• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE

TIME COST TRADE OFF

PADA PROYEK KONSTRUKSI

(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

Disusun oleh:

ENDAH KUSUMA PUTRI 20130110301

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA

(2)

TUGAS AKHIR

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE

TIME COST TRADE OFF

PADA PROYEK KONSTRUKSI

(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)

Diajukan guna memenuhi persyaratan untuk mencapai jenjang Strata-1, Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

ENDAH KUSUMA PUTRI 20130110301

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA

(3)

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat (Rasulullah SAW)

2. Meskipun harus jatuh ribuan kali, maka berdirilah jutaan kali karena orang tuamu menunggu kesuksesanmu bukan keluh kesahmu (Endah Kusuma Putri) 3. Untuk mencapai tingkatan tertinggi dalam ilmu teori dan analisis,

(4)

PERSEMBAHAN:

Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk:

1. Bapak Joko Kusnanto dan Ibu Sukarti kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi, yang selalu memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis. Selalu menjadi inspirasi dan penyemangatku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Adikku tercinta Feri Bagus Andria yang selalu memberikan keceriaan di setiap hariku.

3. Keluarga dan saudara-saudaraku yang memotivasi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Sahabat-sahabatku tercinta (Mitha, Widel, Isna, Tiwi) terima kasih untuk semua dukungan, bantuan, semangat dan kehangatan persahabatan yang kalian berikan.

5. Partner-partner terbaik sekaligus teman terhebat yang selalu memberikan canda, tawa, semangat, dan curhatannya meskipun sering jahil dan ngeselin (Kautsar, Nusa, Dinar, Fariz, Syakur, Dio, Virma, Arman)

6. Bapak Kuswanto yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan ilmunya selama KP bahkan sampai selesai KP pun masih bersedia membimbing saya

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sholawat serta salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Setiap kemudahan dan kesabaran yang telah diberikan-Nya kepada kami sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Konstruksi sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana S-1 Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selama menyusun maupun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima kritik dan saran, dukungan, bantuan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk yang senantiasa sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Jaza ul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(6)

5. Bapak Yoga Aprianto Harsoyo, S.T., M.Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta koreksi yang sangat berharga bagi Tugas Akhir ini.

6. Bapak Ir. As at Pujianto, M.T sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan koreksi pada tugas akhir ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

8. Para staf dan karyawan Fakultas Teknik yang banyak membantu dalam administrasi akademis.

9. Seluruh staf dan karyawan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, PT. Yodya Karya (Persero), dan PT. Nindya Karya (Persero) yang telah memberikan bantuan berupa data-data yang berguna untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, terima kasih untuk semua kerjasamanya.

(7)

Akhirnya hanya kepada Allah Ta ala jugalah kami serahkan segalanya, sebagai manusia biasa penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Yogyakarta, April 2017

(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Lembar Pengesahan ... ii

Halaman Motto dan Persembahan ... iii

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi... x

Daftar Gambar... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran ... xix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Masalah ... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 5

BAB III : LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek ... 9

B. Network Planning... 9

C. Biaya Total Proyek ... 10

D. MetodeProject Evaluation and Review Technic (PERT)... 11

E. Metode Pertukaran Waktu dan Biaya(time Cost Trade Off)... 12

F. Produktivitas Pekerja ... 14

G. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur)... 14

H. Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja... 16

I. Analisis Produktivitas Alat ... 17

J. Biaya Tambahan Pekerja(Crash Cost)... 26

(9)

L. Biaya Denda... 28

M. ProgramMicrosoft Project... 28

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... 35

B. Pengumpulan Data ... 35

C. Analisis Data ... 36

D. Tahap dan Prosedur Penelitian... 36

N. ProgramMicrosoft Project... 28

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian ... 39

B. Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis ... 39

C. Penerapan MetodeTime Cost Trade Off... 42

1. Penambahan Jam Kerja (Lembur) ... 42

2. Penambahan Alat Berat... 76

3. Perbandingan Antara Lembur dengan Alat Berat ... 106

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 112

B. Saran ... 113

Lampiran ... xx

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam

Kerja (Soeharto, 1997) ... 15

Gambar 3.2 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997)... 28

Gambar 3.3 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Sumber: Soeharto, 1997). ... 28

Gambar 3.4 Tampilan layarGantt Chart View... 30

Gambar 3.5 Lembar kerjaTask... 30

Gambar 3.6 Kolomduration... 31

Gambar 3.7 Kolomstart... 31

Gambar 3.8 Kolomfinish... 32

Gambar 3.9 FS(Finish to Start) ... 32

Gambar 3.10 FF(Finish to Finish)... 33

Gambar 3.11 SS(Start to Start)... 33

Gambar 3.12 SF(Start to Finish)... 33

Gambar 3.13 Tampilan layarResource sheet... 33

Gambar 3.14 TampilanGant Chart... 34

Gambar 3.15 Mengisi data(tracking)... 34

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian ... 38

Gambar 5.1 Grafik biaya tidak langsung akibat lembur 1 jam ... 69

Gambar 5.2 Grafik biaya tidak langsung akibat lembur 2 jam ... 69

Gambar 5.3 Grafik biaya tidak langsung akibat lembur 3 jam ... 69

Gambar 5.4 Grafik biaya langsung akibat lembur 1 jam ... 72

Gambar 5.5 Grafik biaya langsung akibat lembur 2 jam ... 72

Gambar 5.6 Grafik biaya langsung akibat lembur 3 jam ... 72

Gambar 5.7 Grafik biaya total akibat lembur 1 jam ... 74

Gambar 5.8 Grafik biaya total akibat lembur 2 jam ... 75

(11)

Gambar 5.10 Grafik biaya tidak langsung akibat durasi waktu lembur 1 jam.. 97

Gambar 5.11 Grafik biaya tidak langsung akibat durasi waktu lembur 2 jam.. 97

Gambar 5.12 Grafik biaya tidak langsung akibat durasi waktu lembur 3 jam ... 98

Gambar 5.13 Grafik biaya langsung akibat durasi waktu lembur 1 jam ... 100

Gambar 5.14 Grafik biaya langsung akibat durasi waktu lembur 2 jam ... 101

Gambar 5.15 Grafik biaya langsung akibat durasi waktu lembur 3 jam ... 101

Gambar 5.16 Grafik biaya total akibat durasi waktu lembur 1 jam ... 103

Gambar 5.17 Grafik biaya total akibat durasi waktu lembur 2 jam... 103

Gambar 5.18 Grafik biaya total akibat durasi waktu lembur 3 jam... 104

Gambar 5.19 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan alat ... 107

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Koefisien Penurunan Produktivitas... 16

Tabel 3.2 Faktor efisiensi alatbulldozer (FaBul)... 20

Tabel 3.3 Faktor pisaubulldozer... 20

Tabel 3.4 Kecepatandump truckdan kondisi lapangan ... 22

Tabel 3.5 Faktor efisiensi alatdump truck... 22

Tabel 3.6 Faktorbucket (bucker fill factor )(Fb) untukexcsvator backhoe... 23

Tabel 3.7 Faktor konversi galian (Fv) untuk alatexcavator... 23

Tabel 3.8 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)excavator... 24

Tabel 3.9 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)motor grader... 24

Tabel 3.10 Faktor bucket (bucket fill factor) (Fb) untuk wheel loader dan track loader... 26

Tabel 5.1 Daftar kegiatan kritis pada kondisi normal ... 39

Tabel 5.2 Daftar kegiatan kritis pada kegiatan yang memiliki tenaga kerja dan alat berat ... 41

Tabel 5.3 Perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja... 43

Tabel 5.4 Biaya normal alat berat dan tenaga kerja ... 45

Tabel 5.5 Biaya lembur alat berat dan tenaga kerja ... 46

Tabel 5.6 Hasil perhitungan durasi crashing Microsoft Project2010 ... 49

Tabel 5.7 Hasil perhitungan maksimalcrashing alat berat ... 50

Tabel 5.8 Hasil perhitungan analisa biaya percepatan pada Microsoft Project 2010 dengan menggunakan waktu lembur 1 jam... 55

Tabel 5.9 Hasil perhitungan analisa biaya percepatan pada Microsoft Project 2010 dengan menggunakan waktu lembur 2 jam... 55

Tabel 5.10 Hasil perhitungan analisa biaya percepatan pada Microsoft Project 2010 dengan menggunakan waktu lembur 3 jam... 56

Tabel 5.11 Hasil perhitungan selisih biaya normal dan biaya percepatan pada Microsoft Project2010 dengan waktu lembur 1 jam ... 57

(13)
(14)

Tabel 5.31 Hasil perhitungan biaya langsung untuk waktu lembur 3 jam... 71

Tabel 5.32 Hasil perhitungan total biaya untuk waktu lembur 1 jam ... 73

Tabel 5.33 Hasil perhitungan total biaya untuk waktu lembur 2 jam ... 73

Tabel 5.34 Hasil perhitungan total biaya untuk waktu lembur 3 jam ... 74

Tabel 5.35 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap waktu lembur 1 jam .... ... 76

Tabel 5.36 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap waktu lembur 2 jam ... ... 77

Tabel 5.37 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap waktu lembur 3 jam .... ... 77

Tabel 5.38 Perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja pada keadaan normal .. 78

Tabel 5.39 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan galian biasa... 81

Tabel 5.40 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan galian struktur dengan kedalaman 0-2 m ... 81

Tabel 5.41 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan timbunan pilihan ... 82

Tabel 5.42 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan lapis pondasi agregat kelas S... 82

Tabel 5.43 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan lapis pondasi agregat semen kelas A CTB ... 83

Tabel 5.44 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan laston lapis antara (AC-BC) ... 83

Tabel 5.45 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan laston lapis pondasi (AC-Base)... 84

Tabel 5.46 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan penyediaan unit pracetak gelagar tipe I bentang 40,8 m ... 84

Tabel 5.47 Hasil penambahan alat berat dan tenaga kerja pada jenis pekerjaan penyediaan unit pracetak gelagar tipe I bentang 48,8 m ... 84

(15)
(16)

Tabel 5.64 Hasil perhitungan biaya tidak langsung terhadap durasi dari waktu

lembur 2 jam ... 96

Tabel 5.65 Hasil perhitungan biaya tidak langsung terhadap durasi dari waktu lembur 3 jam ... 96

Tabel 5.66 Hasil perhitungan biaya langsung akibat durasi waktu lembur 1 jam 99 Tabel 5.67 Hasil perhitungan biaya langsung akibat durasi waktu lembur 2 jam 99 Tabel 5.68 Hasil perhitungan biaya langsung akibat durasi waktu lembur 3 jam .... ... 100

Tabel 5.69 Hasil perhitungan total biaya akibat durasi waktu lembur 1 jam... 102

Tabel 5.70 Hasil perhitungan total biaya akibat durasi waktu lembur 2 jam... 102

Tabel 5.71 Hasil perhitungan total biaya akibat durasi waktu lembur 3 jam... 102

Tabel 5.72 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap durasi lembur 1 jam .... ... 105

Tabel 5.73 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap durasi lembur 2 jam .... ... 106

Tabel 5.74 Perhitungan efisiensi waktu dan biaya terhadap durasi lembur 3 jam .... ... 106

Tabel 5.75 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan alat ... 107

Tabel 5.76 Perbandingan biaya normal dengan biaya penambahan jam kerja ... 107

Tabel 5.77 Biaya total akibat lembur 1 jam ... 108

Tabel 5.78 Biaya total akibat lembur 2 jam ... 108

Tabel 5.79 Biaya total akibat lembur 3 jam ... 109

Tabel 5.80 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 1 jam, penambahan alat, dan biaya denda ... 110

Tabel 5.81 Perbandingan biaya akibat penambahan jam kerja 2 jam, penambahan alat, dan biaya denda ... 110

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

 LAMPIRAN I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

 LAMPIRAN II DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

 LAMPIRAN III DAFTAR HARGA SATUAN ALAT, BAHAN DAN UPAH

 LAMPIRAN IV JADWAL WAKTU PELAKSANAAN (KURVA-S)

 LAMPIRAN V DATA RAB DIMICROSOFT PROJECT

 LAMPIRAN VI PERHITUNGAN PERBANDINGAN ANTARA RAB

AWAL DAN RABMICROSOFT PROJECT

(18)
(19)

✁✂✄☎ ✆ ✁✝

Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Proyek dikatakan berhasil dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Oleh karena itu, dalam perencanaan proyek konstruksi hal penting yang harus dioptimasi adalah dari segi waktu dan biaya. Dengan mengontrol waktu dan biaya maka proyek konstruksi akan mendapatkan keuntungan yang besar dan menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dan penambahan alat berat, membandingkan antara biaya denda dengan biaya penambahan jam kerja serta penambahan alat berat.

Data-data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Analisis menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode Time Cost trade Off. Lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja didapat dari analisis program Microsoft Project 2010, sedangkan percepatan durasi didapat dari hasil analisa metode Time Cost trade Off.

Hasil dari penelitian ini adalah (1) Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 990 hari dengan biaya Rp. 184.663.854.562,74. Penambahan 1 jam kerja lembur didapat durasi 851 hari dengan biaya Rp. 182.830.533.024,93. Penambahan 2 jam kerja lembur didapat durasi 750 hari dengan biaya Rp. 181.539.780.678,18. Penambahan 3 jam kerja lembur. didapatkan durasi 675 hari dengan biaya Rp. 180.631.441.598,37. (2)Penambahan alat 1 didapatkan durasi 851 hari dengan biaya Rp. 182.770.078.398,19. Penambahan alat 2 didapatkan durasi 750 hari dengan biaya Rp. 181.408.585.758,90. Penambahan alat 3 didapatkan durasi 675 hari dengan biaya Rp. 180.393.531.853,74. (3)Penambahan lembur 1 jam lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan alat 1. Penambahan alat 2 lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan lembur 2 jam. Penambahan alat 3 lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan lembur 3 jam. (4)Berdasarkan penambahan jam lembur dengan penambahan alat yang paling efektif adalah penambahan alat 3, dikarenakan pada penambahan alat 3 menghasilkan biaya termurah sebesar Rp. 180.393.531.853,74 dengan durasi 675 hari.(5)Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan alat lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.

(20)

✞ ✟ ✠✡ ☛☞✌✠✍ ☞

There are three factors that influences the succesfull and failure of the project construction, there are time, cost, and quality. The project is succesfull if the time completion of project with the minimum cost without ignore the quality of project result. Therefore, the important things in the construction project planning need to optimize are time and cost. By controlling the time and cost of the construction project will achieve the highest profit and avoids the penalties due to the project delays. The purpose of this study is to know the changes of cost and time of implementation project with variety of additional working time and additional heavy equipment comparing between cost of penalties to additional of working time cost and additional of heavy equipment cost.

The data used in this study according to contruction project of Grindulu Bridge, Pacitan, East Java. Analysing data using Microsoft Project 2010 and Time Cost Trade Off Method. The critical path and cost increase according to additional working time obtained from analysis program of Miscrosoft Project 2010, whereas the acceleration of duration obtained from analyzing Time Cost Trade Off method.

The results of this study are (1) the total cost and time of project in normal condition is 990 days with total cost Rp. 184.663.854.562,74. Additional of 1 hour overtime working obtained the duration of 851 days with total cost Rp. 182.830.533.024,93. Additional of 2 hours overtime working obtained the duration of 750 days with total cost Rp.181.539.780.678,18. Additional of 3 hours overtime working obtained the duration of 675 days with total cost Rp.180.631.441.598,37. (2) Additional equipment of 1 obtained the duration of 851 days with total cost Rp 182.770.078.398,19. Additional equipment of 2 obtained the duration of 750 days with total cost 181.408.585.758,90. Additional equipment of 3 obtained the duration of 675 days with total cost of Rp. 180.393.531.853,74.(3) Additional of 1 hour overtime working is more effective compared to additional equipment of 1. Additional equipment of 2 is more effective compared to additional of 2 hours overtime working. Additional equipment of 3 is more effective compared to additional of 3 hours overtime working. (4) According to additional overtime working compared to additional equipment show that additional equipment of 3 is more effective because produces the minimum cost Rp. 180.393.531.853,74 with the duration of 675 days. (5) Cost of the acceleration time of project in additional overtime working or additional of equipment are less expensive compared to the cost of penalties payment due to the project delays.

(21)

1

✎ ✏✎ ✑ ✒✓✔✕ ✏✖ ✗✘ ✗✏✔

. L✙✚ ✙✛✎✜✢✙✣ ✙✤✥✦ ✙✧ ✙✢✙★

Perkembangan proyek konstruksi yang begitu pesat saat ini menjadikan permasalahan yang ada dan harus dihadapi pun semakin kompleks dan rumit. Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya yang membutuhkan sumber daya untuk penyelesaian dari awal hingga akhir suatu proyek. Penggunaan sumber daya tersebut seperti tenaga kerja, waktu, biaya, peralatan, dan lain sebagainya harus selalu dilakukan pengawasan dan pengaturan yang tepat. Mulai dari awal perencanaan proyek kita dihadapkan

pada pengaturan sumber daya tersebut sampai pada pelaksanaan proyek. Jika hal-hal tersebut tidak ditangani dengan cepat dan benar, berbagai masalah akan muncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek, penyimpangan mutu, pembiayaan yang membengkak, pemborosan sumber daya dan lain sebagainya yang sangat merugikan bagi pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi masalah ini, harus diperhatikan jadwal waktu yang menunjukkan kapan berlangsungnya setiap kegiatan proyek, sehingga sumber daya dapat disediakan pada waktu yang tepat dan setiap komponen kegiatan dapat dimulai pada waktu yang tepat juga. Sebaliknya suatu perencanaan yang tidak tepat dan sistematis akan menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaannya.

(22)

2

Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal maka kontraktor proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam optimasi waktu dan biaya adalah membuat jaringan kerja proyek (✩ ✪✫✬ ✭ ✮✯), mencari

kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (✮ ✪✰✭✱✮✲✪✰). Hal itu menuntut kita untuk menggunakan metode

yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu program komputer aplikasi teknik sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya.

Penelitian ini membahas analisa percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten

Pacitan, Jawa Timur dengan metode penambahan jam kerja (lembur) alat yang bervariasi dari 1 jam lembur sampai 3 jam lembur dan penambahan alat berat, selanjutnya menentukan perubahan biaya proyek setelah dilakukan lembur, menentukan berapa penambahan jam kerja terbaik untuk dilakukan, membandingkan antara penambahan jam kerja yang kemudian akan dibandingkan kembali antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) menggunakan program✳ ✴✲✮✭✰✭ ✵✫ ✶ ✮✭ ✷✪✲✫ ✸

. R✺✻ ✺✼ ✽✾✿ ✽ ✼ ✽❀✽❁

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu kejelasan dalam pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah antara lain:

1. berapa besar perubahan antara waktu dan biaya pelaksanaan proyek sebelum dan sesudah kompresi durasi dengan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat?

(23)

3

. T❃❄❃❅ ❆❇❈ ❆❈❉❊❋❊❅ ❆

Adapun maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat,

2. membandingkan antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) serta penambahan alat berat.

D. ● ❅ ❆f❅ ❅❋❇❈ ❆❈❉❊❋❊❅❆

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pelaksanaan

proyek,

2. sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang,

3. memperdalam ilmu pengetahuan tentang ilmu manajemen, khususnya dalam hal pertukaran waktu dan biaya(❍■❏❑▲ ▼◆ ❖❍P ◗ ❘ ❑❙❚❚),

4. memberikan gambaran dan tambahan pengetahuan tentang penggunaan

❯■❱P ▼◆ ▼❚❖❲P ▼❳❑❱❖dalam manajemen proyek.

E. ❨❅❋ ❅❩❅ ❆●❅❩❅ ❉❅❬

Penelitian ini dapat lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan maka dibuat batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain:

1. pengambilan data berasal dari Proyek Pembangunan Jembatan Grindulu (MYC), Kabupaten Pacitan, Jawa Timur,

(24)

4

3. pengoptimasian waktu dan biaya dengan metode penambahan jam kerja (lembur) alat menggunakan program❭❪ ❫❴❵ ❛❵ ❜❝❞ ❴❵ ❡❢❫❝ 2010,

4. perhitungan analisa percepatan waktu proyek pada penelitian ini menggunakan alternatif yaitu variasi penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan alat berat,

(25)

❣ ❤✐ ❤❥❥

❦❥ ❧♠✐♥✐ ❧♦♥ ♣❦✐ q✐

rst s✉✈✇✈① t ✇ st✇① t② ① t①✉✈③ ① ④ s⑤⑥ s④①✇① t ④s✉① ⑦③① t①① t ⑧ st② ① t⑨ st①⑨ ⑩①❶ ❷①⑨ ⑦ s⑤❷① ❸ ④✇✈⑨ ❹⑨ ⑧✈✇ s✉✈✇✈ ❸✉ s❶ ❺✈③ ❻❸ ⑤❸ ❼❽❾ ❿➀ ➁ ④① ⑧① r⑤❸ys⑦rs⑨⑩① t② ❹ t① t➂ ①✉① t➃❸ ✉ ➄❸ ✉❸ ➅ ➄s⑨ ①⑤① t② ➆ Ruas Bawen Solo Seksi II, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

Rencana awal proyek yang dilakukan peneliti membutuhkan waktu penyelesaian 245 hari dengan biaya total Rp39.349.097.164,38. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses ➇➈➉ ➊ ➋➌➍ ➎ tahap ke-28 dengan penambahan jam

kerja lembur mempunyai biaya optimal proyek sebesar Rp39.236.409.113,12 efisiensi biaya sebesar 0,29 % dengan waktu penyelesaian proyek sebesar 191 hari dan efisiensi waktu sebesar 22,0408 % . Alternatif penambahan kapasitas alat menghasilkan waktu optimal 212 hari dengan efisiensi waktu sebesar 0,015 % dan biaya optimal Rp39.342.963.710,11 dengan efisiensi biaya sebesar 13,4694 % pada proses➇➈➉➊ ➋➌➍➎tahap ke-7.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum juga diteliti oleh Wibowo (2016) pada proyek Ruas Peningkatan Jalan Siluk Kretek STA.13+000 15+900, diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan lembur 1 jam didapat pada umur proyek 104,98 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.056.110.917,11. Untuk penambahan lembur 2 jam didapat pada umur proyek 101,24 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.045.515.615,74, dan untuk penambahan lembur 3 jam didapat pada umur proyek 97,92 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.041.418.149,56. Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 3 jam dengan durasi 97,92 hari dan total biaya proyek Rp.6.041.418.149,56

(26)

Rp.6.049.998.075,53. Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapat pada umur proyek 101,24 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.042.355.075,59, dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapat pada umur proyek 97,92 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.6.032.372.481,17. Dari ketiga penambahan tenaga kerja didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 dengan durasi 97,92 hari dan total biaya proyek Rp.6.032.372.481,17

3. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.

Selain itu, Modeong (2016) dalam penelitian analisis perhitungan rencana anggaran biaya menggunakan alat berat pada proyek Peningkatan Jalan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan alat berat pada proyek konstruksi sangat efektif karena dapat menghemat waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan/ pekerjaan proyek

2. Perbandingan biaya proyek sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 11 Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 682.128.000,00, sedangkan biaya proyek sesuai data proyek adalah sebesar Rp. 498.410.000,00, sehingga selisihnya adalah sebesar Rp. 183.718.000,00

3. Berdasarkan perhitungan simulasi Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) didapat biaya proyek Peningkatan Jalan Bolaang adalah sebesar 1.555.724.000,00.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum diteliti oleh Nugraha (2016) pada proyek perencanaan jalan Bingin Teluk - Kabupaten Musi Rawas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

(27)

7

didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 170 hari dan dengan biaya sebesar Rp26.357

254.135. Untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi ➐➑ ➒➓➔→➣↔

168 hari dan biaya sebesar Rp26.355.030.245. Untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi ➐➑ ➒➓➔→➣↔ 167 hari dengan biaya

Rp26.376.355.390. Dari penambahan ketiga jam lembur diatas didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 2 jam dengan durasi 168 dan total biaya proyek Rp26.355.030.245.

2. Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 191 hari dengan biaya Rp. 26.715.308.004,00 setelah penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 170 hari dan dengan biaya sebesar Rp26.338.353.098, untuk

penambahan tenaga kerja 2 didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 168 hari dan biaya

sebesar Rp26.316.775.902, dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 167 hari dengan biaya Rp26.305.750.595. Dari

penambahan ketiga tenaga kerja diatas didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 jam kerja lembur dengan durasi 167 dan total biaya proyek Rp26.305.750.595.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah jam kerja optimum diteliti juga oleh Imantoro (2016) pada Pekerjaan Peningkatan Jalan Semin Bulu Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun Anggaran 2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

4. Kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, dengan penambahan 1 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 134 hari

dan dengan biaya sebesar Rp19.683.146.711. Pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal ➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔ 129 hari dan biaya sebesar

Rp19.646.191.411 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi optimal➐➑ ➒➓ ➔ →➣↔125 hari dengan biaya Rp19.631.152.016.

5. Waktu dan biaya total proyek pada kondisi normal sebesar 147 hari dengan biaya Rp19.799.720.908, pada penambahan tenaga kerja 1 didapatkan durasi

(28)

➙ ➛➜➝➞ ➟➝➠➝ ➜ ➡➛➜➝➢➝ ➤➛➥➦➝ ➧ ➨ ➩➨➝➙➝➡➤➝ ➜ ➨ ➫ ➥➝➭ ➩ ➯➲ ➳ ➵➸ ➺➻➼ ➽➧➾ ➠ ➝➥➩ ➨➝ ➜ ➟➩➝➝y ➭➛➟ ➛➭➝➥ Rp19.569.114.378 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur

didapatkan durasi➯➲ ➳ ➵➸ ➺➻➼ 120 hari dengan biaya Rp19.515.413.386.

6. Penambahan jam kerja (lembur) jika dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja dari sisi durasi maupun dari segi biayanya, penggunaan penambahan tenaga kerja lebih efektif jika dibandingkan dengan penambahan jam lembur.

7. Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.

(29)
(30)

üý

þÿ Fasilitas sementara dilokasi proyek d. Peralatan konstruksi

e. Pajak, pungutan, asuransi dan perizinan

f. ✢✣✤✥ ✦ ✤✧ ★

g. Biaya tak terduga

h. Laba.

Jadi biaya total proyek adalah biaya langsung ditambah biaya tidak

langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek.

Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tetapi pada

umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya

tidak langsung yang diperlukan. Sedangkan biaya optimal didapat dengan

mencari total biaya proyek yang terkendali.

Penentuan biaya tidak langsung berdasarkan hasil dari Studi Praktek

Estimasi Biaya Tidak Langsung pada Proyek Konstruksi oleh Soemardi dan

Kusumawardani (2010). Berdasarkan persamaan sebagai berikut :

= − 0,95 − 4,888 (ln( 1 − 0,21) − ln( 2)) +

dengan :

x1 = nilai total proyek,

x2 = durasi proyek,

=✥✧ ✩ ★✖ ✪✤✥✖✥,

(31)

✫ ✫

✬✭ ✮✯✰✱ ✲✯ Project Evaluation and Review Technic (PERT)

✳✴ ✵✶✷✸✹ ✺✻✼ ✽✾✼✹ ✿✵❀ ✼❀ ❁ ❂✷✻ ✿✷❃ ❄✷✸ ❅❀ ✿✸ ❆❇ERT) adalah alat manajemen proyek yang digunakan untuk menjadwalkan, mengatur, dan

mengkoordinasikan tugas-tugas dalam suatu proyek. Ini pada dasarnya adalah

metode untuk menganalisis tugas yang terlibat dalam menyelesaikan proyek

tertentu, terutama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas,

dan untuk mengidentifikasi waktu minimum yang diperlukan untuk

menyelesaikan total proyek (Gosku,2014).

Menurut Ayu (Ridho, 2013) Pada dasarnya prinsip jaringan kerja dan jalur

kritis pada metode PERT dan CPM hampir sama yang membedakannya

adalah dalam metode PERT, diketahui tiga angka estimasi setiap kegiatan.

Tujuan dari penggunaan tiga angka estimasi adalah untuk memberikan rentang

waktu yang paling lebar dalam melakukan sasaran dalam melakukan estimasi

kurun waktu kegiatan.

Ketiga estimasi durasi tersebut adalah:

1. waktu optimistik(✵❈✹ ✿❉✿❊✹ ✿✸❁✾✴ ✼✹ ✿✵❀✹ ✿❉✷)

Kurun waktu optimistik adalah durasi yang tercepat untuk menyelesaikan

suatu kegiatan jika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Durasi yang

digunakan hanya sekali dalam seratus kali kegiatan yang dilakukan

berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama ,

2. waktu paling mungkin(❉✵ ❊✹✽✿❋✷ ✽●✹ ✿❉✷)

waktu paling mungkin adalah durasi yang paling sering terjadi dibanding

dengan yang lain bila kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan kondisi

yang hampir sama,

3. waktu pesimistik(❈✷ ❊ ❊✿❉ ✿❊✹ ✿✸❁ ✾✴✼ ✹ ✿✵❀✹ ✿❉✷)

waktu pesimistik adalah durasi yang paling lama untuk menyelesaikan

kegiatan, bila segala sesuatunya serba tidak baik. Durasi disini dilampaui

hanya sekali dalam seratus kali, bila kegiatan tersebut dilakukan

berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama.

(32)

❘❙

❚❯nurut ❱osku❲❙❳❘❨ ❩ w❬ktu y❬ng❭ ❪❬hr❬pk❬n ini ❭❬❫ ❬t ❭❪t❬mpil❴ ❬n❫ ❬❭❬

❭ ❪❬gr❬m j❬ ❬❵ ❛ring ❜ntuk m❯itunghgn❝ ❬ri❬n ❭ ❬ri ❞❯ti❬p❴❯ig❬t❬n w❬ktu ❫❯ny❯l❯❞ ❬i❬❵❡ ji❴❬ tig❬❴❬li st❬❵ ❭ ❬r ❭❯❬ivsi y❬ng❭ ❪pilih❭❬ri w❬ktu optimis ❭ ❬n

❫❯❞❡simi m❬❴ ❬ ❬ ❭❬ ❯n❬m st❬❵❭❬r ❭❯vi❬si ❬nt❬r❬ ❴❯❭❢❬❬❡yn ❞❯❣❣❬hin v❬ri❬n ❭ ❪❤ ❯ri❴❬n ol❯✐❥[(Pesimis - Optimis) / 6].

Varian dalam waktu penyelesaian proyek dapat dihitung dengan

menjumlahkan varian dalam waktu penyelesaian kegiatan di jalur kritis.

Mengingat varian ini, seseorang dapat menghitung probabilitas bahwa proyek

akan selesai pada tanggal tertentu dengan asumsi distribusi probabilitas

normal untuk jalur kritis (Gosku, 2014).

❦ ❧ ♠♥♦♣ q♥r♥ s♦ t✉✈ s✈✇① ✈✉♦tq✈✇②③ ✈④ ✈(Time Cost Trade Off)

Di dalam perencanaan suatu proyek disamping variabel waktu dan sumber

daya, variabel biaya (⑤⑥ ⑦ ⑧) mempunyai peranan yang sangat penting. Biaya (⑤⑥⑦⑧) merupakan salah satu aspek penting dalam manjemen, dimana biaya yang timbul harus dikendalikan seminim mungkin. Pengendalian biaya harus

memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara

waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan.

Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu

normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek dihadapkan kepada masalah

bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya minimum. Oleh

karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya.

Analisis mengenai pertukaran waktu dan biaya disebut dengan ⑨⑩❶❷ ❸⑥ ⑦ ⑧

⑨❹ ❺❻❷❼❽❽( Pertukaran Waktu dan Biaya).

Di dalam analisa ⑧⑩❶❷ ⑤⑥ ⑦ ⑧ ⑧❹ ❺❻❷ ⑥❽❽ ini dengan berubahnya waktu penyelesaian proyek maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan. Apabila

waktu pelaksanaan dipercepat maka biaya langsung proyek akan bertambah

dan biaya tidak langsung proyek akan berkurang.

Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan

percepatan penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain :

(33)
(34)

➧➨

proyek konstruksi salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan

sumber daya, dan pekerja adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah

untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat tergantung pada kecakapan

masing pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki karakter

masing-masing yang berbeda-beda satu sama lainnya.

á❒ ❮ØâÖÒ ×ÖãÖÖã❮ØãÖäbÖåÖã JÖäæØ❰ÙÖç èØäbÑ❰)

Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah

dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari jam

kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan

sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan

tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja

normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00

dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam kerja

normal selesai.

Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan dengan melakukan

(35)

éê

y

ëngìíî ï ëî ðingi ñ òîëmó ëô ën jëm lòmóõ ö ì ë÷ ët mòni móõ ø ïën÷ ònurõ î ën

p r

ù ìõ ïúivitëû ð üòmëkinó òûër pòîëmóëôën jëm lòmóõö ý ëm ï ë nilëi inìòks

p r

ù ìõ ïúivitës ëïënû òëmkin óòrtëmó ëhìë pnròstësi ïòërj ûòmëkin mònurunð þî ìí ïësi ìëri ÷ òõîënur n pù ìõ ïúr ivitës ÷ òï òrjë tòrôëìëp÷ òîëmóëëhn jëmïòrjë ÿlòmóõ ö ì ëpët ìíliô ët ÷ëìë✁ëmóër ✂ðéìí óëwëh inið

✁ëmó ër ✂ðé✁rëfikþî ìíkësi ñ òõ î ënur n ñùìõïúr ëivits ✄óëik t ñ òî ëmó ëô ën☎ ëm ✆òrjëÿüumóò✝rüù òôërtoý é✞ ✞✟

✠ëri urëiënìíëtës ì ëëpt ìítulis û òóëgëi ó òrikut in✝i é ð ñrù ìõ ïúivitës ôëriën

✡ ð ñrù ìõ ïúivitës tiëp jëm

✂ð ñrù ìõ ïúivitës ôëriënû òûõìëh ☛☞ ✌✍ ✎

✠òngëî✝

ë = lama penambahan jam kerja (lembur)

b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur)

c = jam kerja perhari

d = produktivitas tiap jam

... (3.1)

... (3.2)

(36)

✏✑

✒✓✔✓l ✕ ✖✗✘ ✓✙ ✓✗n✚✗nurun✔n pr✖✛✜✕ ✢ ✓✣ ✓✔ts t✗r✙✗ ✤✜✢ ✛✔✚✔t ✛✓l✓✥ ✔t ✚✔✛✔✦ ✔✤✗l ✧ ★ ✏★

✦ ✔✤✗l ✧ ★✏✩✖✗✘ ✓✙ ✓✗n✪✗✜ ✫ ✔urn n✪r✖✛✜✕ ✢ ✓✣ ✓t✔s ✬✭ ✮ ✯✰✱✲✭ ✮ ✳✴✵✶

✷✔mLembur

Penurunan Indeks

Produktivitas Prestasi Kerja

1 jam 0,1 90

2 jam 0,2 80

3 jam 0,3 70

4 jam 0,4 60

4. ✬✭✮✯✰✸✲✭ ✮✳✴✵✶

✹✺ ✻✼✽✾ ✿❀✾ ❁✾ ✾ ❁✻✼ ❁✾ ❂b✾ ❃✾ ❁❄✼ ❁✾ ❅✾❆✼❇❈✾

Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah

ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena

penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu

pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada

saat yang sama. Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja

yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas

pekerja. Perhitungan untuk penambahan tenaga kerja dirumuskan sebagai

berikut ini :

1. Jumlah tenaga kerja normal

= (Koefesien tenaga kerja ×volume)Durasi normal ... (3.5)

2. Jumlah tenaga kerja dipercepat

= (Koefesien tenaga kerja ×volume)Durasi dipercepat ... (3.6)

Dari rumus di atas maka akan diketahui jumlah pekerja normal dan jumlah

penambahan tenaga kerja akibat percepatan durasi proyek.

(37)

❉❊

❋ ● ❍■❏ ❑▲▼ ▲▼◆❖P◗❘❙❚ ▲❯ ▲❚❏▼A❑❏❚

❱r❲❳ ❨❩ ❬ivit❭s ❳❭❪ ❭t ❳ ❫ ❭rti❩ ❭n❴❵❛ ❭❭gi ❪ ❵❛❭❜❳ ❫r ng❭n❭nt❭r❭ output ❝❞ ❭sil

p r

❲❳❨❩❴❫❡ t❵❞❭❳❭r p t upin❝❪❲❜ ❵kom n pr❲❳❨❩❴❫❢ t❵❜❭❣❭ ❩ ❵rj❭❤ ❛❭❞ ❭❜❤ ❵pr❭l❭t❭❜❤ ❳ ❭n w❭ktu❡✐ ❥❭❳❫ ❳❭❭lm❭❜❭lisis pr❲❳ ❨❩ ❬❭ivits ❳❭❪❭t ❳❫ny❭t❭❩ ❭n❴❵❛❭❣❭i r❭sio

❭nt❭r❭ output t❵❞❭❳ ❭r p input ❳❭n w❭tuk❝j❭m❭t❭u ❞ ❭ri❡✐ ❦il❭ input ❳❭n w❭ktu

❩❵❧il m❭❩❭ output ❴❵m❭k in❛ ❵ ❴ ❭r s❵❜❣❣❭ih pr❲❳❨❩❬ivit❭s ❴❵m❭kin ✐tinggi Faktor yang mempengaruhi analisis produktivitas antara lain waktu siklus,

faktor kembang susut atau faktor pengembangan bahan, faktor alat, dan faktor

kehilangan.

1. Waktu Siklus

Dalam operasi penggunaan alat dikenal pula waktu siklus, yaitu waktu

yang diperlukan alat untuk beroperasi pada pekerjaan yang sama secara berulang.

Waktu siklus ini akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan koefisien alat.

Waktu siklus produksi adalah rangkaian aktivitas suatu pekerjaan dan operasi

pemrosesan sampai mencapai suatu tujuan atau hasil yang terus terjadi, berkaitan

dengan pembuatan suatu produk.

Contoh penentuan waktu siklus (TS) untuk♠♥ ♦♣ qr♥ st yang mengangkut tanah, dihitung sejak mulai diisi sampai penuh (T1), kemudian menuju tempat

penumpahan (T2) lama penumpahan (T3) dan kembali kosong ke tempat semula

(T4), dan siap untuk diisi atau dimuati kembali.

Waktu siklus, Ts= T1+ T2+ T3+ T4, atau Ts= ∑ ,menit

2. Faktor Kembang Susut

Besarnya faktor konvensi bahan akan sangat tergantung pada jenis bahan,

kondisi bahan dan alat yang digunakan.

3. Faktor Kehilangan

Dalam menentukan keperluan bahan (bahan dasar yang ada di quarry)

perlu diperhitungkan pula adanya faktor kehilangan akibat pengerjaan atau

(38)

✉✈ faktor efisiensi alat, kapasitas alat, dan waktu siklus. Satuan kapasitas

produksi alat adalah satu satuan pengukuran per jam. Koefisien alat

adalah berbanding terbalik dengan kapasitas produksi.

Koefisien alat /m³= 1 / Q, jam

b. Kapasitas Produksi Alat

Berikut ini beberapa rumus kapasitas produksi alat yang

digunakan.

1) ➅ ➆➇ ➈➉ ➊➋➌ ➍➎➍➏➐➑ ➊➉ ➏ ➋(AMP)

Kapasitas produksi / jam: Q = V x Fa; ton

Keterangan:

V atau Cp adalah kapasitas produksi

Fa adalah faktor efisiensi alat AMP

2) ➅ ➆➇ ➈➉ ➊➋Finisher

Fa : faktor efisiensi alat AMP

... (3.8)

.... (3.9)

... (3.10)

(39)

➒➓

➔ →➣➔↔l r ↕ ↔ m➙ ↔r↔n

➛➒ →➔➣r↔t isi ➜ ↔↔rupmn➔➣r↔➝ ➙↔l➞➟➠ ➡➢m³. t : tebal, m.

3) ➤ ➥➦ ➧➨ ➩➫Sprayer

Kapasitas produksi / jam, Q = pax Fax 60, liter

Kapasitas produksi / jam, Q= ,m2

Keterangan:

pa : kapasitas pompa aspal

Fa : faktor efisiensi alat

lt : pemakaian aspal (liter) tiap m² luas permukaan

4) Bulldozer

Kapasitas produksi/jam, untuk pengupasan:

Q= m2

Kapasitas produksi/jam, untuk meratakan:

Q = { ( ) } m2

Keterangan:

Q : kapasitas untuk pengupasan, m² / jam

Fb : faktor pisau (blade)

Fa : faktor efisiensi kerjabulldozer,

Fm : faktor kemiringan pisau (grade)

Vf : kecepatan mengupas; km/Jam

Vr : kecepatan mundur; km/Jam

q : kapasitas pisau q = L x H2; m³

(lebar pisau, L; tinggi pisau, H;

T1 : waktu gusur = (l x 60) : Vf; menit

T2 : waktu kembali = (l x 60) : Vr; menit

T3 : waktu lain-lain; menit

... (3.12)

... (3.13)

... (3.14)

(40)

➭➯

➲ ➳ ➵ w➸ktu sikl➺ ➻ ➼➽ ➾nit

Lo : lebar➚ ➪➶➹ ➘➴ ➷; m l : jarak pengupasan; m

n : jumlah lajur lintasan; lajur

N : jumlah lintasan pengupasan; lintasan

Tabel 3.2 Faktor efisiensi alat➬➮➘➘ ➱➚ ✃➶➹(FaBul)

❐❒ ❮❰ÏÐ Ï❐ ÑÒÓÔ Õ Ö ÏÐ ÏÑ❮ÐÏ❐ ÑÒÓÔ

Baik 0,83

Sedang 0,75

Kurang Baik 0,67

Buruk 0,58

Tabel 3.3 - Faktor pisau➬➮➘➘ ➱➚ ✃➶➹

❐❒❮❰ÏÐÏ ❐ ÑÒÓÔ

❐❒ ❮❰ÏÐ Ï×ÑÒØ ÙÚÔ Ô ❮ FÔÚÛ❒Ò×ÏÐÔÙ

Mudah Tidak keras/padat, tanah biasa, kadar air

rendah, bahan timbunan 1,10 0,90

Sedang Tidak terlalu keras/padat, sedikit

mengandung pasir, kerikil, agregat halus 0,90 0,70

Agak Sulit Kadar air tinggi, mengandung tanah liat,

berpsir, kering/keras 0,70 0,60

Sulit Batu hasil ledakan, batu belah ukuran besar 0,60 0,40

5) Ü Ý➹Þ➚ ß➷➹ ➶àà ➚ ➹

Alat ini digunakan sebagai sumber tenaga berbentuk udara

bertekanan tinggi untuk á➴ âã ä➴ ßß➶➹ (E26), ➹➚ âã ➱➹ Ý➘➘, atau

â➚åâ➹ ➶æ➶ ➬➹ ➶➴ ã➶➹ untuk penghancuran. Digunakan pula untuk membersihkan area yang akan dikerjakan.

Ü Ý➹Þ➚ ß➷➹ ➶àà ➚ ➹: Q=

,

(41)

çè

éêtêrënìëí î

Fa : faktor efisiensi alat,

6) ï ð ñòó ôõôö ÷øôó

Kapasitas produksi /jam, Q m3

Keterangan:

Q : kapasitas produksi; m³ /jam

V atau Cp adalah kapasitas mencampur; m³,

Fa : faktor efisiensi alat,

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

T1 : waktu mengisi; menit

T2 : waktu mencampur; menit

T3 : waktu menuang; menit

T2 : waktu menunggu; menit

7) ùú ûüýóúòþ

Kapasitas produksi / jam, Q = m3

Keterangan:

Q : kapasitas produksiÿú ûüõóúòþ; m³ /jam V : kapasitas bak; ton,

Fa : faktor efisiensi alat,

FK : faktor pengembangan bahan;

D : berat isi material (lepas, gembur); ton/m³;

v1 : kecepatan rata-rata bermuatan, (15 25); km/jam.

v2 : kecepatan rata-rata kosong, (25 35); km/jam

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

T1 : waktu muat = ; menit

Qecv : kapasitas produksi øò✁✂ ✁õð ó; m³ / jam, bila kombinasi dengan alat ôøò✁✂ ✁õðó.

... (3.17)

(42)

✄ ✄

☎il✆ m✝✆l✆yni ✆✆lt l✆in✞✝ ✟✝rti ✠✡☛☛☞ ✌✍✎ ✏☛✑✒✓✔ ✕✖ ✗✒l✘✙ ✚✆✛✆nQ yang sesuai.

T2 : waktu tempuh isi: = (L / v1) x 60; menit

T3 : waktu tempuh kosong:= (L / v2) x 60; menit

T4 : waktu lain-lain, menit

Tabel 3.4 Kecepatan✏✜✢✣✤✑ ✜✥✦dan kondisi lapangan

✧★✩✪✫✬ ✫✭ ✮ ✯✮✩ ✰✮✩ ✧★✩✪✫✬ ✫✱ ✲✳✮✩

Kecepatan tersebut adalah perkiraan umum. Besar kecepatan

bisa berubah sesuai dengan medan, kondisi jala, kondisi cuaca

(43)

❄❅

Fb : Faktor❆ ❇❈❉❊❋, Fa : Faktor efisiensi alat

Fv : Faktor konversi (kedalaman < 40 %),

Ts : Waktu siklus; menit,

T1 : Lama menggali, memuat

T2 : Lain-lain (standar), maksimum 0,10; menit.

TS : Waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

Tabel 3.6 Faktor❆❇❈❉❊❋ (❆❇❈❉❊❋●❍■■ ●❏❈❋❑ ▲)(Fb) untuk❊▼❈❏ ◆❏❋❑ ▲❆❏❈❉❖❑❊

P◗❘❙❚❯❚ ❱❲❳❨❩❯ ❚

P◗❘❙❚❯ ❚❬❩❲❩❘❭❩❘

❪❩ ❫❴ ◗❨Bucket

(❪❵) Mudah Tanah biasa, lempung tanah

lembut 1,1 1,2

Sedang Tanah biasa berpasir, kering 1,0 1,1

Agak Sulit Tanah biasa berbatu 1,0 0,9

Sulit Batu pecah hasil 0,9 0,8

Tabel 3.7 Faktor konversi galian (Fv) untuk alat❊▼❈❏ ◆❏❋❑ ▲

Kondisi galian (kedalaman galian

maksimum

Kondisi membuang, menumpahkan

(❛ ❇❜❝❍❞❡)

Mudah Normal Agak sulit Sulit

< 40 % 0,7 0,9 1,1 1,4

(40 75) % 0,8 1 1,3 1,6

(44)

❢❣

❤✐❥ ❦l ❧ ♠♥♦Faktor efesiensi kerja alat (Fa)♣qrs ts ✉✈ ✇ ①②③④⑤⑥ ⑤⑦ ⑧⑨⑩❶⑥ ⑤ ❷❶❸❹ ②⑩❺ ❻⑤⑥ ⑤ ⑨③⑥⑤

Baik 0,83

Sedang 0,75

Agak kurang 0,67

Kurang 0,58

9) ❼ ✈✉✈✇❽ ✇s ❾♣ ✇

Untuk pekerjaan perataan hamparan:

Kapasitas produksi/ jam= Q = { ( ) } m2

Keterangan:

Lh : panjang hamparan; m,

Bo : lebar✈ t♣ ✇❿s➀; m, Fa : faktor efisiensi kerja;

n : jumlah lintasan; lintasan,

N : jumlah pengupasan tiap lintasan; kali lintasan

v : kecepatan rata-rata; km/h,

b : lebar pisau efektif; m,

T1 : waktu 1 kali lintasan : (Lh x 60) / (v x 1000); menit,

T2 : lain-lain; menit.

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

Tabel 3.9 Faktor efisiensi kerja alat (Fa)➁✈✉✈✇➂✇s ❾♣ ✇

①②③④⑤⑥ ⑤⑦ ⑧⑨⑩❶⑥ ⑤ F❶❸❹ ② ⑩❺❻⑤⑥ ⑤ ⑨③⑥ ⑤ Perbaikan jalan, perataan 0,8

Pemindahan 0,7

Penyebaran, grading 0,6

Penggalian (trenching) 0,5

(45)

➃➄

➅ntuk➆➇➈➇rj➉➉n➆➇r➉➉➉t n➊ ➉➆ ➉mr➉n p➉➋ ➉➌t ➍➉➆➉sit➉s p➎➋➏➈➐ ➑➒r j➉m= Q =

{ ( ) }

m2

Keterangan:

Fk : faktor pengembangan bahan,

t : tebal hamparan padat; m

Untuk pekerjaan pengupasan(➓ ➔→ ➣↔↕➓)

Kapasitas produksi/ jam= Q = { ( ) } m2

Keterangan:

Lh : panjang hamparan; m,

bo : lebar o➛➜ ➔➝→ ➞; m, Fa : faktor efisiensi kerja;

n : jumlah lintasan; lintasan,

N : jumlah pengupasan tiap lintasan; kali lintasan

v : kecepatan rata-rata; km/h,

b : lebar pisau efektif; m,

T1 : waktu 1 kali lintasan : (Lh x 60) / (v x 1000); menit,

T2 : lain-lain; menit.

TS : waktu siklus, Ts =∑ Tnmenit

➟ ➠➜➜➝➡➢→ ➣➜ ➔

Untuk memuat agregat ke atas➣➤➥➞➦➔➤ ➧ ➨ Kapasitas produksi / jam = Q = m3

Keterangan:

V adalah kapasitas➩➤ ➧ ➨➜➦; m³ Fb adalah faktor➩➤ ➧ ➨➜➦

Fa adalah faktor efisiensi alat

Ts adalah waktu siklus (memuat dll); menit

..(3.21)

....(3.22)

(46)

➫➭

➯➲➳➵l ➸➺➻ ➼Faktor➽ ➾➚➪➶➹(➽ ➾➚➪➶➹➘➴➷➷➘ ➬➚➹➮ ➱) (Fb) untuk✃❐➶➶➷➷➮ ➬❒➶➱dan➹➱ ➬➚➪ ➷➮ ➬❒➶➱

❮❰ ÏÐÑÒ ÑÓÔÏÕÖ×Ø ÙØÏ Ú ÙÔÔÛÜ❰ØÐÔÝ ÞÝØ ßàÜ❰ Ø ÐÔÝ

Mudah 1,0 1,1 1,0 1,1

Sedang 0,85 0,95 0,95 1,1

Agak Sulit 0,80 0,85 1,0 0,9

Sulit 0,75 0,80 0,9 0,8

Untuk mengambil agregat dariá➹➮➚➪â➴➷➶ke dalamã➮ ➷❒ä➴åæç è

Kapasitas produksi / jam = Q = m3,

Keterangan:

V : kapasitas➽➾➚➪➶➹; m³ Fb : faktor➽➾➚➪➶➹

Fa : faktor efisiensi alat

L : jarak dariá➹➮➚➪â➴➷➶ke➚➮ ➷❒➽➴å, m, v1 : kecepatan rata-rata bermuatan, km/jam.

v2 : kecepatan rata-rata kosong, km/jam

T1 : waktu tempuh isi: = (L / v1) x 60; menit

T2 : waktu tempuh kosong:= (L / v2) x 60; menit

Z : waktu pasti (mengisi, berputar, menumpuk); menit

TS : waktu siklus, Ts =∑ + ; menit

éê ëÑØìØ ÞØ ÖíØ ÙØÏÓÔàÔÝîØ (Crash Cost)

Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya untuk tenaga kerja

dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 pasal

diperhitungkan bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan

waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali

(47)

ïð

= Produktivitas harian × Harga satuan upah pekerja

2. Normal ongkos pekerja perjam

= Produktivitas perjam × Harga satuan upah pekerja

3. Biaya lembur pekerja

= 1,5 × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama

+ 2 × n × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur)

berikutnya

Dengan:

n = jumlah penambahan jam kerja (lembur)

4. ✁✂ ✄ ☎✆✝✞ ☎✟pekerja perhari

= (Jam kerja perhari × Normal✝✞ ☎✟pekerja) + (n × Biaya lembur perjam) 5. ✁✞ ☎✟ slope

= Crash✁✞ ☎✟ Normal✁✞☎✟Durasi Normal Durasi Crash

✠✡ ☛ ☞b☞✌✍ ✎✌ A✌ ✏✎✑ ✎✒ ✓✎✔ ✎✕ ✎✌✖✎✗ ✏☞

Biaya total proyek sama dengan penjumlahan dari biaya langsung dan

biaya tidak langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dari waktu

penyelesaian proyek. Hubungan antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada

Gambar 3.2. Titik A pada gambar menunjukkan kondisi normal, sedangkan

titik B menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar

titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya. Gambar 3.2 memperlihatkan

bahwa semakin besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan

semakin cepat waktu penyelesain proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya

maka terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar.

Gambar 3.3 menunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan

biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat

(48)

✘✙

✚✛m✜✛r ✢✣ ✘✚✛rfik✤✥✜ ✥✛gnn w✛ktu ✦✜ ✧✛✛y n✛orml ★✛n★✧ ✩✪r✫✪ ✩✛t untuk✬ ✥✛tu ✭✪i✛g✛tn✮ ✯✜ ✪umr✰✯✱✪ ✤✛✱ ✲rt ✳ ✴ ✴✵✶

✚✛✜ ✛mr ✢✣✢✚✛rfik✤✥ ✜✥✛ngn w✛ktu★✪n✷✛n✜✧✛✛y tot✛l✲✜✧✛✛y l✛✲ngsung★✛n✜✧✛✛y

t

✛k l✛n gsung✮ ✯✜ ✪mu r ✰✯o ✪ ✤✛✱✲rt ✳✴✴ ✵✶

✸ ✹ ✺ ✻✼ ✽✼✾✿❀❁✼ ❂✪t✪✛rlm✜✛✛tn✩✪✪yn✪ls✛i✛n p✪royk✛✭✛n m✪ny✪✜ ✛✜✭✛ kn✛ontktor t✪rk✪❃✛

✬ ✛nksi ✜✪✥✩✛r ★ ✪❃★ ✛ y✛ng t✪✛lh★✧✬ ✪ ✩✛✭✛ti ★✛✛lm★✱✭✥ ❄✪ knontr✛✭✣ ❅✪✬ ✛rny✛ ✜✧✛✛y★✪❃ ★✛ u✛mumny★✧hitung✬✪✜ ✛✷✛i ✜✪rikut ✰

❆✱ ❇✛l ★✪❃ ★✛ = total waktu akibat keterlambatan × denda perhari akibat keterlambatan

Dengan:

Denda perhari akibat keterlambatan sebesar 1 permil dari nilai kontrak.

❈✹ ❉❊❋● ❊✼❍Microsoft Project

(49)

❚❯ ketiganya. ③ s✉ r⑤❽⑤❾t ➀r⑤❿④✉t juga merupakan sistem perencanaan yang dapat membantu dalam menyusun penjadwalan (❽✉② ④⑥❶✇s❷⑦) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan.③ s✉ r ⑤❽⑤❾t ➀r⑤❿④✉t juga membantu melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap pengguna sumber daya(r④❽⑤ ❶r✉④), baik yang berupa sumber daya manusia maupun yang berupa peralatan.

Tujuan penjadwalan dalam③ s✉ r ⑤❽⑤❾t①r ⑤❿④✉tadalah : 1. Mengetahui durasi kerja proyek

2. Membuat durasi optimum

3. Mengendalikan jadwal yang dibuat.

4. Mengalokasikan sumber daya(❸④❽⑤ ❶r✉④❽)yang digunakan.

Komponen yang di butuhkan pada jadwal adalah :

1. Kegiatan (rincian tugas, tugas utama)

2. Durasi kerja untuk tiap kegiatan

3. Hubungan kerja tiap kegiatan

4. ❸④❽⑤ ❶r✉④❽(tenaga kerja pekerja dan bahan).

Yang dikerjakan oleh③ s✉ r ⑤❽⑤❾t ①r ⑤❿④✉t antara lain : 1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor

(50)

➁➂

➁➃ ➄➅nghitung p➅➅gn➆ ➇l ➇rn➈➅➉➆ ➊➆ ➋➇gn➌➅➇ngn oos tgkn➅➋➇ ➍➇ k➅➇➎rj

m

➅m➇ ➈➆ ➏➏ ➇n➊ ➐➇➇y t➅➇ ➑➎t m➅ tonggituhn➇tl ➊➐➇➇y p➅ ➏ ➃roy

➒ ➃ ➄➅m➊➇ntu m➅ontrol ng➑➅➇unggn t➅➇n➇g ➏ ➅rj➇ ➑➇➌ ➇ ➊ ➅➊ ➅➇ ➑➇r ➑➅➏ ➅➇➇rj n

u n tu k

m➅➋ ➌➇nghi ri ➓➔ →➣ ↔↕↕ ➓➙↔➛➜ ➓➝ ➞➏➅➅➊➐➉➇l n➊ ➅➊➇n➑➇➌➇ ➑➅nun➇➇gg n

t

➅➋➇➇g➏ ➅➇➟➃rj

➠➇rogrm ➡➜ ➙➣➓➢➓➤➛ ➥➣ ➓➦→➙➛ m➅miliki ➊➅➊ ➅r ➇ ➑➇ m➇➧➇m t➇m➇piln l➇➇y➎r ➈➅➊➇➇gi ➨→➤↔➩↕➛ ➈➅ti➇p➏ ➇li m➅m➊➆ ➏➇ ➤➜↕ → ➊ ➇r➆➎➇yng➇k➇n➌ ➐➇t➏➇mpil n➇➌➇➇lh

➫↔➝➛➛ ➭➯↔ ➣➛View➃➲➇mpil➇n Gantt Chart View➌ ➇ ➑➇t ➌➐➉ ➇li t ➑➇➌➇➳➇➊ ➇mr ➁➃➒➃

➳➇m➊➇r ➁ ➃➒ ➲➇➇ilpmn l➇➇yr Gantt Chart View ➵➃ Task

Task ➇➌ ➇l➇h s➇➇lh➈➇tu➊ ➅k ltun➅➊➇mr k➅➇rj ➌ ➇➇lm Microsoft Project ➇yng

➊➅risi ri➋➧➇in➑➅➅k➇➇rj n➈➅➊ ➆➇h p➅➏ ➃roy

(51)

➺➻

➼➽ ➾➚ ➪ ➶➹➘➴ ➷

➾➚ ➪ ➶➹➘➴ ➷ ➬m➮ ➱✃❐✃r n j✃❐ ✃gn w✃ktu y✃ng❒ ❮➱➬➮ ❐✃rl n untuk m➬➬nyl➬ ❰✃i❐ ✃n ❰➮✃tu➱➬❐➬✃ ✃Ï➽rj

Ð✃mÑ✃r ➺➽ ÒÓolom ➾➚ ➪ ➶➹➘➴ ➷ ➺➽ Start

Startm➬r➮ ➱✃❐✃n n✃ili t✃✃nggl ❒❮✃lumin✃y❰➮✃tu➱➬❐ ➬rj✃✃n s➬ ❰➮✃i ➱➬r➬nÔ✃Ï✃ ✃n

j

✃❒Õ✃l p➬❐➽roy

(52)

×Ø

ÙÚ Finish

ÛÜÜlm Microsoft Project ÜÝ Þ ÞÜt l Ükhir ß àkàÜÜrj ná âã àäå æ finishç ÜyngÜèÜn á âisi ãàéÜÜr oÜtomtis á Üri ß àituÜrhngn tÜÜnggl mÜuli (start) á âÜtmäÜh lÜÜm ß àèàÜÜrj n (duration)Ú

êÜmäÜr ×Ú ëìolom Finish íÚ Predecessor

Predecessor màå ßÜè Ür nîåäå Ý ÞÜnèàtàèÜr ÜitnÜÜntÜr ãÜtuß àèàÜÜrj ná ànÞÜn

ß àèàÜÜrj n lÜiÝÚÛÜlÜm Microsoft Project mààgnnÜl Ù mÜ éÜmîåäå Ý ÞÜnÜÜntr ß àèàÜÜÝ çrj Üyituï

ÜÚ FS(Finish to Start)

Suatu pekerjaan (pekerjaan B) baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain

(pekerjaan A) selesai, dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.9 FS(Finish to Start)

b. FF(Finish to Finish)

Suatu pekerjaan (pekerjaan B) harus selesai bersamaan dengan selesainya

pekerjaan lain (pekerjaan A), dapat dilihat pada Gambar 3.6. A

(53)

ð ð

ñòmó òr ðôõ ö FF(Finish to Finish) c. SS(Start to Start)

Suatu pekerjaan (pekerjaan B) harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan

lain (pekerjaan A) , dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.11 SS(Start to Start).

d. SF(Start to Finish)

Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai, dapat

dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.12 SF(Start to Finish).

6. Resources

Sumber daya, baik sumber daya manusia, alat, maupun material dalam

Microsoft Projectdisebut denganresources.

Gambar 3.13 Tampilan layarResource sheet A

B

A

B

A

(54)

÷ø

ùú û üý þÿ✁ þ

û üý þÿ✁ þ✂✄ ✂l✂☎✆ ✝ ✂tu r✞✟ ✠✂✟✂✡✂☛k j✂✄☞ ✂l m✂upun✡ ☛ ✂y✂ y✂n✌t✞l✂☎✄☛✆ ✞☛tuju ✄✂n✄☛t✞t✂✍✎ ✂✟ ú

✏ú ✑ ü✁✒✒✓✔ ü✕ ✒

✑ ü✁✒✒ ✓✔ ü✕✒ m✞r✝ ✍✂✎✂n✆ ✂l✂☎ ✆ ✂tu✡✞ ttukn✂m✍☛l✂n✄✂☛r ✖✗✕✘ý✘ ✙✒ ✚✕✘ ✛þ✗✒

y

✂n✌ ✡ ✞r✝ ✍✂ ✡ ✂✂t n✌ ✜✡✂t✂✟ ✌ ☎✢ ✣☛sont✂l y✂n✌ m✞✟ ✌ ✌✂✡✂m✎ ✂r n m✂✆ ☛n✌ ✜m✂s☛✟✌ ✍✞✎✞rj✂✂n✡✞✆ ✞rt✂✄ ✝✣✂✆☛ny✂ú

✤ ✂m✡ ✂r ÷ú ✥ø✦ ✂m✍☛✂ln ✑ ü ✁✒✒ ✓✔ü✕ ✒ ✧ú ★✕ ü✗✩✁✪

★✕ ü✗✩✁✪✂✄✂l✂☎ m✞n✌☛✆ ☛✎ ✂n✄✂t✂ y✂n✌ t✞✄ ✂r p✂t ✄☛ l✂✍ ✂✌✂n n✍✂✄ ✂✍✞r✞✟✠✂n✂✂n

y

✂n✌ t✞l✂☎✄☛✡ ✝ ✂út

(55)

35

✭ ✮✭✯ ✰

✱ ✲ ✳✴ ✵✴ ✶ ✴ ✷✯✸✲ ✹✲ ✶✯✳ ✯ ✮✹

. L✺✻✼ ✽✾✸✿❀✿l✾ ❁✾✼❀

❂❃❄❅ ❆ ❇ ❅❈❅ ❉❊❋❊●❈ ❊❈ ❊ ❍ ❊❉●❆■ ❆ ●❈ ❇●❍ ● ❏❑▲ ❄❅ ❆ ❏❅ ▼ ❃●❈ ◆■❈●❈ ❖ ❅ ▼❃ ●❋●❈ P❑ ❊❈ ❍■ ❉■ (◗❘❙), ❚●❃■❇●❋❅❈❏ ●❯ ❊❋●❈ ❱❖ ●❲ ●❳ ❊▼■❑.

. ✸✿❀❨❩❬ ❭❩l✼❀ D✼❁✼

❏❅❈ ◆■ ▼❇■❉●❈ ❍ ●❋● ●❋●■ ❊❈❪▲❑ ▼ ●❫❊ ❍ ●❑ ❊ ❫■ ●❋■ ❇ ❅ ❉●❆❫●❈●●❈ ❇ ❑▲ ❄❅ ❆ ❆▲ ❈❫❋❑■❆❫❊ ❫●❈ ◆ ●❋ ❃❅❑ ▼ ●❈❪●●❋■ ❈ ❋■❆ ❅❴●❉■ ●❫❊ ▲❇❋❊▼ ●❫❊. ❵●❋● ❄ ●❈ ◆ ❍ ❊❇❅❑❉■ ❆ ●❈ ●❍●❉●❛ ❍●❋● ❫❅ ❆■❈❍❅❑ ❄ ●❊❋■ ❍ ●❋● ❄ ●❈ ◆ ❍❊❇ ❅❑▲ ❉❅ ❛ ❍ ●❑ ❊ ❊❈❫❋●❈❫❊ ❋❅❑ ❆ ●❊❋ ❫❅❇ ❅❑ ❋❊ ❆▲ ❈ ❋❑ ●❆ ❋▲❑, ❆▲ ❈❫■❉❋●❈ ❱❇❊❛●❆❜❝ ❞❡❢ (❚❅ ▼❅❈❋❅❑ ❊●❈❏❅ ❆❅❑ ❣ ●●❈ ❤▼■▼), ❍●❈ ❉●❊❈ -❉●❊❈ ✐ ❥●❑ ❊●❃❅ ❉-❴●❑ ❊●❃❅ ❉ ❄ ●❈ ◆ ❫●❈ ◆ ●❋ ▼❅ ▼❇❅ ❈◆ ●❑■ ❛ ❊ ❍●❉●▼ ❇ ❅❈ ◆▲❇❋❊▼●❫❊●❈ ❲ ●❆❋■ ❍ ●❈ ❃ ❊●❄ ● ❇❅ ❉●❆❫●❈ ●●❈ ❇ ❑▲ ❄❅ ❆ ❊❈❊ ●❍●❉●❛ ❴●❑ ❊●❃❅ ❉❲ ●❆ ❋■ ❍ ●❈ ❴●❑ ❊●❃❅ ❉ ❃❊●❄ ●.

1. ❥●❑ ❊●❃❅ ❉❦●❆❋■

❵●❋● ❄ ●❈ ◆ ▼❅ ▼❇ ❅❈◆●❑■❛❊ ❴●❑ ❊●❃❅ ❉ ❲ ●❆❋■ ❍ ●❇ ●❋ ❍❊❇ ❅❑▲❉❅ ❛ ❍ ●❑ ❊ ❆▲❈❋❑●❆❋▲ ❑❇ ❅ ❉●❆❫●❈●●❋●■ ❍ ●❑ ❊ ❆▲ ❈❫■ ❉❋●❈ ❇ ❅❈◆●❲ ●❫✐❵●❋●❄ ●❈ ◆ ❍❊❃■ ❋■❛❆ ●❈ ■ ❈ ❋■ ❆❴●❑ ❊●❃❅ ❉❲ ●❆❋■●❍ ●❉●❛❧

●. ❵●❋●♠♥♦♥ ♣qrst❡✉❢ ❜✈❢❡ ✇ ✇(❆■ ❑❴●-①), ▼❅ ❉❊❇■❋❊❧

1) ❖ ❅❈❊❫❆❅◆ ❊●❋●❈

2) ❏❑▲❫❅❈ ❋●❫❅❆❅◆ ❊●❋●❈

3) ❵■ ❑ ●❫❊❆❅ ◆ ❊●❋●❈

❃✐ ②❅ ❆●❇❊❋■ ❉●❫❊❇ ❅❑ ❛ ❊❋■ ❈◆●❈❃❊●❄ ●❇ ❑▲ ❄❅ ❆✐

2. ❥●❑ ❊●❃❅ ❉❃ ❊●❄ ●

①❅ ▼■ ● ❍ ●❋●-❍ ●❋● ❄ ●❈ ◆ ▼❅ ▼❇❅❈ ◆ ●❑ ■ ❛ ❊ ❴●❑ ❊●❃❅ ❉ ❃❊●❄ ● ❍ ❊❇❅❑ ▲ ❉❅ ❛ ❍ ●❑ ❊ ❆▲❈❋❑●❆❋▲ ❑ ❇❅ ❉●❆❫●❈●. ❵●❋●-❍●❋● ❄ ●❈ ◆ ❍ ❊❇❅❑ ❉■❆●❈ ❍●❉●▼ ❴●❑ ❊●❃❅ ❉ ❃ ❊●❄ ● ●❈❋●❑●❉●❊❈❧

●. ❵●❪❋●❑❑❅❈ ❯ ●❈●●❈ ◆◆●❑ ●❈❃ ❊●❄ ● (②③④) ❇ ❅❈●❲ ●❑ ●❈❱▼❅ ❉❊❇■❋❊❧

1) ❖ ■ ▼ ❉●❛❃ ❊●❄ ●❈ ▲ ❑ ▼●❉

Gambar

Tabel 3.3 - Faktor pisau➬➮➘➘➱➚ ✃➶➹
Tabel 3.4 Kecepatan✏✜✢✣✤✑ ✜✥✦ dan kondisi lapangan
Gambar 3.9 FS (Finish to Start)
Tabel 5.2 Daftar kegiatan kritis pada kegiatan yang memiliki tenaga kerja dan alat
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Peningkatan Kemampuan Pengenalan Konsep Warna Melalui Permainan Edukatif Dengan Stryrofoam Pada Anak Usia Dini Kelompok A Di TK Islam Al Fajar Surabaya. Jurnal Ilmiah

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis pengaruh produk terhadap kepuasan pada Objek Wisata Taman Krida Wisata Kabupaten Kudus (2) Untuk

menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “ Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan Pola Makan dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwana Kabupaten

Film edibel yang dihasilkan ctlkup baik untuk diaplikasiltan sebagai pembunghus. bwnbu mie instant akan tetapi film edibel tidak dapai latut szmpmla dalrun air

makna dalam percakapan transaksional/interpersonal lisan dan/atau isyarat dan monolog pendek sederhana berbentuk narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan

Untuk menjelaskan hubungan antara pengetahuan, sikap, dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Juwana Kabupaten Pati.. Untuk menjelaskan