• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Reservasi Sistem E-Tiket Domestik Maskapai Penerbangan City Link Di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelayanan Reservasi Sistem E-Tiket Domestik Maskapai Penerbangan City Link Di Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN RESERVASI SISTEM E-TIKET DOMESTIK

MASKAPAI PENERBANGAN CITY LINK DI MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH SAID FAHRIN

102204041

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PELAYANAN RESERVASI SISTEM E-TIKET DOMESTIK

MASKAPAI PENERBANGAN CITY LINK DI MEDAN

OLEH

SAID FAHRIN

102204041

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: PELAYANAN RESERVASI SISTEM

E-TIKET DOMESTIK MASKAPAI

PENERBANGAN CITY LINK DI

MEDAN

Oleh

: SAID FAHRIN

NIM

: 102204041

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(4)

ABSTRAK

Perkembangan pelayanan reservasi setiap perusahaan penerbangan semakin hari semakin cepat dan canggih. Demikian juga dengan masalah pelayanan pembelian tiket. Pada saat ini sudah banyak maskapai penerbangan di Indonesia mulai beralih dari tiket kertas (paper ticket) ke tiket elektronik (e-ticket). Pemakaian jasa digital service juga di gunakan oleh sebagian besar perusahaan penerbangan Indonesia. E-ticket adalah salah satu bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon penumpang untuk menggunakan pesawat-nya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat. Bentuk e-ticket sangat sederhana. Apabila dibandingkan dengan bentuk tiket biasa yang seperti kupon dengan jumlah halaman lebih kurang 4 s/d 6 halaman atau tergantung kondisi tujuan penumpang yg menggunakan jasa penerbangan, semakin sering transit dan check in maka akan semkain banyak halaman-nya. Untuk e-ticket bentuk tiket hanya selembar kertas yg tertera secara lengkap mulai jadwal penerbangan, tujuan tanggal serta aturan lainnya.

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT., karena berkat

rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini

dengan judul “PELAYANAN RESERVASI SISTEM E-TIKET DOMESTIK MASKAPAI

PENERBANGAN CITY LINK DI MEDAN”

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, banyak dukungan dan bantuan baik

dari segi moril, doa dan materi yang penulis peroleh dari berbagai pihak selama

menjalankan perkuliahan dan sampai selesainya. Penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih teristimewa kepada kedua orang tua yang tercinta yang selama ini telah

membesarkan, menjaga, mendidik dan memberikan segenap kasih sayang yang tulus

dan murni kepada penulis.

Dalam kesempatan yang berharga ini, penulis tidak lupa mengucapkan rasa

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(6)

3. Ir. M. Dino Agustino selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengoreksi kertas karya ini.

4. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku dosen pembaca yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membaca serta mengoreksi kertas karya ini.

5. Bapak Solahuddin Nasution, SE, M.S.P., selaku Koordinator Praktek Bidang Keahlian Usaha Wisata yang telah dengan sabar membimbing dan

mengarahkan penulis.

6. Seluruh Dosen program studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis

selama masa perkuliahan, dan Para Staff Pegawai dan Pegawai Perpustakaan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh karyawan Maskapai Penerbangan Citilink Medan yang telah

memberi izin dan banyak pelajaran pada saat On Job Training.

8. Seluruh karyawan PT. Overland Tour & Travel yang telah memberi izin selama praktek kerja lapangan.

9. Teman-teman Mahasiswa Diploma III Pariwisata Pariwisata Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara

10. Sahabat dan kerabat dekat : Dian Gunawan, Indra (Pak In), Berlindo (Chi), Radzi, Arif (The Gel), Fadli (Si Lek), Bayu (Beye), Imam, Dedek, Arde, Ratih. 11. Yessi Savira Amd, selaku wanita yang selalu memberi dukungan dan motifasi

serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Teristimewa dengan tulus hati diucapkan terima kasih kepada kedua orang

(7)

mendidik dan memberikan kasih sayang serta bimbinganya, kepada penulis.

Terimakasih atas segala dukungan yang diberikan.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis menyadari bahasanya masih

banyak kekurangan yang terdapat pada tulisan ini. Untuk itu, besar harapan penulis

agaer sekiranya pembaca dapat memberikan kritik dan sarran yang bersifat

konstruktif demi penempurnaan kertas karya ini.

Demikian harapan penulis semoga kertas karya ini dapat memberikan

manfaat bagi kita. Amin.

Medan, April 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Metode Penulisan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II : URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN 2.1 Pengertian Industri Pariwisata ... 6

2.2Produk Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya ... 7

2.3 Pengertian Sarana dan Prasarana Dalam Kepariwisataan ... 11

2.3.1 Sarana Kepariwisataan ... 12

2.3.2 Prasarana Kepariwisataan ... 15

2.4 Jenis Transportasi Secara Umum ... 17

2.5 Bandar Udara ... 21

2.6 Perusahaan Penerbangan ... 22

2.7 Reservasi ... 23

2.8 Tiket dan E- Tiket ... 24

BAB III : TINJAUAN UMUM MASKAPAI PENERBANGAN CITY LINK DI MEDAN 3.1 Sejarah ... 26

3.2Tujuan penerbangan ... 27

3.3Struktur Organisasi ... 28

3.3.1 District Manager ... 28

3.3.2 Cashier Officer ... 28

(9)

3.3.4 Station Maintenance ... 30

3.3.5 Section Station ... 30

3.3.6 Cashier Station ... 31

3.3.7 Section Administration dan Accounting ... 32

BAB IV : PELAYANAN RESERVASI SISTEM E-TIKET DOMESTIK MASKAPAI PENERBANGAN CITYLINK DI MEDAN 4.1 Tiket Pesawat Citilink ... 35

4.2 Pemesanan Tiket Citilink ... 37

4.3 Tata Cara Proses E-Ticket ... 40

4.4 Harga tiket ... 41

4.5 Kelemahan dan Keuntungan E –Ticket ... 42

4.6 Mengelola Hubungan dengan Pelanggan Citilink ... 45

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 47

(10)

ABSTRAK

Perkembangan pelayanan reservasi setiap perusahaan penerbangan semakin hari semakin cepat dan canggih. Demikian juga dengan masalah pelayanan pembelian tiket. Pada saat ini sudah banyak maskapai penerbangan di Indonesia mulai beralih dari tiket kertas (paper ticket) ke tiket elektronik (e-ticket). Pemakaian jasa digital service juga di gunakan oleh sebagian besar perusahaan penerbangan Indonesia. E-ticket adalah salah satu bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon penumpang untuk menggunakan pesawat-nya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat. Bentuk e-ticket sangat sederhana. Apabila dibandingkan dengan bentuk tiket biasa yang seperti kupon dengan jumlah halaman lebih kurang 4 s/d 6 halaman atau tergantung kondisi tujuan penumpang yg menggunakan jasa penerbangan, semakin sering transit dan check in maka akan semkain banyak halaman-nya. Untuk e-ticket bentuk tiket hanya selembar kertas yg tertera secara lengkap mulai jadwal penerbangan, tujuan tanggal serta aturan lainnya.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dalam prosesnya industri pariwisata sangat bergantung kepada keberadan fasilitas transportasi sebagai alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain. Sampai saat sekarang ini para pelaku maupun pihak yang terkait terus melakaukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas sarana transpotasi demi memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pengguna jasa transportasi.

Berdasarkan ruang dan waktu Transportasi juga merupakan dasar pembentuk ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan indusrti. Kehadiran transportasi juga dapat menumbuhkan adanya spesialisasi atau pembagian kerja menurut bidang keahliannya. Transportasi dibagi atas darat, laut dan udara, dimana setiap transportasi tersebut mempunyai kegunaan berdasarkan tipe dan jenisnya.

(12)

Pada proses penggunaanya ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelumnya oleh calon pengguna jasa transportasi, salah satunya yaitu proses pemesanan tiket sebagai salah satu syarat utama umtuk dapat menggunakan sarana transportasi yang diinginkan. Selain itu tiket juga merupakan dokumen berharga yang didalam nya terdapat identitas dari pengguna jasa transportasi.

upaya pemesanan tiket semakin mudah dilakukan, apalagi dengan adanya system elektronik tiket (e-ticket), calon penumpang tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengantri di loket-loket pemesanan tiket. System elektronik tiket (e-ticket) juga dapat menghindarkan pelanggan dari kemungkinan kehilangan tiket, karena seluruh data dalam tiket konvensioal tersebut telah tersimpan secara elektronik di system reservasi.

Dalam eletronik tiket pelanggan hanya memperoleh “itinerary receipt” (tanda terima rinci perjalanan penumpang). Dan untuk mempermudah dan meminimalisir penggunaan tiket, pelanggan atau tamu (sebutan AirAsia untuk penumpang) yang membeli kursi melalui internet, dapat melakukan mencetak sendiri dan dapat digunakan sebagai tiket, bahkan hanya dengan mengingat/mencatat 6 (enam) digit “boking code” tamu dapat meminta print-out ticket di kantor atau sale office dari perusahaan jasa transportasi yang bersangkutan.

(13)

1.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah ini pada sasarannya, maka penulis membatasi materi penulisannya agar dapat memberikan gambaran yang lebih terarah kepada maksud dan tujuan yang sebenarnya di inginkan penulis dalam reservasi e-tiket domestik pada maskapai penerbangan City Link Medan.

Selain itu, dalam batasan masalah ini juga dibahas tentang masalah kepariwisataan secara umum yang mana masih berkaitan dengan permasalahan yang ada. Dengan harapan nantinya kertas karya ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi penulis maupun bagi para pembaca.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan Program studi D III Pariwisata bidang keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu Budaya USU 2. Menambah wawasan, khususnya insan Usaha Wisata dalam memperkaya

ide-ide cemerlang yang dibutuhkan penerbangan, Travel atupun BPW (Biro Perjalanan Wisata).

3. Mengetahui tentang Prosedur Penjualan E-Tiket.

4. Sebagai penerapan study dari apa yang pernah diperoleh selama mengikuti masa Praktek Kerja Lapangan dan perkuliahan.

1.4 Metode Penulisan

(14)

ini. Dalam mengumpulkan data-data yang akurat penulis menagambil dari bebeberapa sumber yaitu:

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Observasi lapangan adalah suatu metode atau cara yang dilakukan oleh penulis untuk melakukan riset (penelitian) langsung serta melakukan Interview (wawancara) langsung dengan pihak-pihak yang terkait selama PKL di maskapai penerbangan City Link Medan.

2. Library Research (Penelitian Pustaka)

Penunlis mengambil Informasi ataupun resensi melalui sumber tertulis berupa buku-buku bacaan selama di bangku perkuliahan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Program Studi D III Pariwisata dan yang tersedia di perpustakaan yang berkenaan dengan judul yang penulis pilih ditambah dengan buku panduan yang dimiliki perusahaan yang berhubungan dengan penyusunan kertas karya ini.

1.5 Sistematika Penulisan

(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Didalam bab ini diawali dengan mengenal alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 11 : URAIAN TEORITIS

Meliputi penjelasan tentang pengertian Industri Pariwisata, sarana dan Prasarana Kepariwisataan, Wisata serta Transportasi Pariwisata, Reservasi dan Tiket

BAB III : TINJAUAN UMUM MASKAPAI PENERBANGAN CITY

LINK DI MEDAN

Mencakup urutan tentang Profil Perusahaan, sejarah singkat maskapai penerbangan city link medan.

BAB 1V: PELAYANAN RESERVASI SISTEM E-TIKET

DOMESTIK MASKAPAI PENERBANGAN CITY LINK DI MEDAN

Menjelaskan isi dari judul Kertas Karya yang meliputi : pelayanan reservasi sistem e-tiket domestik maskapai penerbangan city link di medan.

(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Industri Pariwisata

Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya, yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dalam proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak demikian halnya dengan industri pariwisata.

Dalam hal ini, Oka A. Yoety (1988:40) mengatakan bahwa:

“Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and services) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya selama dalam perjalanannya”.

Sedangkan menurut R.S. Damarjadi mengatkan bahwa yang dimaksu dengan industri pariwisata dijelaskan sebagai berikut:

(17)

2.2 Produk Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya

Pada umumnya yang dimaksud dengan “produk” dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses produksi. Dalam pengertian ini, ditekankan bahwa tujuan akhir suatu produksi tidak lain adalah suatu barang (produk) yang dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia.

Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai “produk” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Apakah yang dimaksud dengan produk industri pariwisata?

Menurut Medlik dan Middleton dalam tulisannya :

“The product formulation in Tourism”, yang diterbitkan oleh Assosiation of International Export and Scientific in Tourism (AIEST) tahun 1973, yang dimaksud dengan “produk” dalam industri pariwisata adalah …The product covers the complete experience from the time he leaves home to the he returns it.

Jadi dapat dikatakan yang dimaksud dengan hasil produk industri pariwisata adalah semua jasa-jasa (service) yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat atau meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali ke rumah tempat ia tinggal.

(18)

1. Tourist object atau objek wisata yang terdapat pada daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.

2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, bar dan restaurant, entertainment dan rekreasi.

3. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata serta transportasi di tempat tujuan ke objek - objek pariwisata.

Secara terperinci dapat kita gambarkan jasa-jasa yang merupakan produk industri pariwisata yang dibutuhkan seorang wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ia kembali ke rumah, antara lain:

1. Jasa-jasa agen perjalanan untuk mengurus dokumen parjalanan, seperti pasport, exit-permit, visa ataupun tiket pesawat udara.

2. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari rumah ke airport waktu berangkat (daparture)

3. Jasa-jasa maskapai penerbangan yang akan membawa ke tempat tujuan yang dikehendaki.

4. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari airport ke hotel waktu datang/arrival di tempat tujuan.

5. Jasa-jasa akomodasi perhotelan/motel ditempat yang dituju selama tinggal disana.

(19)

7. Jasa-jasa tour operator untuk kegiatan Sightseeing tour ke objek-objek wisata.

8. Jasa-jasa yang diberikan dari objek wisata, atraksi wisata dan entertainment di tempat yang ia kunjungi.

9. Jasa-Jasa souvenir shop dan handicraft center.

Sebaliknya bila ia kembali ke tepat kediamannya, maka jasa-jasa yang diperlukannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengn sewaktu berangkat. Adapun jasa-jasa tersebut aalah ssebagai berikut:

1. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari hotel ke airport. 2. Jasa-jasa maskapai penerbangan dari tempat yang telah dikinjungi ke

tempat asalnya.

3. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari airport ke rumah tempat tinggal.

4. Making service, bagi wisatawan yang hanya membeli souvenir, karena kalau terus dibawa akan sangat mengganggu dalam perjalanan.

Adapun beberapa ciri-ciri hasil produksi pariwisata menurut Oka A. Yoeti (1988:156) yang terpenting, antaranya adalah sebagai berikut:

1. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapt dipindahkan, karana didalam penjualannya tidak mungkin produk itu sendiri dibawa kepada konsumen yang harus datang ke tempat produk tersebut dihasilkan.

(20)

merupakan saluran dalam penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah Travel Agent atau tour operation saja.

3. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat ditimbun seperti hal yang terjadi pada industri barang lainnya.

4. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang mempunyai ukuran panjang, lebar, Isi, dan lain-lain.

5. Permintaan terhaap hasil atau produk undustri pariwisata tidak tetap dan sngat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis

6. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya. Dia hanyat dapat melihat dari brosur-brosur, TV, Film yang khusus dibuat waktu itu juga.

7. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin.

8. Dari segi pemilikan usaha, penyedian produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakn biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perusahaan elastis permintaan sangat peka sekali.

(21)

2.3.1 Sarana Kepariwisataan

Yang dimaksud dengan sarana kepariwisatan (tourism suprastructures) adalah perusahaan - perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.

Menurut Prof. Salah Wahab (Yoeti, 1983:179) memberi komentar tentang pengertian sarana kepariwisataan yaitu semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan pada wisatawan, tetapi hidup dan kehidupannya tidak selamanya tergantung kepada wisatawan.

Menurut pandangan ini, tanpa kedatangan wisatawan, perusahaan tersebut tetap hidup, karena masyarakat setempat juga membutuhkannya. Termasuk ke dalam kelompok ini diantaranya adalah :

1. Entertaiment 2. Konser 3. Bioskop 4. Night Club 5. Steambath

6. Casino dan sebagainya.

Secara teori sarana kepariwisataan dapat dibagi atas tiga bagian yang penting yaitu:

1. Sarana pokok keperiwisataan

(22)

a. Travel agent dan tour operator

b. Perusahaan- perusahaan angkutan wisata c. Hotel dan jenis akomodasi lainnya d. Bar dan restaurant

e. Objek wisata dan atraksi wisata

Perusahaan-perusahaan yang ada di atas adalah merupakan komponen-komponen terpenting dalam kepariwisataan dan harus ada pada suatu daerah tujuan wisata. Dapat kita bayangkan bila suatu daerah tujuan wisata tidak memiliki hotel atau restaurant, maka pastilah wisatawan yang hendak berkunjung menjadi ragu-ragu untuk datang berkunjung.

Sarana pokok kepariwisataan oleh Nyoman S.Pendit dalam bukunya “ pengantar ilmu pariwisata” disebutkannya dengan istilah perusahaan utama yang langsung dan dibaginya atas dua bagian yang disebutkan sebagai perusahaan-perusahaan yang termasuk objek sentral dan subjek sentral. Perusahaan yang termasuk objek sentral tersebut adalah:

a. Perusahaan akomodasi (hotel, losmen, pemondokan dan lain-lain). b. Tempat peristirahatan khusus bagi pengunjung yang sakit (senotarium),

pemandian khusus orang sakit dan lain-lain.

c. Perusahaan pengangkutan pariwisata (pengangkutan darat, kereta api, bus dan lain-lain).

(23)

e. Lembaga institut yang khusus untuk mempromosikan pariwisata atau perkumpulan yang mengatur, merawat objek-objek wisata yang dikunjungi wisatawan.

Perusahaan yang termasuk subjek sentral adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha agar orang merasa tertarik akan kebutuhan untuk mengadakan perjalanan atau memberi kesempatan pada mereka untuk menikmati perjalanan, perusahaan – perusahaan tersebut adalah:

a. Perusahaan penerbitan yang memajukan promosi pariwisata secara umum maupun khusus.

b. Kantor yang membiayai kepariwisataan, seperti Bank kepariwisataan. c. Perusahaan asuransi pariwisata seperti kecelakaan pada waktu

mengadakan perjalanan wisata. 2. Sarana pelengkap kepariwisataan

Sarana pelengkap kepariwisataan ini adalah perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya hanya sebagai pelengkap dari sarana-sarana pokok kepariwisataan. Sarana pelengkap ini adalah sebagi berikut:

(24)

b. Sarana ketangkasan:

- Permainan bola sodok (billiard) - Jackpot

- Pacino

Sarana pelengkap kepariwisataan ini juga disebut sebagai perusahaan pariwisata sekunder, karena tidak seluruh kehidupan perusahaannya tergantung kepada wisatawan tetapi juga diperuntukkan untuk masyarakat.

3. Sarana penunjang kepariwisataan

Sarana penunjang kepariwisataan ini adalah perusahaan-perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu tempat tujuan wisata, juga supaya wisatawan yang datang lebih lama dan lebih banyak membelanjakan uangnya di daerah yang dikunjunginya. Usaha-usaha yang termasuk kelompok sarana penunjang kepariwisataan ini adalah:

a. Night club b. Steambath c. Casino

Sarana pelengkap kepariwisataan ini berfungsi sebagai pendukung dari sarana – sarana pokok kepariwisataan tadi. Jadi dapat kita katakan bahwa ketiga unsur sarana tersebut adalah saling berkaitan satu sama lain, sehingga di dalam suatu objek wisata ketiga sarana tersebut harus ada.

(25)

Prasarana (infrastructures) adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Lothar A. Kreck dalam bukunya “International Tourism” sebagaimana yang dikutip (Yoeti, 1983:172-173) membagi prasarana atas dua bagian yang penting yaitu:

1. Prasarana perekonomian ( Economic infrastructures), yang dapat dibagi atas:

a. Pengangkutan (transportation), yaitu pengangkutan yang dapat membawa para wisatawan dari negara dimana ia biasanya tinggal ketempat atau negara yang merupakan daerah tujuan wisata.

b. Prasarana komunikasi (comunication infrastructures),misalnya telepon, telegraf, radio, dan televisi, surat kabar dan pelayanan kantor pos. Dengan tersedianya prasarana komunikasi akan dapat mendorong para wisatawan untuk mengadakan perjalanan jarak jauh. Dengan demikian wisatawan tidak akan ragu-ragu meninggalkan rumah dan anak-anaknya, karena tersedianya prasarana komunikasi di daerah tujuan wisata yang dikunjunginya.

c. Kelompok yang termasuk “ utilities”, yaitu penerangan listrik, persediaan air minum, sistem irigasi dan sumber energi.

(26)

2. Prasarana sosial (social infrastructures), adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan prasarana perekonomian yang ada. Termasuk dalam kelompok ini adalah:

a. Sistem pendidikan (school system ), yaitu adanya lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pendidikan kepariwisataan. b. Pelayanan kesehatan (health services facilities), yaitu tersedianya

pelayanan kesehatan di daerah tujuan wisata yang mungkin diperlukan apabila dalam perjalanan wisatawan ada yang mengalami sakit.

c. Faktor keamanan (safety)

d. Petugas yang langsung melayani wisatawan (government apparatus) yaitu: petugas imigrasi, petugas bea dan cukai, petugas kesehatan, polisi dan pejabat-pejabat lainnya yang berkaitan dengan pelayanan wisatawan.

Selanjutnya Prof. Salah Wahab dalam bukunya “ Tourism Management” yang dikutip Yoeti (1983:178-179) membagi prasarana atas tiga bagian yang penting dan satu diantaranya disebut prasarana pariwisata. Ketiga parasarana yang dimaksud adalah:

(27)

2. Kebutuhan masyarakat banyak (basic needs of civilized life), misalnya rumah sakit, apotek, bank, kantor pos, pompa bensin, administrasi pemerintahan.

3. Prasarana kepariwisataan (Tourist Infrastructures) diantaranya adalah: a. Receptive tourist plant, yaitu segala bentuk badan usaha atau organisasi

yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata.

b. Residental tourist plant, yaitu semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para wisatawan untuk menginap dan tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan wisata.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.

2.4 Jenis Transportasi Secara Umum

Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (darimana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri).

(28)

1. Transportasi Darat

Pengelompokan transportasi darat dapat dibedakan atas :

a. Angkutan jalan raya

Yang berfungsi sebagai penyedia angkutan kota dan pedesaan berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. Alata angkutan jalan raya ini terdiri atas : bus, truk, mobil, dan lain – lain.

b. Angkutan Kereta Api

Berfungsi sebagai penyedia jasa – jasa transportasi di atas rel yang membawa barang dan penumpang serta peti kemas dan memegang peranan yang penting, tidak saja di Indonesia di luar negeri juga dipergunakan untuk menghubungkan kota kota penting.

2. Transportasi Laut

Berfungsi dalam pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas pelayaran jasa –jasa angkutan dan penyediayaan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh bagi kapal. Alat angkut transportasi laut adalah : kapal antar pulau dan kapal samudera. Ada tiga jenis pengangkutan laut menurut operasionalnya :

a. International lines yaitu pelayaran internasional yang mengangkut penumpang atau barang dari suatu negar ke negara lain.

(29)

c. Irreguler atau charter lines yaitu kapal – kapal yang biasa digunakan untuk keperluan khusus pesiar (cruise).

3. Transportasi Udara

Transportasi udara adalah salah satu tulang punggung dari kepariwisataan atau sarana yang paling penting manfaatnya di bidang pariwisata karena berbentuk transportasi yang paling cepat digunakan. Dengan adanya transportasi penerbangan maka suatu daerah akan mudah dicapai atau dala istilah pariwisata disebut Accesbility.

Transportasi udara, ditinjau dari segi daerah pengoperasiannya terdapat 2 (dua) jenis penerbangan yaitu :

a. International Flight (Penerbangan Internasional) b. Domestic Flight (Penerbangan Dalam Naegeri)

Dalam rangka meningkatkan servis dan kepercayaan (pemakai jasa angkutan udara) setiap penerbangan harus menetapkan dan menjaga ketepatan waktu. Setiap keterlambatan keberangkatan maupun kedatangan akan mempengaruhi kepercayaan umum kepada perusahaan penerbangan tersebut. Lebih lagi jika terjadi pembatalan, kerusakan teknis dan lainnya.

Schedule adalah penjadwalan pesawat yang akan datang maupun yang akan berangkat pada suatu perusahan penerbangan. Di dalam dunia penerbangan terdapat dua macam pengoperasian pesawat, yakni :

(30)

b. Nonschedule Flight, jadwal yang diatur tergantung kemauan penumpang atau charter.

Transportasi udara merupakan sarana yang paling praktis dan efisien, sehingga tidak perlu memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di tempat tujuan pada saat pengguna jasa melakukan perjalanan jarak jauh. Maka tidak heran jika persentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tinggi memilih menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya.

Selain itu ada beberapa Organisasi dunia yang berkewajiban dalam mengatur masalah-masalah yang timbul pada Transportasi Udara, Organisasi tersebut antara lain IATA (International Air Transport Association) dan ICAO (International Civil Aviation Organization) dengan maksud dan tujuan untuk memajukan pengangkutan udara agar tercipta suatu keamanan dan kenyamanan, agar lebih teratur dan ekonomis. Organisasi dunia ini juga merupakan alat untuk mengadakan maupun menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung ataupun tidak langsung di dalam jasa pelayanan pengangkutan udara Internasional.

2.5 Bandar Udara

(31)

penumpang, bongkar muat barang atau cargo dan juga merupakan angkutan pos pada saat pesawat Take-off, serta dilengkapi fasilitas keselamatan dan sebagai tempat perpindahan antara moda transportasi.

Adapun fungsi Bandar Udara secara garis besar antara lain adalah : 1. Keselamatan Penerbangan

2. Keamanan atau kenyamanan 3. Kelancaran Arus Penumpang

Hal tersebut dikarenakan keselamatan penumpang adalah salah satu hal yang mutlak yang menjadi prioritas utama. Sedangkan keamanan dan kelancaran arus penumpang dan barang tidak dapat di korbankan demi kelancaran (Security and Property).

2.6 Perusahaan Penerbangan

Pada saat ini dunia Perusahaan Penerbangan merupakan alat transportasi yang tumbuh cukup pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya jenis angkutan umum, sehingga perusahaan penerbangan menunjukkan kelebihan kelebihan jasa-jasa transportasi lain, baik dalam kecepatan dan keluasan penggunaannya, dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam, kecuali cuaca angkutan penerbangan udara dapat mencapai lokasi yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor atau kereta api.

(32)

perusahaan angkutan udara hanya dipergunakan untuk mengangkut penumpang dan barang-barang yang memilki nilai ekonomis tinggi.

Dalam pengoperasian perusahaan penerbangan selalu melintas batas suatu Negara, sehingga diperlukan pengaturan, peraturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku dibidang angkutan udara dan dapat diterima oleh semua negara, khususnya bagi pengoperasian dan keselamatan penerbangan yang disesuaikan dengan Chicago Convention tahun 1944, yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa yang dinamakan ICAO (International Civil Avivation Organization) yang mempunyai lebih dari 30 negara. Badan inilah yang menetapkan dan mengatur pelaksanaan dan keseragaman dalam bidang operasional, pelatih, sertifkat penerbangan dan persyaratan-persyaratan lainnya. Kemudian badan ini mengadakan kerjasama yang erat dengan lembaga – lembaga pembinaan penerbangan yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara Canada. Sedangkan departemen Transportasi Prancis oleh secretariat General a Aviation Civil et Commercial, Amerika oleh FFA (Federal Aviation Agency).

2.7 Reservasi

(33)

tempat, baik di Hotel, Restaurant, dan Perusahaan Angkutan (Perusahaan penerbangan, Kereta Api, Bus, dsb).

Dalam dunia penerbangan, reservasi mempunyai pengertian, suatu pelayanan yang diberikan kepada seorang penumpang, berupa penyediaan tempat duduk / seat dipesawat serta menampung permintaan-permintaan khusus dari penumpang, berupa special request {Seperti: Adanya VVIP, VIP, UM, INCAP, MEDA, EXPECTANT MOTHER, UM, dll} dari penumpang, yang berkaitan dengan service dan akomodasi lainnya pada waktu, jam, tanggal, dan rute tertentu. Pemesanan tempat pada dunia penerbangan, diukur dalam satuan TON/KM (untuk Kargo) dan SEAT/KM (untuk penumpang).

Atau reservasi dapat diartikan sebagai suatu transaksi yang menyangkut tentang penyediaan tempat (Seat/Space), pelayanan khusus, dan atau fasilitas-fasilitas lainnya termasuk akomodasi lainnya, untuk penumpang yang mau melakukan perjalanannya dengan pesawat terbang.

2.8 Tiket dan E- Tiket

Tiket adalah dokumen berharga berbentuk cetak, melalui proses elektronik atau bentuk lainnya yang merupakan salah satu alat bukti adanya perjanjian angkutan udara antara penumpang dan pengangkut, dan hak penumpang untuk menggunakan pesawat udara atau diangkut dengan pesawat udara. (UU No. 01 Tahun 2009 Tentang Penerbangan) atau,

(34)

airline dalam hal pengangkutan udara. (Laporan Kerja PT. Garuda Indonesia Cabang Jogjakarta, 2005)

E-Tiket (Electronic Ticket) adalah metode untuk melakukan dokumentasi atas, proses penjualan dan aktivasi transportasi pelanggan tanpa menggunakan dokumen berharga (Paper Ticket). Semua informasi mengenai e-tiket (electronick ticket) disimpan secara elektronik didalam system computer milik airline dan sebagai gantinya pelanggan akan mendapatkan bukti rencana perjalanan (Itinerary Receipt) yang hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara, di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk

meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan

meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.

Sederhananya e-tiket merupakan bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon penumpang untuk menggunakan pesawat-nya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat. Selain sederhana bentuk tiket-nya. Bentuk tiket biasa adalah sepeti kupon dengan jumlah halaman lebih kurang 4 s/d 6 halaman tergantung kondisi tujuan penumpang yg menggunakan jasa penerbangan, semakin sering transit dan check in maka akan semkain banyak halaman-nya. Untuk e-tiket, bentuk tiket hanya selembar kertas yg tertera secara lengkap

(35)
(36)

BAB III

TINJAUAN UMUM MASKAPAI PENERBANGAN

CITY LINK DI MEDAN

3.1 Sejarah

Citilink adalah anak perusahaan Garuda Indonesia yang juga merupakan maskapai penerbangan. Maskapai ini menyediakan layanan penerbangan berbiaya murah ke berbagai destinasi menarik di Indonesia.

Perusahaan ini berdiri tahun 2001 sebagai Unit Bisnis Strategis (SBU) dan difungsikan sebagai salah satu alternatif penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 2012 Citilink meresmikan penerimaan sertifikat Air Operation Certificate (AOC) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sebagai perusahaan maskapai yang resmi beroperasi di Indonesia yang independen dan pada tanggal 30 Juli 2012 Citilink secara resmi beroperasi sebagai entitas bisnis yang terpisah dari Garuda Indonesia setelah mendapatkan Air Operator Certificate (AOC).

Sertifikat ini menandai era baru perubahan dalam manajemen Citilink yang sebelumnya berada di bawah manajemen PT Garuda Indonesia Tbk, untuk menjadi manajemen yang dinamis dan mandiri. Citilink beroperasi dengan 14 pesawat dengan logo, tanda panggil dan seragam baru. Bandara penghubung utama maskapai ini adalah Bandar Udara Internasional Juanda di Surabaya.

(37)

kapasitas 180 kursi, 6 buah pesawat Boeing 737-300 dengan kapasitas 148 kursi, dan 1 buah pesawat Boeing 737-400 dengan kapasitas 170 kursi. Citilink melayani 140 frekuensi harian dari Jakarta dan Surabaya ke Ambon, Batam, Banjarmasin, Bandung, Denpasar, Balikpapan, Solo, Yogyakarta, Medan, Palembang, Padang, Ujung Pandang, Pekanbaru, Padang, Lombok, Bengkulu, Jambi, Semarang, Pangkal Pinang, dan Tanjung Pandan. Target Citilink adalah memiliki 30 buah pesawat sampai akhir tahun 2013, dan 50 pesawat sampai tahun 2015.

Sebagai anak perusahaan PT Garuda Tbk untuk jasa penerbangan berbiaya murah (LCC), Citilink berkomitmen untuk menambah 10 unit pesawat Airbus A320 setiap tahunnya. Citilink akan menjadi pemain andal baru dalam layanan penerbangan berbiaya murah di wilayah Asia.

3.2 Tujuan penerbangan

(38)

3.3Struktur Organisasi 3.3.1 District Manager

Berfungsi sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan perusahaan PT. Citilink di Medan. Tugasnya adalah :

1. Sebagai pimpinan perusahaan, mengawasi seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan kantor pusat Citilink di Jakarta seperti membuat rencana perusahaan terpadu (Coorporate Plan) untuk kurun waktu tertentu.

2. Mengadakan kerjasama dengan perusahaan swasta, instansi pemerintah dan seluruh mitra PT. Citilink..

3. Mengadakan pertemuan dengan pimpinan perhubungan udara yang ada di distriknya masing-masing.

4. Memperhatikan kesejahteraan karyawan menurut peraturan yang berlaku di perusahaan.

3.3.8 Cashier Officer

Berfungsi untuk membantu Chief Administrasi dan Accounting Section dalam melaksanakan tugas rutin di bidang penerimaan dan pengeluaran uang. Tugasnya adalah :

1. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang yang ada di petty cash setelah di cek dan disetujui aparat yang ditunjuk dan berwenang.

(39)

3. Mengeluarkan check bank atas persetujuan aparat yang berwenang, mengatur kelancaran pengiriman uang dan transfer, menyusun clearing check/bank draft yang diterima dari relasi atau debitur.

4. Menjaga keselamatan saldo yang ada di petty cash dan bertanggung jawab atas kebenarannya.

5. Bertanggung jawab atas keselamatan seluruh bukti cash bank.

6. Melaporkan posisi saldo yang ada di petty cash dan bertanggung jawab atas kebenarannya.

7. Mencocokkan pembukuan dengan saldo yang ada di rekening koran yang diterima setiap bulan.

8. Melaporkan posisi saldo kas secara harian/mingguan ke Kepariwisataan Distrik Manager melalui Accounting Section.

9. Bertanggung jawab sepenuhnya kepada Chief Administrasi dan Accounting Section atas seluruh tugas yang dipercayakan kepadanya. 3.3.9 Sales Section

Berfungsi melaksanakan strategi penjualan sekaligus memonitornya. Tugasnya adalah :

1. Mendiskusikan rencana berjalan dan strategi penjualan dengan atasan dalam meningkatkan penjualan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. 2. Menyusun statistik penjualan.

3. Memproses harga diskon dan insentif (kemudahan).

(40)

5. Menyelesaikan komplain dan masalah yang berhubungan dengan penjualan.

6. Membagi barang-barang souvenir kepada perorangan dan agen.

7. Menghadiri pertemuan dan seminar yang berhubungan dengan kegiatan penjualan.

8. Mengunjungi agen-agen Citilink untuk menjelaskan dan memasarkan produk-produk Citilink dalam rangka promosi.

3.3.10 Station Maintenance

Berfungsi mengendalikan dan melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan pesawat yang tiba di bandara.

3.3.11 Section Station

Berfungsi mengawasi dan melaksanakan aktifitas di bandara, yaitu melayani penumpang yang akan berangkat hingga ke tangga pesawat, menjelaskan masalah-masalah yang timbul pada penumpang dan membuat laporan ke kantor Citilink Medan. Seksi ini dibantu oleh Loading Master Cargo Officer, Passenger Handling dan Loading Checklist.

Tugasnya adalah :

1. Mempersiapkan ship bag yang berisi :

a. Passenger Manifest, yaitu daftar nama penumpang yang akan berangkat,

(41)

2. Membuat General Declaration, yaitu daftar nama crew pesawat yang ikut dalam penerbangan, misalnya Captain, Stewardess, Security dan lain-lain.

3. Membuat Passenger Information Seat (PIS), yaitu merupakan suatu informasi mengenai penumpang yang akan berangkat.

3.3.12 Cashier Station

Berfungsi membantu section dalam melaksanakan tugas rutin di bidang penerimaan dan pengeluaran uang.

Tugasnya adalah :

1. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang yang ada di petty cash setelah dicek dan disahkan oleh aparat yang berwenang.

2. Melakukan pemindah bukuan dari delivery receipt ke dalam lembar fuelling order.

3. Melakukan pembayaran terhadap pemesanan minyak pesawat. 4. Membuat laporan mingguan bahan bakar minyak (LMBBM). 3.3.13 Section Administration dan Accounting

Seksi administrasi dan akuntansi dibantu oleh seksi lain, yaitu Document Control, Operator GL dan Sales Control. Seluruh seksi-seksi ini bekerjasama untuk melaksanakan tugas-tugasnya yaitu :

1. Document Control, petugas document control bertanggung jawab terhadap hasil penjualan dokumen dan pendistribusiannya. Tugasnya adalah :

(42)

b. Mengatur pendistribusian dokumen yang cukup aman.

c. Melakukan pengecekan antara dokumen yang dipertanggung jawabkan dengan yang diterbangkan, terutama untuk dokumen yang out going sales dengan membuat “daftar distribusi dokumen”.

d. Mengawasi pertanggung jawaban penjualan dokumen.

e. Membuat laporan ke kantor pusat apabila terjadi kesalahan atau kecurangan dalam pendistribusian dokumen.

2. Pengamanan penggunaan dokumen meliputi : a. Dokumen yang dijual secara khusus b. Dokumen yang di terbangkan c. Dokumen yang di refund/di tukar d. Dokumen yang di blokir

e. Dokumen yang rusak/void

3. Administrasi Umum, bagian ini bertugas mencatat dan melakukan pengecekan kebenaran laporan penjualan pasasi, access baggage, cargo, refund pasasi, restitusi, serta tugas administrasi lainnya yang menjadi tugasnya, seperti surat menyurat, pemeliharaan harta inventaris perusahaan, peralatan, pengobatan, cuti karyawan dan penerimaan pegawai baru.

(43)

c. Manifest penumpang dan Cargo d. Laporan mingguan catering uplift e. Laporan mingguan transfer HP/LMTHP f. Revenue target VS

g. Rekapitulasi Weekly Journal Report h. Laporan mingguan bahan bakar minyak i. Weekly Traffic Report

j. Amplop coklat (print out) k. Weekly Journal Report

4. Sales Control, berfungsi sebagai pengawas penjualan tiket dan bertanggung jawab terhadap hasil penjualan dokumen sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tugasnya adalah :

a. Menerima pertanggung jawaban hasil penjualan unit-unit penjualan. b. Melakukan pengecekan terhadap :

• Periode pertanggung jawaban hasil penjualan

• Urutan dan kelengkapan pertanggung jawaban hasil penjualan

• Urutan dan kelengkapan dokumen dan bukti pendukung lainnya

• Kebenaran penulisan tarif dan ticketing nya

5. Menerima laporan penjualan, menyiapkan penerimaan kas bagi unit penjualan MNA dan bukti setoran agen bagi setoran dari agen.

(44)

b. Melakukan tindak lanjut terhadap agen yang melakukan kesalahan dalam penjualan dan penyetoran.

6. Operator General Ledger

a. Bertugas memasukkan laporan penjualan pasasi, memasukkan access baggage, cargo, refund pasasi, restitusi, exchange order ke dalam komputer yang telah dikerap dan melakukan pencetakan. b. Melaporkan seluruh data tentang pemasukan dan pengeluaran

perusahaan pada district manager melalui seksi administrasi dan accounting section.

(45)

BAB IV

PELAYANAN RESERVASI SISTEM E-TIKET DOMESTIK

MASKAPAI PENERBANGAN CITYLINK DI MEDAN

Alat transportasi udara biasanya menjadi pilihan untuk melakukan perjalanan karena waktu yang diperlukan lebih singkat dibanding alat transportasi darat dan laut. Namun, harga tiket pesawat tentu lebih mahal dibanding tiket bis atau kapal laut. Salah satunya harga tiket pesawat Citilink.

Banyak maskapai penerbangan pesawat udara yang beroperasi di negara kita. Sebut saja, Garuda Indonesia, Merpati, Citilink, Batavia Air, Air Asia, dan Citilink. Semua maskapai penerbangan tersebut menyajikan pelayanan yang baik untuk Anda.

Setiap perusahaan penerbangan memiliki ketentuan yang berlaku dan berbeda dengan maskapai lainnya. Yang pernah mencoba semua jasa maskapai penerbangan pasti tahu perbedaan mendasar yang dapat dilihat dan dirasakan. Perbedaan tersebut dapat berupa pelayanan, jumlah penerbangan, kondisi pesawat udara, kru dan awak kabin pesawat, hingga harga tiket pesawat.

4.1 Tiket Pesawat Citilink

(46)

Citilink merupakan maskapai penerbangan domestik dan internasional. Dari sekian banyak maskapai penerbangan yang ada, tiket pesawat citilink cukup terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Harga tiket pesawat rata-rata berkisar antara Rp289.000,- sampai Rp500.000,-, bergantung jarak tempuh lokasi dan waktu padat atau jarang penumpang. Semakin dekat, harga tiketnya lebih murah.

menggunakan jasa maskapai penerbangan. Harga tiketnya sewaktu-waktu bisa berubah berdasarkan jumlah penerbangan. Citilink memiliki fasilitas khusus terkait harga tiket pesawat. Maskapai penerbangan ini mengklasifikasikan harga-harga tiket ke dalam promo, ekonomis, dan high class.

(47)

4.2 Pemesanan Tiket Citilink

Untuk memesan tiket pesawat, tidak perlu datang ke kantor pusat maskapainya bila tidak memiliki waktu dan harus memesan saat itu juga. Calon penumpang bisa mengunjungi situs resmi Citilink. Di situs tersebut, bisa memilih hari penerbangan, untuk satu kali jalan atau pulang-pergi (PP), dan harga tiket sesuai jadwal penerbangan.

Perlu diketahui juga, jadwal penerbangan Citilink berpengaruh terhadap harga tiket pesawatnya. Bila ingin mendapatkan harga murah, harus memilih jadwal penerbangan pagi atau sore. Melalui situs resmi Citilink, calon penumpang hanya bisa registrasi dan melakukan payment atau pembayaran melalui ATM yang ditentukan pihak Citilink.

Untuk tiketnya, bisa mendapatkannya minimal sehari sebelum keberangkatan di kantor maskapai tersebut, baik yang ada di dekat tempat tinggal maupun di bandara.

Saat ini denga dahulu berupa tiket buku simpan dalam code booking atau nomer tiket, dan bila penumpang hilang atau rusak tiket yang sudah di print maka dengan dapat print ulang sesuai dengan code booking atau nomer tiket.

(48)

 Nomor tiket

 Syarat & Ketentuan

 Harga dasar tiket dan pajak

 Peraturan mengenai pembatalan dan pengembalian uang

 Cara Pembayaran

 Tempat pembelian tiket elektronik

 Ketentuan bagasi

Proses reservasi Tiket Citilink hanya memerlukan beberapa menit dan

sangat mudah . Pemesanan akan diterima sampai 24 jam sebelum waktu

keberangkatan yang dimaksudkan. Citilink menawarkan penerbangan

pemesanan secara online. juga dapat memesan tiket penerbangan Citilink, tiket

(49)

Berikut Penggalan Contoh e-ticket Citilink

Ini merupakan contohbarcode, code

(50)

Ini merupakan

.

4.3 Tata Cara Proses E-Ticket

1.

2. Apabila belum terdaftar sebagai anggota, silahkan daftar terlebih dahulu di menu daftar.

3. Isi data secara lengkap dan periksa kembali data anda. Setelah itu data akan secara otomatis akan tersimpan dan anda dapat melakukan proses bookingan tiket melalui situs ini.

(51)

Isi data yang akan berangat. Dan lanjut ke step selanjutnya untuk menentukan proses pembayaran apakah melalui ATM atau kartu kredit. 5. Setelah melakukan pembayaran, silahkan issued tiket dan lakukan print

out di counter yang ada di bandara tempat melakukan keberangkatan. 6. Setelah itu bisa lakukan chek in di bandara Kota anda.

Proses ticketing pada Citilink hampir sama dengan pesawat lainnya.

Untuk mempermudah calon penumpang, lakukan pemesanan tiket Citilink secara online di situs Citilink. Melalui situs Citilink, bisa menentukan sendiri tanpa harus direpotkan dengan pelayanan tiket yang terkadang memakan waktu bila melalui agen tiket pesawat.

4.4 Harga tiket

Harga tiket fuel surcharge, biaya lain-lain dan hanya unt

Periode pembelian: 22 s.d. 28 April 2015.

(dianjurkan untuk melakukan pemesanan sedini mungkin) Periode terbang:

23 April s.d. 31 Juli 2015.

(52)

Keterangan:

Info Tambahan:

Harga surcharge dan hanya unt

4.5 Kelemahan dan Keuntungan E -Ticket

1. Kelemahan E-Ticket

(53)

b. Pemesana E-Ticket dilakukan secara online atau melalui internet dan tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online.

c. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang E-Ticket. 2. Keuntungan E-Ticket

a. Kemudahan

Pengguna dapat mudah mengerti dalam melakukan pemesanan tiket melalui layanan ini.

b. Keamanan

Pengguna diberikan fasilitas login dan hanya 1 orang dengan 1 nama yang sudah terdaftar sebelumnya yang bias mengakses layanan menu utamanya.

c. Keuntungan

Pengguna diuntungkan dengan masalah waktu dan tenaga dalam melakukan pemesanan serta adanya discount atau potongan harga jika pengguna sudah menjadi pelanggan tetap.

d. Kenyamanan

Pengguna dapat melakukan pemesanan dengan nyaman, tanpa adanya gangguan.

3. Efisiensi Dana dan Waktu melalui E-Ticket

(54)

c. Mengurangi biaya pembayaran tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket.

d. E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat.

e. Tidak ada biaya pengiriman karena pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka membelinya.

f. Penjualan melalui website bisa memproses ribuan bokingan perhari. g. Melayani lebih banyak penumpang ketimbang menjual lewat call centre

atau kantor penjualan. Selain itu, pihaknya juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa atau menggaji karyawan costumer service.

h. Dengan E-Tiket tidak perlu bawa-bawa tiket ke airport. Apabila hilang maka bisa di print ulang dan tidak dikenakan biaya tambahan (gratis). Harga yang tertera sangat jelas, tidak seperti tiket jenis lama yang seringkali tidak terbaca.

i. Bagi maskapai penerbangan sendiri, E-Tiket juga memperkecil biaya pelayanan, sehingga harga tiket juga dapat ditekan.

j. Bagi konsumen terhindar dari kehilangan tiket pesawat secara fisik, karena pada dasarnya, setelah kode booking di konfirmasi, nama penumpang telah tercatat di system airlines. Penumpang terhindar dari resiko valid tiket yang disebabkan kesalahan penulisan pada paper ticket oleh travel agent.

(55)

pembayarannya bisa dilakukan dengan transfer via ATM atau internet/sms bangking.

4. Efisisensi Dana dan Waktu Melalui Cara Konvensional

a. Penumpang langsung bertemu secara fisik dengan travel agent sehingga informasi yang diperoleh lebih mudah dimengerti.

b. Tidak akan terjadi kesalahan tujuan yang tercantum pada tiket sebab pembelian dilakukan secara langsung sedangkan melalui E-Ticketing bisa terjadi kesalahan apabila konsumennya kurang paham akan system online.

c. Keamanan transaksi relative lebih terjamin dibanding E-Ticketing yang harus membayar via kredit card atau transfer melalui ATM.

4.6 Mengelola Hubungan dengan Pelanggan Citilink

Pengelolaan hubungan dengan pelanggan Citilink dapat dilakukan dengan:

1. Menciptakan nilai bagi pelanggan Citilink, yang tidak saja untuk memaksimalkan pendapatan dari transaksi tunggal. Citilink perlu menciptakan nilai pelanggan, tidak saja karena tarif yang murah, tetapi kemampuan Citilink untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan demikian Citilink memiliki keunggulan bersaing dengan maskapai penerbangan lainnya di kelas yang sama. 2. Citilink perlu dilihat sebagai suatu entitas yang mencakup pertukaran

(56)

dijalankan oleh pelanggan. Melalui pertukaran ini, kompetensi provider dipindahkan ke dalam penciptaan nilai pelanggan. Oleh karena itu, diferensiasi produk menjadi diferensiasi proses sehingga membuka peluang yang menghasilkan berbagai macam hubungan.

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Citilink merupakan maskapai penerbangan domestik dan internasional. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan penerbangan lain yang ada, pihak citiling menawarkan harga ticket yang ckup terjangkau dan mengunakan sistem pemesanan tiket yang memberikan kemudahan kepada konsumen.

Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa penerbangan, pihak citilink sangat mengutamakan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket dari calon konsumen.

Proses reservasi Tiket Citilink hanya memerlukan beberapa menit dan

sangat mudah . Pemesanan akan diterima sampai 24 jam sebelum waktu

keberangkatan yang dimaksudkan. Citilink menawarkan penerbangan

pemesanan secara online. juga dapat memesan tiket penerbangan Citilink, tiket

(58)

5.2 Saran

1. Citilink perlu menciptakan nilai terhadap pelanggan, tidak saja karena tarif yang murah, tetapi kemampuan Citilink untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Dengan demikian Citilink memiliki keunggulan bersaing dengan maskapai penerbangan lainnya di kelas yang sama.

2. Citilink harus mampu konsisten terhadap kenyamanan pelanggan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.

3. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa maskapai penerbangan, pikah citilink kedepanya harus dapat meningkatkan jumlah maskapai serta rute penerbangan baik di dalam maupun luar negri.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Marpaung, Happy 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta.

Pinata, I Gde dan Ketut Surya Diarta 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Suwantoro, Gamal 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait