• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Reservasi Sistem E-Tiket Domestik Maskapai Penerbangan City Link Di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pelayanan Reservasi Sistem E-Tiket Domestik Maskapai Penerbangan City Link Di Medan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Industri Pariwisata

Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya, yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dalam proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak demikian halnya dengan industri pariwisata.

Dalam hal ini, Oka A. Yoety (1988:40) mengatakan bahwa:

“Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and services) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya selama dalam perjalanannya”.

Sedangkan menurut R.S. Damarjadi mengatkan bahwa yang dimaksu dengan industri pariwisata dijelaskan sebagai berikut:

(2)

2.2 Produk Industri Pariwisata dan Ciri-cirinya

Pada umumnya yang dimaksud dengan “produk” dalam ilmu ekonomi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses produksi. Dalam pengertian ini, ditekankan bahwa tujuan akhir suatu produksi tidak lain adalah suatu barang (produk) yang dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia.

Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai “produk” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Apakah yang dimaksud dengan produk industri pariwisata?

Menurut Medlik dan Middleton dalam tulisannya :

“The product formulation in Tourism”, yang diterbitkan oleh Assosiation of International Export and Scientific in Tourism (AIEST) tahun 1973, yang dimaksud dengan “produk” dalam industri pariwisata adalah …The product covers the complete experience from the time he leaves home to the he returns it.

Jadi dapat dikatakan yang dimaksud dengan hasil produk industri pariwisata adalah semua jasa-jasa (service) yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat atau meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali ke rumah tempat ia tinggal.

(3)

1. Tourist object atau objek wisata yang terdapat pada daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.

2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, bar dan restaurant, entertainment dan rekreasi.

3. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata serta transportasi di tempat tujuan ke objek - objek pariwisata.

Secara terperinci dapat kita gambarkan jasa-jasa yang merupakan produk industri pariwisata yang dibutuhkan seorang wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai ia kembali ke rumah, antara lain:

1. Jasa-jasa agen perjalanan untuk mengurus dokumen parjalanan, seperti pasport, exit-permit, visa ataupun tiket pesawat udara.

2. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari rumah ke airport waktu berangkat (daparture)

3. Jasa-jasa maskapai penerbangan yang akan membawa ke tempat tujuan yang dikehendaki.

4. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari airport ke hotel waktu datang/arrival di tempat tujuan.

5. Jasa-jasa akomodasi perhotelan/motel ditempat yang dituju selama tinggal disana.

(4)

7. Jasa-jasa tour operator untuk kegiatan Sightseeing tour ke objek-objek wisata.

8. Jasa-jasa yang diberikan dari objek wisata, atraksi wisata dan entertainment di tempat yang ia kunjungi.

9. Jasa-Jasa souvenir shop dan handicraft center.

Sebaliknya bila ia kembali ke tepat kediamannya, maka jasa-jasa yang diperlukannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengn sewaktu berangkat. Adapun jasa-jasa tersebut aalah ssebagai berikut:

1. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari hotel ke airport. 2. Jasa-jasa maskapai penerbangan dari tempat yang telah dikinjungi ke

tempat asalnya.

3. Jasa-jasa taxi service/coach-bus untuk transportasi dari airport ke rumah tempat tinggal.

4. Making service, bagi wisatawan yang hanya membeli souvenir, karena kalau terus dibawa akan sangat mengganggu dalam perjalanan.

Adapun beberapa ciri-ciri hasil produksi pariwisata menurut Oka A. Yoeti (1988:156) yang terpenting, antaranya adalah sebagai berikut:

1. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapt dipindahkan, karana didalam penjualannya tidak mungkin produk itu sendiri dibawa kepada konsumen yang harus datang ke tempat produk tersebut dihasilkan.

(5)

merupakan saluran dalam penjualan jasa-jasa industri pariwisata hanyalah Travel Agent atau tour operation saja.

3. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat ditimbun seperti hal yang terjadi pada industri barang lainnya.

4. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang mempunyai ukuran panjang, lebar, Isi, dan lain-lain.

5. Permintaan terhaap hasil atau produk undustri pariwisata tidak tetap dan sngat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis

6. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya. Dia hanyat dapat melihat dari brosur-brosur, TV, Film yang khusus dibuat waktu itu juga.

7. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergantung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digantikan dengan mesin.

8. Dari segi pemilikan usaha, penyedian produk industri pariwisata dengan membangun sarana kepariwisataan yang memakn biaya besar, mempunyai tingkat resiko yang tinggi, karena perusahaan elastis permintaan sangat peka sekali.

(6)

2.3.1 Sarana Kepariwisataan

Yang dimaksud dengan sarana kepariwisatan (tourism suprastructures) adalah perusahaan - perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.

Menurut Prof. Salah Wahab (Yoeti, 1983:179) memberi komentar tentang pengertian sarana kepariwisataan yaitu semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan pada wisatawan, tetapi hidup dan kehidupannya tidak selamanya tergantung kepada wisatawan.

Menurut pandangan ini, tanpa kedatangan wisatawan, perusahaan tersebut tetap hidup, karena masyarakat setempat juga membutuhkannya. Termasuk ke dalam kelompok ini diantaranya adalah :

1. Entertaiment 2. Konser 3. Bioskop 4. Night Club 5. Steambath

6. Casino dan sebagainya.

Secara teori sarana kepariwisataan dapat dibagi atas tiga bagian yang penting yaitu:

1. Sarana pokok keperiwisataan

(7)

a. Travel agent dan tour operator

b. Perusahaan- perusahaan angkutan wisata c. Hotel dan jenis akomodasi lainnya d. Bar dan restaurant

e. Objek wisata dan atraksi wisata

Perusahaan-perusahaan yang ada di atas adalah merupakan komponen-komponen terpenting dalam kepariwisataan dan harus ada pada suatu daerah tujuan wisata. Dapat kita bayangkan bila suatu daerah tujuan wisata tidak memiliki hotel atau restaurant, maka pastilah wisatawan yang hendak berkunjung menjadi ragu-ragu untuk datang berkunjung.

Sarana pokok kepariwisataan oleh Nyoman S.Pendit dalam bukunya “ pengantar ilmu pariwisata” disebutkannya dengan istilah perusahaan utama yang langsung dan dibaginya atas dua bagian yang disebutkan sebagai perusahaan-perusahaan yang termasuk objek sentral dan subjek sentral. Perusahaan yang termasuk objek sentral tersebut adalah:

a. Perusahaan akomodasi (hotel, losmen, pemondokan dan lain-lain). b. Tempat peristirahatan khusus bagi pengunjung yang sakit (senotarium),

pemandian khusus orang sakit dan lain-lain.

c. Perusahaan pengangkutan pariwisata (pengangkutan darat, kereta api, bus dan lain-lain).

(8)

e. Lembaga institut yang khusus untuk mempromosikan pariwisata atau perkumpulan yang mengatur, merawat objek-objek wisata yang dikunjungi wisatawan.

Perusahaan yang termasuk subjek sentral adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha agar orang merasa tertarik akan kebutuhan untuk mengadakan perjalanan atau memberi kesempatan pada mereka untuk menikmati perjalanan, perusahaan – perusahaan tersebut adalah:

a. Perusahaan penerbitan yang memajukan promosi pariwisata secara umum maupun khusus.

b. Kantor yang membiayai kepariwisataan, seperti Bank kepariwisataan. c. Perusahaan asuransi pariwisata seperti kecelakaan pada waktu

mengadakan perjalanan wisata. 2. Sarana pelengkap kepariwisataan

Sarana pelengkap kepariwisataan ini adalah perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya hanya sebagai pelengkap dari sarana-sarana pokok kepariwisataan. Sarana pelengkap ini adalah sebagi berikut:

(9)

b. Sarana ketangkasan:

- Permainan bola sodok (billiard) - Jackpot

- Pacino

Sarana pelengkap kepariwisataan ini juga disebut sebagai perusahaan pariwisata sekunder, karena tidak seluruh kehidupan perusahaannya tergantung kepada wisatawan tetapi juga diperuntukkan untuk masyarakat.

