Suarny Amran
Suarny Amran
ETIKA DAN HUKUM BISNIS
ETIKA DAN HUKUM BISNIS
Kuliah ke 1
Kuliah ke 1
Materi : Pendahuluan/Pengantar
Materi : Pendahuluan/Pengantar
Tujuan Umum MK Tujuan Umum MK
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam
kegiatan bisnis;
kegiatan bisnis;
Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis;Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis;
Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika bisnis dan Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika bisnis dan
hukum bisnis;
hukum bisnis;
Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan
implementasinya dalam pengelolaan bisnis;
implementasinya dalam pengelolaan bisnis;
Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-undangan Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-undangan
yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;
yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;
Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui
kontrak/perjanjian ;
kontrak/perjanjian ;
POKOK BAHASAN
POKOK BAHASAN
MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS
MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS
1.
1. PendahuluanPendahuluan 2.
2. PengertianPengertian, Tujuan, Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis. Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis. 3.
3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya. 4.
4. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai PancasilaEtika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 5.
5. Tanggung Jawab Sosial dan Hukum PerusahaanTanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan 6.
6. Peranan Peranan Hukum PerikatanHukum Perikatan//PerjanjianPerjanjian.. 7.
7. BentukBentuk Badan Badan Usaha Usaha dan Legalitasnya dan Legalitasnya 8.
8. Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis. 9.
9. Hukum Hukum Perjanjian KPerjanjian Kreditredit 10.
10. Hukum Hukum Bisnis dan Bisnis dan Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen 11.
11. Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak SehatLarangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat 12.
12. KepailitanKepailitan 13.
13. Hak Atas Kekayaan Intelektual(Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKIHAKI) dan Perlindungan Hukumnya.) dan Perlindungan Hukumnya. 14.
14. Aspek Hukum PeraAspek Hukum Perasuransisuransian Dalam Bisnisan Dalam Bisnis
Referensi
Referensi
1.
1.
Sonny Keraf, Etika Bisnis,
Sonny Keraf, Etika Bisnis,
Tuntutan dan Relevansinya
Tuntutan dan Relevansinya
2.
2.
John Pieris c.s
John Pieris c.s
, Etika Bisnis & Good Corporate Governance
, Etika Bisnis & Good Corporate Governance
3.
3.
Peter Pratley,
Peter Pratley,
The Essence of Business Ethic/ Etika Bis
The Essence of Business Ethic/ Etika Bis
nis
nis
4.
4.
Zaeni Asyhadie,
Zaeni Asyhadie,
Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di
Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di
Indonesia
Indonesia
5.
5.
Mariam Darus B
Mariam Darus B
, Aneka Hukum Bisnis
, Aneka Hukum Bisnis
6.
6.
Chaeruman Pasaribu,Surahwadi,
Chaeruman Pasaribu,Surahwadi,
Hukum Perjanjian Dalam Islam
Hukum Perjanjian Dalam Islam
7.
7.
Munis Fuadi,
Munis Fuadi,
Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek
Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek
8.
8.
Moch. Faisal S.,
Moch. Faisal S.,
Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia
Pertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia
9.
9.
Tom Gunadi,
Tom Gunadi,
Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan
Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan
UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum
UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum
10.
Pengertian dan Tujuan Etika
Pengertian dan Tujuan Etika
1. Asal kata Etika
1. Asal kata Etika
Etika =
Etika =
Ethos
Ethos
(Yunani), yang berarti kebiasaan
(Yunani), yang berarti kebiasaan
Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin
Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin
mos
mos
.artinya kebiasaan
.artinya kebiasaan
Etika diartikan sebagai
Etika diartikan sebagai
kebiasaan, adat istiadat
kebiasaan, adat istiadat
Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.
Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan
Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan
melalui agama dan kebudayaan.
melalui agama dan kebudayaan.
Etika ditinjau dari segi
Etika ditinjau dari segi
filsafat
filsafat
: Etika sebagai ilmu yang menyelidiki
: Etika sebagai ilmu yang menyelidiki
mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan
mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan
tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.
tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.
Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “
Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “
khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.
khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.
Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang
Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang
baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah
baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah
Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh
Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh
umat manusia disegala waktu dan tempat.
umat manusia disegala waktu dan tempat.
Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi
Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi
tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu
tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu
profesi tertentu yang bertindak secara profesional.
profesi tertentu yang bertindak secara profesional.
Profesi adalah suatu
Profesi adalah suatu
moral community
moral community
(masyarakat moral) yang
(masyarakat moral) yang
memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan
memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan
umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian
umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian
tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.
tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 7 Etika (
Etika (EthicsEthics)dapat diartikan sebagai berikut :)dapat diartikan sebagai berikut :
Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban. dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima
dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu.
kelompok tertentu.
Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang
benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian
pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar.
melakukan hal yang benar.
Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup
aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan. aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.
2. BEBERAPA PENGERTIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :
Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa
Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral
yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
(akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
Pada prinsipnya etika (
Pada prinsipnya etika (ethicsethics) :mengacu pada;) :mengacu pada;
Norma moral. Norma moral.
Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan
dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan
baik.
baik.
Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan
sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau
sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau
immoral.
immoral.
Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.
Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama
rambu-rambu profesi tertentu. rambu profesi tertentu.
3.
3.
TUJUAN ETIKA
TUJUAN ETIKA
Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan
Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan
tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.
Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar
Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar
moral.
moral.
Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak
Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak
secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
Pengertian Bisnis
Pengertian Bisnis
Bisnis adalah
Bisnis adalah
“
“
keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa
orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun
kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun
fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan,
fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan,
ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan
ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan
(R.B.Simatupang)
(R.B.Simatupang)
Menurut Kamus BesarIndonesia :
Menurut Kamus BesarIndonesia :
“
“
Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia
Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia
perdagangan
perdagangan
Kesimpulkan :
Kesimpulkan :
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
pencaharian, bahkan suatu profesi;
pencaharian, bahkan suatu profesi;
Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;
Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;
Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh
Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh
keuntungan/laba;
keuntungan/laba;
Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu
Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 13
ETIKA BISNIS ADALAH :
ETIKA BISNIS ADALAH :
1.
1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar
yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan 2.
2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku
penuh tanggung jawab dan bermoral. penuh tanggung jawab dan bermoral. 3.
3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. 4.
4. Etika untuk berbisnis secara baik dan Etika untuk berbisnis secara baik dan fair fair dengan menegakkan dengan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada
Mengapa Bisnis Perlu
Mengapa Bisnis Perlu
B
B
er
er
e
e
tika
tika
?
?
1.
1.
Karena b
Karena b
isnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu
isnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu
mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi,
mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi,
apabila tidak akan
apabila
tidak akan
mengorbankan hidup banyak orang
mengorbankan hidup banyak orang
,
,
sehingga masyarakat pun
sehingga masyarakat pun
berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;
berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;
2.
2.
Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
lain
lain
n
n
ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan
ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan
orientasi bagi
orientasi bagi
pengambilan
pengambilan
keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
3.
3.
Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat,
Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat,
maka
maka
dalam persaingan
dalam persaingan
bisnis tersebut, orang yang
bisnis
tersebut, orang yang
bersaing dengan
bersaing dengan
tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
profesional justru akan menang
Kesimpulan
Kesimpulan
Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai
Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai
kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan
kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan
itu sendiri.
itu sendiri.
Perkembangan dunia usaha
Perkembangan dunia usaha
kemajuan teknologi
kemajuan teknologi
perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap
perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap
banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya
banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya
perubahan
perubahan
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam
perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam
beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan
beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup.
hidup.
Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
faktor lingkungan hidup
faktor lingkungan hidup
Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata
keuangan perusahaan semata
(single bottom line
(single bottom line
),
),
melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,
melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial,
dan aspek lingkungan yang biasa disebut
dan aspek lingkungan yang biasa disebut
triple bottom
triple bottom
line.
line.
Lingkungan hidup
Lingkungan hidup
dan permasalahan sosial yang
dan permasalahan sosial yang
ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan
ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum
hukum
yang akan berlaku. Beberapa
yang akan berlaku. Beberapa investor
investor
dan perusahaam
dan perusahaam
manajemen investasi
manajemen investasi
telah mulai memperhatikan
telah mulai memperhatikan
kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 17
PERAN ETIKA DALAM BISNIS
PERAN ETIKA DALAM BISNIS
Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum.
hukum.
Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu melalui
penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.
jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.
Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,
Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam
Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam
jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka
jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka
pendek saja;
pendek saja;
Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang
Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang
merupakan
merupakan
stakeholders
stakeholders
yang penting untuk diperhatikan.
yang penting untuk diperhatikan.
Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam
Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam
bisnis internasional.
bisnis internasional.
Pengelolaan bisnis secara profesional ;
Pengelolaan bisnis secara profesional ;
berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,
berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,
mempunyai komitmen moral yang tinggi,
mempunyai komitmen moral yang tinggi,
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 19
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS
1.
1. Prinsip OtonomiPrinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan
yang diambil. yang diambil. 2.
2. Prinsip Kejujuran;Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci dalam hal ini kejujurn adalah merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol
terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya. terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya. 3.
3. Prinsip KeadilanPrinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh
dirugikan. dirugikan. 4.
4. Prinsip Saling menguntungkanPrinsip Saling menguntungkan;; juga dalam bisnis yang kompetitif. juga dalam bisnis yang kompetitif. 5.
5. Prinsip integritas moral;Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis, ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan
Dalam pengelolaan perusahaan yang baik
Dalam pengelolaan perusahaan yang baik
dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate
dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate
Governance) , dengan memperhatikan
Governance) , dengan memperhatikan
prinsip-prinsip bisnis : prinsip-prinsip fairness, prinsip-prinsip
prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip
transparancy, prinsip accountability, prinsip
transparancy, prinsip accountability, prinsip
responsibility.
21
PENGERTIAN
CORPORATE
GOVERNANCE
Sebagai suatu
sistem, proses dan seperangkat
peraturan yang
mengtur hubungan antar berbagai pihak yang
berkepentingan(stak eholders) .Dalam arti sempit hubungan
antara pemegang saham, dewan komosaris,dan
dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.
Menurut FORUM for
CORPORATE GOVERNANCE
Pengertian Perusahaan (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus,/pengelola
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan,
serta para pemegang kepentinganinternal dan ekternal lainnya yang berkaitan denagnhak-hak dan kewajiban meraka atau suatu sistem yang
mengedalikan perusahaan
Menurut Organization for Economic
Cooperation and
Prinsip-prinsip
GCG(OECD)
Organization for Economic Corporation and
Development
Transparansi:yaitu ketebukaan dalam
melaksanakan prosespengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.
Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang sehat
Akuntabilitas yaitu kejelasan
fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara efektif.
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di
dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-uu-an yang berlaku.
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 23 Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari
“Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work team work keluarga keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan.
yang terus melekat pada budaya perusahaan.
Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.
kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.
Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah
apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah
daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat
hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis : Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :
apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.
menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.
pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain
Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya) Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)
menjalin usaha yang ilegal. menjalin usaha yang ilegal. Persaingan tidak sehat.Persaingan tidak sehat.
Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan
faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar
benar
Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas
Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan
hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,
serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan
upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),
perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum
ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha
tidak sehat, dan sebagainya). tidak sehat, dan sebagainya).
PENGERTIAN IKLAN
PENGERTIAN IKLAN
Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam
Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam
Etika
Etika
Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara
Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara
Periklanan Indonesia) :
Periklanan Indonesia) :
“
“
Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran
Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran
atau komunikasi publik tentang sesuatu
atau komunikasi publik tentang sesuatu
produk yang disampaikan melalui sesuatu
produk yang disampaikan melalui sesuatu
media, dibiayai oleh pemrakarsa yang
media, dibiayai oleh pemrakarsa yang
dikenal, serta ditujukan kepada sebagian
dikenal, serta ditujukan kepada sebagian
FUNGSI IKLAN
FUNGSI IKLAN
Menurut
Menurut
Sonny
Sonny
Keraf
Keraf
adalah:
adalah:
Pemberi Informasi
Pemberi Informasi
Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh
Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh
kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran
kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran
iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan
iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan
kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan
kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan
memutuskan untuk membelinya.
memutuskan untuk membelinya.
Pembentuk Pendapat Umum
Pembentuk Pendapat Umum
Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli
Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli
Urgensi suatu iklan yang memenuhi
Urgensi suatu iklan yang memenuhi
HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS
HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS
PERIKLANAN
PERIKLANAN
a
a
. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.
b. Bersaing secara sehat.
b. Bersaing secara sehat.
c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak
c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak
merendahkan agama,budaya, negara, dan
merendahkan agama,budaya, negara, dan
golongan, serta tidak bertentangan dengan
golongan, serta tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku.
