• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN STRIP PLOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN STRIP PLOT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN STRIP PLOT

Oleh ANA RISQA JL

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

Judul Skripsi : ANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN STRIP PLOT

Nama Mahasiswa : Ana Risqa JL

Nomor Pokok Mahasiswa : 0717031002

Program Studi : Matematika

Jurusan : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Mustofa Usman, Ph.D Dian Kurniasari, M.Sc NIP. 19570101 198404 1 001 NIP. 19690305 199603 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Matematika Ketua Program Studi Matematika

(3)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Mustofa Usman, M.A, Ph.D. ...

Anggota : Dian Kurniasari, M.Sc. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Warsono, Ph.D. ...

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ESTIMASI DATA HILANG

PADA RANCANGAN STRIP PLOT DENGAN PENDEKATAN

SATTERTHWAITE-COCHRAN”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lampung.

Dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dan sumbangan pikiran dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Mustofa Usman, MA, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I, atas

bantuannya membimbing penulis dalam memberikan ide dan saran demi

menghasilkan skripsi ini.

2. Ibu Dian Kurniasari, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar

membimbing, mendengarkan keluh kesah, serta meluangkan waktunya

(5)

3. Bapak Warsono, Ph.D. selaku Dosen Pembahas dan Penguji, yang sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan

kritik demi perbaikan skripsi ini.

4. Ibu Widiarti, M.si selaku Dosen Statistika yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan program untuk skripsi ini.

5. Ibu Dra. Dorrah Aziz, M.Si. selaku Ketua Program Studi Matematika Jurusan

Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung .

6. Bapak Amanto, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Bapak Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D. selaku Kepala Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

8. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung .

9. Seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

10. Mama, Papa, adek Rahma, adek Arief, adek Intan yang selalu memberikan

yang terbaik kepada penulis.

11. Teman seperjuangan Sorta Sundy yang selalu memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis, semoga cepat menyusul untuk segera menyelesaikan

(6)

12. Teman-temanku oliv, ning, meli, niken, mbak juwi dan wayan terima kasih

untuk persahabatan yang indah ini.

13. Teman-teman “Animation” eva, ning, dian, suli, ayu, ria, puji, sela, beti, ulfa,

ester, desima, desmerita, oza, mia, gayoh, mahfudz, rohman, ardi, ibnu, alez,

agung, tukino, juanda, henokh, herdumi .

14. Anak-anak “APL” lati mira, nia, yuni, cia, evi, tika, winda, yusi, mala, wina,

dian, yayan, butet, mb diah, anggria, dewi, dan neng terima kasih untuk

kebersamaan kita selama ini.

15. Dan untuk “uan” Riyan Arizona yang telah memberikan dukungan kepada

penulis.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan Skripsi ini untuk

mencapai suatu kelengkapan dan kesempurnaan. Penulis juga mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhirnya dengan

segala kerendahan hati penulis berharap Skripsi ini memberi manfaat, baik kepada

penulis khususnya maupun kepada pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, Januari 2012

Penulis

(7)

Kupersembahkan Karya Kecilku ini untuk :

Yang Paling KUSAYANG DAN KUHORMATI

Papa Jaswar Arsan, A.md.Kep dan Mama Hamatun Bahri, S.Pdi,

(8)

MOTTO :

Jangan pernah “kecewa” dengan keputusan NYA, karena DIA tau yang

terbaik buat hambanya.

Apapun masalahnya hadapilah dengan “senyuman”, karena

senyum itu salah satu wujud bersyukur kepada NYA.

