SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
BOY A.S BANUREA
070503026
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudulFaktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesiaadalah benar hasil karya saya sendiri dan
judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh
mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang
diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang
ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2012
Yang Membuat Pernyataan,
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga 2010.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 18 perusahaan sebagai objek penelitian selama 4 tahun amatan dengan 72 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, umur perusahaan dan status perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN MANUFACTURING STOCK EXCHANGE IN INDONESIA
Formulation of the problem in this research is to what extent the influence of profitability, liquidity,firm size, firm age and status of the company affect the timeliness of financial reporting.The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the profitability, liquidity,firm size, firm age and status. The research is on manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2010.
Sampling method that used is purposive sampling and there are 18 companies as research objects for 4 years observation with 72 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression.
The result of this research shows that liquidity, firm age and firm status have significantly influence influence the timeliness of financial reporting, but the profitability and company size has no effect on the timeliness of financial reporting.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa yang senantiasa
memeberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk keluarga tercinta yang telah
memberikan doa dan dukungannya, terutama kepada kedua orang tua, ayahanda
dan ibunda dan tak lupa kepada keluarga saya. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa
dukungan moril, materiil, spiritual, maupun administrasi.Selama proses
penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan,
bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan bantuan.
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. Selaku ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far,
MM, Ak. Selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak. selaku Sekretaris
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Syamsul Bahri MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE., M.Acc, Ak.selaku Dosen Penilai yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada ayahanda (P. Banurea) dan ibunda (M.Boangmanalu) yang telah
sabar dan selalu mendukung penulis untuk disegala bidang. Terima kasih
banyak untuk semua kasih sayang, doa, semangat, pengorbanan, serta
pengertian yang sangat besar buat penulis, semoga penulis bisa memberikan
yang terbaik untuk ayah dan ibu.Kepada abang saya Feriandi Banurea,
Herdiniko Banurea dan kakak saya Mewina Susanti Banurea, dan buat
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap
agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 2012 Yang Membuat Pernyataan,
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN... i
ABSTRAK……... ii
ABSTRACT…….. ………... ... iii
KATA PENGANTAR………... iv
DAFTAR ISI……... vii
DAFTAR TABEL…….. ………..………... ix
DAFTAR GAMBAR……... ………..………... x
DAFTAR LAMPIRAN…….. ………... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian…... 1
1.2Perumusan Masalah ………... 4
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian……...………...…... 4
1.3.2 Manfaat Penelitian………... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teoritis……….. 6
2.1.1 Laporan Keuangan………..…. 6
2.1.2 Pelaporan Keuangan……… 10
2.1.3 Teori Kepatuhan……….. 12
2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 14
2.1.5 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap KetepatanWaktuPelaporanKeuangan………. 15
2.1.5.1 Profitabilitas ………... 15
2.1.5.2 Likuiditas………. 17
2.1.5.3 Ukuran Perusahaan………... 17
2.1.5.4 Umur Perusahaan………...….. 18
2.1.5.5 Status Perusahaan……… 19
2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu………..…… 20
2.3Kerangka Konseptual………..….. 22
2.4Hipotesis Penelitian………... 24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian……… 25
3.2Populasi dan Sampel Penelitian………... 25
3.3Jenis dan Sumber Data………... 29
3.4Metode Pengumpulan Data………...……. 29
3.5Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel….….... 30
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik………..…….... 30
3.6.1.1 Uji Normalitas………..………….. 31
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas………..… 32
3.6.1.3 Uji Autokorelasi………...…... 33
3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas…………..…….. 33
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian………. 34
3.6.2.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)………. 35
3.6.2.2 Uji Signifikan Parsial (Uji F)………. 35
3.7Tempat dan Jadwal Penelitian………..…….. 35
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian... 36
4.2 Uji Data……….….. 37
4.2.1 Uji Asumsi Klasik……….………..….. 37
4.2.1.1 Uji Normalitas………. 37
4.2.1.2 Uji Multikolonieritas………...………. 40
4.2.1.3 Uji Autokorelasi………..…….……… 41
4.2.1.4 Uji Heteroskiedastisitas………….…..…… 43
4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 44
4.2.2.1 Hasil Uji t………. 44
4.2.2.2 Hasil Uji F………. 46
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………... 47
4.3.1 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 47
4.3.2 Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 47
4.3.3 Hubungan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 48
4.3.4 Hubungan Opini Audit Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 48
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ... 21
3.1 Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel... 27
3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel... .. 30
4.1 Sampel Penelitian ... 36
4.2 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 40
4.3 Hasil Uji Multikolonieritas ... 41
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 42
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43
4.6 Hasil Uji t ... 44
DAFTAR GAMBAR
No.Gambar Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Daftar Populasi dan Sampel ……….………. 57
2. Data Variabel Profitabilitas tahun 2007-2010….. ... 59
3. Data Variabel Likuiditas tahun 2007-2010……... … 59
4. Data Variabel Ukuran tahun 2007-2010……….... 59
5. Data Variabel Umur tahun 2007-2010….. ... 66
6. Data Variabel Status tahun 2007-2010….. ... 67
7. Data Variabel Ketepatan Waktu tahun 2007-2010……….. ... 68
8. Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 69
9. Hasil Uji t ……….. 72
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga 2010.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 18 perusahaan sebagai objek penelitian selama 4 tahun amatan dengan 72 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, umur perusahaan dan status perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN MANUFACTURING STOCK EXCHANGE IN INDONESIA
Formulation of the problem in this research is to what extent the influence of profitability, liquidity,firm size, firm age and status of the company affect the timeliness of financial reporting.The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the profitability, liquidity,firm size, firm age and status. The research is on manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2010.
Sampling method that used is purposive sampling and there are 18 companies as research objects for 4 years observation with 72 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression.
The result of this research shows that liquidity, firm age and firm status have significantly influence influence the timeliness of financial reporting, but the profitability and company size has no effect on the timeliness of financial reporting.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan
akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun
dan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk memenuhi
kebutuhan para pengguna, misalnya sebelum memutuskan untuk berinvestasi,
investor memerlukan informasi laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek
Indonesia. Ketepatan waktu merupakan salah satu elemen pokok dalam laporan
keuangan tersebut.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
(IAI, 2007:3). Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai
informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan mempunyai manfaat jika
disampaikan tepat waktu kepada para pengguna. Informasi yang disajikan tidak
tepat waktu dapat mengurangi, bahkan menghilangkan kemampuannya sebagai
alat bantu prediksi bagi pengguna.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib
menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar
Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan pada masyarakat
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Tuntutan akan ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangannya diatur dalam Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala dengan Nomor Peraturan X.K.2 yaitu paling lambat
akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik
yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan
dikenakan sanksi mulai dari peringatan hingga suspensi, dan apabila terlambat
menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa
denda paling banyak Rp 500.000.000.
Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi
pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami
penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan
belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi
tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik
menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti profitabilitas, likuiditas, Ukuran
perusahaan, umur perusahaan, dan status perusahaan.
Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari total penjualan. Perusahaan
besar memiliki total penjualan yang tinggi dan sebaliknya perusahaan kecil
memiliki total penjualan yang lebih rendah. Perusahaan besar biasanya
perusahaan tersebut. Namun dari hasil penelitianSimatupang (2010) ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Umur perusahaan dapat diukur berdasarkan berapa lama sebuah perusahaan
publik telah terdaftar dalam pasar modal Bursa Efek Indonesia, dibandingkan
dengan perusahaan yang baru terdaftar, perusahaan yang sudah lama terdaftar
(berumur banyak) di Bursa Efek Indonesia cenderung dapat menyelesaikan
pelaporan keuangan tepat waktu karena memiliki keterampilan dan pengalaman
yang lebih baik. akan tetapi hasil penelitian Situmorang (2010) menyatakan umur
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu.
Hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel independen Laba
(rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP,
audit report lag menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dengan mereplikasi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini terutama
mereplikasi hasil Situmorang (2010), Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran
perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag, yang mana yang
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah
audit report lag.Sebagai pembeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,
penelitimerumuskan masalah penelitian yaitu apakahprofitabilitas, likuiditas,
ukuran, umur perusahaan, status perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan, baik secara parsial maupun simultan.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran, umur
perusahaan, status perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan, baik secara parsial maupun simultan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan,
2. Perusahaan
Dari hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan informasi
tambahandalam menentukan pengambilan keputusan terutama
profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan
status perusahaan.
3. Investor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada
investormaupun calon investor untuk memperhatikan tingkat
ketepatan waktuperusahaan dalam menyampaikan laporan
keuangan dalam menentukankebijakan dalam menanamkan
sahamnya agar lebih menguntungkan.
4. Perguruan Tinggi
Untuk menambah referensi bagi mahasiswa yang ingin
mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sejenis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
Baridwan(2000:7) laporan keuangan merupakan ringkasan dari
proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini
dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik
perusahaan.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen
berikut ini: (1) Neraca; (2) laporan laba rugi; (3) laporan perubahan
ekuitas; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan.
Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan laporan keuangan yang
menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan,
posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian (IAI, 2007).
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007:3). Pelaporan keuangan
hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan
kreditor, maupun yang sudah ada, dan para pengguna lainnya dalam membuat
(Belkaoui, 2006:233). Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber
informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan darihasil operasi
suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Menurut PSAK No. 1 (IAI, 2007) tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
perusahaanyang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangkamembuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban(stewardship) manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yangdipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatulaporan keuangan
menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:(1) aset; (2)
kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan beban termasuk keuntungan
dan kerugian; dan (5) arus kas.
Accounting Principles Board Statement No. 4 (dalam Belkaoui,
2006:212) mengklasifikasi tujuan laporan keuangan menjadi tujuan
khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di
bawah suatu kumpulan pembahasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas
sebagai berikut:
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam
2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar
dapat:
1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;
3. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen
komitmennya;
4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis
yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat:
1. Menyajikan ekspektasi pengembangan dividen kepada para
investor;
2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar
kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi
karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk
perluasan usaha;
3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
kepada manajemen;
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi
perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
c. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki
kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada
para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut jelas,
tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung
oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan
menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada
kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan
tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.
e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara
lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau
f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung
berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan
diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang
diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh
informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan
kualitatif yang lain.
2.1.2 Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun
juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang
diberikan oleh sistem akuntansi yaitu informasi mengenai sumber daya,
kewajiban, penghasilan perusahaan, dan lain-lain (Belkaoui, 2006:233).
Financial Accounting Standards Board (Hendriksen dan Van Breda,
(2000:136) meringkaskan bahwa tujuan-tujuan pelaporan keuangan adalah
sebagai berikut:
a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi
investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang
potensial mengambil keputusan rasional untuk investasi, kredit dan
yang serupa.
b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi guna membantu
potensial dalam menetapkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian
penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari
penjualan, penarikan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman.
c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber
daya ekonomi dari satuan usaha, tuntutan terhadap sumberdaya
tersebut (kewajiban satuan usaha itu untuk mentransfer sumber daya
ke satuan usaha lain dan modal pemilik), dan pengaruh transaksi,
kejadian, dan situasi yang mengubah sumberdaya dan tuntutannya
pada sumberdaya tersebut.
Pelaporan keuangan itu bukanlah merupakan sebuah akhir, tetapi ia
dimaksudkan untuk memberi informasi yang berguna dalam melakukan
pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Tujuan dari pelaporan keuangan
bukanlah suatu hal yang abadi, mereka akan dipengaruhi oleh lingkungan
ekonomi, legal, politik, dan sosial di mana pelaporan keuangan terjadi.
Tujuan juga dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan dari jenis
informasi yangdapat diberikan oleh pelaporan keuangan (Belkaoui,
2006:234).
Pelaporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai kinerja
keuangan perusahaan selama suatu periode dan bagaimana manajemen dari
sebuah perusahaan menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada
pemilik. Pelaporan keuangan tidak dirancang untuk mengukur nilai dari
perusahaan bisnis secara langsung, namun informasi yang disajikannya
2.1.3 Teori Kepatuhan
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur
dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang
kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai
dengan teori kepatuhan (compliance theory) Baron dan Bryne (2002: 387)
bahwa
Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Nomor 1 paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan
keuangannya paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (IAI,
2007:17). Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut
untuk mematuhi peraturan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) Nomor 36/PM/2003, tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang diaudit dengan Nomor
Peraturan X.K.2, yaitu:
Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan
dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir
keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum
yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ketentuan
akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam).
Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban dalam
menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai
dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:
Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi: Khusus bagi Perusahaan
Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan, Peraturan Nomor
I-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari
Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp
50.000.000 sampai Rp 150.000.000, bahkan akan dikenakan suspensi.
Pengenaaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai
peraturan.Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan
dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkanketentuan Pasal 63
huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa
”emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan
sanksi denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda
2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas
pelaporankeuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal
laporankeuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan
diumumkan kepublik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang
dilaporkan(McGee, 2007).
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
LaporanKeuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus
memenuhiempat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang
membuat informasilaporan keuangan berguna bagi para pemakainya.
Keempat karakteristik tersebutyaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan. Untukmendapatkan informasi yang relevan tersebut,
terdapat beberapa kendala, salahsatunya adalah kendala ketepatan waktu.
Hendriksen dan Van Breda (2000:145) menyatakan bahwa
informasitidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus
tersedia bagipengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhikeputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya,
tetapi relevansitidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu,
ketepatan waktu adalahbatasan penting pada publikasi laporan keuangan.
Akumulasi, peringkasan danpenyajian selanjutnya informasi akuntansi harus
dilakukan secepat mungkin untukmenjamin tersedianya informasi sekarang di
tangan pemakai. Ketepatan waktujuga menunjukkan bahwa laporan keuangan
perubahan keadaan perusahaan yang padagilirannya mungkin akan
mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam,
makapenyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan
tepat waktuapabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan
ketiga setelahtanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.
Keterlambatanpenyampaian laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi
perusahaan baik secaralangsung maupun tidak langsung. Secara tidak
langsung, para investor mungkinmenanggapi keterlambatan tersebut sebagai
sinyal yang buruk bagi perusahaan.Secara langsung, sebagai contoh di pasar
modal Indonesia pada tahun 2009,perusahaan-perusahaan publik yang
melanggar prinsip keterbukaan informasidengan tidak menyampaikan laporan
keuangan tahunan tepat waktu telahdikenakan sanksi administrasi dan denda.
2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Ada beberapa yang dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan berdasarkan hipotesis penelitian adalahprofitabilitas,
likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan.
2.1.5.1 Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas
adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Sedangkan Horne dan Wachowicz (2005:222) mengatakan rasio
dengan investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan
efektifitas keseluruhan operasi perusahaan.
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan
informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam
menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari
keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan
mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu
operasional perusahaan (Santoso, 1995:26). Givoly dan Palmon
(dalam Saleh, 2004:18) berpendapat bahwa ketepatan waktu dan
keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi
laporan keuangan.
Dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin
tinggi rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan
perusahaan memperoleh laba.
Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA), Rumus
ROA yakni sebagai berikut :
ROA =Laba Bersih
Total Aktiva
Merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio likuiditas
mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan
melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya.
Variabel ini diproksikan dengan current ratio (CR). CurrentRatio
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Perusahaan yang
memiliki kondisi keuangan yang baik cenderung segera menerbitkan
laporan keuangannya, sehingga akan tepat waktu dalam pelaporan
keuangannya. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:
������������ (��) = Aset Lancar Kewajiban Lancar
2.1.5.3 Ukuran perusahaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan adalah ukuran perusahaan.Ukuran perusahaan
dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan
dapat di ukur didasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset,
nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja (soegeng,soetedjo,
2006), semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula
ukuran perusahhan itu. Peniliti menggunakan menggunakan total
berskala besar cenderung mengahadapi tekanan eksternal yang lebih
tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal
karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
tersebut dan membutuhkan laporan keuangan tahunan sebagai
sumber informasi. Manajemen dengan skala besar cenderung
diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan
auditan disebabkan perusahaan bersekala besar di monitor secara
ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah.
Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan
yang di audit semakin besar dan semakin luas (soetedjo, 2006)
karena banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin
luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.
2.1.5.4 Umur Perusahaan
Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri
akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak
dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru.Idealnya umur
perusahaan di ukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya
perusahaan yang bersangkutan, namun umur perusahaan dalam
penelitian yang dilakukan di ukur berdasarkan first issue (listed)
perusahaan tersebut di pasar modal. Umur perusahaan juga
merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum
menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan
tersebut mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis
yang ada dalam perekonomian. Perusahaan yang memiliki umur
yang lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan,
pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena
perusahaan memiliki pengalaman yang cukup banayak dalam proses
pelaporan keuangan, sehingga perusahaan tersebut diperkirakan
mampu mempublikasikan laporan keuangan yang tepat waktu.
2.1.5.5 Status Perusahaan
Status perusahaan di bagi menjadi dua, yakni status asing
(memiliki perusahaan induk di luar negeri) dan status domestik
(perusahaan induk beradadi Indonesia). Ada beberapa alasan yang
memungkinkan perusahaan berstatus asing cenderung memberi
pengungkapan yang lebih baik dan menyampaikan laporan
keuangannya lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang
domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama,
perusahaan dengan penanaman modal asing mendapatkan pelatihan
dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari
perusahaan induknya diluar negeri. Kedua, perusahaan asing
memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana
permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis, dan
masyarakat lebih tinggi dari pada umumnya kedua alasan mampu
perusahaan yang baik. Manajemen sebadai pihak yang menyediakan
informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan
tepat waktu.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda.
Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Variabel Analisis Hasil Penelitian
Agung Widyawan Prabowo (2008)
Independen: Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor Dependen : Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Logistik
Profitabilitas berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Gratia M. Situmorang
(2010)
Independen : Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran reputasi KAP, audit report lag berpengaruh signifikan
Renny Catrinasari
(2006)
Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis
dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel dependen
n H1
Didalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA (Return on
Assets). Return on Assets (ROA) biasanya disebut sebagai hasil pengembalian
atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total
sumber daya oleh perusahaan. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap
CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.
Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan good news bagi
perusahaan, artinya perusahaan dapat segera mencairkan aktiva yang tersedia
untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur
berdasarkan rasio lancar, perusahaan dengan likuiditas tinggi menggambarkan
kemungkinan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga dapat
tepat waktu dalam pelaporan keuangan.
Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan total penjualan.
Total penjualan yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin
besar. Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih
banyak pengguna informasi seperti investor, kreditor, pemasok, pelanggan,
pemilik perusahaan, karyawan, dan sebaginya. Hal tersebut mendorong
perusahaan besar untuk mengusahakan ketepatan waktu demi keandalan dan
relevansi laporan keuangan.
Umur perusahaan diukur sejak perusahaan tersebut terdaftar (listed) di
Bursa Efek Indonesia sampai tahun berjalan. Perusahaan yang sudah lama
terdaftar biasanya lebih berpengalaman dalam pelaporan keuangan. Umur
perusahaan yang semakin tinggi berarti pelaporan keuangannya semakin tepat
waktu dan sebaliknya semakin sedikit umur perusahaan, semakin rendah
Status perusahaan dilihat dari kepemilikan usaha apakah berada di pihak
asing atau di pihak domestik. Perusahaan berstatus asing di duga menyampaikan
laporan keuangan yang lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik.
Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanam
modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang
akuntansi dari perusahaan induknya di luar negeri. Kedua, perusahaan asing
memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan
informasi oleh pelanggan, pemasok, analis dan masyarakat lebih tinggi pada
umumnya. Kedua alasan ini mampu mendorong pihak manajemen untuk
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Manajemen sebagai pihak yang
menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan
tepat waktu.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai
karakteristik populasi (Rochaety dkk, 2007 : 104). Menurut Sugiyono (2006 : 51)
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena
itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Husein
(2003 :63) “ desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi
variabel lainnya.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun
perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili
penelitian (Hasan, 2003 :12)
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2010. Sektor manufaktur
dipilihkarena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling
banyakdibandingkan dengan sektor usaha lain. Sektor ini juga memiliki jumlah
saham beredar dan volume perdagangan yang paling tinggi dibandingkan dengan
jenis usaha lain di BEI.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling ,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2006 ).
a. Perusahaan Manufakturyang telah listingdi Bursa Efek Indonesia periode
1 Januari 2007 s.d.31 Desember 2010.
b. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan dan
dipublikasikan di dalam ICMD periode 2007, 2008, 2009 dan 2010.
c. Perusahaan yang telah di audit oleh Akuntan Independent atau Akuntan
Publik.
d. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data laporan keuangan yang
berkaitan dengan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian
ini.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka yang menjadi
populasi di dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 perusahaan manufaktur yang
Tabel 3.1
Daftar Populasi Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan
1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA
2 ADMG POLYCHEM INDONESIA 3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA 4 AKRA AKR CORPORINDO
5 ARNA ARWANA CITRAMULIA
6 ASGR ASTRA GRAPHIA
7 ASII ASTRA INTERNASIONAL 8 AUTO ASTRA OTOPARTS 9 BATA SEPATU BATA
10 BTON BETON JANYA MANUNGGAL 11 BUDI BUDI ACID JAYA
12 CEKA CAHAYA KALBAR 13 CNTX CENTEX
14 CTBN CITRA TUBINDO 15 DLTA DELTA DJAKARTA
16 DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA 17 DYNA DYNAPLAST
18 EKAD EKADHARMA INTERNATIONAL 19 FAST FAST FOOD INDONESIA
20 FASW FAJAR SURYA WISESA 21 GDYR GOODYEAR INDONESIA
22 GJTL GAJAH TUNGGAL 23 HMSP HM SAMPOERNA 24 INAF INDOFARMA
25 INDR INDORAMA SYNTHETICS
26 YNTD INTER-DELTA
27 INTP INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 28 JKSW JAKARTA KYOEI STEEL WORKS 29 JPRS JAYA PARI STELL
30 KAEF KIMIA FARMA
31 KRWE KARWELL INDONESIA 32 KBLM KABELINDO MURNI 33 KICI KEDAUNG INDAH CAN
34 KLBF KALBE FARMA
37 LMPI LANGGENG MAKMUR
38 LMSH LIONMESH PRIMA
39 LPIN MULTIPRIMA SEJAHTERA 40 LTLS LAUTAN LUAS
41 MASA MULTISTRADA ARAH SARANA
42 MRAT MUSTIKA RATU 43 MLIA MULIA INDUSTRINDO
44 MLPL MULTIPOLAR CORPORATION 45 MRCK MERK
46 MYOR MAYORA
47 PAFI PANASIA FILAMENT INTI 48 PBRX PAN BROTHERS
49 POLY POLYSINDO EKA PERKASA
50 PSDN PRASIDHA ANEKA NIAGA
51 PTSP PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL 52 RBTX RODA VIVATEX
53 RICY RICKY PUTRA GLOBALINDO
54 RMBA BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA
55 SIMM SURYA INTRINDO MAKMUR 56 SKLT SEKAR LAUT
57 SMCB HOLCIM INDONESIA
58 SMGR SEMEN GRESIK 59 TFCO TIFICO
60 TIRA TIRA AUSTENITE
61 TKIM PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA 62 TOTO SURYA TOTO INDONESIA
63 TRST TRIAS SENTOSA 64 TSPC TEMPO SCAN PASIFIC
65 ULTJ ULTRAJAYA MILK INDUSTRY 66 UNIC UNGGUL INDAH CAHAYA
67 UNIT NUSANTARA INTI CORPORA 68 UNTR UNITED TRACTORS
69 UNTX UNITEX
70 UNVR UNILEVER INDONESIA 71 VOKS VOKSEL ELEKTRIC
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaituberupa laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang merupakan rekaman historis mengenai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan International Capital Market Directory (ICMD). Data tersebut meliputi data
laporan keuangan tahunan perusahaan, profil perusahaan, struktur kepemilikan
perusahaan, laporan auditor independen dan data penyampaian laporan keuangan
keuangan perusahaan ke Bapepam periode 2007,2008,2009 dan 2010.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan
dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan
mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang
diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan tahunan perusahaan dan data penyampaian laporan keuangan ke
Bapepam. Data-data tersebut diperoleh di www.idx.co.id yang merupakan
3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini disajikan
dalam tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel
Nama Variabel Defenisi Pengukuran
Variabel
menghasilkan laba ���=
Laba Bersih yang sudah jatuh tempo
�� = Aset Lancar
Umur perusahaan Lama perusahaan terdaftar di BEI
Tahun berjalan – Tahun First Issue
Status perusahaan Status Pemilik Modal Skala Nominal Status asing = 0 Status domestik = 1
Variabel auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3 sejak tutup buku
Skala Nominal Tepat waktu = 1 Tidak tepat waktu = 0
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih
dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi
analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan
bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam
analisis regresi yang meliputi : Normalitas data, tidak terjadi
multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
( Ghozali, 2006:147 ), melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian
dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat
dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik
sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data ( titik ) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh
Ghozali (2006 : 149)
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak
menunjukkan pola pada ditribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalu tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bias saja sebaliknya ( Ghozali, 2006 :149 ). Oleh
sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan
uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji
statistik kolmogorov – smirnov ( K- S ). Pedoman untuk
pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana
diungkapkan Ghozali ( 2006 : 151 ) “ Apabila nilai
signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka distribusi
data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas
< 0.05 maka distribusi data tidak normal.
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang
satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebasnya ( Ghozali, 2006 :95 ). Untuk menguji ada tidaknya
multikolonieritas, dapat dilakukan dengan menggunakan Variance
Inflatin Factor ( VIF ) dan nilai tolerance multikolonieritas terjadi
jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0.10.
3.6.1.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada
periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode
sebelumnya ( Ghozali, 2006:99 ). Autokorelasi sering terjadi pada
sampel dengan data time series.
Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala
autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS
dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0.05 menyimpulkan
terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang
digunakan(Ghozali, 2006:108 ).
3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan uji gejser. Data tidak terkena heteroskedastisitas
jika nilai signifikansi lebih besar dar 0.05 ( Ghozali, 2006:129 ).
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression dengan
metode enter pada tingkat signifikansi (α) 5%.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi
sederhana. Berikut adalah model regresi sederhana yang digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian.
Tı = α1 + βı S + ε
T2 = α2+ β2A + ε
T3 = α3 + β3 ROA + ε T4 = α4 + β4 CR + ε
T5 = α5+ β5 ST + ε
T = α+ β1S + β2A + β3ROA + β4CR +β5ST +ε Keterangan :
T : timeliness ( ketepatan waktu ) pelaporan keuangan α1,α2, α3,α4,α5,, : konstanta
β1,β2, β3, β4, β5 : parameter koefisien regresi
S : size ( ukuran ) perusahaan
ROA : return on total assets
CR : Current Ratio
ST : status
ε : error term ( tingkat pengganggu kesalahan )
Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik yang pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variabel dependen, Uji t digunakan
untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen.
3.6.2.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test.
Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen”.
3.6.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test.
Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
diuji mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
3.7 Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jadwal Penelitian dimulai dari bulan Maret 2012 sampai dengan
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Pengujian
asumsi klasik dan regresi logistik digunakan dengan menggunakan software SPSS
versi 19. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke
program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis
data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh
delapan belas perusahaan yang memenuhi kriteria ( Tabel 4.1 ) diamati selama
periode 2007-2010 dengan 72unit analisis dalam penelitian ini yang disajikan
dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan KODE
1 ASTRA INTERNASIONAL ASII
2 EKADHARMA INTERNATIONAL EKAD
3 FAST FOOD INDONESIA FAST
4 FAJAR SURYA WISESA FASW
5 GOODYEAR INDONESIA GDYR
6 HM SAMPOERNA HMSP
7 INDORAMA SYNTHETICS INDR
8 INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA INTP
9 KALBE FARMA KLBF
10 MUSTIKA RATU MRAT
11 MERCK MRCK
13 SEKAR LAUT SKLT
14 HOLCIM INDONESIA SMCB
15 SEMEN GRESIK SMGR
16 TEMPO SCAN PASIFIC TSPC
17 UNITED TRACTORS UNTR
18 UNILEVER INDONESIA UNVR
4.2 Uji Data
4.2.1 Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.
Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis
grafik dan statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas
dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal
probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Pada histogram tersebut ( Gambar 4.1 ), dapat dilihat bahwa bentuk
cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena
ituPada histogram tersebut ( Gambar 4.1 ), dapat dilihat bahwa bentuk cenderung
di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu dapat
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Pada gambar 4.2 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .33944158
Most Extreme Differences
Absolute .148
Positive .101
Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z 1.254
Asymp. Sig. (2-tailed) .086
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Tabel 4.2 menunjukkan besarnya kolmogrov-Smirnov (K-S)
adalah 1.254dan signifikansi pada 0.086 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai
signifikansinya lebih besar dari 0.05 (p = 0.086> 0.05).
4.2.1.2 Uji Multikolonieritas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala
Tabel 4.3
a. Dependent Variable: Dtimeliness
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 yaitu 0,786 ; 0,826; 0,680;
0,782; 0,698 yang berarti tidak terjadi korelasi antarvariabel independen.
Hasil perhitungan VIF juga menunnjukkan hal yang sama dimana variabel
independennya memiliki nilai VIV ≤ 10 yaitu 1, 272; 1,210; 1,470; 1,278;
1,433 yang juga berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen
(tidak terjadi multikoloneritas).
4.2.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah tersebut
timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Run
test digunakan untuk menguji gejala autokorelasi pada penelitian. Hasil
output SPSS dengan probabilitas signifikansi di bawah 0.05 dapat
disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut.
Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara
random atau tidak. (Ghozali 2005:103).
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea .07238
Cases < Test Value 36
Cases >= Test Value 36
Total Cases 72
Number of Runs 35
Z -.475
Asymp. Sig. (2-tailed) .635
a. Median
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0.7238
dengan probabilitas 0.635 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan uji glejser.
Tabel 4.5
a. Dependent Variable: absut
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa
data penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai signifikan
4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Hasil pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah
pengaruh dari variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap
variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (test).
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel
independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19, diperoleh hasil
seperti tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.218 .227 5.370 .000
ROA .804 .493 .184 1.632 .107
CR -.085 .025 -.370 -3.369 .001
Ukuran -1.383E-15 .000 -.079 -.649 .518
Umur -.028 .010 -.301 -2.663 .010
Status .338 .122 .331 2.767 .007
a. Dependent Variable: Dtimeliness
H1 : Terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran
perusahaan sebesar 1,632 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung < ttabel
(1,632<2,178).Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,107, dimana lebih
besar dari 0,05 (0,107> 0.05), maka H1tidak dapat diterima, artinya tidak
terdapat pengaruh signifikan profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H2 : Terdapat pengaruh Likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan
sebesar 3,369 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung > ttabel
(3,369>2,178).Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,001, dimana lebih
kecil dari 0,05 (0,001< 0.05), maka H2 dapat diterima, artinya terdapat
pengaruh signifikan positif likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H3 : Terdapat pengaruh Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran
perusahaan sebesar 0,649 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung < ttabel
(0,649<2,178). Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,518 dimana lebih
terdapat pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
H4 : Terdapat pengaruh Umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran
perusahaan sebesar 2,663 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung > ttabel
(2,663>2,178).Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0.010 dimana lebih
kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05), maka H4dapat diterima, artinya terdapat
pengaruh signifikanumur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H5 : Terdapat pengaruh Status perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan
sebesar 2,767 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung > ttabel
(2,767>2,178). Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,007 (0,007<
0.05), maka H5 dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikanstatus
perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
4.2.2.2 Hasil Uji F
Tabel 4.7 Uji F ANOVAb
Model Sum Of Squares df Mean Square F Sig
Residual
a. Predictors : (Constant), Status, ROA, CR, Umur, Ukuran b. Depensent Variable : Dtimeliness
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Dari table 4.7 ANOVA terlihat bahwa
kolom signifikansi secara keseluruhan untuk tahun 2007 s/d 2010 adalah
0,001 lebih kecil dari 0,05kesimpulannya yaitu ROA, CR, Ukuran, Umur,
Status, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Hubungan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis (H1) menunjukkan bahwa profitabilitas
perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Simatupang (2009) namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitianCatrinasari (2006). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika
teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin tinggi profitabilitas,
mengakibatkan pelaporan keuangan semakin tepat waktu.
4.3.2 Hubungan Likuiditas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis (H2) menunjukkan bahwa likuiditas
perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu
Situmorang (2010) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya,
bahwa semakin besar likuiditas perusahaan itu maka semakin lebih cepat
dalam penyampaian laporan keuangan.
4.3.3 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis (H3) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simatupang ( 2009 ),
Situmorang (2010) dan Catrinasari (2006)dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar
ukuran perusahaan itu maka semakin lebih cepat dalam penyampaian laporan
keuangan.
4.3.4 Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis (H4) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Simatupang (2009), Situmorang (2010), namun hasil penelitian ini