• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI OLAHRAGAWAN FUTSAL TERHADAP BULETIN THE OFFICIAL PROGRAMME SEBAGAI SARANA PROMOSI THE DOME SUNDAY LEAGUE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI OLAHRAGAWAN FUTSAL TERHADAP BULETIN THE OFFICIAL PROGRAMME SEBAGAI SARANA PROMOSI THE DOME SUNDAY LEAGUE"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERSEPSI OLAHRAGAWAN FUTSAL TERHADAP BULETIN THE OFFICIAL PROGRAMME SEBAGAI SARANA PROMOSI THE DOME

SUNDAY LEAGUE

SKRIPSI

Oleh

DWI NARTIARASARI 0446031020

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

i

ABSTRAK

PERSEPSI OLAHRAGAWAN FUTSAL TERHADAP BULETIN THE OFFICIAL PROGRAMME SEBAGAI SARANA PROMOSI THE DOME

SUNDAY LEAGUE

DWI NARTIARASARI

Promosi suatu perusahaan memiliki keterkaitan dengan persepsi seseorang, sekelompok orang atau masyarakat. Karena persepsi masyarakat dalam memaknai suatu usaha yang dilakukan suatu perusahaan bisa membentuk citra, dan citra tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atau tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melaksanakan publikasi maupun promosinya

Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada persepsi olahragawan futsal terhadap; informasi, gambar mengenai event The Dome Sunday League, Layout dan warna Buletin The Official Programme” Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penentuan informan

purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan “Persepsi olahragawan futsal terhadap buletin The Official Programme sebagai sarana promosi The Dome Sunday League.”

Pada pembahasan penelitian ini, penulis mengaitkan teori sifat-sifat persepsi menurut Jalaluddin Rakhmad dengan tujuan promosi menurut Philip Kotler dengan batasan tertentu. Berdasarkan analisis penulis, hasil dari penelitian

“Persepsi olahragawan futsal terhadap buletin The Official Programme

sebagai sarana promosi The Dome Sunday League adalah persepsi negatif. Olahragawan futsal cukup memahami tujuan promosi oleh karena itu mereka memberikan persepsi secara gamblang, serta kritik dan saran yang cukup kritis namun bersifat membangun dan bisa dijadikan bahan evaluasi untuk buletin

(3)

ii

ABSTRACT

PERCEPTION OF FUTSAL ATHLETES TOWARD BULLETIN THE OFFICIAL PROGRAMME AS A PROMOTION MEDIA OF THE DOME SUNDAY LEAGUE

DWI NARTIARASARI

Promotion of a company related to the perception of individual, group or community. Because the public perception of understanding of an effort to establish a company image, and image can be used as benchmark to evaluate success or a firm in carrying out publicity and promotion.

In this study the author focuses on the perception of futsal athletes; information, pictures about the events of The Dome Sunday League, layout and colors Bulletin The Official Programme. This study uses qualitative research method to the determination of purposive sampling of informants. This study aims to determine and describe futsal athletes perception of the bulletin The Official Programme as a means of promotion of The Dome Sunday League.

(4)
(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dhanik Sulistyarini, S.Sos, M.Comm & Media.St

Sekretaris : Fri Rejeki Noviera, S.Kom, M.Si

Penguji : Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si NIP. 195801091986031002

(6)

Judul : Persepsi Olahragawan Futsal Terhadap Buletin The Official Programme Sebagai Sarana Promosi The Dome Sunday League

Nama Mahasiswa : Dwi Nartiarasari

NPM : 0446031020

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyetujui 1. Komisi pembimbing

Dhanik Sulistyarini, S.Sos, M.Comm&Media.St Fri Rejeki Noviera, S.Kom,M.Si NIP. 197604222000122001 NIP.197211172006042001

2. Ketua Jurusan Komunikasi

Drs. Sarwono, M.Si

(7)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dwi Nartiarasari dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 04 Juli 1986, merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara, buah hati pasangan Bapak Sunaryo dan Ibu Mutirah.

Pendidikan formal yang penulis tempuh adalah Taman Kanak-Kanak Budi Bhakti Persit Bandar Lampung, lulus pada tahun 1991. Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung, lulus pada tahun 1998, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2001, Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2004. Program Diploma 1 Bahasa Inggris pada Lembaga Bahasa Inggris LIA Bandar Lampung, lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2004 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

(8)

iv

MOTTO

Think like a queen. Queen never afraid to fail. Failure is

stepping stone to greatness

.

Oprah Wifrey

“When planning for a year, plant corn. When planning for a

decacde, plant trees. When planning for life, educate people.

-Chinese Proverb

Never give up, never underestimate yourself. Keep struggle,

keep fight, keep focus on your goals. No matter what the

situation, you are the driver of your life, bring it on, raise up,

increase quality of your life and success will always follow

you”.

-Dwi Nartiarasari

It’s never too late. Never too late to start over, never too late

(9)

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Mama dan Papa yang sangat saya cintai

Yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, doa, bimbingan serta

kekuatan kepadaku

“Ma, Pa.. I promise I’ll make you happy and proud of me. A million thanks for

everything you do the best for me, for all the good things you teach me. For the

greatest precious love you share me everyday in every single breathe. And for

rembembering me to be Grateful of gift and bless from Allah SWT.”

Saudara-saudara kandungku

(Mba Dhani, Yudha, Sifa, Haeckal, Rizqika dan Ilham)

Kalian adalah motivasi besar dalam setiap langkah menuju suksesku

Terimakasih untuk semua doa, kasih sayang

dan supportnya selama ini

(10)

vi SAN WACANA

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, karena hanya dengan izin dan kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Persepsi Olahragawan Futsal Terhadap Buletin The Official Programme Sebagai Sarana Promosi The Dome Sunday League. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Sarwoko, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos,M.Comm&Media.St selaku Pembimbing Utama, atas segala bimbingan, masukan dan saran yang sangat membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(11)

vii

5. Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si, selaku Dosen Penguji atas, saran dan masukan yang telah diberikan dalam penyusunan dan perbaikan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen FISIP umumnya dan Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung khususnya atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

7. Bapak Hendri Mukri, selaku Manager The Dome Sport Arena atas izinnya kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Tim Futsal Belut FC, selaku informan yang sudah sangat membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

9. Tante-tante ku tersayang (Teh Komaria, Teh Titi, Tante Indah, Tante Nadya, Idofi) dan Paman-pamanku (Om Gio, Om Mantho, Pakde Didi, Pakde Madji). 10.Sahabat-sahabat terdekatku di Fallia, Diny, Aci, Shelfy, Cummi, Monsay, Aa’

Angga, Abayu, Iie, Cedora, Mba Wulan, Kak Fiko, Bang Adit, Mas Carlo, Mas Arif, yang tidak pernah bosan mengingatkan dan memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman-teman Jurusan Komunikasi Non Reguler FISIP Universitas Lampung khususnya teman-teman seperjuangan: Evan, Indra, Ades, Adit, Ozy, Yokhi, Irfan, Amy, Yolanda Eka, Iman, dan teman-teman lain serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Maret 2011 Penulis

(12)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

The Dome Sports Arena merupakan gelanggang futsal yang pertama didirikan di Provinsi Lampung, yakni pada awal bulan Februari 2008. Didirikannya The Dome Sports Arena ini menanggapai keiginan masyarakat yang haus akan bermain futsal dan minimnya lapangan yang memenuhi syarat untuk berolah raga futsal.

The Dome Sport Arena berlokasi di Jl. Pulau Morotai no. 53 Jagabaya III, Sukabumi Bandar Lampung. The Dome Sports Arena di bangun dengan mengedepankan konsep performance yang stylish, modern, entertainment dan dibangun semenarik mungkin sehingga para pengunjung merasa tidak seperti memasuki gelanggang olah raga tetapi merasa memasuki sebuah bangunan yang diperuntukkan untuk hiburan keluarga.

(13)

udara terasa nyaman, tidak panas dan pencahayaan yang cukup sehingga membuat para pemain merasa betah dan tidak gerah dalam bermain futsal. Visi dan misi The Dome Sport Arena adalah menjadi pelopor dan sarana olahraga futsal yang modern dan eksklusif di Lampung. Sebagai wadah silaturahmi bagi para olahragawan futsal, menciptakan prestasi olahraga, melahirkan bibit-bibit olahragawan futsal daerah yang handal dan profesional serta mengembangkan kemajuan daerah Lampung di bidang olahraga.

B. The Dome Sunday League 2009

The Dome Sunday League adalah agenda event kompetisi futsal yang diselenggarakan setiap tahun oleh The Dome Sport Arena. Event Sunday League

berlangsung selama enam bulan, dengan jadwal kompetisi hanya pada hari Minggu.

Kompetisi tersebut bertemakan “Make a better community through the sport”. Tujuannya adalah untuk menciptakan komunitas futsal profesional, sekaligus membentuk citra dalam mempertahankan eksistensi The Dome Sport Arena

sebagai gelanggang olahraga futsal pertama di kota Bandar Lampung (Mukri,2009).

(14)

Bank, Bank Panin, Bank BNI ,Bank ekonomi dan PT. Pelabuhan Indonesia sebagai sponsor yang memberikan hadiah-hadiah berikut ini:

 Juara I (Champions), tabungan dari Bank Eka Rp. 20.000.00 + medali.

 Juara II , tabungan dari The Dome Sport Arena Rp. 15.000.000 + medali  Juara III, tabungan dari Bank Panin dan The Dome Sport Arena Rp.

10.000.00 + medali

 Juara IV, uang tunai dari PT.PELINDO Rp. 5.000.000

Golden Boots, tabungan dari Rabo Bank Rp. 1.500.000

 Penjaga gawang terbaik, tabungan dari Rabo Bank Rp. 1.500.000

 Pendukung tim terbaik, 1 (satu) set home theather

 Pemain terfavorit via sms, tabungan dari Rabo Bank Rp.1.500.000

(15)

C. Struktur Organisasi

Sebagai perusahaan swasta yang profesional, The Dome Sport Arena juga mempunyai struktur organisasi managemen. Adapun bagan struktur organisasi dan penjelasan tugas dan tanggung jawab divisi-divisinya adalah sebagai berikut:

Struktur Organisasi The Dome Sport Arena

Bagan 2.

Presiden Direktur

(Rommy Pramono)

Manager

(Hendra Mukri)

General Affair

(JB. Geovanni)

Marketing Public Relation

(Hendra Mukri)

Accounting

(Angga Permana)

HRD

(Lenny Tobing)

(16)

Sumber: The Dome Sport Arena, 2010

1. Presiden Direktur (pemilik perusahaan), mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut:

a. Mengeluarkan aturan dan kebijakaan perusahaan.

b. Memantau dan mengawasi sistem kerja perusahaan dan kinerja karyawan. c. Menjamin kesejahteraan karyawan

2. Manager (pengelola perusahaan) mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengkoordinir seluruh aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh seluruh karyawan.

b. Menjalankan kebijakan umum perusahaan, pembinaan, pengarahan serta meningkatkan mutu perusahaan dan karyawan.

c. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan utama/ presiden direktur.

3. General Affair (bagian umum) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyiapkan perbekalan dan inventarisasi kebutuhan sesuai dengan anggaran. b. Membeli barang-barang investatasi dan menghitung biaya penyusutan. c. Mengelola dan menjaga aset-aset perusahaan.

(17)

4. Accounting (bagian keuangan) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengajukan rancangan anggaran belanja perusahaan. b. Mengelola keuangan perusahaan.

c. Mengurus pembayaran atau pembiayaan perusahaan serta mengurangi resiko atas pembiayaan yang diberikan.

d. Memberikan gaji karyawan.

5. HRD (Human Resource Departement) atau bagian sumber daya manusia, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan bagi karyawan.

b. Memberikan pertimbangan dalam hal kenaikan gaji dan pengkat karyawan. c. Membuat daftar hadir karyawan, surat izin dan surat tugas.

d. Membuat daftar gaji, kartu identitas dan jaminan sosial bagi karyawan.

6. Marketing Public Relation ( pemasaran dan kehumasan) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyusun strategi promosi perusahaan.

b. Melakukan publikasi media cetak dan elektronik.

(18)

d. Menciptakan berita dan membangun image atau citra. e. Menarik konsumen sebanyak-banyaknya.

(19)

viii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN DEPAN

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

SANWACANA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

I. Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

II. Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Tentang Persepsi ... 9

(20)

ix

2. Syarat-syarat Persepsi ... 11

3. Proses Terjadinya Persepsi ... 12

4. Sifat-sifat Persepsi ... 12

B. Tinjauan Tentang Olahragawan Futsal 1. Pengertian Olahragawan ... 14

2. Pengertian Futsal ... 17

C. Tinjauan Promosi 1. Pengertian Promosi ... 17

D. Pengertian Public Relations ... 22

E. Hubungan Persepsi Dengan Promosi ... 27

F. Tinjauan Tentang Event ... 27

G. BuletinSebagai Media Promosi ... 28

H. Kerangka Pikir ... 30

III. Metode Penelitian A.Tipe Penelitian ... 32

B. Lokasi Penelitian ... 33

C. Fokus Penelitian ... 33

a. Persepsi olahragawan futsal terhadap isi pesan mengenai informasi event The Dome Sunday League pada buletin The Official Programme... ... 34

(21)

x

The Official Programme... ... 34

c. Persepsi olahragawan futal terhadap layout buletin The Official Programme... ... 34

d. Persepsi olahragawan futsal terhadap warna buletin The Official Programme... ... 34

D. Informan ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data……… . 36

1. Dokumentasi………. 36

2. Wawancara ... . 36

3. Observasi ... 36

F. Teknik Analisis Data ... 37

G. Reduksi Data ... 37

H. Display Data ( Penyajian Data ) ... 37

I. Verifikasi Data ( Menarik Kesimpulan ) ... 38

IV. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A. Gambaran The Dome Sport Arena ... 39

B. The Dome Sunday League 2009……… 40

C. Struktur Organisasi The Dome Sport Arena………. 42

(22)

xi

2. Profil Informan ( Tim Belut FC ). ... 46 3. Hasil Wawancara... ... 48

a. Persepsi olahragawan futsal terhadap isi pesan mengenai informasi event The Dome Sunday League pada buletin

The Official Programme... ... 48 b. Persepsi olahragawan futsal terhadap gambar atau foto

seputar event The Dome Sunday League pada buletin

The official Programme... ... 52 c. Persepsi olahragawan futsal terhadap layout buletin

The Official Programme... ... 54 d. Persepsi olahrgawan futsal terhadap warna buletin

The Official Programme... ... 55 B. Analisis Data ... 56 C. Pembahasan... ... 61

VI. Kesimpulan dan Saran

(23)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan di dunia bisnis dewasa ini semakin ketat dan meningkat, setiap perusahaan seakan berlomba-lomba untuk menarik perhatian masyarakat dengan berbagai cara. Untuk menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan seefektif mungkin. Setiap strategi dilengkapi dengan alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan. Alat-alat tersebut biasa disebut sebagai bauran pemasaran. Mc Charty, mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yang luas yang disebut “Empat P” dalam pemasaran yaitu

produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan promosi

(promotion). Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, oleh karena itu setiap perusahaan tentu mempunyai suatu strategi promosi untuk mencapai tujuannya (Kotler, 2000:127).

