PERGERAKAN GIGI
Macam-macam gerakan gigi
Macam-macam bentuk kekuatan
Macam-macam cara pemberian kekuatan
Macam-macam penjangkaran gigi
Macam-macam gerakan gigi
Macam-macam bentuk kekuatan
Macam-macam cara pemberian kekuatan
Macam-macam penjangkaran gigi
Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ort
15 April 2016
Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp. Ort
KEKUATAN ORTODONTIK
Kekuatan sangat penting untuk
mengawali/merangsang remodeling maupun
membimbing gerakan gigi menuju ke posisi
yang diinginkan.
Gigi bergerak oleh kekuatan yang dihasilkan
dari pegas kawat atau elastik yang dipasang
pada alat ortodontik lepasan maupun cekat.
Pegas dan elastik mempunyai enerji
potensial, bila bentuknya diubah maka akan
menjadi enerji kinetik dan akan kembali ke
bentuknya semula.
Bila enerji ini dikenakan pada gigi maka gigi
CARA-CARA PENGAKTIFAN ALAT YANG DISARANKAN PADA WAKTU KONTROL
1. Pengaktifan lengan finger spring di atas coil, tanpa merubah diameter coil pada spring supaya panjang lengan tidak bertambah panjang/pendek, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap arah pergerakan gigi.
Pengaktifan lengan finger spring diatas coil dilakukan dengan menekan/menahan coil dengan tang, kemudian lengan spring digeser ke arah gigi akan digerakkan.
CARA-CARA PENGAKTIFAN ALAT YANG DISARANKAN PADA WAKTU KONTROL
1. Pengaktifan lengan finger spring di atas coil, tanpa merubah diameter coil pada spring supaya panjang lengan tidak bertambah panjang/pendek, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap arah pergerakan gigi.
2. KETEPATAN POSISI COIL FINGER SPRING → Coil finger spring harus diletakkan pada posisi yang tepat , karena akan
menentukan arah pergerakan gigi yang dihasilkan.
Posisi coil finger spring yang tepat akan menggeser gigi dalam lengkung ideal gigi yang direncanakan
Posisi coil finger spring
terlalu ke distal, akan menggeser gigi keluar/ lebih kearah bukal dari lengkung ideal gigi yang direncanakan.
Posisi coil finger spring
terlalu ke mesial, akan menggeser gigi
kedalam/ lebih kearah palatal/lingual dari lengkung ideal gigi yang direncanakan.
Keterangan :
: lengkung gigi ideal
: posisi coil seharusnya
Apabila gigi akan digerakkan sesuai arah anak panah :
→ posisi coil finger spring pada gambar a memberikan tegangan lebih efisien dari pada b
a b
Posisi coil finger spring
terlalu ke mesial, akan menggeser gigi kedalam/ lebih kearah palatal/lingual dari lengkung ideal gigi yang direncanakan.
2. KETEPATAN POSISI COIL FINGER SPRING → Coil finger spring harus diletakkan pada posisi yang tepat , karena akan
menentukan arah pergerakan gigi yang dihasilkan.
Posisi coil finger spring yang tepat akan menggeser gigi dalam lengkung ideal gigi yang direncanakan
Posisi coil finger spring
terlalu ke distal, akan menggeser gigi keluar/ lebih kearah bukal dari lengkung ideal gigi yang direncanakan.
Posisi coil finger spring
terlalu ke mesial, akan menggeser gigi
kedalam/ lebih kearah palatal/lingual dari lengkung ideal gigi yang direncanakan.
Keterangan :
: lengkung gigi ideal
: posisi coil seharusnya
Apabila gigi akan digerakkan sesuai arah anak panah :
→ posisi coil finger spring pada gambar a memberikan tegangan lebih efisien dari pada b
a b
Posisi coil finger spring
PERGERAKAN GIGI PADA PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK
MEKANISME KOREKSI DEEP OVERBITE
Menggunakan plat aktif removable dengan Maxillary Flate Bite Plane anterior
● Bite pane anterior menyediakan ruang untuk ekstrusi
gigi posterior bersamaan dengan intrusi gigi anterior rahang bawah
MEKANISME KOREKSI CROSS BITE ANTERIOR Menggunakan plat aktif removable dengan Bite Plane
posterior
● Bite pane posterior menyediakan ruang anterior arah vertikal untuk jumping gigi anterior atas.
● Bila free way space > jarak vertikal yang dibutuhkan untuk jumping gigi, maka tidak diperlukan bite pane posterior
PERGERAKAN GIGI PADA PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK
MEKANISME KOREKSI DEEP OVERBITE
Menggunakan plat aktif removable dengan Maxillary Flate Bite Plane anterior
● Bite pane anterior menyediakan ruang untuk ekstrusi
gigi posterior bersamaan dengan intrusi gigi anterior rahang bawah
MEKANISME KOREKSI CROSS BITE ANTERIOR Menggunakan plat aktif removable dengan Bite Plane
posterior
● Bite pane posterior menyediakan ruang anterior arah vertikal untuk jumping gigi anterior atas.
Pada waktu mendesain pegas, hal-hal
tersebut dibawah ini perlu diperhatikan :
DIMENSI KAWAT
KEKUATAN
DEFLEKSI
ARAH PERGERAKAN GIGI
MUDAH INSERSINYA DAN CUKUP
DIMENSI KAWAT
Fleksibilitas pegas tergantung pada panjang dan diameter kawat yang digunakan.
Kenyataannya kekuatan yang diberikan pada suatu defleksi dari pegas cantilever
berbanding langsung dengan pangkat empat diameter kawat dan berbanding terbalik
dengan pangkat tiga panjang kawat. Dengan demikian, memperpanjang kawat 2 kali
lipat akan memperkecil kekuatan menjadi seperdelapan kekuatan semula. Sedangkan
memperbesar diameter kawat 2 kali lipat akan memperbesar kekuatan enambelas kali
kekuatan semula. Oleh karena ruangan dalam mulut amat terbatas, maka untuk
mendapatkan kekuatan yang ringan harus dipergunakan kawat sepanjang mungkin.
Panjang kawat efektif akan bertambah dengan pembuatan koil yang berdiameter tidak
kurang dari 3 mm. Pegas dari 0,6 mm akan memberikan kekuatan 2 kali lipat dari pada
pegas dari 0,5 mm.
DIMENSI KAWAT
Fleksibilitas pegas tergantung pada panjang dan diameter kawat yang digunakan.
Kenyataannya kekuatan yang diberikan pada suatu defleksi dari pegas cantilever
berbanding langsung dengan pangkat empat diameter kawat dan berbanding terbalik
dengan pangkat tiga panjang kawat. Dengan demikian, memperpanjang kawat 2 kali
lipat akan memperkecil kekuatan menjadi seperdelapan kekuatan semula. Sedangkan
memperbesar diameter kawat 2 kali lipat akan memperbesar kekuatan enambelas kali
kekuatan semula. Oleh karena ruangan dalam mulut amat terbatas, maka untuk
mendapatkan kekuatan yang ringan harus dipergunakan kawat sepanjang mungkin.
Panjang kawat efektif akan bertambah dengan pembuatan koil yang berdiameter tidak
kurang dari 3 mm. Pegas dari 0,6 mm akan memberikan kekuatan 2 kali lipat dari pada
pegas dari 0,5 mm.
Gambar : Besarnya penyimpangan pegas cantilever palatal yang menghasilkan kekuatan 40
gr. A. Pegas 0,6 mm. B. Pegas 0,5 mm. C. Pegas 0,5 dengan koil.
Pegas lebih kecil dari 0,5 mm akan mudah rusak , dan oleh karena itu tidak dianjurkan Pegas
palatal yang di box in untuk melindungi pegas biasanya dibuat dari kawat 0,5 mm. Ukuran ini
juga baik untuk pegas bukal yang diberi penyangga (support) atau busur-busur. Pegas bukal
yang berdiri sendiri (self support) dibuat dari kawat 0,7 mm.