Kuliah ke 2
Kuliah ke 2
ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS
ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS
Etika Etika dipandang sebagai dipandang sebagai “state of the art” hukum “state of the art” hukum yaitu dimana yaitu dimana
pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan
pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan
digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.
Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan
kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut
kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut
dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi
dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi
begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi
begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi
berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya
berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya
harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi
harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi
hukum sebagai sos. eng).
hukum sebagai sos. eng).
Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang
berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat
berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat
merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung
merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung
pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya
pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya
bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.
Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai
Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai
Pancasila
Pancasila
Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan
Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan
etika bisnis diperlukan untuk:
etika bisnis diperlukan untuk:
Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi
Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi
bangsa
bangsa
Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan
Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).
Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil
Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil
khususnya.
khususnya.
Aliran dalam Etika
Aliran dalam Etika
1. Aliran Utilitarianisme
1. Aliran Utilitarianisme
“
“
baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah
baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah
tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau
tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau
kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan
kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan
pengorbanan yang sedikit”
pengorbanan yang sedikit”
2. Aliran Deontologi
2. Aliran Deontologi
“
“
baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil
baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil
nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang
nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang
bersumber dari kehendak secara mandiri.
Sumber Nilai-Nilai Etika
Sumber Nilai-Nilai Etika
Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam
Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam
komunitas :
komunitas :
1. Agama
1. Agama
2. Filosofi
2. Filosofi
3. Pengalaman dan perkembangan budaya
3. Pengalaman dan perkembangan budaya
4. Hukum
4. Hukum
Kuliah ke 8
Kuliah ke 8
Materi : Hukum Bisnis
Materi : Hukum Bisnis
Pengertian Hukum
Pengertian Hukum
“
“
Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas
Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas
yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
mencakup pula lembaga
mencakup pula lembaga
(institutions)
(institutions)
dan proses
dan proses
(processes)
(processes)
yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
itu dalam kenyataan.(
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 35
Pengertian Bisnis
Pengertian Bisnis
Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk
diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan
diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.
mendapatkan keuntungan.
Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu
Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu
adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara
adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara
demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum
Macam-Macam Sistem Hukum
Macam-Macam Sistem Hukum
1.
1.
Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sistem Hukum Eropa Kontinental
Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum
Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum
memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
dalam peraturan-peraturan yang berbentuk
dalam peraturan-peraturan yang berbentuk
undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam
undang dan tersusun secara sistematik di dalam
kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah
kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah
undang-undang.
undang-undang.
Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin
Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin
kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)
kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)
Penerapan sistem hukum kontinental sangat
Penerapan sistem hukum kontinental sangat
berpangaruh di Indoneseia,
berpangaruh di Indoneseia,
2.
2.
Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo
Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo
Amerika
Amerika
)
)
Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/
Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/
pengadilan (
pengadilan (
Judisial Decisions
Judisial Decisions
)
)
Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis
Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis
undang-undang dan peraturan administrasi
undang-undang dan peraturan administrasi
negara diakui yang pada umumnya bersumber
negara diakui yang pada umumnya bersumber
dari putusan pengadilan
dari putusan pengadilan
Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas
Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas
untuk menafsirkan peraturan hukum yang
untuk menafsirkan peraturan hukum yang
berlaku.
berlaku.
3.
3.
Sistem Hukum Adat
Sistem Hukum Adat
Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis
Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis
yang tumbuh berkembang dan dipertahankan
yang tumbuh berkembang dan dipertahankan
d
d
en
en
g
g
a
a
n kesadaran hukum masyarakatnya.
n kesadaran hukum masyarakatnya.
Merupakan pencerminan kehidupan
Merupakan pencerminan kehidupan
masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)
masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)
4.
4.
Sistem Hukum Islam
Sistem Hukum Islam
(
(
H.Waris)
H.Waris)
Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Kaidah Agama
Kaidah Agama
Kaidah Kesusilaan
Kaidah Kesusilaan
Kaidah Kesopanan
Kaidah Kesopanan
Kaidah Hukum
Kaidah Hukum
Pengertian Hukum Bisnis
Pengertian Hukum Bisnis
Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk
Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk
mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang
mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang
timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
bidang perdagangan.
bidang perdagangan.
Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung
Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung
maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan
maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan
Hukum sebagai salah satu
Hukum sebagai salah satu
sarana/alat pengawasan
sarana/alat pengawasan
(
(
social
social
control)
control)
yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang
yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang
tidak sehat. Sebab hukum menetapkan
tidak sehat. Sebab hukum menetapkan
secara tegas apa yang
secara tegas apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
, serta bentuknya
, serta bentuknya
yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena
yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena
apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.
apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.
Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum
Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum
cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor
cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor
lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului
lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului
hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.
hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.
Etika bisnis
Etika bisnis
mendasari
mendasari
terbentuknya hukum (substantif)
terbentuknya hukum (substantif)
bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika
bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika
sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari
sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari
tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya
tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya
dalam kehidupan bermasyarakat.
dalam kehidupan bermasyarakat.
Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga
Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga
merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan
merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan
filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai
filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai
aturan tingkah laku manusia d
aturan tingkah laku manusia d
a
a
l
l
a
a
m
m
k
k
ehidupan masyarakat
ehidupan masyarakat
dan dipraktek
Etika berkaitan d
Etika berkaitan d
e
e
ng
ng
an tentang
an tentang
a
a
pa yang
pa yang
benar
benar
dan apa yg.
dan apa yg.
s
s
alah,
alah,
sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai
sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai
masalah
masalah
legal
legal
atau ilegal.
atau
ilegal.
Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena
Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena
etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat y
etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat y
an
an
g
g
m
m
encerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun
encerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun
etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.
etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas.
Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan
Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan
harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak
harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak
semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh
semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh
hukum.
hukum.
Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua
perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua
pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum
pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum
aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan
aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan
etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk
etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk
hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of
hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of
the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang
the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang
ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan
ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan
dikemudian hari.
dikemudian hari.
Pada das
Pada das
a
a
rnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan
rnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan
dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan
dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan
mungkin statis.
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 45
PEMAHAMAN BIDANG HUKUM
PEMAHAMAN BIDANG HUKUM
Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha (enterpreneur), antara lain :
(enterpreneur), antara lain :
Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan
dengan usahanya atau kegiatan bisnis. dengan usahanya atau kegiatan bisnis.
Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau
undang-undang yang bersangkutan. undang-undang yang bersangkutan.
Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum
yang bersangkutan. yang bersangkutan.
Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi
LANDASAN HUKUM BISNIS
LANDASAN HUKUM BISNIS
Landasan Idiel
Landasan Idiel : PANCASILA: PANCASILA
Landasan Konstitusional : UUD 1945
Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Ketentuan hukum lainnya :
Ketentuan hukum lainnya :
Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang) Hukum PidanaHukum Pidana
UU Perpajakan dan Peraturan PelaksanaanyaUU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999 UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
Hukum dagangHukum dagang
Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanyaHukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya UU HAKI : UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang patenUU No. 14/2001 tentang paten
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No.
37/2004)
37/2004)
Tujuan dan Fungsi Hukum
Tujuan dan Fungsi Hukum
Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?
- Ketertiban- Ketertiban
- Keadilan- Keadilan
- Kepastian - Kepastian
Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai tujuan
hukum. hukum.
Sarana menciptakan ;Sarana menciptakan ;
- Ketertiban- Ketertiban
- Keadilan- Keadilan
- Kepastian - Kepastian
Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat “
pembaharuan masyarakat “
PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN
PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN
BISNIS
BISNIS
Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya pembangunan ekonomi/bisnis.
pembangunan ekonomi/bisnis.
Cara mengetahui dan menerapkan hukum : Cara mengetahui dan menerapkan hukum :
- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan - Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan
- Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar - Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan
dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
Fungsi Hukum : Fungsi Hukum : a. Social Control a. Social Control
Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat.
pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat. b. Social Engeneering
b. Social Engeneering
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 49 Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu
Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu hukum selain rambu-rambu etika bisnis.
hukum selain rambu-rambu etika bisnis.
Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis Curang.
Curang. 1.
1. Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian.
manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian. 2.
2. Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU, Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU,
pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan, pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan, hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden
dan dimasukan dalam lembaran negara. dan dimasukan dalam lembaran negara. 3.
3. UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP)
sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, kemudian apabila sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, kemudian apabila
menyangkut hal-hal detil dan teknis akan diikuti dengan menyangkut hal-hal detil dan teknis akan diikuti dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) . dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) . 4.
4. Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah
bisnis, misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah, atau bisnis, misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah, atau
koran yang memaparkan UU atau Peraturan-peraturan pemerintah koran yang memaparkan UU atau Peraturan-peraturan pemerintah
5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum 5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum
baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara
sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan, sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan,
sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau Lembaga Bantuan sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau Lembaga Bantuan
Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan karena keterbatasan Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan karena keterbatasan pengetahuan kita tentang hukum, jalur-jalur hukum, proses pengetahuan kita tentang hukum, jalur-jalur hukum, proses
hukum, dan sebagainya. hukum, dan sebagainya. 6.
6. Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita, baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita,
karena hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta karena hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta
sanksi-sanksinya. sanksi-sanksinya. 7.
7. Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum yang menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang yang menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang
terkait. terkait. 8.
8. Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan
pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang
secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual sangat secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual sangat
Hj. Suarny Amran, SH.MH. 51
9. Menjadi anggota asosiasi dagang atau perusahaan sejenis yang banyak manfaatnya bagi perlindungan dan kemajuan usaha. Misalnya Inkindo, Gapensi, Akli, Asephi, dan sebagainya. 10.Baca dan simaklah kasus-kasus hukum aktual yang meliputi
pelanggaran hukum oleh pengusaha, perselisihan hukum di antara
Kuliah ke 3
Kuliah ke 3
Subyek dan Obyek Hukum
Subyek dan Obyek Hukum
Subyek hukum adalah setiap pendukung hak
Subyek hukum adalah setiap pendukung hak
dan kewajiban/ mempunyai kewenangan
dan kewajiban/ mempunyai kewenangan
hukum.
hukum.
Subyek hukum terdiri dari;
Subyek hukum terdiri dari;
1. Manusia/ orang
1. Manusia/ orang
Obyek hukum adalah segala sesuatu yang
Obyek hukum adalah segala sesuatu yang
bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai
bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai
nilai ekonomis dan dapat dikuasai.
nilai ekonomis dan dapat dikuasai.
Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud,
Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud,
benda tidak berwujud, benda bergerak, benda
benda tidak berwujud, benda bergerak, benda
tidak bergerak)
tidak bergerak)
Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan
Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan
peralihan hak.
peralihan hak.
Lembaga gadai
Lembaga gadai
Fidusia
Fidusia
Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak
Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak
atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960
atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960
seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai
seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai
APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)
APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)
Kuliah ke 4 & 5
Materi : H.Perikatan
Pengertian
Perikatan adalah hubungan hukum
antara dua pihak, pihak yang satu
berhak atas prestasi dan pihak
lainnya wajib memenuhi prestasi
tersebut.
Unsur- unsur Perikatan
Unsur- unsur Perikatan
1.
1.
Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat
Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat
hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.)
hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.)
2.
2.
Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)
Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)
3.
3.
Adanya prestasi : - berbuat sesuatu
Adanya prestasi : - berbuat sesuatu
- tidak berbuat sesuatu
- tidak berbuat sesuatu
Sumber Perikatan
Sumber Perikatan
1.
1.
Ketetapan undang-undang
Ketetapan undang-undang
2.
2.
Perjanjian
Perjanjian
Perjanjian
Perjanjian
Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu orang
Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih.
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih.
( Pasal 1313 KUHPerdata).
( Pasal 1313 KUHPerdata).
Bentuk perjanjian : - tertulis
Bentuk perjanjian : - tertulis
- tidak tertulis
- tidak tertulis
Asas Perjanjian
Asas Perjanjian
Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)
Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)
Asas Konsensualisme
Asas Konsensualisme
Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)
Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)
Asas kekuatan mengikat
Asas kekuatan mengikat
Asas kepastian hukum
Asas kepastian hukum
Asas Moral
Asas Moral
Asas kebiasaan
Asas kebiasaan
Asas kepatutan
Asas kepatutan
Asas keseimbangan
Asas keseimbangan
Asas kepercayaan
Asas kepercayaan
Syarat-syarat sahnya perjanjian
Syarat-syarat sahnya perjanjian
Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :
Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :
1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;
1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;
2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;
2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;
3. Obyeknya tertentu;
3. Obyeknya tertentu;
4. Adanya sebab yang dihalalkan
4. Adanya sebab yang dihalalkan
1 dan 2 merupakan syarat subyektif
1 dan 2 merupakan syarat subyektif
3 dan 4 merupakan syarat obyektif
3 dan 4 merupakan syarat obyektif
Macam-macam perjanjian
Macam-macam perjanjian
Perjanjian konsensus
Perjanjian konsensus
Perjanjian formal
Perjanjian formal
Perjanjian riil
Perjanjian riil
Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;
Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;
-
Perjanjian Jual Beli
Perjanjian Jual Beli
-
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa
-Perjanjian Borongan
Perjanjian Borongan
-
Perjanjian Kuasa
Perjanjian Kuasa
-
Perjanjian Perburuhan
Perjanjian Perburuhan
Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata;
Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata;
a)
a)
Perjanjian Sewa Beli/Leasing
Perjanjian Sewa Beli/Leasing
b)
b)
Perjanjian Joint Venture
Perjanjian Joint Venture
c)
c)
Perjanjian Waralaba,
Perjanjian Waralaba,
d)
d)
dll.
dll.
Perjanjian Baku
Perjanjian Baku
( Standart contract
( Standart contract
)
)
adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.
adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.
Ciri-ciri Perjanjian Baku a
Ciri-ciri Perjanjian Baku a
.l. :
.l. :
1.
1.
Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang
Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang
posisinya relatif kuat.
posisinya relatif kuat.
2.
2.
Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak
Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak
3.3.
Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan.
Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan.
4.4.
Dibuat secara tertulis
Dibuat secara tertulis
5.5.
Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal
Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal
ataupun individual)
ataupun individual)
Contoh Perjanjian Baku
Wanprestasi
Wanprestasi
dan
dan
Forcemajeur
Forcemajeur
Wanprestasi
Wanprestasi
=perbuatan ingkar janji
=perbuatan ingkar janji
Bentuk
Bentuk
wanprestasi:
wanprestasi:
tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.
tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.
melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak sebagaimana
melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak sebagaimana
mestinya.
mestinya.
melaksanakan perjanjian tetapi terlambat
melaksanakan perjanjian tetapi terlambat
melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.
melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.
Penetapan wanprestasi dengan cara somasi
Penetapan wanprestasi dengan cara somasi
Force majeur
Force majeur
“
“
Force majeur
Force majeur
” atau “
” atau “
overmacht
overmacht
” adalah suatu
” adalah suatu
keadaan darurat , debitur tidak dapat melaksanakan
keadaan darurat , debitur tidak dapat melaksanakan
perjanjian, yang disebabkan bukan kesalahan debitur.
perjanjian, yang disebabkan bukan kesalahan debitur.
Akibat hukum dari force majeur timbul
Akibat hukum dari force majeur timbul
resiko yaitu
resiko yaitu
kewajiban memikul kerugian yang disebabkan adanya
kewajiban memikul kerugian yang disebabkan adanya
kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.
kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.
Siapa
Siapa
yang bertanggung jawab terhadap resiko yang
yang bertanggung jawab terhadap resiko yang
timbul ?
timbul ?
Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif dan
Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif dan
teori subyektif .
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corparate Social
Corparate Social
Responsibility (CSR)
Responsibility (CSR)
merupakan komitmen usaha untuk
merupakan komitmen usaha untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara ilegal, dan
bertindak secara etis, beroperasi secara ilegal, dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi perusahaan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi perusahaan
bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas secara lebih
dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas secara lebih
luas.
luas.
CSR
CSR
menurut
menurut
The World Business Council for Sustainable
The World Business Council for Sustainable
Developement (WBCSD)
Developement (WBCSD)
yaitu komitmen bisnis untuk
yaitu komitmen bisnis untuk
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
bekerja dengan karyawan perusahaan tersebut,
bekerja dengan karyawan perusahaan tersebut,
komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas-komunitas secara keseluruhan
komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
<