• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Faktor, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada PT. Yamaha Alfa Scorpii Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Faktor, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada PT. Yamaha Alfa Scorpii Medan."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

PT. YAMAHA ALFA SCORPII MEDAN

Oleh

MUJI AKBAR 080502224

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Muji Akbar (2013) Analisis Pengaruh Faktor, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada PT. Yamaha Alfa Scorpii Medan.

Perkembangan industri otomotif dewasa ini begitu cepat seiring dengan kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan otomotif dalam menciptakan produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan sepeda motor dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam konsep pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, dimana kepada merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bahwa faktor sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Realibilitas, Uji Validitas, Analisis Regresi Linear Berganda, Koefisien Determinasi (R2), uji F dan uji t.

Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi bahwa : Y = 1,885 + 0,219 X1 + 0,471 X2 + 0,255 X3 Semua variabel faktor sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha dan nilainya positif. Variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha adalah variabel faktor pribadi, hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien, sosial,dan psikologis. Koefisien determinasi (R2) = 0,597. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 59,70% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel (sosial, pribadi, dan psikologis), sedangkan sisanya (100% - 59,70% = 40,30%) dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Uji F dari tiap variabel X (fakrtor-faktor) diperoleh sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Uji T dari tiap variabel X (faktor-faktor) diperoleh sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial masing-masing berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

(3)

DAFTAR ISI

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.Penelitian Terdahulu ... 7

2.2.Keputusan Pembelian ... 9

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 9

2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 10

3.4.Definisi Operasional Variabel ... 19

3.5.Skala Pengukuran Variabel ... 20

3.6.Populasi Sampel ... 21

3.7.Jenis dan Sumber Data ... 22

3.8.Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.8.1. Uji Vadilitas dan Reabilitas ... 23

3.9.Metode Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 29

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29

4.1.2. Ruang Lingkup Perusahaan ... 31

4.1.3. Struktur Organisasi dan Manajemen ... 31

4.1.4. Uraian Tugas dan Tanggung jawab ... 32

(4)

4.2. Gambaran Umum responden... 37

4.3. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha ... 48

4.4. Alat Analisis ... 52

4.4.1. Uji Validitas ... 53

4.4.2. Uji Reliabilitas ... 54

4.4.3. Regresi Berganda ... 55

4.4.4. Koefisien Determinasi ... 56

4.4.5. Uji F ... 57

4.4.6. Uji T ... 58

4.5. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 59

BAB V KESIMPIULAN DAN SARAN ... 63

5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Penjualan Sepeda Motor Yamaha Tahun 2012 ... 5

Tabel 3.1. Variabel Indikator ... 19

Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert ... 20

Tabel 4.1. Klasifikasi responden berdasarkan jenis Kelamin ... 38

Tabel 4.2. Klasifikasi responden berdasarkan usia ... 38

Tabel 4.3. Klasifikasi responden berdasarkan pekerjaan ... 39

Tabel 4.4. Klasifikasi responden berdasarkan pendapatan tiap bulan ... 39

Tabel 4.5. Klasifikasi responden berdasarkan pembayaran yang dilakukan 40 Tabel 4.6. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena dipengaruhi oleh Lingkungan pergaulan saya ... 41

Tabel 4.7. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena adanya pengalaman Dari anggota keluarga saya sebelumnya ... 41

Tabel 4.8. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena dipengaruhi oleh Peran dan status saya dalam masyarakat ... 42

Tabel 4.9. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena sesuai dengan Usia dan Kebutuhan saya ... 43

Tabel 4.10. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena sesuai dengan Usia dan pekerjaan saya ... 43

Tabel 4.11. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan sepeda motor Yang saya beli ... 44

Tabel 4.12. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena mencerminkan Gaya hidup saya ... 44

Tabel 4.13. Saya membeli dan memakai sepeda motor Yamaha karena adanya rasa percaya . Diri ketika menggunakan merek tersebut. 45 Tabel 4.14. Saya memiliki motivasi untuk membeli dan memakai sepeda motor Yamaha ... 46

(6)

Tabel 4.16. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena mengetahui

Dengan baik informasi mengenai kualitas produk ... 47

Tabel 4.17. Saya membeli sepeda motor Yamaha karena adanya keyakinan Terhadap ketahanan produknya ... 47

Tabel 4.18. Saya memiliki kebutuhan akan sepeda motor Yamaha ... 49

Tabel 4.19. Kebutuhan akan sepeda motor membuat saya mencari informasi Lebih lanjut mengenai produk yang ditawarkan ... 50

Tabel 4.20. Setelah mendapat informasi, Saya memilih bahwa sepeda motor Yamaha yaitu Mio Soul, Mio Sporty dan Xeon,

Jupiter Z, Jupiter MX, Vixion lebih baik daripada merek lain .. 51

Tabel 4.21. Setelah melakukan evaluasi, Saya memutuskan membeli

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

ABSTRAK

Muji Akbar (2013) Analisis Pengaruh Faktor, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada PT. Yamaha Alfa Scorpii Medan.

Perkembangan industri otomotif dewasa ini begitu cepat seiring dengan kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan otomotif dalam menciptakan produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan sepeda motor dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam konsep pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, dimana kepada merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bahwa faktor sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Realibilitas, Uji Validitas, Analisis Regresi Linear Berganda, Koefisien Determinasi (R2), uji F dan uji t.

Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi bahwa : Y = 1,885 + 0,219 X1 + 0,471 X2 + 0,255 X3 Semua variabel faktor sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha dan nilainya positif. Variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha adalah variabel faktor pribadi, hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien, sosial,dan psikologis. Koefisien determinasi (R2) = 0,597. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 59,70% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel (sosial, pribadi, dan psikologis), sedangkan sisanya (100% - 59,70% = 40,30%) dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Uji F dari tiap variabel X (fakrtor-faktor) diperoleh sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Uji T dari tiap variabel X (faktor-faktor) diperoleh sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial masing-masing berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri otomotif dewasa ini begitu cepat seiring dengan kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaan-perusahaan otomotif dalam menciptakan produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Perilaku masyarakat yang membutuhkan dan menginginkan sepeda motor dengan merek, kualitas, harga serta dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus diperhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk maju dan berkembang dalam konsep pemasaran perusahaan harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, dimana kepada merekalah nantinya produk tersebut akan dipasarkan.

(10)

Tekanan-tekanan dari faktor-faktor internal dapat saja berupa sikap, inovasi-inovasi dan keunggulan dalam bersaing melalui perbaikan produk dan perbaikan sumber daya manusia sedangkan faktor eksternal yaitu, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor internal dan eksternal merupakan pendorong yang mengharuskan setiap perusahaan untuk bisa mengadaptasi dan beradaptasi terhadap setiap perubahan agar dapat tetap eksis, sehingga perubahan yang terjadi tidak merupakan rintangan atau ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha dan memperoleh keuntungan yang besar.

Pemahaman akan perilaku konsumen mutlak diperlukan apalagi pada saat sekarang ini perkembangan dari dunia otomotif yang begitu pesat dan cepat membuat intensitas persaingan yang semakin tinggi, dan ini menjadi hal penting bagi para pemasar apabila ingin tetap diterima oleh konsumennya.

(11)

Ada tiga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu factor social adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serat peran dan status sosial konsumen. Faktor pribadi adalah faktor yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari seorang konsumen. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli dan faktor psikologis adalah faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam membeli. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi, dunia usahapun mengalami pertumbuhan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian persaingan yang ketat akan mendominasi dunia usaha dewasa ini, dimana perusahaan saling berlomba untuk menguasai pangsa pasar. Di lihat dari kenyataan ini maka perusahaan dituntut untuk lebih mengadaptasikan diri dengan bekerja lebih efisien dan efektif, mempunyai kemampuan mengkombinasikan fungsi-fungsi organisasi lainnya agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

(12)

mengharuskan setiap perusahaan untuk bisa mengadaptasi dan beradaptasi terhadap setiap perubahan agar dapat tetap eksis, sehingga perubahan yang terjadi tidak merupakan rintangan atau ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha dan memperoleh keuntungan yang besar.

Pemahaman akan perilaku konsumen mutlak diperlukan apalagi pada saat sekarang ini perkembangan dari dunia otomotif yang begitu pesat dan cepat membuat intensitas persaingan yang semakin tinggi, dan ini menjadi hal penting bagi para pemasar apabila ingin tetap diterima oleh konsumennya.

Demikian halnya pada PT. Alfa Scorpii Jalan A.R. Hakim Medan sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang bisnis otomotif yang dalam melaksanakan kegiatannya dihadapkan pada persaingan dengan perusahaan-perusahaan bisnis otomotif lainnya. Dalam upaya mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal, PT. Alfa Scorpii Jalan A.R. Hakim Medan senantiasa melakukan berbagai langkah yang tepat dalam menjalankan operasinya, agar senantiasa dapat terjadi peningkatan (Total asset) dan peningkatan jumlah penjualan produk. Selama tahun 2011 sampai awal 2012 ini PT. Alfa Scorpii Jalan A.R. Hakim Medan selaku main dealer di wilayah Sumatera Utara dan NAD mencatat penjualan motor Yamaha di wilayah ini mencapai 51 persen dan didominasi oleh penjualan motor scuter matic. Berikut ini data penjualan sepeda motor Yamaha selama tahun 2012 sebagai berikut:

(13)

Tabel 1.1

Jumlah penjualan motor Yamaha tahun 2012 Bulan Total Penjualan

Januari 4.627 Februari 3.774 Maret 4.246 April 4.285

Mei 4.450

Juni 4.388 Juli 5.380 Agustus 5.851 September 5.122 Oktober 5.208 November 4.918 Desember 4.600 Total 56.849

Sumber : PT. Alfa Scorpii Jalan A.R. Hakim Medan Tahun 2012

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui lebih mendalam tentang perilaku konsumen dalam membeli produk Sepeda Motor Yahama, dan untuk maksud tersebut penulis menetapkan :“Analisisi pengaruh Faktor Sosial, Pribadi dan Psikologi yang mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada PT. Alfa Scorpii Medan)” sebagai judul penelitian ini.

1.2.Perumusan Masalah

(14)

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis bahwa faktor sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Medan.

1.3.2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan atau informasi bagi perusahaan-perusahaantelekomunikasi untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk yang ditawarkannya.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi sekaligus sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian objek atau masalah yang sama.

c. Bagi Penulis

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Penelitian Terdahulu

Damanik (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Proses Keputusan Konsumen Pada

Gamestation Jl. DjaminGinting Padang Bulan Medan”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa faktor pribadi dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen pada Gamestation Jl. Djamin Ginting Padang Bulan Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dengan koefisien adjusted determinasi (R) sebesar 31,6% yang berarti bahwa pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap proses keputusan konsumen sebesar31,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini tersebut adalah faktor pribadi dan faktor psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses proses keputusan konsumen. Secara parsial faktor psikologis lebih berpengaruh daripada faktor pribadi terhadap pemilihan Game Station.

(16)

oleh mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU. Hasil ini dapat dilihat pada analisis Regresi Berganda dengan koefisien Determinasi (R2) sebesar 45,8% yang berarti bahwa pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian mie instant merek Sedaap oleh mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU sebesar 45,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Rosalina (2010), melakukan Penelitian yang berjudul Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya, sosial dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU, sedangkan variabel pribadi berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU dan dapat dilihat bahwa variabel sosial yang paling dominan diantara semua variabel independen. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji t dari keempat variabel bebas bahwa variabel sosial yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian produk

handphone merek BlackBerry pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas

(17)

psikologis sedangkan sisanya 68,20% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Firda Amalia, 2011, melakukan Penelitian yang berjudul analisis pengaruh factor sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan pembelian minuman penambah tenaga cair merek m – 150 di Semarang.

2.2.Keputusan Pembelian

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara perilaku yang berbeda. Adapun inti dari pengambilan keputusan konsumen (comsumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya.