Gambar : Besarnya penyimpangan pegas cantilever palatal yang menghasilkan kekuatan 40
gr. A. Pegas 0,6 mm. B. Pegas 0,5 mm. C. Pegas 0,5 dengan koil.
Pegas lebih kecil dari 0,5 mm akan mudah rusak , dan oleh karena itu tidak dianjurkan Pegas
palatal yang di box in untuk melindungi pegas biasanya dibuat dari kawat 0,5 mm. Ukuran ini
juga baik untuk pegas bukal yang diberi penyangga (support) atau busur-busur. Pegas bukal
KEKUATAN :
Untuk akar tunggal sebaiknya diberikan kekuatan antara 25-40 gram (kekuatan yang rendah
untuk menggerakkan insisif lateral). Kekuatan yang lebih kecil dari 25 mg mungkin tidak
dapat menggerakkan gigi. Sedangkan apabila melebihi 40 gram, pergerakan gigi justru
tertunda, kehilangan penjangkaran atau mungkin dapat memberikan rasa sakit pada penderita.
Gambar : Dampak dari kekuatan yang berbeda selama retraksi kaninus. A. Kekuatan yang
betul menghasilkan pergerakan maksimal dari kaninus dan pergerakan minimal dari gigi-gigi
lainnya. B. Kekuatan yang berlebihan dapat menghasilkan pergerakan kaninus berkurang dan
akan menimbulkan pergerakan yang tidak diinginkan dari gigi-gigi lainnya. Ini dapat terlihat
dengan bertambahnya jarak gigit.
KEKUATAN :
Untuk akar tunggal sebaiknya diberikan kekuatan antara 25-40 gram (kekuatan yang rendah
untuk menggerakkan insisif lateral). Kekuatan yang lebih kecil dari 25 mg mungkin tidak
dapat menggerakkan gigi. Sedangkan apabila melebihi 40 gram, pergerakan gigi justru
tertunda, kehilangan penjangkaran atau mungkin dapat memberikan rasa sakit pada penderita.
Gambar : Dampak dari kekuatan yang berbeda selama retraksi kaninus. A. Kekuatan yang
betul menghasilkan pergerakan maksimal dari kaninus dan pergerakan minimal dari gigi-gigi
lainnya. B. Kekuatan yang berlebihan dapat menghasilkan pergerakan kaninus berkurang dan
akan menimbulkan pergerakan yang tidak diinginkan dari gigi-gigi lainnya. Ini dapat terlihat
DEFLEKSI
Biasanya aktivasi sekitar 3 mm cukup memuaskan. Dengan defleksi besar dapat
menyebabkan penderita tidak dapat menempatkan pegas pada posisinya yang benar. Dengan
defleksi yang kecil kekuatan akan cepat habis sehingga pegas harus sering diaktivasi,
ataupun pergerakan gigi akan terputus-putus (bukan pergerakan kontinyu). Pergerakan gigi
yang diharapkan adalah sekitar 1-2 mm perbulan, maka defleksi 3 mm perbulan dinyatakan
tidak sering melakukan aktivasi.
Gambar : Aktivasi maksimal dari pegas palatal 0,5 mm untuk retraksi kaninus.
Pegas palatal 0,5 mm memberikan kekuatan sebesar 15 gram/mm. Dengan demikian aktivasi
sepertiga lebar mesiodistal gigi (3 mm) akan memberikan kekuatan yang optimal. Tetapi,
pegas tanpa support dari 0,7 mm jauh lebih kaku, maka janganlah aktivasi lebih dari 1 mm
apabila akan menghindari kekuatan yang berlebihan. Ini berarti pergerakan gigi secara
kontinyu sukar untuk dicapai.
DEFLEKSI
Biasanya aktivasi sekitar 3 mm cukup memuaskan. Dengan defleksi besar dapat
menyebabkan penderita tidak dapat menempatkan pegas pada posisinya yang benar. Dengan
defleksi yang kecil kekuatan akan cepat habis sehingga pegas harus sering diaktivasi,
ataupun pergerakan gigi akan terputus-putus (bukan pergerakan kontinyu). Pergerakan gigi
yang diharapkan adalah sekitar 1-2 mm perbulan, maka defleksi 3 mm perbulan dinyatakan
tidak sering melakukan aktivasi.
