• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

10. Sasaran “Terbukanya akses pasar domestic dan internasional” dengan indikator

4.2. Analisis Capaian Kinerja

Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menjawab segala mandat yang diberikan kepada pengemban amanat. Sedangkan Kinerja diartikan sebagai prestasi kerja pengemban amanat atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten

Gresik sangat berkepentingan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai potret keinginan yang kuat dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam meningkatkan kinerja organisasi.

Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi. Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat beberapa Sub Pelaksana baik setingkat Bidang maupun Seksi sebagai pelaksana program dan kegiatan maka segala pencapaian komponen Renstra tidak dapat dilepaskan dengan tugas dan fungsi masing-masing Sub Pelaksana Program dan Kegiatan sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.

Secara garis besar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2015, telah dapat dicapai oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dengan performance kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1.

Sasaran

Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan”

Suatu sasaran memiliki target kinerja yang harus direalisasikan. Untuk merealisasikan target kinerja sasaran tersebut dialokasikan dana sebesar Rp. 1.231.848.100,- realisasinya Rp. 1.199.221.525,- atau terealisasi sebesar 97,35%. Sasaran tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan 3 (tiga) program dan 4 (empat) kegiatan pendukung pencapaian kinerja sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dengan indikator berikut dapat dijelaskan sebagaimana tertuang di bawah ini.

a. Indikator : Jumlah produksi perikanan budidaya, tangkap dan perairan umum, secara umum predikat yang dicapai pada indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 267,21% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:

 Budidaya Udang Windu pada tahun 2015 ditetapkan target sebanyak 2.100 ton, realisasinya 3.346,85 ton sehingga capaian kinerjanya sebesar 159,37%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian pada tahun 2015 untuk budidaya udang windu, turun dengan tingkat capaian sebesar 0,93%.

 Budidaya Udang vanamae pada tahun 2015 ditetapkan target sebanyak 4.250 ton, realisasinya 6.181,54 ton sehingga capaian kinerjanya 145,45%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian pada tahun 2015 untuk budidaya udang vanamae menurun dengan tingkat capaian 0,96%.  Budidaya Bandeng pada tahun 2015 dengan target 39.000 ton dengan

realisasi 67.998,24 ton capaian kinerja 174,35%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk budidaya bandeng adalah turun dengan tingkat capaian sebesar 0,97%.

Penjelasan:

Budidaya udang windu, udang vanamae dan bandeng di Kabupaten Gresik dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang turut mendukung tercapainya target diantaranya :

1. Kabupaten Gresik ditetapkan sebagai kawasan minapolitan untuk komoditas udang dan bandeng.

2. Para petambak tradisional banyak yang beralih ke budidaya semi intensif maupun intensif dengan menggunakan teknologi budidaya yang lebih baik dengan perlakuan pemberian tambahan pakan buatan.

3. Perbaikan sarana dan prasarana perikanan budidaya telah banyak dilakukan di Tahun 2015, seperti rehabilitasi saluran tambak.

4. Beberapa pelatihan, pembinaan, pendampingan pada kelompok pembudidaya telah dilaksanakan.

 Budidaya Kerapu dengan target 12 ton dengan realisasi 125,89 ton capaian kinerja 1.049,08%, dalam arti bahwa target tersebut telah jauh terlampaui dengan kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk budidaya kerapu adalah 1,73%. Salah satu factor

pendorong adalah banyak tambak-tambak pembudidaya di Kabupaten Gresik yang berkembang, khususnya di pantai utara untuk pengembangan budidaya ikan kerapu. Terlampauinya target menandakan semakin tingginya tingkat pengetahuan pembudidaya ikan kerapu. Harapan di tahun-tahun mendatang jenis ikan kerapu dapat menjadi komoditas andalan Kabupaten Gresik. Kendala yang sampai saat ini perlu mendapat perhatian serius adalah kesulitan tujuan pemasaran dan tingginya biaya operasional ikan kerapu.  Budidaya Nila dengan target 1.200 ton dengan realisasi 2.106,89 ton capaian

kinerja 175,57%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui dengan kategori sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk budidaya nila adalah turun dengan tingkat capaian 0,85%. Salah satu factor pendukung keberhasilan dalam pencapaian target Tahun 2015 adalah harga ikan nila di pasaran tergolong stabil, sehingga banyak dari pembudidaya nila tetap mempertahankan nila sebagai komoditas budidaya. Sebagian dari mereka bahkan ada yang bereksplorasi untuk mencari cara agar produksi ikan nila mereka dapat terus meningkat. Apalagi budidaya ikan nila dapat digabung dengan ikan-ikan lain, seperti udang dan bandeng.

Penjelasan:

Meskipun dari semua target yang telah ditetapkan untuk Tahun 2015 dapat terpenuhi dengan kategori sangat baik, namun beberapa komoditas tingkat capaiannya menurun dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan banyak lahan pembudidayaan ikan di Kabupaten Gresik telah beralih fungsi menjadi kawasan industri. Banyak lahan tambak yang disulap menjadi tempat pergudangan dan perindustrian. Oleh karena itu perlunya dukungan dari pemerintah daerah melalui suatu kebijakan yang berkorelasi positif terhadap potensi perikanan budidaya di Kabupaten Gresik.

 Penangkapan di laut dengan target 17.800 ton dengan realisasi 18.122,28 ton capaian kinerja 101,81%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan sudah tercapai, dengan kategori yang sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian di tahun 2015 untuk usaha penangkapan mengalami peningkatan dengan tingkat capaian 1,03%. Banyak upaya yang

perikanan laut, salah satunya adalah dengan adanya program transplantasi terumbu karang dan dilakukan pengawasan/patrol sumberdaya laut.

 Penangkapan di perairan umum dengan target 750 ton dengan realisasi 486,18 ton capaian kinerja 64,82%, target yang ditetapkan tidak dapat terlampaui, namun kategorinya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian tahun 2015 untuk penangkapan di perairan umum mengalami penurunan dengan tingkat capaian 0,83%, hal ini disebabkan, Tahun 2015 Kab. Gresik mengalami kemarau panjang sehingga banyak perairan umum yang mengering sehingga berdampak pada turunnya hasil tangkapan. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan jumlah ikan melalui program restocking. Diharapkan dengan upaya tersebut, jumlah ikan perairan umum di wilayah Kabupaten Gresik di tahun mendatang mengalami peningkatan. Sehingga minat masyarakat untuk menangkap ikan di perairan umum juga meningkat.

b. Indikator : Produktivitas lahan tambak dan peternakan, secara umum predikat yang dicapai pada indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 269,14% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:  Produktivitas lahan tambak payau dengan target 106,91% dengan realisasi

286,76 % capaian kinerja 268,23%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah jauh terlampaui dengan predikat sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produktivitas lahan tambak payau tahun 2015 mengalami penurunan dengan tingkat capaian 0,98%.  Produktivitas lahan tambak tawar dengan target 123,13% dengan realisasi

332,52% capaian kinerja 270,06%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah jauh terlampaui dengan predikat sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produktivitas lahan tambak tawar tahun 2015 mengalami penurunan dengan tingkat capaian 0,98%.

Penjelasan :

Produktivitas lahan tambak payau dan tawar di Kabupaten Gresik telah mencapai target disebabkan banyak petambak tradisional yang beralih ke semi intensif maupun intensif dengan tingkat kepadatan penebaran yang cukup tinggi. Seiring dengan itu, banyak program yang digulirkan untuk

mendukung kegiatan para pembudidaya, seperti kegiatan demfarm yang bersumber dari anggaran APBN Tugas Pembantuan dan beberapa program APBD 2015.

 Produksi daging dengan target 15.606,12 ton dengan realisasi 10.586,24 ton capaian kinerja 67,83%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan tidak tercapai; predikatnya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produksi daging tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian 0,87%. Namun, bila dilihat dari segi jumlah produksinya, jumlah produksi daging di tahun 2015 meningkat dari tahun sebelumnya.

 Produksi telur dengan target 2.991,97 ton dengan realisasi 2.798,52 ton capaian kinerja 93,53%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan tidak tercapai dengan predikat sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produksi telur tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian 0,96%. Seperti halnya dengan daging, jumlah produksi telur di Tahun 2015 meningkat dari Tahun 2014.

 Produksi susu dengan target 543,36 ton dengan realisasi 309,96 ton capaian kinerja 57,05%, dalam arti bahwa realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan; kategorinya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian produksi susu tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian 0,87%. Namun, bila dilihat dari segi jumlah produksinya, jumlah produksi susu di tahun 2015 meningkat dari 307,44 ton di tahun 2014 menjadi 309,96 ton di tahun 2015.

Penjelasan :

Produksi daging tidak dapat mencapai target yang ditetapkan disebabkan karena tidak adanya penambahan pemotongan yang signifikan, hal ini disebabkan karena harga daging yang cenderung naik. Solusinya adalah dengan penambahan populasi ternak potong melalui hibah ternak.

Produksi susu sapi perah tidak mencapai target yang diharapkan, karena ada beberapa peternak yang sengaja menjual ternaknya karena sudah tidak lagi produktif. Salah satu solusinya adalah memotivasi peternak untuk mempercepat peremajaan sapi perah yang tidak produktif dan menggalakkan IB

Produksi telur tidak mencapai target yang diharapkan, karena populasi ayam buras yang semakin berkurang karena ketersediaan lahan terbatas. Salah satu solusinya adalah peningkatan populasi ayam dengan bantuan dari APBN dan bantuan pembuatan kandang.

Namun secara mendasar, produksi daging, telur dan susu Kabupaten Gresik mengalami peningkatan. Salah satu dari berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah, khususnya Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik adalah dengan melakukan pendampingan pada kegiatan pemberian hibah ternak kepada masyarakat. Harapan yang ingin diwujudkan adalah peningkatan yang signifikan terhadap jumlah produksi peternakan di tahun mendatang.

c. Indikator : Jumlah Populasi Ternak, secara umum predikat yang dicapai indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 147,67% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:

 Jumlah populasi Sapi Potong dengan target 53.281 ekor dengan realisasi 50.064 ekor capaian kinerja 93,96%, dalam arti bahwa realisasi tidak mencapai target yang diharapkan; Predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi sapi potong tahun 2015 mengalami peningkatan dengan tingkat capaian 1,06%

 Jumlah populasi Sapi Perah dengan target 1.546 ekor dengan realisasi 450 ekor capaian kinerja 29,11%, dalam arti bahwa realisasi tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan; predikatnya kurang baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi sapi perah tahun 2015 turun dengan tingkat capaian sebesar 0,83%, walaupun demikian jumlah populasi di tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya meningkat dari 443 ekor menjadi 450 ekor.

 Jumlah populasi Kerbau dengan target 334 ekor dengan realisasi 198 ekor capaian kinerja 59,28%, dalam arti bahwa realisasi tidak memenuhi target yang telah ditetapkan; predikatnya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi kerbau tahun 2015 turun, mencapai 0,85%.

 Jumlah populasi Kambing dengan target 53.867 ekor dengan realisasi 67.602 ekor capaian kinerja 125,50%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi kambing tahun 2015 sama dengan tingkat capaian 1,01%.

 Jumlah populasi Domba dengan target 30.749 ekor dengan realisasi 32.533 ekor capaian kinerja 105,80 %, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi domba tahun 2015 mencapai 1,04%.

 Jumlah populasi Kuda dengan target 373 ekor dengan realisasi 209 ekor capaian kinerja 56,03%, dalam arti bahwa realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan; predikatnya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi kuda menurun dengan tingkat capaian 0,87%.

 Jumlah populasi Ayam Buras dengan target 667.109 ekor dengan realisasi 680.930 ekor capaian kinerja 102,07%, dalam arti bahwa realisasinya telah mencapai target yang telah ditetapkan; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi ayam buras tahun 2015 meningkat dengan tingkat capaian sebesar 1,02%.

 Jumlah populasi Ayam Ras Petelur dengan target 132.441 ekor dengan realisasi 152.300 ekor capaian kinerja 114,99%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi ayam ras tahun 201 meningkat dengan tingkat capaian sebesar 1,08%.

 Jumlah populasi Ayam Ras Pedaging dengan target 2.258.400 ekor dengan realisasi 13.560.000 ekor capaian kinerja 600,43%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah jauh terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi ayam ras pedaging tahun 2015 meningkat sebesar 2,08%.

 Jumlah populasi Itik dengan target 26.034 ekor dengan realisasi 29.145 ekor capaian kinerja 111,95%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun

2014, capaian populasi itik tahun 2015 nail, dengan tingkat capaian sebesar 1,04%.

 Jumlah populasi Entok dengan target 13.710 ekor dengan realisasi 30.882 ekor capaian kinerja 225,25%, dalam arti bahwa realisasinya jauh melampaui target yang telah ditetapkan; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian populasi entok tahun 2015 meningkat dengan tingkat capaian sebesar 1,04%.

Penjelasan :

Jumlah populasi kerbau dari tahun 2015 masih stagnan disebabkan karena kurangnya minat masyarakat untuk memelihara kerbau, karena untuk membajak sawah petani sudah banyak yang memakai hand tractor.

Salah satu target populasi kambing dapat terpenuhi adalah masyarakat lebih menyukai beternak kambing karena bisa berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan keuntungan yang besar, terutama pada saat Idul adha.

Salah satu factor populasi domba dapat melampaui target adalah peternak di Gresik Utara lebih suka memelihara domba dari pada kambing.

Realisasi populasi kuda tidak dapat mencapai target, Hal ini dikarenakan pemanfaatan kuda bukan untuk dibudidayakan tapi untuk penarik delman sehingga ketika ternaknya mati tidak berusaha untuk membeli lagi karena harganya yang cukup mahal.

Salah satu factor terpenuhinya target populasi ayam buras adalah masyarakat lebih suka memelihara dan mengkonsumsi ayam buras/ ayam kampung. Salah satu factor tercapainya populasi ayam ras petelur adalah adanya kerjasama peternak ayam ras petelur dengan perusahaan sebagai plasma/ inti.

Salah satu factor tercapainya populasi ayam ras pedaging di Kabupaten Gresik Tahun 2015 adalah untuk memenuhi kebutuhan ayam ras pedaging yang semakin meningkat. Peningkatannya cukup signifikan, hal ini dikarenakan banyak kemitraan-kemitraan yang terbentuk, terutama yang paling berkembang di Kecamatan Balong Panggang, disamping kecamatan yang lain, seperti Kec. Benjeng, Cerme, Duduk Sampeyan, Panceng, Sidayu, Dukun dan Ujung Pangkah.

Salah satu factor tercapainya target populasi itik adalah karena kebutuhan itik semakin meningkat untuk diambil daging maupun telurnya.

Salah satu factor terlampauinya populasi entok adalah meningkatnya pengetahuan peternak entok terhadap budidaya ternak. Populasi entok menunjukkan peningkatan yang signifikan karena jumlah pembudidaya yang meningkat seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Selain diambil telurnya, daging entok banyak digunakan sebagai campuran daging bebek untuk usaha nasi bebek.

Disamping itu, peningkatan produksi peternakan di Kabupaten Gresik tidak terlepas dari dukungan fasilitas yang dimiliki oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, seperti laboratorium veteriner serta program kegiatan yang selalu diusulkan tiap tahun yaitu diantaranya Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular dan Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan Hewan dan Kesmavet.

2. Sasaran “

Tercapainya kesejahteraan masyarakat perikanan, peternakan dan masyarakat pesisir laiinya

Suatu sasaran memiliki target kinerja yang harus direalisasikan. Untuk merealisasikan target kinerja sasaran tersebut dialokasikan dana sebesar Rp. 1.107.317.550,-, realisasinya Rp. 1.041.459.850,- atau terealisasi sebesar 94,05%. Sasaran tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan 2 (dua) program dan 3 (tiga) kegiatan pendukung pencapaian kinerja sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dengan indikator berikut dapat dijelaskan sebagaimana tertuang di bawah ini.

a. Indikator : Jumlah pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha kelautan, perikanan, secara umum predikat yang dicapai pada indicator yang dimaksud adalah sangat baik, tingkat pencapaian 127,04% dengan rincian pada sub

indikator sebagai berikut:

 Jumlah pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha Kelautan (nelayan) dengan target Rp. 17.935.225,- dengan realisasi Rp. 18.433.000 capaian kinerja 102,78%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah tercapai; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014,

capaian pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha Kelautan (nelayan) tahun 2015 turun dengan capaian sebesar 0,97%, hal ini dikarenakan frekuensi nelayan melaut dalam kurun waktu satu tahun di Tahun 2015 mengalami penurunan dibanding tahun kemarin karena cuaca, namun karena harga ikan cukup stabil sehingga pendapatan nelayan dapat meningkat.

 Jumlah pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha Perikanan (petani ikan) dengan target Rp. 25.155.900, realisasi Rp. 38.063.000, capaian kinerja 151,31%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian pendapatan perkapita/tahun pelaku usaha Perikanan (petani ikan) tahun 2015 turun dengan tingkat capaian sebesar 0,93%. Salah satu factor yang mendasari adalah banyak lahan pembudidayaan ikan yang telah beralih fungsi menjadi lahan industri maupun pergudangan. Namun, jumlah produksi masih bisa meningkat sehingga pendapatan pembudidaya meningkat. Hal ini dikarenakan banyak dari pembudidaya yang telah menerapkan system pemeliharaan semi intensif maupun intensif. Upaya sosialisasi dan pelatihan harus terus diprogramkan guna menjaga ketersediaan ikan di Kabupaten Gresik dan diharapkan di tahun-tahun mendatang, Kabupaten Gresik dapat swasembada ikan.

3. Sasaran “

Terkendalinya penyakit hewan menular dan status epidemologi kesehatan hewan”

Suatu sasaran memiliki target kinerja yang harus direalisasikan. Untuk merealisasikan target kinerja sasaran tersebut dialokasikan dana sebesar Rp. 260.000.000,-, realisasinya Rp. 235.291.500,- atau terealisasi sebesar 90,50%. Sasaran tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan 2 (dua) program dan 3 (tiga) kegiatan pendukung pencapaian kinerja sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dengan indikator berikut dapat dijelaskan sebagaimana tertuang di bawah ini.

a. Indikator : Jumlah ternak mati akibat serangan penyakit, secara umum predikat yang dicapai pada indicator yang dimaksud adalah cukup baik,

tingkat pencapaian 63,81% dengan rincian pada sub indikator sebagai berikut:

 Jumlah kematian Sapi potong dengan target 400 ekor dengan realisasi 251 ekor capaian kinerja 62,75%, dalam arti bahwa realisasinya masih di bawah target yang ditetapkan; kategorinya cukup baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian kematian Sapi potong Tahun 2015 adalah sama sebesar 0,68%, hal ini dikarenakan dampak dari kematian pedet pada tahun bersangkutan.

 Jumlah kematian Domba dengan target 300 ekor dengan realisasi 162 ekor capaian kinerja 54%, dalam arti bahwa realisasinya masih di bawah target yang telah ditetapkan, kategorinya kurang baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian kematian Domba tahun 2015 menurun, yakni 0,63%, namun bila dilihat dari segi jumlah domba yang mati, tahun 2015 jauh lebih rendah dari tahun 2014.

 Jumlah kematian Kambing dengan target 600 ekor dengan realisasi 338 ekor capaian kinerja 56,33%, dalam arti bahwa realisasinya di bawah target yang telah ditetapkan; kategorinya kurang baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian kematian Kambing tahun 2015 turun sebesar 0,68%.  Jumlah kematian Ayam buras dengan target 14.000 ekor dengan realisasi

6.809 ekor capaian kinerja 48,64%, dalam arti bahwa realisasinya di bawah target yang telah ditetapkan; kategorinya kurang baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian kematian Ayam buras tahun 2015 menurun sebesar 0,60%.

 Jumlah kematian Itik dengan target 300 ekor dengan realisasi 292 ekor capaian kinerja 97,33%, dalam arti bahwa realisasinya di bawah target yang telah ditetapkan; predikatnya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian kematian Itik tahun 2015 meningkat sebesar 1,66%.

Penjelasan :

Jumlah kematian sebagian besar jenis hewan ternak di kabupaten Gresik tahun 2015 menurun dibanding tahun sebelumnya dan di bawah target yang telah ditetapkan. Salah satu yang mendasari adalah tingginya tingkat kesadaran masyarakat untuk selalu memeriksakan kondisi hewan ternaknya

swasta. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan dalam melakukan pembinaan, pelatihan kepada para peternak di Kabupaten Gresik.

b. Indikator : Jumlah pelayanan uji patologi dan kualitas air di Laboratorium Keskanak dengan target 200 kali dengan realisasi 275 kali capaian kinerja 137,50%, dalam arti bahwa target yang telah ditetapkan telah terlampaui; kategorinya sangat baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian Jumlah pelayanan uji patologi dan kualitas air di Laboratorium Keskanak Tahun 2015 menurun dengan tingkat capaian sebesar 0,96%. Namun, jika dilihat dari jumlah pelayanannya mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa kesadaran pembudidaya akan pentingnya melakukan pengujian terhadap penyakit dan kualitas air cukup semakin meningkat.

4. Sasaran “

Tercapainya peningkatan penerimaan daerah dari produk kelautan, perikanan dan peternakan”

Suatu sasaran memiliki target kinerja yang harus direalisasikan. Untuk merealisasikan target kinerja sasaran tersebut dialokasikan dana sebesar Rp. 6.687.015.900,-, realisasinya Rp. 5.007.923.600,- atau terealisasi sebesar 74,89%. Sasaran tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan 5 (lima) program dan 9 (sembilan) kegiatan pendukung pencapaian kinerja sasaran. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dengan indikator “Jumlah penerimaan daerah dari usaha kelautan, perikanan dan peternakan” didapatkan hasil bahwa ditetapkan target Rp. 226.000.000,- dengan realisasi Rp.

Dokumen terkait