• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TIPE EXAMPLES NON EXAMPLE KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 1 MERDEKA T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TIPE EXAMPLES NON EXAMPLE KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 1 MERDEKA T.A 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

GAMBAR TEKNIK MELALUI PENERAPAN MODEL

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TIPE

EXAMPLES NON EXAMPLES KELAS X

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK N 1 MERDEKA

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

NIKO ANDREAS LASE

5103121022

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Niko Andreas Lase, 5103121022:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gambar Teknik Melalui

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Tipe Examples non Example Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK N 1 Merdeka T.A 2015/2016

. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran

Gambar Teknik pada topik gambar proyeksi piktorial dengan menggunakan model problem

based learning (PBL) Tipe

Examples non Example

di kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK

N 1 Merdeka Tahun Ajaran 2015/2016.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK),

subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Merdeka tahun

pelajaran 2015/2016 sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2

siklus, dan setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan 4 tahap

yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes dan lembar observasi.Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 78,3

dengan ketuntasan belajar siswa sebanyak 19 orang (63,3%) sedangkan hasil observasi

aktivitas siswa diperoleh rata-rata 65,9% tergolong rendah. Pada siklus II diperoleh nilai rata-

rata siswa 86 dengan ketuntasan belajar sebanyak 26 orang (86%) yang telah tuntas dan 4 orang

(13%) masih belum tuntas, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh rata-rata 80,2%

tergolong tinggi. Disimpulkan bahwa dengan menggunakan model problem based learning

Tipe

Examples non Example

dapat meningkatkan hasil belajar siswapada mata pelajaran

Gambar Teknik materi pokok pengenalan jenis gambar proyeksi piktorial, dari tindakan pada

siklus I rata-rata hasil belajar 63,3% kemudian dilakukan tindakan pada siklus II rata-rata hasil

belajar 86%.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Gambar Teknik Melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Tipe Examples non

Example Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Merdeka T.A 2015/2016” dapat

diselesaikan dengan baik.

Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala karena

adanya beberapa keterbatasan, namun berkat bantuan dan dukungan yang berupa petunjuk,

bimbingan, saran-saran dari berbagai pihak, khususnya Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku

Dosen Pembimbing Skripsi, sehingga semua dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada

kesempatan ini Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

2.

Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3.

Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5.

Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

6.

Bapak Simson, S.E, selaku kepala sekolah SMK N 1 Merdeka, Kab Karo.

7.

Saparlin, AMK, selaku Guru Mata Pelajaran Gambar Teknik di SMK N 1 Merdeka, Kab

Karo.

(6)

8.

Bapak/ Ibu Guru Staf Pengajar dan Tata Usaha serta seluruh siswa Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK N 1 Merdeka, yang telah banyak membantu penulis dalam

mengadakan penelitian untuk keperluan skripsi ini.

Medan, Maret 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 5

B. Identifikasi Masalah

... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8

A. Deskripsi Teori ... 8

1.Hakikat Hasil Belajar Gambar Teknik Materi Proyeksi Piktorial ... 8

2.Hakikat Strategi Examples Non Examples ... 12

3.Pembelajaran Konvensional ... 20

B. Penelitian yang Relevan... 21

C. Kerangka Berpikir... 22

D. Hipotesis Tindakan ... 23

BAB III

METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 24

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

C. Jenis Penelitian ... 24

(8)

D. Prosedur Penelitian ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data... 31

G. Kriteria Keberhasilan ... 38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

... 39

A. Deskripsi Hasil Penelitian

... 39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil belajarBelajar Gambar Teknik……… ... 3

Tabel 3.1 Implementasi Siklus... 30

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siswa ... 33

Tabel 3.3 Kisi – kisi soal tes belajar siswa ... 37

Tabel 4.1 Hasil Analisis Siklus I... 38

Tabel 4.2 Persentase hasil belajar siswa pada kelas interval Siklus I ... 39

Tabel 4.3 Aktifitas siklus I... 41

Tabel 4.4 Hasil Analisis Siklus II ... 42 Tabel 4.5 Persentase hasil belajar siswa pada kelas interval Siklus II ... 44

Tabel 4.6 Aktivitas Siswa Pada Siklus II... 44

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran ...58

Lampiran 2. RPP Siklus I ... 68

Lampiran 3. RPP Siklus II ... 72

Lampiran 4. Soal Siklus I ... 76

Lampiran 5. Soal Siklus II ... 79

Lampiran 6. Kunci Jawaban Siklus I ...83

Lampiran 7. Kunci Jawaban Siklus II ... 84

Lampiran 8. Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 85

Lampiran 9. Lembar Observasi Siklus I Secara Klasikal... 87

Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 88

Lampiran 11. Lembar Observasi Siklus II Secara Klasikal ...90

Lampiran 12. Materi Pembelajaran ... 91

Lampiran 13.Daftar Nama Siswa ... 94

Lampiran 14. Tabel Perhitungan Korelasi ...95

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan satu diantara upaya untuk meningkatkan kecerdasan

dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumberdaya manusia sangat

tergantung dari kualitas pendidikan yang dicapai. Pentingnya pendidikan

tercermin dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa pendidikan

merupakan hak setiap warga negara yang bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Dengan demikian program pendidikan memiliki andil besar

terhadap kemajuan sosial ekonomi dan kesejahteraan suatu bangsa.

Pembangunan dibidang pendidikan meliputi pembangunan pendidikan secara

formal maupun non formal. Titik berat pendidikan formal adalah peningkatan mutu

dan perluasan pendidikan dasar, selain itu perluasan kesempatan belajar pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut, berbagai upaya

dilakukan pemerintah, misalnya dengan meningkatkan sarana dan prasarana

pendidikan, kualitas guru, dan penyempurnaan kurikulum. Upaya meningkatkan

kualitas manusia melalui pendidikan terus dilakukan oleh lembaga pemerintah dan

masyarakat (stakeholder) yang peduli pendidikan dalam arti luas, seperti penelitian

dan pengembangan, pelatihan dan pendidikan/kualifikasi guru serta pengadaan sarana

pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah, program-program sekolah diarahkan pada tujuan jangka

panjang pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa, agar ketika

(12)

2

mereka sudah meninggalkan bangku sekolah, mereka akan mampu

mengembangkan diri sendiri dan mampu memecahkan masalah yang muncul.

Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15

yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah

yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu.

Selanjutnya (Depdikbud, 1995) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.

Pengertian ini mengandung pesan bahwa setiap institusi yang menyelenggarakan

pendidikan kejuruan harus berkomitmen menjadikan tamatannya mampu bekerja

dalam bidang tertentu.

Salah satu institusi penyelenggara pendidikan kejuruan adalah Sekolah

Menegah Kejuruan Negeri 1 Merdeka Kabupaten Karo. SMK N 1 Merdeka

merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang memiliki jurusan teknik

otomotif, dan terbagi dua bidang keahlian menjadi Teknik Kendaraan Ringan dan

Teknik Sepeda Motor,yangmenjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa

yang dihasilkan akan mampu bersaing di dunia usaha khususnya bidang Teknik

Otomotif.

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan perpaduan dari dua aktivitas

yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas belajar adalah proses interaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, sedangkan mengajar adalah suatu

(13)

3

Dengan demikian, seharusnya proses pembelajaran di kelasmerupakan suatu

kegiatan yang disenangi, menantang, dan bermakna bagi siswa.

Telah diupayakan pendekatan-pendekatan agar tercapai tujuan pengajaran

yang sesuai dengan kurikulum. Namun kenyataan yang dialami masih terdapat

hambatan dan kekurangan, hambatan juga dialami peneliti pada saat melakukan

Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) dalam mata pelajaran Gambar

Teknik. Melalui penguasaan mata pelajaran ini diharapkan pada siswa memiliki

kompetensi dan keterampilan intelektual yang didukung dengan pengaplikasian

gambar dengan standar menurut ISO dan menyajikan suatu gambar tiga dimensi

terhadap bidang dua dimensi.

Mata pelajaran Gambar Teknik menuntut penguasan siswa pada aspek

psikomotor dengan semua siswa setelah belajar gambar teknik proyeksi piktorial

harus memiliki kemampuan yang dapat digunakan untuk belajar hal-hal yang lain

yang berhubungan dengan proyeksi gambar teknik. Berdasarkan pengamatan dan

wawancara dengan Bapak Saparlin,sebagai guru mata pelajaran Gambar Teknik

kelas X di program studi Teknik Kendaran Jaringan SMK Negeri 1 Merdeka hasil

belajar siswa cenderung kurang memuaskan. Hal ini dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Hasil belajar Gambar Teknik siswa program studi Teknik Kendaraan Ringan

Tahun Akademik Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata

2013-2014 86 60,3 70,19

2014-2015 84,6 57,6 69,1

Sumber : dokumen sekolah

Dari Tabel 1.1 hasil belajar ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran

(14)

4

ditetapkan yaitu 75. Kondisi ini perlu untuk diatasi mengingat mata pelajaran ini

merupakan mata pelajaran bidang studi yang tentunya sangat dibutuhkan sebagai

bekal siswa pada saat mengemban profesinya. Pada kenyataannya selama ini

dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru cenderung mendominasi kegiatan

mengajar melalui penerapan metode ceramah, padahal saat ini guru dituntut untuk

mengembangkan proses pembelajaran yang memacu aktifitas siswa.

Hal ini menyebabkan kreativitas dan kebebasan siswa untuk menemukan

makna dari pembelajaran sulit untuk diperoleh, karena guru sebagai sumber

pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan tidak mendorong potensi siswa,

sehingga menyebabkan kelas tidak produktif. Demikian hal dengan pembelajaran

Teknik Gambar, sebagai mata pelajaran keterampilan yang seyogianya diajarkan

dengan metode yang berorientasi kepada pembelajaran bermakna seperti,

konstruktivisme, pemecahan masalah, metode proyek, dan kontekstual.

Berdasarkan hasil observasi guru hanya menggunakan metode ceramah.

Memperhatikan kondisi seperti ini dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran Teknik Gambar dirasakan perlu untuk mengubah suasana belajar

melalui strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

yaitu perlu latihan yang banyak, kerjasama, dan kontinuitas yang tinggi.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih

mengaktifkan dan memunculkan prestasi belajar siswa di kelas yaitu dengan

menggunakan Strategi Example non Examples.Strategi Examples Non Examples

(15)

5

pengajaran sebaiknya berpusat pada siswa, peran guru adalah membantu siswa

menemukan konsep, fakta, atau prinsip bagi diri mereka sendiri, bukan

memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan di kelas. Selama ini

karena pembelajaran berorientasi kepada peran guru sehingga tidak dapat

mendorong munculnya kreativitas, minat belajar dan kemampuan mengemukakan

pendapat mahasiswa.

Hal ini peneliti kemukakan, dengan asumsi bahwa keberhasilan siswa

belajar, semuanya kembali kepada diri sendiri dan kemampuannya memaknai

setiap informasi yang diterimanya sehingga perlu untuk menerapkan strategi

pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan peran siswa dalam

memaknai proses pembelajaran. Melalui strategi pembelajaran Example Non

Example siswa diarahkan untuk mengidentifikasikan masalah, dan menentukan

cara pemecahan masalah yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka dalam penelitian ini, upaya untuk

meningkatkan hasil belajar Teknik Gambar siswa diusulkan dengan menyajikan

strategi pembelajaran Exmple Non Example. Dengan demikian penulis akan

melakukan penelitan tindakan yaitu “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Gambar Teknik Melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Tipe Example Non Example Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Merdeka T.A 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang

(16)

6

1. Hasil belajar mata pelajaran Gambar Teknik masih rendah. Ini ditandai

dengan nilai yang diperoleh siswa belum mencapai kriteria ketuntasan

yang di tetapkan, yaitu 70.

2. Strategi pembelajaran klasik (metode ceramah) membuat siswa kurang

terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

3. Aktivitas belajar siswa lebih cenderung kepada mendengar dan menerima

informasi pengetahuan dari guru (pasif), sehingga selama proses

pembelajaran berlangsung ada siswa yang mau mendengar penjelasan guru

dan banyak pula yang membuat kesibukan masing-masing.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dibatasi pada strategi pembelajaran Example Non Example pada materi pokok

Pengenalan Jenis Gambar Proyeksi Piktorial, serta aktivitas siswa dalam

pembelajaran antara lain; kreativitas, perhatian, kedisplinan dan penugasan

pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi, dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,selanjutnya

dapat dinyatakan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran Example Non Example dapat

(17)

7

2. Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran Example Non Example dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK N 1 Merdeka pada mata

pelajaran Gambar Teknik ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Gambar Teknik pada siswa

kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Merdeka Tahun Ajaran 2015/2016

melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) Tipe Example Non

Example

F. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai

berikut :

a. Bagi Siswa : Supaya suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan

sehingga siswa tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.

b. Bagi Guru : Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap semua mata pelajaran khususnya

menggambar teknik.

c. Bagi Sekolah : Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi

peningkatan kualitas pembelajaran Menggambar Teknik di SMK Negeri 1

(18)
(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Strategi pembelajaran example non example dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan dengan nilai rata-rata siklus I yaitu

78,3 dan meningkat menjadi 86 pada siklus II. Secara klasikal 63,3% pada

siklus I menjadi 86,7% pada siklus II

2. Aktivitas siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran example non

example dapat meningkat dengan rata-rata 65,9% pada siklus I menjadi 80,2%

pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran example non example diperlukan pemahaman yang

komperhensif untuk guru bidang studi, baik dari segi persiapan, pelaksanaan

sampai dengan evaluasi.

2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif, berfikir kreatif dalam setiap

pembelajaran, khususnya bidang studikendaraan ringan agar diperoleh prestasi

belajar yang lebih baik.

3. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan

penuh dan pengamatnya lebih dari satu orang.

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

A.M,Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Ahyani. (2013). Penerapan Metode Pembelajaran Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Siswa Kelas Vi Semester Ii Di Sdn Rantau Bujur

Kecamatan Telaga Bauntung Kabupaten Banjar Tahun Pelajaran 2012/2013.

http://ahyaniedublog.blogspot.com/2013/07/prposal-ptk-model-pembelajaranexamples.html diakses tgl 10 November 2015

Arikunto, Suharsimi,dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Bern, R. G. & Erickson, P. M. (2001). Contextual Teaching and Learning; the highglight zone; research @ work no. 5. Diambil tanggal 18 November 2015 , dari http://ncete.org/publication/infosythensis/highlightzone/ highlightes.index.as.

Eggen, Paul dan Donkauchak. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, (2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Proposal Penelitian Kependidikan, FT Unimed

Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran, Penerbit Media Persada, Medan.

Kiranawati. Jurnal Pendidikan Examples Non Examples pada Mahasiswa di Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Vol 7(1).

http;//bawor.blogspot.com/2011/06/model,examples,nonexamples.html diakses 20 Desember 2015

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Refika Aditama

Mulyasa, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rusman. (2011).Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

(21)

57

Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto, (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif -Progresif, Surabaya: Prenada

Media Group,

Trianto, (2011), Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.

Gambar

GAMBAR TEKNIK  MELALUI PENERAPAN MODEL  UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR  PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TIPE
Gambar Teknik pada  topik gambar  proyeksi piktorial dengan menggunakan model problemPenelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  peningkatan  hasil  belajar  mata  pelajaran based learning (PBL) TipeExamples non Exampledi kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK
Tabel 3.1 Implementasi Siklus.............................................................................
Tabel 1.1 Hasil belajar Gambar Teknik siswa program studi Teknik  Kendaraan Ringan Tahun Akademik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan fenomena yang dihadapi SMPN 2 Mengwi, ada tiga aspek yang difokuskan dalam dalam usaha memberikan kontribusi ilmu pengetahuan, yaitu: model

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu

Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144.. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut

Indikator yang paling utama adalah kemunculan kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi yang kelihatan lebih keras dan tegas (firm)—cenderung tanpa kompromi—untuk mencapai

akulturasi adalah proses yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa

“ANALISIS KEAUSAN & CORRECTIVE MAINTENANCE WORM SCREW PRESS AP-17 PADA PT. PN5 PKS

akulturasi adalah proses yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa

hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Petunjuk Praktik Kerja Lapangan untuk mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta.. Buku Petunjuk Praktik