(24)

mendorong konsumen untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang dipromosikan (Tunggal, 1995:130).

Penunjang keberhasilan dalam berpromosi, pihak manajemen perusahaan bisa mengunakan fungsi public relations, karena peran public relations merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Ralph Currier dan Allan C. Filley berpendapat bahwa, public relations dikatakan berfungsi apabila public relations

tersebut telah menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dapat dibedakan dari kegiatan lainnya.

Menurut Englewood Clifffs , Public relations merupakan fungsi manajemen yang menilai baik sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya (Ruslan, 1995:12).

Terkait dengan strategi promosi, perlu dipahami bauran Pencils yang merupakan komponen utama peranan public relations menurut pendapat Philip Kotler dan Thomas L. Haris, adalah sebagai berikut:

a. Publication (publikasi dan publisity) b. Event (penyusunan program acara) c. News (menciptakan berita)

(25)

e. Inform / image (memberitahukan atau meraih citra) f. Lobbying and negotiation (pendekatan dan bernegoisasi) g. Social responsibility (berperan serta dalam aktifitas sosial)

Menurut Cutlip-Center-Broom, praktisi humas atau public relation profesional dalam melaksanakan programnya harus terdiri dari empat langkah kegiatan, keempat langkah itu adalah sebagai berikut:

a. Menentukan masalah (defining the problem)

b. Perencanaan dan penyusunan program (planning and programming)

c. Melakukan tindakan dan berkomunikasi (taking action and communicating)

d. Evaluasi program (evaluating programme)

Konsep Public Relations bertujuan menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan atau produknya (Ruslan,1995:12).

(26)

Berdasarkan penjelasan diatas di atas dapat disimpulkan bahwa, strategi promosi suatu perusahaan dalam bauran komponen public relations memiliki keterkaitan dengan persepsi seseorang, sekelompok orang atau masyarakat. Karena persepsi masyarakat dalam memaknai suatu usaha yang dilakukan suatu perusahaan bisa membentuk citra, dan citra tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atau tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melaksanakan publikasi maupun promosinya.

Promosi dan publikasi juga dilakukan oleh The Dome Sport Arena sebagai salah satu perusahaan yang tergolong baru di kota Bandar Lampung. The Dome Sport Arena adalah gelanggang olahraga futsal yang pertama kali didirikan di provinsi Lampung, yakni pada awal bulan Februari 2008. Futsal adalah olahraga sepak bola dalam ruangan yang saat ini sangat populer diberbagai kalangan di masyarakat.

(27)

Berdasarkan wawancara informal pada saat pra-riset pada tanggal 20 Oktober 2009, Manager The Dome Sport Arena, Bapak Hendra Mukri mengatakan, pesatnya perkembangan olahraga futsal di Bandar Lampung, ditandai dengan banyaknya tim-tim futsal dari berbagai kalangan (pelajar, mahasiswa dan eksekutif) baik yang hanya pehobi futsal maupun pemain profesional yang sering berlatih di The Dome Sport Arena. Melihat animo besar tersebut, The Dome Sport Arena berinisiatif untuk lebih menggalakkan olahraga futsal dengan menciptakan suatu kompetisi futsal bergengsi secara rutin.

Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui beberapa startegi promosi yang dilakukan oleh The Dome Sport Arena, antara lain dengan periklanan (advertising), sponshorship, publikasi (publicity), dan hubungan masyarakat (public relation). Salah satu bentuk strategi promosi yang dilakukan The Dome Sport Arena adalah dengan mengadakan eventThe Dome Sunday League ”.The Dome Sunday League merupakan agenda event kompetisi futsal yang diselenggarakan oleh The Dome Sport Arena setiap tahun, berlangsung selama enam bulan (Juni sampai Desember). Jadwal kompetisinya dilaksanakan pada setiap hari Minggu.

The Dome Sunday League ini diselenggarakan pertama kali pada tanggal 6 Juli 2008 diikuti oleh 22 tim-tim futsal dengan sponsor utama PT. Telkomsel. Kompetisi futsal tesebut bertemakan “Make a better community through the

(28)

sekaligus untuk membentuk citra dalam mempertahankan eksistensi The Dome Sport Arena sebagai gelanggang olahraga futsal pertama di kota Bandar Lampung.

The Dome Sunday League 2009 diselenggarakan pada tanggal 7 Juni – 6 Desember. Kompetisi tersebut diikuti oleh 32 tim futsal. Pada pelaksanaannya kali ini The Dome Sport Arena menggandeng beberapa perusahaan seperti; Rabo Bank, Bank Panin, Bank BNI, Bank Ekonomi dan PT. Pelabuhan Indonesia sebagai sponsor event. Untuk mempublikasikan event tersebut, The Dome Sport Arena mengeluarkan buletinperusahaan.

Buletin The Official Programme adalah media publikasi dalam bentuk tabloid yang diterbitkan oleh The Dome Sport Arena, setiap setahun sekali pada bulan Juni, menjelang event Sunday League. Buletin tersebut berisi tentang event Sunday League yang ditujukan untuk para olahragawan futsal.

(29)

sesuai standar nasional The Dome Sport Arena mampu mendoronng minat masyarakat untuk bermain futsal di tempat tersebut.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti bermaksud memfokuskan penelitian tentang promosi The Dome Sport Arena hanya pada “Persepsi olahragawan futsal terhadap buletin The Official Programme sebagai sarana promosi The Dome Sunday League”.

(30)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana persepsi olahragawan

futsal terhadap buletin The Official Programme sebagai sarana promosi The Dome Sunday League.”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi olahragawan futsal terhadap buletin The Official Programme sebagai sarana promosi The Dome Sunday League.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini yaitu: 1. Secara teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang berhubungan dengan persepsi dan promosi.

2. Secara praktis

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Persepsi 1. Pengertian Persepsi

Rakhmat (2001:51) berpendapat mengenai persepsi sebagai berikut : “Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi. Menafsirkan makna inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.”

Menurut Mar’at (1984:22), persepsi merupakan proses pengamatan seseorang

yang berasal dari komponen kognisi. Persepsi itu dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya. Manusia mengamati suatu objek psikologis dengan kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh nilai dari kepribadiannya. Sedangkan objek psikologis ini dapat berupa kejadian, ide atau situasi tertentu. Faktor pengalaman, proses belajar atau sosialisasi membentuk stuktur terhadap apa yang dilihat. Sedangkan pengetahuan dan cakrawalanya memberikan arti terhadap objek psikologis tersebut.

(32)

kepercayaan, nilai dan pengharapan yang digunakan untuk memaknai objek (Mulyana, 2000:167).

Horovitz berpendapat, persepsi ialah suatu proses pemahaman dari dalam diri seseorang terhadap suatu objek, baik itu berwujud maupun tidak berwujud. Persepsi mencakup penilaian seseorang terhadap objek, dimana penilaian tersebut berbeda antara satu dengan yang lain. Persepsi penting dalam kehidupan, karena dengan persepsi seseorang memulai hubungan interaksi dengan pihak lain (Rakhmat,2001:4)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu pandangan atau tanggapan individu terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar atau sosialisasi, pengetahuan dan cakrawala individu tentang objek tersebut.

Persepsi seseorang dengan orang lain belum tentu sama. Perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh Sarlito Wirawan Sarwono (1983:20) sebagai berikut :

a. Perhatian, biasanya seseorang tidak menagkap seluruh rangsangan yang ada disekitarnya sekaligus tetapi akan memfokuskan perhatiannya terhadap satu atau dua objek saja.

b. Set, adalah harapan seseorang akan rangsangan yang timbul.

c. Kebutuhan, kebutuhan akan sesuatu yang akan mempengaruhi diri seseorang berakibat akan mempengaruhi persepsi orang tersebut.

(33)

e. Ciri Kepribadian, misalnya A dan B bekerja di suatu perusahaan yang sama. seorang yang penakut, akan memandang atasannya sebagai tokoh yang menakutkan. Sedangkan B seorang yang penuh percaya diri menganggap atansannya sebagai orang yang dapat diajak bergaul seperti orang biasa lainnya.

f. Gangguan kejiwaan, dapat menimbulkan kesalahan yang biasa disebut halusinasi.

2. Syarat-syarat Persepsi

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengadakan persepsi, yakni a. Adanya objek yang dipersepsi, objek yang menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera (receptor). Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (receptor) dapat datang langsung dari dalam mengenai alat syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai

receptor.

b. Alat indera (receptor), yaitu alat untuk menerima stimulus, di samping itu harus ada pula saraf sensoris dan saraf motoris sebagai alat untuk merespon.

c. Perhatian sangat diperlukan, karena perhatian merupakan langkah awal untuk melakukan persepsi. Tanpa adanya perhatian tidak akan terjadi tanggapan.

(34)

2. Proses Terjadinya Persepsi

Setiap individu dalam melakukan suatu persepsi akan melalui proses tahapan-tahapan tertentu. Menurut Jalaluddin Rakhmat (1995:12) proses terjadinya persepsi adalah sebagai berikut :

Objek yang menyentuh alat indera sehingga menimbulkan stimuli, oleh alat indera penerima atau alat indera stimuli akan diproses sehingga individu dapat memahami dan menafsirkan pesan atau objek yang telah diterimanya, maka pada tahap inilah persepsi terjadi.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya persepsi didahului oleh adanya objek yang diterimanya oleh alat indera kemudian diproyeksikan ke otak sehingga individu dapat menyadari dan memahami apa yang telah diterimanya. Dengan kata lain, proses terjadinya persepsi mencakup stimulus (input) oleh alat indera. Pengorganisasian, dan penafsiran stimulus yang telah terorganisir dengan cara yang dapat dipengaruhi dan membentuk sikap.

3. Sifat-sifat Persepsi

(35)

a. Persepsi adalah pengalaman

Untuk mengartikan bahwa makna dari seseorang, objek atau peristiwa harus memili basis dalam melakukan interpretasi yang biasanya ditentukan pada pengalaman masa lalu dengan orang atau peristiwa tersebut.

b. Persepsi adalah selektif

Ketika memprespsikan sesuatu biasanya hanya memperhatikan bagian-nagian tetentu berdasarkan sikap, nilai dan keyakinan yang ada dalam diri individu yang bersangkutan dan mengabaikan karakteristik yang tidak relevan atau berlainan dengan nilai dan keyakinan tersebut.

c. Persepsi adalah Penyimpulan

Proses psikologis dari persepsi mencakup penarikan kesimpulan melalui proses induksi secara logis. Interpretasi yang dihasilkan melalui persepsi pada dasarnya ada penyimpulan atas informasi yang tidak lengkap. Dengan kata lain mempresepsikan makna adalah melompat pada suatu kesimpulan yang tidak sepenuhnya didasarkan atas data yang ditangkap oleh alat indera.

d. Persepsi bersifat tidak akurat

(36)

e. Persepsi adalah evaluatif

Persepsi tidak pernah bersifat objektif, karena dalam proses menginterpretasikan makna berdasarkan pengalaman dan merepleksikan sikap, nilai dan keyakinan pribadi sehingga dalam mempresepsikan suatu objek perlu dilihat baik atau buruknya. Adalah sangat langka jika dapat mempresepsikan sesuatu sepenuhnya netral (Rakhmat, 1994:14)

B. Tinjauan Tentang Olahragawan Futsal 1. Pengertian Olahragawan

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, penerbit Gitamedia Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan gerak badan agar sehat. Sedang menurut para pakar olahraga, adalah sebuah aktivitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani dan sejahtera rohani) manusia itu sendiri.

Dalam aktivitas olahraga tentu ada aspek positif dan negatifnya. Aspek positifnya, yaitu a) Mampu menggerakkan aktivitas sosial, ekonomi, dan politik: adanya interaksi antar manusia (individu dan kelompok), adanya kegiatan jasa, adanya penyerapan tenaga kerja. b) Mampu mengangkat harga diri pelaku olahraga/atlet/pelatih/pembina/daerah dan mengangkat martabat bangsa di dunia internasional.

(37)

menggunakan segala cara dalam upaya memenangkan pertandingan/perlombaan, misalnya tidak fair play, tidak disiplin, memanipulasi, melanggar ketentuan (peraturan pertandingan/perlombaan), dan pemakaian doping.

Olahraga adalah sebuah kata dalam bahasa inggris “Sport” yang berarti olahraga. Sedangkan “Sportif” yang merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata “Sportivitas” yang sebagai kata benda mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti suatu pertandingan atau perlombaan olahraga.

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980), Olahraga

yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

(38)

perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Untuk penjelasan, pengertian olahraga menurut Edward (2003), olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Sedangkan olahragawan adalah seseorang atau kelompok (grup) orang-orang yang melakukan aktivitas atau kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi.

2. Pengertian Futsal

Kata futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam

Ruangan”. Istilah futsal adalah istilah internasionalnya. Menurut FIFA,

(39)

Pertama Futsal ini diperkenalkan oleh Juan Carlos Ceriani, seorang pelatih sepak bola asal Argentina.

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan (Mukri, 2009: 1).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian olahragawan futsal adalah seseorang atau kelompok orang-orang yang berolahraga futsal untuk mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah dalam bentuk permainan, pertandingan dan prestasi.

C. Tinjauan Tentang Promosi

1. Pengertian Promosi

(40)

usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Komponen-komponen pokok marketing mix, yaitu:

a. Product (Produk).

Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan pada pasar sasaran.

b. Price (Harga).

Merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk tersebut.

c. Place (Tempat).

Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. d. Promotion (Promosi).

Merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkombinasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya.

(41)

Suatu kegiatan promosi yang terdiri dari lima variabel bauran promosi yang meliputi variabel periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations) dan publisitas (publicity), penjualan pribadi (personal selling), dan pemasaran (direct marketing), jika dilaksanakan secara efektif dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan itu.

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkanluaskan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:218).

Adapun tujuan promosi menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut: a. Penyampaian

Salah satu tujuan penting dari promosi adalah menyampaikan pesan pada sejumlah calon pembeli yang dituju atau ditargetkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya penampakan, antara lain: 1) Menentukan calon konsumen yang dituju

2) Menentukan jumlah konsumen

(42)

b. Perhatian

Promosi harus dapat menarik perhatian konsumen atau calon konsumen. Cara yang dapat menarik perhatian calon konsumen misalnya memberi sponsor untuk acara tertentu. Penggunaan orang yang sudah populer dalam masyarakat dalam reklamenya menonjolkan apayang lebih menjadi keistimewaan produknya yang tidak terdapat pada produk lain, dan sebagainya.

c. Pemahaman

Tujuan promosi lainnya ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli meninterpretasaikan pesan yang sampai kepadanya. Calon pembeli sering kali tidak dapat memahami promosi yang tidak direncanakan dengan baik atau tidak menarik. Kadang-kadang perubahan dari media yang digunakan dapat menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas sehingga dalam merubah penggunaan media kita juga harus melihat apakah perlu diadakan perubahan pesan.

Dengan demikian perusahaan harus yakin bahwa pesan yang disampaikan melalui media itu jelas dan dapat menarik perhatian calon konsumen.

d. Perubahan sikap

(43)

menyesuaikan promosinya dengan produk yang dihasilkan untuk dapat merubah sikap calon konsumen yang ditujunya.

e. Tindakan

Sesuai tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon konsumen yang ditujunya karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan pengertian promosi merupakan suatu kegiatan atau untuk mempromosikan suatu perusahaan atau produk atau jasa dengan tujuan menarik simpati khalayak dan meningkatkan citra. Promosi yang pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk merubah sikap, pendapat atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga menimbulkan efek yang diharapkan.

(44)

D. Pengertian Public Relations

Konsep Public Relations bertujuan menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung atau tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan atau produknya (Ruslan, 1995:12).

Cutlip-Center-Broom mendefinisikan humas/public relations sebagai usaha terencana untuk mempengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang bertanggungjawab, didasarkan atas komuniksi dua arah yang saling memuaskan (Morrison, 2006:7).

Menurut Dominick, humas/public relations merupakan fungsi manajemen. Humas/public relations membantu manajemen dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Humas juga harus secara rutin memberikan saran kepada manajemen. Humas harus memiliki kegiatan yang terencana dengan baik. Bagian humas harus mampu mengorganisir dan mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan tertentu (Morrison, 2006:8).

Ralph Currier dan Allan C. Filley berpendapat bahwa, public relations

(45)

seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya (Ruslan, 1995:12).

Terkait dengan strategi promosi, perlu dipahami bauran Pencils yang merupakan korelasi komponen utama peranan public relations menurut Thomas L. Haris, adalah sebagai berikut:

a. Publication (publikasi dan publisitas).

Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Setelah itu menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara luas dari masyarakat.

Dalam hal ini tugas PRO (public relation officer) adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalu kerjasama dengan baik dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan menguntungkan citra perusahaan atau organisasi yang diwakilinya.

b. Event (penyusunan program acara)

(46)

(menciptakan berita). Berupaya menciptakan berita semenarik mungkin melalui press release, news letter, bulletine dan lain-lain.

c. Community involvement (kepedulian pada komunitas)

Tugas seorang PRO (public relations officer) adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations) dengan pihak organisasi atau perusahaan yang diwakilinya.

d. Inform / image (memberitahukan atau meraih citra)

Fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses “nothing” (bukan sesuatu)

diupayakan menjadi “something” (sesuatu). Dari kata tidak tahu menjadi

tahu, setelah itu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu yaitu berupa citra.

e. Lobbying and negotiation (pendekatan dan bernegoisasi)

(47)

f. Social responsibility (berperan serta dalam aktifitas sosial)

Aspek ini cukup penting untuk dijalankan dengan tujuan mencari simpati atau empati dari khalayak (Ruslan, 1995:13-14).

Menurut Cutlip-Center-Broom, praktisi humas atau public relation

profesional dalam melaksanakan programnya harus terdiri dari empat langkah kegiatan atau pemecahan masalah, yakni:

a. Menentukan masalah (defining the problem)

Langkah pertama ini meliputi kegiatan untuk meneliti dan mengawasi pengetahuan, pendapat, sikap dan tingkah laku khalayak yaitu pihak-pihak yang berkepentingan atau terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan perusahaan atau organisasi. Pada intinya, langkah pertama ini merupakan kegiatan intelijen untuk mengumpulkan informasi atau data yang menjadi dasar berpijak praktisi humas guna mengambil langkah selanjutnya.dalam kegiatan penentuan masalah ini praktisi humas harus menjawab pertanyaan “Apa yang terjadi saat ini?”

b. Perencanaan dan penyusunan program (planning and programming)

Masalah yang telah ditentukan pada langkah pertama digunakan untuk menyusun program, tujuan, dan strategi komunikasi. Langkah kedua mencakup tindakan untuk memasukkan temuan yang diperoleh pada langkah pertama kedalam kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini merupakan proses untuk menjawab pertanyaan: “Berdasarkan

(48)

c. Melakukan tindakan dan berkomunikasi (taking action and communicating)

Langkah ketiga mencakup kegiatan melaksanakan tindakan dan melakukan komunikasi yang sejak awal dirancang untuk mencapai suatau tujuan tertentu. Pertanyaan yang harus diajukan pada tahap ini adalah :”Siapa yang harus melakukan dan mengatakannya, kapan, dimana dan bagaimana caranya?”

d. Evaluasi program (evaluating programme)

Langkah terakhir ini mencakup penilaian atau evaluasi atau persiapan, pelaksanaan dari hasil-hasil program. Program dapat dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan: “Bagaimana kita telah

melakukannya?” Penyesuaian dan perbaikan terhadap tindakan atau

komunikasi yang telah dilaksanakan dapat dilakukan berdasarkan umpan balik yang diterima.

Dalam prakteknya keempat langkah tersebut tidak selalu dapat dikotak-kotakkan atau dipisahkan secara tegas karena proses pemecahan masalah humas berlangsung secara terus-menerus dan berputar (cyclical). Dan karena keempat langkah tersebut bersifat berputar maka dapat terjadi tumpang tindih

(49)

E. Hubungan Persepsi Dengan Promosi

Promosi yang pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk merubah sikap, pendapat atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga menimbulkan efek yang diharapkan (Tunggal, 1995:130).

Sedangkan persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita dan persepsi juga merupakan suatu proses kognitif psikologis dalam diri manusia yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan yang digunakan untuk memaknai objek (Mulyana, 2001:167)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, promosi suatu perusahaan memiliki keterkaitan dengan persepsi seseorang, sekelompok orang atau masyarakat. Karena persepsi masyarakat dalam memaknai suatu usaha yang dilakukan suatu perusahaan bisa membentuk citra, dan citra tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atau tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melaksanakan publikasi maupun promosinya (Ruslan, 1995:13).

F. Tinjauan Tentang Event

(50)

sifatnya untuk mempengaruhi opini publik. Beberapa jenis event sebagai suatu kegiatan promosi dan publikasi antara lain:

a. Callender event, yaitu kegiatan yang rutin dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun . Misalnya, pesta hari ulang tahun perusahaan, perayaan hari raya Natal dan Idul fitri, perlombaan menyambut hari kemerdekaan dan sebagainya.

b. Special event, yaitu ajang acara yang sifatnya khusus yang dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja public relations. Misalnya, pembukaan kantor cabang baru.

c. Moment event, yaiu event atau acara yang lebih bersifat momentum atau lebih khusus lagi. Misalnya menyambut pesta perak atau pesta emas suatu perusahaan (Ruslan, 1995:18).

G.Buletin Sebagai Media Promosi

Media promosi adalah sarana atau alat untuk mengkomunikasikan, meyakinkan, dan mengarahkan produk atau jasa atau image perusahaan kepada khalayak. Media promosi tersebut bisa berupa media cetak (koran, majalah, buletin, famlet, brosur, spanduk, reklame) dan media elektronik (iklan radio dan televisi).

(51)

pemerintah, badan sosial, organisasi profesi maupun lembaga pendidikan yang diberi nomor secara urut. Karakteristik buletin antara lain:

a. Terbit secara berkala dan harus memiliki tanggal publikasi yang tetap Besar kecilnya kuantitas penerbitan akan mempengaruhi metode produksi dan kualitas materi maupun kandungan isinya.

b. Artikel buletin yang ditulis biasanya singkat tetapi padat disertai gambar dan harus memiliki ciri khas.

c. Artikel buletin berisi uraian berita, peristiwa sudah terjadi dan informasi peristiwa yang akan terjadi atau opini yang dianggap menarik untuk pembacanya.

d. Jangkauan serta pembaca buletin harus dikenali karena akan mempengaruhi gaya dan kandungan isi buletin.

e. Buletin harus disesuaikan dengan keseluruhan program humas dan menjadi wahana untuk mencapai khalayak yang hendak dituju (Ruslan, 2003:23).

(52)

H. Kerangka Pikir

Promosi suatu perusahaan memiliki keterkaitan dengan persepsi seseorang, sekelompok orang atau masyarakat. Karena persepsi masyarakat dalam memaknai suatu usaha yang dilakukan suatu perusahaan bisa membentuk citra, dan citra tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atau tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melaksanakan publikasi maupun promosinya.

Salah satu bentuk promosi yang dilakukan The Dome Sport Arena adalah dengan mengadakan “The Dome Sunday League ”. The Dome Sunday League

adalah agenda event kompetisi futsal tahunan yang diselenggarakan oleh The Dome Sport Arena pada bulan tertentu di setiap hari Minggu. Untuk mempublikasikan event tersebut, The Dome Sport Arena menggunakan sarana promosi berbentuk buletin.The Official Programme” tabloid perusahaan

yang terbitnya hanya sekali dalam setahun pada bulan Juni dan berisi tentang seputar The Dome Sunday League 2009, yang ditujukan untuk para olahragawan futsal.

Penelitian ini berdasarkan bauran Pencils (publication, event, news, community involvement, inform or image, lobbying and negotiation & social responsibility) peneliti hanya memfokuskan penelitian pada bauran pensil fungsi publikasi, karena fungsi publikasi memiliki keterkaitan dalam penelitian tentang “Persepsi Olahragawan Terhadap Buletin The Official

(53)

jelasnya, jalannya penelitian ini dapat dilihat secara singkat pada bagan kerangka pikir berikut ini.

Bagan 1. Kerangka Pikir

s

Bulletin The Official Prograamme Sebagai Sarana

Promosi The Dome Sunday League

Olahragawan Futsal

Persepsi olahragawan futsal terhadap: a. Isi pesan atau informasi mengenai

event The Dome Sunday League

b. Gambar atau foto seputar event The DomeSunday League

c. Layout buletin The Official Programme

(54)

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Isi Buletin The Official Programme

Buletin The Official Programme adalah media publikasi dalam bentuk tabloid yang diterbitkan oleh The Dome Sport Arena, setiap setahun sekali pada bulan Juni, menjelang event The Dome Sunday League yang ditujukan untuk para olahragawan futsal. Buletin seharga Rp. 20.000 tersebut menyajikan informasi seputaran event The Dome Sunday League antara lain:

a. Sejarah Sunday League yang diceritakan oleh Manager The Dome Sport Arena dan juga sebagai Ketua Komite The Dome Sunday League. Dalam sambutan tersebut Hendra Mukri juga memberikan semangat kepada tim-tim yang bertanding.

b. Syarat dan ketentuan kompetisi The Dome Sunday League yang dibuat oleh Komite The Dome Sunday League dan wajib dipenuhi oleh semua peserta kompetisi.

c. Peraturan futsal nasional sebagai pedoman jalannya pertandingan The Dome Sunday League.

(55)

e. Jadwal kompetisi The Dome Sunday League selama enam bulan. Jadwal pertandingan tersebut bisa berubah apabila ada tim yang diskualifikasi.

f. Prize atau hadiah yang diberikan oleh The Dome Sport Arena dan sponsor The Dome Sunday League untuk para pemenang.

g. Sambutan dari tokoh olahraga, yakni Hartato Lojaya (Ketua Harian Pengda PSSI Lampung) dan Asvi Mapilindo Volta (Ketua Asosiasi Futsal Lampung). h. Foto kegiatan yang dilakukan The Dome Sport Arena, seperti Car Parade atau

pawai tim futsal keliling kota Bandar lampung.

i. Iklan berbagai perusahaan mitra sebagai sponsor The Dome Sunday League. Antara lain; BAJAJ, Telkomsel, CV Tawakal, Media Vista, Radar Lampung, Telkom Flexi, Tegar TV, Bank BCA, Bank Niaga, Bank Ekonomi, Chandra Departement Store, dan PT. PELINDO.

2. Profile Informan (Tim Futsal Belut FC)

Tim Futsal Belut FC terbentuk pada tanggal 10 Februari 2008 dengan jumlah anggota 20 orang. Tim Futsal Belut FC merupakan tim dari CV. Nusa Cita Pedana yang beralamat di Jl. KS. Tubun 10B Rawa Laut, Bandar Lampung. Tim ini mempunyai misi, menyehatkan tubuh dengan olah raga, mempererat tali persaudaraan yang telah terbina sejak lama, dan selalu mencoba meraih prestasi, dan mempunyai visi “ Membahagiakan Diri Dengan Futsal”. Prestasi yang pernah dicapai Tim Futsal Belut FC antara lain:

(56)

2. Juara II Fakultas Hukum Anniversary Cup 2009

3. Juara III Barnas Viva Cup 2009

4. Perempat Final Flexy Charity Cup 2009

Menurut Eka Wahyu Widodo yang menarik disini adalah semboyan dari Tim Futsal Belut FC yaitu “Sabet Sana, Sabet Sini.”. Manager Umum dari Tim Belut FC menjelaskan bahwa ia terkesan akan gerakan dan karakter seekor belut yang selalu menyabet kiri dan kanan, dan menghubungkannya dengan permainan tim futsalnya yang bergerak ke sana kemari untuk mencetak gol di dalam pertandingan futsal.

Adapun biodata informan adalah sebagai berikut: Tabel 1: Biodata Informan

Alamat Pekerjaan Posisi di Belut

FC 1 Chaidar Fiqri B.Lampung.

11 Februari

(57)

3. Hasil Wawancara

Hasil wawancara dengan informan disajikan sebagai berikut:

1. Persepsi olahrgawan futsal terhadap isi pesan mengenai informasi event The Dome Sunday League pada buletin The Official Programme:

 Menurut Chaidar Fiqri (Informan 1)

Buletin The Official Programme cukup bagus, namun informasi tentang Sunday League yang disajikan kurang lengkap. Misalnya tidak ada informasi biaya pendaftaran kompetisi dan kualifikasi usia olahragawan. Menurutnya, syarat dan ketentuan pertandingan wajib dibaca dan dimengerti oleh setiap pemain, agar tidak terjadi komplain dan kesalahpahaman. Begitu pula dengan peraturan futsal nasional, harus dibaca karena sangat penting untuk diketahui dan dipatuhi oleh setiap olahragawan, agar bisa bermain secara sportif dan professional.

(58)

 Menurut Amalludin (Informan 2)

Buletin The Official Programme, sejenis tabloid yang berisi tentang seputaran Sunday League. Harganya jualnya cukup mahal, isinya kurang lengkap, tidak ada informasi biaya pendaftaran, juga tidak ada liputan berita tentang futsal yang menarik. Disamping itu banyak hal-hal yang tidak terlalu penting untuk disajikan. Misalnya, iklan sponsor (perusahaan) yang menghabiskan satu halaman. Informasi hadiah event Sunday League tidak terlihat, padahal hadiah merupakan magnet dari sesuatu perlombaan atau pertandingan.

Amalludin mengatakan, membaca informasi tentang syarat, ketentuan, peraturan dan jadwal pertandingan Sunday League

hukumnya wajib bagi setiap olahragawan futsal yang mengikuti kompetisi ini. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya pelanggaran-pelanggaran dalam kompetisi.

(59)

 Menurut Wawan Suwodo (Informan 3)

Pada buletin The Official Programme terdapat penjelasan tentang jadwal pertandingan, syarat, ketentuan Sunday League dan peraturan futsal nasional serta jadwal pertandingan yang menjadi pedoman pertandingan. Informasi ini wajib diketahui dan dipahami oleh seluruh pemain, hal ini untuk meminimalisir kesalahan dan pelanggaran. Di samping itu olahragawan juga perlu membaca sejarah kompetisi Sunday League dan melihat foto-foto pemain agar mengetahui tujuan diselenggarakannya event tersebut, yakni membuat komunitas futsal yang lebih baik.

Wawan juga memaparkan pendapatnya, tentang sambutan dari Ketua Harian Pengda PSSI Lampung dan Ketua Asosiasi Futsal Lampung yang sangat bagus dan memberikan semangat untuk para olahragawan futsal. Mungkin sebaiknya liputan seperti ini diperbayak agar isi buletin The Official Programme lebih berbobot.

 Menurut Rifki Andrias (Informan 4)

(60)

tentang The Dome Sport Arena itu sendiri. Publikasi tentang Sunday League yang disajikan juga tidak lengkap, saya tidak melihat informasi biaya pendaftaran dan informasi hadiah dan doorprize.

Padahal informasi itu sama pentingnya dengan informasi ketentuan dan peraturan pertandingan serta biodata dan foto peserta kompetisi yang tersaji secara jelas pada buletin tersebut. Liputan kegiatan

Sunday League juga terlalu ringkas, sehingga informasi yang didapat juga hanya sedikit. Contohnya, liputan tentang car parade yang hanya potonya dan tanggal kegiatannya saja yang ditampilkan.

Menurutnya, seorang olahragawan memerlukan informasi-informasi yang up to date. Selain itu juga memerlukan tips-tips tentang seputar olahraga futsal yang seharusnya tersaji juga dalam buletin tersebut.

 Menurut Jimmie Kurniawan: (Informan 5)

“Publikasi Sunday League melalui buletin The Official Programme

(61)

yang telah dilangsungkan oleh The Dome Sport Arena yang membuat buletin The Official Programme kurang berwarna.

Informasi mengenai syarat dan ketentuan pertandingan sangat penting untuk dibaca oleh para pemain yang mengikuti pertandingan. Informasi yang tersaji juga sudah cukup jelas, sehingga dapat dimengerti dan dilakasankan oleh pemain. Begitu pula mengenai informasi tentang peraturan futsal nasional dan jadwal pertandingan yang menjadi pedoman berlangsungnya kompetisi Sunday League.

2. Persepsi olahragawan futsal terhadap gambar atau foto mengenai event The Dome Sunday League pada buletin The Official Programme:

 Menurut Chaidar Fiqri (Informan 1):

Foto-foto para pemain pada buletin The Official Programme penting dipublikasikan, sehingga setiap tim bisa saling mengenali wajah anggota tim lainnya. Namun gambar iklan sponsor perusahaan itu terlalu besar dan mendominasi isi buletin. Sehingga membuat buletin ini terkesan membosankan dan bukan seperti buletin olahraga.

(62)

“Gambarnya bagus dan jelas, tetapi saya melihat ada yang kurang,

karena tidak ada gambar atau foto liputan pertandingan yang lalu.”

 Menurut Wawan Suwondo (Informan 3):

”Gambar kegiatan yang diselenggarakan The Dome Sport Arena kok

gak ada ya, padahal gambar itu lebih informatif dan dibutuhkan oleh para olahragawan, daripada gambar iklan.”

 Menurut Rifki Andrias (Informan 4):

“Gambar pada buletin ini kurang menarik, karena didominasi oleh

iklan. Mengecewakan karena dokumentasi yang saya sebagai pembaca inginkan tidak tersaji.”

 Menurut Jimmie Kurniawan (Informan 5):

“Gambar di buletin ini besar dan jelas ya, seperti pemborosan kertas.

Gambar iklan penuh hampir di setiap halaman, sedangkan foto-foto kegiatan tidak ada, agak jomplang.” Namun, poto-poto pemain yang

(63)

3. Persepsi olahragawan futsal terhadap layout buletin The Official Programme:

 Menurut Chaidar Fiqri (Informan 1)

“Layout buletin ini cukup bagus, namu penyusunan sajian beritanya

kurang teratur. Misalnya, sajian mengenai hadiah ditaruh di halaman belakang dengan tulisan yang kecil juga, jadi gak terlihat. Layout iklan juga kurang menarik, satu halaman full dan ada beberapa iklan yang disisipkan pada isi berita, agak ruwet kelihatannya.”

 Menurut Amalludin (Informan 2)

“Layout masih berantakan, berita yang semestinya menjadi daya tarik

dan prioritas malah terkesan disepelakan. Contohnya, sajian hadiah

Sunday Leagueyang di taruh di halaman yang bukan semestinya.”

 Menurut Wawan Suwondo (Informan 3):

“Layout The Official Programme kurang beraturan dan didominasi

dengan iklan-iklan perusahaan yang sebenarnya tidak terlalu perlu untuk para olahragawan. Kolom hadiah juga tidak kelihatan, Selain ditempatkan di halaman belakang, tulisannya juga terlalu kecil. Sekedar masukan saja mungkin akan kelihatan lebih menarik jika isi berita diprioritaskan, layout dan halaman iklan cukup sedikit saja, agar buletin ini lebih berbobot dan berkarakter.”

(64)

 Menurut Rifki Andrias (Informan 4):

“Saya sagat suka layout dan gambar halaman cover buletin ini.

Kelihatan esklusif dan menarik, sayangya layout halaman selanjutnya kurang rapih. Misalnya kolom hadiah pada bulletin tersebut. sepertinya ditempatkan di tempat yang salah, karena informasi tersebut tidak terlihat jelas oleh pembaca, mungkin jika ditaruh di halaman depan akan lebih baik dan menarik minat orang untuk membaca bahkan mengikuti kompetisi futsal ini.

 Menurut Jimmie Kurniawan (Informan 5)

“Layout cover sudah menarik, namun ada beberapa koreksi untuk

layout halaman isi yang kurang pas. Jadwal pertandingan mungkin akan lebih tepat jika ditempatkan di halaman awal.”

4. Persepsi olahragawan futsal terhadap warna buletin The Official Programme:

 Menurut Chaidar Fiqri (Informan 1)

“Warna buletin ini sangat kontras, bagus skali, saya suka. Apalagi

warna covernya abu-abu dengan tulisan puti dan sedikit warna kuning. Buletin ini terlihat menarik untuk dibuka.”

 Menurut Amalludin (Informan 2)

“Saya suka perpaduan warna buletin ini sudah pas, kombinasi warna

(65)

dengan cover halaman depan yang berwarna abu-abu tua dan hijau

army.

 Menurut Wawan Suwondo (Informan 3)

“Perpaduan antara warna dasar dan warna terang pada gambar dan

layoutnya sudah bagus dan sederhana.”

 Menurut Rifki Andrias, “Buletin ini warnaya sudah pas dan menarik,

saya rasa tidak ada masalah.”

 Menurut Jimmie Kurniawan, “Warna buletin ini sangat bagus, tidak

berlebihan, terkesan menarik dan esklusif.

B. Analisis Data

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka peneliti menginterpetasikan hasil penelitian tentang “Persepsi Olahragawan Futsal Terhadap Buletin

The Official Programme sebagai media promosi The Dome Sunday League adalah sebagai berikut:

Persepsi olahragawan terhadap isi pesan eventThe Dome Sunday League

(66)

Seperti yang dikatakan oleh Chaidar Fiqri: “Buletin The Official Programme cukup bagus, namun informasi tentang Sunday League yang disajikan kurang lengkap. Misalnya tidak ada informasi biaya pendaftaran kompetisi dan kualifikasi usia olahragawan. Menurutnya, syarat dan ketentuan pertandingan wajib dibaca dan dimengerti oleh setiap pemain, agar tidak terjadi komplain dan kesalahpahaman.”

Hal senada juga dikatakan Jimmie Kurniawan: “Publikasi Sunday League

melalui buletin The Official Programme ruang lingkupnya sangat terbatas untuk itu harus diberdayakan secara optimal. Informasi yang disampaikan harus jelas dan lengkap, namun masih ada informasi penting yang tidak tertuang dalam buletin tersebut. Contohnya: informasi biaya pendaftaran dan batas waktu pendaftaran.

Hadiah-hadiah untuk para pemenang The Dome Sunday League, tidak ditonjolkan pada buletin The Official Programme. Padahal hadiah merupakan salah satu pesona untuk menarik perhatian konsumen terhadap suatu promosi. Hal ini juga menjadi salah satu kekurangan buletin The Official Programme.

(67)

salah, karena informasi tersebut tidak terlihat jelas oleh pembaca, mungkin jika ditaruh di halaman depan akan lebih baik dan menarik minat orang untuk membaca bahkan mengikuti kompetisi futsal ini.”

Pemahaman olahragawan tentang suatu bentuk kegiatan dan informasinya juga merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya promosi yang dilakukan oleh The Dome Sport Arena Dalam penelitian ini, olahragawan futsal cukup memahami informasi tentang Sunday League 2009 yang dipublikasikan melalui bulletin The Official Programme. Hal ini bisa dilihat dari pendapat dan kritik olahragawan terhadap buletin yang dikeluarkan The Dome Sport Arena sebagai salah satu media promosi namun isinyatidak seimbang dan kurang fokus pada promosinya.

Misalnya, seperti yang dikatakan oleh Wawan Suwondo: “Pada buletin

The Official Programme terdapat penjelasan tentang jadwal pertandingan, syarat, ketentuan Sunday League dan peraturan futsal nasional serta jadwal pertandingan yang menjadi pedoman pertandingan. Informasi ini wajib diketahui dan dipahami oleh seluruh pemain, hal ini untuk meminimalisir kesalahan dan pelanggaran.”

Namun Wawan menyesalkan, “isi buletin The Official Programme

(68)

Kritik di atas tersebut diimbangi saran dari Amalludin: “Sebaiknya The

Dome Sport Arena memperbanyak liputan dan berita mengenai pertandingan yang telah berlangsung agar buletin ini tidak monoton. Sambutan dari tokoh-tokoh olahraga juga perlu diperbanyak, karena informasi dan motivasi dari mereka sangat dibutuhkan oleh para olahragawan.

Para informan juga memaparkan pendapatnya mengenai gambar pada buletin The Official Programme, menurut mereka gambar pada buletin sudah cukup jelas, namun terlalu banyak gambar iklan dan tidak tersaji gambar atau foto-foto kegiatan yang diselenggarakan oleh The Dome Sport Arena. Hal ini membuat buletin The Official Programme seperti buletin komersil bukan buletin olahraga.

Seperti yang dipaparkan oleh Chaidar Fiqri, “Foto-foto para pemain pada

(69)

Layout buletin The Official Programme dinilai kurang ditata maksimal, karena penempatan berita tidak teratur. Sehingga olahragawan pun memberikan kritik dan sarannya, seperti yang dikemukakan oleh Wawan Suwondo, “Layout buletin ini susunanya kurang beraturan. Sekedar

masukan saja mungkin akan kelihatan lebih menarik jika isi berita diprioritaskan, layout dan halaman iklan cukup sedikit saja, agar buletin ini lebih berbobot dan berkarakter.”

Olahragawan futsal mengungkapkan persepsi positif mengenai warna buletin The Official Programme. Mereka menyukai warna buletin yang menarik dan simpel. Seperti yang dikatakan oleh Amalludin, Saya suka perpaduan warna buletin ini sudah pas, kombinasi warna gelap dan warna terang sangat bagus, buletin ini kelihatan esklusif dengan cover halaman depan yang berwarna abu-abu tua dan hijau army.”

Gambar

Tabel 1: Biodata Informan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut knsep klasik, diet yang mengandung cukup energi tetapi kurang prtein akan menye(a(kan anak menjadi penderita k5ashikr, sedangkan diet kurang energi 5alaupun 2at-2at

• The Hadoop ecosystem, a collection of tools that use or sit beside MapReduce and HDFS to store and organize data, and manage the machines that run Hadoop.. These machines are called

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model proses sinkronisasi dan integrasi antara database heterogen pada UPT Perpustakaan serta mendeteksi adanya konflik

Modul yang dikembangkan ini juga telah diperbaiki sesuai dengan masukan, komentar maupun saran yang diberikan oleh ahli materi, ahli media, maupun calon

Efisiensi yang diterapkan pada perancangan ini adalah penataan ruang dalam kawasan pusat kota dengan ruang terbuka yang dapat difungsikan sebagai tempat parkir (parkir

Nilai peluangnya adalah 0,143 > 0,05 yang bermakna bahwa pada semester 2 tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kinerja mahasiswa Manajemen Pemasaran dengan

Skripsi dengan judul SOMBONG DAN PENYEMBUHANNYA DALAM AL-QUR’AN (Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam), mencoba untuk mengetahui bagaimana konsep takabbur yang

The transition from expressed milk feedings to direct breastfeedings was positively associated with sociodemographic factors in- cluding maternal age, insurance status, and