(9)

ABSTRAK

ANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN STRIP PLOT

Oleh

Ana Risqa JL

Rancangan Petak Teralur merupakan rancangan yang pengujiannya lebih ditekankan terhadap pengaruh interaksi. Model yang digunakan rancangan skripsi ini adalah model tetap dengan rancangan dasar RAK. Dalam suatu penelitian yang dilakukan di lapangan, terkadang terjadi kehilangan data dari satuan percobaan tertentu atau data tidak dapat digunakan karena kelalaian, kesalahan pencatatan, atau mungkin karena kerusakan yang tidak mungkin dihindari. Sehingga apabila terjadi beberapa data hilang, maka analisis data terkadang menjadi sangat kompleks atau bahkan data tidak dapat dianalisis. Metode analisis data hilang yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendugaan data hilang dengan teknik rumus data hilang. Jika ada data hilang dalam suatu pengamatan, maka data yang hilang tersebut diganti oleh nilai dugaan yang menyebabkan jumlah kuadrat galat menjadi minimum. Analisis ragam dihitung secara biasa akan tetapi derajat kebebasan galat ke-k dan dengan derajat kebebasan total masing-masing dikurangi satu. Jika ada dua atau tiga data hilang dalam suatu pengamatan, maka menduga data hilang harus digunakan langkah-langkah sebagai berikut : (1). Menetukan nilai dugaan yang pertama sebagai nilai awal dengan rumus dugaan data hilang, (2). Masukkan nilai awal kedalam tabel dan duga data hilang selanjutnya dengan rumus dugaan data hilang, (3). Jika data yang hilang lebih dari dua data, maka ulangi langkah satu dan dua. Berdasarkan penelitian penulis menyimpulkan Teknik pendugaaan data hilang sangat cocok digunakan untuk menduga data hilang pada rancangan Strip Plot Balanced (seimbang) dengan model tetap dan pada simulasi yang dilakukan dengan software 9.0 dapat dilihat bahwa banyaknya data yang hilang mempengaruhi nilai dugaan data hilang dan analisis variansi data.

(10)
(11)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Suatu rancangan percobaan menurut Mattjik & Sumertajaya (2000), merupakan satu kesatuan antara rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan

pengukuran. Rancangan perlakuan berkaitan dengan bagaimana

perlakuan-perlakuan yang digunakan dibentuk. Komposisi dari suatu perlakuan-perlakuan dapat

dibentuk dari satu faktor, dua faktor atau lebih. Rancangan lingkungan merupakan

rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan yang digunakan

ditempatkan pada satuan percobaan. Rancangan lingkungan terdiri dari rancangan

acak lengkap (RAL), rancangan acak kelompok lengkap (RAKL), rancangan

bujur sangkar latin (RBSL) dan rancangan Lattice.

Sedangkan rancangan pengukuran merupakan rancangan yang membicarakan

tentang bagaimana respon percobaan diambil dari unit-unit percobaan yang di

teliti. Percobaan faktorial baik dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL),

Rancangan Acak Kelompok (RAK), maupun Rancangan Bujur Sangkar Latin

(RBSL) ditujukan untuk meneliti pengaruh utama dan interaksi dengan derajat

ketelitian yang sama. Kadang-kadang suatu percobaan dua faktor di inginkan

(12)

2

daripada mengukur pengaruh utama faktor manapun dari dua faktor yang

digunakan. Dalam situasi seperti ini rancangan yang sesuai digunakan adalah

rancangan strip plot.

Rancangan Strip Plot merupakan rancangan percobaan yang melibatkan dua

faktor, dimana pengaruh perlakuan yang ditekankan dalam rancangan ini adalah

pengaruh interaksi. Didalam Rancangan Strip Plot kedua faktor merupakan petak

utama. Model yang digunakan adalah model tetap, random dan campuran. Dalam

penelitian ini hanya akan dibahas untuk strip plot model tetap.

Contoh kasus yang menggunakan rancangan petak teralur ialah banyak kasus di

bidang pertanian misalnya suatu percobaan untuk mengetahui pengaruh 2 faktor

jenis pupuk (P0, P1, P2) dan penyinaran (E0, E1) terhadap produksi rumput untuk

pakan ternak dan di ulang 3 kali. Contoh lainnya lagi adalah pada percobaaan

pengaruh kombinasi pemupukan NPK dan genotipe padi terhadap hasil padi

(kg/petak). Pengaruh kombinasi pemupukan NPK (A) yang terdiri dari 6 taraf

ditempatkan sebagai faktor A (vertikal) dan genotipe padi (B) terdiri dari 2 taraf

yang ditempatkan sebagai faktor B (horizontal). Percobaan di ulang 3 kali.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan di lapangan, terkadang terjadi kehilangan

data dari satuan percobaan tertentu atau data tidak dapat digunakan karena

kelalaian, kesalahan pencatatan, atau mungkin karena kerusakan yang tidak

mungkin dihindari. Sehingga apabila terjadi beberapa data hilang, maka analisis

(13)

3

Mustopa (1996, 1998). Pada dasarnya pendugaan data hilang didasarkan pada ide

dasar Yates yaitu jika di misalkan ada p pengamatan yang hilang, misal

� , � , … . , � dan di bangun jumlah kuadrat galat sebagai fungsi pengamatan yang

hilang. Dengan menggunakan konsep kalkulus, fungsi ini diturunkan dengan

menggunakan turunan partial kemudian hasilnya disamakan dengan nol sehingga

akan diperoleh nilai dugaan data hilang yang meminimumkan jumlah kuadrat

galat. Pendekatan ini tetap memberikan harapan kuadrat tengah galat yang tak

bias. Untuk rancangan petak teralur , pendekatan ini memungkinkan diperoleh

nilai harapan jumlah kuadrat galat yang tidak bias, tetapi nilai harapan jumlah

kuadrat kelompok dan perlakuannya bias (Anderson, 1946; Kshirsagar dan Deo,

1998). Akibatnya pendekatan ini akan memberikan kesalahan tipe I yang lebih

besar dari semestinya. Di samping itu asumsi-asumsi statistika seperti asumsi

independen dan kesamaan ragam akan terlanggar sehingga uji statistiknya tidak

menghampiri distribusi F.

Selain itu pendekatan Yates adalah cara yang sangat tua, cara ini dipergunakan

karena lebih sederhana dibandingkan pendekatan lainnya. Begitu pula dengan

(14)

4

hilang yang lebih umum dibandingkan dengan pendekatan Yates. Tetapi

pendekatan ini masih mempertahankan nilai harapan jumlah kuadrat perlakuan

dan kelompok yang bias (Mustofa, 1998), sehingga mengakibatkan uji hipotesis

yang bias. Untuk memperbaiki hal ini, Sehingga pendekatan

Satterthwaite-Cochran akan digunakan untuk menduga data hilang dan untuk membangun uji

yang tak bias pada rancangan petak teralur.

1.2 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada rancangan petak teralur (strip plot) Balanced

(seimbang) dengan model fix (tetap).

1.3 Tujuan Penelitian dan Pendekatan Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menduga data hilang pada rancangan petak teralur (strip plot) dengan

menggunakan Teknik pendugaan data hilang dan melakukan analisis data

pada rancangan strip plot tersebut.

2. Melakukan simulasi data dengan software SAS 9.0 .

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Dapat digunakan untuk menduga data hilang.

(15)

5

(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rancangan Petak Teralur

Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak

(plot-plot) sebagai satuan percobaan yang terdiri dari plot baris untuk perlakuan pertama

dan plot kolom untuk perlakuan kedua. Menurut Gomez & Gomez (1995), dalam

rancangan petak teralur terdapat penggunaan tiga ukuran petak, yaitu :

1. Petak jalur-tegak untuk faktor pertama_faktor tegak.

2. Petak jalur –mendatar untuk faktor kedua_faktor mendatar.

3. Petak perpotongan untuk perpotongan antara dua faktor.

Dalam rancangan petak teralur tidak ada faktor yang lebih penting , pengujian lebih

ditekan kan terhadap pengaruh interaksi, namun tidak mengabaikan pengaruh

utama masing-masing (Hanafiah, 2001).

Pengacakan dalam rancangan petak teralur dilakukan saling bersilangan menurut

alur-alur yang berdampingan secara vertikal yaitu untuk plot kolom dan secara

(17)

Menurut Mattjik & Sumertajaya (2000), langkah pengacakan dalan rancanganpetak

teralur sebagai berikut :

1. Memilih kelompok satuan percobaan secara acak.

2. Menenpatkan taraf-taraf faktor pertama secara acak pada setiap kelompok

mengikuti plot kolom.

3. Menempatkan taraf-taraf faktor kedua secara acak pada setiap kelompok

mengikuti plot baris.

Misalkan suatu percobaan disusun oleh kombinasi tiga taraf faktor A (A1,A2, A3)

dan tiga taraf faktor B (B1, B2, B3) setiap perlakuan di ulang 2 kali dalam

kelompok, maka ada Sembilan satuan percobaan dalam setiap kelompok.

Langkah pengacakan adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : memilih kelompok satuan percobaan secara acak, dimana jumlah

kelompok sama dengan jumlah ulangan.

(18)

Langkah 2 : menempatkan taraf-taraf faktor pertama secara acak pada setiap

Bagan percobaan nya setelah dilakukan pengacakan adalah sebagai berikut :

(19)

Model linear dari rancangan strip plot secara umum dapat dituliskan sebagai

� = Pengaruh pengelompokan ke-k

= Pengaruh faktor pertama taraf ke-i

= Pengaruh faktor kedua taraf ke-j

= Interaksi antara faktor pertama taraf ke-I dan faktor kedua taraf

ke-j.

= Pengaruh faktor pertama taraf ke-I dan kelompok ke-k

= Pengaruh faktor kedua taraf ke-j dan kelompok ke-k

= Pengaruh acak pada faktor pertama taraf ke-I dan faktor kedua taraf

ke-j dan kelompok ke-k.

Selain asumsi kenormalan dari komponen acak dan model aditif masih terdapat

asumsi-asumsi lain yang juga harus diperhatikan yaitu :

Untuk model tetap :

∑ = 0; ∑ = 0; ∑ = ∑ = 0

(20)

2.2 Asumsi Rancangan Petak Teralur

Dalam rancangan petak teralur terdapat asumsi-asumsi yang harus dpenuhi antara

lain sebagai berikut :

 Pengaruh dari faktor perlakuan bersifat Aditif.

 Galat percobaan dan data pengamatan dalam setiap perlakuan atau

kelompok berdistribusi normal.

 Kehomogenan ragam.

 Kebebasan Galat.

2.3 Sifat Penduga

Dimisalkan parameter populasi dinyatakan sebagai � dan penduga parameter

dinyatakan sebagai �̂, maka seyogyanya variabel random �̂ akan bervariasi tidak

terlalu jauh sekitar � yang konstan. Misalnya, jika � merupakan parameter

populasi � dan ̅ merupakan penduga �̂, maka dalam menggunakan ̅ sebagai

penduga kita berharap variabel random ̅ tidak akan bervariasi terlalu jauh sekitar

��. Statistik penduga yang demikian itu umumnya dinilai sebagai penduga “yang

baik” jika memiliki ketentuan berikut :

 Takbias

Takbias berarti nilai harapan penduga sama dengan nilai harapan parameter

yang diduga. �̂ merupakan penduga yang tak bias bagi � jika

(21)

Pada hakekatnya, ̅ merupakan penduga yang tidak bias bagi � karena

̅ = ��̅= ��. Sebaliknya, penduga dianggap bias jika �̅ ≠ �.

Umumnya, jika kita hanya menilai penduga yang baik dari sudut

ke-biasan-nya maka rata-rata sampel dan median sampel merupakan penduga yang

tidak bias untuk parameter � distribusi normal.

 Varians Minimum

Apabila untuk suatu parameter terdapat lebih dari satu macam penduga tak

bias, maka penduga yang dipilih sebagai yang terbaik ialah yang memiliki

ragam sekecil-kecilnya. Hal ini disebabkan karena ragam penduga tersebut

adalah ukuran penyebaran penduga di sekitar nilai tengah populasi.

Suatu penduga tak bias yang memiliki ragam terkecil di antara semua

penduga tak bias lainnya, dan sifat ragam tekecil ini berlaku untuk semua

kemungkinan nilai-nilai parameter, dinamakan penduga tak bias dengan

ragam minimum seragam.

 Konsisten

Konsisten berarti dengan makin besarnya ukuran contoh maka ragam

penduga makin kecil. Secara kasar, penduga yang konsisten merupakan

penduga yang berkonsentrasi secara sempurna pada parameter jika besarnya

sampel bertambah secara tidak terhingga.

Jika besarnya sampel menjadi tidak terhingga, penduga �̂ yang konsisten

harus dapat memberi pendugaan titik secara sempurna terhadap �. Secara

matematis, �̂ dapat merupakan penduga yang konsisten bila dan hanya bila

(22)

konsisten jika dan hanya jika biasnya maupun variansnya keduanya

mendekati 0 jika → ∞.

 Statistik Cukup

Dimisalkan penduga suatu parameter ialah statistik atau fungsi peubah acak.

Pada pendugaan nilai tengah suatu populasi, misalnya salah satu penduga

yang digunakan ialah hasil rata-rata dari contoh berukuran n. Jika statistik

ini dianggap telah cukup memberikan semua informasi yang diperlukan

untuk pendugaan parameter populasi, maka statistik ini secara wajar dapat

disebut statistik cukup.

Jika misalkan , … . , contoh acak suatu populasi dengan parameter �,

maka suatu fungsi � disebut statistik cukup unutuk parameter �, jika

fungsi peluang (kepekatan) bersyarat , … … , | � tidak tergantung

kepada (bebas dari) parameter �.

 Completeness / Kelengkapan

Misalkan X peubah acak dengan fungsi peluang atau fungsi kepekatan

; � , � adalah ruang parameter, yaitu gugus semua

nilai yang mungkin diambil oleh �. Sebaran peubah acak X disebut sebaran

lengkap jika untuk suatu fungsi s(X) dan untuk setiap nilai � ,

( ) = 0

Mengakibatkan s(X) = 0.

Pengertian kelengkapan sebaran ini penting peranannya di dalam usaha

(23)

2.4 Data Hilang

Pada umumnya data tidak hilang, namun jika di asumsikan bahwa data yang hilang

adalah pada baris pertama, kolom pertama dan kelompok pertama. Dalam beberapa

susunan dalam sebuah rancangan dapat disusun dengan cara berikut :

 Jumlah dari kuadrat sisa dimasukkan dalam nilai yang hilang. Sehingga

terbentuk ̂ .

 Ragam total adalah sususnan dari nilai hasil dalam rancangan. Asumsikan

̂ = 0 lalu turunkan dari jumlah kuadrat

 Lalu hasil turunan dibuat menjadi = 0

Dengan konsep diatas dapat digunakan untuk menduga 2 data yang hilang dalam

baris yang sama atau jumlah kolom yang sama dengan merubah subskrip

penandaan. Prosedur yang sama mungkin digunakan untuk mendapatkan sebuah

formula kombinasi untuk menduga data hilang. Menurut T. Federer, Walter (1967)

bahwa sebuah data hilang untuk sebuah sub unit dalam sebuah rancangan mungkin

dapat diduga dengan menggunakan metode-metode khusus. Sebuah data hilang

untuk keseluruhan jumlah plot akan diduga dengan metode yang cocok untuk

fakta-fakta rancangan yang digunakan.

2.5 Pendekatan Satterthwaite-Cochran

Untuk memperbaiki uji bias dipergunakan pendekatan Satterthwaite-Cochran,

prosedur yang diberikan oleh Bancroft (1968). Didemonstrasikan sebagai berikut :

1. Uji untuk perlakuan, misal KTP dan KTG masing-masing adalah kuadrat

(24)

Perhatikan KTP(adj) = q KTP, dengan KTP(adj) adalah kuadrat tengah

perlakuan yang disesuaikan, sehingga diperoleh :

E ( KTP (adj)) = E (q(KTP))

Maka uji hipotesisnya

� ∶ � = � = ⋯ ⋯ = 0

H : Tidak semua nol

Adalah ∗ = ������

��� , F* disini tidak menghampiri distribusi F, tetapi

dapat didekati dengan menggunakan distribusi F yang derajat bebas

pembilang dan penyebutnya (Bancroft, 1968) :

� = , ��

∑ [ �� ]

Dengan ,

(num, KT) = pembilang dari F* statistik

KT = Kuadrat tengah dalam analisis

Ci = konstanta pengali pada KTi

(25)

= , ��

tengah kelompok dan kuadrat tengah galat.

Perhatikan KTK(adj) = q KTK, dengan KTK(adj) adalah kuadrat tengah

perlakuan yang disesuaikan, sehingga diperoleh :

E ( KTK (adj)) = E (q(KTK))

dapat didekati dengan menggunakan distribusi F yang derajat bebas

pembilang dan penyebutnya (Bancroft, 1968) :

� = , ��

(26)

Dengan ,

(num, KT) = pembilang dari F* statistik

KT = Kuadrat tengah dalam analisis

Ci = konstanta pengali pada KTi

dbi = derajat bebas kesesuaian dengan KTi

= , ��

∑ [ �� ]

Dengan ,

(denom, KT) = penyebut dari F* statistik

KT = Kuadrat tengah dalam analisis

Ci = konstanta pengali pada KTi

(27)

III. METODE PENELITIAN

3.1Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan waktu penelitian dilaksanakan pada

semester ganjil tahun akademik 2011/2012.

3.2Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara simulasi

menggunakan software SAS 9.0.

3.3Metode Penelitian

Metode analisis data hilang yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah Teknik

pendugaan data hilang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Mengestimasi masing-masing jumlah kuadrat pada model rancangan strip

plot dengan menggunakan kaidah kuadrat terkecil. Prinsip metode kuadrat

terkecil adalah untuk mencari estimator-estimator bagi parameter dengan

(28)

2. Mencari nilai harapan dari masing-masing jumlah kuadrat dengan

menggunakan kaidah kuadrat tengah.

3. Membangkitkan data berdistribusi normal dengan struktur galat diketahui

dan galat acak diperoleh dari simulasi menggunakan software SAS dengan

ragam tertentu dan berbagai taraf nyata yang di uji.

4. Menduga data hilang dengan teknik pendugaan data hilang.

5. Menguji hipotesis bahwa

 � : = = ⋯ ⋯ = = 0

(Tidak ada pengaruh faktor A terhadap respon).

� ∶ �� �� � � � ���� ≠ 0

(Ada pengaruh faktor A terhadap respon).

� : = = ⋯ ⋯ = = 0

(Tidak ada pengaruh faktor B terhadap respon).

(29)
(30)

ANALISIS DATA HILANG PADA RANCANGAN STRIP PLOT

(Skripsi)

Oleh ANA RISQA JL

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(31)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Teknik pendugaaan data hilang sangat cocok digunakan untuk menduga

data hilang pada rancangan Strip Plot Balanced (seimbang) dengan model

tetap.

2. Pada simulasi yang dilakukan dengan software SAS 9.0 dapat dilihat

bahwa banyaknya data yang hilang mempengaruhi nilai dugaan data

hilang dan analisis variansi data.

5.2Saran

Untuk penelitian lanjutan, analisis data hilang pada rancangan strip plot dapat

Gambar

Gambar 5. Rancangan Petak Teralur

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana hasil peramalan besarnya daya listrik yang akan dialokasikan untuk konsumsi listrik regional Jawa Timur dengan menggunakan model time series ARFIMA.. Bagaimana

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Aplikas Rencana Anggaran

Menurut Susanto (2015: 54-5) menyatakan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif perlu diperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah (1) Guru harus membuat persiapan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada aktivitas belajar siswa perokok pada oral activities (aktivitas bertanya dan menjawab) siswa kelas XI SMA

Simpulan dari penelitian ini adalah status kerentanan nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari desa endemis DBD Kabupaten Kudus terhadap insektisida malathion

Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap suatu klinik maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu kesulitan pencarian data-data pasien, dokter, karyawan, persediaan maupun

Test Aplikasi yang Telah Dibangun di Dalam Development Fabric Pada tahap selanjutnya dilakukan pengujian atau test dari aplikasi yang telah dibangun ke dalam Development Fabric,

Konsep orientasi pada lahan yang tinggi sebagai tempat yang memiliki nilai utama dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) posisi dan orientasi pura-pura di Desa Batukandik memiliki