan keputusan strategis agar berjalan pada koridor arah pembangunan yang menjadi kontrak sosial antara pengemban amanat dan pemberi amanat yang dalam hal ini Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kab. Magetan dengan Bupati Magetan.
Untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan dan ketidak berhasilan sasaran maka digunakan skala ordinal sebagai berikut :
NO JUMLAI NILAI KATEGORI
1 2 3 4 85 Sampai dengan 100 70 s/d kurang dari 85 55 s/d kurang dari 70 kurang dari 55 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang
Capaian kinerja dihasilkan dari pengukuran terhadap realisasi dibanding target yang telah ditentukan. Pengukuran kinerja tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada pelaksana kegiatan, namun digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan dan ketidak berhasilan dalam pencapaian sasaran dan/atau kegiatan guna meningkatkan kinerja organisasi.
33 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran capaian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 diukur digunakan untuk mengetahui keberhasilan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja sasaran, yang dirumuskan dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018.
Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan merupakan tingkat pencapaian target dari indikator kinerja sasaran yang dicapai pada Tahun 2016, diukur dengan membandingkan nilai indikator kinerja sasaran antara realisasi dengan target, yang ditampilkan dalam bentuk persentase (%). Hasil pengukuran kinerja sasaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Magetan Tahun 2016
34 3.2 Analisis Capaian Kinerja
Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menjawab segala mandat yang diberikan kepada pengemban amanat. Sedangkan Kinerja diartikan sebagai prestasi kerja pengemban amanat atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan sangat berkepentingan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai potret keinginan yang kuat dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan dalam meningkatkan kinerja organisasi.
Selanjutnya analisis dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat beberapa Sub Pelaksana baik setingkat Bidang maupun Seksi sebagai pelaksana program dan kegiatan maka segala pencapaian komponen Renstra tidak dapat dilepaskan dengan tugas dan fungsi masing-masing Sub Pelaksana Program dan Kegiatan sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Magetan Tahun 2016 disajikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi
Tujuan meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi dijabarkan dalam 1 (satu) sasaran dan 1 (satu) indikator. Sasaran adalah “Meningkatnya jumlah
35 wirausaha baru” diukur melalui indikator “Jumlah wirausaha baru“ dan melalui 2 indikator kegatan.
Tujuan Sasaran IKU Indikator kegiatan
1. Meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi Meningkatnya jumlah wirausaha baru Jumlah wirausaha baru 1. Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan 2. Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan Tabel 3.2
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru Indikator Target Realisasi Capaian Katagori 1. Jumlah UKM yang
mengikuti pelatihan 120 120 100 % Sangat berhasil 2. Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan 160 160 100 % Sangat berhasil
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator kinerja sasaran meningkatnya jumlah wirausaha baru, profesional dan akuntabel diperoleh kesimpulan bahwa capaian kinerja pada sasaran tersebut sangat baik sudah mencapai rata-rata 100 %.
2. Meningkatnya citra koperasi, usaha kecil menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, profesional, mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas.
36
Tujuan Sasaran IKU Indikator kegiatan
2. Meningkatny a citra koperasi, usaha kecil menengah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, profesional, mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas Jumlah UKM non BPR/LKM 1. Jumlah UMKM yang mengikuti Temu Usaha 2. Jumlah UMKM yang mendapatkan fasilitasi sarana promosi hasil produksi 3. Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan kewirausahaan 4. Jumlah pengurus koperasi yang mengikuti pelatihan manajemen koperasi/KUD 5. Jumlah UMKM yang mengikuti Sosialisasi HAKI 6. Jumlah UMKM yang dimonev untuk dikelompokkan
37 Tabel 3.3
Pengukuran Kinerja Sasaran Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh
mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas
Indikator Target Realisasi Capaian Katagori 1. Jumlah UMKM yang
mengikuti temu usaha
40 40 100 % Sangat
berhasil 2. Jumlah UMKM yang
mendapatkan fasilitasi sarana promosi hasil produksi
10 10 100% Sangat
berhasil
3. Jumlah UMKM yang mengikuti pelatihan kewirausahaan
950 950 100% Sangat
Berhasil
4. Jumlah pengurus
koperasi yang mengikuti pelatihan manajemen koperasi/KUD
284 284 100 % Sangat
berhasil
5. Jumlah UMKM yang mengikuti Sosialisasi HAKI
80 80 100% Sangat
Berhasil
6. Jumlah UMKM yang dimonev untuk dikelompokkan
80 80 100% Sangat
Berhasil
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator kinerja sasaran Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas, profesional dan akuntabel diperoleh kesimpulan bahwa capaian kinerja pada sasaran tersebut sangat baik sudah mencapai rata-rata 100 %.