3. Sarana penunjang kepariwisataan

Sarana penunjang kepariwisataan ini adalah perusahaan-perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu tempat tujuan wisata, juga supaya wisatawan yang datang lebih lama dan lebih banyak membelanjakan uangnya di daerah yang dikunjunginya. Usaha-usaha yang termasuk kelompok sarana penunjang kepariwisataan ini adalah:

a. Night club b. Steambath c. Casino

Sarana pelengkap kepariwisataan ini berfungsi sebagai pendukung dari sarana – sarana pokok kepariwisataan tadi. Jadi dapat kita katakan bahwa ketiga unsur sarana tersebut adalah saling berkaitan satu sama lain, sehingga di dalam suatu objek wisata ketiga sarana tersebut harus ada.

(10)

Prasarana (infrastructures) adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Lothar A. Kreck dalam bukunya “International Tourism” sebagaimana yang dikutip (Yoeti, 1983:172-173) membagi prasarana atas dua bagian yang penting yaitu:

1. Prasarana perekonomian ( Economic infrastructures), yang dapat dibagi atas:

a. Pengangkutan (transportation), yaitu pengangkutan yang dapat membawa para wisatawan dari negara dimana ia biasanya tinggal ketempat atau negara yang merupakan daerah tujuan wisata.

b. Prasarana komunikasi (comunication infrastructures),misalnya telepon, telegraf, radio, dan televisi, surat kabar dan pelayanan kantor pos. Dengan tersedianya prasarana komunikasi akan dapat mendorong para wisatawan untuk mengadakan perjalanan jarak jauh. Dengan demikian wisatawan tidak akan ragu-ragu meninggalkan rumah dan anak-anaknya, karena tersedianya prasarana komunikasi di daerah tujuan wisata yang dikunjunginya.

c. Kelompok yang termasuk “ utilities”, yaitu penerangan listrik, persediaan air minum, sistem irigasi dan sumber energi.

(11)

2. Prasarana sosial (social infrastructures), adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan prasarana perekonomian yang ada. Termasuk dalam kelompok ini adalah:

a. Sistem pendidikan (school system ), yaitu adanya lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pendidikan kepariwisataan. b. Pelayanan kesehatan (health services facilities), yaitu tersedianya

pelayanan kesehatan di daerah tujuan wisata yang mungkin diperlukan apabila dalam perjalanan wisatawan ada yang mengalami sakit.

c. Faktor keamanan (safety)

d. Petugas yang langsung melayani wisatawan (government apparatus) yaitu: petugas imigrasi, petugas bea dan cukai, petugas kesehatan, polisi dan pejabat-pejabat lainnya yang berkaitan dengan pelayanan wisatawan.

Selanjutnya Prof. Salah Wahab dalam bukunya “ Tourism Management” yang dikutip Yoeti (1983:178-179) membagi prasarana atas tiga bagian yang penting dan satu diantaranya disebut prasarana pariwisata. Ketiga parasarana yang dimaksud adalah:

(12)

2. Kebutuhan masyarakat banyak (basic needs of civilized life), misalnya rumah sakit, apotek, bank, kantor pos, pompa bensin, administrasi pemerintahan.

3. Prasarana kepariwisataan (Tourist Infrastructures) diantaranya adalah: a. Receptive tourist plant, yaitu segala bentuk badan usaha atau organisasi

yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata.

b. Residental tourist plant, yaitu semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para wisatawan untuk menginap dan tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan wisata.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.

2.4 Jenis Transportasi Secara Umum

Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (darimana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri).

(13)

1. Transportasi Darat

Pengelompokan transportasi darat dapat dibedakan atas :

a. Angkutan jalan raya

Yang berfungsi sebagai penyedia angkutan kota dan pedesaan berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. Alata angkutan jalan raya ini terdiri atas : bus, truk, mobil, dan lain – lain.

b. Angkutan Kereta Api

Berfungsi sebagai penyedia jasa – jasa transportasi di atas rel yang membawa barang dan penumpang serta peti kemas dan memegang peranan yang penting, tidak saja di Indonesia di luar negeri juga dipergunakan untuk menghubungkan kota kota penting.

2. Transportasi Laut

Berfungsi dalam pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas pelayaran jasa –jasa angkutan dan penyediayaan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh bagi kapal. Alat angkut transportasi laut adalah : kapal antar pulau dan kapal samudera. Ada tiga jenis pengangkutan laut menurut operasionalnya :

a. International lines yaitu pelayaran internasional yang mengangkut penumpang atau barang dari suatu negar ke negara lain.

(14)

c. Irreguler atau charter lines yaitu kapal – kapal yang biasa digunakan untuk keperluan khusus pesiar (cruise).

3. Transportasi Udara

Transportasi udara adalah salah satu tulang punggung dari kepariwisataan atau sarana yang paling penting manfaatnya di bidang pariwisata karena berbentuk transportasi yang paling cepat digunakan. Dengan adanya transportasi penerbangan maka suatu daerah akan mudah dicapai atau dala istilah pariwisata disebut Accesbility.

Transportasi udara, ditinjau dari segi daerah pengoperasiannya terdapat 2 (dua) jenis penerbangan yaitu :

a. International Flight (Penerbangan Internasional) b. Domestic Flight (Penerbangan Dalam Naegeri)

Dalam rangka meningkatkan servis dan kepercayaan (pemakai jasa angkutan udara) setiap penerbangan harus menetapkan dan menjaga ketepatan waktu. Setiap keterlambatan keberangkatan maupun kedatangan akan mempengaruhi kepercayaan umum kepada perusahaan penerbangan tersebut. Lebih lagi jika terjadi pembatalan, kerusakan teknis dan lainnya.

Schedule adalah penjadwalan pesawat yang akan datang maupun yang akan berangkat pada suatu perusahan penerbangan. Di dalam dunia penerbangan terdapat dua macam pengoperasian pesawat, yakni :

(15)

b. Nonschedule Flight, jadwal yang diatur tergantung kemauan penumpang atau charter.

Transportasi udara merupakan sarana yang paling praktis dan efisien, sehingga tidak perlu memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di tempat tujuan pada saat pengguna jasa melakukan perjalanan jarak jauh. Maka tidak heran jika persentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tinggi memilih menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya.

Selain itu ada beberapa Organisasi dunia yang berkewajiban dalam mengatur masalah-masalah yang timbul pada Transportasi Udara, Organisasi tersebut antara lain IATA (International Air Transport Association) dan ICAO (International Civil Aviation Organization) dengan maksud dan tujuan untuk memajukan pengangkutan udara agar tercipta suatu keamanan dan kenyamanan, agar lebih teratur dan ekonomis. Organisasi dunia ini juga merupakan alat untuk mengadakan maupun menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung ataupun tidak langsung di dalam jasa pelayanan pengangkutan udara Internasional.

2.5 Bandar Udara

(16)

penumpang, bongkar muat barang atau cargo dan juga merupakan angkutan pos pada saat pesawat Take-off, serta dilengkapi fasilitas keselamatan dan sebagai tempat perpindahan antara moda transportasi.

Adapun fungsi Bandar Udara secara garis besar antara lain adalah : 1. Keselamatan Penerbangan

2. Keamanan atau kenyamanan 3. Kelancaran Arus Penumpang

Hal tersebut dikarenakan keselamatan penumpang adalah salah satu hal yang mutlak yang menjadi prioritas utama. Sedangkan keamanan dan kelancaran arus penumpang dan barang tidak dapat di korbankan demi kelancaran (Security and Property).

2.6 Perusahaan Penerbangan

Pada saat ini dunia Perusahaan Penerbangan merupakan alat transportasi yang tumbuh cukup pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya jenis angkutan umum, sehingga perusahaan penerbangan menunjukkan kelebihan kelebihan jasa-jasa transportasi lain, baik dalam kecepatan dan keluasan penggunaannya, dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam, kecuali cuaca angkutan penerbangan udara dapat mencapai lokasi yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor atau kereta api.

(17)

perusahaan angkutan udara hanya dipergunakan untuk mengangkut penumpang dan barang-barang yang memilki nilai ekonomis tinggi.

Dalam pengoperasian perusahaan penerbangan selalu melintas batas suatu Negara, sehingga diperlukan pengaturan, peraturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku dibidang angkutan udara dan dapat diterima oleh semua negara, khususnya bagi pengoperasian dan keselamatan penerbangan yang disesuaikan dengan Chicago Convention tahun 1944, yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa yang dinamakan ICAO (International Civil Avivation Organization) yang mempunyai lebih dari 30 negara. Badan inilah yang menetapkan dan mengatur pelaksanaan dan keseragaman dalam bidang operasional, pelatih, sertifkat penerbangan dan persyaratan-persyaratan lainnya. Kemudian badan ini mengadakan kerjasama yang erat dengan lembaga – lembaga pembinaan penerbangan yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara Canada. Sedangkan departemen Transportasi Prancis oleh secretariat General a Aviation Civil et Commercial, Amerika oleh FFA (Federal Aviation Agency).

2.7 Reservasi

(18)

tempat, baik di Hotel, Restaurant, dan Perusahaan Angkutan (Perusahaan penerbangan, Kereta Api, Bus, dsb).

Dalam dunia penerbangan, reservasi mempunyai pengertian, suatu pelayanan yang diberikan kepada seorang penumpang, berupa penyediaan tempat duduk / seat dipesawat serta menampung permintaan-permintaan khusus dari penumpang, berupa special request {Seperti: Adanya VVIP, VIP, UM, INCAP, MEDA, EXPECTANT MOTHER, UM, dll} dari penumpang, yang berkaitan dengan service dan akomodasi lainnya pada waktu, jam, tanggal, dan rute tertentu. Pemesanan tempat pada dunia penerbangan, diukur dalam satuan TON/KM (untuk Kargo) dan SEAT/KM (untuk penumpang).

Atau reservasi dapat diartikan sebagai suatu transaksi yang menyangkut tentang penyediaan tempat (Seat/Space), pelayanan khusus, dan atau fasilitas-fasilitas lainnya termasuk akomodasi lainnya, untuk penumpang yang mau melakukan perjalanannya dengan pesawat terbang.

2.8 Tiket dan E- Tiket

Tiket adalah dokumen berharga berbentuk cetak, melalui proses elektronik atau bentuk lainnya yang merupakan salah satu alat bukti adanya perjanjian angkutan udara antara penumpang dan pengangkut, dan hak penumpang untuk menggunakan pesawat udara atau diangkut dengan pesawat udara. (UU No. 01 Tahun 2009 Tentang Penerbangan) atau,

(19)

airline dalam hal pengangkutan udara. (Laporan Kerja PT. Garuda Indonesia Cabang Jogjakarta, 2005)

E-Tiket (Electronic Ticket) adalah metode untuk melakukan dokumentasi atas, proses penjualan dan aktivasi transportasi pelanggan tanpa menggunakan dokumen berharga (Paper Ticket). Semua informasi mengenai e-tiket (electronick ticket) disimpan secara elektronik didalam system computer milik airline dan sebagai gantinya pelanggan akan mendapatkan bukti rencana perjalanan (Itinerary Receipt) yang hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara, di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk

meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan

meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.

Sederhananya e-tiket merupakan bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani calon penumpang untuk menggunakan pesawat-nya dalam bepergian dengan cara cepat dan akurat. Selain sederhana bentuk tiket-nya. Bentuk tiket biasa adalah sepeti kupon dengan jumlah halaman lebih kurang 4 s/d 6 halaman tergantung kondisi tujuan penumpang yg menggunakan jasa penerbangan, semakin sering transit dan check in maka akan semkain banyak halaman-nya. Untuk e-tiket, bentuk tiket hanya selembar kertas yg tertera secara lengkap

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen hotel dan rumah tangga dalam pembelian bunga potong Alpinia ialah warna bunga, jumlah daun per tangkai, panjang tangkai,

Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, sebagai bagian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan morfologi pesisir pantai Kabupaten Serang dan Kota Serang Provinsi Banten dengan menggunakan data satelit

tersebut tidak dapat mengeneralisasikan kondisi yang ada mengingat data volume impor produk Minuman Beralkohol yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Indonesia (2016)

Pluralisme tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa sebuah masyarakat majemuk,beranekaragam,terdiri berbagai suku dan agama,pluralisme agama juga tidak

Pada kasus Montara tidak ada ketentuan hukum internasional yang mengatur pertanggungjawaban pencemar kegiatan anjungan minyak lepas pantai seperti ketentuan hukum yang terdapat

15 Para Pemohon yang mengajukan Judicial Review terhadap Pasla 7 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, bahwa dalam pengajuannya dilakukan oleh 3

Sesuai fungsi, tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk masa bakti 2009-2014 mempunyai Visi Misi : Mengacu kepada Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan