ii
ABSTRACT
There are 53 flower farmers registered at Manoko’s Flower Farmer Group at April 2011. From tthe number of those members there are about 53 flower receiving transactions recorded from those members every week and about 20 flower sales transactions everyday. But to collect members data or also all those data transactions, KTKM still using bookkeeping methods for the datas so they’ve got complicates to collect datas, processing datas and also to collect out the datas appropriate for the expected period.
System development from the system before to computerization system is one of solution to fix the problems. One of system development method which suitable to synchronizing between the developer and the KTKM without users from KTKM know about what’s input and output needed, is prototype model. On this model, developer analyzing all KTKM’s needs and then devising a new system with object oriented methods of systems approach to be review by KTKM is appropriate or not with what they needs.
The result of the system devising named Information System Of Flower Marketing KTKM was feels ease KTKM to collect datas, processing datas and also to collect out the datas appropriate for the expected period.
i
penerimaan bunga dari seluruh anggota tersebut setiap minggu serta sekitar 20 transaksi penjualan bunga setiap harinya. Namun semua pendataan baik data anggota maupun transaksi-transaksi yang terjadi, pihak KTKM masih menggunakan metode pembukuan untuk setiap datanya sehingga mempersulit mereka dalam melakukan pendataan, pengolahan data serta mengumpulkan data sesuai periode yang diharapkan.
Pengembangan sistem dari sistem yang sedang berjalan di KTKM ke sistem komputerisasi adalah salah satu solusi kendala di atas. Salah satu metode pengembangan sistem yang cocok dalam menyinkronkan antara pihak KTKM dan pengembang sistem tanpa harus pihak KTKM tahu masukkan maupun keluaran
apa yang diperlukan, adalah dengan model prototype. Dalam model ini,
pengembangan menganalisa kebutuhan-kebutuhan dari pihak KTKM lalu merancang sistem yang baru dengan metode pendekatan sistem berorientasi objek untuk ditinjau kembali oleh pihak KTKM apakah sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
Hasil dari perancangan sistem yang bernama Sistem Informasi Pemasaran Bunga KTKM dirasakan telah cukup mempermudah pihak KTKM dalam melakukan pendataan, pengolahan data, serta mengumpulkan data sesuai periode yang diharapkan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Kelompok Tani Kembang Manoko atau sering disebut KTKM adalah
sebuah badan organisasi milik warga Kampung Manoko Desa Cikahuripan
Kecamatan Lembang yang membantu para petani kembang di kampung tersebut
dalam pemasaran hasil perkebunan bunga mereka.
Tercatat 53 orang petani kembang yang terdaftar sebagai anggota KTKM
pada bulan April 2011 saat ini dan 85 buah greenhouse yang terdapat di daerah
Manoko saat ini. Dari semua anggota tersebut, KTKM mencatat sekitar 53
transaksi penerimaan bunga hasil panen mereka setiap minggunya. Dan setiap
anggota rata – rata menghasilkan 3 jenis kembang yang berbeda. Selain itu
tercatat sekitar rata – rata 20 transaksi penjualan kembang tiap harinya di KTKM.
Dalam pembagian hasil penjualan, KTKM menghitung persentase antara
jumlah tangkai kembang masing – masing petani yang diterima oleh KTKM
dengan jumlah stok tangkai keseluruhan pada jenis kembang yang sama pada
setiap bulannya. Persentase ini lah yang nantinya akan diterima oleh masing –
masing petani dengan total penjualan per jenis kembang.
Adapun pengolahan setiap data transaksi yang terjadi di KTKM saat ini
adalah dengan melakukan pencatatan setiap transaksi ke dalam buku penjualan
sebagai arsip penjualan dan buku penerimaan kembang sebagai arsip anggota
Dengan volume data anggota dan volume data transaksi yang telah
disebutkan di atas. Sering terjadi permasalahan seperti perhitungan bagi hasil
yang dirasakan cukup sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Selain itu
untuk menghitung jumlah tangkai yang diterima dari petani dengan stok yang ada
di KTKM sebelumnya juga memakan waktu yang cukup lama melihat dari jumlah
anggota yang tergolong cukup banyak dan tidak ada pengurutan pada arsip
anggota bulanan tersebut, sehingga diperlukan waktu untuk mencari stok dari
salah satu anggota yang ada sebelumnya. Begitupun dalam perhitungan total
penjualan pada setiap jenis bunga yang dijual di KTKM tersebut setiap bulannya,
KTKM mengalami kesulitan karena harus mengkalkulasikannya dari arsip
penjualan yang ada.
Berdasarkan hal di atas, maka penyusun tertarik dan mencoba untuk
membuat suatu sistem informasi yang baru di KTKM dengan judul “SISTEM
INFORMASI PEMASARAN BUNGA DI KELOMPOK TANI KEMBANG
MANOKO CIKAHURIPAN LEMBANG”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka pokok masalah yang
penyusun temukan adalah sebagai berikut :
1. Terjadi kesulitan dalam pengolahan data penerimaan bunga dari setiap
3
2. Dalam perhitungan total penjualan dari setiap jenis bunga yang terjadi
di KTKM setiap bulannya, masih memakan waktu yang cukup lama
dan sering terjadi kesalahan.
3. Perhitungan persentase setiap anggota dengan setiap jenis bunga yang
nantinya akan dijadikan acuan sebagai hasil penerimaan bulanan
anggota masih mengalami kendala.
Dari pokok – pokok masalah di atas, penyusun merumuskan masalah
menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi di KTKM yang ada saat ini.
2. Bagaimana merancang suatu Sistem Informasi Pemasaran Bunga untuk
mengolah data penerimaan, penjualan dan persentase bagi hasil di
KTKM.
3. Bagaimana pengujian hasil dari rancangan Sistem Informasi Pemasaran
Bunga.
4. Bagaimana implementasi berdasarkan hasil rancangan Sistem Informasi
Pemasaran yang sudah dibuat ke dalam bahasa pemrograman sehingga
dihasilkan program Sistem Informasi Pemasaran Bunga Di KTKM
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu merancang dan membangun satu sistem
informasi pengolahan data pemasaran di KTKM Cikahuripan Lembang.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan laporan skripsi adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan di KTKM
Cikahuripan Lembang.
2. Untuk merancang satu Sistem Informasi dalam mengolah data
penerimaan, penjualan, bunga layu dan persentase pembagian hasil di
KTKM Lembang.
3. Untuk menguji hasil dari rancangan Sistem Informasi Pemasaran
Bunga.
4. Untuk mengimplementasikan hasil rancangan Sistem Informasi yang
telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman yang nantinya akan
berbentuk Program SI Pemasaran Bunga KTKM Cikahuripan
Lembang.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Akademis
Bagi penyusun, penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk menambah
ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan tentang cara merancang suatu sistem
5
Bagi universitas, penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan
referensi untuk mahasiswa lain ataupun tenaga pengajar dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Bagi KTKM Cikahuripan Lembang, penelitian ini diharapkan mampu
memperbaiki atau bahkan menggantikan sistem yang telah ada.
1.5. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi pelebaran atau perluasan masalah ke luar pembahasan
yang diharapkan, maka penyusun membatasi masalah ini agar terarah dan sesuai
dengan yang diharapkan, yaitu :
1. Sistem informasi ini membahas pengolahan data anggota di KTKM.
2. Sistem informasi ini membahas penerimaan bunga dari anggota di
KTKM.
3. Sistem informasi ini membahas penjualan bunga di KTKM.
4. Sistem informasi ini membahas kelayuan bunga di KTKM.
5. Sistem informasi ini membahas persentase bagi hasil yang akan
diterima setiap anggota di KTKM setiap bulannya.
6. Masa kesegaran bunga adalah 1 bulan atau lebih, sehingga bunga yang
bisa dinyatakan layu adalah bunga yang terdata pada stok awal bulan
setiap anggota dan yang berjenis satuan kodi dan lusin.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di KTKM yang beralamat di Kampung
Manoko Desa Cikahuripan Keamatan Lembang.
1.6.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang direncanakan adalah :
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan / Tahun 2011
Mei Juni Juli
III IV I II III IV I II III
1 Analisis Kebutuhan User
2 Membuat Prototype
3 Menyesuaikan Prototype
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem
Menurut Fathansyah, Ir. (1999), sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan)
yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas
khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Dan menurut Bambang Hariyanto, Ir., MT. (2004), sistem adalah kumpulan
objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Dari kedua definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah
sebuah tatanan atau kumpulan baik berupa objek maupun komponen – komponen
fungsional yang saling berinteraksi satu sama lain untuk memenuhi satu tujuan
tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Dalam bukunya, Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D. (1999) mengatakan
bahwa suatu sistemmempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
9
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya.
2.2. Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2004), informasi merupakan suatu
pengetahuan yang diperoleh dari data.
Dan menurut Edhy Sutanta (2004), informasi merupakan hasil pengolahan
data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai
kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan
akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang.
Dari kedua definisi di atas, informasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk
dijadikan dasar pengambilan keputusan yang mempunyai dampak secara langsung
maupun tidak langsung.
2.3. Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2005), sistem informasi adalah
suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Dan menurut Edhy Sutanta (2004), sistem informasi adalah sekumpulan
subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk
satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang
lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing)
dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi
pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat
dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang.
Dari kedua definisi di atas, sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah
kumpulan subsistem atau komponen-komponen yang saling berhubungan dan
berinteraksi antara satu dengan lainnya yang melakukan fungsi pengolahan data
dari bentuk masukan sampai keluaran di dalam organisasi untuk mencapai tujuan
11
2.4. Kriteria Kualitas Informasi
Seperti yang dikemukakan oleh Hartono (1999) kriteria kualitas informasi
itu tergantung dari 3 hal, yaitu :
1. Akurat. Informasi yang disediakan haruslah benar dan lengkap,
pengguna tidak boleh disesatkan.
2. Tepat waktu. Tentunya lebih baik bila didukung dengan teknologi
informasi yang canggih, jadi informasi yang diberikan dapat lebih
menyingkat waktu, sehingga pengguna bisa mendapatkan referensi lebih
cepat dan banyak.
3. Relevan. Informasi yang diberikan harus ada manfaatnya, terutama
sesuai bidang si pengguna.
Sebenarnya ada satu lagi kriteria kualitas informasi ini yaitu ekonomis
biaya. Yang dimaksud disini adalah informasi yang diterima oleh pengguna lebih
banyak manfaatnya daripada biaya yang harus dikeluarkan.
2.5. Metode Pengembangan Sistem Informasi
Proses pengembangan perangkat lunak memuat serangkaian langkah yang
dapat diprediksi harus ditempuh untuk menciptakan produk perangkat lunak yang
berkualitas tinggi serta sesuai jadwal yang ditentukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh metode pengembangan sistem informasi,
2.5.1. Prototype
Seringkali pemesan mendefinisikan kumpulan sasaran untuk diakomodasi
oleh perangkat lunak tanpa dapat mengidentifikasi rincian-rincian masukan,
pengolahan dan keluaran yang diharapkannya.
Gambar 2.1. Model Prototype
Sumber :
13
Terlihat pada gambar 2.1. terdapat beberapa langkah dalam metode
pengembangan sistem model prototype, yaitu :
1. Analisis kebutuhan user
Pengembang dan pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi dimana
pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang
kebutuhan sistem yang mereka inginkan.
2. Membuat prototype
Pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh
pengguna atau pemilik sistem.
3. Menyesuaikan prototype
Dengan keinginan user, pengembang menanyakan kepada pengguna atau
pemilik sistem tentang prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau
tidak dengan kebutuhan sistem.
4. Menggunakan prototype
Sistem mulai dikembangkan dengan prototype yang sudah dibuat.
2.5.2. Waterfall
Model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih
nyata. Metodologi waterfall terdiri dari :
1. Pengumpulan data
Mengumpulkan data secara lengkap untuk bisa dianalisis kebutuhan data
2. Analisis
Menganalisis data yang terkumpul serta mengidentifikasikan kebutuhan
data yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun.
3. Perancangan
Merancang sistem informasi menjadi sistem perangkat lunak atau
perangkat keras. Pada tahapan ini akan terlihat gambaran atau rancangan
sistem informasi yang akan dibuat.
4. Pengkodean
Merancang kode yang atau rumus yang bisa dimengerti oleh mesin dan
bisa dieksekusi oleh komputer.
5. Pengujian
Pada tahapan ini hasil jadi perangkat lunak akan diuji apakah sesuai
dengan yang diinginkan atau tidak.
2.6. Metode Pendekatan Sistem Informasi
Metode pendekatan sistem informasi adalah pendekatan bagaimana
menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih
tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Terdapat dua metode
pendekatan sistem informasi, yaitu :
2.6.1. Metode Terstruktur
Metode ini memiliki karakteristik berorientasi pada proses dan data. Yang
dimana metode ini mengacu pada dokumen-dokumen yang telah ada pada sistem
sebelumnya untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dan data-data yang
15
Adapun alat yang digunakan dalam metode ini adalah diagram alir
(FlowMap), diagram kontek (Context Diagram), diagram alir data (Data Flow Diagram), kamus data (Data Dictionary), Entity Relational Diagram (ERD) dan
Normalisasi.
2.6.2. Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek adalah cara memandang persoalan
menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang
mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas. Pada metode ini,
organisasi perangkat lunak adalah sebagai kumpulan objek diskrit yang saling
bekerja sama, berkomunikasi dan berinteraksi menuju sasaran tertentu.
Adapun alat yang digunakan dalam metode ini adalah use case diagram,
activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, class diagram, statechart diagram, component diagramdan deployment diagram.
2.7. Jaringan (Network)
Menurut Bunafit Nugroho (2005:9), jaringan dapat diartikan sebagai
network. Di dalam ilmu komputer akan disebut computer network apabila ada beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan dapat
menggunakan perangkat lain secara bersama. Kelompok komputer akan didaftar
ke dalam kelompok atau group yang sama. Kondisi seperti itulah yang disebut
computer network atau jaringan komputer.
Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal
yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung
sejumlah komputer ke sebuah/beberapa server.
Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.
Tujuan dibangunnya sutau jaringan komputer adalah membawa informasi
secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi
penerima (receiver) melalui media komunikasi.
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Untuk perangkat lunak pendukung, penulis mengembangkannya melalui
dua macam aplikasi yang berbeda, yaitu :
1. Borland Delphi 7.0
2. Microsoft SQL Server 2000
2.8.1. Sekilas Tentang Borland Delphi 7.0
Borland delphi 7.0 atau yang disebut delphi 7 saja, merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang bersifat objek (Object Oriented Programming).
Artinya delphi adalah sebuah program yang mempunyai objek-objek tertentu
dalam pemrogramannya. Selain itu Delphi adalah sebuah program yang bersifat
visual artinya mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah dimengerti oleh
pemula sekalipun dengan GUI (Graphical User Interface) System. Delphi hanya
bisa bekerja di bawah sistem Microsoft Windows sedangkan untuk sistem yang
lain seperti Linux atau Unix Delphi mempunyai saudara kembarnya yang bisa
17
Gambar 2.2.
Tampilan Dasar Borland Delphi 7.0.
Berikut adalah bagian-bagian yang terdapat pada aplikasi delphi 7, yaitu :
1. Menu Bar
Menu bar pada aplikasi delphi 7 merupakan tempat kumpulan menu,
toolbar dan toolbox yang merupakan fasilitas dari delphi.
2. Object Treeview
Object treeview delphi 7 adalah tampilan diagram pohon dari objek-objek
yang ada di dalam sebuah form sesuai dengan hirarki dari masing-masing
objek tersebut.
3. Object Inspector
Object inspector pada delphi 7 merupakan kumpulan properti atau atribut
serta method-method yang dimiliki oleh sebuah objek atau form yang
4. Design Form
Design form merupakan ruang kerja visual programer untuk mendesain
form yang akan berfungsi sebagai interface user nantinya. Di sinilah
tempat objek-objek dari delphi dipasang.
5. Code Editor
Code editor merupakan tempat dimana kode-kode program ditulis baik
sesuai objek maupun fungsi atau method yang menjadi penggerak program
nantinya.
2.8.2. Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL server 2000 atau sebut saja SQL server 2000 merupakan
sebuah perangkat lunak DBMS (Database Management System) yang
multithread, multi-user dan sangat populer di kalangan programer.
SQL server 2000 mampu bekerja sebagai database server yang memiliki
berbagai macam fasilitas seperti pembuatan database, query table, security dan
sebagainya. Fasilitas-fasilitas inilah yang menjadi kemampuan SQL server
sebagai salah satu database provider yang cukup handal untuk digunakan dalam
19
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1. Profil Perusahaan
Penguatan petani melalui penumbuhan kelembagaan, merupakan hal yang
tepat dan layak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penigkat
kesejahteraan dan pendapatan petani.
Kelompok Tani “Manoko” memang bukan hanya sebatas nama. Tetapi
merupakan wadah tempat berpadunya kesadaran yang tumbuh dari bawah (petani)
untuk bersatu dan bekerja keras meraih sejahtera. Kita telah berada di era
globalisasi.
Seiring dengan bertambahnya waktu serta beberapa perubahan fungsi lahan
pertanian yang terjadi di Kampung Manoko Desa Cikahuripan Kecamatan
Lembang dan meningkatnya populasi petani yang beralih dari sayuran ke
kembang, Kelompok Tani “Manoko” membentuk sebuah wadah organisasi baru
dengan nama Kelompok Tani Kembang Manoko pada 28 Agustus 2010. Yang
merupakan suatu wadah organisasi bagi para petani yang bergerak di bidang
kembang dalam ruang lingkup Kampung Manoko.
Dan “pemberdayaan” memang sebuah kata yang manis, meski keberhasilan
upaya tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan. Setumpuk harapan
untuk memperkuat posisi tawar dan peningkatan kesejahteraan, harus terus kita
kembangkan secara mandiri. Bersatu, bekerjasama dan saling membantu, akan
KELOMPOK TANI “MANOKO”
KTKM
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
HUMAS
PERSONALIA PEMASARAN INVENTORY ADMINISTRASI
ANGGOTA
Garis Komando Garis Koordinasi
Dasar : Peraturan KT “Manoko” Nomor : 21 Tahun 2010
Mampukah Kelompok Tani Kembang Manoko menjadi salah satu aset
pembangunan SDM pertanian di Manoko atau Cikahuripan atau Lembang atau
Bandung atau bahkan nasional? Inilah tantangan bagi pengurus dan anggota
KTKM. Harapan ini akan diraih meskipun jalan itu masih terlalu panjang.
Secara administrasi kelompok tani kembang ini berdiri di lingkungan
Kampung Manoko dibawah organisasi Kelompok Tani “Manoko” dengan
perkebunan kembang seluas ±59 ha untuk tahun 2010 dan diperkirakan akan
bertambah pada tahun-tahun berikutnya seiring dengan peralihan fungsi lahan
pertanian sayuran menjadi perkebunan kembang.
3.2. Struktur Organisasi
21
3.3. Deskripsi Kerja
Adapun deskripsi kerja pihak yang terkait sesuai dengan bahasan kali ini
adalah :
1. Personalia
Fungsi personalia adalah menentukan petani yang layak untuk menjadi
anggota tetap KTKM dan mengelola pendataan anggota yang ada.
2. Pemasaran
Fungsi bagian pemasaran adalah mengelola pendataan penjualan dan
melaporkannya ke bagian administrasi.
3. Inventory
Fungsi bagian inventory adalah mengelola pencatatan penerimaan
kembang dari setiap anggota serta melakukan perawatan terhadap
kembang yang telah terdata dan melaporkannya ke bagian administrasi.
4. Administrasi
Fungsi bagian administrasi adalah mengkalkulasikan seluruh data hasil
pencatatan penjualan serta penerimaan yang ada dan mengolahnya serta
merekapnya sebagai data bagi hasil bulanan.
3.4. Pengumpulan Data
Pada pelaksanaan penelitian dari pengumpulan data sampai penyusunan
skripsi, peneliti melakukan beberapa cara agar mendapatkan data-data yang lebih
3.4.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang terkait
di KTKM secara langsung.
Data primer pada penelitian kali ini, penulis mendapatkannya dengan
cara observasi langsung ke objek penelitian dan melakukan wawancara secara
langsung terhadap pihak yang terkait di KTKM.
3.4.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder didapatkan dari dokumen-dokumen yang ada di
tempat penelitian berupa kartu anggota KTKM, struk penjualan KTKM serta
laporan bagi hasil bulanan.
3.5. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan model protype.
Prototype merupakan metode pengembangan sistem yang berpokus pada kebutuhan pengguna yang tidak dapat mengidentifikasikan rincian masukan,
proses serta keluaran yang dibutuhkan dalam sistem informasi yang akan
dibangun.
Penulis menggunakan metode ini karena penulis melihat kurang dekatnya
serta pengetahuan yang kurang dari pihak KTKM tentang sistem informasi,
sehingga pihak KTKM sendiri tidak dapat memberitahukan apa-apa saja yang
akan menjadi masukan serta keluaran pada sistem informasi yang akan dibangun.
Penulis hanya mendapatkan apa-apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna yang
23
Adapun tahapan dari pengmbangan model prototype adalah :
1. Mendefinisikan Sasaran-Sasaran Umum
Dalam tahapan ini, penulis mencari sasaran-sararan umum serta tujuan
atau goal dari sistem yang sedang berjalan yang nantinya akan menjadi
acuan sebagai kebutuhan pengguna dan melalukan analisis terhadap
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
2. Mengidentifikasikan Kebutuhan Yang Telah Diketahui.
Setelah melakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan pengguna,
penulis merancang prototype sistem informasi yang akan dibangun sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan tadi.
3. Mencari Bidang-Bidang Yang Masih Perlu Disesuaikan
Setelah membuat sebuah prototype, penulis menunjukkannya kepada
pengguna untuk mencari apa-apa saja yang masih perlu disesuaikan
dengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak didapatkan pada tahapan-tahapan
sebelumnya.
4. Menggunakan Sistem Yang Telah Dibangun
Setelah tahapan sebelumnya dan semua kebutuhan pengguna tercapai,
maka sistem informasi siap dibangun sesuai prototype akhir pada tahapan
sebelumnya.
3.6. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
Pendekatan berorientasi objek adalah cara pandang bukan sekedar algoritma
yang diterapkan pada bahasa berorientasi objek. Cara pandang orientasi objek
adalah segala sesuatu dipandang sebagai objek.
Penulis menggunakan metode pendekatan ini adalah karena metode ini bisa
dengan mudah dipahami oleh pengguna di KTKM. Karena metode ini merupakan
gambaran objek-objek yang ada dari sistem informasi tanpa pengguna harus tahu
algoritma atau aliran data yang terjadi dalam sistem informasi yang akan
dibangun.
Adapun alat-alat pendekatan sistem berorientasi objek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
3.6.1. Use Case Diagram
Use case diagram menyediakan cara mendeskripsikan pandangan eksternal terhadap sistem dan interaksi-interaksinya dengan dunia luar.
Dengan use case diagram, pengguna dapat melihat proses apa saja yang
akan terjadi dan interaksi-interaksinya dengan aktor dalam sistem informasi yang
akan dibangun.
3.6.2. Activity Diagram
Pada dasarnya, ativity diagram adalah flowchart yang diperluas yang
menunjukkan aliran kendali satu aktifitas ke aktifitas lain.
Dengan activity diagram, pengguna bisa mengetahui aktifas-aktifitas apa
25
3.6.3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk memodelkan barisan kejadian yang terjadi dalam satu eksekusi sistem.
Melalui sequence diagram, pengguna dapat melihat aliran rinci dari suatu
proses dalam satu eksekusi sistem pada sistem informasi yang akan dibangun.
3.6.4. Collaboration Diagram
Seperti halnya sequence diagram, collaboration diagram adalah
gambaran aliran proses atau baris kejadian yang terjadi di dalam sebuah sistem
informasi. Namun sequence diagram fokus pada waktu sementara, sedangkan
collaboration diagram fokus pada ruang dan menggambarkan kejadian yang terjadi bukan pada satu eksekusi sistem, melaikan proses-proses yang terjadi pada
satu aktor.
Dengan collaboration diagram, pengguna dapat melihat aliran proses
yang terlibat oleh satu aktor terhadap sistem pada sistem informasi yang akan
dibangun.
3.6.5. Class Diagram
Class diagram menunjukkan kelas-kelas yang ada pada sistem informasi dimana kelas-kelas tersebut memiliki attribut-attribut dan operas-operasi di setiap
kelasnya. Class diagram juga merupakan gambaran tentang database dalam suatu
sistem informasi.
Dengan class diagram, pengguna bisa mengetahui kelas apa saja yang
3.6.6. Component Diagram
Component diagram memodelkan pandangan implementasi fisik dari
sistem. Pada dasarnya, diagram ini merupakan class diagram yang berfokus pada
komponen-komponen sistem.
Dengan component diagram, pengguna dapat mengetahui
komponen-komponen yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun.
3.6.7. Deployment Diagram
Untuk bahasan kali ini, penulis menggunakan sistem client/server. Dan
deployment diagram di sini digunakan untuk memodelkan sistem client/server
berupa komponen-komponen yang ada didalamnya pada sistem.
Dengan deployment diagram, pengguna dapat mengetahui gambaran
sistem kerja komponen-komponen yang digunakan dalam sistem client/server
27
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh beserta
komponen – komponen di dalamnya sebagai acuan untuk mengidentifikasi serta
mengevaluasi permasalahan atau hambatan dan kebutuhan yang diharapkan agar
dapat diusulkan perbaikan – perbaikan.
4.1.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Berikut adalah analisis sistem pemasaran bunga yang sedang berjalan pada
KTKM saat ini.
4.1.1.1. Model Use Case Diagram
Use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem tersebut. Use case menggambarkan funsionalitas sistem atau
Anggota
Pendaftaran
Personalia
Gudang Penerimaan
Penjualan
Kasir Customer
Administrasi
Perhitungan Bagi Hasil
Cetak Laporan
Manager
Use Case Diagram Sistem yang Sedang Berjalan
Berikut ini adalah use case diagram sistem yang sedang berjalan di
KTKM Cikahuripan Lembang :
29
4.1.1.2. Skenario Use Case
Skenario use case mendeskripsikan aktor – aktor yang melakukan
proses atau prosedur – prosedur di dalam sistem, serta menjelaskan respon dari
sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.
Berikut ini adalah skenario use case yang sedang berjalan di KTKM
Cikahuripan Lembang :
1. Nama Use Case : Pendaftaran
Aktor : Anggota - Personalia
Anggota Personalia
1. Mengisi data personal secara lengkap sesuai yang tertera pada formulir pendaftaran.
2. Memeriksa kelayakan data calon anggota dari formulir pendaftaran.
3. Mengkonfirmasi pendaftaran 4. Mencatat data anggota
5. Membuat kartu anggota 6. Menerima kartu anggota
2. Nama Use Case : Penerimaan
Aktor : Anggota - Gudang
Anggota Gudang
1. Melampirkan kartu anggota
2. Mencatat penerimaan bunga 3. Mencatat penerimaan bunga
ke kartu anggota 4. Menerima kembali kartu
3. Nama Use Case : Penjualan
Aktor : Customer - Kasir
Customer Kasir
1. Membeli Bunga
2. Mencatat data transaksi
penjualan
3. Membuat struk penjualan 4. Menerima struk penjualan
4. Nama Use Case : Perhitungan Bagi Hasil
Aktor : Administrasi
Administrasi Sistem
1. Meminta data anggota, data penerimaan, data stok bunga dan penjualan
2. Melampirkan data anggota, data penerimaan, data stok bunga dan penjualan
3. Menghitung persentase
anggota
4. Menghitung jumlah yang diterima setiap anggota
5. Menyimpan data bagi hasil
5. Nama Use Case : Cetak Laporan
Aktor : Administrasi - Manager
Administrasi Manager
1. Menyiapkan data laporan penerimaan, penjualan dan bagi hasil
2. Mencetak laporan
penerimaan, penjualan dan bagi hasil
3. Menerima laporan
31
4.1.1.3. Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Untuk lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat,
diperlukan activity diagram dari sistem yang sedang berjalan.
Berikut ini adalah activity diagram pendaftaran anggota yang sedang
berjalan :
Gambar 4.2. Activity diagram pendaftaran anggota di KTKM
yang sedang berjalan
Personalia Calon Anggota
Mengisi Formulir Pendaftaran [Start]
Memeriksa Data Calon Anggota
Menyetujui Calon Anggota
Menolak Calon Anggota Mencatat Data Anggota Baru
Membuat Kartu Anggota
Kartu Anggota Menerima Kartu Anggota
[Finish]
Gudang Anggota
Menunjukkan Kartu Anggota
[Start]
Mencatat Transaksi Penerimaan Bunga
Mencatat Transaksi Ke Kartu Anggota
Kartu Anggota
Menerima Kartu Anggota
[Finish] Kartu Anggota
Adapun activity diagram penerimaan bunga yang sedang berjalan di
KTKM adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3. Activity diagram penerimaan bunga di KTKM
33
Adapun activity diagram penjualan bunga yang sedang berjalan di
KTKM adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4. Activity diagram penjualan bunga di KTKM
yang sedang berjalan Kasir Customer
Membeli Bunga
[Start]
Mencatat Transaksi Penjualan
Membuat Struk Penjualan
Struk Penjualan
Menerima Struk Penjualan
Partition2Manager Partition4
Penjualan Administrasi Gudang
[Start]
Data Terima
Menghitung Persentase Stok Anggota
[Finish]
Menyediakan Data Penjualan Menyediakan Data Penerimaan
Data Penjualan
Menghitung Jumlah Yang Diterima Anggota
Membuat Laporan Bulanan
Laporan Bulanan
Menerima Laporan Bulanan Menyediakan Data Bunga Layu
Dan berikut ini adalah activity diagram bagi hasil yang sedang berjalan
di KTKM :
Gambar 4.5. Activity diagram bagi hasil di KTKM
35
4.1.2. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan serta hasil
wawancara dan pengamatan langsung di lokasi, penyusun menemukan beberapa
kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan saat ini.
Kelemahan dari sistem pemasaran yang sedang berjalan di KTKM adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Permasalahan yang ditemukan
di sistem yang sedang berjalan
No. Permasalahan Worker Solusi
1. Banyaknya data transaksi
penerimaan yang terjadi yang harus diolah, sehingga menyulitkan bagian gudang dalam pengelompokkan data penerimaan per anggota pada setiap setiap jenis bunga. Dan bisa mengakibatkan ketidak akuratan data pada waktu bagi hasil.
Gudang Membangun sebuah sistem penerimaan bunga yang dapat mengolah data secara otomatis sehingga mempermudah proses kerja gudang.
2. Banyaknya data transaksi
penjualan yang terjadi sehingga mempersulit bagian data penjualan dan mengelompokkannya per jenis bunga yang digunakan sebagai acuan dalam proses bagi hasil.
Penjualan Membangun sebuah sistem penjualan bunga yang lebih otomatis untuk mempermudah proses kerja bagian penjualan.
3. Banyaknya jumlah anggota,
transaksi penerimaan, penjualan dan data bunga layu
yang ada sehingga mempersulit pihak
Administrasi Membangun sebuah
sistem perhitungan otomatis untuk menghitung jumlah yang
Permasalahan yang ditemukan di sistem yang sedang berjalan (lanjutan)
No. Permasalahan Worker Solusi
administrasi untuk menghitung persentase sebagai acuan jumlah yang diterima setiap anggota. Dan bisa mengakibat keterlambatan dalam penyajian laporan bulanan.
sehingga mempermudah
proses kerja bagian administrasi.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu kegiatan pengembangan dan perbaikan
suatu terhadap sistem yang sedang berjalan. Di tahapan ini akan dijelaskan
mengenai perancangan sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur
program yang akan dibangun, perancangan tampilan serta perancangan menu.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memberikan
gambaran umum mengenai sistem yang sedang dikembangkan atau sistem baru
kepada pemakai.
Tahapan perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai rancang bangun
sistem yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat.
Adapun tujuan dari perancangan sistem pada penyusunan kali ini adalah
37
penjualan bunga serta perhitungan bagi hasil di KTKM sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerja dari sistem yang sedang berjalan.
4.2.2. Gambaran Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum sistem yang diusulkan dalam proses perancangan sistem
ini, penyusun akan membangun sebuah sistem informasi pemasaran bunga yang
berbasis client-server. Dengan harapan dapat menangani permasalah yang ada
sebelumnya pada sistem pemasaran bunga di KTKM. Dengan adanya sistem
informasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan efisiensi serta efektifitas kerja
dalam pelaksanaannya.
4.2.3. Perubahan Alur Kerja Sistem
Dalam perancangan sistem informasi pemasaran bunga di KTKM terdapat
beberapa perubahan alur kerja sistem yang sedang berjalan ke dalam sistem baru
yang diusulkan, diantaranya adalah :
1. Penyimpanan data yang sebelumnya menggunakan buku atau catatan
tertulis, dirubah ke dalam bentuk database.
2. Kartu anggota KTKM sebagai bukti keanggotaan KTKM memiliki
ukuran yang lebih kecil yang hanya mencakup ID serta nama anggota
beserta pas fotonya.
3. Sebagai bukti tanda terima bunga dari anggota, sistem tidak lagi
mencatat transaksi ke dalam kartu anggota. Melainkan sistem akan
melampirkan lembar bukti penerimaan setiap terjadi transaksi.
Pendataan Anggota
Use Case Diagram yang Diusulkan
Perhitungan Bagi Hasil
Cetak Laporan << Include>>
<< Include>> 4.2.4. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan prosedur ini mencakup use case diagram, activity diagram,
collaboration diagram, class diagram, sequence diagram, component diagram
dan deployment diagram. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.
4.2.4.1. Use Case Diagram
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, use case diagram adalah
gambaran interaksi aktor dengan fungsionalitas sistem.
Berikut ini adalah use case diagram yang diusulkan di KTKM
Cikahuripan Lembang :
39
4.2.4.2. Skenario Use Case
Aktor - aktor yang melakukan prosedur dalam sistem dan respon yang
ditanggapi oleh sistem terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor dijelaskan
dalam skenario use case yang diusulkan di KTKM, yaitu sebagai berikut :
1. Nama Use Case : Login
Aktor : Personalia, Kasir, Gudang, Administrasi dan
Manager
User Sistem
1. User mengisi form login
2. Apabila username atau
password ada yang kosong, maka sistem akan memberi peringatan
3. Apabila username dan
password tidak kosong, maka sistem akan melakukan
validasi terhadap username dan password yang dimasukkan.
4. Apabila valid, maka sistem akan membuka menu sesuai hak akses user tersebut.
2. Nama Use Case : Pendataan Anggota
Aktor : Personalia
Personalia Sistem
1. Input data anggota
2. Menyimpan data anggota ke
dalam database
3. Nama Use Case : Pendataan Bunga
Aktor : Gudang
Gudang Sistem
1. Menginputkan data bunga
2. Menyimpan data bunga ke
dalam database
4. Nama Use Case : Penerimaan
Aktor : Gudang
Gudang Sistem
1. Menginputkan data transaksi penerimaan
2. Menyimpan data transaksi penerimaan ke dalam
database
3. Mencetak bukti penerimaan
5. Nama Use Case : Pendataan Bunga Layu
Aktor : Gudang
Gudang Sistem
1. Menginputkan data bunga layu
2. Menyimpan data bunga layu
ke dalam database
6. Nama Use Case : Penjualan
Aktor : Kasir
Kasir Sistem
1. Menginputkan data transaksi penjualan
2. Menyimpan data transaksi penjualan bunga ke dalam
database
41
7. Nama Use Case : Perhitungan Bagi Hasil
Aktor : Administrasi
Administrasi Sistem
1. Menginputkan bulan yang akan diproses
2. Kalkulasi data penerimaan, penjualan dan bunga layu
dari database
3. Menghitung persentase
anggota per jenis bunga 4. Menghitung jumlah rupiah
yang diterima setiap anggota per jenis bunga
5. Menyimpan data stok awal bulan bunga per anggota dan per jenis bunga ke dalam
database
6. Menyimpan data bagi hasil
ke dalam database
7. Menampilkan hasil
perhitungan bagi hasil
8. Nama Use Case : Cetak Laporan
Aktor : Manager
Manager Sistem
1. Menginputkan periode
laporan yang diinginkan per laporan
2. Menampilkan form laporan
3. Mengklik tombol [print]
pada form laporan
Sistem Personalia
[Start]
Cetak Kartu Anggota
[Finish]
Menyimpan Data Anggota Ke Dalam Database
Menginputkan Data Anggota
4.2.4.3. Activity Diagram
Activity diagram di bawah ini menggambarkan proses ataupun tahapan dalam sistem pemasaran di KTKM yang diusulkan oleh penyusun.
Berikut ini adalah activity diagram keanggotaan di KTKM yang
diusulkan :
Gambar 4.7. Activity diagram keanggotan di KTKM
43
Sistem Gudang
Input Data Bunga
Simpan Data Bunga Ke
Dalam Database
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram pendataan bunga di KTKM yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.8. Activity diagram pendataan bunga di KTKM
Sistem Gudang
Input Data Penerimaan
Simpan Data Penerimaan Ke
Dalam Database
Cetak Bukti Penerimaan
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram penerimaan bunga di KTKM yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.9. Activity diagram penerimaan bunga di KTKM
45
Sistem Gudang
Input Data Bunga Layu
Simpan Data Bunga Layu Ke
Dalam Database
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram pendataan bunga layu di KTKM yang
diusulkan adalah sebagai berikut :
Gambar 4.10. Activity diagram pendataan bunga layu di KTKM
Sistem Kasir
Input Data Penjualan
Simpan Data Penjualan Ke
Dalam Database
Cetak Struk Penjualan
[Finish]
[Start]
Adapun activity diagram penjualan bunga di KTKM yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11. Activity diagram penjualan bunga di KTKM
47
Sistem Administrasi
Input Bulan Yang Akan Diproses
[Finish]
[Start]
Hitung Persentase Setiap Anggota
Simpan Data Stok Awal Per Anggota Untuk
Bulan Berikutnya
Hitung Jumlah Terima Setiap Anggota
Simpan Data Bagi Hasil Ke Dalam Database
Tampilkan Hasil Perhitungan
Bagi Hasil
Dan berikut ini adalah activity diagram bagi hasil di KTKM yang
diusulkan :
Gambar 4.12. Activity diagram bagi hasil di KTKM
4.2.4.4. Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case yaitu : interaksi yang
terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan
informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
1. Sequence diagram login
Untuk melakukan login, user harus menginputkan username dan
password yang ada pada form login. Setelah itu sistem akan melakukan validasi ke database. Jika valid, maka sistem akan membuka menu
utama sesuai hak akses dari username tersebut.
Gambar 4.13. Sequence diagram login
2. Sequence diagram input data anggota
Bagian personalia akan melakukan input data anggota untuk anggota
baru ke dalam database melalui form daftar anggota. Dan sistem akan
memeriksa nomor anggota terakhir yang tercatat pada tanggal yang
sama dari database untuk digenerate sebagai nomor anggota baru. Lalu
Personalia, Gudang, Kasir, Admin, Manager
Form Login Validasi Login Database
Input Username dan Password ()
Login ()
Cek Database ()
Membuka Menu Utama Sesuai Hak Akses ()
Sequence Diagram Login
Invalid
49
sistem akan menyimpan data anggota ke dalam database dan mencetak
kartu anggota.
Gambar 4.14. Sequence diagram input data anggota
3. Sequence diagram input data bunga baru
User gudang menginputkan data bunga dan sistem akan mengambil id
bunga terakhir untuk generate id bunga yang baru. Lalu sistem akan
menyimpan data bunga tersebut ke dalam database.
Gambar 4.15. Sequence diagram input data bunga baru
Form Daftar Anggota
Personalia
Input Data Anggota
Database
Get Nomor Anggota Terakhir Sesuai Tanggal
Generate Nomor Anggota
Simpan Data Anggota
Cetak Kartu Anggota
Sequence Diagram Input Data Anggota
Gudang
Form Input Data Bunga Database
Input Data Bunga Baru
Get Id Bunga Terakhir
Generate Id Bunga
4. Sequence diagram input data penerimaan bunga
User gudang menginputkan data penerimaan bunga pada form input
data penerimaan. Lalu sistem akan mengambil nomor transaksi
penerimaan anggota terakhir dan akan di generate sebagai no transaksi
yang nantinya akan disimpan ke dalam database dengan data
penerimaan yang diinputkan tadi.
Gambar 4.16. Sequence diagram input data penerimaan bunga
5. Sequence diagram cetak laporan penerimaan
User gudang menginputkan data bunga layu dan sistem akan
mengambil id layu terakhir untuk generate id layu yang baru. Lalu
sistem akan menyimpan data bunga layu tersebut ke dalam database.
Gudang
Form Input Data Penerimaan Database
Input Data Penerimaan Bunga
Get Nomor Penerimaan Bunga Terakhir Anggota
Generate Nomor Transaksi Anggota
Simpan Data Penerimaan Bunga
Cetak Bukti Penerimaan
51
Gudang
Form Input Data Bunga
Layu Database
Input Data Bunga Layu
Get Id Layu Terakhir
Generate Id Layu
Simpan Data Bunga Layu
Sequence diagram input data bunga layu
Gambar 4.17. Sequence diagram input data bunga layu
6. Sequence diagram cetak laporan penerimaan
Manager menginputkan periode laporan yang akan dicetak pada form
cetak laporan penerimaan. Lalu sistem akan mengambil data
penerimaan sesuai periode yang diminta dan akan menyiapkan laporan
yang nantinya akan dicetak sebagai laporan penerimaan.
Gambar 4.18. Sequence diagram cetak laporan penerimaan
7. Sequence diagram input data penjualan
Kasir menginputkan data transaksi penjualan pada form penjualan. Lalu
sistem akan mengambil nomor transaksi terakhir dari database sesuai
Manager
Form Cetak Laporan Penerimaan
Input Periode Laporan
Database
Get Data Penerimaan Sesuai Periode Yang Diinputkan
Prepare Laporan
Cetak Laporan Penerimaan
tanggal transaksi untuk digenerate sebagai nomor transaksi yang baru.
Setelah itu sistem akan menyimpan data penjualan ke dalam database
dan mencetak struk penjualan.
Gambar 4.19. Sequence diagram input data penjualan
8. Sequence diagram cetak laporan penjualan
Manager menginputkan periode laporan yang akan dicetak pada form
cetak laporan penjualan. Lalu sistem akan mengambil data penjualan
sesuai periode yang diminta dan akan menyiapkan laporan yang
nantinya akan dicetak sebagai laporan penjualan.
Gambar 4.20. Sequence diagram cetak laporan penjualan
Kasir
Form Penjualan Database
Input Data Transaksi Penjualan
Get Nomor Transaksi Terakhir Sesuai Tanggal
Generate Nomor Transaksi Baru
Simpan Data Transaksi Penjualan
Cetak Struk Penjualan
Sequence diagram input data penjualan
Manager
Form Laporan Penjualan Database
Input Periode Laporan
Get Data Penjualan Sesuai Periode
Prepare Laporan Penjualan
Cetak Laporan Penjualan
53
9. Sequence diagram rekap data jumlah yang diterima setiap anggota Admin menginputkan periode bulan yang akan diproses pada form
rekap data bagi hasil. Lalu sistem akan mengambil data penjualan serta
penerimaan dari database sesuai bulan yang bersangkutan. Dan sistem
akan melakukan kalkulasi persentase oleh setiap anggota. Lalu sistem
akan mengurangi stok setiap anggota dengan persentase tadi sebagai
stok awal bulan berikutnya dan menyimpannya dalam databse. Setelah
itu sistem akan menghitung jumlah yang diterima setiap anggota yang
nantinya akan direkap oleh admin sebagai data bagi hasil bulanan ke
dalam database.
Gambar 4.21. Sequence diagram rekap data jumlah yang diterima
Setiap anggota
Admin
Form Rekap Data Bagi
Hasil Database
Input Periode Bulan
Get Data Penjualan
Get Data Penerimaan
Hitung Persentase Setiap Anggota Simpan Stok Awal Bulan Berikutnya
Hitung Jumlah Yang Diterima Setiap Anggota Tampilkan Hasil Perhitungan
Rekap Data Anggota
Simpan Data Bagi Hasil Sequence diagram rekap data jumlah yang
diterima setiap anggota
10. Sequence diagram cetak laporan bagi hasil bulanan
Manager menginputkan periode bulan laporan pada form cetak laporan
bagi hasil. Sistem akan mengambil data bagi hasil dari database dan
menyiapkan laporan yang nantinya akan dicetak sebagai laporan bagi
hasil bulanan.
Gambar 4.22. Sequence diagram cetak laporan bagi hasil
4.2.4.5. Collaboration Diagram
Collaboration diagram menunjukkan informasi yang sama persis
dengan sequence diagram, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada
sequence diagram, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada
collaboration diagram, interaksi antar objek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk personalia pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM :
Manager
Form Cetak Laporan BagiHasil Database
Input Periode Bulan
Get Data Bagi Hasil
Prepare Laporan Bagi Hasil
Cetak Laporan Bagi Hasil
55
Personalia
Form Daftar Anggota Anggota 1.1 Input Data Anggota
1.2 Simpan Data Anggota 1.3 Get Data Anggota Collaboration Diagram Personalia
Gudang 1.2 Simpan Data Terima
1.3 Get Data Terima
Form Bunga Bunga
2.1 Input Data Bunga
2.2 Simpan Data Bunga 2.3 Get Data Bunga
Form Layu Layu
3.1 In put Data L
ayu 3.2 Simpan Data Layu
3.3 Get Data Layu
Collaboration Diagram Gudang
Gambar 4.23. Collaboration diagram personalia
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk gudang pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM :
Gambar 4.24. Collaboration diagram gudang
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk kasir pada SI
Admin
Collaboration Diagram Admin
Penjualan 1.6 Simpan Bagi Hasil
Form Bagi Hasil 1.7 Get Data Bagi Hasil
Form Daftar User 1.2 In
put D ata U
ser
User_Login 2.1 Simpan Data User
2.2 Get Data User
Gambar 4.25. Collaboration diagram kasir
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk admin pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM :
Gambar 4.26. Collaboration diagram admin
SI Pemasaran Bunga di KTKM
Berikut ini adalah collaboration diagram untuk manager pada SI
Pemasaran Bunga di KTKM : Kasir
Form Penjualan Bunga
1.1 Input Data Jual
1.2 Simpan Data Jual 1.3 Get Data Jual
57
Manager
Form Laporan Penerimaan
1.1 In put Peri
ode L
aporan Laporan Penerimaan
1.2 Call Laporan Pembelian
Form Laporan Penjualan Laporan Penjualan 2.1 Input Periode Laporan 2.2 Call Laporan Penjualan
Form Laporan Bagi Hasil Laporan Bagi Hasil
3.1 Input Periode L
aporan
3.2 Call Laporan Bagi Hasil
Collaboration Diagram Manager
Penerimaan 1.3 Get Data Penerimaan
Penjualan 2.3 Get Data Penjualan
Bagi_Hasil 3.3 Get Data Bagi Hasil
Gambar 4.27. Collaboration diagram manager
SI Pemasaran Bunga di KTKM
4.2.4.6 Class Diagram
Class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem dimana kelas mengandung informasi dan tingkah laku yang berkaitan dengan informasi
+ tambah() + hapus() + get() - id_jual : char - customer : char - tanggal_jual : char - total_harga : int - username : char
Penjualan
+ tambah() + hapus() + get() - id_terima : char - id_anggota : char - tanggal_terima : date - username : char
Penerimaan
+ tambah() + edit() + hapus() + get() - id_anggota : char - nama_anggota : char - alamat_anggota : char - alamat_kebun : char - foto : image - id_bunga : char - harga : int - jumlah_jual : int
Dtil_Jual
+ tambah() + hapus() + get() - id_terima : char - id_bunga : char - jumlah_terima : int
Dtil_Terima
+ tambah() + hapus() + get() - bulan : char - id_anggota : char - id_bunga : char - jumlah_stok : int
Stok_awal
+ tambah() + edit() + hapus() + get() - id_bunga : char - nama_bunga : char - satuan : char - harga_jual : int
Bunga
- id_bagi_hasil : char - id_anggota : char
- stok_awal_bulan_anggota : int - jumlah_terima : int - persen_layu : int - jumlah_layu_anggota : int - jumlah_stok_anggota : int - jumlah_persen : int - hasil_rupiah : int
Dtil_Bagi_hasil - username : char - password : char - nama_lengkap : char - hak_akses : char
user_login
- id_bagi_hasil : char - bulan : char - id_bunga : char - stok_awal_bulan : int - total_terima : int - total_layu : int - total_stok : int - total_terjual : int - total_harga_jual : int
Bagi_Hasil - id_bunga : char - tanggal_layu : date - jumlah_layu : int
Layu
Berikut ini adalah class diagram sistem informasi pemasaran bunga di
KTKM :
Gambar 4.28. Class diagram
59
Database
Aplikasi SI Pemasaran Bunga KTKM
File Transaksi Laporan Bantuan User
Bunga
Info Program Personalia
Gudang
4.2.4.7. Component Diagram
Component diagram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka.
Berikut ini adalah component diagram sistem informasi pemasaran
bunga di KTKM :
4.2.4.8. Deployment Diagram
Deployment diagram menampilkan rancangan fisik dari arsitektur sebuah sistem.
Berikut ini adalah deployment diagram sistem informasi pemasaran
bunga di KTKM :
Gambar 4.30. Deployment diagram SI Pemasaran Bunga di KTKM
4.2.5. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka bertujuan untuk memberikan interface tentang
desain program yang akan dibuat.
4.2.5.1. Perancangan Input
Perancangan input merupakan gambaran dalam pembuatan antarmuka
untuk memasukkan data. Berikut adalah perancangan input Sistem Informasi
Pemasaran Bunga di KTKM : Client
Windows XP
Aplikasi SI Pemasaran Bunga KTKM
Server
ADODC
61
1. Login
Tampilan login berfungsi sebagai pembatas hak akses pada perangkat
lunak ini. Berikut rancangan tampilan login :
Gambar 4.31. Form Login
2. Input Data Anggota
Tampilan input data anggota digunakan oleh bagian personalia untuk
mencatat data anggota baru. Berikut tampilan input data anggota :
Gambar 4.32. Form Input Data Anggota
3. Input Data Bunga
Tampilan input data bunga digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat
Gambar 4.33. Form Input Data Bunga
4. Input Data Penerimaan
Tampilan input data penerimaan digunakan oleh gudang untuk mendata
setiap penerimaan yang terjadi. Berikut tampilan input data penerimaan :
Gambar 4.34. Form Input Data Penerimaan
5. Input Jumlah Bunga
Tampilan input jumlah bunga digunakan oleh gudang dan kasir untuk
63
detail penerimaan atau detail penjualan. Berikut adalah tampilan input
jumlah bunga :
Gambar 4.35. Form Input Jumlah Bunga
6. Input Data Bunga Layu
Tampilan ini digunakan oleh gudang untuk mencatat data bunga yang
layu. Berikut adalah tampilan input data bunga layu :
Gambar 4.36. Form Input Data Bunga Layu (Cari Bunga)
7. Input Data Penjualan
Tampilan input data penjualan digunakan oleh kasir untuk mencatat setiap
transaksi penjualan yang terjadi. Berikut adalah tampilan input data
penjualan :
Gambar 4.38. Form Input Data Penjualan
8. Input Bulan Bagi Hasil
Tampilan input bulan bagi hasil digunakan oleh bagian administrasi untuk
melakukan proses bagi hasil sesuai bulan yang diinputkan. Berikut adalah
tampilan input bulan bagi hasil :
65
4.2.5.2. Perancangan Output
Perancangan output merupakan rencana pembuatan antarmuka untuk
keluaran program. Berikut ini adalah perancangan output pada Sistem Informasi
Pemasaran Bunga di KTKM :
1. Form Periode Laporan (Penerimaan dan Penjualan)
Tampilan form periode laporan digunakan oleh manager untuk
menampilkan dan mencetak laporan (penerimaan dan penjualan) sesuai
dengan periode yang diinputkan. Berikut adalah tampilan form periode
laporan :
Gambar 4.40. Form Periode Laporan (Penerimaan dan Penjualan)
2. Form Periode Bagi Hasil
Tampilan form periode bagi hasil digunakan oleh manager untuk
menampilkan dan mencetak laporan bagi hasil sesuai dengan periode yang
diinputkan. Berikut adalah tampilan input periode bagi hasil :
66 5.1. Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan
perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga
mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian adalah untuk
menjamin perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu
mampu merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan
dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
Dalam pengujian perangkat lunak ini, penulis menggunakan suatu metode
pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang
dibangun. Metode yang diambil adalah metode pengujian black box. Pengujian
black box adalah pengujian yang sistemnya tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah
perangkat lunak berfungsi dengan benar.
5.1.2. Data Penguji Program
Berikut adalah data pekerja dari pihak KTKM selaku penguji program
aplikasi SI Pemasaran Bunga KTKM :
Nama : Karya Sunarya
Jabatan : Staff Administrasi (bagian pengarsipan) KTKM
Alamat : Kampung Manoko RT 01/03 No. 3 Desa Cikahuripan
67
5.1.3. Kasus dan Hasil Pengujian
Kasus dan hasil pengujian dibuat untuk mengetahui apakah sistem
informasi pemasaran bunga di KTKM dapat berjalan dengan baik atau tidak.
5.1.3.1. Pengujian Login
Pengujian login terbagi menjadi 5 bagian yaitu login untuk personalia,
gudang, kasir, admin dan manager.
Tabel 5.1. Pengujian Login
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Username :
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian personalia
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian personalia
[X] Diterima [ ] Ditolak
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian gudang
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian gudang
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : k_oriel
Password : 10504464
hak akses kasir*
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian kasir
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian kasir
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : a_oriel
Password : 10504464
hak akses admin*
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk bagian admin
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian admin
[X] Diterima [ ] Ditolak
Username : m_oriel
Password :
Login berhasil dan sistem membuka tab menu untuk
Dapat login dan sistem membuka tab menu bagian
10504464
hak akses manager*
bagian manager manager
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Username : bebas
Password : bebas
Login gagal dan sistem
menampilkan pesan gagal
User tidak dapat
login dan mendapatkan
pesan gagal.
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.3.2. Pengujian Input Data Anggota
Pengujian ini dilakukan pada tahapan menginputkan data anggota.
Tabel 5.2. Pengujian Input Data Anggota
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masuk Yang
Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
User personalia menginputkan
semua field text
pada form input data anggota dengan atau tanpa foto.
Data anggota tersimpan ke dalam database.
Data anggota yang diinputkan
berhasil tersimpan ke dalam database
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
User personalia menginputkan
sebagian field pada
form input data
anggota kecuali foto
Data anggota tidak tersimpan ke dalam database dan sistem menampilkan
pesan error
Data anggota gagal disimpan
dan user
personalia
mendapat pesan
error
[X] Diterima [ ] Ditolak
5.1.3.3. Pengujian Input Data Bunga