KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
MAHDI HARI MURPI 10109053 M. LUHUNG PANANJUNG 10109061
IMAM NUGRAHA 10109071
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Pendidikan Formal :
2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.
2006 – 2009 : SMA Negeri 2 Sukabumi
2003 - 2006 : SMP Negeri 3 Sukabumi
1992 - 2003 : SD Tipar Citamiang
1997 - 2002 : SD Negeri Jakasetia IV
1995 - 1997 : TK Fitria Bekasi
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 9 September 1991
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat
:
Jl. Pajajaran I, Gg. Mesjid No. 20
RT. 14/ RW. 05, Sukabumi 43152
Nomor Handphone : +628888528632
Pendidikan Formal :
2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.
2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Cibeber
2003 - 2006 : SMP Negeri 1 Cibeber
1997 - 2003 : SD Negeri Cikotok III
1995 - 1997 : TK Pelita Aneka Tambang
Nama : Mahdi Hari Murpi
Tempat, Tanggal Lahir : Lebak, 22 Februari 1990
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat
:
Jl. Sarimas Utara 1 No. 15
Sukamiskin Arcamanik Bandung
Nomor Handphone : +6285220223836
Pendidikan Formal :
2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.
2006 – 2009 : SMA PGRI Balaraja. Tangerang.
2003 - 2006 : SMPN 1 Balaraja. Tangerang.
1997 - 2003 : SDN 1 Balaraja. Tangerang.
Nama : Imam Nugraha
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 23 Agustus 1991
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat
:
Jln. Raya Serang Km. 23 kp.
Talaga Ds. Talagasari Rt/Rw
005/002 No.29 Kec. Balaraja Kab.
Tangerang (15610)
Nomor Handphone : +6281218181874
iii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR SIMBOL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4Batasan Masalah ... 2
1.5Metodologi Penelitian ... 3
1.6Sistematika Penulisan ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Profil Instansi ... 7
2.1.1 Sejarah Instansi ... 7
2.1.2 Logo Instansi ... 11
2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 12
2.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ... 13
2.1.4.1 Struktur Organisasi ... 13
2.1.4.2 Deskripsi Tugas ... 14
2.2 Landasan Teori ... 23
2.2.1 Sistem Informasi ... 23
iv
2.2.3 Pengertian Informasi ... 23
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi ... 24
2.2.5 Database dan Sistem Database ... 24
2.2.5.1 Database ... 24
2.2.5.2 Sistem Database ... 25
2.2.6 Produktivitas Pegawai ... 26
2.2.6.1 KPI (Key Peformance Indicators) ... 27
2.2.7 Flow Map ... 28
2.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 29
2.2.9 Diagram Konteks ... 31
2.2.10 Data Flow Diagram (DFD) ... 31
2.2.10.1 Komponen-komponen dalam DFD (Data Flow Diagram) ... 32
2.2.11 Software Pendukung ... 32
2.2.11.1 Notepad++ ... 33
2.2.11.2 Pengenalan MySQL ... 33
2.2.11.3 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 34
BAB 3 PEMBAHASAN ... 35
3.1 Analisis Masalah ... 35
3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 35
3.1.1.1 Prosedur Akumulasi Produktivitas Pegawai ... 35
3.1.1.2 Prosedur Penugasan Pegawai ... 37
3.1.1.3 Prosedur Laporan Penugasan ... 38
3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 41
3.2.1 Fakta Perangkat Keras di Dinas Komunikasi dan Informatika ... 41
3.2.2 Kebutuhan Minimum Perangkat Keras ... 42
3.2.3 Fakta Perangkat Lunak di Dinas Komunikasi dan Informatika ... 42
3.2.4 Kebutuhan Minimum Perangkat Lunak ... 42
3.2.5 Fakta Perangkat Fikir di Dinas Komunikasi dan Informatika ... 43
3.2.6 Kebutuhan Minimum Perangkat Fikir ... 44
3.2.7 Kesimpulan (Hasil Perbandingan Fakta dengan Kebutuhan) ... 45
v
3.3.1 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 45
3.4 Analisis Fungsional ... 46
3.4.1 Analisis Aliran Informasi ... 46
3.4.2 Diagram Konteks ... 46
3.4.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 47
3.4.4 Spesifikasi Proses... 52
3.4.5 Kamus Data ... 64
3.5 Perancangan Basis Data ... 69
3.5.1 Skema Relasi ... 69
3.5.2 Struktur Tabel ... 70
3.6 Perancangan Struktur Menu ... 73
3.7 Perancangan Antarmuka ... 75
3.7.1 Perancangan Antarmuka Sekretariat ... 75
3.7.1.1 Form Login Sekretariat ... 75
3.7.1.2 Halaman Utama Sekretariat ... 76
3.7.1.3 Halaman Manajemen Pegawai ... 76
3.7.1.4 Halaman Tambah Pegawai ... 77
3.7.1.5 Halaman Edit Pegawai ... 77
3.7.1.6 Halaman Manajemen Jabatan ... 78
3.7.1.7 Halaman Tambah Jabatan ... 78
3.7.1.8 Halaman Edit Jabatan ... 79
3.7.1.9 Halaman Manajemen Absensi ... 79
3.7.1.10 Halaman Isi Absensi ... 80
3.7.1.11 Halaman Edit Absensi ... 80
3.7.1.12 Halaman Manajemen Tugas ... 81
3.7.1.13 Halaman Daftar Tugas Yang Selesai ... 81
3.7.1.14 Halaman Detail Tugas ... 82
3.7.1.15 Halaman Manajemen Akumulasi ... 82
3.7.1.16 Halaman Isi Akumulasi ... 83
3.7.1.17 Halaman Manajemen Surat Tugas ... 83
vi
3.7.1.19 Halaman Cetak Surat Tugas ... 84
3.7.2 Perancangan Antarmuka Pimpinan ... 85
3.7.2.1 Halaman Login Pimpinan ... 85
3.7.2.2 Halaman Utama Pimpinan ... 85
3.7.2.3 Halaman Profil Pimpinan ... 86
3.7.2.4 Halaman Edit Profil ... 86
3.7.2.5 Halaman Manajemen Tugas Pimpinan ... 87
3.7.2.6 Halaman Tambah Tugas Pimpinan ... 87
3.7.2.7 Halaman Edit Tugas Pimpinan ... 88
3.7.3 Perancangan Antarmuka Pegawai... 88
3.7.3.1 Halaman Login Pegawai ... 88
3.7.3.2 Halaman Utama Pegawai ... 89
3.7.3.3 Halaman Profil Pegawai ... 89
3.7.3.4 Halaman Edit Profil Pegawai ... 90
3.7.3.5 Halaman Manajemen Tugas Pegawai ... 90
3.7.3.6 Halaman Detail Tugas Pegawai ... 91
3.8 Perancangan Pesan ... 91
3.8.1 Pesan Gagal Login (M01) ... 91
3.8.2 Pesan Login Benar (M02) ... 92
3.8.3 Pesan Simpan Data (M03) ... 92
3.8.4 Pesan Edit Data (M04) ... 92
3.8.5 Pesan Hitung Akumulasi (M05)... 92
3.8.6 Pesan Cetak Surat Tugas (M06) ... 93
3.8.7 Pesan Logout (M07) ... 93
3.9 Jaringan Semantik... 93
3.10 Implementasi ... 95
3.10.1 Implementasi Perangkat Keras ... 95
3.10.2 Implementasi Perangkat Lunak... 96
3.10.3 Implementasi Basis Data ... 96
3.10.4 Implementasi Antar Muka ... 100
vii
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 111
4.1 Kesimpulan ... 111
4.2 Saran ... 111
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat terucap selain rasa syukur yang terus penulis
panjatkan kehadirat AllAh SWT yang telah limpahkan rahmat, hidayah serta
karunia-Nya kepada kita semua, solawat dan salam semoga tetap terlimpah
kepada nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek dengan judul “MEMBANGUN APLIKASI SISTEM PENUGASAN DAN PRODUKTIVITAS KEPEGAWAIAN DI DISKOMINFO JAWA BARAT”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini jauh
dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman yang ada
pada penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik dan saran yang
sifatnya membangun sehingga dapat mengetahui serta memperbaiki kekurangan
yang ada di dalam laporan kerja praktek ini.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis memperoleh bantuan,
petunjuk, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnta kepada
yang terhormat :
1. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai dan hormati yang telah dengan rela
dan sabar dalam mendidik dan memberikan kasih sayang serta kesempatan
kepada penulis untuk menimba ilmu, dan semoga apa yang telah diberikan
mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT.
2. Bpk Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer.
4. Irawan Afrianto,S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.
5. Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku Dosen Wali sekaligus dosen
pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
ii
6. Bapak Eko Radiantoro sebagai Pebimbing Kerja Praktek Lapangan dan
Pelaksana Seksi Raptel DISKOMINFO JAWA BARAT.
7. Seluruh teman-teman IF2 angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan namanya
satu persatu.
Kesempurnaan hanyalah Allah SWT yang memilikinya, dan kita hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. Kiranya para pembaca dalam
mencermati laporan ini bisa memberikan sumbang saran dan kritik yang nantinya
bisa digunakan dalam mengkoreksi serta mengevaluasi kerja praktek ini.
Akhirnya, semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Bandung, Januari 2013
112
(Buku 1), Andi Offset, Yogyakarta.
[2] Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
[3] Nugroho, Bunafit. 2008. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan Mysql
dengan Dreamwaver. Yogyakarta : Gava Media.
[4] Wahyono, Teguh. 2004. PHP TRIAD Fundamental (memahami
pemrograman web dengan PHP dan MySQL dalam 24 jam). Yogyakarta :
Gava Media.
[5] Kristanto, Ir. Harianto. 1994. Konsep dan Perancangan Database.
Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Hakim, Lukmanul. (2009), Trik Rahasia
[6] Kadir, Abdul. 1998. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data.
Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
[7] Prof. Edwin B. Filippo, Manajemen Personalia, edisi keenam, penerbit
1
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung atau DISKOMINFO
merupakan suatu lembaga teknis daerah yang bergerak dalam bidang sarana
Komunikasi dan Informatika serta hubungan masyarakat. Lembaga tersebut
dirikan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada masyarakat di
bidang komunikasi.
Akumulasi produktivitas merupakan kumpulan penilaian dari hasil kerja
setiap pegawai. Aspek penilaian produktivitas tersebut meliputi absensi dan
kesesuaian serta ketepatan waktu dari setiap tugas yang diberikan oleh pimpinan.
Sedangkan penugasan adalah proses pemberian tugas dari pimpinan kepada
pegawaiannya yang memenuhi kriteria untuk ditugaskan, kriteria yang dimaksud
yaitu bagian, jabatan, masa kerja dan akumulasi produktivitas. Penugasan terjadi
karena adanya permasalahan dari instansi lain yang membutuhkan penanganan
oleh pihak dinas komunikasi dan informatika, sehingga perlu ditugaskannya
pegawai untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Proses penugasan yang ada saat ini tidak memiliki akumulasi produktivitas
kepegawaian yang mengakibatkan pimpinan kesulitan menentukan penugasan
pegawainya. Penentuan layak tidaknya pegawai untuk ditugaskan ditentukan
berdasarkan kriteria yang ada dan produktivitas selama satu bulan, kemudian
setelah ditentukan layak tidaknya pegawai untuk melaksanakan tugas maka
pegawai tersebut diberikan surat tugas dari pimpinan untuk melaksanakan
tugasnya.
Berdasarkan permasalahan diatas, dibangunlah sebuah program
“APLIKASI SISTEM PENUGASAN DAN PRODUKTIVITAS
proses perhitungan produktivitas dan penugasan pegawai, serta dapat
mengefektifkan kinerja setiap pegawai di DISKOMINFO.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pokok
permasalahannya yaitu bagaimana membangun aplikasi sistem penugasan dan
produktivitas kepegawaian di Dinas Komunikasi dan Informatika
(DISKOMINFO).
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, maksud dari pembuatan laporan
kerja praktek ini, untuk membangun aplikasi sistem penugasan dan produktivitas
kepegawaian di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung
(DISKOMINFO). 1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi adalah :
1. Mempercepat dan memudahkan perhitungan akumulasi produktivitas
kepegawaian
2. Memudahkan dan mempercepat dalam pemilihan penugasan pegawai
3. Menentukan kelayakan pemberian tugas dari pimpinan berdasarkan bagian,
jabatan, masa kerja dan produktivitasnya
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfokus maka masalah
1. Data
Data yang diolah berupa data produktivitas kepegawaian, jabatan, data
tugas meliputi data tujuan tugas, waktu pelaksanaan tugas dan laporan
hasil tugas.
2. Proses
Proses pengolahan data meliputi pengolahan data kepegawaian, jabatan,
data tugas meliputi data tujuan tugas, waktu pelaksanaan tugas dan laporan
hasil tugas serta menampilkan produktivitas pegawai serta laporan
bulanan.
3. Informasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
a. Data produktivitas kepegawaian yang menampilkan informasi
mengenai hasil dari akumulasi produktivitas para pegawai.
b. Jabatan menampilkan tingkat jabatan, golongan dan divisi.
c. Dokumen tugas menampilkan tugas yang diberikan oleh pimpinan
kepada para pegawai.
4. Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem dalam pembuatan laporan kerja praktek ini
menggunakan pemodelan Terstruktur.
5. Software yang digunakan :
a. Xampp 1.6.4
b. DBMS MySql
c. Notepad ++ 6.1.5
1.5 Metodologi Penelitian
Melaksanakan dan menyusun laporan kerja praktek ini dilakukan
pendekatan metode penelitian sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
1.1 Studi Observasi
Tahap ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara terjun langsung
1.2 Wawancara
Dalam mendalami masalah, dilakukan wawancara langsung dengan
personal-personal yang berkaitan langsung dengan tema kerja praktek.
1.3 Literatur
Untuk mendukung dalam proses penulisan, pemanfaatkan literatur-literatur
yang berkaitan dengan tema kerja praktek baik dalam bentuk buku pustaka,
informasi perusahaan objek kerja praktek dan literatur yang diambil dari
media internet.
2. Pembangunan Perangkat Lunak
Metode pembuatan aplikasi ini menggunakan metode waterfall, yang meliputi
beberapa proses dan tahap diantaranya :
a. Rekayasa sistem
Merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem yaitu dengan
menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan
serta dengan menetapkan berbagai kebutuhan yang diperlukan kedalam
pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
projek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke
dalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Testing
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan
user.
Untuk lebih jelasnya metode yang digunakan adalah model waterfall, dapat
dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini :
Gambar 1.1 Model Waterfall[1]
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan praktek, maka dibagi
menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka, terdiri dari Profil Tempat Kerja Praktek, dan
Landasan Teori yang akan digunakan untuk pembahasan BAB
BAB III Hasil pembahasan aplikasi ini, terdiri dari akumulasi
produktivitas dan penugasan kepegawaian di Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Bandung (DISKOMINFO).
BAB IV Kesimpulan dan Saran, membahas tentang kesimpulan laporan
yang berdasarkan kegiatan kerja praktek yang telah
dilaksanakan. Serta ada pula saran untuk menjadi masukan bagi
7 2.1 Profil Instansi
2.1.1 Sejarah Instansi
Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di
lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat
Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu
dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana
prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan
selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan
pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57
Bandung.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor :
294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor
PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981
tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan
PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur
Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam
hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan
Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non
struktural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk
kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA,
ITB dan pihak Swasta lainnya.
Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun
sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992
Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di
dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan
bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No.
