• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Pendekatan User Usability Di Dinas Pemerintah Wilayah Bandung Tengah Provinsi Jawa barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Pendekatan User Usability Di Dinas Pemerintah Wilayah Bandung Tengah Provinsi Jawa barat"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

ii

In the increasing of rapid technological advances may affect humans directly or indirectly. Computer as one of the technological advances can help people in improving the quality and quantity of work, both in government and private agencies. Booking Information Systems has performed and Sale of Goods In Screaming Soul Clothing. The advantages of this system is the ability to process the data, resulting inrapid information, preciseand accurate. The error rate in performing data processing can be minimized and the necessary data search can be done easily.

In conducting research the author uses descriptive method of analysis is presented of data obtained from the companies that deal closely with research then analyzed with the aim of finding solutions to problems encountered. In this descriptive method the authors do a few things: interviews, observation, and documentation on Screaming Soul Clothing. In addition, the development of systems that do the authors use the Prototype method is easy to author in the manufacture of the desired system by the company. Booking Information Systems and Screaming Soul Clothing Sales using Visual Basic 6.0 programming language.

With the new system are made by development from the old system, expected to facilitate the performance of employees in improving the quality of information produced for those who need.

(2)

i

Screaming Soul Clothing bergerak dibidang produksi dan penjualan pakaian kaos, celana, tas, topi, dan yang lainnya. Produk yang diproduksi biasanya dikirim kembali ke distro-distro yang ada di Kota Bandung dan Luar Kota Bandung. Produk Screaming Soul lebih diminati oleh komunitas-komunitas Musik Indie Bandung. Untuk memenuhi kebutuhan pegawai dalam hal pemesanan dan penjualan barang yang masih menggunakan cara manual dan computer, yang dapat memperhambat kinerja pegawai dalam pembuatan laporan. Selain itu, tujuan penulis yaitu untuk mengetahui sistem informasi pemesanan dan penjuala barang yang sedang berjalan, membuat model perancangan, melakukan pengujian dan implementasi Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang. Dalam permasalahan yang didapat penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan dalam pengumpulan datanya menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Selain itu, metode pengembangan sistem yang dilakukan penulis menggunakan metode Protype dan

metode pendekatan sistem penulis menggunakan pendekatan terstruktur dengan alat

bantu analisis menggunakan Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks

(Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data,

Normalisasi dan Relasi Tabel. Dalam pembuatan perangkat lunaknya menggunakan

Borland Delphi 7 dan pembuatan database menggunakan MySQL.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual dan komputer dalam proses transaksinya, sehingga penelitian melakukan perancangan sistem informasi pemesanan dan penjualan barang pada Screaming Soul Clothing yang dapat meningkatkan kinerja pengolahan data, testing terhadap perangkat lunak yang dibuat dengan metode pengujian Black Box dan mengimplementasikan sistem informasi yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, basis data antarmuka dari aplikasi yang dihasilkan.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, terutama

di bidang teknologi informasi, menjadi tantangan bagi kebutuhan masyarakat

untuk dapat menyikapi dan memanfaatkannya sebagai sarana kerja dalam

membantu percepatan pelaksanaan tugas. Teknologi informasi yang didukung

oleh teknologi komunikasi maupun teknologi lainya menjadi unsur yang penting

dalam menjembatani data dan informasi dalam segala aspek kehidupan.

Sistem informasi merupakan alat bantu dalam menampilkan, melaporkan,

dan memberi informasi kepada semua orang yang membutuhkan. Sistem

informasi dibuat agar mempermudah dalam pengelolaan data maupun informasi

serta memudahkan kita dalam mencari data maupun informasi tersebut.

Sistem informasi pemesanan dan penjualan barang adalah salah satu sistem

yang dikembangkan untuk mencatat segala transaksi dan menentukan harga

barang yang akan dijual, serta mencetak berbagai laporan transaksi pembelian

bahan baku, pemesanan barang, penjualan barang, stok barang dan stok bahan

baku. Penggunaan sistem informasi pada perusahaan clothing, akan sangat membantu perusahaan dalam setiap transaksi pemesanan dan penjualan barang.

Pemesanan dan penjualan barang merupakan suatu kegiatan yang sangat

utama didalam perusahaan yang bergerak dibidang penjualan, begitu pula dengan

(4)

bergerak di bidang clothing company. Produk yang dijual seperti T-shirt, Celana, Tas, Sweater, Boxer, dan sebagainya yang tentunya dengan design, bahan, ukuran

dan warna yang berbeda-beda (lihat Tabel 1.1.). Dalam usahanya Screaming Soul Clothing menjual barang dengan cara mengirimkan barangnya untuk disalurkan (konsinyasi) ke distro-distro yang ada di Kota Bandung atau pun di Luar Kota Bandung. Selain membuat barang untuk brand sendiri, Screaming Soul Clothing menerima pesanan barang dari konsumen baik dalam bentuk partai besar ataupun

partai kecil.

Tabel 1.1 Daftar Barang Screaming Soul Clothing No Jenis barang Qty/bulan

1. T-Shirt + 300 pcs 2. Sweathirt + 200 pcs

3. Tas +100 pcs

4. Topi +200 pcs

5. Sandal + 120 pcs

6. Boxer + 150 pcs

7. Celana + 100 pcs

8 Jaket + 250 pcs

9. Dompet + 100 pcs

(Sumber: Screaming Soul Clothing)

Berdasarkan Tabel 1.1, sistem yang berjalan di Screaming Soul Clothing masih menggunakan cara manual dan komputer. Sehingga dalam perhitungan

pemesanan dan penjualan masih sering memakan banyak waktu. Contohnya, cara

manual dalam pembuatan bon pemesanan barang, bila pemesanan barang lebih

dari 100pcs dan lebih dari 1 item, maka dalam proses perhitungan pun akan lebih

(5)

dan daftar pengiriman barang, karena pengiriman barang dan laporan lebih dari 1

item dalam pembuatannya sering terjadi penumpukan data. Salin itu, cara

komputer yang menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word yang datanya disimpan dalam folder-folder dan diarsipkan. Cara tersebut sering

menyulitkan Bagian Penjualan dan Bagian Gudang dalam pencarian data yang

diperluka. Selain itu, Screaming Soul Clothing dalam persediaan bahan baku kurang diperhatikan ataupun dikontrol akibatnya biaya yang dikeluarkan kurang

bermanfaat. Belum lagi, barang yang sudah diproduksi maupun pada saat adanya

retur dari Toko, barang yang disimpan di Bag. Gudang sering terjadi kehilangan

yang dapat merugikan Perusahaan.

Berdasarkan kebutuhan di atas maka dari pihak perusahaan menginginkan

untuk membuat suatu program aplikasi yang nantinya dapat memudahkan

pegawai dalam bekerja. Melalui penelitian ini, penulis dalam usaha merancang

dan membangun sebuah sistem informasi pemesanan dan penjualan barang

berbasis komputer yang akan menciptakan tidak hanya informasi yang akurat,

cepat dan relevan tetapi juga dapat mengatasi masalah-masalah dalam

pengarsipan. Dari hasil pengamatan penulis setelah penelitian di Screaming Soul Clothing, maka penulis menetapkan sebuah judul yaitu “SISTEM INFORMASI

PEMESANAN DAN PENJUALAN BARANG PADA SCREAMING SOUL

(6)

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diuraikan indentifikasi dan rumusan

masalahnya sebagai berikut :

1.2.1.Indentifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Pembuatan data masih menggunakan cara manual dan komputer.

Manual yang digunakan untuk perhitungan pembuatan bon dan

laporan, sedangkan komputer menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word sehingga dalam prncarian data kurang efektif.

2. Terdapat duplikasi data barang dikerenakan penyimpanan data atau

file dalam banyak folder.

3. Persediaan barang yang dicatat dengan barang yang ada di Gudang,

sering tidak sesuai.

4. Proses perhitungan transaksi masih dilakukan manual sehingga sering

terjadi kesalahan dalam perhitungan.

5. Pembuatan laporan pembelian bahan baku, pemesanan, dan penjualan

barang masih berdasarkan nota/bon yang tersimpan serta dalam

pembuatan laporan sering terjadi kendala karena kwitansi/nota tersebut

hilang atau tulisan tidak jelas, sehingga laporan yang dibuat oleh

(7)

1.2.2. Rumusan Masalah

Penulis membuat rumusan masalah yang didasarkan pada identifikasi

masalah di atas yaitu:

1. Bagaimana sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang

berjalan saat ini di Screaming Soul Clothing.

2. Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan dan penjualan

barang agar dapat meningkatkan kinerja pegawai di Screaming Soul Clothing.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pemesanan dan penjualan

barang agar dapat berjalan dengan baik di Screaming Soul Clothing. 4. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi pemesanan dan

penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

1.3.Maksud dan Tujuan

Berdasarkan indentifikasi masalah dan rumusan masalah dapat diuraikan

maksud penelitian sebagai berikut :

1.3.1.Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi

Pemesanan dan Penjualan barang pada Screaming Soul Clothing, guna membantu memberikan solusi terhadap masalah pemesanan dan penjualan barang yang

(8)

1.3.2.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui model sistem informasi pemesanan dan penjualan

barang yang berjalan di Screaming Soul Clothing.

2. Untuk membuat model perancangan sistem informasi pemesanan dan

penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

3. Untuk mengetahui pengujian program sistem pemesanan dan

penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pemesanan dan

penjualan barang di Screaming Soul Clothing.

1.4.Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi mennjadi 2 bagian yaitu

Kegunaan Praktis dan Kegunaan Akademis. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan

dibawah ini.

1.4.1.Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik

teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam

mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan,

(9)

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu sistem

informasi dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek).

Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu

Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat

mengutungkan berbagai pihak.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau

tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam

penulisan.

1.4.2.Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan, mempercepat kinerja pegawai perusahaan dalam melakukan

semua kegiatan transaksi dan mempermudah dalam pembuatan laporan.

2. Bagi Konsumen, memudahkan Konsumen dalam pemesanan barang.

3. Bagi Toko, mempercepat dalam penjualan barang sehingga pengadaan barang

(10)

1.5.Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan

sistem informasi pemesanan dan penjualan barang di Screaming Soul Clothing sebagai berikut :

1. Hak Akses dari aplikasi ini yaitu : Bagian Penjualan (Admin), Bagian

Produksi dan Bagian Gudang.

2. Aplikasi ini menangani masalah transaksi pembelian bahan baku,

pemesanan, penjualan barang dan pembuatan laporan.

3. Transaksi pembelian bahan baku, pemasok hanya dapat diinputkan

secara manual.

4. Transaksi pemesanan barang, tidak dapat diedit ulang maka

diharapkan user harus teliti dalam pengisian data pemesanan.

5. Transaksi penjualan barang atau penitipan barang, konsinyasi per Toko

dibuatkan secara manual.

6. Aplikasi ini tidak dapat menginputkan gambar.

7. Transaksi produksi yang dilakukan hanya untuk data pemesanan.

(11)

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Screaming Soul Clothing yang bertempat di Jalan. Jayagiri No.11, Lembang, Bandung 40391 Telp. 022-91257737. Penelitian

dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai dari Bulan Febuari 2011 sampai

dengan Bulan Juli 2011. Rincian tahapan-tahapan penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Kegiatan Penelitian

KEGIATAN

TAHUN 2011

FEBUARI – JUNI

Febuari-Maret April- Mei Juni-Juli

1. Identifikasi Kebutuhan  Analisa kebutuhan

user

2. Analisa/Desain

 Mendesain Prototype  Menguji Prototype 3. Desain

 Evaluasi Prototype 4. Implementasi

 Desain  Coding  Testing

(12)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Menurut Andri Kristanto(2008:1) yang dimaksud dengan sistem adalah

“Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu.”

Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan

bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistemtersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran

(output) yang diinginkan.

2.1.1.Elemen Sistem

Elemen-elemen menurut Andri Kristanto (2008:2) yang yang terdapat dalam

sistem meliputi: tujuan sistem, batasan sitem, kontrol, input, proses, output dan umpan balik. Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat sebagai

berikurt:

Dari gambar 2.1, tujuan, batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada

input, proses dan output. Input yang masuk ke dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan ouput. Ouput tersebut akan dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi penerima dan dari umpan balik tersebut akan muncul

segala pertimbangan untuk input selanjutnya. Berikut penjelasan elemen-elemen

(13)

1. Tujuan Sistem

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali dan tujuan antara

satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam

mencapai tujuan sistem dan pemisah antara sistem dengan daerah di luar

sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau

kemampuan sistem.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap

pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol tersebut dapat

berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (ouput), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

4. Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa jenis

(14)

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yan lebih berguna.

6. Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas

mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan

perbaikan sistem, pemeliharaan dan sebagainya.

TUJUAN

KONTROL BATASAN

INPUT PROSES OUPUT

UMPAN BALIK

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem

(15)

2.1.2.Karakteristik Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:3) suatu sistem mempunyai karakteristik

atau sifat tertentu yaitu :

a. Komponen(Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerjasama

membentuk satu kesatuan.

b. Batas Sistem(Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan system lainnya

atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem(Environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem.

d. Penghubung(Interface)

Merupakan media penghubung antara subsistem, yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukkan(Input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa

masukkan perawatan(Maintenance input) dan masukkan signal(signal input). f. Keluaran(Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran

(16)

g. Pengolah(process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran dan Tujuan(Objective)

Suatu sistem dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil

mencapaisasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.1.3.Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang,menurut Andri Kristanto (2008:5) sistem dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa

dan biasanya sistem ini merupakan ide-ide atau pemikiran. Sedangkan sistem

fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering

digunakan oleh manusia.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam.

Sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh

manusia.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar

sistem dan biasanya tidak berpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan

(17)

2.1.4. Analisis Sistem

Menurut Andri Kristanto (2008:5) untuk mencapai tujuan dari suatu sistem

yang dibuat, dibutuhkan 3 perangkat atau alat bantu yang dapat meningkatkan

kinerja dari sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai.

Tiga perangkat tersebut meliputi: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat manusia (brainware). Perangkat keras dapat berupa komputer, sedangkan perangkat lunak adalah program. Perangkat manusia

berupa user.

Ada beberapa tentang pengertian analisis sistem, yaitu:

a. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisa sebuah

sistem.

b. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang aplikasi komputer yang

digunakan untuk memecahkan masalah-masalah.

c. Seseorang yang mempunyai pengetahuan untuk merencanakan dan

menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permasalahan yang

terjadi.

2.2.Konsep Dasar Informasi

Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi,

untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya

pengembangan sistem yang akan dirancang.

(18)

akibatnya secara langsung saat ini juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.”

Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar,

berikut transformasi data menjadi informasi :

INPUT UNIT PENGOLAH OUTPUT

UNIT PENYIMPAN

Gambar 2.2 Transformasi data menjadi informasi (Sumber: Sistem Basis Data,Edhy Sutanta (2004:5))

Dalam gambar tersebut input adalah data yang akan diolah oleh unit pengolah. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih

lanjut dan output adalah informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan

dan unit penyimpan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun informasi. Menurut Edhy Sutanta(2004:4), “Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukan jumlah, tindakan, atau

hal.”

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggabarkan suatu

kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan

(19)

2.2.1.Kualitas Informasi

Kulaitas informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu

keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :  Akurat

Informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama

maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan

mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan

pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.  Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya yang

dihasilkan tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak

mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan

dalam tindakan.  Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima, karena

informasi ini digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam

pemecahan suatu permasalahan.  Ekonomis, efesien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar

(20)

informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai.

Selain itu informasi yang dihasilkan juga bisa dipercaya kebenarannya

dan tidak mengada-ada.

2.3.Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi

dari suatu organisasi yaitu operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat

lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang

menekankan finansial dan personal manajemen.

Menurut James A. O’Brien (2005:5) “Sistem informasi yaitu dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan suatu informasi dalam sebuah organisasi.”

Sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari

berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk

keperluan dan tujuan tertentu.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa

komponen seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan

(21)

operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.

1. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau

sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development).

2. Aktivitas

Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai,

memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem

informasi tersebut.

3. Data

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas,

dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung

secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta

mentah dalam isolasi.

4. Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras yang meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh

sistem komputer untuk masukan dan keluaran yang terdiri dari komputer,

(22)

5. Perangkat Lunak (sotfware)

Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang

memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau

sering disebut sebagai program.

6. Jaringan (network)

Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara

bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda.

2.4.Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah desain sistem menentukan bagaimana suatu

sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut

mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat

keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar

memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis

sistem.(Sumber:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2129410-definisi-perancangan-sistem/#ixzz1Q5uPRmlD)

Tahapan perancangan sistem mempunyai 2 maksud yaitu sebagai berikut :

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaranyang jelas dan rancangan bangunan yang

lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

(23)

2.4.1.Perangcangan Proses

Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan

terciptanya sistem informasi yang baik untuk mendukung proses pembentukan

database tersebut ada beberapa peralatan, yaitu :

2.4.1.1.Flowmap

Flowmap merupakan diagram alir data yang penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

mengidentifikasi serta dapat mengevakuasi suatu permasalahan yang diharapkan

dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Untuk membuat sebuah analisis

menggunakan flowmap seorang analis dan programer memerlukan beberapa

tahapan, diantarnya:

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri

dengan hati-hati.

(24)

2.4.1.2.Diagram Konteks

Diagram konteks menurut Andri Kristanto (2008:70) adalah, “ Sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran

dari sistem”. Diagram konteks menyoroti jumlah karakteristik sistem yaitu :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan

komunikasi(sebagai terminator).

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia

luar.

4. Penyimpanan data, yaitu digunakan secara bersamaan antara sisten

dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau

sebalikanya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini

berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam diagram Konteks dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar

sistem.

5. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam

diagram konteks antara lain :

a. Persegi panjang, Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem

melalui aliran data.

(25)

2.4.1.3.Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memepertimbangkan

lngkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metdologi

pengembangan sistem yang terstruktur.

Menurut Andri Kristanto (2008:61) DFD adalah, “ Suatu model logika data

atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang

menghasilkan data tersebut dan interaksi anatara data yang tersimpan.”

DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara

rinci mengenai sistem sebagai jaringna kerja antara fungsi yang berhubungan satu

sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta

penyimpananya.

2.4.1.4.Kamus Data

Kamus data menurut Andri Kristanto (2008:72) yaitu, “Kumpulan elemen

-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam

penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.”

Bisa dikatakan bahwa kamus data merupakan tempat penyimpanan semua

struktur dan elemen datan yang ada pada sistem. Juga sebagai katalog untuk

mengetahui detail data seperti sumber dan tujuan data, deskripsi, bentuk, dan

struktur dari data. Kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara

(26)

2.4.2. Perancangan Basis data

Menurut Edhy Sutanta (2004:204) “Perancangan basis data merupakan

bagian dari kegiatan besar dalam rangka pengembangan Sistem Informasi

Manajemen, khususnya pada tahap perancangan.”

Perancangan pada basis data (database) adalah perancangan yang digunakan pada pembuatan sistem informasi perangkat lunak (software) ini. Basis data sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau table atau pun arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Perancangan basis data terdiri dari ERD (Entity Relationship Data),

normalisasi, table relasi atau relasi File, struktur File.

2.4.2.1.Normalisasi

Menurut Edhy Sutanta (2004:172) “Normalisasi diartikan sebagai suatu

teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu mencegah timbulnya

(27)

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan

proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan

relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu

bentuk tidak normal, bentuk Normal Pertama, Bentuk Normal Kedua, Bentuk

Normal Ketiga.

Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal.

Berikut penjelasan tahap-tahap pemebentukan Normalisasi :

a. Bentuk tidak normal

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data

dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan – aturan tertentu.

b. Bentuk normal pertama

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana setiap field dalam

tabel memiliki nilai data.

c. Bentuk normal kedua

Bentuk normal kedua harus memenuhi syarat :

a) Sudah memenuhi kriteria normal pertama

b) Setiap field bukan kunci tergantung secara fungsional pada kunci

primer.

d. Bentuk normal ketiga

Bentuk normal ketiga adalah bentuk yang memenuhi syarat – syarat

berikut :

a) Tabel sudah dalam bentuk normal kedua.

(28)

2.4.2.2.ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Edhy Sutanta (2004:79),

“ERD merupan model yang membantu perancangan basis data karena model ini

dapat menunjukan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data

didalamnya.”

Jadi Entity Relationship Diagram digunakan untuk pemodelan struktur hubungan antar data. Komponen-komponen yang digunakan yaitu:

1. Entitas (Entity), objek yang diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks yang dirancang.

2. Atribut, elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakteristik

dari entitas.

3. Relasi antar entitas, lebih dari suatu entitas yang saling berelasi.

Kerelasian antar entitas dapat dikelompokan dalam tiga jenis, yaitu :

1. One to one relationship (satu ke satu)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat dibandingkan dengan tanda

lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan

dengan tanda panah tunggal. Relasi satu ke satu terjadi bila satu record yang ada pada satu entity tabel hanya punya satu relasi pada file lain. 2. One to Many (satu ke banyak)

(29)

tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan

tabel dan relasi atara keduanya diwakilkan tanda panah ganda untuk

menunjukan hubungan banyak tersebut. Relasi satu ke banyak terjadi bila

record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain.

3. Many to Many (banyak ke banyak)

Hubungan anatara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda

lingkaran untuk menunjukan tabel dan relasi anatara keduanya diwakilkan

dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut.

Relasi banyak ke banyak terjadi bila kedua file saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain.

2.4.2.3.Relasi Tabel

Menurut Edhy Sutanta(2004:155) “ Relasi adalah menyatakan sebuah tabel

dalam basis data, sedangkan kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam

basis data.”

Dalam satu database dalam satu entity atau tabel mempunyai sebuah field yang memiliki nilai unik setiap baris. Baris-baris yang berhubungan tabel

mengulangi kunci primer dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan

(30)

2.4.2.4.Struktur File

Struktur file merupakan penyusunan file-file berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan dalam penyimpanan data. Dalam pembuatan program

dibutuhkan struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja

sistem komputer.

2.5.Pengertian Persediaan Barang

PengertianPersediaan (Inventory) secara umum yaitu, “Merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan,

baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur)”. Untuk di dunia industri persediaan merupakan barang-barang atau bahan yang dibeli oleh

perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau

setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini

tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan.

(Sumber:http://pojokinfo.wordpress.com/2008/03/03/inventory-persediaan/17Mei

2011)

2.6.Pengertian Pemesanan

Pengertian pemesanan dalam dunia usaha adalah hal yang penting dan tidak

bisa dihilangkan. Pesan adalah suruhan (perintah,nasihat permintaan, amanat)

yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pemesanan

(31)

Dalam ilmu ekonomi, pemesanan mempunyai arti tertentu, yaitu selalu

menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang mau

dibeli orang dan harga barang tersebut. Pemesanan sama dengan jumlah dari suatu

barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama

jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama.

(Sumber:http://artikelekonomi.com/pengertian-permintaan.html/17Mei2011)

2.7.Pengertian Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi adalah “Pengiriman atau penitipan barang dari pemilik

kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjualan”.

(Sumber:http://id.shvoong.com/writingandspeaking/presenting/2061484-pengertian-penjualan-konsinyasi-menurut para/#ixzz1Q6KCrRGw/17Mei 2011)

Hak milik dari pada barang, tetap masih berada pada pemilik barang sampai

barang tersebut terjual. Sistem penjualan konsinyasi ini dapat dipakai untuk

penjualan semua jenis. Dalam hubungan dengan penjualan konsinyasi, pemilik

barang disebut pengamanat (Consignor), dan pihak yang dititipkan barang disebut sebagai komoisioner (Consignee/factor/Commission merchant). Barang yang dikirim oleh pengamanat atas dasar penjualan konsinyasi disebut sebagai barang

konsinyasi, sedangkan barang yang diterima oleh komisioner atas penjualan

konsinyasi disebut sebagai barang komisi.

Pada penjualan biasa, umumnya hak milik dari pada barang telah berpindah

tangan jika barang telah diterima oleh penjual kepada pembeli, sedangkan pada

(32)

saat pengiriman barang, pengamanat tidak mencatatnya sebagai penjualan dan

sebaliknya komisioner juga tidak mencatatnya sebagai pembelian. Hak milik baru

berpindah tangan jika barang tersebut telah terjual oleh komisioner kepada pihak

lainnya, pada saat ini pengamanat akan mencatatnya sebagai penjualan dan

menimbulkan piutang kepada komisioner, sebaliknya komisioner akan mengakui

sebagai pembelian atau pendapatan komisi atas penjualan barang konsinyaasi

biasanya diatur antara pengamanat dan komisioner dalam kontrak perjanjian

penjualan konsinyasi.

2.8. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi merupakan gambaran perancangan dalam penerapan

sistem informasi. Untuk menghubungkan komputer dan peralatan-peralatannya

serta proses komunikasi data dengan komputer lain, dibutuhkanadanya jaringan

komputer. Hubungan antar komputer dalam jaringan komputer menggunakan

perangkat jaringan seperti Lan card, hub, bridge, modem, dan jaringan komputer dihubungkan dengan media berupa kabel ataupun nirkabel.

2.8.1.Pengertian Jaringan Komputer

Secara sederhana menurut James O’Brien (2005:260) jaringan komputer

dapat didefinisikan “Sebagai hubungan dari dua komputer atau lebih”. Tujuan

dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat

(33)

2.8.2.Jenis-jenis Jaringan Komputer

Berikut ini merupakan jenis-jenis jaringan komputer yaitu sebagai berikut :

1. LAN

LAN merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

2. MAN

MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.

3. WAN

WAN merupakan sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencapai sebuah negara atau benua.

4. Jaringan tanpa kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang

tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.8.3.Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara

komponen – komponen jaringan, yang meliputi sever, workstation, hub dan pengkabelan. Terdapat 3 macam topologi jaringan umum yang digunakan yaitu :

1. Topologi Bus

Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat

(34)

Sedangkan kerugian yaitu deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan

lalu lintas, bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bias berfungsi, dan

diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2.3 Jaringan Topologi Bus

(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)

2. Topologi Star

Pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keungulan dari topologi star ini yaitu dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwith atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar, sehingga akan

meningkatkan kualitas kinerja jaringan secara keseluruhan, paling flexible, pemasangan atau perubahan station sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringa lain, kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan

dan kemudahan pengelolaan jaringan sedangkan kerugiannya yaitu boros

(35)

Gambar 2.4 Jaringan Topologi Star

(Sumber : Pengantar sistem Informasi,James A O’Brien,2005:294)

3. Topologi Ring

Topologi ring adalah dengan cara menghubungkan komputer-komputer yang berbentuk ring atau lingkaran, setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop dapat dikirimkan ke setiap simpul

dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu

untuknya atau bukan. Keuntungannya yaitu hemat kabel. Sedangkan

kerugiannya yaitu peka terhadap kesalahan , pengembangan jaringan lebih

(36)

Gambar 2.5 Jaringan Topologi Ring

(Sumber : Pengantar sistem Informasi, James A O’Brien,2005:294)

2.8.4. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai

berikut :

1. Sharing Resource

Sharinng resource bertujuan agar seluruh program, peralatan atau periperal lainnya dapat dimanfaatkan oloeh setiap orang yang ada pada

jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari

pemakai. Seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat

memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami

kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

(37)

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan

pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu

komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lain. Oleh sebab

itulah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan

demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah

informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan

peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan

komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan

virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada

pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data,

jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses

pemakai dan password, serta tehnik perlindungan hardisk sehinnga data

mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan masksimal dan kualitas yang

(38)

setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara lansung diketahui oleh

setiap pemakai.

2.9. Client/Server

Database terdistribusi dapat dijalankan dengan menggunakan beberapa

konfigurasi, salah satu yang cukup terkenal saat ini adalah dengan Metode

Client/Server. Sever adalah komputer yang menediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan Client. Sementara Client adalah komputer dengan kemampuan standar yang digunakan sebagai tampilan untuk user, didalamnya tersimpan data-data yang dapat digunakan secara perorangan,

mengumpulkan dan menampilkan data, serta menyimpan data ke Server.

Dengan sistem ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan

sistem, karena denegan sistem ini semua data atupun program-program disimpan

dipusat dan bilamana ada data yang hendak di pakai maka Client dapat mengambilnya di Server. Jaringan sistem Client/Server mempunyai keunggulan sebagai berikut:

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena fasilitas jaringan dan pengolahannya

dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem Keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat

(39)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Obek Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bagian Penjualan, Bagian Gudang, dan Bagian

Produksi di Screaming Soul Clothing, penelitian dilakukan untuk mengetahui informasi tentang perusahaan, mengetahui tentang struktur organisasi dan

tugas-tugas yang terdapat pada struktur organisasi tersebut.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Screaming Soul Clothing merupakan sebuah clothing yang lahir, tumbuh, dan berkembang di Kota Bandung pada Mei 2005. Dimana pada awalnya

Clothing ini didirikan oleh 2 orang yang ingin membuka usaha sendiri untuk menambah uang saku dan menyalurkan bakat-bakat seni yang dimiliki. Sesuai

dengan namanya Screaming Soul merupakan luapan ekspresif yang dituangkan pada media berupa pakaian jadi.

Saat ini Screaming Soul Clothing memproduksi beberapa produk seperti: T-Shirt, Jacket, Sweathirt, Short Pants, Shirt, Long Shirt, Bag dan lain-lain. Produk yang diproduksi biasanya dikirim kembali ke distro-distro yang ada di

Kota Bandung dan Luar Kota Bandung. Produk-produk Screaming Soul Clothing lebih banyak diminati oleh komunitas-komunitas Musik Indie Bandung. Dalam

(40)

di Bandung ataupun Luar Bandung sekaligus mempromosikan barangnya agar

lebih dikenali oleh masyarakat.

3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Screaming Soul Clothing yaitu memajukan Dunia Fashion dan meningkatkan dunia eksistensi dan produk bisa terakses dengan mudah di semua wilayah, menginginkan komunitas atau pesan yang disampaikan dapat langsung

ke konsumen. Sedangkan misinya yaitu membuat produk yang berkualitas dengan

desain yang bagus dan sesuai dengan komunitas serta mengelola jaringan dipusat

maupun didaerah dengan baik dan memeberikan pelayanan yang terbaik kepada

konsumen meliputi ketersediaan produk, informasi produk, pelayanan produk, dan

kemudahan pembayaran.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupkan kerangka dasar yang memepersatukan

fungsi-fungsi kerja yang gambarkan secara grafik. Badan usaha yang baik

umumnya mempunyai suatu struktur organisasi agar dapat diketahui pembagian

kerja masing-masing serta hubungan kerjanya.

(41)

Pimpinan

Bagian

Penjualan

Bagian

Produksi

Bagian

Gudang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Screaming Soul Clothing

(Sumber: Screaming Soul Clothing)

3.1.4.Deskripsi Tugas

Setiap perusahaan dalam menjalankan tugas dan kegiatannya selalu

berusaha mempunyai job description yang baik yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Adapun uraian tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang pokok

organisasi pada Sceraming Soul Clothing sebagai berikut :

a. Pimpinan

1. Merupakan pemilik perusahaan yang bertugas hanya sebagai pengawas,

mengatur, mengambil keputusan dalam seluruh kegiatan Perusahaan.

2. Menentukan produk dan desain yang akan diproduksi sendiri oleh

(42)

3. Menerima dan memerikasa Laporan Pembelian bahan baku, Laporan

Pemesanan, dan Laporan Penjualan Barang.

4. Melakukan kebijakan-kebijakan dalam segala aspek perusahaan.

b. Bagian Penjualan

1. Bertanggung jawab mengenai pemesanan dan penjualan barang.

2. Membuat daftar pengiriman barang untuk dijual yang akan dititipkan ke

Toko (Distro).

3. Membuat laporan-laporan yang terkait dalam pembelian bahan baku,

pemesanan dan penjualan barang.

c. Bagian Produksi

1. Bertanggung jawab atas kelancaran produksi yang sedang berlangsung.

2. Mengontrol dan mengawasi proses produksi dari bahan mentah menjadi

barang jadi.

3. Mengatur dalam pembelian bahan baku yang diperlukan untuk produksi.

4. Mengatur pemeliharaan terhadap peralatan dan perlengkapan produksi

(43)

d. Bagian Gudang

1. Mengecek barang yang masuk atau barang yang diterima dari Bagian

Produksi.

2. Memberikan laporan secara periodik mengenai Laporan Stok Barang

kepada pimpinan perusahaan.

3. Melakukan pemeliharaan di Gudang.

3.2.Metode Penelitian

Dalam penyusunan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian

yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :

3.2.1.Desain Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis menggunakan metode

deskriptif analisis yaitu memaparkan data-data yang diperoleh dari dalam

perusahaan yang berhubungan erat dengan penellitian kemudian dilakukan analisa

dengan tujuan menemukan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi.

3.2.2.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapata diartikan sebagai cara mencapai suatu

tujuan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini merupakan usaha

untuk menemukan dan mengembangkan terhadap kebenaran suatu peristiwa atau

suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Cara kerja tersebut

(44)

Pengguna metodologi yan tepat dalam penelitian akan memberikan

gambaran yang jelas, bagaimana suatu masalah akan dibahas. Oleh karena itu

dalam pembahasan skripsi ini mennguanakan metode descriptif analis, yaitu dengan cara pengumpulan data, menyusun, mengklasifikasi, menganalisa, serta

menginterprestasikan. Adapun jenisnya antara lain :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian lapangan

yaitu pengumpulan secara langsung pada objek yang diteliti dengan menggunakan

teknik pengumpulan data sebagi berikut :

a. Wawancara atau Interview

Wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan

penjelasan-penjelasan terhadap masalah yang menjadi objek pengamatan atau

pembahasan, dimana penulis melakukan wawancara secara langsung dengan

Owner Screaming Soul dan melakukan observasi di tempat produksi Screaming Soul untuk mememinta penjelasan tentang sistem informasi pemesanan dan penjualan barang sehingga penulis dapat mencoba

mengembangkan.

Untuk memproleh suatu informasi dapat dilakukan dengan cara

(45)

b. Pengamatan atau observasi

Pengamatan atau observasi yaitu dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi data pembahasan.

Dimana penulis melakukan pengamatan langsung ke kantor Screaming Soul untuk melihat secara langsung sistem informasi pemesanan dan penjualan

barang yang dipakai dan diperoleh data-data yang akurat sebagai bahan

penelitian..

c. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara penulis mempelajari serta mengkaji

sumber data yang terdapat di dalam buku-buku yang berkaitan dengan

penelitian. Penelitian dokumentasi dilakukan sebagai usaha untuk

memperoleh data teortitis yang digunakan adalah perancangan, sistem

informasi, dan pengolahan data sebagai dasar pengetahuan dan perbandingan

di dalam melaksanakan penulisan dan pembahasana.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

dari objek penelitian dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan (library

Research) yaitu proses yang dilakukan dengan cara mempelajari catatan,

literature, serta buku-buku yang berhubangan dengan masalah yang diteliti.

Data sekunder yang didapat penulis berdasarkan

dokumentasi-dokumentasi dari screaming soul adalah berupa :

(46)

2. Data Purchase Order

3. Struktur organisasi Screaming Soul

4. Kwitansi/Nota pembelian barang

5. Bon Pembayaran

6. Daftar pengiriman Barang

7. Laporan Stok Barang dan Aset dari Toko, dst.

3.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

sebuah sistem tentu tidak selamanya dapat digunakan denga baik. Oleh karena itu,

perlu dilakukannya metode pendekatan dan pengembangan sistem untuk

memodifikasi atau mengubah seluruh atau sebagian sistem baru.

3.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan secara terstruktur, dimana

dalam metode pendekatan sistem secara terstruktur mengenalkan penggunaan

alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar akhir pengembangan perangkat

lunak dapat memenuhi kebutuhan users, dilakukan tepat waktu, mudah

dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.

Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan

(47)

diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu

kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.

3.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam suatu pengembangan sistem informasi dalam suatu penellitian perlu

digunakan metodologi pengembangan sistem yang dapat digunakan sebagai

pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem

itu. Dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur yang diberikan oleh suatu

metodelogi, maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaiakan

dengan mudah dan dapat mencapai suatu tujuan yang baik sesuai dengan penulis

harapkan.

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem

itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioprasian dan

dipelihara. Siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang

digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam

tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

Metode yang digunakan yang digunakan penulis dalam perancangan sistem

informasi adalah metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah.

Dimana tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

(48)

Pada tahap ini merupakan tahap awal membangun sebuah sistem

dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembangan sistem bertemu. Users menjelaskan tetntang kebutuhan sistem yang akan

dibangun oleh pengembang sistem.

2. Analisis/Desain

Para pemakai akhir dan pakar SI menggunakan alat pengembangan

aplikasi secara interaktif mendesain dan menguji prototipe berbagai

komponen sistem informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai

akhir.

3. Desain/Implementasi

Prototipe sistem bisnis diuji, dievaluasi, dan dimodifikasi

berulang-ulang hingga para pemakai akhir dapat menerimanya.

4. Implementasi dan Pemeliharaan

Sistem bisnis yang diterima dan dimodifikasi dengan mudah karena

(49)

Identifikasi Kebutuhan Bisnis Pemakai Akhir

Kembangkan Prototipe Sistem Bisnis

Revisi Prototipe agar memenuhi Kebutuhan Para Pemakai Akhir dengan Lebih

Baik

Gunakan dan Pelihara Sistem Bisnis Yang Diterima Siklus Pembuatan

Prototipe

Siklus Pemeliharaan

Gambar 3.2. Pembuatan Prototipe

( Sumber : Pengantar Sistem Informasi Manajemen,James A. Obrien 2005:512)

Tabel 3.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Kelebihan Kekurangan

Metode ini cukup efektif sebagai

paradigma dalam rekayasa

perangkat lunak. Kuncinya adalah

mendapatkan kebutuhan dan aturan

yang jelas yang disetujui pelanggan

Pelanggan kadang tidak

menyadari bahwa mungkin saja

prototype dibuat terburu-buru

dan rancangan tidak tersusun

(50)

dan pembuat perangkat lunak.

Walaupun pada umumnya

prototype akan dihilangkan dan

dibuat perangkat yang sebenarnya.

 Pengembangan

kadang-kadang membuat

implementasi sembarang

karena ingin selesai cepat.

4.4. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam Analisis dan perancangan proses diperlukan alat agar perancangan

berjalan baik. Alat-alata yang digunakan dalam Analis dan perancangan yaitu :

1. Flow Map

Flowmap digambarkan untuk mendefinisikan dan menginstruksikan organisasi

informasi yang berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul yang menjelaskan

mengenai elemen data, elemn kontrol, modul dan hubungan antara modul.

2. Diagram Kontek

Diagram Kontek adalah diagram arus data yang berfungsi untuk

menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan

bagian-bagian luar sistem.

3. Data Flow Diagram

Diagram arus data merupakan diagram yang menggambarkan arus data

dalam sistem yang akan dibangun, secara paralel dan terstruktur, dengan

mengikutsertakan komponen-komponen, entitas-entitas yang terkait baik entias

luar atau dalam, media penyimpanan, proses-proses sistem maupun simbol

(51)

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan

dalam penggambaran dalam Data Flow Diagram dan mendeskripsikan komposisi paket data yang brgerak melalui aliran. Kamus data digunakan

dalam perancangan basis data yang dipakai dalam pembuatan program

aplikasi.

Fungsi kamus data adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b. Menjelaskan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.

c. Menjelaskan komposisi penyimpanan data.

5. Perancangan Basis Data

Pada penulisan kali ini penulis melakukan perancangan basis data dengan

cara sebagai berikut :

a. Normalisasi

Normalisasi digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data

menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara umum

proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu bentuk tidak normal, bentuk

normal pertama, bentuk normal kedua, dan bentuk normal ketiga.

b. ERD

Entity relationship diagram (ERD) adalah diagram yang menghubungkan

(52)

entitas/relasi (relationship), dan atribut. Dalam perancangan sistem entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan satu

terhadap yang lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi pada sistem yang sedang

dibuat. Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas. Sedangkan atribut adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari

himpunan entitas. Nilai atribut merupakan suatu data aktual atau informasi

yang disimpan pada suatu atribut di salam suatu entity atau relationship.

c. Tabel Relasi

Didalam rancangan database sistem informasi pemesanan dan pengiriman barang, biasanya didalam tabel satu dengan tabel lainnya terdapat nama yang

sama untuk mengilangkan group elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi

antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel dan yang

menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk mengakses data item

sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

4.5. Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem.

(53)

Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai denngan yang

diharapkan. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memeprhatika struktur logika intern perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi

perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan

kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang

diharapkan.

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak, mendapatkan serangkaian kondisi input yang seoenuhnya menggunakan

semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternative dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan

komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari

pada pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

(54)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yaitu penguraian dari suatu sistem berjalan kedalam

bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dari kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan. Sehingga dapat diusulkan

suatu sistem perbaikan. Tahapan analisis sistem ini sangat penting dalam

pengembangan sistem, karena apabila terjadi kesalahan maka akan menyebabkan

kesalahan pada tahap selanjutunya.

Analisis sistem digunakan untuk mengetahui informasi apa saja yang masuk

dan keluar didalam Pemesanan, dan Penjualan barang di Screaming Soul Clothing. Analisis sistem dilakukan terhadap prosedur yang berjalan serta kelemahan pada sistem berjalan tersebut.

4.1.1. Analisis Dokumen

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang dipakai

dalam sistem adalah nama dokumen yang digunakan, fungsi-fungsi dari dokumen

tersebut, penjelasan dari dokumen. Penggunaan dokumen secara lengkap

dilakukan untuk mengetahui jalur pendistribusian baik yang hanya pembelian,

(55)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen Screaming Soul Clothing

Nama Keterangan

BON (Bukti Pembayaran) Deskripsi : Merupakan bukti pembayaran untuk diberikan ke pelanggan yang memesan barang. Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran

Sumber : Bagian Penjualan. Rangkap : 2

Elemen : Tanggal, Nama, Qty, Code, Price, Sub Total.

Bon Pembelian Bahan Baku Deskripsi : Merupakan Bukti Pembelian Bahan Baku yang dilakukan oleh Bag.

Elemen : Tgl. Beli, No. Faktur, Banyak Barang, Nama Barang, Harga satuan, jumlah, Total.

SPK (Surat Perintah Kerja) Deskripsi : Merupakan Surat perintah kerja untuk diberikan ke bagian Produksi.(hanya untuk pemesanan) Fungsi : Agar Barang yang dibuat sesuai dengan apa yang diminta.

Sumber : Bagian Penjualan. Rangkap : 2

Elemen : Nama Barang, Tipe Barang, Tgl Masuk, Deadline, Jenis Bahan, Warna Bahan, Kuantitas(Qty).

PO (Purchase Order) Deskripsi : Merupakan PO yang diberikan Custumer ke Screaming Soul. Fungsi : sebagai formulir untuk spesifikasi barang yang dipesan oleh pelanggan.

(56)

Rangkap : 1

Elemen : Kode barang, Produsen, Ukuran, Jenis Bahan, Warna Bahan, Tehnik Cetak/Sablon, Acsessoris, Gender.

Daftar Pengiriman Barang Deskripsi : Merupakan daftar pengiriman barang yang akan diberikan ke Toko(Distro).

Fungsi : Untuk mengetahui barang apa saja yang akan dititipkan ke Toko (Distro).

Sumber : Bag. penjualan Rangkap : 1

Daftar Stok Barang (Gudang) Deskripsi : Merupakan data stok barang yang ada di Gudang.

Fungsi : Untuk mengetahui persediaan barang yang ada di Gudang.

Sumber : Bagian Gudang. Rangkap : 1

Elemen : Tgl masuk, Nama Barang, Tipe Produk(Barang), Size, Sex, Qty, Harga Jual, Total Aset, Subtotal.

Daftar Toko(Distro) Deskripsi : Merupakan identitas Toko untuk pengiriman barang.

Fungsi : Untuk mengetahui informasi Toko (distro)

Sumber : Bag. Penjualan Rangkap : 1

Elemen : Nama Toko, Alamat, No. Telephone.

Laporan Penjualan Barang Deskripsi : Sebagai informasi penjualan barang yang dikirim ke Toko.

Gambar

Gambar 2.5  Jaringan  (Sumber : Pengantar sistem InformasiTopologi Ring  , James A O’Brien,2005:294)
Tabel 3.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype
Gambar  4.1.  Flowmap Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku untuk Produksi yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Flowmap Sistem Informasi Pemesanan yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika online dapat mengembangkan kemandirian dan minat belajar siswa pada pokok bahasan kalor.. Namun hasil

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawati (2009) pada anak usia prasekolah dan sekolah yang mengalami demam di ruang perawatan anak Rumah Sakit Muhammadiyah

SWASH merupakan singkatan dari Simulating Waves till Shore , model ini dikembangkan oleh Deltares dan DELFT University of Technology dari model hidrodinamika sebelumnya

[r]

b) Prosedur order pembelian c) Prosedur penerimaan barang d) Prosedur penyimpanan barang e) Prosedur pembuatan bukti kas keluar f) Prosedur pencatatan utang.. 2) Sistem pengeluaran

Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor pemungkin dengan PHBS pada anak jalanan binaan rumah singgah di Yogyakarta, yang terdiri

Sedangkan berdasarkan letak, kandungan, dan kegunaannya dikenal 3 macam lengas/air tanah yaitu (a) air kristal (air yang terdapat dalam suatu struktur kristal batuan, air

kabel pada penerima. • Pilihan terakhir serupa dengan pengaturan audio, menggunakan keluaran video RCA analog, biasanya dengan warna label kuning pada kedua