• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun dan perekayasaan peralatan pengolahan air buangan industri penyaman kulit samak khrom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang bangun dan perekayasaan peralatan pengolahan air buangan industri penyaman kulit samak khrom"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MNCANG

BANGUN DAN PEREKAYASAAN PERALATAN

PENGOLAHAN

AIR

BUANGAN INDUSTRI

PENYAMAN

KULIT

SAMAK KHROM

Kelompok Peneliti Pencemaran

Industri

Kulit

ABSTRACT

This

paper

suggested

a

desigr and prototype

of

waste

water

process

equipment

of

chrom

tanning leather

industry. This prototype

describes the

biological treatment

of

leather industry

effluent with

B.O.D. reduction

from 500

mg/l

to

30 mg/I.

PENDAHULUAN

Proses Penyamakan

Kulit

adalah suatu proses yang mengubah

kulit

mentah

menjadi

lulit

tersamak.

Untuk

itu

diperlukan

beberapa tahapan proses, yang

tentu

saja

jup

menimbulkan limbahan

cair

yang

bermacam-macam

sifat

dan jenisnya.

Secara garis besar,

cairan

buangan

dari

penyamakan

kulit

samak khrom

dibagi

dalam

2

jenis limbah yang bersifat

asam dan

bersifat

basa,

atau

dalam urutan prosesnya sebagai

berikut

:

Mula-mula

kulit

melalui

proses perendaman, pengapuran Qiming), buang kapur

(deliming),

dimana cairan buangan

ini

bersifat basa, kemudian dilanjutkan proses penyamakan dengAn cairan buangan bersilht asam.

Oleh karena cairan buangan

dari

penyamakan

kulit

biasanya mengandung garam-pram

terlarut,

bahan-bahan organik dan suspensi yang cukup tinggi, maka dalam usaha mengurangi dampak-dampak negatif

perlu

dilakukan upaya

untuk

meminimalkan

polutant

dalam cairan buangan tersebut.

Untuk

mengubah

kwa-litas

cairan buangan sisa penyamakan diperlukan sarana pengolahan agar didapat-kan kwalitas cairan buangan yang memenuhi persyaratan. Jenis pengolahan yang dilakukan bisa secara fisika,

kimia

maupun

biolo$.

Sebagaimana lazimnya maka dalam proses rancang bangun

denpn

pereka-yasaan sesuatu

produk

memerlukan masukan-nrasukan yang diperlukan guna

pe-runtapan

hasil

akhimya, demihan

pula

halnya

tentang rancang bangun dan perekayasaan peralatan pengolah

air

buangan

industri

penyarnakan

kulit

samak khrom.

Masukan'masukan

yang

diperoleh

untuk

merancang bangun dan mereka-yasa peralatan pengolah

air

luangan

industri

kulit

samak

khrom

dalam

pris

besamya dapat

diwujudkan

dalam bentuk awal yang berupa suatu

prototip

yang menggpmbarkan denggn proporsi yang

tepat

terhadap

bentuk

aplikasi

di

dalam pabrik, dengan sekala komersiil.

Adapun masukan-masukan yang paling menentukan dalam proses rancang bangun dan perekayasaan peralatan pengolah

air buanpn

industri

kulit

samak khrom adalah .

l.

penguasaan dari pada

tekndogi

proses yang diperlukan.

2.

Penguasaan tentangsegi engineeringnya.

3.

penguasaan

tentang

pemakaian peralatan/perlengkapan

yang

akan digunakan dalam pembuatan

prototip

tersebut.

4.

pengptahuan tentang

nilai

batas ambang

dari

air

buangan industri.

5.

pengptahuan tentang bahan bangunan

yang

digunakan dalam pem-buatan

prototip.

Uraian proses yang dipakai

Mula-mula

limbah khrom

dan

lirnbah

pengapuran masing-masing ditam-pung dalam bak penamditam-pung

lalu

dialirkan

ke

bak

pencampur. Di

bak pencam-pur

ini

ion khrom

dan senyawa

lain

berealai dengan

ca(oH)2

dari limbah

penga-puran (netralisasi). Kemudian

campuran

dialirkan ke

bak -pengBndap sehingga terjadi pemisahan endapan dan

beningan.

