• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Pemungutan Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah Pemungutan Pajak"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH

PEMUNGUTAN PAJAK

Terbentuknya Negara

Fungsi Pemerintah

(2)

Terbentuknya Negara

Perkembangan peradaban membuat manusia sebagai mahluk sosial untuk

hidup berkelompok menata pola kehidupan sosial dalam kelompok yang

lebih besar dan menetap dalam suatu daerah yang diakui kelompoknya

dan kelompok besar lainnya pula.

Untuk dapat mengatur kehidupan sosial dan berkelompok menjadi lebih baik,

maka manusia membutuhkan seorang pemimpin yang lebih pintar dan

berkarisma sebagai seseorang yang patut dihormati, ditaati perintahnya

berkarisma sebagai seseorang yang patut dihormati, ditaati perintahnya

dan diteladani sikap dan tingkah lakunya. Adanya ketaatan anggota

kelompok terhadap pemimpinnya menimbulkan dalam kelompok itu suatu

kekuasaan pemerintahan yang sederhana, yang pada akhirnya lambat

laun peraturan itu menjadi peraturan tertulis yang dilaksanakan dan ditaati

setiap anggota kelompok.

Organisasi atau lembaga sangat diperlukan untuk melaksanakan dan

mempertahankan peraturan-peraturan hidup agar dapat berjalan secara

tertib dan lancar akibat semakin kompleksnya masalah kelompok.

(3)

Konsep dan pengertian Negara sebagai organisasi kekuasaan dipelopori oleh

J.H.A Logemaan :

bahwa keberadaan Negara bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan

masyarakat yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi.

Harold J.Laski, Max Weber dan Leon Duguit, dalam pengertian yang luas

mengenai Negara :

Negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur secara

konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Negara dalam konteksnya sebagai organisasi kekuasaan

didalamnya terdapat suatu mekanisme atau tata

hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok

(4)

Agar Negara dapat mengatur rakyatnya, maka

Negara diberi kekuasaan (

authority)

yang

dapat memaksa seluruh anggotanya untuk

mematuhi segala peraturan/ ketentuan yang

telah ditetapkan oleh negara.

Untuk menghindari adanya kekuasaan yang

sewenang-wenang, disisi lain Negara juga menetapkan cara-cara

dan batas-batas sampai dimana kekuasaan itu dapat

digunakan dalam kehidupan bersama, baik oleh

(5)

TEORI MENGENAI TERJADINYA

SUATU NEGARA

1. Teori Kenyataan

2. Teori KeTuhanan

(6)

Teori Kenyataan

Negara timbul adalah kenyataan. Jika sudah

terpenuhinya unsur daerah kekuasaan,

adanya rakyat, dan pemerintah yang

berdaulat dan diakui oleh rakyat maupun

berdaulat dan diakui oleh rakyat maupun

kelompok besar lainnya maka sudah

(7)

Teori KeTuhanan

Adanya suatu Negara adalah atas kehendak

Tuhan. Segala sesuatu, apapun juga itu

tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak

(8)

Teori Perjanjian

Perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang

tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama

lain tanpa ikatan kenegaraan, untuk hidup

bersama, berkelompok, bekerjasama, dan

bersosialisasi dalam suatu ikatan dan wadah

bersosialisasi dalam suatu ikatan dan wadah

yang dipimpin oleh pemimpin yang sudah diakui

dalam bentuk organisasi kenegaraan. Perjanjian

ini diadakan agar kepentingan bersama dapat

(9)

Teori Penaklukan

Suatu Negara timbul karena serombongan manusia

menaklukan daerah rombongan manusia lain.

Agar daerah /rombongan itu tetap dapat dikuasai,

maka dibentuklah suatu organisasi yang berupa

maka dibentuklah suatu organisasi yang berupa

negara. Bentuk penaklukan dapat berupa

pemberontakan, peleburan negara jadi satu,

(10)

UNSUR-UNSUR NEGARA

Daerah atau Wilayah

Unsur Konstitutif

Unsur deklaratif

Memiliki tujuan

rakyat

pemerintah yang berdaulat

(11)

FUNGSI PEMERINTAH

melaksanakan penertiban

(law and order)

, untuk mencapai tujuan

bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka

Negara harus melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan bahwa negara

bertindak sebagai stabilisator.

mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Dewasa ini

fungsi ini dianggap penting terutama bagi neara-negara baru.

fungsi ini dianggap penting terutama bagi neara-negara baru.

Pandangan ini di Indonesia tercermin dalam usaha pemerintah untuk

membangun melalui suatu rentetan Repelita.

fungsi pertahanan, hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan

serangan dari luar. Untuk ini negara dilengkapi dengan alat-alat

pertahanan.

(12)

fungsi pokok ekonomi yang diemban oleh pemerintah

yaitu :

tindakan pemerintah yang menyangkut efisiensi berupa

segala upaya untuk memperbaiki kesalahan pasar. Misalnya

monopoli.

program pemerintah untuk meningkatkan keadilan. Misalnya

program pemerintah untuk meningkatkan keadilan. Misalnya

pemerataan pendapatan agar mencerminkan kepentingan

seluruh masyarakat, termasuk golongan miskin.

kebijaksanaan stabilisasi berusaha mengikis fluktuasi yang

tajam dari siklus bisnis dengan cara menekan angka

(13)

Pemerintah tentunya memerlukan dana, sumber daya alam, dan

sumber daya manusia dalam pembiayaan pelaksanaan fungsinya,

baik fungsi pokok ekonominya maupun fungsi secara keseluruhan.

Modal berupa dana selain dari potensi alam yang dimiliki suatu

negara, juga berasal dari laba perusahaan negara, royalti

negara, juga berasal dari laba perusahaan negara, royalti

pemerintah, restribusi, kontribusi, bea dan cukai, sanksi dan denda

serta berasal dari pajak yang merupakan peran serta warga

negara dalam melaksanakan fungsi pemerintah.

(14)

SEJARAH PEMUNGUTAN PAJAK

Pada tahun 509-27 SM di Roma ada beberapa pungutan yang diwajibkan

kepada rakyatnya, dengan sebutan seperti

censor, questor

dan jenis

pungutan lainnya.

Pajak langsung

(tributum)

dipungut pada zaman perang terhadap penduduk

Roma sampai tahun 167 SM.

Setelah abad kedua penguasa Roma mengandalkan pajak tidak langsung

yang disebut

vegtigalia,

seperti

portoria

yakni pungutan atas penggunaan

pelabuhan.

Di zaman Julius Caesar dikenal

centesima rerum venalium

yakni sejenis pajak

penjualan dengan tarif 1% dari omzet penjualan.

Di Italia dikenal

decumae,

yakni pungutan sebesar 10% dari para petani atau

penguasa tanah. Setiap penduduk di Italia, termasuk penduduk Roma

(15)

Di Mesir, pembuatan piramida pada akhirnya dilakukan dalam

bentuk kerja paksa, yang pada mulanya adalah suatu bentuk

pengabdian dan sifatnya sukarela dari rakyat Mesir.

Pada abad ke-14 di Spanyol dikenal dengan istilah

alcabala

, salah

satu bentuk pajak penjualan.

Di benua Amerika, setelah benua tersebut menjadi koloni Inggris,

penduduk koloni mempunyai kewajiban membayar berbagai

pungutan kepada pemerintah kolonial Inggris, yang dikemudian

waktu menjadi penyebab Revolusi Amerika, yaitu setelah

waktu menjadi penyebab Revolusi Amerika, yaitu setelah

diundang-undangkannya

The Stamp act

(1765) dan

The

Townshend Act

(1767).

(16)

PERKEMBANGAN PEMUNGUTAN PAJAK

Pajak pada mulanya dibayar secara natura, yaitu hasil pertanian, hasil hutan dan hasil perkebunan serta barang tambang mulia seperti emas dan perak.

Selain itu juga pajak dapat dibayar dengan tenaga, yaitu dengan melakukan pekerjaan tanpa diberi imbalan.

Kemudian sejalan dengan perkembangan waktu pajak dibayar dengan uang.

Di seluruh dunia telah mengakui bahwa pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara dan sebagai alat mencapai tujuannya, walaupun tidak seluruh negara di dunia mengandalkan penerimaan negara dari sektor pajak. Ada beberapa negara dunia mengandalkan penerimaan negara dari sektor pajak. Ada beberapa negara yang memiliki potensi sumber daya alam negaranya sebagai penerimaan negara yang utama.

Sejak zaman sebelum masehi pajak telah dipungut oleh penguasa suatu daerah, untuk kepentingan penguasa. Maka bentuk iuran kepada penguasa tersebut merupakan suatu paksaan, yang tentunya ada yang pro ada yang kontra.

(17)

sejarah kesewenangan penguasa dan pemungutan

pajak bagi rakyatnya

 Raja Lodwik XIV raja Perancis dan istrinya Marie Antoinette tinggal di Istana Versailles adalah penguasa Perancis yang pada pertengahan abad XVIII secara semena-mena memungut pajak dari penduduknya. Pajak yang dipungut dari rakyatnya hanya untuk kepentingan Lodwik XIV beserta istrinya semata. Karena pemberontakan rakyatnya maka timbul Revolusi Perancis (1778)

 Di Inggris kesewenangan penguasa dalam memungut pajak kepada penduduknya dilakukan oleh Raja John (King John of England). Kemudian karena merasa beban semakin berat atas

kesewenangan raja Pimpinan perwakilan (Baron) memaksakan piagam Magna Charta(1215) kepada rajanya.

 Salah satu pernyataan yang penting dalam piagam tersebut yang berhubungan dengan masalah perpajakan adalah ”... taxes should not be imposed without the consent of the Common Council of the realm”. Pajak tidak seharusnya dibebankan kepada rakyat tanpa adanya izin dari Dewan Majelis perwakilan dari kerajaan.

 Piagam ini merupakan tonggak pembatasan secara bertahap terhadap kekuasaan absolute monarki di Inggris.

 Di Indonesia tidak luput juga kesewenang-wenangan dari penjajah. Pemerintah kolonial Inggris yang menjajah Indonesia dibawah Thomas Stamford Raffles menerapkan kesewenangan

pemungutan pajak dengan Land rent (1813).

(18)

ahli pemikir di beberapa negara yang memperhatikan

masalah pemungutan pajak oleh pemerintah

Oliver Wendell Colmes, (Amerika Serikat) berpendapat bahwa

taxes are

the price we pay for civilization,

bahwa pajak merupakan harga yang

dibayar untuk suatu peradaban

.

Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa

Oliver membenarkan adanya pungutan pajak sebagai suatu yang harus

dilakukan untuk memajukan suatu Negara.

Benyamin Franklin dengan adanya ungkapan

nothing is certain but tax and

Benyamin Franklin dengan adanya ungkapan

nothing is certain but tax and

dead,

bahwa tidak ada seorang pun yang tidak akan tersentuh oleh pajak

dan kematian.

F.D. Roosevelt untuk memotivasi warga Amerika Serikat memenuhi

(19)

Konstitusi suatu Negara selalu mensyaratkan bahwa

pengenaan pajak harus berdasarkan undang-undang,

yang telah disetujui oleh rakyat melalui lembaga

perwakilan rakyat.

(20)

Mahkamah Agung Meksiko telah menegaskan bahwa penentuan

unsur-unsur untuk menghitung dasar penghasilan kena pajak

(tax

base)

dan tarif pajak

(tax rate)

merupakan elemen dasar dari

prinsip pembatasan kekuasaan untuk mengenakan pajak yang

pengaturannya harus diatur secara jelas dalam Undang-undang

Pajak.

Mahkamah Agung Estonia telah memberikan penegasan bahwa

Wajib Pajak hanya berkewajiban untuk membayar pajak apabila

dalam undang-undang pajak terdapat ketentuan yang jelas

dalam undang-undang pajak terdapat ketentuan yang jelas

terhadap semua unsur yang menjadi dasar perhitungan pajak, yaitu

dasar perhitungan penghasilan kena pajak

(tax base)

dan tarif

pajak

(tax rate).

Demikian pula Konstitusi Swedia yang menyatakan bahwa

(21)

undang-undang tersebut tentunya tidak bisa mengatur seluruh aspek

pemajakan, maka ada yang perlu pendelegasian kekuasaan untuk

mengenakan pajak di Negara tersebut. Pendelegasian wewenang atau

kekuasaan untuk beberapa aspek pemajakan dapat dilakukan kepada

pemerintah selaku pelaksana pemerintahan.

Negara-negara Eropa kontinental mengatur pemerintah hanya berwenang

untuk menerbitkan ketentuan yang bersifat administratif dan prosedural,

seperti :

format dan bentuk Surat Pemberitahuan beserta lampirannya,

format dan bentuk Surat Pemberitahuan beserta lampirannya,

metode penyusutan,

penilaian persediaan,

ketentuan mengenai pembuktian biaya yang diperbolehkan dikurangkan

dari penghasilan kena pajak,

metode akuntansi untuk tujuan perpajakan, dan

(22)

SEJARAH PERPAJAKAN DI INDONESIA

Kerajaan Mataram, Kediri, Majapahit, dan Pajang mengenal bentuk

pajak tanah dan pajak tidak langsung terhadap barang dagangan.

Pejabat kerajaan pemungut pajak tidak digaji oleh kerajaan maka

seringkali mereka menerapkan pajak secara berlebihan.

Upeti perorangan ataupun kelompok orang diberikan kepada raja atau

penguasa sebagai bentuk penghormatan dan tunduk patuh pada

penguasa sebagai bentuk penghormatan dan tunduk patuh pada

kekuasaan raja atau penguasa suatu wilayah di Indonesia

merupakan bentuk pajak pada zaman kerajaan-kerajaan di

Indonesia tumbuh.

Upeti tersebut berupa hasil bumi, dan pemajakan barang

perdagangan.

Sebagai imbalannya maka rakyat mendapat pelayanan keamanan dan

jaminan ketertiban. Kerajaan Mataram raja-raja sudah

(23)

VOC sebagai badan perdagangan menguasai wilayah Indonesia, dan tidak

memungut pajak di daerah kekuasaannya, seperti Batavia, Maluku, dan

lain-lain. Tetapi mengenakan Pajak usaha, Pajak Rumah, dan Pajak

Kepala kepada pedagang Cina dan pedagang lainnya. Selain itu VOC

memiliki monopoli penjualan candu, garam, pemetikan sarang burung dan

lain-lain yang dijualnya pada

pacht-pacht

yang biasanya dipegang oleh

kapiten.

Gubernur Jenderal Daendels juga mengadakan pemungutan pajak, menarik

pajak dari pintu gerbang dan pajak penjualan barang di pasar

(bazarregten)

termasuk pula pungutan pajak terhadap rumah jadi.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles (1811-1815)

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles (1811-1815)

menyelenggarakan administrasi dan reorganisasi yang mengeluarkan

banyak uang. Raffles mengadakan pembaruan sistem pajak yang dikenal

dengan

landrente stelsel

, dimana sistem pajak tersebut mengambil contoh

dari Benggala India.

(24)

Sejarah Pajak Bumi dan Bangunan

Dimulai dari pengenaan pajak tanah

(Land Rent)

oleh pemerintahan

kolonial Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stanford Raffless pada

abad 19 tepatnya tahun 1813 di pulau Jawa.

Raffles menentukan pajak ini pada individu bukan pada desa. Raffles

membagi tanah atas kelompok-kelompok terhadap tanah kering

membagi tanah atas kelompok-kelompok terhadap tanah kering

dan tanah basah, pengenaan pajaknya adalah rata-rata produksi

pertahun untuk sawah (tanah basah), dan tegalan (tanah kering).

Dalil yang dijadikan dasar adanya pungutan pajak tanah menurut

sejarah, adalah anggapan bahwa semua tanah adalah milik Raja

(souvereign),

dan kepala desa-kepala desa yang berada di bawah

kekuasaan raja semuanya dianggap sebagai penyewa

(Pachters).

Karena itu maka mereka harus membayar sewa tanah

(land rent)

(25)

Tahun 1945 – 1951

Pajak Bumi semula pelaksanaan pemungutannya dengan

cara lama digunakan secara penuh.

Kemudian Pajak Bumi di wilayah negara Republik Indonesia

dengan pusat pemerintahan di Yogyakarta dihapus,

sedangkan di wilayah federal Pajak Bumi terus berlaku.

sedangkan di wilayah federal Pajak Bumi terus berlaku.

(26)

Tahun 1951 - 1959

UU No.14 tahun 1951, melahirkan Jawatan Pendaftaran

dan Pajak Penghasilan Tanah Milik Indonesia (P3TMI).

Tugasnya adalah melakukan pendaftaran atas tanah-tanah

milik adat yang ada di Indonesia.

Namun karena P3TMI ini ternyata dianggap hanya

Namun karena P3TMI ini ternyata dianggap hanya

mengurus pendaftaran tanah saja, maka namanya

diubah lagi menjadi Jawatan Pendaftaran Tanah Milik

Indonesia (PTMI).

Tugasnya yaitu menjadikan tugas yang sama seperti yang

diatas ditambah kewenangan untuk mengeluarkan Surat

Pendaftaran Sementara terhadap tanah milik yang

(27)

Tahun 1959 - 1985

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (PERPU) No.11

Tahun 1959 tentang Pajak Hasil Bumi telah ditetapkan menjadi

Undang-Undang yaitu Undang-Undang No.1 Tahun 1961.

Jawatan yang mengelola Pajak Hasil Bumi dirubah menjadi Direktorat

Pajak Hasil Bumi.

Sesuai dengan SK Menteri Iuran Negara PMPPU 1-1-3 29 November

1965, Direktorat Pajak Hasil Bumi diubah namanya menjadi

Direktorat Iuran Pembangunan daerah (DIT-IPEDA).

Pajak Hasil Bumi (PHB) menjadi Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA).

Pengenaan Iuran pembangunan daerah dilakukan terhadap

tanah-tanah di pedesaan, perkotaan, perhutanan, perkebunan dan

(28)

Tahun 1985 -1995

Berdasarkan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 telah diadakan Tax

Reform yaitu diadakan pembaruan dan penggantian atas peraturan

perundang-undangan perpajakan yang selama ini berlaku. Tax

Reform tahun 1983 ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 1984. Dengan

adanya Tax Reform maka sistem perpajakan Indonesia berubah dari

Oficial Assesment

menjadi

Self assesment

.

Tax Reform 1983, melahirkan Undang-Undang No.12 Tahun 1985

tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang ditetapkan pada

tanggal 27 Desember 1985 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari

1986.

(29)

Sejarah Pajak Penghasilan

Sebelum 1920

 Pajak pendapatan bagi orang eropa (tax patent duty), dan untuk orang Indonesia adalah Pajak pendapatan yang disebut business tax.

Business Tax tahun 1878 dikenakan untuk pribumi sebesar 2% per tahun dari penghasilan, dan 4% pertahun dari penghasilan orang Asing Asia.

Seluruh orang Indonesia yang ikut serta dalam perdagangan kecil-kecilan atau

eceran baik merupakan subyek dari pajak ini. Yang dikecualikan adalah para petani dan buruh yang bekerja pada tanah pertanian, kepala desa dan pegawai

dan buruh yang bekerja pada tanah pertanian, kepala desa dan pegawai pemerintahan.

Tax Patent Duty adalah pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh dari usaha pertanian, manufakturing, kerajinan tangan, atau kegiatan industri di

Hindia Belanda.

Tarif proporsional, yakni 2% dari pendapatan. Pendapatan minimum tidak

disebutkan dan biaya pengeluaran dari rumah tangga atau pengeluaran pribadi tidak termasuk dalam perhitungan yang dikenakan pajak.

(30)

Tahun 1920

The Reseived ordinance on the Income Tax of 1920. Pendapatan menurut pengertian ordonansi ini adalah jumlah keseluruhan yang diterima baik dalam bentuk uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang diperoleh dari barang-barang bergerak atau tidak gerak, atau dari kegiatan perdagangan atau pekerjaan keilmuan atau

pekerjaan lain, baik yang dikerjakan sekali-sekali atau secara kontinyu; kegiatan kantor perusahan, pelayanan, dan dari keruntungan lain yang diperoleh setelah dikurangi ongkos-ongkos pengeluaran.

Prinsip-prinsip dalam UU Pajak Pendapatan:

 pajak diterapkan pada perseorangan, badan, pemegang saham, kerjasamapajak diterapkan pada perseorangan, badan, pemegang saham, kerjasama perdagangan, dan badan hukum lainnya termasuk perusahaan asing yang berkegiatan di Indonesia.

 Penilaian pajak tahunan dihitung menurut sistem fiktif. Pendapatan secara total yang diperoleh dari berbagai sumber sejak tanggal 1 Januari setiap tahun digunakan

sebagai jumlah pendapatan yang nyata apabila wajib pajak tidak mempunyai

sumber pendapatan reguler. Peningkatan atau penurunan pendapatan selama tahun takwim tidak dijadikan sebagai patokan.

(31)

Tahun 1932-1983

Personal Income Tax Ordinance of1932 (Ordonansi Pajak Pendapatan 1932 =

Ordonantie op de Inkomstenbelasting 1932) pada tahun 1932.

Kemudian diganti menjadi Ordonansi Pajak Pendapatan 1944 bernama “Pajak Perang” (Oorlogsbelasting). Sejak 1 Januari 1946 diubah menjadi Pajak Peralihan(Overgangsbelasting). kemudian dengan Undang-undang No.21 tahun1957 (LN No.41 tahun195) nama Ordonansi tersebut dengan resmi menjadi Ordonansi Pajak Pendapatan 1944.

Ordonansi Pajak Pendapatan 1944 ini dalam bentuk aslinya disiapkan di Australia oleh pemerintah Hindia Belanda dalam pelarian, sewaktu Indonesia diduduki Jepang. Ditetapkan bahwa Subyek Pendapatan adalah Orang Pribadi, dan badan. Sedangkan Obyek pajaknya adalah pendapatan bersih. Mulai berlaku sejak 1 Januari 1945. Pada saat yang bersamaan maka “Ordonantie op de Inkomstenbelasting 1932” dinyatakan tidak berlaku.

(32)

Tahun 1984

Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang PPh yang disyahkan

tanggal 31 Desember 1983, dan berlaku pada tanggal 1 Januari

1984.

Kemudian ada perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun

1983, yaitu disyahkannya Undang-Undang No.7 Tahun 1991

1983, yaitu disyahkannya Undang-Undang No.7 Tahun 1991

tentang Pajak Penghasilan.

Tahun 1994 telah lahir pula Undang-Undang No.10 Tahun 1994

tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983

(33)

Sejarah Pajak Lainnya

 Pajak Rumah Tangga 1908 dalam Undang-undang pajak Rumah Tangga 1908 yang kemudian diubah menjadi UU No.2 tahun 1953 dalam Lembaran Negara RI No.5 tahun 1953. Dasar pengenaan pajak ini adalah nilai sewa dan bangunan, nilai perabot, sepeda motor, dan mobil.

 Pajak Verponding Indonesia tahun 1923 (Verponding Indonesia 1923, Staatsblad 1927 No.151). Pemungutan ditentukan oleh gubernur Jenderal dalam batas-batas atau bagian tempat yang ditunjuk oleh Gubernur Jenderal tadi dari tanah-tanah termasuk juga kolam dan hutan nipah dengan hak milik Indonesia dan dengan hak eigendom atau tanah milik partikelir.

 Ordonansi Pajak Kekayaan 1932, dimana obyeknya adalah emas/logam mulia, mutiara, permata, rumah, tanah, pakaian dan bahan makanan.

 Ordonansi Verponding Indonesia 1928, Obyek pajaknya adalah barang-barang tak gerak, tanah dan hasilnya serta rumah atau bangunan tak bergerak.

 Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor 1934, kemudian melalui PERPU No.376 tahun 1959 dirubah dan ditambah sesuai

 Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor 1934, kemudian melalui PERPU No.376 tahun 1959 dirubah dan ditambah sesuai dengan undang-undang seperti adanya saat ini.

 Ordonansi Pajak Upah 1935(Wages Tax ordinance 1935)

 Ordonansi Pajak Potong 1936

 Ordonansi Pajak Bumi 1939 yang berasal dari Peraturan tentang Ordonansi Landrente 1907.

 Ordonansi Pajak Jalan 1942

 Ordonansi Pajak Radio 1947 (UU No.12 tahun 1947), kemudian diubah dan ditambah menjadi Undang-Undang No.2 tahun1959.

 Pajak Pembangunan I tahun 1947 (UU No.14 Tahun 1947).

 Pajak kopra 1949. Khusus berlaku untuk negara Indonesia Timur.

 UU pajak Penjualan 1951 sebagai pengganti UU Pajak peredaran (UU Darurat No.12 tahun 1950)

(34)
(35)

Pengertian Reformasi

Pengertian Reformasi

Perpajakan

Perpajakan

Menurut Chaizi Nasucha,

Menurut Chaizi Nasucha,

reformasi administrasi perpajakan adalah

reformasi administrasi perpajakan adalah

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

penyempurnaan atau perbaikan kinerja

administrasi, baik secara individu,

administrasi, baik secara individu,

kelompok, maupun kelembagaan agar

kelompok, maupun kelembagaan agar

lebih efisien, ekonomis, dan cepat.

(36)

atribut yang menjadi dasar suatu reformasi

atribut yang menjadi dasar suatu reformasi

perpajakan

perpajakan

Breadth of reform; Breadth of reform;

Reformasi perpajakan memfokuskan pada struktur pajak atau system pajak, dan administrasi Reformasi perpajakan memfokuskan pada struktur pajak atau system pajak, dan administrasi pajak.

pajak.

Scope of reform Scope of reform;;

Reformasi perpajakan dilakukan secara

Reformasi perpajakan dilakukan secaracomprehensivecomprehensive(semua sumber penerimaan yang(semua sumber penerimaan yang penting), atau dilakukan secara parsial (hanya meliputi satu atau dua komponen penting dari penting), atau dilakukan secara parsial (hanya meliputi satu atau dua komponen penting dari sistem perpajakan)

sistem perpajakan)

Revenue goals Revenue goals;;

Reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan dalam prosentase terhadap PDB yaitu Reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan dalam prosentase terhadap PDB yaitu rasio pajak (

rasio pajak (revenuerevenue enhancing)enhancing); untuk mengganti penerimaan (; untuk mengganti penerimaan (revenue neutral reform)revenue neutral reform); atau; atau bahkan untuk mengurangi penerimaan

bahkan untuk mengurangi penerimaan(revenue(revenue--decreasing reform)decreasing reform)..

Equity goals Equity goals;;

Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (

Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (redistributive)redistributive). Orang berpenghasilan tidak. Orang berpenghasilan tidak Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (

Reformasi perpajakan untuk menegakkan keadilan (redistributive)redistributive). Orang berpenghasilan tidak. Orang berpenghasilan tidak sama, pajaknya diperlakukan tidak sama juga, namun jika reformasi perpajakan tidak

sama, pajaknya diperlakukan tidak sama juga, namun jika reformasi perpajakan tidak dimaksudjkan untuk merubah distribusi pendapatan yang sudah ada maka disebut dimaksudjkan untuk merubah distribusi pendapatan yang sudah ada maka disebut

distributionally neutral reform distributionally neutral reform..

Resource allocations goals Resource allocations goals;;

Reformasi perpajakan yang berusaha mengurangi pengenaan pajak pada sumber daya agar Reformasi perpajakan yang berusaha mengurangi pengenaan pajak pada sumber daya agar dapat dialokasikan lebih efisien (

dapat dialokasikan lebih efisien (euconomically neutral)euconomically neutral), jika sistem perpajakan untuk, jika sistem perpajakan untuk mempengaruhi aliran sumber daya sektor ekonomi atau aktivitas tertentu maka disebut mempengaruhi aliran sumber daya sektor ekonomi atau aktivitas tertentu maka disebut

interventionist reforms interventionist reforms

Timing of reform Timing of reform;;

Dilakukan dengan mengubah seluruh kebijakan perpajakan secara bersamaan disebut Dilakukan dengan mengubah seluruh kebijakan perpajakan secara bersamaan disebut

contemporaneous reforms

contemporaneous reforms, dengan implementasi bertahap disebut, dengan implementasi bertahap disebutphased reformsphased reforms, atau, atau perubahan kebijakan perpajakan yang tidak berkaitan dilakukan dalam beberapa tahun lebih perubahan kebijakan perpajakan yang tidak berkaitan dilakukan dalam beberapa tahun lebih disebut

(37)

Alasan Negara melakukan

Alasan Negara melakukan

reformasi dalam perpajakan

reformasi dalam perpajakan

untuk menstabilkan perekonomian yang tidak menentu

untuk menstabilkan perekonomian yang tidak menentu

karena pengaruh perekonomian internasional maupun

karena pengaruh perekonomian internasional maupun

nasional.

nasional.

upaya mengalihkan sektor penerimaan APBN dari

upaya mengalihkan sektor penerimaan APBN dari

migas yang semula sebagai sektor primadona menjadi

migas yang semula sebagai sektor primadona menjadi

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan

karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang

karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang

berkelanjutan tidak seperti migas.

berkelanjutan tidak seperti migas.

usaha mengikuti ketentuan dunia terutama dalam hal

usaha mengikuti ketentuan dunia terutama dalam hal

pendanaan (pinjaman luar negeri) yang mensyaratkan

pendanaan (pinjaman luar negeri) yang mensyaratkan

struktur pajak yang ada harus disesuaikan dengan

struktur pajak yang ada harus disesuaikan dengan

kondisi seharusnya.

kondisi seharusnya.

(38)

Tujuan Reformasi Perpajakan

Tujuan Reformasi Perpajakan

meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak

meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak

(taxpayer’s

(taxpayer’s

quality services)

quality services)

sebagai sumber aliran dana untuk mengisi kas

sebagai sumber aliran dana untuk mengisi kas

negara.

negara.

menekan terjadinya penyelundupan pajak

menekan terjadinya penyelundupan pajak

(Tax Evasion)

(Tax Evasion)

oleh

oleh

Wajib Pajak

Wajib Pajak

meningkatkan kepatuhan bagi Wajib Pajak dalam

meningkatkan kepatuhan bagi Wajib Pajak dalam

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

penyelenggaraan kewajiban perpajakannya.

menerapkan konsep

menerapkan konsep

good governance,

good governance,

adanya transparansi,

adanya transparansi,

responsibility, keadilan dan akuntabilitas dalam meningkatkan

responsibility, keadilan dan akuntabilitas dalam meningkatkan

kinerja instansi pajak, sekaligus publikasi jelasnya pos

kinerja instansi pajak, sekaligus publikasi jelasnya pos

penggunaan pengeluaran dana pajak.

penggunaan pengeluaran dana pajak.

meningkatkan penegakan hukum pajak, pengawasan yang tinggi

meningkatkan penegakan hukum pajak, pengawasan yang tinggi

dalam pelaksanaan adminisrtrasi pajak baik kepada fiskus

dalam pelaksanaan adminisrtrasi pajak baik kepada fiskus

maupun kepada Wajin Pajak.

(39)

Reformasi Perpajakan di

Reformasi Perpajakan di

Indonesia

Indonesia

Tahun 1983 Pemerintah RI berhasil mengganti sistem perpajakan kolonial dengan Paket Tahun 1983 Pemerintah RI berhasil mengganti sistem perpajakan kolonial dengan Paket

Perundang

Perundang--undangan Perpajakan yaitu Pembaruan Sistem Perpajakan Nasionalundangan Perpajakan yaitu Pembaruan Sistem Perpajakan Nasional (PSPN). (M.Bakhrun Effendi)

(PSPN). (M.Bakhrun Effendi) Paket pertama, berisi tiga Undang

Paket pertama, berisi tiga Undang--undang:undang: 

 UndangUndang--undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Caraundang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), berlaku terhitung mulai 1 Januari 1984

Perpajakan (KUP), berlaku terhitung mulai 1 Januari 1984 

 UndangUndang--undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh), berlaku 1undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh), berlaku 1 Januari 1984

Januari 1984 Januari 1984 Januari 1984 

 UndangUndang ––undang No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN)danundang No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN)dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), berlaku mulai 1 April 1985

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), berlaku mulai 1 April 1985 Paket kedua berisi dua Undang

Paket kedua berisi dua Undang--undang, yaitu :undang, yaitu : 

 UndangUndang--undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)undang No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 

 UndangUndang--undang No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (BM), keduanya berlakuundang No.13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (BM), keduanya berlaku mulai 1 Januari 1986

(40)

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

Official assesment System.Official assesment System. Dimana wewenang pemungutan pajak pada fiskus.Dimana wewenang pemungutan pajak pada fiskus. Utang pajak timbul kalau ada Surat Ketetapan Pajak (SKP), dilaksanakan sampai Utang pajak timbul kalau ada Surat Ketetapan Pajak (SKP), dilaksanakan sampai tahun 1967

tahun 1967 

Semi Self Assesment system.Semi Self Assesment system. Wewenang pemungutan ada pada Wajib Pajak danWewenang pemungutan ada pada Wajib Pajak dan fiskus. Pada awal tahun pajak Wajib Pajak menaksir dahulu berapa pajak yang fiskus. Pada awal tahun pajak Wajib Pajak menaksir dahulu berapa pajak yang akan terutang untuk satu tahun pajak, kemudian mengangsurnya. Akhir tahun akan terutang untuk satu tahun pajak, kemudian mengangsurnya. Akhir tahun pajak, pajak terutang sesungguhnya ditentukan fiskus. Dilaksanakan di Indonesia pajak, pajak terutang sesungguhnya ditentukan fiskus. Dilaksanakan di Indonesia pada periode 1968

pada periode 1968--1983.1983. pada periode 1968

pada periode 1968--1983.1983. 

Full self assesment system.Full self assesment system. Wewenang sepenuhnya untuk menentukan besarWewenang sepenuhnya untuk menentukan besar pajak ada pada Wajib Pajak. Wajib pajak aktif menghitung, memperhitungkan, pajak ada pada Wajib Pajak. Wajib pajak aktif menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya. Fiskus tidak campur tangan dalam menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya. Fiskus tidak campur tangan dalam penentuan besarnya pajak terutang selama Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan penentuan besarnya pajak terutang selama Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 atas dasar

yang berlaku. Dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 atas dasar perombakan perundang

perombakan perundang--undangan perpajakan pada tahun 1983undangan perpajakan pada tahun 1983 

With holding system.With holding system. Wewenang pemungutan ada pada pihak ketiga.Wewenang pemungutan ada pada pihak ketiga. Dilaksanakan secara efektif sejak 1984

(41)

PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI

PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI

PERPAJAKAN MODERN

PERPAJAKAN MODERN

Sejak tahun 2001, Direktorat Jenderal Pajak telah

Sejak tahun 2001, Direktorat Jenderal Pajak telah

memulai beberapa langkah reformasi

memulai beberapa langkah reformasi

administrasi perpajakan jangka menengah (3

administrasi perpajakan jangka menengah (3--5

5

tahun) sebagai prioritas reformasi perpajakan

tahun) sebagai prioritas reformasi perpajakan

yang menjadi landasan bagi terciptanya

yang menjadi landasan bagi terciptanya

administrasi perpajakan yang modern, efisien

administrasi perpajakan yang modern, efisien

administrasi perpajakan yang modern, efisien

administrasi perpajakan yang modern, efisien

dan dipercaya masyarakat dengan tujuan

dan dipercaya masyarakat dengan tujuan

tercapainya:

tercapainya:

1. tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi,

1. tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi,

2. tingkat kepercayaan terhadap administrasi

2. tingkat kepercayaan terhadap administrasi

perpajakan yang tinggi, dan

perpajakan yang tinggi, dan

(42)

Pembentukan Kantor Pajak

Pembentukan Kantor Pajak

Modern

Modern

Tujuan pembentukan kantor Pajak Wajib Pajak Besar

Tujuan pembentukan kantor Pajak Wajib Pajak Besar

adalah

adalah

sebagai berikut:

sebagai berikut:

1.

Melakukan modernisasi administrasi perpajakan.

1.

Melakukan modernisasi administrasi perpajakan.

Menggunakan teknologi informasi (LAN) dilengkapi SAPT,

Menggunakan teknologi informasi (LAN) dilengkapi SAPT,

E

E--mail

mail

account

account

, internet dan intranet.

, internet dan intranet.

2. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak

2. Meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak

Pelayanan: Menyampaikan SPT melalui

Pelayanan: Menyampaikan SPT melalui

e

e--

SPT dan

SPT dan

e

e--

Filling.

Filling.

Pengawasan :

Pengawasan :

Taxpayers account

Taxpayers account (automatic record)

(automatic record)

3. Meningkatkan citra Direktorat jenderal PajakMenginformasikan dan

3. Meningkatkan citra Direktorat jenderal PajakMenginformasikan dan

memberi pelayanan pada WP

memberi pelayanan pada WP

-- Account representative

Account representative

-- Sarana dan prasarana kantor yang baik

Sarana dan prasarana kantor yang baik

4. Mencegah penyalahgunaan wewenang Pegawai dan pimpinan

4. Mencegah penyalahgunaan wewenang Pegawai dan pimpinan

kantor mematuhi kode etik, diawasi pelaksanaannya oleh Komite

kantor mematuhi kode etik, diawasi pelaksanaannya oleh Komite

Kode Etik dipimpin

(43)

QUIZ

QUIZ

Jelaskan pengertian

Jelaskan pengertian

Self Assesment

Self Assesment

System,

System,

dan sebutkan kewajiban dan hak

dan sebutkan kewajiban dan hak

perpajakan Wajib Pajak dalam sistem ini.

perpajakan Wajib Pajak dalam sistem ini.

Sebutkan ciri

Sebutkan ciri--ciri

ciri

Self Assesment System.

Self Assesment System.

Sebutkan ciri

Sebutkan ciri--ciri

ciri

Self Assesment System.

Self Assesment System.

Apa tujuan diterapkannya sistem

Apa tujuan diterapkannya sistem

Withholding

Withholding

dan apa manfaat dari

dan apa manfaat dari

diterapkannya

diterapkannya

Withholding system?

Withholding system?

Pajak apa saja yang sistemnya

Pajak apa saja yang sistemnya

menggunakan

(44)
(45)

PENGERTIAN KEPATUHAN

PERPAJAKAN

(TAX COMPLIANCE)

Kepatuhan Wajib Pajak dikemukakan oleh Norman

D.Nowak (Moh. Zain:2004) sebagai “Suatu iklim

kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban

perpajakan, tercermin dalam situasi dimana:

Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami

Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami

semua ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan,

Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas,

Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar

(46)

menurut Keputusan Menteri Keuangan No.544/KMK.04/2000,

bahwa kriteria kepatuhan Wajib Pajak adalah :

tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis

pajak dalam 2 tahun terakhir

tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,

kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau

menunda pembayaran pajak

tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak

pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun

terakhir

terakhir

dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan

dalam hal terhadap Wajib pajak pernah dilakukan

pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir

untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling

banyak 5%.

Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun

terakhir diaudit oleh Akuntan Publik dengan pendapat

wajar tanpa pengecualian, atau pendapat dengan

(47)

PENTINGNYA KEPATUHAN

PERPAJAKAN

Masalah kepatuhan Wajib Pajak adalah masalah

penting di seluruh dunia, baik bagi negara

maju maupun di negara berkembang. Karena

jika Wajib Pajak tidak patuh maka akan

menimbulkan keinginan untuk melakukan

menimbulkan keinginan untuk melakukan

tindakan penghindaran, pengelakan,

penyelundupan dan pelalaian pajak. Yang

pada akhirnya tindakan tersebut akan

(48)

HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK

(49)

PERLAWANAN PASIF

Perlawanan pasif merupakan kondisi yang

mempersulit pemungutan pajak yang timbul

dari

a. kondisi struktur perekonomian,

a. kondisi struktur perekonomian,

b. kondisi sosial masyarakat,

(50)

PERLAWANAN AKTIF

Meliputi usaha masyarakat untuk menghindari,

menyelundupkan, memanipulasi, melalaikan

dan meloloskan pajak yang langsung ditujukan

kepada fiskus

(51)

Penghindaran Pajak

Penghindaran pajak berkenaan dngan pengaturan

suatu peristiwa sedemikian rupa untuk

meinimkan atau menghilangkan beban pajak

dengan memperhatikan ada atau tidaknya

akibat-akibat pajak yang ditimbulkannya. Penghindaran

pajak tidak merupakan pelanggaran atas

akibat pajak yang ditimbulkannya. Penghindaran

pajak tidak merupakan pelanggaran atas

perundang-undangan perpajakan secara etik

tidak dianggap salah dalam rangka usaha wajib

pajak untuk mengurangi, menghindari,

(52)

Pengelakan atau Penyelundupan Pajak

Harry Graham Balter

memberi pengertian

mengenai penyelundupan pajak, yaitu sebagai

usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak apakah

berhasil atau tidak untuk mengurangi atau

berhasil atau tidak untuk mengurangi atau

sama sekali menghapus utang pajak yang

(53)

Melalaikan Pajak

Menurut Oliver Oldman dalam Moh. Zain

melalaikan pemenuhan kewajiban perpajakan

disebabkan oleh

ketidaktahuan

(ignorance)

yaitu Wajib Pajak tidak sadar atau

tidak tahu akan adanya ketentuan peraturan

tidak tahu akan adanya ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan tersebut

kesalahan

(error)

yaitu Wajib Pajak paham dan mengerti

mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan tetapi salah hitung

(54)

Perilaku Wajib Pajak yang tidak sepenuhnya memenuhi

kewajiban perpajakan dibedakan menjadi tiga yakni

tax

evasion, tax avoidance,

dan

tax delinquency

(Bernard P. Herber).

Tax evasion involves a fraudulent or deceiteffort by a

taxpayer to escape his legal tax obligation. This is a direct

taxpayer to escape his legal tax obligation. This is a direct

violation of both the spirit or intent and the letter of tax

law. On the other hands, tax avoidance may involve a

violation of the spirit of tax law, while tax evasion is

(55)

Biaya Penyelenggaraan Pajak

(Cost of Taxation)

Cedric Sandford et All (1989:10) membagi biaya

pajak menjadi tiga yaitu :

1.

Sacrifice of income

2.

Distortion cost

3.

Running cost

3.

Running cost

a. Administrative cost

b. Compliance cost

- direct money cost,

- time costs,

(56)

TAX LAW ENFORCEMENT

(57)

Penegakkan hukum dalam

self assessment system

merupakan hal yang penting. Seperti diketahui bahwa

dalam system perpajakan ini dipentingkan adanya

voluntary compliance

dari Wajib Pajak. Karena tuntutan

peran aktif dari Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban

perpajakannya, maka kepatuhan dari Wajib Pajak

sangatlah penting. Sedangkan kepatuhan Wajib Pajak

perlu ditegakkan salah satu caranya adalah dengan

tax

perlu ditegakkan salah satu caranya adalah dengan

tax

enforcement.

Pilar-pilar penegakan hukum pajak

(tax enforcement) :

a. pemeriksaan pajak

(tax audit),

(58)

PEMERIKSAAN PAJAK

“Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan

untuk mencari, mengumpulkan, dan

mengolah data dan atau keterangan lainnya

untuk menguji kepatuhan pemenuhan

untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain

dalam rangka melaksanakan ketentuan

(59)

Tujuan pemeriksaan pajak

Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, dilakukan

dalam hal :

SPT menunjukkan kelebihan pembayaran pajak, termasuk yang telah

diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak

SPT tahunan pajak penghasilan menunjukkan rugi

SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada waktu yang telah

ditetapkan

SPT yang memenuhi criteria seleksi yang ditentukan Direktur Jendral

SPT yang memenuhi criteria seleksi yang ditentukan Direktur Jendral

Pajak

Ada indikasi kewajiban pajak yang tidak dipenuhi

Tujuan lain, meliputi pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka

Pemberian NPWP secara jabatan

Penghapusan NPWP

Wajib pajak mengajukan keberatan

Pencocokan data atau alat keterangan

(60)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan pemeriksaan pajak

teknologi informasi

(information technology)

jumlah sumber daya manusia

(the number of

human resources)

kualitas sumber daya

(the quality of human

kualitas sumber daya

(the quality of human

resources)

(61)

Kendala yang dihadapi dalam

pemeriksaan pajak

psikologis

Komunikasi

Komunikasi

Teknis

(62)

Dalam hal dilakukan pemeriksaan

Wajib Pajak berhak

Meminta Surat perintah pemeriksaan

Melihat tanda pengenal pemeriksa

Mendapat penjelasan mengenai maksud dan

tujuan pemeriksaan

tujuan pemeriksaan

(63)

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

Direktorat jenderal Pajak. Maka akan diterbitkan

suatu surat ketetapan pajak, yang dapat

mengakibatkan pajak terutang menjadi kurang

bayar, lebih bayar, atau nihil.

Jika Wajib Pajak tidak sependapat maka dapat

mengajukan keberatan atas surat ketetapan

tersebut.

tersebut.

Selanjutnya apabila belum puas dengan keputusan

keberatan tersebut maka Wajib Pajak dapat

mengajukan banding.

Langkah terakhir yang dapat dilakukan oleh Wajib

Pajak dalam rangka sengketa pajak adalah

(64)

SANKSI PAJAK

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan

dan pembinaan terhadap wajib Pajak sebagai

wujud penegakan hukum adalah pengenaan

sanksi perpajakan yang merupakan kelanjutan

dari dilakukannya pemeriksaan terhadap

dari dilakukannya pemeriksaan terhadap

Wajib Pajak. Pengenaan sanksi perpajakan

diterapkan sebagai akibat tidak dipenuhinya

kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak

(65)

Apabila pengenaan sanksi administrasi masih

belum cukup maka sanksi yang sifatnya lebih

berat akan diterapkan dalam hal

ketidakpatuhan akan pemenuhan kewajiban

ketidakpatuhan akan pemenuhan kewajiban

perpajakan sudah merupakan unsur kealpaan

atau bahkan sudah merupakan unsur

(66)

Penyidikan Pajak (Tax Investigation)

Meskipun untuk menerapkan sanksi pidana terhadap

Wajib Pajak masih memerlukan

pembuktian-pembuktian lebih lanjut atas kesalahannya. Tindakan

berupa penyidikan terhadap tindak pidana di bidang

perpajakan yang terjadi mutlak dilakukan.

perpajakan yang terjadi mutlak dilakukan.

Penyidikan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan

oleh penyidik yaitu Pegawai Negeri Sipil tertentu di

(67)

Tindak Pidana di bidang perpajakan dapat

berupa kealpaan atau kesengajaan yang

dilakukan oleh Wajib Pajak. Yang dimaksud

dengan kealpaan disini adalah Wajib Pajak

tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan

SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak

lengkap atau melampirkan keterangan yang

SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak

lengkap atau melampirkan keterangan yang

isinya tidak benar, sehingga dapat

(68)

Kriteria kesengajaan

Tidak mendaftarkan diri atau penyalahgunaan NPWP atau

PPKP

Tidak menyampaikan SPT

Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak

benar atau tidak lengkap.

Menolak untuk dilakukan pemeriksaan

Menolak untuk dilakukan pemeriksaan

Memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen

lain yang palsu.

Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,

tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,

catatan, atau dokumen lainnya.

(69)

Tindakan penyidikan tidak diatur dalam

undang-undang perpajakan, karena rangkaian

tindakannya meliputi tata cara dan

prosedur-prosedur tertentu yang sudah diatur di bawah

hukum pidana. Undang-undang yang

mengatur tersebut adalah undang-undang

mengatur tersebut adalah undang-undang

hukum acara pidana yang berlaku. Karena

(70)

W A J I B P A J A K N P W P

P E N G U S A H A K E N A P A J A K

KUP

(71)

Wajib Pajak

Wajib pajak adalah

sekumpulan orang atau badan yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan

(72)

Yang wajib mempunyai NPWP adalah Wajib Pajak

(Penghasilan).

Jadi orang atau badan yang bertempat tinggal di

Indonesia, yang menerima atau memperoleh

penghasilan bagi perorangan yang jumlahnya

penghasilan bagi perorangan yang jumlahnya

setahun melampaui batas pajak, yaitu yang

mempunyai penghasilan melebihi Penghasilan

Tidak Kena Pajak (PTKP) wajib mempunyai NPWP

walaupun kepadanya belum atau tidak dikenakan

pajak atau belum atau tidak diberikan Surat

(73)

Wajib pajak dikelompokkan menjadi

wajib pajak orang pribadi

wajib pajak badan

(74)

kewajiban pajak subyektif dimulai pada saat:

orang pribadi tersebut dilahirkan

berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12 bulan,

atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia

badan yang didirikan atau berkedudukan di aindonesia

warisan yang belum dibagi dalam satu kesatuan,

warisan yang belum dibagi dalam satu kesatuan,

menggantikan yang berhak

subyek pajak luar negeri, orang pribadi tidak tinggal di

Indonesia kurang dari 183 hari dalam 12 bulan

bentuk usaha tetap (BUT) atau badan yang tidak

(75)

Nomor Pokok Wajib Pajak

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah

nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai

sarana administrasi perpajakan dan sebagai tanda

pengenal diri bagi Wajib Pajak didalam

(76)

Fungsi NPWP

untuk mengetahui identitas Wajib Pajak

untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak

dan dalam pengawasan administrasi perpajakan

untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen

perpajakan sehingga semua yang berhubungan dengan

dokumen perpajakan harus mencantumkan NPWP

dokumen perpajakan harus mencantumkan NPWP

untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perpajakan

(misal dalam Surat Setoran Pajak)

Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi

tertentu yang mewajibkan mencantumkan NPWP

dalam dokumen-dokumen yang diajukan (misal

Dokumen Import, dokumen Eksport)

(77)

Yang Wajib mendaftarkan diri dan

melaporkan usaha:

wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas dan penghasilan nettonya di atas PTKP

wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha

atau pekerjaan bebas apabila sampai degan satu bulan

memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi

PTKP setahun

wajib pajak orang pribadi melakukan kegiatan usaha di

wajib pajak orang pribadi melakukan kegiatan usaha di

beberapa tempat wajib mendaftarkan diri ke KPP yang

wilayah kerjanya meliputi tempat-tempat kegiatan wajib

pajak

kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula “wanita kawin”

yang dikenakan pajak secara terpisah karena:

hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim

dikehendaki secara tertulis berdasrkan perjanjian pemisahan

(78)

wajib pajak badan didirikan seperti PT, CV, Firma, Kongsi,

Yayaan, Perkumpulan, Lembaga, Koperasi, BUMN, Ormas,

Orsospol wajib melaporkan usahanya adalah setiap

pengusaha yang dikenakan pajak pertambahan nilai yang:

menyerahkan barang kena pajak omsetnya diatas 360 juta

menyerahkan jasa kena pajak omsetnya diatas 180 juta

menyerahkan jasa kena pajak omsetnya diatas 180 juta

Pengusaha ini wajib melaporkan untuk dikukuhkan

sebagai PKP dan kepadanya diberikan Nomor

(79)

Tempat pendaftaran dan melaporkan usahanya

Seluruh BUMN/BUMD di DKI dan Bendaharawan terdaftar di KPP

PND

PMA tidak masuk bursa di KPP PMA (PMA I, PMA II, PMA III,

PMA IV, PMA V)

WP PMA yang berkedudukan di Pulau Batam, Bintan, Karimun atas

permohonan WP yang bersangkutan terdaftar di KPP Batam

Badan dan orang asing terdaftar di KPP Badora

Badan dan orang asing terdaftar di KPP Badora

Wajib pajak perusahaan masuk bursa kecuali BUMN/BUMD – WP

PAMA yang berkedudukan di pulau Batam, Bintan, Karimun atas

permohonan yang bersangkutan terdaftar di KPP Perusahaan

Masuk Bursa

BUMD di luar DKI terdaftar di KPP setempat

(80)

Cara Mendaftarkan diri

Wajib Pajak yang akan mendaftarkan diri wajib mengisi

formulir pendaftaran Wajib Pajak

Pengisian dan penandatanganan formulir dapat dilakukan

oleh Wajib Pajak sendiri atau oleh orang lain yang diberi kuasa

khusus

Penyampaian formulir pendaftaran Wajib Pajak yang telah

Penyampaian formulir pendaftaran Wajib Pajak yang telah

(81)

Lampiran yang Diperlukan pada Formulir

Pendaftara

Wajib Pajak orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau

pekerjaan bebas

- Fotokopi KTP/KK bagi penduduk

- Fotokopi KTP/KK bagi penduduk

Indonesia.

(82)

Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha

atau pekerjaan bebas

Fotokopi KTP/KK bagi penduduk Indonesia

Paspor dan Surat Keterangan Tempat Tinggal dari

Paspor dan Surat Keterangan Tempat Tinggal dari

instansi yang berwenang sekurang-kurangnya

lurah atau kepala desa bagi Wajib Pajak Orang

Asing

(83)

Bendaharawan sebagai Wajib Pajak

Pemungut/Pemotong

Fotokopi Surat penunjukkan sebagai

Fotokopi Surat penunjukkan sebagai

bendaharawan

(84)

Wajib pajak badan :

fotokopy akte pendiri

fotokopy KTP salah satu pengurus

fotokopy SIUP/SITU dari instansi yang berwenang

Surat kuasa apabila dikuasakan

Surat kuasa apabila dikuasakan

Joint operation :

melampirkan fotokopy perjanjian kerjasama sebagai

joint operation

(85)

Cara penomoran NPWP, NPKP, Nomor Seri

Faktur Pajak

NPWP terdiri dari 15 digit

 8 digit kode administrasi wajib pajak  1 angka nomor cek digit

 6 digit kode administrasi kantor pelayanan pajak contoh: 0x.xxxxxxxx. x. xxx. xxx = 05.157.994.4.411.000

di depan 8 angka terdapat kepala nomor

 kepala 00 bendaharawan pemerintah pusat/daerah  kepala 01 wajib pajak badan, cadangan no 02 dan 03

kepala 04 dan 06 wajib pajak orang pribadi, cadangan 07,08,09

 kepala 04 dan 06 wajib pajak orang pribadi, cadangan 07,08,09

 kepala 05 wajib pajak pegawai negeri sipil

apabila wajib pajak tersebut tunggal tidak mempunyai cabang dalam satu

KPP maka 0x.xx.xxxx.x.xxx.000

jika dalam satu KPP ada beberapa cabang usaha, misalnya wajib pajak orang

pribadi maka:

04.xxxxxx.x.xxx.001 cabang ke 1

04.xxxxxx.x.xxx.002 cabang ke 2

(86)

Perubahan data dan pindah Kantor Pelayanan

Pajak

Jika wajib pajak pindah alamat masih dalam satu KPP

atau ganti nama orang , ganti nama perusahaan.

Wajib pajak mengisi perubahan data/pemutahiran

data. Jika pindah alamat lain berarti keluar dari

kantor pelayanan pajak setempat. Wajib pajak

(87)

Penghapusan NPWP

wajib pajak orang pribadi meninggal dunia dan tidak meninggalkan

warisan

wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta/penghasilan

warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai subyek pajak

selesai dibagi

wajib pajak badan yang dibubarkan secara resmi berdasrkan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

bentuk usaha tetap yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya

sebagai BUT

wajib pajak orang pribadi yang memenuhi syarat lagi untuk

digolongkan wajib pajak.

Untuk pengukuhan PKP dihapus dalam hal:

1. PKP pindah alamat ke KPP lain

2. Dibubarkan

(88)

Syarat – syarat penghapusan

bagi wajib pajak orang pribadi yang meninggal dunia, disyaratkan

adanya pemberitahuan tertulis dari ahli waris dilampiri akte

kematian atau surat keterangan dari instansi berwenang

bagi Wajib Pajak wanita kawin disyaratkan adanya dokumen

tertulis seperti fotokopi surat nikah/akte perkawinan

warisan selesai dibagi surat pernyataan tentang selesainya warisan

dibagi kepada ahli waris

dibagi kepada ahli waris

wajib pajak badan dengan akte pembubaran dan neraca likuidasi

surat atau dokumen yang menyatakan BUT telah berubah bentuk

atau hasil laporan pemeriksaan yangmenyatakan WP tersebut

bukan lagi BUT

telah melunasi utang pajak, jika punya utang pajak

(89)

KUP

(90)

PELAPORAN

PELAPORAN PAJAK KE KPP DOMISILI MENGGUNAKAN SPT.

Surat Pemberitahuan (SPT)

merupakan dokumen yang menjadi alat kerja sama antara

wajib Pajak dan administrasi pajak, yang memuat data-data

yang diperlukan untuk menetapkan secara tepat jumlah

yang diperlukan untuk menetapkan secara tepat jumlah

pajak yang terutang.

Pasal 1 butir 10 UU KUP dijelaskan bahwa:

Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak

digunakan untuk melaporkan penghitungan dan

(91)

Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

bagi Wajib Pajak

memberikan data dan angka yang relevan dengan penghitungan

kena pajak

menentukan besarnya pajak yang harus dibayar

melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah

dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan, pemungutan

pihak lain dalam satu tahun pajak, atau bagian tahun pajak (Wajib

Pajak Penghasilan)

Pajak Penghasilan)

melaporkan pembayaran dari kegiatan pemotongan atau

pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain (Wajib Pajak

Penghasilan)

(92)

Jenis Surat Pemberitahuan

ada 2

macam, yaitu:

SPT masa adalah surat yang oleh wajib pajak

digunakan untuk melaporkan penghitungan

dan atau pembayaran pajak yang terutang

dalam masa pajak.

dalam masa pajak.

SPT tahunan adalah surat yang oleh wajib

pajka digunakan untuk melaporkan

(93)

Macam-macam Surat Pemberitahuan (SPT)

(SK MK No. 534/KMK 04/2002)

SPT masa PPh Pasal 21/26

SPT masa PPh Pasal 22

SPT masa PPh Pasal 23/26

SPT masa PPh pasal 25

SPT masa PPh pasal 4 ayat 2

SPT masa PPh pasal 15

SPT masa Pajak Pertambahan Nilai

SPT masa Pajak Pertambahan Nilai

SPT masa Pajak Pertambahan Nilai bagi pemungut

SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi PKP pedagang eceran

SPT masa pemotongan PPh atas bunga deposito/tabungan/diskonto/SBI/Jasa

giro

SPT masa PPh transaksi penjualan saham

SPT masa PPN dan PPnBM

SPT tahunan PPh wajib pajak badan kode SPT 1771 dan 1771 S

SPT tahunan PPh wajib pajka badan pembukuan bahasa inggris

SPT tahunan wajib pajak orang pribadi SPT 1770 dan SPT 1770 S

(94)

Batas Waktu Penyampaian SPT

Penyampaian SPT diatur jangka waktunya

untuk:

SPT masa selambat-lambatnya 20 hari setelah akhir

masa pajak

SPT tahunan, selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir

SPT tahunan, selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir

tahun.

Untuk menentukan batas waktu penyampaian

batas waktu SPT dimasukkan, harus diketahui

terlebih dulu tahun pajak yang digunakan

(95)

Permohonan Perpanjangan

Penyampaian SPT

Pasal 3 ayat 4 dan 5 UU KUP menyatakan bahwa

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan

perpanjangan untuk waktu penyampaian SPT

tahunan. Dengan cara mengisi formulir yang

tahunan. Dengan cara mengisi formulir yang

tersedia di kantor pelayanan pajak,

masing-masing rangkap dua. Dalam permohonan

secara tertulis itu diajukan sebelum tanggal 25

sebelum batas akhir penyampaian SPT

(96)

Di dalam permohonan tersebut harus

dicantumkan:

alasan mengajukan permohonan

membuat perhitungan sementara pajak

terutang dalam satu tahun

terutang dalam satu tahun

(97)

Pembetulan Surat Pemberitahuan

(Pasal 8 KUP)

Terhadap kekeliruan dalam pengisian SPT yang dibuat oleh wajib pajak

masih terbuka baginya hak untuk melakukan pembetulan atas

kemauan sendiri dalam jangka waktu 2 tahun sesudah berakhirnya

masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak dengan syarat Ditjen

Pajak belum melakukan pemeriksaan.

Cara membetulkan SPT:

Cara membetulkan SPT:

mengajukan permohonan secara tertulis

mengisi SPT pembetulan yang baruTerhadap kekeliruan dalam

(98)

KUP

(99)

Penerbitan surat ketetapan pajak hanya terbatas pada

wajib pajak tertentu yang disebabkan ketidakbenaran

pengisian SPT. Dapat juga karena ditemukan data fiscal

yang tidak dilaporkan dengan kata lain wajib pajak tidak

patuh memenuhi kewajiban yang telah ditentukan oleh

peraturan wajib pajak yang berlaku.

Sanksi

administrasi

yang

diterapkan

dalam

surat

Sanksi

administrasi

yang

diterapkan

dalam

surat

ketetapan pajak adalah sanksi administrasi berupa bunga,

denda, kenaikan.

(100)

Jenis surat ketetapan pajak

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

2. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan (SKPKBT)

Tambahan (SKPKBT)

(101)

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

(102)

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Tambahan (SKPKBT)

SKPKBT adalah surat keputusan yang

menentukan tambaha

Referensi

Dokumen terkait

Dalam game berjenis FPS biasanya pemain akan menggunakan mouse dan keyboard untuk mengendalikan karakternya, tetapi selain menggunakan kedua alat tersebut para pemain

mual muntah pasca kemoterapi untuk penyakit kanker payudara pada pasien rawat.. inap di

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA COMPUTER ASSISTED TEST INSTANSI :

Juga untuk menanyakan hal yang berkaitan dengan waktu, tempat, keadaan, jumlah, baik yang berakal maupun yang tidak. • Ayyu = digunakan untuk menanyakan dengan mengkhususkan salah

jelas. serta didukung oleh komitmen vang kuat dari semua Guru dan staf di SMKTI Negeri 6 dan BLPT Bandung, maka tidak mustahil UP SMK akan menjelma menjadi perusahaan dalam sekolah

Hasyim (Masyarakat desa pringgoboyo). Kegiatan pendidikan yang dimiliki oleh Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul. Ummah telah dikatakan cukup,

Pearce dan Robinson (2016:366) menyatakan bahwa kepemimpinan organisasi merupakan suatu proses dan praktek dari pelaksana kunci untuk mengarahkan anggota organisasi ke

DARUSSALAM 1990.. Us£he untuk r.cneiptalwn kebersihan ling lwngan hidup. p ortisipDSi semua wa.rgn o8.syera!tat un - tuk nendukung pro~rem tersebut. Penelitian lni