i
EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK PADA KAWASAN HUTAN GIMIKYA KABUPATEN MAPPI PAPUA SEBAGAI SUMBER
BELAJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
LUBERTI INDRI SUKAWATI 201010070311058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK PADA KAWASAN HUTAN GIMIKYA KABUPATEN MAPPI PAPUA SEBAGAI SUMBER
BELAJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi
sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun Oleh: Luberti Indri Sukawati
201010070311058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Luberti Indri Sukawati
Nim : 201010070311058
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati
Diajukan untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Luberti Indri Sukawati
Tempat/Tgl Lahir : Bade, 09 Juni 1992
NIM : 201010070311058
Fakultas/Jurusan : FKIP/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah
disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi
akademis.
Malang, 2 Mei 2014 Yang Menyatakan,
(Luberti Indri Sukawati)
Mengetahui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Mengesahkan :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 2 Mei 2014 Dekan,
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji:
1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 1. ………..
2. Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd 2. ………..
3. Dra. Siti Zaenab, M.Kes 3. ………..
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
“
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu
melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan
agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu
hanyalah dari Allah Yang Maha Esa
.Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
”
(Qs.
Al-Anfaal: 10
)
“Hai orang
-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan
shalatmu Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang
yang sabar”
(Qs.
Al-Baqarah: 153
)
Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan dengan semangat keikhlasan, kesabaran, perasaan,
keringat dan tetesan air mata ini kepada:
Kedua orangtuaku
Ibunda, Ibunda, Ibunda Eniawati dan Ayahanda Sukadi sebagai wujud baktiku Terimakasih atas segala dukungan, dan doa yang senantiasa selalu dipanjatkan
kepada Allah SWT hingga aku bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik
Kedua Adikku tercinta Denny Sukamdani dan Andini Tri elfrida sari, tante Ismawati dan mas Dani Reza Kusuma Agung yang senantiasa menjadi motivasiku untuk terus tetap
semangat.
Sahabat-sahabatku Vella, Anis, Risa, Dipta, Susantika, Dyan, Novit, seluruh keluarga besar Biologi angkatan 2010, Keluarga Besar KSR PMI UMM, Keluarga besar Lab Kimia, serta semua pihak yang selalu membantuku dalam mengerjakan dan memberi semangat serta doa
selama bimbingan dan ujianku. Ku ucapkan………
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul“Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek Pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua Sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, informasi, bimbingan dan juga do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:
1. Bapak Dr. Poncojari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat
berharga dalam menyusun skripsi ini.
4. Ibu Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd selaku pembimbing II sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
memberikan bimbingan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik, semoga nantinya dapat bermanfaat Insya Allah.
5. Ibunda Eniawati dan Ayahanda Sukadi yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangat tiada henti kepada saya.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan.
7. Bapak Edi dan bapak Matrani selaku pihak Lipi Purwodadi yang telah
viii
8. Keluarga Besar ku yang berada di Jember, Pati, Papua dan Malang terima
kasih atas doa dan dukungannya.
