• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis berbasis website pada tenaga listrik dan mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis berbasis website pada tenaga listrik dan mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

(+62)857 20161641

CURRICULUM VITAE

EDUCATION

SDN BANJARSARI,Bandung, Indonesia 1998-2003

Elementary School

SMP NEGERI 5,Bandung, Indonesia 2003-2006

Junior High School

SMA NEGERI 22,Bandung, Indonesia 2006-2009

Senior High School

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA,Bandung, Indonesia 2009-2014 Faculty of Engineering and Computer Sciences

Major of Information System

GPA : 3.19/4.00 completed 151/151 credits, with the academic distinction of Good

Final Project Title: Information System of Technical Guidance Data Management on Research Center for Electrical Power Mechatronics Indonesian Institute of Sciences Web Based Case Study: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung

WORKING EXPERIENCES

PRAKTEK KERJA LAPANGAN POLRESTABES BANDUNG 2012

SUMMARY OF QUALIFICATION

 Highly develop communications skills: verbal and confidence.  Competence in Microsoft Office applications.

 Competence in Oracle PL/SQL.

 Competence in Programming Language: PHP, MySQL, HTML.

(2)

TENAGA LISTRIK DAN MEKATRONIK LEMBAGA ILMU

PENGETAHUAN INDONESIA (PUSLIT TELIMEK LIPI)

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Muhammad Kamal Ramadhani

10509619

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)

iii

Segala puji dan syukur penulis mengucapkan dan panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berjuta anugerah, hikmat, kenikmatan serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN DATA BIMBINGAN TEKNIS BERBASIS WEBSITE

PADA PUSAT PENELITIAN TENAGA LISTRIK DAN MEKATRONIK

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (PUSLIT TELIMEK

LIPI) BANDUNG”.

Skripsi ini penulis buat guna memenuhi salah satu syarat kelulusan, Program Strata I Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada setiap orang yang terlibat dan rela meluangkan waktu serta tenaga untuk menunjang pembuatan Skripsi ini. Penulis telah mendapatkan berbagai jenis bantuan baik itu berupa bantuan spiritual maupun material dari berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun secara tidak langsung dalam pembuatan Skripsi ini. Dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat dan tercinta :

(4)

iv

3. Syahrul Mauluddin S.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer.

4. Ibu Marliana Budhiningtias W, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing dan wali SI-14 2009 yang telah membantu dalam kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

5. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa dalam menunaikan tugasnya.

6. Bapak Dadan Ridwan Saleh, M.T. selaku pembimbing di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh pegawai di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, khususnya pegawai di Bagian Jasa dan Informasi dan Bagian Kepegawaian yang telah membantu dalam proses penelitian dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini. 8. Kedua orang tua mamah dan bapak serta Keluarga Besar Oman tercinta

(5)

v

serta doa agar penyelesaian skripsi ini berjalan dengan lancar.

10. Teman- teman dari Sobra Kayo khususnya Oles, Tikto, Riza, Ucup, Bimo, Indra dan Aldipes yang telah membantu membuat terhambatnya penyelesaian skripsi ini, terima kasih.

11. Untuk teman-teman SI-14 angkatan 2009 HIMAS yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di dalam kata pengantar ini. Dan Semua Pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta doanya kepada penulis. Hanya doa dan ucapan syukur yang dapat penulis panjatkan kepada Allah SWT, Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Bandung, Januari 2014

(6)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.3.1 Maksud Penelitian... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Kegunaan Penelitian...6

1.4.1 Kegunaan Praktis... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis... 6

1.5 Batasan Masalah ...7

(7)

vii

2.1.1 Karakteristik Sistem... 10

2.1.2 Klasifikasi Sistem... 12

2.2 Konsep Dasar Informasi ...14

2.2.1 Data... 14

2.2.2 Pengolahan Data (Data Processing)... 15

2.3 Pengertian Informasi ...16

2.3.1 Siklus Informasi... 17

2.3.2 Kualitas Informasi... 17

2.3.3 Nilai Informasi... 18

2.4 Pengertian Sistem Informasi... 18

2.4.1 Komponen Sistem Informasi... 19

2.5 Basis Data...20

2.6 Metode Penelitian...23

2.7 Desain Penelitian ...24

2.8 Pengembangan Sistem...25

2.8.1 Model Prototype... 25

2.9 Metode Pendekatan ...28

2.9.1 Pendekatan Terstruktur... 28

2.10 Sekilas mengenai HTML (HyperText Markup Language)... 29

2.11 Sekilas mengenai PHP (Personal Home Page)... 31

2.12 Sekilas mengenai MySql ...32

2.13 Sekilas CSS(Cascading Style Sheet)... 34

(8)

viii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ...38

3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia... 38

3.1.2 Sejarah Divisi Puslit TELIMEK... 41

3.1.3 Visi dan Misi LIPI...42

3.1.3.1 Visi LIPI ...42

3.1.3.2 Misi LIPI ...42

3.1.4 Struktur Organisasi Puslit TELIMEK LIPI... 43

3.1.5 Deskripsi Kerja...44

3.1.5.1 Bagian Tata Usaha...44

3.1.5.2 Bidang Mekatronik...44

3.1.5.3 Bidang Peralatan Transportasi... 44

3.1.5.4 Bidang Elektronika Daya dan Mesin Listrik... 45

3.1.5.5 Bidang Rekayasa ...45

3.1.5.6 Bidang Sarana Penelitian... 45

3.2 Metode Penelitian...46

3.2.1 Desain Penelitian...47

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 49

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi )... 49

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)... 49

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 50

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 50

(9)

ix

3.2.5 Pengujian Software ...60

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 62

4.1.1 Analisis Dokumen...62

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 66

4.1.2.1 Flow Map ...68

4.1.2.2 Diagram konteks...72

4.1.2.3 Data Flow Diagram ...73

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 73

4.2 Perancangan Sistem...75

4.2.1 Tujuan Rancangan Sistem... 76

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 76

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan... 76

4.2.3.1 Diagram Kontek yang Diusulkan... 78

4.2.3.2 Data Flow Diagram ...79

4.2.3.3 Kamus Data ...83

4.2.4 Perancangan Basis Data... 86

4.2.4.1 Normalisasi...86

4.2.4.2 Relasi Tabel ...88

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram... 90

4.2.4.4 Struktur File...90

4.2.5 Kodifikasi...95

(10)

x

4.2.6.3 Perancangan Output ...101

4.2.7 Perancangan Arsitektur Jaringan... 103

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ...104

5.1.1 Batasan Implementasi... 104

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak... 104

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras... 105

5.1.4 Implementasi Basis Data... 105

5.1.5 Implementasi Antar Muka... 108

5.1.6 Implementasi Instalasi Program... 116

5.2 Pengujian ...116

5.2.1 Rencana Pengujian ...117

5.2.2 Kasus dan Hasil Uji...117

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian... 121

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan...122

6.2 Saran ...123

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Buku

Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha. Ilmu.Yogyakarta.

Budi Irawan, 2005.Jaringan Komputer. GRAHA ILMU, Yogyakarta

Jogiyanto, MBA,Ph.D. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi,Yogyakarta, 2005.

Nugroho Bunafit, 2009.Aplikasi Pemograman Web dengan PHP dan MySql.Gava Media. Yogyakarta

Rosa A.S, M.Shalahudin, 2011.Rekayasa Perangkat Lunak.Modula, Bandung. UntungRahardja, Augury El Rayeb, &AsepSaefullah. 2009. Siapa Saja bisa

Membuat website dengan CSS dan HTML. Andi, Yogyakarta.

Internet

(12)

1.1. Latar Belakang Masalah

Munculnya teknologi internet semakin memudahkan manusia untuk mengakses informasi, apalagi jika melihat perkembangan internet dengan diiringi perkembangan aplikasi web yang digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti penjualan atau e-commerce, belajar, maupun promosi, serta masih banyak lagi manfaatnya, baik digunakan oleh individu, organisasi, instansi negeri maupun swasta yang dapat mendukung dalam kegiatan tersebut.

Sementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan kita, misalnya dari kalangan Perguruan Tinggi, dengan dunia kerja yang sebenarnya. Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan Perguruan Tinggi hanya sebagai sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai.