Gambar : Aktivasi maksimal dari pegas palatal 0,5 mm untuk retraksi kaninus.
Pegas palatal 0,5 mm memberikan kekuatan sebesar 15 gram/mm. Dengan demikian aktivasi
sepertiga lebar mesiodistal gigi (3 mm) akan memberikan kekuatan yang optimal. Tetapi,
pegas tanpa support dari 0,7 mm jauh lebih kaku, maka janganlah aktivasi lebih dari 1 mm
apabila akan menghindari kekuatan yang berlebihan. Ini berarti pergerakan gigi secara
ARAH PERGERAKAN GIGI
Ini ditentukan oleh titik kontak antara pegas dan gigi. Seperti diketahui bahwa pegas palatal
baik untuk menggerakkan gigi kearah labial dan mesiodistal, sedangkan untuk pergerakan
kearah palatal digunakan pegas bukal. Pegas bukal juga dipakai apabila kontrol arah
pergerakan gigi dengan pegas palatal tidak memungkinkan.
Gambar : Koil pegas cantilever palatal harus terletak segaris dengan tengah-tengah mahkota
gigi yang digerakkan, tegak lurus pada arah pergerakan.
ARAH PERGERAKAN GIGI
Ini ditentukan oleh titik kontak antara pegas dan gigi. Seperti diketahui bahwa pegas palatal
baik untuk menggerakkan gigi kearah labial dan mesiodistal, sedangkan untuk pergerakan
kearah palatal digunakan pegas bukal. Pegas bukal juga dipakai apabila kontrol arah
pergerakan gigi dengan pegas palatal tidak memungkinkan.
Gambar : Koil pegas cantilever palatal harus terletak segaris dengan tengah-tengah mahkota
MUDAH INSERSINYA DAN CUKUP ENAK BAGI PENDERITA
Banyak pegas mudah dikendalikan oleh penderita, tetapi pegas-pegas jari palatal
untuk menggerakkan gigi kearah bukal sukar dikuasai, oleh karena itu sering dipilih pegas T.
Pada umumnya pegas palatal enak dipakai oleh penderita (bila pembuatannya betul). Pegas
bukal dan busur-busur sering menyebabkan alat tidak enak dipakai dan dapat menyebabkan
ulserasi traumatik apabila ada bagian busur yang terlalu menjorok ke sulkus atau ke pipi.
Beberapa penderita amat sensitif meskipun letak pegas bukal sudah benar. Untuk ini
diperlukan malam lunak untuk menutupi koil pegas sampai penderita terbiasa dengan
pemakaian alat lepasan.
MUDAH INSERSINYA DAN CUKUP ENAK BAGI PENDERITA
Banyak pegas mudah dikendalikan oleh penderita, tetapi pegas-pegas jari palatal
untuk menggerakkan gigi kearah bukal sukar dikuasai, oleh karena itu sering dipilih pegas T.
Pada umumnya pegas palatal enak dipakai oleh penderita (bila pembuatannya betul). Pegas
bukal dan busur-busur sering menyebabkan alat tidak enak dipakai dan dapat menyebabkan
ulserasi traumatik apabila ada bagian busur yang terlalu menjorok ke sulkus atau ke pipi.
Beberapa penderita amat sensitif meskipun letak pegas bukal sudah benar. Untuk ini
diperlukan malam lunak untuk menutupi koil pegas sampai penderita terbiasa dengan
Sistim Pemberian Kekuatan
Dua sistim pemberian kekuatan untuk menggerakkan gigi
1.
One point contact force/single point contact force
Kekuatan dikenakan pada satu titik kontak.
2.
Couple force
Jenis Gaya
Menurut durasinya, gaya ortodonti dapat
dibagi :
- gaya yang terus menerus (continous
force)
- gaya berkala (interrupted force),
Continous force
Yaitu tekanan yang diberikan terus menerus
dan untuk waktu yang cukup lama sehingga
gaya dapat dipertahankan untuk tidak
menurun menjadi nol selama interval
kunjungan pasien.
Pengaplikasian continous force pada gigi
memberikan hasil berupa remodeling tulang
alveolar, reorganisasi ligamen periodontal
serta pergerakan gigi.
Yaitu tekanan yang diberikan terus menerus
dan untuk waktu yang cukup lama sehingga
gaya dapat dipertahankan untuk tidak
menurun menjadi nol selama interval
kunjungan pasien.
Pengaplikasian continous force pada gigi
memberikan hasil berupa remodeling tulang
alveolar, reorganisasi ligamen periodontal
Interrupted force
Yaitu gaya yang memiliki pola
siklus selama waktu interval
kunjungan. Ligamen periodontal dapat
direkonstruksi kembali sehingga terjadi
suatu peningkatan dalam proliferasi sel
yang cocok / sesuai untuk perubahan
jaringan
Yaitu gaya yang memiliki pola
siklus selama waktu interval
Intermitten force.
Dihasilkan oleh alat ortodonti lepasan
dimana gaya yang diberikan pada gigi
akan menjadi nol bila pasien tidak
menggunakan alat ortodonti tersebut
Dihasilkan oleh alat ortodonti lepasan
dimana gaya yang diberikan pada gigi
akan menjadi nol bila pasien tidak
Tipe Pemberian Kekuatan
Berdasarkan durasi pemberian kekuatan:
Continuous force, Tidak pernah
menurun ke nol.
Intermittent force, Menurun ke nol.
Force Magnitude (Level)
Di kisaran 10 sampai 200 gram.
Bervariasi dengan jenis gerakan gigi.
Ringan, kekuatan kontinyu saat dianggap paling
efektif dalam mendorong perpindahan gigi.
Heavy force menyebabkan kerusakan dan
Force Duration
Ambang batas --- 6 jam per hari.
Tidak ada pergerakan gigi jika force diterapkan kurang dari 6 jam/hari.
Types of Tooth Movement
Intrusion
Extrusion
Tipping
Translation
Optimum Forces for Orthodontic Tooth Movement
Type of movement
Force
*
(gm)
Tipping
35-60
Bodily movement (translation)
70-120
Root uprighting
50-100
Rotation
35-60
Extrusion
35-60
Intrusion
10-20
Biomechanics of Tooth Movement
Center of Resistance --- A point on the tooth
around which the tooth shall move. For most teeth,
COR is ½ way between the apex and the crest of
the alveolar bone.
Center of Rotation --- The point around which
Center Of Resistance
Pusat ketahanan, adalah suatu
tempat di akar gigi yang
mempunyai ketahanan paling
besar terhadap kekuatan
ortodontik.
Tiga center of resistance :
1.
Anteroposterior
2.
Transverse
3.
Vertkal
Center Of Rotation
The point around which
Gerakan Gigi
Gigi dapat digerakkan ke segala arah.
Dibagi menjadi 2 bentuk dasar :
1. Rotasi (rotasi murni)
Gerakan gigi berputar pada pusat rotasi. Bila gigi
berputar penuh maka akan kembali ke posisinya
semula.
2. Translasi
Force and Couple
Force
Is applied by orthodontic appliances.
Induces tipping, translation, intrusion, extrusion and/or
rotation.
Couple
Two forces of opposite directions and with
non-overlapping points of application.
A. Uncontrolled tipping,
B. Controlled tipping,
C. Translation,
Anchorage
Anchor = sauh = jangkar
Hukum Newton: setiap aksi, ada reaksi.
Anchorage adalah resistensi terhadap perpindahan gigi
yang tidak diinginkan, atau site yang memberikan
perlawanan kepada reaktif force yang dihasilkan dari
aktivasi suatu alat ortodontik (Martyn T Cobourne &
Andrew T DiBiase. 2010.Handbook of ORTHODONTICS.
Mosby:Elsevier)
Nilai anchorage" setiap gigi kira-kira ekuivalen terhadap
Sources of Anchorage
1.
Luas permukaan akar, semakin banyak
gigi ada di unit anchorage, semakin
besar luas permukaan akar gabungan
dan semakin kecil kemungkinan untuk
bergerak.
2.
Mukosa dan tulang, palatal dapat
digunakan sebagai sumber anchorage
melalui pelat dasar akrilik alat
removable atau tombol akrilik yang
melekat pada lengkungan palatal.
3.
Implan, anchorage mutlak dapat
1.
Banyaknya akar yang tertanam dalam tulang alveolus
Akar pendek < akar panjang
Akar kecil < akar besar
4.
Sekrup tulang, dikembangkan baru-baru ini dari yang digunakan untuk
fiksasi tulang selama operasi rahang atas, sekrup tulang jauh lebih kecil
dari implan dan tidak osseointegrasi.
5.
Elastics, intermaxillary lubang anchorage satu lengkung gigi terhadap
yang lain dengan menggunakan elastics.
6.
Anchorage ekstraoral, sangat berguna dan dimanfaatkan selama
bertahun-tahun oleh orthodontists melalui penggunaan headgear
A. Intraoral Anchorage
a. Tooth borne anchorage
I. Intramaxillary anchorage
Sistim penjangkaran dengan menggunakan
gigi-gigi dalam lengkung rahang yang sama sebagai
unit penjangkar.
II. Intermaxillary anchorage
Sistim penjangkaran dengan menggunakan
gigi-gigi dalam lengkung rahang yang berlainan
I. Intramaxillary anchorage
Dapat berupa :
a. Simple anchorage
Sistim penjangkaran dengan gigi yang mempunyai
resistensi lebih besar dipakai sebagai anchorage
untuk menggerakkan gigi dengan resistensi yang
lebih kecil.
b. Compound anchorage
Sistim penjangkaran dengan beberapa gigi / sekelom
pok gigi mempunyai resistensi lebih besar dipakai
C. Stationary anchorage
Sistim penjangkaran dengan gigi penjangkar diusahakan
untuk tidak bergerak secara tipping, atau bila bergerak
maka gerakannya adalah bodily.
Reciprocal anchorage
Sistim penjangkaran dengan dua atau sekelompok gigi dengan
resistensi yang sama digunakan untuk saling menggerakkan satu
sama lain dengan arah berlawanan.
Kedua unit bergerak dengan jarak kurang lebih sama.
Dicontohkan dengan menutupnya diastema antara dua gigi seri
1. Simple anchorage
Reinforced anchorage
Unit A has substantially more anchorage value than Unit B. Thus,
Unit A moves little but Unit B moves a lot.
Exemplified by retracting anterior teeth to close an extraction
space by using posterior teeth as a reinforced anchorage unit.
b. Tissue borne anchorage
Anchorage yang ditimbulkan
dari jaringan lunak.
- Mukosa
- Bibir
- Pipi
Intermaxillary anchorage
Sering digunakan pada alat
ortodontik cekat, biasanya
dengan menggunakan elastik.
Tergantung kasusnya :
Intermaxillary elastic class II
Intermaxillary elastic class III
Cara mendapatkan intraoral anchorage
1.
Natural anchorage
3. Prepared Anchorage
a. Distal uprighting
Extraoral
anchorage
Occipital ; Cranial
cervical
Facial anchorage
Mekanikal
Klas II divisi 1
MACAM ANCHORAGE DALAM PERAWATAN ORTODONTIK
Maximum Anchorage
Direncanakan pada kasus ortodontik yang membutuhkan anchorage yang besar, dimana gigi anchorage (posterior gigi yang di pencabutan)
diperbolehkan bergeser menempati kurang dari ¼ ruang bekas pencabutan
Minimum Anchorage
Direncanakan pada kasus ortodontik yang membutuhkan anchorage yang kecil, dimana gigi anchorage diperbolehkan bergeser menempati lebihdari ½ ruang bekas pencabutan
Moderate Anchorage
Direncanakan pada kasus ortodontik yang membutuhkan anchorage yang sedang, dimana gigi anchorage diperbolehkan bergeser
menempati ¼ sampai ½ ruang bekas pencabutan
MACAM ANCHORAGE DALAM PERAWATAN ORTODONTIK
Maximum Anchorage
Direncanakan pada kasus ortodontik yang membutuhkan anchorage yang besar, dimana gigi anchorage (posterior gigi yang di pencabutan)
diperbolehkan bergeser menempati kurang dari ¼ ruang bekas pencabutan
Minimum Anchorage
Direncanakan pada kasus ortodontik yang membutuhkan anchorage yang kecil, dimana gigi anchorage diperbolehkan bergeser menempati lebihdari ½ ruang bekas pencabutan
Moderate Anchorage
Direncanakan pada kasus ortodontik yang membutuhkan anchorage yang sedang, dimana gigi anchorage diperbolehkan bergeser
PERTIMBANGAN ANCHORAGE DALAM PERGERAKAN GIGI
1. Dalam suatu lengkung
gigi, jika dilakukan
pergerakkan 1 gigi maka
gigi yang lainnya akan
memberikan anchorage
yang besar
2
2. Jika gigi 13 dan 23
diretraksi maka akan
terjadi pergerakan ke
depan dari gigi
anchorage di posterior
ke anterior
3. Jika gigi 13, 14, 23, 24
di retraksi maka gigi
anchorage menjadi lebih
sedikit dibandingkan
gigi yang digerakkan
sehingga keseimbangan
anchorage tidak baik,
terjadi
anchorage loss.
PERTIMBANGAN ANCHORAGE DALAM PERGERAKAN GIGI
1. Dalam suatu lengkung
gigi, jika dilakukan
pergerakkan 1 gigi maka
gigi yang lainnya akan
memberikan anchorage
yang besar
2
2. Jika gigi 13 dan 23
diretraksi maka akan
terjadi pergerakan ke
depan dari gigi
anchorage di posterior
ke anterior
Perlu diperhatikan :
1 A
nchorage loss
gigi posterior pada perawatan ortodontik
removable
, akan
menyebabkan gigi anterior yang bagian palatal/lingualnya kontak
dengan plat akrilik ikut terdorong ke labial sehingga tampak lebih
protrusif. Hal ini terjadi karena plat akrilik yang menyatukan gigi
anchorage (posrterior) dan gigi anterior secara utuh terdorong ke
anterior, akibat pengurangan plat akrilik palatal gigi anterior yang tidak
mencukupi/ tidak dilakukan. Sehingga pengaktifan spring yang kita
harapkan akan meretraksi gigi anterior menghasilkan hal yang
sebaliknya.
2. Pada pergerakan gigi no.3., untuk mengurangi resiko
anchorage loss
,
pengaktifan spring di bagian anterior dilakukan pertahap dibatasi hanya
pada per 2 gigi setiap kali kontrol.
Perlu diperhatikan :
1 A
nchorage loss
gigi posterior pada perawatan ortodontik
removable
, akan
menyebabkan gigi anterior yang bagian palatal/lingualnya kontak
dengan plat akrilik ikut terdorong ke labial sehingga tampak lebih
protrusif. Hal ini terjadi karena plat akrilik yang menyatukan gigi
anchorage (posrterior) dan gigi anterior secara utuh terdorong ke
anterior, akibat pengurangan plat akrilik palatal gigi anterior yang tidak
mencukupi/ tidak dilakukan. Sehingga pengaktifan spring yang kita
harapkan akan meretraksi gigi anterior menghasilkan hal yang
sebaliknya.
2. Pada pergerakan gigi no.3., untuk mengurangi resiko
anchorage loss
,
pengaktifan spring di bagian anterior dilakukan pertahap dibatasi hanya
Daftar Pustaka
What Causes Tooth Loss? - Dr. Robert L. Simon, DDS [Internet]. [cited
2016 Mar 31]. Available from:
http://www.robertlsimondds.com/what-causes-tooth-loss
Biology of OrthodonticTooth Movement [Internet]. 05:46:29 UTC [cited
2016 Mar 31]. Available from: