BANDUNG BARAT BERBASIS WEBSITE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh:
Andri Sutisna 1.05.10.562
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
vi LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR SIMBOL ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7
1.5. Batasan Masalah... 8
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.7. Sistematika Penulisan... 9
vii
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 12
2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 14
2.2. Pengertian Informasi ... 16
2.2.1. Siklus Informasi ... 16
2.2.2. Kualitas Informasi ... 17
2.2.3. Nilai Informasi ... 18
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 18
2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 19
2.4. Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis ... 22
2.4.1. Pengertian Alumni ... 22
2.4.2. Pondok Pesantren ... 22
2.4.3. Surat Undangan Elektronik ... 22
2.5. Tinjauan Perangkat Lunak ... 23
2.5.1. Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) ... 23
2.5.2. Pengertian MySQL... 24
2.5.3. Pengertian Adobe Dreamweaper... 24
2.5.4. Pengertian Xampp ... 24
2.5.5. Pengertian Internet ... 24
2.5.6. Pengertian Web/Situs ... 25
2.5.7. Pengertian WWW (World Wide Web) ... 25
viii
2.5.11. Pengertian CSS (Cascading Style Sheet) ... 28
2.5.12. Pengertian HTTP ... 29
2.5.13. Pengertian Web Server ... 30
2.5.14. Pengertian Web Browser... 30
2.5.15. Pengertian URL (Uniform Reseource Locator) ... 30
2.5.16. Pengertian DNS (Domain Name System) ... 31
2.5.17. Pengertian Homepage ... 31
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1. Objek Penelitian ... 33
3.1.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah ... 33
3.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren ... 34
3.1.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren ... 35
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 35
3.2. Metode Penelitian... 38
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi) ... 39
3.2.2.2.Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)... 40
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 41
ix
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 49
3.3.1. Analisi Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 50
3.3.1.1. Diagram Use Case Sistem Yang Berjalan ... 50
3.3.1.2. Skenario Use Case Yang Berjalan ... 51
3.3.1.3. Diagram Activity Sistem Yang Berjalan... 53
3.3.2. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 55
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1. Perancangan Sistem ... 57
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 57
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 58
4.1.3.1. Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 60
4.1.3.2. Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 61
4.1.3.3. Diagram Aktivitas (Aktivity Diagram) Yang Diusulkan ... 68
4.1.3.4. Sequence Diagram Yang Diusulkan ... 74
4.1.3.5. Collaboration Diagram Yang Diusulkan ... 81
4.1.3.6. Class Diagram Yang Diusulkan ... 85
4.1.3.7. Componen Diagram Yang Diusulkan ... 86
4.1.3.8. Depeloyment Diagram Yang Diusulkan ... 86
4.1.3.9. Kodifikasi ... 87
x
4.2.3. Perancangan Output ... 93
4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan... 95
4.4. Implementasi ... 95
4.4.1. Batasan Implementasi (Optional) ... 95
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 96
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 97
4.4.4. Implementasi Basis Data ... 97
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 104
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 107
4.4.7. Penggunaan Program ... 112
4.5. Pengujian ... 122
4.5.1. Rencana Pengujian ... 123
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 124
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 130
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 131
5.1. Kesimpulan ... 131
5.2. Saran ... 131
Ferian, Jack. 2001. Menggunakan Internet. Informatika. Bandung.
Hariningsih, S.P. 2005. Teknologi Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Hexagraha, Agus. 2006. Sistem Informasi Berbagai Perspektif. Informatika.
Bandung.
Iswanto, ST. 2007. Membangun Aplikasi Berbasis PHP 5 dan Firebird 1.5. ANDI.
Yogyakarta.
Jogiyanto, H.M. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2005. Analiss dan Desain, Andi Offset. Yogyakarta.
Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek.
Informatika Bandung.
Pudjo Widodo, Prabowo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
Whitten, Jeffery., et all. 2004. Metode Desain & Analysis Sistem. Andi Offset.
Yogyakarta.
Situs/Web:
http://www.ilmukomputer.com
iii
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT karena atas
rahmat hidayah-Nya dan solawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini yang
berjudul “Pembangunan Sistem Informasi E-Invitation Di Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat Berbasis Website”. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh sidang skripsi Program
Strata 1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti,
sehingga dalam penyusunan karya tulis kedepannya dapat lebih baik lagi.
Dengan keterbatasan pengetahuan yang ada, penulis tidak akan dapat
menyelesaikan laporan skripsi ini tanpa peran serta pihak lain. Oleh karena itu
izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada
iv
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan segala kasih sayang, do’a dan
dorongannya baik moril maupun materil.
2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. Selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Citra Noviyasari, S.Si, MT. Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Universitas Komputer Indonesia.
5. R.Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat. Selaku Dosen Wali.
6. Iyan Gustiana, S.Kom, M.Kom. Selaku pembimbing yang telah sabar
membimbing penulis hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf program studi Sistem Informasi Universitas
Komputer Indonesia.
8. KH. Muhammad Ridwan. Selaku pimpinan Pondok Pesantren Menengah
Al Islamiyyah.
