• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN EKSEKUTIF. LKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN EKSEKUTIF. LKIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 dapat menggambarkan kinerja Dinas dan Evaluasi terhadap kinerja Dinas yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan maupun kinerja sasaran, juga analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.

Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 5 (lima) sasaran, secara umum telah mencapai nilai 89,64% (dalam kisaran > 85 – 100) yang termasuk dalam interprestasi Memuaskan. Dalam Tahun Anggaran 2015 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung sebesar Rp. 810.687.609.130,32,- sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 570.931.805.713,- atau dengan serapan dana APBD mencapai 70,43 %, dan SILPA Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 Rp. 239.755.803.417,31,-.

Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung 2013-2018 menetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja. Sasaran dan Indikator kinerja tersebut telah dilaksanakan melalui Rencana Kerja Tahun 2015 dengan rincian pencapaian sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 83,1% dengan interpretasi baik.

Sasaran 2 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 118,37% dengan interpretasi memuaskan.

Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 104,90 % dengan interpretasi memuaskan.

(2)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ii Sasaran 4 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 77,69% atau interpretasi

baik.

Sasaran 5 terdiri dari 3 indikator dengan nilai 69,04% atau interpretasi baik.

Dari hasil pengukuran kinerja dan evaluasi secara keseluruhan, terdapat kinerja yang perlu ditingkatkan untuk Tahun 2016 antara lain :

1. Pembangunan jalan dan jembatan perlu ditingkatkan kuantitasnya untuk mengatasi masalah transportasi serta meningkatkan aksesibilitas antar pusat-pusat pelayanan kegiatan;

2. Pemeliharaan jalan dan jembatan perlu dipertahankan kondisinya serta ditingkatkan kualitasnya;

3. Pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase/ gorong-gorong; 4. Pembangunan dan revitalisasi trotoar yang ramah bagi pejalan kaki

dan kaum difabel;

5. Pengembangan infrastruktur kebinamargaan di wilayah Gedebage; 6. Pemerataan pembangunan penerangan jalan umum;

7. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi penerangan jalan umum; 8. Meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap

pemanfaatan infrastruktur kebinamargaan, penerangan jalan dan pengairan di Kota Bandung;

9. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan kompetensi pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung;

10. Meningkatkan manajemen pengawasan dan konitoring pada setiap kegiatan di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota bandung;

(3)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, akhirnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung ini dapat diselesaikan.

Dalam proses penyusunannya senantiasa berupaya mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pada kesempatan ini kami sampaikan ucapkan terima kasih atas bimbingan dan perhatian yang telah diberikan terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak H. M. RIDWAN KAMIL, selaku Walikota Bandung 2. Bapak H. ODED M. DANIAL, selaku Wakil Walikota Bandung 3. Bapak H. YOSSI IRIANTO, selaku Sekretaris Daerah Kota Bandung

4. Kepada semua pihak, baik tim penyusun laporan di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung maupun rekan/teman sejawat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang telah memberikan informasi, saran, kritik dan pendapat yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini.

Semoga Allah Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dengan harapan segala upaya yang dilaksanakan menjadi bukti nyata pengabdian kita kepada masyarakat.

(4)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iv Akhirnya kami berharap semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan

sumbangan yang bermanfaat bagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung khususnya dan Pemerintah Kota Bandung pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 2016 KEPALA DINAS BINA MARGA

DAN PENGAIRAN

H. ISKANDAR ZULKARNAIN, ST., MM Pembina Tingkat I

(5)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah v

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ... I KATA PENGANTAR ... III DAFTAR ISI ... V BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Gambaran Umum SKPD ... 1

1.2 Tugas dan Fungsi SKPD ... 3

1.3 Isu Strategis yang dihadapi SKPD ... 4

1.4 Sistematika ... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 7

2.1. Perencanaan Strategis ... 7

2.1.1 Rencana Strategis . ... 7

2.1.2 Indikator Kinerja Utama ………. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 19

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ... 20

3.2 Pengukuran Evaluasi, dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015..22

3.2.1 Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Sasaran 1 : Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Jalan di PPK ... 23

3.2.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 : Terwujudnya Infrastruktur Jalan yang Berkualitas dan Merata……….………26

3.2.3 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 : Terwujudnya Bandung Caang Baranang ………..….32 3.2.4 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 :

(6)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah vi

3.2.5 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5 : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik yang Prima ………41

3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standart Nasional maupun Instansi Lain ……….44

3.4 Pengukuran Evaluasi dan Analisa Capaian Terhadap Target Renstra……….45

3.5 Akuntabilitas Keuangan ………..49

BAB IV PENUTUP ... 58

DAFTAR TABEL ……….vii Lampiran

(7)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Eselon Tahun 2015 ………...

1 Tabel 1.2 Daftar Peralatan Berat Penunjang Kegiatan Kebinamargaan.. 2 Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kota Bandung

……….

10 Tabel 2.2 Sasaran, Tujuan dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas

Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung ……….

15 Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kota Bandung

……….

17 Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota

Bandung

………

18 Tabel 3.1 Perencanaan Anggaran Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kota Bandung Tahun

2015………..

19 Tabel 3.2 Capaian IKU Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung

……… 19

Tabel 3.3 Sasaran, Indikator serta Formulasi Perhitungan Sasaran 1... 21 Tabel 3.4 Pencapaian Indikator Sasaran 1 ……….. 23 Tabel 3.5 Sasaran, Indikator serta Formulasi Perhitungan Sasaran 2... 25 Tabel 3.6 Pencapaian Indikator Sasaran 2 ……….. 27 Tabel 3.7 Sasaran, Indikator serta Formulasi Perhitungan Sasaran 3... 27 Tabel 3.8 Pencapaian Indikator Sasaran 3 ……….. 31 Tabel 3.9 Sasaran, Indikator serta Formulasi Perhitungan Sasaran 4... 35 Tabel

3.10

(8)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah viii Tabel

3.11

Sasaran, Indikator serta Formulasi Perhitungan Sasaran 5... 41 Tabel

3.12

Pencapaian Indikator Sasaran 5 ……….. 42 Tabel

3.13

Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik yang Prima Tahun 2015 ………

43 Tabel

3.14

Capaian Persentase Temuan BPK/ Inspektorat yang Telah Ditindaklanjuti Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung

………

43 Tabel

3.15

Pencapaian Target Sasaran Tahun 2015 ………

46 Tabel

3.16

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran Tahun 2015 …………

47 Tabel

3.17

Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 ……… 49 Tabel

3.19

Efektivitas Anggaran Tahun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung ……….. 51 Tabel

3.20

Analisis Efisiensi Anggaran Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015

……….

52 Tabel

3.21

Penyerapan Anggaran pada Setiap Sasaran Dinas Bina Marga dan pengairan Kota Bandung Tahun 2013-2018 …….. 54 Tabel

3.22

Rekomendasi Peningkatan Kinerja Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kota Bandung

……….

(9)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM SKPD

Pemerintah Kota Bandung membentuk SKPD berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tanggal 4 Desember 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung yang merupakan Pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Salah satu SKPD yang dibentuk adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung yang mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota.

Berdasarkan data bagian kepegawaian DBMP tahun 2014 jumlah total pegawai mencapai 441 orang, dengan jumlah pejabat struktural berjumlah 44 orang dan staf pelaksana sebanyak 397 orang.

Tabel 1.1

Komposisi Pegawai Berdasarkan Eselon Tahun 2015

ESELON JUMLAH (Orang)

I - II 1 III 6 IV 37 FUNGSIONAL UMUM 403 TOTAL 447

Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 1.1, tingkat pendidikan karyawan DBMP yang paling banyak adalah pendidikan SMA sebanyak 242 orang (54,88 %). Sisanya sekitar 45.12% memiliki pendidikan

(10)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2 sebagai Sarjana, baik Strata 1 dan Strata 2. Tingkat pendidikan karyawan

DBMP yang relatif tinggi ini merupakan modal dasar yang penting dalam mendukung peningkatan kinerja DBMP secara umum.

Kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2

Daftar Peralatan Berat Penunjang Kegiatan Kebinamargaan

No Nama/Jenis Barang Merk/Type Jumlah Tahun Pembelian

1. Excavator Komatsu 1 1991

2. Asphalt Mixing Plant Mini

Freddy Mix 1 2004

3. Mesin Gilas Scheid,

Barata 30 1974.1975.1991 4. Mesin Gilas 1 Ton 1 2008 5. Mesin Gilas 4 Ton 1 2007 6. Stamper Mikasa MTR. 80 H 1 1986 7. Mesin Gilas 2.5-4 Ton Lister 1 1992.1995.2004.2008.2007

8. Vibration Plate Robin MP. 200 R

4 1986.1991.1992

9. Concrate Mixer Dragon Globe, Cakra

3 2003

10. Loader JCB, Barata 2 1987.1989

11. Loader / Bachoe Dextradig / GEHL

2 2001

12. Mobil Crane Isuzu 1 2008

13. Forklift Mitsubishi 1 1994

14. Compressor Sulivan Palatek

1 2003

(11)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 3 No Nama/Jenis Barang Merk/Type Jumlah Tahun Pembelian

16. Pompa Air Honda, EBARA, Axial, Isuzu

8 1988.1990.1992.2003

17. Mesin Bor First 1

18. Compressor Angin Swan 1 19. Mesin Las Listrik Yanmar 1 1996 20. AC Welding Transforer Roxton 1 2006 21. Treker 1 2003 22. Kunci Pembuka Baut Diamond 3 2003 23. Gurinda Duduk 1 2003 24. Dongkrak Hydrolik Japan 1 2003

25. Mata Bor Baja Japan 1 2003

26. Mesin Gergaji Kingrex 1 2003

27. Bor Listrik

Tangan Bosch 1 2003

Sumber : UPT Alat Berat, 2015

Berdasarkan kepemilikan dan jenis peralatan berat yang dimiliki oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan dikaitkan dengan tantangan yang dihadapi tahun-tahun berikut dengan target pelayanan dan target program yang tinggi, maka diperlukan penambahan jumlah peralatan modern dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan di lapangan. Diantaranya

stamper, truk crane, mobil pompa dan penyedot air.

1.2 TUGAS DAN FUNGSI SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam melaksanakan sebagian Kewenangan

(12)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 4 Daerah Bidang Pekerjaan Umum Lingkup Kebinamargaan dan Sumber Daya

Air. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Bina Marga dan Pengairan mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijaksanaan teknik kebinamargaan dan sumber daya air; b. Melaksanakan tugas teknik operasional kebinamargaan dan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pengendalian operasional, pembangunan dan pemeliharaan kebinamargaan dan sumber daya air;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas operasional kebinamargaan dan sumber daya air;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai bidang tugasnya.

Bidang kewenangan yang menjadi garapan Dinas Bina Marga dan Pengairan adalah Bidang Pekerjaan Umum yang meliputi jalan umum berikut bangunan pelengkapnya; jembatan, saluran drainase jalan dan trotoar, infrastruktur sungai termasuk bangunan pelengkapnya; bendung, bangunan pembagi, pump house, situ, seke, kolam retensi, jalan inspeksi, dan penerangan jalan umum.

1.3 ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI SKPD

Berdasarkan hasil review terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan SKPD berdasarkan :

i. Gambaran pelayanan SKPD;

ii. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

iii. Sasaran jangka menengah dari Renstra Provinsi/Kota; dan iv. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD,

maka ditentukan isu-isu strategis sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas struktur, pola pemeliharaan dan tingkat pelayanan jalan;

(13)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 5 3. Penentuan skala prioritas dan dukungan anggaran pembangunan

infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Pusat Primer Kedua di Bandung Timur;

4. Peningkatan ketersediaan dan kualitas penerangan jalan dengan memanfaatkan lampu hemat energi dan tahan lama;

5. Menjaga integritas sungai dari perubahan fisik (lebar, kedalaman, warna), perubahan biologis, perubahan kimia dan debit air dengan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan;

6. Perbaikan dan peningkatan penyelenggaraan infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan penerangan jalan umum mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 1.4 SISTEMATIKA

Adapun sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dibahas tentang gambaran umum Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, tugas dan fungsi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, isu – isu stragtegis yang dihadapi, serta sistematika bembahasan yang akan menguraikan keseluruhan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015.

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai perencanaan strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung sebelum dan sesudah reviu.

(14)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 6 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

Berisi capaian Indikator Kinerja Utama, pengukuran, evaluasi, dan analisa capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, serta prestasi dan penghargaan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung tahun 2015.

BAB 4 PENUTUP

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan ringkasan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), serta gambaran kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung tahun 2015.

(15)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. PERENCANAAN STRATEGIS 2.1.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2013-2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung tentang Penetapan Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Di samping itu pula, Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi

(16)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 8 dengan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas dan Dinas Bina Marga

Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional. Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

Terwujudnya Infrastruktur Kebinamargaan, Pengairan, dan Penerangan Jalan Umum Yang Unggul, Nyaman dan Andal Untuk Kota

(17)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 9 2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan aksesibilitas antar wilayah kota dan mobilitas warga kota; b. Membangun jalan, trotoar dan drainase jalan kota dengan struktur yang

berkualitas dan menjamin keselamatan pengguna jalan;

c. Menata sungai sebagai sistem drainase alami pengendali banjir dan bagian muka pembangunan kota (river-front city);

d. Mengembangkan sistem penerangan jalan umum kota yang hemat energi, ramah lingkungan dan berestetika;

e. Meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pelayanan SKPD Dinas Bina Marga dan Pengairan.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 11 (sebelas) sasaran strategis.

Untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung seperti yang tercantum pada tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015.

(18)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 10 Tabel 2.1

Sasaran, Tujuan dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

1. Mempercepat pembangunan

infrastruktur pada pusat kegiatan kota prioritas sesuai tata ruang kota

1. Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK

1. Tingkat minimal keterbangunan Infrastruktur Jalan di PPK

2. Membangun infrastruktur jalan, trotoar dan drainase jalan kota dengan struktur yang baik dan umur pakai panjang

2. Terwujudnya Infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata

2. Rasio minimal ruas jalan dalam kondisi baik

3. Indeks aksesibilitas jalan

4. Tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan

3. Meningkatkan penyediaan pelayanan penerangan jalan umum di wilayah kota secara merata

3. Terwujudnya Bandung Caang Baranang 5. Persentase minimal jumlah PJU terbangun yang berfungsi baik

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur drainase dan penataan sungai untuk pengendalian banjir

4. Terselesaikannya permasalahan banjir di Kota Bandung

6. Presentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik

7. Presentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam

8. Presentase minimal banjir terselesaikan 5. Mewujudkan tata kelola

penyelenggaraan pelayanan SKPD yang bersih dan efektif

5. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan

Pelayanan Publik yang Prima 9. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Sumber Data : Dinas Bina Marga dan Pengairan Tahun 2015

(19)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 11 C. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1 Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK

Kebijakan:

(1) Percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan drainase di Kawasan Pengembangan Gedebage;

(2) Kajian revitalisasi kawasan pecinaan lama menjadi kota baru yang modern; (3) Pembangunan kembali jalan braga dengan beton konkrit;

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Kebinamargaan dengan program:

(20)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 12 Sasaran 2 Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata

Kebijakan:

(1) Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; (2) Pembangunan jalan baru dan pembangunan flyover di titik rawan macet; (3) Pembangunan trotoar di semua ruas jalan;

(4) Pembangunan trotoar, ruang tunggu terminal serta bangunan publik yang dilengkapi dengan fasilitas bagi difabel.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Kebinamargaan dengan program:

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

(2) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. (3) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong. Sasaran 3 Terwujudnya Bandung Caang Baranang

Kebijakan:

(1) Penyediaan PJU dan PJU Lingkungan dengan Lampu LED (Light Emiting

Diode);

(2) Mengembangkan Smart Monitoring System.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui Bidang Pengelolaan Bahan dan Penerangan Jalan Umum dengan program:

(1) Program Pembangunan Penerangan Jalan Umum; (2) Program Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum.

Sasaran 4 Terselesaikannya permasalahan banjir di Kota Bandung

Kebijakan:

(1) Pembangunan dan rehabilitasi saluran/drainase dan gorong-gorong;

(2) Mengembangkan prasarana pengendali banjir dengan mengedepankan konsep eco-drain;

(21)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 13 (3) Mengembangkan dan memelihara bantaran tanggul sungai;

(4) Normalisasi sungai dan menata lingkungan sempadan sungai;

(5) Pengembangan sungai yang hijau, bersih, memiliki kapasitas pengairan yang memadai dan menjadi ruang publik yang nyaman;

(6) Memfungsikan kembali brandgang pada kawasan pemukiman;

(7) Pengendalian kawasan-kawasan yang berfungsi sebagai kawasan lindung; (8) Normalisasi saluran sungai serta pembangunan kembali kawasan

Cikapundung Timur.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Kebinamargaan dan Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Pengairan dengan program:

(1) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong; (2) Program Rehabilitasi Saluran Drainase/Gorong-gorong;

(3) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;

(4) Program Pengembanganan Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;

(5) Program Pengendalian Banjir.

Sasaran 5 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik yang prima.

Kebijakan:

(1) Penyediaan cadangan bahan material perbaikan jalan sebagai antisipasi perubahan kondisi jalan secara tiba-tiba;

(2) Pembentukan unit reaksi cepat perbaikan jalan;

(3) Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur dengan melibatkan pemangku kepentingan (masyarakat, perguruan tinggi); (4) Pengawasan terhadap pelayanan administrasi perkantoran secara reguler;

(22)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 14 (5) Pengadaan peralatan kerja secara efisien dan efektif;

(6) Pemantapan koordinasi perencanaan, pemrograman, monitoring dan evaluasi;

(7) Pengadaan sarana dan prasarana kebinamargaan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan dan standar teknologi yang mutakhir.

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui Bidang Sekretariat, Bidang Perencanaan, Bidang Pengelolaan Bahan dan PJU dan Bidang Pengendalian dengan program: (1) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan;

(2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

(3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; (4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; (5) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

(6) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; (7) Program Pembangunan Penerangan Jalan Umum;

(8) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong;

(9) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;

(10) Program Pengembanganan Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;

(11) Program Pengendalian Banjir.

(12) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan. 2.1.2. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari

(23)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 15 suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Kepala Dinas Bina

Marga dan Pengairan Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama Nomor : 620/165-DBMP/2015 Tanggal 3 Maret 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2013 – 2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

1 Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK

Tingkat minimal Keterbangunan Infrastruktur Jalan PPK Gedebage

Persen

2 Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas, dan merata

 Rasio minimal ruas Jalan dalam kondisi baik

 Indeks aksesibilitas jalan

 Tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan

 Persen

 Skala

 Persen

3 Terwujudnya Bandung Caang Baranang

Presentase minimal jumlah PJU terbangun yang berfungsi baik

Persen

4 Terselesaikannya

Permasalahan Banjir di Kota Bandung

 Persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik

 Presentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam

 Presentase minimal banjir terselesaikan

 Persen

 Persen

(24)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 16

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

5 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik yang Prima

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai

Sumber : Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2015

D. Perjanjian Kinerja 2015

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK Tingkat minimal keterbangunan Infrastruktur Jalan PPK Gedebage persentase 63,30

(25)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 17

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2 Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata

 Rasio minimal ruas jalan dalam kondisi baik

persentase 85

 Tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan

persentase 20

3 Terwujudnya Bandung Caang Baranang

Presentase minimal jumlah PJU terbangun yang berfungsi baik

persentase 80

4 Terselesaikannya

Permasalahan Banjir di Kota Bandung

 Presentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik

persentase 80

 Presentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam

persentase 74

 Presentase minimal banjir terselesaikan

persentase 10 5 Meningkatnya Akuntabilitas

Kinerja dan Pelayanan Publik yang Prima

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

nilai 70 Nilai hasil evaluasi AKIP nilai 76 Persentase Temuan BPK/

Inspektorat yg ditindaklajuti

persentase 100 Sumber Data : Dinas Bina Marga dan Pengairan Tahun, 2015

Sedangkan untuk rencana penganggaran untuk menunjang pencapaian Indikator Kinerja dalam Perjanjian Kinerja akan disampaikan pada tabel 2.4 Perencanaan Anggaran Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015.

Tabel 2.4

Perencanaan Anggaran Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015

NO SASARAN PROGRAM NILAI (Rp.)

1 Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

24.381.646.000,00

2 Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

260.945.642.597,32

(26)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 18

NO SASARAN PROGRAM NILAI (Rp.)

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

3 Terwujudnya Bandung Caang Baranang

Program Penerangan Jalan Umum

97.833.875.712

4 Terselesaikannya

Permasalahan Banjir di Kota Bandung

Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong

194.669.170.174

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya

29.091.273.035

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

29.864.325.261

Program Pengendalian Banjir

62.175.812.566

5 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Pelayanan Publik yang Prima

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

702.675.000

(27)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Bina Marga dan Pengairan kota Bandung.

Tabel 3.1

Predikat nilai capaian kinerja

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 %

Melebihi/ Melampaui Target Sesuai Target

(28)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 20 3.1 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan kota Bandung Nomor : 620/165-DBMP/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2013 - 2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:

(29)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 21 Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Utama

Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian % 1 Tingkat minimal

keterbangunan infrastruktur jalan di PPK Gedebage

%

63,30

52,60 83,1

2 Rasio minimal ruas Jalan dalam kondisi baik

%

85

91,22 107,32

3 Indeks aksesibilitas jalan skala 7,44 7,42 99,73 4 Tingkat deviasi maksimal

pemerataan pemeliharaan jalan

%

20

10,38 148,08

5 Persentase minimal jumlah PJU terbangun yang berfungsi baik

%

80

83,27 104,90

6 Persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik

%

80

81,24 101,55

7 Persentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam

%

74

64,70 87,43

8 Presentase minimal banjir terselesaikan

%

10

2,94 29,40

9 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

nilai 70 75 107,14

Rata-Rata Capaian IKU 91,12

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung

Berdasarkan hasil pengukuran IKU di dapat hasil rata-rata capaian IKU sebesar 91,12%, capaian tersebut diperoleh dari 5 indikator yang melebihi target

(30)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 22 (≥ 100%), yaitu rasio minimal ruas jalan dalam kondisi baik dengan capaian

107,32%, tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan dengan capaian 148%, persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik dengan capaian 101,55% dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian 107,14%. Empat indikator capaian targetnya ≤ 100% adalah tingkat minimal keterbangunan infrastruktur jalan di PPK Gedebage dengan capaian 83,1%; persentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam dengan capaian 87,43%; persentase minimal banjir terselesaikan dengan capaian 29,4% serta indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian 107,14%. 3.3 PENGUKURAN, EVALUASI, DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA DINAS

BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dan dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018.

Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung hasil reviu berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan tentang IKU Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung yang menetapkan 5 (lima) sasaran dengan 9 (sembilan) indikator kinerja (outcome dan output penting) sebagaimana disajikan pada Gambar 3.1 berikut :

(31)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 23 Pengukuran masing-masing kinerja sasaran Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kota Bandung tahun 2015 akan dibahas lebih rinci pada subbab 3.2.1 sampai dengan subbab 3.2.8.

3.2.1 Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Sasaran 1 :

Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Jalan di PPK

Pengukuran kinerja untuk pencapaian sasaran 1 : Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK, dilakukan dengan menggunakan 1 indikator kinerja sasaran, sebagaimanan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Sasaran, indikator, serta formulasi perhitungan Sasaran 1

No Sasaran Indikator kinerja Formulasi/ rumus

perhitungan 1 Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK Tingkat minimal keterbangunan infrastruktur jalan di PPK Gedebage

Sasaran 2

3 Indikator

Sasaran 3

1 Indikator

Sasaran 4

3 Indikator

Sasaran 5

1 Indikator

Sasaran 1

1 Indikator

Panjang jalan terbangun

(32)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 24 Berdasarkan hasil pengukuran terhadap Sasaran Pertama yaitu

‘Terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan di PPK’, dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :

● Indikator Kinerja 1 :

Tingkat minimal keterbangunan infrastruktur jalan di PPK Gedebage sebagai berikut :

= Panjang jalan terbangun

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 x 100%

=

3.440

6.540 x 100% = 52,60 %

Capaian kinerja Tahun 2015 sebesar 3.440 m dari target 4.940 m, hal ini mendukung terbangunnya jalan baru di kawasan Gedebage sebagai penunjang akses sarana mobilitas masyarakat pada wilayah pengembangan Kawasan Bandung Timur ini.

Target awal yang akan dibangun sepanjang 4.940 M’ atau 63,30 % dari 6.540 M’ atau 100% pada akhir Renstra Tahun 2018, didapat dari hasil kegiatan pembangunan jalan sejajar Cisalatri Gedebage dengan panjang realisasi 3.440 M’ atau 52,60 % sehingga hasil capaian 83,1 %.

Bila dilihat realisasi pencapaian sasaran terwujudnya pembangunan

infrastruktur jalan di PPK Gedebage sebagaimana telah direncanakan dalam

(33)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 25 Tabel 3.4

Pencapaian Indikator Sasaran : Terwujudnya pembangunan infrastruktur

jalan di PPK Gedebage Tahun 2015

No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Capaian Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 1 Tingkat minimal keterbangunan Infrastruktur Jalan di PPK Gedebage % 63,30 52,60 83,10 100 52,60

Rata-rata Capaian Kinerja 83,10 52,60

Sumber : Hasil analisa, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi Tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja 52,60 % yang berarti capaian belum sesuai target Renstra.

Pembangunan Jl. Cisalatri

Pembangunan Jl. Cisalatri

(34)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 26 Untuk capaian indikator sasaran tingkat minimal keterbangunan

infrastruktur jalan di PPK Gedebage tahun 2014 adalah 1.600 m dari target 2.300 m atau 69,57%, target awal yang akan dibangun sepanjang 2.300 M’ atau 35,17 % dari 6.540 M’ atau 100% pada akhir Renstra Tahun 2018, didapat dari hasil kegiatan pembangunan jalan dan jembatan Cisalatri Gedebage dengan panjang realisasi 1.600 M’ atau 24,46 % sehingga hasil capaian 69,57 %.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Tingkat Minimal Keterbangunan Infrastruktur Jalan di PPK Gedebage setiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi belum memenuhi target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

3.2.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 : Terwujudnya Infrastruktur Jalan yang Berkualitas dan Merata Pengukuran kinerja untuk pencapaian sasaran 2 : Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata, dilakukan dengan menggunakan 3 indikator kinerja sasaran, sebagaimana pada tabel 3.5.

- 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 Tahun 2015 m Tahun 2015 Realisasi 24.46 Target 35.17

Terwujudnya pembangunan infrastruktur

jalan di PPK

(35)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 27 Tabel 3.5

Sasaran, Indikator, serta Formulasi Perhitungan Sasaran 2

No Sasaran Indikator kinerja Formulasi/ rumus

perhitungan 1 Terwujudnya

infrastruktur jalan yang berkualitas, dan merata

 Rasio minimal ruas Jalan dalam kondisi baik

 Indeks aksesibilitas jalan

 Tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan

Panjang jalan − Jalan kondisi rusak 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 x 100%

Panjang jalan penghubung PK 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 x 100%

Porsi tertinggi−rata−rata 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 x 100%

Realisasi pencapaian sasaran terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata sebagaimana telah direncanakan dalam Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Pencapaian Indikator Sasaran : Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata

Tahun 2015 No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Capaian Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Rasio minimal ruas Jalan dalam kondisi baik % 85 91,22 107,32 100 91,22 2 Indeks aksesibilitas jalan Skala 7,44 7,42 99,73 7,48 7,42

(36)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 28 No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Capaian Kinerja 3 Tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan % 20 10,38 148,08 20 10,38

Rata-rata Capaian Kinerja 118,37 36,34

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Capaian kinerja Tahun 2015 untuk ruas jalan kota dalam kondisi baik Realisasi 91,22 % melampaui target capaian sebesar 85 %. Capaian realisasi didapat dari kegiatan peningkatan jalan sepanjang 93.836,1 m ditambah pemeliharaan jalan sepanjang 46.540,68 m ditambah panjang jalan dalam kondisi baik sampai dengan 2014 adalah 918,526.43 m atau 918,53 km dibagi total jalan kewenangan kota Bandung sepanjang 1.160,80 km. Rasio minimal ruas Jalan dalam kondisi baik pada tahun 2015 adalah 91,22 % dari 100 % target Renstra di Tahun 2018.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap Sasaran Kedua yaitu ‘Terwujudnya infrastruktur jalan yang berkualitas dan merata’, dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :

● Indikator Kinerja 2 :

Rasio minimal ruas jalan dalam kondisi baik diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

= Panjang jalan − Jalan kondisi rusak

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 x 100%

=

1.160,80 − 101,90

1.160,80 x 100% = 91,22 %

(37)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 29 Capaian kinerja Tahun 2014 sebesar 83,29% dari target 75 % atau

capaian 111,05% ruas jalan kota dalam kondisi baik. Realisasi 83,29% melampaui target capaian. Capaian realisasi ini didapat dari kegiatan peningkatan jalan sepanjang 133.531,66 m ditambah pemeliharaan jalan sepanjang 35.381,14 m ditambah panjang jalan dalam kondisi baik sampai dengan 2013 sepanjang 797.957,136 m adalah 966.869,93 m atau 966,87 km dibagi total jalan kewenangan kota Bandung sepanjang 1.160,80 km. Rasio minimal ruas Jalan dalam kondisi baik pada tahun 2014 adalah 83,29% dari 100% target Renstra di Tahun 2018.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Rasio Minimal Ruas Jalan dalam Kondisi Baik setiap tahunnya mengalami peningkatan dan telah melebihi target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN JALAN

TAHUN 2015

(38)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 30 ● Indikator Kinerja Utama 3 :

Indeks Aksesibilitas Jalan diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

= Panjang jalan penghubung PK

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙.𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 x 100% = 1241,90

167,297 x 100% = 7,42

Untuk indeks aksesibilitas jalan capaian sampai tahun 2014 adalah 1.241,10 km atau 7,41, capaian 2015 adalah 1,84 km jadi total 1.241,9 km atau 7,42; didapat dari kegiatan pembangunan jalan yaitu indeks aksesibilitas jalan 1.241,9 dibagi luas wilayah Kota Bandung 167,297 dikali 100%.

Capaian Indeks aksesibilitas jalan di Kota Bandung setiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi belum mencapai target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

● Indikator Kinerja Utama 4 :

Tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

Indeks aksesibilitas jalan Rasio ruas jalan dlm kondisi baik (%) Tingkat deviasi pemerataan peningkatan jalan Target 7.44 85 20 Realisasi 7.42 91.22 10.38 0 20 40 60 80 100

Terwujudnya infrastruktur jalan yang

berkualitas dan merata

(39)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 31 = Porsi tertinggi−rata−rata 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 x 100% = 4.200.859.560,00 − 3.805.649.311,67 3.805.649.311,67 x 100% = 10,38 %

Realisasi 10,38% melampaui target (20%), didapat dari pembagian anggaran yang dipergunakan oleh UPT untuk melaksanakan pemeliharaan rutin. Total anggaran untuk 6 UPT Rp. 22.833.895.870,00 dengan rata-rata sebesar Rp. 3.805.649.311,67 (Nilai anggaran terbesar Rp. 4.200.859.560,00 dikurang nilai rata-rata Rp. 3.805.649.311,67) dibagi nilai rata-rata Rp. 3.805.649.311,67) dikali 100.

Sedangkan pada tahun 2014 telah diperoleh capaian sebagai berikut : 1. Realisasi anggaran tertinggi (UPT. Bojonegara) sebesar Rp.

1.958.198.807,50

2. Rata-rata realiasi anggaran 6 UPT sebesar Rp. 1.665.668.999,17. Sehingga capaian tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan sebesar 17,56% (melampaui target tahun 2014).

Capaian tingkat deviasi maksimal pemerataan pemeliharaan jalan setiap tahunnya selalu melampaui target dan telah melebihi target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

Untuk tahun 2016 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung akan melaksanakan program/kegiatan sebagai berikut :

1. Pembangunan Jalan, dengan Indikator Kinerja ‘Meningkatnya kondisi jalan dan jembatan’ dengan target capaian sepanjang 100.000 m. 2. Pemeliharaan Jalan, dengan Indikator Kinerja ‘Terpeliharanya Kondisi

(40)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 32 3.2.3 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 :

Terwujudnya Bandung Caang Baranang

Pengukuran kinerja untuk pencapaian sasaran 3 : Terwujudnya Bandung Caang Baranang, dilakukan dengan menggunakan 1 indikator kinerja sasaran, sebagaimana pada tabel 3.4.

Tabel 3.7

Sasaran, Indikator, serta Formulasi Perhitungan Sasaran 3

No Sasaran Indikator kinerja Formulasi/ rumus

perhitungan 1 Terwujudnya Bandung

Caang Baranang

 Presentase minimal jumlah PJU terbangun yang

berfungsi baik

Jumlah PJU − Jumlah PJU padam 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐽𝑈 x 100%

Realisasi pencapaian sasaran Terwujudnya Bandung Caang Baranang tahun 2015 sebagaimana telah direncanakan dalam Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Pencapaian Indikator Sasaran :

Terwujudnya Bandung Caang Baranang

Tahun 2015

No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Capaian Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Persentase minimal jumlah PJU terbangun yang berfungsi baik % 80 83,27 104,90 100 83,27

(41)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 33 No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target

Capaian Kinerja

Rata-rata Capaian Kinerja 104,90 83,27

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi pada Tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja 104,90 %.

Dokumentasi Pekerjaan PJU Tahun 2015

Pada Sasaran ketiga yaitu ‘Terwujudnya Bandung Caang Baranang’, dapat dilihat dari indikator Presentase minimal jumlah PJU yang terbangun yang berfungsi baik, yang mencapai target capaian.

78 79 80 81 82 83 84

Tahun 2015 (%)

Tahun 2015 (%)

Realisasi 83.27

Target 80

(42)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 34 ● Indikator Kinerja Utama 5:

Presentase minimal jumlah PJU terbangun yang berfungsi baik diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

= Jumlah PJU − Jumlah PJU padam

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐽𝑈 x 100%

=

32.445 − 5.429

32.445 x 100% = 83,27 %

Realisasi 83,27 % tercapai melebihi target (80%), dikarenakan dukungan dari kinerja URC PJU yang responsive terhadap kondisi pju terpasang serta terhadap aspirasi masyarakat yang berisi keluhan pju padam. Peningkatan kinerja ini didukung oleh penambahan tim URC serta dukungan peralatan baik kelistrikan serta kendaraan lapangan berupa cran yang jumlahnya di tambah dari 2 (dua) unit yang beroperasi dari jumlah 5 (lima) unit yang ada namun kondisinya sudah tidak baik/rusak ditambah 4 (empat) unit crane pada tahun 2015.

Total PJU terbangun s/d tahun 2015 adalah 32.445 titik dikurangi jumlah PJU padam sebanyak 5.429 titik (Wilayah Cibeunying dan Bojonegara 1.520 titik, Wilayah Karees dan Tegallega 2.054 Titik, Wilayah Ujungberung dan Gedebage 1.855 Titik), (dibagi jumlah PJU yang telah terbangun di Kota Bandung (32.445 titik) dikali seratus persen.

Sedangkan pada tahun 2014 telah diperoleh capaian sebesar 56% tercapai melebihi target (55%), dikarenakan jumlah PJL yang terbangun lebih banyak dari PJU. Banyaknya PJL yang dibangun di tahun 2015 guna memenuhi aspirasi masyarakat yang memohon dibangunnya penerangan disekitar lingkungan perumahan karena tingginya kerawanan sosial.

(43)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 35 Capaian indikator presentase minimal jumlah PJU terbangun yang

berfungsi baik mengalami peningkatan setiap tahunnya dan telah melebihi target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

Untuk tahun 2016 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung akan melaksanakan program/ kegiatan sebagai berikut :

1. Pembangunan PJU, dengan indikator kinerja ‘Terbangunnya PJU’ dengan target capaian sebanyak 2.300 titik, melalui pembangunan PJU dan PJL serta revitalisasi pju ke dalam model standar dengan penambahan titik-titik baru;

2. Pemeliharaan PJU, dengan indikator kinerja ‘Terpeliharanya PJU’ dengan target capaian sebanyak 1.500 titik, melalui kegiatan pemeliharaan lampu padam dengan penggantian swakelola oleh Tim URC PJU serta peningkatan/rehabilitasi kondisi PJU jenis konvensional ke LED, sesuai apa yang tercantum dalam RPJM Kota Bandung, melalui sasaran pembangunan yang telah ditetapkan untuk menggunakan lampu penerangan berjenis LED yang hemat energy dan ramah lingkungan.

3.2.4 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 :

Terselesaikannya Permasalahan Banjir di Kota Bandung

Pengukuran kinerja untuk pencapaian sasaran 4: Terselesaikannya Permasalahan Banjir di Kota Bandung, dilakukan dengan menggunakan 3 indikator kinerja sasaran, sebagaimana pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Sasaran, Indikator, serta Formulasi Perhitungan Sasaran 4

No Sasaran Indikator kinerja Formulasi/ rumus perhitungan 1 Terselesaikannya

Permasalahan

 Persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒−𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘

(44)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 36 No Sasaran Indikator kinerja Formulasi/ rumus perhitungan

Banjir di Kota Bandung

 Presentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam  Presentase minimal banjir terselesaikan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑗𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 2 𝑗𝑎𝑚 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑗𝑖𝑟 x 100%

Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan, Tahun 2015

Realisasi pencapaian sasaran Terselesaikannya Permasalahan Banjir di Kota Bandung sebagaimana telah direncanakan dalam Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Pencapaian Indikator Sasaran : Terselesaikannya Permasalahan Banjir di

Kota Bandung Tahun 2015 No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Capaian Kinerja 1 2 3 5 4 6 1 Persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik % 80 81,24 101,55 100 81,24 2 Persentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam % 74 64,70 87,43 100 64,70

Jumlah lokasi banjir terselesaikan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑗𝑖𝑟 x 100%

(45)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 37 No. Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2015 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Capaian Kinerja 3 Presentase minimal banjir terselesaikan % 10 4,41 44,1 32 4,41

Rata-rata Capaian Kinerja 77,69 50,12

Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan, Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi pada Tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja 77,69 % yang berarti belum mencapai target Renstra. Dengan perhitungan capaian sebagai berikut :

● Indikator Kinerja Utama 6:

Persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

= 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒−𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑟𝑎𝑖𝑛𝑎𝑠𝑒 x 100%

=

524.114 − 98.325,3 524.114 x 100% = 81,24 %

Realisasi 81,24 % melampaui target (80%), panjang kondisi drainase yang berfungsi baik sampai dengan tahun 2015 didapat dari kegiatan pembangunan saluran drainase (5.123,40 m) ditambah panjang drainase yang dipelihara (294.877,94 m) ditambah panjang drainase dalam kondisi baik di Kota Bandung (125.787,36 m) yaitu sebesar 425.788,70 m, dan panjang drainase yang tidak berfungsi baik sebesar 98.325,3 m, sehingga total panjang drainase di Kota Bandung 524.114 m dikurangi drainase yng tidak berfungsi dengan baik sebesar 98.325,3 m dibagi 524.114 m dikali 100% sehingga capaiannya sebesar 81,24%.

(46)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 38 Sedangkan capaian tahun 2014 sebesar 58,46 % atau tidak mencapai

target (70%), dikarenakan pengalihan anggaran peningkatan dan pembangunan drainase menjadi pembangunan trotoar. Panjang kondisi drainase yang berfungsi baik sampai dengan tahun 2013 didapat dari kegiatan pembangunan saluran drainase (13.840,23 m ditambah panjang drainase di Kota Bandung sebesar 524.114 m menjadi sepanjang 537.954,23 m).

Capaian target didapat dari panjang drainase dalam kondisi baik sampai dengan tahun 2013 314.468,40 m dibagi total panjang drainase s/d 2014 537.954,23 m dikali 100 yaitu 58,46 %.

Pencapaian persentase minimal saluran drainase yang berfungsi dengan baik telah tercapai dan melebihi target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

Dokumentasi Pekerjaan Saluran 2015 ● Indikator Kinerja Utama 7:

Presentase minimal penanganan rutin banjir kurang dari 2 jam diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

(47)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 39 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑗𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 2 𝑗𝑎𝑚 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑗𝑖𝑟 x 100%

=

44 68 x 100% = 64,70 %

Realisasi 64,70% tidak mencapai target (74%), total titik banjir yang ditangani kurang dari 2 jam (44 titik kumulatif) dibagi total titik banjir di Kota Bandung 68 titik dikali 100 menjadi 64,70%, (titik banjir tertangani terlampir). Sedangkan capaian tahun 2014 sebesar 44,11% tidak mencapai target (47%), total titik banjir yang ditangani kurang dari 2 jam (30 titik kumulatif) dibagi total titik banjir di Kota Bandung 68 titik dikali 100 menjadi 44,11%

Dokumentasi Pekerjaan Pengairan 2015

Dapat dikatakan bahwa capaian indikator presentase minimal penangan banjir kurang dari 2 jam setiap tahunnya mengalami peningkatan, akan tetapi belum memenuhi target Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

(48)

LKIP 2015 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 40 Indikator Kinerja Utama 8:

Presentase minimal banjir terselesaikan diperoleh dari rumus perhitungan sebagai berikut :

Realisasi 4,41% tidak mencapai target (10%), capaian tersebut didapat dari pelaksanaan pembangunan rumah pompa sebanyak 4 buah yang dapat menyelesaikan 3 titik banjir Kota Bandung dari 68 titik banjir yang harus diselesaikan, sehingga 4,41% didapat dari 3 titik banjir terselesaikan (dibagi 68 titik banjir eksisting.

Sedangkan pada tahun 2014 indikator sasaran presentase minimal banjir terselesaikan belum merupakan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

% saluran drainase berfungsi baik (%)

% penanganan rutin banjir

< 2 jam % banjir terselesaikan

Target 80 74 10 Realisasi 81.24 64.70 4.41 20 40 60 80 100

Terselesaikannya Permasalahan Banjir di

Kota Bandung

= 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐥𝐨𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐛𝐚𝐧𝐣𝐢𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒋𝒊𝒓 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟑 𝟔𝟖 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒, 𝟒𝟏

Referensi

Dokumen terkait

Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator

Jika pengklasifikasian tingkat keberhasilan diukur dari tingkat capaian yang telah ditetapkan, maka kinerja Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram pada tahun 2019

Sesuai dengan PERMENPANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

Sebagai pembatas pada kawasan ini adalah: (i) lokasi berada pada lahan yang mempunyai kondisi pergerakan arus dan gelombang yang pada musim tertentu (musim selatan) bersifat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2020 ini merupakan perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan dinas untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Penyusunan LKIP Dinas Pangan Dan Pertanian Kota Bandung Tahun 2018 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian

Obat trombolitik adalah obat yang bekerja menghancurkan bekuan darah yang telah terbentuk dengan mengaktifkan plasminogen.. Agregat fibrin yang terbentuk dan menyumbat

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan yang dapat disampaikan adalah bahwa Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap