PERILAKU KONSUMTIF DITINJAU DARI BIG FIVE PERSONALITY PADA REMAJA
S K R I P S I
Oleh:
ANNISA YUNNITA 08810077
FAKULTAS PSIKOLOGI
PERILAKU KONSUMTIF DITINJAU DARI BIG FIVE PERSONALITY PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
ANNISA YUNNITA 08810077
FAKULTAS PSIKOLOGI
LEMBAR PERSETUJUAN
1. Judul Skripsi : Perilaku Konsumtif Ditinjau Dari Big Five Personality
Pada Remaja
2. Nama Peneliti : Annisa Yunnita
3. NIM : 08810077
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 6 Desember 2011 – 3 Agustus 2012
7. Tanggal Ujian : 3 Agustus 2012
Malang, 31 Agustus 2012
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal, 3 Agustus 2012
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si. ( )
Anggota Penguji : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. ( )
2. Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si. ( )
3. Ari Firmanto, S.Psi. ( )
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Annisa Yunnita
Nim : 08810077
Fakultas/ Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :
Perilaku Konsumtif Ditinjau Dari Big Five Personality Pada Remaja
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan
kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah
disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmad dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perilaku Konsumtif Ditinjau Dari Big Five Personality Pada Remaja Siswa SMK Negeri 2 Malang”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum M.Si selaku dekan fakultas psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si, dan Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si,
selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si, selaku dosen wali yang telah mendukung dan
memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Kepala sekolah SMK Negeri 2 Malang yang telah memberikan ijin dan fasilitas
bagi penulis untuk melakukan penelitian.
kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi
8. Mas Didin Bramantya yang selalu memberikan dukungan do’a, motivasi, ide
dan tenaga, terimakasih banyak atas segala pengertian, bantuan yang diberikan
dan atas kebersamaannya hingga saat ini, you are my everything.
9. Adik Nita yang selalu memberikan hiburan-hiburan disaat peneliti sedang
mengalami kondisi tersulitnya.
10. Wulan yang telah membantu dalam pelaksanaan pengumpulan data.
11. Sahabat terbaikku, sahabat tercintaku, sahabat galauku, Riska Eriyana P., Sofia
Agustri, Amalia Rachmawati, Nazmi, Ratih Anggreni Aidin, Yulinda Ayu L.,
dan Rachmad Febriansyah Winanda, terimakasih atas dukungan dan
motivasinya, kalian semua yang tiada henti memberikan semangat serta
wejangan-wejangan bermanfaat. Serta terimakasih untuk kebersamaan istimewa
kita selama ini.
12. Teman-teman KKN 46 2011, Karina, Enggar, Tohir dan seluruh armada 46 yang
turut memotivasi peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
13. Mbak Mariana Rosita yang telah memberikan dukungan pemikiran-pemikiran
yang sangat berguna untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Seluruh teman-teman fakultas psikologi kelas B angkatan 2008 yang telah
memberikan support dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
atas kebersamaan yang indah selama kita bersama.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga
kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 5 Juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
INTISARI ... ... iii
ABSTRACT ... ... iv
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL ... ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN ... ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .... ... 9
A. Perilaku Konsumtif ... 9
1. Pengeretian Perilaku Konsumtif ... 9
2. Indikator Perilaku Konsumtif ... 10
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif ... 10
B. Kepribadian ... 13
1. Pengertian Kepribadian ... 13
2. Big Five Personality ... 14
1. Pengeretian Remaja ... 17
2.Tugas-tugas Perkembangan Remaja ... 18
3. Kebutuhan Remaja ... 19
D. Perilaku Konsumtif ditinjau dari Big Five Personality ... 20
E. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 23
F. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Rancangan Penelitian ... 25
B. Variabel Penelitian ... 26
1. Identifikasi variabel penelitian ... 26
2. Definisi operasional variabel penelitian ... 27
C. Populasi dan Sampel ... 29
D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ... 30
E. Prosedur Penelitian ... 35
1. Tahap Persiapan Penelitian ... 35
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 36
3. Tahap Akhir ... 36
F. Validitas dan reliabilitas ... 37
a. Validitas ... 37
b. Reliabilitas ... 40
G. Teknik Analisa Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
B. Analisa Data ... 47
C. Pembahasan ... 50
BAB V PENUTUP ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 2.1 : Dimensi big five personality ... ... 16
Tabel 3.1 : Terjemahan skala big five inventory... ... 32
Tabel 3.2 : Hasil pemilihan item big five inventory... ... 33
Tabel 3.3 : Skor skala likert... ... 34
Tabel 3.4 : Blue print big five inventory ... ... 34
Tabel 3.5 : Blue print perilaku konsumtif... ... 35
Tabel 3.6 : Uji validitas skala big five inventory... ... 38
Tabel 3.7 : Uji validitas skala perilaku konsumtif... ... 38
Tabel 3.8 : Blue print skala big five inventory setelah try out... .... 39
Tabel 3.9 : Blue print skala perilaku konsumtif setelah try out ... 40
Tabel 3.10 : Uji reliabilitas skala big five inventory... ... 41
Tabel 3.11 : Uji reliabilitas skala perilaku konsumtif... ... 41
Tabel 4.1 : Hasil identifikasi berdasarkan usia dan jenis kelamin ... 45
DAFTAR GRAFIK
Nomor Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran “A” (Try Out) : 1. Skala big five inventory dan perilaku konsumtif sebelum try out.
2. Data Kasar try out skala big five inventory.
3. Data Kasar try out skala perilaku konsumtif.
4. Hasil distribusi data try out.
5. Data validitas dan reliabilitas skala big five inventory dan perilaku konsumtif.
Lampiran “B” (Penelitian) : 1. Skala big five inventory dan perilaku konsumtif setelah try out.
2. Data Kasar skala big five inventory.
3. Data Kasar skala perilaku konsumtif.
4. Hasil distribusi data.
5. Analisa data.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol (2008). Psikologi kepribadian. Malang : UMM Press.
Ancok, D. (1995). Nuansa Psikologi Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi revisi). Jakarta : PT. Aneka Cipta.
Azwar, S. (1998). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2005). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Feist, J. & Feist G. (2010). Teori Kepribadian. Buku 1: Theries of Personality (Edisi ke-7). Jakarta : Salemba Humanika.
Feist, J. & Feist G. (2010). Teori Kepribadian. Buku 2: Theries of Personality (Edisi ke-7). Jakarta : Salemba Humanika.
Friedman, H., Schustack, M. (2008). Kepribadian Teori Klasik Dan Riset Modern (Edisi ketiga). Jakarta : Erlangga.
Fakultas Psikologi UMM. (2010). Pedoman penyusunan skripsi. Malang : UMM PRESS
Ghifari, A. (2003). Remaja Korban Mode. Bandungi : Mujahid.
Hadi, S. (1990). Metodologi research. Yogyakarta : Andi Offset.
Hurlock, B., (1980). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan.(Edisi kelima). Jakarta : Erlangga.
Kartono, K. (1980). Teori Kepribadian. Bandung : Alumni.
Kerlinger, F. (1991). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Kumbasari, A. (2008). Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Gaya Hidup Konsumtif Pada Remaja. Fakultas Psikologi - Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM). Skripsi : Tidak Diterbitkan.
Koeswara, E. (1991). Teori-teori kepribadian, psikoanalisis, behaviorisme, humanistik (Edisi kedua). Bandung : PT. Eresco Bandung.
Kotler, P. & Armstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Kotler, P. & Armstrong, G. (1996). Dasar-dasar pemasaran (Jilid 1). Jakarta :
Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Bandung : Usaha Nasional.
Parma, S.A. (2007). Hubungan antara konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog di SMA Negeri 1 Semarang. Fakultas Psikologi – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Skripsi : Tidak Diterbitkan.
Pervin, A., Cervone, D., & John P. (2010). Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian (Edisi Kesembilan). Jakarta : Kencana.
Santrock, J. W. (2002). Live Span Development Perkembangan Masa Hidup (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga.
Santrock, J. W. (2009). Psikologi Pendidikan (Edisi Ketiga): Educational Psychology. (Terjemahan : Angelica. D). Jakarta : Salemba Humanika.
Setiadi, J. N. (2010). Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Bandung : Kencana Prenada Media Group.
Subakti, A. (2009). Kenalilah Anak Remaja Anda. : Elex Media Computindo.
Tsao, W. & Chang, H. (2010). Exploring the impact of personality traits on online shopping behavior.
http://stuffspec.com/Read/_sp.d3d3LmFjYWRlbWljam91cm5hbHMub3Jn _sp..sl_AJBM.sl_PDF.sl_pdf2010.sl_4Aug.sl_Tsao+and+Chang.pdf : 2 Januari 2012; 20:45
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Dewasa ini telah banyak ditemukan berkembang pesatnya pertumbuhan
pusat-pusat perbelanjaan. Pesatnya pembangunan-pembangunan tersebut tidak
terlepas dari kebutuhan manusia yang semakin tinggi. Manusia memiliki sifat
yang selalu merasa tidak pernah puas, mereka cenderung ingin memiliki sesuatu
yang tidak dimilikinya, dan berusaha untuk memenuhinya dengan cara-cara yang
beragam. Ada yang memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang
berlebihan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan
orang-orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada
hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pada orang dewasa, perilaku
konsumtif pun banyak melanda para remaja.
Perilaku konsumtif menurut Sumartono (dalam Ghifari, 2003)
merupakan suatu perilaku yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang
rasional, melainkan karena adanya keinginan yang tercapai taraf yang tidak
rasional lagi. Sedangkan menurut YLKI atau Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia, memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan
manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas dan lebih mementingkan
faktor keinginan daripada faktor kebutuhan
Berdasarkan hasil penelitian Kumbasari (2008), mengenai “Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Gaya Hidup Konsumtif Pada Remaja”
diketahui jika ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kematangan
emosi dengan gaya hidup konsumtif. Artinya bila kematangan emosi tinggi maka
akan diikuti oleh gaya hidup konsumtif yang rendah. Sebaliknya, jika
kematangan emosi tingii maka gaya hidup konsumtifnya akan tinggi. Sedangkan
kematangan emosi memberikan sumbangan yang efektif dengan koefisien
determinan sebesar 15% terhadap gaya hidup konsumtif, sedangkan sisanya 85%
dipengaruhi oleh variabel lain. Oleh karena itu remaja dapat lebih bijak dalam
2
ataupun kelompok agar tidak terpengaruh dan terjerumus kedalam gaya hidup
konsumtif.
Masa remaja merupakan masa yang penting dalam pencapaian identitas
diri dimana seorang remaja cenderung untuk terlibat dalam pertemanan sebaya
sebagai kelompok sosial. Pencapaian identitas ini melibatkan kecenderungan
berkurangnya pengaruh ataupun kontrol dari orangtua dan komitmen untuk lebih
mandiri.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Madjuk (2011), mengenai “Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri Perantau”, dijelaskan bahwa gambaran perilaku konsumtif remaja perantau dapat dilihat dari beberapa hal antara lain:
alasan mereka berbelanja, jenis barang atau produk yang sering dibeli, membeli
barang atau produk yang sejenis berkali-kali tetapi tidak digunakan sepenuhnya,
dan saat sampai pada tempat berbelanja yang sering dikunjungi. Hal ini terjadi
karena perilaku merupakan hasil belajar, kurang kontrol baik dari orang tua
maupun diri sendiri, agar tidak diremehkan, kondisi perantauan, dan pendapatan
besar (uang saku per bulan). Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumtif
remaja dapat didorong karena proses belajar yang salah, kurang mendapat
pengawasan, dan supaya tidak diremehkan oleh teman sebayanya.
Banyak alasan yang mendorong para remaja untuk berperilaku
konsumtif, sebagian besar karena untuk memenuhi gaya hidup modern yang saat
ini hampir dialami oleh semua orang, untuk mengikuti perubahan cara pergaulan, makanan maupun berpakaian. Apa yang sedang “in” saat ini turut mendorong mereka untuk berperilaku konsumtif. Maraknya media televisi yang yang
menampilkan artis sebagai idola masyarakat yang berpenampilan menarik dan
cenderung “up to date” mendorong para remaja untuk meniru gaya-gaya artis
tersebut tanpa memperhatikan kondisi ekonomi mereka, supaya tidak terlihat
ketinggalan jaman.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parma (2007), mengenai
“Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam
Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA NEGERI 1 Semarang” Semakin
negatif konsep diri maka semakin tinggi perilaku konsumtif remaja putri dalam
3
regresi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,122, artinya konsep diri
mempengaruhi sebesar 12,2% terhadap perilaku konsumtif remaja putri dalam
pembelian kosmetik melalui katalog, sedangkan 87,8% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diungkap dalam penelitian tersebut.
Mangkunegara (2002) mengatakan jika remaja merupakan pembeli yang
mudah terpengaruh oleh rayuan penjual, mudah terbujuk rayuan iklan, terutama
pada kerapian bungkus (apalagi jika dihiasi dengan warna-warna yang menarik),
pembeli remaja cenderung tidak berpikir hemat, kurang realistis, romantis, dan
mudah terbujuk (impulsif). Dengan demikian, dapat dikatakan remaja merupakan
konsumen paling rentan untuk berperilaku konsumtif.
Tambunan dalam (Abqary & Lengkana, 2001) mengatakan kelompok
usia remaja merupakan salah satu pasar yang potensial bagi produsen karena
belanja ternyata memiliki arti tersendiri bagi remaja itu. Alasanya karena pola
konsumsi seseorang mulai terbentuk saat ia memasuki usia remaja. Disamping
itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, ikut-ikut teman, tidak realistis,
dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Lebih lanjut dikatakannya,
bahwa perilaku konsumtif pada remaja sebenarnya dapat dimengerti bila melihat
usia remaja sebagai usia peralihan dalam mencari identitas diri.
Menurut Subakti (2009), perilaku konsumtif adalah salah satu dampak
hedonisme, perilaku konsumtif adalah ketidakmampuan menahan diri untuk tidak menikmati “sesuatu”. Jika mentalitas konsumtif menjangkiti para remaja, mereka akan menjadi generasi yang tidak produktif, artinya lebih suka mengkonsumsi
daripada memproduksi. Mereka tidak perduli bagaimana cara memproduksinya,
melainkan hanya menikmati saja. Perilaku konsumtif mendorong para remaja
menjadi remaja pasif, statis, dan malas berpikir. Lebih lanjut dikatakan, banyak
remaja yang menghambur-hamburkan uang untuk menikmati pola hidup
konsumtif dengan membeli apa saja tanpa memikirkan orang lain. Sebagai
contoh, seorang remaja yang suka menghamburkan uang jajannya untuk membeli
makanan apa saja, meskipun sebenarnya remaja tersebut tidak dalam keadaan
lapar.
Remaja ingin diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya
4
Kebutuhan untuk diterima dan diakui menjadi sama dengan orang lain yang
sebaya itu menyebabkan remaja berusaha untuk membeli produk atau
menggunakan produk yang sesuai dengan harapan dan “trend” yang ada
disekitarnya.
Remaja sekarang mempunyai kebiasaan untuk berkumpul dengan
teman-teman sebayanya. Acara “hang out” atau kegiatan “shopping” bareng dengan
teman-teman merupakan agenda wajib para remaja untuk melepaskan rasa penat
mereka terhadap rutinitas disekolah. Seperti yang diungkapkan salah satu remaja,
dalam wawancara singkat mengenai seberapa sering melakukan pembelian
barang yang diinginkan tetapi sebenarnya barang tersebut kurang dibutuhkan.
“Sering sih, karena saya suka jalan-jalan sama teman-teman. Saya suka kalau sudah berkumpul dengan teman-teman. Biasanya sih ke mall atau ke distro-distro. Kadang diajak teman juga. Jadi pas disana saya sering tertarik sama barang-barang yang lucu, jadi ya saya beli, padahal sebenarnya yang saya
butuhkan bukan barang itu.”
Dimensi Big Five kebanyakan berasal dari pendekatan leksikal terhadap
trait. Dengan kata lain, orang (baik penilai yang masih lugu atau psikolog
profesional) mendeskripsikan, menguji, dan mengkategorisasikan orang lain,
dan peringkat yang dihasilkan disederhanakan ke dalam lima dimensi.
Dari hasil penelitian Widhiarso (2004) mengenai “Evaluasi Faktor Dalam Big Five: Pendekatan Analisis Faktor Konfirmatori”, menunjukkan bahwa faktor yang memberikan sumbangan terbesar pada terbentuknya kepribadian adalah
agreeableness (90%) yang dilanjutkan dengan neuroticism (25%), extrovert
(17%) serta conscentiousness dan openess yang sama-sama menyumbang 16%.
Artinya dalam hal ini agreeableness atau keramahan merupakan faktor yang
terbesar dalam membentuk kepribadian seseoarang.
Mangkunegara (2002) dikatakan bahwa kepribadian seorang konsumen
sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya seperti (motif, IQ, emosi, cara
berpikir, persepsi) dan faktor eksternal dirinya yakni (lingkungan fisik, keluarga,
masyarakat, sekolah, lingkungan alam), kepribadian konsumen sangat
mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli. Dengan
5
terhadap perilaku konsumtif. Serta kepribadian para remaja yang beragam
menyebabkan mereka lebih senang membeli produk berdasarkan kepribadiannya.
Lebih lanjut dijelaskan dalam (Setiadi, 2010) bahwa perilaku itu
merupakan suatu bentuk kepribadian yang dapat diartikan sebagai bentuk
sifat-sifat yang ada pada diri individu yang ditentukan oleh faktor internal yang
terbentuk dalam dirinya, dan faktor eksternal yang juga membentuk perilaku.
Menurut penelitian yang dilakukan Tsao dan Chang (2010) yang berjudul
“Exploring the impact of personality traits on online shopping behavior”
diperoleh suatu hasil jika motivasi pembelian hedonis dipengaruhi oleh tiga
dimensi kepribadian, yakni neuroticism, extraversion, dan openness to
experience. Artinya, seseorang yang dominan pada tiga sifatkepribadian tersebut
adalah pencari kesenangan saat berbelanja online.
Perilaku konsumtif ialah perilaku membeli yang tidak didasari oleh
kebutuhan seseorang dalam membeli suatu produk, melainkan karena keinginan
semata. Terdapat berbagai faktor pembentuk perilaku konsumtif, yakni faktor
internal dan faktor eksternal. Kepribadian merupakan salah satu faktor internal
yang mendorong seseorang berperilaku konsumtif. Big five personality
merupakan salah satu bentuk kepribadian berupa dimensi-dimensi yang tergolong
menjadi lima, yakni openness to experience, conscientiousness, ekstraversion,
agreeableness, dan neuroticism.
Faktor internal pembentuk perilaku konsumtif bisa didasari karena
kepribadian seseorang khususnya para remaja yang beragam. Penelitian ini
menarik dikarenakan, menggunakan pendekatan Big five personality sebagai
salah satu variabel penelitiannya, dimana peneliti ingin meninjau apakah terdapat
perbedaan perilaku konsumtif jika ditinjau dari kepribadian, khususnya
berdasarkan Big five personality. Diantara lima dimensi Big Five Personality,
yakni openness to experience, conscientiousness, ekstraversion, agreeableness,
dan neuroticism tersebut mungkinkah terdapat perbedaan perilaku konsumtifnya.
Dibandingkan dengan tipe kepribadian lainnya seperti introvert dan
ekstrovert, tipe kepribadian big five ini dirasa lebih dapat menyempurnakan tipe
kepribadian lain. Menurut Friedman & Schustack (2008) big five personality
6
penelitian dan berpendapat bahwa kepribadian pada umumnya dapat diwakili
oleh lima dimensi yakni: openness to experience, conscientiousness,
ekstraversion, agreeableness, dan neuroticism. Sehingga dengan demikian
pendekatan big five personality lebih mampu mengungkap lebih banyak
perbedaan perilaku konsumtif berdasarkan dimensi yang dimilikinya.
Mengingat kelima dimensi tersebut memiliki karakteristik tinggi dan
rendah yang berbeda-beda, sehingga kemungkinan terjadi perbedaan perilaku
konsumtif diantara dimensi big five tersebut bisa terlihat. Maka peneliti tertarik
untuk mengetahui perbedaan perilaku konsumtifnya, apakah dimensi opennes to
experience yang tinggi memiliki kecenderungan untuk berperilaku konsumtif
lebih tinggi dibandingkan yang opennes to experience rendah, dikarenakan
dimensi opennes to experience yang tinggi memiliki karakteristik seperti kreatif,
imajinatif, penuh rasa penasaran, terbuka, dan lebih memilih variasi, sedangkan
opennes to experience yang rendah memiliki karakteristik seperti biasanya
konvensional, rendah hati, konservatif, dan tidak terlalu penasaran terhadap
sesuatu, sehingga rentan untuk berperilaku konsumtif lebih tinggi.
Apakah jika dimensi Conscientiousness yang tinggi, perilaku
konsumtifnya akan rendah dibanding yang Conscientiousness rendah, karena
Conscientiousness yang tinggi memiliki karakteristik seperti pekerja keras,
berhati-hati, tepat waktu, dan mampu bertahan. Sebaliknya mereka yang
mempunyai Conscientiousness rendah cenderung tidak teratur, ceroboh pemalas
serta tidak memiliki tujuan dan lebih mungkin menyerah saat mulai menemui
kesulitan dalam mengerjakan sesuatu.
Dimensi Extraversion yang tinggi memiliki perilaku konsumtif yang
tinggi dibanding Extraversion yang rendah, dimana Extraversion yang tinggi
memiliki karakteristik seperti cenderung penuh kasih sayang, ceria, senang
berbicara, senang berkumpul, dan menyenangkan. Sebaliknya mereka yang
memiliki Extraversion yang rendah biasanya tertutup, pendiam, penyendiri, pasif,
dan tidak mempunyai cukup kemampuan untuk mengekspresikan emosi yang
kuat. Dimensi Agreeableness yang tinggi memiliki perilaku konsumtif yang juga
tinggi karena memiliki karakterisktik cenderung mudah percaya, murah hati,
7
yang memiliki Agreeableness dengan arah sebaliknya, cenderung pencuriga,
pelit, tidak ramah, mudah kesal, dan penuh kritik terhadap orang lain.
Dan dimensi Neuroticism yang tinggi memiliki perilaku konsumtif tinggi
jika dibandingkan Neuroticism yang rendah, karena Neuroticism yang tinggi
memiliki karakteristik seperti cenderung penuh kecemasan, tempramental,
mengasihi diri sendiri, sangat sadar akan dirinya sendiri, emosional, dan rentan
terhadap gangguan yang berhubungan dengan stress, serta yang memiliki
Neuroticism yang rendah biasanya tenang tidak tempramental, puas terhadap
dirinya sendiri, dan tidak emosional, hal tersebut yang menyebabkan seseorang
yang memiliki dimensi Neuroticism yang tinggi, perilaku konsumtifnya akan
tinggi dibanding dengan Neuroticism rendah.
Hal-hal tersebut yang akan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini.
Sehingga berdasarkan penjelasan dan fenomena yang telah dipaparkan, maka peneliti termotivasi untuk mengambil judul “Perilaku Konsumtif Ditinjau Dari Big Five Personality Pada Remaja”
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Apakah ada perbedaan perilaku konsumtif remaja berdasarkan dimensi
Big five personality?
C.Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui, apakah ada perbedaan perilaku
konsumtif remaja berdasarkan dimensi Big five personality.
D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam ilmu
pengetahuan psikologi khususnya dalam bidang Psikologi Industri
8
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi kapada remaja dalam memahami perilaku
konsumtif berdasarkan tipe kepribadian Big Five Personality.