9. H. Mohamad Satiri Wahab, M.Pd.I. dan Hj. Hanhan Hasbiyani Ridwan,
S.Pd.I. Selaku Dewan Asatidz Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
atas masukannya kepada penulis.
10.Keluarga besar Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah yaitu para Dewan Asatidz beserta Alumni.
11.Keluarga besar Lembaga Dakwah Kampus LDK UMMI Universitas
Komputer Indonesia, tempat penulis dalam menimba ilmu agama selama
v
12.Teman-teman seperjuangan kelas SI-13 2010 atas kebersamaannya selama
ini.
13.Saudara dirumah, kakak; Dian Fitriyani, adik-adik; Gun Gun Gunawan
dan Adi Saepul Huda, semoga kita menjadi insan yang soleh dan berbakti
kepada kedua orang tua.
14.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan
skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Harapan besar penulis, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan bagi kita semua khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pihak, amin. Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknolologi dizaman modern ini yang semakin pesat dan
kebutuhan informasi yang semakin meningkat dengan berbagai kemudahan yang
terus dikembangkan sehingga manusia dapat mengakses informasi yang
dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Sampai sekarang cara pengembangan dari
bentuk konvensional ke bentuk sistem terkomputerisasi dalam mengolah data dan
informasi supaya lebih cepat sehingga sampai kepada pemakai terus
dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan sistem informasi pada
lembaga-lembaga pemerintahan maupun swasta yang banyak melibatkan
komputer dalam kegiatannya dalam menunjang dan meningkatkan kualitas sistem
pelayanan.
Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah,
menyimpan, dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan.
Perancangan berbasis komputer dengan bahasa pemrograman sangat diharapkan
dapat memecahkan masalah-masalah yang ada. Rancangan aplikasi ini diharapkan
dapat membantu analisa, proses kegiatan, dan perancangan yang tepat mengenai
apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi proses yang masih menggunakan
Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah merupakan sebuah lembaga pendidikan kepesantrenan yang diselenggarakan oleh Yayasan Al-Huda
kecamatan Cikalongwetan kabupaten Bandung Barat yang menyediakan
kajian-kajian keislaman untuk para santri-santrinya dalam menuntut ilmu agama. Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah setiap tahun membuka bagi muda-mudi yang ingin belajar menuntut ilmu agama dari berbagai daerah baik dari luar kota,
adapun yang sambil menempuh pendidikan sekolah formal seperti di MTs, SMP,
Aliyah, SMA, SMK dan Kuliah. Diluar kegiatan pesantren dan setiap akhir masa
pendidikan yaitu bagi santri-santri yang telah menempuh masa pendidikan paling
lama tiga sampai enam tahun atau selama menempuh pendidikan di sekolah
formal Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah mengadakan khataman dan setiap tahun jumlah alumninya selalu mengalami peningkatan ada yang studi
lanjut ada pula yang menjadi pengemban dakwah terjun ke masyarakat. Berikut
hasil survey jumlah alumni Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah.
Di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah selain mengadakan acara
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raz, Haol, Milad, Bakti
Sosial dan acara hajatan kelurga pondok pesantren setiap tahun juga mengadakan
acara silaturahmi tahunan lebih tepatnya tanggal satu muharram tahun baru hijriah
yang khususnya dihadiri oleh para tamu undangan alumni. Dalam pengiriman
surat undangan acaranya tentu sangatlah penting selain untuk kelangsungan
terlaksananya acara juga karena hanya pada acara ini semua alumni yang tersebar
diberbagai daerah baik dari luar kota dapat berkumpul bersilaturahmi dengan para
guru dan rekan-rekan semuanya. Masalah yang terjadi yaitu dalam hal surat
undangan yang masih menggunakan cara konvensional tentunya semakin
banyaknya alumni yang tersebar semakin besar pula baik dalam hal tenaga dan
biaya yang diperlukan untuk mencetak dan mengirim surat undangan sehingga
tidak efektif dan efisien serta permasalahan ketika tidak ada data fisik mengenai
data alumni yang akan di undang seperti alamat sekarang yang dapat berubah
salah satunya karena faktor pemekaran pada suatu wilayah tertentu maka
diperlukan pengelolaan data alumni dengan mengoptimalkan database.
Berdasarkan permasalahn tersebut menjadi gagasan penulis di Ikatan
Keluarga Besar Alumni Al Islamiyyah (IKBA Al Islamiyyah) untuk mengambil judul “Pembangunan Sistem Informasi E-Invitation Di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat Berbasis Website” yang mana penulis tuangkan dalam penelitian ini dan diharapkan dapat memberikan kemudahan
untuk acara silaturahmi tahunan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah dalam hal pengiriman surat undangan seperti menghemat biaya percetakan dan
tersebut dapat dialihkan ke bagian yang lainya dan bagi alumni santri Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat dapat menerima langsung undangan melalui media elektronik secara online dimana saja tanpa mengurangi rasa hormat.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah memuat masalah-masalah yang timbul dari
ketidakefektifan dan ketidakefisienan pada sistem informasi yang ada di Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat. Sedangkan rumusan masalah
merupakan kalimat-kalimat pertanyaan yang didasarkan pada identifikasi
masalah.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas saat ini dapat
diidentifikasikan masalah yang ada pada sistem informasi Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat sebagai berikut.
