SISTEM INFORMASI PELAYANAN RESERVASI TIKET
DI BARAYA TRAVEL BANDUNG
(STUDI KASUS : BARAYA TRAVEL DI JALAN SURAPATI )
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem
Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
ADITYA CAHYA PURNAMA
10509307
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR SIMBOL xix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 4
v
1.4.2. Kegunaan Praktis 7
1.5. Batasan Masalah 7
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 8
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem 11
2.1.1. Karakteristik Sistem 11
2.1.2. Klasifikasi Sistem 13
2.2. Pengertian Informasi 13
2.3. Pengertian Sistem Informasi 14
2.4. Pengertian Pelayanan 15
2.5. Pengertian Reservasi (Pemesanan) 16
2.6. Penjelasan Tiket 16
2.7. Penjelasan Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket 16
2.8 Baraya Travel 17
2.9. NetBeans IDE 20
2.9.1 Kelebihan dan Kekurangan Netbeans GUI Builder 22 2.10. PengertianUnifield Modelling Language(UML) 22
2.11. Pengertian Database 23
2.11.1 Pengertian MySQL 24
2.12. Pengertian Client Server 24
vi
3.1. Objek Penelitian 25
3.1.1. Sejarah Perusahaan 25
3.1.2. Visi dan Misi 26
3.1.2.1. Visi 26
3.1.2.2. Misi 26
3.1.3. Struktur Organisasi 26
3.1.4. Deskripsi Tugas 27
3.2. Metode Penelitian 29
3.2.1. Desain Penelitian 29
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 30
3.2.2.1. Sumber Data Primer 30
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder 31
3.3 Metode Pendekatan Sistem 31
3.4 Metode Pengembangan Sistem 31
3.5 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 33
3.6 Pengujian Sistem 35
3.6.1 Black Box Testing 35
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
vii
4.1.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan 37 4.1.1.3 DefinisiUse case berjalan 38 4.1.1.4 Skenario Use case berjalan 39 4.1.1.5 Activity Diagram berjalan 44 4.1.2. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan 47
4.2. Perancangan Sistem 49
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem 49
viii
4.2.3.5.4 Activity Diagram Harga 64 4.2.3.5.5 Activity Diagram Laporan 65 4.2.3.6. Sequence diagram yang di usulkan 66 4.2.3.6.1 Sequence diagram Login. 66 4.2.3.6.2 Sequence diagram Input Data 67 4.2.3.6.2.1. Sequence diagram Data Mobil 68 4.2.3.6.2.2. Sequence diagram Data Supir 69 4.2.3.6.2.3. Sequence diagram Data Pool 70 4.2.3.6.2.4. Sequence diagram Data Route 71 4.2.3.6.2.5. Sequence diagram Buat Jadwal.. 72 4.2.3.6.2.6. Sequence diagram Cek Jadwal.. 73 4.2.3.6.2.7. Sequence diagram Mobil Masuk 73 4.2.3.6.3 Sequence diagram Travel 74 4.2.3.6.4 Sequence diagram Harga 75 4.2.3.6.5 Sequence diagram Laporan 75
4.2.3.7. Class diagram 76
4.2.3.8. Component diagram 77
4.2.3.9.Deployment diagram 78
4.2.4. Perancangan Antar Muka 79
4.2.4.1. Struktur Menu 79
ix
4.2.4.4. Perancangan Struktur Menu Data Supir 82 4.2.4.5. Perancangan Struktur Menu Data Pool 83 4.2.4.6. Perancangan Struktur Menu Data Route 84 4.2.4.7. Perancangan Struktur Menu Buat Jadwal 85 4.2.4.8. Perancangan Struktur Menu Cek Jadwal 86 4.2.4.9. Perancangan Struktur Data Mobil Masuk 87 4.2.4.9. Perancangan Struktur Menu Data Travel 88 4.2.4.10. Perancangan Struktur Menu Harga 90 4.2.4.11. Perancangan Struktur Menu Laporan 90 4.2.4.12. Tampilan Tiket Baraya Travel 91 4.2.4.13. Perancangan Tampilan Surat Jalan 92 4.2.4.14. Perancangan Tampilan Semua Transaksi 93 4.2.4.13. Perancangan Tampilan Deati Laporan 93 4.2.4.14. Perancangan Tampilan Laporan Pemasukan 93 BAB V. IMPLEMENTAS DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1. Implementasi 94
5.1.1. Batasan Implementasi 94
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak 94
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras 95
5.1.4. Implementasi Basis Data 95
5.1.5. Implementasi Antar Muka 99
x 5.1.6. Implementasi Instalasi Program 103
5.1.7. Penggunaan Program 107
5.1.7.1. Menu Sistem 107
5.1.7.2. Menu Login 108
5.1.7.3. Penggunaan Akses Leader 110 5.1.7.4. Penggunaan Akses Pegawai Outlet 122 5.1.7.5. Penggunaan Akses Pimpinan 127
5.2. Pengujian Sistem 131
5.2.1. Rencana Pengujian 131
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian 132
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian 140
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan 141
6.2. Saran 142
DAFTAR PUSTAKA 143
LAMPIRAN
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan waktu untuk bisa hidup dan memberikan akal serta pikiran untuk melakukan sesuatu yang berguna yang tak bisa di bandingkan, shalawat serta salam dipanjatkan untuk Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya, sehingga penulis bisa menyelesaiakan pembuatan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket di Baraya Travel ( Studi Kasus: Baraya Travel di Jalan Surapati)” disusun
untuk memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesi (UNIKOM) Bandung.
ii
skripsi ini. Adapun beberapa pihak yang penulis bisa sebut adalah sebagai berikut :
1. Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan lahir dan batin, memberikan perlindungan-Nya serta kasih sayang-Nya beserta memberikan akal pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Prof.Dr.Ir. H.Denie Kurniadi,M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
4. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
5. Deasy Permatasari, S.Si., MT. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, pengarahan beserta motivasi untuk pengerjaaan skripsi kepada penulis sehingga dapat di selesaikan nyaa laporan skripsi ini dengan hasil yang baik.
iii
7. Kepada Bapak Bumbung, terimakasih telah memberikan ijin dan kepercayaan untuk bisa observasi di Baraya Travel.
8. Kepada Bapak Dede, terimakasih telah membantu memberikan data-data yang di butuhkan oleh penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Ibunda dan Ayahanda, terimakasih telah mendoakan dan memberikan kasih sayang kepada penulis.
10. Eltri Novianti, terimakasih untuk doa, dukungan semangat, dan bantuan yang telah di berikan.
11. Marchell Imanuel, terimakasih atas bantuan yang telah di berikan kepada penulis.
12. Untuk semua sahabat diantaranya Irsan, Khaerul, Anas, Haryanto, Arip, Diki dan penghuni SI-7, terimakasih atas dukungan dan doa yang telah di berikan.
13. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebut satu-persatu, penulis ucapkan terimakasi atas dorongan semangat beserta doa kepada penulis.
iv
menjadi lebih baik lagi. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat beserta ilmu bagi para pembaca. Amin yaa Robbal a’lamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Juli 2013
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, “Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL”,Andi,
Yogyakarta, 2008.
Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Andri Kristanto (2008 : 1 )Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya Gava Media, Yogyakarta.
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. PT Transmedia.
Jakarta
Arbie, E., 2000, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ke-7, Jilid 1, Bina
Alumni Indonesia, Jakarta.
Basuki, Awan Pribadi.2010.Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
Codelgniten. Andi.Yogyakarta
Bodnar, George H., William S. Hopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
keenam, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan, Salemba Empat,
Buku Satu, Jakarta.
Grosroos, C. 2001. Manajemen Pelayanan dan Pemasaran. Terjemahan Maskur.
Jakarta: Rineka Cipta.
Indrajit. 2001. Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung,
Informatika.
Ivancevich, Lorenzi, Skinner, dan Crosby. 2000 Manajemen Kualitas dan Kompetitif.
1
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Muhyuzir T.D., 2001, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data, Cetakan Kedua, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Nugroho Adi. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP.
Yogyakarta: Andi, 2010
Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku Satu, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA. 2002. Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur. CV. Andi OFFSET. Yogyakarta.
Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem/ 03 April 2013 )
(http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi/ 03 April 2013)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi/ 03 April 2013)
ϭ BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat dan
menjadi sarana yang sangat di butuhkan oleh perusahaan ataupun organisasi untuk
mendapatkan informasi yang lebih cepat. Suatu informasi diharapkan dapat
membantu suatu pekerjaan dan juga mempermudah serta mempercepat suatu
pekerjaan dalam pengerjaan nya. Informasi yang didapatkan oleh organisasi atau
perusahaan bertujuaan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan atau
organisasi yang dimiliki, agar bisa bersaing dengan perusahaan atau organisasi
lain nya.
Dengan teknologi informasi yang semakin berkembang perusahaan di tuntut
untuk mengikuti teknologi informasi dalam hal membantu kinerja pegawai dalam
pengerjaan tugasnya. Dengan teknologi informasi pengerjaan tugas pun akan
semakin cepat untuk di selesaikan.
Saat ini beberapa perusahaan travel di indonesia masih ada yang melakukan
pelayanan reservasi dengan cara manual yaitu dengan cara mencatat data
konsumen dan juga harus membandingkan data yang sebelumnya di tulis dengan
yang baru untuk pengecekan jadwal serta penomoran tempat duduk.
Salah satu perusahaan yang masih menggunakan pelayanan reservasi tiket
Ϯ
bergerak dalam bisnis Travel, Pariwisata dan juga pengantaran barang (Cargo).
Baraya Travel mempunyai 6 outlet yang melayani konsumen untuk pembelian
tiket travel, pariwisata, dan satu outlet untuk pelayanan antar barang (Cargo).
Dalam satu hari Baraya Travel ini mengeluarkan hampir mengeluarkan 57 unit
mobil travel dalam satu hari maka pada satu kali keberangkatan travel, mobil
Baraya Travel hampir berangkat sebanyak 1 sampai 3 mobil dalam satu kali
keberangkatannya.
Pada bulan Desember tahun 2012, Januari dan Februari tahun 2013 Baraya
Travel mengalami peningakatan pembelian tiket terhitung dari Desember tahun
2012 pembelian tiket Baraya Travel dalam bulan itu mencapai 1300 tiket, pada
bulan Januari tahun 2013 pembelian tiket Baraya Travel mencapai 1375 tiket dan
pada bulan Februari tahun 2013 pembelian tiket mencapai 1425 tiket. Bisa dilihat
ϯ
Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Penjualan Tiket Baraya Travel
Dari peningkatan pembelian tersebut Baraya Travel membutuhkan sebuah
program reservasi tiket untuk membantu proses pembelian tiket agar bisa
mempecepat proses dalam pembelian tiket nya.
Kendala yang dihadapi oleh Baraya Travel adalah belum adanya sistem
komputerisasi yang di terapkan di Baraya Travel yang bisa melayani reservasi
tiket atau pembelian tiket serta untuk melihat jadwal yang masih kosong dan kursi
tersedia harus melihat transaksi sebelumnya, sedangkan Baraya Travel di Surapati
ϰ
keberangkatan, Bintaro dengan 15 kali keberangktan, Kelapa Gading dengan 8
kali keberangkatan, Jatiwaringin dengan 12 kali keberangkatan, Sarinah dengan
16 kali keberangkatan, Blora dengan 12 kali keberangkatan, Tebet dengan 6 kali
keberangkatan, Fatmawati dengan 6 kali keberangkatan, Bekasi Barat dengan 13
kali keberangkatan, Lenteng Agung dengan 8 kali keberangakatan, Cikini dengan
9 kali keberangkatan, Ciputat dengan 8 kali keberangkatan dan Slipi dengan 10
kali keberangkatan namun pelayanan pembelian tiket masih memakai kertas
belum memakai komputer atau pun sistem informasi. Hal ini kadang
menyebabkan penulisan data tidak akurat pada saat pembagian tempat duduk
dikarenakan pegawai outlet harus mengecek data-data pembelian tiket sebelumnya
untuk menentukan tempat duduk konsumen, pengecekan ini kadang
membutuhkan waktu yang cukup lama dan sering juga terjadi kesalahan yang
nanti nya akan mengurangi kepuasaan konsumen menggunakan layanan Baraya
Travel, serta dalam pengecekan jadwal yang ditanyakan oleh konsumen masih
membutuhkan waktu untuk mencari jadwal yang masih kosong dalam artian
tempat duduk yang kosong. Dengan sistem pelayanan yang sekarang ada di Baraya
Travel dapat menghambat kinerja dari pegawai outlet pembelian tiket. Di
karenakan para pegawai harus mencari data dalam bentuk kertas terlebih dahulu
untuk melayani konsumen.
Dalam pelaporan pembelian tiket Baraya Travel melakukan sebuah sistem
yang dinamakan daily report yaitu pelaporan yang dilakukan hari itu juga dan dilakukan oleh pegawai bagian malam hari, kendala dalam pelaporan ini adalah
ϱ
hari itu dan juga data-data yang diberikan untuk dijadikan laporan masih bersifat
kertas-kertas bukti pembelian tiket sehingga kemungkinan besar pada pelaporan
akan mengalami kesalahan pengimputan data dikarenakan kesalahan manusia
yang salah melihat data yang diberikan untuk dijadikan laporan.
Dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang telah disebutkan
penulis berkeinginan untuk mengangkat masalah tersebut dan memeberikan solusi
di dalam penelitian skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN RESERVASI TIKET DI BARAYA TRAVEL SURAPATI BANDUNG ”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Maslah
Berikut identifikasi masalah yang terdapat pada Baraya Travel :
1. Baraya Travel masih menggunakan sistem manual yaitu penulisan pada
setiap terjadinya proses reservasi tiket serta pembelian tiket..
2. Untuk melihat jadwal yang masih bisa terisi atau melihat kursi yang
masih belum di isi pada jadwal yang di tanyakan atau diminta oleh
konsumen, pegawai outlet harus melihat transaksi sebelumnya untuk
memastikan bahwa jadwal tersebut tidak terisi dan melakukan
reservasi. Hal ini membutuhkan waktu dan bisa terjadi kesalahan
ϲ
3. Pelaporan yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama untuk
melihat menginputkan data laporan nya dan juga bisa terjadi kesalahan
dalam pemasukan data laporan nya.
3.2.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan dapat di uraikan sebagai
berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket saat ini di
Baraya Travel ?
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket
yang di usulkan ?
3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket
yang di usulkan?
4. Bagaimana implementasi dan evaluasi Sistem Informasi Pelayanan
Reservasi Tiket yang dibuat ?
4.3 Maksud dan Tujuan Penlitian
4.3.1 Maksud Penelitian
Berdasarkan masalah yang diteliti maka maksud dari penelitian ini
adalah untuk membangun Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket di
ϳ
4.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket yang
saat ini ada di Baraya Travel.
2. Untuk membuat rancangan Sistem Informasi Pelayanan Reservasi
Tiket yang akan di terapkan di Baraya Travel.
3. Untuk mengetahui hasil uji Sistem Informasi Pelayanan Reservasi tiket
yang telah dibuat di Baraya Travel.
4. Untuk mengetahui hasil evaluasi dan hasil implementasi dari Sistem
Informasi Pelayanan Reservasi yang telah dibuat.
4.4 Kegunaan Penelitian
4.4.1 Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan bisa membantu pengembangan ilmu dalam
bidang ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Sistem Informasi tentang
sistem informasi pelayanan reservasi tiket.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharpakan berguna bagi peneliti sendiri dalam
ϴ
kemampuan untuk bisa menganalisa masalah dalam sebuah perusahaan
yang nantinya bisa menghasilkan kesimpulan dan solusi pemecahan nya
khusus nya pada saat perancangan sistem informasi pelayanan reservasi
ϵ
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bisa menjadi
bahan referensi bagi peneliti lain yang akan mengambil penelitian yang
sama yaitu dalam bidang sistem informasi pelayanan reservasi tiket.
c.4.2 Kegunaan Praktis
Sebagai masukan untuk perusahaan dalam bidang sistem infomasi
pelayan reservasi tiket dan juga alat bantu untuk melakukan kegiatan
reservasi tiket.
c.5 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi cakupan masalahnya. Batasan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan di Baraya Travel Bandung, ruang lingkup pada
penelitian ini adalah pelayanan pemesanan tiket dalam hal pembelian tiket,
penjadwalan, dan pelaporan pembelian.
2. Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket melayani pembelian tiket,
pengaturan jadwal, dan pelaporan pembelian tiket.
3. Sistem infromasi yang dibuat tidak untuk pelayanan pengiriman barang
ϭϬ
4. Tidak membahas tentang pembatalan keberangkatan karena dalam
peraturan Braya Travel tidak ada.
5. Sistem informasi ini hanya di buat untuk Baraya Travel di Jalan Surapati
belum mencangkup semua Baraya Travel yang ada di Bandung
6. Sistem hanya untuk konsumen yang datang langsung ke Baraya Travel,
ϭϭ
6.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneltian yang berlangsung berlokasi di Baraya Travel di Jl. Suraapati No.119
Bandung Telp. 022- 7531 415. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 25 Januari
2013 sampai dengan selesai, penelitian ini telah di ijinkan oleh pihak Baraya
Travel yang mengeluarkan surat keterangan penelitian pada tanggal 14 Februari
2013. Adapun jadwal penelitian yang dilakukan penulis pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1 Tabel Kegiatan dan Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan
Waktu Penelitian
Tahun 2013
Januari Februari Maret April Mei Juni
ϭϮ
awal
Tabel 1.1 Tabel Kegiatan dan Waktu Penelitian
NO Jenis
Kegiatan
Waktu Penelitian Tahun 2013
Januari Februari Maret April Mei Juni
ϭϯ
Tabel 1.1 Tabel Kegiatan dan Waktu Penelitian
NO Jenis
Kegiatan
Wakru Penelitian Tahun 2013
Januari Februari Maret April Mei Juni
ϭϰ
Coding untuk
laporan
5 Testing
Testing menu
data master
Testing menu
reservasi
ϭϭ BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Andri Kristanto (2008:1) “Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
2. Menurut Mulyadi (2002) “ Sistem adalah kumpulan / grup dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”
3. Menurut Widjajanto (2001) “ Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output”.
Dari tiga pengertian di atas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu bagian yang saling berinteraksi dan berhubungan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sudah di tetapkan bersama dengan beberapa proses.
ϭϮ
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2005) ”Memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karteristik sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut :
1. Komponen-komponen sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem (boundary)
Batasan Sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (evironment)
Lingkungan luar (evironment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi.
4. Penghubung Sistem (interface)
ϭϯ
5. Masukan sistem (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.
6. Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
7. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
8. Sasaran sistem (objectivies)
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka opersai tidak ada gunanya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Al Bahra bin Ladjamudin B (2005) Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical system).
ϭϰ
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
2.2 Pengertian Informasi
Beberapa pengertian informasi menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Raymond Mc.leod “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.”
2. Menturut Tata Sutabri, S.Kom., MM “ Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.”
3. Menurut George H. Bodnar, (2000:1) “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.”
Dari pengertian diatas penulis bisa mengartikan informasi adalah data yang sebelum nya belum mempunyai arti penting lalu diolah menjadi data yang mengandung arti penting sehingga bisa menjadi titik acuan untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan.
ϭϱ
Ada beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menurut Mc.leod “Sistem informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”.
2. Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM (2005:36) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan startegi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
3. Menurut Erwan Arbie (2000:35) “Sistem Informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.
ϭϲ
Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan data-data lalu di proses dan menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi perusahaan.
2.4 Pengertian Pelayanan
Berikut beberapa pengertian pelayanan menurut para ahli :
1. Menurut Kotler (2002:83) “Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. “
2. Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner, dan Crosby (2000:448) “Pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata dalam artian tidak dapat diraba yang melibatkan usaha-usaha manusia dengan menggunakan peralatan.”
3. Menurut Gronroos (2001:27) “ Pelayanan adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal yang disediakan organisasi pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan masyarakat yang dilayani.”
ϭϳ
2.5 Pengertian Reservasi (Pemesanan)
Menurut penulis pemesanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh tiket atau tempat duduk dalam sebuah transaksi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemesanan adalah “ proses, perbuatan, cara memesan (tempat,barang,dsb) kepada orang lain.”
2.6 Penjelasan Tiket
Menurut Penulis Tiket merupakan sebuah data bentuk fisik yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan untuk mendapatkan jasa dari perusahaan atau mendapatkan barang yang tertera di dalam nya. Tiket biasanya bebentuk kertas yang di dalam nya terdapat penjelasan tertentu yang menunjukan suatu nilai.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tiket adalah “ sesuatu yang dianggap sebagai alat pembayaran yang digunakan oleh suatu alat trasportasi yang ada.”
2.7 Penjelasan Sistem Infromasi Pelayanan Reservasi Tiket
ϭϴ
2.8 Baraya Travel
Baraya Travel adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis Travel, pealyanan antar barang dan Pariwisata. Baraya Travel terletak di beberapa tempat di kota Bandung berikut ini adalah contoh dua pool yang ada di Baraya Travel di kota Bandung :
1. Pool Surapati
Pool surapati terletak di SPBU Suci Jl. Surapati No. 119, Bandung. Pool surapati melayani beberapa tujuan yaitu :
1. Bintaro
Untuk keberangkatan tujuan ke Bintaro dimulai dari jam 06.00 pagi sampai jam 21.00 malam sehingga ada 15 kali keberangkatan dalam satu hari nya.
2. Fatmawati
Untuk keberangkatan tujuan ke Fatmawati dimulai dari jam 05.30 pagi sampai jam 21.30 malam di tujuan ini terdapat 6 kali keberangkatan dalam satu harinya.
3. Jatiwaringin
Untuk keberangkatan tujuan ke Jatiwaringin dimulai dari jam 05.45 pagi sampai jam 20.45 malam dalam keberangkatannya terdapat 12 kali keberangkatan dalam satu harinya.
ϭϵ
Untuk keberangktan tujuan ke Leteng Agung di mulai dari jam 06.30 sampai jam 20.30 malam. Terdapat 8 kali keberangktan dalam satu harinya.
5. Bekasi Barat
Untuk keberangkatan tujuan Bekasi Barat dimulai dari jam 06.00 pagi sampai jam 20.30 malam. Terdapat 12 kali keberangkatan satu harinya.
6. Ciputat
Untuk keberangktan tujuan Ciputat dimulai dari jam 06.00 pagi sampai jam 20.00 malam. Terdapat 8 kali keberangkatan satu harinya
7. Melawai
Untuk keberangkatan tujuan Melawai dimulai dari jam 04.00 pagi sampai 21.00 malam. Terdapat 17 kali keberangkatan dalam satu harinya.
8. Blora
Untuk keberangkatan tujuan Blora dimulai dari jam 05.30 pagi sampai dengan 20.30 malam. Terdapat 12 kali keberangkatan dalam satu harinya.
9. Kelapa Gading
ϮϬ
10. Cikini
Untuk keberangkatan tujuan Cikini dimulai dari jam 06.15 pagi sampai dengan 20.15 malam. Tedapat 9 kali keberangkatan dalam satu harinya.
11. Sarinah
Untuk keberangkatan tujuan Sarinah dimulai dari jam 04.00 pagi sampai dengan jam 21.00 malam. Terdapat 16 kali keberangkatan dalam satu harinya
12. Tebet
Untuk keberangkatan tujuan Tebet dimulai dari jam 07.00 pagi sampai dengan 20.30 malam. Terdapat 6 kali keberangkatan dalam satu harinya.
13. Slipi
Untuk keberangkatan tujuan Slipi dimulai dari jam 05.30 pagi sampai dengan jam 20.30 malam. Terdapat 10 kali keberangkatan dalam satu hainya.
2. Pool Buah Batu
Pool Buah Batu Baraya Travel terletak di Jl. Terusan Buah Batu No.295 Bandung. Pool Buah Batu ini melayani beberapa tujuan diantaranya :
Ϯϭ
Untuk keberangkatan tujuan Tandean dimulai dari jam 05.30 pagi sampai dengan jam 20.30 malam. Terdapat 8 kali keberangkatan dalam satu harinya.
2. Sarinah
Untuk keberangkatan tujuan Sarinah dimulai dari jam 05.30 pagi sampai dengan jam 19.30 malam. Terdapat 6 kali keberangkatan dalam satu harinya.
3. Jatiwaringin
Untuk keberangkatan tujuan Jatiwaringin dimulai dari jam 06.30 pagi sampai dengan jam 20.30 malam. Terdapat 8 kali keberangkatan dalam satu harinya.
4. Pramuka
Untuk keberangkatan tujuan Pramuka dimulai dari jam 09.00 pagi sampai dengan jam 21.00 malam. Terdapat 4 kali keberangkatan dalam satu harinya.
5. Ciledug
Untuk keberangkatan tujuan Ciledug dimulai dari jam 06.00 pagi sampai dengan jam 19.00 malam. Terdapat 4 kali keberangkatan dalam satu harinya.
6. Tebet
ϮϮ
6.9 NetBeans IDE
NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan
Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris.
Suatu IDE adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User Interface (GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter dan suatu
d e b u g g e r .
Netbeans merupakan software development yang Open Source, dengan kata lain software ini di bawah pengembangan bersama, bebas biaya. NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra. Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000
dan terus menjadi sponsor utama.
Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform.
Ϯϯ
b. NetBeans Platform sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.
Ϯϰ
b.9.1 Kelebihan dan Kekurangan NetBeans GUI Builder
a. Kelebihan NetBeans GUI Builder
Salah satu yang menjadi kelebihan NetBeans GUI Builder adalah yang telah disebutkan diatas, yaitu GRATIS. Selain itu NetBeans GUI Builder sangat kompetebel dengan Swing karena memang langsung dikembangkan oleh Sun yang notabenenya sebagai pengembang Swing. b. Kekurangan NetBeans GUI Builder :
NetBeans hanya mensupport 1 pengembangan Java GUI, yaitu Swing, yang padahal ada Java GUI yang dikembangkan oleh eclipse yang bernama SWT dan JFace yang sudah cukup populer.
NetBeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan dalam sebuah Generated Code, sehingga programmer tak dapat mengeditnya secara manual.
b.10 Pengertian UML
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Ϯϱ
beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP)”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML)” adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.
b.11 Pengertian Database
Beberapa pengertiandatabase menurut para ahli:
1. Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah
Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan
memperoses data yang disimpan dalam sebuah database
komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti
MYSQLServer”.
2. Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan
tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan darifield
atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database
Ϯϲ
3. Menurut Martono, (2009:32), “Database adalah sebagai
kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait
dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya
sehingga data tersebut terintegrasi dan independence”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang
mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga
bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.
3.11.1 Pengertian MySQL
Beberapa pengertian MySQL menurut para ahli:
1. Menurut Raharjo (2011:21), “MySQL merupakan RDBMS
(atau server database) yang mengelola database dengan cepat
menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh
banyak user”.
2. Menurut Kadir (2008:2), “MySQL adalah sebuah software
open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.”
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang
digunakan untuk membuat sebuahdatabase yang bersifatopen source.
Ϯϳ
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
Ϯϱ BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang di teliti oleh penulis adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam jasa transportasi yang terletak di daerah Bandung yaitu Baraya
Travel.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Baraya Travel adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pelayanan atau jasa transportasi. Baraya Travel berdiri pada tanggal 21 Oktober
2005, pertama kali Baraya Travel terletak di Jln. Lombok daerah Bandung dan di
Jakarta Baraya Travel terletak di Jln. Wijaya Jakarta. Pada awalnya Baraya Travel
hanya mempunyai 2 kendaraan elf berwarna biru muda serta beberapa mobil kecil
dan memiliki 3 outlet yakni 1 outlet di kota Bandung dan 2 outlet di Jakarta.
Terinspirasi dengan jasa transportasi udara yang berbasis LCC (Low Cost Carrier), Baraya Travel memulai harga pada awal mereka berdiri dengan harga yang sangat murah yaitu Rp. 35.000,-. Dengan harga murah ini Baraya Travel
bertujuan untuk membantu meringankan biaya konsumen jika ingin berpergian.
Dengan pergantian tahun demi tahun harga tiket Baraya Travel untuk sekarang
naik menjadi Rp.58.000,- akan tetapi Baraya Travel masih memegang tujuan awal
saat mereka berdiri yaitu untuk membantu meringankan biaya konsumen pada saat
Ϯϲ
Saat ini Baraya Travel di daerah bandung telah berpindah pusat yang awalnya
terletak di Jln. Lombok namun sekarang telah berpindah dan berada di Jln.
Surapati No 119 Bandung. Setelah hampir 8 tahun berjalan Baraya Travel
mengalami peningkatan untuk melayani para konsumen, Baraya Travel telah
menyediakan 200 Elf untuk para konsumen dan sekarang Baraya telah
menyediakan pelayanan untuk pengiriman barang serta menyediakan bis
pariwisata bagi konsumen.
3.1.11..2 Visi dan Misi Perusahaan
3.1.11..2.1 Visi
Visi dari Baraya Travel adalah membantu masyarakat yang membutuhkan
jasa transportasi darat baik barang maupun orang
3.1.11..2.2 Misi
Misi dari Baraya Travel adalah memeberikan harga yang kompetitif
sehingga dapat berguna bagi individu, keluarga dan masyarakat luas.
Ϯϳ
Leader Leader
Operator Operator
Pariwisata OperatorCargo
Mekanik
Driver
OB Leader
Operasional
Ϯϴ
3.1.11..4 Deskripsi Kerja
Deskripsi kerja dari struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :
a. Owner
Owner adalah pemilik perusahaan bertugas untuk :
1. Memimpin kegiatan yang dilakukan oleh Baraya Travel.
2. Mewakili perusahaan untuk suatu bisnis atau rapat.
b. Manager Operasional
Manager Operasional bertugas untuk :
1. Mengatur untuk pembagian travel.
2. Mengatur mengenai kegiatan operasional yang ada di perusahaan.
3. Membuat strategi pemasaran perusahaan
c. Manager Pariwisata
Manager Pariwisata bertugas untuk :
1. Mengatur para pekerja di bagian pariwisata.
2. Bertanggung jawab penuh untuk kegiatan yang dilakukan oleh bagian
pariwisata.
Ϯϵ
Manager Cargo bertugas untuk :
1. Mengatur para pekerja di bagian cargo.
2. Bertanggung jawab untuk kegiatan yang dilakukan oleh bagian cargo.
e. Suvervisor Operasional
Survervisior operasional bertugas untuk melakukan pengecekan kegiatan
operasional yang dilakukan oleh para pekerja.
f. Suvervisor Pariwisata
Survervisor pariwisata bertugas untuk melakukan pengecekan terhadap
pegawai di bagian pariwisata.
g. Suvervisor Cargo
Survervisor cargo bertugas untuk melakukan pengecekan terhadap
pegawai di bagian cargo.
h. Leader Operasional
Leader Operasional bertugas di lapangan untuk melihat langsung kegiatan
yang ada di perusahaan dan melaporkan nya kepada suvervisor atau
manager.
ϯϬ
Leader pariwisata bekerja di lapangan untuk melihat tempat pariwisata
yang sering di datangi oleh para konsumen dan melaporkannya kepada
suvervisor atau manager.
j. Leader Cargo
Leader cargo bekerja di lapangan untuk mengecek para pegawainya dan
juga mengecek barang yang di kirim telah sampai di tempat tujuan atau
blm.
k. Operator Operasional
Operator Operasional bertugas untuk :
1. Melayani konsumen yang akan melakukan pembelian tiket travel.
2. Membuat laporan pemebelian tiket yang nantinya akan dilaporkan
kepada suvervisor.
3. Membuat tiket travel.
l. Operator Pariwisata
Operator Pariwisata bertugas untuk :
1. Melayani konsumen yang akan menyewa bis pariwisata.
2. Membuat laporan penyewaan bis pariwista.
ϯϭ
Operator Cargo bertugas untuk :
1. Melayani konsumen yang akan melalukan pengiriman barang.
2. Membuat laporan keuntungan dari pengiriman barang.
n. Mekanik
Mekanik bertugas untuk merawat mobil travel dan juga mobil pariwisata
yang mengalami kerusakan atau bermasalah.
o. Driver
Driver bertugas untuk membawa membawa mobil travel ke tempat yang
sudah ditentukan dan juga membawa mobil pariwisata ke tempat
pariwisata yang dituju oleh konsumen.
p. OB
OB bertugas untuk menjaga kebersihan perusahaan.
p.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau konsep yang dipakai penulis untuk
melakukan tindakan agar bisa mencapai tujuan yang di inginkan.
p.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
ϯϮ
Penelitian deskriptif dipakai penulis untuk menggambarkan dan memaparkan
keadaan dari perusahaan saat ini atau menggambarkan yang terjadi pada
perusahaan khususnya adalah menggambarkan keadaan Sistem Informasi
Pelayanan Reservasi Tiket di Baraya Travel Bandung.
