• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis Calon Tenaga Kerja Indonesia Pada Al-Huda Medical Center.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis Calon Tenaga Kerja Indonesia Pada Al-Huda Medical Center."

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PELAYANAN DAN

REKAM MEDIS CALON TENAGA KERJA

INDONESIA PADA AL-HUDA MEDICAL CENTER

TUGAS AKHIR

Program Studi Sistem Informasi

Oleh:

HILMY NUR RAMDHANI

09.41010.0235

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 21

1.1 Latar Belakang Masalah ... 21

1.2 Perumusan Masalah ... 25

1.3 Batasan Masalah ... 25

1.4 Tujuan ... 26

1.5 Sistematika Penulisan ... 26

BAB II LANDASAN TEORI ... 28

2.1. Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)... 28

2.2. Data dan Informasi ... 28

2.3. ICONIX Process ... 30

2.4. Codeigniter ... 33

2.5. Model-View-Controller (MVC) ... 33

2.6. Bootstrap ... 34

2.7. Alur Pelayanan Pemeriksaan Calon Tenaga Kerja Indonesia . 35 2.8. Pengertian Rekam Medis ... 36

2.9. Pemanfaatan Rekam Medis ... 36

(3)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 46

3.1. Metode Peneletian ... 46

3.2. Studi Literatur ... 47

3.3. Akuisisi Kebutuhan ... 48

3.4. Analisis Permasalahan dan Kebutuhan ... 49

3.5. Desain ... 51

3.6. Coding ... 126

3.7. Blackbox Testing ... 126

3.8. Analisis Hasil Uji Coba ... 127

3.9. Pelaporan ... 127

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI ... 128

4.1. Kebutuhan Sistem ... 128

4.2. Implementasi Sistem dan Hasil Testing Sistem ... 129

4.3. Analisis Hasil Testing ... 181

BAB V PENUTUP ... 182

5.1. Kesimpulan ... 182

5.2. Saran ... 182

(4)

Gambar 2.1 Perubahan data menjadi informasi (Stair & Reynold, 2010) ... 29

Gambar 2.2 ICONIX Process (Rosenberg & Stephens, 2007) ... 31

Gambar 2.3 Penggunaan bootstrap pada antarmuka login. ... 34

Gambar 2.4. Contoh bentuk barcode tipe Code 39. ... 44

Gambar 2.5. Contoh bentuk barcode tipe Code 128. ... 45

Gambar 3.1 Metode penelitan pada aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI . 46 Gambar 3.2 Rancangan workflow aplikasi pada Al-Huda Medical Center ... 51

Gambar 3.3 Desain arsitektur aplikasi pelayanan dan rekam medis calon TKI ... 52

Gambar 3.4 Blok diagram aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI pada Al-Huda Medical Center ... 53

Gambar 3.5 Rancangan domain model pada Al-Huda Medical Center ... 57

Gambar 3.6 Rancangan desain halaman utama ... 58

Gambar 3.7 Rancangan desain form login pada halaman login ... 58

Gambar 3.8 Rancangan desain form pada halaman admin dan karyawan. ... 60

Gambar 3.9 Rancangan desain form pada halaman PJTKI. ... 60

Gambar 3.10 Rancangan desain form input data PJTKI. ... 61

Gambar 3.11 Rancangan desain form pada halaman negara tujuan. ... 62

Gambar 3.12 Rancangan desain form input data negara tujuan. ... 62

Gambar 3.13 Rancangan desain form pada halaman registrasi. ... 63

Gambar 3.14 Rancangan desain form input data registrasi. ... 64

Gambar 3.15 Rancangan desain form unggah foto ... 64

(5)

Gambar 3.19 Rancangan desain form pada halaman pembayaran... 67

Gambar 3.20 Rancangan desain file PDF sertifikat kesehatan. ... 68

Gambar 3.21 Rancangan desain form tambah data pemeriksaan medical history dan fisik. ... 69

Gambar 3.22 Rancangan desain form tambah data pemeriksaan radiologi ... 70

Gambar 3.23 Rancangan desain form tambah data pemeriksaan radiologi ... 70

Gambar 3.24 Rancangan desain isi dari laboratory investigation negara Malaysia. ... 70

Gambar 3.25 Rancangan desain isi dari laboratory investigation negara Korea.. 72

Gambar 3.26 Rancangan desain isi dari laboratory investigation negara ASEAN. ... 72

Gambar 3.27 Rancangan desain form penentuan hasil pemeriksaan ... 73

Gambar 3.28 Rancangan desain form pilih periode laporan. ... 74

Gambar 3.29 Rancangan desain tampilan laporan. ... 74

Gambar 3.30 Rancangan usecase aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI. ... 75

Gambar 3.31 Robustness diagram login. ... 78

Gambar 3.32 Robustness diagram ubah data user. ... 79

Gambar 3.33 Robustness diagram kelola user. ... 80

Gambar 3.34 Robustness diagram pendaftaran CTKI. ... 82

Gambar 3.35 Robustness diagram kelola data registrasi. ... 83

Gambar 3.36 Robustness diagram kelola data PJTKI. ... 85

(6)

Gambar 3.40 Robustness diagram cetak sertifikat... 90

Gambar 3.41 Robustness diagram pelaporan. ... 92

Gambar 3.42 Robustness diagram pembayaran. ... 94

Gambar 3.43 Robustness diagram pemeriksaan medis CTKI. ... 95

Gambar 3.44 Robustness diagram pemeriksaan laboratorium. ... 97

Gambar 3.45 Robustness diagram pemeriksaan laboratorium. ... 98

Gambar 3.46 Sequence diagram login. ... 100

Gambar 3.47 Sequence diagram ubah data user. ... 101

Gambar 3.48 Sequence diagram pembayaran. ... 101

Gambar 3.49 Sequence diagram kelola data user. ... 102

Gambar 3.50 Sequence diagram kelola data PJTKI. ... 103

Gambar 3.51 Sequence diagram kelola data negara tujuan. ... 104

Gambar 3.52 Sequence diagram pendaftaran CTKI. ... 105

Gambar 3.53 Sequence diagram pencarian hasil pemeriksaan. ... 105

Gambar 3.54 Sequence diagram cetak barcode. ... 106

Gambar 3.55 Sequence diagram pelaporan. ... 107

Gambar 3.56 Sequence diagram cetak sertifikat kesehatan. ... 108

Gambar 3.57 Sequence diagram pembayaran. ... 109

Gambar 3.58 Sequence diagram tambah data pemeriksaan medis. ... 110

Gambar 3.59 Sequence diagram tambah data pemeriksaan radiologi. ... 111

(7)

Gambar 4.1 Tampilan pada halaman login. ... 130

Gambar 4.2 Tampilan pesan apabila username atau password salah pada halaman login. ... 131

Gambar 4.3 Tampilan halaman utama program. ... 131

Gambar 4.4 Tampilan halaman daftar PJTKI. ... 133

Gambar 4.5 Form input data PJTKI. ... 134

Gambar 4.6 Tampilan pesan data PJTKI berhasil disimpan. ... 135

Gambar 4.7 Tampilan data PJTKI yang telah berhasil disimpan. ... 135

Gambar 4.8 Tampilan pesan data PJTKI berhasil dirubah. ... 136

Gambar 4.9 Tampilan data PJTKI yang telah berhasil dirubah. ... 136

Gambar 4.10 Pesan data PJTKI berhasil dihapus. ... 137

Gambar 4.11 Tampilan data PJTKI yang berhasil dihapus. ... 137

Gambar 4.12 Tampilan daftar data negara tujuan. ... 139

Gambar 4.13 Form input data negara tujuan. ... 139

Gambar 4.14 Tampilan pesan data negara tujuan berhasil disimpan. ... 140

Gambar 4.15 Tampilan data negara tujuan yang telah berhasil disimpan. ... 140

Gambar 4.16 Tampilan pesan data negara tujuan berhasil dirubah. ... 141

Gambar 4.17 Tampilan data negara tujuan yang telah berhasil dirubah. ... 141

Gambar 4.18 Pesan data negara tujuan berhasil dihapus. ... 142

Gambar 4.19 Tampilan data negara tujuan yang telah berhasil dihapus. ... 142

Gambar 4.20 Tampilan data registrasi. ... 144

(8)

Gambar 4.24 Tampilan pesan data registrasi berhasil dirubah. ... 147

Gambar 4.25 Tampilan registrasi yang telah berhasil dirubah. ... 147

Gambar 4.26 Pesan data registrasi berhasil dihapus. ... 148

Gambar 4.27 Tampilan data registrasi yang telah berhasil dihapus. ... 148

Gambar 4.28 Tampilan data pembayaran. ... 150

Gambar 4.29 Pesan status pembayaran berhasil dirubah. ... 150

Gambar 4.30 Tampilan data pembayaran yang telah berhasil dirubah. ... 151

Gambar 4.31 Tampilan data pemeriksaan fisik dan medical history. ... 152

Gambar 4.32 Pesan CTKI belum melakukan pembayaran ... 152

Gambar 4.33 Tampilan form input data pemeriksaan fisik. ... 153

. Gambar 4.34 Pesan data pemeriksaan fisik berhasil disimpan. ... 154

Gambar 4.35 Tampilan data pemeriksaan fisik yang telah menjalani pemeriksaan. ... 154

Gambar 4.36 Tampilan data pemeriksaan radiologi. ... 155

Gambar 4.37 Tampilan form input data pemeriksaan radiologi. ... 156

Gambar 4.38 Pesan data pemeriksaan radiologi berhasil disimpan. ... 157

Gambar 4.39 Tampilan data pemeriksaan radiologi yang telah menjalani pemeriksaan. ... 157

Gambar 4.40 Tampilan data pemeriksaan laboratorium. ... 158

Gambar 4.41 Tampilan form pemilihan standar pemeriksaan laboratorium. ... 159

(9)

pemeriksaan. ... 161

Gambar 4.45 Tampilan data penentuan hasil pemeriksaan... 162

Gambar 4.46 Tampilan data penentuan hasil pemeriksaan... 162

Gambar 4.47 Pesan CTKI belum melakukan pembayaran. ... 163

Gambar 4.48 Pregnancy dicetak merah karena positive. ... 163

Gambar 4.49 Pesan data penentuan pemeriksaan berhasil disimpan. ... 164

Gambar 4.50 Hasil penentuan pemeriksaan fit. ... 164

Gambar 4.51 Hasil penentuan pemeriksaan unfit. ... 165

Gambar 4.52 Hasil penentuan pemeriksaan pending. ... 165

Gambar 4.53 Tampilan pada homepage (publik)... 167

Gambar 4.54 Form input pencarian data pada homepage. ... 167

Gambar 4.55 Hasil pencarian data pada homepage. ... 168

Gambar 4.56 Pesan pencarian data tidak ditemukan pada homepage. ... 168

Gambar 4.57 Tampilan pemilihan data untuk cetak barcode. ... 170

Gambar 4.58 Tampilan file barcode dalam bentuk PDF. ... 170

Gambar 4.59 Tampilan form input pilih periode laporan. ... 171

Gambar 4.60 Tampilan pesan kesalahan apabila periode akhir lebih kecil daripada periode awal. ... 172

Gambar 4.61 Tampilan laporan dalam bentuk chart sesuai dengan periode yang dipilih. ... 172

(10)

Gambar 4.65 Tampilan registrasi data dalam bentuk PDF ... 176

Gambar 4.66 Pesan apabila petugas sudah pernah mencetak sertifikat. ... 177

Gambar 4.67 Pesan apabila status pemeriksaan masih pending atau belum ditentukan. ... 177

Gambar 4.68 Tampilan form pemilihan blangko sebelum konversi ke PDF. ... 177

Gambar 4.69 Tampilan sertifikat kesehatan (fit) dalam bentuk PDF ... 178

Gambar 4.70 Tampilan sertifikat kesehatan (unfit) dalam bentuk PDF ... 179

(11)

Tabel 3.1 tb_User_Data ... 113

Tabel 3.3 tb_Registrasi ... 114

Tabel 3.5 tb_Negara_Tujuan... 115

Tabel 3.6 tb_PJTKI ... 116

Tabel 3.7 tb_Pembayaran ... 116

Tabel 3.8 tb_Cetak_Sertifikat ... 117

Tabel 3.9 tb_Blangko ... 117

Tabel 3.10 tb_Blangko_Rusak ... 117

Tabel 3.12 tb_Film ... 118

Tabel 3.13 tb_Film_Rusak ... 118

Tabel 3.14 tb_Medical_History ... 119

Tabel 3.16 tb_Fisik_Jiwa ... 120

Tabel 3.19 tb_Radiologi ... 122

Tabel 3.20 tb_Laboratorium ... 123

Tabel 3.22 tb_Status_Pemeriksaan ... 125

Tabel 4.1 Test Case Login ... 132

Tabel 4.2 Test Case PJTKI ... 138

Tabel 4.3 Test Case negara tujuan ... 143

Tabel 4.4 Test Case registrasi ... 149

Tabel 4.5 Test Case pembayaran ... 151

Tabel 4.6 Test Case pemeriksaan fisik dan medical history ... 154

(12)

Tabel 4.10 Test Case pencarian data pemeriksaan. ... 169

Tabel 4.11 Test Case konversi barcode. ... 171

Tabel 4.12 Test Case laporan. ... 173

Tabel 4.13 Test Case konversi data registrasi ke PDF. ... 175

(13)
(14)

21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Terutama bagi tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri atau biasa disingkat TKI. Calon tenaga kerja Indonesia yang selanjutnya disebut CTKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten / kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan (PMK No. 29, 2013). Keselamatan dan kesehatan TKI ini tergantung pada proses pemeriksaan medis yang dilakukan oleh para CTKI pada rumah sakit atau klinik yang sudah memiliki ijin resmi dan harus mendapat penetapan dari Menteri Kesehatan.

Al-Huda Medical Center yang bertempat di Jalan Diponegoro No. 65 Genteng – Banyuwangi ini merupakan unit khusus di rumah sakit Al-Huda yang menangani pemeriksaan kesehatan para CTKI yang telah memiliki ijin dan penetapan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dalam hal ini Al-Huda

Medical Center bertanggung jawab atas pemeriksaan kesehatan para CTKI dan

(15)

negara-negara di ASEAN, Korea dan Malaysia. Kemudian seluruh data-data pendaftaran CTKI tersebut dicatat dan disimpan dalam bentuk arsip dan dokumen-dokumen, begitu juga dengan data-data pemeriksaan medis yang telah dilakukan juga dicatat dan disimpan dalam bentuk rekam medis yang juga berupa arsip dan dokumen-dokumen.

Alur pelayanan kesehatan CTKI di sarana kesehatan Al-Huda Medical

Center dimulai dari pendaftaran. Pendaftaran ini mencatat data-data CTKI, yaitu

identitas CTKI (termasuk nomor paspor), pernyataan persetujuan (informed

consent) dan pas foto. Kemudian CTKI harus melakukan pembayaran biaya

pemeriksaan sesuai dengan negara yang dituju. Setelah melakukan pembayaran CTKI dapat menunjukkan kuitansi pembayaran sebelum dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan fisik dan jiwa sederhana, laboratorium dan radiologi. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, maka dilakukan penetapan status kelayakan oleh dokter yang dijelaskan dengan keterangan fit dan unfit. Apabila fit maka CTKI akan mendapatkan sertifikat kesehatan, dan jika unfit maka CTKI akan diberi surat keterangan.

(16)

spesimen maka dilanjutkan dengan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium (darah rutin, urin rutin, tes kehamilan, kimia klinik, serologi, NAPZA dan mikrobiologi Sputum BTA) kepada bagian administrasi di Al-Huda Medical

Center. Penggunaan telepon untuk proses pelaporan antara laboratorium dengan

Al-Huda Medical Center karena jarak yang cukup jauh menyebabkan akurasi pelaporan hasil menjadi berkurang.

Pencatatan rekam medis yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 29 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan kesehatan CTKI mencakup dua jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dan jiwa. Pemeriksaan fisik dan jiwa dilakukan secara lengkap, komprehensif dan ‘lege artis

agar mendapatkan hasil pemeriksaan yang lengkap dan akurat. Untuk itu pemeriksaan harus dilakukan oleh seorang dokter dengan rasio 1 (satu) orang dokter untuk maksimal 50 (lima puluh) pasien perhari. Pemeriksaan ini meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (kepala, mata, telinga, dll), dan pemeriksaan jiwa sederhana. Kemudian setiap CTKI harus menerima standar pemeriksaan penunjang dasar yang minimal harus dilakukan. Al-Huda Medical Center melakuan pemeriksaan penunjang dasar ini berdasarkan permintaan dari negara tujuan CTKI. Parameter pemeriksaan dalam standar pemeriksaan penunjang dasar meliputi pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi.

(17)

benar CTKI yang dimaksud telah benar-benar melakukan pemeriksaan medis di Al-Huda Medical Center. Data rekam medis TKI ini juga berguna apabila TKI yang bersangkutan mendapatkan musibah atau kecelakaan kerja yang membuat TKI tersebut meninggal. Data rekam medis ini juga berfungsi untuk mencetak sertifikat kesehatan atau surat keterangan yang hanya dapat dicetak sekali. Dengan media penyimpanan seperti ini tentu akan memakan waktu yang banyak terutama apabila berkas yang dicari juga hilang atau kemungkinan tidak ditemukan. Untuk waktu jangka panjang tentu saja butuh media penyimpanan yang cukup. Selain itu menggunakan metode penyimpanan seperti ini pasti memakan tempat untuk meyimpan berkas-berkas ini. Selain itu, dengan menggunakan media penyimpanan seperti ini, resiko hilang atau rusaknya dokumen akibat musibah dan bencana menjadi sangat tinggi.

Kemudian untuk pelaporan, pihak manajemen telah membuat spesifikasi laporan sehingga dapat melihat nama perusahaan pengantar CTKI, jumlah CTKI, rekap jenis pemeriksaan medis, negara tujuan, hasil pemeriksaan medis (fit/unfit), rekap penggunaan kertas film untuk radiologi dan blangko sertifikat kesehatan. Untuk membuat berbagai jenis laporan ini, pihak administrasi melakukan penghitungan dengan bantuan diagram batang dari buku besar sehingga tingkat kemungkinan salah untuk mendapat kesusaian jumlah menjadi besar dan memakan waktu kerja yang cukup banyak.

Dengan adanya permasalahan-permasalahan di atas, Al-Huda Medical

Center memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kepada

(18)

diharapkan dapat membantu pengelolaan data-data CTKI tersebut menjadi suatu sistem informasi yang berguna bagi perkembangan Al-Huda Medical Center dimasa yang akan datang.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana membuat sebuah aplikasi yang dapat menangani pelayanan, pencatatan data rekam medis dan pelaporan pada Al-Huda Medical Center.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Proses yang dikerjakan meliputi pendaftaran CTKI baru, pemeriksaan CTKI (rekam medis) dan pencetakan surat keterangan atau sertifikat kesehatan. 2. Laporan yang dihasilkan oleh sistem ini berupa laporan nama perusahaan

pengantar CTKI, laporan jumlah CTKI, laporan jenis pemeriksaan medis, laporan negara tujuan, laporan hasil pemeriksaan medis (fit/unfit), laporan penggunaan kertas film untuk rontgen dan blangko sertifikat kesehatan. 3. Aplikasi ini tidak menangani proses komputerisasi sidik jari CTKI. Proses

ini dilakukan oleh BNP2TKI.

4. Aplikasi ini dibuat menyesuaikan dengan aturan yang sudah berlaku di Al-Huda Medical Center.

(19)

6. Aplikasi ini tidak menangani proses penghitungan pendapatan, laba ataupun rugi.

7. Aplikasi ini tidak mencatat penggunaan reagen atau bahan kimia yang digunakan oleh bagian laboratorium.

1.4Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI serta memberikan informasi laporan pada Al-Huda

Medical Center.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan rancang bangun aplikasi pelayanan dan rekam medis Calon Tenaga Kerja Indonesia pada Al-Huda Medical Center adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik penelitian, rumusan masalah dari topik penelitian, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan dan tujuan dari penelitian ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum dari Al-Huda Medical

Center yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan penelitian dan landasan teori

(20)

yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah penelitian ini.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian penelitian yang terdiri dari observasi pendahuluan, interview / wawancara, studi pustaka, identifikasi masalah dan tujuan, sesuai dengan analisa kebutuhan dan rancangan sistem serta struktur basis data dan desain antarmuka.

BAB IV : TESTING DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dibuat, uji coba fungsional, uji coba non-fungsional, dan evaluasi sistem.

BAB V : PENUTUP

(21)

8

2.1.Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI)

Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut CTKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. (Permenkes No. 29, 2013)

Salah satu syarat wajib CTKI adalah kondisi fisik yang fit sebagaimana dibuktikan dengan adanya sertifikat kesehatan. Sertifikat kesehatan ini diterbitkan oleh instansi pemerintah maupun swasta di kabupaten atau kota yang sudah memiliki izin dan bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

2.2.Data dan Informasi

Data adalah fakta mentah, seperti kumpulan angka-angka, simbol-simbol khusus dan huruf-huruf. Fakta seperti ini masih belum memiliki makna yang belum jelas, namun apabila diolah lebih lanjut dapat menghasilkan suatu informasi. (Stair & Reynold, 2010)

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. (Sutabri, 2012).

Data

Transformasi proses (menggunakan pengetahuan dengan memilih, mengorganisir,

dan memanipulasi data)

Informasi

(22)

Agar data menjadi bernilai bagi manajer dan pembuat keputusan, informasi seharusnya memiliki karakteristik seperti berikut:

Akurat

Informasi yang akurat adalah informasi yang bebas dari error. Dalam beberapa kasus, informasi yang tidak akurat dihasilkan karena data yang digunakan pada pemrosesan tidak akurat.

Lengkap

Informasi yang akurat berisi semua kebenaran atau data yang lengkap. Contoh: informasi barang retur tidak akan lengkap tanpa informasi alasan barang retur. Ekonomis

Informasi seharusnya ekonomis dalam pembuatannya. Para pembuat keputusan akan selalu membandingkan nilai guna informasi dan biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya.

Fleksibel

Informasi yang fleksibel dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Handal

(23)

Relevan (Berhubungan)

Informasi yang relevan penting bagi pembuat keputusan. Istilahnya, informasi harga kayu turun tidak relevan bagi pabrik chip komputer

Simple

Informasi seharusnya simple atau tidak terlalu rumit. Informasi yang mutakhir dan detil mungkin tidak dibutuhkan.kenyataannya, informasi yang berlebihan dapat menyebabkan overload informasi, dimana para pembuat keputusan mempunyai informasi yang berlebih dan tidak bisa menentukan mana yang penting.

Tepat Waktu

Informasi tepat waktu adalah informasi yang ada pada saat dibutuhkan. Dapat Dibuktikan

Informasi seharusnya dapat dibuktikan. Ini berarti anda dapat memeriksa untuk memastikan bahwa informasi tersebut benar, mungkin dengan memeriksa dengan sumber lain untuk informasi yang sama.

Dapat Diakses

Informasi seharusnya bisa diakses dengan mudah oleh pengguna untuk mendapatkan informasi yang tepat di saat yang tepat.

Aman

Informasi seharusnya aman dari pengguna yang tidak berhak mengakses.

2.3.ICONIX Process

(24)

dengan “buku masak”. Maksud dari “buku masak” ini adalah menjelaskan beberapa

seri dari langkah-langkah yang spesifik untuk membuat pemodelan sebuah proyek.

Gambar 2.2 ICONIX Process (Rosenberg & Stephens, 2007) Berikut adalah langkah-langkah yang terdapat pada ICONIX Process.

2.3.1. Requirements

a. Functional requirements: menjelaskan kemampuan sebuah sistem yang

dirancang berdasarkan dari bagaimana pengaturan proyek yang dibuat. Hal ini bisa dijabarkan dengan cara menjelaskan uraian permasalahan (dasar keberadaan) yang dimiliki oleh pengguna atau stakeholder. Atau dapat dijabarkan dengan cara menganalisa kebutuhan fungsional.

b. Domain modeling: menuangkan pengertian akan ruang lingkup permasalahan

dalam bentuk yang jelas (unambiguous).

c. Behavioral requirements: menjelaskan bagaimana pengguna dan sistem akan

(25)

d. Use Case Modelling: mendeskripsikan cara pengguna akan berinteraksi

dengan sistem dan bagaimana sistem meresponnya.

2.3.2. Analysis / Preliminary Design

a. Robustness analysis: untuk menjabarkan use case menjadi lebih detail (yang

nantinya akan menjadi bahasa pemrograman) ke dalam bentuk objek.

Robustness analysis membantu untuk menjembatani jarak antara bentuk

analisis dan desain.

b. Update domain model: memperbarui domain model yang telah dibuat apabila

ada perubahan atau informasi yang baru disaat melakukan robustness

analysis.

2.3.3.Detailed Design

a. Sequencing diagram: menggambarkan sequence diagram untuk setiap use

case yang telah dibuat yang digunakan untuk menunjukkan detil bagaimana

use case akan diimplementasikan. Tujuan utamanya adalah untuk

mengalokasikan tingkah laku yang nantinya dimasukkan kedalam class

diagram.

b. Update domain model: memperbarui domain model yang telah dibuat apabila

ada perubahan atau informasi yang baru disaat melakukan sequencing

diagram.

2.3.4. Implementation

a. Coding: menuliskan bahasa pemrograman sesuai dengan desain yang telah

dibuat

b. Scenario testing: melakukan percobaan pada setiap basic course dan

(26)

2.4.Codeigniter

Codeigniter merupakan sebuah Application Development Framework, sebuah alat (toolkit), yang digunakan untuk membangun sebuah website menggunakan bahasa pemrograman PHP. Tujuannya adalah memungkinkan kita membangun sebuah proyek agar lebih cepat karena kita tidak perlu menuliskan bahasa pemrograman mulai dari nol. Codeigniter memiliki set libraries yang cukup lengkap untuk mendukung fungsi-fungsi umum yang sering digunakan. (Codeigniter, 2016)

Codeigniter menggunakan prinsip pola pengembangan

Model-View-Controller. Pada dasarnya prinsip ini juga menganut pada metode pemrograman

berorientasi objek (Object Oriented Programming). Prinsip ini akan dijelaskan lebih detil pada poin selanjutnya.

2.5.Model-View-Controller (MVC)

Dalam pembangunan sebuah object-oriented programming (OOP), MVC merupakan sebuah metodologi atau perancangan desain untuk menghubungkan antarmuka pengguna dengan data model pokok secara sukses dan efisien. (Rouse, 2011).

Berikut adalah penjelasan MVC secara spesifik menurut dokumentasi Codeigniter (2016).

a. Model: digunakan untuk merepresentasikan struktur data. Biasanya model

class berisi fungsi-fungsi yang membantu dalam manipulasi data baik itu

(27)

b. View: digunakan untuk menyajikan informasi kepada pengguna. Sebuah view normalnya berisi halaman web, namun pada Codeigniter, sebuah view

dapat berisi bagian halaman dari header dan footer.

c. Controller: bertindak sebagai penengah antara model dengan view dan

sumber lainnya yang membutuhkan proses untuk HTTP request dan menghasilkan sebuah web page.

2.6.Bootstrap

Bootstrap merupakan salah satu framework CSS yang digunakan untuk membantu dalam pengerjaan pemrograman website.. Dengan menggunakan bootstrap, proses desain tidak dimulai dari nol, sehingga proses desain website dapat menjadi mudah dan cepat. (Abdulloh, 2015)

Selain itu dengan menggunakan bootstrap, tampilan website yang dihasilkan dapat menjadi lebih menarik. Berikut adalah contoh aplikasi dari bootstrap.

Gambar 2.3 Penggunaan bootstrap pada antarmuka login.

(28)

bootstrap adalah web template, theme, grids, jumbotron, navigation bar,

dashboard, sign-in page dan beberapa custom components lainnya.

2.7.Alur Pelayanan Pemeriksaan Calon Tenaga Kerja Indonesia

Sebagaimana keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No: 1158/Menkes/SK/XIII/2008, alur pelayanan pemeriksaan kesehatan dapat disusun dengan cara sebagai berikut:

1. Prosedur pendaftaran: verifikasi identitas dan foto CTKI yang akan diperiksa. 2. Prosedur konseling: penjelasan dan persetujuan pemeriksaan yang akan dilakukan. Penjelasan informed consent harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pemeriksaan kesehatan merupakan persyaratan untuk bekerja di luar negeri.

b. Pemeriksaan fisik, jiwa, laboratorium dan radiologi merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan.

c. Untuk pemeriksaan HIV dan Narkotika Psikotropika, CTKI memberikan kewenangan kepada laboratorium untuk melaksanakan pemeriksaannya. d. Saya memberikan kewenangan kepada laboratorium untuk

menindaklanjuti hasil pemeriksaan ini.

3. Prosedur pemeriksaan (fisik, jiwa, laboratorium dan radiologi). 4. Prosedur pencatatan dan pelaporan.

(29)

2.8.Pengertian Rekam Medis

Menurut PERMENKES No: 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan.

2.9.Pemanfaatan Rekam Medis

Berdasarkan PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 13, pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:

1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.

2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran, dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi. 3. Keperluan pendidikan dan penelitian.

4. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan. 5. Data statistik kesehatan.

2.10. Penyimpanan Rekam Medis

(30)

(1) Rekam medis pasien di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan.

(2) Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medis.

(3) Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut. (4) Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dan, ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan pelayanan kesehatan.

2.11. Jenis-jenis Penyakit yang Diperiksa.

1. Medical History.

a. HIV/AIDS: sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human

Immunodeficiency Virus). Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus

yang disebut dengan T-lymphocytes.

b. Tubercolosis: penyakit akibat kuman mycobakterium tuberkulosis sistemis

sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.

c. Malaria: penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang

(31)

d. Leprosy: penyakit menular kronis yang disebabkan oleh

Mycobacteriumleprae, asam-cepat, basil berbentuk batang. Penyakit ini terutama mempengaruhi kulit, saraf perifer, mukosa saluran pernapasan bagian atas dan juga mata, selain dari beberapa struktur lain.

e. Sexual Transmited Diseases: penyakit yang menyerang manusia melalui

transmisi hubungan seksual, seks oral, dan seks anal. Penyakit ini dapat ditularkan melalui jarum suntik, juga kelahiran dan menyusui.

f. Bronchial Asthma: suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami

penyempitan (bersifat sementara) karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan.

g. Heart Diseases: sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik.

h. Hypertention: gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah sehingga

tekanan darah menjadi diatas normal.

i. Diabetes Mellitus: suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa menghasilkan

hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan sehingga terjadi kelonjakan kadar gula dalam darah melebih normal.

j. Peptic Ulcer: salah satu kelainan ulceratif pada saluran cerna bagian atas

yang membutuhkan asam dan pepsin untuk pembentukannya.

k. Kidney Disesase: suatu penyakit di mana fungsi organ ginjal mengalami

(32)

dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

l. Cancer: penyakit di mana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol

dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya.

m. Epilepsy: suatu gangguan pada sistem syaraf otak manusia karena terjadinya

aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia mulai dari bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan atau kontraksi otot.

n. Psychiatric Illness: adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang

menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.

o. Hearing Problem: pengurangan dalam kemampuan seseorang untuk

membedakan suara.

p. Hepatitis: penyakit peradangan pada hati (liver).

Seluruh hasil anamnesis atau sejarah penyakit diatas akan dituliskan ya atau tidak pada sertifikat kesehatan.

2. General Physical Examination.

a. Tinggi Badan. Dicatat dalam satuan centimetre (cm). b. Berat Badan. Dicatat dalam satuan kilogram (kg). c. Detak Jantung.

(33)

e. Chronic Skin Rash: ruam pada kulit, dapat disebabkan oleh berbagai faktor,

termasuk infeksi, panas, alergen, gangguan sistem kekebalan tubuh dan obat-obatan. Salah satu gangguan kulit yang paling umum adalah dermatitis atopik, juga dikenal sebagai eksim.

f. Anaesthetic Skin Patch: belang pada kulit, biasanya memiliki tekstur yang

sama pada kulit sekitarnya dan umumnya rata. Namun, belang pada kulit ini biasanya lebih kasar daripada kulit sekitarnya, tergantung dari penyebabnya.

g. Deformities of Limbs: cacat pada bagian tubuh tertentu.

h. Anemia: kondisi yang ditandai oleh kekurangan sel darah merah atau

hemoglobin dalam darah yang menyebabkan pucat dan letih.

i. Jaundice: pigmentasi yang berwarna kekuningan pada kulit, membran

konjungtif pada sclerae dan membran mukus lainnya yang disebabkan oleh

hyperbilirubinemia.

j. Vision Test: tes penglihatan untuk menghitung seberapa banyak tingkat

ketidaknormalan pada mata baik menggunakan alat bantu ataupun tidak.

k. Hearing Impairment: pemeriksaan untuk mengecek kelainan pada

pendengaran.

Seluruh hasil yang didapat dari pemeriksaan oleh dokter di atas ditandai dengan temuan ada atau tidak berikut keterangan penyakitnya apabila ada. Kemudian hasilnya dituliskan pada sertifikat kesehatan.

3. System Examination.

a. Cardiovascular System: pemeriksaan pada sistem jantung, diidentifikasi

(34)

hasilnya ditandai dengan normal atau abnormal dan dituliskan pada sertifikat kesehatan.

b. Respiratory System: pemeriksaan pada sistem pernafasan, diidentifikasi

dengan suara pernafasan dan temuan lainnya. Kemudian hasilnya ditandai dengan normal atau abnormal dan dituliskan pada sertifikat kesehatan.

c. Nervous System and Mental Status: pemeriksaan pada sistem saraf dan

mental yang diidentifikasi dengan status mental yang terlihat, cara berbicara, fungsi kognitif, ukuran peripheral nervous, kekuatan motorik, pancaindera dan refleks. Kemudian hasilnya ditandai dengan normal atau abnormal dan dituliskan pada sertifikat kesehatan.

d. Examination of The Genito-Urinary System: pemeriksaan pada sistem

perkemihan (proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh) ditandai mampu atau tidaknya buang air kecil.

4. Laboratory Result and X-Ray Findings.

a. Darah.

i. HIV Antibody (ELISA).

ii. HbsAg (Hepatitis B surface Antigen). iii. VDRL/TPHA.

iv. Malaria Parasite.

(35)

b. Urine Examination. Hasil temuan yang ditulis pada sertifikat kesehatan

adalah kadar gula, albumin, oplates/cannabis, dan kehamilan. Temuan akan ditandai dengan positif atau negatif pada sertifikat kesehatan. Jika ditemukan positif pada oplates/cannabis dan/atau kehamilan maka akan langsung dinyatakan unfit.

c. Slit Skin Smear.

d. Sputum AFB. Pemeriksaan dahak untuk mengetahui pengidap TBC atau

bukan.

e. Chest X-Ray Report. Hasil pemeriksaan X-Ray berlaku untuk 6 bulan.

f. Serum Creatinin. Untuk CTKI yang memiliki sejarah Renal Disease,

Hypertention, dan Diabetes Mellitus.

g. Rectal Swab for Salmonella.

2.12. Barcode

Barcode atau dalam bahasa Indonesia sering disebut kode batang adalah

kode berbentuk kumpulan garis dan berwarna hitam putih yang berlainan ukuran, dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga dapat diterjemahkan oleh mesin pembacanya. (Wahyono, 2010). Barcode ini nantinya akan digunakan untuk pelabelan pada sertifikat kesehatan CTKI yang dicetak dan pelabelan tabung spesimen.

2.12.1.Manfaat Penggunaan Barcode

(36)

a. Akurasi

Meningkatkan akurasi dengan mengurangi kesalahan manusia dari pemasukan data secara manual atau item yang salah baca atau salah label. b. Kemudahan pemakaian

Barcode mudah digunakan. Dengan hardware dan software yang tepat

dapat memaksimalkan proses otomatisasi pengumpulan data. Tentu lebih mudah membuat inventarisasi akurat dengan sistem barcode dibanding dengan cara manual.

c. Keseragaman pengumpulan data

Beragam standar pemenuhan dan simbologi barcode yang terstandarisasi, menjamin informasi yang diterima dan disampaikan dengan cara yang benar, sehingga bisa diterima dan dipahami secara umum.

d. Feedback yang tepat waktu

Barcode menawarkan feedback yang tepat waktu. Begitu muncul, data bisa diterima dengan cepat sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat berdasarkan informasi terbaru.

e. Keamanan

Pada bisnis retail seperti supermarket, banyak pembeli nakal yang menukar label harga produk dengan label harga yang lebih murah. Dengan menggunakan barcode, kemungkinan ini dapat ditekan.

f. Meningkatkan produktivitas

Barcode membuat aktivitas operasional dalam bisnis menjadi lebih

(37)

g. Meningkatkan profit

Meningkatkan efisiensi yang diberikan barcode memungkinkan perusahaan menghemat biaya sehingga profit bisnisnya jadi meningkat.

2.12.2. Jenis Barcode

Ada dua jenis barcode yang dapat digunakan untuk aplikasi ini, yaitu Code

39 dan Code 128. Code 39 menggunakan 9 elemen per karakternya (5 garis dan 4

spasi), dimana garis yang dihasilkan hanya memiliki dua variasi ketebalan. Menurut Wahyono (2010) barcode ini merupakan barcode alpanumerik (full ASCII) yang dapat memiliki abjad (A-Z) dan angka (0-9), serta beberapa karakter lain seperti $, /, +, %, titik dan spasi. Jumlah karakter yang dapat dihasilkan dari barcode jenis ini memiliki nilai maksimal sebanyak 16 karakter. Gambar dibawah ini menunjukkan hasil dari nomor registrasi SG0620160001 yang telah dibentuk menjadi barcode jenis Code 39.

Gambar 2.4. Contoh bentuk barcode tipe Code 39.

Sedangkan untuk Code 128 menggunakan 6 elemen per karaternya (3 garis dan 3 spasi, dimana garis yang dihasilkan memiliki 4 jenis ketebalan. Sehingga pada barcode jenis ini diperlukan printer yang lebih sensitif untuk mencetak

(38)

banyak dan lebih bervariasi. Gambar dibawah ini menunjukkan hasil dari nomor registrasi SG02350416 yang telah dibentuk menjadi barcode jenis Code 128.

Gambar 2.5. Contoh bentuk barcode tipe Code 128.

Jenis barcode yang cocok digunakan untuk nomor registrasi CTKI adalah barcode jenis Code 128, dimana Al-Huda Medical Center menggunakan angka dan huruf dalam penulisan nomor registrasinya. Angka dan huruf ini menjelaskan negara tujuan CTKI dan nomor transaksi pendaftaran. Kemudian penggunaan Code

128 juga tidak menghasilkan gambar barcode yang tidak terlalu panjang serta lebih

(39)

46

3.1.Metode Peneletian

Pada bagian ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan untuk membahas penyelesaian permasalahan yang diterangkan pada bab satu. Tahapan proses untuk menyelesaikan permasalahan ini bisa dilihat pada gambar berikut

.

(40)

3.2.Studi Literatur

Pada bagian ini menjelasakan tentang studi literatur yang digunakan untuk mempelajari konsep dan teori, serta materi dari buku dan literatur yang mengarah pada pemecahan masalah.

a. Alur pelayanan pemeriksaan kesehatan CTKI.

Sebagai dasar untuk memahami proses pelayanan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas Al-Huda Medical Center kepada CTKI.

b. Rekam medis.

Sebagai dasar untuk memahami proses penyimpanan data rekam medis pemeriksaan kesehatan CTKI yang dilakukan oleh petugas Al-Huda Medical

Center.

c. Perancangan sistem. 1. ICONIX Process

Sebagai referensi untuk mempelajari pemodelan dan urutan pengerjaan sebuah proyek, dalam hal ini adalah untuk pengerjaan tugas akhir penulis.

2. Codeigniter

Sebagai referensi untuk mempelajari framework dan cara kerjanya yang digunakan untuk pengerjaan struktur bahasa pemrograman.

3. Model-View-Controller (MVC)

Sebagai referensi untuk mempelajari cara kerja MVC yang digunakan sebagai acuan pada framework Codeigniter.

4. Bootstrap

(41)

3.3.Akuisisi Kebutuhan

Proses akuisisi kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan kontak secara

langsung dengan objek dan mengumpulkan data secara real time, seperti wawancara,

survei atau investigasi hard data. Berikut urutan dari proses akuisisi kebutuhan:

3.3.1. Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari 2 informan, yaitu dokter pemeriksa dan bagian administrasi, didapatkan informasi sebagai berikut.

a. Terdapat 3 jenis transaksi yaitu pendaftaran CTKI, pembayaran pemeriksaan, pemeriksaan medis.

b. Untuk pemeriksaan medis dibagi menjadi 4 yaitu pemeriksaan medical history, pemeriksaan fisik dan jiwa sederhana, pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan laboratorium.

c. Jumlah CTKI yang dilayani pertahun mencapai 2000-5000 orang.

d. Jenis pelaporan yang dihasilkan adalah laporan hasil pemeriksaan, laporan jumlah PJTKI, laporan jumlah CTKI, laporan negara tujuan, laporan penggunaan kertas film dan laporan penggunaan blangko sertifikat kesehatan.

3.3.2. Investigasi Hard Data

Proses ini dilakukan dengan cara melakukan penyesuaian kebutuhan data setelah melakukan wawancara. Penyesuaian ini dilakukan dengan cara melakukan permintaan dokumen, foto atau pun file yang terkait dengan hasil wawancara sebelumnya sebagai penambahan referensi wawancara terkait kebutuhan dokumen penelitian (Kendall, 2011). Berikut investigasi hard data yang penulis dapatkan:

(42)

b. Data jumlah pemeriksaan oleh masing-masing dokter pemeriksa tahun 2009-2014 dalam bentuk MS Excel.

c. Data jumlah negara tujuan CTKI tahun 2009-2014 dalam bentuk MS Excel.

d. Data jumlah 10 besar PJTKI tahun 2009-2014 dalam bentuk MS Excel.

e. Data jumlah hasil fit, unfit dan pending pada tahun 2009-2014 dalam bentuk MS Excel.

f. Data jumlah penggunaan film tahun 2009-2014 dalam bentuk MS Excel.

g. Data jumlah penggunaan blangko sertifikat kesehatan tahun 2009-2014 dalam bentuk MS Excel.

h. Data contoh bentuk laporan Al-Huda Medical Center tahun 2014 dalam bentuk MS Word.

3.4.Analisis Permasalahan dan Kebutuhan

Pada proses analisis kebutuhan dilakukan pengecekan ulang terhadap hasil proses akuisisi kebutuhan untuk memastikan data yang dikumpulkan sudah mencakup kebutuhan secara keseluruhan atau terjadi pengurangan kebutuhan sesuai dengan hasil akuisisi kebutuhan yang telah dilakukan. Kebutuhan aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI pada Al-Huda Medical Center secara keseluruhan berdasarkan akuisisi kebutuhan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Terdapat permasalahan pokok yang dapat penulis ambil sebagai dasar untuk pengerjaan ICONIX Process yang diterangkan pada poin-poin dibawah ini.

a. Pencatatan data yang masih dalam bentuk dokumen kertas sebagai media penyimpanan.

(43)

c. Nomor registrasi terdiri dari kode negara, bulan registrasi, tahun registrasi dan nomor urut registrasi. Contohnya SG0520160001.

d. Proses pendaftaran dengan sistem batch processing dan pendataan foto CTKI yang berbeda sehingga rentan terjadi kesalahan.

e. Proses verifikasi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Al-Huda Medical

Center yang diminta oleh BNP2TKI rentan terjadi kesalahan.

f. Pelabelan tabung spesimen dengan nomor registrasi masih ditulis dengan tangan. g. Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium kepada bagian administrasi dengan menggunakan telepon yang memungkinkan menimbulkan kesalahan dalam pencatatan data rekam medis.

h. Pelaporan hasil pendaftaran, rekam medis, penggunaan blangko serta kertas foto radiologi yang sesuai dengan permintaan manajamen Al-Huda Medical Center menjadi lama, karena data yang digunakan berdasarkan arsip dan dokumen kertas dan dilakukan penghitungan data secara manual.

(44)

dimana penggunaan telepon dapat mengurangi akurasi pelaporan terkait dengan pemeriksaan sampel spesimen CTKI yang menghasilkan beberapa jenis hasil pemeriksaan. Kelebihan lain penggunaan basis web adalah memungkinkan perbaikan secara sistem menjadi lebih mudah, karena dalam basis web apabila ada perubahan pada sisi server maka client tidak perlu melakukan update ataupun melakukan install perangkat lunak yang baru.

3.5.Desain

Pada proses desain dilakukan representasi dari hasil analisis kebutuhan ke dalam bentuk desain. Terdapat beberapa desain yang terkait dengan penelitian Tugas Akhir yang dijelaskan sebagai berikut.

3.5.1. Workflow

Gambar di bawah ini merupakan rancangan alur kerja dari penerapan aplikasi pelayanan dan rekam medis calon TKI pada Al-Huda Medical Center.

Cek Hasil

Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis CTKI

(45)

Pada gambar 3.2 menunjukkan rancangan alur kerja aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI, dimana setiap proses pendaftaran, pembayaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan jiwa sederhana, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi dan analisa hasil memiliki akses terhadap aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI. Akses yang diberikan adalah data yang terkait dengan masukkan ataupun perubahan dari masing-masing proses. Sehingga seluruh proses dari pendaftaran hingga menghasilkan sebuah laporan dapat terintegrasi dengan aplikasi yang dibuat. Selain itu calon TKI dapat mengakses aplikasi ini secara online untuk mengetahui hasil pemeriksaannya.

3.5.2. Desain Arsitektur

Berikut adalah gambar yang menjelaskan tentang hubungan antara aktor dengan aplikasi pelayanan dan rekam medis yang akan dibangun.

Kasir Laboratorium

Dokter

Aplikasi Pelayanan dan Rekam Medis

Administrasi

Data pemeriksaan medical history Data pemeriksaan fisik Data pemeriksaan sistem tubuh

Hasil pemeriksaan radiologi

(46)

3.5.3. Blok Diagram

Pada perancangan aplikasi, hubungan antara elemen-elemen utama digambarkan pada blok diagram yang ada pada gambar dibawah.

Blok Diagram

Laporan jumlah calon TKI

(47)

a. Input

i. Data calon TKI: merupakan data yang terkait dengan proses pendaftaran, yaitu identitas diri, nomor paspor dan pas foto.

ii. Data negara tujuan: merupakan data yang terkait dengan negara tujuan calon TKI, yaitu negara di ASEAN, Korea, Malaysia dan negara lainnya (Saudi Arabia, Hongkong, Taiwan, dll.)

iii. Data hasil pemeriksaan medical history: merupakan data yang dibutuhkan untuk pencatatan rekam medis, yaitu seluruh data hasil pemeriksaan medical history calon TKI.

iv. Data hasil pemeriksaan fisik: merupakan data yang dibutuhkan untuk pencatatan rekam medis, yaitu seluruh data hasil pemeriksaan fisik calon TKI.

v. Data hasil pemeriksaan sistem tubuh: merupakan data yang dibutuhkan untuk pencatatan rekam medis, yaitu seluruh data hasil pemeriksaan sistem tubuh calon TKI.

vi. Data hasil pemeriksaan laboratorium: merupakan data yang dibutuhkan untuk pencatatan rekam medis, yaitu seluruh data hasil pemeriksaan laboratorium sampel spesimen calon TKI.

vii. Data hasil pemeriksaan radiologi: merupakan data yang dibutuhkan untuk pencatatan rekam medis, yaitu hasil pemeriksaan foto radiologi dan nomor rak penyimpanan foto radiologi.

(48)

b. Proses

i. Pendaftaran calon TKI: merupakan bagian dari aplikasi yang menangani proses pengelolaan data dari calon TKI terkait dengan data-data pendaftaran seperti identitas diri, foto, dan nomor paspor. Apabila calon TKI tersebut mendaftar bersama perusahaan pengantar maka nama perusahaan pengantar tersebut juga diinputkan. Inputan ini dilakukan oleh bagian administrasi, karena harus melalui proses pengecekan kesesuaian antara kartu identitas dan juga paspor dengan calon TKI itu sendiri.

ii. Pencatatan Rekam Medis: merupakan bagian dari aplikasi yang menangani proses pencatatan rekam medis (termasuk input, update dan delete data) yang hanya dapat diakses oleh bagian administrasi. Data rekam medis yang dicatat adalah

medical history, pemeriksaan fisik, pemeriksaan sistem tubuh, pemeriksaan

laboratorium dan pemeriksaan radiologi berikut dengan dokter pemeriksanya. iii. Pencarian hasil pemeriksaan: merupakan bagian dari aplikasi yang menangani

proses inputan data dari calon TKI dan rekam medis.

iv. Pelaporan: merupakan bagian dari aplikasi yang menangani proses kostumisasi dan pembuatan laporan.

c. Output

(49)

ii. Sertifikat Kesehatan: merupakan output yang dihasilkan dari aplikasi sesuai dengan data rekam medis calon TKI yang fit dan sesuai dengan syarat negara tujuan calon TKI.

iii. Label Barcode: merupakan output yang dihasilkan dari aplikasi yang digunakan untuk pelabelan tabung spesimen dan juga pelabelan sertifikat kesehatan. Barcode ini juga digunakan bagian laboratorium untuk mengurangi kesalahan input nomor registrasi calon TKI pada masing-masing tabung spesimen ataupun nomor registrasi yang tidak terbaca karena sebelumnya menggunakan tulisan tangan. Selain itu barcode ini ditempelkan pada sertifikat kesehatan sebagai standar sertifikat kesehatan dan digunakan oleh bagian administrasi sebagai inputan untuk perubahan data apabila calon TKI tersebut ingin melakukan perubahan negara tujuan.

iv. Surat Keterangan: merupakan output yang dihasilkan dari aplikasi yang memberikan keterangan kepada calon TKI bahwa hasil pemeriksaan calon TKI tersebut memiliki hasil unfit. Surat keterangan ini dapat dilihat ataupun dicetak melalui aplikasi ini.

v. Hasil Pemeriksaan: merupakan output yang dihasilkan dari aplikasi yang memberikan keterangan kepada calon TKI bahwa hasil pemeriksaan calon TKI tersebut dapat berupa fit ataupun unfit.

(50)

3.5.4. ICONIX Process

Pada bagian ini menjelaskan tahapan-tahapan yang digunakan untuk pengerjaan penelitian pada Tugas Akhir penulis. Berikut adalah tahapan-tahapan yang terjadi pada ICONIX Process.

1. Domain Modeling

Domain modeling digunakan untuk menjelaskan tentang pengertian tentang

ruang lingkup permasalahan yang terjadi pada sebuah proyek, dalam hal ini adalah penelitian Tugas Akhir penulis pada Al-Huda Medical Center.

Gambar 3.5 Rancangan domain model pada Al-Huda Medical Center

2. GUI Storyboarding

a. Rancangan Desain Halaman Utama

Halaman ini merupakan halaman yang digunakan oleh CTKI / PJTKI yang ingin melakukan pencarian terhadap hasil pemeriksaan kesehatan yang telah

class Domain Model fisik dan jiwa

(51)

dilakukan. Halaman ini juga berfungsi sebagai halaman informasi untuk pengguna umum terkait dengan informasi pendaftaran ataupun tentang Al-Huda Medical Center.

No Registrasi Password Informasi

Home

Item 1 Item 2

FOOTER HEADER

Cari Data

Cari Web content

Gambar 3.6 Rancangan desain halaman utama

b. Rancangan Desain Halaman Login

Halaman login digunakan untuk membatasi pengguna yang tidak memiliki hak akses terhadap aplikasi. Sebelum pengguna dapat melakukan akses ke halaman admin / karyawan, pengguna akan diarahkan menuju halaman login terlebih dahulu. Pada halaman login ini terdapat inputan berupa username dan password.

(52)

c. Rancangan Desain Halaman Admin dan Karyawan

Setelah pengguna berhasil login, maka pengguna dapat masuk ke dalam halaman admin dan karyawan. Setiap menu yang tersedia pada navigation bar di halaman ini tidak sepenuhnya dapat diakses oleh setiap pengguna, karena setiap pengguna memiliki batasan level akses terhadap tiap-tiap fitur pada halaman ini. Berikut adalah isi dari masing-masing menu tab pada navigation bar yang memiliki

dropdown list.

1. Master:

 PJTKI

 Negara Tujuan

 Kertas Film

 Blangko

 Kertas Film (Rusak)

 Blangko (Rusak) 2. Adminitrasi:

 Registrasi

 Pembayaran

 Sertifikat Kesehatan

 Pemeriksaan Radiologi

 Pemeriksaan Laboratorium

 Penentuan Hasil Pemeriksaan 3. Rekam Medis

 Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan Radiologi

 Pemeriksaan Laboratorium

 Penentuan Hasil Pemeriksaan 4. Laporan:

 Laporan Registrasi

 Laporan Registrasi (Per-PJTKI)

 Laporan Rekam Medis

 Laporan Lain-lain

(53)

User

Home Master Administrasi Rekam Medis Laporan My Admin

FOOTER Web Content

Login sebagai: ..

Gambar 3.8 Rancangan desain form pada halaman admin dan karyawan.

d. Rancangan Desain Halaman PJTKI

Halaman ini dapat diakses melalui menu master yang terdapat pada

navigation bar di halaman admin dan karyawan. Halaman ini digunakan untuk

menyajikan seluruh data PJTKI yang terdaftar dalam bentuk tabel. Pengguna dapat memasukkan kata kunci pencarian pada kolom pencarian untuk menyaring data yang ditampilkan sesuai kata kunci yang dimasukkan. Pada tabel terdapat 2 tombol aksi yang berfungsi untuk merubah dan menghapus data PJTKI yang terdaftar. Selain itu juga terdapat tombol tambah yang digunakan untuk mengakses halaman tambah data PJTKI.

Daftar PJTKI

ID PJTKI Nama Alamat Kota No Telepon Fax Aksi NAVBAR

FOOTER Tambah

Tampilan dari 1 sampai 5 dari 10 entri Balik 1 2 3 Lanjut

5 Cari...

(54)

Gambar 3.9 Rancangan desain form pada halaman PJTKI.

Halaman ini dapat diakses melalui tombol tambah yang terdapat pada halaman daftar PJTKI. Fungsi halaman ini adalah untuk menambahkan data PJTKI yang baru.

Nama PJTKI:

Alamat:

Provinsi:

Kota:

No. Telepon:

Fax:

Email:

Simpan

NAVBAR

FOOTER

Gambar 3.10 Rancangan desain form input data PJTKI.

e. Rancangan Desain Halaman Negara Tujuan

Halaman ini dapat diakses melalui menu master yang terdapat pada

navigation bar di halaman admin dan karyawan. Halaman ini berfungsi untuk

(55)

FOOTER Daftar Negara:

Tambah

No Nama Negara Kode Negara Biaya Periksa Aksi

NAVBAR

Tampilan dari 1 sampai 5 dari 10 entri Balik 1 2 3 Lanjut

5 Cari...

Tampilan entri

Gambar 3.11 Rancangan desain form pada halaman negara tujuan.

Halaman ini dapat diakses melalui tombol tambah yang terdapat pada halaman daftar negara tujuan. Fungsi dari halaman ini adalah untuk menambahkan data negara tujuan yang baru.

Simpan Nama Negara:

Kode Negara:

Biaya Pemeriksaan: NAVBAR

FOOTER

Gambar 3.12 Rancangan desain form input data negara tujuan.

f. Rancangan Desain Halaman Registrasi

Halaman ini dapat diakses melalui menu administrasi yang terdapat pada

navigation bar di halaman admin dan karyawan. Halaman ini digunakan untuk

(56)

yang ditampilkan sesuai kata kunci yang dimasukkan. Pada tabel terdapat 5 tombol aksi yang berfungsi untuk merubah, mencetak data pendaftaran, mencetak barcode, unggah foto dan menghapus data CTKI. Selain itu terdapat tombol tambah yang berfungsi untuk mengakses halaman tambah data registrasi. Sebelum pengguna dapat mencetak data pendaftaran CTKI, pengguna diharuskan mengunggah foto CTKI terlebih dahulu, apabila pengguna menekan tombol cetak sebelum mengunggah foto, maka pengguna akan diarahkan ke halaman error yang menunjukkan pesan bahwa pengguna belum mengunggah foto.

Gambar 3.13 Rancangan desain form pada halaman registrasi.

(57)

No KTP:

Gambar 3.14 Rancangan desain form input data registrasi.

g. Rancangan Desain Halaman Unggah Foto

Halaman ini dapat diakses melalui halaman registrasi dengan melakukan klik pada tombol unggah foto. Halaman ini dikhususkan untuk mengunggah foto setelah pengguna sukses memasukkan data registrasi. Proses unggah foto ini merupakan syarat untuk mencetak data registrasi CTKI.

<selected ctki data>

(58)

h. Rancangan Desain File PDF Data Registrasi

File PDF ini merupakan hasil keluaran program untuk penyajian data

registrasi yang diinputkan oleh pengguna. File PDF ini merupakan antarmuka akhir pengguna dengan program sebelum pengguna dapat mencetak data registrasi CTKI.

Pembayaran Pemeriksaan Fisik Foto Rontgen Pengambilan sampel

(stempel & paraf) (stempel & paraf) (stempel & paraf) (stempel & paraf)

Header logo

Alamat

Medical Center

DATA CALON TENAGA KERJA INDONESIA

No. Registrasi: File barcode

Password:

Nomor KTP:

Nama Lengkap:

Tempat Lahir:

Tanggal Lahir:

Jenis Kelamin / Umur:

Alamat:

<data jenis kelamin / data umur> <data nama lengkap>

Gambar 3.16 Rancangan desain file PDF data registrasi

i. Rancangan Desain File PDF Barcode

File PDF ini merupakan hasil keluaran program untuk penyajian data barcode

(59)

antarmuka akhir pengguna dengan program sebelum pengguna dapat mencetak data barcode.

File Barcode

Nama CTKI: <data>

Jenis Kelamin / Umur : <data>

Negara Tujuan: <data>

Gambar 3.17 Rancangan desain file PDF data barcode

j. Rancangan Desain Halaman Pembayaran

Halaman ini dapat diakses melalui menu administrasi yang terdapat pada

navigation bar di halaman admin dan karyawan. Halaman ini digunakan untuk

menyajikan seluruh data CTKI yang telah terdaftar dalam bentuk tabel, baik yang sudah melakukan pembayaran maupun belum. Pada kolom status pembayaran terdapat 2 tautan, yaitu tautan “Sudah” dan tautan “Belum”. Tautan ini dapat diklik untuk

merubah status pembayaran, apabila tautan “Belum” yang muncul diklik maka status

pembayaran akan berubah menjadi “Sudah” dan sebaliknya. Pengguna juga dapat

memasukkan kata kunci pada kolom pencarian untuk menyaring data yang tampil sesuai dengan kata kunci pencarian.

FOOTER Daftar Registrasi:

No Registrasi Nama CTKI Negara Tujuan Biaya Tgl Registrasi Status Pembayaran Tgl Bayar Sudah

Belum

NAVBAR

Tampilan dari 1 sampai 5 dari 10 entri Balik 1 2 3 Lanjut

5 Cari...

Tampilan entri

(60)

k. Rancangan Desain Halaman Sertifikat Kesehatan.

Halaman ini dapat diakses melalui menu administrasi yang terdapat pada

navigation bar di halaman admin dan karyawan. Halaman ini digunakan untuk

menyajikan seluruh data CTKI yang telah terdaftar. Pengguna dapat memasukkan kata kunci pencarian pada kolom pencarian untuk menyaring data yang ditampilkan sesuai kata kunci yang dimasukkan. Apabila pengguna ingin mencetak sertifikat kesehatan, pengguna dapat menekan tombol cetak pada kolom aksi. Ketika pengguna menekan tombol ini, program akan mengecek status cetak, apabila status cetak “Sukses”, maka

pengguna akan diarahkan ke halaman error yang menunjukkan pesan apabila pengguna sudah pernah mencetak data ini. Apabila status cetak “Gagal” pengguna

akan diarahkan ke halaman pemilihan blangko sebelum melakukan proses pencetakan. Pengecekan status cetak ini digunakan untuk mengontrol jumlah cetak sertifikat. Selain itu, pada kolom status cetak terdapat tautan “Sukses” yang dapat diklik untuk

merubah status cetak menjadi “Gagal”.

FOOTER Daftar Registrasi:

No No Registrasi Nama CTKI Negara Tujuan Hasil Pemeriksaan Status Cetak Tanggal Cetak Aksi NAVBAR

Tampilan dari 1 sampai 5 dari 10 entri Balik 1 2 3 Lanjut

5 Cari...

Tampilan entri

(61)

l. Rancangan Desain File PDF Sertifikat Kesehatan

File PDF ini merupakan hasil keluaran program untuk penyajian data hasil

pemeriksaan sesuai dengan data registrasi yang diinputkan oleh pengguna. File PDF ini merupakan antarmuka akhir pengguna dengan program sebelum pengguna dapat mencetak data hasil pemeriksaan dalam bentuk sertifikat kesehatan.

Foto CTKI

Physical Examination and Investigation Data

Laboratory Investigation and X-Ray Data

Certification by Physician

Issue Date:

Al-Huda

Medical Center

Address

Signature and Name of The Physician

QUALIFICATION OF THE PHYSICAN HIV / Aids: 5. Chronic Skin Rash:

6. Anaesthetic Skin Patch: 7. Deformities of Limbs: 8. Anemia:

9. Jaundice: 1. Height: cm 2. Weight: Kg

10. Vision Test Left Right

Unaided:

Salmonella / Shigella :

Vibrio Cholera :

(62)

m. Rancangan Desain Halaman Tambah Data Rekam Medis

Halaman ini dapat diakses melalui menu rekam medis yang terdapat pada

navigation bar di halaman admin dan karyawan. Halaman ini digunakan untuk

menambahkan data pemeriksaan kesehatan CTKI, yaitu pemeriksaan medical history, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi, dan pemeriksaan laboratorium. Masing-masing tahap pemeriksaan memiliki halaman yang terpisah. Berikut adalah rancangan form dan halaman untuk masing-masing tahap pemeriksaan.

Height Weight Temperature

Form Pemeriksaan Medical History dan Fisik CTKI

NAVBAR

Vision Test Left Right Unaided

Aided Hearing Impairment

Cardio vascular system

Heart size Heart sound

(Beri centang apabila normal)* (Beri centang apabila normal)*

Respiratory System Breath Sound Gastrointestinal

Liver Spleen Kidney Rectal examination

Nervous System and Mental Status General Mental Status Size of Peripheral nerves Reflexes

Examination of Genito Urinary System Discharge Sores / Ulcers

(Beri centang apabila positif)*

(63)

Enter Text

dr. No. Registrasi:

Jenis Kelamin:

Nama CTKI:

Umur:

Negara Tujuan:

Simpan

FOOTER

Form Pemeriksaan Radiologi CTKI

NAVBAR

Ukuran Film:

Nomor Rak:

Hasil Radiologi: Fit Unfit

Keterangan:

Pemeriksa Radiologi:

Gambar 3.22 Rancangan desain form tambah data pemeriksaan radiologi

Untuk pemeriksaan laboratorium, desain pada bagian laboratory

investigation dapat berubah-ubah. Hal ini disebabkan setiap negara memiliki

(64)

No. Registrasi:

Form Pemeriksaan Radiologi CTKI

NAVBAR

Laboratory Investigation

Gambar 3.23 Rancangan desain form tambah data pemeriksaan radiologi

Pilih

Enter Text 1. Blood

Blood type

(Beri centang apabila positif)*

HIV Antibody (ELISA) VDRL / TPHA

HbsAg Malaria Parasite

2. Urine Examination

(Beri centang apabila positif)*

Sugar Opiates

Albumin

3. Slit Skin Smear

Positive Negative 4. Sputum AFB

Positive Negative 5. Rectal Swab for Salmonella

Positive Negative 6. Serum Creatinin

Normal Abnormal

Catatan:

Simpan

(65)

Pilih

Enter Text 1. Blood

Blood type

(Beri centang apabila normal)*

Haemoglobin

Microfilaria

WBC

Malaria Parasite 2. Urine Examination

(Beri centang apabila positif)*

Sugar

(Beri centang apabila positif)*

Helminthes

(Beri centang apabila positif)*

Salmonella / Shigella Vibrio Cholera

4. Serology

Anti HIV

(Beri centang apabila positif)*

HbsAg Anti HCV VDRL / TPHA 5. Blood Chemistry

FBS

(Beri centang apabila normal)*

Cholesterol 5. Liver Function Test

SGOT

(Beri centang apabila normal)*

SGPT Alk. Phos

6. Renal Function Test

Serum Creatinin

(Beri centang apabila normal)*

Urea

Gambar 3.25 Rancangan desain isi dari laboratory investigation negara Korea.

Pilih

Enter Text 1. Blood

Blood type 2. Urine Examination

(Beri centang apabila positif)*

Sugar

(Beri centang apabila positif)*

Salmonella / Shigella Vibrio Cholera

4. Serology

Anti HIV

(Beri centang apabila positif)*

HbsAg VDRL / TPHA

5. Sputum AFB

Positive Negative

Gambar

Gambar 2.4. Contoh bentuk barcode tipe Code 39.
Gambar 2.5. Contoh bentuk barcode tipe Code 128.
Gambar 3.1 Metode penelitan pada aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI
Gambar di bawah ini merupakan rancangan alur kerja dari penerapan aplikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

37 Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Sewa Menyewa Mobil Bus Antara Perseroan Terbatas (PT) Promits dengan Comanditaire Venootschap (CV) Nilam Sari Electrik di

RTP nelayan gillnet di Desa Asinan menyiasati kekurangan pendapatan utama dari kegiatan penangkapan ikan dengan melakukan pekerjaan lain untuk memperoleh pendapatan

Dihadapan Anda terdapat 4 buah sampel rosela kering, Anda diminta untuk memberikan penilaian terhadap warna. Anda boleh mengulang sesering yang

Perubahan modal kerja perlu diperhatikan dalam menganalisis kondisi keuangan dan hasil operasi perusahan, sumber dan penggunaan modal kerja pada akhir periode yang

Parameter sampel per detik merupakan kecepatan eksekusi pemrosesan sampel dalam satu detik. Data menunjukkan bahwa kecepatan maksimum parallel computing lebih cepat 68.02%

Penelitian ini dapat memberikan contoh pembelajaran dengan integrasikan nilai religi dalam pembelajaran biologi melalui model pembelajaran problem based instruction pada materi

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa remaja yang berasal dari keluarga bercerai lebih agresif bila dibandingkan dengan remaja yang berasal dari keluarga utuh, namun Emery

Universitas Sumatera Utara Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas. Kinerja