Tahapan-tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian. Tahapan- tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian adalah: (Setiadi, 2003:16-20)

1. Pengenalan Masalah

(18)

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Adapun sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

a) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b) Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur kemasan dan pameran. c) Sumber umum: media massa, organisasi konsumen

d) Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji/ memakai, menggunakan produk.

a. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing- masing. Kepercayaan merek menimbulkan citra merek.

b. Keputusan membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi merek- merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

c. Perilaku sesudah pembelian

(19)

juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pasar.

d. Kepuasan sesudah pembelian

Apa yang menentukan konsumen akan merasa sangat puas, cukup puas, atau tidak puas atas suatu pembelian? Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.

e. Tindakan- tindakan sesudah pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan berusaha mengurangi ketidakpuasannya.

f. Penggunaan dan pembuangan sesudah pembelian

Para pemasar juga harus mengontrol bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk. Pada akhirnya, pemasar perlu mempelajari pemakaian dan pembuangan produk untuk mendapatkan isyarat- isyarat dari msaalah- masalah dan peluang- peluang yang mungkin ada.

Mengenali Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku Pasca Kebutuhan Informasi Alternatif Membeli Pembelian Sumber: Setiadi, 2003

(20)

a) Faktor- faktor Sosial 1. Kelompok Referensi

a. Kelompok Primer merupakan kelompok yang ditunjukkan dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat.

b. Kelompok sekunder adalah yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.

2. Keluarga

a. Keluarga Orientasi merupakan orang tua dari seseorang. Dimana dari orang tua itulah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri cinta.

b. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup yang anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat telah diteliti secara intensif.

3. Peran dan Status

Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

b) Faktor Pribadi

1. Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan dalam siklus hidup keluarga. Orang- orang dewasa umunya mengalami perubahan atau

(21)

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pembelian mereka terhadap suatu produk atau jasa yang ada.

3. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan harta (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

4. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. 5. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relative konsisten.

c) Faktor- faktor Psikologis 1. Motivasi

(22)

kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Motif inilah yang membuat orang untuk mencari kepuasan.

2. Persepsi

Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Adanya perpsepsi yang berbeda akan suatu objek yang sama, dipengaruhi oleh tiga proses persepsi yaitu: Perhatian yang selektif, Gangguan yang selektif, Mengingat kembali yang selektif.

3. Pengetahuan

Ketika Orang melakukan suatu aktivitas, pada akhirnya mereka akan belajar. Pembelakaran melibatkan perubahan dalam perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia dipelajari. Teori pembelajaran meyakini bahwa pengetahuan dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, petunjuk, respon, dan penguatan kembali.

4. Kepercayaan dan Sikap

(23)

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Tjiptono (2006:296) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari 4, yaitu :

a. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk. Kalau konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk.

b. Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh konsumen

c. Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.

(24)

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kesimpulan yang bersifat sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono (2004 : 49) kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Menurut Kotler (2002:183) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat diukur melalui: faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen.

Namun untuk setiap produk atau jasa memiliki faktor-faktor yang berbeda pula tergantung dari perilaku konsumennya. Hubungan keempat faktor tersebut dengan keputusan pembelian produk dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Faktor Sosial (X1)

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serat peran dan status sosial konsumen.

b. Faktor Pribadi (X2)

(25)

c. Faktor Psikologis (X3)

Faktor psikologis adalah faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam membeli. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : Kotler (2002 : 183), data diolah Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003:47), hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diberikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Faktor, sosial, pribadi, dan psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dalam membeli sepeda motor Yamaha di PT. Alfa Scorpii Medan.

Sosial (X1)

Psikologis (X3)

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang berdasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya, yang bertujuan untuk mempelajari, mendeskripsikan, mengungkapkan dan menyelidiki hubungan kausalitas antara variabel independen dengan variabel dependen

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan selesai yang berlokasi di PT. Alfa Scorpii Medan Jl. A.R. Hakim Medan

3.3.Batasan Operasional

Penelitian ini hanya dibatasi pada Konsumen yang membeli sepeda Motor Yamaha di PT. Alfa Sorpii Jln. AR. Hakim Medan. Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian, maka penulis membatasi atau memberikan batasan operasional bahwa penelitian ini hanya melihat pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan menggunakan Sepeda Motor Yamaha. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah :

(27)

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terdiri dari :

a. Faktor sosial (X1)

Faktor sosial merupakan yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga serta peran dan status social konsumen.

b. Faktor pribadi (X2)

Faktor pribadi merupakan yang yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur pribadi dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situs ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep sendiri.

c. Faktor psikologis (X3)

Faktor psikologis merupakan faktor yang paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam membeli. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah perilaku konsumen membeli sepeda Motor Yamaha. Adapun indikator adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Variabel Indikator

Variabel Indikator Skala Ukur

Faktor Sosial a. Pengaruh dan kelompok

b. Mengikuti kelompok acuan primer (keluarga)

c. Menunjukkan peran dan status

Skala Likert

Faktor Pribadi (X2) a. Usia dan tahap siklus hidup b. Pekerjaan

(28)

c. Situasi ekonomi d. Gaya hidup

e. Kepribadian dan konsep diri Faktor Psikologi (X3) a. Motivasi

b. Persepsi terhadap iklan c. Pengetahuan

d. Keyakinan dan sikap

Skala Likert

Keputusan pembelian (Y)

a. Kebutuhan konsumen

b. Konsumen mencari informasi mengenai produk sepeda motor Yamaha

c. Evaluasi alternatif terhadap produk sebelum membeli

d. Konsumen memutuskan membeli kenderaan sepeda motor Yamaha e. Konsumen merasa puas dengan

produk sepeda motor Yamaha

Skala Likert

3.5. Skala pengukuran variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena (Sugiyono, 2005:86) Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternative jawaban kepada respnden dengan menggunakan skala 1 samapai dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

(29)

3.6.Populasi dan Sampel

Penelitian yang menggunakan metode survey, tidak harus meneliti seluruh individu dalam populasi yang ada, karena akan membutuhkan biaya yang besar dan juga waktu yang lama. Penelitian dapat dilakukan dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel), diharapkan hasil yang diperoleh dapat mewakili sifat atau karakteristik populasi yang bersangkutan. Jumlah populasinya pada tahun 2012 sebanyak 56.849 Populasi yang dimaksud disini adalah pengguna sepeda motor Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Medan.

Dalam menetapkan besarnya sampel (sampel size) dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin dalam Husein Umar (2003 : 146) sebagai berikut :

N = ukuran populasi yaitu pengguna sepeda motor Yamaha

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, sebanyak 10 %

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :

N = 2

(30)

Metode penelitian sampel menggunakan metode sampling aksidental, yaitu sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, (Sugiyono.2005:77)

3.7.Jenis dan Sumber Data

Penelitian menggunakan jenis data di dalam melakukan penelitian ini yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Penelitian mendapat sekunder dari buku-buku, internet, dan literature.

3.8. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yag digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner

(31)

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data melalui buku-buku, internet, dan literature yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti

3.8.1. Uji validitas dan Reliabilitas a. Uji validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika rhitung>r tabel maka pertanyaan tersebut valid Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrument penelitian. Instrumen yang reliable instrument yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:110). Uji reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan criteria sebagai berikut :

(32)

3.9. Metode Analisis Data

Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka akan dilakukan analisa berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan peralatan analisis sebagai berikut :

1. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005 : 41-42).

2. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item – total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir

atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005 : 45). 3. Analisis Regresi Linear Berganda

(33)

Analisis regresi berganda untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). dalam penelitian ini, analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor, sosial, pribadi, dan

psikologis terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Alfa

Scorpii Medan. Menurut Rangkuty (2007 : 23-25) formulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana :

Y = Keputusan Pembelian X1 = Skor dimensi faktor social X2 = Skor dimensi faktor pribadi X3 = Skor dimensi faktor psikolog B1-b3 = Koefisien regresi

B0 = Konstanta e = Standar error

(34)

beberapa pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori :

a. Sangat setuju dengan bobot 5 b. Setuju dengan bobot 4

c. kurang setuju dengan bobot 3 d. Tidak setuju dengan bobot 2 e. Sangat tidak setuju dengan bobot 1 4. Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu ditentukan berapa koefisien korelasinya (r). Rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi menurut Ridwan (2007 : 26) yaitu :

(

)( )

r = Koefisien korelasi variable bebas dan variable terikat n = Banyaknya sampel

(35)

5. Uji F

Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien regresi secara simultan, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai berikut (Rangkuty, 2007 : 27) :

Dimana :

F = Diperoleh dari tabel distribusi k = jumlah variabel independen R2 = Koefisien determinasi ganda n = jumlah sampel

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Jika Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Dengan demikian hipotesis alternative (H1) diterima dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

b) Jika Fhitung < Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan tidak mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Dengan demikian hipotesis alternative (H1) ditolak dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

6. Uji t

(36)

2

1 2

r n r thitung

− −

=

Dimana :

t = observasi n = banyaknya observasi r = koefisien korelasi

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variable factor sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.

(37)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Alfa Scorpii atau disebut Alfa Scorpii dalam standard guideline ini telah berkecimpung di dunia bisnis otomotif selama lebih dari 20 tahun sebagai main dealer sepeda motor brand Yamaha. Jangkauan servisnya berpusat di daerah

Sumatera bagian utara (untuk saat ini telah memasuki 4 propinsi, yakni: Sumatera Utara, NAD, Riau Daratan dan Riau Kepulauan). Kesuksesan tentunya tidak datang begitu saja. Dengan pasukan inti tidak lebih dari 10 orang pada tahun pertama, Alfa Scorpii kemudian pun mengolah intuisi dan visi dengan perjuangan dan aksi.

(38)

setelah perjuangan panjang, pada awal 2007, Yamaha berhasil membobol rekor market sepeda motor di Indonesia.

Seiring dengan prestasi tersebut, Alfa Scorpii mengukuhkan kebesaran namanya dengan merancang identitas perusahaan baru yang dirangkumkan dalam standard guideline ini. Fungsi elemen grafis yang menerapkan filosopi perusahaan ini akan menjadi formula penggunaan segala corporate design dan branding Alfa Scorpii di masa mendatang. Identitas perusahaan adalah seperangkat atribut,

aspek, ide, metode, teknik dan nilai sebuah perusahaan berdasarkan karakter (personaliti), kultur dan visi dari perusahaan tersebut.

(39)

Friendly, Daring dan Flexible. Corporate Signature Alfa Scorpii terdiri dari dua

elemen yaitu Logo/symbol “The Scorpion” dan Logotype “Alfa Scorpii”.

Secara general, kedua elemen di atas digunakan sebagai satu unit. Kecuali dalam beberapa agenda dan ketentuan khusus di mana logo dan logotype tidak digunakan bersamaan atau digunakan bersamaan namun dengan komposisi berbeda.

4.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan

Kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan PT. Alfa Scorpii yaitu :

1. Penjualan produk kendaraan sepeda motor Yamaha dengan beberapa tipe motor seperti Yamaha V-ixion, Jupiter Z, New Vega R, Mio Sporty, New RX-King, Jupiter MX, Scorpio Z dan sebagainya.

2. Penjualan jasa servis sepeda motor. Penjualan jasa servis merupakan salah satu aktivitas pada perusahaan untuk memberikan pelayanan jasa kepada pelanggannya.

3. Penjualan suku cadang atau sparepart merk Yamaha. Selain penjualan sepeda motor dan pelayanan servis, juga tersedia penjualan suku cadang (sparepart) resmi dari Yamaha, sehingga keaslian dari suku cadang yang ada dijamin oleh Yamaha.

4.1.3 Struktur Oraganisasi dan Manajemen

(40)

yang berada di dalam organisasi tersebut. Melalui struktur organisasi maka tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat dapat diketahui dengan jelas dan tegas, sehingga diharapkan setiap satuan organisasi dapat bekerja sama secara harmonis. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga usaha-usaha yang dilakukan dapat berjalan secara efisien dan efektif.

PT. Alfa Scorpii Medan ini dipimpin oleh seorang kepala cabang (Branch Manager). Kepala cabang tersebut bertanggung jawab kepada pimpinan di kantor

pusat. terlampir

Berdasarkan struktur tersebut, maka struktur organisasi yang dibentuk adalah struktur lini fungsional. Struktur organisasi bentuk lini dapat dilihat dengan adanya pelimpahan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang bergerak vertikal ke bawah dari pimpinan tertinggi (atasan) kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung. Sedangkan struktur fungsional dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas yang dilakukan menurut fungsi-fungsinya sehingga terlihat dengan jelas tanggung jawab tiap bagian yang akan memudahkan tiap bagian untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.

4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

(41)

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

Kepala cabang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan pengelolaan cabang dalam bidang penjualan, bengkel dan administrasi serta mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam usaha pencapaian target, meningkatkan produktivitas/performance cabang serta kepuasan pelanggan dan membuat perencanaan strategis, kebijakan, arah dan target cabang dengan guideline dari pusat.

2. Departemen Penjualan

Departemen penjualan dipimpin oleh seorang Kepala Penjualan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.

Tugas Kepala Penjualan adalah :

a. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual.

b. Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan (ekspedisi). c. Menganalisis pasar.

d. Membuat ramalan penjualan.

e. Merencanakan kegiatan promosi produk perusahaan melaui media cetak. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Penjualan dibantu oleh Supervisor Penjualan dan para Wiraniaga (Salesman dan Counter Sales).

Tugas dari Supervisor penjualan adalah : a. Menganalisis pasar.

(42)

Tugas dari Wiraniaga (Salesman dan Counter Sales) adalah : a. Membina hubungan baik dengan pelanggan.

b. Menjual kendaraan kepada pelanggan di luar lingkungan kantor PT. Alfa Scorpii Medan sesuai dengan terget yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang.

3. Departemen administrasi

Departemen administrasi dipimpin oleh seorang Kepala Administrasi yang bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.

Tugas dari Kepala Administrasi adalah :

a. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi. b. Mengatur administrasi stok barang dan gudang.

c. Mengatur masalah keuangan dan pembayaran gaji para karyawan. d. Merencanakan dana promosi.

e. Mengadakan peralatan kantor.

f. Mengadakan pemeliharaan gedung dan aktiva lainnya. g. Menilai prestasi kerja karyawan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Administrasi dibantu oleh Supervisor Administrasi, Administrasi Unit/penjualan.

4. Departemen Bengkel

(43)

Departemen bengkel dipimpin oleh seorang Kepala Bengkel, yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala cabang.

Tugas dan tanggung jawab dari Kepala Bengkel adalah : a. Mengatur kebijaksanaan perusahaan di bidang service. b. Meningkatkan mutu servis.

c. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan servis secara umum. d. Merencanakan pengadaan suku cadang.

Dalam menjalankan tugasnya, kepala bengkel dibantu oleh Supervisor Bengkel, Instruktur, Foreman (Mandor), Mekanik, Service Advisor (Laporan). Tugas dari Instruktur adalah mengembangkan technical skill dari mekanik, foreman dan service advisor melalui pelaksanaan training di bengkel sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan bengkel. Tugas dari Foreman adalah mengkoordinir dan mengoptimalkan jalannya kerja mekanik dalam menangani Perintah Kerja Bengkel (PKB)/Work Order (WO) dan sesuai dengan standar yang berlaku.

(44)

4.1.5 Proses Service (Production)

Bahan yang digunakan oleh PT. Alfa Scorpii Medan berupa oli, bensin, minyak rem, air baterai dan busi. Seluruh bahan tersebut merupakan bahan habis, karena langsung dipergunakan kepada sepede motor yang akan diservis.

Adapun jenis service yang diberikan oleh PT. Alfa Scorpii Medan berupa : 1. Servis Kosong, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 30 – 45 menit.

2. Servis Ringan, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 30 – 45 menit.

3. Servis Ulang/Ganti Oli, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 10 – 20 menit. 4. Servis Besar/Berat, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 3 – 5 jam.

PT. Alfa Scorpii Medan yang memiliki pelayanan jasa berupa pelayanan service kendaraan merk Yamaha. Adapun uraian proses yang dilakukan yaitu : 1. Pemberian nomor antrian

Setelah sepeda motor diparkirkan, kemudian petugas memberikan nomor antrian.

2. Pencatatan keluhan servis oleh pencatat data

Pelanggan yang telah diberi nomor antrian oleh service advisor (SA), kemudian akan dilayani oleh SA dengan mencatat kondisi sepeda motor dan ditanyakan mengenai keluhan lainnya.

3. Test drive

(45)

4. Proses service

Selanjutnya sepeda motor akan memasuki lokasi bengkel untuk diservis berdasarkan petunjuk service resmi yang ditetapkan oleh Yamaha. Disaat pelanggan yang menunggu kendaraan selesai diservis dipersilahkan menunggu di ruang tunggu service yang telah disediakan.

5. Test drive setelah kendaraan diservice

Setelah selesai servis, sepeda motor akan dites kembali oleh mekanik untuk melihat hasil dari service yang dilakukan serta memastikan bahwa keluhan pelanggan telah diatasi.

6. Penyerahan kendaraan

Setelah sepeda motor dinyatakan selesai dan bersih, lalu sepeda motor akan diparkirkan ke area selesai service.

7. Pembayaran

Setelah selesai service, pelanggan dapat membayar biaya service dan mengambil kunci sepeda motornya ke bagian kasir.

4.2.Gambaran Umum Responden

(46)

bulan, dan pembayaran yang dilakukan. Berikut ini adalah data yang penulis peroleh mengenai profil responden, yaitu :

Tabel 4.1.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Pria 39 39.0

2 Perempuan 61 61.0

Total 100 100

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 100 responden terlihat bahwa 39 responden berjenis kelamin pria (39%), sedangkan 61 responden berjenis kelamin wanita (61%). Dari data tersebut terlihat bahwa motor scuter matic Yamaha diminati baik pria maupun wanita bahkan terlebih pada wanita, ini dikarenakan mudahnya pengoperasian atau penggunaan sepeda motor Yamaha.

Tabel 4.2

Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

(47)

rata-rata dari 21 tahun sampai dengan 30 tahun, hal tersebut disebabkan karena usia tersebut merupakan usia produktif untuk membeli kendaraan bermotor.

Tabel 4.3.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 100 responden terlihat bahwa 40 responden yang berstatus mahasiswa (40%), 18 responden berstatus pegawai negeri (18%), 23 responden berstatus pegawai swasta (23%), 14 responden berstatus wiraswasta (14%), dan 5 responden berstatus lainnya (5%). Berdasarkan data tersebut, pengguna sepeda motor Yamaha didominasi oleh mahasiswa.

Tabel 4.4.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Tiap Bulan

No Pendapatan rata-rata Jumlah Persentase (%)

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

(48)

responden berpendapatan antara Rp 4.100.000-Rp 6.000.000 (17%), dan 10 responden mempunyai pendapatan lebih dari Rp 6.000.000 (10%). Berdasarkan data tersebut, nampak bahwa rata-rata pendapatan konsumen yang membeli/pengguna sepeda motor Yamaha adalah kurang dari Rp 2.000.000 per bulan, hal ini dikarenakan uang muka maupun angsuran motor diperkirakan dalam angka tersebut.

Tabel 4.5

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pembayaran yang Dilakukan

No Pembayaran Jumlah Persentase (%) 1 Pembelian secara kredit 68 68.0 2 Pembelian secara cash 22 22.0

Total 100 100

Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 5.5, diketahui dari 100 responden terlihat bahwa sebagian besar responden melakukan pembelian secara kredit yaitu 68 responden (68%). Hal ini berkaitan dengan hasil jawaban responden atas pertanyaan sebelumnya bahwa sebagian besar responden memiliki pendapatan kurang dari Rp 2.000.000,00.

4.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, tanggapan responden terhadap kuesioner yang disebarkan berdasarkan variabel dapat dilihat sebagai berikut: a. Variabel Sosial (X1)

(49)

X1.2 : Mengikuti kelompok acuan primer (keluarga). X1.3 : Menunjukkan peran dan status.

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Saya membeli sepeda motor yamaha karena dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan saya.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui didominasi oleh jawaban sangat setuju yaitu sejumlah 57 orang atau 57.0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan sangat setuju membeli sepeda motor yamaha karena dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka tinggal.

Tabel 4.7

Saya membeli sepeda motor yamaha karena adanya pengalaman dari anggota keluarga saya sebelumnya.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

(50)

76.0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju jika membeli sepeda motor yamaha karena adanya pengalaman dari anggota keluarga terhadap kualitas produknya yang baik.

Tabel 4.8

Saya membeli sepeda motor yamaha karena dipengaruhi oleh peran dan status saya dalam masyarakat.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

1 Sangat Setuju 63 63.0

2 Setuju 30 30.0

3 Kurang Setuju 4 4.0

4 Tidak Setuju 3 3.0

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jawaban sangat setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 63 orang atau 63.0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika membeli sepeda motor yamaha karena dipengaruhi oleh peran dan statusnya dalam masyarakat.

Dari ketiga pertanyaan yang diajukan kepada responden sebagian besar menyatakan sangat setuju jika faktor sosial yang mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian adalah berasal dari pengaruh lingkungan, pengalaman anggota keluarga, dan peran statusnya dalam masyarakat.

b. Variabel Pribadi (X2)

Dengan indikator atau pertanyaan: X2.1 : Usia dan tahap siklus hidup. X2.2 : Pekerjaan.

(51)

X2.4 : Gaya hidup.

X2.5 : Kepribadian dan konsep diri.

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Saya membeli sepeda motor yamaha karena sesuai dengan usia kebutuhan saya.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa didominasi oleh jawaban sangat setuju yaitu sejumlah 52 orang atau 52.0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan sangat setuju membeli motor scuter matic yamaha karena sesuai dengan usia kebutuhan akan kendaraan roda dua.

Tabel 4.10

Saya membeli sepeda motor yamaha karena sesuai dengan usia pekerjaan saya.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

(52)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju jika membeli sepeda motor yamaha karena sesuai dengan pekerjaan yang mengharuskannya memakai kendaraan bermotor.

Tabel 4.11

Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan sepeda motor Yamaha yang saya beli.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa, jawaban sangat setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 66 orang atau 66.0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan motor scuter matic yang mereka beli.

Tabel 4.12

Saya membeli sepeda motor yamaha karena dapat mencerminkan gaya hidup saya.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

(53)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika membeli sepeda motor Yamaha karena dapat mencerminkan gaya hidup mereka.

Tabel 4.13

Saya membeli dan memakai sepeda motor yamaha karena adanya rasa percaya diri ketika menggunakan merek tersebut.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas, jawaban sangat setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 56 orang atau 56,0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika membeli dan memakai produk scuter matic Yamaha karena adanya rasa percaya diri ketika menggunakan merek tersebut yaitu Xeon dan Mio. Nama seperti Mio Standar, Mio Soul, Mio Sporty CW, Mio CW SE3, Mio Vino, dan Mio J adalah bagian dari tipe merek Mio.

Dari kelima pertanyaan yang diajukan kepada responden didapatkan jawaban sangat setuju adalah jawaban yang paling mendominasi sehingga dapat dijelaskan bahwa faktor pribadi yang mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian adalah berasal dari usia, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadiaan dan konsep diri.

c. Variabel Psikologis (X3)

Dengan indikator atau pertanyaan: X3.1 : Motivasi.

(54)

X3.3 : Pengetahuan.

X3.4 : Keyakinan dan sikap.

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Saya memiliki motivasi untuk membeli dan memakai sepeda motor yamaha.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa didominasi oleh jawaban setuju yaitu sejumlah 60 orang atau 60.0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan setuju membeli sepeda motor yamaha karena adanya motivasi untuk membeli dan memakainya.

Tabel 4.15.

Saya membeli sepeda motor karena tertarik dengan iklan produk tersebut.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

(55)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika membeli sepeda motor yamaha karena adanya persepsi atas iklan produk motor tersebut.

Tabel 4.16

Saya membeli sepeda motor yamaha karena mengetahui dengan baik informasi mengenai kualitas produknya

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jawaban setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 58 orang atau 58.0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju jika membeli sepeda motor karena mengetahui dengan baik informasi mengenai kualitas produknya.

Tabel 4.17

Saya membeli sepeda motor yamaha karena adanya Keyakinan terhadap ketahanan produknya

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

(56)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju karena adanya keyakinan terhadap ketahanan produk sepeda motor Yamaha.

Dari kelima item pertanyaan yang diajukan kepada responden didapatkan jawaban sangat setuju adalah jawaban yang paling mendominasi sehingga dapat dijelaskan bahwa faktor psikologi yang mendorong konsumen untuk membeli sepeda motor Yamaha karena adanya motivasi, persepsi,pemgetahuan, keyakinan dan sikap.

4.3 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha.

Pada bagian ini, penulis akan menyajikan dan membahas mengenai proses keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda motor Yamaha yang didasarkan pada faktor-faktor pembelian. Adapun indikator-indikator yang dapat membentuk keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Yamaha adalah:

1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pasca Pembelian

(57)

Tabel 4.18

Saya memiliki kebutuhan akan sepeda motor.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

1 Sangat Setuju 57 57.0

2 Setuju 32 32.0

3 Kurang Setuju 10 10.0

4 Tidak Setuju 1 1.0

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Berdasarkan tabel 4.20, tanggapan responden terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Yamaha dapat dikatakan sangat baik untuk semua pernyataan karena berada pada range kelima dengan penjelasan sebagai berikut :

(58)

Tabel 4.19

Kebutuhan akan sepeda motor membuat Saya berusaha mencari informasi lebih lanjut mengenai produk yang ditawarkan.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

1 Sangat Setuju 70 70.0

2 Setuju 23 23.0

3 Kurang Setuju 6 6.0

4 Tidak Setuju 1 1.0

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Berdasarkan tabel 4.21, tanggapan responden terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Yamaha dapat dikatakan sangat baik untuk semua pernyataan karena berada pada range kelima dengan penjelasan sebagai berikut :

(59)

Tabel 4.20

Setelah mendapat informasi, Saya memilih bahwa sepeda motor Yamaha yaitu Mio Soul, Mio Sporty dan Xeon, Jupiter Z, Jupiter MX, Vixion

lebih baik daripada merek lain.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2013

Tanggapan responden untuk pernyataan ketiga yang menyatakan bahwa setelah mendapat informasi, anda memilih bahwa sepeda motor Yamaha lebih baik daripada merek lain dapat dikatakan sangat baik. Hal ini diperoleh dengan membandingkan sepeda motor Yamaha dengan motor produk perusahaan lain. Perbandingan tersebut dilakukan dengan melihat nama besar perusahaan, layanan yang diberikan, beberapa produk pilihan, jaringan penjualan perusahaan, orang yang memakainya dan merek, kualitas, fitur/gaya serta desain produk, dan pada pertanyaan ketiga didominasi pula oleh jawaban sangat setuju dengan jumlah 66 orang atau 66.0%.

Tabel 4.21

Setelah melakukan evaluasi, Saya memutuskan membeli sepeda motor Yamaha.

(60)

Konsumen memutuskan membeli sepeda motor Yamaha setelah melakukan evaluasi dan menurutnya sepeda motor Yamaha sesuai dengan kebutuhannya, dan pertanyaan keempat didominasi oleh jawaban sangat setuju yaitu sejumlah 71 orang atau 71.0%.

Tabel 4.22

Saya merasa puas setelah menggunakan sepeda motor Yamaha dan sesuai dengan kebutuhan Saya.

No Kategori Jumlah Persentase (%)

1 Sangat Setuju 54 54.0

2 Setuju 30 30.0

3 Kurang Setuju 10 10.0

4 Tidak Setuju 6 6.0

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2012

Tanggapan responden untuk pernyataan kelima yang menyatakan bahwa anda merasa puas setelah menggunakan sepeda motor Yamaha dan sesuai dengan kebutuhan anda dapat dikatakan sangat baik. Kebutuhan akan tampil gaya, percaya diri, mewah dan nyaman terpuaskan dengan menggunakan sepeda motor Yamaha. Selain itu, kebutuhan sepeda motor sebagai alat transportasi juga terpenuhi, dan pada pertanyaan kelima didominasi oleh jawaban sangat setuju yaitu sejumlah 54 orang atau 54.0%.

4.4 Alat Analisis

(61)

faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian dan 5 pertanyaan yang berhubungan dengan keputusan pembelian.

4.4.1 Uji Validitas

Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apayang hendak diukur dari variabelyang diteliti. Teknik yang digunakan untuk uji validitas ini adalah “ korelasi product moment” dari pearson dengan tingkat kepercayaan 95% (α =

0,05) dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya.

Adapun hasil uji validitas dengan menggunkan bantuan aplikasi program SPSS dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.23

Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner No

(62)

Sesuai dengan Arikunto (2010:136) bahwa apabila r hitung > r tabel, maka dapat dikatakan bahwa suatu instrumen adalah valid. Dari hasil pengujian validitas pada tabel 9 dapat dilihat bahwa keseluruhan item variabel penelitian mempunyai r hitung > r tabel yaitu pada taraf signifikan 95% ( α=0,05) dan n =

100 diperoleh r tabel = 0,632, maka dapat diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,632 sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan item variabel penelitian adalah valid untuk digunakan sebagai instrument dalam penelitian atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Menurut Arikunto (2010:145): “Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila

(63)

Tabel 4.24

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Butir dalam

Kuisioner Nilai Alpha Status

1 X1 0.825 Reliable

2 X2 0.804 Reliable

3 X3 0.795 Reliable

4 Y 0.810 Reliable

Sumber : Data primer yang diolah, 2013.

Teknik pengujian reliabilitas item menggunakan metode alpha cronbach. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisen Alpha untuk variabel (X1) sebesar 0,825, (X2) sebesar 0,804, (X3) sebesar 0,795, (Y) sebesar 0,810. Hal tersebut dapat dikatakan nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa item semakin reliabel. Hal ini berarti bahwa item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten dalam arti jika pertanyaan tersebut diajukan lagi akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban pertama.

4.4.3 Regresi Berganda a. Dependent variable Y (keputusan pembelian)

(64)

Berdasarkan tabel 5.8 yang diperoleh dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 18 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = 1,885 + 0,219 X1 + 0,471 X2 + 0,255 X3

Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a = 1,885 menunjukkan bahwa jika X (sosial, pribadi, dan psikologis) konstan atau X = 0, maka keputusan pembelian konsumen sebesar 1,885.

b1 = 0,219 menunjukkan bahwa setiap perubahan satu variable sosial, akan menambah keputusan pembelian konsumen sebesar 0,219.

b2 = 0,471 menunjukkan bahwa setiap perubahan satu variabel pribadi, akan menambah keputusan pembelian konsumen sebesar 0,471.

b3 = 0,255 menunjukkan bahwa setiap perubahan satu variabel psikologis,akan menambah keputusan pembelian konsumen sebesar 0,255.

4.4.4 Koefisien Determinasi

Tabel 4.26 Model Summary Model R R.square Adjusted

R.square

Std. Error of the Estimate

1 .773a .597 .580 1.256

a. Predicators (contstant) X4 (Psikologi) X1 Sumber : Data kuesioner Yang Telah Diolah 2012

(65)

22,70% dipengaruhi variabel lain. Dari hasil tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) = 0,597. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 59,70% keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel (sosial, pribadi, dan psikologis), sedangkan sisanya (100% - 59,70% = 40,30%) dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

4.4.5 Uji F Sumber : Data Kuesioner Yang Telah Diolah, 2012

Uji F merupakan uji secara simultan untuk menguji signifikasi pengaruh faktor kebudayaa, sosial, pribadi, psikologis secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel.

(66)

Dengan demikian hipotesis pertama dinyatakan diterima, dengan kata lain menerima hipotesis (H1) dan Menolak hipotesis (H0).

4.4.6 Uji T

Digunakan untuk menguji tingkat signifikasi variabel X terhadap Y secara parsial. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang, sehingga pengujian menggunakan uji T dengan df = n – 2 atau df = 98 dan tingkat signifikasi (α) = 5 % maka diperoleh T-tabel sebesar 1,659.

Tabel 4.28 a. Dependent variable : Y (Keputusan pembelian)

Sumber : Data kuesioner Yang Telah Diolah, 2012

Berdasarkan tabel 5.11, yang diperoleh dari hasil pengolahan dan komputerisasi dengan menggunakan program SPSS versi 18 maka diperoleh uji T dari tiap variabel X sebagai berikut :

(67)

2. X2 (pribadi) T hitung = 5,760 dimana 45,760 > 1,659, maka variabel pribadi berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen.

3. X3 (psikologis) T hitung = 2,718 dimana 2,718 > 1,659, maka variabel psikologis berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan data di atas, variabel faktor sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha dan terlihat variabel faktor pribadi lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha, dimana T hitung > T tabel yaitu 5,760 > 1,659. Jadi, hipotesis kedua yang diajukan diterima.

4.5 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli semakin beragam dan terus-menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Di dalam hidupnya manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar sampai pada tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Salah satu kebutuhan manusia adalah tampil menarik, percaya diri dan nyaman. Kebutuhan itu dapat terpenuhi dengan menggunakan kendaraan roda dua yaitu sepeda motor.

(68)

pesaing yang baru. Tidak terkecuali Yamaha yang merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang terkemuka, dapat membentuk komponen keunggulan bersaing yang kuat agar dapat membedakannya dari pesaing. Salah satu komponen keunggulan bersaing tersebut dapat dibentuk dengan melihat faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli.

Semakin dikenalnya produk sebagai akibat dari persepsi dan keyakinan atas produk tertentu, akan menimbulkan image terhadap pemakainya. Faktor-faktor menjadi sangat penting diperhatikan perusahaan, karena dengan mengetahui faktor-faktor, maka dapat menimbulkan nilai emosional pada diri konsumen, dimana akan timbul perasaan positif pada saat membeli atau menggunakan produk tertentu.

Selama ini Yamaha telah dikenal dalam masyarakat dan mempunyai jaringan penjualan yang luas salah satunya adalah PT. Alfa Scorpii Medan. Sejak didirikan, PT. Alfa Scorpii Medan r dengan status perusahaan sebagai main dealer untuk penjualan kendaraan bermotor roda dua merek Yamaha dengan wilayah pemasaran meliputi hampir seluruh wilayah Sumatera Utara dan NAD, mampu bersaing dengan dealer-dealer yang menjadi distributor kendaraan roda dua lainnya.

Dalam penelitian ini digunakan empat variabel yang terdiri dari kebudayaan, sosial,pribadi, dan psikologis untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Variabel tersebut antara lain:

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1. Variabel Indikator
Tabel 3.2 Instrumen skala likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dapat mengidentifikasi berbagai faktor yang perlu diperhatikan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli Kopi Bubuk Merek

Ketua : Dr. H.B Tarmizi, SU.. peningkatan, hal ini memberikan peluang bagi pars produsen sepeda motor untuk melakukan inovasi dari produk yang dihasilkannya. Setiap produsen selalu

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis konsumen yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap berpengaruh terhadap

Keputusan pembelian terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen, untuk itu dalam melakukan penjualan perlu diperhatikan hal terersebut, dalam

Faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen didalam memutuskan pembelian tersebut adalah faktor psikologis yang meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran,

Faktor-faktor psikologis yang terdiri dari faktor sikap, faktor pembelajaran, faktor persepsi, faktor keyakinan, faktor motivasi, dan faktor kebutuhan komunikasi baik

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor- faktor psikologis yang terdiri dari Motivasi, Persepsi, Sikap, dan Pembelajaran secara simultan mempengaruhi

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, mengenai pokok bahasan faktor-faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian