• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Nidang Pemantauan dan Pencemaran Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Nidang Pemantauan dan Pencemaran Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN SISTEM PEMANTAUAN HASIL UJI EMISI

PADA SUB NIDANG PEMANTAUAN DAN PENCEMARAN

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Oleh :

IWAN

GUNAWAN

10109381

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

NIM : 10109381 Nama Lengkap : Iwan Gunawan

Tempat & Tgl. Lahir : Indramayu, 29 Agustus 1991 Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

Alamat : Ds. Langgeng sari RT 008 RW 001 Kec. Lelea Kab. Indramayu

No. Telp : 085323346669

Email : iwangunawan81@gmail.com

Pendidikan

Periode Sekolah/ Universitas Jurusan

1997-2003 SD Negeri Telagasari I, Indramayu -

2003-2006 SMP Negeri 2 Lelea -

2006-2009 SMK PGRI Indramayu RPL

2009-Sekarang Universitas Komputer Indonesia

(5)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFAR TABEL ... x

DAFTAR PERSAMAAN ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Profil Tempat Penelitian ... 7

2.1.1 Sejarah Instansi ... 7

2.1.2 Logo Instansi ... 8

2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 8

2.1.4 Struktur Organisasi Instansi ... 8

2.1.5 Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang ... 9

2.1.6 Visi dan Misi Instansi ... 12

2.1.7 Tugas Pokok BPLHD ... 13

2.1.8 Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 13

2.2 Landasan Teori ... 14

(6)

vi

2.2.2 Monitoring ... 15

2.2.3 Evaluasi ... 15

2.2.4 Konsep dasar sistem ... 16

2.2.5 Konsep dasar Informasi... 16

2.3 Konsep dan Perancangan sistem ... 17

2.3.1 Diagram Konteks ... 18

2.3.2 Diagram Alir Data ... 18

2.4 Internet ... 19

2.5 PHP (Hypertext Preproccessor) ... 20

2.5.1 Kelebihan PHP ... 20

2.6 Basis Data (Database) ... 21

2.7 Pendukung Perangkat Lunak ... 21

2.7.1 MySQL ... 21

2.7.2 Apache Web Server ... 24

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

3.1 Analisis Sistem ... 25

3.1.1 Analisis Masalah ... 25

3.1.2 Prosedur Yang Sedang Berjalan... 26

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis... 30

3.1.4 Analisis Pemantauan (Monitoring) ... 31

3.1.5 Analisis Evaluasi ... 31

3.1.6 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 35

3.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 35

3.1.8 Analisis Jaringan ... 39

3.1.9 Analisis Pengkodean ... 40

3.1.10 Analisis Data ... 41

3.1.11 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 44

3.1.12 Spesifikasi Proses ... 52

3.1.13 Kamus Data ... 61

3.2 Perancangan Sistem ... 69

(7)

vii

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 74

2.2.3 Perancangan Antar Muka ... 75

2.2.4 Perancangan Pesan ... 93

3.2.3 Perancangan Jaringan Semantik ... 95

3.2.4 Perancangan Prosedural ... 97

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 103

4.1 Implementasi ... 103

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 103

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 104

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 104

4.1.4 Implementasi Antar Muka... 107

4.2 Pengujian ... 108

4.2.1 Pengujian Alpha ... 108

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 109

4.2.3 Pengujian Beta ... 117

4.2.4 Data hasil pengujian Beta... 118

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 121

5.1 Kesimpulan ... 121

5.2 Saran ... 121

(8)

123

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sommerville, I, 2011, Software Engineering (9th Edition), USA: Pearson Education.

[2] Yakub, 2008,Sistem Basis Data ;Tutorial Konsep,Yogyakarta : Graha Ilmu .

[3] Ladjamudin, Al-Bahra ,2005, Analisis dan Desain Sistem

Informasi,Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

[4] BPLHD Jabar (2014). Data Pemantauan Pencemaran,[pdf]. From

http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/dokumen-publikasi/doc_download/136-passive-sampler. Diakses pada tanggal 31 Mei 2014

[5] Kadir A,2002, Dasar Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP,Yogyakarta : Penerbit Andi.

[6] Website,ilmu,2012, HTML CSS Fundamental dari akar menuju daun

,[pdf],(http://www.ilmuwebsite.com/ebook/ebook-html-css-fundamental-dari-akar-menuju-daun, diakses pada tanggal 20 April 2014).

[7] Hartono, Jogiyanto, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi:

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya tugas akhir dengan judul “ Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Jawa Barat” sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia dapat selesai sebagaimana mestinya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah Subhana Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

2. Keluarga tercinta terutama Ibu yang sangat saya sayangi Ibu Surtinih ayah yang sangat saya sayangi Karnadi yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

3. Bapak Iskandar I, S.T., M.Kom selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah membantu proses akademik penulis.

5. Hendra Kurnia, Luqman Hakim, Heri setiawan, Bilal yang telah berjuang bersama-sama dalam tugas akhir ini.

6. Teman-teman kelas IF-09 angkatan 2009 yang telah bersama-sama melewati masa-masa kuliah.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Informatika 2009 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya.

(10)

iv

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

(11)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1.1

Seiring terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Organisasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berubah lagi menjadi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat.

(12)

Aktivitas pelaporan dan pemantuan diperlukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan dilaksanakan, apakah sesuai dengan perencanaan semula yang sebagaimana digariskan dalam kerangka acuan ataukah tidak, dan juga untuk mendeteksi secara dini apakah mengalami hambatan ataukah tidak. Jika terjadi, apakah telah dilakukan langkah – langkah penyelesaian dan antisipasi, ataukah belum. Jika belum maka petugas yang memonitor dapat akan menindak lanjuti. Sedangkan aktivitas evaluasi diperlukan untuk menilai konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan serta dengan hasil dari kegiatan tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis memilih judul “Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Jawa Barat”.

Rumusan Masalah 1.2

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan berdasarkan hasil wawancara dengan Sub Bidang Pemantauan Pencemaran, dirumuskan suatu masalah, yaitu bagaimana membangun Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat.

Maksud dan Tujuan 1.3

Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka, maksud dari penelitian ini membangun Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat dalam mengelola laporan hasil evaluasi yang memenuhi Baku Mutu.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membantu dan memudahkan petugas dalam proses rekap data dan pelaporan kepada Kepala Bagian untuk mendapatkan evaluasi dari hasil pelaksanaan Pelaksanaan Uji Emisi Gas Industri Perusahaan.

(13)

3

melebihi standar Hasil Pelaksanaan Uji Emisi Gas Industri Perusahaan. Jika melebihi standar baku mutu maka akan ditindak lanjuti.

Batasan Masalah 1.4

Adapun Batasan masalah yang terjadi dalam penelitian ini yaitu :

1. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari data hasil pelaksanaan Uji Emisi Gas Industri secara obyektif .

2. Aplikasi yang dihasilkan berupa aplikasi berbasis website

3. Aplikasi digunakan tidak terhubung ke internet (Client Server).

4. Pengguna aplikasi ini adalah anggota Sub Bidang Pemantauan Pencemaran BPLHD dan Petugas Perusahaan Industri yang dipantau.

5. Parameter yang di uji dalam pelaksanaan uji emisi gas hasil industri dapat dilihat pada tabel 3.1

6. Aplikasi ini dibangun menggunakan editor Netbeans IDE dengan bahasa pemrograman PHP dan MySql.

7. Pemodelan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap untuk menggambarkan proses dalam prosedur yang terlibat, dan Entity

Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan struktur objek data

dan untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah Data Flow

Diagram (DFD).

Metodologi Penelitian 1.5

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu memaparkan permasalahan melalui analisis dari hasil studi literatur, sehingga tercipta gambaran mengenai permasalahan. Untuk mempermudah menggambarkan permasalahan, dilakukan dua tahap yaitu, tahap pengumpulan data dan tahap pembuatan perangkat lunak yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Pengumpulan data

(14)

Mengambil data dari berbagai sumber Tahap pengumpulan data berdasarkan sumber-sumber literatur yang bersifat bacaan - bacaan yang ada kaitanya dengan judul penelitian.

b. Wawancara

Melakukan dialog (Tanya Jawab) secara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.

c. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu serta mengamati permasalahan yang ada.

b. Tahap pembuatan perangkat lunak

Teknik yang digunakan dalam tahap proses pembuatan perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode Classical Life Cycle (CLC) atau yang biasa disebut dengan Waterfall. Beberapa proses diagram

waterfall sebagai berikut :

a. Rekayasa dan pemodelan sistem atau informasi (System/information enginering)

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis perangkat Lunak (Software Analysis)

Analisis perangkat lunak merupakan tahapan menentukan apakah kegiatan dari sistem engineering dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan menentukan prosedur-prosedur yang bekerja. Adapun fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi masukan, fungsi proses dan fungsi keluaran

(15)

5

Perancangan pernagkat lunak merupakan tahapan menterjemahkan dari keperluan atau data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user atau pemakai.

d. Implementasi perangkat lunak (System Coding)

Implementasi perangkat lunak yaitu kegiatan yang mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin.

e. Pengujian perangkat lunak (Testing)

Pengujian pernagkat lunak merupakan tahapan menguji hasil pernagkat lunak yang dihasilkan.

f. Pemeliharaan (Maintenance)

Penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware.

(16)

Sistematika Penulisan 1.6

Adapun sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan-landasan teori yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang diteliti.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis masalah, analisis monitoring, Analisis Evaluasi, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis metode, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis basis data. Selain analisis sistem, bab ini terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. Dalam bab ini juga digambarka proses dengan Diagram alir metode Pengambilan Keputusan dan diagram alir implementasi program.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang pengetesan program, pengetesan sistem, fasilitas yang ada pada program serta spesifikasi alat yang dibutuhkan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Profil Tempat Penelitian

Profil tempat penelitian yang akan dibahas pada subbab ini meliputi sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi instansi, visi dan misi instansi, Tugas Pokok dan Fungsi.

Sejarah Instansi 2.1.1

Pada tahun 1972, sebagai hasil konferensi Stockholm Pemerintah Indonesia telah membentuk Panitia Nasional Lingkungan Hidup, bersamaan dengan saat-saat merumuskan program Pembangunan Lingkungan Hidup dalam Bab 4 PELITA II, seperti ditegaskan dalam TAP MPR No. IV/1973, sebagai langkah lanjutnya dalam Kabinet Pembangunan III, telah dibentuk "Kementrian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup". Melihat realita program pembangunan lingkungan hidup yang secara sungguh-sungguh menjadi perhatian pemerintah, maka tuntutan pembangunan hukum yang mengatur lingkungan hidup menjadi semakin nyata dan semakin mendesak. Maka wajarlah bila para ahli bersama-sama aparatur pemerintahan yang berwenang di bidang pengawasan lingkungan hidup, mengembangkan hukum lingkungan yang kehadirannya sangat diperlukan dalam pembangunan Indonesia seutuhnya. Pada tahun 1982 terbitlah UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka keluarlah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Departemen Dalam Negeri untuk membentuk Biro Kependudukan Lingkungan Hidup (BKLH) dibawah naungan Setwilda Tingkat I Jawa Barat.

(18)

(BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Pada awal tahun 2009 BPLHD diubah menjadi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sampai saat ini[4].

Logo Instansi 2.1.2

Badan Hukum Instansi 2.1.3

Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok Fungsi Dan Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Jawa Barat Gubernur Jawa Barat, Bab II Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Dan Rincian Tugas Unit Badan Bagian Pertama Badan Pasal 2 (1) Badan adalah Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretariat Daerah[4].

Struktur Organisasi Instansi 2.1.4

Struktur organisasi merupakan susunan seluruh organisasi yang terkait di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, mulai yang tertinggi sampai yang terendah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

(19)

9

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi [4]

Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang 2.1.5

Deskripsi pekerjaan digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bidang. Deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi BPLHD yang terdapat pada Gambar 2.2 adalah sebagai berikut:

1. Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat

(20)

2. Sekretariat

Tugas Sekretariat adalah menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program badan, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum. Bidang Sekretariat dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu:

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Umum adalah melaksanakan pengelolaan dan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketataklaksanaan, umum dan perlengkapan.

b. Sub Bagian Keuangan

Tugas Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan Pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan.

c. Sub Bagian Perencanaan dan Program

Tugas Sub Bagian Perencanaan dan Program adalah melaksanakan Koordinasi Perencanaan dan penyusunan program.

