• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek pemberian suplemen vitamin D dalam terapi periodontal non bedah terhadap kondisi periodontal penderita periodontitis kronis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek pemberian suplemen vitamin D dalam terapi periodontal non bedah terhadap kondisi periodontal penderita periodontitis kronis"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Abstrak

Latar Belakang: Vitamin D dapat bermanfaat dalam penyakit periodontitis kronis untuk menghambat pelepasan mediator proinflamasi yang berkontribusi terhadap terjadinya destruksi periodontal. Terapi periodontal non bedah merupakan perawatan awal untuk menghilangkan plak bakteri sebagai faktor etiologi utama. Tujuan: untuk mengetahui efek pemberian suplemen vitamin D dalam terapi periodontal non bedah terhadap kadar vitamin D, kedalaman poket (PPD), hilangnya perlekatan klinis (CAL), dan perdarahan saat probing (BOP). Metode: Desain penelitian adalah uji eksperimental klinis dengan pre dan post test randomized single blind control trial. Sebanyak 45 orang subyek penderita periodontitis kronis menerima perawatan scaling dan root planing (SRP). Dari 15 ini tidak mengambil suplementasi vitamin D (plasebo) sebagai kelompok kontrol, 15 mengambil vitamin D 5.000 IU per minggu sebagai kelompok 1, dan 15 mengambil vitamin D 10.000 IU sebagai kelompok 3. Sebelum scalling dan root planing (SRP) yang kadar vitamin D diperiksa dengan teknik ELISA dan juga nilai BOP. Setelah SRP parameter berikut penyakit periodontal (PPD dan CAL) dicatat dan kemudian mendapat suplemen vitamin D 1 tablet per minggu selama 6 minggu. Pengukuran PPD, CAL, dan BOP menggunakan probe periodontal. Setelah 6 minggu kadar vitamin D dan parameter penyakit periodontal (PPD, CAL, BOP) diperiksa kembali. Data dianalisis dengan analisis parametrik non (Kruskal uji wallis dan uji Wilcoxon).

Hasil: Setelah intervensi hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dalam parameter kadar vitamin D, nilai PPD, CAL dan BOP antara kelompok plasebo terhadap 5.000 IU dan 10.000 IU (p <0,05). Subyek yang tidak mendapat suplemen vitamin D memiliki penurunan kedalaman poket lebih rendah, penurunan derajat perdarahan lebih sedikit, dan penurunan kehilangan perlekatan lebih kecil dibandingkan kelompok intervensi, namun antara kelompok 5.000 IU dan 10.000 IU tidak berbeda signifikan (p>0,05).

Kesimpulan: Suplementasi vitamin D (5.000 IU) dapat mendukung keberhasilan terapi periodontal non bedah.

Kata kunci: Periodontitis kronis, Vitamin D, kedalaman poket periodontal/PPD, kehilangan perlekatan klinis/CAL, perdarahan saat probing/BOP

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Abstract

Background : Vitamin D can be beneficial in chronic periodontitis disease to inhibit the release of proinflammatory mediators that contribute to the occurrence of periodontal destruction. Non surgical periodontal therapy is the initial treatment to remove bacterial plaque as a major etiological factor.

Objective : to determine the effect of vitamin D supplementation in the non surgical periodontal therapy on levels of vitamin D, periodontal pocket depth (PPD), clinical attachment loss (CAL), and bleeding on probing ( BOP).

Methods : The study design was a clinical experimental test design with pre and post test randomized single blind controlled trials. A cohort of 45 subjects receiving SRP treatment. Of these 15 were not taking suplementation vitamin D (placebo) as control group, 15 were taking vitamin D 5,000 IU per week as group 1, and 15 were taking vitamin D 10,000 IU as group 3. Before scalling and root planing (SRP) the Levels of vitamin D checked with ELISA technique and also BOP value. After SRP the following parameters of periodontal disease (PPD and CAL) were recorded and also receive vitamin D suplementation per week during 6 week. The measurement of PPD, CAL, and BOP using a periodontal probe. After 6 week Levels of vitamin D and parameters of periodontal disease (PPD, CAL, BOP) were checked again. Data were analyzed with non parametric analysis (Kruskal wallis test and Wilcoxon test).

Result : After intervention analysis indicated that there are significant differences in the parameters of the levels of vitamin D, the value of PPD, CAL and BOP between the control group of 5,000 IU and 10,000 IU (p <0.05). Subjects who did not take vitamin D suplementation had shallower probing depths, fewer bleeding sites,and less attachment loss than intervention group, but between intervention group of 5,000 IU and 10,000 IU did not differ significantly (p> 0.05).

Conclusion : Suplementation of vitamin D (5,000 IU) can support the success of non surgical periodontal therapy.

Keywords: Chronic periodontitis, Vitamin D, periodontal pocket depth / PPD, cinical attachment loss / CAL, bleeding on probing / BOP

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dokumen yang berhasil peneliti peroleh di lapangan dan hasil wawancara terhadap sumber informasi, didapat temuan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

Kesimpulannya, hasil penelitian ini didapatkan data bahwa mayoritas remaja puteri memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup tentang faktor resiko kanker serviks, demikian

Penyajian materi yang kami berikan adalah setiap tatap muka dengan anak-anak warga kampung choblong ketika mengajar menggunakan gambar-gambar sebagai media visual belajar mereka

Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman per lubang sesuai dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman sedangkan yang dikehendaki hanya 2 atau

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswi SMKN 8 Medan mengenai faktor resiko terjadinya kanker serviks yaitu,1. Usia

Mutu Pendidikan hasil dari mutu layanan pendidikan mempunyai kontinum dari rendah ke tinggi sehingga berkedudukan sebagai suatu variabel, dalam kontek pendidikan sebagai suatu

Pengkaji bersama rakan sekumpulan telah menggunakan kaedah pengukuran dengan menggunakan alat penyukat suhu iaitu termometer di kawasan Hutan Lipur Jeram Linang mengikut

Jika yang masuk ke dalam tubuh organisme hidup adalah unsur logam berat yang beracun seperti Hg, maka dapat dipastikan bahwa organisme tersebut akan langsung keracunan..