• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA dalam BUSINESS PRENEUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA dalam BUSINESS PRENEUR"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Presented by Zainal Abidin

Presented by Zainal Abidin

ETIKA

ETIKA

(2)

ETIKA

ETIKA

(3)

BIG PICTURE OF

BIG PICTURE OF

LEADERSHIP

(4)

RUMUS KUALITAS

RUMUS KUALITAS

SDM

SDM

KUALITAS SDM

KUALITAS SDM

=

=

KNOWLEDGE x SKILL x ATTITUDE

KNOWLEDGE x SKILL x ATTITUDE

= 15 X 15 X 0 = 0

Knowledge (15%)

Skill (15%)

(5)

Pengertian dan Tujuan Etika

Pengertian dan Tujuan Etika

1. Asal kata Etika

1. Asal kata Etika

Etika =

Etika =

Ethos

Ethos

(Yunani), yang berarti kebiasaan

(Yunani), yang berarti

kebiasaan

Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin

Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin

mos

mos

.artinya kebiasaan

.artinya

kebiasaan

Etika diartikan sebagai

Etika diartikan sebagai

kebiasaan, adat istiadat

kebiasaan, adat istiadat

Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai

Keduanya sama-sama sebagai

sistem nilai

tentang bagaimana

tentang bagaimana

orang/manusia

orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat

harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat

.

.

Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan

Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan

diturunkan

melalui agama dan kebudayaan.

melalui agama dan kebudayaan.

Etika ditinjau dari segi

Etika ditinjau dari segi

filsafat

filsafat

: Etika sebagai ilmu yang menyelidiki

: Etika sebagai ilmu yang menyelidiki

mana yang baik dan mana yang buruk

mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan

sebagai pedoman sikap dan

tingkah laku manusia

(6)

Pengertian “Akhlak”

Pengertian

“Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “

berasal dari bahasa Arab, jamak dari “

khuluqun”, artinya

khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.

budi pekerti, tingkah laku.

Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang

Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang

baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah

baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah

Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh

Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh

umat manusia disegala waktu dan tempat.

umat manusia disegala waktu dan tempat.

Etika Profesi

Etika Profesi

merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi

merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi

tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu

tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu

profesi tertentu yang bertindak secara profesional.

profesi tertentu yang bertindak secara profesional.

Profesi adalah suatu

Profesi adalah suatu

moral community

moral community

(masyarakat moral) yang

(masyarakat moral) yang

memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan

memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan

umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian

umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian

tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.

tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.

Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui

Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui

kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat

kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat

diperkuat

(7)

Etika (

Etika (EthicsEthics)dapat diartikan sebagai berikut :)dapat diartikan sebagai berikut :

Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik

dan apa yang buruk

dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban., dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima

dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau

dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau

kelompok tertentu.

kelompok tertentu.

Merupakan persoalan pendidikanMerupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang , memberikan contoh yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral

benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral

dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses

dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses

pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian

pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian

melakukan hal yang benar.

melakukan hal yang benar.

2. BEBERAPA PENGERTIAN

(8)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :

Etika adalah

Etika adalah

: a. ilmu tentang apa yang baik dan apa

: a. ilmu tentang apa yang baik dan apa

yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral

yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral

(akhlak), c.

(akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah

nilai mengenai benar dan salah

yang dianut

yang dianut

oleh suatu golongan atau masyarkat umum

(9)

Pada prinsipnya etika (

Pada prinsipnya etika (ethicsethics) :mengacu pada;) :mengacu pada;Norma moral. Norma moral.

Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan

dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan

baik.

baik.

Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan

sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau

sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau

immoral.

immoral.

Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-rambu profesi tertentu.

rambu profesi tertentu.

(10)

3.

3.

TUJUAN ETIKA

TUJUAN ETIKA

Mempelajari perilaku

Mempelajari perilaku

baik moral maupun in-moral dengan

baik moral maupun in-moral dengan

tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan

tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan

akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

Menilai praktek menusiawi

Menilai praktek menusiawi

dengan menggunakan standar

dengan menggunakan standar

moral.

moral.

Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak

Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak

secara moral pada situasi tertentu

secara moral pada situasi tertentu

atau memberi nasehat

atau memberi nasehat

untuk perbaikan.

(11)

Pengertian Bisnis

Pengertian Bisnis

Bisnis adalah

Bisnis adalah

keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh

keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh

orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa

orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa

kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun

kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun

fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan,

fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan,

ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan

ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan

(R.B.Simatupang)

(R.B.Simatupang)

Menurut Kamus BesarIndonesia :

Menurut Kamus BesarIndonesia :

Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia

Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia

perdagangan

(12)

Kesimpulan :

Kesimpulan :

Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,

Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,

karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata

karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata

pencaharian, bahkan suatu profesi;

pencaharian, bahkan suatu profesi;

Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;

Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;

Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh

Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh

keuntungan/laba;

keuntungan/laba;

Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

(13)

ETIKA BISNIS ADALAH :

ETIKA BISNIS ADALAH :

1.

1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar

yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar

berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak

berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak

yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan

yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan

2.

2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep

umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku

umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku

penuh tanggung jawab dan bermoral.

penuh tanggung jawab dan bermoral.

3.

3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. 4.

4. Etika untuk berbisnis secara baik dan Etika untuk berbisnis secara baik dan fair fair dengan menegakkan dengan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada

(14)

Mengapa Bisnis Perlu

Mengapa Bisnis Perlu

B

B

er

er

e

e

tika

tika

?

?

1.

1.

Karena b

Karena b

isnis tidak hanya bertujuan untuk profit

isnis

tidak hanya bertujuan untuk profit

melainkan perlu

melainkan perlu

mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi

mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi

,

,

apabila

apabila

tidak akan

tidak akan

mengorbankan hidup banyak orang

mengorbankan hidup banyak orang

,

,

sehingga masyarakat pun

sehingga masyarakat pun

berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;

berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;

2.

2.

Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang

Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang

lain

lain

n

n

ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan

ya, sehingga

membutuhkan etika sebagai pedoman dan

orientasi bagi

orientasi bagi

pengambilan

pengambilan

keputusan

keputusan

, kegiatan, dan tindak tanduk

, kegiatan, dan tindak tanduk

manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;

manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;

3.

3.

Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat

Bisnis saat ini dilakukan dalam

persaingan yang sangat ketat

,

,

maka

maka

dalam persaingan

dalam persaingan

bisnis

bisnis

tersebut, orang yang

tersebut, orang yang

bersaing dengan

bersaing dengan

tetap memperhatikan norma-norma etis

tetap memperhatikan norma-norma etis

pada iklim yang semakin

pada iklim yang semakin

profesional justru akan menang

(15)

Kesimpulan

Kesimpulan

Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai

Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai

kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan

kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan

itu sendiri.

itu sendiri.

Perkembangan dunia usaha

Perkembangan dunia usaha

kemajuan teknologi

kemajuan teknologi

perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap

perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap

banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya

banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya

perubahan

perubahan

perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam

perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam

beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan

beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan

(16)

Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan

Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula

ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula

faktor lingkungan hidup

faktor lingkungan hidup

Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan

Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan

keuangan perusahaan semata

keuangan perusahaan semata

(single bottom line

(single bottom line

),

),

melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,

melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,

dan aspek lingkungan yang biasa disebut

dan aspek lingkungan yang biasa disebut

triple bottom

triple bottom

line.

line.

Lingkungan hidup

Lingkungan hidup

dan permasalahan sosial yang

dan permasalahan sosial yang

ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan

ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum

hukum

yang akan berlaku. Beberapa

yang akan berlaku. Beberapa investor

investor

dan perusahaam

dan perusahaam

manajemen investasi

manajemen investasi

telah mulai memperhatikan

telah mulai memperhatikan

kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)

(17)

PERAN ETIKA DALAM BISNIS

PERAN ETIKA DALAM BISNIS

Untuk membangun kultur bisnis yang sehatUntuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari , idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku

perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku

sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau

sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau

aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan

aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan

hukum.

hukum.

Sebagai kontrol terhadap individuSebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui .pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan

penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan

penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan

penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan

suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung

suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung

jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.

jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.

Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,

(18)

Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam

Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam

jangka panjang

jangka panjang

, tidak terfokus pada keuntungan jangka

, tidak terfokus pada keuntungan jangka

pendek saja;

pendek saja;

Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai

Etika bisnis akan

meningkatkan kepuasan pegawai

yang

yang

merupakan

merupakan

stakeholders

stakeholders

yang penting untuk diperhatikan.

yang penting untuk diperhatikan.

Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam

Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam

bisnis internasional.

bisnis internasional.

Pengelolaan bisnis secara profesional

Pengelolaan bisnis secara profesional

;

;

berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,

berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,

mempunyai komitmen moral yang tinggi,

mempunyai komitmen moral yang tinggi,

(19)

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

1.

1. Prinsip OtonomiPrinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk

bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk

dilakukan dan

dilakukan dan bertanggung jawab secara moral bertanggung jawab secara moral atas keputusan atas keputusan yang diambil.

yang diambil.

2.

2. Prinsip Kejujuran;Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujur dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci n adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol

keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen

terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya., dalam hubungan kerja, dan sebagainya. 3.

3. Prinsip KeadilanPrinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan

sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh

sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh

dirugikan.

dirugikan.

4.

4. Prinsip Saling menguntungkanPrinsip Saling menguntungkan;; juga dalam bisnis yang kompetitif. juga dalam bisnis yang kompetitif. 5.

5. Prinsip integritas moral;Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus men

harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercayajaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan dan merupakan perusahaan terbaik.

(20)

Dalam pengelolaan perusahaan yang baik

Dalam pengelolaan perusahaan yang baik

dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate

dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate

Governance) , dengan memperhatikan

Governance) , dengan memperhatikan

prinsip-prinsip bisnis : prinsip-prinsip fairness, prinsip-prinsip

prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip

transparancy, prinsip accountability, prinsip

transparancy, prinsip accountability, prinsip

(21)

PENGERTIAN

CORPORATE

GOVERNANCE

Sebagai suatu

sistem, proses dan

seperangkat peraturan yang

mengtur hubungan antar berbagai

pihak yang

berkepentingan(sta keholders).

Dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan

komisaris,dan

dewan direksi demi tercapainya tujuan

Menurut FORUM for

CORPORATE GOVERNANCE

Pengertian Perusahaan (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus,/pengelola

perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan,

(22)

Prinsip-Transparansi:yaitu ketebukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.

Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang sehat

Akuntabilitas yaitu kejelasan

fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara efektif.

Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di

dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-uu-an yang berlaku.

(23)

Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya

Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya

yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya

yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya

perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya

perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya

“Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari

“Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work team work keluarga keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan.

yang terus melekat pada budaya perusahaan.

Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan,

Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan,

kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu

apabila terjadi

apabila terjadi penyimpangan etika bisnis penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah yang sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya

daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya budaya

sogok, suap, dan sebagainya.

sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat

hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat

untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.

(24)

Masalah yang sering terjadi

Masalah yang sering terjadi

dalam kegiatan berbisnis misalnya :

dalam kegiatan berbisnis misalnya :

Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis : apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang

apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang

menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.

menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.

pelanggaran terhadap HAKI pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain (hak Cipta. Merk, Paten, Disain Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)

Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)

menjalin usaha yang ilegal.menjalin usaha yang ilegal.

Persaingan tidak sehat.Persaingan tidak sehat.

Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan

faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang

faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang

benar

benar

Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya.

(25)

Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan

hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,

serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan

upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang

lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang

HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak

HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak

Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),

Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),

perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum

perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum

ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha

ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha

tidak sehat, dan sebagainya).

(26)
(27)

PENGERTIAN IKLAN

PENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam

Etika

Etika

Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara

Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara

Periklanan Indonesia) :

Periklanan Indonesia) :

Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran

Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran

atau komunikasi publik tentang sesuatu

atau komunikasi publik tentang sesuatu

produk yang disampaikan melalui sesuatu

produk yang disampaikan melalui sesuatu

media, dibiayai oleh pemrakarsa yang

media, dibiayai oleh pemrakarsa yang

dikenal, serta ditujukan kepada sebagian

dikenal, serta ditujukan kepada sebagian

atau seluruh masyarakat”.

(28)

FUNGSI IKLAN

FUNGSI IKLAN

Menurut

Menurut

Sonny

Sonny

Keraf

Keraf

adalah:

adalah:

Pemberi Informasi

Pemberi Informasi

Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh

Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh

kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran

kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran

iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan

iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan

kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan

kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan

memutuskan untuk membelinya.

memutuskan untuk membelinya.

Pembentuk Pendapat Umum

Pembentuk Pendapat Umum

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli

produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius

(29)

Urgensi suatu iklan yang memenuhi

Urgensi suatu iklan yang memenuhi

fungsi iklan namun beretika

(30)

HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS

HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS

PERIKLANAN

PERIKLANAN

a

a. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.

. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.

b. Bersaing secara sehat.

b. Bersaing secara sehat.

c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak

c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak

merendahkan agama,budaya, negara, dan

merendahkan agama,budaya, negara, dan

golongan, serta tidak bertentangan dengan

golongan, serta tidak bertentangan dengan

hukum yang berlaku.

(31)

Kuliah ke 2

Kuliah ke 2

ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS

ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS

Etika Etika dipandang sebagai dipandang sebagai “state of the art”“state of the art” hukum hukum yaitu dimana yaitu dimana

pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan

pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan

digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

 Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan

kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut

kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut

dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi

dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi

begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi

begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi

berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya

berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya

harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi

harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi

hukum sebagai sos. eng).

hukum sebagai sos. eng).

 Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang

berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat

berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat

merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung

merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung

pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya

pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya

bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.

(32)

Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai

Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai

Pancasila

Pancasila

Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan

Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan

etika bisnis diperlukan untuk:

etika bisnis diperlukan untuk:

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi

bangsa

bangsa

Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan

Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan

nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).

nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).

Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil

Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil

khususnya.

khususnya.

(33)

Aliran dalam Etika

Aliran dalam Etika

1. Aliran Utilitarianisme

1. Aliran Utilitarianisme

baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah

baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah

tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau

tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau

kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan

kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan

pengorbanan yang sedikit”

pengorbanan yang sedikit”

2. Aliran Deontologi

2. Aliran Deontologi

baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil

baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil

nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang

nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang

bersumber dari kehendak secara mandiri.

(34)

Sumber Nilai-Nilai Etika

Sumber Nilai-Nilai Etika

Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam

Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam

komunitas :

komunitas :

1. Agama

1. Agama

2. Filosofi

2. Filosofi

3. Pengalaman dan perkembangan budaya

3. Pengalaman dan perkembangan budaya

(35)

Kuliah ke 8

Kuliah ke 8

Materi : Hukum Bisnis

Materi : Hukum Bisnis

Pengertian Hukum

Pengertian Hukum

Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas

Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas

yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,

yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,

mencakup pula lembaga

mencakup pula lembaga

(institutions)

(institutions)

dan proses

dan proses

(processes)

(processes)

yang diperlukan untuk mewujudkan hukum

yang diperlukan untuk mewujudkan hukum

itu dalam kenyataan.(

(36)

Pengertian Bisnis

Pengertian Bisnis

Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk

barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk

diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan

diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan.

mendapatkan keuntungan.

Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum

(37)

Macam-Macam Sistem Hukum

Macam-Macam Sistem Hukum

1.

1.

Sistem Hukum Eropa Kontinental

Sistem Hukum Eropa Kontinental

Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum

Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum

memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan

memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan

dalam peraturan-peraturan yang berbentuk

dalam peraturan-peraturan yang berbentuk

undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam

undang dan tersusun secara sistematik di dalam

kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah

kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah

undang-undang.

undang-undang.

Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin

Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin

kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)

kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)

Penerapan sistem hukum kontinental sangat

Penerapan sistem hukum kontinental sangat

berpangaruh di Indoneseia,

berpangaruh di Indoneseia,

yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.

(38)

2.

2.

Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo

Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo

Amerika

Amerika

)

)

Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/

Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/

pengadilan (

pengadilan (

Judisial Decisions

Judisial Decisions

)

)

Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis

Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis

undang-undang dan peraturan administrasi

undang-undang dan peraturan administrasi

negara diakui yang pada umumnya bersumber

negara diakui yang pada umumnya bersumber

dari putusan pengadilan

dari putusan pengadilan

Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas

Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas

untuk menafsirkan peraturan hukum yang

untuk menafsirkan peraturan hukum yang

berlaku.

berlaku.

(39)

3.

3.

Sistem Hukum Adat

Sistem Hukum Adat

Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis

Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis

yang tumbuh berkembang dan dipertahankan

yang tumbuh berkembang dan dipertahankan

d

d

en

en

g

g

a

a

n kesadaran hukum masyarakatnya.

n kesadaran hukum masyarakatnya.

Merupakan pencerminan kehidupan

Merupakan pencerminan kehidupan

masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)

masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)

4.

4.

Sistem Hukum Islam

Sistem Hukum Islam

(

(

H.Waris)

H.Waris)

(40)

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kaidah Agama

Kaidah Agama

(41)

Pengertian Hukum Bisnis

Pengertian Hukum Bisnis

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk

mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang

mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang

timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam

timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam

bidang perdagangan.

bidang perdagangan.

Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung

Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung

maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan

maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan

(42)

Hukum sebagai salah satu

Hukum sebagai salah satu

sarana/alat pengawasan

sarana/alat pengawasan

(

(

social

social

control)

control)

yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang

yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang

tidak sehat. Sebab hukum menetapkan

tidak sehat. Sebab hukum menetapkan

secara tegas apa yang

secara tegas apa yang

harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan

harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan

, serta bentuknya

, serta bentuknya

yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena

yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena

apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.

apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.

Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum

Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum

cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor

cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor

lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului

lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului

hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.

(43)

Etika bisnis

Etika bisnis

mendasari

mendasari

terbentuknya hukum (substantif)

terbentuknya hukum (substantif)

bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika

bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika

sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari

sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari

tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya

tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya

dalam kehidupan bermasyarakat.

dalam kehidupan bermasyarakat.

Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga

Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga

merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan

merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan

filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai

filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai

aturan tingkah laku manusia d

aturan tingkah laku manusia d

a

a

l

l

a

a

m

m

k

k

ehidupan masyarakat

ehidupan masyarakat

dan dipraktek

(44)

Etika berkaitan d

Etika berkaitan d

e

e

ng

ng

an tentang

an tentang

a

a

pa yang

pa yang

benar

benar

dan apa yg.

dan apa yg.

s

s

alah,

alah,

sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai

sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai

masalah

masalah

legal

legal

atau

atau

ilegal.

ilegal.

Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena

Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena

etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat y

etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat y

an

an

g

g

m

m

encerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun

encerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun

etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.

etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.

Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan

Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan

harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak

harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak

semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh

semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh

hukum.

(45)

Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari

Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari

perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua

perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua

pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum

pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum

aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan

aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan

etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk

etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk

hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of

hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of

the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang

the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang

ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan

ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan

dikemudian hari.

dikemudian hari.

Pada das

Pada das

a

a

rnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan

rnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan

dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan

dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan

mungkin statis.

(46)

PEMAHAMAN BIDANG HUKUM

PEMAHAMAN BIDANG HUKUM

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha

(enterpreneur), antara lain :

(enterpreneur), antara lain :

Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan dengan usahanya atau kegiatan bisnis.

dengan usahanya atau kegiatan bisnis.

Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau undang-undang yang bersangkutan.

undang-undang yang bersangkutan.

Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum yang bersangkutan.

yang bersangkutan.

Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi pengusaha dan pihak-pihak lain yang terkait.

(47)

LANDASAN HUKUM BISNIS

LANDASAN HUKUM BISNIS

Landasan Idiel

Landasan Idiel : PANCASILA: PANCASILA

Landasan Konstitusional : UUD 1945

Landasan Konstitusional : UUD 1945  Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Ketentuan hukum lainnya :

Ketentuan hukum lainnya :

Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)Hukum PidanaHukum Pidana

UU Perpajakan dan Peraturan PelaksanaanyaUU Perpajakan dan Peraturan PelaksanaanyaUU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)

UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)

Hukum dagangHukum dagang

Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanyaHukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanyaUU HAKI : UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang patenUU No. 14/2001 tentang paten

UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek

UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek

UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta

UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta

UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)

UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No.

37/2004)

37/2004)

UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)

UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)

(48)

Tujuan dan Fungsi Hukum

Tujuan dan Fungsi Hukum

Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?

Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan

hukum.

hukum.

Sarana menciptakan ;Sarana menciptakan ;

Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat “

pembaharuan masyarakat “

(49)

PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN

PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN

BISNIS

BISNIS

Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya

Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya

pembangunan ekonomi/bisnis.

pembangunan ekonomi/bisnis.

Cara mengetahui dan menerapkan hukum :

Cara mengetahui dan menerapkan hukum :

- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan

- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan

- Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar

- Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar

dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan

dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan

pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

Fungsi Hukum :

Fungsi Hukum :

a. Social Control

a. Social Control

Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat.

pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat.

b. Social Engeneering

b. Social Engeneering

(50)

Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu

Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu

hukum selain rambu-rambu etika bisnis.

hukum selain rambu-rambu etika bisnis.

Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis

Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis

Curang.

Curang.

1.

1. Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian.

manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian.

2.

2. Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU, Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU,

pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden

hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden

dan dimasukan dalam lembaran negara.

dan dimasukan dalam lembaran negara.

3.

3. UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP)

akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP)

sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, kemudian apabila

sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, kemudian apabila

menyangkut hal-hal detil dan teknis akan diikuti dengan

menyangkut hal-hal detil dan teknis akan diikuti dengan

dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) .

dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) .

4.

(51)

5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum

5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum

baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara

baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara

sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan,

sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan,

sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau Lembaga Bantuan

sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau Lembaga Bantuan

Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan karena keterbatasan

Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan karena keterbatasan

pengetahuan kita tentang hukum, jalur-jalur hukum, proses

pengetahuan kita tentang hukum, jalur-jalur hukum, proses

hukum, dan sebagainya.

hukum, dan sebagainya.

6.

6. Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita,

baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita,

karena hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta

karena hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta

sanksi-sanksinya.

sanksi-sanksinya.

7.

7. Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum yang menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang

yang menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang

terkait.

terkait.

8.

8. Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan

pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang

pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang

secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual sangat

secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual sangat

merugikan kita, atau membuat perjanjian yang akan melanggar

merugikan kita, atau membuat perjanjian yang akan melanggar

hukum. Mintalah nasehat atau saran dari penasehat hukum dan

(52)

9. Menjadi anggota asosiasi dagang atau perusahaan sejenis yang banyak manfaatnya bagi perlindungan dan kemajuan usaha. Misalnya Inkindo, Gapensi, Akli, Asephi, dan sebagainya. 10.Baca dan simaklah kasus-kasus hukum aktual yang meliputi

pelanggaran hukum oleh pengusaha, perselisihan hukum di antara

(53)

Kuliah ke 3

Kuliah ke 3

Subyek dan Obyek Hukum

Subyek dan Obyek Hukum

Subyek hukum adalah setiap pendukung hak

Subyek hukum adalah setiap pendukung hak

dan kewajiban/ mempunyai kewenangan

dan kewajiban/ mempunyai kewenangan

hukum.

hukum.

Subyek hukum terdiri dari;

Subyek hukum terdiri dari;

1. Manusia/ orang

1. Manusia/ orang

(54)

Obyek hukum adalah segala sesuatu yang

Obyek hukum adalah segala sesuatu yang

bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai

bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai

nilai ekonomis dan dapat dikuasai.

nilai ekonomis dan dapat dikuasai.

Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud,

Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud,

benda tidak berwujud, benda bergerak, benda

benda tidak berwujud, benda bergerak, benda

(55)

Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan

Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan

peralihan hak.

peralihan hak.

Lembaga gadai

Lembaga gadai

Fidusia

Fidusia

Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak

Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak

atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960

atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960

seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai

seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai

APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)

APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)

(56)

Kuliah ke 4 & 5

Materi : H.Perikatan

Pengertian

Perikatan adalah hubungan hukum

antara dua pihak, pihak yang satu

berhak atas prestasi dan pihak

(57)

Unsur- unsur Perikatan

Unsur- unsur Perikatan

1.

1.

Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat

Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat

hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.)

hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.)

2.

2.

Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)

Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)

3.

3.

Adanya prestasi : - berbuat sesuatu

Adanya prestasi : - berbuat sesuatu

- tidak berbuat sesuatu

- tidak berbuat sesuatu

(58)

Sumber Perikatan

Sumber Perikatan

1.

1.

Ketetapan undang-undang

Ketetapan undang-undang

2.

2.

Perjanjian

Perjanjian

Perjanjian

Perjanjian

Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu orang

Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu orang

atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih.

atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih.

( Pasal 1313 KUHPerdata).

( Pasal 1313 KUHPerdata).

Bentuk perjanjian : - tertulis

Bentuk perjanjian : - tertulis

(59)

Asas Perjanjian

Asas Perjanjian

Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)

Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)

Asas Konsensualisme

Asas Konsensualisme

Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)

Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)

Asas kekuatan mengikat

Asas kekuatan mengikat

Asas kepastian hukum

Asas kepastian hukum

Asas Moral

Asas Moral

Asas kebiasaan

Asas kebiasaan

Asas kepatutan

Asas kepatutan

Asas keseimbangan

Asas keseimbangan

Asas kepercayaan

Asas kepercayaan

(60)

Syarat-syarat sahnya perjanjian

Syarat-syarat sahnya perjanjian

Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :

Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :

1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;

1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;

2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;

2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;

3. Obyeknya tertentu;

3. Obyeknya tertentu;

4. Adanya sebab yang dihalalkan

4. Adanya sebab yang dihalalkan

1 dan 2 merupakan syarat subyektif

1 dan 2 merupakan syarat subyektif

(61)

Macam-macam perjanjian

Macam-macam perjanjian

Perjanjian konsensus

Perjanjian konsensus

Perjanjian formal

Perjanjian formal

Perjanjian riil

Perjanjian riil

Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;

Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;

-

Perjanjian Jual Beli

Perjanjian Jual Beli

-

Perjanjian Sewa Menyewa

Perjanjian Sewa Menyewa

-

Perjanjian Borongan

Perjanjian Borongan

-

Perjanjian Kuasa

Perjanjian Kuasa

-

Perjanjian Perburuhan

Perjanjian Perburuhan

(62)

Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata;

Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata;

a)

a)

Perjanjian Sewa Beli/Leasing

Perjanjian Sewa Beli/Leasing

b)

b)

Perjanjian Joint Venture

Perjanjian Joint Venture

c)

c)

Perjanjian Waralaba,

Perjanjian Waralaba,

d)

(63)

Perjanjian Baku

Perjanjian Baku

( Standart contract

( Standart contract

)

)

adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.

adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.

Ciri-ciri Perjanjian Baku a

Ciri-ciri Perjanjian Baku a

.l. :

.l. :

1.

1.

Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang

Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang

posisinya relatif kuat.

posisinya relatif kuat.

2.

2.

Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak

Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak

3.

3.

Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan.

Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan.

4.

4.

Dibuat secara tertulis

Dibuat secara tertulis

5.

5.

Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal

Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal

ataupun individual)

ataupun individual)

Contoh Perjanjian Baku

(64)

Wanprestasi

Wanprestasi

dan

dan

Forcemajeur

Forcemajeur

Wanprestasi

Wanprestasi

=perbuatan ingkar janji

=perbuatan ingkar janji

Bentuk

Bentuk

wanprestasi:

wanprestasi:

tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.

tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.

melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak sebagaimana

melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak sebagaimana

mestinya.

mestinya.

melaksanakan perjanjian tetapi terlambat

melaksanakan perjanjian tetapi terlambat

melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.

melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.

(65)

Force majeur

Force majeur

Force majeur

Force majeur

” atau “

” atau “

overmacht

overmacht

” adalah suatu

” adalah suatu

keadaan darurat , debitur tidak dapat melaksanakan

keadaan darurat , debitur tidak dapat melaksanakan

perjanjian, yang disebabkan bukan kesalahan debitur.

perjanjian, yang disebabkan bukan kesalahan debitur.

Akibat hukum dari force majeur timbul

Akibat hukum dari force majeur timbul

resiko yaitu

resiko yaitu

kewajiban memikul kerugian yang disebabkan adanya

kewajiban memikul kerugian yang disebabkan adanya

kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.

kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.

Siapa

Siapa

yang bertanggung jawab terhadap resiko yang

yang bertanggung jawab terhadap resiko yang

timbul ?

timbul ?

Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif dan

Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif dan

teori subyektif .

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan (ROA, ROE, perbandingan laba bersih dengan aktiva produktif, dan NPM) trrdapat perbedaan yang signifikan antara

D 23 April 2015 14:00 wib Yohanes Widodo - Yohanes Widodo LUKAS Nobertus Ribut Catherine Dianti 080903594 3. PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN ENDOSER IKLAN TERHADAP MINAT BELI

Tin compounds, inorganic 2 mg/m 3 Informasi umum SELENOUS ACID 7783-00-8 0.2 mg/m 3 Tidak ada SELENOUS ACID 7783-00-8 Form liquid 0.2 mg/m 3. penampakan Tidak ada informasi

(C) OPERASI PERKHIDMATAN SOKONGAN : PEJABAT NAIB CANSELOR, PEJABAT TIMBALAN NAIB CANSELOR (HAL EHWAL PELAJAR DAN ALUMNI), PEJABAT TIMBALAN NAIB CANSELOR (JARINGAN

Pada saat terjadinya deformasi plastis, akan melibatkan pergerakan dislokasi dengan nilai yang besar, sebuah dislokasi sisi bergerak sebagai respons

1) Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus. 2) Sinar datang yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama. 3) Sinar yang melalui

Jumlah jam praktik mengajar (PPL) yang dilakukan praktikan berdasarkan jadwal dan alokasi waktu pelajaran di SMA N 1 Kota Mungkid yang sudah dilampirkan. Dalam melaksanakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk yang dikembangkan cocok dengan model pengembangan ADDIE karena memiliki tahapan yang sistematis dan efektif dalam mengembangkan