• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA BATA LUMPUR LAPINDO DAN BATA KONVENSIONAL TERHADAP KUAT GESER PASANGAN BATA (Studi Penelitian)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KINERJA BATA LUMPUR LAPINDO DAN BATA KONVENSIONAL TERHADAP KUAT GESER PASANGAN BATA (Studi Penelitian)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA BATA LUMPUR LAPINDO DAN BATA

KONVENSIONAL TERHADAP KUAT GESER PASANGAN BATA(Studi

Penelitian)

Oleh: REZKY ARIE PRANATA ( 04520011 ) CIVIL ENGINEERING

Dibuat: 2009-04-24 , dengan 3 file(s).

Keywords: lumpur lapindo, kuat geser, pasangan bata, spesi mortar

ABSTRAKSI

Pemanfaatan lumpur lapindo sebagai material bahan baku bata merah telah banyak dilakukan antara lain : Wahyudi (2006), Rofikatul (2007), dan Fariska (2008), Namun pengembangan bata merah berbahan lumpur lapindo sebagai struktur dinding belum pernah diteliti Untuk itu penyusun melakukan penelitian mengenai pemanfaatan lumpur lapindo pada pasangan bata untuk mengetahui kuat geser pasangan bata campuran lumpur lapindo dan pasangan bata konvensional terhadap variasi spesi mortar.

Penelitian ini bersifat eksperimen, Benda uji berukuran ± 50´50cm

sebanyak 8 buah pasangan bata berbahan lumpur dan 8 buah pasangan bata tanpa lumpur. Dalam penelitian ini variabel bebas terdiri dari variasi spesi mortar

1,5cm ; 2cm ; 2,5cm ; 3cm dan variabel tergantungnya adalah kuat geser pasangan

bata.

Dari hasil penelitian menunjukkan kuat geser terbesar dihasilkan pada

pasangan bata terjadi pada spesi mortar 3cm sedangkan pada spesi mortar 1,5cm didapat hasil kuat geser terendah. Hasil kuat geser terbesar pada pasangan bata lapindo = 7,75 kg/cm 2 dan pada pasangan bata konvensional sebesar = 7,22

kg/cm 2 . Hasil kuat geser berbanding lurus terhadap penggunaan variasi tebal spesi mortar 1,5 – 3cm karena daya ikat yang bekerja pada mortar dan bata semakin kuat. Kedua pasangan bata ini termasuk kategori dinding struktural karena modulus geser yang dihasilkan melebihi syarat faktor geser (>0,50) dan dapat digunakan untuk bangunan.

ABSTRAC

Exploiting of mud lapindo as brick raw material has many done by inter alia : Wahyudi (2006), Rofikatul (2007), and Fariska (2008), But expansion of barium brick mud lapindo as wall structure have never been checked. For the purpose compiler does research about exploiting of mud lapindo at brick wall to know mud mixture brick wall shear strength lapindo and conventional brick wall to various thick spacing mortar.

This research haves the character of experiment, Fairish specimen ± 50´

50cm counted 8 of mud barium brick wall and 8 of brick wall without mud. In this

research independent variable consisted of various thick spacing mortar 1,5cm ;

2cm ; 2,5cm ; 3cm and variable depends on it is brick wall shear strength.

From result of research shows the biggest shear strength yielded at brick

(2)

wall lapindo = 7,75 kg/cm 2 and at conventional brick wall equal = 7,22 kg/cm 2 . Result of shear strength compares straight to usage various thick spacing mortar 1,5 3cm

because tie energy power working for mortar and brick to gain strength.

Referensi

Dokumen terkait

Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180): Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik

Seluruh Secara bersama-sama dari hasil uji variabel X regresi sebesar 54% ketiga variabel secara bersama- mempengaruhi return saham sektor sama manufaktur Inflasi Berpengaruh

Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat efisien dalam sebagian besar penulisan.. Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan sangat

Semua progeni TPS secara nyata lebih tahan terhadap pe- nyakit busuk daun dibandingkan dengan kultivar Granola yang mempunyai skor kerusakan oleh penyakit busuk daun yaitu 2,5

Dari pendapat di atas, bahwa pengumpulan data yang didapatkan di lapangan, dianalisis temuan-temuan penerapan tahapan Project Based Learning pada pembelajaran

Teknik tersebut sesuai menurut Muhdar Munawar & Ate Suwandi (2013:47) yaitu pendamping membuka pintu dan mengarahkan tangan penyandang tunanetra ke pegangan pintu,

Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak ada hubungan peran pengawas menelan obat (PMO) terhadap keberhasilan pengobatan tuberkulosis di Puskesmas Kecamatan Johar

Dalam penelitian ini, penulis membagi makalah ini dalam beberapa bagian: bagian pertama pendahuluan, yang berisi tentang pengantar yang berhubungan dengan penelitan