(13)

pendidikan Dunia kerja merupakan salah satu tujuan akhir bagi mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai macam ilmu dan teori yang didapat oleh mahasiswa, tentunya sangat berhubungan erat dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan dipraktekan tentang ilmu yang telah didapatkan oleh mahasiswa, supaya mengalami dan bisa merasakan apa dan bagaimana dunia kerja itu.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan salah satu instansi pemerintahan yang potensial dalam penerapan perancangan sistem penerimaan siswa dan mahasiswa BIMTEK dalam menunjang pencapaian informasi terhadap pihak-pihak yang berkaitan.

Namun saat ini, penerimaan calon BIMTEK masih dilakukan secara manual. Para calon BIMTEK yang berada diluar daerah sulit untuk mengetahui informasi tentang penerimaan BIMTEK di LIPI seperti informasi saat membutuhkan atau tidaknya peserta BIMTEK. Kemudian proses pendaftaran BIMTEK harus dilakukan di LIPI sehingga membutuhkan waktu dan biaya apalagi bagi calon yang berada di luar kota. Proses penerimaan BIMTEK mempunyai banyak tahap seperti tahapan pengesahan yang akan mengganggu karyawan yang ada didalam satu ruangan dengan pembimbing. Dan juga pengumuman penerimaan peserta BIMTEK masih secara offline sehingga para peserta akan mengalami keterlambatan dalam memperoleh surat pengumuman.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis bermaksud mengambil topik skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA BIMBINGAN TEKNIS BERBASIS

(14)

MEKATRONIK LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

(PUSLIT TELIMEK LIPI) BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Proses pengisian formulir permohonan bimbingan teknis masih dilakukan secara manual yaitu dengan datang langsung ke LIPI, sehingga akan memperlambat proses penerimaan permohonan bimbingan teknis.

2. Proses pengisian formulir registrasi bimbingan teknis masih dilakukan secara manual yaitu dengan datang langsung ke LIPI.

3. Pengelolaan data bimbingan teknis yang berbentuk dokumen menyulitkan pegawai untuk mengelola dan mencari data.

(15)

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

1. Bagaimana Sistem pengelolaan data bimbingan teknis yang sedang berjalan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan data penerimaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

3. Bagaimana pengujian sistem Informasi pengelolaan data penerimaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

(16)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari perancangan sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di LIPI.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

2. Memberikan usulan serta solusi di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung sebagai media untuk mempermudah proses penerimaan bimbingan teknis.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan data bimbingan teknis yang berjalan saat ini di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

(17)

3. Untuk menguji sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

4. Untuk mengimplementasikan sistem pengelolaan bimbingan teknis yang diusulkan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan praktis dan akademis dari perancangan sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di LIPI.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis antara lain adalah :

1. Dengan adanya sistem ini maka dapat menjadi bagian e-government di Pusat TELIMEK LIPI.

2. Dapat digunakan secara bebas oleh user yang membutuhkan khususnya dibidang bimbingan teknis.

3. Pengunjung mendapatkan informasi kapan dan dimana saja.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya:

(18)

2. Dapat digunakan sebagai bahan bagi peneliti lain.

3. Penulis dapat mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan mengenai pemrogramman yang telah dipelajari.

4. Memperluas wawasan keilmuan, pengalaman dan penerapan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.

5. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis tentang masalah - masalah yang berkaitan dengan sistem informasi bimbingan teknis berbasis web.

1.5 Batasan Masalah

Agar masalah yang dibahas tidak menyimpang, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi pengelolaan data Bimbingan Teknis ini hanya membahas mengenai proses pengisian form permohonan bimbingan teknis, form registrasi pendaftaran, penilaian, dan persetujuan untuk peserta yang akan melakukan bimbingan teknis di PUSLIT TELIMEK LIPI Bandung.

(19)

1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah instansi pemerintahan yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan alamat Komplek LIPI, Jalan Cisitu No 21/154 D, Bandung 40135.

Tabel 1.1Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Oktober 2013 November

2013

Desember

2013

Januari 2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data

2 Analisa

3 Perancangan

4 Pembuatan Program

5 Pengujian Sistem

(20)

9

Untuk lebih mudah dalam penyelesaian atau penulisan Skripsi ini dibutuhkan teori-teori dasar yang dapat menjelaskan atau ada hubungannya dengan judul yang diambil yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Data Bimbingan Teknis Berbasis Website Pada Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PUSLIT TELIMEK LIPI) Bandung. Adapun dasar teori yang harus dimengerti oleh penulis dapat dijelaskan dibawah ini.

2.1 Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output), dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah direncanakan sebelumnya.

Sistem secara umum menurut Jogiyanto (2005 : 1) : “Sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

(21)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto (2005 : 3) menjelaskan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen - komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem

(22)

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

(23)

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

(24)

man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

(25)

terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Merupakan konsep yang mendasari timbulnya informasi, maka penjabaran untuk mengetahui apa itu informasi dan elemen yang terkandungnya adalah sebagai berikut :

2.2.1 Data

MenurutAl-Bahra(2005 : 8) Data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business data) didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu

(26)

2.2.2 Pengolahan Data (Data Processing)

Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan. Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain :

1. Data Masukan

Kumpulan data transaksi kesebuah pengolahan data medium, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean data transaksi kedalam bentuk lain (contoh,convertingatribut kelaminfemaleke huruf F), dan penyortiran data atau informasi untuk pengambilan keputusan

(potential information for future). 2. Data Transformasi

Beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadapdata field.

b. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja per minggu.

3. Informasi Keluaran

Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing

(27)

2.3 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Mcleod dalam buku Al- Bahra (2005 : 9) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Mc Leod dalam buku Al- Bahra (2005 : 9) mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus mempunyai ciri -ciri :

1. Akurat artinya Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat Waktu artinya Informasi harus tersedia atau ada pada saat

informasi tersebut di perlukan.

3. Relevan artinya Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

(28)

2.3.1 Siklus Informasi

Menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hinggal akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.

Gambar 2.1Siklus Informasi

(Sumber :Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta)

2.3.2 Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan

a. Relevansi

(29)

2.3.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu menfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila menfaatnya lebih efektif disbandingkan dengan biaya mendapatkanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisiscost effectivenessataucost benefit.

Gambar 2.2Kualitas Informasi

(Sumber :Jogiyanto.2005.Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta)

2.4 Pengertian Sistem Informasi

(30)

Secara umum sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat mendefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik. Jogiyanto (2004 : 697). Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:

a. Perangkas keras(hardware)

Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer printer b. Perangkat lunak(software)atau program

(31)

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang beratnggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis Data(database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.5 Basis Data

Menurut Fathansyah (2001:9) Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari atas sekumpulan tabel yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.

Sistem Basis data pada dasarnya di buat untuk tujuan Sebagai berikut:

(32)

2. Efisiensi ruang penyimpanan : Dengan basis data,efisiensi /optimalisasi penggunaan ruang penyimpan dapat dilakukan,karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data.

3. Keakuratan : Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe,data,domain data ,keunikan data dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data ,sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan masukan ataupun penyimpanan data.

4. Ketersediaan : Dengan pertumbuhan data yang semakin banyak,maka di perlukan tempat penyimpanan yang sangat besar,karena itu kita perlu memilah data dalam bentuk kategori-kategori tertentu sehingga data yang tidak terlalu penting dapat di hapus

5. Kelengkapan : Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semaki berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data tetapi juga melakukan perubahan struktur dalam basis data,baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahanfield-fieldbaru pada suatu tabel.

6. Keamanan : Dengan sistem basis data kita dapat memproteksi semua objek yang ada dengan berbagai tingkatan keamanan.

(33)

Dalam sebuah Basis Data secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama yaitu :

1. Hardware

2. Operating system

3. Database

4. Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) 5. User

KeuntunganDatabaseadalah : a. Mereduksi redudansi

b. Data dapat dibagikan antar aplikasi c. Standarisasi data dapat dilakukan d. Batasan keamanan dapat diterapkan

e. Mengelolaintegritas(keterjaminan akurasi) data f. Menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik g. Independesi data (obyektifDBMS)

Struktur sistemDatabase:

a. File manager: mengelola space dan struktur data.

b. Database manager: menyediakan antar muka dengan data fisik c. Query processor: menterjemahkanqueryke instruksi yang dimengerti

database manager

d. DML precompiler: mengkonversi perintah DML menjadi calls normal.

(34)

2.6 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2011 : 3), pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliable, dan obyektif.

Bimbingan teknis merupakan istilah lain dari LIPI yang merajuk pada metode penelitian. Metode penelitian ini merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Dalam upaya mencapai tujuan dari sebuah penelitian diperlukan metode yang sesuai dan mudah.

Menurut Sugiyono (2011 : 29), bahwa berdasarkan tingkat eksplanasinya terdapat 3 macam metode penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. b. Penelitian Komparatif

(35)

c. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

2.7 Desain Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2003 : 84) memaparkan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

(36)

2.8 Pengembangan Sistem

2.8.1 Model Prototype

Model prototipe dapat digunakan untuk menyambung ketidakpahaman pengguna mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pengguna kepada pengembang perangkat lunak.

Gambar 2.4Mekanisme pengembangan sistem danprototype

(Sumber: Abdul Kadir,Pengenalan Sistem Informasi 2003,Andi: Yogjakarta) Tahapan dalam metode Prototype :

1. Identifikasi kebutuhan (Data)

(37)

dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan user, baik dalam model interface, teknik, prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Membangun prototipe a. Merancang sistem

Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.

b. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototipe yang sudah dirancang diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

3. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum digunakan.

4. Evaluasi Sistem

Penulis akan menentukan apakah sistem yang telah dibuat dapat diterima oleh user, atau harus dilakukan beberapa perbaikan. Setelah perbaikan sistem selesai dikerjakan , penulis akan kembali kepada tahap yang ketiga yaitu pengujian kembali.

5. Penerapan sistem

(38)

Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

a. Pengguna dapat sering mengubah-ubah data menambah spesifikasi kebutuhan karena menganggap aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan, karena adanya interaksi ini dapat menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pengguna karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

b. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pengguna untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembangan lebih sering melakukan segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan interaksi tanpa akhir.

(39)

2.9 Metode Pendekatan

Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi, mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu.

2.9.1 Pendekatan Terstruktur

Pada pendekatan terstruktur ini permasalahan dilihat sebagai urutan sesuatu yang harus dikerjakan, seperti menerima masukan, pemrosesan, kemudian menghasilkan keluaran. Apa yang dilakukan pada pendekatan terstuktur terutama adalah menulis daftar perintah yang harus diikuti oleh komputer, kemudian mengorganisasikan perintah-perintah tersebut kedalam kelompok-kelompok yang dinamakan fungsi / prosedur.

(40)

Sifat- sifat dari pemrograman terstruktur adalah sebagai berikut :

1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis. 2. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana.

3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami. 4. Tidak menggunakan perintah GOTO.

5. Biaya pengujian program relatif rendah. 6. Memiliki dokumentasi yang baik.

7. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah

2.10 Sekilas mengenai HTML (HyperText Markup Language)

(41)

pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).

(42)

2.11 Sekilas mengenai PHP (Personal Home Page)

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page

(Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernamaForm Interpreted(FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. PHP merupakan bahasa berbentuk script yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server sehingga script-nya tak tampak di sisi client. PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi begitu mudah atau secara umum dokumen yang dihasilkan adalah dokumen WEB Dinamis. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah konektivitasnya dengan sistem database

di dalam web. Sistemdatabaseyang dapat didukung oleh PHP adalah : 1. Oracle

2. Mysql 3. Sybase 4. PostgreSQL 5. dan lainnya

(43)

source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net.Softwareini dapat juga berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemrogaman yang dapat kita kembangkan sendiri untuk menambah fungsi-fungsi baru. Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komuynikasi dengan layanan seperti protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, diantaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemrogaman web lainnya yang berorientasi padaserver-side scripting

3. Akses kesistem databaseyang lebih fleksibel, seperti Mysql

2.12 Sekilas mengenai MySql

(44)

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

(45)

demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional.

2.13 Sekilas CSS(Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheet(CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

(46)

tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan mempengaruhi tag HTML yang lain.

2.14 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.

(47)

1. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, sepertiWindows, Linux, Mac OS, dan Solaris

2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

(48)

2.15 Sekilas Macromedia Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhirMacromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe

Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems

(49)

38

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk membangun sebuah sistem informasi yang dalam hal ini Puslit Telimek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah sistem informasi.

3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(50)

Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.

Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas tambahan : membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan tahun 1966 pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).

Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

(51)

3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).

Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.

Gambar 3.1Pusat-Pusat Penelitian dan UPT

(52)

3.1.2 Sejarah Divisi Puslit TELIMEK

(53)

3.1.3 Visi dan Misi LIPI

3.1.3.1 Visi LIPI

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna peningkatan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional

3.1.3.2 Misi LIPI

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi LIPI adalah:

1. Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional;

2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI;

3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;

4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional;

(54)
(55)

3.1.5 Deskripsi Kerja

3.1.5.1 Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, serta pelayanan jasa dan informasi. Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian;

2. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kearsipan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik/kekayaan negara;

3. Sub Bagian Jasa dan Informasi, mempunyai tugas melakukan urusan layanan jasa informasi.

3.1.5.2 Bidang Mekatronik

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang mekatronik.

3.1.5.3 Bidang Peralatan Transportasi

(56)

3.1.5.4 Bidang Elektronika Daya dan Mesin Listrik

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang elektronika daya dan mesin listrik.

3.1.5.5 Bidang Rekayasa

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis penelitian, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian, pemantauan pemanfaatan, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil penelitian bidang rekayasa.

3.1.5.6 Bidang Sarana Penelitian

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian. Bidang Sarana Penelitian, terdiri dari :

1. Sub Bidang Sarana Mekatronik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang mekatronik;

2. Sub Bidang Sarana Peralatan Transportasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang peralatan transportasi;

(57)

4. Sub Bidang Sarana Rekayasa, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sarana penelitian bidang rekayasa. Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Bidang, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 3.4 terlihat bahwa sarana penelitian dan SDM pendukungnya (pembantu peneliti/teknisi) berada dibawah Bidang Sarana Penelitian, dipihak lain kegiatan penelitian dilakukan dibawah Bidang Penelitian. Keadaan ini menyebabkan peneliti harus mudah mengakses sarana pelitian dan teknisi, faktanya selama ini hal tersebut tidak mudah dilakukan sehingga birokrasi pelaksanaan penelitian menjadi lebih panjang, dampaknya efektivitas dan efisiensi penelitian terganggu.

Pusat Penelitian Telimek – LIPI merupakan satuan kerja yang mengelola keuangan tetapi tidak memiliki eselon yang khusus mengurus keuangan padahal anggaran yang dikelola relatif besar, dipihak lain tugas yang dibebankan Sub Bagian Umum sangat besar, yaitu urusan tata usaha, keuangan, kearsipan, rumah tangga, dan inventarisasi barang milik atau kekayaan negara.

3.2 Metode Penelitian

(58)

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Dalam perancangan sistem ini digunakan metode deskriptif, metode ini tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi.

Dalam perancangan sistem digunakan pendekatan prototype. Pengertian prototyping adalah proses pengembangan suatu prototype secara cepat untuk digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan sistem yang utuh.

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber Masalah

(59)

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya didalam tahap penelitian.

3. Metode Penelitian

Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

4. Menyusun Instrument Penelitian

(60)

5. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data ada dua, yaitu data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi )

Adapun sumber data primer yang didapat oleh penulis melalui cara wawancara. Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya jawab langsung dengan responden tentang objek yang sedang diteliti pada Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Bandung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

(61)

mempelajari buku-buku, catatan-catatan dan literatur lain yang dapat dijadikan referensi yang berhubungan dengan data-data yang berupa laporan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Penelitian akan lebih mudah apabila dalam analisis menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan terstruktur. Dalam metode pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat – alat (tools) dan teknik – teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehinga akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya terdefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodeprototypesebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi manajemen, tidak hanya sekedar suatu efolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Metode ini dikatakan revolusi karena merubah proses pengembangan sistem informasi yang lama (SDLC).

Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype) adalah

”model pertama”, yang sering digunakan oleh perusahaan industri yang

(62)

individual that exhibits the essential peatures of later type”, yang bila

diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen dapat berarti bahwa Prototype tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototype sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.

Dalam beberapa hal pengembangansoftwareberbeda dengan produk- produk manufaktur, setiap tahap atau fase pengembangan sistem informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umumnya hanya untuk satu produk dan karakteristik dari produk tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti seperti produk manufaktur, sehingga penggunaan ”model pertama” bagi pengembangan software tidaklah tepat. Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan software

sistem informasi manajemen lebih merupakan suatu proses bukan prototype

sebagai suatu produk.

3.2.3.2.1 Karakteristik Metode Prototype

Ada empat langkah yang menjadi karakteristik metodeprototypeyaitu: a. Pemilahan fungsi

(63)

Identifikasi kebutuhan sistem

MembuatPrototype

MengujiPrototype

MemperbaikiPrototype

Mengembangkan Versi Produksi

b. Penyusunan Sistem Informasi

Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianyaprototype. c. Evaluasi

Bertujuan untuk mengevaluasi sistem yang dibuat. d. Penggunaan Selanjutnya

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam membuat sistem dengan menggunakan metodePrototype.

Gambar 3.3Mekanisme pengembangan sistem danprototype

(64)

Tahapan dalam metodePrototype: 1. Identifikasi kebutuhan (Data)

Penulis akan mengidentifikasikan semua kebutuhan user supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahapan perancangan penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisa sistem dengan cara melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan penelitian, interview, dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkanuser, baik dalam model

interface, teknik, prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Membangunprototype

a. Merancang sistem

Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.

b. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototype yang sudah dirancang diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

3. Menguji sistem

(65)

4. Evaluasi Sistem

Penulis akan menentukan apakah sistem yang telah dibuat dapat diterima oleh user, atau harus dilakukan beberapa perbaikan. Setelah perbaikan sistem selesai dikerjakan , penulis akan kembali kepada tahap yang ketiga yaitu pengujian kembali.

5. Penerapan sistem

Setelah perangkat lunak yang telah diuji dan telah diterima oleh pemakai, maka perangkat lunak siap untuk diterapkan.

3.2.4 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Flow Map

Flow map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram prosedur kerja, merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan termasuk tembusan – tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Jogiyanto (2001 : 800).

2. Diagram Kontek

(66)

dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem, sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Tidak boleh ada data store dalam diagram kontek. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64).

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Jogiyanto (2001 : 699).

4. Kamus Data

Kamus data disebut juga System Data Dictionarymerupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem. Jogiyanto (2001 : 725).

5. Perancangan Basis Data

(67)

a. Normalisasi

Normalisasi dapat didefinisikan sebagai proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk dimodifikasi. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 169). Bentuk –

bentuk dari proses normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

(68)

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap kunci primer di relasi itu saja.

b. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD menguntungkan bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142). Elemen–elemen diagram hubungan entitas :

1. Entitas

(69)

2. Relasi

Pada ERD, relasi (relationship) dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel atau baris yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada banyaknya hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu :

1. One to One (1:1)

(70)

entity A dihubungkan paling banyak dengan satu nilai atribut dengan satu nilai atribut di Entity B, ehingga primary key dari entity yang dibutuhkan harus terdapat di skema relasi entity yang dibutuhkan. Dengan kata lain relasi one to one berarti satu data memiliki satu data pasangan.

2. One to Many atau Many to One (1 : N)

Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

3. Many to Many (N : N)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.

a. Tabel Relasi

(71)

3.2.5 Pengujian Software

Adalah suatu cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak yang digunakan secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku (behavoiur testing) yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional (Pressman 2002:551).

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa pengujian Black Box adalah pengujian yang dilakukan untuk antar muka perangkat Lunak. Pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan demo bahwa fungsi-fungsi Perangkat Lunak bekerja dengan baik dalam arti semua masukan diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat dan pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik. Pengujian blackbox dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan, yaitu :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

(72)

dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali dimana perhatian lebih diutamakan pada domain informasi.

(73)

62

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Agar sistem yang dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan analisis terhadap kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk pengembangan sistem. Analisis sistem ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas dari cara kerja sistem tersebut, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi pengelolaan data bimbingan teknis di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung yang sedang berjalan.

Dari pengamatan yang penulis lakukan, sistem yang sedang berjalan di Pusat Penelitian TELIMEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, semuanya masih dilakukan secara manual atau tulis tangan. Hal ini mengakibatkan proses dalam pengelolaan data bimbingan teknis agak lambat sehingga menimbulkan proses dan waktu yang tidak efisien.

4.1.1 Analisis Dokumen

(74)

1. Nama dokumen : Surat Permohonan Bimbingan Teknis

Fungsi : Merupakan surat yang berisi permohonan kepada LIPI untuk melakukan bimbingan teknis.

Sumber : Calon Peserta Bimbingan Jumlah : 1 rangkap

Ditujukan : Subag Umum

Elemen data : Tanggal, nomor surat, tujuan surat, isi surat.

2. Nama Dokumen : Form Permohonan Bimbingan Teknis

Fungsi : Memberikan informasi data calon peserta bimbingan teknis yang akan melakukan bimbingan teknis

Sumber : Calon Peserta Bimbingan Teknis yang akan melakukan bimbingan teknis

Jumlah : 1 rangkap Ditujukan : Kabid

(75)

3. Nama Dokumen : Form Registrasi

Fungsi : Memberikan informasi data peserta bimbingan teknis yang telah disetujui akan melakukan bimbingan teknis Rangkap : 1 ( satu )

Sumber : Peserta Bimbingan Teknis Ditujukan : Subag JAIF

Elemen data : No_bimtek, nama_peserta, tingkat, program_studi, universitas, tema, output_bimbingan, tgl_mulai, tgl_selesai, lama_bimbingan, kontak_telepon, alamat_peserta, alamat_selama_bimbingan.

4. Nama dokumen : Surat Persetujuan

Fungsi : Memberikan Informasi diterima tidaknya calon peserta bimbingan

Sumber : Kepala Bagian Tata Usaha (KabagTU) Jumlah : 1 rangkap

Ditujukan : Calon Peserta Bimbingan

(76)

5. Nama dokumen : Surat Pengembalian Peserta

Fungsi : Memberikan informasi bahwa peserta telah selesai melakukan bimbingan teknis di LIPI

Sumber : Kabid Jumlah : 1 rangkap

Ditujukan : Peserta Bimbingan

Elemen data : Tanggal, nomor surat, tujuan surat, isi surat, ttd_Kabid, ttd_SubagJAIF, ttd_Pembimbing.

6. Nama dokumen : Laporan

Fungsi : Laporan data hasil bimbingan teknis (Skripsi, Tesis, Prakerin, Kerja Praktek, Disertasi)

Sumber : Peserta Jumlah : 1 rangkap Ditujukan : Kabid

Gambar

Gambar 2.4 Mekanisme pengembangan sistem dan prototype
Gambar 3.1 Pusat-Pusat Penelitian dan UPT
Gambar 3.3 Mekanisme pengembangan sistem dan prototype
Gambar 4.1 Flowmap Pengelolaan Data Bimbingan Teknis yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Klasifikasi Tekanan Darah, Jumlah Konsumsi dan Jenis Kopi

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang dibuat oleh luar negeri, tujuan dan sasaran K3, identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko,

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan teknik modelling dan latihan dapat meningkatkan keterampilan senam aerobik dan senam lantai kelas 3 K-1 SMK Negeri

Hasil dan Analisa : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi keterlambatan pasien stroke saat merujuk ke RSUD Jombang diantaranya jarak rujukan

Terdapat delapan permasalahan utama terkait jalan pertanian di Provinsi Jambi yang menyangkut aspek pendanaan dan aspek teknis lainnya, seperti konektivitas,

Bahwa untuk kelanjutan Program Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan oleh STIBA Makassar, perlu ditetapkan para Calon Mahasiswa Baru yang dinyatakan lulus

Peningkatan permintaan kayu sengon diduga disebabkan oleh semakin berkurangnya pasokan kayu dari luar jawa, menurunnya produksi kayu dari kawasan hutan negara (Perum Perhutani)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh dari hasil pemeriksaan serologi sifilis dan HIV pada ABK dan TKBM Kantor