9. Mas Dani Reza Kusuma Agung, yang ku jadikan salah satu inspirasi dalam
menyelesaikan skripsi ini hingga selesai, aku ucapkan terimakasih atas kasih sayang, kesabaran, dukungan serta motivasi, dan do’anya selama ini. 10.Teman-teman Biologi angkatan 2010 khususnya kelas B, kelas A, kelas C,
teman Kos Hanoman, keluargaku KSR PMI UMM serta
teman-teman bermain SD, SMP, SMA, terimakasih atas semangat dan
dukungannya.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan kepada saya, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 2 Mei 2014
Penulis,
ix 2.1 Tinjauan Tentang Keanekaragaman Hayati ... 7
2.1.1 Keanekaragaman Spesies ... 7
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anggrek ... 15
x
2.8.2 Langkah-langkah Penyususnan Bahan Ajar ... 21
2.8.3 Jenis-jenis Bahan Ajar ... 23
2.8.4 Penggunaan Bahan Ajar Jurnal dalam Pembelajaran... 23
2.9 Kerangka Konseptual ... 26
3.5.2 Instrumen Pengambilan Data ... 30
3.7 Teknik Analisis Data ... 31
3.8 Penyusunan Bahan Ajar Jurnal... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35
4.1.1 Keanekaragaman Spesies Anggrek pada Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 35
4.2 Pembahasan ... 47
4.2.1 Keanekaragaman Hayati pada Spesies Anggrek ... 47
4.2 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman Tabel 4.1 Hasil IdentifikasiTumbuhan Anggrek pada Hutan Gimikya
Kabupaten Mappi Papua ... 35
Tabel 4.2 Kekayaan Spesies Anggrek pada Plot Lokasi 1 di Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 44
Tabel 4.3 Kekayaan Spesies Anggrek pada Plot Lokasi 2 di Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 44
Tabel 4.4 Nilai Kepadatan dan Kepadatan Relatif ... 45
Tabel 4.5 Nilai Frekuensi dan Frekuensi Relatif ... 45
Tabel 4.6 Nilai Indeks Penting (INP) ... 46
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Morfologi Bunga Anggrek ... 11
Gambar 4.1 Eriamoluccana Schltr ... 36
Gambar 4.2 Dendrobium sp ... 37
Gambar 4.3 Eria latiolia ... 37
Gambar 4.4 Eria bractescens ... 38
Gambar 4.5 Dendrobium sp. ... 38
Gambar 4.6 Dendrobium spectabile (BI.) Miq ... 39
Gambar 4.7 Acriopsis sp. ... 40
Gambar 4.8 Dendrobium sp. ... 41
Gambar 4.9 Dendrobiumveratroides ... 41
Gambar 4.10 Eria javanica ... 42
Gambar 4.11 Dendrobiummacrophyllum ... 43
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 KI-KD Kurikulum 2013 ... 59
Lampiran 2 Silabus Kurikulum 2013 ... 62
Lampiran 3 Bahan Ajar Jurnal ... 66
Lampiran 4 Foto Kegiatan ... 67
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ... 70
Lampiran 6 Surat Ijin Identifikasi. ... 71
Lampiran 7 Surat Keterangan Identifikasi ... 72
Lampiran 8 Surat Pemberitahuan Kepala Kehutanan... 73
Lampiran 9 Surat Pemberitahuan Kepala Kampung Gimikya Kabupaten Mappi Papua ... 74
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Andiani, Y. 2008. Usaha pembibitan Anggrek dalam botol (Tehnik In Vitro). Pustaka baru press. Yogyakarta
Benyamin. 2004. Eksplorasi Jenis-jenis Anggrek Epifit pada Kawasan Hutan Desa Isenebuai dan Yomakan Pulau Rumberpon. Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua. Manokwari. Journal Online
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2010. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Departemen Pendidikan Nasional.
Efendi, W. 2013. Studi Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku di Kawasan Wisata Coban Rondo Kabupaten Malang. FKIP. UMM: Malang. Journal online
Euisnovitasari. 2011. Gambar Morfologi Anggrek. www.euisnovitasari.com/ morphology anggrek
Fachrul, M. F. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta
Gunawan. W. L. 1991. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta
Hani. 2008. Pemanfaatan Jurnal Elektronik sebagai Sumber BelajarMahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta. Fakutas Adab Universitas IslamNegeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. Journal online
Heddy, S. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan Komunitas. Rajawali pers. Jakarta.
Jaedun, A. 2010. Makalah Penelitian Pengembangan. Fakultas Teknik UNY: Yogyakarta. Journal online
Karttohadiprodjo S, N & Prabowo G. 2009. Asyiknya Memelihara Anggrek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kartikasari, dkk. 2012. Ekologi Papua Seri Ekologi Indonesia, Jilid VI. Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conservation International. Jakarta
Kesaulija, S, dkk. 2003. Eksplorasi Jenis-jenis Anggrek pada Kawasan Hutan Mangrove Oransbari Kabupaten Manokwari. Fakultas Kehutanan UNIPA: Manokwari.
Lekitoo, 2010. Kekayaan, Pelestarian, dan Pemanfaatan Jenis Flora di tanah Papua. Fakultas Kehutanan UNIPA: Manokwari.
xv
Lembaga Biologi Nasional. 1976. Buku Identifikasi Anggrek Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Bogor. Bogor
Limartha P. ingelia, 1979. Anggrek :Budidaya dan Pengembangannya. Lembaga Penelitian Holtikultural, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dept Pertanian. Jakarta selatan.
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan .Remaja RosdakaryaMunifah. Bandung
Munawaroh. 2011. Eksplorasi Tumbuhan Anggrek di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Pusat Koservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor: UNY. Journal online
Nugroho. 2013. Optimalisasi Pemanfaatan cagar alam Ulolanang Kecubung sebagai sumber belajar keanekaragaman hayati. Semarang: IKIP PGRI Semarang. Journal online
Panjaitan, F. 2012. inve ntarisasi jenis-jenis anggrek di samosir utara kabupaten samosir, provinsi sumatera utara (Studi Kasus Kecamatan Ron ggurnihuta dan Kecamatan Simanindo). Sumatera: Fak pertanian studi kehutanan universitas Sumatera Utara
Prasetyo B,L& Zulkifli. 2009. Anggrek Alam: Warisan Alam yang Perlu Dilestarikan. Journal online
Puspitaningtyas. 2007. Inventarisasi Anggrek dan Inangnya di Taman Nasional Meru Betiri-Jawa Timur. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. Journal online
Puspitaningtyas. 2004. Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. Journal online Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka cipta. Jakarta
Sadili A. 2013. Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Tau Lumbis, Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur: Sebagai Indikator Terhadap Kondisi Kawasan. Kalimantan. Journal online
Sarwono B, 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. AgroMedia Pustaka. Jakarta
Septianingrum, V. 2012. Keanekaragaman buah pada tanaman buah naga (Hylocereus sp) di agrowisata kusuma wanadri sebagai bahan ajar materi keanekaragam hayati dalam bentuk modul untuk siswa SMA kelas X. yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. Jounal online
Sudjana, N. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
xvi
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Sutedjo, B. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. Lpp. Journal online
Suyitno, I. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sulistiarini D & Djarwaningsih T. 2009. Keanekaragaman jenis-jenis anggrek kepulauan karimunjawa.Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia. Jakarta 10 (2): 167-172 Journal online
Soedjono & Soetijoso. 1991. Kerajinan Usaha Tanaman Anggrek. Angkasa. Bandung
Soetopo L, 2009. Keanekaragaman dan Pelestarian Tanaman Anggrek.. Citra Malang
Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi Komunitas. Usaha Nasional. Surabaya
Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tangara N. 2013. Jenis - jenis anggrek epifit pada kawasan hutan bremi distrik manokwari utara. Journal Online
Tirta, I dkk. 2004. Inventarisasi dan Eksplorasi Anggrek Dendrobium di Kawasan Hutan Seturan, Malinau-Kalimantan Timur. UPT Balai Konservasi Tumbuhan. Bali. Journal Online
Wisnugroho. 1998. Asosiasi antara Jenis-jenis Anggrek Epifit dengan Pohon Inang pada kawasan Hutan Wanmori Oransbari Kabupaten Daerah Tingkat II Manokwari. Manokwari: Fakultas Pertanian Universitas Cendrawasih Manokwari. Journal Online
1
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa
flora dan fauna yang sebagian besar terdapat pada hutan tropis. Hutan tropis
Indonesia merupakan salah satu hutan alam tropika basah terbesar dan terkaya
akan keragaman flora dan fauna. Sekitar 25.000 – 30.000 jenis (spesies)
tumbuhan berbunga dan berbiji terdapat pada hutan alam Indonesia dan
sekitar 4.000 jenis berupa pohon yakni tumbuhan berkayu (Lekitoo, 2010).
Menurut Sastrapradja dkk (1989) dalam Lekitoo (2010) Keragaman flora lainnya
pada hutan tropis Indonesia adalah lumut, ganggang, paku-pakuan, epifit, palem,
anggrek, bambu dan tumbuhan bawah. Kekayaan tersebut disebabkan oleh
biogeografi Indonesia yang membentang diantara 2 kawasan biografi utama yaitu
Indomalaya dan Australasia. Sebaran hutan tropis di Indonesia terdapat di
Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Utara, Maluku Utara, dan Papua.
Pulau Papua adalah Pulau terbesar kedua dalam wilayah Republik
Indonesia setelah Pulau Kalimantan dan merupakan provinsi dengan luas daratan
terbesar di Indonesia. Irian jaya (Papua) juga sebagai salah satu propinsi di
Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam, berupa hutan seluas
41.066.000 ha yang menyimpan berbagai keanekaragaman hayati baik flora dan
2
sepanjang tahun serta tidak memiliki perubahan musiman yang ekstrim, sehingga
sebagian besar flora dan faunanya terdapat dalam jumlah yang melimpah.
Keadaan bio-hutan papua tersebut menempatkan papua dengan keanekaragaman
flora dan fauna hutannya yang bersifat endemik dan melimpah (Wisnugroho,
1998). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Lekitoo, 2010) data Sumber
daya alam pada hutan papua diantaranya beberapa jenis tumbuhan berkayu
endemik terbatas dan luas di tanah Papua: Diospyros papuana; Alstonia beatricis;
Campthostemon schultzii; Intsia acuminata; Eucalyptus pelita; Avicennia eucalyptifolia dan beberapa jenis tumbuhan non kayu endemik terbatas dan luas di
tanah Papua: Borassus heineanus; Buah merah (Pandanus browsimus); Sararanga sinuoas; Sommieria leucophylla; Mucuna novoguinensis; Anggrek
(Grammatophyllum speciosum). Tanaman anggrek khususnya yang ada di Papua
memiliki banyak ragam jenisnya.
Tanaman anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu family yang
sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak
kurang dari 25.000 spesies (Gunawan, 1991). Bentuk dan sifat-sifatnya yang
sangat bervariasi dan unik, serta jumlahnya yang besar ini, menyebabkan tanaman
anggrek termasuk kelompok tanaman tersendiri (Limartha, 1979). Seperti halnya
kelompok tumbuhan tinggi lainnya, anggrek lebih banyak tumbuh di daerah tropis
dengan persebaran yang berbeda. Beberapa jenis diketahui mampu tumbuh dan
berkembang pada daerah dataran rendah sampai ke dataran tinggi. Dilaporkan
bahwa keanekaragaman jenis anggrek tertinggi terdapat pada ketinggian 500-2000
3
yang penting dari New Guinea, meliputi 2.700 jenis lebih (Milliar,1978 dalam
Kesaulija,2003).
Wilayah Propinsi Papua yang luas dan sulit untuk dijangkau menyebabkan
keberadaan anggrek belum dapat semua teridentifikasi. Salah satu hutan tropis
yang ada di Papua terletak pada Kabupaten Mappi yaitu Hutan Gimikya. Hutan
tersebut memiliki areal seluas 157,85 . Hutan Gimikya sendiri mempunyai
kekayaan sumber daya alam yang tak terkira nilainya baik flora maupun faunanya.
Salah satu kekayaan alam yang ada di hutan ini yaitu tanaman anggrek. Tanaman
anggrek pada hutan tersebut belum pernah dilakukan penelitian sehingga perlu
diteliti dengan mendeskripsikan dan mendokumentasikan spesies anggrek. Agar
spesies anggrek pada hutan tersebut dapat diketahui dan dilestarikan
keberadaannya.
Keanekaragaman anggrek pada Hutan Gimikya merupakan sumberdaya
hayati yang menarik untuk dipelajari dan dikaji dalam suatu ilmu yaitu biologi.
Belajar biologi merupakan suatu kegiatan yang mengungkap rahasia alam yang
berkaitan dengan makhluk hidup. Salah satu materi biologi yaitu keanekaragaman
hayati, pada proses pembelajarannya tidak harus selalu dengan membaca dan
menghafal, tidak pula sekedar interaksi komunikasi dan materi dari guru kepada
siswa (transfer of knowledge). Pembelajaran biologi harus dapat menciptakan
interaksi langsung antara siswa dengan objek belajar yang dipelajari yaitu
lingkungan. Bedasarkan hasil penelitian Nugroho (2013) bahwa dapat
memanfaatkan lingkungan yaitu cagar alam Ulolanang Kecubung dan hasil
4
adanya keanekaragaman buah pada tanaman buah naga (Hylocereus sp) di
agrowisata kusuma wanadri yang dijadikan sebagai sumber belajar pada materi
keanekaragam hayati. Sehingga keanekaragaman anggek pada Hutan Gimikya
dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar biologi yang menarik untuk
materi keanekaragaman hayati yang memanfaatkan lingkungan dan dapat
dijadikan penunjang pembelajaran biologi di Sekolah.
Berdasarkan berbagai alasan di atas perlu dilakukan penelitian mengenai
“Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek pada Kawasan Hutan Gimikya
Kabupaten Mappi Papua sebagai Sumber Belajar Materi Keanekaragaman Hayati” agar masyarakat mengetahui bahwasannya Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman anggrek yang sangat banyak
dan perlu untuk dijaga kelestariannya agar tidak mengalami kepunahan serta hasil
dari eksplorasi anggrek pada Hutan Gimikya berupa Jurnal dapat dijadikan
sebagai sumber belajar biologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut muncul rumusan masalah yaitu:
1. Apa saja spesies anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya
Kabupaten Mappi Papua?
2. Bagaimana keanekaragaman anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan
Gimikya Kabupaten Mappi Papua?
3. Bagaimana hasil penelitian ini dikembangkan menjadi sumber belajar
5
1.3 Tujuan
Tujuan utama penelitian ini adalah:
1. Mengetahui spesies anggrek yang terdapat pada Kawasan Hutan Gimikya
Kabupaten Mappi Papua.
2. Mengetahui keanekaragaman anggrek pada Hutan Gimikya Kabupaten
Mappi Papua sebagai bahan ajar materi keanekaragaman hayati.
3. Hasil penelitian ini untuk dikembangkan menjadi sumber belajar biologi
SMA kelas X melalui analisis KD, silabus dan RPP pada materi
pembelajaran Keanekaragaman Hayati dan pembuatan bahan ajar jurnal.
1.4Manfaat
1. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini dapat menyumbangkan
pengetahuan tentang Keanekaragaman Anggrek di Papua sehingga dapat
dijadikan referensi sebagai sumber belajar biologi materi Keanekaragaman
Hayati dan dijadikan data keanekaragaman dan kelimpahan anggrek di
Papua.
2. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan terkait dengan
eksplorasi keanekaragaman Anggrek dan dapat digunakan sebagai bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan
topik ini.
1.5 Definisi Istilah
1. Eksplorasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyelidiki
6
2. Keanekaragaman hayati merupakan bermacam-macam atau beragam jenis
keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas
variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
3. Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki bunga indah serta dapat
bertahan lama.
4. Sumber Belajar merupakan tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang memiliki informasi dan dapat digunakan sebagai wahana
bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
1.6 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang akan telah ditetapkan,
maka dibuat batasan masalah yang meliputi:
1. Keanekaragaman spesies anggrek diperoleh berdasarkan spesies tanaman
anggrek yang ditemukan didalam plot-plot penelitian yang dibuat di Hutan
Gimikya Kabupaten Mappi Papua.
2. Data penunjang berupa jenis pohon inang dan foto/gambar kawasan hutan
Gimikya Kabupaten Mappi Papua.
3. Hasil eksplorasi anggrek pada hutan Gimikya Kabupaten Mappi
digunakan untuk menyusun jurnal sebagai sumber belajar materi