• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Aplikasi Sistem Penugasan dan Produktivitas Kepegawaian di Diskominfo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun Aplikasi Sistem Penugasan dan Produktivitas Kepegawaian di Diskominfo"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

MAHDI HARI MURPI 10109053 M. LUHUNG PANANJUNG 10109061

IMAM NUGRAHA 10109071

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Pendidikan Formal :

2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.

2006 – 2009 : SMA Negeri 2 Sukabumi

2003 - 2006 : SMP Negeri 3 Sukabumi

1992 - 2003 : SD Tipar Citamiang

1997 - 2002 : SD Negeri Jakasetia IV

1995 - 1997 : TK Fitria Bekasi

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 9 September 1991

Jenis Kelamin : Laki – laki

Alamat

:

Jl. Pajajaran I, Gg. Mesjid No. 20

RT. 14/ RW. 05, Sukabumi 43152

Nomor Handphone : +628888528632

(7)

Pendidikan Formal :

2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.

2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Cibeber

2003 - 2006 : SMP Negeri 1 Cibeber

1997 - 2003 : SD Negeri Cikotok III

1995 - 1997 : TK Pelita Aneka Tambang

Nama : Mahdi Hari Murpi

Tempat, Tanggal Lahir : Lebak, 22 Februari 1990

Jenis Kelamin : Laki – laki

Alamat

:

Jl. Sarimas Utara 1 No. 15

Sukamiskin Arcamanik Bandung

Nomor Handphone : +6285220223836

(8)

Pendidikan Formal :

2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.

2006 – 2009 : SMA PGRI Balaraja. Tangerang.

2003 - 2006 : SMPN 1 Balaraja. Tangerang.

1997 - 2003 : SDN 1 Balaraja. Tangerang.

Nama : Imam Nugraha

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 23 Agustus 1991

Jenis Kelamin : Laki – laki

Alamat

:

Jln. Raya Serang Km. 23 kp.

Talaga Ds. Talagasari Rt/Rw

005/002 No.29 Kec. Balaraja Kab.

Tangerang (15610)

Nomor Handphone : +6281218181874

(9)

iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4Batasan Masalah ... 2

1.5Metodologi Penelitian ... 3

1.6Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil Instansi ... 7

2.1.1 Sejarah Instansi ... 7

2.1.2 Logo Instansi ... 11

2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 12

2.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ... 13

2.1.4.1 Struktur Organisasi ... 13

2.1.4.2 Deskripsi Tugas ... 14

2.2 Landasan Teori ... 23

2.2.1 Sistem Informasi ... 23

(10)

iv

2.2.3 Pengertian Informasi ... 23

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi ... 24

2.2.5 Database dan Sistem Database ... 24

2.2.5.1 Database ... 24

2.2.5.2 Sistem Database ... 25

2.2.6 Produktivitas Pegawai ... 26

2.2.6.1 KPI (Key Peformance Indicators) ... 27

2.2.7 Flow Map ... 28

2.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 29

2.2.9 Diagram Konteks ... 31

2.2.10 Data Flow Diagram (DFD) ... 31

2.2.10.1 Komponen-komponen dalam DFD (Data Flow Diagram) ... 32

2.2.11 Software Pendukung ... 32

2.2.11.1 Notepad++ ... 33

2.2.11.2 Pengenalan MySQL ... 33

2.2.11.3 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 34

BAB 3 PEMBAHASAN ... 35

3.1 Analisis Masalah ... 35

3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 35

3.1.1.1 Prosedur Akumulasi Produktivitas Pegawai ... 35

3.1.1.2 Prosedur Penugasan Pegawai ... 37

3.1.1.3 Prosedur Laporan Penugasan ... 38

3.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 41

3.2.1 Fakta Perangkat Keras di Dinas Komunikasi dan Informatika ... 41

3.2.2 Kebutuhan Minimum Perangkat Keras ... 42

3.2.3 Fakta Perangkat Lunak di Dinas Komunikasi dan Informatika ... 42

3.2.4 Kebutuhan Minimum Perangkat Lunak ... 42

3.2.5 Fakta Perangkat Fikir di Dinas Komunikasi dan Informatika ... 43

3.2.6 Kebutuhan Minimum Perangkat Fikir ... 44

3.2.7 Kesimpulan (Hasil Perbandingan Fakta dengan Kebutuhan) ... 45

(11)

v

3.3.1 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 45

3.4 Analisis Fungsional ... 46

3.4.1 Analisis Aliran Informasi ... 46

3.4.2 Diagram Konteks ... 46

3.4.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 47

3.4.4 Spesifikasi Proses... 52

3.4.5 Kamus Data ... 64

3.5 Perancangan Basis Data ... 69

3.5.1 Skema Relasi ... 69

3.5.2 Struktur Tabel ... 70

3.6 Perancangan Struktur Menu ... 73

3.7 Perancangan Antarmuka ... 75

3.7.1 Perancangan Antarmuka Sekretariat ... 75

3.7.1.1 Form Login Sekretariat ... 75

3.7.1.2 Halaman Utama Sekretariat ... 76

3.7.1.3 Halaman Manajemen Pegawai ... 76

3.7.1.4 Halaman Tambah Pegawai ... 77

3.7.1.5 Halaman Edit Pegawai ... 77

3.7.1.6 Halaman Manajemen Jabatan ... 78

3.7.1.7 Halaman Tambah Jabatan ... 78

3.7.1.8 Halaman Edit Jabatan ... 79

3.7.1.9 Halaman Manajemen Absensi ... 79

3.7.1.10 Halaman Isi Absensi ... 80

3.7.1.11 Halaman Edit Absensi ... 80

3.7.1.12 Halaman Manajemen Tugas ... 81

3.7.1.13 Halaman Daftar Tugas Yang Selesai ... 81

3.7.1.14 Halaman Detail Tugas ... 82

3.7.1.15 Halaman Manajemen Akumulasi ... 82

3.7.1.16 Halaman Isi Akumulasi ... 83

3.7.1.17 Halaman Manajemen Surat Tugas ... 83

(12)

vi

3.7.1.19 Halaman Cetak Surat Tugas ... 84

3.7.2 Perancangan Antarmuka Pimpinan ... 85

3.7.2.1 Halaman Login Pimpinan ... 85

3.7.2.2 Halaman Utama Pimpinan ... 85

3.7.2.3 Halaman Profil Pimpinan ... 86

3.7.2.4 Halaman Edit Profil ... 86

3.7.2.5 Halaman Manajemen Tugas Pimpinan ... 87

3.7.2.6 Halaman Tambah Tugas Pimpinan ... 87

3.7.2.7 Halaman Edit Tugas Pimpinan ... 88

3.7.3 Perancangan Antarmuka Pegawai... 88

3.7.3.1 Halaman Login Pegawai ... 88

3.7.3.2 Halaman Utama Pegawai ... 89

3.7.3.3 Halaman Profil Pegawai ... 89

3.7.3.4 Halaman Edit Profil Pegawai ... 90

3.7.3.5 Halaman Manajemen Tugas Pegawai ... 90

3.7.3.6 Halaman Detail Tugas Pegawai ... 91

3.8 Perancangan Pesan ... 91

3.8.1 Pesan Gagal Login (M01) ... 91

3.8.2 Pesan Login Benar (M02) ... 92

3.8.3 Pesan Simpan Data (M03) ... 92

3.8.4 Pesan Edit Data (M04) ... 92

3.8.5 Pesan Hitung Akumulasi (M05)... 92

3.8.6 Pesan Cetak Surat Tugas (M06) ... 93

3.8.7 Pesan Logout (M07) ... 93

3.9 Jaringan Semantik... 93

3.10 Implementasi ... 95

3.10.1 Implementasi Perangkat Keras ... 95

3.10.2 Implementasi Perangkat Lunak... 96

3.10.3 Implementasi Basis Data ... 96

3.10.4 Implementasi Antar Muka ... 100

(13)

vii

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

4.1 Kesimpulan ... 111

4.2 Saran ... 111

(14)

i

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat terucap selain rasa syukur yang terus penulis

panjatkan kehadirat AllAh SWT yang telah limpahkan rahmat, hidayah serta

karunia-Nya kepada kita semua, solawat dan salam semoga tetap terlimpah

kepada nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan kerja praktek dengan judul “MEMBANGUN APLIKASI SISTEM PENUGASAN DAN PRODUKTIVITAS KEPEGAWAIAN DI DISKOMINFO JAWA BARAT”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini jauh

dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman yang ada

pada penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik dan saran yang

sifatnya membangun sehingga dapat mengetahui serta memperbaiki kekurangan

yang ada di dalam laporan kerja praktek ini.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis memperoleh bantuan,

petunjuk, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapakan terima kasih yang sebesar-besarnta kepada

yang terhormat :

1. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai dan hormati yang telah dengan rela

dan sabar dalam mendidik dan memberikan kasih sayang serta kesempatan

kepada penulis untuk menimba ilmu, dan semoga apa yang telah diberikan

mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT.

2. Bpk Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer.

4. Irawan Afrianto,S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

5. Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku Dosen Wali sekaligus dosen

pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam

(15)

ii

6. Bapak Eko Radiantoro sebagai Pebimbing Kerja Praktek Lapangan dan

Pelaksana Seksi Raptel DISKOMINFO JAWA BARAT.

7. Seluruh teman-teman IF2 angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan namanya

satu persatu.

Kesempurnaan hanyalah Allah SWT yang memilikinya, dan kita hanyalah

manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. Kiranya para pembaca dalam

mencermati laporan ini bisa memberikan sumbang saran dan kritik yang nantinya

bisa digunakan dalam mengkoreksi serta mengevaluasi kerja praktek ini.

Akhirnya, semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Januari 2013

(16)

112

(Buku 1), Andi Offset, Yogyakarta.

[2] Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

[3] Nugroho, Bunafit. 2008. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan Mysql

dengan Dreamwaver. Yogyakarta : Gava Media.

[4] Wahyono, Teguh. 2004. PHP TRIAD Fundamental (memahami

pemrograman web dengan PHP dan MySQL dalam 24 jam). Yogyakarta :

Gava Media.

[5] Kristanto, Ir. Harianto. 1994. Konsep dan Perancangan Database.

Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Hakim, Lukmanul. (2009), Trik Rahasia

[6] Kadir, Abdul. 1998. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data.

Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

[7] Prof. Edwin B. Filippo, Manajemen Personalia, edisi keenam, penerbit

(17)

1

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung atau DISKOMINFO

merupakan suatu lembaga teknis daerah yang bergerak dalam bidang sarana

Komunikasi dan Informatika serta hubungan masyarakat. Lembaga tersebut

dirikan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada masyarakat di

bidang komunikasi.

Akumulasi produktivitas merupakan kumpulan penilaian dari hasil kerja

setiap pegawai. Aspek penilaian produktivitas tersebut meliputi absensi dan

kesesuaian serta ketepatan waktu dari setiap tugas yang diberikan oleh pimpinan.

Sedangkan penugasan adalah proses pemberian tugas dari pimpinan kepada

pegawaiannya yang memenuhi kriteria untuk ditugaskan, kriteria yang dimaksud

yaitu bagian, jabatan, masa kerja dan akumulasi produktivitas. Penugasan terjadi

karena adanya permasalahan dari instansi lain yang membutuhkan penanganan

oleh pihak dinas komunikasi dan informatika, sehingga perlu ditugaskannya

pegawai untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Proses penugasan yang ada saat ini tidak memiliki akumulasi produktivitas

kepegawaian yang mengakibatkan pimpinan kesulitan menentukan penugasan

pegawainya. Penentuan layak tidaknya pegawai untuk ditugaskan ditentukan

berdasarkan kriteria yang ada dan produktivitas selama satu bulan, kemudian

setelah ditentukan layak tidaknya pegawai untuk melaksanakan tugas maka

pegawai tersebut diberikan surat tugas dari pimpinan untuk melaksanakan

tugasnya.

Berdasarkan permasalahan diatas, dibangunlah sebuah program

“APLIKASI SISTEM PENUGASAN DAN PRODUKTIVITAS

(18)

proses perhitungan produktivitas dan penugasan pegawai, serta dapat

mengefektifkan kinerja setiap pegawai di DISKOMINFO.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pokok

permasalahannya yaitu bagaimana membangun aplikasi sistem penugasan dan

produktivitas kepegawaian di Dinas Komunikasi dan Informatika

(DISKOMINFO).

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, maksud dari pembuatan laporan

kerja praktek ini, untuk membangun aplikasi sistem penugasan dan produktivitas

kepegawaian di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung

(DISKOMINFO). 1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi adalah :

1. Mempercepat dan memudahkan perhitungan akumulasi produktivitas

kepegawaian

2. Memudahkan dan mempercepat dalam pemilihan penugasan pegawai

3. Menentukan kelayakan pemberian tugas dari pimpinan berdasarkan bagian,

jabatan, masa kerja dan produktivitasnya

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfokus maka masalah

(19)

1. Data

Data yang diolah berupa data produktivitas kepegawaian, jabatan, data

tugas meliputi data tujuan tugas, waktu pelaksanaan tugas dan laporan

hasil tugas.

2. Proses

Proses pengolahan data meliputi pengolahan data kepegawaian, jabatan,

data tugas meliputi data tujuan tugas, waktu pelaksanaan tugas dan laporan

hasil tugas serta menampilkan produktivitas pegawai serta laporan

bulanan.

3. Informasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

a. Data produktivitas kepegawaian yang menampilkan informasi

mengenai hasil dari akumulasi produktivitas para pegawai.

b. Jabatan menampilkan tingkat jabatan, golongan dan divisi.

c. Dokumen tugas menampilkan tugas yang diberikan oleh pimpinan

kepada para pegawai.

4. Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem dalam pembuatan laporan kerja praktek ini

menggunakan pemodelan Terstruktur.

5. Software yang digunakan :

a. Xampp 1.6.4

b. DBMS MySql

c. Notepad ++ 6.1.5

1.5 Metodologi Penelitian

Melaksanakan dan menyusun laporan kerja praktek ini dilakukan

pendekatan metode penelitian sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

1.1 Studi Observasi

Tahap ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara terjun langsung

(20)

1.2 Wawancara

Dalam mendalami masalah, dilakukan wawancara langsung dengan

personal-personal yang berkaitan langsung dengan tema kerja praktek.

1.3 Literatur

Untuk mendukung dalam proses penulisan, pemanfaatkan literatur-literatur

yang berkaitan dengan tema kerja praktek baik dalam bentuk buku pustaka,

informasi perusahaan objek kerja praktek dan literatur yang diambil dari

media internet.

2. Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembuatan aplikasi ini menggunakan metode waterfall, yang meliputi

beberapa proses dan tahap diantaranya :

a. Rekayasa sistem

Merupakan tahapan awal dalam pengembangan sistem yaitu dengan

menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan

serta dengan menetapkan berbagai kebutuhan yang diperlukan kedalam

pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

projek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke

dalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Testing

(21)

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

user.

Untuk lebih jelasnya metode yang digunakan adalah model waterfall, dapat

dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini :

Gambar 1.1 Model Waterfall[1]

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan praktek, maka dibagi

menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka, terdiri dari Profil Tempat Kerja Praktek, dan

Landasan Teori yang akan digunakan untuk pembahasan BAB

(22)

BAB III Hasil pembahasan aplikasi ini, terdiri dari akumulasi

produktivitas dan penugasan kepegawaian di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kota Bandung (DISKOMINFO).

BAB IV Kesimpulan dan Saran, membahas tentang kesimpulan laporan

yang berdasarkan kegiatan kerja praktek yang telah

dilaksanakan. Serta ada pula saran untuk menjadi masukan bagi

(23)

7 2.1 Profil Instansi

2.1.1 Sejarah Instansi

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I

Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di

lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat

Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu

dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah

Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana

prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan

selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan

pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi

Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57

Bandung.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor :

294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor

PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981

tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah

Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah

Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan

PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur

(24)

Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam

hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan

Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non

struktural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I

Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh

lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk

kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA,

ITB dan pihak Swasta lainnya.

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun

sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992

Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di

dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan

bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi

Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No.

21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa

Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor :

22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data

Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari

Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan

Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5

Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada

tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan

Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan

Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur

(25)

pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah

Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum

Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa

Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam

Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan

Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit

Pelaksana Daerah yang struktural.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun

2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa

Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika

Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor

Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur

Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5

Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri

merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi

Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH

Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya

dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.

Dasar Hukum :

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi

Telematika Indonesia ;

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga

Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.

Nomenklatur :

BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem

Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi,

(26)

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Provinsi

Jawa Barat diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa

Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55

Bandung.

Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup

serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga

kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik

khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka

Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam

kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jawa Barat Cyber

Province Tahun 2012.

Adapun visi yang mereka pegang saat ini adalah “Terwujudnya

masyarakat Informasi Jawa Barat melalui penyelenggaraan Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien”.

Misi dari Diskominfo adalah:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana dan profesionalisme sumber daya apartur

bidang Komunikasi dan Informatika;

2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi;

3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah

dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi;

4. Mewujudkan layanan online dalam penyelanggaraan pemerintah berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mewujudkan Pengadaan Barang

dan Jasa Secara Elektronik;

5. Mewujudkan pengelolaan dan menuju satu data pembangunan untuk Jawa

(27)

2.1.2 Logo Instansi

Berikut ini adalah logo dari dinas komunikasi dan informasi kota

Bandung:

Gambar 2.1 Logo Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Bandung

Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki atau makna tersendiri.

Adapun arti dari logo Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yaitu :

BULAT TELUR

1. Lambang berbentuk bulat telur, bentuk ini berasal dari bentuk perisai yang

banyak dipakai oleh laskar-laskar kerajaan zaman dahulu.

KUJANG

1. Gambar pokok

2. Sebuah alat serbaguna yang sangat dikenal disetiap rumah tangga sunda

3. Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri

4. 5 lubang melambangkan Lima Dasar Negara "Pancasila

PADI

1. Melambangkan PANGAN yang merupakan bahan makanan pokok di Jawa

Barat

(28)

KAPAS

1. Melambangkan SANDANG

2. Jumlah kapas 8 buah melambangkan bulan ke 8 dari tahun Proklamasi

3. Padi dan Kapas pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan

kemakmuran tanah Jawa Barat

GUNUNG

1. Bagian terbesar dari daerah Jawa Barat adalah pegunungan

SUNGAI DAN PERKEBUNAN

1. Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di

daerah Jawa Barat

SAWAH DAN PERKEBUNAN

1. Jumlah sawah terbesar di seluruh daerah Jawa Barat

2. Perkebunan berada di bagian tengah dan selatan daerah Jawa Barat

DAM DAN BENDUNGAN

1. Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan

yang mendapat perhatian, mengingat sifat agraris daerah Jawa Barat.

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung merupakan salah satu

lembaga teknis daerah yang sebelumnya berbentuk badan, yaitu Badan

Komunikasi dan Informatika dengan singkatan BAKOMINFO. Bakominfo Kota

Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan

(29)

Akan tetapi dengan diterbirkan dan berlakunya Perda Kota Bandung

Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Perda Kota Bandung No. 13

Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota

Bandung Tgl. 07 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan Informatika Kota

Bandung menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kota

Bandung.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaaan

Pada bagian ini akan membahas bentuk dari struktur organisasi yang ada

pada Dinas Komunikasi dan Informatika serta deskripsi pekerjaan pada setiap

bidang. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

2.1.4.1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan

dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan

bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang

baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :

1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja

2. Adanya standardisasi kegiatan kerja

3. Adanya koordinasi kegiatan kerja

(30)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Bandung

2.1.4.2 Deskripsi Tugas

Adapun rincian jabatan dan tugas pokok serta keahlian Dinas Komunikasi

dan Informatika Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1. Dinas memiliki tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan urusan bidang komunikasi

dan informatika.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Dinas

Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan bidang pos dan

telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika,

serta pengolahan data elektronik;

b. Penyelenggaraan bidang urusan komunikasi dan informatikameliputi

bidang pos dan telemunikasi,sarana komunikasi dan diseminasi informas,

(31)

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas komunikasi dan informasi

meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan

diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

d. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;

e. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas da fungsinya.

Bagian-bagian dari Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

tersebut yaitu:

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan

pemimpin, mengkoordinsani dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

tugas pokok dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD.

b. Dalam menyelenggaraan tugas pokok sebagaimana di atas, Kepala Dinas

mempunyai fungsi :

a) Perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan teknis operasional di bidang pos dan telekomunikasi,

sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta

pengolahan data elektronik;

b) Fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas di bidang

komunikasi dan informatika;

c) Penyelengaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok

dan fungsi Dinas;

d) Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD.

c. Rincian Tugas Kepala Dinas

a) Memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Dinas;

b) Menetapkan kebijakan teknis operasional Dinas sesuai dengan

kebijakan umum Pemerintah Provinsi jawa barat;

c) Menetapkan program kerja dan rencana pembangunan dan

pengembangan komunikasi dan informasi di Provinsi;

d) Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan

(32)

komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan

data elektronik;

e) Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur

mengenai situasi komunikasi dan informatika sebagai bahan

penetapan kebijakan umum Provinsi jawa barat;

f) Menyelengaraan koordinasi dan kerjasama dengan instansi

Pemerinta, Swasta dan Lembaga terkait lainnya untuk melancarkan

pelaksanaan tugas Dinas;

g) Mengkoordinasikan penyusunan renacana strategis, pelaksanaan

tugas-tugas teknis serta evaluasi dan peloporan yang meliputi

kesekretariatan, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan

diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

h) Mengkoordinasi kegiatan teknik operasional dalam rangka

penyelenggaraan pelayanan umum di bidang komunikasi dan

informatika;

i) Mengkoordinasi dan membina UPTD.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas pokok meyelenggarakan koordinasi

perencanaan dan program dinas, pengkajian perencanaan dan program,

pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.

b. Dalam menyelengarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,

sekretariat mempunyai fungsi :

a) Pengkoordinasian perencanaan dan program Dinas;

b) Pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

c) Pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.

c. Rincian Tugas Sekretariat :

a) Menyelengarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan, program

Dinas;

b) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program

(33)

c) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

d) Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

e) Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja;

f) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian

g) Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan;

h) Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan

perlengkapan;

i) Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protrokol dan

hubungan masyarakat;

j) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

k) Menyelenggarakan pembinaan Arsiparis;

l) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

d. Sekretariatan membawahkan :

a) Subbagian Perencanaan dan Program, mempunyai tugas pokok

mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

diatas, subbagian perencanaan dan program mempunyai fungsi :

1) Penyusunan bahan perencanaan dan program sekretariat ;

2) Penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan

program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi,

sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika,

serta pengolahan data elektronik;

3) Penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program

dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana

komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta

pengolahan data elektronik;

4) Pengkoordinasian perencanaan dan program UPTD.

b) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan

(34)

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

di atas, subbagian keuangan mempunyai fungsi :

1) Penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak

langsung dinas;

2) Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi

keuangan bidang;

3) Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketataksanaan,

umum dan perlengkapan.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,

ini mempunyai fungsi :

1) Penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan

karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan

administrasi kepegawaian lainnya;

2) Penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan rumah tangga;

3) Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan

perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan;

4) Pelaksanaan tugas kehumasan Dinas;

5) Pengelolaan perlengkapan Dinas.

3. Bidang Pos dan Telekomunikasi

a. Bidang ini mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan

kebijakan operasional dan memfasilitasi pos dan telekomunikasi, dalam

penyelenggaraannya bidang ini mempunyai fungsi :

a) Pengkajian bahan kebijakan operasional pos dan telekomunikasi;

(35)

c) Penyelenggaraan fasilitasi bidang pos dan telekomunikasi.

b. Bidang Pos dan Telekomunikasi ini membawahi:

a) Seksi Pos dan Telekomunikasi, mempunyai tugas pokok menyusun

kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Seksi Pos dan

Telekomunikasi mempunyai fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pos dan

telekomunikasi;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan

telekomunikasi.

b) Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi, mempunyai

tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

monitoring dan penertiban spektrum frekuensi.

Dalam penyelengaraannya Seksi ini memiliki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan monitoring dan

penertiban spektrum frekuensi;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

monitoring dan penertiban spektrum frekuensi.

c) Seksi Standarisasi Pos dan Telekomunikasi, mempunyai tugas pokok

menyusun bahan kebijakan operasional dan standarisasi pos dan

telekomunikasi.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Seksi ini memilki

fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pos dan

telekomunikasi;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

standarisasi pos dan telekomunikasi.

4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

a. Bidang ini mempunyai tugas pokok menyelenggarakan bahan kebijakan

operasional dan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

(36)

1) Pengkajian bahan kebijakan operaional sarana komunikasi dan

diseminasi informasi;

2) Pengkajian bahan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi

informasi;

3) Penyelengaraan fasilitasi bidang sarana komunikasi dan diseminsasi

informasi.

b. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi ini membawahkan:

a) Seksi Komunikasi Sosial, mempunyai tugas pokok menyusun bahan

kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi sosial.

Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi sosial;

2) Penyusunan kebijkan operasional dan fasilitasi komunikasi

sosial.

b) Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah, mempunyai

tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.

Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memilki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi

pemerintah dan pemerintah daerah;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.

c) Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media, mempunyai tugas pokok

menyusun bahan kebijkan operasional dan fasilitasi penyiaran dan

kemitraan media.

Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penyiaran dan

kemitraan media;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penyiaran

(37)

5. Bidang Telematika

a. Bidang ini memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan

kebijakan operasional dan faslitasi telematika.

Dalam penyelenggaraannya bidang ini mempunyai fungsi:

1) Pengkajian bahan kebijakan operasional telematika;

2) Pengkajian bahan fasilitasi telematika;

3) Penyelenggaraan fasilitasi telematika.

b. Bidang Telematika ini membawahkan:

a) Seksi Pengembangan Telematika, mempunyai tugas pokok menyusun

bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika.

Dalam penelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pengembangan

telematika;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

pengembangan telematika.

b) Seksi Penerapan Telematika, mempunyai tugas pokok menyusun

bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan telematika.

Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memiliki fungsi;

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penerapan telematika;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan

telematika.

c) Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika, mempunyai

tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

standarisasi dan monitoring evaluasi telematika.

Dalam penyelenggaraannya Seksi ini memilki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan standarisasi dan

monitoring evaluasi telematika;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi

(38)

6. Bidang Pengolahan Data Eletronik

a. Bidang ini memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan

kebijakan operasional dan fasilitasi pengolahan data elektronik.

Dalam penyelenggaraannya Bidang ini memiliki fungsi:

1) Pengkajian bahan kebijakan operasional pengolajhan data elektronik;

2) Pengkajian bahan fasilitasi data elektronik;

3) Pengkajian fasilitasi pengolahan data elektronik.

b. Bidang Pengolahan Data Elektronik ini membawahi:

a) Seksi Kompilasi Data, mempunyai tugas pokok menyusun bahan

kebijakan operasional dan fasilitasi kompilasi data.

Dalam penyelenggaraannya, Seksi ini memiliki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan kompilasi data;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi kompilasi

data.

b) Seksi Integrasi Data, mempunyai tugas pokok menyusun bahan

kebijakan operasional dan fasilitasi intergrasi data.

Dalam penyelenggaraanya, Seksi ini memiliki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan integrasi data;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi integrasi

data.

c) Seksi Penyajian Informasi, mempunyai tugas pokok menyusun bahan

kebijakan operasional dan fasilitasi data dan informasi.

Dalam penyelenggaraannya, Seksi ini memilki fungsi:

1) Penyusunan dan pengolahan data kegiatan data dan informasi;

2) Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi data dan

(39)

2.2 Landasan Teori

Dalam bab ini akan membahas hal-hal apa saja yang berhubungan dengan

aplikasi yang di bangun serta segala komponen yang ada pada instansi tersebut.

2.2.1 Sistem Informasi

Dalam pengertian sistem informasi ada baiknya terlebih dahulu mengerti

dari sistem dan informasi, dengan memahami definisi sistem dan informasi akan

dapat diperoleh penjelasan yang baik mengenai sistem informasi[6].

2.2.2 Pengertian Sistem

Istilah sistem merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi dan banyak

digunakan secara luas pada lembaga-lembaga atau bidang-bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. Istilah sistem berasal dari bahasa yunani yaitu

sistema. Ditinjau dari asal katanya, sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja

bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode yang digabungkan dan

diatur sedemikian rupa yang berfungsi mencapai tujuan. Suatu sistem dapat

berdiri dari beberapa sub-sistem yang saling berhubungan membentuk suatu

kesatuan sehingga sasaran atau tujuan sistem tersebut dapat dicapai. Pada

umumnya ciri-ciri sistem bertujuan, punya batas, terbuka, tersusun dari subsistem

dan saling berkaitan dan saling ketergantungan, merupakan suatu kebulatan yang

utuh, melakukan kegiatan transformasi, ada mekanisme kontrol dan memiliki

kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri sendiri[2].

2.2.3 Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses, transformasi data, sehingga

berubah bentuk menjadi informasi. Informasi adalah data yang telah diambil

kembali, diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, argumentasi

ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah hasil

proses data yang bentuknya kurang berguna menjadi data yang berguna. Kualitas

suatu sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat

(40)

1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kegunaan informasi itu sendiri adalah untuk memberitahukan kepada

pengguna informasi mengenai suatu masalah agar pengguna informasi lebih dapat

menguasai masalah yang dihadapinya. Informasi juga tentang suatu masalah yang

dapat digunakan untuk memilih resiko yang paling kecil dan keuntungan yang

besar dalam pemilihan alternatif bagi suatu proses pengambilan keputusan[4].

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi

Dari definisi sistem dan informasi dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang merupakan kombinasi dari

orang, aktivitas, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian, yang

ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi

rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu

dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik[3].

2.2.5 Database dan Sistem Database

2.2.5.1 Database

Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Sedangkan data adalah refresentasi fakta dunia yang mewakili suatu objek seperti

manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,

keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,

(41)

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang

seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamaan

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/table, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

2.2.5.2 Sistem Database

Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem database adalah sebuah

sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berelasi atau

berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa

pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file tersebut

[5].

Database hanyalah sebuah objek yang pasif karena keberadaannya tidak

akan berguna jika tidak ada pengelola atau penggeraknya. Yang menjadi

penggeraknya secara langsung adalah program (software). Gabungan keduanya

(database dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem [5].

Operasi pada suatu sistem database dapat diatasi atau dikontrol sesuai

dengan kebutuhan. Dalam suatu sistem database yang terpadu mutlak diperlukan

empat komponen dasar, yaitu:

1. Data

Data yaitu masukan yang dibutuhkan oleh sistem database untuk diolah dan

dimodifikasi menjadi informasi yang berguna.

2. Hardware

Hardware adalah peralatan fisik database untuk menyimpan dan mengolah

(42)

3. Software

Diantara database physical dan end user terdapat software database

manajemen (DBMS) yang mengatur permintaan akses ke dalam sistem.

Database manajemen sistem (DBMS) adalah kumpulan file yang saling

berkaitan bersama program pengelolanya.

4. User

User adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem database melalui

pemanggilan satu program aplikasi permanen [5].

DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat

melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS

juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah.

DBMS merupakan antamuka antara pengguna database (baik pengguna langsung

maupun aplikasi) dengan data yang tersimpan. Penyimpanan data oleh DBMS

disesuaikan dengan bentuk model datanya [2].

Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III, dBase IV,

FoxBase, Rbase, Access, Borland paradox, Borland-Interbase,

MS-SQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas

kompleks/berat)[2].

2.2.6 Produktivitas Pegawai

Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang adanya keterkaitan

hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari

tenaga kerja. Produktivitas dan mutu kerja karyawan depengaruhi oleh

faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan kerja, antara lain beban kerja berlebihan

yang tidak dapat diperkirakan, perubahan-peribahan di akhir waktu yang

dirancang, kurangnya peralatan yang sempurna, dan tidak efisiennya alir kerja.

Dengan demikian, penting untuk menjamin bahwa kerja dirancang untuk

(43)

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik dengan masukan sebenarnya. Misalnya saja, produktivitas adalah

ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara output dan input, masukan

sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam

kesatuan fisik bentuk mental [7].

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam

memproduksi barang atau jasa. L. Greenberg mendefinisikan produktivitas

sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi

totalitas masukan selama periode tersebut [7].

2.2.6.1 KPI (KEY PERFORMANCE INDICATORS)

Pengelolaan kinerja pegawai secara efektif merupakan salah satu faktor

kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan

kinerja yang efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja pegawai secara

obyektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat. Melalui metode

pemilihan key performance indicators, diharapkan proses pembinaan kinerja

pegawai dapat dilakukan dengan optimal, obyektif dan memberikan kontribusi

positif bagi kinerja bisnis perusahaan[7]. Indikator-indikator kinerja pegawai,

sebagai berikut :

4. Creativeness : Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperation : Kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama

(44)

6. Dependability : Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan

penyelesaian kerja tepat pada waktunya.

7. Initiative : Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal Qualities : Menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramah-tamahan, dan integritas pribadi.

2.2.7 Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urut-urutan prosedur dari suatu program. Merupakan suatu diagram yang

menggambarkan sistem yang didalamnya terdapat subsistem-subsistem. Didalam

subsistem-subsistem tersebut terdapat dokumen-dokumen yang mengalir yang

menghubungkan antara subsistem-subsistem yang ada di sistem tersebut [6].

Aturan Membuat Flowmap

Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan

programer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri

dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang

sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.

Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada

halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya

tidak berkaitan dengan sistem.

(45)

2.2.8 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah pemodelan data utama dan akan

membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas

dan menentukan hubungan antar entitas [ 6 ].

a. Persegi panjang ( rectangles) : merepresentasikan entity sets.

b. Elip (ellipses) : merepresentasikan atribut entity.

c. Wajik (diamonds) : merepresentasikan relationalship sets.

d. Lines (garis) : merepresentasikan hubungan atribut ke entity sets dan

entity sets ke relationalship sets.

Terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model E-R yaitu:

a. Entity Sets

Sebuah entity adalah sebuah “benda” (thing) atau “objek” (object) didunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Kesamaan tipe ini

dapat dilihat dari atribut atau property yang dimiliki oleh setiap entity.

b. Relationalship Sets

Relationalship adalah hubungan diantara beberapa entity. Relationalship

sets adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama.

c. Kunci Relasi (Relation Keys)

Nilai dari kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik

didalam sebuah relasi. Kunci relasi terdiri dari satu atau lebih

atribut-atribut relasi. Atribut-atribut-atribut dalam kunci relasi harus memiliki sifat

sebagai berikut:

1. Untuk satu nilai hanya mengidentifikasikan satu baris dalam satu

relasi.

2. Tidak memiliki subset yang juga merupakan kunci relasi.

3. Tidak dapat bernilai null.

d. Kunci Relasi (Relation Keys)

Term FK juga banyak digunakan dalam perancangan. Sebuah FK adalah

sekumpulan atribut dalam suatu relasi sedemikian sehingga kumpulan

(46)

Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entity

yang dapat dihubungkan kesatu entity lain dengan suatu relationship sets.

Kardinalitas meliputi:

1. Hubungan satu ke satu (one to one) yaitu satu entity dalam A

dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B.

1 1

Gambar 2.3 One to One

2. Hubungan satu ke banyak (one to many) yaitu satu entity dalam A

dihubungkan dengan sejumlah entity dalam B. Satu entity dalam B

dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam A.

1 N

Gambar 2.4 One to Many

3. Hubungan banyak ke satu (many to one) yaitu satu entity dalam A

dihubungkan dengan maksimum satu entity dalam B. Satu entity dalam

B dapat dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.

N 1

Gambar 2.5 Many to One

4. Hubungan banyak ke banyak (many to many) yaitu satu entity dalam A

dihubungkan dengan sejumlah entity dalam B, dan satu entity dalam B

dihubungkan dengan entity dalamA.

N N

Gambar 2.6 Many to Many

A B

A B

A B

(47)

2.2.9 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram tingkat atas, dan merupakan diagram dari

sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar dari

sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas [ 6 ].

Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :

1. Kelompok, pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan

komunikasi (sebagai terminator).

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersamaan antara

sistem dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh

lingkungan atau sebaliknya. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage

dalam diagram konteks dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut

merupakan bagian dari dunia diluar sistem.

5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.

Simbol yang digunakan dalam diagram konteks, antara lain :

a. Persegi panjang, untuk berkomunikasi langsung dengan sistem

melalui aliran data.

b. Lingkaran, untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem.

2.2.10 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Sedangkan

arti dari DFD tersebut adalah merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk

penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan

oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program, ataupun dapat

(48)

lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut berada [6].

Diagram ini menjelaskan bagaimana data masukan diubah menjadi

keluaran, dimana setiap bagian pada diagram menjelaskan proses transformasi

yang berbeda. DFD dapat digunakan untuk menggambarkan sistem atau perangkat

lunak pada banyak tingkatan dari suatu abstraksi [ 6 ].

2.2.10.1 Komponen-Komponen dalam DFD (Data Flow Diagram)

1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem).

Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan

kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau

sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau

menerima output dari sistem.

2. Data Flow (Arus Data)

Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses,

simpanan, dan kesatuan luar.

3. Process (Proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

4. Data Store (Penyimpanan Data)

Penyimpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat

berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual

dan lain sebagainya.

2.2.11 Software Pendukung

Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi

(49)

2.2.11.1 Notepad ++

Notepad++ adalah Code Editor (software penyunting kode) yang

mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, PHP, XML,

JAVA, JSP, Java Script, Perl Pascal, dan lain-lain yang dapat bekerja pada System

Operasi Windows. Kelebihan Notepad++ jika dibanding Notepad bawaan

Windows adalah memiliki kelengkapan fitur untuk mempermudah penguna saat

mengedit kode termasuk saat mengedit kode HTML dan CSS[3].

2.2.11.2 Pengenalan MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis

data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat

oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.

Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional

maupun operasi basis data transaksional. Pada modus operasi

non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja

dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya. Namun

demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas

terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok

untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi

blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan

sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus

(50)

pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional

[3].

2.2.11.3 PHP : Hypertext Preprocessor

PHP adalah bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai saat ini.

PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis, walaupun tidak

tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain [ 3 ].

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki

(software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari

ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun

Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa

CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke,

(51)

35

Non Fungsional, Analisis Kebutuhan Fungsional, Perancangan Basisdata,

Perancangan Antarmuka dan Implementasi Program.

3.1 Analisis Masalah

Setelah melakukan proses wawancara dengan bagian telematika

(pembimbing) kerja praktek, maka didapatkan permasalahan sebagai berikut :

1. Tidak adanya akumulasi produktivitas kepegawaian yang mengakibatkan

pimpinan kesulitan menentukan penugasan pegawainya

2. Sulitnya menentukan layak tidaknya pegawai untuk ditugaskan berdasarkan

bagian, jabatan, masa kerja dan produktivitasnya

3. Prosedur penugasan pegawai dilakukan berdasarkan surat tugas yang

diberikan oleh pimpinan

4. Pegawai kesulitan dalam pembuatan laporan bulanan hasil tugasnya

3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Setelah diadakan pengamatan dan wawancara dari sistem yang sedang

berjalan, maka akan dibangun sistem informasi yang baru sesuai dengan prosedur

yang sedang berjalan di perusahaan. Adapun prosedur yang sedang berjalan di

perusahaan adalah sebagai berikut :

3.1.1.1 Prosedur Akumulasi Produktivitas Pegawai

Alur akumulasi produktivitas pegawai adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat menginputkan data absensi dan data tugas pegawai.

2. Sekretariat melakukan perhitungan akumulasi.

3. Data absensi dan tugas pegawai diarsipkan oleh sekretariat.

4. Jika akumulasi sudah dilakukan, maka akan dibuat laporan akumulasi

(52)

5. Laporan hasil akumulasi diberikan kepada pimpinan oleh sekretariat dan di

arsipkan.

Berdasarkan prosedur akumulasi produktivitas maka dapat digambarkan

dalam bentuk diagram untuk mempermudah proses pembacaannya, diagram yang

digunakan dalam menggambarkan proses ini adalah diagram flowmap yang dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

(53)

3.1.1.2Prosedur Penugasan Pegawai

Prosedur Penugasan Pegawai adalah salah satu prosedur yang ada di

DISKOMINFO yang menunjukan alur penugasan pegawai. Berikut alur

penugasan yang ada :

1. Pelanggan mengirimkan surat keluhan ke DISKOMINFO.

2. Surat keluhan diterima pimpinan.

3. Pimpinan mengecek pegawai untuk ditugaskan sesuai dengan laporan

akumulasi pegawai yang layak ditugaskan.

4. Jika sesuai, maka surat keluhan pegawai akan diberikan kepada sekretariat.

Jika tidak maka akan dikirim kembali ke pelanggan.

5. Bagian Sekretariat membuat surat dinas.

6. Surat dinas diberikan kepada pimpinan untuk disetujui.

7. Surat dinas yang sudah disetujui diberikan kepada pegawai yang akan

ditugaskan.

8. Surat dinas juga diarsipkan di bagian sekretariat.

Berdasarkan prosedur penugasan pegawai maka dapat digambarkan dalam

bentuk diagram untuk mempermudah proses pembacaannya, diagram yang

digunakan dalam menggambarkan proses ini adalah diagram flowmap yang dapat

(54)

Gambar 3.2flowmap penugasan pegawai 3.1.1.3Prosedur Laporan Penugasan

Berikut adalah alur pembuatan laporan penugasan yang ada di

DISKOMINFO:

1. Pegawai menerima surat dinas yang telah disetujui oleh pimpinan.

2. Pegawai melakukan kegiatan tugas tersebut sesuai keluhan dari pelanggan.

3. Jika tugas tidak selesai sesuai waktu yang ditentukan maka pegawai

tersebut melakukan kegiatan tugas kembali, tetapi jika tugas sudah selesai

pegawai bisa membuat laporan hasil kerja.

(55)

5. Pimpinan memeriksa laporan, jika laporan tidak sesuai maka dikembalikan

lagi ke pegawai. Jika laporan sudah sesuai maka laporan tersebut diberikan

kepada sekretariat untuk digandakan.

6. Laporan kerja yang sudah digandakan akan diberikan kepada pegawai dan

diarsipkan.

Berdasarkan prosedur laporan penugasan maka dapat digambarkan dalam

bentuk diagram untuk mempermudah proses pembacaannya, diagram yang

digunakan dalam menggambarkan proses ini adalah diagram flowmap yang dapat

(56)

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota
Gambar 3.17 Perancangan Struktur Menu Pegawai
Gambar 3.20 Perancangan Halaman Manajemen Pegawai
Gambar 3.22 Perancangan Halaman Edit Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:.. Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren

Pengaruh Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS) dan Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan perilaku hidup bersih sehat dengan kejadian malaria di wilayah

Alat pencernaan makanan pada manusia, yaitu rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.. Dari rongga mulut,

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Bupati Aceh Jaya Nomor

Maka desain aplikasi laporan arus kas dilakukan dengan membuat diagram UML yang merupakan suatu sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah

Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap

The data analysis aimed to figure out the students’ ability and difficulties in writing Hortatory Exposition particularly in the schematic structure, language. features