1. Pengiriman surat undangan yang masih menggunakan cara
konvensional semakin banyaknya alumni yang tersebar semakin besar
pula baik dalam hal tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencetak
dan mengirim surat undangan sehingga tidak efektif dan efisien.
2. Belum ada pengelolaan mengenai data alumni yang akan di undang
seperti alamat sekarang maka diperlukan pengelolaan data alumni
dengan mengoptimalkan database.
3. Tidak adanya konfirmasi sehingga persiapan seperti logistik dan
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka
penulisan merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi diantaranya
sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem pengiriman surat undangan yang sedang berjalan di
Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Bagaimana sistem pengiriman surat undangan yang diusulkan di
Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
3. Bagaimana pengujian sistem yang diusulkan di Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
4. Bagaimana implementasi sistem yang diusulkan di Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membangun
sistem informasi undangan elektronik dari konvensional menjadi sistem
terkomputerisasi berbasis website dan pengelolaan data alumni guna untuk mempermudah pengiriman surat undangan acara silaturahmi tahunan tahunan
di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem pengiriman surat undangan di Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Untuk membuat usulan sistem pengiriman surat undangan di Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
3. Untuk menguji sistem yang diusulkan di Pondok Pesantren Menengah
Al Islamiyyah Bandung Barat.
4. Untuk mengimplementasikan sistem yang diusulkan di Pondok
Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi atas 2 bagian yaitu Kegunaan
Praktis dan Kegunaan Akademis. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai
berikut.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Berikut kegunaan praktis dari pembuatan sistem informasi undangan
elektronik sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan ilmu
pengetahuan baik dari segi teori maupun praktek di bidang teknologi
informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi
undangan elektronik di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
Untuk memperkaya keilmuan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan penelitian ini khususnya dibidang manajemen informatika
mengenai sistem informasi.
3. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran baik berupa ide atau gagasan dan inspirasi kepada peneliti
lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir
dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Berikut kegunaan akademis dari pembuatan sistem informasi undangan
elektronik sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai acuan perancangan
sistem informasi dan diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait
dengan sistem informasi pengiriman surat undangan acara silaturahmi
tahunan bagi para alumni Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
2. Bagi lembaga
Dapat memberikan alternatif bagi lembaga untuk memperbaiki
atau memperbaharui sistem yang ada sehingga kemajuan lembaga akan
dapat dipantau setiap saat oleh pengelola.
Serta sebagai acuan dan tambahan kepustakaan bagi peneliti
lain bagaimana penerapan sistem informasi undangan elektronik di
Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
1.5. Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam pembuatan penelitian ini, maka penulis akan
membatasi masalah berdasarkan topik permasalahan yang diangkat supaya
pembahasan terfokus pada pemecahan masalah-masalah yang teridentifikasi,
diantaranya sebagai berikut.
1. Masalah yang dibahas hanya meliputi pengiriman surat undangan dan
pengelolaan data alumni santri Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
Bandung Barat.
2. Perancangan sistem informasi yang diusulkan hanya meliputi pengiriman
surat undangan dan pengolahan data alumni santri pondok pesantren
Menengah Al Islamiyyah bandung barat.
3. Perancangan aplikasi yang diusulkan berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi atau tempat penelitian bertempat di Pondok Pesantren Menengah
Al Islamiyyah Cikalongwetan Bandung Barat. Alamat Jl. Raya Purwakarta. Karanganyar, desa Mandalamukti, kecamatan Cikalongwetan kabupaten Bandung
Barat. Kode Pos: 40556. Telepon: (022) 6970815.
Lama dan Waktu penelitian yang dilakukan penulis dapat dilihat pada
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Untuk mempermudah dalam pembuatan skripsi, perlu diperhatikan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu Sistematika Skripsi yang baik dan benar sangat
diperlukan. Secara garis besar skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
awal, isi dan akhir. Cukup sederhana, berikut adalah sistematika skripsi secara
Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan,
pernyataan keaslian, abstrak, abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar simbol.
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang,
permasalahan, tujuan, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan
waktu penelitian, serta sistematika penulisan.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Yaitu bab yang menguraikan tentang kajian pustaka baik dari
buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang mendukung
penelitian ini.
3. BAB III : OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Yaitu bab yang menguraikan tentang objek penelitian, variabel,
metode penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan
pembahasan dari data yang telah diperoleh.
5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Yaitu bab yang berisi kesimpulan hasil dan saran serta hasil
penelitian.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:1) Suatu sistem dapat didefinisikan dalam dua
kelompok pendekatan. Yang pertama pendekatan sistem lebih menekankan pada
prosedur. Menurut Jerry Fitz Gerald, Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Yang kedua pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan, Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen
yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan sistem adalah suatu
kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
dan bekerja bersama - sama sesuai dengan aturan yang diterapkan sehingga
membentuk suatu tujuan yang sama. Dimana dalam sebuah sistem bila terjadi satu
bagian saja yang tidak bekerja atau rusak, maka suatu tujuan bisa terjadi kesalahan
2.1.1. Bentuk Umum Sistem
Bentuk sistem terdiri atas masukan (input) pengolahan (process) dan
keluaran (output). Namun sistem dapat dikembangkan hingga menyertakan
media penyimpanan (database). Pada sistem informasi biasanya adalah
sistem terbuka. Adapun sistem terbuka mempunyai arti sistem tersebut dapat
menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitar.
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
Sumber : (Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain)
2.1.2. Karakteristik Sistem
Ada beberapa karakteristik sistem menurut Jogiyanto (2005:3) dalam
buku analisis dan desain, suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik
yaitu:
1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (components) yang
saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen dari suatu sistem biasanya dikenal dengan
subsistem. Subsistem ini mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri
dalam menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem juga mempunyai sistem yang lebih besar
yang dikenal dengan Suprasistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
sistem yang satu dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Dengan adanya batas sistem ini maka sistem dapat membentuk suatu
kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem
yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan
kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem /
subsistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari sistem adalah apapun diluar
batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar yang
bersifat menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang
pengaruhnya, sedangkan lingkungan yang bersifat merugikan harus
dimusnahkan dan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi dari
sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan,
sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke
subsistem lainnya. Dengan kata lain melalui penghubung ini output dari
suatu subsistem akan menjadi input dari subsistem lainnya.
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input).
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Sasaran sistem
Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem abstrak (abstract system) dan Sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologika, yaitu sistem
yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.
Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya
2. Sistem tertentu (deterministic system) dan Sistem tidak tentu
(probabilistic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
3. Sistem terbuka (open system) dan Sistem tertutup (closed system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.
4. Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human
mode system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem
buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
2.2. Pengertian Informasi
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu
yang memiliki arti yang sangat penting dalam mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum, definisi informasi menurut
Jogiyanto (2003:8) “Informasi adalah data yang sudah diproses atau diolah
sehingga mempunyai nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan yang disampaikan melalui media kertas (HardCopy),
tampilan (Display) atau sarana (Audio)”.
Dari uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa informasi
merupakan data yang sudah diolah atau diproses menjadi bentuk yang lebih
berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
yang nyata yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
2.2.1. Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:8) Data merupakan bentuk yang paling
sederhana dan belum bisa menjadi suatu informasi. Untuk itu perlu diolah
lebih lanjut melalui suatu model. Dari data kemudian diolah dengan model
tertentu menjadi informasi. Kemudian penerima menerima informasi tersebut,
membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu
tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut
akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Oleh John Burch siklus ini disebut siklus
informasi (informasion cycle) atau siklus pengolahan data (data processing
Gambar 2.2 Siklus Informasi
(Sumber: Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain )
2.2.2. Kualitas Informasi
Menurut jogiyanto (2005:10) Kualitas dari informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, artinya informasi bebas dari kesalahan-kesalahan tidak
bias ataupun menyesatkan, akurat dapat diartikan bahwa informasi itu
dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat informasi
tersebut diperlukan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Didalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah
usang tidak lagi ada nilainya, apabila informasi terlambat datang
sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan hal tersebut
3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan
dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.
Informasi yang disampaikan harus dapat bermanfaat bagi pemakainya.
Di dalam menghasilkan informasi yang berkualitas peran manusia
tetap paling dominan, dikatakan dominan karena hanya sebagian kecil
yang dapat dilakukan oleh alat untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas.
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) Nilai informasi ditentukan dari dua hal
yaitu manfaat dan biaya. Suatu sistem dikatakan bernilai apabila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga sulit untuk
menghubungkan suatu bagian informasi dengan biaya untuk memperolehnya,
karena sebagian besar informasi dinikamati tidak hanya oleh satu pihak di
dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis
ditaksir nilai-nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya
dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) “Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk mengsilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Save, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 4. Output, yaitu kegiatan untuk mengsilkan laporan dari suatu proses
informasi.
5. Check, yaitu suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai denagn yang diharapkan.
2.3.1. Komponenn Sistem Informasi
Jogiyanto (2005:11) Menurut John Burch dan Gary Grundnitski
mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok
masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output
block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut
masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
Pemakai Pemakai
Gambar 2.3 komponen sistem informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain)
Dibawah ini adalah penjelasan dari masing-masing blok yang
sudah disebutkan di atas:
1. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.
4. Blok Teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
Input Model Output
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
(human atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui
teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah
operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis
telekomunikasi, analis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.
5. Blok Basis Data, basis data (database) merupakan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data
perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna
untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali, dapat hal yang banyak merusak sistem informasi, seperti
misalnya bencana alam, api temperatur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri,
kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4. Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis
Adapun teori-teori pada kasus yang di analisis untuk memperjelas
pengertian tentang kasus yang di analisis sebagai berikut.
2.4.1. Pengertian Alumni
Alumni berasal dari kata alumnus yang artinya tamatan atau lulusan.
Oleh karena itu, alumni dapat diartikan seseorang yang telah lulus atau tamat
dari suatu sekolah atau perguruan tinggi dalam jangka waktu tertentu.
2.4.2. Pondok Pesantren
Pondok pesantren, atau disebut pondok saja, adalah sekolah islam
berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren
bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Qur’an dan as-Sunah,
dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa Arab.
2.4.3. Surat Undangan Elektronik
Surat undangan elektronik adalah suatu cara untuk mengirimkan surat
undangan dalam format data elektronik dari satu komputer ke komputer
lainnya. Surat undangan yang dibuat dengan pengolahan kata yang
menghasilkan suatu dokumen dan kemudian dikirimkan secara elektronik
dengan menggunakan komputer, komputer tesebut terhubung dengan
komputer lainnya misalkan dengan modem dan melalui jalur tersebut surat
Ketika kita mengirimkan surat undangan ke pengguna komputer
lainnya, surat undangan tersebut dikirimkan dari komputer anda, kemudian
melalui komputer yang ada ISP (Internet Service Provider) kemudian sampai
ke internet, lalu menuju ke komputer penerima surat undangan tadi untuk
diteruskan kepenerimanya.
2.5. Tinjauan Perangkat Lunak
Berikut ini adalah tinjauan singkat tentang perangkat lunak yang
digunakan penulis untuk membantu penulisan dan pembuatan penelitian ini.
2.5.1. Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (PHP : Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk Scripting, yang disebut sebagai program scripting yang berjalan dibawah halaman Browser misalnya seperti Mozila. Sistem kerja dari program ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler. Pada bahasa Interpreter, script mentahnya tidak harus diubah kedalam bentuk Source Code. Sehingga pada saat menjalankan bentuk program, kode dasar secara langsung akan dijalankan tanpa harus melalui
proses pengubahan kedalam bentuk Source Code. Kekurangan dari bentuk Interpreter adalah program pembuatnya harus selalu tersedia dan berjalan saat kita mengaktifkan program yang dibuat, sehingga hasil dari program ini
sebenarnya bukan merupakan program yang dapat dieksekusi secara mandiri
2.5.2. Pengertian MySQL
MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational
Database Management System/RDMS) seperti halnya Oracle, PostgreSQL, Microsoft SQL. MySQL jangan disama-artikan dengan SQL (Strcture Query
Language) yang didefinisikan sebagai sintaks perintah-perintah tertentu dalam bahasa (program) yang digunakan untuk mengelola suatu database.
2.5.3. Pengertian Adobe Dreamweaver
Dreamweaver merupakan software yang digunakan oleh Web desainer
maupun Web programmer dalam mengembangkan Web. Hal ini disebabkan
ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu
meningkatkan produktivitas dalam desain maupun membangun sebuah Web.
2.5.4. Pengertian Xampp
Xampp adalah satu paket komplit web server yang mudah dipasang diberbagai sistem operasi. Dalam paketnya sudah terkandung Apache (web
server), MySQL (database), PHP (server side scripting), dan berbagai pustaka bantu lainnya. Xampp tersedia untuk Linux, Windows, Macos
maupun Solaris sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform.
2.5.5. Pengertian Internet
Istilah internet di dapat dari singkatan interconnected computer networks yang bisa diartikan sebagai jaringan komputer tanpa batas yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya diseluruh penjuru
informasi secara cepat dan tanpa batas waktu. Internet hadir untuk
memberikan kemudahan pada manusia dalam menjelajah dunia dan mencari
informasi secara cepat. Istilah ini biasa disebut dengan Browsing atau surfing.
Biasanya halaman suatu website dibuat dengan bahasa program HTML
(Hypertext Markup Language) untuk menampilkan informasi. Seiring
perkembangan zaman, kini tampilan website lebih bervariasi, tetapi sekarang
sudah bisa untuk Gambar, Video bahkan Flash.
2.5.6. Pengertian Web/Situs
Menurut Y.Maryono (2008:6) Situs dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar
gerak, suara dan atau gabungan dari semuannya itu baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan link-link.
2.5.7. Pengertian WWW (World Wide Web)
Menurut Y.Maryono (2008:8) World Wide Web (WWW) merupakan suatu kumpulan informasi pada beberapa server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet. Informasi-informasi dalam web mempunyai link-link yang menghubungkan informasi tersebut ke informasi
lain didalam jaringan internet untuk digunakan bersama. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi
2.5.8. Pengertian HTML (Hypertext Markup Language)
HTML singkatan dari Hypertext Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang
berjalan dihalaman web. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page.
Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. “Elemen” merupakan istilah
bagi komponen-komponen dasar pembentuk dokumen HTML. Beberapa
contoh elemen adalah: head, body, table, paragraph, dan list. Elemen dapat berupa teks murni, atau bukan teks, atau keduanya. Penandaan berbagai
elemen dalam suatu dokumen HTML menggunakan tag (markup)
2.5.9. Editor HTML
Fasilitas editor yang digunakan dalam pemrograman HTML
merupakan editor-editor teks regular atau word processor regular, seperti Notepad ataupun fasilitas editor lainnya yang dapat menyimpan dokumen
dalam format HTML. Disamping itu editor yang sifatnya “what you see is
what you get” sudah menjadi satu bagian dari aplikasi browser, baik itu
Internet Explorer maupun Netscape Navigator dan mulai muncul
aplikasi-aplikasi sejenis yang membantu mempercepat merancang program HTML,
seperti HTML pad, Microsoft Front Page, dan masih banyak lagi.
2.5.10.Pengertian Java Script
dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT, berikut contoh pengguna javascript:
1. Script pada bagian head
Script ini akan dieksekusi ketika dipanggil biasanya berbentuk function
atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu. Peletakan script di head akan menjamin script di-load terlebih dahulu sebelum digunakan atau
dipanggil.
Script ini dieksekusi ketika halaman di-load sampai di bagian <body>.
Ketika menempatkan script pada bagian <body> berarti antara isi dan
JavaScript dijadikan satu bagian.
<html><head></head><body>
<script type=”teks/javascript”>
...
</script></body></html>
Jumlah JavaScript di <head> dan <body> yang ditempatkan pada dokumen
tidak terbatas.
Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama
dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukan
jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman. Maka
JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen HTML
dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokumen
HTML. Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi js.JavaScript:
js/xxx.js document.write (“pesan ini tampil ketika halaman di-load”); Untuk
menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut “src” pada tag <script>
pada halaman HTML-nya.
<html><head></head><body>
<script src=”xxx.js”></script>
<p>Script diatas berada di berkas “xxx.js” (eksternal) </p></body>
</html>
2.5.11.Pengertian CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Wahyu Sya’ban (2010:37) “Cascading Style Sheet (CSS)
merupukan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan
seragam”.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada
teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna
mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas,
untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita
untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3.
CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar
bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi tersebut dari CSS
yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website.
CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf
(font), tampilan pada table (table layout) dan media tipe untuk printer.
Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih
dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni @media query. Selain itu, banyak fitur baru pada
CSS3 seperti: multiple background, radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.
2.5.12.Pengertian HTTP
Server HTTP umumnya digunakan untuk melayani dokumen hypertext, karena HTTP adalah protokol dengan overhead yang sangat rendah, sehingga pada kenyataan navigasi informasi dapat ditambahkan
langsung ke dalam dokumen dan dengan demikian protokolnya sendiri tidak
harus mendukung navigasi secara penuh seperti halnya protokol FTP dan
2.5.13.Pengertian Web Server
Web server atau lebih tepatnya world wide web server adalah server internet yang mampu melayani koneksi transfer data dalam protokol HTTP
(hypertext transfer language). Web server saat ini merupakan inti dari beberapa server internet selain e-mail server, ftp, dan news server. Hal tersebut bisa dimaklumi karena web server telah dirancang agar dapat melayani beragam jenis data, mulai dari text, hypertext, gambar (image), suara, gambar tiga dimensi, plug-in, dan sebagainya.
2.5.14.Pengertian Web Browser
Menurut Anhar.ST (2010:6) Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari Web server. Software tersebut kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga
pemakai dapat dengan mudah melakukan ”point dan click” untuk pindah
antara dokumen, seperti Internet Explorer 7, Firefox, Opera, Crome, Safari,
dan seterusnya.
2.5.15.Pengertian URL (Uniform Resource Locator)
Salah satu bagian dari internet yang patut dikenali adalah URL
(Uniform Resource Locator), yaitu sarana yang digunakan untuk menentukan
alamat yang dipakai ketika kita mengakses internet (website/homepage).
Protokol yang biasa digunakan antara lain http, ftp, mailto, dan
sebagainya. NamaHost merupakan nama host yang dipanggil atau bisa juga
berupa Internet Protokol (IP).
Target adalah bagian yang menjadi tujuan link (nama file tertentu
yang dipanggil), contohnya index.html. Biasanya, index.html merupakan
nama file standar yang dipanggil di halaman paling muka.
2.5.16.Pengertian DNS (Domain Name Sistem)
Komputer-komputer di internet menggunakan suatu format penamaan
standar untuk mempermudah pengelolaan server komputer di internet yang berkembang dengan cepat. Sistem penamaan server komputer ini adalah Domain Name System (DNS). DNS merupakan suatu tingkat-tingkat domain, yang merupakan kelompok komputer-komputer yang terhubung ke internet.
Sebagai contoh, dalam penulisan URL terdapat akhiran .com, itu berarti
menandakan sebuah organisasi komersial. Contoh lain misalnya .gov yang
menandakan lembaga pemerintahan dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.5.17.Pengertian Homepage
Setiap situs memiliki sebuah homepage, yaitu sebuah halaman utama
bagi sebuah situs. Halaman inilah yang mengaitkan dengan halaman-halaman
yang tersimpan, yang telah di-link untuk menghubungkan suatu informasi
33
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah yang beralamat di Karanganyar, desa Mandalamukti, kecamatan Cikalongwetan,
kabupaten Bandung Barat.
3.1.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
Pondok Pesantren Al Islamiyyah Kampung Karanganyar Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat,
didirikan oleh K.H Muhammad Ridwan atas nama keluarga dan masyarakat
pada tanggal 20 April 1969, dan diresmikan oleh Bupati Kabupaten Bandung,
H.R Lily Somantri. Berdiri diatas tanah wakaf Sabilillah Pendidikan Islam
yang luasnya waktu itu ± 1.500 m². Bangunan yang ada 4 buah, 1 Mesjid semi
permanen, 1 Madrasah dan Pondok Santri Putra 2 lantai, bangunan panggung
lantai talupuh bambu, 1 Rumah Kiai dan Pondok Santri Putri bangunan
panggung lantai papan, 1 jamban. Santri menetap putra putri 17 orang, santri
tidak menetap putra putri 65 orang, Kiai 1 orang, Mudaris 2 orang.
Alhamdulillah atas rahmat Allah yang Ar-Rohman Ar-Rohim, Pondok Pesantren Al Islamiyyah setelah berdiri 42 tahun sampai dengan tahun 2013, telah berkembang dengan baik, luas komplek Pondok Pesantren menjadi 5.000
luar komplek Pesantren, yaitu di MTs, Aliyah, SMA, SMK dan Kuliah.
Sedangkan yang tidak bersekolah diwajibkan mengikuti program paket.
Karena di dalam komplek tidak ada sekolah, maka Pesantren ini termasuk
Salafi.
Untuk kekuatan hukum, Pondok Pesantren Al Islamiyyah berada dalam
naungan Yayasan Al-Huda Cikalongwetan yang terdaftar di Kementerian
Hukum dan HAM. Dalam ikut mengisi pendidikan formal, Pondok Pesantren
Al Islamiyyah melalui Yayasan Al-Huda mendirikan Raudhatul Athfal, MTs, Aliyah, kursus Bahasa Inggris. Dalam perguruan tinggi bekerja sama dengan
Fakultas Tarbiyah Yamisa Bandung. Untuk pendidikan khusus Tahfidz
Al-Qur’an bekerja sama dengan Lembaga Tahfidz Al-Qur’an Al-Askar Bogor.
Para Hafidz yang telah lulus melanjutkan kuliah di Cairo Mesir dan Yaman.
3.1.2. Visi dan Misi Pondok Pesantren
Adapun visi dan misi yang ada pada Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat sebagai berikut :
1. Do’a
Semoga Islam teguh, kokoh berkembang dan lestari sampai akhir
zaman.
2. Harapan, Kesatuan dan Persatuan
Dalam kenyataan, di dalam kalangan umat Islam ada beberapa macam
Al-Qur’an dan Al-Hadits, adalah satu dan saudara, karena satu dalam hakekat
yaitu Islam, walaupun berbeda dalam sifat, dalam kenegaraan disebut Bhineka
Tunggal Ika. Adanya perbedaan merupakan Rahmat dan keindahan
3. Idaman
Kehidupan yang Islami, selamat serta bahagia lahir batin dunia dan
akhirat.
3.1.3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren
Berikut adalah struktur organisasi yang ada pada Pondok Pesantren
Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah
3.1.4. Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi tugas masing-masing bagian yang ada pada struktur
organisasi diatas sebagai berikut :
1. Ketua Tugas
1. Memimpin organisasi Pondok Pesantren secara umum
2. Bertanggung jawab atas segala urusan Pondok Pesantren
3. Berusaha meningkatkan aktivitas Pondok Pesantren
4. Menandatangani surat-surat bersama sekretaris
2. Sekretaris Tugas
1. Mengatur administrasi Pondok Pesantren secara umum
2. Mengonsep dan menandatangani surat-surat bersama ketua
3. Mempersiapkan materi rapat
4. Memoderator rapat serta notulis rapat
5. Memberikan perizinan pulang
6. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan kantor
3. Bendahara Tugas
1. Bertanggung jawab atas pengeluaran dan pemasukan keuangan Pondok
Pesantren
2. Melaporkan keluar masuknya keuangan Pondok Pesantren setiap bulan
kepada Ketua Pondok Pesantren
3. Melayani segala kebutuhan Pondok Pesantren
4. Membuat rencana pendapatan dan belanja Pondok Pesantren
5. Bersikap bijak atas penghematan uang Pondok Pesantren
7. Merekap tunggakan pembayaran santri maksimal tiga bulan sekali serta
menindaklanjutinya
8. Memberikan arahan, saran, dan kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan
keuangan tambahan
9. Memberikan teguran, peringatan dan sanksi pada santri yang
menunggak pembayaran
4. Seksi Keamanan Tugas
1. Menangani permasalahan-permasalahan pelanggaran untuk
ditindaklanjuti setelah dimusyawarahkan dengan Pengurus
2. Mengawasi tingkah laku santri baik di dalam maupun di luar Pondok
Pesantren
3. Memberikan pengarahan tentang akhlakul karimah kepada santri
4. Menindaklanjuti santri yang melanggar peraturan sesuai dengan
peraturan yang berlaku
5. Memberikan izin kepada santri sesuai dengan peraturan yang berlaku
5. Seksi Pendidikan Tugas
1. Mengontrol kegiatan Pondok Pesantren
2. Mengontrol dan mendampingi kegiatan belajar di Pondok Pesantren
3. Membantu dan bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh
pelaksanaan kegiatan belajar di Pondok Pesantren
1. Mengadakan kontrol terhadap kebersihan lingkungan Pondok Pesantren
2. Mengatur atas segala kebersihan lingkungan Pondok Pesantren
3. Memelihara dan menangani alat-alat kebersihan
4. Membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran seksi kebersihan
5. Mengatur dan mengontrol jadwal piket Pondok Pesantren
6. Bertanggung jawab atas kebersihan dan keindahan lingkungan Pondok
Pesantren
7. Seksi Perlengkapan Tugas
1. Mengontrol penerangan Pondok Pesantren
2. Mengontrol, menyimpan dan memelihara peralatan Pondok Pesantren
3. Mengusahakan, mengatur dan mengontrol perobatan
4. Betanggung jawab atas santri yang sakit
5. Bertanggung jawab atas peralatan kotor yang berada di tempat-tempat
umum
3.2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:5) “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang
bisnis”.
Dari uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian
dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode
ilmiah secara umum.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada objek penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif dengan
pendekatan studi kasus pada Pondok Pesantren Menengah Al Islamiyyah Bandung Barat.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data selama penelitian
berlangsung, merupakan data-data yang berasal dari dua sumber, yaitu sumber
data primer dan sumber data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
1. Menurut Jogiyanto (2005:623) observasi atau pengamatan
(observation) merupakan salah satu teknik pengumpulan fakta atau
data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk mempelajari
suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan
yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis melakukan
Barat, dimana penulis melakukan pengenalan objek baik lingkungan
kerja, aktifitas, bahan kajian dan objek yang diteliti.
2. Wawancara (interview) telah diakui sebagai pengembangan sistem
informasi. Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai
pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap
muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewer). Disini
penulis melakukan dialog langsung kepada orang yang dianggap bisa
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dengan
melakukan wawancara, sesi tanya jawab dan menanyakan tentang
sejarah perusahaan, struktur organisasi lalu mulai ke bahan untuk
skripsi. Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas fakta-fakta atau
informasi yang diperoleh melalui observasi.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Menurut Ruslan (2003:29) “Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan
informasi yang dikeluarkan diberbagai organisasi atau perusahaan. Seperti
dari buku, media cetak, media elektronik, serta media online dan sumber
lainnya yang berhubungan dengan penelitian”.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan data sekunder adalah data
yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan
tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah dalam
penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan
pengembngan sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan
berorientasi objek (Object Oriented). Menurut Adi Nugroho (2010:4)
Pendekatan berorientasi objek merupakan cara berfikir baru serta berlogika
dalam menghadapi masalah-masalah yang akan diatasi dengan bantuan
komputer. OOP (Object Oriented Programming) mencoba melihat
permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah
entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu.
Pendekatan berorientasi objek terdiri dari OOA (Object Oriented Analysis)
dan OOD (Object Oriented Design). OOA (Object Oriented Analysis)
dimulai dengan menyatakan suatu masalah, analisis membuat suatu model
situasi dari dunia nyata, menggambarkan sifat yang penting. Sedangkan
OOD (Object Oriented Design) merupakan tahap lanjutan OOA, dimana
tujuan sistem diorganisasikan kedalam sub-sistem berdasarkan struktur
analisis dan arsitektur yang dibutuhkan.
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai
tiga karakteristik utama yaitu:
Menurut Nugroho (2005:6) mengartikan pembungkusan sebagai
penggabungan potongan-potongan informasi dan perilaku-perilaku
spesifik yang bekerja pada informasi tersebut, kemudian mengemasnya
menjadi apa yang disebut objek.
2. Pewarisan (Inheritance)
Menurut Whitten (2004:411) Konsep dimana metode dan atau
atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau
digunakan lagi oleh objek kelas lainnya.
3. Polimorfisme
Polimorfisme berarti suatu fungsionalitas yang diimplementasikan
dengan berbagai cara yang berbeda. Pada terminologi berorientasi objek,
ini berarti kita dapat memiliki berbagai implementasi untuk sebagian
fungsionalitas tertentu.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
pengembangan perangkat lunak dengan metode prototype, karena metode ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan
perangkat lunak.
Menurut Abdul Kadir (2003:416), suatu prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan
untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga
Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam mekanisme
pengembangan sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut:
1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan
user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem
dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field research (metode penelitian) /observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap
kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan
uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem
tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan
pemakai.
4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau
harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya
dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai
dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu
5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi
produksi, penulis akan menyelesaikan sesuai dengan masukan terakhir
dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan
sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan yaitu Unified Modeling Language (UML). Menurut Romi Satria Wihono (2013:2) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak yang berparadigma “berorientasi
objek”. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah
sistem berikut beberapa diagram yang digunakan diantaranya:
1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang
diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case
mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya.
2. Class diagram
Class diagram sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan
(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulsi keadaan tersebut (metode/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
3. Activity diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu Activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan
proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
4. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang
terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
5. Collaboration diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, dimana message dari level tertinggi memeiliki nomor 1. Message dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
6. Component diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency)
diantaranya. Komponen perangkat lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi
dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat
juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
7. Deployment diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan