DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Dolly Permana
Tempat/Tgl Lahir : Dumai (Riau), 4 Desember 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Bajubang Blok B/D 126.A
RT/RW : 019/ -
Kel/Desa : Bukit Datuk
Kecamatan : Dumai Barat
Agama : Islam
No HP : 082171797908
Email : Dredmohawk@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
1. 1994-1997 : SDN 004 Karang Anyer Dumai (Riau) 1997-2000 : SDN Taman Pagelaran Bogor
2. 2000-2003 : SMP 6 Bogor
3. 2003-2006 : SMA Taruna Andigha Bogor
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU INFORMASI SYMPHONIC ROCK
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013
Oleh:
Dolly Permana 51906214
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 2
I.3 Rumusan Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 3
Bab II SYMPHONIC ROCK II.1 Musik ... 4
II.1.1 Definisi ... 4
II.1.2 Jenis-jenis Musik ... 5
II.1.3 Alat-alat Musik ... 6
II.2 Symphonic Rock ... 7
vii
II.2.2 Konser dan Album Symphonic Rock ... 12
II.3 Media Informasi ... 19
II.3.1 Definisi Media Informasi ... 19
II.3.2 Jenis-jenis Media Informasi ... 20
II.4 Analisa ... 21
II.4.1 Hasil Kuisioner ... 21
Bab III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Target Audiens ... 25
III.2 Strategi Perancangan ... 27
III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 27
III.2.2 Strategi Kreatif ... 29
III.2.3 Strategi Media ... 29
III.2.3.1 Media Utama ... 29
III.2.3.2 Media Pendukung ... 30
III.2.4 Strategi Distribusi ... 32
III.2.4.1 Jadwal Distribusi Media ... 32
III.2.4.1 Tempat Penyebaran Media ... 33
III.3 Konsep Visual ... 33
III.3.1 Format Desain... 33
III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 34
III.3.3 Tipografi ... 36
viii
III.3.5 Warna ... 36
Bab IV TEKNIS PRODUKSI IV.1 Teknis Media ... 39
IV.1.1 Media Utama (Buku) ... 39
IV.1.2 Media Pendukung ... 40
IV.1.2.1 Poster ... 40
IV.1.2.2 X-Banner ... 41
IV.1.3 Media Merchandise ... 42
IV.1.2.3 Pin ... 43
IV.1.3.1 T-Shirt ... 43
IV.1.3.2 Bandana ... 44
IV.1.4 Media Gimmick ... 44
IV.1.4.1 Pembatas Buku ... 44
IV.1.4.2 Packaging Pick Gitar ... 45
IV.1.4.3 Stiker ... 46
IV.1.4.4 Pick Gitar ... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kusrianto, A. (2011). Pengantar Tipografi. Jakarta: Elex Media Komputindo Kustap, M. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasioanal.
Rustan, S. (2009). Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia
Jurnal
Negara, Abdi. (2007). Pengembangan Media Informasi. Laporan Akhir 2007 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah.
Rifkyanto, Aziz. (2012). Analisis Bentuk dan Struktur Lagu red Pashima Karya kelompok Kwartet Cello Fonticello. Laporan Tugas Akhir 2011-2012 Universitas Negeri Yogyakarta.
Tangkilisan, Reynald Christian. (2007). Perancangan Komunikasi Visual dalam promosi Even Konser Rockestra. Laporan Tugas Akhir 2006/2007 Universitas Bina Nusantara.
Website/Internet
Faizmh, MarcommCounselor. 2008 (8 juli). Jogja Rockestra (sebuah konsep event
luar biasa). Tersedia di:
http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/07/08/jogja-rockestra-sebuah-konsep-event-luar-biasa/
s[22 April 2013]
Hidayatul Husnah. ‘Tanpa tahun’. Fungsi musik dalam kehidupan manusia.
Tersedia di:
http://hidayatul-husnah.blogspot.com/2011/12/fungsi-music.html
iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segenap Rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengantar Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Media Informasi
Symphonic Rock. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, tanpa adanya bantuan-bantuan mungkin akan sangat sulit
untuk bisa menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini. Penulisan Laporan
Pengantar Tugas Akhir ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir di Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM).
Dalam penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini mungkin masih banyak
kekurangan-kekurangannya baik dalam penulisan maupun materi, mengingat masih
dalam proses belajar. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan agar Laporan Pengantar Tugas Akhir ini menjadi lebih sempurna.
Semoga Laporan Pengantar Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua.
Bandung, 23 Agustus 2013
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Musik merupakan salah satu kesenian, kesenian merupakan salah
satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1986, h. 203-204), dan
merupakan salah satu kebutuhan manusia secara universal
(Boedhisantoso, 1982, h. 23) yang tidak lepas dari masyarakat.
Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas dari
berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara lain
sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media
hiburan bagi masyarakat.
Karya seni yang sudah ada saat ini khususnya seni musik telah
banyak berkembang, sehingga berbagai jenis aliran musik bermunculan.
Dari jenis musik dengan tempo yang sangat lambat sampai tempo cepat,
masing-masing aliran musik memiliki ciri atau gaya sendiri. Sebagai
contoh dalam perkembangan musik seni barat yang lahir pada jaman Renaisans, Barok, Rococo, Klasik, Romantik hingga Modern mempunyai
ciri khas masing-masing, dari teknik bermain sampai tempo yang
dimainkan, begitu juga dengan musik modern yang juga punya ciri khas,
sebagai contoh diantaranya adalah aliran musik Pop, Jazz dan Rock.
Beberapa dari jenis aliran tersebut adalah cikal bakal terbentuknya
jenis musik baru dengan cara melakukan penggabungan dari berbagai
jenis aliran musik atau dengan menambahkan instrumen musik lainnya
seperti instrumen musik tradisional. Seiring dengan kemajuan teknologi,
pada jenis alat musik modern banyak mengalami perkembangan, seperti
gitar elektrik, keyboard, bass elektrik sampai drum elektrik.
Perkembangan tersebut juga mempengaruhi para musisi dalam berkreasi,
sehingga terbentuklah aliran musik baru seperti Campursari, House
Music, sampai World Music. Dengan banyaknya aliran musik baru yang
2 seperti mengkolaborasikan rock dengan orkestra. Kelompok musik yang
pernah berkolaborasi dengan orkestra yaitu seperti, Scorpion dari Jerman
merilis album Moment of Glory, kerja sama dengan Berliner
Philharmoniker. Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun
karir mereka dengan menggelar konser diroyal Albert Hall, bekerja sama
dengan The London Symphony Orchestra dan lain-lain.
Di Indonesia kelompok musik beraliran rock yang juga
mengkolaborasikan rock dan orkestra yaitu Slank, Dewa dan GIGI.
Kelompok musik yang beraliran rock tersebut bekerja sama dengan Erwin Gutawa Orchestra dalam konser bertema “Rockestra” yang bertempat di Jakarta Convention Center pada 3 November tahun 2000.
Grup band Dewa dalam konser tersebut mengandalkan materi baru, seperti “Roman Picisan” dan “Separuh Nafas”. Sedangkan Slank membawakan lagu “Maafkan” dan “Terlalu Manis”. GIGI yang juga
berkolaborasi dengan Erwin Gutawa Orchestra membawakan lagu “Basa -basi”, “Hinakah” dan “Terbang”.
Namun, informasi mengenai Sympnonic rock belum banyak
tersedia sehingga belum banyak para musisi rock dan penikmat musik
rock yang mengetahui sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu,
alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya. Oleh
karena itu, perlu adanya sebuah media informasi mengenai Symphonic
rock yang menarik agar informasi mengenai Symphonic rock
tersampaikan kepada para musisi rock. Hal ini penting karena berkaitan
dengan pengetahuan dan musikalitas musisi rock khususnya di Indonesia.
I.2.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang perkembangan musik, diketahui bahwa
perkembangan karya seni yang sudah ada khususnya seni musik membuat
berbagai jenis aliran musik berkembang hingga saat ini, oleh karena itu
dapat diidentifikasi permasalahan dari latar belakang yaitu:
3
Informasi dalam bentuk media mengenai Symphonic Rock masih minim sehingga pengetahuan tentang Symphonic Rock belum
banyak diketahui oleh musisi rock khususnya dan masyarakat
umum.
I.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalahnya adalah ”Bagaimana menginformasikan media informasi mengenai Symphonic Rock yang efektif dan efisien agar lebih dikenal oleh musisi rock dan masyarakat umum?”
I.4. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diambil suatu
batasan masalah yaitu membuat suatu media untuk menginformasikan
sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu, alat-alat musik serta
tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya kepada para musisi dan
penggemar musik Rock di Indonesia, khususnya di kota-kota besar di
Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru dan
Makasar.
I.5. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan mengenai informasi Symphonic Rock ini
yaitu:
Menambah pengetahuan dan musikalitas para musisi yang menggemari musik, khususnya musik rock di kota-kota besar di
Indonesia.
Menjadi referensi yang merangsang untuk mengembangkan ide-ide bermusik para musisi, khususnya musisi rock di kota-kota
4 BAB II
ORKESTRA DAN ROCK
II.1. Musik
Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepas dari
perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik
merupakan salah satu hasil dari budaya manusia disamping ilmu
pengetauhan, arsitektur, bahasa dan sastra, dan lain sebagainya.
II.1.1. Definisi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Poerwadarminta, Jakarta 1976 “Musik” adalah Ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai
kesatuan dan kesinambungan. Jika disimpulkan musik sangat erat
hubungannya dengan bunyi-bunyian ataupun suara yang dapat
diterima dan dinikmati oleh manusia melalui pendengaran,
sehingga diciptakan untuk memberi kepuasan dan kenikmatan pada
indera pendegaran manusia. Seiring dengan perkembangan zaman,
musik tidak lagi hanya sebagai sususan nada-nada yang indah
untuk didengarkan, tapi musik sudah merupakan bentuk
pengekspresikan diri.
Musik merupakan salah satu kesenian, kesenian
merupakan salah satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1986,
h. 203-204), dan merupakan salah satu kebutuhan manusia secara
universal (Boedhisantoso, 1982, h. 23) yang tidak lepas dari
masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat
tentunya tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam
musik itu sendiri, antara lain sebagai media ekspresi, ritual
keagamaan, estetik, dan sebagai media hiburan bagi masyarakat.
5 mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan
kata-kata maupun jenis seni lainnya. Mereka juga mengatakan
bahwa musik akan lebih mampu dan ekspresi untuk
mengungkapkan perasaan dari bahasa baik lisan maupun tulisan.
Hal demikian, menurut para filsuf disebabkan bentuk-bentuk
musikal dari bentuk bahasa.
Dari pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa musik
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi dan
memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang
mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati melalui
indera pendengar.
II.1.2. Jenis-jenis Musik
Seni musik adalah seni menata bunyi menjadi suatu
harmoni yang indah didengar. Berdasarkan jenis materinya, seni
musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik, musik
tradisional, dan musik modern.
Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang berkembang
didaerah sekitar musik itu berasal. Contoh di Indonesia
adalah musik gamelan.
Musik Klasik
Musik klasik berasal dari Eropa. Berkembang secara
universal karena memiliki standart estetika. Jenis musik ini
didominasi oleh instrument musik gesek dan tiup yang
fleksibel/luwes dan instrument musik yang digunakan lebih
6 II.1.3. Alat-alat Musik
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau
dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya,
segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu
bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun
demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang
khusus ditujukan untuk musik.
Dalam kaitannya dengan kegiatan ansambel musik, sering
pula digunakan pengelompokan musik atas dasar fungsi atau
perasannya di dalam permainan. Menurut peranan dan fungsinya
alat-alat musik yang digunakan dalam bermain musik ansambel
dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:
1. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya
membunyikan melodi pada suatu lagu, pada umumnya alat
musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Berikut
yang termasuk alat musik melodi:
Recorder
2. Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis yaitu alat musik yang berfungsi untuk
mengiringi perjalanan melodi lagu (dengan menggunakan
akor-akor tertentu), karena alat musik ini biasa memainkan harmoni
7 secara bersamaan. Yang termasuk alat musik harmonis adalah
sebagai berikut:
Piano
Organ
Gitar
3. Alat Musik Musik Ritmis
Alat musik ritmis yaitu alat musik yang berfungsi untuk
mengatur jalannya irama musik atau mengatur tempo pada
lagu. Berikut ini yang termasuk alat musik ritmis:
Tamborin
Triangle/trikoma
Tabla
Drum Set 4. Alat Musik Soliter
Alat musik soliter yaitu alat musik yang dapat berdiri
sendiri, baik dalam hal melodi, ritme, maupun paduan nada
iringannya. Yang termasuk alat musik soliter adalah:
Gitar
II.2. Symphonic Rock
Symphonic rock adalah sub genre dari progresif rock, pada
awalnya dalam sejarah musik rock progresif , istilah ini digunakan untuk
membedakan rock progresif yang lebih klasik dipengaruhi dari bentuk
8 Gambar II.1 Symphonic rock
Sumber:
http://2.bp.blogspot.com/-4eg9hc0GyiM/TWk4g0-nrAI/AAAAAAAAAf8/0BHc_4B43Y8/s1600/RPO%2BSymphonic%2BRock% 2B%255Bfront%255D.jpg
(Di akses pada 13/4/2013)
Symphonic rock dapat digambarkan sebagai kombinasi dari rock
progresif dengan tradisi musik klasik. Beberapa seniman melakukan
aransemen rock untuk tema dari musik klasik atau menulis bagian asli
dalam struktur komposisi klasik. Selain itu, mereka dapat bermain dengan
iringan simfoni, orkestra atau menggunakan synthesizer atau mellotron
untuk meniru instrumen orkestra.
II.2.1. Alat-alat Musik Symphonic Rock
Alat-alat musik yang digunakan dalam pertunjukan konser Rockestra merupakan penggabungan dari alat-alat musik yang ada
10
Flute
French
Horn
Harpa
Gitar
Elektrik
11
Clarinet
Drum Set
Percussion
Piano
Trombone
Trumpet
12
Tuba
Oboe
Viola
Violin
Tabel II.1 Alat-alat Musik Symphonic rock
II.2.2. Konser dan Album Symphonic Rock
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau
dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya,
segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu
bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun
13 1. Luar Negeri
Dengan banyaknya aliran musik baru yang muncul, banyak
juga kelompok musik yang mencoba terobosan baru, seperti
mengkolaborasikan dengan orkestra, kelompok musik yang
sekarang banyak berkolaborasi dengan orkestra yaitu kelompok
musik dengan aliran rock, seperti:
Gambar II.2 Moment of Glory Sumber:
http://www.metal-archives.com/albums/Scorpions/Moment_of_Glory_Live/35140 (Di akses pada 13/4/2013)
14 Gambar II.3 Deep Purple
Sumber: http://www.amazon.com/Deep-Purple-Concert-Symphony-Orchestra/dp/6305908648
(Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun karir mereka dengan menggelar konser diroyal Albert
Hall, dan mengajak The London Symphony Orchestra.
Gambar II.4 Always Never the Same
Sumber: http://www.allmusic.com/album/always-never-the-same-mw0000597618
(Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 1998, The London Symphony Orchestra mengawal peluncuran album grup Kansas, Always
15 Gambar II.5 Genesis Revisited
Sumber: http://www.amazon.com/Watcher-Skies-Revisited-Steve-Hackett/dp/B000002SII
(Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 1997, mantan gitaris Genesis, Steve Hacket, memilih The Royal Philharmonic Orchestra untuk
penggarapan album Genesis Revisited, 1997.
Gambar II.6 Album S&M Sumber:
http://www.rollingstone.com/music/albumreviews/s-m-20000120
(Di akses pada 13/4/2013)
Metallica berhasil mengundang San Fransisco Philharmonic Orchestra dengan konduktor kelas satu
16 Gambar II.7 Concerto For Group And Orchestra Sumber:
http://no-music-no-life.kazeo.com/deep-purple/deep-purple,r338112.html (Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 1972, kelompok musik Deep Purple merupakan pelopor penggabungan kedua unsur musik
itu yang tercatat dalam Guinness Book of Record
sebagai grup paling bising didunia, merilis album
Concerto for Group & Orchestra, hasil konser di Royal
17 2. Dalam Negeri
Gambar II.8 Konser Rockestra 2000
Sumber: Tangkilisan, Reynald Christian. (2007). Perancangan Komunikasi Visual dalam promosi Even Konser Rockestra. Laporan
Tugas Akhir 2006/2007-Universitas Bina Nusantara. (Di akses pada 13/4/2013)
Di Indonesia, konser bertemakan rockestra pernah di
selenggarakan oleh Erwin gutawa pada tahun 2000. Dalam
sekala nasional konser Rockestra ini merupakan pertama kali
terjadi di Indonesia. Erwin berhasil menciptakan sebuah dialog
dari dua unsur bunyi yang amat berlainan. Disini Erwin
berpendapat bahwa ia dapat membuyarkan pendapat tentang
orkestra adalah suatu tontonan kaku yang hanya layak
dikonsumsi penonton kelas atas. Disinilah orkestra menjadi
modern dan Erwin berhasil membawa panggung musik
18 Gambar II.9 Album Rockestra 2006
Sumber: http://alv92.wordpress.com/2012/04/10/erwin-gutawa-rockestra/
(Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 2006, Erwin Gutawa mengeluarkan album terbarunya yang berjudul “Rockestra”. Dalam hal materi album ini berbeda dengan konser rockestra. Album ini menghadirkan
lagu-lagu rock yang memiliki tema, lirik, dan makna yang jarang
ditemukan dijaman ini dan album ini merupakan suatu sejarah
perkembangan musik secara sederhana dari era 70-an sampai
sekarang.
Gambar II.10 Jogja Rockestra
Sumber: http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/07/08/jogja-rockestra-sebuah-konsep-event-luar-biasa/
(Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 2007 konser yang bertemakan Jogja Rockestra
diselenggarakan di Jogja. Konser musik ini diikuti oleh band lokal
Jogja yang mengusung semua jenis aliran musik non brutal dan
19 Gambar II.11 The Loud of Harmonic
Gambar: II.11 The Loud of Harmonic Rock & Symphonic Orchestra Sumber:
http://onesgamelan.wordpress.com/2009/02/07/the-loud-of-harmonic-rock-symphony-orchestra/ (Di akses pada 13/4/2013)
Pada tahun 2009, konser musik bertajuk “The Loud of Harmonic Rock & Symphony Orchestra” di gedung Sabuga Bandung. Konser ini merupakan aplikasi mata kuliah manajemen
pertunjukan di Program studi Pendidikan Musik FPBS UPI. Pada
konser ini tampil beberapa musisi rock Indonesia, baik musisi yang
dikenal dalam jajaran artis nasional maupun para musisi muda
berbakat dari lingkungan mahasiswa Universitas Indonesia. Para musisi tersebut antara lain: Andi/rif, John Paul Ivan, Ale “Virgie”, Ammy “4peniti”, Rana “Incrush”, Rebeh “Red Peanut”, Prameswara Voices, Orchestra bumi Siliwangi dan pelukis Syarif
Hidayat.
II.3. Media Informasi
Berkembangnya media informasi dikarenakan adanya pengaruh
pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ditambah
20 mulai berperan aktif dalam mendapatkan, mencari, dan menyebarkan
informasi lewat media informasi. Bahkan sekarang media informasi telah
menjadi salah satu instrumen penting dalam membangun kekuatan baik
itu kekuatan ekonomi suatu wilayah atau negara, kekuatan politik, hingga
kekuatan militer. Sehingga media informasi bisa dikategorikan suatu
instrumen yang memiliki dampak kepada seluruh hajat hidup orang
banyak.
Penyerapan informasi yang bersifat informasi yang dapat
didengar langsung maupun tidak langsung (melalui radio atau telepon)
adalah 20%. Penyerapan informasi yang bersifat audio visual atau
informasi yang dapat didengar dan dilihat (melalui televisi atau video)
adalah 60%. Sedangkan penyerapan informasi yang bersifat visual atau
informasi yang dapat dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah
75% (Sumardi, 2005).
II.3.1. Definisi Media Informasi
Media informasi sangat penting untuk saat ini, karena
melalui media informasi masyarakat dapat dengan mudah
mendapatkan dan mengetauhi informasi serta berinteraksi dengan
satu sama lain.
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Medium dapat di definisikan sebagai perantara atau penghantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich
et.al., 2002; Ibrahim, 1997; et,al,. 2001). Media merupakan salah
satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan
komunikator menuju komunikasi (Criticos, 1996). Sedangkan
pengertian dari informasi secara umum, informasi adalah data yang
sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu
pengetauham atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam
pengambilan keputusan baik masa sekarang atau yang akan datang
21 Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan
sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah
informasi sehingga menjadi bahan bermanfaat bagi penerima
informasi, yaitu masyarakat.
II.3.2. Jenis-jenis Media Informasi
Media informasi sebagai alat yang menyampaikan suatu
informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik
pada target sasaran sehingga dapat bermanfaat bagi pembuat dan
penerima informasi, media informasi dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok yaitu:
Media Lini Atas
Merupakan media yang tidak langsung
bersentuhan dengan target audiens dan jumlanya
terbatas tetapi jangkauan target luas, seperti billboard, iklan, televisi, iklan radio dan lain-lain.
Media Lini Bawah
Suatu media iklan yang tidak disampaikan atau
disiarkan melalui media masa dan jangkauan target
hanya berfokus pada satu titik atau daerah, brosur,
poster, flyer, sign system dan lain-lain.
Media Cetak
Media cetak dapat berupa brosur, Koran,
majalah, poster, pamphlet, spanduk, dan lain-lain.
Media Elektronik
Media ini dapat disampaikan melalui radio,
kaset, kamera, handphone dan internet.
II.4. Analisa
Proses analisa dilakukan untuk mengungkapkan pandangan serta
22 II.4.1. Hasil Kuisioner
Responden dalam kuesioner ini berjumlah 30 orang.
Responden yang merupakan musisi rock dan penggemar musik
rock berasal dari kota Bandung dan berusia antara 20-39 tahun.
Kuesioner disebar melalui media online yaitu social media dan forum di internet pada tanggal 2 juni tahun 2013.
1. Apakah anda menyukai musik Rock?
Gambar II.12 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Bergenre Rock
Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden
menyukai jenis musik Rock. Hal ini ditujukan dengan
yang menjawab iya sebanyak 25 orang dan tidak 5
orang. ya = 75%, tidak = 25%
Jawaban
Iya (25 Orang)
23 2. Apakah anda menyukai musik Symphonic?
Gambar II.13 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Bergenre Symphonic
Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden
menyukai jenis musik Symphonic. Hal ini ditujukan
dengan yang menjawab iya sebanyak 20 orang dan tidak
10 orang. ya = 60%, tidak = 40%
3. Apakah anda menyukai musik Symphonic Rock?
Gambar II.14 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Symphonic Rock
Jawaban
Iya (20 Orang)
Tidak (10 Orang)
Jawaban
Iya (19 Orang)
24 Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden
menyukai jenis musik Symphonic Rock. Hal ini
ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 19 orang
dan tidak 11 orang. ya = 57%, tidak = 43%
4. Apakah anda mengetahui jenis musik Symphonic Rock?
Gambar II.15 Jawaban Responden Yang Mengetahui Musik Symphonic Rock
Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden
mengetahui jenis musik Symphonic Rock. Hal ini
ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 17 orang
dan tidak 13 orang. ya = 51%, tidak = 49%
5. Jelaskan yang anda ketahui tentang jenis musik Symphonic
Rock?
Tanggapan responden pada umumnya mengetahui jenis
musik ini, tetapi terbatas hanya pada grup musik yang pernah
berkolaborasi dengan orchestra.
Jawaban
Iya (17 Orang)
25 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1. Target Audiens
Pemilihan suatu segmen audiens hendaknya dilakukan berdasarkan
riset yang memadai dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang.
Dalam perancangan media informasi Symphonic rock ini, target audiens
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu primer dan sekunder. Target audiens
primer dalam perancangan ini adalah musisi rock dan target audiens
sekundernya adalah penggemar musik rock.
1. Primer
Demografi
Usia : 20-29 tahun
Gender (Jenis kelamin) : Pria dan Wanita
Pendidikan : SMA-S1
Pekerjaan : Musisi rock
Bahasa : Indonesia formal dan non
formal
Psikografi
Kelas Sosial : B+ (Kelas menengah atas)
B (Kelas menengah bawah)
Gaya hidup : Memiliki mobilitas tinggi
Senang Bersosialisasi
dengan lingkungan
Memiliki kesamaan hobi
dengan orang lain
Senang bergaul
Kepribadian : Menyukai tantangan dan
aktif dibidang musik
26 Tempat tinggal : Jakarta, Surabaya, Medan,
Bandung, Pekanbaru,
Gender (Jenis kelamin) : Pria dan Wanita
Pendidikan : SMA-S1
Pekerjaan : Penggemar musik
Bahasa : Indonesia formal dan non
formal
Psikografi
Kelas sosial : A (Kelas menengah atas)
B+ (Kelas menengah atas)
B (Kelas menengah bawah)
Gaya Hidup : Senang bergaul
Tidak suka basa-basi
Kepribadian : Menyukai kemewahan, cinta
damai, bukan termasuk
pekerja keras, jujur.
Geografi
Tempat tinggal : Jakarta, Surabaya, Medan,
Bandung, Pekanbaru,
Makasar.
27 III.2. Strategi Perancangan
Strategi peracangan ini merupakan cara pendekatan dalam langkah
menyampaikan informasi kepada audiens. Dengan cara merancang
konsep visual yang informatif dan menarik agar pesan yang disampaikan
dapat lebih mudah dipahami dan tidak terlihat membosankan, yaitu
dengan merancang sebuah media informasi yang berbentuk sebuah buku
informasi yang menerangkan berbagai macam informasi tentang jenis
aliran musik Symphonic Rock.
III.2.1. Pendekatan Komunikasi
Perancangan strategi komunikasi menurut Anwar Arifin
dalam buku Strategi Komunikasi (1984,10) menyatakan bahwa “memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi dimasa depan, guna
mencapai efektivitas menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat”.
Dalam strategi perancangan media informasi Symphonic
rock adalah menggunakan bahasa visual dan verbal.
Visual
Pendekatan visual yang digunakan adalah dengan
menampilkan beberapa gambar. Pada media informasi
ini akan menggunakan referensi dari visualisasi Album
Symphonic Rock The Royal Philharmonic Orchestra
dan Album Symphonic Theater Of Dreams yang akan
disesuaikan dengan target sasaran yaitu musisi rock dan
28 Gambar III.1 Album Symphonic Rock The Royal
Philharmonic Orchestra Sumber: http
http://www.coverportal.com/Audio/GrafikAudio/the_royal_p hilharmonic_orchestra_-_symphonic_rock_2004_a.jpg
(Diakses pada 18/042013)
Gambar III.2 Album Symphonic Theater Of Dreams Sumber:
http://www.nytix.com/repository/broadwaytheatres/ford/ford _large.jpg
29
Verbal
Materi pesan yang akan disajikan dalam media
informasi ini adalah penjelasan mengenai informasi
sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu,
alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting
didalamnya. Teks pada media informasi digunakan
untuk menjelaskan maksud gambar-gambar yang
terdapat dalam media informasi, sedangkan bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia non formal, dengan
tujuan agar pesan yang disampaikan cukup jelas dan
mudah diterima.
III.2.2. Strategi Kreatif
Dalam perancangan media informasi Symphonic Rock ini
dibuat sebagai media yang mudah untuk diketahui, agar
pengetahuan tentang Symphonic Rock yang diinformasikan lebih
cepat sampai untuk dimengerti oleh khalayak sasaran, karena
media tersebut merupakan media yang mudah dibawa dan
memudahkan pembacanya untuk mengakses informasi secara
berulang-ulang.
III.2.3.Strategi Media
Adapun strategi media ini ditujukan agar menyampaikan
pesan kepada target audiens secara informatif dan disesuaikan
dengan kebutuhan target audiens. Oleh karena itu pemilihan media
informasi ini haruslah efektif, efesien dan tepat sasaran. Karena
kebutuhan terhadap media ini diharapkan menjadi solusi yang tepat
30 III.2.3.1. Media Utama
Media utama yang digunakan adalah berupa buku
informasi dalam bentuk buku cetak mengenai Symphonic
rock. Media buku cetak dipilih sebagai media utama karena
buku adalah sarana pengetauhan berisikan
informasi-informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan
isinya. Media buku informasi ini digunakan karena buku
menjabarkan informasi secara lebih rinci yang akan
disampaikan kepada target audiens/sasaran.
Gambar III.3 Sampul Depan Buku Sumber: Pribadi
III.2.3.2. Media Pendukung
Media pendukung digunakan menjadi tambahan
yang diberikan atau dipublikasikan bersama media utama
dalam satu paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan
pembeli untuk membeli buku informasi ini, seperti:
Poster
Media ini diperlukan untuk mempromosikan media
buku informasi. Alasan digunakannya poster adalah,
31 pesan dapat tersampaikan, juga lebih memiliki
kelebihan karena bisa menahan orang lebih lama untuk
membacanya.
X-banner
Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan
buku yang ditempatkan disebuah toko buku.
Media Merchandise
Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu
yang di informasikan atau di promosikan.
- T-shirt (Kaos)
Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat,
sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai
pengingat.
- Bandana (Penutup kepala)
Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini
cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai
pengingat.
- Pin
Pin juga merupakan media pendukung yang sangat
efesien dan fleksibel karena selain mudah dibawa
pin juga mudah menempel pada kain.
Media Gimmick
Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku
informasi.
- Pembatas buku
Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik,
dapat dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat.
- Packaging Pick Gitar
Selain efektif untuk mempromosikan buku juga
dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar.
32 Selain efektif untuk mempromosikan buku juga
dapat digunakan untuk memainkan gitar.
- Stiker
Penyampaian buku yang cukup efektif karena
penempatan bisa dimana saja.
III.2.4.Strategi Distribusi
Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran
adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang
dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi
seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk
menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen
maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi
saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam
pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat
memacetkan usaha menyalurkan barang dan jasa tersebut.”
33 Pembatas Buku
Tabel II.2 Jadwal Distribusi Media
Buku ini dijadwalkan akan terbit dari awal juli hingga
September 2013, karena pada bulan-bulan itu banyak terdapat
even-even musik, sehingga diharapkan buku informasi ini tepat
untuk disebarkan pada bulan-bulan tersebut. Untuk promosi
penjualan serta beberapa gimmick hadiah dari buku ini hanya berlaku pada saat promosi buku ini berlangsung, dengan promosi
dan gimmick tersebut ditujukan agar banyak peminat untuk
membeli dan mendapatkan buku Symphonic rock.
III.2.4.2.Tempat Penyebaran Media
Media-media tersebut akan disebarkan
ditempat-tempat keramaian seperti di mall, sekolah/kursus musik,
studio musik, toko musik, dan toko buku, karena
meyesuaikan dengan target sasaran.
III.3. Konsep Visual
Konsep visual merupakan ide awal perancangan suatu desain yang
dapat diperoleh melalui sebuah proses pendekatan dan pendalaman materi.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep visual yang sangat baik agar
karya yang dihasilkan sesuai dan pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik. Dalam perancangan media informasi Symphonic rock ini
dibutuhkan referensi dari beberapa buku musik ensklopedia. Font yang
digunakan untuk judul dan subjudul adalah Trajan Pro dan font untuk body
text menggunakan Myriad Pro. Font yang digunakan dalam perancangan
34 III.3.1. Format Desain
Ukuran Buku
Buku ini berukuran 20 x 20 cm. Bentuk buku ini berbentuk
persegi empat. Pada bagian cover bahan yang digunakan yaitu
Softcover. Dengan ukuran persegi empat, buku ini akan
terlihat menarik, elegan dan berbeda dengan buku standar.
Diharapkan buku ini lebih efektif menyampaikan informasi
penting mengenai Symphonic Rock.
Jenis Kertas
Kertas isi buku yang digunakan yaitu dengan art paper 150
gram. Pada bagian isi buku akan dijelaskan tentang informasi
mengenai jenis musik Symphonic rock secara lengkap dan
jelas
III.3.2.Tata Letak (Layout)
Menurut Surianto Rustan (2009) adalah tata letak
elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk
mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Tujuan utama layout
adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi
komunikatif sehingga memudahkan pembaca untuk menerima
informasi yang disampaikan. Dalam buku informasi Symphonic
rock ini, setiap layout elemen gambar lebih dominan daripada teks dan penempatan unsur-unsur grafis disusun sedemikian rupa untuk
mendapatkan kesan yang menarik dan informatif. Pada
penempatan layout ini dibagi atas beberapa prinsip dasar dalam
merancang sebuah layout:
Tata letak pada perancangan media informasi ini
menggunakan skema portrait dan landscape, dimana isi dari
35 Gambar III.4 Margin
Gambar III.5 Layout Isi Buku
36 III.3.3.Tipografi
Dalam perancagan media informasi ini, terdapat beberapa
jenis tipografi yang digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan
penggunaannya antara lain:
Sampul depan menggunakan jenis huruf Trajan Pro Bold.
Jenis huruf ini dipilih karena mempunyai kesan klasik dan elegan
sesuai dengan jenis musik Symphonic rock yang megah. Mengenai
tingkat keterbacaannya, font Trajan Pro Bold cukup mudah untuk
dibaca.
Untuk Body text dan Sub headline akan digunakan font Myriad Pro, pemilihan font ini selain tingkat keterbacaan yang cukup mudah juga pas dengan tema yang klasik dan elegan.
III.3.4.Ilustrasi
Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah
olahan fotografi yang dikondisikan dan dirancang sesuai dengan
tema agar terlihat elegan, klasik dan megah.
III.3.5.Warna
Warna merupakan unsur penting yang dapat memperkuat
gagasan visual dalam menyampaikan sebuah pesan agar dapat
diterima dengan baik. Komposisi warna yang digunakan dalam
perancangan buku ini menggunakan kombinasi warna yang
37 C: 84 M: 18 Y: 100 K: 0
C: 51 M: 0 Y: 100 K: 0
C: 73 M: 0 Y: 9 K: 9
C: 49 M: 88 Y: 0 K: 0
C: 0 M: 100 Y: 100 K: 0
C: 0 M: 100 Y: 100 K: 0
Warna Kuning
Mempunyai arti dan makna yang kehangatan,
semangat dan keseimbangan. Oleh Karena itu warna
kuning digunakan dalam media ini.
Warna Merah
Mempunyai arti dan makna yang berenergi dan
kekuatan.
Warna Hitam
Warna hitam merupakan warna yang mengesankan
ekslusif, elegan. Maka dari itu warna hitam sangat
cocok untuk media ini yang juga dibikin ekslusif dan
elegan.
38 Warna putih memiliki makna suci dan bersih. Oleh
karena itu warna pada media ini terdapat pada teks juga
background yang terdapat banyak pada isi buku.
Warna Biru Muda
Warna biru muda mempuyai arti kejernihan pikiran,
dan komunikasi, dan ekspresi diri. Warna ini terdapat
pada gambar gitar yang juga berarti ekspresi diri
terhadap musik.
Warna Biru Tua
Warna biru tua adalah mempunyai makna
kepercayaan, kejujuran dan ketergantungan. Warna ini
digunakan dalam media buku informasi yang
diharapkan target audiens akan mempunyai kejujuran
dalam berkarya dan kepercayaan diri yang tinggi,
39 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI
IV.1. Teknis Media
Teknis pembuatan pada media utama dan media pendukung pada
perancangan media informasi Symphonic Rock yaitu dengan
menggunakan gambar ilustrasi dan kemudian diolah dengan menggunakan
beberapa software grafis (PhotoShop dan CorelDraw).
IV.1.1. Media Utama (Buku)
Media utama yang digunakan adalah berupa buku informasi
dalam bentuk buku cetak mengenai Symphonic rock. Media buku
cetak dipilih sebagai media utama karena buku adalah sarana
pengetauhan berisikan informasi-informasi yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan isinya. Media buku informasi ini
digunakan karena buku menjabarkan informasi secara lebih rinci
yang akan disampaikan kepada target audiens/sasaran. Dalam
media buku ini menggunakan material kertas art paper, 210 Mg.
Dengan ukuran kertas 20 x 20 cm.
40 Material yang digunakan yaitu art paper dengan ketebalan 150 Mg
untuk isi buku dan Art paper 260 Mg untuk cover. Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Persegi empat.
Ukuran: Tinggi 20 cm x lebar 20 cm.
Gambar IV.2 Sampel Isi Buku
IV.1.2. Media Pendukung
Media pendukung digunakan menjadi tambahan yang
diberikan atau dipublikasikan bersama media utama dalam satu
paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan pembeli untuk
membeli buku informasi ini.
IV.1.2.1.Poster
Media ini diperlukan untuk mempromosikan media
buku informasi. Alasan digunakannya poster adalah, karena
poster dapat ditempel dimana saja dan poster lebih
menjangkau target sasaran lebih banyak sehingga pesan
dapat tersampaikan, juga lebih memiliki kelebihan karena
41 Gambar IV.3 Poster
Material yang digunakan yaitu art paper dengan ketebalan 80 Mg dengan ukuran A3. Biasanya di pasang di
depan pintu masuk tempat pameran atau gramedia.
Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Portrait.
Ukuran: Tinggi 29,7 cm x lebar 42 cm.
IV.1.2.2.X-Banner
Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan
42 Gambar IV.3 X-Banner
Material yang digunakan yaitu kertas fleksi korea
dengan ukuran 60 x 160 cm. Teknis produksi menggunakan
digital printing.
Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Portrait.
Ukuran: Tinggi 160 cm x lebar 60 cm
IV.1.3. Media Merchandise
43 IV.1.3.1. Pin
Pin dapat menjadi reminder untuk target audiens
Gambar IV.4 Pin
Material yang digunakan yaitu Glosy paper dengan ukuran diameter 4,4 cm. Teknis produksi menggunakan
digital printing.
Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Portrait.
Ukuran: Diameter 4,4 cm
IV.1.3.2. T-Shirt
Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat, sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai
pengingat.
44 Media: T-shirt
Material: Cotton Combat
Ukuran: Disesuaikan
Teknis Produksi: Digital Printing
IV.1.3.3. Bandana
Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai
pengingat.
Gambar IV.6 Bandana
Media: Bandana
Ukuran: Disesuaikan
Teknis Produksi: Digital Printing
IV.1.4. Media Gimmick
Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku informasi.
IV.1.4.1. Pembatas Buku
Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik,
45 Gambar IV.7 Pembatas Buku
Material yang digunakan yaitu Art paper dengan
ketebalan 260 mg dengan ukuran 15 x 4 cm. Teknis
produksi menggunakan digital printing. Digunakan sebagai
pembatas buku.
Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Portrait.
Ukuran: Tinggi 15cm x lebar 4cm.
IV.1.4.2. Packaging Pick Gitar
Selain efektif untuk mempromosikan buku juga
dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar.
46 Material yang digunakan yaitu Art paper dengan
ketebalan 260 Mg. Teknis produksi menggunakan digital
printing.
Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Portrait. 27
Ukuran: Tinggi 13 cm x lebar 12 cm.
IV.1.4.3. Stiker
Penyampaian buku yang cukup efektif karena
penempatan bisa dimana saja.
Gambar IV.9 Stiker
Material yang digunakan yaitu kertas stiker transparan
dengan ukuran 13 cm x 8 cm. Teknis produksi menggunakan
digital printing.
Teknis produksi: Cetak offset separasi.
Format: Landscape.
Ukuran: Tinggi 8 cm x lebar 13 cm.
IV.1.4.4. Pick Gitar
Selain efektif untuk mempromosikan buku juga
47 Gambar IV.10 Pick Gitar