21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor :
22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data
Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari
Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan
Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5
Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada
tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan
Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur
pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum
Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam
Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan
Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE
Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit
Pelaksana Daerah yang struktural.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun
2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa
Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika
Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor
Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur
Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5
Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri
merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi
Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH
Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya
dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.
Dasar Hukum :
1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia ;
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.
Nomenklatur :
BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem
Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi,
Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Provinsi
Jawa Barat diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55
Bandung.
Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup
serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga
kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik
khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka
Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam
kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jawa Barat Cyber
Province Tahun 2012.
Adapun visi yang mereka pegang saat ini adalah “Terwujudnya
masyarakat Informasi Jawa Barat melalui penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien”.
Misi dari Diskominfo adalah:
1. Meningkatkan sarana dan prasarana dan profesionalisme sumber daya apartur
bidang Komunikasi dan Informatika;
2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi;
3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah
dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi;
4. Mewujudkan layanan online dalam penyelanggaraan pemerintah berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mewujudkan Pengadaan Barang
dan Jasa Secara Elektronik;
5. Mewujudkan pengelolaan dan menuju satu data pembangunan untuk Jawa
2.1.2 Logo Instansi
Berikut ini adalah logo dari dinas komunikasi dan informasi kota
Bandung:
Gambar 2.1 Logo Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Bandung
Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki atau makna tersendiri.
Adapun arti dari logo Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yaitu :
BULAT TELUR
1. Lambang berbentuk bulat telur, bentuk ini berasal dari bentuk perisai yang
banyak dipakai oleh laskar-laskar kerajaan zaman dahulu.
KUJANG
1. Gambar pokok
2. Sebuah alat serbaguna yang sangat dikenal disetiap rumah tangga sunda
3. Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri
4. 5 lubang melambangkan Lima Dasar Negara "Pancasila
PADI
1. Melambangkan PANGAN yang merupakan bahan makanan pokok di Jawa
Barat
KAPAS
1. Melambangkan SANDANG
2. Jumlah kapas 8 buah melambangkan bulan ke 8 dari tahun Proklamasi
3. Padi dan Kapas pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan
kemakmuran tanah Jawa Barat
GUNUNG
1. Bagian terbesar dari daerah Jawa Barat adalah pegunungan
SUNGAI DAN PERKEBUNAN
1. Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di
daerah Jawa Barat
SAWAH DAN PERKEBUNAN
1. Jumlah sawah terbesar di seluruh daerah Jawa Barat
2. Perkebunan berada di bagian tengah dan selatan daerah Jawa Barat
DAM DAN BENDUNGAN
1. Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan
yang mendapat perhatian, mengingat sifat agraris daerah Jawa Barat.
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan salah satu
lembaga teknis daerah yang sebelumnya berbentuk badan, yaitu Badan
Komunikasi dan Informatika dengan singkatan BAKOMINFO. Bakominfo Kota
Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Akan tetapi dengan diterbirkan dan berlakunya Perda Kota Bandung
Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Perda Kota Bandung No. 13
Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota
Bandung Tgl. 07 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota
Bandung menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kota
Bandung.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaaan
Pada bagian ini akan membahas bentuk dari struktur organisasi yang ada
pada Dinas Komunikasi dan Informatika serta deskripsi pekerjaan pada setiap
bidang. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
2.1.4.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Bandung
2.1.4.2 Deskripsi Tugas
Adapun rincian jabatan dan tugas pokok serta keahlian Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Dinas memiliki tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan urusan bidang komunikasi
dan informatika.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Dinas
Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan bidang pos dan
telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika,
serta pengolahan data elektronik;
b. Penyelenggaraan bidang urusan komunikasi dan informatikameliputi
bidang pos dan telemunikasi,sarana komunikasi dan diseminasi informas,
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas komunikasi dan informasi
meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan
diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;
d. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;
e. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas da fungsinya.
Bagian-bagian dari Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika
tersebut yaitu:
1. Kepala Dinas
a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan
pemimpin, mengkoordinsani dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tugas pokok dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD.
b. Dalam menyelenggaraan tugas pokok sebagaimana di atas, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a) Perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan teknis operasional di bidang pos dan telekomunikasi,
sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta
pengolahan data elektronik;
b) Fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas di bidang
komunikasi dan informatika;
c) Penyelengaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok
dan fungsi Dinas;
d) Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD.
c. Rincian Tugas Kepala Dinas
a) Memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas;
b) Menetapkan kebijakan teknis operasional Dinas sesuai dengan
kebijakan umum Pemerintah Provinsi jawa barat;
c) Menetapkan program kerja dan rencana pembangunan dan
pengembangan komunikasi dan informasi di Provinsi;
d) Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan
komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan
data elektronik;
e) Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur
mengenai situasi komunikasi dan informatika sebagai bahan
penetapan kebijakan umum Provinsi jawa barat;
f) Menyelengaraan koordinasi dan kerjasama dengan instansi
Pemerinta, Swasta dan Lembaga terkait lainnya untuk melancarkan
pelaksanaan tugas Dinas;
g) Mengkoordinasikan penyusunan renacana strategis, pelaksanaan
tugas-tugas teknis serta evaluasi dan peloporan yang meliputi
kesekretariatan, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan
diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;
h) Mengkoordinasi kegiatan teknik operasional dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan umum di bidang komunikasi dan
informatika;
i) Mengkoordinasi dan membina UPTD.
2. Sekretariat
a. Sekretariat mempunyai tugas pokok meyelenggarakan koordinasi
perencanaan dan program dinas, pengkajian perencanaan dan program,
pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.
b. Dalam menyelengarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
sekretariat mempunyai fungsi :
a) Pengkoordinasian perencanaan dan program Dinas;
b) Pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;
c) Pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.
c. Rincian Tugas Sekretariat :
a) Menyelengarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan, program
Dinas;
b) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program
c) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;
d) Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;
e) Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja;
f) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian
g) Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan
ketatalaksanaan;
h) Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan
perlengkapan;
i) Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian
perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protrokol dan
hubungan masyarakat;
j) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;
k) Menyelenggarakan pembinaan Arsiparis;
l) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
d. Sekretariatan membawahkan :
a) Subbagian Perencanaan dan Program, mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
diatas, subbagian perencanaan dan program mempunyai fungsi :
1) Penyusunan bahan perencanaan dan program sekretariat ;
2) Penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan
program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi,
sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika,
serta pengolahan data elektronik;
3) Penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program
dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana
komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta
pengolahan data elektronik;
4) Pengkoordinasian perencanaan dan program UPTD.
b) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
di atas, subbagian keuangan mempunyai fungsi :
1) Penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak
langsung dinas;
2) Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi
keuangan bidang;
3) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.
c) Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketataksanaan,
umum dan perlengkapan.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,
ini mempunyai fungsi :
1) Penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan
karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan
administrasi kepegawaian lainnya;
2) Penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan,
ketatalaksanaan dan rumah tangga;
3) Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan
perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan;
4) Pelaksanaan tugas kehumasan Dinas;
5) Pengelolaan perlengkapan Dinas.
3. Bidang Pos dan Telekomunikasi
a. Bidang ini mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan
kebijakan operasional dan memfasilitasi pos dan telekomunikasi, dalam
penyelenggaraannya bidang ini mempunyai fungsi :
a) Pengkajian bahan kebijakan operasional pos dan telekomunikasi;
c) Penyelenggaraan fasilitasi bidang pos dan telekomunikasi.
b. Bidang Pos dan Telekomunikasi ini membawahi:
a) Seksi Pos dan Telekomunikasi, mempunyai tugas pokok menyusun
kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Seksi Pos dan
Telekomunikasi mempunyai fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pos dan
telekomunikasi;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan
telekomunikasi.
b) Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi, mempunyai
tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
monitoring dan penertiban spektrum frekuensi.
Dalam penyelengaraannya Seksi ini memiliki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan monitoring dan
penertiban spektrum frekuensi;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
monitoring dan penertiban spektrum frekuensi.
c) Seksi Standarisasi Pos dan Telekomunikasi, mempunyai tugas pokok
menyusun bahan kebijakan operasional dan standarisasi pos dan
telekomunikasi.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Seksi ini memilki
fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pos dan
telekomunikasi;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
standarisasi pos dan telekomunikasi.
4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi
a. Bidang ini mempunyai tugas pokok menyelenggarakan bahan kebijakan
operasional dan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.
1) Pengkajian bahan kebijakan operaional sarana komunikasi dan
diseminasi informasi;
2) Pengkajian bahan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi
informasi;
3) Penyelengaraan fasilitasi bidang sarana komunikasi dan diseminsasi
informasi.
b. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi ini membawahkan:
a) Seksi Komunikasi Sosial, mempunyai tugas pokok menyusun bahan
kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi sosial.
Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi sosial;
2) Penyusunan kebijkan operasional dan fasilitasi komunikasi
sosial.
b) Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah, mempunyai
tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.
Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memilki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi
pemerintah dan pemerintah daerah;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.
c) Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media, mempunyai tugas pokok
menyusun bahan kebijkan operasional dan fasilitasi penyiaran dan
kemitraan media.
Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penyiaran dan
kemitraan media;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penyiaran
5. Bidang Telematika
a. Bidang ini memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan
kebijakan operasional dan faslitasi telematika.
Dalam penyelenggaraannya bidang ini mempunyai fungsi:
1) Pengkajian bahan kebijakan operasional telematika;
2) Pengkajian bahan fasilitasi telematika;
3) Penyelenggaraan fasilitasi telematika.
b. Bidang Telematika ini membawahkan:
a) Seksi Pengembangan Telematika, mempunyai tugas pokok menyusun
bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika.
Dalam penelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pengembangan
telematika;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
pengembangan telematika.
b) Seksi Penerapan Telematika, mempunyai tugas pokok menyusun
bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan telematika.
Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi;
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penerapan telematika;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan
telematika.
c) Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika, mempunyai
tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
standarisasi dan monitoring evaluasi telematika.
Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memilki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan standarisasi dan
monitoring evaluasi telematika;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi
6. Bidang Pengolahan Data Eletronik
a. Bidang ini memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan
kebijakan operasional dan fasilitasi pengolahan data elektronik.
Dalam penyelenggaraannya Bidang ini memiliki fungsi:
1) Pengkajian bahan kebijakan operasional pengolajhan data elektronik;
2) Pengkajian bahan fasilitasi data elektronik;
3) Pengkajian fasilitasi pengolahan data elektronik.
b. Bidang Pengolahan Data Elektronik ini membawahi:
a) Seksi Kompilasi Data, mempunyai tugas pokok menyusun bahan
kebijakan operasional dan fasilitasi kompilasi data.
Dalam penyelenggaraannya, Seksi ini memiliki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan kompilasi data;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi kompilasi
data.
b) Seksi Integrasi Data, mempunyai tugas pokok menyusun bahan
kebijakan operasional dan fasilitasi intergrasi data.
Dalam penyelenggaraanya, Seksi ini memiliki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan integrasi data;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi integrasi
data.
c) Seksi Penyajian Informasi, mempunyai tugas pokok menyusun bahan
kebijakan operasional dan fasilitasi data dan informasi.
Dalam penyelenggaraannya, Seksi ini memilki fungsi:
1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan data dan informasi;
2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi data dan
2.2 Landasan Teori
Dalam bab ini akan membahas hal-hal apa saja yang berhubungan dengan
aplikasi yang di bangun serta segala komponen yang ada pada instansi tersebut.
2.2.1 Sistem Informasi
Dalam pengertian sistem informasi ada baiknya terlebih dahulu mengerti
dari sistem dan informasi, dengan memahami definisi sistem dan informasi akan
dapat diperoleh penjelasan yang baik mengenai sistem informasi[6].
2.2.2 Pengertian Sistem
Istilah sistem merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi dan banyak
digunakan secara luas pada lembaga-lembaga atau bidang-bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Istilah sistem berasal dari bahasa yunani yaitu
sistema. Ditinjau dari asal katanya, sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja
bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode yang digabungkan dan
diatur sedemikian rupa yang berfungsi mencapai tujuan. Suatu sistem dapat
berdiri dari beberapa sub-sistem yang saling berhubungan membentuk suatu
kesatuan sehingga sasaran atau tujuan sistem tersebut dapat dicapai. Pada
umumnya ciri-ciri sistem bertujuan, punya batas, terbuka, tersusun dari subsistem
dan saling berkaitan dan saling ketergantungan, merupakan suatu kebulatan yang
utuh, melakukan kegiatan transformasi, ada mekanisme kontrol dan memiliki
kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri sendiri[2].
2.2.3 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses, transformasi data, sehingga
berubah bentuk menjadi informasi. Informasi adalah data yang telah diambil
kembali, diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, argumentasi
ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah hasil
proses data yang bentuknya kurang berguna menjadi data yang berguna. Kualitas
suatu sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat
1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Kegunaan informasi itu sendiri adalah untuk memberitahukan kepada
pengguna informasi mengenai suatu masalah agar pengguna informasi lebih dapat
menguasai masalah yang dihadapinya. Informasi juga tentang suatu masalah yang
dapat digunakan untuk memilih resiko yang paling kecil dan keuntungan yang
besar dalam pemilihan alternatif bagi suatu proses pengambilan keputusan[4].
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi
Dari definisi sistem dan informasi dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang, aktivitas, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian, yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu
dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik[3].
2.2.5 Database dan Sistem Database
2.2.5.1 Database
Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan data adalah refresentasi fakta dunia yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,
keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang
seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamaan
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/table, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
2.2.5.2 Sistem Database
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem database adalah sebuah
sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berelasi atau
berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa
pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file tersebut
[5].
Database hanyalah sebuah objek yang pasif karena keberadaannya tidak
akan berguna jika tidak ada pengelola atau penggeraknya. Yang menjadi
penggeraknya secara langsung adalah program (software). Gabungan keduanya
(database dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem [5].
Operasi pada suatu sistem database dapat diatasi atau dikontrol sesuai
dengan kebutuhan. Dalam suatu sistem database yang terpadu mutlak diperlukan
empat komponen dasar, yaitu:
1. Data
Data yaitu masukan yang dibutuhkan oleh sistem database untuk diolah dan
dimodifikasi menjadi informasi yang berguna.
2. Hardware
Hardware adalah peralatan fisik database untuk menyimpan dan mengolah
3. Software
Diantara database physical dan end user terdapat software database
manajemen (DBMS) yang mengatur permintaan akses ke dalam sistem.
Database manajemen sistem (DBMS) adalah kumpulan file yang saling
berkaitan bersama program pengelolanya.
4. User
User adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem database melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen [5].
DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat
melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS
juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah.
DBMS merupakan antamuka antara pengguna database (baik pengguna langsung
maupun aplikasi) dengan data yang tersimpan. Penyimpanan data oleh DBMS
disesuaikan dengan bentuk model datanya [2].
Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III, dBase IV,
FoxBase, Rbase, Access, Borland paradox, Borland-Interbase,
MS-SQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas
kompleks/berat)[2].
2.2.6 Produktivitas Pegawai
Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang adanya keterkaitan
hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari
tenaga kerja. Produktivitas dan mutu kerja karyawan depengaruhi oleh
faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja, antara lain beban kerja berlebihan
yang tidak dapat diperkirakan, perubahan-peribahan di akhir waktu yang
dirancang, kurangnya peralatan yang sempurna, dan tidak efisiennya alir kerja.
Dengan demikian, penting untuk menjamin bahwa kerja dirancang untuk
Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata
maupun fisik dengan masukan sebenarnya. Misalnya saja, produktivitas adalah
ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara output dan input, masukan
sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
kesatuan fisik bentuk mental [7].
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam
memproduksi barang atau jasa. L. Greenberg mendefinisikan produktivitas
sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi
totalitas masukan selama periode tersebut [7].
2.2.6.1 KPI (KEY PERFORMANCE INDICATORS)
Pengelolaan kinerja pegawai secara efektif merupakan salah satu faktor
kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan
kinerja yang efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja pegawai secara
obyektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat. Melalui metode
pemilihan key performance indicators, diharapkan proses pembinaan kinerja
pegawai dapat dilakukan dengan optimal, obyektif dan memberikan kontribusi
positif bagi kinerja bisnis perusahaan[7]. Indikator-indikator kinerja pegawai,
sebagai berikut :
4. Creativeness : Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5. Cooperation : Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama
6. Dependability : Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan
penyelesaian kerja tepat pada waktunya.
7. Initiative : Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
memperbesar tanggung jawabnya.
8. Personal Qualities : Menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramah-tamahan, dan integritas pribadi.
2.2.7 Flow Map
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urut-urutan prosedur dari suatu program. Merupakan suatu diagram yang
menggambarkan sistem yang didalamnya terdapat subsistem-subsistem. Didalam
subsistem-subsistem tersebut terdapat dokumen-dokumen yang mengalir yang
menghubungkan antara subsistem-subsistem yang ada di sistem tersebut [6].
Aturan Membuat Flowmap
Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan
programer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:
1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang
sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.
Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada
halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya
tidak berkaitan dengan sistem.
2.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah pemodelan data utama dan akan
membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas
dan menentukan hubungan antar entitas [ 6 ].
a. Persegi panjang ( rectangles) : merepresentasikan entity sets.
b. Elip (ellipses) : merepresentasikan atribut entity.
c. Wajik (diamonds) : merepresentasikan relationalship sets.
d. Lines (garis) : merepresentasikan hubungan atribut ke entity sets dan
entity sets ke relationalship sets.
Terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model E-R yaitu:
a. Entity Sets
Sebuah entity adalah sebuah “benda” (thing) atau “objek” (object) didunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Kesamaan tipe ini
dapat dilihat dari atribut atau property yang dimiliki oleh setiap entity.
b. Relationalship Sets
Relationalship adalah hubungan diantara beberapa entity. Relationalship
sets adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama.
c. Kunci Relasi (Relation Keys)
Nilai dari kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik
didalam sebuah relasi. Kunci relasi terdiri dari satu atau lebih
atribut-atribut relasi. Atribut-atribut-atribut dalam kunci relasi harus memiliki sifat
sebagai berikut:
1. Untuk satu nilai hanya mengidentifikasikan satu baris dalam satu
relasi.
2. Tidak memiliki subset yang juga merupakan kunci relasi.
3. Tidak dapat bernilai null.
d. Kunci Relasi (Relation Keys)
Term FK juga banyak digunakan dalam perancangan. Sebuah FK adalah
sekumpulan atribut dalam suatu relasi sedemikian sehingga kumpulan
Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entity
yang dapat dihubungkan kesatu entity lain dengan suatu relationship sets.
Kardinalitas meliputi:
1. Hubungan satu ke satu (one to one) yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B.
1 1
Gambar 2.3 One to One
2. Hubungan satu ke banyak (one to many) yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam B. Satu entity dalam B
dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam A.
1 N
Gambar 2.4 One to Many
3. Hubungan banyak ke satu (many to one) yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B. Satu entity dalam
B dapat dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.
N 1
Gambar 2.5 Many to One
4. Hubungan banyak ke banyak (many to many) yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam B, dan satu entity dalam B
dihubungkan dengan entity dalamA.
N N
Gambar 2.6 Many to Many
A B
A B
A B
2.2.9 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram tingkat atas, dan merupakan diagram dari
sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar dari
sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas [ 6 ].
Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :
1. Kelompok, pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
komunikasi (sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersamaan antara
sistem dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh
lingkungan atau sebaliknya. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage
dalam diagram konteks dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut
merupakan bagian dari dunia diluar sistem.
5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.
Simbol yang digunakan dalam diagram konteks, antara lain :
a. Persegi panjang, untuk berkomunikasi langsung dengan sistem
melalui aliran data.
b. Lingkaran, untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem.
2.2.10 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang
digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Sedangkan
arti dari DFD tersebut adalah merupakan alat perancangan sistem yang
berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan
oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program, ataupun dapat
lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan
fisik dimana data tersebut berada [6].
Diagram ini menjelaskan bagaimana data masukan diubah menjadi
keluaran, dimana setiap bagian pada diagram menjelaskan proses transformasi
yang berbeda. DFD dapat digunakan untuk menggambarkan sistem atau perangkat
lunak pada banyak tingkatan dari suatu abstraksi [ 6 ].
2.2.10.1 Komponen-Komponen dalam DFD (Data Flow Diagram)
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem).
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau
menerima output dari sistem.
2. Data Flow (Arus Data)
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses,
simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (Proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data Store (Penyimpanan Data)
Penyimpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat
berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual
dan lain sebagainya.
2.2.11 Software Pendukung
Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi
2.2.11.1 Notepad ++
Notepad++ adalah Code Editor (software penyunting kode) yang
mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, PHP, XML,
JAVA, JSP, Java Script, Perl Pascal, dan lain-lain yang dapat bekerja pada System
Operasi Windows. Kelebihan Notepad++ jika dibanding Notepad bawaan
Windows adalah memiliki kelengkapan fitur untuk mempermudah penguna saat
mengedit kode termasuk saat mengedit kode HTML dan CSS[3].
2.2.11.2 Pengenalan MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL
(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis
data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat
oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional
maupun operasi basis data transaksional. Pada modus operasi
non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja
dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya. Namun
demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas
terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok
untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi
blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan
sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus
pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional
[3].
2.2.11.3 PHP : Hypertext Preprocessor
PHP adalah bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai saat ini.
PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis, walaupun tidak
tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain [ 3 ].
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki
(software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari
ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun
Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa
CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke,
35
Non Fungsional, Analisis Kebutuhan Fungsional, Perancangan Basisdata,
Perancangan Antarmuka dan Implementasi Program.
3.1 Analisis Masalah
Setelah melakukan proses wawancara dengan bagian telematika
(pembimbing) kerja praktek, maka didapatkan permasalahan sebagai berikut :
1. Tidak adanya akumulasi produktivitas kepegawaian yang mengakibatkan
pimpinan kesulitan menentukan penugasan pegawainya
2. Sulitnya menentukan layak tidaknya pegawai untuk ditugaskan berdasarkan
bagian, jabatan, masa kerja dan produktivitasnya
3. Prosedur penugasan pegawai dilakukan berdasarkan surat tugas yang
diberikan oleh pimpinan
4. Pegawai kesulitan dalam pembuatan laporan bulanan hasil tugasnya
3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Setelah diadakan pengamatan dan wawancara dari sistem yang sedang
berjalan, maka akan dibangun sistem informasi yang baru sesuai dengan prosedur
yang sedang berjalan di perusahaan. Adapun prosedur yang sedang berjalan di
perusahaan adalah sebagai berikut :
3.1.1.1 Prosedur Akumulasi Produktivitas Pegawai
Alur akumulasi produktivitas pegawai adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat menginputkan data absensi dan data tugas pegawai.
2. Sekretariat melakukan perhitungan akumulasi.
3. Data absensi dan tugas pegawai diarsipkan oleh sekretariat.
4. Jika akumulasi sudah dilakukan, maka akan dibuat laporan akumulasi
5. Laporan hasil akumulasi diberikan kepada pimpinan oleh sekretariat dan di
arsipkan.
Berdasarkan prosedur akumulasi produktivitas maka dapat digambarkan
dalam bentuk diagram untuk mempermudah proses pembacaannya, diagram yang
digunakan dalam menggambarkan proses ini adalah diagram flowmap yang dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
3.1.1.2Prosedur Penugasan Pegawai
Prosedur Penugasan Pegawai adalah salah satu prosedur yang ada di
DISKOMINFO yang menunjukan alur penugasan pegawai. Berikut alur
penugasan yang ada :
1. Pelanggan mengirimkan surat keluhan ke DISKOMINFO.
2. Surat keluhan diterima pimpinan.
3. Pimpinan mengecek pegawai untuk ditugaskan sesuai dengan laporan
akumulasi pegawai yang layak ditugaskan.
4. Jika sesuai, maka surat keluhan pegawai akan diberikan kepada sekretariat.
Jika tidak maka akan dikirim kembali ke pelanggan.
5. Bagian Sekretariat membuat surat dinas.
6. Surat dinas diberikan kepada pimpinan untuk disetujui.
7. Surat dinas yang sudah disetujui diberikan kepada pegawai yang akan
ditugaskan.
8. Surat dinas juga diarsipkan di bagian sekretariat.
Berdasarkan prosedur penugasan pegawai maka dapat digambarkan dalam
bentuk diagram untuk mempermudah proses pembacaannya, diagram yang
digunakan dalam menggambarkan proses ini adalah diagram flowmap yang dapat
Gambar 3.2flowmap penugasan pegawai 3.1.1.3Prosedur Laporan Penugasan
Berikut adalah alur pembuatan laporan penugasan yang ada di
DISKOMINFO:
1. Pegawai menerima surat dinas yang telah disetujui oleh pimpinan.
2. Pegawai melakukan kegiatan tugas tersebut sesuai keluhan dari pelanggan.
3. Jika tugas tidak selesai sesuai waktu yang ditentukan maka pegawai
tersebut melakukan kegiatan tugas kembali, tetapi jika tugas sudah selesai
pegawai bisa membuat laporan hasil kerja.
5. Pimpinan memeriksa laporan, jika laporan tidak sesuai maka dikembalikan
lagi ke pegawai. Jika laporan sudah sesuai maka laporan tersebut diberikan
kepada sekretariat untuk digandakan.
6. Laporan kerja yang sudah digandakan akan diberikan kepada pegawai dan
diarsipkan.
Berdasarkan prosedur laporan penugasan maka dapat digambarkan dalam
bentuk diagram untuk mempermudah proses pembacaannya, diagram yang
digunakan dalam menggambarkan proses ini adalah diagram flowmap yang dapat