Beningan dialirkan ke bak aerasi yang dilengkapi dengan penggplembungan

udara.

Pada awal proses perlu ditambahkan

lumpur aktif.

Setelah proses berlangsung

"steady"

lumpur

aktif tidak

perlu

di-tambahkan karena selalu terbentuk selama proses.

Di

dalam bak aerasi terdapat

mikrobia-mikrobia

tertentu. Mikrobia

ini

mengoksidasi

zat

organik dalam

lim-bah

dengan oksigen

untuk

mendapatkan energi.

Energi

dipakai

untuk

tenaga

hidup

dan

membangun sel-sel,

akibatnya dalam

bak

aerasi

terbentuk koloni

mikrobia yang berupa gumpalan

(floc-floc),

yang mudah mengendap. Campuran

cairan dan

gumpalan

ini

kemudian dialirknan

ke bak

penggndap

II

(clarifier)

untuk

rnemisahkan beningan dari endapan

lumpur.

Beningan dari

clarifier

yang

kandunpn

senyawa organiknya sudah rendah dapat langsung dibuang ke

perair-an

bebas, sedang

lumpurnya

sebagian dikembalikan ke bak aerasi dan sebagian lagi dialirkan ke

sarinpn

pasir

untuk

dikeringkan.

landasan teori

Perbandingan

air

kapur

dengan

air

bungan Qimbah)

khrom

yang dipilih

diperoleh dari

percobaan

laboratoriurn.

Keadaan

terbaik

adalah keadaan yang

(2)

MNCANG

BANGUN DAN PEREKAYASAAN PERALATAN

PENGOLAHAN

AIR

BUANGAN

INDUSTRJ PENYAMAN

KULIT

SAMAK KHROM

Kelompok Peneliti Pencemaran

Industri

Kulit

ABSTRACT

This

paper

suggested

a

desigrr

and prototype

of

waste

water

process

equipment

of

chrom

tanning leather

industry, This prototype

describes the

biologjcal treatment

of

leather industry

effluent with

B.O.D. reduction

from 500

mg/l to

30 mg/l.

PENDAHULUAN

Proses Penyamakan

Kulit

adalah suatu proses yang mengubah

kulit

mentah

menjadi

kulit

tersamak.

Untuk

itu

diperlukan

beberapa tahapan proses, yang

tentu

saja

juga

menimbulkan limbahan cair yang

bermacam-macam

sifat

dan jenisnya.

Secara garis besar, cairan buangan

dari

penyamakan

kulit

samak

khrom

dibagi

dalam

2

jenis

limbah

yang bersifat

asam dan

bersifat

basa,

atau

dalam urutan prosesnya

sebapi

berikut

:

Mula-mula

kulit

melalui

proses perendaman, pengapuran Qiming), buang kapur

(deliming),

dimana cairan buangan

ini

bersifat basa, kemudian dilanjutkan proses penyamakan dengan cairan buangan bersifat asam.

Oleh karena cairan buangan

dari

penyamakan

kulit

biasanya mengandung garam-garam terlarut, bahan-bahan organik dan suspensi yang cukup tinggi, maka dalam usaha mengurangi dampak-dampak negatif

perlu

dilakukan upaya

untuk

meminimalkan

polutant

dalam cairan buangan tersebut.

Untuk

mengubah

kwa-litas

cairan buangan sisa penyamakan diperlukan sarana pengolahan agar didapat-kan kwalitas cairan buangan yang memenuhi persyaratan. Jenis pengolahan yang dilakukan bisa secara fisika,

kimia

maupun

biolo$.

Sebagaimana lazimnya maka dalam proses rancang bangun dengan pereka-yasaan sesuatu

produk

memerlukan masukan-nrasukan yang diperlukan guna pe-rnantapan

hasil

akhimya,

demikian pula halnya

tentang rancang bangun dan perekayasaan peralatan pengolah

air

buangan

industri

penyamakan

kulit

sarnak khrorn.

Masukan-masukan

yang

diperoleh

untuk

merancang bangun dan mereka-yasa peralatan pengolah

air

buangan

industri kulit

samak

khrom

dalam

pris

besamya dapat

diwujudkan

dalam bentuk awal yang berupa suatu

prototip

yang menggpmbarkan dengpn proporsi yang tepat terhadap

bentuk

aplikasi

di

dalam pabrik, dengan sekala komersiil.

Adapun masukur-masukan yang paling menentukan dalam proses rancang bangun dan perekayasaan peralatan pengolah

air

buangan

industri

kulit

samak khrom adalah .

penguasaan dari pada

tekndogi

proses yang diperlukan.

Pen guasaan tentang segi en gineeringrya.

penguasaan

tentang

pemakaian peralatan/perlengkapan

yang

akan digunakan dalam pembuatan

prototip

tersebut.

pengetahuan tentang

nilai

batas ambang

dari

air

buangan industri. pengetahuan tentang bahan bangunan

yang

digunakan dalam pem-buatan

prototip.

Uraian proses yang dipakai

Mula-mula

limbah ldrrom

dan

limbah

pengrpuran masing-masing ditam-pung dalam bak penampung

lalu

dialirkan ke

bak

pencampur.

Di

bak pencam-pur

ini

ion

khrom

dan senyawa

lain

bereaksi

d"ngat Ca(OH),

dari limbah

penga-puran (netralisasi).

Kemudian

campunn dialirkan ke bak'penpndap

sehingga terjadi pemisahan endapan dan

beningan.

Beningan dialirkan ke bakaerasi yang dilengkapi dengan pengplembungan

udara.

Pada awal proses perlu ditambahkan

lumpur aktif.

Setelah proses berlangsung

"steady" lumpur

aktif tidak

perlu

di-tambahkan karena selalu terbentuk selama proses.

Di

dalam bak aerasi terdapat

mikrobia-mikrobia

tertentu. Mikrobia

ini

mengoksidasi

zat

organik dalam

lim-bah

dengan oksigen

untuk

mendapatkan energi. Energi

dipakai

untuk

tenaga

hidup

dan

membangun sel-sel,

akibatnya dalam

bak

aerasi

terbentuk koloni

mikrobia yang berupa gumpalan

(floc-floc),

yang mudah mengendap. Campuran

cairan dan

gumpalan

ini

kemudian

dialirknan

ke

bak

pengpndap

II

(clarifier)

untuk

memisahkan beningan dari endapan

lumpur.

Beningan dari

clarifier

yang

kandunpn

senyawa organiknya sudah rendah dapat langsung dibuang ke

perair-an

bebas, sedang

lumpurnya

sebagian dikembalikan

ke

bak aerasi dan sebagian lagi dialirkan ke saringpn pasir

untuk

dikeringkan.

landasan teori

Perbandingan

air

kapur

dengan

air

bungan Qimbah)

khrom yang dipilih

diperoleh dari

percobaan

laboratorium.

Keadaan

terbaik

adalah keadaan yang

nreurbe ri kan pen gen dapan kh roru palin g sempurna.

I.

2. 3. 4. 5.

(3)

.,!i.r.irr pada

bak penpndap pertanu

dianggap

"plug

flow".

Masing-rnasing elettretr volunr yang bergerak tersebut mengalarni sedinrentasi dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan sedirnentasi secara

"batch"

suatu suspensi dengan kedalarnan yangsarna dengan bak pengendap.

elenren volum

Persamaan yang dipakai dalam sedimentasi secara

"batch"

:

cl=

zoco

o---t

Dari

percobaan

"batch"

dapat diperoleh konsentrasi rata-rata bagian keruh ver-sus

waktu.

I-uas tampang

bak

Qebar,

tingg) dipilih,

sehingga kecepatan

linier

horisontal rata-rata dapat

dihitung

Konsentrasi

under

flor

ditentukan.

Konsentrasi

under

flow

ini

diaggap sama dengan konsentrasi rata-rata bagian

keruh

sehingga

dari grafik (C

vs

O

perco-baan batch) harga

O

dapat diketahui.

Panjang bak dihitung sebagai hasil kali

v

dengan O.

Pemakaian udara pada bak aerasi

dihitung

dari pengurangan BOD, dengan anggapan junrlah olsigen terpakai

8%dan

oksigen masuk.

Proqes olsidasi

ini

secara garis besar

terdiri

dari

dua tahapan

yaitu

transfer oksi-gen dari udara ke cairan dan reaksi

kimia aitara

zat-zat

organik dengan olsigen.

Karena umurnnya

dalam

peristiwa

aerasi

ini

difusi

berlangsung

cukup

cepat, maka yang mengontrol adalah kecepatan reaksi kimia.

Kecepatan

realai

pembongkaran

menurut

pustaka dapat

didekati

denpn

persamaan :

r = -dgl-=k'C-,,--^.,^(BoD)

( d

O)

'-

"milsobia

..(t)

Dalam

kondisi jurnlah nrikrobia

tetap maka persanaan dapat diubah rnenjadi :

r = -

dP,o^DJ

=k

(BoD)

...(2)

rro)

Harp K

diperoleh dari data batch BOD versus

waktu

Integrasi dari persanraan

(2)

mengfrasilkan :

ln@OD)-

-kt+ln(BOD)6

...(3)

Dari

data batch dapat dibuat grafik

ln

(BOD) vs O , sehingga harga

k

dapat dicari dari slope.

Reaktor dirancang berupa

rnix

flon

reaktor yang dibagi menjadi beberapa

stage.

Neraca

nusa zat

orpnik

pada stage ke

n

dapat

ditulis

sebagai

berikut

:

Rate

in

-

rate out

-

rate of reaktion = rate ofaccumulation, F

(BOD)n_l

-

F (BOD)n

-

Vr.r

= 0

r

= .F

F

vR

@oD)n_r

- ;(BoD)n,..

'R

...

(4)

Grafik

persamaan

(4)

dibuat melalui

titik

@ODn_1;

0)

dengan slope

F'

-

1;.

Jika persamaan

(2)

dur

persamaan

(a)

digabungkan dalam suatu grafir

r

vs

@OD)

maka harga

(BOD)'

dapat dihitung dari harga

(BOD)n_t

yaitu

per-potongan 2 garis tersebut.

Untuk multi

stage maka harga BOD pada masing-masing stage dapat dihi-tung

berurulan

dui

@OD)g. Dalam pexancangan

ukuranbakaerasi(BOD),

dan

BOD. ditentukan.

Junrlah stagp

dipilih

dengan

trial

and error maka slope yang

cocok

dapat

dicari.

Dengan harga slope

ini

volum, tiap

stage dapat dicari" Skema

bak

penggndap

II

(clarifier) dapat

dilihat

pada gambar

l.

Untuk

perancangan bak

clarifier

diperlukan data kecepatan sedimentasi versus

konsen-trasi. Data

tersebut dapat

diperoleh dari

data sedimentasi secara batch. Slurry

t

c

zl

tl

lt

t,

il

(4)

denpn

konsentrasi awal sama dengan konsentrasi feed dimasukkan tabunggelas

vertikal.

Tinggi bidang batas bagian bening

d"nga,

keruh pada waktu-waktu

ter-tentu

diarnati sehingga diperoleh data Z vs O.

Harp

kecepatan sedimentasi

(v)

tiap

saat

tertentu

dapat diperoleh dari slope

grafikZvsO.

@ODL

@oD)n-t

(BOD)

V=

-

dope

Konsentrasi yang sesuai dengan kecepatan tersebut dapat

dihitung

dengan

pena-m:nn:

C=

zoco

ov

+z

Dengpn cara tersebut grafik

V

vs C dapat dicari.

over

florr

D,0

dZ

do

F, CF

Clarificationt

zone

J

Thikening 1

zone

J

Under

flow

L,CU

Gambar

l.

Skema bak

penpndapll

(clarifier)

Luas thickener ditentukan dengan 2 cara perhitungan.

Cara

I

:

Kecepatan

linier

cairan ke atas pada

clarifikation

zone

lebih kecil

dari

kecepatan

sedimentasi

partikel pada

konsentrasi

sebesar

konsentrasi

feed.

F =

D+L

F.CF

=

D.O+L.Cu

C.

u

makaD

=

F(l-

C

)

u D

7-

V

atau

A

T-

D

.D

A=-mnv

Cara

II

:

Pada

tiap

ketinggian,

flux

partikel

harus sama dengan atau

lebih

besar dari

junrlah

Solid masuk dari feed. Dengan dasar tersebut maka diperoleh persamaan:

F.

CF

-

L,C

dimana

A

= luas yang dibutuhkan pada mssing-masing tempat

untuk

suatu harga

C

tertentu.

Untuk

menentukan harga

A

perlu di

cek dulu

harga'harga

A

yang sesuai dengan C

nya

dari C

=

CF sampai C

=

C,

kemudian

dipilih

harga

A

ter-besar.

Luas dengan cara

I

dan cara

II

dibandingkan, kemudian

dipilih

yutglebih

besar' Cara perancangan

di

atas

ditrapkan

pada

unit

pengolah dengan kapasitas besar. Karena

pilot

plan yang akan dibuat

lopasitasnya cukup

kecil

maka bak

Clarifier

dirancang

bekerja

secara

batch.

Endapan dibuang pada waktu-waktu

tertentu

dengur menggunakan pompa.

Volume

bak

Clarifier

harus bisa menam-pung endapan yang terkumpul selama periode penampungan.

(5)

Keterangan

r

1. Bak penampung

limbah

pengapuran; 2. Bak penampunglimbah

khrom; 3.

Bak

pengatur

debit;

4.

Bak pencampur;5. Bak pengBndap

I;6.

Bak aerasi; 7. Clarifier (pengendap

II);

8.

Sarinpn

pasir.

Perhitunpn

l.

Bak penampung lirnbah pengapuran. Dirancang

rorr*"r-Oif

rdengan

waktu

tinggal 2

x

24 jam, sehingga volume yang dibutuhkarr

;fu;x

48 jam

=

32401

Dpilih

ukuran bak

dengan panjangx lebar

x

tinlg

=

165

x

100

x

200 cm.

2.

Bak penarnpung limbah khrom.

Dirancang volume

bak

dengan

waktu

tinggal 2

x

24 jam, sehingga volume yang

dibutuh*

*#x

48 jam

=

1080

L Dipilih

ukuran

bak

dengan panjangx lebar

x

tingg =

100

x

60

x

200 cm.

3.

Bak pengendap

I.

Diketahui

debit aliran masuk

1,5

l/menit,

konsentrasi padatan masuk

6,509

B/1, konsentrasi

padatan

keluar 19,8

g,/1.

Dipilih luas

tampang

(ebu

x

tinggi) 75

x

80 cm, sehinbba U

=

,r^ffi*,

=

14,99cm/jam.

Dari

data sedimentasi secara batch didapat hubungan antaru

Z

dan

O(gra-fik l),

yang selanjutnya dapat dibuat

gafik

C vs

O(gafik

2).

Gralik I : Hubu^gsn aoraro wrktu dongB, tin0ga tidsg lEtar b6ixn keruh d.n bning ptda rrcobn sdma^ttri r6aa7a btrch'

Dari grafik (2) untuk

C

=

19,8

g/l

didapat harga

O =

l 3 janr, sehingga pan' jang

(L)

=

V.O =

195 cm.

Jadi ukuran bak panjang 200 cru, lebar 75 cm,

tiltggi

80 cru, volurne

untuk

endapan

30

Vo

dai

volume

terarlcang, sehingg3

volutne

total

1,56

m3

4. Bak aerasi.

Diketahui : debit aliran

masuk

I

limenit,

BOD masuk 500 mg/I, BOD

ke-luar

yang diinginkan 30 mg/I. Dari data batch hubungan pengurangan BOD dengpn

waktu

diperoleh harga k = 0,0958/jam

(grafik

3)'

Dengan

trial and error

diperoleh slope

F/VR

=

0,2089743

(grafik

4)'

Sehingga

Vp

tiaP stagP = 0'287116

m'

Ang|<a keamanan 30

%

sehinggtVp tiap stage = 0,3732 m3 Jumlah stage 8 buah.

5.

Clarifier.

Diketahui

:

debit

masuk = 0,06 m3/jant, Cp

=

I

gll, C under

flow

=

12

gfi'

Dari

data

sedimentasi diperoleh hubungan

Z

vs

O

($afik

5)

kernudian dibuat grafikhubungan V vs C

(grafik

5).

Dari grafik 6 diperoleh harga

V

sedimentasi = 0,017 5 crn/menit' Dianggap D = F maka

o*l= ,ffimt

= 5,7143

nt2

Dpilih

diameter bak

=

1,5 m, sehingga

A

= 7,0686

m'

Padatan tertampung dalam 2

x

24

iun=

Cp.F.O

=

0,06

n3lian'{1'2'24

Gra{ir3:lh,lrtnsan anlara wako donFn ln I BOD I

jam = 2880 g.

Volurne bagian keruh Tinggi bagian keruh

Grsfik { i Hubun(Fn .nta6 nilai BOO dsnsn kecomaliln ro6kti permbak n.

jffi"

=

24ot'

0.24

nr3

= 3.39 crn.

7ffi6fr2

(6)

tsnD^ tinEi tidmil

H.:"i3;.g."i:ino mai p.coLn rca. Gr'ril6 : Hu&^!n 'nt"' l6'o'rriti bdi.n koruh

6,

Saringan pasir.

Dirancang supaya cukup

untuk

menampungendapan dari pengendap

I

dan endapan dari clarifier selama

2x

24

jarn.

Dipilih

kapasitas

3,375mr

dibagi menjadi

tip

bagian dengpn maksud

supa-ya

bisa dipakai bergantian

yaitu

pengambilan padatan

bening

penpringpn padatan dan penampungan padatan.

SKEMA PROSES JALANNYA PENGOLAHAN AIR

Et* Spesifilcasi

alat

:

l.

Bakpenampunglimbatrpengapuran.

Tups

Dipilih

Bahan Kapasitas 1 Bak penampunglimbah Tugas

menampung

limbah

pengapuran sebelurn diolah. bak berbentuk empat peersegi panjang.

pasallgan batu bata. 3

mr

(1,5

x

l,o x

2,0).

Dipilih

Bahan Kapasitas

3.

Pompa kapur. Tugas

Dipilih

Bahan Kapasitas Head

Motor

khrom.

menampung limbah khrom sebelum diolah' bak berbentuk empat persegi panjang. pasangan batu bata.

1,65

mJ

(1,5

x

0,55

x

2,0).

mengalirkan buangan pengapuran dari bak Penam-pung kapur ke bak pengatur debit.

pompa sentrifugal

merk Fuji

electric

seri

Giant pump HSP 100 H.

besi baja.

30l/menit.

30 m.

Single phase,

2nV,

putaran 2700 FPM.

mengalirkan

buanpn

dui

bak penampung khrom ke bak pengatur debit.

pompa sentrifugal, merk

IWAKI

seri

MD

60 R. Fiber glass.

9,0 m.

motor induksi

3 phase,

22OV,putaran

2850/3430 rpm.

men gatur aliran

limbah khrom/limbah

pen gapuran dari bak penampung air khrom/limbah pengapuran ke

baktak

pencampur.

bak

berbentuk empat persegi panjang dibagi

men-jadi

2 ba$an. batu bata.

l,o5

m3

(1,2x

1,25x

oJ).

rilencampur

lirnbah

pengapuran dan lirnbah khrom bak berbentuk enrpat persegi panjang.

pasangan batu bata.

0,5x0,75x0,5

Pompa kfirom. Ttrtss

Dipilih

Bahan Head

Motor

5. Bak pengatur

debit

Tugas

Dipilih

Bahan Kapasitas Bak pencampur. Tugas

Dipilih

Bahan Kapasitas

(7)

7. Bak pengBndap. Tugps

Dpililt

Bahan Kapasitas Bak aerasi. Tugas

Dipilih

Bahan Kapasitas 9. Tekanan max

b.

Blower

IL

Tugas

Dpilih

Bahan Kapasitas Tekanan max

a.

Blower

I.

Tutss

Dpilih

Bahan Kapasitas Bak

clarifier.

Tugas

Dipilih

Bahan IGpasitas Pompa lumpur. Tugas

Dipilih

Bahan Kapasitas Head

Motor

nrengendapkan

Cr(OlI)3 yang terbentuk

karena

realsi

limbah khrorrr

dengan

lirnbah

penppuran. bak berbentuk empat perseg panjang

pasangan batu bata. 1,56

rnr

(2,0

x

0,75

x

0,8)

mengolah beningpn

dari bak

pengendap dengpn penarnbahan

lurnpur

aktif

dan

oksigen

udara. bak berbentuk empat persegi panjang

pasangan batu bata.

6akaensil

:

1,125

43

(2,0

x

0,75

x

0,75). bak aerasi

II

:

1,875

rnr

12,5

x

1,0

x

0,75).

memasukkan udara ke dalam bak aerasi.

vortex blower merk HITACHI

seri

VB.

002

S.

besi bqia.

l,l

mJ/menit.

. 650 mm air.

memasukkan udara ke dalam bak aerasi.

vortex

blourer

merk HITACHI

seri

VB.

0M5

E.

besi bqia. 1,7

mJ/menit,

1000 mm air.

memisahkan suspensi dad bak aerasi menjadi cair-an bening dcair-an suspensi

yanglebih

pekat.

bak

berbentuk silinder

dengan dasar

kerucut. batu bata

1,6 m3 (1,35

x

r,o).

mengalirkan

lumpur ke

saringan pasir/kembali ke bak aerasi.

pompa jenis gear pump, seri

KPK

20,

fiber

glass.

37

llmenit,

l0

m.

motor

induksi

I

phase, putaran 1.420 rprn. 10. I

l.

r2. Saringan pasir. Tugas

Dipilih

Bahan Kapasitas

lapisan

pasir :

mengeringkan

lumpur

dari bak clarifier.

bak berbentuk empat persegi panjang, clibagi

nren-jadi

3 bagian,

pasangan-batu bata.

3,375 mJ (2,0

x

(

J

x

0,75

)x

0,75 ). Krakal (diameter 3

-

4 cm) setebal 15 cm.

Krikil

(diameter

I

-

2 cm) setebal

l5

cm. Pasir (diameter 0,2 mm) setebal

l5

cm.

KESIMPULAN

DAN

SARAN

Kesirnpulan :

Team

Peneliti

Pencemaran

Industri

Kulit

telah

mampu membuat

prototip

ter-sebut yang dapat

dikembar,rgkan sesuai dengan skala

produksi komersiil

kulit

samak krom. Saran:

Perlu diadakan segera

uji

coba sebagai pelalsanaan tahap kedua guna mengetahui performance

dan

diadakannya penyempurnaan-penyempurnaan

jika

diperlukan.

(8)

L

I.

5.

DAFT^A.R PUSTAKA

Aloy,

N!"

A.

Foiachier,

B. Vullienrnnl,

Tannery and pailutiet4

Centre Technique du Culr, France.

Brownell and

Young

&ocass

Equipment

Desi4pr. trohn

Wiley and

Sons,

Inc.

I959.

Krisrramoorthy.

Tleatnvnt

utd

Dispg,d

of

rannerl, and sraugltter lrouse It&s/es.

cenrral

Leather

Researcrr

lnstitute, Adya,

Madras, Intlia,

i9?2.

IUetcalf

urct

Erj,J-v. hlosrerriorer Engineering

Ilspolol

Reuse.

Tata

Mc.

Crarv-Hill

Pubtishing Company

LTD

New

tblhi

I9g3.

Perry, J.H. Cheynical engineen

hand book

3 rd ed., Asian Students

ndifioil, [{c Grow-Hill

Book Cornpany,

lnc.,

1949.

Ra+.

M.N. and Datta,

AK.

Itlasrss TrcatmenL

oxtbrd

&

IBH

publishing

Co.,ltlew Delhi,

1979.

.. : , ,- D-_--- V..r:. L/-_-. )d Irr-^*L

PENELITIAN

PENGARUH PLASTICIZER DOP TERHADAP

SIFAT

FISIS SLAB KOMPON PVC

UNTUK

ACUAN SEPATU

Oleh : Kelompok Peneliti Proses Produksi Barang Plastik

r)

ABSTRACT

DOP

Plasticizer

is

a

chemical substance

which

its

function is

to

increase the

plasticity

of PVC compound slab.

By

adding DOP

plasticizer

can imporoves the

impact

resistance properties and decrease the hardness

of slab.

The

utilization

of

30 % DOP results the greatest impact resistance (5,1016 kg/cm), and the hardness 55 shore

A

of PVC

coumpund slab produced

by

this experiment.

PENDAHULUAN

latar

Belakang

Di

dalam

industri

persepatuan, pembuatan sepatu umumnya menggunakan acuan sepatu

dari

bahan

kayu

tertentu.

Akhir-akhir

ini

jenis

kayu yang

menle-nuhi

persyaratan

untuk

acuan sepatu semakin langka (hasil survey Team 4.

l/

Proy.BPPI( I 9

83-

19

84),

terutama

jenis kayu

yang rnen ghasilkan buah-buahan

yang

mempunyai

nilai

ekonomis seperti

kayu

duku, kayu

jeruk

dan lainJain. Sedangfran jenis

kayu

sonokeling, mahoni,dan akasia

untuk

mendapatkan mutu dan keawetan yang

baik

membutuhkan jangka tanam yang lama

(30-50

tahun).

Untuk

mengurangi kesulitan

industri

sepatu akan acuan sepatu

dari

kayu

dan

ketergantungan

akan

acuan

plastik dari luar

negeri, maka

perlu

dilakukan penelitian penggunaan bahan baku hasil.produksi dalam negeri seperti Poly

Vinyl

Chlorida

dengan menambahkan

ingredient DOP

dan

lainJain,

yang teknologi prosesingnya

tidak

jauh

berbeda dengan pembuatan barang-barang plastik yang telah diproduksi

di

dalam negeri.

Tujuan Penelitian

Mengetahui penggunaan plasticizer DOP yang optintal terhadap sifat fisis : Berat Jenis, Kekerasan dan Ketahanan Pukul slab kompon PVC

untuk

acuan

se-patu.

r) l.

lr.

Siti

Rochani,

2.

Dra.

Supraptiningsih,

3.

Sofyan

Karani,

B.Sc. 4.

llernudi

Surip,

B.Sc..

5. Sunarso

hs.,

6. Suyatini.

Gambar

Grafik  persamaan  (4)  dibuat melalui  'R titik  @ODn_1;  0)  dengan  slope

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung tapioka dan tepung gandum pada pembuatan kerupuk ikan teri nasi berpengaruh sangat nyata terhadap kadar

[r]

[r]

GSBI terbentuk dan lahir dalam semangat Gabungan Serikat Buruh Indonesia yang selanjutnya di singkat GSBI di.. sahkan pada tanggal 26 Mei 2015 dalam Kongres Nasional Ke III pada 23 -

“Bagaimana dengan anak kita?” ucap Betawol sambil terus mengusap matanya yang basah. “Anak kita tidak mungkin kubawa sebab dunianya berbeda denganku,” Dedari

penulis dapat menyelesaikan laporan akhir dengan judul “ Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Tekstil dan Garment Yang Terdaftar Di

Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet atau lebih khusu lagi teknologi informasikomputer.Era digital sering di

Penelitian ini menerapkan metode campuran (mix method). Instrumen yang digunakan berupa lembar soal menulis teks resensi cerpen, lembar observasi aktivitas dan angket. Hasil