3. Bidang Tata Kelola Lingkungan

Tugas Bidang Tata Kelola Lingkungan adalah menyelenggarakan bahan kebijakan teknis dan fasilitas tata kelola lingkungan. Bidang Tata Kelola Lingkungan dibagi menjadi dua sub bidang yaitu:

a. Sub Bidang PELHS

Tugas Sub Bidang PELHS adalah melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penyelarasan dan evaluasi lingkungan hidup strategi.

b. Sub Bidang Pengkajian Amdal dan Teknologi Lingkungan

Tugas Sub Bidang Pengkajian Amdal dan Teknologi Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengkajian AMDAL dan teknologi lingkungan.

4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

(21)

11

lingkungan. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dibagi menjadi dua sub bidang yaitu:

a. Sub Bidang Pemantauan Pemantauan Pencemaran Lingkungan

Tugas Sub Bidang Pemantauan PPL adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pemantauan pencemaran

lingkungan.

b. Sub Bidang Pengembengen Pengendalian Pencemaran Lingkungan Tugas Sub Bidang Pengembengen Pengendalian Pencemaran Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan pengendalian

pencemaran lingkungan.

5. Bidang Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana

Tugas Bidang Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis serta fasilitasi konservasi SDA dan Mitigasi Bencana. Bidang Konservasi SDA dan

Mitigasi Bencana dibagi menjadi dua sub bidang yaitu: a. Sub Bidang KSDA

Tugas Sub Bidang KSDA adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konservasi SDA dan pemulihan kerusakan lingkungan.

b. Sub Bidang Mitigasi Bencana

Tugas Sub Bidang Mitigasi Bencana adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi mitigasi bencana.

6. Bidang Penataan Hukum, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas

Tugas Bidang Penataan Hukum, Kemitraan, dan Pengembangan kapasitas adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penataan hukum, kemitraan, dan pengembangan kapasitas lingkungan. Bidang Penataan Hukum, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas dibagi menjadi dua sub bidang yaitu:

(22)

Tugas Sub Bidang Penataan Hukum Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penataan hukum lingkungan.

b. Sub Bidang Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan

Tugas Sub Bidang Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan.

Visi dan Misi Instansi 2.1.6

1. VISI BPLHD Provinsi Jawa Barat

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Dalam rangka mendukung Visi Jawa Barat “TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA” , Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sebagai perangkat daerah menetapkan visi yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian, BPLHD Provinsi Jawa Barat menetapkan Visi yaitu ”MENJADI AGEN PERUBAHAN DALAM SIKAP DAN PRILAKU RAMAH LINGKUNGAN GUNA MENCAPAI PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN 2013”[4]

2. MISI BPLHD Provinsi Jawa Barat

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar visi organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan disusunnya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal organisasi, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.

(23)

13

1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan (Air, Udara, dan Tanah).

2. Menjaga Keselarasan dan Keseimbangan Pemanfaatan SDA Untuk Kesejahteraan Rakyat.

3. Mengelola Lingkungan Berdasarkan Perkembangan Sains dan Teknologi. 4. Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan dunia Usaha dan Industri. 5. Membangun Kewaspadaan dan Partisipasi Masyarakat yang Responsif. 6. Membangun Masyarakat Peduli Lingkungan (Green Society).

7. Meningkatkan Efektifitas Penerapan Peraturan Lingkungan.

Mengembangkan Balaikliring (Clearing House) Lingkungan Hidup[4].

Tugas Pokok BPLHD 2.1.7

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tentang Tugas Pokok Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok yaitu : merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan di bidang Pengendalian Lingkungan Hidup sesuai kebutuhan daerah dan kewenangan lain yang dilimpahkan[4].

Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat 2.1.8

(24)

1. Penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian lingkungan hidup meliputi Tata Kelola, Konservasi dan Mitigasi Bencana dan Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengemabangan Kapasitas Lingkungan

2. Penyelenggaraan fasilitasi pengendalian lingkungan hidup kepada Kabupaten/Kota dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup

3. Penyelenggaraan kesekretariatan Badan.

2.2.Landasan Teori

Landasan teori berisi teori-teori tentang ilmu yang mendasari tentang bidang yang sedang diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori bersumber dari buku dan jurnal. Landasan teori yang akan dibahas pada subbab ini meliputi Konsep Dasar Sistem, konsep dasar informasi.

Indikator Kinerja 2.1.9

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan output dari outcome dari kedeputian bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

Fungsi indikator kinerja adalah :

1. Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan

2. Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait. 3. Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.

(25)

15

Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program, maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), yang merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil pelaksanaan uji emisi gas industri dalam mencapai Sasaran dan Tujuan. IKU digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari organisasi. Untuk mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka ditetapkan indikator bagi setiap program/kegiatan, yang menjadi acuan bagi dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) memuat hal-hal sebagai[2] berikut:

1. Terkoordinasinya kegiatan pengendalian pencemaran udara di Jawa Barat 2. Terpantau dan terinformasikannya Status Mutu Udara di 208 titik pantau

di Jawa barat dan termonitornya emisi kendaraan bermotor di Jawa Barat sesuai Pergub dan SPM

3. Tersedianya sarana dan prasarana pemantauan kualitas udara yang memadai

4. Tersosialisasikannya peraturan gubernur mengenai emisi sumber bergerak dan tidak bergerak

5. Terlatihnya sumber daya manusia di pemerintahan dan industri dalam pengendalian pencemaran udara

6. Emisi idle terkendali

7. Tersedianya instrumen hukum persyaratan Baku Mutu Emisi untuk industri di Jawa Barat[4]

Monitoring 2.1.10

Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu kegiatan penelitian dan pengembangan dalam pencapaian sasaran. Kegiatan monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan monitoring, jadwal monitoring.

Evaluasi 2.1.11

(26)

yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra). Capaian kinerja output dan outcome diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran keberhasilan Satuan Kerja dan Kedeputian Bidang IPT dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta capaian kinerja outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian kinerja dilakukan antara lain dengan analisis membandingkan antara apa yang direncanakan dengan apa yang dihasilkan, disertai dengan tingkat capaian dalam ukuran kuantitatif yang tertera dalam penetapan indikator yang terdiri dari indikator input dan indikator output pada Rencana kinerja tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja(PK).

Konsep dasar sistem 2.1.12

Dalam mendefiniskan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemnnya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Berdasarkan pendekatan elemen adalah sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Konsep dasar Informasi 2.1.13

Data 2.1.13.1

(27)

17

Informasi 2.1.13.2

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. agar suatu informasi lebih berharga maka informasi tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Fungsi dari informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah ingormasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.3. Konsep dan Perancangan sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem Informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.

Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data

(28)

Diagram Konteks 2.1.14

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut[2].

Diagram Alir Data 2.1.15

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks[3]. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain:

a. Entitas luar ( external entity )

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

(29)

19

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atau arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses ( proccess )

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.

d. Simpanan data ( data store )

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambli data dari atau memberikan data ke database.

2.4. Internet

Internet merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking. Menurut Jill. H. Ellsworth dan Matthew. V. Ellsworth : “Internet is : large interconnected network of network computer linking people and computer all over

the world, via phone line, satellites and other telecommunication systems”.

(30)

Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP.

2.5. PHP (Hypertext Preproccessor)

Apakah PHP itu ? Menurut PHP manual book yang dibuat oleh Stig Saether Bakken dan rekan, yang dimaksud PHP adalah : “PHP (officially “PHP: Hypertext Preprocessor”) is a server-side HTML-embedded scripting language.

Pengertiannya adalah PHP merupakan kepanjangan “PHP : Hypertext

Preprocessor adalah sebuah bahasa script berjenis server side yang menyatu

dengan HTML. Sintaks dan perintah-perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan oleh server dan disertai pada halaman HTML biasa. PHP bertujuan untuk membuat aplikasi - aplikasi yang dijalankan diatas taknologi Web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada Web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan dan dikerjakan di Web server.

Kelebihan PHP 2.1.16

PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa pemrograman sejenisnya, diantaranya adalah :

1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan dalam

web server apache, Internet Informatin Service (IIS), Personal Web

Server(PWS), XAMPP dan lainnya, serta dalam Sistem Operasi

yangberbeda pula seperti Windows dan Unix.

2. PHP bersifat efisien, karena hanya memerlukan resource sistem yang sangat sedikit dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.

3. PHP dapat menggunakan beberapa database seperti MySQL, Sybase,

Interbase, Oracle, Ms. SQL Server, Microsoft Access, Dbase, dll.

4. PHP bersifat Open Source. Php adalah bahasa web yang dapat diperoleh secara gratis.

(31)

21

embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan HTML sehingga

memudahkan untuk pembuatannya.

6. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script. PHP menyenangkan pada eksekusinya, terutama saat dikompile sebagai module Apache disisi UNIX. Saat ini PHP lebih cepat untuk hampir semua pengguna CGI script. 7. PHP mempunyai fleksibelitas tinggi, menyamai high level programming

language seperti bahasa C. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu

up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2.6. Basis Data (Database)

Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih Tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut. Tabel-tabel tersebut berfungsi untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Beberapa istiah yang harus diketahi pada saat bekerja dengan sebuah tabel database adalah:

a. Field : merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel. b. Record : merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang

biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.

2.7. Pendukung Perangkat Lunak

MySQL 2.1.17

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQLAB membuat

(32)

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali

lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. Selain itu MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portability : MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. OpenSource : MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma. 3. Multiuser : MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu

yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning : MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

(33)

23

6. Command dan functions : MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query. 7. Security : MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

8. Scalability dan limits : MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity : MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation : MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.

11. Interface : MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Clients dan tools : MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel : MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

(34)

untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.

Apache Web Server 2.1.18

Web Server Apache merupakan program aplikasi yang berjalan diserver

berfungsi untuk menjalan aplikasi web sehingga bisa akses oleh client baik melalui jaringan secara intranet maupun internet (R. Kresno Aji dan Agus Hartanto, 2003).

Apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NCSA, yaitu NCSA HTTPd sekitar tahun 1995-an. Pada dasarnya Apache adalah “APatCHy” (patch) dan pengganti dari NCSA HTTPd. Apache web server

merupakan tulang punggung dari World Wide Web (Open Source Research Group

Universitas Ahmad Dahlan, 2002).

Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser, seperti Nestcape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, Lynks, dan lain-lain. Web server

dalam berkomunikasi dengan client menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).

Apache berada di bawah GNU, General Public Licence yang bersifat free sehingga Apache dapat di download gratis pada alamat http://www.apache.org, saat ini Apache banyak digunakan sebagai web server untuk portal-portal besar dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Apache termasuk dalam kategori free software (software gratis) 2. Instalasi Apache sangat mudah

3. Mampu beroperasi pada banyak platform sistem operasi seperti AUX 3.1, Free BSD, Linux, Solaris, Windows, dan lain-lain.

4. Mudah dalam pengkonfigurasian karena Apache hanya mempunyai empat file konfigurasi.

(35)

25

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis Sistem 3.1

Analisis sistem dapat di definisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasian dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, yang di hadapi dan di harapkan di usulkan perbaikan – perbaikannya. Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu system kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaulasi kekurangan yang di alami oleh user. Hal – hal yang akan di analisis pada tahap analisis system ini adalah prosedur system yang sedang berjalan, analisis aliran informasi, analisis pengkodean, analisis basisdata dan analisis kebutuhan non fungsional.

Analisis Masalah 3.1.1

Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang akan dipecahkan agar sistem dapat terpecahkan secara maksimal.

Berdasarkan wawancara dengan pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran BPLHD maka dapat ditemukan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya perusahaan yang dipantau sehingga memperlambat waktu untuk mengevaluasi Pencemaran Udara Hasil uji Emisi Gas Perusahaan. 2. Tidak adanya pengelolaan data pencatatan hasil uji emisi seingga

(36)

Prosedur Yang Sedang Berjalan 3.1.2

Analisis Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi pada subbidang Pemantauan dan pencemaran BLHD dalam proses penentuan kelayakan baku mutu udara dan pembuatan laporan dilakukan dari pihak perusahaan yang dipantau dilaporkan langsung ke BPLHD provinsi dan masih menggunakan Microsoft Excel sehingga sulitnya untuk melakukan evaluasi dan proses penentuan kelayakan Baku mutu udara.

Prosedur Pelaksanaan Uji Emisi 3.1.2.1

Prosedur pelaksanaan uji emisi Gas Perusahaan dilakukan oleh petugas Subbidang Pemantauan dan Pencemaran distribusi dengan menggunakan formulir uji Emisi. formulir penilaian Uji Emisi adalah formulir yang digunakan untuk melakukan Pengujian emisi gas Perusahaan. Ilustrasi prosedur penilaian baku mutu udara 3.1 dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD Memberikan Formulir Uji emisi Kepada perusahaan dan masih Kosong

2. Perusahaan mengisi data Formulir uji Emisi

3. Perusahaan Menyerahkan Formulir yang sudah Terisi Ke Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD.

4. Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD Mengecek Kelengkapan Data hasil uji emisi.

5. Jika Belum Lengkap Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD akan menyerahkan kembali ke perusahaan untuk dilengkapi. 6. Kemudian Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD

Menginputkan dan Mengolah data Hasil Uji Emisi dan Membuat Laporan Hasil Uji Emisi.xls

(37)

27

Prosedur Pelaksanaan Uji Emisi

Perusahaan Subbidang Pemantauan pencemaran BPLHD

Formulir Uji Emisi

Formulir Uji Emisi

Pengisian Formulir Uji Emisi

Formulir Formulir Uji Emisi yang telah diisi dan

Lengkap Formulir Formulir Uji Emisi

yang telah diisi

Lengkap? Pemeriksaan Kelengkapan

data

Formulir Penilaian yang telah diisi dan lengkap

Formulir Formulir Uji Emisi data hasil uji

emisi

Data Hasil Uji Emisi.xls

Formulir Formulir Uji Emisi yang telah diisi dan belum

lengkap

Keterangan :

A2 : Laporan Hasil Uji Emisi Pencetakan

(38)

Prosedur Pembuatan Laporan Hasil Uji Emisi 3.1.2.2

Laporan Hasil Uji Emisi adalah laporan yang dibuat apabila Program Uji Emisi dan Evaluasi Telah dilaksanakan. Ilustrasi prosedur pembuatan laporan Hasil Uji Emisi dapat dilihat pada gambar 3.2 dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara Membuat Laporan dari arsip

pelaksanaan hasil uji emisi sebanyak 2 lembar.

2. Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara Menyerahkan Laporan ke kepala subbidang

3. Kepala subbidang memeriksa kelangkapan laporan hasil uji emisi.

4. Jika laporan hasil uji emisi belum lengkap maka akan diserahkan kembali ke Subbidang Pemantauan Pencemaran untuk dilengkapi

5. Jika laporan hasil uji emisi sudah lengkap atau memenuhi syarat kepala subbidang mengesahkan laporan hasil uji emisi dan mengarsipkan laporan lembar ke 2 yang sudah disahkan.

(39)

29

Prosedur Pelaporan Hasil Uji Emisi Subbidang Pemantauan

Pencemaran Kepala SubBidang Pemantauan Pencemaran Lingkungan

A1

1 Laporan Hasil Uji Emisi telah dilengkapi

1 Laporan Hasil Uji Emisi telah dilengkapi

2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah diperiksa

dan lengkap 1

2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah diperiksa

dan Belum lengkap

Tidak 1

2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah diperiksa

dan Belum lengkap

Ya

Pengesahan

1

2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah disahkan

A2 Laporan Hasil Uji

Emisi Yang telah disahkan

A2

Keterangan :

A1 : Arsip Laporan Hasil Uji Emisi

A2 : Arsip Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah Disahkan

Proses Pelengkapan

Laporan

1 Laporan Hasil Uji Emisi telah dilengkapi

(40)

Analisis Aturan Bisnis 3.1.3

Aturan bisnis yang akan diterapkan pada Sistem pemantauan hasil uji emisi pada BPLHD Jawa Barat adalah pada aturan bisnis pelaksanaan Uji Emisi, aturan bisnis evaluasi hasil uji emisi dan aturan bisnis Pembuatan Laporan Hasil Uji Emisi.

a. Aturan bisnis Pelaksanaan Uji Emisi

1. Pelaksanaan Uji Emisi dilakukan oleh petugas sub bidang pemantauan pencemaran udara dan bagian quality control perusahaan yang sedang dipanatau.

2. Pelaksanaan uji emisi perusahaan dilaksanakan setiap per enam bulan (1 semester).

3. Pelaksanaan pengujian emisi gas perusahaan dilakukan dengan cara pengecekan kadar polutan dalam sumber emisi secara langsung.

b. Aturan bisnis evaluasi hasil uji emisi

1. Evaluasi hasil uji emisi dilakukan oleh kepala Sub bidang pemantauan pencemaran udara.

2. Evaluasi data hasil uji emisi dilakukan jika perusahaan yang dipantau memiliki kadar polutan di atas standar.

c. Aturan bisnis pembuatan Laporan Hasil Uji Emisi

1. Pembuatan Laporan hasil uji emisi di buat oleh petugas sub bidang pemantauan pencemaran udara.

2. Pembuatan laporan hasil uji emisi dilaksanakan jika telah melakukan uji emisi gas perusahaan.

3. Laporan hasil uji emisi diserahkan kepada kepala bidang.

Analisis Pemantauan (Monitoring) 3.1.4

(41)

31

parameternya, parameter dan indikator pemantauan dapat dilihat pada Tabel 3. 1

Parameter dan Indikator Pemantauan

Tabel 3. 1 Parameter dan Indikator Pemantauan

Parameter yang dipantau Indikator (mm/Nm2)

Amonia (NH3) 0,5

Klorin (CL2) 10

Hidrogen Klorida (HCL) 5

Hidrogen Florida (HF) 10

Nitrogen Oksida (NO2) 1000

Opasitas 35

Partikel / Partikulat 350

Sulful Dioksida (SO2) 800

Total Sulfur Tereduksi (H2S) 35

Air Raksa (Hg) 5

Arsen (As) 8

Antimon (Sb) 8

Kadmium (Cd) 8

Seng (Zn) 50

Timah Hitam (Pb) 12

Analisis Evaluasi 3.1.5

Analisis Evaluasi adalah tahap selanjutnya setelah tahap analisis monitoring, analisis Evaluasi bertujuan untuk menentukan perusahaan apakah perusahaan yang dipantau tersebut beban emisinya melebihi standar ataukah tidak jika perusahaan yang dipantau melebihi standar maka akan di lakukan penanggulangan dan jika tetap melanggar maka akan dikenakan sanksi, proses perhitungan beban emisi dapat dilihat pada persanaan dibawah ini:

Definisi :

(42)

t = Waktu Operasi Per tahun (jam) d = Diameter (mm)

r = jari – jari (mm) L = luas (mm)

k = nilai konstanta menurut PERMEN No. 13 p1 = parameter yang di uji semester I (mm/Nm2) p2 = parameter yang di uji semester II (mm/Nm2) Perhitungan :

Contoh hasil perhitungan Beban Emisi Tahunan menggunakan Microsoft excell untuk setiap parameternya dapa dilihat pada table dibawah ini:

(43)

33

Tabel 3. 2 Data Perhitungan Beban Enisi Tahunan

Parameter

Cerobong Jari-jari

Luas Penampang

Cerobong ((H5+Q5)/2)*U

5*V5*Y5 konstanta

konversi ke

4320 1850 925 2686662.5 5931325457 0.0036 0.000001 21.35277165

Hidrogen Florida (HF) 8 4320 1850 925 2686662.5 - 0.0036 0.000001 -

Nitrogen Oksida (NO2) 8 4320 1850 925 2686662.5 39242570308 0.0036 0.000001 141.2732531

Opasitas 8 4320 1850 925 2686662.5 32497869600 0.0036 0.000001 116.9923306

Partikel / Partikulat 8 4320 1850 925 2686662.5 2.76933E+11 0.0036 0.000001 996.9601728

Sulful Dioksida (SO2) 8 4320 1850 925 2686662.5 2.97926E+11 0.0036 0.000001 1072.532204

Total Sulfur Tereduksi

(H S) 8

4320 1850 925 2686662.5 728880789.6 0.0036 0.000001 2.623970843

(44)
(45)

35

Kebutuhan Perangkat Lunak 3.1.6

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak untuk membangun Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang pemantauan dan Pencemaran BPLHD ini terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non - fungsional . Adapun spesifikasi kebutuhan fungsional dapat dilihat pada Tabel 3. 3 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Tabel 3. 3 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

No Kode Deskripsi Kebutuhan

1 SKPL-F-001 Sistem menyediakan fasilitas login

2 SKPL-F-002 Sistem menyediakan fasilitas lupa password

3 SKPL-F-003 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data Uji Emisi 4 SKPL-F-004 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data Inventarisasi

Sumber Emisi

5 SKPL-F-005 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data Evaluasi Hasil Uji Emisi

6 SKPL-F-006 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data jenis obat

7 SKPL-F-006 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan laporan

Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.1.7

Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan dan masukan yang dibutuhkan oleh sistem. Analisis kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi 3 bagian , yaitu :

1. Analisis perangkat keras. 2. Analisis perangkat lunak.

Analisis pengguna.

Analisis Perangkat Keras 3.1.7.1

(46)

Tabel 3. 4 Spesifikasi Perangkat Keras di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Monitor 14”

2 Processor Intel Pentium Dual Core

3 Memori / RAM 1GB

Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Membangun Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang pemantauan dan Pencemaran BPLHD ini memiliki kebutuhan spesifikasi seperti pada tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Spesifikasi perangkat keras untuk membangun Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Monitor 14”

2 Processor Intel Pentium Dual Core

3 Memori / RAM 1GB

Sedangkan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3. 6 Spesifikasi perangkat keras untuk menjalankan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Monitor 14”

2 Processor Intel Pentium IV

3 Memori / RAM 512MB

(47)

37

bahwa perangkat keras yang sudah ada dapat digunakan untuk membangun dan menjalankan aplikasi.

3.1.7.1.1 Analisis Perangkat Lunak

Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi ini selain membutuhkan perangkat keras juga membutuhkan suatu perangkat lunak (Software) untuk mendukung sistem yang akan dibangun. Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan di Badan Pengelola Lingkungan Hidup ini seperti pada tabel 3.7.

Tabel 3. 7 Spesifikasi Perangkat Lunak di Badan Pengelola Lingkungan Hidup

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Wndows 7

2 Aplikasi Microsoft Excel dan Microsoft Word

Perangkat lunak untuk membangun Sistem Distribusi Obat, kegiatan ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 3.8.

Tabel 3. 8 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk membangun aplikasi

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows XP

2 DBMS MySQL

3 Bahasa Pemrograman PHP (Hyper Text Preproccessor)

Perangkat Lunak untuk menjalankan Sistem Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 3.9.

Tabel 3. 9 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Menjalankan Aplikasi

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows XP

2 DBMS MySQL

3 Web Browser Mozilla FireFox

(48)

yang baru sesuai dengan kebutuhan agar pengguna dapat menggunakan aplikasi yang akan dibangun.

3.1.7.1.2 Analisis Pengguna

Berdasarkan hasil pengumpulan data, diketahui bahwa tingkat pendidikan terendah yang dimiliki Badan Pengelola Lingkungan Hidup adalah D3. Sebagian besar pegawai Badan Pengelola Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer dengan baik dan memiliki pengalaman yang cukup dalam mengoperasikan Sistem operasi

Windows, bekerja menggunakan Microsoft Office Word maupun Microsoft Excel.

Adapun analisis pengguna yang ada dapat dilihat pada table 3.10.

Tabel 3. 10 analisis pengguna yang ada

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat

Pendidikan

1.Menerima formulir Hasil Pelaksanaan Uji Emisi

2.Membuat laporan hasil uji emisi 6

1.Menerima Laporan Persemester

(49)

39

Tabel 3. 11 Analisis Pengguna Sistem Informasi Pemantauan

Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Tingkat

Pendidikan

Mengolah Data

Evaluasi Hasil Uji Emisi

Mengolah

Inventarisasi Sumber Emisi

Dapat melakukan pengolahan data akun, pengolahan data Uji Emisi, pengolahan data pengguna,

Pengolahan data

Evaluasi Uji

Emisi, Pengolahan data Inventarisasi Sumber Emisi

Mengolah data

Evaluasi Hasil Uji Emisi, Mengolah

Data Laporan

Pelaksanaan Uji Emisi

Dapat melakukan pengolahan data akun, pengolahan data Evaluasi Hasil Uji Emisi, Pengolahan data Mengolah Data Laporan

Pelaksanaan Uji Emisi

(50)

Server

Petugas Sub Bidang Pemantauan Perncemaran Udara IP Address : 192.168.0.2

Kepala Sub Bidang Pemantauan Perncemaran Udara IP Address : 192.168.0.1

Switch

Printer

Gambar 3. 4 Arsitektur Jaringan

Analisis Pengkodean 3.1.9

Pengkodean digunakan untuk mengidentifikasi suatu data, simbol kode yang digunakan pada semua proses yang berkaitan dengan data. Pengkodean yang saat ini berlaku Di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat untuk aktifitas sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi terdiri dari pengkodean Sumber Emisi Atau Cerobong yang digunakan.

Pengkodean Sumber Emisi 3.1.9.1

Pengkodean Sumber Emisi di Badan Pengelola lingkungan Hidup Jawa Barat terdiri 5 digit, yaitu sebagai berikut :

Format AAA-99

Nomer Urut Sumber Emisi Kode Sumber Emisi Contoh : FIA – 01, Kode tersebut Menyatakan FIA = Kode Sumber Emisi

(51)

41

Analisis Data 3.1.10

(52)

User

detailLaporanUEPPU

melakukan evaluasiUEPPU memiliki detailEvaluasiUEPPU

UEPPU

idUser idEvaluasi tanggal idDetail

tanggal

(53)

43

4 EvaluasiUEPPU 1. idEvaluasi

2. jumlahdataPemantauan

6 Parameter 1. idParameter

2. nama

3. BM

7 SumberEmisi 1. idSumberEmisi

2. kodeCerobong

8 DetailEvaluasi 1. idDetail

2. id_user

9 Peraturan 1. idPeraturan

2. id_user 3. idParameter 4. idSumberEmisi 5. nilaiPeraturan

10 PerhitunganBeban 1. idBeban

(54)

6. luas

7. perhitunganBeban 8. konstanta

9. hasilKonversi 10. bebanEmisi

11 LaporanUEPPU 1. idLaporan

2. jumlah 3. id_user 4. idDetail 5. idEvaluasi

12 DetailLaporanUEPPU 1. idDetailLaporan

2. idLaporan 3. tanggal

Analisis Kebutuhan Fungsional 3.1.11

Analisis kebutuhan fungsional adalah tahap analisis kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran data maupun informasi yang dihasilkan. Analisis kebutuhan fungsional akan digambarkan menggunakan analisis secara terstruktur yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Diagram Konteks 3.1.11.1

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar. Diagram konteks juga merupakan diagram arus data (data flow

diagram) atau disngkat DFD dengan level yang teratas (top level). Diagram

konteks Sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi dapat dilihat pada gambar 3.6.

Sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi Petugas SubBidang

Data Login Data pendaftaran perusahaan

Data Perusahaan Data perhitungan Kelayakan BM

Data Laporan Data Evaluasi Hasil Uji Emisi

Data ubah akun Info Tambah data Perusahaan

Info ubah data Perusahaan Info Hasil Perhitungan Kelayakan BM

Infodata Laporan Info ubah akun Info ubah Password Info Data Evaluasi Hasil Uji Emisi

Info data Perhitungan Beban Info data kriteria Info data alternatif

Kepala Bidang Data Login Pengguna

Data Laporan UEPPU Data Laporan Evaluasi UEPPU

Data Ubah Password Data Grafik UEPPU

Info login Invalid Info Laporan UEPPU dilihat Info Laporan Evaluasi PPU dilihat

Info data Ubah Password Info Data Grafik UEPPU Mail Server

Info data Lupa Password

(55)

45

DFD Level 1 Proses Pemantauan Uji Emisi 3.1.11.2

Di bawah ini adalah DFD Level 1, pada DFD Level 1 terdapat 8 proses yaitu :

a. proses login

b. proses pengolahan lupa password c. proses pengolahan data user

d. proses pengolahan data Uji Emisi Pemantauan Pencemaran Lingkungan (UEPPU)

e. proses pengolahan data Evaluasi Uji Emisi Pemantauan Pencemaran Lingkungan (UEPPU)

f. proses pengolahan data Sumber Emisi

g. proses pengolahan data perhitungan beban Emisi h. Proses pengolahan Laporan UEPPU

(56)

1 Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU

Info data Sumber Emisi

Data Sumber Emisi

Info Data Perhitungan Beban

DetailEvaluasi Data Detail Evaluasi UEPPU

Info detail Evaluasi

Info Data Laporan UEPPU Data Deail Laporan UEPPU

Info Detail Laporan UEPPU

3

Gambar 3. 7 Gambar 3.1 DFD Level 1 Proses Pemantauan Uji Emisi

DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan data User 3.1.11.3

Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan data User, pada DFD Level 2 proses 3 ini terdapat 4 proses yaitu:

(57)

47

d. Proses penghapusan data user

Adapun DFD Level 2 Proses 3 pengolahan data UEPPU ini dapat dilihat pada gambar 3.7.

3.1

Gambar 3. 8 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan data User

DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan data UEPPU 3.1.11.4

Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan data UEPPU, pada DFD Level 2 proses 3 ini terdapat 5 proses yaitu :

(58)

Adapun DFD Level 2 Proses 4 pengolahan data Perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 3.8.

4.1

Data UEPPU yang akan dihapus Info Data UEPPU yang dihapus

Data UEPPU

Lihat Data UEPPU Data UEPPU

Info Data UEPPU

Petugas Sub

Bidang Data UEPPU

Info Data UEPPU Info Data UEPPU yang dicari Data UEPPU yang akan dicari

Gambar 3. 9 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan data UEPPU

DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan data Evaluasi UEPPU 3.1.11.5

Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan data Evaluasi UEPPU, pada DFD Level 2 proses 5 ini terdapat 4 proses yaitu:

a. Proses Penambahan data Evaluasi UEPPU b. Proses Pengubahan data Evaluasi UEPPU c. Proses pencarian data Evaluasi UEPPU d. Proses Penghapusan data evaluasi UEPPU

(59)

49

Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU

Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU

Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU

Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU Info Data Evaluasi UEPPU

Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU

Info Data Evaluasi UEPPU

Data Evaluasi UEPPU Info Data Evaluasi UEPPU

DetailEvaluasi UEPPU Info Data Detail Evaluasi UEPPU

Data Detail Evaluasi UEPPU

Data Detail Evaluasi UEPPU

Info Data Detail Evaluasi UEPPU

Data detail Evaluasi UEPPU Info Data detail Evaluasi UEPPU

Data detail Evaluasi UEPPU

Info Data detail Evaluasi UEPPU

Gambar 3. 10 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan data evaluasi UEPPU

DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan data Pemantauan 3.1.11.6

DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan data sumber Emisi Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan data sumber Emisi, pada DFD Level 2 proses 5 ini terdapat 4 proses yaitu:

a. Proses Penambahan data sumber Emisi b. Proses Pengubahan data sumber Emisi c. Proses Pencarian data sumber Emisi d. Proses Penghapusan data sumber Emisi

(60)

6.1

Gambar 3. 11 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan data pemnatauan

DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan data Perhitungan Beban 3.1.11.7

DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan data Perhitungan Beban Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan data Perhitungan Beban, pada DFD Level 2 proses 7 ini terdapat 4 proses yaitu:

a. Proses Penambahan data Perhitungan Beban b. Proses Pengubahan data Perhitungan Beban c. Proses pencarian data Perhitungan Beban d. Proses Penghapusan data Perhitungan Beban

(61)

51

Info Data Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Info Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Info Data Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Info DataPerhitungan Beban

PerhitunganBeban Info Data Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Info Data Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Info Data Perhitungan Beban

Data Perhitungan Beban

Info Data Perhitungan Beban

Gambar 3. 12 DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan data Perhitungan beban

DFD Level 2 Proses 9 Pengolahan data Laporan UEPPU 3.1.11.8

DFD Level 2 Proses 9 Pengolahan data Laporan UEPPU, Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 9 Pengolahan data Laporan UEPPU, pada DFD Level 2 proses 9 ini terdapat 5 proses yaitu:

a. Proses penambahan data Laporan UEPPU b. Proses Pengubahan data Laporan UEPPU c. Proses Pencarian data Laporan UEPPU d. Proses Menampilkan data Laporan UEPPU e. Proses penghapusan data Laporan UEPPU

(62)

Petugas Sub

Info Data Laporan UEPPU

Data Laporan UEPPU Info Data Laporan UEPPU

Data Laporan UEPPU

Info Data Laporan UEPPU

Da

Data laporan UEPPU Data laporan UEPPU

Data laporan UEPPU data laporan UEPPU

Data detail laporan UEPPU Data detail laporan UEPPU

Data detail laporan UEPPU Data detail laporan UEPPU

D Info Data Laporan UEPPU

Data Laporan UEPPU Info data Laporan UEPPU

Gambar 3. 13 DFD Level 2 Proses 9 pengolahan data Laporan UEPPU

Spesifikasi Proses 3.1.12

(63)

53

Tabel 3. 13 Spesisikasi Proses Sistem Pemantauan Uji Emisi

No Proses Keterangan

1 No. Proses 1

Nama Proses Login

Sumber Petugas Sub Bidang, Kepala Bidang

Masukan Data Login Pengguna dan Storage User

Keluaran Info Login Pengguna

Tujuan Petugas Sub Bidang, Kepala Bidang

Logika Proses

1. Pengguna memasukan data Login pengguna yaitu username

dan password

2. Kemudian sistem memeriksa ke tabel user pada database 3. Jika data login sesuai dengan data yang ada di databasemaka sistem akan menampilkan halaman utama sesuai hak aksesnya

4. Jika data tidak sesuai dengan data yang ada pada database maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan

2 No. Proses 2

Nama Proses Lupa password

Sumber Petugas Sub Bidang, Kepala Bidang

Masukan Email Pengguna storage user

Keluaran Info Lupa Password pengguna

Tujuan Petugas Sub Bidang, Kepala Bidang

Logika Proses

1. Pengguna memasukan email

2. Kemudian sistem memeriksa ke tabel user pada database

3. Jika email sesuai maka sistem akan mengirim verifikasi ke email tersebut

4. Jika data tidak sesuai atau tidak ada pada database maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan.

3 No. Proses 3

Nama Proses Pengolahan Data User

Sumber Petugas Sub Bidang

Masukan Data User, storage User

Keluaran Info data User

Tujuan Petugas Sub Bidang

Logika Proses

1. Petugas Sub Bidang melakukan pengolahan data user 2. Sistem menampilkan

Gambar

Gambar 3. 1 Prosedur Pelaksanaan Uji Emisi
Gambar 3. 2 Prosedur Pelaporan Hasil Uji Emisi
gambar 3.19.
Gambar 3. 18 Perancangan antar muka halaman lupa password admin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengujian beta yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen Mutasi dan Kompensasi di bank bjb sesuai dengan kebutuhan dan

Berdasarkan pengujian beta , dapat dilihat bahwa pembangunan sistem manajemen pengarsipan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota pekanbaru dalam pelaksanaan mutasi