• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN KINERJA

INSTANSI

PEMERINTAH

(LKIP)

DINAS PENGAWASAN

BANGUNAN DAN

PERMUKIMAN KOTA

BOGOR

[TAHUN ANGGARAN 2016]

(2)

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

KATA PENGANTAR ... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Gambaran Umum Organisasi. ... 1

1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Susunan Organisasi. ... 1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI ... 3

DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR ... 3

1.3 Dasar Hukum. ... 4

BAB II ... 5

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 ... 5

2.1 Rencana Stratejik ... 5

2.1.1 Pernyataan Visi dan Misi ... 5

2.1.2 Rencana strategis ... 6

2.2 Rencana Kerja Tahun 2016 ... 9

BAB III ... 10

AKUNTABILITAS KINERJA ... 10

3.1 Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi. ... 10

3.3 Meningkatkan kualitas permukiman. ... 11

3.4 Peningkatan Kualitas Bangunan ... 14

3.5 Meningkatkan kualitas penataan ruang ... 15

BAB IV ... 17

P E N U T U P ... 17

Lampiran – lampiran :

1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (KEPALA OPD, ESELON III, DAN ESELON IV)

2. PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 3. RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2016

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016.

Penyusunan LKIP ini, berpedoman kepada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014. Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.

Laporan Kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2016 dengan target yang direncanakan. Capaian kinerja dievaluasi dengan mengindentifikasi hambatan-hambatan dan penyebabnya dalam melaksanakan kegiatan, kemudian strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam rangka pencapaian kinerja.

Oleh karena itu Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) atas pelaksanaan tugas tahun anggaran 2016 yang merupakan penjabaran dari Renstra Pemerintah Kota Bogor Tahun 2015-2019.

Akhirnya kami berharap Laporan ini bermanfaat untuk bahan evaluasi kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang dan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Bogor, Februari 2017 Kepala Dinas

Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor

Boris Derurasman, SH, Sp.N, MH

Pembina Tk. I

(4)

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor atas pelaksanaan kegiatan dalam tahun anggaran 2016 dibuat sebagai pemenuhan atas kewajiban pertanggung jawaban kinerja Satuan Kerja Perangkat Daaerah (SKPD) sesuai dengan tuntutan ketentuan peraturan yang berlaku dalam rangka perwujudan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) yang bercirikan demokratisasi, transparansi, akuntabilitas, proporsionalitas dan profesionalitas bagi setiap penyelenggara pemerintahan.

Penyusunan LKIP Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor 2015-2019 yaitu : Terwujudnya Pelayanan Prima di

Bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman Dalam Rangka

Mendukung Visi Kota Bogor. Dalam rangka untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan 3 misi yaitu : Misi kesatu, Meningkatkan Profesionalisme SDM

Aparatur; Misi Kedua, Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang Akuntabel; Misi ketiga, Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dan Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.

Capaian indikator Kinerja sasaran stratejik Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor tahun 2016 dari 12 (dua belas) sasaran strategis dan 13 (tiga belas) Indikator kinerja terdapat 1 (satu) indikator capaian

kurang dari 60%, 2 (dua) indikator diatas 80% dan 10 (sepuluh) indikator capaiannya sama dengan atau diatas 100%. (dari 10 indikator dua (dua) indikator diantaranya melebihi 200%).

Untuk 1 (satu) indikator yang kurang dari 60% yaitu:

1) Jumlah rencana umum, rencana detil dan rencana pengembangan

kawasan yang disusun (RDTR/RTBL), capaiannya 0%. Hal ini

dikarenakan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Tidak menganggarkan kegiatan yang mendukung indikator ini pada tahun 2016.

Untuk 10 indikator yang capaiannya sama dengan atau di atas 100% terdapat 4 indikator yang melebihi 100% yaitu :

1) Jumlah kawasan kumuh (titik) dari target 37 dapat dicapai 33 atau prosentase kinerjanya mencapai 3710,81%.

2) Jumlah rumah tangga berakses air minum bersih (non PDAM) dari target 1.840 SR dapat di capai 2.679 SR atau prosentase kinerjanya 145,60%

(5)

v 3) Jumlah jenis bantuan teknis dari target 5 dapat dicapai sebanyak 27

atau prosentase kinerjanya mencapai 540%.

4) Jumlah PSU yang diserahkan pengembang dari target 3 realisasinya mencapai 6 Titik atau prosentase kinerjanya mencapai 200%.

Dengan memperhatikan gambaran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Tahun Anggaran 2016 ini dapat dijadikan bahan penyempurnaan pelaksanaan program, kegiatan dan kebijakan bagi kegiatan tahun berikutnya.

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Organisasi.

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tanggal 24

Agustus 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor, dalam rangka

memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi Pemerintah Daerah dalam urusan di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman, guna memfasilitasi pemberdayaan daerah menuju terwujudnya peningkatan pembangunan, terciptanya kesejahteraan masyarakat dan terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance).

1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, serta Susunan Organisasi. 1.2.1 Kedudukan.

Kedudukan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor merupakan perangkat daerah Kota Bogor yang melaksanakan tugas penyelenggaraan urusan teknis dibidang pengawasan bangunan & permukiman dan pada tahun anggaran 2009-2010 merupakan masa transisi perubahan tatanan kelembagaan, maka terjadi penyesuaian tugas pokok dan fungsi dari Dinas Tata Kota & Pertamanan, kemudian Dinas Cipta Karta & Tata Ruang menjadi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 15 Oktober 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor dan Peraturan Walikota Bogor Nomor 54 Tahun 2014 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor, Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana teknis di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman dan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman

(7)

2

1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 15 Oktober 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor bahwa Dinas Pengawasan Bangunan dan

Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian kewenangan daerah dibidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman mempunyai fungsi :

- Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan bangunan dan permukiman;

- Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman; - Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengawasan

Bangunan dan Permukiman;

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota Bogor sesuai tugas dan fungsinya.

Adapun Susunan Organisasi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor terdiri atas :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahkan :

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

 Sub Bagian Keuangan.

 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

c. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, membawahkan :

 Seksi Tata Ruang.

 Seksi Tata Bangunan.

 Seksi Tata Lingkungan Dan PSU

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Bangunan, membawahkan :

 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Wilayah I.

 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Wilayah II.

 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Wilayah III.

e. Bidang Peningkata Prasarana Permukiman, membawahkan :

 Seksi Jalan dan Jembatan Lingkungan

(8)

3

 Seksi Air Minum dan Air Limbah f. Bidang Bina Teknik

 Seksi Perencanaan Teknik

 Seksi Pembinaan Teknis Jasa Kontruksi dan Monev g. UPTD Rumah susun.

Bagan Struktur organisasi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PENGAWASAN BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA BOGOR

(9)

4

1.3 Dasar Hukum.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor Tahun 2016 mengacu kepada :

1. Tap. MPR RI Nomor : XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolosi dan Nepotisme.

2. Undang-Undang Nomor : 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Instruksi Presiden republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan kepada setiap instansi menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) atas pelaksanaan tugasnya pada setiap akhir tahun anggaran.

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

(10)

5

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

TAHUN 2014

2.1 Rencana Stratejik

Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor sebagai salah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota Bogor, dalam menetapkan visinya merujuk kepada Visi Kota Bogor, dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsinya.

Visi Kota Bogor, yaitu " Menjadikan Bogor sebagai kota yang nyaman, beriman dan transparan ". Dengan memperhatikan visi tersebut serta dengan memperhatikan perubahan paradigma dan peranan Dinas di masa yang akan datang, lebih menonjolkan peran sebagai fasilitator, mediator, dan inovator dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu, Visi Dinas Pengawasan

Bangunan dan Permukiman Kota Bogor yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi Kota Bogor adalah “Terwujudnya Pelayanan Prima di Bidang Pengawasan Bangunan dan Permukiman Dalam Rangka Mendukung Visi Kota Bogor “.

2.1.1 Pernyataan Visi dan Misi

Agar Visi tersebut dapat diwujudkan, dan dapat mendorong alokasi sumber daya di seluruh unsur organisasi, maka dirumuskan Misi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor, yang didalamnya mengandung nuansa tujuan organisasi serta sasaran yang ingin dicapainya. Selain sebagai penjabaran dari Visi, rumusan Misi juga menggambarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor, dampak dan hasil yang diharapkan, serta berbagai keunggulan yang ditawarkan. Adapun rumusan Misi Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur;

2. Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang Akuntabel.

3. Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dan Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.

(11)

6

2.1.2 Rencana strategis

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi, Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor merumuskan Tujuan, Sasaran dan Cara Mencapainya (Kebijakan dan Program) sebagai berikut :

1. Tujuan dan Sasaran 1) Misi kesatu :

Meningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur.

Tujuan Sasaran

Mempercepat Pelaksanaan Reformasi dan Birokrasi

Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

2) Misi kedua :

Mewujudkan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman yang Akuntabel.

Tujuan Sasaran

Mempercepat Pelaksanaan Reformasi dan Birokrasi

- Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;

- Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

3) Misi ketiga :

Mewujudkan Penataan, Pengawasan dan Pengendalian Bangunan dan Permukiman yang Berwawasan Lingkungan.

Tujuan Sasaran

Meningkatkan kualitas permukiman

- Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pengelolaan air limbah yang layak;

- Berkurangnya kawasan permukiman kumuh;

- Tersedianya pelayanan air minum yang memadai.

(12)

7

dan permukiman yang tertata dan sesuai dengan rencana tata ruang

bangunan.

Meningkatkan kualitas penataan ruang

- Tersusunnya kebijakan penataan ruang yang berwawasan lingkungan; - Meningkatnya implementasi

dan kendali terhadap pemanfaatan ruang

2. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Untuk mencapai hasil yang konsisten dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu disusun suatu strategi organisasi yang menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual, tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, yaitu menyusun dan menetapkan Kebijakan, Program, dan Kegiatan.

1) Kebijakan

Kebijakan adalah serangkaian keputusan yang sifatnya mendasar untuk dipergunakan sebagai landasan bertindak dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kebijakan yang ada di Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat pemulihan sarana prasarana kota yang terkena bencana.

2. Mengembangkan informasi perencanaan dan pembangunan daerah.

3. Menerapkan rencana tata ruang secara utuh.

4. Memberdayakan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang memenuhi syarat kesehatan.

(13)

8

2) Program

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi terkait untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Program yang akan dilaksanakan Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor kurun waktu Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan dan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

5. Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur.

6. Program Perencanaan Pembangunan Sarana Prasarana

7. Program Lingkungan sehat Perumahan.

8. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air minum dan air Limbah.

9. Program Penataan dan Pengaturan bangunan Gedung.

10. Program pengaturan, pembinaan, pengawasan jasa konstruksi.

11. Program Perencanaan Tata Ruang.

12. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 13. Program Pemanfaatan Ruang.

14. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang.

3) Kegiatan

Kegiatan merupakan aktifitas paling operasional dalam rangka pelaksanaan tugas pokok fungsi organisasi pemerintah. Kinerja akan dapat diukur dengan dimulai dari kegiatan yang dilaksanakannya. Sejauhmana kegiatan ini

(14)

9 sejalan dengan program dan kebijakannya, serta tujuan dan sasaran, akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi tersebut.

2.2 Rencana Kerja Tahun 2016

Rencana Kerja Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor yang tertuang dalam Penetapan Kinerja SKPD (TAPKIN) tahun 2016 yang mencakup Sasaran Strategis, Indikator kinerja, Target tahun 2016, Program dan Kegiatan serta anggaran yang dilaksanakan pada tahun 2016. Seperti termuat dalam tabel Tapkin (lampiran).

(15)

10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Sesuai dengan sasaran strategis, indikator kinerja serta target tahun 2016 dibandingkan dengan capaian kinerja maka dapat kami sampaikan Pengukuran kinerja tahun 2016 per indikator sebagai berikut.:

3.1 Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi.

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme

Nilai Evaluasi AKIP CC CC

2 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

Prosentase Temuan BPK/

Inspektorat Yang Ditindaklanjuti 100% 100%

3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

Meningkatnya Kinerja OPD 100% 100%

Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp 3.268.650.000,-

Jumlah Realisasi Tahun 2016 : Rp 2.963.345.110,-

Dalam pemenuhan terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, dengan target Indikator Kinerja Nilai Evaluasi AKIP CC dapat direalisasikan CC pula, sehiingga prosentase kinerjanya 100%. Hal ini dicapai melalui program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dipenuhi melalui Indikator Kinerja Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat Yang Ditindaklanjuti, dari target 100% dapat pula dipenuhi 100%.

Sementara untuk mencapai sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dicapai dengan indikator kinerja Meningkatnya Kinerja OPD, dari target 100% dapat di penuhi 100%. Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut dari jumlah penganggaran yang telah dianggarkan terdapat silpa sebesar Rp. 305.304.890,- yang disebabkan adanya efisiensi sebesar Rp. 210.304.890,- dan tidak terserap sebesar Rp. 95.000.000,- dari kegiatan Evaluasi Permohonan Hibah dan Bantuan

(16)

11 Sosial (Rp. 75.000.000,-) dikarenakan permohonan pembuatan NPHD tidak sesuai rencana (dari rencana 150 NPHD hanya 6 yang dibuat) selain itu kegiatan yang tidak terserap adalah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Rp. 20.000.000,-) alasannya adalah kegiatan tersebut tidak boleh diserap oleh BPKAD karena tidak terdata di Perangkat Dinas yang lain, sementara di Dinas Perumahan dan Permukiman (sebelumnya Wasbangkim) kegiatan tersebut sudah di buatkan DPA-nya.

3.3 Meningkatkan kualitas permukiman.

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Berkurangnya kawasan permukiman kumuh Jumlah kawasan kumuh (titik) 37 33

2

Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

yang layak

Cakupan rumah tangga yang

terlayani sistem intermediate (KK) 7.700 7.220

Cakupan rumah tangga dengan pengelolaan air limbah yang layak

(%) 4,05 3,80

3 Tersedianya pelayanan air minum yang memadai Jumlah rumah tangga berakses air minum bersih (non PDAM) 1.840 2.679

Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp. 194.191.207.138,-

Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2016 : Rp. 135.918.893.415,-

Upaya meningkatkan kualitas permukiman dilaksanakan melalui 4 (empat) indikator kinerja yaitu :

o Jumlah kawasan kumuh (titik), Jumlah titik lokasi kawasan kumuh pada Kondisi akhir di tahun 2015 sebanyak 33 titik, Total penanganan kawasan kumuh pada tahun 2016 sebanyak 12 lokasi, yaitu : 4 lokasi kegiatan seksi Tata Lingkungan (sebagian bojongkerta (RW. 01), mulyaharja, muarasari, kertamaya), 1 lokasi dari APBN (Pasir Jaya), 7 dari P2KKP (kel. Gunung Batu, Kel. Babakan Pasar, Kel. Paledang, Kel. Panaragan, Kel. Sempur, Kel. Kedung Jaya, Kel. Menteng ). Namun 12 lokasi tersebut merupakan lokasi yang sama pada titik-titik penanganan kawasan kumuh di tahun 2015. Sehingga realisasi Jumlah titik lokasi kawasan kumuh pada tahun 2016 masih sama dengan tahun 2015, yaitu 33 titik. Penanganan kawasan kumuh yang dilaksanakan oleh Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman dilakukan melalui pembangunan/perbaikan sarana prasarana lingkungan pada

(17)

12 permukiman. Detail intervensi penanganan fisiknya adalah sebagai berikut :

 Terpeliharanya jalan lingkungan dalam kondisi baik dengan target 100.000 M2 dapat direalisasikan menjadi 390.575,72 M2 sehingga prosentase kinerja mencapai 391,36%, capaian ini didapat dari kegiatan Pembangunan/ Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman di 6 Kecamatan, Pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK/ND), Perbaikan sarana umum dilokasi binaan P2WKSS, lomba kelurahan, lomba kinerja kecamatan dan lomba Posyandu, Pembangunan sarana prasarana pada kawasan permukiman kumuh, dan Penunjang P2KP.

 Berkurangnya lokasi rawan longsor di lingkungan permukiman yang dibangun/ diperbaiki dari target 120 Titik dapat direalisasikan 330 Titik sehingga prosentase kinerja mencapai 275%, capaian ini didapat dari Pembangunan/ Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman di 6 Kecamatan, Pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK/ND), Pembangunan sarana prasarana pada kawasan permukiman kumuh, dan Penunjang P2KP.

 Peningkatan Panjang saluran pembuangan air hujan perumahan dari target 20.000 m’ dapat dibangun/diperbaiki

33.178,85 m’ sehingga prosentase kinerja mencapai 165,90%,

capaian ini didapat dari kegiatan Pembangunan/ Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman di 6 Kecamatan, Pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK/ND), Perbaikan sarana umum dilokasi binaan P2WKSS, lomba kelurahan, lomba kinerja kecamatan dan lomba Posyandu, Pembangunan sarana prasarana pada kawasan permukiman kumuh, dan Penunjang P2KP.

 Jumlah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang dibangun dari target sebanyak 6 Unit dapat dibangun/diperbaiki sepanjang 15 Unit sehingga prosentase kinerja mencapai 250%, capaian ini didapat dari kegiatan Pembangunan/ Perbaikan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman di 5 Kecamatan, dan Pembangunan sarana prasarana pada kawasan permukiman kumuh.

(18)

13 o Cakupan rumah tangga yang terlayani sistem intermediate

(KK) dari target 7.700 KK hanya dapat direalisasikan sebanyak 7.220 KK sehingga prosentase kinerja mencapai 93,77%. Hal ini

dicapai dari 500 KK dari dana APBD, 142 KK dana dari APBN, dan 1.208 KK dari APBD Provinsi, sementara kondisi eksisting tahun 2015 terdapat 5.370 KK sehingga realisasinya sampai tahun 2016 mencapai 7.220 KK (1.850+5.370 KK). Pencapaian yang belum memenuhi target ini disebabkan karena :

 Ada 1 lokasi Pembangunan Infrastruktur Sanitasi yg bersumber dari dana IDB (APBN) yang tidak dapat dilaksanakan yakni Di Kelurahan Mekarwangi, karena keterlambatan dalam penyusunan RKM (Rencana Kerja Masyarakat) karena terjadi 3 kali perubahan lokasi sehingga tidak dapat mengikuti jadwal verifikasi yang ditentukan

 Pada tahun 2015, Pemerintah Kota Bogor tidak mendapatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sanitasi, mengingat bidang sanitasi merupakan salah satu program Nawacita yang di akomodir dalam RPJMN

o Cakupan rumah tangga dengan pengelolaan air limbah yang

layak (%) dari target sebesar 4,05% hanya dapat direalisasikan

sebesar 3,80%, hal ini disebabkan anggaran yang didapat pada tahun sebelumnya kurang dari anggaran yang sudah direncanakan, serta adanya lokasi yang tidak dapat dilaksanakan.

o Jumlah rumah tangga berakses air minum bersih (non PDAM), dari target sebanyak 1.840 SR dapat dipenuhi sebanyak 2.679 SR. Pencapaian ini didapat dari kondisi eksisting tahun sebelumnya sebanyak 1.100 SR ditambah pelaksanaan pembangunan dengan dana APBD sebanyak 1.579 SR. Rinciannya dari Pelaksanaan DAK Perumahan Air Minum dan Sanitasi - Bidang Air Minum (DAK 2016) sebanyak 379 SR :

Kegiatan Uraian Pencapaian Kinerja

1. Pelaksanaan DAK Perumahan Air Minum dan Sanitasi - Bidang Air Minum (DAK 2016)

Terbangunnya sarana infrastruktur air minum

1 Kel.Cimahpar 43 SR

2 Kel.Ciparigi 50 SR

3 Kel.Sukaresmi 58 SR

(19)

14

5 Kel.Rancamaya 17 SR

6 Kel.Ciluar 51 SR

7 Kel.Mulyaharja 24 SR

8 Kel.Margajaya 66 SR

Serta Pelaksanaan DAK Infrastruktur Publik Daerah TA.2016 - Air Minum sebanyak 1.200 SR :

Kegiatan Uraian Pencapaian Kinerja

1. Pelaksanaan DAK Infrastruktur Publik Daerah TA.2016 - Air Minum Terbangunnya Infrastruktur Publik Daerah-Air minum 1 Pengadaan dan Pemasangan pipa Dia 12 Jl.KS Tubun warung Jambu s/d Patung Narkoba Kota Bogor 475 m =  1.200 SR

Dalam upaya pemenuhan capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah penganggaran yang telah dianggarkan terdapat silpa sebesar Rp.

58.272.313.723,-.

3.4 Peningkatan Kualitas Bangunan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatkan kualitas bangunan

Jumlah asosiasi penyedia jasa yang

mendapat pembinaan teknis 28 28

Jumlah jenis bantuan teknis 5 27

Kajian teknis bangunan 2 2

Jumlah Anggaran Tahun Tahun 2016 : Rp 77.185.000.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2016 : Rp 17.742.442.807,-

Upaya peningkatan kualitas bangunan dilaksanakan melalui 3 indikator kinerja, yaitu :

o Jumlah asosiasi penyedia jasa yang mendapat pembinaan teknis dengan target 28 dapat direalisasikan sebanyak 28, sehingga prosentase kinerjanya mencapai 100%

o Jumlah jenis bantuan teknis dengan target 5 dapat direalisasikan sebanyak 27, sehingga prosentase kinerjanya mencapai 540%. Hal ini dicapai dari 27 OPD yang ditangani dalam bantek perencanaan bangunan gedung.

(20)

15 o Kajian teknis bangunan dengan target 2 dapat direalisasikan sebesar 2, sehingga prosentase kinerjanya mencapai 100%. Pencapaian ini didapat dari adanya 2 kajian teknis pada pembangunan Mesjid Agung Kota Bogor, yakni Amdal dan UKL/UPL.

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah penganggaran yang telah dianggarkan terdapat silpa anggaran sebesar

Rp. 59.442.557.193,- yang disebabkan karena adanya anggaran yang

tidak terserap yang merupakan kegiatan dalam perencanaan Pembangunan Mesjid Agung Kota Bogor karena sudah cukup dengan analisis dan rekomendasi dari DLLAJ saja. Sedangkan untuk anggaran Pembangunan Gedung DPRD dan Mesjid Agung karena Sesuai dengan

Nota Kesepakatan tahun jamak kegiatan kontsruksi dilaksanakan TA 2017 & 2018 serta pembayaran dilakukan sesuai dengan tahapan kegiatan yang dilaksanakan.

3.5 Meningkatkan kualitas penataan ruang

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Kinerja Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tersusunnya kebijakan penataan ruang yang berwawasan lingkungan

Jumlah rencana umum, rencana detil dan rencana pengembangan

kawasan yangdisusun (RDTR/RTBL)

6 0

3

Meningkatnya

implementasi rencana tata ruang dan kendali

terhadap pemanfaatan ruang

Persentase tindak lanjut atas pengaduan pelanggaran tata ruang

(%) 100 100

Jumlah PSU yang diserahkan

pengembang 3 6

Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp 1.328.100.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2016 : Rp 1.299.914.621,-

Upaya meningkatkan kualitas penataan ruang dillaksanakan melalui 3 (tiga) indikator kinerja yaitu:

o Jumlah rencana umum, rencana detil dan rencana pengembangan kawasan yang disusun target 6 dan realisasinya 0, sehingga prosentase kinerja 0% karena tidak adanya kegiatan yang dianggarkan pada tahun 2016.

o Persentase tindak lanjut atas pengaduan pelanggaran tata ruang dari target 100% dapat dipenuhi sebesar 100%, hal ini dicapai dari aspek-aspek sebagai berikut :

(21)

16  Kesesuaian antara IMB dengan Bangunan dilapangan dengan target 92% dapat direalisasikan sebesar 98.47% sehingga prosentase kinerjanya mencapai 107,03%. Hal ini bisa dicapai dari pelaksanaan pemantauan jumlah bangunan yang pelaksanaan pembangunannya sesuai IMB berbanding dengan jumlah bangunan ber-IMB yang terpantau di 3 (tiga) wilayah (Wilayah I=99,37, II=98,54, III=97,5).

 Pencegahan Jumlah bangunan baru tidak berizin dengan target 74% dapat direalisasikan sebesar 81,86% sehingga prosentase kinerjanya mencapai 110,62%. Hal ini bisa dicapai dari pemantauan jumlah tindak lanjut berbanding teguran terhadap pelaksanaan pembangunan sebelum IMB terbit yang terpantau di 3 (tiga) wilayah (Wilayah I=75,69, II=94,73, III=75,16).

 Tindak lanjut atas pengaduan pelanggaran tata ruang dengan target 100% dapat direalisasikan sebesar 100%. Hal ini dicapai dari tindak lanjut dari pengaduan yang disampaikan kepada Dinas Perumahan dan permukiman di 3 (tiga) wilayah. (Wilayah I=100, II=100, III=100).

o Jumlah PSU yang diserahkan pengembang dengan target 3 dapat direalisasikan sebanyak 6 sehinga prosentase kinerjanya mencapai 200%. Ke-6 pengembang yang menyerahkan PSU tersebut adalah:

1. Perum Griya Bogor Raya (Katulampa), 2. Perum Bukit Cimanggu City Blok. A-H, 3. Perum Tirta Mas Residence,

4. Simbad Residence,

5. Pakuan Regency (4 Cluster), 6. Cimahpar Residence

Untuk memenuhi capaian sasaran strategis tersebut di atas dari Jumlah penganggaran yang telah dianggarkan sebesar Rp 1.328.100.000,- direalisasikan sebesar Rp. 1.299.914.621,- terdapat silpa anggaran sebesar Rp. 28.185.379,-.

(22)

17

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman ini merupakan media pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas pokok yang berisi informasi mengenai kinerja Dinas selama tahun anggaran 2016 dan diharapkan akan bermanfaat antara lain:

1) Mendorong Dinas untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan bidangnya secara baik dan benar (good governance) yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan kebijaksanaan yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik;

2) Menjadikan Dinas yang akuntabel, sehingga dapat melakukan tugasnya secara efesien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan;

3) Menjadi masukan dan umpan balik bagi berbagai pihak yang berkepentingan; serta

4) Terpeliharanya kepercayaan publik kepada pemerintah daerah.

Disamping itu terdapat permasalahan teknis dan Non teknis yang dapat menghambat perkembangan pembangunan kota antara lain :

a. Ketentuan perizinan tata ruang yang ada saat ini (SK. 23 tahun 1996) pada beberapa bagian tertentu sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini (perlu direvisi);

b. Perlu ditinjau kembali ketentuan mengenai Garis Sempadan Bangunan dan Pemanfaatan Bangunan yang terkait dengan kepemilikan lahan dengan adanya perubahan kondisi jalan (pelebaran);

c. Perlunya pedoman teknis tentang ketentuan penentuan Fasos – Fasum, yang digunakan saat ini masih mengacu kepada ketentuan teknis secara Nasional.

d. Dengan semakin berkembangnya pembangunan sarana dan prasarana perkotaan semakin diperlukan peran dan fungsi Pemadam Kebakaran untuk menghidari atau memperkecil kerugian yang akan timbul apabila musibah kebakaran dan bencana alam terjadi.

Dimasa mendatang perencanaan Kota Bogor harus dapat memberikan panduan yang operasional bagi pembangunan baik secara individu maupun

(23)

18 secara kelompok yang pada gilirannya akan mampu membentuk ruang kota yang akomodatif terhadap fenomena masyarakat kota, dengan kata lain tidak akan terjadi lagi perbedaan antara rencana tata ruang dan rencana fisik di lapangan.

Keberadaan bangunan yang melanggar ketentuan membangun masih merupakan permasalahan yang perlu mendapat penanganan lebih lanjut, karena selama tahun 2016 belum dapat diselesaikan seluruhnya. Demikianlah catatan permasalahan dan upaya pemecahannya untuk dijadikan perhatian dalam pelaksanaan kebijakan lebih lanjut dimasa yang akan datang.

Dengan memperhatikan gambaran tersebut dan kami sangat menyadari bahwa Laporan Kinerja Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman tahun 2016 ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masih perlu dilakukan upaya-upaya terobosan yang lebih menggigit terhadap substansi pokok yang harus dikerjakan dengan sebuah tekad yang bulat dari segenap jajaran aparatur Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman dengan harapan mendapat dukungan penuh dari segenap komponen masyarakat selaku Stakeholder Kota Bogor.

Akhirnya dengan penuh harapan semoga Allah SWT senantiasa melimpahi kita semua dengan taburan rakhmat dan Ridho-nya, sehingga apa yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, Amin.

(24)

LAMPIRAN :

1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (KEPALA OPD,

ESELON III, DAN ESELON IV)

2. PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

3. RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2016

Referensi

Dokumen terkait

Adanya masalah human error dalam penghitungan gaji, upah, uang lembur, insentif kehadiran, insentif mekanik, uang transport, dan uang makan, sehingga memungkinkan terjadinya

Penelitian ini bertujuan membangun representasi pengetahuan berbasis fuzzy ontology pada kasus penyakit demam berdarah dengue.Data berupa manajemen penanganan deman

• Local of Function Lighting, penerangan yang memiliki intensitas yang lebih besar pada area yang kecil yang digunakan untuk suatu aktivitas, misalnya membaca

tentang Pengertian dan cara memberi toleransi pada gambar proyeksi, Pengertian dan cara memberi toleransi pada gambar 8 UTS 15% 9 - Mahasiswa dapat membuat Kop gambar

Dari permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan praktek dalam pengembangan jiwa wirausaha siswa ini, tujuan dari program pengabdian ini adalah member pelatihan kepada

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan

Dari prinsip kelima menerangkan bahwa keterbukaan harus meliputi, namun tidak terbatas pada, informasi material atas: keuangan dan hasil operasi perusahaan; tujuan

Sangat penting untuk mempertahankan panen pada interval yang pendek pada tanaman yang baru menghasilkan atau tanaman muda, karena buah akan membrondol lebih dari 10%