• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG PESAWARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG PESAWARAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS(STAD)

SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG

PESAWARAN

Oleh: Reni Elfina

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana.

Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas. Data penelitian adalah observasi siswa dan tes setiap akhir siklus. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I pertemuan ke-1, hasil belajar siswa yang belum tuntas ada 15 orang siswa dari jumlah seluruhnya 20 orang siswa dengan retata 50,75, sedangkan hasil belajar pada pertemuan ke-2, siswa yang tuntas ada 16 orang siswa dengan rerata 63,5. Pada siklus II pada pertemuan ke-1 sudah mencapai nilai KKM yaitu 65 dengan rerata 73,75.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, abstrak, dan bahasa simbul yang padat arti. Setiap individu mempunyai pandangan yang berbeda tentang pelajaran matematika. Ada yang memandang matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan ada juga menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Bagi yang menganggap matematika menyenangkan, maka akan tumbuh motivasi dalam diri individu tersebut untuk mempelajari matematika dan optimis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat menantang dalam pelajaran matematika. Sebaliknya bagi yang menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit, maka individu tersebut akan pesimis dalam menyelesaikan masalah matematika dan kurang termotivasi.

(3)

Berdasarkan observasi yang penulis dapatkan ada beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika, yaitu:

1. Siswa kurang bersemangat dalam pembelajaran matematika.

2. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan.

3. Siswa sering tidak mengerjakan tugas rumah.

4. Tingkat kehadiran siswa rendah, setiap hari ada siswa yang tidak masuk (bolos).

Untuk memperbaiki hal tersebut di atas perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran. Atas dasar itulah penulis mencoba menggunakan suatu pendekatan kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD). Ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa, khususnya di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah :

a. Apakah pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika pada kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Kertasana?

b. Apakah pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Kertasana?

(4)

Masalah adalah persoalan, rintangan yang dihadapi dan memerlukan pemecahan. Adapun tindakan kelas yang direncanakan adalah menerapkan pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD), diharapkan dapat mengatasi atau memecahkan masalah pembelajaran. Melalui tindakan yang dilaksanakan, diharapkan siswa akan aktif, baik aktif mental maupun motoriknya sehingga prestasi belajar matematika dapat meningkat.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif pembelajaran matematika khususnya di Sekolah Dasar Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, yang lebih efektif dan lebih mudah diterima siswa. Secara rinci penelitiaan ini adalah untuk mengetahui :

1. Efektivitas model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana.

2. Efektivitas model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division(STAD) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika di kelas

IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

(5)

2. Melatih siswa bekerja sama dalam kelompok atau teams.

3. Dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

b. Bagi Guru

1. Memberikan masukan kepada guru, tentang penerapan model pembelajaran kooperatifStudent Teams Achivement Division(STAD).

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori 1. Teori Belajar

Teori belajar menurut Gestalt dalam Oemar Hamalik, 2011:41, yaitu:

1. Tingkah laku terjadi berkat interaksi antara individu dan lingkungannya. 2. Individu berada dalam kesadaran keseimbangan yang dinamis.

3. Belajar mengutamakan aspek pemahaman.

4. Belajar menitikberatkan pada situasi sekarang, dalam situasi tersebut menemukan dirinya.

5. Belajar dimulai dari keseluruhan dan bagian-bagian hanya bermakna dalam keseluruhan itu

Teori belajar konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan menstransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide (Trianto, 2009: 28).

Menurut teori konstruktivis, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajaar (Nur dalam Trianto, 2009: 28).

(7)

Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.

2. Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia (2003:729) menyebutkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu tertentu tergantuung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan pada daya tarik hasil itu bagi orang yang bersangkutan.

Belajar adalah hakekatnya suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh George J. Mouly dalam bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Garry dan Kingsley menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan. Trianto (2009: 9).

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap;bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. (Djamarah,S.B, Zain Aswan,1995:11)

Dari uraian di atas inti belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman, dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.

(8)

Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.

bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan

seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut

Prestasi belajar dilihat secara nyata berupa skor atau nilai setelah mengerjakan suatu tes. Tes yang digunakan untuk menentukan prestasi belajar merupakan suatu alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa misalnya pengetahuan, pemahaman atau aplikasi suatu konsep.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

(9)

memberi kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. (Trianto,2009:56).

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen dan Kauchak, dalam Trianto,2009:58)

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.

Menurut Johson dan johson (1994) dan Sutton (1992), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:

1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. 2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat.

3. Tanggung jawab individual.

4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. 5. Proses kelompok. (Trianto,2009:61)

Pembelajaran kooperatif terdiri dari enam bentuk, yaitu: Student Teams Achivement Division (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw,Group Investigation (GI), Team Accelerated Instruction (TAI) dan Cooperative Integrated Reading Compotition(CIRC). (Trianto,2009:67)

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu:

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Kegiatan Guru

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

(10)

2. Menyampaikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demokrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase Kegiatan Guru

3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar yang membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

4. Membimbing

kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. 6. Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Sumber: Tianto,2009: 66

2. Student Teams Achievement Divisions(STAD).

Student Team Achievement Divisions(STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.

Nur dalam Trianto,2009: 68 menyatakan bahwa padaStudent Teams Achievement Divisions (STAD) siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

(11)

1. Penyajian kelas

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing.

2. Kegiatan kelompok

Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3. Kuis

Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.

4. Skor kemajuan (perkembangan ) individu

Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada berapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu.

5. Penghargaan kelompok

Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.

(12)

Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif STAD

Fase Kegiatan Guru

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar.

2. Menyajikan/menyampaikan informasi

Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

Menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara evisien. 4. Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

Membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas mereka.

5. Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau mempersentasikannya.

6. Memberi penghargaan Mencari cara menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Sumber: Tianto, 2009:71

C. Matematika

1. Pengertian Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani Matheinatau manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan kata Sansekertamedha atauwidyayang artinya kepandaian, ketahuan, atau intelegensi (Andi Hakim Nasution,dalam Karso,2007:1.39).

Menurut Johnson dan Rising, matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat, atau teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.

(13)

Ia percaya bahwa setiap konsep matematika akan dapat dipahami dengan baik oleh siswa apabila disajikan dalam bentuk konkret dan bermakna. (Karso, 2007: 1.46)

2. Pembelajaran Matematika SD

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, kreatif, serta mampu bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Selain itu matematika digunakan untuk pemecahan masalah dan mengkomunikasikan idea atau gagasan dengan simbol, tabel, diagram, grafik, dan media lainnya.

Mata pelajaran matematika memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

2. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

(14)

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan matematika sebagai berikut:

1. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan.

2. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi dan penemuan.

3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah.

4. Matematika sebagai alat komunikasi.

D. Kerangka Pikir

Rendahnya pencapaian nilai akhir peserta didik menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan belum efektif. Dari uraian-uraian di atas, dengan demikian kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai beriku:

Kerangka Pikir

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: apabila dalam pembelajran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka akan terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar.

(15)
(16)

BAB III

RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Subjek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, dengan jumlah seluruhnya 20 orang siswa, terdiri dari 11 orang putera dan 9 orang puteri. Dengan tingkat kemampuan daya pikir dan latar belakang sosial yang berbeda.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat peneletian ini akan penulis laksanakan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana, Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Penelitian dilakukan selama 2 bulan, yaitu bulan April sampai Mei 2012 pada semester II dengan dua siklus.

(17)

B. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui observasi catatan lapangan dan tes.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pengajaran dan aktivitas siswa selama penelitian sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian perencanaan tindakan dengan tindakan. Data diperoleh dengan menggunakan lembar observasi siswa, yang diisi dengan skor 1-5. Data meliputi:

1. Bekerja Sama. 2. Berani Bertanya

3. Bisa Menjawab Pertanyaan Guru 4. Berani Maju

2. Tes diberikan pada awal dan pada akhir siklus. Tes awal untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap konsep yang telah dikuasai oleh siswa, yang hasilnya untuk menentukan keanggotaan kelompok. Tes akhir siklus dilakukan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang diterapkan adalah: 1. Perencanaan

2. Materi

3. Pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan bulat.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pembelajaran Student Teams Achievement Divisions(STAD).

(18)

6. Observasi siswa yang meliputi prilaku di dalam kelas dan kemampuan saat pembelajaran matematika.

7. Data yang diambil berupa aktivitas siswa dan skor hasil tes.

8. Tes yang diberikan berbentuk isian yang terdiri dari 15 butir soal dinyatakan dengan rumus:

Jumlah Jawaban Benar

X 100

Jumlah Soal

9. Penilaian Aktivitas Siswa dinyatakan dengan rumus: Jumlah Skor Perolehan

Skor Maksimal

(Arikunto Suharsimi, 2009: 116)

D. Rencana Tindakan

(19)

Gambar Alur Siklus Tindakan Penelitian

(Arikunto Suharsimi, 2010: 137)

a. Perencanaan

Menyusun rancangan pembelajaran dan menyusun lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa lembar aktivitas guru, dan mempersiapkan model pembelajaran.

Perencanaan

Perencanaan

Siklus I

Analisis dan Refleksi Analisis dan Refleksi

Observasi dan Evaluasi

Siklus II Tindakan Tindakan

(20)

b. Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan yang dalam pelaksanaannya yang telah direncanakan dalam praktik sesunggunya dan peneliti mengamati implementasi tindakan yang dilakukan oleh guru yang diambil dari lembar kerja siswa dan lembar aktivitas siswa yang dalam prosesnya meliputi: memberikan motivasi dan persepsi, membentuk kelompok belajar, menjelaskan materi, siswa berdiskusi dan memecahkan masalah, memberikan penilaian.

c. Observasi/pengamatan

Pengamtan dilakukan terhadap siswa yang meliputi kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung. refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil belajar dan pengamatan aktivitas siswa, untuk menentukan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan selanjutnya.

E. Kriteria Keberhasilan

Penelitian ini berhasil jika prestasi belajar siswa yang tuntas minimal 70% dengan nilai 60. Siswa dikatakan aktif jika minimal 80% dari seluruh jumlah siswa dapat mengikuti semua aspek kegiatan.

F. Instrument

1. Tes soal isian yang berjumlah 15 butir soal.

2. Lembar observasi kegiatan proses pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

(21)

Tabel 3.1 Daftar Nilai Mata Pelajaran Matematika Pada Akhir Siklus 1 dan 2

No Nama Siswa Nilai Tes Tertulis Rerata

Tes I Tes II

Tabel 3.2 Lembar Penskoran

No Bentuk Soal Kreteria Skor

1. Isian Benar

Salah

10 0

Tabel 3.3 Lembar Observasi Siswa

No Nama Siswa Perilaku Jumlah Rerata Tabsiran

A B C D

(22)

No Nama Siswa Perilaku Jumlah Rerata Tabsiran A = Bekerja Sama B = Berani Bertanya

C = Bisa Menjawab Pertanyaan D = Berani Maju

(23)

No Nilai Kriteria

1. 1-1,9 Kurang Sekali

2. 2-2,9 Kurang

3. 3-3,9 Sedang

4. 4-4,9 Baik

5. 5 Baik Sekali

Tabel 3.6 Aktivitas Guru

SIKLUS I

NO Aspek yang diamati Pertemuan I Pertemuan 2 Rera-ta I Kemampuan Membuka Pelajaran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Menarik perhatian siswa

2. Memberi motivasi siswa

3. Memberikan apresiasi kaitan materi yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan disampaikan

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan

5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan

II Sikap Guru Dalam prose Pembelajaran

1. Kejelasan artikulasi suara

2. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa 3. Antusiasme dalam penampilan 4. Mobilitas posisi mengajar

III Penguasaan Bahan Mengajar

1. Bahan disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP

2. Kejelasan dalam menjelaskan bahan ajar (materi)

3. Kejelasan dalam memberikan contoh

4. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar

IV Kegiatan Belajar Mengajar

1. Kesesuaian metode dengan bahan ajar yang disampaikan

2. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan/indicator yang telah

ditetapkan

3. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa

Siklus 1

No Aspek Pertemuan I Pertemuan 2 Rerata 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(24)

waktu yang disediakan

V Kegiatan Belajar Mengajar

Memperhatikan prinsip prinsip penggunaan media

Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang

disampaikan

Memiliki keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran

VI Evaluasi Pembelajaran

1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

2. Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian

3. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

VII Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

1. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

3. Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran

VIII Tindak lanjut/Follw up

1. Memberi fungsi/latihan kepada siswa

2. Memberi motivasi untuk selalu terus belajar

Jumlah Skor Skor Maksimal Nilai Kerja Katagori

Tabel 3.7 Skor Nilai Aktivitas Guru

NO Skor Katagori

(25)

2 51-70 Cukup Baik

3 71-90 Baik

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian pada Bab IV, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions(STAD) maka:

1. Efektivitas model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD) terbukti dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana.

2. Efektivitas model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division(STAD) terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar matematika di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana.

B. SARAN

Setelah penelitian dilaksanakan, maka saran yang dapat disampaikan adalah: 1. Bagi Guru

Dalam pelaksanaan pembelajran rekan-rekan guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD), sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

(27)

Untuk para peneliti berikutnya, tentunya dapat lebih mengembangkan lagi penggunaan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD) sebagai salah satu bahan penelitian dalam konteks pembelajaran di sekolah dasar, agar dapat lebih memacu siswa lebih aktif dalam setiap proses pembelajaran.

3. Bagi Lembaga

(28)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS(STAD)

SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG

PESAWARAN

Skripsi

Oleh Reni Elfina

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(29)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS(STAD)

SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG

PESAWARAN

Skripsi

Oleh Reni Elfina NPM: 1013109133

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

PADA

Program Studi PGSD Strata 1 Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(30)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. 14

(31)

DAFTAR ISI

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian 5

2. Student Teams Achievement Divisions 9

(32)

C. 11

RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. 15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. 25

1. 25

a. 25

b. 25

c. 26

d. Tahap Analisis dan Refleksi 28

(33)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 33

B. 33

35 36 37 38

Rencana Pelaksanaan Pemb 39

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Yogyakarta.

Djamarah S.B, Zain Aswan. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik Oemar. 2011.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Bandung.

Karso. 2007.Pendidikan Matematika I. Universitas Terbuka, Jakarta.

Muhajir. 1999, Format Penulisan Karya Ilmia, Universitas Lampung, Bandar Lampung

Pius Abdillah.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arkola.

Sinaga Mangantur, Sugiarto Joko, Sudwiyanto. 2006. Terampil Berhitung MatematikaKelas IV SD.Erlangga. Jakarta

Sunartombs.2009.Pengertian Prestasi Belajar

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar di download tanggal 4 April 2012

(35)
(36)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah- . 9

2. Fase- 11

3. 20

4. 20

5. Lembar 20

6. .. 21

7. 21

8. 22

9. 22

10. 24

11. .. 26

12. 27

13. 30

(37)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Pesawaran.

Nama mahasiswa: : Reni Elfina

NPM : 1013109133

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lokasi Penelitian : SD Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Fakultas : Keguruan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(38)

MENGESAHKAN

a. Tim Penguji

Penguji : Dr. Ngadimun Hd, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing: Drs. Ikhsan Syueb, M.H

b. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

(39)

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum

sebelum

(40)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Reni Elfina

NPM : 1013109133

Program Studi : S-I PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan universitas Lampung Lokasi Penelitian : SD Negeri Kertasana kecamatan Kedondong Pesawaran

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul

Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) Siswa Kelas IV

tersebut adalah asli hasil penelitian saya, kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

Kedondong, 9 Juni 2012 Yang membuat pernyataan

Reni Elfina

(41)

PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan,dengan kerendahan hati, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orangtuaku tercinta 2. Suamiku tercinta

3. Ketiga buah hatiku tersayang: M. Nada Zikri Perdana, M. Noktan Fajar Rahman, dan M. Arsyad Shobi Kusuma.

4. Semua keluarga besar serta teman-temanku 5. Almamaterku tercinta Universitas Lampung

(42)

PRAKATA

Dengan segala limpahan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Ini, yang merupakan puncak program dari S I PGSD Dalan Jabatan.

Sudah selayaknya penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, dorongan yang amat berharga terutama kepada:

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin R, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. H. Ngadimun Hd, M.Pd, selaku pembimbing dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas.

4. Drs. Ikhsan Syueb, M.H, selaku pembahas dalam Penelitian Tindakan Kelas.

5. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Universitas Lampung.

Semoga bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Penulis

Gambar

Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif STAD
Gambar Alur Siklus Tindakan Penelitian
Tabel 3.3 Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.5 Kriteria Retata
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Mata Pelajaran Nilai

kemajuan belajar siswa, penilaian kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil. Apabila sebagian besar atau

Dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh sistem akan diperoleh nilai bobot dari hasil training yang akan digunakan untuk testing dan prediksi data.. Sistem prediksi

[r]

HASIL EPROF ECCT 2016 - S1 ILMU KOMUNIKASI Berlaku efektif. BAGIAN PUSAT

Dakwah islam Masyarakat kaum muslim merupakan satu state(negara) dibawah bimbingan nabi muhammad saw yang mempunyai kedaulatan. Ini merupakan dasar bagi usaha

bahwa dalam rangka menyesuaikan nomenklatur Tunjangan Kinerja dan pemberian Tunjangan Kinerja sebagaimana diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 156 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai