• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PLUS PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Landungsari, Kecamatan DAU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PLUS PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Landungsari, Kecamatan DAU)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) PLUS

PADA MASYARAKAT MISKIN (Studi Di Desa Landungsari, Kecamatan

DAU)

Dengan dinaikkannya subsidi BBM maka Pemerintah mengalihkan dari subsidi BBM ke BLT untuk mengurangi beban masyarakat miskin sebagai kompensasi kenaikan BBM serta untuk membentuk SDM yang berkualitas.Program Bantuan Langsung Tunai dimaksudkan untuk membantu rakyat miskin, khususnya bagi mereka yang kondisi perekonomiannya masih lemah dan masih memprihatinkan, agar mampu memberikan bantuan seperti, bahan sembako.

Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, pendekatan terhadap permasalahan implementasi BLT Plus. subjek penelitian ditentukan berdasarkan kepengurusan yang terkait dengan permasalahan implementasi kebijakan BLT Plus dan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan Dokumentasi. Analisis menggunakan kualitatif agar data yang diperoleh dapat di diskripsikan.

Fakta umum yang terjadi di masyarakat dengan dikeluarkannya kebijakan BLT Plus ini Pemerintah menaikkan bahan pokok dan membuat masyarakat miskin menjadi terbebani walaupun sudah dibantu dengan dana BLT tapi tetap saja tidak membantu masyarakat miskin Sosialisasi prosedur pencairan dana BLT Plus dilakukan dengan cara dengan cara kepala RT/RW diundang untuk rapat koordinasi dengan pemerintah desa yang isi rapatnya menekankan bahwa yang menerima dana bantuan ini hanyalah yang berhak menerima sesuai dengan 14 kriteria dengan agenda utama memberitahukan kepada masyarakat yang menerima dana bantuan

bagaimana fata cara pencairan dana bantuan tersebut dapat dilakukan sekaligus memberitahukan kapan bantuan tersebut dapat diambila dan tempat pengambilan.

Proses pencairan BLT Plus temyata dimudahkan dengan cara Pemberian dana Bantuan Langsung Tunai Plus tersebut diserahkan secara langsung kepada Kepala Dusun masing-masing, kemudian diserahkan kepada RT setempat dan kemudian diserahkan kepada masyarakat yang berhak menerima dengan menunjukkan kartu Kompensasi BBM (KKB) sesuai dengan 14 kriteria supaya untuk mengantisipasi munculnya gejolak masyarakat.

Terkait tanggapan masyarakat dengan adanya bantuan langsung tunai plus temyata ada dua tanggapan, pertama, masyarakat yang pesimis terhadap adanya bantuan langsung tunai plus Pemerintah tidak menggunakan pendataan masyarakat yang akurat dalam merealisasikan program BLT itu karena masih menggunakan data tahun 2005 dimana waktu itu belum

melibatkan unsur pemerintahan dan pengurus setempat yang lebih tahu kondisi daerah masing masing. Kedua, masyarakat yang optimis dengan adanya bantuan langsung tunai plus, mereka beranggapan bahwa bantuan tersebut Pemerintah telah membuat kebijakan yang sangat tepat dalam mengurangi kemiskinan di Negara Indonesia, karena bentuk program tersebut adalah suatau program yang membantu masyarakat miskin dalam mengurangi beban ekonomi yang melilit, dana bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin sangat tepat.

(2)

Karya, perbaikan sarana Infrastruktur atau pendidikan benar-benar gratis dari SD hingga SMA.

ABSTRACT

The increasing of BBM (refined fuel oil) subsidy by government resulted in transfering BBM subsidy to BLT in order to decrease burden of poor society as the compensation of increasing BBM and also to create qualify human resource. BLT program purposed to assist the poor, especially those are in weak and concerned economic condition, such as basic needs. This research used descriptive method, an approach toward the problem of BLT plus

Implementation. The research subject was based on management related to the problem of this implementation and data collection used interview, observation and documentation methods. The analysis used qualitative that the data obtained can describe.

The general fact in society showed that the policy of BLT plus came together with the increasing of basic needs by government and it resulted in burden toward the poor though they got BLT in other word it did not work at all.

The socialization procedure of releasing BLT fund was conducted toward inviting RT/RW leaders to discuss with village government about who deserve the fund that based on 14 criterion and how the fund distribute and also when and where the fund would be released.

The releasing process of BLT Plus came to be easy by giving directly the BLT fund to each sub village leader then the fund was given to local RT leader that transfer it to the people who deserve it by showing BBM Compensation Card (KKB) based on 14 criteria to anticipate the flare up in society.

In line with people opinion about BLT, there were two opinions, first, the society seemed to be pessimistic that Government used accuracy data in realizing BLT program because the data was taken in 2005 in which there was no involving of government and local leader who know the real condition. Second, people who optimistic thought that the government has right policy by giving the BLT plus in order to decrease the poor number in Indonesia, in which the program gave directly to the poor in economic section in other word the cash assistance to the poor was the right policy.

Referensi

Dokumen terkait

Dimana terkait pemahaman orang tua terhadap fungsi dari laporan hasil belajar tersebut, selain itu pemahaman orang tua terhadap ketiga muatan ranah tersebut, dari aspek

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang selanjutnya disebut BLT Dana Desa adalah kegiatan pemberian bantuan langsung berupa uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak

1) Kemiskinan (Proper) Permasalahan kemiskinan seperti halnya pada pandangan semula adalah kondisi ketidakmampuan pendapatan untuk mencukupi kebutuhankebutuhan pokok.

Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data kualitas kelapa sawit dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi kualitas,

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Rematik (Artritis reumatoid dan Osteoartritis) selama 45 menit warga RT 05 RW 07 Kelurahan Mojo dapat menerapkan cara mencegah dan

Dampak Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah bantuan dari pemerintah kepada masyarakat untuk menjaga daya beli masyarakat miskin di pedesaan yang terdampak situasi

Aturan bagi warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) ialah warga miskin yang kehilangan pekerjaan, warga miskin yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Efektifitas Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bagi Masyarakat Miskin Yang Terdampak Covid-19 Pada Tahun 2021 Di Desa Bontomanai