• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN CV. AKIRA MATA INDO DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN HAMMOCK DI KALANGAN PENGGIAT LUAR RUANG TANAH AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN CV. AKIRA MATA INDO DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN HAMMOCK DI KALANGAN PENGGIAT LUAR RUANG TANAH AIR"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN CV. AKIRA MATA INDO DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN HAMMOCK DI KALANGAN PENGGIAT LUAR

RUANG TANAH AIR

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :

HIMAWAN CAHYO NUGROHO 20160530251

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN CV. AKIRA MATA INDO DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN HAMMOCK DI KALANGAN PENGGIAT LUAR

RUANG TANAH AIR

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :

HIMAWAN CAHYO NUGROHO 20160530251

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : Himawan Cahyo Nugroho

NIM : 20160530251

Judul Skripsi : Perencanaan Komunikasi Pemasaran CV. Akira Mata Indo Dalam Meningkatkan Penjualan Hammock di Kalangan Penggiat Luar Ruang Tanah Air

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila di kemudian hari karya ini terbukti merupakan hasil plagiat atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia dicabut gelar kesarjanaanya.

Yang Menyatakan,

(4)

MOTTO

Stars

just

can’t

Simply

shines

without

the

Dark

ness

Janganlah

takut

akan sebuah ke

gagal

an,

karena

kelak

pasti akan

datang

,

takutlah kepada

harapan

yang tak kunjung datang

karena tak

kau

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk

:

Tuhan Yang Maha Esa

,

kedua

Orang Tua

ku

,

dan seluruh

kakak kandung

,

ipar

beserta

saudara

,

yang

terkasih

,

para

sahabat

,

teman

,

dan handai

taulan

,

dan

segenap

orang

yang aku kenal dan telah

membantu

kelancaran

skripsi

ini

.

Terima Kasih

untuk semuanya

,

tanpa

kalian

semua

,

mungkin

skripsi ini

tidak akan

berakhir

seperti ini

.

Dan tak lupa untuk

kehidupan

yang

telah banyak

mengajarkan

cara untuk

berjuang

,

meskipun

terkadang itu

kejam

untuk

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... 1

MOTTO ... 3

HALAMAN PERSEMBAHAN ... 4

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 5

DAFTAR GRAFIK ... 8

DAFTAR TABEL ... 9

DAFTAR GAMBAR ... 10 ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACK ... Error! Bookmark not defined.

BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Kerangka Teori ... Error! Bookmark not defined. E.1 Komunikasi Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. E.2 Bauran Promosi ... Error! Bookmark not defined. E.3 Perencanaan Komunikasi Pemasaran TerpaduError! Bookmark not defined. F. Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(7)

BAB II ... Error! Bookmark not defined. GAMBARAN UMUM CV.AKIRA MATA INDOError! Bookmark not defined.

A. Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan . Error! Bookmark not defined. B. Tujuan Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. C. Profil Perusahaan... Error! Bookmark not defined. D. Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined. E. Logo Akira Mata ... Error! Bookmark not defined. F. Struktur Perusahaan CV.Akira Mata Indo .. Error! Bookmark not defined. G. Jenis-jenis Produk CV.Akira Mata Indo . Error! Bookmark not defined.

BAB III ... Error! Bookmark not defined. SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Sajian Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Hammock oleh Akira MataError! Bookmark not defined.

1.1 Riset dan Obervasi ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Target dan Sasaran CV.Akira Mata Indo . Error! Bookmark not defined. 1.3 Target Penjualan CV. Akira Mata Indo .... Error! Bookmark not defined. 1.4 Proses Komunikasi Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 2.Alat-alat Promosi yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Media Sosial ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Endorsement ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Word Of Mouth ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Saluran Distribusi ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Sponsorship ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Pameran ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Strategi Komunikasi Pemasaran yang digunakan CV.Akira Mata IndoError! Bookmark not defined.

(8)

1.4 Menetapkan Anggaran Komunikasi PemasaranError! Bookmark not defined. 2. Bentuk-Bentuk Promosi CV. Akira Mata IndoError! Bookmark not defined.

2.1 Personal selling ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Mass Selling ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Promosi Penjualan ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Public Relations ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Direct marketing ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ... Error! Bookmark not defined. PENUTUP... Error! Bookmark not defined. Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. Saran ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR GRAFIK

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Alat-alat Promosi CV. Akira Mata Indo ... 10 Tabel 3.1 Daftar Event CV. Akira Mata Indo... 76

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Komunikasi Pemasaran ... 15

Gambar 2.1 Gambar Produk Tipe Panggilo ………. 45

Gambar 2.2 Gambar Produk Tipe Armadilo ……… 46

Gambar 2.3 Gambar Produk Tipe Sleeping Bag ……….. 46

Gambar 2.4 Gambar Produk Tipe Rasta ……….. 47

Gambar 2.5 Gambar Produk Tipe Owl ……… 47

Gambar 3.1 Twitter CV. Akira Mata Indo ………....70

Gambar 3.2 Tampilan Facebook Akira Mata ………71

Gambar 3.3 Tampilan Instagram Akira Mata ……….. 73

Gambar 3.4 Endorse Akira Mata ………. 75

Gambar 3.4 Display Hammock Akira Mata di Toko outdoor Yogyakarta …….. 79

(12)

HALAMAN PANGESAHAIT

Telah dipertahankan dan disahkan di hadapan Tim Penguji Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan IImu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakrta pada:

I{ari

: Senin

Tanggal

: l9Desember20l6

Tempat

:Ruang

Nilai

:

: Suciati, S.Sos., Msn.

-salah

satu persyaratan gelar sarjana (S-l)

9 Desember 2016

S.IP., M.Sc, Ilmu Komunikasi

(

1

l

(13)

ii ABSTRAK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

KONSENTRASI PERIKLANAN HIMAWAN CAHYO NUGROHO 20160530251

PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN CV.AKIRA MATA INDO DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN HAMMOCK DI KALANGAN PENGGIAT LUAR RUANG TANAH AIR

Tahun Skripsi: 2016+160halaman+3tabel+2grafik+25gambar+3lampiran Daftar kepustakaan : 20buku (1992-2008)+11sumber online(2011-2016)

Penelitian ini membahas tentang bagaimana perencanaan komunikasi pemasaran CV.Akira Mata Indo dalam meningkatkan penjualan hammock di kalangan penggiat luar ruang tanah air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan perencanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV.Akira Mata Indo. Kerangka Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi pemasaran, bauran promosi dan perencanaan komunikasi pemasaran terpadu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menginformasikan fakta dan menguraikan situasi atau peristiwa yang ada. Obyek yang diteliti merupakan perencanaan komunikasi pemasaran CV.Akira Mata Indo dan penerapannya yang dilakukan oleh team marketing CV.Akira Mata Indo. Data yang dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan setelah mengumpulkan data yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan [perencanaan komunikasi pemasaran oleh CV.Akira Mata Indo lebih banyak menggunakan element komunikasi pemasaran berupa personal selling dan promosi penjualan dibandingkan dengan direct marketing, advertising dan public relation. Melalui element komunikasi pemasaran yang telah dilaksanakan oleh CV.Akira Mata Indo dalam mempromosikan produk hammock Akira Mata terbilang berhasil dalam meningkatkan jumlah penjualan di kalangan penggiat luar ruang tanah air.

(14)

iii ABSTRACT

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA FACULTY OF POLITIC AND SOCIAL SCIENCE CONCENTRATRIONS PUBLIC RELATIONS HIMAWAN CAHYO NUGROHO

20160530251

Year of Thesis: 2016 + 160 pages + 3 table + 2 graphics + 25 pictures + 3 attachment

List of literature: 20 books of number (1992-2008) + 11 online source (2011-2016)

Marketing Communications Plans of CV. Akira Mata Indo to Increase Hammock Sales Among Homeland Outdoor Activist

This study discusses how marketing communications planning CV.Akira Mata Indo to increasing hammock sales among homeland outdoor activities. The purpose of this study is to describe the application of marketing communications planning is done by CV. Akira Mata Indo. The theory framework used in this study is the marketing communications mix, promotions and integrated marketing communications planning. The method used in this research is qualitative descriptive which aims to inform the facts and analyze situations or events there. The object under study is a marketing communication planning and implementation CV.Akira Mata Indo conducted by marketing team CV.Akira Mata Indo. Data were collected through interviews and documentation. Data analysis is done after collecting data that is reducing the data, presenting data, and infer data. This study shows that the application of the planning of marketing communications by CV. Akira Mata Indo more using elements of marketing communications in the form of personal selling and sales promotion as compared to direct marketing, advertising and public relations. Through marketing communication element that has been implemented by CV. Akira Mata Indo in promoting the hammock Akira's Mata fairly successful in increasing the number of sales among homeland outdoor activists.

(15)
(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktifitas outdoor (luar ruang) kini kembali marak di tanah air. Dalam perkembangannya juga memunculkan tren baru di dalamnya. Hammock muncul sebagai sarana baru dalam aktifitas luar ruang, pada aktifitas kemping misalnya yang pada awalnya identik dengan penggunaan tenda. Hammock adalah sebuah alat yang digunakan sebagai tempat beristirahat. Pada mulanya hammock ini digunakan oleh para penggiat luar ruang yang menekuni cabang panjat tebing. Terbatasnya ruang dan gerak di tebing membuat nyaris mustahil untuk mendirikan sebuah tenda konvensional di areal panjat tebing, hammock hadir sebagai solusi untuk para penggiat panjat tebing sebagai tempat untuk beristirahat disaat tengah melakukan aktifitasnya. Bentuk hammock sendiri seperti kantung tidur namun memiliki tali di kedua ujungnya agar dapat digantung di tebing.

Tren hammocking yang sedang berkembang ini menjadikan alternatif baru dalam dunia

luar ruang di Tanah Air. Bagi para penganut “ultra light hiking” dan “solo hikers”, hammock

(17)

2

hammock cukup mudah, tinggal kaitkan tali hammock di antara dahan atau batang pohon, maupun di antara batuan yang besar tentunya, penggiat dapat merasakan pengalaman tidur di udara.

Berdasarkan dari sisi historisnya, banyak Antropolog yang percaya bahwa hammock ditemukan sekitar 1.000 tahun sebelum colombus menemukan Amerika, di mana masyarakat adat Maya dan lainnya membuat hammock dari kulit pohon atau serat tanaman. Hammock menawarkan perlindungan dari tanah, ular, tikus dan makhluk beracun lainnya. Diperkirakan bahwa Columbus dan anak buahnya menjadi orang Eropa pertama yang melihat dan merasakan tempat tidur gantung ketika secara luas di kalangan masyarakat Taino dari Bahama dan sebagian Amerika Selatan. Mereka membawa beberapa contoh jaring tidur anyaman kembali ke Spanyol. Selama masa kolonial, orang Spanyol dan Eropa lainnya membawa kapas, kanvas dan kain lainnya ke Dunia Baru, bahan-bahan ini banyak yang akhirnya digunakan oleh penenun hammock tradisional yang dicampur dengan lebih banyak bahan lainnya.

Pero de Magalhaes Gandavo, penulis sejarah kolonial, Brasil menulis pada tahun 1570, "Sebagian besar tempat tidur di Brasil tempat tidur gantung, tergantung di rumah dari dua kabel". Kemudian, pada pertengahan abad ke-16, angkatan laut Inggris dan Spanyol telah mengadopsi tempat tidur gantung sebagai tempat tidur utama mereka di dek tidur. Sementara itu, pelaut memakai hammock karena lebih nyaman digunakan di laut karena lebih aman digunakan apabila tiba-tiba terjatuh karena hantaman ombak dibandingkan dengan bunkbed biasa, termasuk selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dari Perang Saudara hingga Perang Vietnam, anggota Angkatan Laut AS juga menggunakan tempat tidur gantung untuk tidur di mana saja. Di Indonesia sendiri, tempat tidur gantung anak yang biasa kita pakai waktu kecil juga bisa disebut hammock.

(18)

3

bagi para penggiat luar ruang di Indonesia baru terjadi di awal tahun 2015 ini, hal ini terbukti

dengan munculnya laman publik di media sosial facebook yang bernama “Hammockers

Indonesia” yang baru terbentuk di bulan Februari 2015. Munculnya komunitas yang dipertemukan

dalam jejaring facebook ini dilatar belakangi oleh pertumbuhan minat para penggiat luar ruang untuk menggunakan hammock.

Salah satu produsen yang mengkhususkan diri untuk memproduksi hammock adalah CV.Akira Mata Indo. Sebagai produsen hammock, brand akira mata kini mulai dikenal luas di kalangan para penggiat luar ruang. Berangkat dari pengalaman sang pemilik, yaitu Singgih Ainun Mutaqien yang merasa kurang puas dengan hammock yang dimilikinya saat aktif melakukan kegiatan panjat tebing, ia pun memutuskan untuk mengkreasikan hammock yang sesuai dengan keinginannya. Anggota MAPALA UMY ini melihat peluang yang besar dalam hammock, dengan didukung oleh skill dan hobinya yang memang mahir dan suka berjaualan. Maka, pada september 2012 hammock buatan Singgih berproduksi, dan baru pada Maret 2013 secara resmi hammock buatan Akira Mata berproduksi dan dipasarkan.

(19)

4

karena kita melihat peluang yang ada.” (wawancara dengan Singgih selaku owner CV.Akira Mata Indo pada tanggal 15 Oktober 2015).

Pada awalnya, Akira Mata hanya memproduksi satu tipe hammock, yang diberi nama panggilo. Namun seiring dengan banyaknya permintaan dan untuk memenuhi target penjualan serta memenuhi tantangan pasar, Akira Mata terus berbenah diri dengan terus melakukan inovasi. Saat ini Akira Mata sudah memproduksi ribuan hammock dengan berbagai ukuran dan tipe yang semakin beragam, diantaranya tipe panggilo, tipe armadilo, tipe SB, tipe owl dan rasta.

Produsen-produsen peralatan outdoor/luar ruang di Indonesia masing-masing menggunakan standar yang berbeda-beda, baik itu standar harga, desain, maupun kekhususan jenis barang yang diproduksi, misalnya hanya memproduksi barang untuk instansi atau kelompok kepentingan tertentu, merupakan salah satu cara mereka untuk mendapat pelanggan loyal.

(20)

5

akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap peningkatan laba perusahaan. Disini strategi komunikasi pemasaran yang baik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah konsumen dan mempertahankan keeksistensian mereka pada bidang tersebut.

Awalnya, Akira Mata memasarkan produknya dengan cara personal selling (penjualan secara langsung) atau dari mulut ke mulut, dari komunitas satu ke komunitas lain, karena segmentasi pengguna hammock di kalangan penggiat luar ruang saat itu sempit, terbatas pada kategori panjat tebing sehingga dapat dikatakan ruang gerak dalam pemasarannya pun sangat terbatas. Hanya mengandalkan sharing informasi dari sesama penggunanya di media sosial. Akira Mata mencoba memproduksi Hammock secara mandiri meskipun dengan jumlah yang relatif kecil.

Tren mulai berubah, penggiat luar ruang memasuki era baru, jumlah penggiat luar ruang semakin meningkat dibarengi dengan munculnya budaya hammockingdalam aktifitas luar ruang itu sendiri. Akira Mata dengan segala kapabilitasnya mampu melihat peluang ini. Dengan menjadikan penggiat luar ruang sebagai sasaran pasar dan memanfaatkan tren hammocking yang berkembang, Akira Mata mampu menembus pasar domestik pada pertengahan 2014. Jumlah produksi Hammock melonjak naik seiring dengan semakin meluasnya pasar Hammock di kalangan penggiat luar ruang tanah air.

(21)

6

komunitas-komunitas penggiat, sembari menawarkan hammock kain yang saya

bikin ini.” (wawancara dengan Singgih selaku owner CV.Akira Mata Indo pada tanggal 15 Oktober 2015).

Dalam pemasaran seperti diera modern ini, manajemen sebuah perusahaan memproduksi suatu barang atau jasa tidak cukup hanya memfokuskan diri untuk membuat suatu produk yang bagus saja, melainkan sebuah perusahaan juga harus menetapkan sebuah harga kompetitif yang mampu bersaing untuk satu merk atau suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. Serta membuatnya terjangkau bagi daya beli oleh pasar sasaran dan didukung strategi pemasaran yang bagus agar sebuah produk tersebut bisa dikenal baik oleh konsumen. Persaingan yang makin ketat membuat suatu produk harus bersaing dengan produk produk lainnya. Dengan demikian fungsi dari sebuah strategi komunikasi pemasaran tidak dapat dihindarkan dalam dunia pemasaran.

Akira Mata sebagai salah satu perusahaan peralatan luar ruang yang khusus memproduksi Hammock menyadari semua tantangan global dalam perdagangan tersebut, adapun upaya yang dilakukan Akira Mata demi manjaga eksistensinya diantaranya:

- Ulang tahun komunitas pecinta Alam “kopi liar” di Surabaya pada tanggal 1 oktober 2014 - Event “ Outfest 2015”. Event yang di selenggarakan selama 4 hari di Senayan ini

merupakan event tahunan terbesar di Indonesia yang memamerkan lebih dari 150 brand-brand besar lokal dan internasional. Akira Mata sebagai brand-brand baru membuktikan bahwa brand yang mereka usung mampu menyetarakan diri dan mampu bersaing dengan brand besar yang sudah ada sebelumnya.

- Pameran di Malaysia pada februari 2015

(22)

7

- Ikut mensponsori event kantor Pos Indonesia dalam acara “ explore Kalimantan” pada bulan agustus 2015

- Pameran peralatan luar ruang di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan maret dan september

- Menjadi salah satu sponsor majalah tahunan MAPALA UMY - Melaksanakan ekspedisi mandiri

- Bergabung dengan komunitas “ sepeda federal Yogyakarta”. Komunitas ini pernah mengadakan event bersama

- Bergabung dalam komunitas “ Hammockers Indonesia” - Bergabung dengan komunitas pecinta alam” kopiliar” - Bergabung di forum” jual beli alat luar ruang Indonesia”

- Akira mata aktif di semua media sosial diantaranya: facebook, twitter, instagram dan website. Saat ini akun instagram akira mata sudah memiliki 1700 follower dan 381 posting.

(23)

8

Sumber : Nurul Ilmi (Manager Pemasaran dan Promosi Akira Mata)

Grafik 1.2 Total Penjualan Per Tahun CV. Akira Mata Indo

Sumber : Nurul Ilmi (Manager Pemasaran dan Promosi Akira Mata

Sebagai produsen baru, kendala yang dihadapai CV.Akira Mata Indo dalam memasarkan produknya adalah keterbatasan budget (biaya) dalam hal promosi, sehingga strategi komunikasi

0 50 100 150 200 250 300 350 400

2012 (46 pcs) 2013 (86 pcs) 2014 (697 pcs)

2015 (1626 pcs)

Grafik Penjualan Per Bulan Dalam 4 Tahun

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 46 86 697 1626 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

(24)

9

pemasaran yang dipilih adalah yang berbiaya rendah. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir budget dengan pasar yang sudah tersegmentasi.

Tabel 1.1 Alat-alat Promosi CV. Akira Mata Indo

Media Promosi 2012 2013 2014 2015

Personal selling    

Pameran  

Sponsorship  

Twitter   

Facebook   

Blog   

BBM    

Whatsapp    

Web  

Instagram 

Sumber : Nurul Ilmi (Manager Pemasaran dan Promosi Akira Mata

(25)

10

Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan seperti sekarang ini, dunia usaha menghadapi persaingan yang sangat ketat. Sebuah perusahaan tidak hanya dituntut untuk dapat bersaing pada tingkat lokal, regional maupun nasional saja, melainkan juga dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan dari seluruh penjuru dunia. Untuk dapat bersaing dalam pasar global, suatu perusahaan harus melakukan berbagai upaya penyempurnaan seni pemasaran massal baik produk barang atau jasa dengan menjual produk standar konsumen. Pasar yang semakin terbuka menyebabkan para konsumen menuntut kualitas yang baik juga menuntut service yang baik pula. Untuk dapat memberikan service yang baik, perusahaan harus memiliki tenaga kerja yang mampu berkomunikasi dengan baik, dengan cara mengkomunikasi produknya dengan menginvestasikan sejumlah besar dana di media masa yang mampu menjangkau jutaan konsumen dengan iklan tunggal. (Mahmud Machfoedz, 2010 : 14)

Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan tentunya merupakan langkah yang menjadi strategi dengan melakukan komunikasi pemasaran sebagai bentuk penyampaian pesan yang ingin disampaikan oleh suatu perusahaan produk atau atau jasa tertentu, komunikasi pemasaran juga dibuat atau diciptakan dengan tujuan utama yaitu menjual.

(26)

11

dan efisien merupakan hal yang mendasar dalam strategi komunikasi pemasaran yang diperlukan perusahaan baik dalam perusahaan baru sebagai penanaman kesadaran masyarakat akan produk atau jasa yang ditawarkan atau pun sebagai strategi komunikasi pemasaran sebuah perusahaan produk atau jasa yang sedang berkembang yang tentunya menginginkan adanya peningkatan penjualan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di rumuskan permasalahan, yaitu:

“Bagaimana strategi komunikasi pemasaran CV.Akira Mata Indo dalam meningkatkan jumlah penjualan Hammock di Kalangan Penggiat Luar ruang tanah air?

C. Tujuan penelitian

Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran CV.Akira Mata Indo dalam meningkatkan jumlah penjualan Hammock di Kalangan Penggiat Luar ruang tanah air

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis. 1. Manfaat secara teoritis, hasil penelitian yang diharapkan dapat:

(27)

12

2. Manfaat secara praktis, hasil penelitian dapat menjadi masukan:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan petunjuk dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen yang tepat pada CV.Akira Mata Indo sebuh perusahaan Hammock.

b. Dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan (CV.Akira Mata Indo) dalam menentukan kebijakan strategi komunikasi pemasaran.

c. Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi-instansi yang berhubungan dalam menerapkan kebijakan strategi komunikasi pemasaran.

E. Kerangka Teori

E.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah semua elemen dalam pemasaran yang memberi arti

dan mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stakeholder sebuah perusahaan.

Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen. Pemasar menggunaka iklan, pemasaran langsung, publisitas , promosi penjulan dan penjualan langsung untuk memberikan informasi yang mereka harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Sebaliknya, konsumen menggunakannya dalam proses pembelian untuk menghimpun informasi tentang ciri dan manfaat produk. (Machfoedz, 2010: 16-17)

(28)

13

keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

“Komunikasi pemasaran pada hakekatnya adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya yang ditawarkan pada perusahaan yang bersangkutan”. (Fandy, 2002: 219)

Gambar 1.1 Model Komunikasi Pemasaran

Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang tergambar pada gambar 1.1 (Fandy, 1997: 219)

1. Perilaku Komunikasi

Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah Gagasan

PENGIRIM PESAN

(29)

14

produsen/perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchaser, dan user).

2. Material Komunikasi

Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu : a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim.

b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.

c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun nonpersonal.

d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.

e. Feed back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima.

f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, masalah semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik.

(30)

15

Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun pengiriman kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi pengirim) dan decoding (fungsi menerima).

a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.

b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami.

Menurut Fandy Tjiptono (1997: 221), Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu:

1) Untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif)

2) Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif)

3) Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).

Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi : a) Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu

b) Efek afeksi yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.

(31)

16

Ada beberapa media yang digunakan dalam strategi komunikasi pemasaran, ada satu media lain yang sering disebut word of mouth, dan sering di pahami sebagai “pesan dari mulut ke mulut”, merupakan suatu ciri yang unik dari strategi komunikasi pemasaran dalam bisnis jasa. Pelanggan sering kali terlibat dalam strategi komunikasi pemasaran, karena mereka sangat dekat dengan penyampaian jasa. Biasanya setelah pelanggan mengkonsumsi suatu jasa, mereka akan mengkonfirmasikan kepada pelanggan potensial lainnya. Rekomendasi personal merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting. Rekomendasi personal sering kali merupakan sumber informasi yang disukai, sehingga mempunyai pengaruh yang lebih kuat dibandingkan unsur-unsur bauran komunikasi pemasaran lainnya. (Kotler, 2002:125)

E.2 Bauran Promosi

Meskipun secara umum bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix). (Fandy, 1997: 222-232)

1. Personal selling

2. Mass selling, terdiri atas periklanan dan penjualan 3. Promosi penjualan

4. Public relations

5. Direct marketing

Masing-masing bauran promosi tersebut dapat diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut:

(32)

17

Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

Sifat-sifat personal selling sebagai berikut:

Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara 2 orang atau lebih.

Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.  Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar,

memperhatikan, dan menanggapi.

2. Mass selling

Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak yang jumlahnya sangat banyak. Ada dua jenis utama dalam mass selling, yaitu:

a. Advertising (periklanan)

(33)

18

seseorang untuk melakukan pembelian karena iklan dianggap mampu untuk merepresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal. b. Publisitas

Merupakan sebuah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk hal itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. dalam hal ini sebuah pesan testimonial yang disampaikan oleh pihak lain selain pemilik iklan melalui berita, artikel koran, tabloid, maupun media elektronik dapat lebih diterima oleh khalayak karena tidak tampak sebagai komunikasi promosi.

3. Promosi penjualan

(34)

19

4. Public Relations

Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari sutu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok ini adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mrmpengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan. Kelompok-kelompok tersebut bisa terdiri atas kariyawan dan keluarga, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-orang yang tinggal disekitar organisasi, pemaso, perantara, pemerintah, serta media masa. Berdaraskan pengertian ini ada tiga sifat publik relations yang utama. Pertama, kredibilitas tinggi, dimana artikel dan berita di media masa lebih dipercaya daripada iklan. Kedua, offguard yakni publik relations dapat menjangkau pihak-pihak yang menghindari wiraniaga atau iklan. Ketiga, dramatization yaitu publik relations memiliki potensi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk tertentu.

Kegiatan- kegiatan publik relations meliputi hal-hal berikit: a. Press Relations

Tujuan hubungan dengan pers adalah memberikan informasi yang pantas/ layak dimuat di surat kabar agara dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa atau organisasi.

b. Product Publisity

Aktifitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu. c. Corporate Communication

(35)

20 d. Lobbiying

Lobiying merupakan usaha untuk bekerjasama dengan membuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapat informasi-informasi penting yang berharga. Bahkan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil.

e. Counseling

Aktifitas ini likakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan.

5. Direct Marketing

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang langsung ke tempat pemasar.

E.3 Perencanaan Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi pemasaran terpadu diawali dengan pengembangan dan perencanaan bauran pemasaran yang merupakan dasar dari perencanaan keseluruhan komunukasi pemasaran terpadu. Selanjutnya, akan dibahas mengenai langkah-langkah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu sebagai berikut:

(36)

21

Sebelum menentukan tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai, hendaknya perusahaan menganalisis SWOT (Strength/kekuatan perusahaan, Weakness/kelemahan perusahaan, Opportunity/peluang bisnis, Threat/hambatan untuk mencapai tujuan).

2. Mengidentifikasi khalayak Sasaran

Seorang pemasar perlu mengidentifikasi khalayak sasaran yang mungkin adalah calon pembeli potensial atau para pengguna yang ada sekarang, orang yang membuat keputusan membeli atau orang yang mempengaruhi pembelian. Khalayak tersebut adalah para individu, kelompok, publik/masyarakat khusus atau umum. Khalayaka sasaran akan sangat mempengaruhi keputusan-keputusan pemasar tentang apa yang akan disampaikan, bagaimana hal itu disampaikan, kapan itu disampaikan, diamana itu disampaikan, dan siapa yang menyampaikannya. (Kotler &Amstrong, 2001: 115)

Dalam mengidentifikasi Khalayak sasaran, diperlukan tiga hal, pertama, segmenting, targeting dan positioning. Hal ini juga sesuai dengan Machfoedz (2010: 121) Perencanaan komunikasi pemasaran merupakan suatu proses perencanaan komunikasi pemasaran untuk menentukan arah dan cara untuk mencapai tujuan pemasaran yang harus dicapai dan menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan, antara lain :

a. Segmenting

(37)

22

kepada tindakan promosi serta bauran pemasaran lainnya, agar dapat ditetapkan perlakuan pemasaran terpisah. Tahapan segementasi pasar adalah sebagai berikut :

1) Mengindentifikasi struktur kebutuhan populasi konsumen pada tingkat individu. Indentifikasi ini dilakukan untuk memilih sampel dari seluruh populasi dan melakukan pengukuran kebutuhan konsumen pada mereka berhubungan dengan produk atau jasa.

2) Mengelompokkan konsumen ke segmen yang homogen. Tujuannya membentuk kelompok konsumen yang sangat homogen dalam kelompok berdasarkan kebutuhan.

3) Seleksi pasar sasaran

Seleksi kelompok segmen untuk pengembangan program promosi tertentu atau program dan elemen lain dari bauran pemasaran yang akan dikembangkan.

4) Pengembangan positioning untuk penawaran produk atau jasa dalam segmen yang dipilih. Penetepan posisi ditujukan untuk mengarahkan informasi tentang cara konsumen dalam segmen yang dituju dalam menerima penawaran produk atau jasa dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pihak pesaing.

b. Targeting

(38)

23

Menurut Machfoedz (2010: 131), untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan dapat mengadopsi satu diantara tiga strategi cakupan pasar : Pemasaran terpadu, pemasaran terpisah, dan pemasaran terkonsentrasi.

1) Pemasaran terpadu : dengan menerapkan strategi pemasaran terpadu, perusahaan dapat mengabaikan perbedaan segmen dan berusaha mendapatkan pasar dengan satu penawaran

2) Pemasaran terpisah : dengan menerapkan strategi pemasaran terpisah, perusahaan menetapkan untuk membidik beberapa segmen pasar dan desain yang berbeda guna menawarkan produk kepada masing-masing.

3) Pemasaran terkosentrasi :strategi ini lebih sesuai untuk perusahaan yang memiliki sumber daya terbatas. Daripada berusaha untuk mendapatkan segmen kecil dari sebuah perusahaan yang besar, perusahaan lebih memilih berupaya untuk mendapatkan pangsa besar dari satu atau beberapa pasar yang lebih kecil.

c. Positioning

Setelah segmen potensial dapat diidentifikasikan dan segmen yang dijadikan sasaran promosi telah dipilih, perusahaan harus tetap memilih penetapan posisi (positioning) untuk produk atau jasa dalam pikiran konsumen yang berada di segmen yang telah dipilih. Penetapan posisi produk (positioning) adalah penetapan arti produk didalam pikiran konsumen menurut ciri atau arti pentingnya. berdasarkan pembandingan dengan produk pesaing.

(39)

24 - Ciri produk

Menghubungkan produk dengan ciri yang mudah dikenali seperti warna, potensi, dan kelincahan.

- Harga dan kualitas

Meskipun harga dan kualitas dapat dianggap sebagai ciri, keduanya demikian penting sehingga perlu diperlakukan secara terpisah. Dalam berbagai kategori produk, merek-merek tertentu yang menawarkan ciri keunggulan, pelayanan, atau kinerja yang lebih baik menggunakan harga lebih mahal sebagai sugesti kepada konsumen agar mereka dipandang sebagai warga masyarakat berkelas.

- Penggunaan

Perusahaan atau pemasar berupaya memposisikan merek mereka sebagai produk yang berhubungan dengan penggunaan atau kesempatan tertentu.

- Penggunaan produk: merek dihubungkan dengan penggunaan khusus atau kelas penggunaan dalam masyarakat.

3. Menentukan Tujuan Komunikasi Pemasaran

(40)

25

pemasaran, komunikasi bertujuan untuk membangkitkan keinginan membeli produk. Tetapi pembelian adalah hasil dari proses panjang oleh konsumen.

4. Menetapkan Anggaran Komunikasi Pemasaran

Salah satu keputusan tersulit yang dihadapi oleh perusahaan adalah berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan komunikas pemasaran. Dalam memutuskan besarnya anggaran komunikasi pemasaran total, terdapat empat metode umum yang dapat digunakan (kotler &Amstrong (2001: 125-127) yaitu :

a. Metode sesuai dengan kemampuan (Affordable Method) : metode yang menetapkan anggaran promosi pada level yang dianggap oleh managemen mampu dikeluarkan oleh perusahaan.

b. Metode persentase dari penjualan (Percentage of Sales Budgeting Method) : Metode yang menetapkan anggaran promosi pada persentase tertentu dari penjualan sekarang atau yang diperkirakan.

c. Metode Menyamai Pesaing (Competitive parity Method) : Metode yang menyamakan anggaran promosi perusahaan dengan anggaran pesaing.

d. Metode Tujuan dan Tugas (Objective and task Method) : Metode yang digunakan dimana perusahaan menetapkan anggaran promosi berdasarkan apa yang ingin dicapai.

5. Mengembangkan Program Komunikasi Pemasaran

(41)

26

diputuskan alat-alat komunikasi pemasaran apa saja yang akan digunakan, berdasarkan peranannya masing-masing dan koordinasinya antar elemen komunikasi pemasaran terpadu tersebut.

F. Metodologi Penelitian

F.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian strategi komunikasi pemasaran CV.Akira Mata Indo dalam memasarkan Hammock di kalanagan penggiat luar ruang tanah air ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan mendekripsikan atau menggambarkan apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, menginterpretasikan. (Mandalis, 1993:34).

Menurut (Meleong, 1996:6), dalam penelitian diskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data-data yang memberikan gambaran penyajian laporan tersebut.

(42)

27

Dalam penelitian strategi komunikasi pemasaran Akira Mata dalam memasarkan Hammock di kalangan penggiat luar ruang tanah air, peneliti juga mengumpulkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi. Kemudian data-data yang diperoleh dideskripsikan, dicatat, dianalisis dan diinterpretasikan. Dengan tidak menggunakan angka-angka kuantitatif serta tidak menjelaskan hubungan antar variable dan tidak menguji hipotesis dan tidak melakukan prediksi.

Metode penelitian deskriptif juga dapat diuraikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian suatu lembaga masyarakat dan lain-lain. (Kartono, 1990:15)

Penelitian dengan menggunkana metode deskriptif tidak menjelaskan hubungan antar variable, tidak menguji hipotesis atau melakukan prediksi. (Rakhmat, 1995:24)

F.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di kantor pusat CV.Akira Mata Indo di desa Mrisi, RT 06, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY, Indonesia. Telp. 085693930300

F.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

(43)

28

pihak, yaitu pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara. (Moleong, 2001:135).

Alasan penggunaan teknik wawancara mendalam adalah untuk mendapatkan informasi sedalam-dalamnya dari informan dengan menggunkan interview guide sebagai acuan. Akan tetapi percakapan yang dibangun lebih bersifat luwes, agar peneliti mendapatkan informasi secara mendalam. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau tanya jawab dengan nara sumber untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

b. Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. (Moleong, 1988:161). Studi dokumentasi merupakan cara pengambilan, pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Cara pengambilan data diperoleh dari buku, literatur-litelatur kamus, majalah, surat kabar, catatan transkrip, notulen rapat, agenda dan berbagai sumbersumber lain yang memuat informasi yang mendukung dan relevan untuk digunakan dalam penelitian.

F.4 Informan Penelitian

(44)

29

mendalam tentang latar belakang perusahaan. Kriteria informan dalam penelitian ini antara lain:

- Orang yang paling mengerti seluk beluk perusahaan CV.Akira Mata Indo, serta mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian promosi yang dilakukan CV.Akira Mata Indo. - Orang yang mengembangkan pemasaran dan membina hubungan kerja secara rutin dengan

pasar, konsumen dan supervisor lapangan guna mencapai target penjualan yang telah ditentukan.

- Terlibat dalam tim kreatif dalam mengarahkan seluruh anggota tim untuk menemukan dan menentukan gagasan strategi kreatif untuk menciptakan inovasi produk Hammock. - Individu yang bertanggung jawab terhadap riset terkait target audience serta

informasi-informasi terkait Hammock, yang menawarkan ide kreatif kepada klien, dan yang menulis dan menjelaskan creative brief kepada tim kreatif.

Informan dalam penelitian ini antara lain:

1. Owner Akira Mata : Singgih Ainun Mutaqin 2. Manager Marketing Akira Mata : Nurul Ilmi

F.5 Teknik Analisis Data

(45)

30

Langkah-langkah dalam analisis data kualitatif yang penulis gunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: (Miles and Huberman, 1992:18).

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah data dari penelitian yang akan diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik yang sesuai dengan model interaktif, seperti: wawancara mendalam (Indepth Interview), pengamatan langsung atau observasi dan dokumentasi yang diperoleh dari penelitian.

b. Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan atau penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, menggorganisasi data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan. Reduksi data dilakukan dengan cara membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema dan membuat gugus-gugus. Proses transformasi ini berlangsung hingga laporan lengkap tersusun.

c. Penyajian Data

(46)

31

biasanya dalam bentuk matrik, grafik atau bagan yang dirancang untuk menghubungkan informasi.

d. Menarik Kesimpulan/Verifikasi

Berangkat dari pemulaan data, peneliti memulai mencari makna dari data-data yang terkumpul. Selanjutnya peneliti mencari arti dan penjelasannya, kemudian menyusun pola-pola hubungan tertentu kedalam satuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Data yang terkumpul disusun didalam satuan-satuan, kemudian dikategorikan sesuai dengan masalah-masalahmya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari sikap permasalahan yang ada.

F.6 Uji Validitas Data

(47)

32

(48)

33 BAB II

GAMBARAN UMUM CV.AKIRA MATA INDO

A. Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan

Berawal dari kecintaannya dalam dunia outdoor/luar ruang, serta keikutsertaannya dalama organisasi Mapala UMY Singgih sebagai pelopor dan inisiator memproduksi sebuah hammock atas nama produknya sendiri. Inspirasi ini munucl karena Singgih yang pada awalnya merasa kurang puas dengan hammock yang ia miliki. Hammocking di Indonesia sendiri belum populer pada saat itu. Sehingga tidak banyak perusahaan outdoor yang menawarkan hammock. Dengan keterbatasan yang dia punya, Singgih mulai mencari tau bagaimana proses pembuatan hammock.

Dari hasil ini didapat bahwa “ dalam pembuatan hammock itu tidak sulit, asalkan kita bisa menjahit

dan bahan yang pas, kita bisa membuat hammock” ujarnya.

Setelah merasa puas dengan hammock kreasinya, Sinngih pun mencoba menawarkan hammock buatannya ke beberapa teman Mapala UMY, respon yang ia dapatkan dapat dikatakan positif saat itu. Berbekal pesanan yang dia dapatkan dari rekan-rekan dari mapala umy Singgih mencoba menawarkan hammock buatannya ke dalam forum-forum penggiat outdoor. sebelum resmi berproduksi dengan merk Akira Mata, penjualan hammock yang didapatkan oleh Singgih tidak dapat dikatakan sedikit, sekitar 60-70 pcs/ bulannya.

(49)

34

calon pembeli / konsumen menyetujui pembelian hammock dengan status pemesanan, sehingga pembeli yang diharuskan membayar terlebih dahulu sebelum barang dibuat dan dapat diserahterimakan ke pembeli. Jadi modal awal yang di investasikan oleh Singgih hanyalah gambar / foto hammock yang dia salurkan lewat media sosial seperti facebook dan whatsapp.

Dengan keberhasilannya menjual hammock buatannya, pada tahun 2013 Singgih memutuskan untuk membuat sebuah perusahaan yang khusus untuk memproduksi hammock. Meskipun pada awalnya belum sebagai unit berbadan usaha, Singgih merintisnya dengan merekrut beberapa rekan dari mapala untuk bergabung dan membesarkan Akira Mata.

B. Tujuan Perusahaan

Sebagai sebuah brand yang terhitung baru di ruang lingkup peralatan luar ruang hamoock Akira Mata ingin mensejajarkan posisi mereka dengan merk-merk yang telah mapan dan terkenal di Indonesia seperti Eiger, Consina, dan Rei. Karena tidak menutup kemungkinan kedepannya produk dari hammock akira mata merambah ke perlengkapan lain meskipun sekarang mengkhususkan diri memproduksi hammock seperti diungkapkan oleh Singgih Ainun Muttaqien Selaku Owner CV.Akira Mata Indo

C. Profil Perusahaan

a. Nama Perusahaan : CV.AKIRA MATA INDO b. Tanggal berdiri : Maret 2013

c. Alamat Perusahaan : Desa Mrisi, RT 06, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY, Indonesia.

(50)

35 f. Media Sosial :

BBM : 7e7eddcf / 516c0247

Twitter : @hammock_am

Instagram : hammock_akiramata

LINE : hammock_am

Website : akiramata.blogspot.co.id

D. Visi dan Misi

1. Menjadi sebuah perusahaan Peralatan Outdoor yang ternama di Indonesia bahkan di Asia. 2. Menciptakan sebuah lapangan pekerjaan yang baru di Daerah Istimewa Yogyakarta dan

sekitarnya.

3. Sebagai media penyaluran ide, kreativitas, dan bakat positif bagi generasi muda di Daerah Istimewa Yogyakakarta dan sekitarnya.

(51)

36 E. Logo Akira Mata

(52)

37

fisik dan perilaku tiap individu. Karena kegemarannya kepada hal yang berbau anime yang merupakan sebuah jenis animasi khas Jepang maka Singgih dijuluki oleh rekan-rekannya dengan

julukan “Akira mata”.

Dalam proses pemilihan nama pada produk hammock nya Singgih pun mencoba mencari

tahu arti dari kata “Akira Mata” yang dianggap nama tersebut sudah sangat mewakili sosok Singgih sebagai seseorang yang mampu membuat inovasi dalam membuat hammock.

“Akira” yang dalam bahasa Jepang memiliki arti “terang”, digabungkan dengan kata

“mata” dalam bahasa Indonesia menggambarkan filosofi penglihatan yang jelas seperti yang diungkapkan oleh Nur Ilmy sebagai manajer pemasaran hammock Akira Mata yang juga diamini oleh Singgih.

Proses Visualisasi Logo

Dalam desain logo yang digunakan oleh hammock Akira Mata ini menggam-barkan visualisasi dari arti kata Akira Mata itu sendiri.

- Warna kuning menyiratkan makna dari kata Akira yang berarti terang

- Bentuk oval yang memiliki lekukan yang menyerupai tanduk menggambarkan sebuah hammock yang memiliki ujung yang mengerucut pada kedua sisi nya. - Pohon cemara berwarna hijau menjelaskan bahwa hammock peruntukannya

(53)

38 F. Struktur Perusahaan CV.Akira Mata Indo

Uraian Tugas

Berikut tugas dan tanggung jawab secara struktural dan fungsional CV.Akira Mata Indo berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.3 di atas:

1. Manager

OWNER

Singgih Ainun Mutaqien

MARKETING MANAGER

Nurul Ilmi

MARKETING

Khaerul

Anwar OPERATOR

ADMINISTRASI

Faradila

KEUANGAN

(54)

39

Sebagai pengambil keputusan tertinggi dan pembuat garis-garis besar kebijakanperusahaan dalam bidang operasional serta membuat rencana terstruktur untuk pengembangan perusahaan. Manager di CV.Akira Mata Indo dipegang langsung oleh pemilik perusahaan dan sekaligus menangani masalah pemasaran.

2. Administrasi

Sebagai pelaksana kegiatan administrasi (perkantoran, pelayanan tamu), ketenagakerjaan (kelancaran dan kenyamanan kariyawan), laporan keuangan serta pajak perusahaan.

3. Keuangan

Mengelola dan mengatur setiap pembelanjaan (pengeluaran) dan pemasukan perusahaan serta pemberian upah karyawan. Keuangan di perusahaan CV.Akira Mata Indo dipegang oleh Faradila yang juga sekaligus menangani masalah administrasi. 4. Supervisor

Mengelola seluruh produksi dan operasional pabrikuntuk menghasilkan produk sesuai dengan target produksi secara kuantitas dan kualitas yang telah ditetapkan dengan biaya efisien dan mengawasi kenerja karyawan dibawahnya. Supervisor pada perusahaan CV.Akira Mata Indo ini dipegang oleh Nurul Ilmi.

5. Marketing

(55)

40 6. Operator

Menjalankan hasil dari tim produksi dan mewujudkannnya menjadi produk utuh yang sesuai dengan target perusahaan. Dalam CV.Akira Mata Indo tim operasional terdiri dari 5 orang yang di dalamnya memiliki tugas masing-masing. Diantaranya. Operator jahit, pemotongan bahan sampai pada operator yang bertugas untuk mengemas barang.

G. Jenis-jenis Produk CV.Akira Mata Indo

Tabel 2.1 Jenis Jenis Produk CV.Akira Mata Indo

NO Penjelasan Gambar Produk

1

Tipe : Panggilo

Tipe ini adalah tipe standar dan sekaligus sebagai produk pertama yang diproduksi CV Akira Mata.

[image:55.612.77.481.378.589.2]
(56)

41 2.

Tipe : Armadilo

Tipe ini merupakan inovasi dari tipe panggilo yaitu diberi tambahan kelambu. Tujuannya adalah agar pengguna hammock lebih nyaman dan aman dari gigitan serangga.

Gambar 2.2 Gambar Produk Tipe Armadilo

3.

Tipe : Sleeping Bag

Tipe ini merupakan pengembangan dari tipe standar panggilo namun dilengkapi dengan kantung sleeping bag. Tipe ini dibuat agar pengguna tetap nyaman menggunakan hammock bahkan di tempat yang suhunya dingin karena hammock jenis ini sudah dilapisi bahan polar yang akan tetap menjaga kehangatan tubuh penggunanya. Tipe ini merupakan pilihan yang yang cerdas bagi yang ingin memakai hammock tanpa membawa sleeping bag lagi.

[image:56.612.76.481.68.631.2]
(57)

42 4.

Tipe : Rasta

[image:57.612.78.481.69.588.2]

Tipe ini merupakan tipe penyegaran warna. Jika tipe panggilo yang merupakan tipe standard yang hanya memiliki 2 kombinasi warna, maka tipe ini dibuat dengan 3 kombinasi warna sesuai dengan sasaran pasar yang dinamis dan ceria.

Gambar 2.4 Gambar Produk Tipe Rasta

5.

Tipe : Owl

Tipe Owl merupakan inovasi terbaru dan tipe ini bisa dikatakan tipe yang paling sempurna dari kesemua tipe yang diproduksi yang menggabungkan antara tipe armadillo yang dilengkapi kelambu dan tenda. Sehingga ini merupakan pilihan terbaik bagi yang ingin merasakan sensasi antara tidur menggunakan hammock tenda atau tenda hammock, ini merupakan perpaduan sempurna antara hammock dan tenda.

(58)

42 BAB III

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data

Dalam bab ini menyajikan data yang berhubungan dengan strategi komunikasi pemasaran Hammock yang dilakukan oleh CV.Akira Mata Indo. Data-data yang disajikan berupa hasil penelitian yang dilakukan di CV.Akira Mata Indo yang berupa hasil wawancara, hasil penelitian dan literatur terkait. Adapun hal-hal yang diteliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Akira Mata dalam meningkatkan jumlah konsumen. Oleh karena itu, bab ini akan memaparkan data dan menganalisa bagaimana penerapan strategi komunikasi pemasaran Hammock yang dilakukan oleh CV.Akira Mata Indo dalam memasarkan produknya tersebut.

Sistem strategi komunikasi pemasaran yang berpedoman pada kebijakan dasar perusahaan. Sistem strategi komunikasi pemasaran sebagai alat pemasaran yang mempunyai tujuan. Selanjutnya untuk mempercepat pencapaian tujuan tersebut, didalam suatu sistem perlu diadakan pembagian tugas secara spesifik yang menjadi bebrapa elemen. Sebagai bagian dari sistem, elemen tersebut harus memiliki dasar yang sama dalam bertindak untuk mencapai tujuan serta melakukan koordinasi dengan elemen-elemen sistem yang lain. Demikian juga yang terjadi dengan sisitem strategi komunikasi pemasaran Hammock oleh CV.Akira Mata Indo dalam memasarkan hammock di tanah air.

(59)

43

pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Sedangkan dokumen berupa arsip laporan serta literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian kegiatan strategi komunikasi pemasaran CV.Akira Mata Indo. Untuk mengetahui latar belkaang penelitian ini maka penulis melakukan wawancara bersama Singgih Ainun Mutaqin selaku Direktur CV.Akira Mata Indo, Faradila selaku Bendahara CV.Akira Mata Indo, Nurul Ilmi selaku manager creative CV.Akira Mata Indo. Data-data yang diperoleh meliputi hal-hal berikut :

1. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Hammock oleh Akira Mata

Komunikasi pemasaran yang dilakukan CV.Akira Mata Indo mempunyai tujuan yaitu untuk memasarkan produknya seluas mungkin, pada umumnya dan di kalangan penggiat outdoor yang memiliki aliran ultra ligh hiking pada khususnya. Strategi awal Akira Mata untuk mencapai tujuan tersebut adalah mengenalkan produk Hammock mereka dengan menggunakannya sendiri. Karena para anggota Akira Mata sendiri memiliki Hobby yang sama yaitu melakukan aktifitas outdoor. Pendekatan yang mereka lakukan dengan masuk ke pasar sasaran langsung dirasa sangat efektif dengan mengenakan hammock dan menciptakan budaya hammocking di lingkungan sekitar mereka. Personal selling merupakan langkah awal yang mereka terapkan.

(60)

44 1.1 Riset dan Obervasi

Tingkat keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya ditentukan oleh Riset dan obervasi yang dilakukan perusahaan tersebut. Akira Mata mengadopsi pedoman tersebut. Sebagai Perusahaan yang baru berdiri, Riset dan observasi mutlak diperlukan. Riset dan observasi sangat berguna untuk : pertama menentukan posisi perusahaan diantara pesaing, mengetahui target pasar sasaran, menentukan strategi yang paling efektif untuk diterapkan. Dengan melakukan Riset, suatu perusahaan mengetahui langkah apa yang akan dijalankan yang paling efektif untuk perusahaannya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Dari hasil riset tersebut maka akan dihasilkan : jenis produk apa yang akan diproduksi, range harga produk, sampai pada proses distribusi produksi tersebut bahkan masuk pada kebijakan pemerintah terkait hal apa yang akan diproduksi.

Dalam meningkatkan jumlah konsumen, CV.Akira Mata Indo menerapakan penentuan harga, jaringan distribusi, sumber daya manusia, inftastruktur dan proses pelayanan yang mempunyai peran sama penting. Riset sangat penting untuk menggambarkan kondisi eksternal dan internal perusahaan.

“Saya dan beberapa kawan yang lain secara tidak langsung melakukan riset, riset

(61)

45

kawan kawan pergi ke beberapa toko outdoor di Yogya khusunya untuk melihat ketersediaan Hammock, harga, motif dan yang lainnya. Hasilnya, belum ada perusahaan dalam negeri yang memproduksi Hammock, hanya ada satu Perusahaan asing yang baru memproduksi, itu saja target pasar mereka untuk luar negeri, model yang mereka tawarkanpun sangat terbatas. Hal itu merupakan angin segar bagi kami, kami mulai memilikirkan inovasi yang akan dilakukan dengan melihat kekurangan-kekurangan yang dimiliki pesaing perusahaan kami. “(wawancara dengan Singgih selaku owner CV.Akira Mata Indo pada 15 Oktober 2015).

Perusahaan dapat mengevaluasi obeservasi yang dilakukan setelah menentukan target dan sasaran pasar. Tim kreatif CV.Akira Mata Indo melakukan riset kepada konsumen untuk mengetahui strategi yang paling tepat dalam meningkatkan jumlah konsumen. Dengan cara tersebut akan diperoleh informasi tentang keinginan pasar, komparasi produk terhadap produk pesaing serta program pemasaran yang menjadi strategi dalam meningkatkan jumlah konsumen serta dapat menetukan positioning perusahaan dan bisa mengkomunikasikan dengan baik kepada setiap konsumen.

1.2 Target dan Sasaran CV.Akira Mata Indo

a. Segmenting

(62)

46

konsumen. Perbedaan minat dan kebutuhan konsumen tersebut digunakan oleh CV.Akira Mata Indo Indo untuk melakukan treatment dalam perencanaan komunikasi yang akan diterapkan serta melihat keinginan pasar akan produk hammock yang dibutuhkan, sehingga CV.Akira Mata Indo Indo dapat menentukan kapasitas produksi dari tiap-tiap tipe hammock yang akan diproduksi. Segmen pasar yang dituju oleh CV.Akira Mata Indo adalah kalangan penggiat olahraga luar ruang.

Dari segi fungsi dan penggunaannya, segmen yang dipilih Akira Mata untuk memasarkan produknya adalah seluruh pribadi maupun golongan pencinta outdoor Yogyakarta dan pulau Jawa dan seluruh Indonesia pada umumnya. Hal ini dikarenakan, Yogyakarta merupakan tempat utama berdirinya Akira Mata sehingga memudahkan perusahaan dalam memasarkan produknya.

Owner Akira Mata Singgih Ainun Mutaqien mengatakan bahwa :

Target pasar Akira Mata adalah seluruh penggiat kegiatan outdoor khususnya yang berada di Yogyakarta dan pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Tujuannya adalah karena pecinta outdoor di tanah air sekarang ini tengah meningkat. Sasaran kami sebenaranya mengalami perluasan, yang semula hanya pada kalangan pecinta outdoor panjat tebing sekarang meluas menjadi seluruh penggiat outdoor. Kami melihat tren yang ada bahwa hammock bisa digunakan

oleh seluruh penggiat outdoor sebagai pengganti tenda” (Wawancara tanggal 15 oktober 2015)

(63)

47 b. Targeting

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa targeting dilakukan CV.Akira Mata Indo adalah targeting yang ditinjau dari segi demografi. Targeting ini dipilih setelah melakukan segmentasi pasar yang terdiri dari komunitas-komunitas pecinta alam yang memang sudah menggunakan hammock dalam aktifitas outdoornya dan untuk meningkatkan jumlah konsumen segmentasi yang dilakukan sekarang target CV.Akira Mata Indo meluas ke komunitas-komunitas pecinta alam yang tidak menggunakan hammock dalam aktifitas outdoornya. Berdasarkan pada segmentasi pasar tersebut, maka target market CV. Akira Mata Indo adalah seluruh penggiat outdoor di tanah air

“Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang dimilki Akira Mata maka target Akira Mata didasarkan pada segmentasi demografis saja. Kami melakukan perencanaan target sederhana berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat ekonomi yang seperti itu itu saja”. (Wawancara tanggal 15 oktober 2015)

Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahuibahwa targeting yang dilakukan CV. Akira Mata Indo diantaranya adalah :

1) Jenis Kelamin

Jenis kelamin target sasaran yang menggunakan hammock adalah laki-laki dan perempuan. Kalau berbicara persentasinya target berdasarkan jenis ini hampir seimbang sama-sama 50%.

(64)

48

Target usia pelanggan yang menggunakan hammock CV.Akira Mata Indo berkisar antara 15-40 tahun.

“ pelanggan kami sebenarnya segala usia, namun karena kisaran

usia yang bisa melakukan aktifitas outdoor tanpa pendamping secara mandiri tidak bisa semua usia. Target sasaran kami berkisar di usia 15-40 tahun. (Wawancara dengan Singgih selaku owner pada 16 oktober 2016)

3) Tingkat Ekonomi Pelanggan

Tingkat ekonomi pelanggan yang menggunakan hammock dalam aktifitasnya adalah mayoritas pada kalangan menengah ke atas.

“Harus diakui bahwa para penggiat outdoor berasal dari kalangan menengah atas, dapat dikatakan tidak semua penggiat outdor mau dan mampu membeli alat kebutuhan outdoor yang memang pada awalnya tidak berfungsi sebagai alat penunjang utama dalam aktifitas outdoor. Dengan melihat kecendrungan ini, makan kami menargetkan bahwa yang akan membeli produk kami berasal dari kalanagan menengah atas yang memang menyukai kegiatan outdoor. (wawancara dengan Singgih selaku owner CV.Akira Mata Indo pada tanggal 16 Oktober 2016).

c. Menentukan Positioning

(65)

49

dipersepsikan lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing lainnya. Langkah – langkah positioning yang dilakukan oleh CV.Akira Mata Indo Indo yaitu :

1) Menentukan Pasar yang Relevan

Berdasarkan segmen dan target sasaran yaitu kalangan penggiat olah raga luar ruang yang mengadopsi aliran ultra light hiking maupun dan kalangan penggiat outdoor yang berjiwa dinamis.

2) Mengidentifikasi Pesaing

CV.Akira Mata Indo Indo memiliki pesaing dalam pasar nasional yaitu

“Ticket to the Moon” dan “ENO”. Dua produsen Hammock inilah yang

merupakan pesaing Akira Mata, namun produsen ini merupakan produsen luar negeri, sementara Akira Mata merupakan produsen hammock local pertama. 3) Merencanakan dan melaksanakan positioning

Pelaksanaan positioning ini dilakukan oleh CV.Akira Mata Indo dengan cara memberikan informasi mengenai keunggulan-keunggulan produk dan inovasi

yang terdapat dalam ”hammock Akira Mata”. Hal ini bertujuan membangun

citra hammock Akira Mata terhadap calon target konsumen guna menarik minat dan menanamkan persepsi kepada konsumen sasaran.

a) Ciri Produk

Hammock Akira Mata memiliki 5 tipe hammock yaitu seri pangillo, Pangillo Ring, Armadillo, Rasta, dan Owl. Dari beberapa seri hammock tersebut memiliki perbedaan fitur dari tiap seri nya. Ciri produk yang lain adalah bahwa di tiap lini produk hammock akira

(66)

50

merupakan inovasi yang diciptakan oleh Singgih Ainun Mutaqqien, dan berfungsi sebagai suspensi sehingga lebih memudahkan pengguna untuk memasang dan menyesuaikan hammock saat proses pemasangan pada pohon ataupun tebing.

b) Harga dan kualitas

(67)

51

“ Untuk harga strategi yang kita lakukan memang dengan penurunan harga, kalau dulu kita jual dengan 150% dari harga produksi, kini hanya 125%, agar persaingan kita dengan competitor tetap kompetitif, karena hammock-hammock lokal yang

beredar sekarang dengan harga dibawah 100.000 rupiah.” (Wawancara tanggal 16 oktober 2016)

c) Penggunaan

CV.Akira Mata Indo Indo memposisikan merk Hammock Akira Mata sebagai produk khusus yang digunakan untuk menunjang kegiatan olah raga luar ruang

1.3 Target Penjualan CV. Akira Mata Indo

Menentukan target penjualan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan. Target penjualan ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Target penjualan dapat mengukur kesuksesan perusahaandengan cara menghitung berapa jumlah barang yang berhasil dijual dan jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut. Jika pendapatan yang diperoleh bisa memenuhi atau malah melebihi target penjualan, maka perusahaandianggap berhasil memenuhi target penjualan tersebut dan sebaliknya.

(68)

52

kemampuan kerja perusahaan. Bisa jadi kemampuan perusahaan tersebut sebenarnya tinggi, namun target penjualan yang terlalu rendah justru menyusutkan kemampuannya. Sementara itu, target penjualan yang terlalu tinggi pun tidak akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Target penjualan yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal justru akan menimbulkan demotivasi dan hilangnya fighting spirit. Untuk menentukan target penjualan yang pas, tentunya kita harusmemahami faktor-fator lain yang ada pada perusahaan.

CV. Akira Mata Indo merencanakan target penjualannya berbentuk target penjualan dalam jumlah barang dan rupiah. Bentuk target penjualan ini direncanakan dengan mempertimbangkan

“Menentukan target penjualan adalah pekerjaan yang susah-susah gampang sih mas. Dengan mempertimbangkan jenis produk yang kami produksi, yaitu alat outdoor, alat ini kan bukan barang yang digunakan setiap hari m

Gambar

Grafik 1.2 Total Penjualan Per Tahun CV. Akira Mata Indo
Tabel 1.1 Alat-alat Promosi CV. Akira Mata Indo
Gambar 1.1 Model Komunikasi Pemasaran
Gambar Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat hubungan antara akses media massa dengan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja khususnya pada siswa SMK yang dapat terjadi karena remaja tidak

This sequel to Shame tells the stories of some of the thousands of women that Sanghera has subsequently met through Karma Nirvana, the organisation she founded in 1994 to help

Program Peningkatan Kualitas Desain Produk Alas Kaki, sebagai kegiatan tahunan, lomba desain BPIPI 2015 akan mengambil tema ‘transportation’ sudah menjadi agenda

Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (depth interview) kepada Manajer Hotel Adilla Syariah, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan

System flow pengisian kuesioner pengguna lulusan dimulai dari pengguna lulusan memilih menu umpan balik pengguna lulusan, lalu sistem akan menampilkan pertanyaan

Berdasarkan pemikiran teoritik dan empirik dalam konteks implikasi Golput dalam perspektif pembangunan demokrasi di Indonesia tersebut diatas, dapat diintisarikan sebagai berikut:

Sebelum melakukan suatu investasi dalam suatu sekuritas, para investor perlu mengetahui prospek dari sebuah perusahaan.Untuk menilai prospek dari sebuah perusahaan, cara yang

Peralatan dapur yang aksesibel dan aman bagi anak harus menggunakan bahan yang aman mudah digunakan, tidak berbahaya, dan untuk barang khusus (pisau, alat elektronik) di simpan