Penelitian Action dipakai peneliti untuk bertindak memecahkan masalah yang
terjadi pada perusahaan Baraya Travel khususnya permasalahan mengenai Sistem
Informasi Pelayanan Reservasi Tiket dengan memberikan solusi atau ide baru
untuk memperbaikinya.
p.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer didapat dari beberapa cara antara lain adalah :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada leader Baraya Travel bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kondisi pelayanan reservasi tiket di perusahaan saat
ini serta menanyakan cara reservasi tiket yang ada di perusahaan pada saat
ini.
b. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kegiatan para
ϯϯ
berlangsung. Peneliti melihat langsung cara pelayanan pemesanan tiket dan
ϯϰ
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah diberikan oleh perusahaan
seperti struktur organisasi, deskripsi tugas tiap orang atau bagian, sejarah singkat
perusahaan, visi dan misi perusahaan, data laporan peningkatan pembelian tiket 3
bualan terakhir dan data mengenai sistem informasi pelayan reservasi tiket yang
ada di perusahaan saat ini.
p.3 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan object
oeriented. Pendekatan berorientasi objek merupakan sebuah cara pandang
terhadap pemograman yang berorientasi pada objek. Semua data serta fungsi
didalamnya di simpan di dalam sebuah objek. Setiap objek dapat menerima pesan,
memperoses pesan dan mengirim pesan kepada objek lainnya.
p.4 Metode Pengembangan Sistem
Meode pengembangan sistem yang dipakai oleh penulis adalah model
waterfall. Menurut Roger S. Pressman model ini memberikan
pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti
lunak.
Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat lunak dengan model
ϯϱ
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Model Waterfall Roger S. Pressman
Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku Satu, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
Berikut penjelasan dari tiap tahapan yang ada di dalam waterfal :
1. Sistem Enginering
Sistem enginering sangat diperlukan, karena tahapan ini dipakai untuk melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem yang nanti akan dibuat, hal ini
bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.
2. Analysis
Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi agar bisa
menentukan kebutuhan apa saja yang akan di pakai oleh perangkat lunak dari
ϯϲ
3. Design
Tahapan desain adalah tahapan pengaplikasian dari data yang telah dianalasis
ϯϳ
4. Code
Tahapan ini adalah tahapan pengaplikasian data kedalam bentuk bahasa
program sesuai rancangan yang telah dibuat.
5. Testing
Tahapan pengujian dilakukan terhadap sistem yang telah dibangun. Proses
pengujian ini menguji logika yang ada didalam sistem untuk memastikan
apakah hasil yang diinginkan telah tercapai atau tidak.
6. Maintenance
Maintenance merupakan langkah perawatan dari suatu sistem yang telah
selesai dibangun sehingga dapat dijaga agar tidak cepat rusak atau pun dapat
melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan permintaan pengguna.
p.5 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
UML (Unifed Modelling Languange) adalah sebuah bahasa yang diapakai untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasi sebuah sistem perangkat
lunak. Seperti bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax atau
simatik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak. Setiap bentuk diagram nya
ϯϴ
semuanya dapat dikombinasikan. Penulis menggunakan beberapa jenis diagram,
yaitu :
1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang ada di dalam sistem. Yang ditekankan disini adalah apa yang akan di perbuat sistem, dan bukan
bagaimana. Sebuah use case memperlihatkan suatu interaksi yang berjalan antara aktor dengan sistem.
2. Class diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang diinisialisasikan akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
objek. Class menggambarkan keadaan dari suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau
fungsi).
3. Activity diagram
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang di rancang, bagaimana masing-masing aliran berawal, decision mungkin yang terjadi, dan bagaimana aktivitas tersebut berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa kejadian
atau kegiatan.
ϯϵ
Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek terkait).
5. Collaboration diagram
Secara fungsional diagram ini hampir mirip dengan sequence diagram. Collaboration diagram memfokuskan pada interaksi dan hubungan diantara sekumpulan objek yang berkolaborasi. Hubungan-hubungan tersebut
memperlihatkan objek actual dan relasi yang terjadi diantara mereka yang
digambarkan dengan sebuah garis. Diatas garis terdapat alur pesan yang
dikirim objek yang berhubungan tersebut.
6. Deployment diagram
Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen dideploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin,
server atau perangkat keras), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi
tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal
6.6 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan
sistem yang dibuat untuk perusahaan. Pengujian dapat dilakukan dengan
melakukan pengujianBlack Box yaitu :
ϰϬ
Menurut IEEE (1990) “Pengujian Black-box adalah pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen dengan kebutuhan
fungsional tertentu.”
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa pengujian black-box hanya berfokus terhadap kebutuhan fungsionalitas seperti tombol input data,
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Untuk menganalisis sistem yang berjalan penulis menggunakan alat bantu yaitu menggunakan sistem analisis yang berorientasi kepada objek. Alat bantu ini digunakan penulis untuk merancang dan menganalisis sistem yang berjalan di Baraya Travel. Sistem yang berjalan di Baraya Travel masih bersifat manual yaitu menggunakan penulisan untuk kegiatan pemesanan tiket, melihat arsip transaksi yang sebelum-sebelumnya untuk melihat jadwal masih yang kosong dan kursi yang tesedia pada jadwal tersebut serta untuk membuat laporan penjualan tiket pun harus melihat arsip-arsip penjualan tiket pada hari itu terlebih dahulu.
4.1.1 Analisis Proedur Sistem Yang Berjalan
Dari hasil analisis dan wawancara proses sistem reervasi tiket di Baraya Travel adalah sebagai berikut :
1. Konsumen menelpon call center atau datang langsung untuk melakukan pemesanan tiket.
2. Konsumen menanyakan jadwal yang tersedia.
4. Kosumen melakukan booking tiket atau memesan tiket bila sudah sepakat dengan konfirmasi jadwal yang di berikan oleh pihak Baraya Travel.
5. Untuk pemesanan melalui telphon atau booking konsumen harus datang sebelum 15 menit untuk melakukan pembayaran juga pemilihan tempat duduk di dalam mobil travel dan untuk yang memesan tiket dengan datang langsung maka langsung melakukan pembayaran dan pemilihan tempat duduk.
Gambar 4.1Use Case yang Berjalan
4.1.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan
Aktor adalah pihak-pihak yang terlibat di dalam sistem atau yang berperan dengan sistem. Walaupun simbol aktor adalah orang tetapi belum tentu aktor tersebut adalah orang.
Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan
No Aktor Deskripsi
1. Pegawai Outlet
Pihak yang bekerja di Baraya Travel dan melakukan proses untuk pengecekan jadwal, melayani reservasi dan melayani pembayaran reservasi travel.
2. Kosumen Pihak yang menanyakan jadwal ke baraya travel dan terlibat dalam proses reservasi tiket serta pembayaran reservasi tiket yang telah dilakukan.
4.1.1.3 Definisiuse case yang Berjalan
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem yang diharapkan. Sebuahuse case memperlihatkan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem yang ada.
N
o
Aktor Deskripsi
1 Memeriksa Jadwal Merupakan proses untuk pengecekan jadwal keberangkatan travel yang ada di baraya travel
2 Reservasi Tiket Merupakan proses untuk memesan tiket baraya travel
4.1.1.4 Skenario use case yang Berjalan
1. Skenario use case memeriksa jadwal
Tabel 4.3 Skenario use case memeriksa jadwal
Identifikasi
NamaUse case Memeriksa Jadwal
Tujuan Untuk mengetahui jadwal yang
masih tersedia
Deskripsi
Aktor Konsumen dan Pegawai
Outlet
Skenario Utama
Kondisi Awal Konsumen sudah datang atau
menelpon Baraya Travel
Konsumen Pegawai Outlet
1. Konsumen menanyakan jadwal keberangkatan travel yang masih tersedia dan masih belum penuh di Baraya Travel.
d i t a n y a k a n oleh konsumen
3. Pegawai Outlet
memeriksa jadwal dari transaksi sebelumnya
untuk melihat
ketersediaan kursi
4. Pegawai outlet
memberikan jawaban dan memberitahu jadwal yang
ditanyakan juga
memberitahu jadwal yang masih belum penuh.
5. Konsumen mendapatkan jadwal yang tersedia dan yang masih kosong
2. Skenario use case reservasi tiket
Tabel 4.4 Skenario use case reservasi tiket
Identifikasi
NamaUse case Reservasi Tiket
kedalam jadwal
Deskripsi
Aktor Konsumen dan Pegawai Outlet
Skenario Utama
Kondisi Awal Konsumen telah menanyakan
jadwal yang masih tersedia
Konsumen Pegawai Outlet
1. Konsumen melakukan konfirmasi pemesanan tiket sesuai jadwal yang dinginkan dan sesuai dengan jadwal travel.
2. Pegawai menuliskan pemesanan tiket yang dilakukan oleh konsumen.
3. Pegawai meminta data diri konsumen
4. K o n s u m e n m e n g k o n f i r m a s i permintaan data diri yang ditanyakan oleh pegawai
pemesanan.
6. Pegawai mendapatkan data diri konsumen
7. Pegawai menuliskan data diri dari konsumen.
8. Pegawai oulet melakukan pengarsipan pemesanan yang dilakukan oleh konsumen.
3. Skenario use case pembayaran
Tabel 4.5 Skenario use case pembayaran
Identifikasi
NamaUse case Pembayaran
Tujuan
Untuk mencatat pembayaran yang dilakukan konsumen dan memberikan tiket travel
Deskripsi
Aktor Konsumen dan Pegawai Outlet
Kondisi Awal Konsumen telah melakukan Reservasi tiket
Konsumen Pegawai Outlet
1. Konsumen melakukan pembayaran untuk pemesanan tiket yang dilakukan.
2. Pegawai menerima
pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen
3. Pegawai menuliskan
pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen dan mengarsipkannya.
4. Pegawai menanyakan nomor kursi yang akan ditempati oleh konsumen
5. K o n s u m e n m e n g k o n f i r m a s i pemilihan kursi
6. Konsumen memilih kursi yang akan ditempati.
permintaan kursi yang di pilih oleh konsumen
8. Pegawai mengecek kursi yang dipesan dari data transaksi sebelumnya.
9. Pegawai memberitahu bahwa kursi yang dipilih sudah di pesan atau kosong jika kosong memberi pilihan kursi yang lain.
10. Konfirmasi nomor kursi yang di beritahukan oleh pegawai outlet.
11. Pegawai membuat tiket Baraya Travel
12. Konsumen menerima tiket yang di buat oleh pegawai
4.1.1.5 Activity Digram Yang Berjalan
Activity diagram memperlihatkan dan menggambarkan bagaimana aktivitas yang terjadi di dalam sistem yang sedang berjalan, memperlihatkan aliran aktifitas terjadi sampai berhenti. Berikut adalah gambaractivity diagram pada sistem yang sedang berjalan :
1. Activity Diagram memeriksa jadwal yang berjalan
2. Activity Diagram reservasi tiket yang berjalan
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan penggambaran evaluasi sistem yang berjalan pada Baraya Travel saat ini adalah berikut :
Tabel 4.6 Evaluasi Sistem Berjalan
No Masalah Usulan Perbaikan
1 Sistem informasi reservasi tiket pada baraya travel masih bersifat manual yaitu masih menggunakan penulisan pada setiap pembelian tiket.
2 Proses pencarian jadwal kosong membutuhkan waktu lama dikarenakan untuk mencari jadwal yang kosong pegawai outlet perlu melihat data transaksi sebelumnya dan pada proses penentuan tempat duduk konsumen pada mobil travel membutuhkan waktu lama untuk menentukannya dikarenankan pegawai mencari data transaksi sebelumnya untuk melihat tempat duduk yang kosong dan bisa terjadi kesalahan dalam penentuannya.
Membuat sistem untuk pengecekan jadwal. Sistem ini dapat memperlihatkan langsung penumpang yang sudah ada pada jadwal tersebut dengan cepat dan membuat sistem untuk melihat tempat duduk yang masih kosong agar tidak terjadi kelsalahan dalam penentuan tempat duduk konsumen
3 Pelaporan penjualan tiket masih berupa arsip. Hal ini akan membuat dalam proses pelaporan akan membutuhkan waktu dan bisa terjadi kesalahan.
4.1.2.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan sebelumnya, maka diusulkan perancangan sistem baru yang di tujukan untuk mengatasi permasalahan – permasalahan yang ada pada kinerja sistem sebelumnya.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangam sistem ini adalah memberikan gambaran yang jelas mengenai rancang bangun dari sistem yang di usulkan. Dengan tujuan memberikan kemudahan dalam proses pengelolaan data reservasi tiket travel secara cepat dan akurat kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan sistem.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi reservasi tiket ini memiliki fasilitas pengelolaan Menu Sistem untuk melakukan login, logout dan
close. Lalu memiliki Menu Data yaitu data mobil, data supir, data Pool, data Route, data Mobil Masuk, dan data Jadwal diantaranya buat jadwal dan cek jadwal serta memiliki Menu Travel yaitu reservasi dan juga Menu Harga untuk menyeting harga dan yang terakhir adalah Menu Laporan.
Perancangan ini mencakup use case diagram, activity diagram, Sequence diagram, Class Diagram, Component Diagram
dan Deployment Diagram yang menghasilkan sistem lebih baik. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.
4.2.3.1 Use case Diagram yang diusulkan
4.2.3.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya
Berikut ini adalah definisi mengenai aktor dan deksripsi yang terkait padause case yang di usulkan
Tabel 4.7 Tabel Aktor dan DefinisiUse case yang diusulkan
N
o
Aktor Deskripsi
1 Leader Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses penuh terhadap pengelolaan kebutuhan data dan pembuatan Laporan.
2 Pegawai Outlet Pihak yang bertugas mengelola data reservasi tiket secara langsung kepada konsumen. Dalam hal ini pegawai outlet memiliki hak akses ke menu travel dan harga.
3 Pimpinan Pihak yang akan mengecek laporan-laporan yang masuk ke sistem.
4.2.3.3 DefinisiUse case yang diusulkan
Tabel 4.8 DefinisiUse case yang diusulkan
No
1 Login Merupakan kegiatan awal sebelum user
masuk kedalam sistem.
2 Input Data Merupakan fungsi untuk pengelolaan data inti yang berjalan di sistem reservasi tiket, yaitu data mobil, data supir, data pool, data route dan data jadwal.
3 Travel Merupakan proses pengelolaan reservasi
tiket yang dilakukan oleh pegawai outlet
4 Harga Merupakan proses untuk penyetingan harga
bila sewaktu waktu berubah.
5 Laporan Merupakan proses pengelolaan dan
pengecekan jenis laporan yang dibutuhkan olehuser.
4.2.3.4 Skenario Use case yang diusulkan
Berikut skenario dariuse case yang di usulkan :
4.2.3.4.21.1..1 Skenario Use caseLogin
Tabel 4.9 Skenario Use case Login
Identifikasi
Tujuan Untuk mengakses sistem olehuser
Deksripsi
Aktor Leader, Pegawai Outlet dan Pimpinan
Skenario Utama
Kondisi Awal Sistem belum dibuka dan Semua aktor
telah memiliki username danpassword
untuk melakukanlogin
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Leader, Pegawai Outlet dan Pimpinan membuka sistem dan memilih menu sistem
2. Memilih menu itemlogin
3. Sistem menampilkan tampilan
login untuk tahap awal mengakses sistem
4. Memasukan username dan
password serta jenis
pengguna yang telah dimiliki untuk mengakses sistem
5. Menekan tombol OK
6. Sistem memvalidasi username,
yang di inputkan
7. jika password dan username
tidak sesuai maka akan keluar pesan Login Gagal, dan user
harus menginputkan ulang
username danpassword.
8. Jika password dan username
sesuai maka akan keluar pesan
Login Berhasil
Kondisi Akhir 9. Sistem mengeluarkan tampilan menu sistem sesuai dengan
password, username dan jenis pengguna nya.
9..21.1..2 Skenario Use caseInput Data
Tabel 4.10 Skenario Use case Prosedur Input Data
Identifikasi
NamaUse case Input Data
Tujuan Melakukan pengelolaan terhadap data inti sistem reservasi tiket
Deksripsi
Skenario Utama
Kondisi Awal Leader sudah masuk kedalam sistem
dan bisa mengakses sistem
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Leader memilih menu Data
2. Sistem reservasi tiket akan menampilkan pilihan data Mobil, data Supir, data Pool, data Route dan data Jadwal.
3. Leader memilih data yang akan dikelola
4. Leader melakukan inputan,
pengeditan, dan
penyimpanan data
Kondisi Akhir 5. Sistem menyimpan
5..21.1..3 Skenario Use case Travel
Tabel 4.11. Skenario Use case Prosedur Travel
Identifikasi
NamaUse case Travel
Tujuan Melakukan pengelolaan pelayanan reservasi tiket
Deksripsi
Aktor Pegawai Outlet
Skenario Utama
Kondisi Awal Pegawai Outlet sudah masuk kedalam
sistem dan bisa mengakses sistem
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Masuk menu Travel
2. Memilih memu item reservasi
3. Menampilkan halaman menu Travel
5. Data Jadwal akan otomatis mengisi textfield pool yang kosong dan memperlihatkan penumpang yang ada pada jadwal tersebut beserta no kursi yang masih tersedia
6. Tekan tombol Add di tabel
Konsumen untuk
menambah data konsumen
7. Pilih tombol simpan, maka data konsumen baru terimpan
8. Data konsumen tersimpan di tabel konsumen
9. Pilih Data konsumen tersebut
10. Data konsumen akan muncul di textfield nama konsumen dan no telphone
12. No Kursi tersimpan ke Tabel Reservasi
13. Input Data Status dan Extra Charge
14. Pilih Tombol Simpan
Kondisi Akhir 15. Data Reservasi tiket
konsumen berhasil terimpan
15..21.1..4 Skenario Use case Harga
Tabel 4.12 Skenario Use case Prosedur Harga
Identifikasi
NamaUse case Harga
Tujuan Untuk menentukan harga ketetapan tiket travel
Deksripsi
Aktor Pegawai Outlet
Skenario Utama
Kondisi Awal Pegawai Outlet sudah masuk kedalam sistem dan bisa mengakses sistem
Aksi Aktor Reaksi Sistem
2. Pilih Setting Harga
3. Menampilkan Menu Setting Harga
4. Input Nominal Harga
5. Pilih Tombol Simpan
6. Setting Harga tersimpan
7. PilihClose
Kondisi Akhir 8. Keluar dari menu Setting
Harga
8..21.1..5 Skenario Use case Laporan
Tabel 4.13 Skenario Use case Prosedur Laporan
Identifikasi
NamaUse case Laporan
Tujuan Rekap Proses data reservasi tiket
Deksripsi
Aktor Leader dan Pimpinan
Skenario Utama
Kondisi Awal Leader dan Pimpinan sudah masuk kedalam sistem dan bisa mengakses sistem
Aksi Aktor Reaksi Sistem
2. Menampilkan Menu Laporan
3. Pilih Jenis Laporan
4. Input kebutuhan data laporan
5. Click tombol Cek Laporan
6. Sistem menampilkan Laporan
7. Pilih Print untuk mencetak Laporan
Kondisi Akhir 8. Sistem mencetak laporan
4.2.3.5 Activity diagram yang diusulkan
Diagram Aktifitas yang diusulkan untuk masing-masing bagian dari sistem yang diusulkan akan digambarkan seperti berikut ini :
4.2.3.5.21.1..6 Activity diagram Login
Activity diagram Menu Sistem memperlihatkan segala aktifitas proses penginputan data username dan
4.2.3.5.21.1..7 Activity Diagram Input Data
4.2.3.5.21.1..8 Activity diagram Travel