M edEri
M^セ@
j|サ・セセイゥ@
Sanksl Pelanggaran Pasal 72
Undang·Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Clpta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan lanpa hak melakukan perbualan sebagaimooadimaksud dalam Pasal2 ayal (I) alau Pasal49 ayat (1) dan ayal (2) dipidanadengan pidana penjara masing·masing paling singkall (salu) bulan dan/alau denda paling sedikil Rp 1 000.000,00 (salu jula rupiah), alau pidana penjara paling lama 7 (IUIUh) lahun dan/alau denda paling banyak Rp 5,000.000000,00 (lima miliar rupiah) .
MedEri
MedisMeditasi
Persepsi Baru
Bagi Manusia Baru
Anand Krishna
bersama
dr. Bambang Setiawan, (Ahli Bedah & Bedah Syaraf)
dr. Djoko Pramono (Ka . BP4) dr. Stephanus Hardyanto
& dr. Oka Dharmawan
.,.
ONE EA"' H-... .セ@I'T O ne Earth Media
MedEr; McdisMedistasi Persepsi Baru Bagi Manusia Baru
© One Earth Media 2005
xiv + 94 halaman; 11 x 17 em ISBN: 979-99450-2-X
Anand Krishna Bersama:
dr. Bambang Setiawan (Ahli Bedah & Bedah Syaraf) , dr. Djoko Pramono (Ka. BP4) ,
dr. Stephanus Hardyanto & dr. Oka Dharmawan
Penyunting: Wandy N Tuturoong
Perancang Sampul: Agung Istiadi -LKiS
Diterbitkan pertama kali oleh: PT ONE EARTH MEDIA Anggota IKAPI, Jakarta 2004
Cetakan I: Juni 2005
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mempcrbanyak sebagian
atau seluruh buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit
Dicetak oleh: PT LKiS Pelangi Aksara
Yogyakarta
セ。ヲエ。イ@
lsi
Pengantar Penerbit. ix
Meditasi untuk Kesehatan Holistik
Anand Krishna • 1
Manusia &OtakManusia
dr. Djoko Pramono • 36
Otak & Kesadaran Man usia
dr. Bambang Setiawan • 45
Kesadaran dalam Keseharian
dr. Stephanus Hardyanto • 61
Hidup Sadar, Hidup Sehat
dr. Oka Dharmawan • 66
Kesehatan Holistik -Kesempurnaan Hidup
Anand Krishna • 74
Profil Singkat Nara Surnber • 85 Undangan • 88
Koleksi Lengkap Karya Anand Krishna • 89
Dari Seminar
"BERBAGAI PENGOBATAN
AlTERNATIF'
Di Auditorium Serbaguna Departemen Kesehatan RI,
Jakarta Tanggal6April2005
Penyelenggara: Pusat Kajian Kedokteran dan Kesehatan Majelis Nasional KAHMI Bekerjasama dengan : Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Saya sudah sering mendengar ten tang meditasi yang diajarhn oieh pakarnya, Bapak Anand Krishna.
Saya mengharaphn bahwa ada penelitian iebih ianjut, sehingga apa yang beliau berikan itu bisa menjadi aset nasionai dan dapat disebariuaskan ke seluruh tanah air, bahkan manca negara.
Dr. dr. Siti Fadilah Supari
Menteri Kesehatan RI
Kami sangat menghargai, sanga t appreciate pada apa yang Bapak Anand Krishna iakukan. Meditasi memang sudah terbukti bisa menghasiikan riieksasi. Bisa menunjang medis. Apa yang beliau hkllhn sudah benar, tidak periu buka Kiinik Meditasi dan dibuat menjadi alternatif Siiakan berkarya terus, kami dukung.
Prof. dr. Azrul Azwar, MPH
l1edEri l1edisl1editilsi
Bersam:l Dr. dr. Siti Fadillah Supari,
Menteri Keseh at:l n RI dan assisten
Oセョ。L。ョエャイイ@ ...
/fi.ncrb{t
" 1:\
JVlcmasar
,4k "
an
£,PerscjJsi
{ l Qila kita sakit, maka tanpa pikir panjang kita
- U;)akan
langsung menghubungi seorang dokter - atau bagi mereka yang lebih memilih untuk berhemat, mungkin langsung akan rnenuju apotik dan rnenyerahkan daftar obat yang selarna ini dinilai arnpuh pada apoteker. Pernahkah kita bertanya, apa yang akan dilakukan oleh seorang dokter, bila ia sendiri sakit?Apakah ia akan rnengkonsumsi obat yang sarna yang ia berikan pada pasien -pasiennya? Silakan tanya sendiri pada dokter anda ...
/'fedEri /'fedis/'fedir;ui
banyak yang malah hanya memilih untuk ber-istirahat dan membiarkan tubuhnya melakukan penyembuhan secara alami .
Kalau begitu, dari mana sebetulnya datangnya kesembuhan?
Di jaman dahulu, seperti yang akan dapat Anda baca dalam buku ini, urusan kesehatan manusia selalu diserahkan pada seorang "fasilitator" yang memang telah memahami kehidupan secara holistik. Mereka tidak hanya mengerti tentang gejala-gejala sebuah penyakit, mereka bahkan mengetahui dari mana sumber ataupun akar dari penyakit yang diderita seorang pasien. Tugas mereka bukan hanya menyembuhkan penyakit yang secara fisik dirasakan oleh si pasien. Lebih dari itu, mereka juga "menyembuhkan" akar penyakit yang berasal dari jiwa si pasien sendiri . Ini yang disebut dengan kesehatan holistik.
Kata "menyembuhkan" barangkali kurang tepat untuk digunakan di sini. Sebab, sebagai fasilitator, yang ia lakukan hanyalah "memfasilitasi" seseorang untuk menyembuhkan dirinya sendiri . Kesembuhan datang dari diri sendiri .
iヲエュ[ャjセLォ[jョ@ Puupsi
kesembuhan sebetulnya hanya mungkin terjadi karena keyakinan kita sendiri. "Keyakinan kita" pada kemampuan seorang dokter yang akan menyembuhkan ketimbang kemampuan sang · dokter bahkan obat yang diberikannya. Seorang dokter yang baik hanya akan memfasilitasi munculnya kembali keyakinan dalam diri sang pasien - obat-obatan diperlukan hanya sebagai pelengkap untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.
Sayang sekali bahwa dalam dunia moderen yang kapitalistik seperti sekarang ini, kesehatan pun telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari industrialisasi. Kesehatan telah menjadi bagian dari kapitalisme. Akibatnya, paradigma kesehatan yang digunakan bukan lagi untuk mencapai tujuan "memanusiakan manusia", tetapi untuk menjadikan
manusia sebagai market, sebagai "pasar" bagi
HedEri HediJHedifilJl
Tak usah heran bila ada oknum-oknum dokter, yang dalam kenyataannya memiliki profesi ganda
sebagai marketing staffataupun "staff pemasaran"
dari industri obat-obatan tertentu, selain sebagai dokter. Mereka mendapatkan komisi yang cukup tinggi bila mampu "memasarkan" obat-obatan merek tertentu kepada para pasiennya. Hal ini diperparah dengan kecenderungan mereka untuk
"playing God", menempatkan diri atau memberi kesan bahwa hanya merekalah yang bisa melakukan penyembuhan - sehingga pasien tinggal mengiyakan saja apapun yang dikatakan oleh dokter.
Tunggulah sepuluh tahun dari sekarang. Bukan cuma produk obat-obatan yang akan dijual di dalam negeri, dokter-dokter asing pun akan "dipasarkan" di sini. Kesehatan menjadi sesuatu yang sangat mahal. Milik orang-orang berada.
l'femilJilrkilfl Perupsi
wajah kita, wajah bangsa kita dan wajah dunia kita ...
Sudah saatnya mengubah cara pandangyang keliru ini. Saatnya menempatkan kesehatan dalam perspektifyang holistik. Dengan memperhatikan kesehatan secara holistik, maka dengan sendirinya, kita sedang memberdayakan diri sendiri. Kita sedang mengembangkan segenap potensi yang masih tersimpan dari dalam diri, tidak saja demi kepentingan kesehatan semata, tapi untuk mencapai keadaan tertinggi yang mungkin dicapai oleh seorang anak manusia - sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya.
Dan karena yang dikehendaki oleh kesehatan holistik adalah pemberdayaan diri, maka sebetulnya kita tidak bisa lagi membatasinya dalam konteks kesehatan kita sebagai pribadi atau individu. Kesehatan holistik harus pula dialami oleh kita sebagai bangsa dan sebagai umat manusia.
l'fedEri l'fedisl'feditJsi
kita ketahui bahwa akarnya berasal dari kesadaran kita sendiri. Hanya dengan memberdayakan diri sendirilah, kita bisa mengatasi persoalan-persoalan semacam itu.
Lewat buku ini, Anda akan menyadari bahwa "budaya asal" kita, budaya Nusantara, sesung-guhnya mewakili nilai-nilai luhuryang merupakan sumber penting bagi upaya untuk menciptakan kesehatan holistik. Memberdayakan kita, sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari bangsa ini.
Persepsi baru inilah yang sedang kami "pasarkan" lewat buku ini . Ya, biarlah persepsi ini menjadi pembicaraan di pasar-pasar, di semua tempat. Kesehatan sesungguhnya begitu murah, karena berasal dari dalam diri kita sendiri.
Terimalah kehadiran Anand Krishna, Guru Spiritual Lintas-Agama yang sejaklama menggeluti bidang keseha tan holistik, serta sejumlah dokter yang memiliki visi baru bagi kemanusiaan kita. Kiranya berkenan di hati anda ....
Jakarta 2 Mei 2005 Salam damai,
.5\1eoitasi untuk
1<esehatan
セHIャゥウエゥォ@
Disampaikan oleh Anand
Krishna pada HSeminar Berbagai
Pengobatan Alternatif"
di Jakarta
6 Apri12005
The Latin root of the word meditation is similar to the root for medical or medicate and implies the
sense of''attending to " or "paying attention to" something.
In meditation. you pay attention to your own deepest, innermost levels-dimensions ofyourself
which are seldom known. The English word meditation is based on the Latin root "med" which is, "to measure. " The present meaning ofthe word is " to reflect." "to
ponder" (i.e. to weigh or measure), and "to give close attention." The Latin root of the word meditation,
mederi. means "to heal. " The word meditation comes from the same Latin root as
/'fedEr! /'fed,s/'fed!(3J!
"1nilah hasilnya bila kita membuka Leksikon,
cJatau Kamus tentang Origin
of
Words, asal-usulterbentuknya satu kata. Medication atau Medis dan
Meditation atau Meditasi berasal dari satu suku kata yang sama dalam bahasa Latin :
''Akar kata bagi Meditasi dalam bahasa Latin, mirip dengan akar kata bagi Medis, maksudnya 'menjaga', 'merawat' atau 'memperhatikan' sesuatu. "Dalam Meditasi, kita memperhatikan lapisan-lapisan kesadaran atau dimensi-dimensi terdalam dalam diri kita sendiri, yang biasanya luput dari perhatian.
"Meditation dalam bahasa Inggris berasal dari suku kata 'med' dalam bahasa Latin, yang mana berarti 'mengukur' . Dalam keseharian kita sekarang, kata ini juga dapat diterjemahkan sebagai 'menilai', 'menghayati', 'meniti' atau 'memperhatikan secara mendalam'.
''Akar kata bagi 'meditasi' dalam bahasa Latin, yakni 'mederi', berarti ' menyem buhkan'. (Kesimpulannya) kata 'meditasi' dan 'medis' dalam bahasa Latin berasal dari suku kata yang sarna
-MedEri, berarti 'menyembuhkan' ."
Bila disimpulkan lebih lanjut, MedEri bukan
/'feditilsi untuk Kesehilliln HolislIk
'dengan' at au 'karena' per hat ian yang diberikan pada diri sendiri."
Kata "Med" dalam bahasa Latin pun sesungguhnya berasal dari bahasa Yunani Kuno, Meta, yang sekarang sering diterjemahkan sebagai "sesuatu di luar jangkauan" atau "sesuatu di luar kebiasaan", sehingga "metafisika" kita salah terjemahkan sebagai "fisika di luar jangkauan umum". Para ahli metafisika pun sering menganggap diri mereka "lebih" dari para ahli fisika umum, para ahli fisika biasa.
Padahal, yang dimaksud adalah "sesuatu yang terdalam". Maka, seruan Nabi Isa untuk "kembali meniti jalan ke dalam diri" diterjemahkan sebagai "Metanoia". Kemudian, dalam bahasa Parsi Kuno menjadi "Taubat" atau "Taubah" yang juga diadaptasi dalam bahasa Arab.
Pengertian kita dalam bahasa Indonesia sudah salah kaprah. "Tobat" dikaitkan dengan pengakuan dosa, minta maaf dan barangkali "berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama." Bukan itu,
bukan itu saja, Taubat, persis seperti Metanoia,
liMEn lIedisllediasi
Bila kau jatuh sakit, maka kembalilah pada dirimu sendiri, cari tahu apa sebabnya! Bila kau kena musibah, kena bencana, dan mender ita karena sesuatu, carilah sebabnya di "dalam diri" .
Satu langkah ke belakang lagi, masih tentang
Origin of Word - Asal Usul Kata "Medis",
"Meditasi", "MedEri" dan "Meta" ... Dalam bahasa Pali Kuna, Meta atau sering ditulis Metta, berarti "Kasih di dalam diri", berasal dari bahasa yang lebih kuna lagi, Sanskerta, Maitri, "Jiwa Kebersamaan, Kesatuan dan Kesetiakawanan di dalam diri".
Yangjelas, semuanya mengajak kita kembali pada diri .. . pada sifat dasar kita: Kasih. Kasih yang kemudian diterjemahkan dalam keseharian kita sebagai rasa kebersamaan, kesatuan dan kesetia-kawanan.
Dalam bahasa ibu saya, bahasa Sindhi, istilah
Tabib
atau Dakter, Penyembuh, sering dikaitkan dengan clua kata dalam bahasa Parsi Kuna yangjuga diadaptasi dalam bahasa Arab,
Habib
ataul1edit3si untuk Keuh3t3n Holistik Sinclhi berarti "melihat wajah- Nya di mana-mana." "Mencintai ciptaan- Nya sebagaimana mencintai Yang Maha Mencipta."
Masih tentang kata-kata, karena kita harus memaknai kembali istilah-istilah yang sudah terlanjur kita salah pahami selama ini. Husada atau Usada dalam bahasa kita berasal dari "Oushadh" dalam bahasa Sanskerta . Dan, Oushadh atau
kadang ditulis Aushadh, berarti "Pembersihan" atau
"Mensucikan", berasal dari suku kata "Shudh" atau "Shuddhi" - suci atau pensucian. "Takhali" dalam bahasa Parsi dan Arab juga berarti sarna, pembersihan, pensucian, pengosongan diri dari segala sampah pikiran dan emosi.
Takhali merupakan tahap awal untuk memperoleh pencerahan, atau Ta.ijali. Di antaranya masih ada satu maqam lagi, satu tahapan lagi, yaitu Tahalli - Pembenahan Diri (Untuk uraian lengkapnya, baca juga "Fiqr" oleh penulis yang sarna dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama-Ed.). Semua kata-kata terakhir, sekali lagi saya ingatkan, berasal dari Bahasa Parsi kuno yang kemudian diadaptasi dalam bahasa Arab.
l'fedErt l'fediJI'fedit3Ji
Satu Umat.Tidak salah bila kitab-kitab
sebe1um-nya dari Shin atau Sindh menyatakan hal yang sarna, Kita Semua Saudara!
Kesimpu1an dari semua yang kita bicarakan di atas, sungguh sangat menarik:
1. Kita jatuh sakit karena u1ah kita sendiri. 2 . Kita dapat menyembuhkan diri dengan mencari
sebabnya di dalam diri.
3. Sebab penyakit dapat dihilangkan.
4. Caranya dengan menemukan jatidiri, atau Kasih di da1am diri.
Sebab itu, Medis dan Meditasi pun sesungguhnya tak terpisahkan. Barangkali, kata yang tepat adalah MedisMeditasi, tidak ada "dan" di antaranya, apalagi "atau". Karena duaduanya sarna, satu.
* * *
Saya masih ingat, dulu ketika saya masih kecil dan tinggal di Solo, dokter ke1uarga kami, dr. Slamet, sebe1um memeriksa pasiennya, sudah pasti berkomentar: "Ah, tidak apaapa. Biasa ."
/'Iedifilsi unruk Kesehilfiln Ho/isfik
dengan keluarga kami adalah dr. Oen. Walau sudah wafat, Rumah Sakit Oen masih sangat populer di Solo dan sekitarnya. Beliau adalah dokter para dewasa di rumah, khususnya nenek saya yang sudah tua. dr. Slamet adalah dokter para muda, khususnya saya.
Kembali pada dr. Slamet.
Belum memeriksa saya, belum menyentuh peralatannya, ia sudah berkomentar: "Biasa, tidak apa." Kadang, sang pasien dalam keadaan sakit parah, dan ia pun mengetahui persis kondisinya, namun komentarnya se1alu sama: "Biasa, tidak apa .... " Percaya atau tidak, separah apapun penyakit sang pasien, komentar itu sudah mampu menghilangkan rasa sakitnya, walau untuk sesaat.
Lain dengan saya.
Kadang, resep yang diberikannya belum ditebus dari apotik, saya sudah merasa baik, sehat. Padahal saya lahir dengan ke1ainan pamparu dan hams menjalani terapi cukup lama, termasuk suntik hampir setiap minggu selama berbulanbulan. Ajaib!
/'IedEri /'Ied,j/'ledif2si
Semarang atau bahkan Yogyakarta. Sehingga, bila ada yang sakit parah, sering harus dilarikan ke Semarang.
J
arak antara Semarang dan Solo pun membutuhkan waktu jauh lebih lama jika dibanding dengan sekarang. Maka, sugesti yang beliau berikan sungguh sangat membantu. Sambil menge1use1us bahu pasiennya, beliau pasti berkata: "Tarik nafas, tenang .. ,," ltulah meditasi. Praktek medis memang tidak dapat dipisahkan dari meditasi.Meditasi bukanlah alternatif.
I'fedildsi untuk Keuh3liln Holistik
Para ilmuwan diJepang melakukan eksperi-men dengan air. Air dari berbagai sumber dibeku-kan hingga -40 derajat, kemudian dicairdibeku-kan kem-bali. Dan, saat pencairan itu terj adi, diambil fo-tonya .... Maka, foto-foto tersebut memperlihatkan kristal-kristal air dengan berbagai pola. Air min-eral yang bersumber dari mata air yang jernih, memperlihatkan kristal-kristal yang indah. Air dari laut yang sudah tercemar, polanya jelek. Pola yang baik, menurut para ilmuwan, berbentuk heksa-gonal, bersisi enam. Ini adalah air yang mengan-dung cukup mineral, bersih.
Para ilmuwan dan peneliti terherankan, ketika secara tidak sengaja, air bersih berada dalam kamar di mana terjadi perang mulut atau perdebatan sengit, polanya berubah menjadi jelek. Persis seperti air dari laut yang sudah tercemar. Maka, mereka melakukan penelitian lanjutan: air dimasukkan dalam botol, dan botol itu disayangi, diberi label "baik", "bagus" dan sebagainya. Hasilnya, kristalnya menjadi makin baik.
l1edEri l1ed'Jl1edifilJi
untuk merekam .... Hebatl Air dapat merekam
pikiran serta perasaan kita.
Seorang ilmuwan melakukan eksperimen dengan agamaagama di dunia dan doadoa dari berbagai agama. Ayatayat suei ditulis dan ditempelkan di atas botol air yang akan diteliti . Pola kristal yang terbentuk sarna indahnya . Terbukti seeara ilmiah bahwa semua agama, semua ajaran, semua doadoa, semua ayat ayat suei, sama indahnya!
Maka, bila ada seorang dukun yang membaea Al Fatihah atau Doa Bapa Kami atau berbagai doa dari agama Hindu, Buddha, atau bahkan doa buatannya sendiri sambil meletakkan tangannya di atas segelas air tidak usah heran bila air itu berubah polanya dan dapat menyembuhkan.
Dr. Masaru Emoto dariJepang telah menulis puluhan artikel ilmiah dan belasan buku tentang hasil penelitiannya dalam bidang ini. Sains sedang memasuki era baru.
/'feditini untuk KI'JI'fl3t3n No/imK
Tak ada kekhawatiran bagimu, siapapun kau, bila kau melayani sesama dan percaya pada Yang Maha Kuasa .. .. Demikian kesimpulan kitabkitab suci, yang saat ini terlupakan oleh kita.
Bila kita bicara tentang Kesehatan Holistik, maka kita tidak dapat memisahkannya dari pikiran serta perasaan kita. Orang yang sehat, tidak hanya raganya saja sehat, tetapi pikirannya jernih dan perasaannya seimbang.
Pengobatan yang dilakukan hanya dengan mempelajari simptom penyakit dan upaya untuk menghilangkan simptomsimptomnya saja, sudah ketinggalan zaman . Dunia sudah membicarakan Kesehatan Holistik. Penyakit harus disembuhkan dari akarnya. Maka, apa yang dilakukan oleh
KAHMI
ini sungguh sudah tepatwaktu. Untuk itu, saya bersyukur dan mengucapkan selamat kepada pihak panitia. Sungguh suatu terobosan baru untuk Indonesia, dengan visi yang luar biasa, jauh ke depan./'fedEri /'fedis/'fedi14si
Karena penanggulangan berbagi macam penyakit sudah akan dilakukan saat kelahiran, bahkan saat janin masih dalam kandungan . Para dokter akan beralih profe si menjadi Bio- Technology Engineers
lnsinyur BioTeknologi. Dengan rekayasa genetika, seorang bayi sudah hampir dapat dipastikan lahir sehat . Selanjutnya, yang dibutuhkan hanyalah "perawatan", care
-bagaimana mempertahankan kesehatan.
Apa yang "diramalkan" oleh para ilmuwan progresif saa t ini barangkali terdengar sebagai fantasi ... ,. tapi memory card yang saat ini kita gunakan secara umum, bentuknya begitu kecil, tipis dan kemampuannya begitu besar, pernah dianggap fanta si pula. Komputer yang kita gunakan seharihari sudah mengalami sekian kali penjelmaan ulang. Kian hari makin mungil, tipis, dan ringan.
Limapuluh tahun yang lalu, barangkali tidak banyak orang dapat membayangkan bahwa bioskop akan masuk rumah. Sei<arang, flim dengan jangkaputar berjamjam dapat clirekam dalam satu
chip kecil seukuran ujungjempol kita .
/'feditdsi untuk Kesehdldn Ho/istik
lebar dan tinggi sudah hampir tidak relevan, yang bermain peran justru "kedalaman". Seperti holo-gram, kedalamannya hampir tak terbatas, berlapis- . lapis .... Dan, setiap lapis bisa diisi suara, gambar,
apa saja. Persis seperti itulah mind kita,
berlapis-lapis pikiran di dalamnya, hampir tak terbatas pula. Sebab itu, ada ungkapan "batas antara kewa-rasan dan ketakwakewa-rasan sungguh sangat tipis".
Korslet sedikit, dan orang menjadi gila. Untuk mencegahnya, hampir semua tradisi menganjurkan zikir atau japa. Untuk beberapa saat, secara berkala, pikiran banyakdiganti dengan satu pikiran .. . Satu Pikiran itulah "ucapan", "kata-kata" atau "mantra" yang diulangi terus-menerus. La ilaha Ila Allah,
liedEr! l1ed!Jl1ed/faJ!
Namun, pengulangan harus dilakukan dengan tenang, tanpa menambah ra sa tegang pada otak. Kebiasaan kita "menghitung" jumlah apa yang sedang kita ulangi, justru menegangkan otak. W alau hitungan itu kita lakukan dengan "alat hitung" yang dapat dibeli di pasar.
Pengulangan seperti ini masih berada pada tahap "konsentrasi" atau pemusatan. Berikutnya, tahap "kontemplasi" atau biasa disebut Tafakkur. Kontemplasi atau Tafakkur tidak sama dengan duduk bengong. Kontemplasi, Perenungan atau Tafakkur berarti "Melihat Diri" meniti jalan ke dalam diri dan "MenemukanJati Diri".
Inilah tahaptahap sebelum memasuki alam meditasi, Muraqabbah atau Yang Maha Kasih AdaNya. Inilah jalan menuju Kesehatan HoLstik, Hidup dalam kasih Ilahi.
NeditJli Ilfllllk KeJl'hJtJfl Ho/iwk
melemahkan jiwa manusia dan menciptakan takhayul. Meditasi sam a sekali tidak ada kaitannya dengan semua itu.
Hasil dari meditasi bukanlah kesaktian picisan yang sering digembargemborkan, padahal tidak jarang hanya tipuan belaka. Hasil "sampingan" dari meditasi adalah "pikiran yang tenang", "jiwa yang tenteram" dan terakhir "badan yang sehat". Semua itu, seperti yang saya katakan, hanyalah efek sampingan. Hasil tambahan dari meditasi. Hasil sesungguhnya adalah Keseimbangan Diri, Kesadaran Murni, Ilahi, atau apapun sebutannya.
* * *
Meditasi dapat menunjang segala macam pengobatan yang valid, yang terbukti, bukan asal-asalan. Meditasi bukanlah alternatif. Sungguh keliru bila kita menganggapnya sebagai "Cara Pengobatan Alternatif". Meditasi tidak bertentangan, tidak bersaing dengan Medis. Meditasi dan Medis bagaikan dua sisi kepingan uang logam yang sama.
l1edEri l1edlJl1editafi
Pengobatan Konvensional, Barat, atau Yunani lebih tepat disebut Allopathy. Dan, sekian banyak cara pengobatan, seperti Homeopathy, Naturopathy, Accupuncture, Accupressure dan sebagainya dapat
disebut "Alternatif" bagiAllopathy.
limu Medis se harusnya diartikan sebagai "limu Kesehatan" atau "Ilmu Penyembuhan" Induk yang memiliki sekian banyak anak, Allopa-thy, Homeopathy dan lain sebagainya.
Food-Supplements entah berupa ekstrak, vita-min, mineral,jamu atau apa saja, seharusnyajuga tidak dijadikan alternatif. Semua itu dapat menunjang kesehatan dan harus dikonsumsi atas
saran dari seorang dokter yang qualified.
Latihan-latihan seperti Yoga, Tao Yin dan
Tai Chi juga dapat menunjang kesehatan, dan
menjadi bagian dari meditasi atau latihan-latihan meditatif, asal dilakukan dengan baik, tidak seperti senam belaka yang bermanfaat bagi raga saja.
fledir,ui unwk KeSfn,uan Ho/isrik
ada di Indonesia. Sayangnya kita malas melakukan penelitian ilmiah. Kita malas rnenggali budaya asal kita sendiri.
Ronggowarsito, pujangga besar dari Keraton Surakarta misalnya, pernah memberi latihan pemafasan yang sederhana tapi ampuh dalam salah satu karyanya (baca juga "Tetap Waras di Zaman Edan" oleh penulis yang sarna dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama Ed.). Sayang sekali kita lebih mengenal Sang Pujangga sebagai perarnal. Seorang pemuda, lewat kisah yang disampaikan oleh Ronggowarsito, bertemu dengan seorang bijak: ''Aku tidak tenang, gelisah, apa yang harus kulakukan?" tanya pemuda itu. Sang Bijak rnenjawab, "Tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan ...." Para sastrawan kita, barangkali bingung, apa rnaksud Sang Bijak. Seolah jawaban dan pertanyaan yang diajukan tidak berkaitan sarna sekali. Padahal erat kaitannya. Sangat erat o Nafas yang teratur akan mengatur detak jantung, dan jantung yang berirama akan menurunkan denyutan otak, sehingga otak dapat bekerja dengan baik. Pikiran rnenjadi tenang,jernih.
l1edEfi l1edisl1edi13si
bernafas 15 hingga 18 kali per men it, maka jantung berdebar kurang lebih 45 60 kali, dan seharusnya otak berdenyut 180 kali . Ini dalam keadaan biasa. Dalam keadaan "luar" biasa, misalnya saat naik tangga, depresi, eemas, marah, dan mengalami stress dalam bentuk apapun, siklus nafas kita berubah menjadi 24 hingga 36 kali per menit. Saat itu, jantung berdebar di atas 100 kali per men it dan otak pun berdenyut sangat eepat. Kita meneiptakan ketakseimbangan di dalam diri. Kita mengaeaukan irama alam o Kita menjadi sangat tidak alami. Dalam bahasa agama, keadaan ini disebut "jauh dari Tuhan, dari Allah".
/'fedifilli unfuk KeJehilfiln Ho/imk
"suasana" yang menunjang kembalinya irama kehidupan, irama alam di dalam diri kita .
Saat irama kita kaeau, pikiran tidak tenang, . pandangan kita tidak jernih, dan keputusan-keputusan yang kita ambil sudah pasti tidak akurat, salah. Barangkali, secara naluri, para pengusaha yang korup mengetahui hal ini. Makanya , mereka
mengajak para pejabat ke golf-course, atau untuk
"olah-raga" lain dan membiarkan nafas mereka kaeau, baru ditodong untuk memperoleh fasilitas-fasilitas atau konsensi-konsensi yang mereka butuhkan.
Manusia mewarisi naluri hewani, animalistic
instinct, naluri yang hanya berkepentingan dengan diri sendiri. N aluri yang dapat mendesak manusia berbuat apa saja demi keuntungan pribadi. "Nota Sakti" yang sering dikeluarkan oleh para pejabat
tinggi dan kaki-tangan mereka, lobbying, korupsi,
suap-menyuap, penyelewengan, nepotisme dan masih banyak hal-hal lain - semua berasal dari naluri hewani.
/'fedEr! /'fed!f/'fed!l3f!
U ntuk menyembelih hewan di dalam diri, kita harus berkurban, melampaui insting atau naluri hewani dengan eara Qurb menumbuhkembang-kan kasih dalam diri.
Dan, Kasih tidak dapat tumbuh dalam diri seorang "teroris", karena nafas dia kaeau. Kasih hanya dapat berkembang bila nafas kita teratur, jantung berirama, dan otak tenang. Caranya, ya seperti tadi, tarik nafas pelan-pelan, buang nafas pelan -pelan ....
Dalam sekejap seorang teroris pun bisa berubah menjadi ulama dalam arti kata sesung-guhnya. Kemudian, tinggal mempertahankan kondisi tersebut. Dan, memisahkan diri dari pergaulan yang dapat menyeretnya kembali ke dalam dunia teror.
Luar biasa! Ronggowarsito, Pujangga Asal Nusantara mengetahui hal itu jauh sebelum dunia merus modern berkenalan dengan meditasi. Ia tidak
memberikan teori panjang lebar. Ia memberikan
/'fedif;/Ji UflfUk KeJeh;U3fl Ho/iiflk
yang kita berikan di padepokan kami selama ini kita sebut Seni Memberdaya Diri.
Kita, Kepulauan Nusantara, merupakan bagian dari sebuah wilayah peradaban kuno, seperti yang pernah saya jelaskan dalam Haqq Moujud. Wtlayah peradaban ini sudah berbudaya sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Al Bairuni (kadang dieja Beruni) dan para sejarawan Arab lainnya menyebut wilayah ini Shin, kemudian menjadi lebih populer dengan sebutan Hind. Barat mengubahnya menjadi Indies, Indo.... Indonesia sudah beradab jauh sebelum belahan dunia lain mengenal peradaban.
Peradaban ini telah melahirkan berbagai cabang ilmu, antara lain astronomi, matematika, dan ilmu kesehatan. Saat itu, Yunani dengan Bapak Ilmu Medis Modern, Hippocrates, belum lahir.
Sayang sekali, kita melupakan budaya asal. Dan, malah membanggakan budaya luar, entah yang berasal dari barat, timur jauh, atau timur tengah.
/led£f/ /lediJ/lediwi
Seorang psikiater terkenal diJakarta menya-takan, "Meditasi tidak sesuai dengan agama kita, lebih baik sembahyang saja dengan cara yang dianjurkan oleh agama."
Sayang sekali, Sang Psikiater tidak paham bahwa "sembahyang" itu hanya salah satu bentuk meditasi. Segala cara dan upaya yang mendekatkan diri kita dengan Yang Maha Bersemayam di dalam diri, adalah meditasi. Caramu lain, caraku lain -tujuannya sarna. Dalam satu agama saja, kadang cara beribadah bisa beda.
Saya pernah dengar kisah yang sungguh sangat inspiratif, dari ProfDr. Laode Kamaluddin ... Beliau bercerita tentang Hazrat Ali, menantu Rasul Allah. Pada suatu ketika ia diserang habis-habisan oleh para lawannya di medan perang. T ubuhnya penuh panah, darah pun mengalir tanpa henti . Ia kesakitan . Kemudian, salah seorang sahabat menganjurkan supaya beliau melakukan shalat, dan saat itu sang sahabat mulai mengeluarkan panah dari tubuh beliau, satu per satu ... Saat Hazrat Ali menyelesaikan shalat dan mengucapkan salam, semua panah sudah dikeluarkan, dicabut. ... Maka Hazrat Ali pun
ffeditJJi IIflfllk KesenJtJfl Ho/istik
Shalat berhasil membuat beliau melampaui rasa sakit. Namun, shalat seperti apa? Shalat penuh khidmat, shalat yang menafikan kesadaran jasmani dan mengantar kita pada lapisanlapisan kesadaran yang lebih tinggi. Inilah meditasi.
Saat ini kita ramairamai membicarakan ESQ
Emotional Spiritual Quotient .. . Kecerdasan Emosional Spiritual. Dulu, kita sibuk dengan IQ Kecerda san Intelektual. Kemudian EQ Kecerdasan Emosional. Sekarang, ESQ Seorang menteri kita begitu terkesima dengan istilah dan isi programprogram tersebut, sehingga secara "tidak langsung" mempromosikannya di semua instansi pemerintah. Sang Menteri lupa bahwa jauh sebelum adanya istilah keren dalam bahasa Inggeris, dan isi program yang sangat terpengaruh oleh induknya dari barat, kita sendiri sudah mengenal istilahistilah seperti Sembah Raga (Physical Quo-tient), Sembah Cipta (Intellectual Quotient),
l'fedEri I'fedlsl'fedit;ui
WongJowo macam apa sampeyan!
Atau, barangkali kita menjadi "korban" prasangka. Seorang budayawan dari seberang sana, luar Jawa, pernah mengomentari "Wedhatama" ulasan kita: "Terima kasih ulasannya. Sebelum ini saya pikir 'Wedhatama' itu kitab suci Hindu, karena ada 'Wedha'nya. Ternyata tidak demikian. Penulisnya orang Islam."
Sang Budayawan masih juga terperangkap dalam prasangka dan praduga sikap yang tak terpuji dan dilarang oleh agama. Bila penulisnya tidak seagama, so what? Kendaraan Kijang yang kita tum pang pun merupakan hasil kreasi "otak" orangorang yang tidak seagama.
"Bukalah pintu hatimu, sehingga angin kebijakan dari segala penjuru dapat menyegarkan jiwamu" demikian menunlt Mahatma Gandhi . A1 Beruni, sejarawan Arab, melihat Kebenaran dalam berbagai tradisi dunia dan menerima semuanya. Nabi, junjungan kita, menganjurkan supaya kita menuntut ilmu sampai ke mana pun juga .
* * *
/'fedif3Ji Uflfuk Keseh3f3fl #o/ijfik
karena meditasi berarti "perluasan wawasan" dan "keterbukaan hati" yang satu menyangkut pikiran yang tenang, yang lain menyangkut perasaan yang tenteram. Dan pikiran yang tenang serta hati yang tenteram merupakan dua syarat mutlak bagi kesehatan, kesehatan holistik.
Obat yang ki.ta peroleh dari dokter ahli boleh terbilang yang paling ampuh. Namun, bila piki.ran tidak tenang dan hati masih penuh gejolak, mekanisme tubuh ki.ta tidak akan memberi respons terhadap obat itu.
Ini yang pernah terjadi pada diri saya. Saya pernah jatuh saki.t, bukan penyaki.t biasa, penyakit luar biasa untuk masa itu . Leukimia Kanker Darah (baca juga Soul Questdalam bahasa Inggeris atau terjemahannya dalam bahasa Indo-nesia, serta "Seni Memberdaya Diri-l" oleh penulis
yang sama,diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka
l1edEn l1edisl1edifasi
Terakhir, saya bisa sembuh hanya dengan Pil Zat Besi beberapa kaL sehari... karena badan mulai memberi respon terhadap terapi yang diberikan kepadanya. Dan, respon itu berkat pikiran yang tenang, berkat hati yang tenteram .
Banyak sekali obat gosok yang ditawarkan di pasaran, khususnya salah satu merek yang su dah terkenal sejak dulu ... Sering pula kita melihat iklannya: Seorang Ibu sedang menggosok anaknya. Saya pernah bertemu dengan seorang Guru Besar dari negeri Paman Sam yang sengaja diundang oleh produsen obat itu untuk mempromosikan
produk-produk mereka. Ia membisiki saya: "Sesungguhnya
sentuhan ibu itu yang menyembuhkan, obat gosok hanyalah sarana pelengkap . Seorang ibu boleh menggunakan merek apa saja, asal ia menggosok-kannya dengan penuh kasih ."
Ini adalah salah satu contoh MedisMeditasi yang konkret: Obat Gosok dan Sentuhan Ibu. Obat Gosok adalah Medis . Sentuhan Ibu adalah Meditasi. Sebagaimana obat gosok tak dapat dipisahkan dari sentuhan penuh kasih, begitu pula medis tak terpisahkan dari meditasi.
Medis-Ned/usi untuk Kesehaun Ho/iSlik
Meditasi, itu pula yang menyembuhkannya . Obat-obatan yang diberikan kepadanya adalah Medis. Perhatian yang diperolehnya dari dokter dan para perawat adalah Meditasi .
Setiap orang, setiap makhluk hidup, bahkan
setiap benda, diselimuti oleh Bio-Electric yang
bera sal dari dalam dirinya sendiri. Kita seolah
hidup dalam Bio-Electric Field-Kawasan Listrik
Biologis. Dan listrik dari dalam diri saya sudah berinteraksi dengan li strik di dalam diri Anda, walau kita baru bertemu, belum terjadi percakapan.
Listrik atau energy ini, ikut menentukan kesehatan
kita. Dalam bahasa-bahasa Timur energi ini
disebut Prana atau Reiki - Energi Ilahi.
Bersumber dari Allah, Tuhan, Keberadaan, Semesta, atau apa saja sebutannya - sesungguhnya energi itu satu adanya .Tidakada dua macam energi. Namun, pikiran serta emosi individu memberi muatan tambahan pada energi dan mempenga-ruhinya untuk "sementara". Pengaruh ini bisa baik, bisa tidak baik bagi kesehatan.
!'fedEr! !'fed!J!'fed!tJJ!
lembaga ini disebut Kesadaran. KesadaranMurni atau Pur e Cons ciousn ess hendaknya tidak disalahartikan sebagai Kesadaran Supra atau
Superconsciousness (Ba ca juga "Ilmu Medis dan Meditasi" yang dituli s bersama oleh penulis dan seorang ahli bedah syaraf dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama Ed.) . Supercomciousness
masih merupakan bagian dari pikiran atau M ind. Pure Consciousness at au Ke sadaran Murni tercapai dengan cara menaftkan Mindatau pikiran sehingga keadaan tersebut saya sebut No-Mind.
Ada yang meniru dan menyebutnya Zero Mind
sematamata untuk "tampil berbeda" . Padahal ia tidak memahami maksudnya, ia masih mengaitkan keadaan tersebut dengan ritus keagamaan dan akidah agama tertentu. Kesalahpahaman dia dapat saya pahami, karena ia berkiblat pada literatur yang terbit di barat .
Istilah Anattaa atau Anaatmaa, duaduanya dari Timur, selama beberapa abad terakhir, diterjemahkan sebagai mindfulness padahal kata "a" sebelum Attaa atau Aatmaa mengindikasikan "bukan". Attaa atau Aatmaa berarti ''self'', "diri", dan dalam peribahasa kuno, yang dimaksud adalah
/'fediraJi unruk Knenaran Ho/iJrik
atau Anaatmaa diterjemahkan sebagai mindfulness,
artinya bisa sangat menyesatkan. "Fulness" tidak memberi kesan "bukan",justru "dengan".
Dengan melampaui pikiran atau mind, kita mengakses Kesadaran Murni atau Pure
Conscious-ness. Bukan dengan mengasah mind. Pengasahan
mind akan menghasilkan intelek, ya, betul.
Kemudian, intelek pun harus dilampaui. Dan, untuk melampauinya kita membutuhkan "Kesadaran", fakultas yang lebih tinggi darinya. Bagaimana mengakses Kesadaran Murni? Lewat Nafas, itulah wahana tunggal yang kita miliki untuk mengakses Kesadaran Murni.
Nafas berirama menenangkan pikiran. Irama yang terkendali dan tak terganggu oleh halhal luaran, menghasilkan intelek. Dengan intelek yang sudah diasah, sudah mengalami penghalusan dan dengan menggunakan nafas lagi sebagai wahana, kita dapat mengakses Kesadaran Murni . Inilah Prinsip Tunggal di balik latihanIatihan yang kita berikan lewat program Seni Memberdaya Diri. Tidak ada "mistik" dan "ghaib" sebagaimana kita "menyalahpahami" kedua kata tersebut.
l1edEri l1ediJl1edit;ui
para mesias, para buddha dan para avatar kita di masa lalu. Nabi Muhammad, junjungan kita, memperoleh wahyu pertama ketika beliau berada di dalam gua yang kecil, sempit, di atas bukit Hira. Bila kita dapat membayangkan, dalam gua yang kecil itu, udaranya setipis apa, muatan oksigennya seberapa Metabolisme Sang Nabi sudah pasti terpengaruh . Dan, dalam keadaan itu, beliau menerima wahyu pertama: "Iqra'!" Bacalah, dan barangkali yang dimaksud "Bacalah ayatayat Al-lah yang bertebaran di mana-mana" maka saat itu juga terjadi perluasan kesadaran beliau .... Dari manu sia "biasa" ia menjadi "pemandu" manusia segala zaman.
/'fedirilIi unruk Keu/JiUJn Ho/iwK
Ketika Nabi berhadapan dengan Allah, Malaikat Jibril yang selama itu menyampaikan "Pesan", harus menyingkir pula. Hanya Sang Nabi dan Rabb, Allah! Ini yang disebut Muraqabbah
dalam bahasa Sufi, "Pendekatan dengan Nya" Pertemuan dalam Kasih.
Orang masih saja berprasangka, berpraduga, dan takut pada meditasi : "Dalam keadaan kosong, kita bisa dimasuki jin, iblis, syaitan." Apanya yang kosong? Pikiran? Tidak mungkin. Pikiran atau
mind manusia tidak pernah kosong. "Pikiranku kosong" ini pun sebuah pikiran. Orang masih salah menerjemahkan meditasi sebagai "pengosongan pikiran".
Dalam alam meditasi, pikiran menjadi jarang ... ya , betul. Kemudian, keadaan itu menciptakan ketenangan . Bila tidak terlalu banyak pikiran, maka manusia menjadi tenang as simple as that, sesederhana itu. Bila gelombang otaknya direkam, dilihat dengan menggunakan alat ECG atau MRl, terlihat jelas bahwa otak seorang medi-tator memangjauh lebih tenang.
/'fedEri /'fedIJ/'fediliJsi
paksaan . ... Seperti yang sudah dijelaskan lewat latihan sederhana dalam bagian awal tulisan ini.
Ada yang pernah mengeluh, "Ketika saya menurunkan siklus nafas dengan bernafas perut seeara pelan, saya malah tam bah gelisah. Soalnya banyak sekali pikiran mengganggu ."
Banyak sekali pikiran mengganggu, ya benar... . Namun, sesungguhnya lebih banyaklagi pikiran yang mengganggu saat nafas kita masih 15-18 siklus per menit. Hanya saja, saat itu kita tidak menyadarinya. Gangguan tidak terdeteksi, maka "tidak terasa". Tapi, tetap ada ... dan dirasakan oleh syaraf-syarafotak kita, oleh tubuh kita. Badan pun
mengalami dis-ease, ketaknyamanan, dan itulah
penyakit atau disease.
Siklus nafas yang berkurangjustru membuat kita sadar akan gangguan pikiran . Dan, Kesadaran seperti inilah yang kemudian mengaktifkan intelek, "Sungguh kaeau pikiranku, liar. .. Kenapa harus mencari penyakit dengan membiarkannya kaeau melulu?" Akhirnya, intelek akan mengantar kita pada lapisan-lapisan kesadaran yang lebih tinggi, terakhir Kesadaran Murni.
!'feditasi untllk Kesehatan Holistik
Meditasi mengajak kita untuk memahami keluhan tubuh, mendeteksi keliaran pikiran serta gejolak emosi, kemudian mengatasi semuanya .
!'fedEri !'fediJ!'feditilJi
Kelenj ar pankreas menciptakan insulin yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah . Bila produksi insulin terg anggu, maka kadar gula pun tak terkendali. Maka, para ilmuwan menciptakan insulin buatan untuk men gatasi hal itu.
Sayangnya, mereka tidak melangkah lebih jauh ... Apa yang menyebabkan pankreas berhenti memproduksi insulin> Apa yang menyebabkan gangguan itu ? Dan, bagaimana memberdayakan pankreas sehingga dapat bekerja seperti dulu > Meditasi menaruh perhatian besar terhadap pertanyaan pertanyaan seperti itu, dan telah berhasil menjawabnya lewat berbagai latihan yang sudah terbukti manfaatnya. Namun, tidak berarti bahwa insulin "dari luar" harus langsung dihentikan . Tidak. In sulin "dari luar" harus dipertahankan sambil menyelesaikan persoalan dari akarnya hingga pankreas dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk itu, tentu kita juga harus membantu mengurangi tugasnya, dengan memperbaiki kebiasaan makan dan sebagainya.
l1edit3Si untuk KeSl!h3t3n Ho/isuk
kita dapat mencegah suatu penyakit menjadi lebih parah. Bahkan, dapat menghindarinya.
I1tdEri I1tdisl1tditilsi
::\1anusia
&
Otak
::\1anusia
Disampaikan oleh dr. Djoko Pramono MM Kepala Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru, Pati,Jawa Tengah pada Acara Diskusi "Ilmu Medis & Meditasi"
di Bukit Pelangi, Jawa Barat, 31 Juli 2004
Ci'ebagaimana yang kita semua ketahui selama
l!J
ini, otak kita memiliki dua bagian utama . Yaitu, otak sebelah kiri yang logis materna tis, kemudian sebelah kanan yang mengurusi rna salah emosi, amarah, sayang, cinta dan lain sebagainya.Lalu sistem persyarafan kita, mungkin banyak yang sudah tahu:
/'fanusia & Olak /'fanusia
mata atau gelombang suara oleh telinga. Kemuelian, baubauan serta zat kimia yang diterima oleh hidung dan lidah. Serta rabaan dan tekanan yang dirasakan oleh kulit.
Rangsanganrangsangan itu kemudian eliubah oleh syarafsyarafkita menjadi aliran listrik yang sambungmenyambung berupa
synap-synap.
Aliran listrik ini, dalam ilmu kedokteran, disebut Aliran Bioelektrik. Dan, aliran ini tidak hanya terdapat dalam tubuh manusia, tapi juga dalam tubuh hewan.
Kecepatan Aliran Bioelektrik menakjubkan sekali: 50 meter per detik. Jadi, bila kaki kita tertusuk dan jarak antara kak.i sampai otak eli bawah dua meter, maka dalam 1/25 detik, kita sudah bisa merasakan sakitnya. Kemudian, kita berteriak atau mengangkat kaki untuk mengeluarkan apa yang menusuk kita. Semua itu terjadi dalam bilangan detik, tidak perlu waktu hingga bermenitmenit.
Sistem Persyarafan Kedua disebut Motorik,
yang menggerakkan tubuh kita, kaki, tangan, bibir, apa saJa.
l'fedEri I'fedisl'feditilsi
yang juga disebu t Lymbic Section. Sistem Asosiasi ini adalah gabungan memori, pelajaran sejak kecil, pengalamanpengalaman pribadi dan lain sebagainya.
Yang bekerja pertama adalah Sistem Sensorik, kemudian Asosiasi, kemudian ditindaklanjuti oleh Motorik. Ketiga ini merupakan satu sirkuit listrik, bioelektrik tepatnya. Kita melihat kue Black For-est, kita mencium wanginya saat itu masih Sistem Sensorik yang bekerja. Kemudian, Sistem Asosiasi mengingat bahwa kita pernah makan Black Forest
sebelumnya dan rasanya enak. Maka Sistem Motorik menindaklanjuti informasi itu dengan menggerakkan tangan untuk mengambilnya. Ada kesinambungan, ada kaitan antara ketiganya -maka disebut satu sirkuit.
* * •
Berkaitan dengan Meditasi dan PenemuanJati Diri sebagaimana sering dikatakan oleh Bapak Anand Krishna, sesungguhnya kita semua memiliki Sirkuit Bioelektrik Awal atau Asli - yang sudah ada sejak kita dilahirkan.
1'f3flllJI3 & Oak 1'f3flllJi3
diletakkan di perut ibunya, ia akan merambat mencari punting susunya. Dan, ia tidak pemah salah.
la tidak keliru merambat ke kaki dan menghisap jempol ibunya. Tepat ke punting. Kemudian, siapa yang mengajarnya menangis bila lapar
Di luar Sirkuit Bioelektrik Awal atau Asli, kita juga memiliki Sirkuit BioelektrikArtifisial. Rangsangan yang kita terima berulang kali dan kita tindak lanjuti menciptakan sirkuit kedua ini. Dalam bahasa Bapak Anand, ini disebut condi-tioning. Misalnya bila Anda sering menelpon seseorang, maka nomer telepon itu akan Anda ingat "di luar kepala", demikian ungkapannya. Padahal yang mengingat, ya kepala juga, otak juga. Kemudian, begitu mengingat nama orang itu, nomer teleponnya langsung muncul. Berarti Sirkuit Bioelektrik Artifisial Anda bekerja. Tetapi, sirkuit ini bisa putus, bila selama 6 bulan Anda tidak lagi menelpon orang itu. Kemudian, nomer telepon yang pernah Anda ingat, tak akan muncul segera, bahkan tak akan muncul sarna sekali walau Anda mengingat wajah orang itu.
/'IedEri /'Ied'I/'Iedir;Hi
Nah, adatistiadat, pelajaran agama, termasuk bila seorang anak kecil diajari untuk membenci orang yang tidak beragama sama, dan masih banyak pelajaran lain menciptakan SirkuitSirkuit Artifisial. Dalam bahasa Bapak Anand Krishna, dalam Ilmu Meditasi, inilah Subconscious Mindatau
Alam Bawah Sadar.
Bila kita punya kebiasaan melakukan olah-raga setiap bangun pagi, dan kebiasaan itu sudah terekam dalam alam bawah sadar kita, maka kita akan melakukannya setiap pagi tanpa harus diingatkan. Bila kita diajarkan untuk membenci orang beragama lain misalnya, dan sudah terbiasa, maka tanpa berpikir untuk kedua kalinya, kita akan membenci setiap orang yang beragama lain dari kita. Ini yang terjadi pada diri para pelaku terorisme di negeri kita. Otak mereka diisi dengan segala macam informasi yang membuat mereka membenci kemanusiaan .
Kemampuan otak kita untuk merekam memang luar biasa!
l1;wUJl3 &Ouk 113flUJI3
kita hanya melihat sek.i1as. Ada tembok, ada pohon bambu, mungkin sampah dan selokan yang mengeluarkan bau tak sedap semuanya terekam
di subconscious mind. Banyak informasi yang kita
tidak butuh, tetapi terekam .
Dan, rekamanrekaman ini menjadi beban. Hidup kita terbebani oleh kebiasaankebiasaan artiftsial, tambahan, yang tidak berguna.
Meditasi membongkar semua itu.
Meditasi sebagaimana diajarkan oleh Bapak Anand Krishna membongkar alam bawah sadar kita dengan berbagai latihan katarsis atau "pembersihan", cleansing. Banyak temanteman yang merasakan sendiri betapa efektifnya latihan-latihan itu untuk membebaskan diri dari berbagai macam kebiasaan - kebiasaan depresi, cemas, was-was-was, marah ... dan, tentunya kebiasaan-kebiasaan lain seperti merokok, mengkonsumsi narkoba dan sebagainya.
* * *
Hal lain yang tidak kalah menarik:
NedEri NedisNeditilsi
penenang. Padahal obat itu sekadar menghilangkan
simptom penyakitnya, tidak menyembuhkannya.
Ia dibuat tenang untuk sementara saja. Dirinya
tetap gelisah. Maka, dengan berkurangnya
pengaruh obat, kegelisahannya pun mucul kembali.
Sebab itu, dosis yang kita berikan terpaksa harus
ditambah terus.
Sekarang, setelah mengenal meditasi, saya
baru tahu solusinya. Yaitu, sebab kegelisahannya
yang hams di"obat "i! Dan, sebab itu ada di dalam diri sa ng pasien se ndiri, dalam alam bawah sadarnya. Ia haru s secara sadar membersihkan dan membebaskan diri dari alam bawah sadarnya. Ia harus memiliki kemauan untuk itu, bila tidak,
masalahnya tak pernah selesai.
Subconscious Mind kita merupakan tong
sampah yang besar sekali tong sampah berukuran
raksasa. Isinya banyak sekali. Ada yang kita peroleh
sebelum kelahiran, ada yang setelahnya. Sekarang
sudah terbukti secara medis bahwa seorang bayi
yang masih berada dalam rahim ibunya pun bisa
mengalami stress, trauma dan sebagainya. Apa yang
dilakukan sa ng ibu, di mana ia berada ,
pengalamanpengalamannya selama mengandung,
"anusia & Olak "anusia
Kedokteran, kita tidak tahu cara untuk mengatasi semua itu.
Sungguh saya berharap bahwa ternanternan dokter yang sudah tahu caranya, sudah kenai meditasi, tidakakan membohongi para pasiennya dengan memberi obat penenang saja. Menjadi kewajiban kita untuk mendidik para pasien yang belum tahu dan menuntun mereka untuk bermeditasi. J(jta harus mulai dari diri kita sendiri, dari kita yang berprofesi sebagai dokter, untuk mendobrak tradisi yang sudah rapuh .... Tak ada salahnya bila kita bicara ten tang meditasi dan menjelaskannya kepada pasien kita. Selanjutnya biar dia menentukan sendiri, mau sembuh untuk sesaat dengan bantuan obat, atau mau sembuh secara holistik, menyeluruh, dengan bantuan meditasi.
ffedEri ffed'Jffedir;ui
Otak
&
Q\・ウ。セ。イ。ョ@
J\;{anusia
Disampaikan oleh dr. Bambang Setiawan, Ahli Bedah & Bedah Syaraf
pada Acara Diskusi "Ilmu Medis & Meditasi" di Bukit Pelangi, Jawa Barat,
31 Juli 2004
"Llmu medis tidak bisa dipisahkan dari penyakit. Q}untuk itu, mari kita melihat penyakit itu apa? Setidaknya kita mengenal dua macam penyakit, yaitu psychological dan organic. Biasanya disebut "penyakit psikis" yang berkaitan dengan mind
manusia, dan "penyakit organik" yang berkaitan dengan tubuh man usia.
Nah, mana yang duluan? Bila kita jatuh sakit, mana yang sakit duluan, mindkita atau tubuh kita? Saya sengaja menggunakan bah as a Inggris, mind,
!'fedEri !'fedis!'fedtlasi
Krishna, karena istilah ini bisa diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia menjadi panjang sekali.
Mindadalah adalah rentetan pikiran, perasaan, rasa
dan emosi. Dan, penyakit dimulai dari mind.
Kemudian, ia mengekspresikan ke tubuh kita, ke
organ kita, ke selsel dalam tubuh yang membentuk
organ. Biasanya, setelah penyakit sudah menular
ke tubuh, kita baru menyatakan orang itu sakit.
Pertanyaan kita, soal mana yang duluan: mind
atau tubuh yang jatuh sakit lebih dulu, terjawab
sudah.Jelas, mind. Ya, mindyang lebih dulu jatuh
sakit. Baru, setelah itu, badan kita, tubuh kita.
Berarti, kalau tubuh kita sakit, sesungguhnya
ada yang tidak beres dengan mindkita. Sebab itu,
dalam programprgram pelatihan yang diberikan
oleh BapakAnand Krishna, ada yang disebut Mind
Culturing Mengelola l11ind. Apa yang dilakukan beliau sudah tepat sekali, karena badan hanyalah
a1at dari mind.Makanya, yang harus diolah dengan
baik, diobati, adalah m ind, bukan badan.
Memang betul, bila badan sudah terlanjut
sakit, harus ada penanganan pertama dengan
memberinya obat atau perawatan lain. Tetapi,
Ofilk &KeJildilriln /'IilnuIiil
atau dalam bahasa Bapak Anand Krishna, di budayakan.
Ilmu Medis modern baru mengakui hal ini. Para ilmuwan kita baru bisa menerima mind
sebagai penyebab utama segala macam penyakit. Riset membuktikan bahwa 75 persen yang kita derita disebabkan oleh mind, sisanya karena virus, kecelakaan dan lain sebagainya. Padahal, para mas-ter, para ahli yoga misalnya, sudah menyimpulkan hal itu ribuan tahun sebelumnya.
BapakAnand Krishna, bahkan berkesimpulan bahwa 25% penyakit yang menu rut para ilmuwan kita tidak disebabkan oleh mind, sebetulnya masih juga berkaitan dengannya. Saya setuju dengan pendapat beliau. Contohnya, orang yang tenang, daya tahan tubuhnya membaik, sehingga ia dapat bertahan terhadap serangan virus . Sebaliknya,
or-ang yor-ang tidak tenor-ang, dalam keadaan stress, daya
tahan tubuhnya anjlok, tidak mampu bertahan.
* * *
Bagi saya, Mindadalah pencipta.
l'IedErt l'Iedlll'lediwi
kita menjadi tidak baik, tubuh pun jatuh sakit. Mereka yang mengidolakan badan dan m enganggap badan segalanya, tidak mengetahui hal ini.
Bagaimana mengendalikan Mind?
Seperti yang dijelaskan dalam hampir setiap buku yang ditulis oleh Bapak Anand Krishna
-dengan Awareness atau "Kesadaran". Hanyalah
Kesadaran yang dapat mengendalikan mind. Yang
dimaksud adalah Kesadaran "Ter" -tinggi Manusia, Bapak Anand menyebutnya Kesadaran Murni. Kesadaran "Ter" -tinggi yang dapat dicapai oleh manUSla.
Saat ini pun kita sadar. Tapi, kesadaran kita masih sangat rendah . Misalnya, orang yang berhalusinasi, berkhayal pun sesungguhnya sadar
- tapi kesadarannya ilusif. Ia masih berkesadaran
rendah.
Orang yang menganggap dirinya terpisah dari Tuhan, sesungguhnya masih berkesadaran ilusif.
Ia berhalusinasi. Berkesadaran tinggi, manusia
Da1am m editasi,kita mencapai Yang "Ter"-tinggi itu, Kesadaran Murni. "Ter" di sini saya gunakan bagi sesuatu yang "Tidak Terbatas", bukan sekadar"paling". Bila saya katakan Kesadaran palingTinggi, maka saya membatasi kesadaran itu sendiri. Padahal, Kesadaran Murni da1am bahasa Bapak Anand Krishna itu berarti sesuatu Yang Tak
Terbatas . Untuk mencapai itu, kita harus
me-ma-nage mindkita. Kita harus mengo1ahnya dengan baik. Meditasi adalah caranya.
Berada dalam alam meditasi, kita baru bisa melihat dengan jernih. Kita baru memahami peran
mind, dan peran Kesadaran.
Interaksi mind dengan a1am menciptakan
Keberadaan, segala apa yang terwujud, segala apa yang terlihat. Karena, interaksi ini sangat dinamis,
dan sifat minditu sendiri yang berubah terus, maka
Keberadaan pun tampak berubah. Dan, perubahan itu abadi, terjadi terus . Tak pernah berhenti. Manusia merupakan bagian dari keberadaan yang
dinamis ini.
Ia
terciptakan dan menciptakan. Bi1al1edEri l1ed'Jl1edildJi
terjawab, dan "misteri yang tak terungkap" itu kita sebut Tuhan . Bila kita memahami hal ini, maka selesailah segala persoalan kita.
Saat ini, kita belum memahami hal ini. Maka, kita terperangkap oleh sesuatu yang sebenarnya ciptaan mind kita sendiri . Mind kita pula yang menciptakan keinginan utuk memiliki, dan bersama keinginan itu terciptalah perpisahan, Otonomi Diri, "Ini Aku, itu Dia. Ini wujud'ku' . ltu wujud 'dia'. Aku aku, dia dia, kita beda!" Ini yang disebut ilusi. Perpisahan yang kita rasakan antara manusia dan manusia, antara manusia dan wujudwujud lain kehidupan, antara manusia dan Tuhan, sungguhnya berasal dari kesadaran ilusif ini. Dan Kesadaran ilusifinilah yang menjadi prob-lem manusia. Kesadaran ilusif inilah yang menimbulkan problem sepanjang zaman. Dalam kesadaran ilusifini kita menciptakan perbedaan, kemudian terperangkap dalam konflik ciptaan kita sendiri.
Otak & Kesadaran /'IanuJia
Dalam kesadaran ilusif kita menciptakan "aku" ilusif dengan segala atributnya, keinginan-keinginan serta rasa kepemilikannya. Bila satu pun keinginan tak terpenuhi, kita kecewa, sakit hati,
dan menciptakan stress bagi diri sendiri. Kemudian
kita mencari kambing hitam di luar diri. Kita menyalahkan orang lain atau keadaan. Demikian yang terjadi sejak manusia pertama terperangkap dalam kesadaran ilusif ciptaannya.
Kesadaran ilusif menciptakan wujud-wujud yang berbeda. Kesadaran ilusif pula yang
menyebabkan
recycling,
daur-ulang ataureinkarnasi. Keinginan-keinginan yang tak tercapai menciptakan wujud baru, menyebabkan kelahiran ulang dan seterusnya.
* * *
!'fedEr! !'fed!J!'fedl(,U!
bakunya apa, diambil dari mana > Biasa nya kita
tidak mau pusing,jawab saja: "Tuhan" titik.
Lalu Tuhan apa, siapa?
Dan, dari mana Ia memperoleh bahan baku
untuk menciptakan bulan, bin tang, matahari, dan
planetplanet lain yang tak terhitungjumlahnya>
Sesungguhnya pertanyaan ini masih dapat dijawab,
bahan bakunya Keberadaan itu sendiri, Kesadaran
itu sendiri. Dan, diri kita, diri setiap manusia, setiap
makhluk, dan se tiap benda juga tercipta oleh
Keberadaan yang sarna, Kesad aran yang sarna.
Keberadaan adalah Whole, Besar, kita bagiannya,
kecil tapi tak ada perpisahan. Kita tidak pernah
berpisah dari Keberadaan.
Di bawah bimbingan BapakAnand Krishna
kita sudah mulai memahami hal ini. Sebab itu,
marilah kita mulai dari kelompok kita yang kecil
ini. Kita meyakinkan diri sendiri: Tak ada
perpisahan. Sesungguhnya aku dan kamu satu.
Dan, kita semua merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Keberadaan yang sarna.
Saya yakin bahwa apa yang kita pahami, apa
yang sa at ini baru dipahami oleh kelompok kecil,
akan meluas. Awalnya, tidak ada lagi konflik dalam
Otak &Kesadaran /'fanusia
sesama peserta meditasi. Kemudian, kita pun tak akan berkonflik dengan segal a sesuatu di luar diri. Karena apa yang ada di luar juga ada di dalam diri kita. Kita semua satu.
Bal ini sudah terbukti seeara ilmiah. Kita semua dipertemukan oleh suatu Medan Energi Elektromagnetis. Bukan saja kita, tetapi ki ta dengan bintang yang terjauh di langit sana -medan energi ini mempertemukan, memper-satukan kita semua.Jarak dengan bintang itu boleh lebih dari 500 tahun eahaya, namun kita tetap bersatu. Tampak terpisah, sesunguhnya kita tidak
pernah berpisah, tidak bisa berpisah. Unified Field
ofEnergy
atau Medan Energi Terpadu, yang sering dibiearakan juga oleh Bapak Anand Krishna, mempersatukan kita semua.Berarti, somehow, apa yang saya lakukan, kita
lakukan, mempengaruhi bin tang yang terjauh,
bahkan galaksi エ・セ。オィN@ Begitu pula, apa yang エ・セ。、ゥ@
di sana, mempengaruhi kita. Kesimpulannya,
dengan me-manage diri kita ikut me-manage alamo
l1edEr! l1ed!Jl1ed!raJ!
Pertama, Conscious Mind, kesadaran Bapak Anand Krishna lebih senang menerjemahkannya sebagai "KesadaranJaga". Saya setuju, karena dalam keadaan jaga sekali pun kita tidak selalu berperilaku secara sadar. Berarti, Keadaan atau KesadaranJaga.
Conscious Mind adalah kesadaran kita sehari-hari, kesadaran dalam keadaan jaga. Beda dari
kesadaran dalam keadaan tidur. Tepatnya, Conscious
Mindadalah KeadaanJaga, "tidak tidur". Apa yang terjadi dalam keadaan jaga ini, pengalaman-pengalaman yang terakumulasi, disimpan dalam
gudang memori . Gudang ini disebut Subconscious
Mind atau Alam Bawah Sadar. Kenapa Alam
Bawah Sada6' Karena, kita pun lupa apa saja yang tersimpan dalam gudang itu. Padahal, penghuni
gudang itu, apa yang tersimpan di dalamnya,
Sub-conscious Mind menjadi pengendali hidup kita. Manusia menjadi robot dan setiap saat mengikuti
perintah Subconscious Mind. Kita tidak sadar. Betul
apa yang dikatakan Bapak Anand Krishna, bila
masih dikendalikan oleh Subconcious Mind, kita
dalam keadaan jaga, belum sadar.
Seharusnya, dalam Keadaan
J
aga, kita jugaOuk & Kesadaran Ifanusia
mana yang destruktif. Kemudian, badan hanya menjadi tool, alat untuk mengekspresikan diri.
Dalam Kesadaran Jaga dan Alam Bawah Sadar, ego kita masih berperan. Ke"aku" an kita masih berperan. Dan, ego itu memberi kesan seolah diri kita otonom. Kita terpisah dari keberadaan sekitar kita .
Bila kita melangkah lebih lanjut, kita
me-masuki Alam Kesadaran Supra, Superconsciousness
atau Cosmic Mind, Kesadaran Semesta, Kesadaran
Tinggi. Dalam keasadaran itu, batas-batas yang memisahkan diri kita dari semesta runtuh. Tidak ada aku, tidak ada kamu, tidak ada mereka, yang ada hanya Satu. Dan, di dalam-Nya tak ada lagi perbedaan. Untuk meneapai kesadaran ini, kita membutuhkan teknik-teknik meditasi yang sesuai dan coeok dengan kondisi manusia saat ini, seperti yang diberikan oleh Bapak Anand Krishna.
Nah, bagaimana meditasi itu dapat mem-bantu? Apa kaitannya dengan Hmu Medis? Hal pert am a yang perlu kita ingat, untuk melakukan
suatu latihan, kita masih membutuhkan mind,
masih membutuhkan otak. Otak adalah toolatau
alat bagi mind untuk mengekspresikan diri . Dan,
l'fedEri l'fediJl'fedil3Ji
menggunakan mind untuk melampaui mind itu sendiri dalam bah as a Bapak Anand keadaan ini disebut No-Mind, Pelampauan Mind.
Tapi, istilah No Mind ini harus dipahami secara betul. Jangan sampai kita salahpahami. Karena, dalam "Keadaan Tidur tanpa Mimpi" pun
mind terlampaui, tetapi kita tidak bisa memasuki Alam Kesadaran Tinggi atau Superconsciousness
dalam keadaan tersebut. Kalau pun memasukinya, untuk apa? Apa gunanya? Apa manfaatnya? Kita harus bisa memasuki Alam Kesadaran Tinggi dalam keadaan jaga, tidak tertidur.
Dalam Keadaan Tidur tanpa Mimpi atau Tidur Pulas, kita juga kehilangan wujud alam semesta, seolah alam tidakeksis. Bahkan kehilangan wujud sendiri. Namun, ini bukan meditasi, belum
No-Mind.
No-Mind, seperti yang kita dengar dari Bapak Anand, adalah hasil penggunaan mindbeserta
Olak & Kesadaran /'fanus/a
sudah tidak perlu menggunakan otak dengan segala keterbatasannya. Jika mereka masih juga menggunakannya, hanya untuk halhal sederhana, itu pun dengan penuh kesadaran. Keadaan seperti ini disebut "Meditasi dalam Keseharian." Kita tidak lagi dikendalikan oleh mind, justru kitalah yang mengendalikannya.
Dalam keadaan tidur pulas tanpa mimpi saja, ketika No-Mind terjadi seeara alami, badan mengalami healing process, penyembuhan seeara alami. Immune system kita, daya tahan tubuh kita membaik. Dan, semua itu terjadi justru saat tidak ada intervensi dari mind Berarti, kekaeauan justru terjadi karena mind-inilah biang keladinya. Saat ia tidak ikut eampur, organorgan di dalam tubuh justru bekerja sendiri dengan baik, seeara alami.
/'fedEri /'fed,s/'fedirasi
tertidur, tetap jaga." Terdengar aneh kan? Sebab itu, banyak ternan seprofesi masih raguragu , masih bimbang. Mereka tidakmenolak, hanya raguragu. Dan, keraguan mereka itu lagilagi disebabkan oleh
mind mereka sendiri. Jika mereka mau mencoba melampauinya, keraguan mereka akan sirna seketika. Problem-nya, mereka masih malu mencobanya. Mereka masih malu mengaku bahwa ada cabang ilmu yang lebih tinggi dari apa yang mereka peroleh lewatjalur pendidikan resmi.
Padahal, sains menuntut keterbukaan kita. Sains menuntut eksperimen. Kalau belum dicoba sendiri, dari mana bisa tahu hasilnya?
Dalam keadaan No Mind, Kesadaran Tertinggi, Kesadaran itu sendiri yang mengamati tubuh, pikiran dan perasaan .... Kemudian melakukan koreksi koreksi yang diperlukan. Semuanya terjadi dalam sekejap. Tidak perlu lagi mengolah data dengan menggunakan komputer otak. Inilah Meditasi.
Setiap orang, tanpa kecuali, dapat mencapai kesadaran tersebut . Syaratnya satu, ia harus memiliki Alat Brain, Otak yang sehat. Ia tidak idiot,
O(ak & KeJJdarafl ffaflUJIJ
berkeinginan untuk memasuki alam kesadaran yang lebih tinggi.
* * *
Ketika saya datang ke Ashram, saya melihat sesuatu yang sangat menarik dengan apa yang dilakukan oleh BapakAnand Krishna. Pertama-tama ia mengaj