• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK ANTIMIKROBA DEKOK BIJI PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP Streptococcus pyogenes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK ANTIMIKROBA DEKOK BIJI PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP Streptococcus pyogenes"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS AKHIR

EFEK ANTIMIKROBA DEKOK BIJI PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP Streptococcus pyogenes

Oleh :

Astrini Retno Permatasari 09020103

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

EFEK ANTIMIKROBA DEKOK BIJI PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP Streptococcus pyogenes

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh

Astrini Retno Permatasari 09020103

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Maret 2013

Pembimbing I

dr. Rahayu, Sp.S

Pembimbing II

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(4)

iv

Karya Tulis Akhir oleh Astrini Retno Permatasari ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada Tanggal: 13 Maret 2013

Tim Penguji

dr. Rahayu, Sp.S , Ketua

dr. Nanang Mardiraharjo,Sp.THT-KL , Anggota

(5)

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”Efek antimikroba dekok biji pepaya (Carica papaya) terhadap Streptococcus

pyogenes”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 22 Maret 2013

(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Kedua orang tuaku tercinta Bapak dan Ibu yang selama ini telah

memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, perhatian serta doanya selama ini.

3. Untuk Kakak dan adikku yang juga selalu menyemangati untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. dr.Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku penguji saya yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

5. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

6. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 7. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran

(7)

vii

8. dr. Rahayu,Sp.S, selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan bimbingan, inspirasi, masukan dan meluangkan waktunya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. dr. Nanang Mardiraharjo,Sp.THT-KL, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam membimbing serta mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10.Sahabat tersayangku Marsha, Cut, Karina, Indah, Bella, Merri, Leni, Anggie, Tya, Wina, Udin, Mas Hilman, Cendy, Zul Fahmy, yang selalu ada buat aku baik dalam susah maupun senang, terima kasih juga untuk motivasinya, kasih sayang, doa, hiburan serta ilmu nya selama masa perkuliahan ini. Semoga kita semua sukses dunia akhirat, menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara. Amin.

11.Pak Joko selaku staf laboratorium FK UMM yang telah banyak membantu dengan tulus dan baik secara langsung dan tidak langsung dalam penelitian ini.

12.Mbak Emi, Mbak Dila, Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, Ibu Rom, Mba’ Fat, Mas Mifta, serta para staf FK UMM lainnya yang telah banyak membantu dalam proses administrasi dan maupun proses lainnya.

13.Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

(8)

viii

(9)

ix ABSTRAK

Permatasari, Astrini Retno, 2013. Efek Antimikroba Dekok Biji Pepaya (Carica papaya) Terhadap Streptococcus pyogenes. Karya Tulis Akhir, Program Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (I) Rahayu (2) Nanang Mardiraharjo.

Latar Belakang: Streptococcus pyogenes adalah bakteri gram positif. Penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional dapat menimbulkan resistensi bakteri Streptococcus pyogenes. Kandungan dekok biji pepaya diperkirakan dapat digunakan sebagai bahan antimikroba terhadap Streptococcus pyogenes.

Tujuan: Membuktikan efek dekok biji pepaya (Carica papaya) sebagai antimikroba terhadap Streptococcus pyogenes.

Metode: True experimental, post test only control group design. Menggunakan metode mikro dilusi untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Sampel yang digunakan adalah bakteri Streptococcus pyogenes, konsentrasi dekok biji pepaya yang digunakan adalah 8 kelompok serta kontrol bahan dan kontrol kuman. Analisis data yang digunakan adalah one way ANOVA, korelasi Pearson, dan regresi linier.

Hasil dan Diskusi : KHM tidak dapat ditentukan karena bahan yang keruh sedangkan KBM pada konsentrasi 50%. Uji statistik one way ANOVA signifikansi 0,000 < p (0,01) artinya memiliki perbedaan yang bermakna antara konsentrasi dekok dan jumlah koloni. Uji korelasi signifikansi 0,000 < p (0,01) dan R= -0,74, artinya semakin tinggi konsentrasi dekok biji pepaya maka semakin rendah pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes, dengan kekuatan hubungan kuat. Uji regresi, (R2= 0,557.), artinya dekok biji pepaya memberi pengaruh sebesar 55.7% terhadap pertumbuhan koloni bakteri.

Kesimpulan: Dekok biji pepaya (Carica papaya) memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Streptococcus pyogenes.

(10)

x ABSTRACT

Permatasari, Astrini Retno., 2013. Antimicrobial Effect of Papaya (Carica papaya) Seed Decoction Against Streptococcus pyogenes.. Final project in Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) Rahayu (2) Nanang Mardiraharjo

Background: Streptococcus pyogenes is a gram-positive bacteria. Irrational used of antimicrobe arise Streptococcus pyogenes bacteria resistant. The content of papaya seed is suspected to an antimicrobial agents against Streptococcus pyogenes.

Objective: Proving the effect of papaya seed decoction as an antimicrobial against Streptococcus pyogenes.

Methods: True experimental, post-test only control group design. Using micro dilution test to determine the Minimal Inhibitory Concentration (MIC) and Minimal Bactericidal Concentration (MBC). Sample is Streptococcus pyogenes bacteria, concentration of papaya seed decoction that is used in 8 group with substance control and bacteria control. The data analysis used was one-way ANOVA, Pearson’s correlation and linear regression.

Results and discussion: MIC was not be determined because of the turbid color of substance while MBC was 50%. One way ANOVA test of significance 0.000 <p (0.01) means to have a significant difference between the concentration of decoction and the number of colonies. Correlation test significance 0.000 <p (0.01) and R = -0.74, which means that the higher the concentration decoction papaya seeds will decrease the growth of bacteria Streptococcus pyogenes. Test regression (R2 = 0.557.), means that decoction papaya seeds would influence 55.7% on the growth of bacterial colonies.

Conclusion: Papaya seed (Carica papaya) decoction has antimicrobial effects against Streptococcus pyogenes bacteria.

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

LEMBAR PENGUJI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Praktis ... 4

1.4.2 Manfaat Akademis ... 4

(12)

xii

2.1 Carica papaya ... 5

2.1.1 Taksonomi Carica papaya ... 5

2.1.2 Jenis - Jenis Pepaya ... 9

2.1.3 Kandungan dari Biji Pepaya ... 10

2.1.4 Sifat Antimikroba Dekok Biji Pepaya ... 11

2.2 Streptococcus pyogenes... 15

2.2.1 Taksonomi Streptococcus pyogenes... 15

2.2.2 Morfologi Bakteri Stretococcus pyogenes ... 15

2.2.3 Patogenisitas ... 18

2.2.4 Toksin dan Enzim ... 20

2.2.5 Diagnostik Laboratorium ... 22

2.2.6 Identifikasi Bakteri Genus Streptococcus... 22

2.3 Ekstraksi ... 23

2.3.1 Definisi Ekstrak... 23

2.3.2 Definisi Dekok ... 23

2.4 Uji Kepekaan terhadap Antimikroba (in vitro) ... 23

2.4.1 Metode Dilusi Tabung (Broth Dilution Test) ... 24

2.4.2 Metode Dilusi Mikro (Broth Microdilution Test) ... 24

2.4.3 Metode Dilusi Agar (Agar Dilution Test) ... 25

2.4.4 Metode Difusi Cakram (Disk Diffusion Test) ... 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 28

2.1 Kerangka Konsep ... 28

2.2 Hipotesis ... 30

(13)

xiii

4.1 Rancangan Penelitian ... 31

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 31

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

4.3.1 Populasi ... 31

4.3.2 Sampel ... 31

4.3.3 Estimasi Jumlah Pengulangan ... 32

4.4 Variabel Penelitian ... 32

4.4.1 Variabel Bebas ... 32

4.4.2 Variabel Tergantung ... 32

4.5 Definisi Operasional ... 33

4.6 Alat dan Bahan Penelitian ... 34

4.6.1 Alat dan Bahan Pembuatan Dekok Biji Pepaya ... 34

4.6.2 Alat dan Bahan Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) ... 35

4.6.3 Alat dan Bahan Pembuatan Blood Agar Plate (BAP) ... 35

4.6.4 Alat dan Bahan Uji Kepekaan Dekok Biji Pepaya ... 35

4.7 Prosedur Penelitian ... 36

4.7.1 Sterilisasi Alat ... 36

4.7.2 Pembuatan Blood Agar Plate (BAP) ... 37

4.7.3 Pembuatan Medium Nutrient Broth (NB) ... 37

4.7.4 Pembuatan Perbenihan Cair Bakteri Streptococcus pyogenes ... 37

4.7.5 Pembuatan Dekok Biji Pepaya... 38

4.7.6 Uji Efektifitas Kepekaan Larutan Dekok Biji Pepaya terhadap Streptococcus pyogenes ... 39

(14)

xiv

4.9 Analisis Data... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 44

5.1 Kadar Hambatan Minimum (KHM) Dekok Biji Pepaya ... 44

5.2 Kadar Bunuh Minimum (KBM) Dekok Biji Pepaya ... 46

5.3 Analisis Data... 48

5.3.1 One Way ANOVA... 48

5.3.2 Uji Korelasi ... 51

5.3.3 Uji Regresi ... 52

BAB 6 PEMBAHASAN ... 56

BAB 7 PENUTUP ... 59

7.1 Kesimpulan ... 59

7.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Buah pepaya (a) dan biji pepaya (b) ... 5

Gambar 2.2 Streptococcus pyogenes ... 15

Gambar 2.3 Diagram faktor virulensi Streptococcus pyogenes ... 17

Gambar 2.4 Patogenesis infeksi Streptococcus pyogenes... 18

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... 28

Gambar 4.1 Skema Prosedur Penelitian... 42

Gambar 5.1 Penentuan KHM pada Micromulti Plate ... 44

Gambar 5.2 Penetuan KBM pada Media BAP ... 46

Gambar 5.3 Plot Respon Jumlah koloni per Plate ... 50

Gambar 5.4 Grafik Scatterplot ... 53

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Kandungan fitokimia secara kualitatif dan kuantitatif dari biji

pepaya ... 10 Tabel 2.2 Kandungan fitokimia biji pepaya matang dan muda ... 11 Tabel 2.3 Aktivitas Bakterial pada Ekstrak Biji Pepaya ... 14 Tabel 5.1 Skor Tingkat Kekeruhan yang dihasilkan pada Media Nutrient

Broth oleh Koloni Bakteri Streptococcus pyogenes dalam Kelompok Konsentrasi Dekok Biji Pepaya (Carica papaya). ... 45 Tabel 5.2 Rata-Rata Jumlah Koloni Streptococcus pyogenes per Plate dalam

Beberapa Konsentrasi Dekok Biji Pepaya... 47 Tabel 5.3 One Way ANOVA untuk Jumlah Koloni per Plate ... 49 Tabel 5.4 Hasil Uji Tukey untuk Jumlah Koloni per Plate ... 50 Tabel 5.5 Uji Korelasi Kesepuluh Konsentrasi Dekok Biji Pepaya terhadap

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ANOVA : Analisis of Variance ASO : Antistreptolisin O BAP : Blood agar plate CFU : Colony Forming Unite DNA : Deoxyribosa Nucleic Acid KBM : Kadar Bunuh Minimum KHM : Kadar Hambat Minimum NB : Nutrient Broth

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Penelitian .. ... 63

Lampiran 2 Data Analisis Statistik ... 66

Lampiran 3 Gambar Alat dan Bahan Penelitian ... 73

Lampiran 4 Gambar Dokumentasi Kegiatan ... 75

Lampiran 5 Surat Determinasi Carica papaya ... 77

(19)

60

DAFTAR PUSTAKA

Afolabi IS, Marcus GD, Olanrewaju TO & Vivian, C, 2011, Biochemical effect of some food processing methods on the health promoting propeties of under-utilized Carica papaya seed, Journal of Natural Products, 4, pp,17-24. Anaga AO & Onehi EV, 2010, Antinociceptive and anti-inflammatory effects of

the methanol seed extract of Carica papaya in mice and rats, Afr. J. Pharm, Pharmacol, vol.4, no.4, pp.140-144, viewed 23 Desember 2012, <http://www.academicjournals.org/ajpp/pdf/pdf2010/April/Anaga%20and %20Onehi.pdf>.

Arvand M, Hoeck M, Hahn H & Wagner J, 2000, Antimikrobial resistance in Streptococcus pyogenes isolates in Berlin, Journal of Antimicrobial Chemotherapy, vol.46, pp.621-623,viewed 23 Desember 2012, <http://jac.oxfordjournals.org/content/46/4/621.full>.

Brock TD, Madigan MT, Martinko JM, & Parker J, 1994, Biology of Microorganisms. Prentince-Hall International, New Jersey.

Clinical and Laboratory Standards Institute 2004, Methods for antimicropbial susceptibility testing of anaerobic bacteria; approved standard-sixth edition, NCCLS document M11-A6 ISBN 1-56238-517-8, vol.24, no.2, Clinical and Laboratory Standards Institute, USA.

Cunningham MW, 2000, Pathogenesis of group A streptococcal infection, Clinical Microbiology Reviews, vol.13, no.3, pp. 470-511, viewed 17 Maret 2013, < http://cmr.asm.org/content/13/3/470.full.pdf+html>.

Dahlan, SM 2008, Salemba Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Medika, Jakarta.

Ditjen POM 2000, Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp.5-11.

Dzen SM, Roekistiningsih, Santoso S, WinarsihS, 2010, Bakteriologi Medik, Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya, Putra Media Nusantara, Surabaya. Gardjito M, Saifudin U, 2011, Penanganan pascapanen buah-buahan tropis,

Kanisius, Yogyakarta, pp. 24.

Jawetz, et al 2008, Streptococcus, In: Mikrobiologi Kedokteran Jewetz,Melnick,&Adelberg Ed.23, EGC, Jakarta, pp.233-249.

Juliantina R & Farida, 2008, Manfaat sirih merah (Piper crocatum) sebagai antibakterial terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, viewed 12 Desember 2012,

(20)

61

Keyser FH, Bienz KA, Eckert J & Zinkernagel RM, 2005, Streptococcus and Enterococcus, Medical Microbiology, Thieme, Newyork, pp. 237.

Lukito H, 2001, Rancangan Penelitian Suatu Pengantar, FKIP, Malang.

MardiastutiH, Karuniawati A, Kiranasari A, Ikaningsih & Kadarsih R, 2007, Emerging resistance pathogen, Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, vol.57, no.3, pp.75-79, viewed 24 Januari 2013,

<http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/49 0/491>.

Muhaimin, Liang OB, Ratnaningsih E, Purwantini E & Retnoningrum, DS 2003, Optimasi proses overproduksi, pemurnian, dan karakterisasi protein Mga sebagai molekul target untuk pencegahan infeksi oleh Streptococcus pyogenes, Jurnal Matematika dan Sains, vol.8, no.3, pp.117-123, viewed 11 Desember 2012, < http://journal.fmipa.itb.ac.id/jms/article/view/190>. Muljana, W 2006, Bercocok tanam pepaya, CV Aneka Ilmu, Semarang.

Murni, Y & Ani, P 2008, Optimasi kondisi proses ekstraksi minyak biji pepaya, Jurnal Teknologi Technoscientia, vol 1, pp,75-82, viewed 20 Desember 2011,

<http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.htm?act=tampil&id=26601&id c=7>.

Murase T, Suzuki R, Watanabe Y &Yamai S, 2000, Erythromycin resistance genes in Streptococcus pyogenes isolates in Kanagawa-Japan, Department of Bacteriology and Pathology, Kanagawa Prefectural Public Health Laboratory, Yokohama Japan, vol.44, no.10, pp.863-865, viewed 17 Maret 2013, < http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11128071>.

Murray PR, Rosenthal KS & Pfaller MA 2009, Streptococcus, Medical microbiology 6th ed., Moslay Elsevier, Canada, pp.225-233.

Naim R 2004, Senyawa Antimikroba dari Tanaman, viewed 10 Mei 2012 <http://www.kompas.com/kompas-cetak/0409/15/sorotan/1265264.htm>. Okeniyi JA, Ogunlesi TA, Oyelami QA & Adeyemi LA, 2007, Effectiveness of

dried Carica papaya seeds against human intestinal parasitosis: a pilot study, J. Med. Food, vol.10, no.1, pp.194-196, viewed 3 Januari 2013 <http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17472487>.

Okoye EI, 2011, Preliminary Phytochemical Analysis and Antimicrobial Activity of Seeds of Carica papaya, Journal of Basic Physical Research, vol.2, no.1, pp. 66-69, viewed 17 Maret 2013, <http://www.jbasicphyres-unizik.org/files/2011files/10ed.pdf>.

Plantamor, 2012, viewed 11 Februari 2013,

(21)

62

Public Health Agency of Canada 2010, Streptococcus pyogenes, Pathogen Regulation Directorate, Public Health Agency of Canada, viewed 17 Maret 2013, <http://www.phac-aspc.gc.ca/lab-bio/res/psds-ftss/strep-pyogenes-eng.php>.

Rukmana R, 2007, Budi Daya Pepaya, Kanusius, Yogyakarta.

Sabir A, 2005, Aktifitas antibakteri flavanoid propolis trigona sp tergadap bakteri Streptococcus mutans in vitro, diakses 9 Oktober 2012 <http://www.journal.unair.ac.id/filerpdf/dentj-38-3-08.pdf>.

Siswandi, 2003, Budidaya dan Pascapanen Pepaya, Kanisius, Yogyakarta.

Siswantoro D, 2008, Kajian aktivitas tanin dengan penicilin terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dan Pasteurella multocida secara in vitro, Tesis Sarjana, Universitas Airlangga, viewed 18 Januari 2013, <http://adln.lib.unair.ac.id/gdl.php>.

Sobir 2009, Sukses bertanam pepaya unggul kualitas supermarket, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sukadana, Sri RS & Juliarti, 2008, Aktivitas antibakteri senyawa golongan triterpenoid dari biji pepaya (Carica papaya L,), Jurnal Kimia 2, vol.1, pp,15-18, viewed 27 Juni 2012, <http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/j-kim-vol2-no1-sukadana.pdf>.

Theresa, 2011, Carica papaya, viewed 10 Januari 2013, <http://bioweb.uwlax.edu/bio203/2011/klees_ther/interactions.htm>.

Tjokronegoro A, 2001, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, FKUI, Jakarta. Todar K, 2012, Streptococcus pyogenes, Todar’s Online Textbook of

Bakteriologi, viewed 27 Juni 2012,

<http://www.textbookofbacteriology.net/streptococcus.html>

(22)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya penggunaan tanaman obat dalam kesehatan dengan semboyan “back to nature”, keinginan masyarakat untuk mengetahui khasiat dan manfaat tanaman semakin meningkat. Saat ini masyarakat sudah mulai menyadari efek samping dari penggunaan bahan kimia, sehingga lebih memilih menggunakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan (Sabir, 2005).

Pepaya merupakan tanaman yang cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Pada umumnya semua bagian dari tanaman baik akar, batang, daun, biji dan buah dapat dimanfaatkan (Warisno, 2003). Daun muda dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional, buahnya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, sedangkan bijinya masih kurang dimanfaatkan biasanya hanya dikumpulkan karena akan dipakai sebagai bibit (Rukmana, 2007).

Berdasarkan scientific evidences yang telah diujikan, ternyata ekstrak biji pepaya memiliki aktifitas antimikroba, antifungi (Okoye, 2011), antihelminthic, anti-amoebic (Okeniyi et al, 2007), dan antiinflamasi (Anaga & Onehi., 2010).

(23)

2

Streptococcus pyogenes merupakan salah satu patogen yang banyak

menginfeksi manusia. Sampai saat ini, kasus infeksi oleh bakteri Streptococcus pyogenes masih menjadi masalah kesehatan penting di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Muhaimin et al, 2003). Diperkirakan 5-15% individu normal memiliki bakteri ini dan biasanya terdapat pada saluran pernafasan, namun tidak menimbulkan gejala penyakit. Streptococcus pyogenes dapat menginfeksi ketika pertahanan tubuh inang menurun atau ketika organisme tersebut mampu berpenetrasi melewati pertahanan inang yang ada. Infeksi ini dapat berupa faringitis, tonsillitis, impetigo, erysipelas, sepsis, necrotizing fasciitis, toxic shock syndrome. Infeksi ini dapat berlanjut ke penyakit seperti

scarlet fever, jantung rematik, dan glomerulonefritis akut (Todar, 2012).

Di Indonesia dan negara-negara berkembang, faringitis dan pioderma adalah jenis penyakit yang paling banyak dijumpai pada anak-anak usia sekolah. Puncak insiden penyakit ini terdapat pada kelompok usia 5 sampai 15 tahun..Karditis dan glomerulonefritis dilaporkan terjadi jika pengobatan dengan antibiotik tidak dilakukan. Menurut data dari Public Health Agency of Canada (2010), di dunia terdapat 616 juta kasus faringitis yang disebabkan oleh S.pyogenes tiap tahunnya dan sekitar 15-20% anak usia sekolah merupakan carrier S.pyogenes.

Penisilin sebelumnya masih merupakan drug of choice dari infeksi Streptococcus pyogenes. Namun, akhir-akhir ini telah diidentifikasi galur

Streptococcus pyogenes telah resisten terhadap penisilin. Resistensi pada

(24)

3

Bahkan di Taiwan pada tahun 2001 saja sudah dijumpai resistensi mikroba ini terhadap makrolid dalam persentase yang tinggi yaitu sebesar 78% (Mardiastuti, 2007).

Diharapkan penelitian ini akan menambah pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan bahan alam sebagai antimikroba.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah dekok biji pepaya (Carica papaya) mempunyai efek antimikroba terhadap bakteri Streptococcus pyogenes ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efek antimikroba dekok biji pepaya (Carica papaya) terhadap bakteri Streptococcus pyogenes.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) dekok biji pepaya (Carica papaya) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.

(25)

4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi tentang pengaruh dekok biji pepaya (Carica papaya) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.

b. Menambah wawasan kepada masyarakat khususnya mengenai khasiat biji pepaya (Carica papaya) sebagai terapi infeksi yang diakibat bakteri Streptococcus pyogenes.

1.4.2 Manfaat Akademis

Referensi

Dokumen terkait

مهم نیرت یناک اه یلاکلآ هورگ ی تاپسدلف زلاکوتروا ،اه یم دشاب یمهم یناک هک یارب داجیا ندب طیحم رد میساتپ ۀ .تسا رجآ زا رگید یناک اه کسورکیم تاعلاطم رد مهم رایسب ی و یپ ، یناک

Berdasarkan skor rata-rata kemampuan kerja yakni 4,4 masuk kategori penilaian sangat tinggi yang menunjukkan bahwa responden mengetahui waktu pemupukan yang tepat

Peer Group Counseling memiiliki peranan yang besar pada remaja, hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Kartika ( 2008 ), bahwa konseling dengan

#esuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi ntitas eksternal tidak

Setelah kamu melakukan kegiatan tersebut, ternyata suatu bangun datar jika diperbesar dengan skala perbesaran tertentu maka akan diperoleh dua bangun datar yang mempunyai bentuk

Berdasarkan uji pelepasan yang telah dilakukan dan profil laju pelepasannya, dapat disimpulkan bahwa sediaan sistem mikroemulsi natrium diklofenak (surfaktan Span

1) Memberi kesempatan yang berhasil. Memberikan tugas yang kemungkinan dapat diselesaikan, kemudian memberikan pengakuan dan pujian akan keberhasilannya. Jangan

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengembangan kompetensi sosial guru PAI dapat dikembangkan ketika Guru PAI mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat, karna ia