PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU-IBU
KADER PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN
KEMASYARAKATAN (PKK) DALAM MENGUBAH
PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN
KARTASURA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Meraih Derajat Sarjana
Keperawatan
Oleh
:
DWI ASTAMA
J210.080.089
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ii
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU-IBU KADER
PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN KEMASYARAKATAN (PKK)
DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN
KARTASURA
Oleh :Dwi Astama
ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes
aegypti merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia
dan sering menimbulkan suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menimbulkan
kematian dalam jumlah 1.317 orang. Sedangkan kasus DBD di Kecamatan
Kartasura sebanyak 40 kasus, sedangkan di desa Pucangan sendiri terjadi 12 kasus.
Dimana kader ibu-ibu PKK didesa Pucangan Kartasura sebagian besar kurang
mengerti tentang pencegahann DBD. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu-ibu kader
PKK di Desa Pucangan Kartasura. Penelitian ini menggunakan pendekatan one
group before-after study dengan cara memberikan pretest dan postest sebelum dan
sesudah pendidikan kesehatan tentang pencegahan. Populasi penelitian ini adalah
ibu-ibu kader PKK di Desa Pucangan Kartasura sebanyak 80 orang, dengan sampel
65 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Analisis
statistik yang digunakan yaitu Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan
penelitian ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa
Pucangan Kecamatan Kartasura adalah p value = (0,000 < 0,05) dengan nilai
korelasi -3,190. Dan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu-ibu
PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan
Kartasura adalah p value = (0,000 < 0,05) dengan nilai korelasi – 3,130.
iii
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE MOTHER’S
EMPOWERMENT AND FAMILY WELFARE (PKK) TO CHANGING
THE KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT PREVENTION OF
DENGUE HEMORHAGIC FEVER IN PUCANGAN KARTASURA
ABSTRACT
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) are caused by the mosquito Aedes
aegypti is a significant public health problem in Indonesia and often creates an
Endemic (KLB) that causes death in 1317 the number of people. While dengue
cases in the District Kartasura many as 40 cases, while the village itself there were
12 cases Pucangan. Where PKK cadres in villages Pucangan Kartasura most do
not understand about pencegahann DBD. This study aims to determine the effect
of health education to change knowledge and attitudes of mothers in the village
PKK Pucangan Kartasura. This study uses the approach one group before-after
study by providing pretest and posttest before and after health education about
prevention. The population was mothers PKK cadres in the village Pucangan
Kartasura 80 people, with a sample of 65 respondents. Sampling technique uses
total sampling. The statistical analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test Test.
Based on this research can be seen that there was an effect of health education on
knowledge PKK on preventing Dengue Fever in the Village District Pucangan
Kartasura is p value = (0.000 <0.05) with a correlation value of -3.190. And there
is the influence of health education on attitudes PKK on prevention of Dengue
Hemorrhagic Fever in the Village District Pucangan Kartasura is p value = (0.000
<0.05) with a correlation value of - 3.130.
1
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU-IBU KADER
PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN KEMASYARAKATAN (PKK)
DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN
KARTASURA
Dwi Astama*Arif Widodo, A.Kep., M.Kep.** Okti Sri Purwanti, S.Kep, Ns*** ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menimbulkan kematian dalam jumlah 1.317 orang. Sedangkan kasus DBD di Kecamatan Kartasura sebanyak 40 kasus, sedangkan di desa Pucangan sendiri terjadi 12 kasus. Dimana kader ibu-ibu PKK didesa Pucangan Kartasura sebagian besar kurang mengerti tentang pencegahann DBD. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap ibu-ibu kader PKK di Desa Pucangan Kartasura. Penelitian ini menggunakan pendekatan one group before-after study dengan cara memberikan pretest dan postest sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang pencegahan. Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu kader PKK di Desa Pucangan Kartasura sebanyak 80 orang, dengan sampel 65 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura adalah p value = (0,000 < 0,05) dengan nilai korelasi -3,190. Dan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura adalah p value = (0,000 < 0,05) dengan nilai korelasi – 3,130.
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap,dan Demam Berdarah Dengue
ABSTRACT
2
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
health education on attitudes PKK on prevention of Dengue Hemorrhagic Fever in the Village District Pucangan Kartasura is p value = (0.000 <0.05) with a correlation value of ‐ 3.130.
Keywords: Health Education, Knowledge, Attitude, and Dengue Hemorrhagic Fever
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh
virus dengue yang tertular melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak disertai manifestasi pendarahan dan cenderung menimbulkan renjatan dan kematian. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya serta sering menimbulkan ledakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah kematian tinggi (Depkes RI,2004).
Menurut World Health
Organitation (WHO) insiden DBD di seluruh dunia meningkat secara drastis selama 20 tahun terakhir, diperkirakan jumlah orang yang beresiko terserang penyakit ini sekitar 2,5-3 miliar dan 20 juta pada setiap tahunnya (2010). Indonesia merupakan daerah yang mempunyai potensi terjadinya infeksi penyakit DBD(Depkes RI, 2004).
Menurut Indrawati (2010) jumlah kasus DBD di Indonesia terus meningkat dan meluas penyebarannya, diselingi ledakan KLB dalam kisaran 5-6 tahun. Tahun 2010, terjadi sekitar 150.000 kasus dengan tingkat kematian 1.317 orang. Sedangkan kasus DBD di Jawa Tengah pada tahun yang sama terjadi kasus sebanyak 16.858. Dengan tingkat kematian sebanyak 230 orang.
` Kasus DBD di Sukoharjo pada September 2011 terdata sebanyak 125 kasus dan 5 kasus yang meninggal dunia. Salah satu kecamatan yang terkena DBD
adalah Kartasura,kasus DBD di Kecamatan Kartasura sebanyak 40 kasus dan tidak ada kasus yang meninggal. Kasus penderita DBD disebabkan karena menurunnya pola hidup bersih dan tidak efektifnya pemberantasan sarang nyamuk oleh masyarakat. (Puskesmas Kartasura, 2011)
Pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) merupakan kunci keberhasilan dalam memutus penyebaran. Tetapi pada umumnya masyarakat belum memahami secara benar pencegahan dan penanggulangan masalah penyakit DBD. Oleh karenanya, pemberian informasi terkait dengan cara pencegahan dan penggulangan masih diperlukan (Liliweri, 2007).
Peran serta tenaga
kesehatan dinas terkait dan kader ibu-ibu PKK dalam pencegahan penularan penyakit DBD. Merupakan perilaku yang diharapkan melalui kegiatan sosialisasi tentang penyuluhan DBD. Untuk mewujudkan perilaku tersebut, peningkatan sikap dan perbaikan sikap menjadi hal penting. Menurut Morton (dalam Soga, 2009), bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan sebagai proses kegiatan mental, dikembangkan melalui proses belajar. Pengetahuan merupakan hasil stimulus informasi yang diperhatikan dan diingatkan. Kurang lebih 75-87% pengetahuan diperoleh atau indra pandang, sedangkan 13% melalui indra dengar dan 12% melalui indra lain.
3
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
prosesnya berlangsung satu arah dan seringkali tidak menarik. Penyuluhan seringkali dilaksanakan dengan jumlah peserta yang cukup besar, sehingga peserta tidak memilki kesempatan untuk bertanya berdiskusi dalam kedudukan yang sama. Namun demikian, metode ini juga memilki keunggulan yaitu praktis, relatif murah, mudah dilakukan dan disesuaikan untuk berbagai kondisi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari ibu-ibu kader PKK oleh peneliti kepada ibu-ibu kader PKK kebanyakan siswa dan guru hanya di wilayah kerja Puskesmas 1 Kartasura mengetahui tidak secara detail penyebab DBD dan pencegahannya. Dari berbagai alasan diatas penting dilakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pencegahan DBD pada ibu-ibu kader PKK di wilayah kerja Puskesmas 1 Kartasura..
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan pada dasarnya untuk meningkatkan derajat kesehatan (kesejahteraan), menurunkan ketergantungan, dan memberikan kesempatan pada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas untuk mengaktualisasikan dirinya dalam
mempertahankan keadaan sehat yang optimal (Nursalam dkk, 2008).
Alat bantu atau media dalam pendidikan kesehatan berdasarkan fungsinya media pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2003) dibagi atas:
1. Media cetak
2. Media elektronik
3. Media papan
B. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan pada suatu obyek tertentu. Pendengaran, penciuman, rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmojo, 2003).
Menurut Suliha (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman
5. Sosial ekonomi
.
C. Sikap
Sedangkan menurut
Walgito (2003). Sikap adalah merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.
Menurut Azwar (2005)
faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan sikap adalah :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
3. Pengaruh kebudayaan
4. Pengaruh media massa
5. Pengaruh lembaga
pendidikan dan lembaga agama
D. Demam Berdarah Dengue
4
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
Penyakit Demam berdarah dengue (DBD) dan demam dengue disebabkan Virus dengue. Virus dengue termasuk
genus flavivirus dan famili
flaviviridae yang terdiri dari 4 serotif virus yang disebut sebagai Den-1, Den-2, Den-3, Den-4 (BPPK Depkes, 2004d). Gejala awal demam disertai merah pada muka dan dada, yang berlangsung beberapa jam dan akan muncul kembali pada hari ke 4-6. Gejala lain seperti nyeri kepala, nyeri punggung, nyeri otot dan persendian, tidak ada nafsu makan, kelelahan umum, konstipasi, nyeri perut dan nyeri tenggorokan yang berlangsung beberapa hari (Depkes RI, 2004).
Strategi pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu:
1. Cara pemutusan rantai
penularan:
a. Melenyapkan virus dengue dengan cara mengobati penderita. Tetapi sampai saat ini belum ditemukan obat anti virus tersebut. b. Isolasi penderita agar tidak
digigit vektor sehingga tidak menularkan kepada orang lain.
c. Mencagah gigitan nyamuk sehingga orang sehat tidak ditulari.
d. Memberikan imunisasi
dengan vaksinasi.
2. Cara pemberantasan
terhadap jentik Aedes aegypti (Depkes RI, 2005)
a. Fisik (3M Plus) b. Kimia (Larvasida) c. Biologi (memelihara ikan) 3. Cara pencegahan
a. Memberikan penyuluhan serta informasi kepada masyarakat untuk membersihkan tempat perindukan nyamuk dan melindungi diri dari gigitan
nyamuk dengan memasang kawat kasa,
perlindungan diri dengan
pakaian dan menggunakan obat gosok
anti nyamuk.
b. Melakukan survei untuk mengetahui tingkat kepadatan vektor nyamuk, mengetahui tempat perindukan dan habitat larva dan membuat rencana pemberantasan sarang nyamuk serta pelaksanaannya
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
eksperimen dengan menggunakan
desain one group before-after
study dengan cara memberikan pretest dan postest sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang pencegahan DBD.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Pucangan Kartasura yaitu pada 08-19 Mei 2012.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu kader PKK sejumlah 80 orang dengan sampel 65 orang. Teknik sampling yang digunakan, total sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil anggota populasi semua menjadi sampel
D. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian dibawah ini adalah
1. Pendidikan kesehatan tentang pencegahan DBD.
2. Pengetahuan ibu-ibu kader PKK tentang pencegahan DBD.
3. Sikap ibu-ibu kader PKK tentang pencegahan DBD.
5
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden
berdasar jenis kelamin perempuan 65 orang atau 100%. Kemudian karakteristik usia antara 41 – 50 tahun sebanyak 34 orang atau 52,3%. Sementara proporsi terkecil adalah usia antara 20 – 30 tahun sebanyak 2 orang atau 3,1%. Sedangkan karakteristik tingkat pendidikan paling banyak berpendidikan SMA sebanyak 29 orang atau 44,6%, sedangkan proporsi terkecil adalah lulusan Diploma sebanyak 2 orang (3,1%).
B. Analisis Univariat
1. Pengetahuan
Karakteristik responden
berdasarkan pengetahuan tentang pencegahan DBD sebelum dilakukan pendidikan kesehatan (pre-test) yang memiliki pengetahuan kurang tentang pencegahan DBD sebanyak 35 orang (53,8%),sedangkan yang memilki pengetahuan cukup tentang pencegahan DBD sebanyak 7 orang (10,8%) dan yang memiliki pengetahuan baik tentang pencegahan DBD sebanyak 23 orang (35,4%). Pengetahuan ibu–ibu kader PKK berubah setelah
responden diberikan pendidikan kesehatan tentang
pencegahan DBD. Adapun hasilnya yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang pencegahan DBD berubah menjadi 17 orang (26,2 %), sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup tentang pencegahan DBD sebanyak 15 orang (23,1%) dan yang memiliki pengetahuan baik tentang pencegahan DBD sebanyak 33 orang ( 50,8%). 2. Sikap
Karakteristik yang
berdasarkan sikap (pre-test) meliputi, 29 orang (44,6 %)
yang mempunyai sikap yang kurang dan 36 orang (55,4%) mempunya sikap yang baik terhadap pencegahan DBD. Sedangkan pada post-test yang memiliki sikap kurang dari 15 orang (23,1 %) dan orang memiliki sikap yang baik ( 76,9 %) tentang pencegahan DBD.
C. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan
dengan menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test, hal ini dikarenakan uji Paired t-test tidak memenuhi syarat sehingga menggunakan uji alternatif. menunjukkan adanya perbedaan selisih rata – rata pengetahuan antara sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan terhadap Pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan, dengan nilai korelasi hitung Z sebesar – 3,910
dan p value sebesar 0,000.
Karena P value lebih kecil dibandingkan signifikansi 0,000
(≤ 0,05), maka Ho ditolak.
Sehingga kesimpulannya adalah adanya pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap Pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.
Ada perbedaan selisih rata – rata sikap antara sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan terhadap Pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan, dengan nilai korelasi hitung Z sebesar – 3,130 dan p value sebesar 0,000. Karena P value lebih kecil dibandingkan
signifikansi 0,000 (≤ 0,05), maka
6
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan
Hasil tentang karakteristik responden pengetahuan tentang pengetahuan ibu – ibu kader PKK di Desa Pucangan tentang pencegahan DBD adalah sebagian besar berpengetahuan baik. Dimana nilai pre-test menunjukan 35 orang (53,8%) yang berpengetahuan kurang, sedangkan nilai post-test menunjukan ada penurunan yang berpengetahuan kurang menjadi 17 orang (26,2%). Hal ini karena pengetahuan ibu–ibu kader PKK dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah informasi dari media komunikasi. Menurut Suliha (2002), menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan memberikan pengetahuan yang jelas.
2. Sikap
Hasil dari karakteristik responden berdasarkan sikap ibu– ibu kader PKK di Desa Pucangan tentang pencegahan DBD dimana nilai pre-test sebanyak 29 orang (44,6%) yang mempunyai sikap kurang, 36 orang (55,4%) yang mempunyai sikap baik. Sedangkan pada nilai post-test menunujukan adanya peningkatan sikap, sebanyak 15 orang (23,1 %) dan 50 orang memiliki sikap yang baik ( 76,9 %) tentang pencegahan DBD. Hal ini dikarenakan pemberian penyuluhan kesehatan diberikan secara sepotong-sepotong tidak menyeluruh, sehingga kurang mampu menyerap isi penyuluhan. Menurut Azwar (2005) salah satu faktor yang mempengaruhi sikap adalah dukungan masyarakat dan dukungan keluarga, karena mereka mempunyai peran yang
sangat besar sebagai pengawas dan memberi semangat dalam peningkatan pengobatan.
B. Analisis Bivariat 1. Pengetahuan
Pada variabel pengetahuan ibu-ibu tentang pencegahan DBD menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap Pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura. Menurut Azwar (2005) pendidikan memilki peran penting
dalam meningkatkan pengetahuan seseorang, dimana
pengetahuan dipengaruhi pengalaman, informasi dan pendidikan.
Pengetahuan responden tentang pencegahan DBD, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Menurut Nasution (2003),semakin tinggi pendidikan seorang maka akan mudah menerima hal baru dan mudah menyesuaikan pada hal baru tersebut,termasuk pengetahuan tentang pencegahan DBD. Selain itu faktor informasi berpengaruh besar pada pengetahuan pada seseorang, seseorang yang informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih jelas.
2. Sikap
7
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
Sikap responden pada pencegahan DBD, didorong oleh banyak factor, salah satunya adalah budaya. Karena budaya dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai peran besar dalam pembentukan sikap manusia, seperti budaya membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan kelancaran air terganggu sehingga dijadikan sarang nyamuk,salah satunya
nyamuk Aedes Aegypty nyamuk
yang menyebabkan penyakit DBD.
Hasil penelitian ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Siahaan (2006), tentang efektivitas pelatihan pencegahan demam berdarah dengue yang dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang pencegahan DBD di kota Merauke Papua. Hasilnya ada perbedaan efektivitas pelatihan yang diberikan oleh fasilitator kader posyandu dengan yang diberikan oleh petugas kesehatan
terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu rumah
tangga tentang pencegahan penyakit dema berdarah dengue di kota Merauke.
Adapun hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian, yaitu yang dilakukan oleh Kholik (2006), tentang Media Kalender Sebagai Media Penyuluh dalam meningkatkan Pengetahun, sikap dan Perilaku Dalam Pencegahan DBD di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Hasilnya tidak ada perbedaan pengetahuan pada kelompok kontrol yang hanya diberi penyuluhan setelah
maupun sesudah intervensi.Sedangkan pada
kelompok perlakuan yang di intervensi berupa penyuluhan dan pemberian kalender ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Dan penelitian yang tidak sejalan,
penelitian Santoso dan Anif Budianto (2008) yang berjudul Hubungan Pengetahuan,Sikap dan Perilaku masyarakat terhadap vektor Demam Berdarah Dengue di kota Palembang Provinsi Sumatra Selatan. Hasilnya tidak ada Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku dengan status rumah.
Adapun hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian, yaitu yang dilakukan oleh Kholik (2006), tentang Media Kalender Sebagai Media Penyuluh dalam meningkatkan Pengetahun, sikap dan Perilaku Dalam Pencegahan DBD di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Hasilnya tidak ada perbedaan pengetahuan pada kelompok kontrol yang hanya diberi penyuluhan setelah
maupun sesudah intervensi.Sedangkan pada
kelompok perlakuan yang di intervensi berupa penyuluhan dan pemberian kalender ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Dan penelitian yang tidak sejalan, penelitian Santoso dan Anif Budianto (2008) yang berjudul Hubungan Pengetahuan,Sikap dan Perilaku masyarakat terhadap vektor Demam Berdarah Dengue di kota Palembang Provinsi Sumatra Selatan. Hasilnya tidak ada Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku dengan status rumah.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan kesehatan yang dilakukan dapat merubah pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007),
menyatakan pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi
8
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
adalah kegiatan untuk memberikan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Menurut peneliti ada beberapa hal yang dapat mengubah pengetahuan dan sikap ibu-ibu kader PKK dalam melakukan pencegahan DBD. Hal ini dikarenakan pengetahuan tentang DBD pada ibu-ibu kader PKK tidak hanya diperoleh dari pendidikan kesehatan yang dilakukan peneliti, melainkan pendidikan kesehatan yang dilakukan dari dinas terkait sebelum peneliti melakukan pendidikan kesehatan dan dari media elektronik yang menyediakan informasi mengenai DBD dan pencegahanya, serta ada sebagian responden berpendidikan SMA sebanyak 29 orang (44,6%) dan berpendidikan diatas SMA sebanyak 16 orang (24,6%). Menurut Nasution (2003),semakin tinggi pendidikan seorang maka akan mudah menerima hal baru dan mudah menyesuaikan pada hal baru tersebut, termasuk pengetahuan tentang pencegahan DBD.
Sedangkan pada sikap ibu-ibu kader PKK dapat dipengaruhi oleh media massa, pengaruh keluarga atau seseorang yang dianggap penting, hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap manusia meliputi pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama
.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan dan sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan DBD pada ibu-ibu kader PKK di
Desa Pucangan Kartasura, dimana sebagian besar masih kurang.
2. Tingkat pengetahuan dan sikap sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan DBD pada ibu-ibu kader PKK di Desa Pucangan Kartasura, dimana sebagian besar baik. 3. Tingkat pengetahuan dan sikap
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan DBD pada ibu-ibu kader PKK di Desa Pucangan Kartasura, dimana sebagaian besar dari kurang menjadi baik. 4. Ada pengaruh yang signifikan
pendidikan kesehatan terhadap Pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura. 5. Adanya pengaruh yang signifikan
pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.
B. Saran
1. Bagi Ibu-Ibu Kader PKK
Penelitian ini menambah pengetahuan Ibu-Ibu Kader PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue. Diharapkan Ibu-Ibu Kader PKK bisa melanjutkan dalam memberikan penyuluhan dari rumah ke rumah yang peneliti tidak bisa lakukan.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengembangan ilmu yang lebih luas dan mendalam dalam mempelajari tentang penyakit DBD. Sehingga diharapkan perawat dapat menjadi edukator bagi mereka yang telah terkena maupun belum terkena.
9
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
observasional untuk mengetahui faktor - faktor yang
mempengaruhi pengetahuan sikap ibu-ibu PKK tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, L. K. 2011. Kasus DBD di Indonesia Tertinggi di ASEAN, Kompas edisi 19 Februari 2011, http://www. kompas.com diakses pada 5 Oktober 2011
Anonim, 2010. DBD Mengintai sukoharjo, 10 Penderita Meniggal Dunia, koran Joglo Semar Edisi 13 April 2010, www.joglosemar.com diakses 7 Oktober 20011
Azwar, S. 2005. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Depkes RI, 2003. Program Pemberantasan Penyakit DBD. Jakarta
__________.2004. Penatalaksaan Kasus Demam Berdarah Dengue, Jakarta.
__________.2005. Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Ditjen PP2PL
Hudaniah. 2003. Pengaruh Religiusitas Terhadap Sikap Kematian Pada Lansia, skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU : Medan http://library.usu.ac.id diakses pada 15 November 2011
Indrawati, T. 2010. 58 Desa di Sukoharjo Endemik DBD. Koran Solopos
www.solopos.com diakses 5
Oktober 2011
Kholik. 2006. Media Kalender Sebagai Media Penyuluh dalam meningkatkan Pengetahun, sikap dan Perilaku Dalam Pencegahan DBD di Kecamatan Landasan Ulin
Kota Banjarbaru. Hasilnya tidak ada perbedaan pengetahuan pada kelompok kontrol yang hanya diberi penyuluhan setelah maupun sesudah intervensi.Sedangkan pada kelompok perlakuan yang di intervensi berupa penyuluhan dan pemberian kalender ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Tesis, Pasca Sarjana, PSIKM, UGM: Yogyakarta
Machfudz, I. .2005. Pendidikan Kesehatan bagaian dari Promosi kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset
Notoadmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta, Rineka Cipta
___________. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat .Jakarta : EGC
____________.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
____________.2005. Promosi kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
___________. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika
Riwikdikdo,H. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta :Mitra Cendikia Press
10
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU‐IBU KADER PKK DALAM MENGUBAH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI DESA PUCANGAN KARTASURA
Siahaan, P., 2006. Efektivitas Pelatihan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Yang Dilakukan Oleh Kader dan petugas Kesehatan
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Siakp Tentang
Pencegahan Demam Berdarah Dengue ; Studi Kuasi Eksperimen Pada Ibu Rumah Tangga di Kota Merauke Papua. Tesis, Pasca Sarjana, PSIKM, UGM: Yogyakarta.
Soga, GD,. 2009. Metode Penyuluhan Kelompok Kecil Dengan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Kabupaten Bolango Provinsi Gorontalo, Tesis, Pasca Sarjana, UGM: Yogyakarta
Suliha. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Perawat. Jakarta : EGC
Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial : Suatu Pengantar , Edisi Revisi. Yogyakarta
Widiyanta, A. 2002. Sikap Terhadap Lingkungan Alam ( Tinjauan Islam Dalam Menyelesaikan Masalah Lingkungan), http://library.usu.ac.id diakses pada 15 November 2011
*Dwi Astama : Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS Jln A. Yani Tromol Post 1 Kartasura No Telp : 085643097924
**Arif Widodo, A.Kep.,M.Kes.
Dosen Keperawatan FIK UMS Jln A . Yani Tromol Post 1 Kartasura
*** Okti Sri Purwanti, S.Kep, Ns
Dosen Keperawatan FIK UMS Jln. A . Yani Tromol 1 Post Kartasura