• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB V DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

2013

Universit as

Pandanaran Semarang

Put ro Arif Wicaksono PA . 13.1.0202 Teknik Arsit ekt ur

[

DEM OKRASI PERM USYAW ARATAN

]

(2)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 2 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

BAB V DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN

Negara indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya.

Tetapi , kita mendirikan negara “semua buat semua”, “satu buat semua , semua buat satu”.

Saya yakin, bahwa syarat mutlak untuk kuatnya Negara Indonesia ialah permusyawaratan, perwakilan.

...kalau kita mencari demokrasi hendaknya buka demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup... (Soekarno, 1 juni 1945)

Negara persatuan dari kebangsaan multi kultur bisa bertahan lebih kokoh jika berdiri diatas landasan pengelolaan pemerintahan yang sanggup menjamin keseimbangan antara pemenuhan prinsip kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, yang berlaaku bagi segenap warga dan elemen kebangsaan.

Sifat pemerintahan kolonial sebagai negara polisi yang menghadirkan aneka bentuk penindasan dan diskriminasi, menghidupkan cita – cita persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial dalam pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia.

Kata “merdeka” sendiri merefleksikan cita-cita emansipatoris untuk membebaskan diri dari berbagai bentuk ketidak adilan dalam distribusi kehormatan dan pemilikan.

Di zaman revolusi kemerdekaan, cita-cita ini diberi aksentuasi degankejamakaan pemakaian imbuhan “bung”. Kata ini bisa berarti saudara, menyerupai kemunculan istilah “citizen” dari revolusi perancis atau “comrade” dari revolusi Rusia.

(3)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 3 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

PERSPEKTIF HISTORIS

Demokrasi bisa tertindas sementaraa karena kesalahannya sendiri, tetapi setelah ia mengalami cobaan yang pahit, ia akan muncul kembali dengan penuh keinsafan. Berlainan daripada beberapa negri lainnya di Asia, demokrasi ini berdaulat berakar didalam pergaulan hidup. Sebab itu ia tidak dapat dilenyapkan untuk selama-lmanya (Hatta, 1992 : 111).

Setidaknya ada tiga sumber yang menghidupkan cita-cita demokrasi dalam kalbu bangsa indonesia, terutama didalam lingungan para pemimpin pergerakan. Pertama, tradisi kolektivisme dari permusyawaratan desa. Kedua, ajaran islam yang menuntut kebenaran dan keadilan Illahi dalam masyarakat serta persaudaraan antar manusia sebagai makhluk Tuhan. Ketiga, paham sosialis barat , yang menarik perhatian para pemimpin pergerakan kebangsaan karena dasar-dasar peri kemanusiaan yang dibelanya dan menjadi tujuannya (Hatta, 1992 : 121)

STIMULUS DEMOKRASI DESA

Menurut analisis Hatta, demokrasi asli Nusantara itu dapat terus bertahan dibawah feodaisme karena, dibanyak tempat di Nusantara, tanah sebagai faktor produksi yang terpenting bukanlah kepunyaan raja, melainkan dimiliki bersama oleh masyarakat desa. Karena faktor kepemilikan produksi bersama, demokrasi desa boleh saja di tindas oleh kekuasaan feodal, namun sama sekali tidak dapat dilenyapkan.

Hatta juga menambahkan dua anasir lagi dari tradisi demokrasi desa yang asli di Nusantara. “yaitu hak untuk mengadakan protes bersama terhadap peraturan-peraturan raja yang dirsakan tidak adil, dan hak rakyat untuk menyingkir dari daerah kekuasaan raja, apabila ia merasa tidak senang lagi hidup disana”.

STIMULUS ISLAM ATAS DEMOKRASI

(4)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 4 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

Nilai – nilai demokratis islam itu bersumber dari akar teologisnya. Inti dari keyakinan islam adalah pengakuan pada Ketuhanan Yang Maha Esa (Tawhid, Monotheisme).

Pengaturan hidup dengan menciptakan kekuasaan mutlak pada sesama manusia adalah tidak adil dan tidak beradab. Sikap pasrah Kepada Tuhan, yang memutlakkan Tuhan dan tidak sesuatu yang lain, menghendaki tatanan sosial terbuka, adil, dan demokratis. Inilah yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad s.a.w., yang keteladanannya diteruskan kepada para khalifah yang bijaksana sesudahnya (madjid, 1992: 2-4).

Kelanjutan logis dari prinsip tawhid adalah paham persamaan drajat antar manusia terhadap Tuhan, yang melarang adanya perendahan martabat dan pemaksaan kehendak antar sesama manusia. “bahkan seorang utusan Tuhan tidak berhak melakukan pemaksaan itu” seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad sejak awal pertumbuhan komunitas Politik Islam di Madina, dengan mengembangkan cetakan dasar dari apa yang kemudian dikenal sebagai “bangsa”.

Negara- kota Madina yang dibangun Nabi adalah sebuah entitas politik berdasarkan konsepsi negara-bangsa (nation-state), yaitu negara untuk seluruh umat atau warga negara, demi masalat bersama (common-good). Sebagaimana termuat dalam Piagam Madina, “Negara-Bangsa” didirikan atas dasar penyatuan seluruh kekuatan masyarakatmenjadi angsa yang satu (ummatan wahidah) tanpa membeda-bedakan antar kelompok-kelompok agama yang ada.

Nilai-nilai demokratis islam yang menjunjung tinggi kemuliaan dan persamaan manusia itu memberi inspirasi bagi pemikir humanis Barat.

Kehadiran islam di Nusantara membawa perubahan penting dalam paandangan dunia, kenyataan menunjukkan bahwa zaman modern telah benar-benar dimulai dinusantara dengan perubahan ekonomi dan sosial serta gelora susastra dan filsafat dari periode kesultanan-kesultanan.

Stimulus Islam membawa transformasi Nusantara dari sistem kemasyarakatan feodalistis berbasis kasta menuju sistem keasyarakatan yang lebih egaliter (Wertheim, 1956 : 205).

(5)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 5 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

STIMULUS BARAT ATAS DEMOKRASI

Masyarakat eropa memiliki akar demokrasi yang panjang. Kata demokrasi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos/cratein” yang berarti pemerintahan. Pusat pertumbukan demokrasi terpenting di Yunani adalah dikota Athena. Dan di Romawi, muncul juga prktikpemerintahan sejenis itu, tepatnya di kota Roma (Italia). Model pemerintahan demokratis ala Athena dan Roma ini kemudian menyebar di kota-kota lain disekitarnya.

Gelombang demokratisasi terjadi menyusul revolusi industri yang pertama-tama berlangsung di Inggris sejak sekitar abad ke-17. Industrialisasi di Eropa membawa kemunculan kelas-kelas baru dengan segala konflik sosial yang menyertainya. Revolusi Prancis dengan slogannya Liberte (kebebasan), egalite (kesetaraan), dan fraternite (persaudaraan), berjuang menggulingkan raja yang di topang oleh kaum ningrat (aristokrat) dan kaum penghulu agama. Dalam perkembangannya demokratis ala prancis hanya memberi keuntungan bagi kaum borjuis. Dengan demikian, pertumbuhan nasionalisme dan demokrasi di dunia Barat bersahutan dengan perkembangan industrialisasi dan ekspansi kapitalisme. Kosekuensinya menimbulkan konflik internal dan eksternal yang akhirnya meluber keluar dari dunia barat, dan melahirkan kolonialisme di Asia, Afrika, dan Amerika latin. Kehadiran kolonialisme Eropa, khususnya Belanda, di Indonesia, membawa dua sisi dari koin peradaban Barat : sisi represi imperialisme – kapitalisme dan sisi humanisme demokratis.

Konsolidasi (pendalaman dan perluasan) kolonialisme belanda di Indonesia justru merupakan luberan dari gelombang gerakan liberal dan revolusi demokratik yang melanda negara-negara Eropa seitar 1840-an (Stromberg, 1968 : 72-78).

Dalam perkembangannya, rezim liberal mendesak pemerintahan kolonial untuk melindungi modal swasta dalam rangka mendapatan tanah, buruh, dan kesempatan-kesempatan untuk menjalankan usaha atau perkebunan baru di tanah jajahan.

Pengaruh intelektualisme dan humanisme Eropa di indonesia muai terasa setidaknya sejak awal abad ke-20. Penyebaran nilai – nilai humanisme – demokratis itu menemukan ruang aktualisasinya dalam kemunculan ruang pubik moderen di indonesia sejak akhir abad ke-19.

(6)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 6 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

Dan kehadiran Dewan Rakyat (Volkstraad) sejak 1918. Usul pembentukan Volkstraad yang dikabulkan oleh pemerintah belanda menunukkan bahwa kekuatan hegemoni kolonial tidak bisa dipertahankan hanya dengan menggunakan sarana-sarana kekerasan.

Keanggotaan Volksraad pada awalnya terdiri dari 19 anggota yang dipilih (elected member) dengan 10 anggota yang berasal dari pribumi. kemudian ada 19 orang yang diangkat oleh gubernur jendral (appointed member) dengan 5 orang berasalkan dari pribumi, ditambah satu orang ketua yang diangkat langsung oleh kerajaan Belanda.

Pada tahun 1927 komposisi keanggotaan Volkstraad bertambah menjadi 55 orang dan satu orang ketua. 25 diantara anggotanya adalah orang pribumi. Pada 1930, anggotanya kembali bertambah menjadi 60 orang dan separuhnya berasal dari pribumi.

Dengan bertambahnya komposisi pribumi dan semakin meningkatnya kesadaran kebangsaan dan kenegaraan , tuntutan yang di ajukan oleh anggota Volkstraad pun semakin radikal.

Pandangan H.O.S Tjokroaminoto

Alam penjajahan yang menimbulkan pelbagai penindasan dan diskriminasi menyediakan kotekstualisasi yang tepat bagi perumusan ideologi islam dalam haluan demokrasi –sosialitik, Tjokro menguraikan saling keterhubugan antara paham sosialisme dengan ajaran islam, dalam menguraikan dasar-dasar sosialisme, Tjokro kerpa mengutip ayat Alqur’an yang berbunyi , “ kaana al-Nasu Ummatan Wahidah” (Manusia adalah umat yang satu). Setelah menunjukkan dasar-dasar sosialisme yang yang ada didalam ajaran islam, Tjokro juga menguraikan bahwa perintah ibadah yang ada didalam islam memiliki sifat sosial yang sangat kuat. Selain itu hal yang lebih konkret dari sosialisme islam adalah aspek kedermawanannya. Bagi Tjokro, sedekah dalam ajaran islam bukan sesuatu yang bersifat sunnah melainkan bersifat wajib yang harus dilakukan oleh semua umat islam yang mampu.

(7)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 7 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

Pandangan Tan Malaka

Sebagai salah satu seorag bapak pendiri bangsa, Tan Malaka memang tidak begitu terkenal. Namun, ialah orang pertama yang mencetuskan gagasan Republik Indonesia, dalam sebuah bukunya yang ditulis pada 1925, yang berjudul Naar de Republik Indonesia (Menuju Republik Indonesia).

Dalam pandangannya, bentuk bentuk negara yang di cita-citakan bangsa Indonesia bukanlah sebuah negara monarki, yang kedaulatannya berada ditangan seorang raja, meski sejarah Nusantara lekat dengan sejarah Kerajaan, benih-benih kedaulataan rakyat itu sebenarnya telah lama berkembang. Singkat kata, dalam gagasan republikanisme Tan Malaka, demokrasi yang dikembangkan bercorak sosialistik yang menekankan kerjasama.

Pandangan Soekarno

Gagasan demokrasi dengan semangat kekeluargaan (gotong-royong) lebih kuat di artikulasikan oleh Soekarno. Dalam visi Soekarno, “ Kapal yang membawa kita ke-Indonesia merdeka itu, ialah Kapal – Persatuan.” Demi persatuan itu, Soekarno menekankan pentingnya bangsa Indonesia menempuh jalan Nasionaise dan jalan demokrasinya sendiri, yang tidak perlu meniru nasionalisme dan demokrasi yang berkembang di barat. Soekarno ingin mengatakan bahwa demokrasi politik saja tidak cukup, Soekarno menekankan perlunya bangsa kita memiliki konsepsi nasionalisme dan demokrasinya sendiri, yang dia namakan sebagai “ sosio-nasionalisme” dan “sosio-demokrasi”.

Sosio-nasionalisme adalah nasionalisme politik dan ekonomi – suatu nasionalisme yang bermasud mencari keberesan politik dan keberesan ekonomi, keberesan negeri dan keberesan rezeki(1932a; 1965 : 174 : 175).

Adapun sosio-demokrasi adalah demokrasi yang memperjuangkan keadilan sosial, yang tidak hanya memperdulikan hak-hak sipil dan politik, melainkan juga hak ekonomi.

(8)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 8 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

Pandangan Mohammad Hatta

Gagasan demokrasi sosial dalam konteks Indonesia mendapatkan formulasi secara lebih jelas dari Mohammad Hatta, menurutnya demokrasi yang dipancangkan melalui revolusi Perancis pada aad ke-18 hanya membawa Masyarakat Perancis pada demokrasi politik an sich yang dalam level tertentu hanya menguntungkan

masyarakat borjuis dan menepikan rakyat jelata.

Demokrasi memberikan panduan dasar bahwa pemerintahan harus berasal dan melibatkan rakyat di negara tersebut. Dan salah satu proses penting dalam demokrasi adalah soal prinsip kedaulatan rakyat.

Rakyat berdaulat dalam arti memiliki kekuasaan untuk menentukan cara bagaimana seharusnya ia diperintah. Keputusan rakyat yang menjadi peraturan pemerintah bagi semua orang adalah keputusan yang ditetapkan dengan cara musyawarah mufakat dalam satu perundingan yang teratur bentuk dan prosesnya. Menurut Moh Hatta, mekanisme permusyawaratan bisa dilakukan dengan melibatkan semua orang dewasa di suatu wilayah.

Akhirnya Mohammad Hatta menyimpulkan bahwa masyarakat indonesia tidak mengenal paham individualisme sebagai mana yang ada di Barat. Oleh karena itu, model demokrasi yang dikembangkan hendaknya bukan demokrasi yang menjiplak budaya masyarakat Barat secara mentah, melainkan demokrasi yang cocok dengan karakter keindonesiaan sendiri, yakni demokrasi kekeluargaan berlandaskan permusyawaratan.

Pandangan Sutan Sjahrir

(9)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 9 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

berkewajiban untuk menerjemahkan kesejah teraan rkyat dan memandang dirinya berperan sebagai pelayan rakyat ukan tuan.

Alhasil, dengan segala variasi pemikiran tokoh-tokoh pendiri bangsa ternyata juga memiliki persamaan dalam idealisasinya terhadap demokrasi yang bercorak sosialistik. Demokrasi yang memperjuangkan keseimbangan pencapaian kebebasan, kesetaraan (keadilan) dan persaudaraan (kekeluargaan), dalam semangat permusyawaratan.

Perspektif Teoritis – Komparatif

Abraham Lincoln secara sederhana mendefinisikan demokrasi sebagai “ pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” (goverment of the people, by the people, and for the people). Pemerintahan demokrasi itu memiliki prasyarat yang mengandung sedikitnya 3 ide pokok seperti berikut ini.

1. Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah (the nation that a goverment deriving its power from the consent of the governed). 2. Kekuasaan itu harus dibatasi (limited government).

3. Pemerintah harus berdaulat (sovereign), artinya harus cukup kuat untuk menjalankan pemerintahan secara efektif dan efesien (kusuma, 2009 : 234).

Demokrasi memerlukan lebih dari sekedar proses institusional, yakni tersedianya apa yang disebut Alexis de Tocqueville (1835, 1998) sebagai “ kesetaraan kondisi”. Demokrasi sejatinya memerlukan kondisi – kondisi politik, sosial, dan ekonomi demi keberlangsungannya.

(10)

Universitas P andanaran S emarang

Negara Paripurna | BAB V DEM OKRASI PERM USYAWARATAN 10 Put ro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsit ekt ur Sore

Referensi

Dokumen terkait

Akademi Ilmu Gizi di Semarang yang mencakup program kegiatan dan ruang, program. sistem bangunan, program sistem utilitas, program

Jika sekiranya kemudian dapat dibuktikan bahwa tuduhan suaminya tidak benar, dalam artian anak yang lahir dari isteri yang di li’an tersebut terbukti mempunyai hubungan darah

Membangun brand awareness berarti meyakinkan konsumen akan sebuah brand dari kategorinya dimana terdapat kompetisi dan menciptakan identitas terhadap suatu produk dibawah brand

terdekat bagi anak, sehingga kehadiran keluarga dapat memengaruhi kesejahteraan anak. Berdasarkan hasil uraian singkat dari teori dan hasil penelitian, maka hipotesis

◦ Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai statistik pada kelompok mahasiswa ilmu komunikasi (kelompok 1) dan mahasiswa psikologi..

Adanya pengaruh ini menunjukkan semakin positif konsumen mempersepsikan sumber model dalam iklan, maka akan meningkatkan minat beli konsumen produk Dell, hal ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perkembangan kawasan komersial terhadap perubahan permukiman dengan mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Tipe anomali yang teridentifikasi pada dua sektor, yaitu anomali pada sektor Ahu berhubungan dengan presipitasi hidrolisat uranium terlarut pada endapan sungai