018 Dinas Lingkungan Hidup ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKIP), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan serta untuk menilai kinerja pejabat dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran untuk mencapai misi Organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016-2021, yang merupakan pedoman dalam pembangunan di bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten Bone Bolango selama tahun 2019 dengan visi “Mewujudkan Bone Bolango Sebagai Kabupaten Konservasi”, dengan 1 (Satu) misi yaitu; Meningkatnya Upaya Pencegahan, Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran/Kerusakan Lingkungan. Analisis akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap 1 (Satu) misi tersebut, yang meliputi 2 (Dua) tujuan dan dijabarkan dalam 2 (dua) sasaran, dimana untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan sebanyak 6 (Enam) indikator kinerja sasaran, dengan didukung 7(Tujuh) program dan 13 (Tiga Belas) kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019. Pelaksanaan program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut, secara umum dapat dikatakan berhasil dengan baik dengan capaian indikator kinerja sasaran pada tahun 2019.
Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran tersebut di atas tidak terlepas dari dukungan dana. Untuk mendukung pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja sasaran, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango tahun 2018 mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 3.779.248.550,- yang telah direalisasi sebesar Rp. 3.721.823.800,- atau 98,48%.
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa, hasil capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango selama tahun 2019 telah memenuhi 6 (Enam) sasaran strategis program kegiatan yang ditargetkan. Hal ini seperti yang ditunjukkan dengan anggaran yang tersedia telah dapat dilaksanakan berbagai program pengembangan bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango.
018 Dinas Lingkungan Hidup iii
Salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini adalah adanya komitmen yang kuat dari Pimpinan dan seluruh aparatur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango untuk menfokuskan pemanfaatan sumber-sumber daya dan dana dalam melaksanakan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra 2016– 2021 dan Renja 2019.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut di atas, telah memberikan pelajaran yang berharga untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja 2019 maka dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan Rencana Kinerja Tahun 2019, yaitu sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh DLH Kabupaten Bone Bolango serta mewujudkan peningkatan baik SDM, sarana prasarana, kelembagaan maupun pelaksanaan Program dan Kegiatan sesuai dengan tupoksi DLH Kabupaten Bone Bolango.
2. Menyelaraskan serta mengaplikasikan berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Menjalin kemitraan program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai instansi pemerintah serta pemangku kepentingan (stakeholder) yang terkait;
4. Memperluas cakupan sosialisasi untuk lebih mendorong masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Bone Bolango sehingga mereka mau dan mampu secara bersama-sama dengan pemerintah melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
LKIP ini merupakan salah satu hasil kerja Tim Penyusun. Laporan ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal mulainya pelaporan yang akuntabel dan transparan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango, serta dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakehorlders).
018 Dinas Lingkungan Hidup iv DAFTAR ISI Cover Ikhtisar Eksekutif ... ii Daftar Isi ... iv Kata Pengantar ... v BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Gambaran Umum Kab. Bone Bolango ... 1
1.3 Jumlah PNS pada DLH ... 11
1.4 Gambaran Umum DLH ... 12
1.5 Permasalahan Organisasi ... 26
1.6 Penyusunan LKIP ... 27
1.7 Sistematika Penulisan ... 29
BAB II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN ... 31
2.1 Rencana Strategi Tahun 2016-2021 ... 31
2.2 Rencana Kinerja Tahunan ... 39
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ... 42
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 45
3.1 Capaian Kinerja DLH Tahun 2019 ... 45
3.2 Realisasi Kinerja Anggaran ... 84
3.3 Evaluasi ... 87
BAB IV PENUTUP ... 93
4.1 Kesimpulan ... 93
4.2 Langkah Ke Depan ... 93
018 Dinas Lingkungan Hidup v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pmerintah (L-KIP) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango Tahun 2019 dapat diselesaikan.Penyusunan LKIP merupakan Kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan Fungsinya yang dipercayakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango berdasarkan Rencana Strategi (RENSTRA) Tahun 2016 -2021.
Penyusunan L-KIP ini merupakan perwujudan salah satu indikator (tolok ukur) dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang baik (Good Governance), dan secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan selama Tahun 2019 yang mengacu Kepada Revisi Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016-2021.
Penyusunan L-KIP Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango Tahun 2019 ini telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian L-KIP DLH
Kabupaten Bone Bolango Tahun 2019 tidak terlepas dari kekurangan –kekurangan
sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi namun demikian DLH Kabupaten Bone Bolango telah mengupayakan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan.
Demikian disampaikan, diharapkan semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam mengevaluasi pelaksanaan Tugas dan Fungsi DLH Kabupaten Bone Bolango, kami mengharapkan sumbang saran pihak-pihak terkait atas kekurangan laporan ini, karena kami menyadari Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akhirnya kepada semua pihak yang terkait dan turut memberikan bantuan dalam penyusunan Laporan ini di Ucapkan Terima Kasih.
Suwawa, 10 Februari 2020
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP,
H. AZNAN NADJAMUDDIN, S.H, M.Si Pembina Utama Muda/IV C NIP. 19661218 199603 1 003
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango Tahun 2019 dilaksanakan berdasarkan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango Tahun 2019 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango
2. Mendorong Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka menyelenggarakan kepemerintahan yang proaktif dalam upaya pencegahan dampak lingkungan.
1.2 Gambaran Umum Kabupaten Bone Bolango
a. Letak Geografis
Kabupaten Bone Bolango merupakan satu kesatuan wilayah Propinsi
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -2
luas Propinsi Gorontalo (12.215,44 km2), yang terletak antara 7’–1.01’ Lintang Utara
dan antara 121.23’–122.44 ’ Bujur Timur.
Gambar : 1.1
Peta Wilayah Kabupaten Bone Bolango
Sumber : RTRW Kabupaten Bone Bolango, 2012.
