BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) merupakan perjanjian
perdagangan bebas antara Amerika Serikat dan Republik Korea yang bertujuan
untuk meningkatkan ekonomi nasional masing-masing negara. Sebenarnya
kerjasama perdagangan ini telah lama dinegosiasikan oleh petinggi kedua negara
yaitu George Bush dan Roh Moo Hyun sejak tanggal 02 Februari 2006, namun
negosiasi tersebut mengalami halangan yang kemudian dilakukan negosiasi ulang
pada tanggal 03 Desember 2007 oleh Presiden kedua negara yaitu Barrack Obama
dan Lee Myung-bak dengan mengubah beberapa komitmen untuk mencapai
kesepakatan dalam kerjasama tersebut ditahun 2007.1 Dalam proses menuju
kesepakatan kerjasama memang banyak mengalami berbagai masalah dan
rintangan dalam proses ratifikasi oleh lembaga legislatif kedua negara, higga pada
tanggal 12 Oktober 2011 lembaga legislatif Amerika Serikat menyetujui
kesepakatan ini, dan National Assembly Korea juga menyetujui pada tanggal 22
November 2011, kemudian kesepakatan perdagangan bebas ini baru
diimplementasikan pada tanggal 15 Maret 2012.2
Hubungan antara Amerika Serikat dengan Republik Korea sudah lama
terjalin. Namun jika membicarakan hubungan antara kedua negara tersebut tentu
1
R41481. Mark E. Manyin, Emma Chanlett Every, Ian E.Rinehart, Mary Beth Nikitin, and Willian H Cooper. 12 Februari 2014, “U.S.-South Korea Relation”, Congressional Research Service, hal.17. Dari http://www.fas.org/sgp/crs/row/R41481.pdf . Diakses pada tanggal 12 Maret 2014. Pukul 16.00
yang akan terbesit dalam pikiran bahwa kerjasama tersebut berkaitan dengan
aliansi yang bertujuan untuk melawan komunis, masalah krisis Semenanjung
Korea, dan masalah perluasan isu nuklir di Asia Timur. Namun jika
membicarakan tentang kerjasama perdagangan antara Amerika Serikat dengan
Korea dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA)3 tentu saja kita
akan langsung berfikir jika kerjasama tersebut hanya akan membahas tentang
masalah ekonomi saja, tetapi disini penulis akan membuktikan dan membahas
bahwa adanya kepentingan lain diluar konteks ekonomi yang di usung oleh
Amerika Serikat dalam kerjasama perdagangan tersebut. Didukung pernyataan
salah satu pengamat politik yakni Scott Snyder yang mengatakan bahwa
perjanjian perdagangan bebas Korea-U.S Free Trade agreement (KORUS FTA)
tersebut bukan hanya sekedar perjanjian yang bertujuan untuk meningkatkan
ekonomi kedua negara tersebut melainkan perjanjian perdagangan bebas tersebut
merupakan bukti eratnya hubungan kedua negara.4
Republik Korea dipandang Amerika Serikat sebagai negara yang memiliki
jalur perdagangan yang strategis di Asia Timur. Terdapat tiga faktor yang
membuat Republik Korea sangat penting bagi Amerika Serikat yaitu dari segi
keamanan, ekonomi, dan politik sebagai acuan politik luar negeri Amerika
Serikat.5 Secara strata ekonomi internasional Republik Korea merupakan negara
berpenghasilan cukup besar, hal itu terbukti dalam keanggotaanya dalam G-20
dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan dapat
3
Korea – US Free Trade Agreement selanjutnya akan disebut KORUS FTA. 4
AS dan Korea Selatan Tegaskan Aliansi. DW.de Dari http://www.dw.de/as-dan-korea-selatan-tegaskan-aliansi/a-16801498 diakses tanggal 19 Februari 2014. Pukul 18.00
dilihat dari data Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengenai
ketergantungan impor Amerika Serikat dari Republik Korea yang mencapai
hampir 59 milyar dollar pada tahun 2012.6
Dari segi keamanan Republik Korea merupakan penyokong (buffer state)
sekaligus payung nuklir bagi Amerika Serikat di kawasan Asia Timur.7 Dalam
kerjasama dibidang keamanan Republik Korea akan memastikan bahwa Amerika
Serikat tidak hanya sekedar kompetitif di Korea saja tetapi masuk dalam bagian
penting dari integrasi di Asia Timur bahkan Internasional sesuai yang diinginkan
oleh Amerika Serikat.8 Sedangkan dari segi politik, hubungan kedua negara
tersebut merupakan kemitraan strategis yang didasarkan pada kesamaan nilai dan
kepentingan yang diusung dimana Republik Korea sendiri merupakan negara
arahan dari Amerika Serikat sejak terbentuknya Republik Korea.9 Kesamaan
kepentingan kedua negara diantaranya yaitu, kepentingan untuk menjadi pemain
utama dalam politik internasional, kepentingan dalam menghadapi setiap serangan
atau ancaman dari Republik Demokratik Rakyat Korea, dan menjatuhkan
dominasi China sebagai kekuatan global, sekaligus berkomitmen untuk menyebar
luaskan serta menerapkan nilai demokrasi, penegakan hukum, dan kerjasama antar
kedua negara. 10
Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) disini digunakan
sebagai alat oleh Amerika Serikat untuk menjaga keamanan atau menjaga
6
Ibid. 7
Ibid. 8
Ibid. 9
Ibid. 10
kepentingan nasionalnya melalui kepentingan lain diluar konteks ekonomi. Tetapi
tidak menutup kenyataan bahwa kerjasama perdagangan ini merupakan bagian
integral dari upaya Amerika Serikat yang bertujuan untuk meningkatkan
kesempatan bisnis serta meningkatkan akses produk dan layanan dalam pasar luar
negeri. Kepentingan-kepentingan lain tersebut merupakan salah satu bentuk dari
kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang berorientasi pada negara lain sebagai
usaha dalam mempertahankan kekuasaan. Hal tersebut sesuai dengan langkah
Amerika Serikat yang sering menggunakan strategi provokatif dalam mencapai
kepentingan nasionalnya. Apabila kerjasama tersebut berhasil maka, sudah pasti
bahwa Amerika Serikat tidak hanya mendapatkan dua kepentingan pokok itu saja
tetapi juga dapat menguasai pasar perekonomian di Asia Timur.
Kepentingan eksternal berupa kepentingan politik yang diusung Amerika
Serikat berupa dukungan terhadap Republik Korea dalam menggunakan
pendekatan atau penyebaran paham Trust Politic dalam rangka membangun
perdamaian dan kepercayaan antara Republik Korea dengan Republik Demokratik
Rakyat Korea. Bertujuan untuk mengahadapi serangkaian tindakan provokatif
Republik Demokratik Rakyat Korea, denuklirisasi di Republik Demokratik
Rakyat Korea, serta menghadapai China sebagai kekuatan global. Trust politic
dilakukan misal dengan memberikan bantuan kemanusiaan ke Pyongyang untuk
menarik perhatian Republik Demokratik Rakyat Korea. Setelah kepercayaan
tumbuh diantara kedua negara tersebut maka Amerika Serikat sebagai aliansi dari
Republik Korea memiliki kesempatan untuk menjatuhkan pengaruh China sebagai
Kepentingan lain terakhir yang diusung Amerika Serikat yaitu dengan
adannya kepentingan intelijensi yang bertujuan untuk mendeteksi,
mengidentifikasi, mengantisipasi dan memberikan peringatan dini terhadap suatu
isu yang dianggap sebagai ancaman. Dilakukan dengan melakukan spionase yang
berguna untuk mendapatkan informasi-informasi penting. Intelijensi mencakup
berbagai aktifitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang
masalah. Latar belakang dari kepentingan intelijensi yang diusung Amerika
Serikat yaitu perbedaan perspektif Republik Korea dan Amerika Serikat seputar
masalah China yaitu Republik Korea yang sering ragu-ragu untuk mengambil
langkah-langkah memusuhi China sedangkan Amerika Serikat yang sangat
memprioritaskan dalam menjatuhkan pengaruh China sebagai kekuatan global,
selain itu untuk meningkatkan kerjasama keamanan yang sudah ada sebelumnnya
dengan cara mengagendakan latihan militer bersama setiap tahun.
Diikuti dengan adanya isu serta dugaan bahwa Republik Korea akan
menurunkan level latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat yang
bertujuan untuk menghindari meningkatnya reaksi ketegangan Korea Utara, maka
akan dilaksanakan dengan format Low-key (kekuatan rendah), yang rencananya
akan digelar pada tanggal 24 Februari hingga 6 Maret sebagai latihan militar Key
Resolve (penyelesaian masalah) dan tanggal 24 Februari hingga 18 April sebagai
latihan Foal Eagle (latihan dasar) di tahun 2014 ini.11 Berbeda dengan tahun 2013
lalu latihan militer gabungan tersebut sudah dilaksanakan dengan format High-key
11
Sikap protes Korea Utara atas latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. KBS World 13 Februari 2014. Dari
(kekuatan tinggi) yang mengeluarkan pesawat pembom B-52, stealth B-2 dan
F-22.12 Sehingga kepentingan lain berupa kepentingan intelijensi yang diusung oleh
Amerika Serikat dalam kerjasama ekonomi ini bertujuan untuk mencegah agar
dugaan atau isu tersebut tidak terjadi dan latihan militer gabungan tetap berjalan
seperti sebelumnya.
Namun dengan beberapa kepentingan yang diusung oleh Amerika Serikat
dalam Korea-US Free Trade Agreement (KORUS FTA) ini terdapat beberapa
hambatan, salah satunya yaitu pengaruh China sebagai kekuatan global seperti
perkembangan hubungan antara Republik Korea dengan China dalam
perdagangan ekonomi yang membumbung tinggi diantara kedua negara tersebut
yang berhasil dan tumbuh pesat. Pada tahun 2003, untuk pertama kalinya China
menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai pemegang posisi nomor satu
sebagai mitra dagang di Republik Korea sedangkan pada pertengahan tahun
2000-an, Jepang dan 27 anggota Uni Eropa lainnya juga melampaui Amerika Serikat.13
Perekonomian China yang membumbung tinggi tersebut semakin memberikan
efek kekhawatiran bahkan dipandang sebagai ancaman oleh Amerika Serikat.
Sehingga untuk menjatuhkan pengaruh China di Asia Timur khususnya di
Republik Korea, Amerika Serikat mengintensifkan hubungan kerjasama dalam
bentuk kerjasama perdagangan dengan Republik Korea dari sebelumnya melalui
Pasific Economic Cooperation Asian (APEC), lambat laun semakin ditingkatkan
12
Ibid. 13
R41481.Mark E. Manyin, Emma Chanlett Every, Ian E.Rinehart, Mary Beth Nikitin, and
dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement14 (FTA)
atau yang dikenal dengan Korea – U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA)
yang diprakarsai oleh presiden Amerika Serikat yaitu George Busch dan presiden
Republik Korea yaitu Roh Moo Hyun.15
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas dan beberapa pertimbangan
data, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah Bagaimana kepentingan
Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA).
1.3Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan permasalahan yang
telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kepentingan
lain Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA).
1.4Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapakan akan memperluas dan
memperdalam kajian hubungan internasional dalam konteks kerjasama Free
Trade Agreement khususnya kerjasama Korea-U.S Free Trade Agreement
(KORUS FTA).
14
Free Trade Agreement selanjutnya akan disebut FTA
15
1.4.2 Manfaat praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan serta pengetahuan dan
dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam membahas masalah
kerjasama bilateral.
1.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang pertama oleh Mark E. Manyin pada tahun 200416
mengenai hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat menyangkut
kerjasama, perselisihan, dan prospek kedepan. Dalam penelitian ini lebih
menekankan aspek keuntungan kedua negara dalam proses ekspor impor. Sesuai
dengan aspek yang ditekankan penelitian ini menggunakan pendekatan
interdependensi yang dapat menggambarkan persamaan kepentingan kedua negara
yang saling membutuhkan. Dalam penelitian ini dapat diketahui jika kedua negara
sama-sama mendapatkan keuntungan yaitu dengan kenaikan ekonomi nasional
kedua belah pihak melalui ekpor impor, serta menyusun rencana kerjasama
kedepan baik dalam segi ekonomi, keamanan atau bahkan dalam bentuk yang lain.
Dari penelitian ini penulis dapat mengetahui apa saja informasi yang dibutuhkan
untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Amerika Serikat dengan korea
Selatan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian penulis. Namun yang
membedakan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah penulis lebih
16
menekankan aspek kepentingan nasional Amerika Serikat dalam kerjasama
perdagangan dengan Korea Selatan.
Selanjutnya penelitian kedua oleh Hizbul Wathan mengenai Kepentingan
ASEAN dalam Asean – China Free Trade Agreement.17 Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan rezim internasional untuk menjelaskan kepentingan
ASEAN dalam Asean – China Free Trade Agreement. Penelitian ini menjelaskan
ASEAN- China Free Trade Area sebagai rezim internasional telah memberikan
ASEAN kontribusi pemikiran ulang akan arti penting sebuah kerjasama yang
bermanfaat, rezim internasional yang lunak dengan fasilitas transaksi pasar yang
komprehen dan bertanggung jawab dengan menyertakan prinsip, norma, aturan
yang diimplementasikan dengan Agreement yang fair merupakan suatu nada
positif bagi ASEAN atas terbentuknya sebuah kerjasama yang menjajikan dengan
kerugian yang minimal dengan demikian akan mengakibatkan kenaikan akses
pasar ekspor impor ke China dengan tingkat tarif yang terendah 0%, dan juga
menigkatkan kerjasama pelaku bisnis di kedua belah pihak yang berimbas adanya
arus investasi asing asal China ke ASEAN. Dari penelitian ini yang dapat diambil
dari penulis adalah bahwa dengan melakukan kerjasama dengan negara lain dapat
membantu meningkatkan ekonomi nasional sebuah negara, dan semakin banyak
aliansi maka, suatu negara akan dapat dengan mudah jalan untuk akses
mendapatkan kepentingan tetapi juga terdapat dampak negatif dari kerjasama
dengan negara maju. Namun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
17
penulis ialah area pembahasan penelitian ini membahas kepentingan ASEAN
dalam Asean – China Free Trade Agreement (ACFTA) sedangkan penulis
membahas kepentingan Amerika Serikat dalam FTA dengan Korea Selatan.
Penelitian yang ketiga oleh Prabianto Mukti Wibowo dengan judul
Dampak Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN – CHINA Terhadap Kinerja
Ekonomi Indonesia, Khususnya Sektor Pertanian dan Kehutanan.18 Penelitian ini
menganalisis dampak potensial liberalisasi perdagangan (FTA) ASEAN- China
terhadap perubahan variabel makro ekonomi dan kinerja sektor pertanian dan
kehutanan di Indonesia, dan mengevaluasi beberapa alternatif kebijakan nasional
guna meningkatkan daya saing ekonomi serta sekaligus mengurangi dampak
negatif atas diberlakukannya FTA- ASEAN China tersebut.
Penelitian ini menggunakan model dan database GTAP versi-6 yang telah
domodifikasi menjadi model keseimbangan umum jangka panjang, simulasi
berbagai skenario kebijakan dilakukan untuk memperkirakan dampak dari FTA
ASEAN-China terhadap kinerja ekonomi Indonesia, khusunya di sektor pertanian
dan kehutanan. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa pada program panen awal
yaitu, tahap awal dari FTA ASEAN- CHINA dimana hanya sektor pertanian dan
kehutanan yang diliberalisasikan, diperkirakan akan meningkat GDP riil Indonesia
sebesar 0,16 persen dan total nilai perdagangan ( ekspor dan impor ) sebesar 0, 24
persen. Sedangkan pelaksanaan FTA ASEAN-China secara penuh dengan
18
Prabianto Mukti Wibowo, et.al. “Dampak Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN – CHINA
melibatkan sektor manufaktur akan memberi dampak positif yang lebih besar
terhadap ekonomi Indonesia dimana GDP riil naik sebesar 1, 29 persen dan
tingkat kesejateraan bertambah sebesar US$ 1, 99 milyar. Nilai ekspor Indonesia
ke China meningkat sebesar US$ 5, 87 milyar atau 118, 83 persen dihitung dari
skenarion dasar. Manfaat ekonomi yang diperoleh Indonesia dari FTA
ASEAN-China akan bertambah besar apabila liberalisasi perdagangan tersebut
dikombinasikan dengan kebijakan domestik melalui penurunan biaya transaksi
perdagangan dan investasi disektor pertanian dan kehutanan.
Dari penelitian ini penulis mendapatkan suatu pandangan dari suatu
kerjasama dan dapat mengetahui dampak apa saja baik dampak negatif maupun
dampak positif dari perdagangan bebas ASEAN dengan China terhadap kinerja
ekonomi Indonesia khususnya dalam sektor pertanian dan kehutanan. Dari
penelitian tersebut yang membedakan dengan penelitian penulis ialah penelitian
penulis menjelaskan mengenai kepentingan Amerika Serikat terkait kerjasama
perdagangan melalui Korea-U.S Free Trade Agreement dan bukan dampak dari
kerjasamam perdagangan melalui Korea-U.S Free Trade Agreement dengan
Amerika Serikat terhadap ekonomi Korea dan yang lebih utama ialah area
pembahasan mengenai Korea, Free Trade Agreement (FTA) dan Amerika Serikat.
Penelitian yang keempat oleh Mark E. Manyin dan William H. Cooper19
mengenai usulan perdagangan bebas antara Korea Selatan dan Amerika Serikat
pada tahun 2007. Dalam penelitian ini membahas tentang usulan perdagangan
19
RL33435 Mark E. Manyin & William H. Cooper, 2007, The Proposed South Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA). CSR Report for Congress 18 Juli 2007. Dari
bebas antara Korea selatan dengan Amerika Serikat dengan melakukan beberapa
negosiasi untuk menuju kesepakatan dalam perjanjian tersebut. Serta membahas
negosiasi serta proses hingga negosiasi tersebut di ratifikasi hingga
diimplementasikan. Penelitian ini membawa hasil yaitu usulan tentang
perdagangan bebas antara kedua negara tersebut akhirnya diiplementasikan dan
akhirnya kedua belah pihak pun mulai melakukan kerjasama perdagangan dengan
melakukan ekspor impor yang menjadi komoditas masing-masing negara seperti
otomotif dan pertanian. Selain itu, kedua negara ini mampu membuktikan bahwa
dalam kerjasama tersebut menjadikan kedua negara ini menjadi mitra dagang
yang sukses. Dengan penelitian ini penulis dapat mengetahui proses yang terjadi
yang dimulai dari sebuah usulan hingga usulan tersebut diiplementasikan. Namun
yang membedakan dengan penelitian penulis adalah penulis lebih menekankan
alasan serta kepentingan yang diusung Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free
Trade Agreement (KORUS FTA).
Penelitian yang kelima oleh Mark E. Manyin dan William H. Cooper20
mengenai ketentuan dan implikasi dari perjanjian perdagangan Korea Selatan dan
AS pada tahun 2013. Penelitian ini menganalisis tentang ketentuan dan implikasi
pada kedua negara atas perjanjian perdagangan tersebut serta memantapkan
hubungan ekonomi yang sudah kuat dengan mengurangi hambatan perdagangan
dan investasi antara mereka sekaligus untuk menyelesaikan masalah isu-isu lama
ekonomi. Hasil dari penelitian ini antara lain yaitu, memperdalam aliansi antara
20
Korea Selatan dengan Amerika Serikat yang dapat memberikan implikasi pada
diplomatik dan keamanan, memperkuat kerjasama keamanan kedua negara.
Dengan penelitian ini penulis dapat melihat dampak apa saja yang dirasakan oleh
kedua negara yang sedang melakukan kerjasama, serta mengetahui luasnya
implikasi sebuah kerjasama perdagangan yang tidak hanya memberikan implikasi
seputar ekonomi saja tetapi dapat meluas hingga bukan dalam jangkauan ekonomi
lagi. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah bahwa
dari awal penelitian penulis lebih menekankan pada aspek kepentingan Amerika
Serikat dalm kerjasama perdagangan melalui Korea-U.S Free Trade Agreement.
Tabel 1.1 Posisi Penelitian
5. Ketentuan dan
1.6. Landasan Konsep dan Teori
Berkaitan dengan judul diatas, untuk menggambarkan secara obyektif
mengenai kepentingan Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free Trade Agreement
(KORUS FTA), maka penulis menggunakan konsep national interest, dan konsep
national security.
1.6.1. Konsep Kepentingan Nasional (National Interest)
Menurut Soeprapto R. Kepentingan nasional adalah kumpulan dari
atau hal yang dicita-citakan suatu bangsa dan negara dan konsep
kepentingan nasional diakui sebagai konsep pokok dalam politik
luar negeri.21
Kepentingan nasional juga dapat berorientasi kepada ideologi atau sistem
nilai sebagai pedoman dalam membuat keputusan, dimana keputusan dan tindakan
politik luar negeri juga didasarkan atas pertimbangan ideologis, pertimbangan
kepentingan atau bahkan gabungan antara kedua pertimbangan tersebut.22 Tidak
menutup kemungkinan juga jika antara ideologi dan kepentingan sama-sama
salinng mempengaruhi satu sama lain dalam membuat keputusan sehingga
menimbulkan beberapa perubahan dari keputusan yang ada..23
Untuk menjelaskan kepentingan Amerika Serikat dalam kerjasama
perdagangan melalui Korea-U.S Free Trade Agreement dengan Republik Korea
penulis menggunakan konsep kepentingan nasional dari Jack C. Plano dan Roy
Olton yang mendefinisikan kepentingan nasional sebagai berikut:
“National interest is the fundamental and ultimate determinant that guides the decision maker of a state in making foreign policy the national interest of a state is typical a highly generalized conception of those element that constitute the state most vital needs. They include self preservation, independence, territorial integrity, military security, and economic well being.”24
21
R Soeprapto, “Hubungan Internasional: Sistem, Interaksi dan Perilaku”, Jakarta: Rajawali Pers, 1997, hal. 149-150. Oleh Adi Purwono dalam Kontroversi Wikileaks dan Dilema Diplomasi. Dari file:///C:/Users/pc/Downloads/478-1090-1-SM.pdf . Diakses pada tanggal 16 Juni 2014. Pukul 22.00
22 Ibid. 23
R Soeprapto, “Hubungan Internasional: Sistem, Interaksi dan Perilaku”, Jakarta: Rajawali Pers, 1997, hal. 149-150. Oleh Adi Purwono dalam Kontroversi Wikileaks dan Dilema Diplomasi. Dari file:///C:/Users/pc/Downloads/478-1090-1-SM.pdf . Diakses pada tanggal 16 Juni 2014. Pukul 22.00
24
Jack C. Plano & Roy Olton, The International Relation Dictionary, (Western Michigan
University: Holt Rinehart Winstone. Inc, 1969) hal.128. Dalam Nur Inayati Fauziyah, Kepentingan
Nasional dalam Hubungan Internasional”.
Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa politik luar negeri suatu
Negara adalah strategi atau serangkaian rencana yang dikembangkan oleh para
pembuat keputusan dari suatu negara terhadap negara lain yang bertujuan untuk
meraih kepentingan nasional.25 Konsep kepentingan nasional juga dapat
dijelaskan sebagai tujuan yang fundamental dan merupakan faktor paling
menentukan bagi suatu negara dalam merumuskan politik luar negerinya.26
Sehingga dapat dikatakan jika kepentingan nasional suatu negara merupakan
unsur-unsur yang membentuk perilaku serta kebutuhan negara, seperti pertahanan,
keamanan, militer, dan kesejahteraan ekonomi.27
Dengan konsep kepentingan nasional ini penulis dapat menjelaskan bahwa
kepentingan suatu negara dalam kerjasama dengan negara lain dapat berorientasi
pada bermacam-macam aspek, walaupun penelitian ini mengenai kerjasama
perdagangan yang mengarah pada ekonomi, ternyata juga dapat berimplikasi pada
aspek lain sehingga memunculkan kepentingan lain diluar konteks ekonomi.
Sesuai dengan kepentingan lain yang diusung Amerika Serikat dalam kerjasama
perdagangan ini yaitu adanya kepentingan politik untuk mendukung Republik
Korea dalam menggunakan pendekatan Trust Politic yang bertujuan untuk
membangun perdamaian dan kepercayaan serta menjatuhkan China sebagai
kekuatan global dan kepentingan intelejen yang merupakan langkah atau sebagai
25
Ibid. 26
Ibid.
27
Jack C. Plano dan Roy Olton.1999. Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Abardin, hal.17. Dalam Anak Agung Banyu Perwita,Yanyan Mochamad Yani.2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung hal.35. Dalam Nur Inayati Fauziyah, Kepentingan
Nasional dalam Hubungan Internasional”.
tindakan pengamatan dalam mendukung sebuah konsep strategis Amerika Serikat
dalam rangka pencapaian tujuan atau kepentingan, serta untuk meningkatkan
kerjasama keamanan yang sudah ada diantara kedua negara.
1.6.2 Konsep National Security (Keamanan Nasional)
Menurut Frederick H. Hartmann keamanan nasional adalah sebuah konsep
yang menjelaskan mengenai kondisi dimana negara dapat terlindungi dari
berbagai ancaman yang terdapat disekitar, baik eksternal atau internal, dan
memungkinkan negara siap untuk berperang dalam mempertahankan keamanan
nasionalnya.28 Selain itu juga dapat diasumsikan sebagai sebuah bentuk upaya
sebuah negara untuk mencegah terjadinya perang, terutama melalui strategi
deterrent, yang dengan kata lain definisi keamanan sering diasumsikan dengan
kekerasan atau supermasi militer.29
Konsep keamanan nasional (National Security) merujuk pada keinginan
serta kebutuhan suatu negara untuk memelihara dan mempertahankan eksistensi
melalui ekonomi, militer, dan politik serta pengembangan diplomasi, dan secara
konvensional konsep keamanan nasional menekankan pada aspek kemampuan
pemerintah dalam melindungi negaranya dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negara tersebut.30 Beberapa langkah yang penting untuk
memastikan keamanan nasional ialah:31
28
Frederick H. Hartmann, the Relations of Nations (New York, 1967) P.14. Dalam Fachrizky
Zarkasya, “Konsep Keamanan Nasional”. Dari http://id.scribd.com/doc/110759819/Konsep-Keamanan-Nasional . Diakses pada tanggal 22 Januari 2014. Pukul 08.00
29 Ibid. 30
Ibid. 31
Fachrizky Zarkasya, “Konsep Keamanan Nasional”, dari
1. Penggunaan diplomasi untuk menggalang sekutu dan mengisolasi
ancaman.
2. Penataan angkatan bersenjata yang efektif.
3. Implementasi konsep pertahanan yang bersifat sipil dan kesiagaan
dalam menghadapi situasi darurat, termasuk terorisme.
4. Memastikan daya dukung dan ketersediaan infrastruktur dalam negeri
yang penting.
5. Penggunaan kekuatan intelijen untuk mendeteksi dan mengalahkan
atau menghindari berbagai ancaman dan spionase serta melindungi
informasi rahasia.
6. Penggunaan kekuatan kontra-intelijen untuk melindungi negara.
Sedangkan menurut Alan Collins keamanan nasional adalah sebuah
kebutuhan yang bertujuan untuk menjaga ketahanan suatu bangsa melalui daya
ekonomi, militer serta kekuatan politik dan kepiawaian berdiplomasi.32 Upaya
yang dilakukan suatu negara untuk mempertahankan keamanan nasional biasanya
mempunyai nilai saing dengan negara lain. Hal ini berkisar mulai dari
perlindungan informasi yang berkaitan dengan rahasia penting negara untuk
persenjataan bagi militer hingga strategi bernegosiasi dengan negara atau bangsa
lain.33
32
Alan, Collins, Dalam Security and Southeast Asia: Domestic Regional and Global Issues,
Singapore: ISEAS, 2003. Dalam Wenaldy Andarisma, “Teori Keamanan”, Hubungan
Internassional UNIKOM 08. Dari http://id.scribd.com/doc/47313419/Teori-Keamanan diakses pada tanggal 21 September 2013. Pukul 09.00
33
Dengan menggunakan konsep diatas dapat membatu penulis
mendeskripsikan kepentingan intelijen yang merupakan kepentingan lain Amerika
Serikat melalui kerjasama Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) yang
termasuk didalam usaha menjaga keamanan nasional dengan latar belakang
adanya kerjasama keamanan dengan Republik korea yang merujuk pada
kepentingan politik Amerika Serikat untuk menjatuhkan China sebagai kekuatan
global. Konsep keamanan nasional disini digunakan untuk mendeskripsikan
kepentingan intelijen sebagai upaya Amerika Serikat dalam menanggapi dominasi
China di Asia Timur yang dianggap sebagai ancaman. Kegiatan spionase
digunakan sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan isu yang berdampak
pada ketahanan nasional yang bertujuan untuk melindungi negara dari berbagai
ancaman.
Dalam hal ini Amerika Serikat menyadap, melacak dan memonitori semua
negara baik lawan atau kawan. Seperti yang dilakukan spionase pada negara
sekutunya yaitu, Republik Korea atas keragu-raguannya dalam menambil
langkah-langkah memusuhi China. Namun secara strategis difokuskan terhadap
target prioritas yaitu, China. Terlihat bahwa pentinganya sebuah organisasi
intelijen bagi Amerika Serikat sebagai badan yang memberikan intelijen kepada
pimpinan nasional untuk mengambil sebuah keputusan disamping mampu
melakukan counter terhadap setiap bentuk ancaman serta dapat menebak
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari suatu ancaman tersebut
sehingga dapat membuat usaha pencegahan dari kemungkinan-kemungkian
tersebut.
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif karena berupaya untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu
peristiwa yang terjadi. Penulis berusaha mendeskripsikan tentang kepentingan lain
Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA).
1.7.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data pada penelitian ini bersifat induksi, data dikumpulkan
secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif yang
melibatkan hubungan kausalitas. Teknik analisa data dilakukan melalui analisa
non statistik dimana data tabel, grafik angka yang tersedia diuraikan dan
ditafsirkan kedalam bentuk kalimat atau paragraf. Teknik analisis data tersebut
dilakukan melalui beberapa tahapan yakni klasifikasi data, mereduksi dan
memberi interprestasi pada data yang telah diseleksi dengan menggunakan teori
dan konsep.
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data terkait dengan teknik penggalian data yang
harus relevan dengan kebutuhan penelitian dan sumber data yang ada, dalam hal
Research ) dengan mengumpulkan data-data dari berbagai literatur, seperti
buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar dan referensi lainnya, yang berkaitan dengan
masalah yang penulis bahas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
mengumpulkan data sebanyak mungkin, kemudian menyeleksi dan
mengelompokkannya ke dalam masing-masing bab pembahasan yang sesuai
dengan sistematika penulisan.
1.8 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi dua, yang pertama ruang
lingkup batasan materi dan ruang lingkup batasan waktu. Hal ini berguna untuk
membatasi pembahasan agar tidak berkembang kearah yang keluar dari kerangka
dasar penelitian.
1.8.1 Batasan Materi
Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan
memfokuskan pada pembahasan mengenai kepentingan lain Amerika Serikat
dalam kerjasama dengan Republik Korea melalui Korea-U.S Free Trade
Agreement (KORUS FTA).
1.8.2 Batasan Waktu
Batasan waktu untuk menandai penelitian ini adalah ketika diumumkan
negosiasi Free Trade Agreement (FTA) antara Republik Korea dengan Amerika
2012 namun dalam penelitian ini menggunakan batasan waktu mulai dari tahun
2010-2014.
1.9Argumen Dasar
Dari permasalahan ini dapat ditarik sebuah argumen dasar bahwa
kepentingan Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS
FTA) ialah bertujuan untuk meningkatkan ekonomi nasionalnya, serta menjaga
keamanan nasionalnya melalui kepentingan intelijensi dan kepentingan politik.
Mengacu pada konsep keamanan dan konsep kepentingan nasional bahwa
kepentingan lain yang diusung oleh Amerika Serikat dalam kerjasama Korea-U.S
Free Trade Agreement (KORUS FTA) bertujuan untuk menyikapi dan mencegah
adanya konflik dari berbagai perkembangan isu, terutama isu yang terjadi di Asia
Timur atau ancaman yang dapat mempengaruhi eksistensinya di dunia
internasional.
1.10 Struktur Penulisan
Sistem penulisan dalam skripsi ini secara keseluruhan dapat dibagi
menjadi lima bab, sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan. Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Landasan Konsep/Teori,
BAB II
Hubungan antara Republik Korea dengan Amerika Serikat. Berisi Sejarah
Hubungan antara Amerika Serikat dengan Republik Korea, Peristiwa yang
mempererat Hubungan Amerika Serikat dengan Republik Korea, Usaha Amerika
Serikat dalam Mempererat Hubungan dengan Republik Korea, dan Dampak
Kehadiran China sebagai Aliansi Republik Demokratik RakyatKorea.
BAB III
Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA). Berisi Proses Terbentuknya
Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) Sebagai Perjanjian
Perdagangan Bebas, Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) Sebagai
Instrumen Kepentingan Negara, Prinsip-prinsip Dasar dari Korea-U.S Free Trade
Agreement (KORUS FTA), Perjanjian Korea U.S Free Trade Agreement
(KORUS FTA), Dampak dan Permasalahannya.
BAB IV
Kepentingan lain Amerika Serikat dalam Korea-U.S Free Trade Agreement
(KORUS FTA). Berisi Kepentingan Ekonomi, Kepentingan Politik, Pengaruh
Kepemilikan Senjata Nuklir Korea Utara terhadap Republik Korea dan
Kepentingan Intelijen.
BAB V
S K R I P S I
KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM KOREA-US
FREE TRADE AGREEMENT (KORUS FTA)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Politik (S.IP) Strata-1 Jurusan Hubungan Internasional
Oleh:
SRI PANGESTU
NIM: 201010360311121
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Sri Pangestu
NIM : 201010360311121
Jurusan : Hubungan Internasional
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Kepentingan Amerika Serikat Dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA)
Disetujui
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
M. Syaprin Zahidi, MA. Ruli Inayah Ramadhoan, MS.i
Mengetahui
Dekan Ketua Jurusan
FISIP UMM Hubungan Internasional
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Sri Pangestu
Nim : 201010360311121
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Judul Skripsi : Kepentingan Amerika Serikat Dalam Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Senin Tanggal : 03 November 2014 Tempat : Ruang Dosen FISIP
Mengesahkan Dekan FISIP – UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Dewan Penguji: Tanda Tangan
• M. Syaprin Zahidi, MA. ( )
• Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si ( )
• Hafid Adim Pradana, MA. ( )
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji syukur atas rahmat dan hidayah Allah SWT, karena atas
ijin-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Serta tidak lupa
shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah
membawa risalah islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh. Semoga
kita mendapatkan syafa’atnya di hari akhir nanti. Dalam penulisan skripsi ini
penulis sadar sepenuhnya dengan segala keterbatasan dalam ilmu pengetahuan.
Tanpa dukungan dari semua pihak, maka skripsi ini tidak akan terselesaikan.
Sehingga tidakklah berlebihan kiranya penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Ibunda-ku (Amini, A.mpd) dan Ayahanda-ku (Sunarno, A.mpd) yang selalu memberi doa, dukungan dan kasih sayang selama ini. Skripsi ini kupersembahkan pada kalian sebagai salah satu wujud baktiku serta memenuhi cita-cita dan harapan Ibu dan Ayah padaku untuk dapat meraih gelar sarjana Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Gonda Yumitro, MA selaku ketua jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Bapak M. Syaprin Zahidi, MA. selaku dosen pembimbing I atas kesediaan waktu serta ide-ide konstruktifnya dalam setiap sesi bimbingan.
6. Bapak Ruli Inayah Ramadhoan M.Si selaku dosen pembimbing II atas segala saran dan masukan, serta keramahan bapak selama sesi bimbingan. 7. Seluruh jajaran dosen dan staf Tata Usaha Ilmu Hubungan Internasional
8. Kakakku, Edi Harpeni, SE dan Dwi Sukensi, Amd atas doa dan dukungannya selama ini.
9. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah banyak membantu selesainya skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang membangun
peneliti untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulisan-penulisan berikutnya
menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 03 November 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
1.6.1 Konsep Kepentingan Nasional (National Interest) ... 16
1.6.2 Konsep Keamanan Nasional (National Security) ... 19
1.7 Metode Penelitian ... 22
BAB II HUBUNGAN ANTARA REPUBLIK KOREA DENGAN AMERIKA SERIKAT 2.1 Sejarah Hubungan Amerika Serikat dengan Republik Korea ... 26
2.2 Peristiwa yang Mempererat Hubungan Amerika Serikat dengan Republik Korea ... 34
2.3 Usaha Amerika Serikat dalam Mempererat Hubungan dengan Republik Korea ... 38
BAB III KOREA-U.S FREE TRADE AGREEMENT (KORUS FTA)
1.1 Proses Terbentuknya Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) Sebagai Perjanjian Perdagangan Bebas ... 49 1.2 Korea-U.S Free Trade Agreement (KORUS FTA) Sebagai
Instrumen Kepentingan Negara... 52 1.3 Prinsip-Prinsip Dasar dari Korea-U.S Free Trade Agreement
(KORUS FTA)... 54 1.4 Perjanjian Korea-U.S Free Trade Agreement, Dampak dan
Permasalahannya ... 60
BAB IV KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM KOREA-U.S FREE TRADE AGREEMENT (KORUS FTA)
1.1 Kepentingan Internal ... 71 1.2 Kepentingan eksternal ... 74 4.2.1 Kepentingan Politik ... 74
4.2.1.1 Pengaruh Kepemilikan Senjata Nuklir Korea Utara
Terhadap Republik Korea ... 82 4.2.2 Kepentingan Intelijensi ... 90
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 97 5.2 Saran ... 101
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL DAN SKRIPSI
Ariawan.2012. Perjanjian Perdagangan Bebas dalam Era Liberalisasi Perdagangan: Studi Mengenai ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) yang diikuti oleh Indonesia. FH.UI.
Andarisma Wenaldy.2008. Teori Keamanan. Hubungan Internasional UNIKOM.
Aditama Angga P (et.al). Konflik Semenanjung korea dan Pengaruhnya Terhadap Keamanan Internasional.
Anggian Nila dan Afrizal. Upaya Amerika Serikat Mengekspor Daging Sapi ke Korea.
Cooper, William H, et.al. 2013. TheProposed U.S.-South Korea Agreement (KORUS FTA): Provisions and Implications. CSR Report RL34330.
Dewa Ayu Putu Eva W, dkk.. Peran Politis Strategi Nuklir Bagi Korea Utara Dalam Upaya Diplomatik Memenuhi Kepentingan Nasional.
Farmaritia Alfina W. Pengembangan Senjata Nuklir Korea Utara dan Kondisi Keamanan Regional Asia Timur.
Inayati Nur F. Artikel Kepentingan Nasional dalam Hubungan Internasional.
Manyin, Mark E, et.al. 2004. U.S.-South Korea Relation, Congressional Research Service. CSR Report R41481.
Manyin, Mark E, et.al. 2004. South Korea-U.S Economic Relations: Cooperation, Friction, and Prospect for Trade Agreement (FTA). CSR Report for Congress RL30566.
Manyin, Mark E. & Cooper, William H. 2007. The Proposed South Korea-U.S free Trade Agreement (KORUS FTA). CSR Report for Congress RL33435.
Manyin, Mark E. & Cooper, William H. 2013, the U.S-South Korea Free Trade Agreement (KORUS FTA): Provisions and Implications. CSR Report for Congress.
Nangoy Andriani. Bab 1: Pengaruh RRC Terhadap Korea Utara
Plano, Jack C. & Olton, Roy. 1969. The International Relation Dictionary, (Western Michigan University: Holt Rinehart Winstone.
Soeprapto R. 1997. Hubungan Internasional: Sistem, Interaksi, dan Perilaku. Jakarta: Rajawali Pers.
Wulansari Ica. Pengaruh Kepemilikan Senjata Nuklir Korea Utara Terhadap Hubungan dengan Jepang.
Wibowo, Prabianto M, et.al. Dampak Pedagangan Bebas (FTA) ASEAN-CHINA Terhadap Kinerja Ekonomi Indonesia, Khususnyan Sektor Pertanian dan Kehutanan.
Wathan, Hizbul. 2011. Kepentingan dalam Asean-China Free Trade Agreement. FISIP: Universitas Muhammadiyah Malang.
Zarkasya Fachrizky. Konsep Keamanan nasional.
INTERNET
AS dan Korea Selatan Tegaskan Aliansi. DW Dari: http://www.dw.de/as-dan-korea selatan-tegaskan-aliansi/a-16801498
A History of the US Free Trade Agreement. Dari: http://www.uskoreaconnect.org/about/korus
AS-Korea Perjanjian Pedagangan Bebas: Peluang Baru Bagi AS Eksportir Berdasarkan Perjanjian Perdagangan AS_KOREA. Dari: www.ustr.gov
Amerika Serikat dan Republik Korea Sign Landmark Perjanjian Perdagangan Bebas Dari USTR: www.ustr.gov “AS.Korea Selatan menyapu tanda perjanjian
perdagangan bebas”. Agence France-Presse
Bajonia Jayshree and Lee Youkyung.2011. The US-Korea Alliance. Dari: www.cfr.org/South-Korea/US-South-Korea-Alliance/p11459
Departemen of Health and Human Services-Centers for dieses Control and Prevention, BSE (Bovine Spongiform Encephalopathy). Dari:
http://www.cdc.gov/ncidod/dvrd/bse/
Halim Hilman. “Potensi Strategis Hubungan China-ASEAN, Indonesia Voices. Dari: http://indonesianvoices.com/index.php?option.com_content&view.article&id.159:pot ensi-hubungan-China-asean&catid.43:isu-asean&itemid.62
Isi Perjanjian Kerjasama Militer Baru antara Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk mengahadapi Serangan Korea Utara dan Efek Perjanjian itu, 28 Maret
2013.Dari:http://world.kbs.co.kr/indonesian/event/nkorea_nuclear/now_02_detail.ht m?No=1456
J Reilly.2002. The US War and Terror and East Asia, Foreign Policy In focus. Dari: http://www.globalissues.org/article/324/the-us-war-on-terror-and-east-asia
Joung Hyun. Jin, Anatoliy Skripnitchenko, Won W. Ko, The Effects of the BSE Outbreak in The United States on The Beef and Cattle Industry. Dari:
http://ageconresearch.umm.edu
Kustia Aa Sukarnaprawira. 2009. “RRC, Peluang atau Ancaman”. Jakarta: Restu Agung. Hal. 168.Dari:http://www.docstoc.com/docs/159828277/Serikat-dan-RRC-sebagai-wilayah-persaingan-ideologi-dan-kepentingan-masing-masing-dalam-politik-global
Kemerdekaan dan terbagi duannya Korea.
Dari:htpp://world.kbs.co.kr/Indonesian/event/nkorea_nuclear/general_02a.htm
Korea War 1950-1953. Dari: http://www.globalsecurity.org/military/ops/korea.htm
KBS World, Latihan Militer Tahunan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat digelar mulai tanggal 27 Februari (online), 2012. Dari:
http://apdforum.com/id/article/rmiap/articles/online/features/2012/12/12/north-missile-launch dan
http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_newsthema_detail.htm?No=37384&id= newsthema
KBS WORLD: Satu Tahun Berlalu setelah Pemberlakuan FTA Korea Selatan dan AS, hasil dan Tugasnya. Dari:
http://worlddimg.kbs.co.kr/indonesian/program/program_economiplus_detail.htm?No =3655¤t_page=
KBS World, Impor daging sapi produk Amerika Serikat. Dari:http://world.kbs.co.kr,23
Kholifatus Saadah. “Kebangkitan China: Geliat Asia Timur di Dunia Internasional.
Koesmawan. “Penentu Jenis Komoditas Ekspor Indonesia Ke China: Pemanfaatan
Hubungan Perdagangan Indonesia-China”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 2 Jilid 7, tahun 2002. Dari:
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FISIPSHI/0810412022/BAB%201.pdf
Mangkona Rahman. Peranan China dan Keterlibatan AmerikaSerikat dlam Konflik Laut China Selatan.
Dari:http://www.academia.edu/4438120/Peranan_China_dan_Keterlibatan_Amerika_ Serikat_Dalam_Konflik _Laut_China_Selatan.
Manfaat AS- Korea Selatan Free Trade Agreement. Dari: http://WEB-INF . Prmob. Net/views/Itr.article.Jspx
Meet American Businesses Who Will Benefit-From The US-Korea Trade Agreement: The Langlade Company, Valdosta, Georgia. Dari:
http://www.ustr.gov/uskoreaFTA/meet_america-businesses
Nangoy Andriani. Pengaruh RRC terhadap Korea Utara. Dari: www.dw-world.de/dw/article/0,,6262746,00.html.
One Year Later, US Korea Trade Agreement Support Growth in US Manufacturing, Farm, Services Exports. Dari: http://www.ustr.gov/about-us/press-office/press-releases/2013/march/korus-support-growth
Personel IAEA keluar dari Korut. Dari:
http://indonesian.cri.cn/1/2009/04/17/1s95313.htm
Pidato Keterangan Oleh Presiden pada Pengumuman Perjanjian Perdagangan bebas AS-Korea. Dari: www.whitehouse.gov
Peluang Baru Bagi Eksportir Berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Korea. Dari: http://.ustr.gov/trade-agreements/free-trade-agreements/korus-fta
Ramelan Prayitno: Konsep Strategis AS dan Kekaisaran Intelijen. Dari: http://ramalanintelijen.net?p=7777
Sikap protes Korea Utara atas latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Dari: http://world.kbs.co.kr/indonesian/event/nkorea_nuclear/now_02_detail.htm?No=1829
Stueeck William.1999. The Korea War: an International History, New Jersey: Princeton University Press. Hal 26-27.dan Treuman Chris. The United Nations and the Korean War. Dari:
Sejarah dibalik Ketegangan Korea Utara dan Korea Selatan: Kilas Balik. Dari: http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-04-05/sejarah-di-balik-ketegangan-korea-utara-dan-korea-selatan-kilas-balik/1112046
Saragih Simon.2013. Krisis Korea: AS ingin kepung
China?Dari:http://www.fkpmaritim.org/petak-umpett-versus-korut-di-semenanjung-korea/
Sieff Martin. 2012. Peluncuran Misil Korea Utara Ubah Perhitungan Strategis. Dari: http://apdforum.com/id/article/rmiap/articles/online/features/2012/12/12/north-missile-launch
Sedayu Agung.2011. Setelah CAFTA.Giliran Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Eropa. Dari:
http://www.tempo.co/hg/bisnis/2011/05/01/brk,20110501-331284.id.html
The KORUS FTA Jadwal Tarif dapat ditemukan dalam laporan USITC, Modifikasi kepada Harmonized Tariff Jadwal Amerika Serikat unutk Melaksanakan Amerika Serikat-Korea Free Trade Agreement. Dari:
http://www.usitc.gov/pub;ications/tariff_affairs/USITCPub4308.pdf.
Triwahyuni Dewi, “Signifikasi Kawasan Asia Tenggara dalam Kepentingan Amerika Serikat” Majalah UNIKOM vol.9 No.1. Dari:
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FISIP1HI/0810412022/BAB%201.pdf
Tim Riset Global Future Institut, 07 Agustus 2009: Misi Terselubung Badan Intelijen Amerika Serikat National Reconnissance Office. Dari:
http://www.theglobalreview.com/content_detail.php?lang=id&id=590&type=8#.UIP UQIV_vD4
US, South Korea sign sweeping Free Trade Agreement. Dari:
http://www.taipeitimes.com/News/front/archives/2010/12/05/2003490144
US Trade Representative Kirk Concludes Firs Meeting of the Korea-US Free Trade Agreement Joint Committee. Dari: