• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Peranti Model Sel Surya Medan Permukaan Belakang Pendopingan Tinggi Fungsi Eksponensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Simulasi Peranti Model Sel Surya Medan Permukaan Belakang Pendopingan Tinggi Fungsi Eksponensial"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknologi Proses

Media Publikasi Karya Ilmiah Teknik Kimia

6(1) Januari 2007: 75 – 81 ISSN 1412-7814

Simulasi Peranti Model Sel Surya Medan Permukaan Belakang

Pendopingan Tinggi Fungsi Eksponensial

Mara Bangun Harahap

Jurusan Fisika FMIPA dan Prodi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed

Abstrak

Kecepatan rekombinasi permukaan efektif SEFF model basis sel surya hubungan tinggi-rendah berdistribusi

ketidakmurnian kerapatan doping fungsi eksponensial telah diteliti. Model diterapkan pada hubungan n-n+(x) sel surya dengan memakai masukan data eksperimen sempitan celah pita energi, waktu hidup dan mobilitas. Simulasi peranti model mengungkap: (a) kecepatan rekombinasi efektif SEFF nyata membatasi voltasi rangkaian

terbuka Voc dan kerapatan arus rangkaian hubung singkat JSC sel surya kristal silikon medan permukaan p+-n-n+

(x), serta (b) sempitan celah pita energi penting dalam memanifestasi batas tersebut.

Kata kunci: pendopingan tinggi, simulasi peranti, solusi analitik, fungsi eksponensial, medan permukaan belakang.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Penelitian sel surya pada dasarnya difokuskan pada dua tujuan utama: pertama, untuk memperoleh model sel surya efisiensi tinggi dengan memanfaatkan teknologi canggih; kedua, untuk memperoleh model sel surya efisiensi rendah dengan memanfaatkan teknologi produksi konsumsi massa. Tujuan manapun yang diprioritaskan, penelitian selalu dimulai dengan mengembangkan model sel surya yang akan diteliti. Pemakaian program komputer sebagai pendukung pengembangan teknologi mikroelektronika menimbulkan dampak positif pada pengembangan desain sel surya. Program komputer dapat memperpendek siklus pengembangan, dan pada gilirannya dapat mengurangi biaya pengembangan. Dengan simulasi komputer, para pendesain model sel surya dapat mengungkap sifat fisika

dari proses dan karakteristik model sel surya yang disimulasikan tersebut. Simulasi komputer dapat mengganti pengujian eksperimen yang mahal. Selain itu, simulasi komputer dapat memeriksa operasi dalam di dalam sebarang peranti dengan mempergunakan simulasi ganda (Penumalli, 1986).

(2)

parameter-parameter yang tercakup dalam persamaan. Berdasarkan temuannya itu, Harahap (1993; 6-10) menerapkan solusi tersebut untuk memodel emiter sel surya memakai profil pendopingan fungsi eksponen. Untuk pendopingan fungsi pangkat, Sudiati et al. (1993) telah memodel emiter sel surya silikon kristal tipe N.

Pada tulisan ini dilaporkan hasil penelitan lanjutan tentang simulasi peranti model basis sel surya memakai daerah medan permukaan belakang (Back Surface Fields: BSF) dengan pendopingan profil fungsi eksponensial. Penelitian yang dilaporakan ini bertujuan untuk memperoleh model yang paling optimal dalam memaksimalkan voltase rangkaian terbuka sel surya.

Perumusan Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah model basis daerah permukaan belakang sel surya silikon kristal pendopingan tinggi memakai profil doping fungsi eksponensial yang paling optimal dalam memaksimalkan voltase rangkaian terbuka sel surya?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: (a) menganalisis hubungan kecepatan rekombinasi permukaan belakang efektif sebagai fungsi ketebalan, dan (b) melihat pengaruh penyempitan sela pita energi terhadap hubungan kecepatan rekombinasi permukaan belakang efektif sebagai fungsi ketebalan.

Manfaat Penelitian

Temuan penelitian diharapkan bermanfaat sebagai: (a) informasi tentang pengembangan perangkat lunak (program komputer) simulasi peranti yang berguna untuk mengganti suatu eksperimen yang mahal di bidang teknologi sel surya, dan (b) informasi tentang parameter-parameter fisis perancangan peranti sel surya sebelum fabrikasi dilakukan dan informasi tentang sel surya yang dapat dioptimasi sedininya dalam siklus pengembangan produk sel surya.

Tinjauan Pustaka

Persamaan Transpor Pembawa Minoritas dalam Material Silikon Kristal Doping Tinggi

Pada bagian ini diuraikan persamaan transpor pembawa minoritas bahan silikon kristal tipe N berdasarkan pada hasil analisis Harahap (1992), yang menghasilkan solusi umum untuk bahan tersebut. Asumsi yang diajukan dalam menentukan solusi: (a) parameter-parameter transpor hanya merupakan fungsi kedalaman (x) dalam material, sehingga transpor dapat diperlakukan dalam satu dimensi; (b) pembahasan dalam kondisi kuasi netral dan injeksi rendah, sehingga hanya diperlakukan untuk pembawa minoritas saja; dan (c) peranti yang dibahas dalam keadaan tunak.

Himpunan persamaan yang harus ditentukan solusinya adalah sebagai berikut:

J(x) = Jdiff + Jdrift = - e D

dp

dx

+ e

µ

p … (1)

1 d

p

J +

= 0

e dx

τ

… (2)

T G

d

1

d

E = - V

ln (N) +

E

dx

e dx

Δ

… (3)

-k

τ

(N) = K N

… (4)

-m

(N) = M N

… (5)

G T

0

N

Δ

E

e f V ln [

]

N

=

… (6)

Pada persamaan 1 sampai dengan persamaan 6 arti simbol adalah sebagai berikut: J menyatakan kerapatan arus, yang terdiri dari jumlah kerapatan arus difusi Jdiff dan kerapatan

arus hanyut Jdrift;

µ

menyatakan mobilitas hole; τ menyatakan waktu hidup rekombinasi hole; D menyatakan diffusitas hole; p menyatakasn kerapatan hole; N menyatkan kerapatan doping;

G

Δ

E

menyatakan sempitan sela pita energi yang muncul; E menyatakan medan listrik; e

menyatakan besar muatan elektron;

V =

T

kT

e

(3)

dapat dilihat pada Harahap (1992:83-85). Penurunan dan penentuan solusi himpunan persamaan di atas untuk profil doping fungsi eksponensial yang akan diterapkan dlam penelitian ini dapat dilihat pada Verhoef (1990), Verhoef dan Sinke (1990) dan Harahap (1992).

Model Sel Surya Medan Permukaan Belakang Pendopingan TinggiFungsi Eksponensial

Model teoretis sel surya medan permukaan belakang pendopingan tinggi fungsi eksponensial serta asumsi profil doping yang diajukan dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Pada penelitian ini model sel surya diajukan berdasarkan hasil analisis literatur (Penumalli, 1986; Fichner, 1988; Verhoef, 1990; Harahap, 1992; Sadovnikov & Roulston, 1997; Sze, 2002; Harahap, 2005). Model ini belum diwujudkan dalam eksperimen. Namun, menurut perkiranan peneliti dengan didukung oleh penemuan peneliti lain, model ini mempunyai keuntungan dari segi kemudahan analisis. Hal ini karena model ini mengandung persamaan trasnpor yang tidak mengandung integral lipat sehingga sifat fisisnya transparan

untuk dianalisis. Dari segi permasalahan penelitian ini, model yang diajukan belum pernah diteliti secara tuntas, sehingga cocok untuk diteliti lebih lanjut. Model sel surya yang memakai profil doping fungsi eksponensial layak untuk diteliti, untuk memperoleh gambaran luas tentang model-model sel surya yang memakai profil doping fungsi eksponensial.

Metode Penelitian

Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat eksploratif. Dengan demikian dalam penelitian ini tidak diajukan hipotesis penelitian. Penelitian ini menggabungkan pendekatan fisika teoretik dan fisika komputasional dalam pengembangan fisika semikonduktor sub bidang sel surya.

Parameter-parameter empiris yang disadur dari berbagai literatur dijadikan sebagai masukan simulasi peranti.

Keterangan:

I: Daerah muatan ruang (space charge region) antara daerah basis n dengan daerah kuasi netral medan permukaan belakang (back surface field: BSF) n+ (x); I’: Daerah muatan ruang antar daerah emiter p+ dengan daerah basis n; II: Daerah BSF n+(x); III: Daerah basis n; IV: Daerah emiter p+; N

[image:3.595.108.501.463.602.2]

E: Konsentrasi doping emiter p+ (pendopingan tinggi uniform); NB: Konsentrasi doping basis n (pendopingan rendah uniform); NBSF (x): Konsentrasi doping basis BSF n+(x) (pendopingan tinggi tak uniform, profil doping fungsi eksponensial); NS: Konsentrasi doping pada permukaan belakang basis BSF n+(x).

GAMBAR 1: Model Sel Surya Medan Permukaan Belakang Pendopingan Tinggi Fungsi Eksponensial

I’ III I II

IV

P+ n n

+ (x)

NE

NB NBSF (x)

(4)

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada tiga jenis variabel, yakni: variabel bebas, variabel terikat dan variabel moderator. Variabel bebas adalah kecepatan rekombinssi pada permukaan belakang sel surya. Variabel terikat adalah beda potensial rangkaian terbuka sel surya. Variabel moderator adalah variabel yang juga berpengaruh pada beda potensial rangkaian terbuka sel surya, tetapi pengaruhnya tidak langsung. Variabel moderator berpengaruh langsung terhadap semua parameter-parameter masukan simulasi peranti. Variabel moderator dalm penelitian ini adalah x (kedalaman dalam bahan semikonduktor). Semua parameter-parameter yang terlibat pada setiap model matematis dalam simulasi peranti bergantung pada x.

Alat/Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan memakai metode numerik pada simulasi peranti untuk model sel surya yang dikemukakan dalam penelitian ini. Masukan-masukan untuk simulasi peranti dengan model sel surya seperti ini adalah parameter-parameter persamaan transpor muatan minoritas.

Ketelitian data yang diperoleh dengan metode numerik diketahui melalui teori ketidakpastian metode numerik yang dipakai.

Teknik Analisis Data

a. Diplot (oleh komputer) hubungan antara kecepatan rekombinasi permukaan belakang efektif sebagai fungsi ketebalan.

b. Diplot (oleh komputer) pengaruh penyempitan sela pita energi terhadap hubungan kecepatan rekombinasi permukaan belakang efektif sebagai fungsi ketebalan. c. Dianalisis hasil simulasi peranti dengan cara

membandingkannya dengan hasil simulasi peranti yang telah ditemukan penelitia lain (merujuk ke literatur). Analisis dilakukan berdasarkan pada teori fisika yang relevan. (Metode numerik sebagaimana dikemukakan di atas digunakan pada a, b dan c).

Prosedur Penelitian

Tahap Pertama: Merancang Model Sel Surya Model sel surya yang dipakai adalah model ser surya yang dibagankan pada Gambar 1.

Tahap Kedua: Merumuskan Solusi Persamaan Transpor Minoritas Material Semikonduktor

Himpunan persamaan yang harus ditentukan solusinya adalah sebagai berikut:

J(x) = Jdiff + Jdrift = - e D

dp

dx

+ e

µ

p ...(7)

1 d

p

J +

= 0

e dx

τ

… (8)

T G

d

1

d

E = - V

ln (N) +

E

dx

e dx

Δ

… (9)

-k

τ

(N) = K N

… (10)

-m

(N) = M N

… (11)

G T

0

N

Δ

E

e f V ln [

]

N

=

… (12)

Pada persamaan 7 sampai dengan persamaan 12 arti simbol adalah sebagai berikut: J menyatakan kerapatan arus, yang terdiri dari jumlah kerapatan arus difusi Jdiff dan kerapatan

arus hanyut Jdrift;

µ

menyatakan mobilitas hole; τ menyatakan waktu hidup rekombinasi hole; D menyatakan diffusitas hole; p menyatakasn kerapatan hole; N menyatkan kerapatan doping;

G

Δ

E

menyatakan sempitan sela pita energi yang muncul; E menyatakan medan listrik; e

menyatakan besar muatan elektron;

V =

T

kT

e

menyatakan voltase termal, di mana K, k, M,m, N0 adalah konstanta (besarnya secara lengkap

dapat dilihat pada Harahap (1992:83-85).

(5)

Tahap Ketiga: Memasukkan Parameter-parameter yang akan Diolah dengan Program Komputer Simulasi.

Tahap Keempat: Tampilkan dan Analisis Hasil Simulasi.

Temuan Penelitian dan Pembahasan

Temuan Penelitian

Luaran simulasi peranti yang merupakan hubungan (a) SEFF (kecepatan rekombinasi

permukaan belakang efektif) terhadap ketebalan W dan (b) Pengaruh penyempitan sela pita energi (f = 0,75) terhadap hubungan SEFF

[image:5.595.165.420.254.409.2]

sebagai fungsi ketebalan W dicantumkan pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut ini.

[image:5.595.171.437.477.634.2]

GAMBAR 2: Hubungan antara SEFF dengan Ketebalan W

(6)

Pembahasan

Secara teroretis telah diketahui bahwa efisiensi sel surya dibatasi oleh rekombinasi permukaan belakang sel surya (Overstaeten dan Mertens, 1986). Berdasarkan faktor pembatas tersebut, rancangan model sel surya biasanya memakai daerah medan permukaan belakang, seperti dilakukan pada penelitian ini. Temuan penelitian ini memperbanyak informasi tentang model-model sel surya silikon kristal yang mempunyai peluang besar untuk dipakai sebagai model sel surya efisiensi tinggi. Temuan penelitian ini mendukung temuan penelitian lain yang telah lebih dulu memakai hubungan tinggi rendah pada sisi belakang sel surya untuk menaikkan pemantulan pembawa minoritas yang dicerminkan oleh nilai kecepatan rekombinasi permukaan efektif sel surya.

Berdasarkan Gambar 2 terungkap bahwa hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sama dengan yang diperoleh Verhoef (1990), serta Verhoef dan Sinke (1990). Namun, pada Gambar 2 dilakukan penambahan terhadap yang ditemukan Verhoef (1990), serta Verhoef dan Sinke (1990), yakni penambahan plot untuk S = 4 cm/s, yang ternyata hasilnya menunjukkan bahwa Seff untuk S = 4 cm/s sama

besar (grafik berimpit) dibandingkan untuk s = 6 cm/s. Selanjutnya dapat dilihat bahwa Seff

menurun terhadap bertambahnya ketebalan W (daerah BSF). Pada Gambar 2 diplot pula Seff

memakai N(W) = 1018 dan N(W) = 1017 cm-3 (uniform). Hasilnya menunjukkan bahwa grafik untuk N(W) = 1017 berada di antara grafik N (W) = 1019 dengan N(W) = 1017. Lebih lanjut dapat dilihat bahwa pengaruh S untuk N(W) = 1017 dan N(W) 1018 muncul dan Seff untuk

kedua kasus ini menurun terhadap bertambahnya ketebalan W (daerah BSF).

Berdasarkan pada Gambar 3, dapat dilihat bahwa untuk N(W) terbesar (1019) ternyata Seff

paling kecil dan pengaruh S untuk setiap N(W) muncul kembali. Semua Seff menurun terhadap

ketebalan W (daerah BSF), kecuali untuk N(W) = 1019 dengan S = 4 cm/s ternyata Seff naik

terhadap ketebalan W (daerah BSF). Lebih lanjut, dapat dijelaskan bahwa Seff untuk N(W)

= 1018 paling besar, dan Seff untuk N(W) = 1017

(uniform) berada di antara Seff untuk N(W) =

1018 dengan N(W) = 1019. Seff secara

keseluruhan diperlihatkan pada Gambar 3 tersebut.

Kesimpulan dan Saran

Suatu model teoretis untuk menentukan kecepatan rekombinasi permukaan belakang efektif pada hubungan tinggi-rendah memakai pendopingan fungsi eksponensial telah digunakan dalam mendesain sel surya medan permukaan belakang. Desain sel surya tersebut mempunyai sifat fisika yang menunjukkan kecenderungan menghasilakan SEFF (kecepatan

rekombinasi permukaan belakang efektif) yang lebih kecil dibandingkan temuan penelitian lain yang memakai profil doping fungsi eror.

Jika model sel surya ini hendak diwujudkan dalam sampel (penelitian lanjutan), disarankan hal-hal berikut: 1)Hendaknya dilakukan lebih dulu penelitian tentang efek pemantulan cahaya pada permukaan emiter, karena penelitian ini belum menyinggung hal ini. 2) Agar dapat diperoleh harga VOC dalam eksperimen yang

kira-kira sama dengan harga VOC pada

penelitian ini, hendaknya dipikirkan alat pendopingan lapisan n+(x) yang benar-benar mampu memberikan doping fungsi eksponensial.

Daftar Pustaka

Fichner, W. 1988. “Process Simulation”. Dalam S.M. Sze (ed.), VLSI Technology (hlm. 422-465). Singapore: McGraw-Hill International Editions.

Harahap, M.B. 1992. Solusi Analitik Transpor Pembawa Minoritas Silikon Kristal yang Didoping Tak Uniform dan Aplikasinya pada Peranti Sel Surya. Tesis S2 di ITB Bandung. Tidak Dipublikasikan.

(7)

Penumalli, B.R. 1986. “Physical Models and Numerical Methods for VLSI”. Dalam W.L. Eng (ed.), Process Simulation and Devices Modeling, (hlm.1-30). North Holland: Elsevier Science Publishers B.V.

Sadovnikov, A.D. & Roulston, D.J. 1997. “A New Numerical Method for Quasi-Three Dimensional Small-signal Simulation of Silicon Bipolar Transistors”. Solid State Electronics. 41(1): 33-40.

Sze, S.M. 2002. Semiconductor Devices Physics and Technology. Singapore: John Wiley & Sons, Inc.

Verhoef, L.A. 1990. Silicon Solar Cell (modelling, processing and characterization). Ph.D. Thesis (State University of Utreecht, Netherlands). Tidak Dipublikasikan.

Gambar

GAMBAR 1: Model Sel Surya Medan Permukaan Belakang Pendopingan Tinggi Fungsi Eksponensial
GAMBAR 3:  Pengaruh penyempitan sela pita energi (f=0,75) terhadap hubungan SEFF sebagai fungsi ketebalan W

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses perancangan dan pembuatan mesin-mesin tepat guna harus banyak diperhatikan pada tingkat kepresisian

Antihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa; Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif yang signifikan antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Creative

1) Guru memberi tahu kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari pada hari ini berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 2) Guru menyampaikan

Aplikasi kalsium secara eksternal telah mampu menurunkan skor getah kuning baik pada aril maupun pada kulit buah manggis, akan tetapi ketebalan dinding sel

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan MANULIFE USD FIXED INCOME dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan secara berkala sesuai dengan ketentuan butir 14.2 Prospektus, maka

- Pintu pada Art Nouveau ini memiliki ciri-ciri menggunakan material kayu jati dengan panel- panel persegi, bentuk yang mendominasi adalah bentuk-bentuk geometris