38 3. Meningkatnya usaha dan daya saing koperasi
Tujuan Meningkatnya usaha dan daya saing koperasi dijabarkan dalam 1 (satu) sasaran dan 1 (satu) indikator. Sasaran adalah “Meningkatkan jumlah koperasi dan UMKM yang mendapatkan tambahan modal” diukur melalui indikator“ Jumlah koperasi yang mendapatkan tambahan modal “ dan melalui 8 indikator kegatan
Tujuan Sasaran IKU Indikator
kegiatan 3. Meningkatnya usaha dan daya saing koperasi dan UMKm Meningkatkan jumlah koperasi dan UMKM yang mendapatkan tambahan modal Jumlah koperasi yang mendapatkan tambahan modal 1. Jumlah UKM yang mengikuti sosialisasi 2. Jumlah UMKM/Kop/ke l yang terpantau 3. Jumlah UMKM yang melakukan jaringan kemitraan 4. Jumlah industri rumah tangga yang dibina 5. Jumlah UMKM yang mengikuti promosi 6. Jumlah anggota kopwan yang mengikuti pelatihan ketrampilan 7. Jumlah koperasi/kel yang mengikuti monev 8. Jumlah UMKM yang mendapatkan bantuan program
39 Tabel 3.4
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatkan jumlah koperasi dan UMKM yang mendapatkan tambahan modal
Indikator Target Realisasi Capaian Katagori 1. Jumlah UKM yang
mengikuti sosialisasi 120 120 100 % Sangat berhasil 2. Jumlah UMKM/Kop/kel yang terpantau 177 150 84,74 % Berhasil
3. Jumlah UMKM yang melakukan jaringan kemitraan
240 240 100% Sangat
Berhasil
4. Jumlah industri rumah tangga yang dibina
120 120 100 % Sangat
berhasil 5. Jumlah UMKM yang
mengikuti promosi 35 35 100 % Sangat berhasil 6. Jumlah anggota kopwan yang mengikuti pelatihan ketrampilan 50 50 100% Sangat Berhasil 7. Jumlah koperasi/kel yang mengikuti monev
170 170 100 % Sangat
berhasil 8. Jumlah UMKM yang
mendapatkan bantuan program
260 260 100% Sangat
Berhasil
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator kinerja sasaran Meningkatkan jumlah koperasi dan UMKM yang mendapatkan tambahan modal, profesional dan akuntabel diperoleh kesimpulan bahwa capaian kinerja pada sasaran tersebut sangat baik sudah mencapai rata-rata 100 %.
40 4. Mewujudkan kelembagaan dan usaha koperasi yang mantap dan
mandiri
Tujuan Mewujudkan kelembagaan dan usaha koperasi yang mantap dan mandiri dijabarkan dalam 1 (satu) sasaran dan 1 (satu) indikator. Sasaran adalah “Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas” diukur melalui indikator “ presentasi koperasi aktif “ dan melalui 6 indikator kegiatan
Tujuan Sasaran IKU Indikator kegiatan
4. Mewujudkan kelembagaan dan usaha koperasi yang mantap dan mandir Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas Presentasi koperasi aktif 1. Jumlah Koperasi Sekunder terbentuk 2. Jumlah koperasi yang diberi penyuluhan 3. Jumlah koperasi yang dinilai kesehatan dan diperingkat 4. Jumlah koperasi yang mengikuti temu konsultasi 5. Jumlah pengurus yang mengikuti bimtek penataan organisasi dan tatalaksana koperasi 6. Jumlah kelompok yang dimonev
41 Tabel 3.5 Pengukuran Kinerja Sasaran Terwujudnya peningkatan
koperasi yang berkualitas
Indikator Target Realisasi Capaian Katagori 1. Jumlah Koperasi
Sekunder terbentuk
3 3 100 % Sangat
berhasil 2. Jumlah koperasi yang
diberi penyuluhan
230 230 100 % Sangat
berhasil 3. Jumlah koperasi yang
dinilai kesehatan dan diperingkat
173 173 100 % Sangat
berhasil
4. Jumlah koperasi yang mengikuti temu
konsultasi
48 48 100 % Sangat
berhasil
5. Jumlah pengurus yang mengikuti bimtek penataan organisasi dan tata laksana
160 160 100 % Sangat berhasil 6. Jumlah kelompok yang dimonev 15 15 100 % Sangat berhasil
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator kinerja sasaran Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas diperoleh kesimpulan bahwa capaian kinerja pada sasaran tersebut sangat baik sudah mencapai rata-rata 100 %.
3.3 Realisasi Anggaran
Keberhasilan capaian indikator kinerja, tidak terlepas dari dukungan dana yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan, yang termuat dalam Dokumen Pelaksanaan
42 Anggaran (DPA), yang selanjutnya diubah dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Koperasi, usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2016.
Analisis akuntabilitas keuangan disajikan dalam perbandingan antara alokasi dengan realisasi anggaran, yang ditampilkan dalam persentase realisasi. Pada tahun 2016, anggaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan sebesar Rp. 4.868.395.000,- yang direalisasikan sebesar Rp. 4.724.164.729,- atau 97,03%. Adapaun rincian anggaran dan realisasinya berdasarkan sasaran yang ingin dicapai Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
No. Sasaran Target Realisasi
(Rp.) Rp. %
1. Tersedianya jasa dan pelayanan administrasi perkantoran
387.500.000 378.290.456 97,62
2. Prosentase ketersedian sarana dan prasarana aparatur
2.144.620.000 2.134.470.723 99,52
3. Meningkatnya Jumlah Wirausaha Baru
102.000.000 101.956.500 99,95
4. Tersedianya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah yang mampu berkiprah sebagai pelaku ekonomi yang tangguh mandiri yang berbasis pada sumber daya alam berwawasan lingkungan dan berkualitas.
663.500.000 651.020.650 98,11
5. Terlaksananya upaya peningkatan kelembagaan, usaha dan daya saing koperasi serta usaha kecil menengah melalui
pengembangan jaringan kemitraan akses
pengembangan dan pasar
43
No. Sasaran
Target Realisasi
(Rp.) Rp. %
6. Terwujudnya peningkatan koperasi yang berkualitas
347.800.000 323.471.300 93,00
7. Terwujudnya jumlah
kelompok petani tembakau
82.000.000 75.350.000 91,89
8. Tercapainya jumlah
kelompok petani tembakau yang mendapatkan pelatihan
343.000.000 338.516.000 98,69
JUMLAH 4.868.395.000 4.724.164.729 97,03
Realisasi sebesar 97,03% atau di bawah anggaran anggaran yang disediakan mencerminkan adanya efisiensi penggunaan anggaran oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan.
44 BAB IV
PENUTUP
Secara umum Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan pada Tahun 2016 telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam penyelenggara administrasi umum pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Cerminan dari hasil pelaksanaan tugas tersebut secara operasional telah dapat dilihat dari pelaksanaan program dan kegiatan pada masing-masing Bidang dalam mencapai sasaran. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan pada tahun 2016 diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Sesuai dengan indikator kinerja sebagai penterjemahan dari Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018.
Untuk dapat mempertahankan capaian kinerja sasaran dan memperbaiki kinerja sasaran yang masih rendah sangat diperlukan adanya kebersamaan berbagai pihak terkait dengan melaksanakan tugas-tugas Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kabupaten Magetan. Adapun saran yang dapat disampaikan dalam rangka perbaikan kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
1. Memberikan peluang yang cukup kepada segenap steakeholders
untuk berperan secara proporsional dan profesional, antara unit kerja dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (Sekretariat dan Bidang-Bidang), petugas teknis di kecamatan-kecamatan, petugas teknis Pemerintah Pusat dan Provinsi di Satuan Kerja Perangkat Daerah, Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta pihak swasta dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Magetan.
45 2. Memberikan peluang kepada masyarakat untuk memperoleh informasi yang cukup agar penyelenggaraan pemerintahan di bidang koperasi, usaha mikro, kecil, menengah berjalan secara transparan, akuntabel dan demokratis untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak.