ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMDA
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
RIZKI ARDIAN RAHMAN 201110170311245
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMDA KABUPATEN LOMBOK TIMUR”. Tidak lupa penulis panjatkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang banyak memberi perubahan kepada umatnya.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan pemenuhan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyusun skripsi ini dengan penuh ketelitian dan kesabaran sehingga penulis bisa menghasilkan karya yang ilmiah dan bermanfaat. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna atau bermanfaat bagi diri sendiri, pembaca maupun pihak yang terkait dengan penelitian ini.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah memberikan saran, do’a, motivasi serta bantuan. Dan skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orangtuaku “Ibu dan Bapak” yang telah memberikan motivasi dan dukungan moril maupun materiil serta do’a beliau yang selalu menyertaiku. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
2. Bapak Dosen Drs. A. Waluya Jati,MM. selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi baik dari teknik penulisan, isi dan saran-saran
hingga selesai tepat waktu.
3. Ibu Dosen Dra. Siti Zubaidah,MM,Ak.,CA selaku dosen pembimbing II yang
tiada hentinya menasehati teknik penulisan dan penyajian yang informatif
dalam pembuatan skripsi ini.
4. Ibu Dosen Dr. Masiyah Kholmi, M.M, Ak selaku dosen wali akuntansi E
yang senantiasa memberikan nasehat dan penuh perhatian kepada semua anak
asuhnya. Terima kasih kepada beliau karena telah membimbing dan
mengarahkan selama 3,5 tahun dengan penuh kasih sayang.
5. Keluarga Besar Muslimin dan Keluarga Besar Husein Zein, terima kasih atas
6. Dan kepada sahabat-sahabat serta kerabat yang menyemangati saya dalam
menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran mengenai skripsi ini akan diterima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, Amin.
Malang, 1 Agustus 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ORISINALITAS SKRIPSI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAKSI ... xi
ABSTRACT ... xii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu ... 5
B. Tinjauan Pustaka 1. Pemerintahan Daerah ... 7
1.1Pengertian Pemerintahan Daerah ... 7
2. Anggaran Sektor Publik ... 8
2.1Pengertian Anggaran Sektor publik ... 8
2.2Pentingnya Anggaran Sektor Publik ... 9
2.3Fungsi Anggaran Sektor Publik ... 10
2.4Karakteristik Anggaran Sektor Publik ... 12
2.5Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik ... 12
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)... 13
3.1Pengertian APBD ... 13
3.2Struktur APBD ... 15
4. Pengertian Keuangan Daerah ... 18
5. Kinerja ... 19
5.1Pengertian Kinerja Sektor Publik ... 19
5.2Pengukuran Kinerja Sektor Publik ... 19
5.3Tujuan Pengukuran Kinerja ... 21
5.4Manfaat Pengukuran Kinerja ... 21
6. Analisis Rasio Keuangan Daerah ... 22
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 29
B. Jenis Penelitian ... 29
C. Jenis dan Sumber Data ... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Teknik/Tahapan Analisis Data ... 29
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kota Batu ... 34
1. Letak Geografis Kota Batu ... 34
2. Visi dan Misi Kota Batu ... 36
C. Analisis Data dan Pembahasan ... 40
1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah ... 41
2. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 43
3. Rasio Efisiensi Pendapatan Daerah... 46
4. Rasio Aktivitas (Rasio Keserasian) ... 48
5. Rasio Pertumbuhan ... 50
D. Pembahasan ... 57
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Lombok
DAFTAR GRAFIK
4.1 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Lombok
Timur Tahun Anggaran 2010-2014 ... 42
4.2 Rasio Efektivitas PAD Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Tahun
Anggaran 2010-2014 ... 44
4.3 Rasio Efisiensi Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
Tahun Anggaran 2010-2014 ... 47
4.4 Rasio Aktivitas (Rasio Keserasian) Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
Tahun Anggaran 2010-2014 ... 50
4.5 Rasio Pertumbuhan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Tahun Anggaran
DAFTAR TABEL
4.6 APBD Tahun Anggaran 2010-2014 ... 38
4.7 Realisasi APBD Tahun Anggaran 2009-2013 ... 39
4.8 Hasil Analisis Rasio Kemandirian Tahun Anggaran 2010-2014 ... 41
4.9 Hasil Analisis Rasio Efektivitas PAD Tahun Anggaran 2010-2014 .... 43
4.10 Hasil Analisis Rasio Efisiensi Pendapatan Daerah ... 46
4.11 Hasil Analisis Rasio Belanja Operasi Terhadap Belanja APBD ... 48
4.12 Hasil Analisis Rasio Belanja Modal Terhadap Belanja APBD ... 49
4.13 Hasil Analisis Rasio Perumbuhan Terhadap PAD ... 52
4.14 Hasil Analisis Rasio Perumbuhan Terhadap Pendapatan ... 53
4.15 Hasil Analisis Rasio Perumbuhan Terhadap Belanja Operasi ... 54
4.16 Hasil Analisis Rasio Perumbuhan Terhadap Belanja Modal ... 55
DAFTAR PUSTAKA
Astanti, Mergy Tri. 2007. ”Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada Pemerintah Kabupaten Trenggalek”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Erlangga.
Bastian, Indra, 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Erlangga.
Cahyaningtyas, Eksi Harum. 2013. ”Analisis Rasio Keuangan APBD untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Blitar (Studi pada Kantor Pemerintah Daerah Kota Blitar)”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Danang. 2011. “Analisa Rasio Keuangan APBD sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Keuangan pada Pemda Kabupaten Lombok Timur tahun anggaran 2007-2009 (Studi pada Kantor Pemerintah Daerah Lombok Timur)”.
Nikmatul, Dwi. 2015. “Analisis Rasio Keuangan Daerah untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Pemerintah Kota Batu”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Ferlina, Ameilia. 2013. “Analisis Kinerja Keuangan Pendapatan dan Belanja Daerah pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Banyuwangi”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: AMP YKPN.
Halim, Abdul&Muhammad Syam Kusufi. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik. Jakarta Selatan; Salemba Empat.
Hariadi, Pramono., Yanuar E. Restianto, & Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat
Hidayati, Sri Nur. 2010. “Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Kabupaten Probolinggo”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Republik Indonesia. Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
Ulum, Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Malang: Penerbit UMM Press.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Pemda) dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah menjadi titik awal dimulainya otonomi daerah.
Menurut UU Nomor 32 tahun 2004 pasal 1 butir 5, otonomi daerah adalah
hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan sesuai dengan Undang-Undang.
Kedua Undang-Undang tersebut membuka peluang yang luas bagi daerah
untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan
kebutuhan dan prioritasnya masing-masing mulai dari perencanaan,
pengendalian dan evaluasi, sehingga mendorong Pemda untuk lebih
memberdayakan semua potensi yang dimiliki dalam rangka membangun
dan mengembangkan daerahnya. Salah satu aspek dari Pemda yang harus
diatur secara hati-hati adalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran
daerah.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 pasal 4
tentang keuangan daerah menegaskan bahwa keuangan daerah dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif,
2
kepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat. Oleh karena itu perlu Laporan
Keuangan yang sesuai dengan Undang-undang tersebut.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan oleh Pemda adalah
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
untuk menunjukkan akuntabilitas (pertanggungjawaban) Pemda atas dana
yang dipercayakan. Pada setiap akhir peiode/tahun, Pemda wajib
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk
dinilai apakah Pemda berhasil menjalankan roda pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan sosial masyarakat dengan baik sesuai
dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak. Namun
kenyataannya masih banyak Pemda yang kinerja keuangannya masih
kurang baik terbukti dengan adanya hasil-hasil penelitian, Danang (2011),
Astanti (2007), Nikmatul (2015), Cahyaningtyas (2013), Ferlina (2013),
yang menunjukkan banyak Pemda yang kinerjanya masih kurang baik.
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau
Lombok. Ibu kota daerah ini ialah kota Selong. Sesuai dengan visi misi
Lombok Timur di bawah kepemimpinan baru yang bertujuan menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang pesat agar dapat meningkatkan kemakmuran
masyarakatnya. Karena pertumbuhan ekonomi yang maju akan berdampak
pada pembangunan kabupaten Lombok Timur secara khusus dan provinsi
NTB secara global. Tetapi di kabupaten Lombok Timur pembangunannya
3
keuangan daerahnya masih kurang maksimal, sehingga Pemda Lombok
Timur belum menjadi pemerintah yang mandiri, efektif dan efisien.
Dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah di era otonomi
daerah yaitu terkait dengan pengelolaan APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah) perlu ditetapkan standar atau acuan kapan suatu daerah
dikatakan mandiri, efektif, efisien, dan akuntabel. Untuk itu diperlukan
suatu pengukuran kinerja keuangan pemerintah daerah sebagai tolok ukur
dalam penetapan kebijakan keuangan pada tahun anggaran selanjutnya.
Untuk mengukur kemampuan kinerja keuangan pemerintah yaitu
dengan menggunakan rasio keuangan daerah. Peneliti menggunakan
analisis rasio keuangan daerah karena pengukuran kinerja hanya
didasarkan pada aspek keuangan semata. Beberapa rasio yang digunakan
antara lain rasio kemandirian, rasio efektifitas, rasio efisiensi, rasio
aktivitas, dan rasio pertumbuhan. Dari ulasan tersebut dapat diketahui
bahwa peneliti ingin menganalisis kinerja keuangan Pemerintah
Kabupaten Lombok Timur dalam aspek-aspek yang ada di rasio keuangan
seperti aspek kemandirian, aspek efektifitas, aspek efisien, aspek aktivitas
dan aspek pertumbuhan. Maka, peneliti memilih judul “ANALISIS
KINERJA KEUANGAN PADA PEMDA KABUPATEN LOMBOK
TIMUR”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar
4
bagaimana kinerja keuangan Pemda Lombok Timur pada tahun anggaran
2010-2014 diukur menggunakan rasio keuangan daerah?
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis kinerja keuangan Pemda Kabupaten Lombok
Timur tahun anggaran 2010-2014 diukur dengan menggunakan rasio
keuangan daerah.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan evaluasi kinerja Pemda Lombok Timur dan sebagai
masukan dalam melakukan perencanaan keuangan dan pengambilan
keputusan menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya dalam APBD,
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas sektor publik
dalam pemberian pelayanan publik.
2. Dapat menjadi acuan referensi bagi beberapa penelitian dengan topik