Secara geografis letak Kabupaten Bone Bolango berada di bagian timur ibukota propinsi yang mempunyai batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Atinggola Kab. Gorontalo(sekarang menjadi wilayah Kabupaten Gorontalo Utara);
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow PropinsiSulawesi Utara;
Sebelah Selatan sebagian wilayah berbatasan dengan Kota Gorontalo dansebagian wilayah lainnya dibatasi oleh Laut Teluk Tomini;
Sebelah Barat sebagian wilayahnya berbatasan dengan Kec. Kota Utara KotaGorontalo dan sebagian wilayah lagi berbatasan dengan Kec. Telaga Kabupaten Gorontalo.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -3
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan daerah Kabupaten Bone Bolango pada umumnya serta untuk mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah melakukan pemekaran kecamatan, dari 4 kecamatan menjadi 10 kecamatan dan sekarang telah menjadi 18 kecamatan yang terbagi kedalam 165 kelurahan/desa definitif. Kecamatan di wilayah Bone Bolango yang memiliki luas
wilayah terbesar adalah kecamatan Pinogu, dengan luas 405,96 km2 atau 20,45
persen dari luas kabupaten Bone Bolango, sementara kecamatan Bulango selatan merupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil yakni sebesar 9,87 km2 atau sekitar 0,50 persen dari luas wilayah Bone Bolango
Untuk lebih jelas mengenai pembagian wilayah administrasi Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Bone Bolango NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS ( KM2 ) PERSENTASE
1. Tapa 7 64,41 3,25 2. Bulango Utara 9 176,1 8,87 3. Bulango Selatan 10 9,87 0,50 4. Bulango Timur 5 10,82 0,55 5. Bulango Ulu 6 78,41 3,95 6. Kabila 12 193,45 9,75 7. Botupingge 9 47,11 2,37 8. Tilongkabila 14 79,74 4,02 9. Suwawa 10 33,51 1,69 10. Suwawa Selatan 8 184,09 9,28 11. Suwawa Timur 9 127.80 6,44 12. Suwawa Tengah 6 64,70 3,26 13. Kabila Bone 9 143,51 7,23 14. Bonepantai 13 161,82 8,15 15. Bulawa 9 111,01 5,59
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -4
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS ( KM2 ) PERSENTASE
16. Bone Raya 10 64,12 3,23
17. Bone 14 72,71 3,66
18. Pinogu 5 361,40 18,21
JUMLAH 165 1984,58 100
Sumber Data : BPS Kabupaten Bone Bolango
Tabel 1.2
Jarak Tempuh dari Ibukota Kabupaten Bone Bolango dengan Kecamatan
NO. KECAMATAN KM 1. Tapa 3 2. Bulango Utara 10 3. Bulango Selatan 16 4. Bulango Timur 12 5. Bulango Ulu 11 6. Kabila 4 7. Botupingge 7 8. Tilongkabila 16,2 9. Suwawa 5 10. Suwawa Selatan 0 11. Suwawa Timur 6,5 12. Suwawa Tengah 21 13. Kabila Bone 3,5 14. Bonepantai 40 15. Bulawa 60 16. Bone Raya 70 17. Bone 90 18. Pinogu 65
Sumber: BPS Kabupaten Bone Bolango, 2018
Jarak Ibukota kecamatan yang terjauh dari ibukota kabupaten adalah kecamatan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -5
sampai ke ibukota dengan terlebih dahulu melintasi wilayah Kota Gorontalo. Jarak ibu kota kecamatan yang terdekat dengan ibu kota kabupaten adalah Desa Duano
Ibukota kecamatan Suwawa Tengah yang berjarak
2 kilometer. Disamping ituterdapat satu wilayah yaitu Kecamatan Pinogu yang merupakan wilayah terpencil dan terisolasi oleh hutan lindung yang pada tanggal 30 Juli tahun 2012 telah diresmikan menjadi Kecamatan yang definitif berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bone Bolango Nomor 5 Tahun 2012 Tanggal 30 Juli 2012. Sementara untuk Desa Talulobutu ( Ibukota Kecamatan Tapa ) berjarak ± 11 kilometer dari Ibukota Kabupaten.
b. Topografi
Sebagian besar wilayah Bone Bolango merupakan daerah dataran tinggi (pegunungan) dengan kondisi topografi yang terbagi kedalam 3 (tiga) kelompok, yakni :
Gambar : 1.2
Peta Topografi Kabupaten Bone Bolango
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -6
a. Kondisi lahan dengan permukaan dataran tinggi (bergunung) atau berada pada kemiringan lereng di atas 40%. Persebaran lahan berada di Kecamatan Suwawa, Bonepantai, Kabila dan Bulango Utara.
b. Kondisi lahan dengan relief berbukit (bergelombang) dengan tekstur morfologi sedang. Persebaran lahan sebagian besar berada di setiap Kecamatan di Kabupaten Bone Bolango.
c. Kondisi dengan relief permukaan rendah. Persebaran lahan berada di Kecamatan Tapa, Suwawa dan Kabila.
Tabel 1.2
Ketinggian Daerah Kabupaten Bone Bolango dari Permukaan Laut
KETINGGIAN DARI PERMUKAAN LAUT LUAS (Ha)
25 – 100 meter 14,41
100 – 500 meter 48,65
500 – 1000 meter 27,85
> 1000 meter 9,09
Sumber Data : BPS Kabupaten Bone Bolango
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Kotamobagu, Sulawesi, skala 1:250.000, (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1997) formasi geologi Kabupaten Bone Bolango dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) formasi, yaitu: aluvium endapan pantai (Qal), aluvium endapan danau (Qvl), Molasa Selebes (Qts), Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv), Diorit Bone (Tmb), Batuan Gunung Api Bilungala (Tmbv), dan Anggota Batugamping Formasi Tapadaka (Tmtl).
Wilayah Bone Bolango dilalui oleh beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS). Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar yang melalui wilayah ini adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Bone dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bolango, dimana Kecamatan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -7
yang dilalui adalah Kecamatan Suwawa, Kecamatan Kabila dan Kecamatan Tapa. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) ini adalah ± 265.000 Ha dengan panjang sungai utama 100 Km yang bermuara ke Teluk Tomini. Kedua DAS ini bermuara pada satu tempat yaitu Teluk Tomini/Teluk Gorontalo. Di samping itu juga ditemukan banyak DAS-DAS kecil lainnya yang umumnya terdapat di hampir seluruh wilayah pegunungan di pinggiran kawasan pantai.
Gambar : 1.3
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bone Bolango
Tabel 1.3
Nama-Nama Sungai Besar dan Kecil Di Kabupaten Bone Bolango NAMA SUNGAI PANJANG
(KM)
KECAMATAN YANG DILALUI
Bone 90,00 Suwawa, Botupingge, Kabila
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -8
Bolango 40,00 Tapa, Bulango, Tilongkabila Tamboo 3,50 Kabila Bone
Inengo 10,25 Kabila Bone
Kiki 5,00 Kabila Bone
Molotabu 5,50 Kabila Bone
Aladi 5,00 Kabila Bone
Bututonuo 7,25 Kabila Bone Oluhuta 3,75 Kabila Bone
Olele 4,00 Bone Pantai
Tolotio 6,25 Bone Pantai Butalo 11,50 Bone Pantai Bilungala 15,00 Bone Pantai Tongokiki 6,50 Bone Pantai Tongodaa 2,75 Bone Pantai
Uabanga 7,75 Bone Pantai, Bone Raya Tombulilato 20,00 Bone Raya
Ombulo 3,50 Bone Raya
Mamunga Daa 7,00 Bone Raya Mopuya Daa 5,00 Bone Raya Mopuya Kiki 3,50 Bone Raya Tapambudu 3,25 Bone Raya, Bone
Monano 9,50 Bone
Topidaa 3,50 Bone
SogitaDaa 6,50 Bone
Sogita Kiki 5,50 Bone
Taludaa 18,00 Bone
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Tahun 199
Berdasarkan hasil penelitian Tata Guna Tanah hampir seluruh tanah di Kabupaten Bone Bolango mempunyai tekstur sedang, sedangkan lainnya kasar. Dilihat dari fisik ketinggian berdasarkan peta Topografi Tata Guna Tanah, Kabupaten Bone Bolango berada dalam ketinggian 0 - 1500 meter dari permukaan laut, lebih rincinya adalah sebagai berikut:
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -9
Ketinggian dari permukaan laut antara 25 – 100 adalah Kecamatan Suwawa
seluas 3.709 Ha, Tapa 3.465 Ha Kabila seluas 11.500 Ha dan Bone Pantai seluas 6.343 Ha;
Ketinggian antara 100 – 500 terdapat di Kecamatan Suwawa seluas 33.089
Ha, Tapa seluas 14.097 Ha, Kabila seluas 5.388 Ha, dan Bone Pantai seluas23.801 Ha;
Ketinggian antara 500 – 1000 terdapat di Kecamatan Suwawa seluas 21.472 Ha,Tapa 7.054 Ha, Kabila 8.218 Ha dan di Bone Pantai seluas 18.523 Ha; Ketinggian lebih dari 1000 terdapat di Kecamatan Suwawa seluas 3.513
Ha,Tapa 5.441 Ha. Kabila 5.600 Ha dan Kecamatan Bone Pantai seluas 2.170 Ha.
Suhu maksimum di Kab. Bone Bolango, umumnya berkisar dari 32,1ºC sampai dengan 32,5ºC, sedangkan di lihat dari curah hujan.
Kabupaten Bone Bolango memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan jarang kekurangan air khususnya untuk usaha pertanian yang hasil produksinya dapat meningkatkan volume perdagangan baik secara lokal maupun regional.
Secara geografis letak Kabupaten Bone Bolango berada di bagian timur ibukota propinsi yang mempunyai batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Atinggola Kab. Gorontalo(sekarang menjadi wilayah Kabupaten Gorontalo Utara);
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow PropinsiSulawesi Utara;
Sebelah Selatan sebagian wilayah berbatasan dengan Kota Gorontalo dan018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -10
Sebelah Barat sebagian wilayahnya berbatasan dengan Kec. Kota Utara KotaGorontalo dan sebagian wilayah lagi berbatasan dengan Kec. Telaga Kabupaten Gorontalo.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan daerah Kabupaten Bone Bolango pada umumnya serta untuk mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah melakukan pemekaran kecamatan, dari 4 kecamatan menjadi 10 kecamatan dan sekarang telah menjadi 18 kecamatan yang terbagi kedalam 165 kelurahan/desa definitif. Kecamatan di wilayah Bone Bolango yang memiliki luas
wilayah terbesar adalah kecamatan Pinogu, dengan luas 405,96 km2 atau 20,45
persen dari luas kabupaten Bone Bolango, sementara kecamatan Bulango selatan merupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil yakni sebesar 9,87 km2 atau sekitar 0,50 persen dari luas wilayah Bone Bolango
Tabel 1.4
Jarak Tempuh dari Ibukota Kabupaten Bone Bolango dengan Kecamatan
NO. KECAMATAN KM 1. Tapa 3 2. Bulango Utara 10 3. Bulango Selatan 16 4. Bulango Timur 12 5. Bulango Ulu 11 6. Kabila 4 7. Botupingge 7 8. Tilongkabila 16,2 9. Suwawa 5 10. Suwawa Selatan 0 11. Suwawa Timur 6,5 12. Suwawa Tengah 21 13. Kabila Bone 3,5 14. Bonepantai 40 15. Bulawa 60 16. Bone Raya 70 17. Bone 90 18. Pinogu 65
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -11
Jarak Ibukota kecamatan yang terjauh dari ibukota kabupaten adalah
kecamatan Bone, dengan jarak
100 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih3 jam sampai ke ibukota dengan terlebih dahulu melintasi wilayah Kota Gorontalo. Jarak ibu kota kecamatan yang terdekat dengan ibu kota kabupaten adalah Desa
Duano Ibukota kecamatan Suwawa Tengah yang berjarak
2 kilometer. Disampingitu terdapat satu wilayah yaitu Kecamatan Pinogu yang merupakan wilayah terpencil dan terisolasi oleh hutan lindung yang pada tanggal 30 Juli tahun 2012 telah diresmikan menjadi Kecamatan yang definitif berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bone Bolango Nomor 5 Tahun 2012 Tanggal 30 Juli 2012. Sementara untuk Desa Talulobutu ( Ibukota Kecamatan Tapa ) berjarak ± 11 kilometer dari Ibukota Kabupaten.
1.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Lingkungan Hidup
Keadaan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Bone Bolango untuk mendukung kegiatan pemerintahan , pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2018 sejumlah 31 orang, yang terdiri dari Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut :
a. Golongan
Golonga II : 12 orang
Golongan III : 12 orang
Golongan IV : 8 orang
b. Tingkat Pendidikan
SMA : 12 Orang
Diploma : 0 Orang
Sarjana : 11 Orang
Pasca sarjana : 9 Orang
c. Pendidikan Pelatihan
Anjab : 1 Orang
Keuangan : 2 Orang
Perencanaan (SAKIP) : 1 Orang
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -12
1.4 Gambaran Umum DLH Kab. Bone Bolango
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menitik beratkan pada peningkatan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah, yang mana di dalamnya menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, dimana daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan kecuali urusan Pemerintah Pusat, yakni Politik Luar Negeri, Pertahanan, Keamanan, Moneter, Yustisi, dan Agama. Dalam kewenangannya kabupaten/kota mengatur dan mengurus urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas lokal.
Berdasarkan kebijakan tersebut Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah melakukan restrukturisasi organisasi melalui Peraturan Bupati Bone Bolango Nomor 47 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Penjabaran Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango .
1.4.1 Tugas dan Fungsi Organisasi Dinas Lingkungan Hidup.
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis pengelolaan dibidang lingkungan hidup.
b. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan teknis pengelolaan dibidang
lingkungan hidup berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
c. Pengkoordinasian perencanaan sistem pengelolaan lingkungan hidup secara berkesinambungan untuk pengembangannya.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -13
d. Mengorganisir pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup melalui
mekanisme/prosedur kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
e. Pengkoordinasian pengendalian pelaksanaan sistem pengelolaan dibidang lingkungan hidup secara terpadu.
f. Pengkoordinasian pelaksanaan program lingkungan hidup berdasarkan skala
prioritas untuk pengendalian dampak lingkungan.
g. Memfasilitasi pelayanan pemberian perizinan dibidang pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan kewenangannya.
h. Pengkoordinasian pembinaan pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup secara menyeluruh untuk kelancaran pelaksanaan tugass.
i. Mengevaluasi seluruh kegiatan unit melalui pertemuan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas.
j. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dengan instansi terkait melalui
rapat/pertemuan dan
k. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan kedinasan.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pada bidang kesekretariatan yang meliputi bidang umum dan kepegawaian dan bidang perencanaan dan keuangan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian dalam rangka penyusunan rencana strategis program dan kegiatan serta penyusunan laporan tahunan
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dalam penyelenggaraan tugas-tugas secara terpadu
c. Pengkoordinasian penyelenggaraan urusan administrasi umum dan
kepegawaian, perencanaan dan keuangan.
d. Merencanakan, mengelola dan menata pelaksanaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -14
e. Pengkoordinasian pengkajian dan penyajian bahan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan
f. Pengkoordinasian pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi
dilingkungan dinas dan
g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan dinas.
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam urusan merencanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kepegawaian serta melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk menyelengarakan tugas sebagaiman dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a) Melaksanakan pengendalian surat menyurat, pengelolaan kearsipan dan keprotokolan
b) Memberikan pelayanan dibidang administrasi umum untuk kelancaran pelaksanaan tugas
c) Menyusun rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan perawatan inventaris dan usul penghapusan perlengkapan.
d) Melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan dan penatausahaan asset milik Negara dan daerah.
e) Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian dilingkungan dinas
f) Menyusun perencanaan kebutuhan dan pengelolaan urusan umum rumah tangga dan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -15
2) Sub Bagian Perencanaan Keuangan
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dalam urusan dibidang perencanaan dan keuangan serta tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas-tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud, Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:
a) Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dinas
b) Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas
c) Menyiapkan dokumen perencanaan kegiatan dan data realisasi anggaran sesuai program kerja
d) Mengumpulkan, meneliti, mengkaji dan memverifikasi serta penyiapan administrasi keuangan bersama bukti-bukti yang sah
e) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan administrasi keuangan dan
f) Melaksanakan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan dinas.
3. Bidang Planologi danTata Lingkungan;
Bidang Planologi dan Tata Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam urusan planologi dan tata lingkungan termasuk penataan ruang terbuka hijau serta tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Planologi dan Tata Lingkungan mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan dibidang planologi dan tata lingkungan
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan bahan petunjuk teknis pogram kerja dibidang planologi dan tata lingkungan
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tata lingkungan dan pertanaman d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan analisa dampak lingkungan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -16
e. Melakukan pengawasan dan pemantauan lingkungan secara langsung melalui penyelidikan untuk penyelesaian masalah lingkungan
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada bidang planologi dan
tata lingkungan
g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan dinas.
Bidang Planologi dan Tata Lingkungan terdiri dari : a. Seksi Tata Lingkungan dan Pertanaman dan b. Seksi Analisa Dampak Lingkungan
1) Seksi Tata Lingkungan dan Pertanaman
Seksi Tata Lingkungan dan Pertanaman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dalam urusan tata lingkungan dan pertanaman serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Tata Lingkungan dan Pertanaman mempunyai fungsi:
a) Merencanakan program kerja urusan tata lingkungan dan pertanaman b) Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
c) Melaksanakan kebijakan teknis urusan tata lingkungan dan pertamanan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas
d) Melakukan koordinasi pelaksanaan urusan tata lingkungan dan pertamanan secara terpadu untuk mencegah kerusakan lingkungan
e) Melaksanakan informasi tentang problem lingkungan dan pengendalian dampaknya kepda masyarakat da pihak terkait
f) Melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan serta membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan dan
g) Pelaksanaan fungsi-fugsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan bidang.
2) Seksi Analisa Dampak Lingkungan
Seksi Analisa Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dalam urusan analisa dampak lingkungan serta tugas-tugas lain diberikan oeh pmpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -17
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Analisa Dampak Lingkungan mempunyai fungsi:
a. Merencanakan program kerja urusan analisa dampak lingkungan b. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
c. Melaksanakan kebijakan teknis urusan analisa dampak lingkungan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas
d. Melaksanakan pemetaan masalah lingkungan melalui survey untuk mengetahui potensi lingkungan
e. Melaksanakan pengelolaan data potensi urusan analisa dampak lingkungan sesuai jenis dan tingkatannya
f. Melakukan pengendalian lingkungan sesuai dokumen AMDAL/UKL/UPL (analisa
mengenai dampak lingkungan/upaya kelola lingkungan/upaya pemantauan lingkungan) untuk kelestarian lingkungan.
g. Memproses rekomendasi dokumen AMDAL/UKL/UPL sesuai jenis untuk kepastian hukum
h. Melakukan tindak lanjut pelanggaran terhadap dokumen AMDAL/UKL/UPL melalui penyidik untuk penegakan supremasi hukum
i. Melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan serta membuat laporan
pelaksanaan program dan kegiatan dan
j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan
bidang.
4. Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam urusan bidang penegakan hokum dan pengendalian pencemaran, bidang penyuluhan, pemulihan dan kemitraan lingkungan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan dibidang pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -18
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan bahan petunjuk teknis program kerja dibidang pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penegakan hukum dan pengendalian pencemaran lingkungan
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pemulihan dan kemitraan lingkungan
e. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan kerusakan lingkungan secara terpadu untuk kelestarian lingkungan
f. Mengelola data pengendalian penegakan hukum dan pengendalian pencemaran
lingkungan serta pemulihan lingkungan sesuai jenis dan tingkatannya untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan
g. Memfasilitasi, memediasi dan menganalisa permasalahan dampak kerusakan lingkungan melalui pengkajian secara terpadu untuk pemulihan lingkungan h. Melaksanakan sosialisasi system pengendalian, pengawasan dan kerusakan
lingkungan melalui penyuluhan dan media masa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada bidang pengendalian
pencemaran dan pengrusakan lingkungan dan
j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan dinas.
Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Perusakan Lingkungan terdiri dari : a. Seksi Penegakan Hukum dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan b. Seksi Penyuluhan, Pemulihan dan Kemitraan Lingkungan
1) Seksi Penegakan Hukum dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Seksi Penegakan Hukum dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas dalam urusan penegakan hukum dan pengendalian pencemaran lingkungan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Penegakan Hukum dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi:
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -19
a. Merencanakan program kerja urusan penegakan hukum dan pengendalian pencemaran lingkungan
b. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
c. Melaksanakan kebijakan teknis urusan penegakan hukum dan pengendalian sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas
d. Melaksanakan penyusunan instrumen hukum kebijaksanaan lingkungan
e. Melakukan pengendalian penegakan hukum dan pengendalian pencemaran lingkungan secara terpadu untuk mencegah kerusakan lingkungan
f. Melakukan pengendalian penegakan hukum dan pengendalian pencemaran
lingkungan secara berkala untuk menjaga kelestarian lingkungan
g. Melakukan sosialisasi program penegakan hukum dan pengendalian pencemaran lingkungan melalui pertemuan/media massa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
h. Menghimpun data limbah sesuai jenis untuk mengetahui volume limbah
i. Melaksanakan koordinasi program penegakan hukum dan pengendalian
pencemaran lingkungan
j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan program
penegakan hukum dan pengendalian pencemaran lingkungan dan
k. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan bidang.
2) Seksi Penyuluhan, Pemulihan dan Kemitraan Lingkungan
Seksi Penyuluhan, Pemulihan dan Kemitraan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dalam urusan penyuluhan, pemulihan dan kemitraan lingkungan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Penyuluhan, Pemulihan dan Kemitraan Lingkungan mempunyai fungsi:
a. Merencanakan program kerja urusan penyuluhan, pemulihan dan kemitraan lingkungan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -20
c. Melaksanakan kebijakan teknis seksi penyuluhan, pemulihan dan kemitraan lingkungan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas
d. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestraian lingkungan
e. Melaksanakan kegiatan pemulihan kualitas air permukaan, normalisasi daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi danau perintis
f. Membuat zonasi untuk perlindungan sumber daya alam
g. Melaksanakan koordinasi kegiatan pengendalian kerusakan lingkungan dengan unit dan instansi terkait serta stakeholder
h. Melakukan kemitraan dengan stakeholder dalam rangka pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan program
penyuluhan, pemulihan dan kemitraan lingkungan
j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai denga tugas dan kewenangan bidang.
5. Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah
Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah mempunyai tugas
melaksanakan sbagian tugas dinas dalam urusan bidang kebersihan dan pengelolaan persampahan/limbah, bidang sarana dan prasarana persampahan limbah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk meyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan dibidang pengelolaan persampahan dan limbah
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan bahan petunjuk teknis program kerja dibidang pengelolaan persampahan dan limbah.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan persampahan dan limbah
d. Melaksanakan penghitungan data potensi sampah sesuai wilayah untuk mengetahui produksi sampah
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -21
e. Melaksanakan pengolahan data produksi sampah sesuai jenis untuk mengetahui volume dan sumber sampah
f. Melaksanakan persiapan sarana, prasarana operasional kebersihan sesuai
kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan kebersihan
g. Melaksanakan sosialiasi pelayanan kebersihan melalui pertemuan/media massa untuk peningkatan kesadaran masyarakat.
h. Melakukan pengendalian dan pengawasan pelayanan kebesihan secara rutin untuk optimalisasi pelayanan kebersihan
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada bidang pengelolaan
persampahan dan limbah dan
j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan dinas.
Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah terdiri dari: : a. Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Pesampahan/Limbah dan b. Seksi Sarana Prasarana Persampahan/Limbah
1) Seksi Kebersihan dan Pengelolaan/Limbah
Seksi Kebersihan dan Pengelolaan/Limbah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dalam urusan kebersihan dan pengelolaan persampahan dan limbah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan/Limbah mempunyai fungsi:
a. Merencanakan program kerja urusan kebersihan dan pengelolaan
persampahan/limbah
b. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
c. Melaksanakan kebijakan teknis urusan kebersihan dan pengelolaan
persampahan/limbah
d. Melakukan pendataan wilayah pelayanan pengelolaan persampahan dan limbah melalui survey untuk mengetahui rute pengelolaan pelayanan
e. Melaksanakan pengelohan data kebersihan sesuai peruntukan untuk mengetahui volume sampah di wilayah pelayanan.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -22
f. Melaksanakan koordinasi kegiatan kebersihan dan pengelolaan
persampahan/limbah
g. Melakukan pengawasan pelayanan kebersihan secara rutin untuk optimalisasi pelayanan kebersihan
h. Melakukan pengelolaan persampahan dan limbah secara rutin untuk optimalisasi pelayanan kebersihan
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada urusan kebersihan dan
pengelolaan persampahan/limbah
j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan
bidang
2) Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan dan Limbah
Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan dan Limbah mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dalam urusan sarana dan prasarana
persampahan//limbah serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk melenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan dan Limbah mempunyai fungsi:
a. Merencanakan program kerja urusan sarana dan prasarana persampahan dan limbah
b. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
c. Melaksanakan dan menyusun kebijakan teknis urusan sarana dan prasarana persampahan dan limbah
d. Melakukan pendataan sarana dan prasarana persampahan/limbah melalui survey untuk mengetahui kelayakannya
e. Mengelola data sarana dan prasarana persampahan/limbah sesuai jenis untuk mengetahui perkembangannya
f. Menyusun rencana pengadaan sarana dan prasarana persampahan/limbah
sesuai untuk menjadi program unit
g. Mengelola sarana dan prasarana persampahan/limbah sesuai kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan kebersihan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -23
h. Melakukan pengendalian dan pengawasan sarana dan prasarana
persampahan/limbah secara rutin untuk optimalisasi pelayanan kebersihan
i. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan/limbah secara
rutin untuk kelayakannya
j. Mengkonsultasikan pelaksanaan tugasdibidang sarana dan prasarana
persampahan/limbah kebersihan dengan atasanuntuk beroleh petunjuk lebih lanjut
k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dibidang sarana dan prasarana persampahan/limbah secara berkala sebagai bahan evaluasi dan
l. Pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kewenangan dinas.\
1.4.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi DLH Kabupaten Bone Bolango tercantum dalam Gambar 1-1, dengan susunan sebagai berikut :
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut perlu adanya dukungan sumber daya aparatur DLH Kabupaten Bone Bolango yang kredibel, profesional, disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi terlebih dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan reformasi, sehingga pulihnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan baik pada sistem kerja maupun personil-personil dari aparatur itu sendiri dapat segera terwujud secara nyata.
Dengan mencermati kondisi perkembangan pemerintah yang makin kompleks, untuk maju secara mandiri dalam upaya mengejar ketertinggalan sebagai akibat terjadinya krisis yang multi dimensi, maka suatu lembaga pemerintah dituntut memiliki visi yang berpandangan jauh ke depan, untuk mencapai suatu keberhasilan pembangunan yang lebih baik dari saat sekarang.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -24
Struktur Organisasi DLH Kabupaten Bone Bolango
KEPALA DINAS Kelompok Jabatan Fungsional SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN BIDANG PLANOLOGI DAN TATA LINGKUNGAN Seksi Tata Lingkungan dan Pertanaman Seksi Analisis Dampak Lingkungan BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PENGRUSAKAN LINGKUNGAN Seksi Penegakan Hukum dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Seksi Penyuluhan, Pemulihan dan Kemitraan Lingkungan BIDANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN LIMBAH
Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Persampahan/Limbah Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan/ Limbah UPTD
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -25
1.4.3 Kondisi dan Potensi
Pegawai DLH Kabupaten Bone Bolango sebanyak 31 orang dengan latar belakang pendidikan Pasca Sarjana, Sarjana, dan SLTA.
Tabel 1.4 Sumber Daya Manusia DLH Kab Bone Bolango
Status
Kepegawaian Golongan Pendidikan Jabatan Struktural
PNS Non
PNS IV III II
Pasca
Sarjana Sarjana Diploma SMA IIb IIIa IIIb IV Staf
32 15 8 12 12 9 11 0 12 1 1 3 8 18
Dari jumlah tersebut, terdapat pegawai yang telah ikut serta dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat), baik diklat struktural maupun fungsional, sebagaimana tercantum dalam Tabel 1.2
Tabel 1.5 Data SDM dalam Keikutsertaan Diklat dan Bimtek
No. Jenis Pendidikan/bimtek Jumlah (orang)
1. Anjab 1
2. Keuangan 2
3. Perencanaan (SAKIP) 1
4 PIM IV 0
DLH Kabupaten Bone Bolango belum memiliki pula sarana prasarana Laboratorium Lingkungan sehingga belum bisa melakukan pengujian kualitas air dan udara ambien dan pengujian kualitas tanah serta belum memiliki tenaga teknis untuk laboatorium. DLH Kabupaten Bone Bolango juga belum memiliki Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang lingkungan hidup.
Dari kondisi tersebut, DLH belum mampu untuk melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan secara optimal, sehingga lebih terfokus dalam melaksanakan pembinaan dan kegiatan sosialisasi dalam rangka pengelolaan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup sehingga kondisi Kabupaten Bone Bolango dengan potensi sumber daya alamnya berupa luasan kawasan hutan, sumber daya air dari mata air, sungai dan tanah dalamnya, kegiatan industri,
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -26
pertanian dan permukiman dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam pembangunan dengan arah kebijakan sistem pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, atau dengan kata lain bahwa pembangunan yang dilakukan disusun sebagai suatu proses jangka panjang yang berkesinambungan dan pelaksanaannya tidak mengganggu keseimbangan lingkungan hidup.
1.4.4 Kewenangan
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ditetapkan prioritas pembangunan dengan diantaranya adalah pengelolaan lingkungan hidup dan penanganan bencana. Untuk hal tersebut DLH memiliki kewenangan dalam pengelolaan lingkungan hidup terkait dengan pengendalian pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan.
1.5 Permasalahan Organisasi
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango, adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan Internal
1. SDM, Sarana dan prasarana, anggaran
2. SDM,kurangnya materi PLH (isu lokal dan isu global) 3. PPLHD, PPNS, Anggaran
b. Permasalahan Eksternal
1. Kesadaran Masyarakat dan pelaku usaha/kegiatan yang masih rendah 2. Kurangnya pemahaman Masyarakat pengadu
3. SDM, kesadaran masy terhadap pencemaran rendah
4. Penyusunan kurikulum berada di bwh kewenangan Disdikbud 5. Birokrasi
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -27
6. Tumpang tindih kewenangan penyidikan, kewenangan terbatas
1.6 Penyusunan LKIP
Penyusunan LKIP ini adalah sebagai bentuk mewujudkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan kolektif lembaga/instansi kepada pihak-pihak yang memberi mandat/amanah. Oleh karena itu pelaporan LKIP sebagai salah satu kewajiban untuk menjawab tentang apa yang sudah diamanahkan kepada setiap pejabat publik.
a. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan LKIP adalah :
1. Sebagai laporan, sehubungan LKIP merupakan satu media hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data yang telah diolah.
2. Sebagai laporan akuntabilitas, dimana LKIP merupakan wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi delegasi wewenang dan mandat.
3. LKIP berisi tentang kinerja instansi dan akuntabilitasnya, yaitu gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/
kebijaksanaan dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Organisasi Instansi Pemerintah.
4. LKIP sebagai media akuntabilitas setiap instansi pemerintah, merupakan bentuk perwujudan kewajiban menjawab yang disampaikan kepada atasannya, atau pemberi wewenang, yang akhirnya bermuara kepada Bupati untuk selanjutnya menjadi pertanggungjawaban kepada masyarakat (public accountability) yang perlu dilakukan secara periodik dan melembaga.
5. Perbaikan governance dan manajemen.
6. Pelaporan merupakan salah satu fase penting dalam siklus manajemen. Dalam manajemen modern pelaporan merupakan fase terakhir yang dijadikan alat untuk evaluasi diri sendiri guna perbaikan manajemen itu sendiri. Demikian pula
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -28
dengan Lakip yang merupakan media utama dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi.
Adapun Tujuan Penyusunan LKIP adalah:
1. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit kerja yang lebih tinggi, atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan (responsibility center) serta menjelaskan hal-hal yang dapat dikendalikan (controllable) dan yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable). Lakip ini lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya.
2. Peningkatan kinerja melalui pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan kearah perbaikan, dalam mencapai penghematan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka pendek.
b. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan LKIP adalah:
a. Ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
b. Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
c. Peraturan pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata cara Pertangggung jawaban Kepala Daerah.
d. Permenpan Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan kinerja dan Tata cara Reviu atas pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
e. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
f. Surat Keputusan Kepala LAN RI No 239/IX/6/8/ 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -29
g. Peraturan Bupati Bone Bolango Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango;
1.7 Sistematika Penulisan
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berisi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan sejauhmana BLH Kabupaten Boone Bolango mencapai tujuan dan sasaran strategisnya dalam rangka mencapai visi dan misi, kendala-kendala yang dihadapi, serta langkah langkah dalam mengatasi kendala-kendala dan langkah-langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang Gambaran Umum berisi Struktur Organisasi DLH Kabupaten Bone Bolango, Kondisi dan Potensi, Kewenangan Dinas Lingkungan Hidup; Penyusunan Lakip berisi Maksud dan Tujuan dan Dasar Hukum Penyusunan LKIP; dan Sistematika Penulisan.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Berisi gambaran singkat mengenai Rencana Strategis yang menguraikan secara singkat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, Kebijakan dan Program, dan Rencana Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016 yang menguraikan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran Strategis sesuai dengan program dan indikator keberhasilan pencapaiannya.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menyajikan uraian hasil pengukuran kinerja, Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran dan Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB I I -30
BAB IV PENUTUP
Berisi tujuan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja DLH Kabupaten Bone Bolango dan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun yang akan datang.
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -31
BAB II
PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN
2.1 RENCANA STRATEGI TAHUN 2016-2021
Rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango Tahun 2016-2021 berisi visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaiannya yang disusun berdasarkan program yang terencana, terukur dan diharapkan dapat memenuhi kehendak, aspirasi dan partisipasi masyarakat (stakeholder).
Perencanaan strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari program pembangunan daerah, dengan memperhatikan analisis lingkungan strategi baik internal dan eksternal yang ada, maupun yang akan terjadi. Dalam mengawali pelaksanaan program dan kegiatan setiap tahun, maka telah disusun Perencanaan Strategi Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango Tahun 2016-2021 berdasarkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dapat diuraikan sebagai berikut.
2.1.1 Visi dan Misi
Dengan berpedoman kepada Visi dan Misi Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016 – 2021 DLH memiliki visi sebagai berikut :
Adapun perumusan penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah]:
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -32
Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi
yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan
sumber daya alam
(fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi
kiamia atau transformasi fisik.
Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.
2. Kabupaten Konservasi adalah “wilayah administratif yang menyelenggarakan
pembangunan berlandaskan pemanfaatan berkelanjutan, perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu”.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan 1 (Satu) misi, yaitu ;
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Untuk mencapai visi dan misi DLH seperti yang dikemukakan terdahulu, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.
Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka DLH Kabupaten Bone Bolango dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun
“Meningkatnya upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran/kerusakan lingkungan.”
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -33
ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan DLH Kabupaten Bone Bolango untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.
Dari misi yang telah ditetapkan di atas, masing-masing memiliki tujuan yangmerupakan penjabaran atau implementasi dari misi itu sendiri.Dengan adanya tujuan dimaksud menunjukan adanya sinkronisasi antar faktor kunci keberhasilan dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun Tujuan dari misi tersebut adalah:
“Meningkatnya upaya pencegahan,penanggulan dan pemulihan pencemaran/kerusakan lingkungan hidup”
dengan tujuan :
1. Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang seimbang. 2. Terwujudnya kualitas layanan dan Partisipasi publik.
Adapun Sasaran dari Tujuan di atas adalah ;
1. Terwujudnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang sistematis dan Terpadu 2. Terwujudnya aparat DLH yang berkinerja tinggi
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango tahun 2016-2021, maka keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Table 2.1
Matriks Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran DLH Kabupaten Bone Bolango
VISI : Mewujudkan Bone Bolango Sebagai Kabupaten Konservasi MISI1 : Meningkatnya upaya pencegahan,penanggulangan dan pemulihan
pencemaran/kerusakan lingkungan
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
1 Terwujudnya Lingkungan Hidup yang berkualitas Terwujudnya Pengeloaan Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Udara
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -34
yang sistematis dan
Terpadu Indeks Tutupan Hutan
2 Terwujudnya kualitas layanan dan Partisipasi public Terwujudnya aparat DLH yang berkinerja tinggi
Nilai SAKIP Lingkungan Hidup
Indeks kepuasan masyarakat
Persentase temuan material
2.1.3 Strategi dan Arah Kebijakan.
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi dan arah kebijakan.Strategi dan arah kebijakan tetap memperhatikan dengan arah kebijakan pembangunan daerah.
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, maka rumusan strategi berdasarkan misi yang telah diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.2
Keterkaitan Misi, Sasaran dan Strategi DLH Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016-2021
No Sasaran Strategi
Misi 1 :Meningkatnya upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran/kerusakan lingkungan
Tujuan 1 :
Terwujudnya Lingkungan Hidup yang berkualitas
1
Terwujudnya Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang sistematis dan Terpadu.
Peningkatan upaya pencegahan
dampak lingkungan melalui
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -35
persampahan secara kontinu
dengan menitik bertakan efektifitas. Melakukan pemantauan dan
pengawasan terhadap pencemaran
lingkungan dan melaksanakan
koordinasi lintas SKPD dalam
pengendalian pencemaran
kerusakan lingkungan.
Melakukan koordinasi Komisi Penilaian AMDAL (KPA)
Meningkatkan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
Tujuan 2 :
Terwujudnya kualitas layanan dan Partisipasi public
1 Terwujudnya aparat DLH yang
berkinerja tinggi
Meningkatkan kapasitas aparatur dalam pengelolaan lingkungan.
Adapun arah kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 2.3
Keterkaitan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan DLH Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016-2021
No Sasaran Strategi Arah kebijakan
Misi 1 :Meningkatnya upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran/kerusakan lingkungan.
Tujuan 1 :
Terwujudnya Lingkungan Hidup yang berkualitas
1 Terwujudnya Pengelolaan Peningkatan upaya pencegahan dampak Meningkatkan pengadaan dan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -36
Lingkungan Hidup yang sistematis dan Terpadu. lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana persampahan secara kontinu dengan menitik bertakan efektifitas. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pencemaran lingkungan dan melaksanakan koordinasi lintas SKPD dalam pengendalian pencemaran kerusakan lingkungan. Melakukan koordinasi Komisi Penilaian AMDAL (KPA) Meningkatkan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau pemeliharaan sarana dan prasarana
seperti alat angkut
sampah, tempat sampah, TPST sesuai perda pengelolaan sampah. Melakukan pemantauan terhadap kualitas udara dan air
secara berkala,
melakukan uji kualitas
air dan udara
mengajak masyarakat memelihara
lingkungan melalui
papan informasi dan
membuat dokumen
SLHD untuk
memplublikasikan
status lingkungan
Kab. Bone Bolango. Mengeluarkan rekomendasi ijin usaha baik SPPL, UKL/UPL maupun Amdal sesuai Peraturan yang
berlaku dengan terus memberikan
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -37 pelayanan pada masyarakat. Melakukan pemeliharaan terhadap RTH serta mengajak masyarakat untuk memanfaatkannya dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan. Tujuan 2 :
Terwujudnya Kualitas Layanan Dan Partisipasi Publik
1 Terwujudnya aparat DLH yang berkinerja tinggi Meningkatkan kapasitas aparatur dalam pengelolaan lingkungan. Meningkatkan kinerja organisasi melalui pendayagunaan aparatur dalam pengelolaan lingkungan dengan mengikutsertakan aparatur DLH dalam bimtek teknis
2.1.4 Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango merupakan tolok ukur pencapaian tugas-tugas pokok (care business) DLH Kabupaten Bone Bolango dalam bidang Lingkungan Hidup. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) ini didasarkan pada rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Bone Bolango tahun 2016–2021 dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang diemban DLH Bone Bolango telah sejalan dengan program pembangunan pada sektor lingkungan hidup.
Untuk mengukur sejauh mana DLH Kabupaten Bone Bolango telah mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, pada masing-masing tujuan strategis
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -38
ditetapkan indikator kinerja. Indikator kinerja masing-masing tujuan merupakan Indikator Kinerja Utama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango.Indikator Kinerja Utama berikut tahun 2016 dapat dijelaskan pada Tabel 2-4.
Tabel 2.4
Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Formulasi Pengukuran Alasan Penangg ungjawab Sumber data 1. Terwujudnya Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Sistematis dan Terpadu Indeks Kualitas Air Upaya penurunan tingkat pencemara n / kerusakan lingkungan: penegakan hukum lingkungan berupaya pengawasa n terhadap pemilik usaha/pena mbang/pete rnak yang usahanya bisa berdampak terhadap lingkungan Terawasiny a jumlah pemilik usaha yang memiliki - Bidang Persampah an - Bidang Pencemara n - Bidang Planologi dan Tata Lingkungan Laporan Penguku-ran jumlah sampah harian Indeks Kualitas Udara IKU = 100 − ( 50 × ( IEU − 0,1) ) 0,9 Laporan Usaha yang beroperasi dan registrasi rekomenda si yang dikeluarkan oleh DLH Indeks Tutupan Hutan ITH = 100 − ( ( 84,3 − ( THx100 ) ) x 50 ) 54,3 Hasil Laboratoriu m Terakredita s PP No. 82 Tahun 2001
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -39 izin lingkungan dan yang tidak memiliki izin lingkungan Hasil Laboratoriu m Terakredita s PP No. 41 Tahun 1999
2.2 RENCANA KINERJA TAHUNAN
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan daerah.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bone Bolango Nomor 47 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Penjabaran Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone Bolango dimaksud Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati yang melaksanakan tugas dan fungsi urusan lingkungan hidup.
Berdasarkan tugas dan fungsi serta dalam rangka pencapaian sasaran strategis berdasarkan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup tahun 2016-2021 yang telah disusun, maka Dinas Lingkungan Hidup telah menyusun target Rencana Kinerja Tahun 2019 sebagai berikut:
018 Dinas Lingkungan Hidup BAB II II -40
Tabel 2.5
Rencana Kinerja Tahunan
Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bone Bolango tahun 2019
SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET 1.Terwujudnya Pengeloaan Lingkungan Hidup yang Sistematis dan Terpadu Indkes Kuaitas Air Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Persentase sampah yang dikelola 3R - Persentase Kompos yang dihasilkan
- VoLume Sampah yang masuk ke TPA - Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup 50% 13% 1.680 Ton 1 Penghargaan Indeks Kualitas Udara Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan
Jumlah sarana prasarana pengelolaan persampahan yang diadakan 587 unit Indkes Tutupan Hutan Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Jumlah Tempat Pembuangan Sampah Akhir yang tersedia
1 Lokasi Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan Jumlah petugas pengelolaan persampahan yang difasilitasi 98 org Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Persentase Kondisi RTH dalam Keadaan baik
100%
Pemeliharaan RTH Jumlah RTH yang Terpelihara 7 RTH Program Pengendalian - Persentase aduan Masyarakat yang 100 Persen