• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM ARANG SEKAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM ARANG SEKAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM ARANG SEKAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

DIAN SHOFHATIN HUMAIDAH 201010070311089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM ARANG SEKAM TERHADAP BERAT BASAH JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh:

Dian Shofhatin Humaidah 201010070311089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya

dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang

tersusun kokoh

(Tafsir QS. As-saff: 5)

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila engkau telah

selesai (dari sesuatu urusan), teteplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Tafsir QS. Al-Insyirah: 94)

Perjuangan Tanpa Menyerah adalah Jalan Menuju Kesuksesan

Karya yang telah kuselesaikan dengan semangat, kesabaran, dan tetesan air mata ini kupersembahkan kepada:

Kedua orangtuaku

Ibunda, Ibunda, Ibunda Yulia Kurniawati, S.Pd dan Ayahanda Drs. Nadlir Ihsan, M.A sebagai wujud baktiku Terimakasih atas segala do’a, motivasi, perjuangan yang tak kenal lelah hingga sama sekalii tidak akan pernah bisa aku balas, dan doa yang senantiasa selalu dipanjatkan

kepada Allah SWT untuk aku anakmu hingga aku bisa

menyelesaikan study ini dengan semluruh kemampuan dan perjuanganku

kedua saudara kembarku tersayang kakak Ayu Noviana RS dan Ayunoviani RS serta para saahabatku Lysa Ulfa Karina dan Atia Yulfianita serta Sumitro Bagus Arianta Nugraha yang

senantiasa menjadi teman dekat yang selalu membantu, motivasiku untuk sabar dan tetap berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Aku Ucapkan………

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis

mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam Arang Sekam terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) sebagai Sumber Belajar Biologi” Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, informasi,

bimbingan dan juga do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Poncojari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen

Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan

bimbingan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

4. Ibu Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan bimbingan kepada penulis

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Husamah, S.Pd, M.Pd selaku Dosen yang telah banyak meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang dalam

(8)

viii

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan.

7. Bapak Wardi, ibu Illa dan kakak-kakak yang berada di Laboratorium

Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang yang

telah membantu proses penelitian

8. Sahabat-sahabatku Atia, Lysa, Novit, Indri, Anik dan Dimas serta seluruh

keluarga besar Biologi angkatan 2010 khususnya Biologi kelas B,

Teman-teman kos 3B 68 serta semua pihak yang selalu membantuku dalam

mengerjakan tugas akhir ini dan memberi semangat serta doa selama

bimbingan dan ujianku.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan kepada saya selama ini, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 10 November 2014

Penulis,

(9)

xi

2.1.1 Klasifikasi Jamur Tiram Putih... 10

2.1.2 Siklus Hidup Jamur Tiram Putih... 12

2.1.3 Kandungan Jamur Tiram Putih ... 13

2.1.4 Manfaat Jamur Tiram Putih... 14

(10)

xii

2.6 Tinjauan tentang Sumber Belajar ... 22

2.6.1 Pengertian Sumber Belajar ... 22

2.6.2 Pengembangan Sumber Belajar Biologi ... 23

2.6.3 Jenis-jenis Sumber Belajar Biologi ... 24

2.6.4 Kriteria Sumber Belajar ... 26

2.6.5 Pemilihan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 27

2.6.6 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 27

2.5.7 Langkah-langkah Penulisan Jurnal... 29

2.7 Kerangka Konsep ... 30

3.4 Jenis dan Definisi Operasional Variabel ... 37

3.4.1 Jenis Variabel ... 37

3.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.5 Prosedur Penelitian... 38

3.5.1 Alat dan Bahan... 38

3.5.2 Cara Pembuatan Jamur Tiram... 38

3.5.3 Kerangka Operasional Penelitian... 43

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 45

3.7 Metode Analisis Data... . 46

3.6 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berat Basah pada Media Tanam Arang Sekam .. 51

4.2 Pembahasan Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam Arang Sekam terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih... .. 56

(11)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan Nutrisi pada Jamur Tiram Putih…... ... 14

2.3 Kandungan Vitamin dan Mineral Jamur Tiram Putih... 14

2.3 Kandungan Gizi Jamur Tiram Putih Segar per 100 Gram ... 14

2.4 komposisi Kimia Kayu Sengon... ... 20

4.1. Berat Basah Jamur Tiram Putih pada Media Arang Sekam dalam Satuan gr ... 51

4.2. Rata – rata Hasil Keseluruhan Panen Berat Basah Jamur Tiram Putih... ... 51

4.3. Uji Normalitas Berat Basah Jamur Tiram Putih menggunakan Media Arang Sekam ... 53

4.4. Uji Homogenitas untuk berat basah jamur tiram menggunakan media arang sekam ... 54

4.5. Uji One Way ANOVA...55

(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.Hasil Data Hasil Uji Pendahuluan... 74 2. Hasil Data Penelitian ... 76 3.Hasil Analisis Data Menggunakan Program SPSS ... 78 4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Peminatan Kelompok

Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Sekolah Menengah Atas

Biologi ... 89 5. Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Mata Pelajaran

Biologi SMA ... 93 6. Silabus Modifikasi dari Silabus Pemerintah Peminatan Matematika dan

(13)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A & Parjimo, H. Budidaya Jamur (jamur kuping, jamur tiram &

Jamur merang). Agromedia Pustaka : Jakarta

Astutik, Isri. 2013. Identifikasi Tanaman Obat Keluarga Di Desa Kangean

Sumenep Madura. Skripsi, Universitas Muhammdiyah Malang.WHO,

2003. Traditional medicin,

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs134/en/, diakses 15 Februari 2014.

Bakri, 2008. Komponen kimia dan fisik abu sekam padi sebagai SCM untuk

pembuatan komposit semen. Jurnal Perennial, 1 (5) : 9-14.

Balai Penelitian Pasca Panen. 2001. Peluang Agribisnis Arang Sekam.

Jakarta.

Darliana, Ina. 2013. Pengaruh Penambahan Bekatul dan Limbah Ampas

Tahu Untuk Media Pertumbuhandan Produksi Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus). Karya Ilmiah, Jurusan Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Bandung Raya.

Direktorat pembinaan SMA . 2010. Juknis pengembangan bahan ajar, .hal

27.

Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta : Kanisius.

Fajar, Ana Khomsatul. 2009. Kandungan Kalsium dan Fosfor Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreatus) yang Ditumbuhkan Pada Berbagai Jenis

Media. Skripsi,Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. IKIP PGRI Semarang.

Ginting, Alan Randall, Herlina, Ninuk, Tyasmoro. 2013. Studi Pertumbuhan

dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media

Tumbuh Gergaji Kayu Sengon dan Bagas Tebu. Jurnal Produksi

Tanaman, 1 (2) : 17-23.

Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar

Swadaya

Harlistaria, Meta Fitri, Wigniyanto. 2009.Analisis Kelayakan Teknis dan

Finansial Produksi Sosis Jamur Tiram Pada Skala Industri Kecil

(Studi Kasus Di Budidaya Jamur Tiram “Wahyu” Di Kota Mojokerto). Jurnal Industria, 1 (2) : 105-114.

(14)

xvi

Hayyuningtias,Dian Risma Wati, dkk. 2009. Perbedaan Kandungan Protein,

Zat Besi, dan Daya Terima Pada Pembuatan Bakso dengan

Perbandingan Jamur Tiram (Pleurotus Sp) dan Daging Sapi Yang

Berbeda. Jurnal Kesehatan, 2 (1) : 1-10.

Hidayah, Fadilatul. 2013. Pengaruh Campuran Media Tanam Serbuk Sabut

Kelapa dan Ampas Tahu Terhada Diameter Tudung Berat Basah

Jamur Tiram. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan

IlmuPengetahuan, Program Pendidikan Biologi Sekolah IKIP PGRI

Semarang, Semarang.

Ismail, M. S. and Waliuddin, A. M. 1996. Effect of Rice Husk Ash on

High Strength Concrete. Construction and Building Materials. 10

(1): 521 – 526.

Kirana, Pradita. 2012. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk

Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Jamur Tiram

(Pleurotus ostreatus). Jurnal Program S1 Biologi Departemen

Biologi, Universitas Erlangga.

Kuswytasari, N.D & Astuti, H.K. 2013. Efektivitas Pertumbuhan Jamur

Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Media Kayu Sengon

(Paraserianthes falcataria) dan Sabut Kelapa (Cocos nucifera).

Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2 (2) :144-148.

Maulana, Erlina. 2012. Panen Jamur Tiap Musim. Lily Pusbliser :

Yogjakarta.

Masanto, R & Syaifudin, M. 2011. Kiat Sukses Budidaya Jamur Tiram. PT.

Citra Aji Parama : Yogjakarta.

Nugraha, Tatang. 2013. Kiat Sukses Budidaya Jamur Tiram. Yrama Widya :

Bandung.

Nurbaity, Anne, Setiawan, Ade, Mulyani, Ovianti. 2011. Efektivitas Araang

Sekam sebagai Bahan PembawaPupuk Hayati Mikoriza Arbuskula

pada Produksi Sorgum. Jurnal Agrinimal, 1 (1) : 1-6.

Prastowo, Andi. 2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar

Inovatif.Yogjakarta : Penerbit Diva Press.

Rahayu, Ucu & Winarni, Inggit. 2012. Pengaruh Formulasi Media Tanam

(15)

xvii

Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Matematika, sains, dan Teknologi,

2 (2) : 20-27.

Rohani, Ahmad, HM, M.Pd. 2004. Pengolalaan Pengajaran. Rineka Cipta :

Jakarta.

Rofieq, A. 2007. Metodologi Penelitian. Modul Mahasiswa Biologi.

Universitas Muhammadiyah Malang.

Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Sari, Janti Marchela. 2012. Pengolaan Sampah Di TPA Piyungan Sebagai

Sumber Belajar Dalam Bentuk Modul Pengayaan Materi Pelestarian

Lingkungan Bagi Sswa SMA Kelas X Semester II. Skripsi.Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Negeri

Sitepu, BP. 2008. Pengembangan Sumber BelajarGuru besar Universitas

Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, 11 (7) : 79-92.

Soenanto, Hardi. 2000. Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha. Aneka

Ilmu : Semarang.Yogjakarta. Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya

Pertanian, Malang.

Soemeinaboedhy, I Nyoman & Tejowulan, R. Sri. 2007. Pemanfaatan

Berbagai Macam Arang sebagai Sumber Unsur Hara P dan K serta

sebagai Pembenah Tanah. Jurnal Agroteksos, 17 (2) : 11-122.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta

Sumarsih, Sri & Riyati, Rati. Pengaruh Perbandinagan Bagas dan Blotong

Terhadap Pertumbuhan dan ProduksiJamur Tiram Putih (Pleurotus

ostreatus). Jurnal Ilmiah Agrevet, 1 (2) : 1-10.

Suriawiria, H Unus. 2000. Sukses Beragrobisnis Jamur Kayu. Jakarta :

PT.Penerbit Swadaya.

UNHAS, Keputusan Direktur PPs. 2012. Pedoman Penulisan Artikel atau

Jurnal Penelitian (Ilmiah). Artikel, No. 308.

Yanuati, A.N.T. 2007. Kajian Perbedaan Komposisi Media Tanam Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus).

Skripsi, Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (daging, ikan, dan

susu) dan nabati (tahu dan tempe). Protein hewani memiliki komposisi protein

yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Namun, di Indonesia konsumsi

protein hewani tergolong tinggi akan tetapi daya beli masyarakat masih rendah

(Ginting,dkk. 2013). Menurut Badan Pusat Statistik (2013), diperoleh data bahwa

konsumsi protein hewani di Indonesia tahun 2013 yaitupada daging 2,38% dan

ikan 7,56% lebih tinggi dibanding konsumsi protein nabati yaitu 2,31%.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan

kebutuhan protein serta sebagai alternatif pengganti protein hewani yaitu dengan

meningkatkan konsumsi terhadap protein nabati misalnya jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus). Jamur tiram putih merupakan sumber protein nabati yang

memiliki daya cerna tinggi dan harga yang relatif murah dibandingkan dengan

harga protein hewani. Menurut Hidayah (2013) jamur tiram putih (Pleorotus

ostreatus) dapat dikembangkan sebagai diversifikasi bahan pangan dan sumber

kebutuhan protein nabati.

Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur kayu yang

mempunyai prospek baik karena kandungan gizi protein nabatinya cukup tinggi.

Dari hasil penelitian, rata-rata jamur tiram mengandung protein19-35% lebih

(17)

2

pada jamur tiram putih ialah lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan vitamin

(Kuswytasari & Astuti, 2013). Kandungan lemak jamur tiram relatif lebih sedikit

dibadingkan jamur kayu lainnya. Oleh sebab itu mengkonsumsi jamur tiram putih

merupakan salah satu usaha perbaikan gizi kesehatan (Harlistaria, dkk. 2009).

Jamur tiram putih mulai banyak diminati oleh masyarakat Indonesia karena

rasanya yang lezat (Sumarsih & Riyati, 2002). Beberapa jenis jamur dapat

dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan dan obat. Akan tetapi, jamur

termasuk bahan pangan yang mudah rusak (Hayyuningsih, dkk.2009). Pada skala

besar jamur tiram putih dapat dipergunakan sebagai peluang usaha yang kemudian

dapat dijual kembali.

Jamur tiram putih mulai dibudidayakan pada tahun 1900 di Indonesia

(Gunawan, 2000). Banyak eksportir yang masih menunggu dari petaninya

sendiri, hal ini disebabkan karena budidaya jamur ini belum memasyarakat.

Pengetahuan tentang jamur sendiri masih kurang dan belum tersosialisasi

penyebaranya di kawasan Indonesia. Kebutuhanjamur di dalam negeri masih

cukup tinggi, apalagi didukung dengan banyaknya turis asing yang dating

mengkonsumsi jamur sebagai santapan sehari –hari. Pasar jamur masih sangat

potensial selain dikonsumsi didalam negeri untuk memenuhi kebutuhanekspor

(Harlistaria,dkk, 2009).

Permintaan jamur sudah mulai menyebar di Negara-negaraluar mencapai 6

juta kg/tahun. Peluang pasar jamur tiram saat ini cukup tinggi, kebutuhan pasar

lokal sekitar 35% dan pasar luar negeri 65% (Maulana, 2012). Tingkat konsumsi

(18)

3

pasar swalayan maupun di pasar tradisional jamur tiram masih cukup langka. Hal

ini membuktikan budidaya belum dilakukan secara maksimal. Jumlah produksi

masih terbatas disebabkan para pengusaha dan petani jamur belum mengetahui

secara mendalam mengenai teknik budidaya jamur tiram ( Soenanto, 2000)

Sesuai dengan perkembangan teknologi jamur tiram putih mulai

dibudidayakan secara besar–besaran dengan metode rekayasa teknologi yaitu

penanaman jamur dengan berbagai macam media tanam. Media tanam dapat

meningkatkan nutrisi pada jamur terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon

(C), serta nitrogen (N). Suhu, air, pH, kelembapan, dan intensitas cahaya

matahari merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur pada media

tanam.

Komposisi media sangat perlu diperhatikan dengan baik. Komposisi

merupakan unsur penyusun atau unsur pembentuk suatu pada media. Komposisi

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur. Jamur

bersifat heterotrofik membutuhkan sumber nutrisi dalam bentuk unsur hara seperti

Nitrogen, Fosfor, Sulfur, Karbon, Kalsium, dan unsur hara lainnya. Jamur

menghasilkan sejumlah enzim ekstra-seluler yang dapat mendegradasi senyawa

kompleks yang dapat larut dan kemudian diserap oleh jamur tiram putih sebagai

nutrisi. Media tanam yang biasa digunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangan jamur tiram putih adalah kayu atau serbuk gergaji kayu, dedak

bekatul, tepung jagung, kapur, gypsum, dan TSP.

Namun sejauh ini para petani budidaya jamur belum mengetahui mengenai

(19)

4

limbah mudah didapat dan harganya pun relatif murah. Pemanfaatan media tanam

sebagai nutrisi substrat jamur tiram putih dapat langsung membantu pemerintah

dalam mengatasi masalah limbah.

Limbah merupakan masalah yang cukup serius terutama bila

penanganannya tidak baik karena akan mencemari lingkungan (Sumarsih &

Riyati, 2012). Masalah pencemaran lingkungan makin lama makin komplek dan

memperoleh perhatian yang sangat besar di Negara maju maupun di Negara

berkembang.Seiring meningkatnya produksi makanan dari sector pertanian secara

tidak langsung akan meningkatkan pula limbah pertanian. Melimpahnya limbah

pertanian sering menjadi masalah karena dapat menimbulkan pencemaran

lingkungan. Salah satu limbah yang cukup banyak tersedia di lingkungan sekitar

kita adalah limbah arang sekam padi, ampas tahu,ampas tebu dan lain sebagainya.

Sekam padi merupakan lapisan yang membungkus butiran padi, dan akan

terpisah pada proses penggilingan gabah sehingga menjadi bahan sisa atau limbah

penggilingan. Sekam padi merupakan bahan organik yang berasal dari limbah

pertanian yang mengandung beberapa unsur penting seperti protein kasar,

lemak, serat kasar, karbon, hidrogen, oksigen dan silika (Balai Penelitian

Pascapanen Pertanian, 2001). Limbah pertanian ini menimbulkan gangguan di

masyarakat karena menumpuknya sekam padi yang tertimbun dan menjadi

sampah.

Limbah pertanian sekam dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi media

pertumbuhan tanaman budidaya seperti jamur tiram putih. Akan tetapi di dalam

(20)

5

unsur hara yang terdapat dalam sekam yang telah diarangkan berupa

fosfor,kalium, kalsium, dan karbon memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik

(Fajar, 2009).Arang sekam lebih baik dibanding sekam padi, karena arang sekam

sudah mengalami pembakaran yang bisa menghilangkan bibit penyakit atau hama

yang mungkin saja terikut.Sehingga memberikan hasil yang lebih baik dan

diharapkan mampu meningkatkan jumlah produksi berat basah jamur tiram putih.

Obyek serta persoalan-persoalan biologi banyak ditemukan disekitar kita,

hal ini sangatlah baik bila dijadikan sebagai sumber belajar biologi. Dilihat dari

sektor pendidikan pengembangan media tanam untuk jamur tiram putih dapat

diterapkan sebagai sumber belajar SMA kelas X pada materi fungi. Pada

penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai

pengelolaan limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi media tanam jamur

tiram putih. Pengembangan kreatifitas guru dalam hal mengajar merupakan salah

satu factor penting berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (Astutik, 2013).

Peneliti akan membuat Jurnal Penelitian yang akan menjadi sumber belajar untuk

siswa. Menurut Rohani (2004), sumber belajar adalah guru dan bahan-bahan

pelajaran atau bahan pengajaran baik buku-buku bacaan dan semacamnya baik

dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung serta dapat melengkapi

peserta didik pada saat proses pengajaran berlangsung.

Sehubungan dengan ini perlu diadakan penelitian mengenai budidaya jamu

tiram putih dengan berbagai komposisi media tanam arang sekam yang paling

efektif dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap berat basah denganbiaya

(21)

6

tiram putih perlu kiranya untuk memanfaatkan penelitian ini. Penelitian ini juga

dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan pada materi pembelajaran yang

terkait. Oleh sebab itu saya mengambil judul penelitian mengenai “Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam Arang Sekam terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka disusun rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Adakah pengaruh berbagai komposisi media tanam pokok dan arang

sekam tehadap berat basah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)?

2. Berapakah konsentrasi yang paling optimal dari komposisi media tanam

pokok dan arang sekam terhadap berat basah jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus)?

3. Bagaimanakah bentuk pengembangan dari hasil penelitian pengaruh

berbagai komposisi media tanam pokok dan arang sekam terhadap berat

basah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) sebagai sumber belajar

biologi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi media tanam pokok dan

(22)

7

2. Untuk mengetahui konsentrasi yang paling optimal dari komposisi media

tanam pokok dan arang sekam terhadap berat basah jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus).

3. Untuk mengidentifikasi pemanfaatan hasil penelitian pengaruh berbagai

komposisi media tanam arang sekam tehadap berat basah jamur tiram

putih (Pleurotus ostreatus) sebagai sumber belajar biologi SMA mengenai

materi fungi.

1.4Manfaat Penelitian 1. Teoritis :

a. Menambah khasanah keilmuwan bagi penulis mengenai pengetahuan

pengaruh pemberian berbagai macam komposisi media tanam pokok dan

arang sekam terhadap berat basah jamur tiram putih(Pleurotus ostreatus)

serta menjadi bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang berminat tentang

objek penelitian ini.

b. Memberikan tambahan sumber belajar biologi berupa jurnal penelitian yang

dapat berguna oleh siswa-siswi SMA kelas X mengenai materi

pengelompokkan makhluk hidup.

(23)

8

a. Agar dapat digunakan sebagai bahan ajar mengenai teknik penanaman dan

pemeliharaan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan komposisi

media tanam pokok dan arang sekam yang paling efektif.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai teknik penanaman

jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan berbagai komposisi media

tanam pokok dan arang sekamyang paling efektif.

1.4 Batasan Masalah

1. Penelitian ini juga menggunakan berbagai macam komposisi media tanam

pokok dan arang sekam jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) diantaranya

arang sekam padi sebagai perlakuan sedangkan serbuk gergaji dan dedak

bekatul sebagai kontrol.

2. Komposisi penelitian media tanam arang sekam adalah 40%, 30%, 20%, 10%,

dan 0%.

3. Hal-hal yang akan ditelitii adalah berat basah jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) dengan berbagai komposisi media tanam yaitu menggunakan arang

sekam.

4. Materi biologi yang digunakan untuk pengembangan sumber belajar biologi

dari penelitian ini yaitu materi jamur (fungi) terdapat pada kelas X semester

1 materi jamur (fungi) terdapat pada Kompetensi Inti, yaitu 4.Mengolah,

menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

(24)

9

pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam

bentuk laporan tertulis.

1.5 Definisi Istilah

a. Jamur Tiram Putih adalah jamur yang memiliki bentuk samping atau

menyamping antara tangkai dengan tudung dan merupakan salah satu jenis

jamur kayu yang mempunyai prospek baik karena kandungan gizi protein

nabatinya cukup tinggi.

b. Komposisi merupakan unsur penyusun atau unsur pembentuk suatu media.

Komposisi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan

jamur.

c. Media atau bahan merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman,

baik berupa tanah maupun non tanah serta berfungsi sebagai tempat tumbuh

akar tanaman dan tempat penyedia unsure hara bagi tanaman.

d. Berat basah merupakan total berat tanaman yang menunjukkan hasil

aktivitas metabolic tanaman (Salisbury dan Ross, 1995).

e. Arang sekam padi merupakan bahan organik yang berasal dari limbah

pertanian yang mengandung beberapa unsur penting seperti protein kasar,

lemak, serat kasar, karbon, hidrogen, oksigen dan silika (Balai Penelitian

Pasca PanenPertanian, 2001).

f. Menurut Rohani (2004), sumber belajar adalah guru dan bahan-bahan pelajaran

atau bahan pengajaran baik buku-buku bacaan dan semacamnya baik

dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung serta dapat melengkapi

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang dinamika kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep

Serangga yang paling efektif untuk penyerbukan tanaman kelapa sawit adalah Elaeidobius kamerunicus dan E.. Penurunan populasi

penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang bentuk negara dan pemerintahan yang sesuai dengan UUD NRI tahun 1945

[r]

with mass m to produce the acceleration is a vector in the same direction, F = ma according to Newton's second law; in this case, F is called the centripetal force...

Yang pertama Tuhan Yang Maha Esa ALLOH SWT, yang memberikan izin, hidayah serta kesabaran kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini, Alhamdulillah ENGKAU telah mengabulkan

Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu kebijakan alokasi aset memiliki pengaruh

Hipotesis yang menyatakan bahwa karakteristik internal mahasiswa dan faktor eksternal berhubungan dengan tingkat pengetahuan mahasiswa UPBJJ-UT Banda Aceh tentang