• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH setting dapur untuk anak usia di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH setting dapur untuk anak usia di"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GIZI ANAK USIA DINI

Setting Dapur, Peralatan Dapur, dan Ruang Makan yang Aksesibel dan Aman untuk Anak Usia Dini

Oleh :

Ninda Setyaningrum ( K8114043 ) Sani Antika R ( K8114059 ) Sekar Sholih M ( K8114060 ) Tri Ulya Wardati Q ( K8114068 )

PENIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat kepada umatnya terutama nikmat iman, umur, serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam kami khaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ruli Hafidah, selaku dosen Pengampu Mata Kuliah Gizi Anak Usia Dini yang telah membimbing dan membina kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa, makalahyang kami buat memiliki kekurangan, baik dalam penulisan atau penyusunan kata demi kata. Oleh sebab itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnanan pembuatan makalah mendatang.

Demikianlah kata pengantar ini kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain yang membaca.

Surakarta, 30 April 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan masalah ... 1 C. Tujuan Penulisan Makalah ... 2 BAB II PEMBAHASAN

A. Setting Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD ... 3 B. Peralatan Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD ... 8 C. Ruang Makan yang Aksesibel dan Aman bagi AUD ... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ... 15 B. Saran ... 15

(4)

BAB I PANDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempunyai anak yang aktif memang sangat menyenangkan. Di usianya yang mulai menginjak lima atau enam bulan, mungkin anak-anak sudah belajar merangkak dengan kaki dan tangan mungilnya. Rasa ingin tahunya akan semakin besar dengan menjelajahi seluruh ruangan di rumah. Namun, salah satu ruangan yaitu dapur belum dapat dikatakan aman bagi si kecil.

Banyaknya peralatan di dapur bisa jadi cukup berbahaya bagi si kecil di rumah, terutama di ruang dapur. Tidak heran bila kebanyakan para orang tua lebih memilih untuk membatasi aktivitas anak di ruang ini dengan alasan keamananan dan kenyamanan. Tapi sebenarnya dapur bisa berperan ganda yakni sebagai sarana anak untuk bermain sambil belajar bersama orang tua.

Melalui pengaturan yang baik, ruang dapur sebenarnya bisa menjadi ruang yang aman dan nyaman untuk anak seperti halnya ruangan yang lain. Makalah ini membahyas setting dapur, peralatan dapur dan ruang makan yang aksesibel dan aman bagi anak usia dini, sehingga dapat membantu menambah referensi pemanfaatan ruangan dapur dalam pendidikan anak usia dini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah setting dapur yang aksesibel dan aman bagi AUD? 2. Seperti apakah peralatan dapur yang aksesibel dan aman bagi AUD? 3. Bagaimanakah pengaturan ruang makan yang aksesibel dan aman bagi

AUD?

C. Tujuan Penelitian

(5)

2. Untuk mengetahui peralatan-peralatan dapur yang aksesibel dan aman bagi AUD?

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Setting Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD

(7)

Berikut ini beberapa ketentuan Setting dapur ramah anak :

(8)

2. Penambah ketinggian

Setiap dapur butuh bangku tangga untuk meraih sesuatu di tempat yang tinggi seperti bakcuci, khususnya untuk anak-anak.

3. Penyimpanan terbuka

(9)

4. pengamanan anak bisa dengan cara menggunakan pelindung siku pada furnitur alias bumper sudut. Tujuannya untuk melindungi anak dari benturan dengan siku yang tajam. “Bumper sudut digunakan bagi anak-anak untuk menghindari siku yang bersifat tajam

Sedangkan, untuk mencegah anak mengutak-atik cabinet pada dapur yang berisi benda tajam atau bahan kimia, dapat menggunakan penahan pintu pada setiap laci dapur, juga dapat menguncinya bila sedang tidak dipakai. penahan pintu dapat mengurangi intensitas anak dalam membuka laci tanpa pengawasan orang tuanya, terutama pada laci-laci yang berisi kan benda berbahaya maupun tempat pembuangan sampah yang mengandung banyak bakteri.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

a. Perhatikan pintu menuju dapur, pintu kamar mandi, atau pintu belakang. Pastikan ketiga pintu ini terkunci dan tidak dapat dijangkau anak. Begitu juga dengan pintu laci dan lemari. Pastikan tertutup rapat, terkunci, dan jauh dari jangkauan si kecil.

(10)

c. Jangan menempatkan steker listrik di bagian bawah dinding atau tempat lain yang dapat dijangkau anak. Pastikan juga tidak ada kabel listrik menjuntai di tepi meja atau lantai. Karena ingin tahu, si kecil mungkin akan menariknya dan berpotensi tertimpa perangkat listrik tersebut.

d. Jangan meninggalkan kompor, microwave, oven, atau blender dalam keadaan menyala. Simpan juga korek api, penyulut api, pisau, maupun cairan seperti minyak tanah di dalam wadah atau lemari yang jauh dari jangkauan anak.

e. Tempat sampah terkadang luput dari perhatian kita. Pastikan tempat sampah di dapur tertutup rapat sehingga sampah yang mengandung bakteri itu tidak terjangkau atau bahkan tertelan oleh si kecil. Bisa jadi juga, tempat sampah menjadi sarana si kecil untuk memanjat ke tempat yang lebih tinggi.

f. Meskipun kebanyakan posisi dapur terletak dibagian paling belakang, namun bukan berarti untuk urusan desain bisa dinomorduakan. Justru dapur harus didesain sebagus mungkin untuk memberi kenyamanan saat melakukan aktivitas didalamnya. Apalagi untuk dapur ukuran kecil, tentu membutuhkan desain khusus agar tidak terlihat terlalu sempit dan berantakan. Desain dapur kecil sederhana sendiri bisa dimulai dari pilihan warna serta furnitur yang sesuai untuk ruangan kecil.

g. Rak Beroda Blender, mixer, dan oven termasuk peralatan dapur yang cukup penting namun tidak selalu digunakan setiap hari. Untuk itu siapkan rak beroda ukuran sedang untuk menyimpan peralatan dapur yang jarang dipakai tersebut. Jika sewaktu-waktu ingin menggunakannya kembali, kita tinggal tarik laci rak dimana peralatan itu ditempatkan

(11)

alat tersebut sering digunakan. Misalnya gayung digantung dekat tempayan, sementara panci bergagang, sodet, dan wajan lebih dekat pada kompor.

Tips dapur yang aman dan nyaman untuk anak:

a. Bersihkan lantai

Lantai dapur kadang lebih licin dibanding lantai rumah lainnya, karena sering menjadi area tumpahan bahan makanan. Untuk itu, segera bersihkan lantai begitu Anda selesai memasak, dan letakkan keset yang melekat kelantai agar anak tidak terpeleset saat melangkah.

b. Pakai kompor gas dengan pemantik baterai

Gunakan kompor gas yang menggunakan pemantik dengan baterai. Jadi saat anak Anda memain-mainkan tombol untuk menyalakannya, kompor tidak langsung menyala.

c. Cabut peralatan elektronik yang tidak digunakan

Jika tidak sedang digunakan, cabutlah peralatan elektronik seperti blender, mixer, juicer,atau microwave agar anak terhindar dari sengatan listrik.

(12)

Sebaiknya Anda menyimpan alat-alat dapur yang tajam kedalam lemari dapur bagian atas atau lokasi penyimpanan yang tidak bisa diakses oleh anak.

e. Jauhkan bangku dari kompor

Hal ini dimaksudkan agar anak tidak tertarik memanjat dan menyalakan kompor.

f. Letakkan gagang panic dan wajan kearah tembok

Biasakan meletakkan panic atau wajan yang sedang digunakan dengan posisi gagang menghadap kearah tembok, bukan kearah tempat Anda berdiri. Membiarkan gagang panic menghadap keluar kompor akan memudahkan anak untuk menjangkaunya.

g. Gunakan dispenser yang memiliki kunci keran

Hal ini untuk mencegah anak memainkan tombol air, terutama yang mengalirkan air panas.

h. Simpan sabun atau cairan pembersih di tempatnya.

Jangan menggunakan wadah bekas makanan sebagai tempat penyimpanan deterjen, cairanpel, atau sabun pembersih lainnya. Anak yang terbiasa melihat wadah makanan tersebut akan tergoda untuk membukanya atau bahkan meminumnya.

(13)

Pilih yang sudutnya melengkung. Si kecil bisa saja menjadikan furniture ini sebagai pegangan. Hal ini juga dapat menghindari bahaya ketika anak jatuh terbentur kefurnitur tersebut.

j. Tutup tempat sampah dan jauhkan dari jangkauan anak

Melihat tempat sampah yang dibiarkan terbuka akan membuatnya tergoda mengoreknya. Anak pun akan rentan tertular diare dan gangguan pencernaan.

B. Peralatan Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD

Kunci untuk membuat area memasak berfungsi dan menarik adalah dengan menyimpan dan menampilkan peralatan dan persediaan dengan rapi dan sedemikian rupa sehingga anak-anak bisa mendapatkannya secara mandiri.

Mangkuk, panci dan wajan, dan cangkir pengukuran pyrex dapat disimpan di rak terbuka di tingkat mata anak-anak. Sebaiknya kelompokkan item dengan fungsinya, seperti pencampuran, pembuatan roti, adonan bergulir, dan sebagainya. Sama seperti blok dan alat peraga diberi label, Anda bisa melacak garis besar barang-barang ini pada kertas kontak berwarna dan kemudian menempatkan label pada lokasi yang sesuai di rak.

Barang kecil seperti kain katun tipis atau tas kue dan tip bisa diletakkan di kotak kardus atau kaleng jus besar yang tersimpan di rak. Untuk mengidentifikasi isi tempat sampah ini, Anda bisa menggambar, memotret, atau memotong gambar majalah dari item dan menempelkan gambar di bagian luar wadah penyimpanan mereka.

(14)

Baju atau celemek yang terbuat dari kaos tua atau kain minyak bisa digantung dari pohon mantel anak-anak atau di hook pegboard yang ditempatkan di dekat pintu masuk ke area aktivitas. Perlengkapan bersih seperti piring dan drainer, spons, handuk kertas, dan pel harus disimpan di atau dekat area wastafel, dapat diakses oleh anak-anak.

Benda tajam seperti pisau, alat pengiris keju, dan parutan harus disimpan dari jangkauan anak-anak. Pembersih dan pelarut pembersih juga dikunci.

Untuk lebih memastikan kesehatan dan keselamatan anak-anak di daerah memasak, pertimbangkan untuk memposting tanda-tanda gambar. Misalnya, di samping area wastafel Anda bisa memasang tanda tangan yang menunjukkan tangan kotor untuk mengingatkan anak-anak agar mencuci tangan mereka mulai memasak.

Dalam menyiapkan area memasak, anda tidak perlu mencoba untuk menciptakan dapur di kelas. Tujuan anda adalah untuk memberi anak-anak pengalaman memasak –tidak menghabiskan banyak uang untuk melengkapi area ini. Sebagai ganti oven konvensional, anda bisa menggunakan oven pemanggang roti, wajan listrik, penggorengan listrik atau oven beludung listrik. Kulkas, meski bagus untuk dimiliki tetapi tidak perlu; anda dapat menyimpan barang tahan lama di tempat yang lebih dingin atau di kulkas sekolah (jika ada yang berhasil). Persediaan berikut ditawarkan untuk menginspirasi pemikiran anda.

Alat ukur : Sendok ukur plastik, gelas pengukur plastik, 4- dan 8- cangkir gelas pengukur cangkir gelas.

Pembakaran atau alat memasak : Mangkuk pencampuran plastik dengan berbagai ukuran, pin rolling, spatula, pemotong kue, kertas kue, timah muffin, panci kue (bulat atau persegi), wajan, panci dengan tutup, pemotong biskuit, sikat pastry.

(15)

Peralatan : Sendok kayu, corong, kocokan kawat, pemukul telur, kentang masher atau ricer, penjepit, saringan, sifter atau saringan manual, pisau (plastik di area aktivitas, yang tajam dari jangkauan anak-anak), dapat pembuka, sendok, sendok besar, gunting Atau gunting masakan

Aksesoris : Talenan, termometer permen, kain katun tipis, tas pastry dengan coupler dan tip, trivets, pemegang panci.

(16)

C. Ruang makan yang Aksesibel dan Aman bagi AUD

Makan merupakan kegiatan utama dalam kehidupan bayi dan anak. Dalam kegiatan makan perlu diperhatikan tentang aturan dasar makan anak meliputi jadwal makan anak, lingkungan, banyak makanan yang diberikan, serta tempat makan anak.

(17)

Setiap tempat harus aman untuk anak. Gambar dibawah ini menunjukkan tipe Child Care Center. Di dalamnya terdapat pintu keluar dan jendela, tempat pertolongan pertama,daftar hadir peserta dan alat pemadam kebakaran, lokasi makanan, pakaian dan peralatan masing masing dari semua item ini harus mudah untuk di akses.

(18)

– hal yang harus di hindari oleh anak, hal tersebut membantu staf kesehatan untuk berhati-hati ketika berinteraksi dengan anak. masalah kesehatan yang khusus seperti alergi atau kebutuhan khusus lainnya, laporam kesehatannya harus disalin dan ditempatkan dalam file khusus. Staf kesehatan harus menjaga file dan memperbaharui dalam kurun waktu tertentu. Staf kesehatan harus bertanggung jawab dalam menjaga ceklist keseharian anak untuk pertolongan pertama pada anak jika terjadi sesuatu. penggunaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penting untuk mematikan peralatan elektronik dan menurunkan barang-barang yang memiliki pegangan dari atas meja dapur.

3. Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menggunakan peralatan memasak, anak-anak yang masih sangat kecil membutuhkan pengawasan orang dewasa untuk melakukan praktek memasak, seperti mengaduk semangkuk sup atau penggorengan, sementara anak-anak yang sudah beranjak dewasa boleh diijinkan untuk melakukannya sendiri, yakinlah dengan kemampuan anak dan peralatan aman digunakan sebelum membiarkan anak mengambil alih kegiatan memasak sendiri karena masih ada kemungkinan bahaya saat memasak sendiri.

4. Ajarkan pada anak untuk menggunakan peralatan yang memiliki pegangan dan bagaimana menempatkan makanan yang panas pada tempatnya.

(19)

tersebut harus berhati-hati pada makanan tertentu, berikan makanan pengganti yang lain bagi anak yang memiliki alergi.

6. Pastikan bahwa anak-anak mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum memegang makanan, jaga kebersihan dan kehigienisan kegiatan memasak.

7. Gunakan alat-alat memasak elektronik dengan hati-hati, pastikan bahwa anak memahami barang-barang yang panas dan mereka harus berhati-hati di sekitar benda-benda ini : oven, blender, hot plate, dan beberapa alat elektronik lainnya, jangan ijinkan anak-anak untuk berdesakan disekitar peralatan yang digunakan.

8. Simpan peralatan memasak pada tempat yang jauh dari jangkauan anak dan pastikan peralatan dalam keadaan mati.

9. Pastikan bahwa peralatan memasak tidak mudah pecah, mintalah anak untuk duduk ketika menggunakan pisau, alat pengupas, parut, dan alat-alat tajam lainnya.

10. Guru harus terlatih untuk memberikan pertolongan pertama dan mampu memberikan respon yang tepat bagi anak yang tergores, tersedak, dan terbakar.

(20)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Seting dapur yang aksesibel dan aman untuk anak usia dini harus memperhatikan beberapa hal seperti :

- Penempatan benda-benda berbahaya - Kebersihan peralatan dapur

- Penggunaan alat alat elektronik di dapur - Dan harus selalu diawasi oleh orang dewasa

2. Peralatan dapur yang aksesibel dan aman bagi anak harus menggunakan bahan yang aman mudah digunakan, tidak berbahaya, dan untuk barang khusus (pisau, alat elektronik) di simpan dengan benar.

3. Ruang makan yang aksesibel haruslah memperhatikan sisi keamanan kenyamanan dan mampu membuat anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya.

B. Saran

(21)

Daftar Pustaka

Griyasatria. (2016, 15 September). Membuat dapur aman untuk anak. Diperoleh pada mei

2017. Dari http://griyasatria.co.id/tag/membuat-dapur-aman-untk-anak Ikea. (2015). Membuat dapur aman untuk anak. Diperoleh pada 27 mei 2017. Dari http://

www.ikea.com/id/in/catalog/categories/departments/kitchen/roomset/ 20151_idki06a/.

Liputan 6. (2015, 26 Oktober ). Membuat dapur yang nyaman dan aman untuk anak. Diperoleh pada 27 mei 2017. Dari http://lifestyle.liputan6.com/read/2347870/ membuat-dapur-yang-nyaman-dan-aman-untuk-anak.

Taman main. (2016). Ruang makan anak. Diperoleh pada 27 mei 2017. Dari http://www.tamanmain.co.id/fasilitas/detail/ruang-makan-anak-18

Coughlin, P.A.,dkk. (1997). Creating Child-Centered Classrooms: 3-5 Years Old. Washington DC: Children’s International, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang baru, serta memecahlcan berbagai masalah yang timbuldalam kehidupan

Masukan-masukan yang diperoleh untuk merancang bangun dan mereka- yasa peralatan pengolah air buangan industri kulit samak khrom dalam pris besamya dapat diwujudkan

Biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh RSI Hidayatullah teridentifikasi dalam aktivitas yang dilakukan dalam sanitasi lingkungan rumah sakit, yaitu : Aktivitas pengelolaan

Penyakit paget pada payudara selalu didapat bersama (a underlying payudara, kelainan epidermis berasal dari (a duktus sampai dengan duktus lakti'erus akhirnya mun+ul

Desain fisikal basis data merupakan proses memproduksi sebuah deskripsi dari implementasi basis data dalam secondary storage, yang menjelaskan relasi dasar, organisasi file,

Karya-karya tersebut menjadi salah satu sumber ilmu pengetahuan yang berasal dari pemikiran Yusuf Qardhawi dan banyak digunakan oleh masyarakat umum khususnya

Hl ini terjadi selain karena konsentrasi limbah cair tapioka yang tinggi juga rendahnya aktifitas fotosintesis bila ditinjau dari persentase pertumbuhan tanaman enceng gondok

merupakan salah satu tujuan manajemen. Pencapaian tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat dilihat dari tingginya harga saham perusahaan dalam perdagangan