1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era yang modern seperti saat ini, banyak perubahan yang terjadi jika dibandingkan dengan abad yang lalu. Salah satu perubahan itu tampak pada kemajuan biomedis yang mengubah pola penyakit dibanyak negara di dunia, tidak ada lagi penyakit menular seperti TBC, kolera, rubella, dan cacar sebagai faktor utama kematian.Sebaliknya, penyebab utama adalah penyakit tidak menular (noncommunicable disease) seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes, dan penyakit paru-paru kronis telah mengambil alih sebagai penyebab kematian utama di dunia (Stough, Saklofske, & Parker, 2009: 191; WHO, 2013).
Salah satu penyebab faktor utama untuk penyakit kardiovaskuler adalah hipertensi atau lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi, hipertensi sebagai kondisi kronis berkontribusi utama pada penyakit lain dan disabilitas. Menurut World Health Organisation (WHO, 2013) prevalensi kematian akibat komplikasi hipertensi
mencapai 9,4 juta kematian, dan prevalensi orang dewasa berusia ≥25 tahun yang
2
Indonesia merupakan negara dengan kasus hipertensi mencapai 26,5% secara keseluruhan dan termasuk dalam 10 besar kasus kronis yang tidak menular. Pada daerah Jawa Timur kususnya, kasus hipertensi mencapai 26,2% dari total kasus yang dilaporkan (Riskesdas, 2013). Selain itu berdasarkan laporan rumah sakit Jawa Timur tahun 2012, hipertensi termasuk 10 penyakit rawat jalan di RS tipe B dengan 112.583 kasus pada 24 rumah sakit, diikuti RS tipe C dan D dengan 42.212 dan 3.301 kasus masing-masing, dan menjadi 10 besar kasus penyakit rawat inap di RS tipe A dan C dengan 12.590 dan 7.355 kasus masing-masing (Dinkes, 2013).
Tekanan darah tinggi sebagai kondisi kronis yang berkontribusi utama pada penyakit dan disabilitas yang dapat secara kompleks mempengaruhi faktor biologis, psikologis, dan sosial (Stough, Saklofske, & Parker, 2009: 191). Menurut studi dari Soni dan Theodorou, perubahan tersebutdapat disebabkan melalui komplikasi penyakit, kekhawatiran diagnosis, efek samping dari obat antihipertensi, kecemasan, dan depresi (Soni, Porter, Lash, & Unruh, 2010: e17; Theodorou, Kaitelidou, Galanis, Middleton, Theodorou, & Stafylas, et al, 2011:407). Fayers dan Machin(2007:9) menambahkan, bahwa perubahan tersebut juga dapat diartikan sebagai pengalaman stres psikologis yang dikaitkan dengan beberapa aspek persepsi individu, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Berdasarkan WHO, kualitas hidup diartikan sebagai “persepsi individu dari posisi mereka dalam kehidupan dalam konteks nilai dan sistem budaya dimana mereka tinggal, dan dalam
hubungannya dengan tujuan, harapan, standard dan kekhawatiran” (Li, Kay, &
3
ketentuan kesehatan dan uji klinis lebih sering disebut Health-related quality of life
(HRQoL) untuk membedakan dalam arti yg lebih umum dan menghilangkan ambiguitas (Fayers & Machin, 2007: 4).
Menurut penelitian Theodorou, et al (2011: 407), penyakit kardiovaskuler dan hipertensi dapat memiliki dampak yang signifikan pada HRQoL pasien.Penelitian ini mengkaji kualitas hidup pasien menggunakan kuisioner EQ-5D (EuroQol-5 Dimensions) dengan berfokus pada 5 demensi, yaitu mobilitas, perawatan diri, aktivitas rutinitas, nyeri/ ketidaknyamanan, dan kecemasan/ depresi.Pada hasil kesimpulan, hipertensi memiliki sedikit hubungan dengan kegiatan fisik dan mobilitas, tetapi lebih berhubungan lebih kuat dengan kecemasan dan depresi. Menurut penelitian Trevisol,
et al (2012: 374), berdasarkan hasil yang dikumpulkan menggunakan kuisioner SF-12 (Short Form Health Survey) yang berfokus pada 2 aspek, yaitu dari segi fisik (Physical Component Summary/ PCS) dan mental (Mental Component Summary/ MCS), disimpulkan bahwa individu dengan hipertensi memiliki HRQoL yang lebih buruk, terutama ketika menggunakan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah atau anti hipertensi.
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ha, et al (2014), pada 275 pasien hipertensi yang dikaji menggunakan kuisioner WHOQOL-BREF (World Health Organisation Quality of Life) dengan 4 domain, yaitu kesehatan fisik, kesehatan
psikologis, hubungan social, dan kesehatan lingkungan, menghasilkan nilai “mean”
laki-4
laki, menikah, pendidikan yang tinggi, memiliki kegiatan fisik sedang, dan kepatuhan pengobatan dapat meningkatkan atau positif pada HRQoL pasien.
Meskipun banyak perbedaan pada studi yang telah meneliti pasien hipertensi yang dikaitkan dengan kualitas hidupnya, perubahan fisiologis yang kronis seperti hipertensi juga berhubungan denga emosi, stres, dan penyakit yang dapat mempengaruhi sudut pandang, pengalaman, dan koping pada pengalaman stres psikologis yang bereda-beda pada setiap individu (Stough, Saklofske, & Parker, 2009: 191). Perbedaan antara respon emosi, stress, dan penyakit dengan sudut pandang, pengalaman, dan koping dikaitkan dengan personal dan psychosocial resource yang dapat berhubungan dengan kualitas hidup masing-masing pasien hipertensi. Salah satu
personal resource yang dapat mempermudah koping, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup adalah Emotional Intelligence (EI) (Mayer & Salovey, 1997, dalam Rey, et al, 2014: 52).
5
dan meningkatkan HRQoL.Menurut teorinya, kecerdasan emosional mungkin menggunakan efek positif positif pada kesehatan dengan mengurangi efek buruk dari emosi negative yang dipicu oleh penyakit dan aktif mengatasi stres dibandingkan individu dengan EI rendah (Rey, et al, 2014: 53).
Menurut penelitian Rey, et al (2014), pada 62 pasien yang diuji. Penelitian ini mengunakan kuisioner kecerdasan emosional MSCEIT (Mayer Salovey Caruso Emotional Intelligence Test) versi 2.0 yang berfokus pada 4 domain, yaitu perceive emotion, using emotion, understanding emotion, dan managing emotion yang di bandingkan dengan kuisioner kualitas hidup SF-36 yang mencakup 8 domain, yaitu fungsi fisik, peran psikis, peran emosi, nyeri, vitalitas, fungsi social, kesehatan mental, dan kesehatan umum, membuktikan bahwa kemampuan EI dalam pendekatan
psychoeducational bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan HRQoL pasien.
Hipertensi dalam kaitannya dengan emosional dihubungkan dengan aktivitas oleh
6
mensekresikan Corticotropin Releasing Factor (CRF) dan Adrenocorticotropin (ACTH) dan selanjutnyakorteks adrenal mensekresikan kortisol (Keller-Wood, Shinsako, & Dallman, 1983; Kuhn, 1989; Spieker et al., 2002, dalam Contrada & Baum, 2011:43). Aktivitas HPA dan kortisolinilah menuntut hipotalamus dan amigdala di dalamnya sebagai pengatur perasaan dan emosional utama manusia mengarah pada potensial kearah faktor-faktor mental dan emosional yang lebih sensitif seperti amarah (Spieker et al., 2002, dalam Contrada & Baum, 2011:43).Selain itu aktivitas hipotalamus dan amigdala merupakan faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada kecerdasan emosional pada manusia (Goleman, 1995: 20-29).
7
menurun setelah lama menderita hipertensi, 7 (100%) pasien mengatakan kurang puas atau menurun dalam kemampuan mereka saat beraktivitas dan bekerja, 4 (57%) pasien merasa cemas dengan penyakitnya yang tidak dapat sembuh sepenuhnya, 1 (14%) pasien mengatakan lingkungannya yang berisik sering memicu gejala hipertensi.
Pasien hipertensi secara kompleks mempengaruhi faktor biologis, psikologis, dan sosial melalui komplikasi, kesadaran diagnosis, efek samping dari obat antihipertensi, kecemasan, dan depresi dapat memepngaruhi kecerdasan emosional yang dikaitkan dengan respon adaptasi dan coping(Stough, Saklofske, & Parker, 2009: 191; Soni, et al, 2010: e17; Theodorou, et al, 2011:407). Dalam pertimbangan teorinya, EI mungkin memainkan peran penting dalam proses adaptasi prilaku dan psikologis terhadap diagnosis penyakit kronis seperti hipertensi dan menjadi penting untuk fungsi efektif dalam meningkatkan HRQoL pasien.Selain itu,dengan meningkatnya prevalensi hipertensi, sehingga menyebabkan ketertarikan peneliti untuk mengetahui kondisi kualitas hidup pasien terkait kesehatan dan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosiona dengan kualitas hidup pasien hipertensi.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas : Bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas pasien hipertensi ?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
8
1.3.2. Tujuan Kusus
1. Mendeskripsikan karakteristikkecerdasan emosional pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang.
2. Mendeskripsikan gambaran kualitas hidup pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang.
3. Menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas hidup pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang.
1.4.Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang penelitian serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan.
2. Bagi Perawat
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan dasar bagi perawat dalam menyusun program pengontrolan hipertensi yang sangat bermanfaat bagi pasien untuk dapat meningkatkan kecerdasan emosional sehingga beradaptasi dengan penyakit hipertensi yang bersifat kronis dan mempengaruhi kualitas hidup.
3. Bagi masyarakat (penderita hipertensi)
9
4. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian diharapkan mampu menambah dan memperkaya referensi konsep atau teori dalam bidang ilmu keperawatan tentang hubungan kecerdasan emosional dan kualitas hidup pada pasien hipertensi.
5. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan pelayanan keperawatan, khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien hipertensi secara komperehensif dan berkualitas, tidak hanya menangani masalah fisik akan tetapi masalah psikologis juga harus lebih diperhatikan terutama hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas hidup pasien hipertensi.
1.5. Keaslian penelitian
Pada penelitian ini, keaslian penelitian diambil berdasarkan 4 studi terbaru yang terbagi 3 studi tentang hipertesi berhubungan dengan kualitas hidup dan 1 studi tentang kualitas hidup berhubungan dengan kecerdasan emosional.
10
2. Trevisol, et al. (2012), berjudul Health-related quality of life is worse inindividuals with hypertension under drugtreatment: results of population-basedstudy. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional study. Sample yang digunakan 1858 lansia yang terdiri dari hipertensi dan non-hipertensi dengan perbandingan 1:3, tehnik yang digunakan adalah proportional sampling. Pengukuran menggunakan kuisioner SF-12 (Short Form Health Survey) yang berfokus pada 2 aspek dan terdiri dari 12 item, yaitu dari segi fisik (Physical Component Summary/ PCS)yang meliputi fungsi fisik, keterbatasan peran fisik, nyeri tubuh dan kesehatan umum dan mental (Mental Component Summary/ MCS) meliputi kesehatan mental, keterbatasan peran emosional, fungsi sosial dan vitalitas. Analisis yang digunakan Pearson’s x²-test dan t-test, pada multivariat analisis menggunakan Complex Samples General LinearModel. Persamaan terletak pada variabelnya yaitu kualitas hidup pasien hipertensi. Perbedaan terletak pada tempat, instrument penelitian, dan analisis penelitian.
3. Ha, et al. (2014), berjudul Quality of life among people living withhypertension in a rural Vietnam Community. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional study. Sample yang digunakan 275 pasien hipertensi dengan tehnik random sampling. Pengukuran kualitas hidup menggunakan kuisioner WHOQOL-BREF (World Health Organisation Quality of Life) dengan 4 domain, yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan social, dan kesehatan lingkungan. Analisis yang digunakan menggunakan t-test dan
11
4. Rey, et al. (2014), berjudul Exploring the Relationship Between EmotionalIntelligence and Health-Related Quality of Lifein Patients with Cancer. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional study. Sampel yang digunakan 62 pasien kanker dengan tehnik incidental sampling. Pengukuran kecerdasan emosional menggunakan kuisioner MSCEIT (Mayer Salovey Caruso Rmotional Intelligence Test) versi 2.0 yang berfokus pada 4 domain, yaitu perceive emotion, using emotion, understanding emotion, dan managing emotion yang di bandingkan dengan kuisioner kualitas hidup SF-36 yang mencakup 8 domain, yaitu fungsi fisik, peran psikis, peran emosi, nyeri, vitalitas, fungsi social, kesehatan mental, dan kesehatan umum. Analisis korelasi yang digunakan Pearson correlations, pada analisis multivariate yang digunakan hierarchical regression analyses. Persamaan pada variabel yaitu kecerdasan emosional dengan kualitas hidup, pendekatan penelitian, dan analisis. Perbedaan terletak pada tempat, instrument penelitian, dan sample. 5. Ardiana, Sahar, dan Gayatri (2010), berjudul Dimensi Kecerdasan Emosional:
Memahami dan Mendukung Emosi Orang Lain Terhadap Prilaku Caring Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Klien. Penelitian ini dilakukan secara diskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional study. Sample yang digunakan 92 perawat dan 92 klien dengan tehnik total sampling pada perawat dan pursposive sampling
pada klien. Pengukuran kecerdasan emosional menggunakan kuisioner adopsi dan modifikasi demensi kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Goleman (2005), terdiri dari 83 pertanyaan. Analisis korelasinya menggunakan Chi-Square
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI TAHAP 2 DI
POLIKLINIK JANTUNG RUMKIT Tk. II
dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Oleh:
WIDODO TRIANUGRAH RENDYMULIAWAN SUTANTO
NIM. 201110420311146
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI TAHAP 2 DI
POLIKLINIK JANTUNG RUMKIT Tk. II
dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
WIDODO TRIANUGRAH RENDYMULIAWAN SUTANTO
NIM. 201110420311146
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI TAHAP 2 DI
POLIKLINIK JANTUNG RUMKIT Tk. II
dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Widodo Trianugrah Rendymuliawan Sutanto
NIM. 201110420311146
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Di Ujikan
Pada Tanggal April 2015
Pembimbing I,
Nur Aini, S.Kep.Ns.M.Kep.NIP.UMM. 11414100552
Pembimbing II,
Edi Purwanto, S.Kep.Ns.M.Ng. NIP. UMM. 11205080426
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI TAHAP 2 DI
POLIKLINIK JANTUNG RUMKIT Tk. II
dr. SOEPRAOEN MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Widodo Trianugrah Rendymuliawan Sutanto
NIM. 201110420311146
Skripsi ini Telah Diujikan
Pada Tanggal 30 April 2015
Penguji I,
Nur Aini, S.Kep.Ns.M.Kep.NIP.UMM. 11414100552
Penguji II,
Edi Purwanto, S.Kep.Ns.M.Ng. NIP. UMM. 11205080426
Penguji III,
Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns, M.S. NIP.UMM. 07310118301
Penguji IV,
Tutu April Ariani, S.Kp,
M.Kes.NIP. UMM. 11414100565
Mengetahui, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Widodo Trianugrah Rendymuliawan Sutanto
Nim : 201110420311146
Program Studi : Program Studi Ilmukeperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kualitas
Hidup Pasien Hipertensi Tahap 2 di Poliklinik Jantung Rumkit
Tk. II Soepraoen Malang
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar
benar hasil karya tulis sendiri, bukan merupakan pengambilalihan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka
saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan tersebut.
Malang, 25 April 2012
Yang membuat pernyataan,
Widodo Trianugrah Rendymuliawan Sutanto
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT karena hanya dengan
kuasaNya lah saya dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK JANTUNG
RUMKIT Tk. II dr. SOEPRAOEN MALANG” dengan baik. Proposal skripsi ini
dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
selama ini mendorong dan membantu saya sehingga saya bisa menjadi pribadi yang
lebih baik, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang memberikan fasilitas selama saya
mengikuti kuliah.
2. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang memberikan fasilitas selama saya
mengikuti kuliah.
3. Nur Aini, S.kep, Ns, M.Kepsebagai Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan dorongan, masukan, serta bantuan selama membimbing saya.
4. Edi Purwanto, S.Kep, Ns, M.Ng sebagai Dosen Pembimbing II, yang telah
vi
5. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, terutama staf pengajar Program
Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya dan semoga selalu
bermanfaat.
6. Orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan setiap waktu.
Saudara-saudara saya yang membantu memberikan memotivasi dan semangat.
7. Teman-teman PSIK D 2011 dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
namanya satu-persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan proposal
skripsi ini.
8. Pasien hipertensi tahap 2 di Poliklinik Jantung Rumkit Tk.II dr.Soepraoen
Malang yang sudah bersedia menjadi responden dalam penelitian saya.
Semoga selalu dilimpahkan karunia, hidayah serta inayahNya sebagai balasan atas
segala bantuannya. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang
mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap
langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya
untuk kita semua.
Malang, 25 April 2015
vii
MOTTO
Apa Kamu mau Mati?
Hmmm…Tidak ! Aku mau hidup!
Meski Cuma sedikit lebih lama dari waktu yang kumiliki sekarang
Tapi Aku mau hidup, karena aku menginginkannya !
Aku tidak bisa kehilangan hidupku, karena alas an yang tidak Ku ketahui !
Karena aturan yang tidak Ku mengerti !
Aku tau dunia tempatKu berada sekarang ini bukanlah dunia Ku
Aku tau Aku sendiri yang memilih
untuk membuang hidupku di dunia nyata
Tapi justru karena itu, Aku tidak terima Hidup Tidaknya diriKu di TEMPAT ini diputuskan oleh Orang selain Aku !
Tapi HidupKu milikKu !
Aku tidak Mau Cuma diam saja
menunggu masa hidupKu habis seperti barang yang bertanggal
kadaluarsa !
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim….
Segala puji dan syukur ku persembahkan kepada Allah SWT.Dzat yang
menganugrahkan kedamaian bagi umatnya yang senantiasa merindukan
kemahabesaranNya.
Alhamdulillah maha besar Allah, sembah sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas
karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang tercukupi, dan kehidupan yang
layak.Pada hidup saya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir
(skripsi) sebagai persyaratan mencapai gelar sarjana keperawatan (S.Kep) yang
mungkin tidak semua yang diberikan kesempatan oleh Nya dapat menyelesaikannya
tepat waktu.Karya ini merupakan wujud dari rasa tanggungjawab terhadap hidup yang
telah diberikan oleh Nya dan perjuangan ke dua orang saya, terutama Ibu saya dan
orang-orang yang pernah hidup demi kebaikan saya.
Kedua orang tuaku, Ayahku Hari Sutanto dan Bundaku Lilik Bekti Kiswarini.
Mereka menjembataniku dengan Allah SWT, mendoakanku dan memberiku banyak
kesempatan untuk mencapai masa depanku didunia ini dengan banyak pengorbanan
dari mereka yang tidak akan habis kukatakan dan tidak dapat kunilai seumur hidupku.
Teman-teman Ku di Dunia Nyata dan Virtual
Hidupku tidak selalu bisa bersama ke dua orang tuaku dan itu terjadi sangat cepat,
pada saat itu terjadi aku sadar masih ada teman-temanku yang dapat kutemui atau
hanya dapat kudengar secara virtual.Aku bisa terus hidup dengan alasan aku tidak
kesepian, mereka membantuku secara nyata baik secara langsung ataupun tidak.
Orang – orang itu tidak akan kulupakan seumur hidupku dan merupakan hal yang
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
MOTTO ... vii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR BAGAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Umum ... 7
1.3.2 Tujuan Khusus ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
1.5 Keaslian Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Kecerdasan Emosional/ Emotional Intelligence (EI) ... 12
2.1.1 Perkembangan Kecerdasan Emosional ... 12
2.1.2 Definisi Kecerdasan Emosional ... 13
2.1.3 Dimensi Kecerdasan Emosional ... 15
2.1.4 Dampak Penggunaan Kecerdasan Emosional dalam Kehidupan Sehari-hari ... 16
2.1.5 Faktor-faktoryang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional... 18
2.1.6 Pengukuran Kecerdasan Emosional ... 20
2.2 Kualitas Hidup ... 21
2.2.1 Definisi Kualitas Hidup ... 21
2.2.2 Pengukuran Kualitas Hidup ... 22
2.2.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi ... 25
2.3 Hipertensi ... 26
2.3.1 Definisi Hipertensi ... 26
2.3.2 Klasifikasi Hipertensi ... 28
2.3.2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut Evolusi/ Perkembangan Penyakit ... 28
x
2.3.3 Faktor Risiko Hipertensi ... 32
2.3.4 Epidemiologi Hipertensi ... 32
2.3.5 Pathogenesis Hipertensi ... 33
2.3.6 Manifestasi Hipertensi ... 38
2.3.7 Diagnosis Hipertensi ... 38
2.3.8 Penatalaksanaan Hipertensi ... 39
2.3.9 Komplikasi Hipertensi ... 41
2.4. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kualitas Hidup ... 43
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 46
3.1 Kerangka Konsep ... 46
3.2 Hipotesis Penelitian ... 47
BAB IV METODE PENELITIAN ... 48
4.1 Desain Penelitian ... 48
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ... 50
4.2.1 Populasi ... 50
4.2.2 Sampel ... 51
4.2.3 Teknik Sampling ... 51
4.3 Variabel Penelitian ... 52
4.3.1 Variabel Independen ... 52
4.3.2 Variabel Dependen ... 52
4.4 Definisi Operasional ... 53
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 54
4.6 Instrumen Penelitian ... 54
4.7 Validitas dan Reliabilitas ... 57
4.7.1 Validitas ... 57
4.7.2 Reliabilitas ... 59
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 59
4.9 Pengolahan Data ... 60
4.10 Analisa Data ... 63
4.10.1 Analisa Data Univariat ... 63
4.10.2 Analisa Data Bivariat ... 66
4.11 Etika Penelitian ... 67
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 67
5.1 Hasil Analisa Karakteristik, kecerdasan emosional dan kualitas hidup pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang ... 71
5.2 Analisis Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Tahap 2 ... 76
5.2.1 Uji Normalitas ... 76
5.2.2 Hasil Analisa Uji Pearson Product Moment antara Kecerdasan Emosional dengan Kualitas Hidup pada pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang 25 Maret – 6 April 2015 ... 77
BAB VI PEMBAHASAN ... 79
xi
6.1.1 Karakteristik Responden pada Gambaran Kualitas Hidup
Pasien Hipertensi Tahap 2 ... 79
6.1.2 Hasil Gambaran Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Tahap 2 82
6.2 Gambaran Kecerdasan Emosional Pasien Hipertensi Tahap 2 ... 85
6.3 Hasil Analisis ... 87
6.3.1 Hubunganantara Kecerdasan Emosional dengan Kualitas Hidup Pasien hipertensi Tahap 2 ... 87
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 90
6.5 Implikasi Keperawatan ... 91
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 92
7.1 Kesimpulan ... 92
7.2 Saran ... 93
3.2.1 Bagi Penderita Hipertensi Tahap 2 ... 93
3.2.2 Bagi Pelayanan Keperawatan ... 93
3.2.3 Bagi Institusi pendidikan Kesehatan ... 94
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut Tekanan Darah ... 30
Tabel 2.2 Tanda Gejala Hipertensi ... 38
Tabel 2.3 Modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan mengelola hipertensi ... 39
Tabel 2.4 Obat Anti Hipertensi ... 47
Tabel 2.5 Asuhan Keperawatan Pasien Hipertensi ... 50
Tabel 4.1 Definisi Oprasional ... 53
Tabel 4.2 Persebaran Item Kecerdasan Emosional ... 55
Tabel 4.3 Persebaran Item WHOQOL-BREF ... 57
Tabel 4.4 Rumus menghitung skor baku WHOQOL BREF... 64
Tabel 4.5 Tabel skor baku dan skor perubahan WHOQOL BREF ... 65
Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Umur Pasien Hipertensi di Poliklinik jantung Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang ... 71
Tabel 5.2 Distribusi responden menurut jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama menderita hipertensi, konsumsi obat antihipertensi dan komplikasi pada pasien hipertensi ... 72
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Statistik Kecerdasan Emosional pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang 25 Maret – 6 April 2015 ... 73
Tabel 5.4 Hasil Distribusi Kecerdasan Emosional pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang 25 Maret – 6 April 2015 ... 73
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Statistik Kualitas Hidup pasien hipertensi di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang 25 Maret – 6 April 2015 ... 75
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan dan Pembagian Statistik Kualitas Hidup pasien hipertensi berdasarkan domain di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang 25 Maret – 6 April 2015 ... 75
Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test antara Kecerdasan Emosional dengan Kualitas Hidup pasien hipertensi berdasarkan domain di Poliklinik Jantung Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang 25 Maret – 6 April 2015 ... 76
xiii
DAFTAR BAGAN
Gambar 2.1 Kecerdasan Emosional pada Kehidupan Sehari-hari ... 17
Gambar 2.2 Pathogenesis Hipertensi ... 36
Gambar 2.3 Patofisiologi Hipertensi Esensial... 37
Gambar 2.4 Penanganan Hipertensi ... 41
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 46
Gambar 4.1 Kerangka skematik penelitian tentang hubungan kecerdasan emosional dengan kualitas hidup pasien hipertensi di poli jantung RST Dr. Soepraoen Malang ... 49
Gambar 4.2 Penghitungan Sampel dengan Software Raosoft ... 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian di Rumkit Tk.II dr,Soepraoen Malang ... 102
Lampiran 2 Surat Telah Melakukan Penelitian di Rumkit Tk.II dr,Soepraoen Malang ... 103
Lampiran 3 Surat Lembar Persetujuan Seminar Proposal ... 104
Lampiran 4 Surat Lembar Persetujuan Ujian Hasil ... 105
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing I ... 106
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing II ... 107
Lampiran 7 Angket Persetujuan Seminar dan Revisi Proposal, Ujian dan Revisi Hasil Skripsi ... 108
Lampiran 8 Lembar Penjelasan Tentang Penelitian ... 109
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 111
Lampiran 10 Kuesioner A: Karakteristik Pasien ... 112
Lampiran 11 Kuesioner B: Kecerdasan Emosional ... 113
Lampiran 12 Kuesioner C: Kualitas Hidup ... 116
Lampiran 13 Uji Validiras dan Reliabilitas Kuesioner Kecerdasan Emosional 119 Lampiran 14 Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 120
Lampiran 15 Hasil Kuestioner Karakteristik Pasien ... 121
Lampiran 16 hasil Kuestioner Kualitas Hidup Berdasarkan Domain dan Transformasi Raw Score ke nilai 0-100 Berdasarkan Rumus Baku WHOQOL-BREF ... 123
Lampiran 17 Hasil Kuestioner Kecerdasan Emosional ... 125
Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas ... 127
Lampiran 19 Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson ... 128
Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian ... 129
xv
DAFTAR PUSTAKA
Antman, E. M. (2007). Cardiovascular therapeutics: a companion to Braunwald’s heart disease. Philadelphia, Elsevier Inc.: Saunders.
Ardiana, A. (2010). Hubungan Kecerdasan Emosional Perawat Dengan Perilaku Caring Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Pasien Di Ruang Rawat Inap RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Fakultas Ilmu Keperawatan. FIK UI, Universitas Indonesia: 177.
Ardiana, A., Sahar, J., & Gayatri, D. (2010). "Dimensi Kecerdasan Emosional: Memahami dan Mendukung Emosi Orang Lain Terhadap Prilaku Caring Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Klien." Jurnal Kepewrawatan Indonesia 13: 133-138.
Atlas, S. A. (2007). "The Renin-Angiotensin Aldosterone System: Pathophysiological Role and Pharmacologic Inhibition." Journal of Managed Care Pharmacy 13(8): S9-S20. http://www.amcp.org/data/jmcp/pages%209-20.pdf
Austin, E. J., Saklofske, D. H., & Egan, V. (2005). Personality, well-being and health correlates of trait emotional intelligence.Personality and Individual Differences, 38, 547–
558.
Bar-On, R., Maree, K., & Elias, M.J. (2007).Educating People to be Emotionally Intelligent.United States of America, Praeger Publishers.
Battegay, E. J., Lip, G. Y. H., & Bakris, G. L. (2005).HYPERTENSION: Principles and Practice. New York, Taylor & Francis Group, LLC.
Black, J. M. & Hawks, J. H. (2005).Medical Surgical Nursing: clinical management for outcomes. 7th Edition. St. Louis: Elsevier Saunders.
Boyatzis, R. E., Goleman, D., & Rhee, K. S. (1999).Clustering Competence in Emotional Intelligence: Insights from the Emotional Competence Inventory (ECI), The Hay/McBer Group: 36.
Budiarto, E. (2004). Metodologi penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar. Jakarta, EGC. Byrne, J. C., Peter G. Dominick, P. G., Smither, J. W., & Reilly, R. R. (2007).
"Examination of the Discriminant, Convergent, and Criterion-Related Validity of Self-Ratings on the Emotional Competence Inventory." International Journal of Selection and Assessment 15: 341-353.
Ciarrochi, J., Forgas, J.P., & Mayer, J.D (2001).Emotional Intelligence In Everyday Life: A Scientific Inquiry (hlm. 26-29). New York, Psychology Press, Inc.
Ciarrochi, J., Forgas, J.P., & Mayer, J.D. (2006).Emotional Intelligence in Everyday Life, 2nd Edition (hlm. 4-10), Psychology Press.
xvi
Hypertension." American Journal of Hypertension, Ltd. 23(5): 515-521. http://ajh.oxfordjournals.org/content/23/5/515.long
Contrada, R. J. & Baum, A. (2011). The handbook of stress science : biology, psychology, and health. New York,, Springer Publishing Company, LLC.
Cooper, R. K., & Sawaf, A. (1998).Executive EQ: Emotional Intelligence in Leadership and Organizations (hlm. 273), Berkley Publishing Group.
Dahlia, N. K. (2009).Hubungan Antara Derajat Hipertensi Dengan Derajat Proteinuria Kualitatif Pada Penderita Hipertensi Primer Di RSUD Kab. Jombang Periode Januari- Desember 2007. Fakultas Kedokteran. Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.
Dewi, P. R. & I. W. Sudhana (2013).GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DENGAN NORMOTENSI DAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIANYAR I PERIODE BULAN NOVEMBER TAHUN 2013. Fakultas Kedokteran. Bali, Universitas Udayana.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/viewFile/11925/8231
Dinkes (2013).Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. D. Kesehatan. Jawa Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. http://dinkes.jatimprov.go.id/index.php?r=site/file_list&id_file=10&id_beri ta=8
Dirksen, S. R., et al. (2000). Medical Surgical Nursing: assessment and management of clinical problems. USA, Mosby.
Eack, S., Hogarty, G., Greenwald, D., Hogarty, S., & Keshavan, M. (2007).Cognitive enhancement therapy improves emotional intelligence in early course schizophrenia: Preliminary effects. Schizophrenia Research, 89, 308–311.
Everett, B. M., Glynn, R., Danielson, E., & Ridker, P. M. (2008). "Combination Therapy Versus Monotherapy as Initial Treatment for Stage 2 Hypertension: A Prespecified Subgroup Analysis of a Community-Based, Randomized, Open-Label Trial." Clinical Therapeutics 30(4): 661-672.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18498915
Fayers, P. M., & Machin, D. (2007).Quality of Life: The assessment, analysis and interpretation of patient-reported outcomes, Second edition (hlm. 4-17). England, John Wiley & Sons.
Fitzpatrick, J. J., & Kazer, M. W.(2012). Encyclopedia of Nursing Research. USA, Springer Publishing Company, LLC.
xvii
Giles, L. C., Hawthorne, G., & Crotty, M. (2009)."Health-related Quality of Life among hospitalized older people awaiting residential aged care."Health and Quality of Life Outcomes.7: 1-7.
Goleman, D. (1995). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI lebih penting daripada IQ (hlm. 20-29). Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (1998a) Working with Emotional Intelligence. New York: Bantam Books. Goleman, D. (1999). Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Prestasi. Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama.
Goleman, D. (2004). Best Of HBR 1998: What Makes a Leader? (hlm. 4), Harvard Business Review: 12.
Goleman, D. (2005). Emotional Intelligence. New York, Batam Dell.
Goma, F. M., Nzala, S. H., Babaniyi, O., Songolo, P., Zyaambo, C., Rudatsikira, E., & et al. (2011). "Prevalence of hypertension and its correlates in Lusaka urban district of Zambia: a population based survey." International Archives of Medicine4(1): 6. http://www.intarchmed.com/content/4/1/34
Gupta, V., Sachdeva, S., Khan, A. S.,& Haque. S. F.(2011). "Endothelial Dysfunction and Inflammation in Different Stages of Essential Hypertension " Saudi Journal of Kidney
Diseases and Transplantation 22(1): 97-103.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21196621
Ha, N. T., Duy, H. T., Le, N. H., Khanal, V., & Moorin, R. (2014). "Quality of life among people living with hypertension in a rural Vietnam community." BMC Public Health 14: 833. http://www.biomedcentral.com/1471-2458/14/833
Hamid, A. Y. S. (2008). Buku Ajar Riset Keperawatan (Edisi 2).Jakarta: EGC Hastono, S.P. (2007). Analisis Data Kesehatan. Depok: FKM UI
JNC7 (2004).The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, National Institutes of Health. Jones, D. M. L., Jane C. Evans, J. C., & Levy, D. (2007). "Hypertension in Adults Across
the Age Spectrum Current Outcomes and Control in the Community." JAMA 294( 4): 466-472.
Keefer, K. V., Parker, J. D. A., & Saklofske, D. H. (2009).Emotional Intelligence and Physical Health, dalam Stough, C., et al. Assessing Emotional Intelligence: Theory, Research, and Applications (hlm. 191-211). Canada, Springer Science & Business Media.
xviii
Khosla, N., & Black, H. R. (2006)."Expanding the Definition of Hypertension to Incorporate Global Cardiovascular Risk." Current Science Inc. 8: 384–390. http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs11906-006-0082-z
Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan (2003).Pedoman nasional etik penelitian kesehatan.Disampaikan pada Rapat Kerja I pada tanggal 18-19 Febuari 2003 di Jakarta.
Kuhn, C. M. (1989).Adrenocrotical and gonadal steroids in behavioral cardiovascular medicine.In N. Schneiderman, S. M. Weiss, P. G. Kaufmann (Eds.), Handbook of research methods in cardiovascularbehavioral medicine.New York: Plenum.
Lewis, S. L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., & Bucher, L. (2014).Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems, Single Volume (hlm. 712-713). Canada, Elsevier Health Sciences.
Li, K., Kay, N. S., & Nokkaew, N. (2009). "The Performance of the World Health
Organization’s WHOQOL-BREF in Assessing the Quality of Life of Thai College Students."Springer Science & Business Media.90: 489–501.
http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs11205-008-9272-1
Lip, I., Hall, G. Y. H. II., & Edward, J. (2007).Comprehensive hypertension (hlm 5-6). Philadelphia, Elsevier Inc.
Litvitsky P. F., Pirozhkov S. V., Tezikov E. V., & в ц , . Ф. (2012).
Pathophysiology: concise lecturec, tests, pathophysiological situations and clinico-laboratory cases (hlm. 133), ГЭ ТА - а.
Mancia, G., & Grassi, G. (2005).Definition and Classification of Hypertension, dalam Battegay, E. J., Lip, G. Y. H., & Bakris, G. L., HYPERTENSION: Principles and Practice (hlm. 15-20). United States of America, Taylor & Francis Group.
Mayer, J. D., Salovey, P., & Caruso, D. R. (2004). "Emotional Intelligence: Theoty, Findings, and Implications." Lawrence Erlbraum Associates, Inc 15: 197-215. McShane, S. L. and M. A. V. Glinow (2003).Organization behavior: Emerging realities for
the workplace revolution. Nort America, McGraw-Hill.
Nafrialdi (2007).Farmakologi dan Terapi Edisi V (hlm.341-360).Departmen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. Jakarta, Universitas Indonesia.
Nasir, A. and A. Muhith (2011).Dasar-dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar dan Teori (hlm. 76-100). Jakarta, Salemba Medika.
Nelis, D., Kotsou, I., Quoidbach, J., Hansenne, M., Weytens, F., Dupuis P., & Mikolajczak, M. (2011).Increasing emotional competence improves psychological and physical well-being, social relationships, and employability. Emotion, 11, 354–366.
Nelis, D., Quoidbach, J., Mikolajczak, M., & Hansenne, M. (2009).Increasing emotional intelligence: (How) is it possible? Personality and Individual Differences,47, 36–41.
xix
Nursalam (2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta, Salemba Medika. Oza, B. B., Patel, B. M., Malhotra, S. D., & Patel, V. J. (2014). "Health Related Quality
of Life in Hypertensive Patients in a Tertiary Care Teaching Hospital." Journal of the association of physicians of india62: 22-29.
Porth, C. M. (2011).Essentials of Pathophysiology: Concepts of Altered Health States (hlm. 428-429). China, Lippincott Williams & Wilkins.
Portney, L. G., & Watkins, M.P. (2000).Foundation Of Clinical Research: Application to Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.
Rahayu, H. (2012). Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat RW 01 Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan. Fakultas Ilmu Keperawatan. FIK UI, Universitas Indonesia: 103.
Raosoft (2004, diakses 6 Februari 2015), Sample Size Calculator Raosoft, Inchttp://www.raosoft.com/samplesize.html
Rey, L., Extremera, N., & Trillo, L. (2014). "Exploring the Relationship Between Emotional Intelligence and Health-Related Quality of Life in Patients with Cancer." Journal of
Psychosocial Oncology 31: 51–64, 2013.
http://www.tandfonline.com/page/termsand-conditions Riskesdas (2013).Riset Kesehatan Dasar. K. K. RI. Jakarta, Bakti Husada.
Saklofske, D. H., Austin, E. J., Galloway, J., & Davidson, K. (2007). Individual difference correlates of health related behaviours: Preliminary evidence for links between emotional intelligence and coping. Personality and Individual Differences42, 491–502.
Salovey, P. and J. D. Mayer (1990).Emotional Intelligence .Baywood. Publishing Co.,Inc. http://www.unh.edu/emotional_intelligence/ei%20Reprints/EIreprints%20 1990-1999.htm
Salovey, P., & Grewal, D. (2005)."The Science of Emotional Intelligence." American Psychological Society 14(6): 281-285. http://ei.yale.edu/wp-content/uploads/2013/11/pub68_SaloveyGrewal2005_scienceofEI.pdf Soni, R. K., Porter, A. C., Lash, J. P., & Unruh, M. L. (2010)."Health-Related Quality of
Life in Hypertension, Chronic Kidney Disease, and Coexistent Chronic Health Conditions." Advances in Chronic Kidney Disease 17: e17-e26. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2901238/
Spieker, L. E., Hurlimann, D., Ruschitzka, F., Corti, R., Enseleit, F., Shaw, S., et al. (2002). Mental stress induces prolonged endothelial dysfunction via endothelin-A receptors.
Circulation, 105, 2817–2820.
Stough, C., Saklofske, D.H., & Parker, J.D.A.. (2009). Assessing Emotional Intelligence: Theory, Research, and Applications, Springer.
xx
Epidemiologi. Semarang, Universitas
Diponegoro.http://eprints.undip.ac.id/16523/1/Aris_Sugiharto.pdf Sugiyono (2012).Statistika untuk Penelitian. Bandung, ALFABETA, cv.
Swarjana, I. K. (2012).Metodologi Penelitian Kesehatan: Tuntunan Praktis Pembuatan Proposal Penelitian. Yogyakarta, Penerbit ANDI.
Talaohu, Y. (2014). Hubungan Support Group Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Di Desa Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.PSIK. Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.
Theodorou, M., Kaitelidou, D., Galanis, P., Middleton, N., Theodorou, P., & Stafylas, P., et al. (2011)."Quality of Life Measurement in Patients with Hypertension in Cyprus." Hellenic Journal of Cardiology 52: 407-415.
Trevisol, D. J., Moreira, L. B., Fuchs, F. D., & Fuchs, S.C. (2012). "Health-related quality of life is worse in individuals with hypertension under drug treatment: results of population-based study." Journal of Human Hypertension 26: 374–380. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21593782
Waliulu, S. H. (2011). Efektivitas Bibliotherapy Terhadap Peningkatan Kecerdasan Emosional Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Blitar.PSIK. Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.
Watson, R. (2002). Anatomi& Fisiologi (hlm. 261). Jakarta, EGC.
Watson, R., McKenna, H., Cowman, S., & Keady, J. (2008).Nursing Reasearch: Desighn and Methods.USQA.Elseiver.
WHO (1996).WHOQOL-BREF Introduction, Administration, Scoring and Generic Version of the Assessment. WHOQOL Group. Geneva,
WHO.http://apps.who.int/iris/handle/10665/63529
Wirtz, P. H., Kanel, R. V., Mohiyeddini, C., Emini, L. Ruedisueli, K., Groessbauer, S., & Ehlert, U. (2006). "Low Social Support and Poor Emotional Regulation Are Associated with Increased Stress Hormone Reactivity to Mental Stress in Systemic Hypertension." The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 91(10): 3857–3865. http://press.endocrine.org/doi/abs/10.1210/jc.2005-
2586?url_ver=Z39.88-2003&rfr_id=ori:rid:crossref.org&rfr_dat=cr_pub%3dpubmed
World Health Organisation (2004). The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF.http://apps.who.int/iris/handle/10665/77773
World Health Organisation (2013). A global brief on Hypertension: Silent killer, global public health crisis. World Health Day
2013.http://www.who.int/cardiovascular_diseases/publications/global_brief_hypert