• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan buku informasi symphonic rock

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan buku informasi symphonic rock"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Dolly Permana

Tempat/Tgl Lahir : Dumai (Riau), 4 Desember 1987

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Bajubang Blok B/D 126.A

RT/RW : 019/ -

Kel/Desa : Bukit Datuk

Kecamatan : Dumai Barat

Agama : Islam

No HP : 082171797908

Email : Dredmohawk@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1994-1997 : SDN 004 Karang Anyer Dumai (Riau) 1997-2000 : SDN Taman Pagelaran Bogor

2. 2000-2003 : SMP 6 Bogor

3. 2003-2006 : SMA Taruna Andigha Bogor

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU INFORMASI SYMPHONIC ROCK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh:

Dolly Permana 51906214

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

Bab II SYMPHONIC ROCK II.1 Musik ... 4

II.1.1 Definisi ... 4

II.1.2 Jenis-jenis Musik ... 5

II.1.3 Alat-alat Musik ... 6

II.2 Symphonic Rock ... 7

(7)

vii

II.2.2 Konser dan Album Symphonic Rock ... 12

II.3 Media Informasi ... 19

II.3.1 Definisi Media Informasi ... 19

II.3.2 Jenis-jenis Media Informasi ... 20

II.4 Analisa ... 21

II.4.1 Hasil Kuisioner ... 21

Bab III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Target Audiens ... 25

III.2 Strategi Perancangan ... 27

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 27

III.2.2 Strategi Kreatif ... 29

III.2.3 Strategi Media ... 29

III.2.3.1 Media Utama ... 29

III.2.3.2 Media Pendukung ... 30

III.2.4 Strategi Distribusi ... 32

III.2.4.1 Jadwal Distribusi Media ... 32

III.2.4.1 Tempat Penyebaran Media ... 33

III.3 Konsep Visual ... 33

III.3.1 Format Desain... 33

III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 34

III.3.3 Tipografi ... 36

(8)

viii

III.3.5 Warna ... 36

Bab IV TEKNIS PRODUKSI IV.1 Teknis Media ... 39

IV.1.1 Media Utama (Buku) ... 39

IV.1.2 Media Pendukung ... 40

IV.1.2.1 Poster ... 40

IV.1.2.2 X-Banner ... 41

IV.1.3 Media Merchandise ... 42

IV.1.2.3 Pin ... 43

IV.1.3.1 T-Shirt ... 43

IV.1.3.2 Bandana ... 44

IV.1.4 Media Gimmick ... 44

IV.1.4.1 Pembatas Buku ... 44

IV.1.4.2 Packaging Pick Gitar ... 45

IV.1.4.3 Stiker ... 46

IV.1.4.4 Pick Gitar ... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR PUSTAKA

 Buku

Kusrianto, A. (2011). Pengantar Tipografi. Jakarta: Elex Media Komputindo Kustap, M. (2008). Seni Musik Klasik Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan

Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasioanal.

Rustan, S. (2009). Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia

 Jurnal

Negara, Abdi. (2007). Pengembangan Media Informasi. Laporan Akhir 2007 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah.

Rifkyanto, Aziz. (2012). Analisis Bentuk dan Struktur Lagu red Pashima Karya kelompok Kwartet Cello Fonticello. Laporan Tugas Akhir 2011-2012 Universitas Negeri Yogyakarta.

Tangkilisan, Reynald Christian. (2007). Perancangan Komunikasi Visual dalam promosi Even Konser Rockestra. Laporan Tugas Akhir 2006/2007 Universitas Bina Nusantara.

 Website/Internet

Faizmh, MarcommCounselor. 2008 (8 juli). Jogja Rockestra (sebuah konsep event

luar biasa). Tersedia di:

http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/07/08/jogja-rockestra-sebuah-konsep-event-luar-biasa/

s[22 April 2013]

Hidayatul Husnah. ‘Tanpa tahun’. Fungsi musik dalam kehidupan manusia.

Tersedia di:

http://hidayatul-husnah.blogspot.com/2011/12/fungsi-music.html

(10)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segenap Rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Pengantar Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Media Informasi

Symphonic Rock. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu, tanpa adanya bantuan-bantuan mungkin akan sangat sulit

untuk bisa menyelesaikan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini. Penulisan Laporan

Pengantar Tugas Akhir ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir di Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM).

Dalam penulisan Laporan Pengantar Tugas Akhir ini mungkin masih banyak

kekurangan-kekurangannya baik dalam penulisan maupun materi, mengingat masih

dalam proses belajar. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan agar Laporan Pengantar Tugas Akhir ini menjadi lebih sempurna.

Semoga Laporan Pengantar Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua.

Bandung, 23 Agustus 2013

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Musik merupakan salah satu kesenian, kesenian merupakan salah

satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1986, h. 203-204), dan

merupakan salah satu kebutuhan manusia secara universal

(Boedhisantoso, 1982, h. 23) yang tidak lepas dari masyarakat.

Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat tentunya tidak lepas dari

berbagai macam fungsi yang ada dalam musik itu sendiri, antara lain

sebagai media ekspresi, ritual keagamaan, estetik, dan sebagai media

hiburan bagi masyarakat.

Karya seni yang sudah ada saat ini khususnya seni musik telah

banyak berkembang, sehingga berbagai jenis aliran musik bermunculan.

Dari jenis musik dengan tempo yang sangat lambat sampai tempo cepat,

masing-masing aliran musik memiliki ciri atau gaya sendiri. Sebagai

contoh dalam perkembangan musik seni barat yang lahir pada jaman Renaisans, Barok, Rococo, Klasik, Romantik hingga Modern mempunyai

ciri khas masing-masing, dari teknik bermain sampai tempo yang

dimainkan, begitu juga dengan musik modern yang juga punya ciri khas,

sebagai contoh diantaranya adalah aliran musik Pop, Jazz dan Rock.

Beberapa dari jenis aliran tersebut adalah cikal bakal terbentuknya

jenis musik baru dengan cara melakukan penggabungan dari berbagai

jenis aliran musik atau dengan menambahkan instrumen musik lainnya

seperti instrumen musik tradisional. Seiring dengan kemajuan teknologi,

pada jenis alat musik modern banyak mengalami perkembangan, seperti

gitar elektrik, keyboard, bass elektrik sampai drum elektrik.

Perkembangan tersebut juga mempengaruhi para musisi dalam berkreasi,

sehingga terbentuklah aliran musik baru seperti Campursari, House

Music, sampai World Music. Dengan banyaknya aliran musik baru yang

(12)

2 seperti mengkolaborasikan rock dengan orkestra. Kelompok musik yang

pernah berkolaborasi dengan orkestra yaitu seperti, Scorpion dari Jerman

merilis album Moment of Glory, kerja sama dengan Berliner

Philharmoniker. Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun

karir mereka dengan menggelar konser diroyal Albert Hall, bekerja sama

dengan The London Symphony Orchestra dan lain-lain.

Di Indonesia kelompok musik beraliran rock yang juga

mengkolaborasikan rock dan orkestra yaitu Slank, Dewa dan GIGI.

Kelompok musik yang beraliran rock tersebut bekerja sama dengan Erwin Gutawa Orchestra dalam konser bertema “Rockestra” yang bertempat di Jakarta Convention Center pada 3 November tahun 2000.

Grup band Dewa dalam konser tersebut mengandalkan materi baru, seperti “Roman Picisan” dan “Separuh Nafas”. Sedangkan Slank membawakan lagu “Maafkan” dan “Terlalu Manis”. GIGI yang juga

berkolaborasi dengan Erwin Gutawa Orchestra membawakan lagu “Basa -basi”, “Hinakah” dan “Terbang”.

Namun, informasi mengenai Sympnonic rock belum banyak

tersedia sehingga belum banyak para musisi rock dan penikmat musik

rock yang mengetahui sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu,

alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya. Oleh

karena itu, perlu adanya sebuah media informasi mengenai Symphonic

rock yang menarik agar informasi mengenai Symphonic rock

tersampaikan kepada para musisi rock. Hal ini penting karena berkaitan

dengan pengetahuan dan musikalitas musisi rock khususnya di Indonesia.

I.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang perkembangan musik, diketahui bahwa

perkembangan karya seni yang sudah ada khususnya seni musik membuat

berbagai jenis aliran musik berkembang hingga saat ini, oleh karena itu

dapat diidentifikasi permasalahan dari latar belakang yaitu:

(13)

3

 Informasi dalam bentuk media mengenai Symphonic Rock masih minim sehingga pengetahuan tentang Symphonic Rock belum

banyak diketahui oleh musisi rock khususnya dan masyarakat

umum.

I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalahnya adalah ”Bagaimana menginformasikan media informasi mengenai Symphonic Rock yang efektif dan efisien agar lebih dikenal oleh musisi rock dan masyarakat umum?”

I.4. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diambil suatu

batasan masalah yaitu membuat suatu media untuk menginformasikan

sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu, alat-alat musik serta

tokoh-tokoh yang berperan penting didalamnya kepada para musisi dan

penggemar musik Rock di Indonesia, khususnya di kota-kota besar di

Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru dan

Makasar.

I.5. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan mengenai informasi Symphonic Rock ini

yaitu:

 Menambah pengetahuan dan musikalitas para musisi yang menggemari musik, khususnya musik rock di kota-kota besar di

Indonesia.

 Menjadi referensi yang merangsang untuk mengembangkan ide-ide bermusik para musisi, khususnya musisi rock di kota-kota

(14)

4 BAB II

ORKESTRA DAN ROCK

II.1. Musik

Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepas dari

perkembangan budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik

merupakan salah satu hasil dari budaya manusia disamping ilmu

pengetauhan, arsitektur, bahasa dan sastra, dan lain sebagainya.

II.1.1. Definisi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Poerwadarminta, Jakarta 1976 “Musik” adalah Ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan

temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai

kesatuan dan kesinambungan. Jika disimpulkan musik sangat erat

hubungannya dengan bunyi-bunyian ataupun suara yang dapat

diterima dan dinikmati oleh manusia melalui pendengaran,

sehingga diciptakan untuk memberi kepuasan dan kenikmatan pada

indera pendegaran manusia. Seiring dengan perkembangan zaman,

musik tidak lagi hanya sebagai sususan nada-nada yang indah

untuk didengarkan, tapi musik sudah merupakan bentuk

pengekspresikan diri.

Musik merupakan salah satu kesenian, kesenian

merupakan salah satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1986,

h. 203-204), dan merupakan salah satu kebutuhan manusia secara

universal (Boedhisantoso, 1982, h. 23) yang tidak lepas dari

masyarakat. Keberadaan musik dalam kehidupan masyarakat

tentunya tidak lepas dari berbagai macam fungsi yang ada dalam

musik itu sendiri, antara lain sebagai media ekspresi, ritual

keagamaan, estetik, dan sebagai media hiburan bagi masyarakat.

(15)

5 mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan

kata-kata maupun jenis seni lainnya. Mereka juga mengatakan

bahwa musik akan lebih mampu dan ekspresi untuk

mengungkapkan perasaan dari bahasa baik lisan maupun tulisan.

Hal demikian, menurut para filsuf disebabkan bentuk-bentuk

musikal dari bentuk bahasa.

Dari pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa musik

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi dan

memiliki unsur-unsur irama, melodi dan harmoni yang

mewujudkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati melalui

indera pendengar.

II.1.2. Jenis-jenis Musik

Seni musik adalah seni menata bunyi menjadi suatu

harmoni yang indah didengar. Berdasarkan jenis materinya, seni

musik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik klasik, musik

tradisional, dan musik modern.

 Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang berkembang

didaerah sekitar musik itu berasal. Contoh di Indonesia

adalah musik gamelan.

 Musik Klasik

Musik klasik berasal dari Eropa. Berkembang secara

universal karena memiliki standart estetika. Jenis musik ini

didominasi oleh instrument musik gesek dan tiup yang

fleksibel/luwes dan instrument musik yang digunakan lebih

(16)

6 II.1.3. Alat-alat Musik

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau

dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya,

segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu

bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun

demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang

khusus ditujukan untuk musik.

Dalam kaitannya dengan kegiatan ansambel musik, sering

pula digunakan pengelompokan musik atas dasar fungsi atau

perasannya di dalam permainan. Menurut peranan dan fungsinya

alat-alat musik yang digunakan dalam bermain musik ansambel

dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut:

1. Alat Musik Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya

membunyikan melodi pada suatu lagu, pada umumnya alat

musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Berikut

yang termasuk alat musik melodi:

 Recorder

2. Alat Musik Harmonis

Alat musik harmonis yaitu alat musik yang berfungsi untuk

mengiringi perjalanan melodi lagu (dengan menggunakan

akor-akor tertentu), karena alat musik ini biasa memainkan harmoni

(17)

7 secara bersamaan. Yang termasuk alat musik harmonis adalah

sebagai berikut:

 Piano

 Organ

 Gitar

3. Alat Musik Musik Ritmis

Alat musik ritmis yaitu alat musik yang berfungsi untuk

mengatur jalannya irama musik atau mengatur tempo pada

lagu. Berikut ini yang termasuk alat musik ritmis:

 Tamborin

 Triangle/trikoma

 Tabla

 Drum Set 4. Alat Musik Soliter

Alat musik soliter yaitu alat musik yang dapat berdiri

sendiri, baik dalam hal melodi, ritme, maupun paduan nada

iringannya. Yang termasuk alat musik soliter adalah:

 Gitar

II.2. Symphonic Rock

Symphonic rock adalah sub genre dari progresif rock, pada

awalnya dalam sejarah musik rock progresif , istilah ini digunakan untuk

membedakan rock progresif yang lebih klasik dipengaruhi dari bentuk

(18)

8 Gambar II.1 Symphonic rock

Sumber:

http://2.bp.blogspot.com/-4eg9hc0GyiM/TWk4g0-nrAI/AAAAAAAAAf8/0BHc_4B43Y8/s1600/RPO%2BSymphonic%2BRock% 2B%255Bfront%255D.jpg

(Di akses pada 13/4/2013)

Symphonic rock dapat digambarkan sebagai kombinasi dari rock

progresif dengan tradisi musik klasik. Beberapa seniman melakukan

aransemen rock untuk tema dari musik klasik atau menulis bagian asli

dalam struktur komposisi klasik. Selain itu, mereka dapat bermain dengan

iringan simfoni, orkestra atau menggunakan synthesizer atau mellotron

untuk meniru instrumen orkestra.

II.2.1. Alat-alat Musik Symphonic Rock

Alat-alat musik yang digunakan dalam pertunjukan konser Rockestra merupakan penggabungan dari alat-alat musik yang ada

(19)
(20)

10

Flute 

 

French

Horn

 

Harpa 

 

Gitar

Elektrik

(21)

11

Clarinet 

 

Drum Set 

Percussion 

 

Piano 

 

Trombone 

 

Trumpet 

(22)

12

Tuba 

 

Oboe 

 

Viola 

 

Violin 

 

Tabel II.1 Alat-alat Musik Symphonic rock

II.2.2. Konser dan Album Symphonic Rock

Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau

dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya,

segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu

bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun

(23)

13 1. Luar Negeri

Dengan banyaknya aliran musik baru yang muncul, banyak

juga kelompok musik yang mencoba terobosan baru, seperti

mengkolaborasikan dengan orkestra, kelompok musik yang

sekarang banyak berkolaborasi dengan orkestra yaitu kelompok

musik dengan aliran rock, seperti:

Gambar II.2 Moment of Glory Sumber:

http://www.metal-archives.com/albums/Scorpions/Moment_of_Glory_Live/35140 (Di akses pada 13/4/2013)

(24)

14 Gambar II.3 Deep Purple

Sumber: http://www.amazon.com/Deep-Purple-Concert-Symphony-Orchestra/dp/6305908648

(Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun karir mereka dengan menggelar konser diroyal Albert

Hall, dan mengajak The London Symphony Orchestra.

Gambar II.4 Always Never the Same

Sumber: http://www.allmusic.com/album/always-never-the-same-mw0000597618

(Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1998, The London Symphony Orchestra mengawal peluncuran album grup Kansas, Always

(25)

15 Gambar II.5 Genesis Revisited

Sumber: http://www.amazon.com/Watcher-Skies-Revisited-Steve-Hackett/dp/B000002SII

(Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1997, mantan gitaris Genesis, Steve Hacket, memilih The Royal Philharmonic Orchestra untuk

penggarapan album Genesis Revisited, 1997.

Gambar II.6 Album S&M Sumber:

http://www.rollingstone.com/music/albumreviews/s-m-20000120

(Di akses pada 13/4/2013)

 Metallica berhasil mengundang San Fransisco Philharmonic Orchestra dengan konduktor kelas satu

(26)

16 Gambar II.7 Concerto For Group And Orchestra Sumber:

http://no-music-no-life.kazeo.com/deep-purple/deep-purple,r338112.html (Di akses pada 13/4/2013)

 Pada tahun 1972, kelompok musik Deep Purple merupakan pelopor penggabungan kedua unsur musik

itu yang tercatat dalam Guinness Book of Record

sebagai grup paling bising didunia, merilis album

Concerto for Group & Orchestra, hasil konser di Royal

(27)

17 2. Dalam Negeri

Gambar II.8 Konser Rockestra 2000

Sumber: Tangkilisan, Reynald Christian. (2007). Perancangan Komunikasi Visual dalam promosi Even Konser Rockestra. Laporan

Tugas Akhir 2006/2007-Universitas Bina Nusantara. (Di akses pada 13/4/2013)

Di Indonesia, konser bertemakan rockestra pernah di

selenggarakan oleh Erwin gutawa pada tahun 2000. Dalam

sekala nasional konser Rockestra ini merupakan pertama kali

terjadi di Indonesia. Erwin berhasil menciptakan sebuah dialog

dari dua unsur bunyi yang amat berlainan. Disini Erwin

berpendapat bahwa ia dapat membuyarkan pendapat tentang

orkestra adalah suatu tontonan kaku yang hanya layak

dikonsumsi penonton kelas atas. Disinilah orkestra menjadi

modern dan Erwin berhasil membawa panggung musik

(28)

18 Gambar II.9 Album Rockestra 2006

Sumber: http://alv92.wordpress.com/2012/04/10/erwin-gutawa-rockestra/

(Di akses pada 13/4/2013)

Pada tahun 2006, Erwin Gutawa mengeluarkan album terbarunya yang berjudul “Rockestra”. Dalam hal materi album ini berbeda dengan konser rockestra. Album ini menghadirkan

lagu-lagu rock yang memiliki tema, lirik, dan makna yang jarang

ditemukan dijaman ini dan album ini merupakan suatu sejarah

perkembangan musik secara sederhana dari era 70-an sampai

sekarang.

Gambar II.10 Jogja Rockestra

Sumber: http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/07/08/jogja-rockestra-sebuah-konsep-event-luar-biasa/

(Di akses pada 13/4/2013)

Pada tahun 2007 konser yang bertemakan Jogja Rockestra

diselenggarakan di Jogja. Konser musik ini diikuti oleh band lokal

Jogja yang mengusung semua jenis aliran musik non brutal dan

(29)

19 Gambar II.11 The Loud of Harmonic

Gambar: II.11 The Loud of Harmonic Rock & Symphonic Orchestra Sumber:

http://onesgamelan.wordpress.com/2009/02/07/the-loud-of-harmonic-rock-symphony-orchestra/ (Di akses pada 13/4/2013)

Pada tahun 2009, konser musik bertajuk “The Loud of Harmonic Rock & Symphony Orchestra” di gedung Sabuga Bandung. Konser ini merupakan aplikasi mata kuliah manajemen

pertunjukan di Program studi Pendidikan Musik FPBS UPI. Pada

konser ini tampil beberapa musisi rock Indonesia, baik musisi yang

dikenal dalam jajaran artis nasional maupun para musisi muda

berbakat dari lingkungan mahasiswa Universitas Indonesia. Para musisi tersebut antara lain: Andi/rif, John Paul Ivan, Ale “Virgie”, Ammy “4peniti”, Rana “Incrush”, Rebeh “Red Peanut”, Prameswara Voices, Orchestra bumi Siliwangi dan pelukis Syarif

Hidayat.

II.3. Media Informasi

Berkembangnya media informasi dikarenakan adanya pengaruh

pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ditambah

(30)

20 mulai berperan aktif dalam mendapatkan, mencari, dan menyebarkan

informasi lewat media informasi. Bahkan sekarang media informasi telah

menjadi salah satu instrumen penting dalam membangun kekuatan baik

itu kekuatan ekonomi suatu wilayah atau negara, kekuatan politik, hingga

kekuatan militer. Sehingga media informasi bisa dikategorikan suatu

instrumen yang memiliki dampak kepada seluruh hajat hidup orang

banyak.

Penyerapan informasi yang bersifat informasi yang dapat

didengar langsung maupun tidak langsung (melalui radio atau telepon)

adalah 20%. Penyerapan informasi yang bersifat audio visual atau

informasi yang dapat didengar dan dilihat (melalui televisi atau video)

adalah 60%. Sedangkan penyerapan informasi yang bersifat visual atau

informasi yang dapat dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah

75% (Sumardi, 2005).

II.3.1. Definisi Media Informasi

Media informasi sangat penting untuk saat ini, karena

melalui media informasi masyarakat dapat dengan mudah

mendapatkan dan mengetauhi informasi serta berinteraksi dengan

satu sama lain.

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.

Medium dapat di definisikan sebagai perantara atau penghantar

terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich

et.al., 2002; Ibrahim, 1997; et,al,. 2001). Media merupakan salah

satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan

komunikator menuju komunikasi (Criticos, 1996). Sedangkan

pengertian dari informasi secara umum, informasi adalah data yang

sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu

pengetauham atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam

pengambilan keputusan baik masa sekarang atau yang akan datang

(31)

21 Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan

sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah

informasi sehingga menjadi bahan bermanfaat bagi penerima

informasi, yaitu masyarakat.

II.3.2. Jenis-jenis Media Informasi

Media informasi sebagai alat yang menyampaikan suatu

informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik

pada target sasaran sehingga dapat bermanfaat bagi pembuat dan

penerima informasi, media informasi dapat dibagi menjadi

beberapa kelompok yaitu:

 Media Lini Atas

Merupakan media yang tidak langsung

bersentuhan dengan target audiens dan jumlanya

terbatas tetapi jangkauan target luas, seperti billboard, iklan, televisi, iklan radio dan lain-lain.

 Media Lini Bawah

Suatu media iklan yang tidak disampaikan atau

disiarkan melalui media masa dan jangkauan target

hanya berfokus pada satu titik atau daerah, brosur,

poster, flyer, sign system dan lain-lain.

 Media Cetak

Media cetak dapat berupa brosur, Koran,

majalah, poster, pamphlet, spanduk, dan lain-lain.

 Media Elektronik

Media ini dapat disampaikan melalui radio,

kaset, kamera, handphone dan internet.

II.4. Analisa

Proses analisa dilakukan untuk mengungkapkan pandangan serta

(32)

22 II.4.1. Hasil Kuisioner

Responden dalam kuesioner ini berjumlah 30 orang.

Responden yang merupakan musisi rock dan penggemar musik

rock berasal dari kota Bandung dan berusia antara 20-39 tahun.

Kuesioner disebar melalui media online yaitu social media dan forum di internet pada tanggal 2 juni tahun 2013.

1. Apakah anda menyukai musik Rock?

Gambar II.12 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Bergenre Rock

Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden

menyukai jenis musik Rock. Hal ini ditujukan dengan

yang menjawab iya sebanyak 25 orang dan tidak 5

orang. ya = 75%, tidak = 25%

Jawaban

Iya (25 Orang)

(33)

23 2. Apakah anda menyukai musik Symphonic?

Gambar II.13 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Bergenre Symphonic

Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden

menyukai jenis musik Symphonic. Hal ini ditujukan

dengan yang menjawab iya sebanyak 20 orang dan tidak

10 orang. ya = 60%, tidak = 40%

3. Apakah anda menyukai musik Symphonic Rock?

Gambar II.14 Jawaban Responden Yang Menyukai Musik Symphonic Rock

Jawaban

Iya (20 Orang)

Tidak (10 Orang)

Jawaban

Iya (19 Orang)

(34)

24 Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden

menyukai jenis musik Symphonic Rock. Hal ini

ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 19 orang

dan tidak 11 orang. ya = 57%, tidak = 43%

4. Apakah anda mengetahui jenis musik Symphonic Rock?

Gambar II.15 Jawaban Responden Yang Mengetahui Musik Symphonic Rock

Asumsi: Data menunjukan bahwa pada umumnya responden

mengetahui jenis musik Symphonic Rock. Hal ini

ditujukan dengan yang menjawab iya sebanyak 17 orang

dan tidak 13 orang. ya = 51%, tidak = 49%

5. Jelaskan yang anda ketahui tentang jenis musik Symphonic

Rock?

Tanggapan responden pada umumnya mengetahui jenis

musik ini, tetapi terbatas hanya pada grup musik yang pernah

berkolaborasi dengan orchestra.

Jawaban

Iya (17 Orang)

(35)

25 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Target Audiens

Pemilihan suatu segmen audiens hendaknya dilakukan berdasarkan

riset yang memadai dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang.

Dalam perancangan media informasi Symphonic rock ini, target audiens

dibagi menjadi 2 kelompok yaitu primer dan sekunder. Target audiens

primer dalam perancangan ini adalah musisi rock dan target audiens

sekundernya adalah penggemar musik rock.

1. Primer

 Demografi

Usia : 20-29 tahun

Gender (Jenis kelamin) : Pria dan Wanita

Pendidikan : SMA-S1

Pekerjaan : Musisi rock

Bahasa : Indonesia formal dan non

formal

 Psikografi

Kelas Sosial : B+ (Kelas menengah atas)

B (Kelas menengah bawah)

Gaya hidup : Memiliki mobilitas tinggi

Senang Bersosialisasi

dengan lingkungan

Memiliki kesamaan hobi

dengan orang lain

Senang bergaul

Kepribadian : Menyukai tantangan dan

aktif dibidang musik

(36)

26 Tempat tinggal : Jakarta, Surabaya, Medan,

Bandung, Pekanbaru,

Gender (Jenis kelamin) : Pria dan Wanita

Pendidikan : SMA-S1

Pekerjaan : Penggemar musik

Bahasa : Indonesia formal dan non

formal

 Psikografi

Kelas sosial : A (Kelas menengah atas)

B+ (Kelas menengah atas)

B (Kelas menengah bawah)

Gaya Hidup : Senang bergaul

Tidak suka basa-basi

Kepribadian : Menyukai kemewahan, cinta

damai, bukan termasuk

pekerja keras, jujur.

 Geografi

Tempat tinggal : Jakarta, Surabaya, Medan,

Bandung, Pekanbaru,

Makasar.

(37)

27 III.2. Strategi Perancangan

Strategi peracangan ini merupakan cara pendekatan dalam langkah

menyampaikan informasi kepada audiens. Dengan cara merancang

konsep visual yang informatif dan menarik agar pesan yang disampaikan

dapat lebih mudah dipahami dan tidak terlihat membosankan, yaitu

dengan merancang sebuah media informasi yang berbentuk sebuah buku

informasi yang menerangkan berbagai macam informasi tentang jenis

aliran musik Symphonic Rock.

III.2.1. Pendekatan Komunikasi

Perancangan strategi komunikasi menurut Anwar Arifin

dalam buku Strategi Komunikasi (1984,10) menyatakan bahwa “memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi dimasa depan, guna

mencapai efektivitas menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat”.

Dalam strategi perancangan media informasi Symphonic

rock adalah menggunakan bahasa visual dan verbal.

 Visual

Pendekatan visual yang digunakan adalah dengan

menampilkan beberapa gambar. Pada media informasi

ini akan menggunakan referensi dari visualisasi Album

Symphonic Rock The Royal Philharmonic Orchestra

dan Album Symphonic Theater Of Dreams yang akan

disesuaikan dengan target sasaran yaitu musisi rock dan

(38)

28 Gambar III.1 Album Symphonic Rock The Royal

Philharmonic Orchestra Sumber: http

http://www.coverportal.com/Audio/GrafikAudio/the_royal_p hilharmonic_orchestra_-_symphonic_rock_2004_a.jpg

(Diakses pada 18/042013)

Gambar III.2 Album Symphonic Theater Of Dreams Sumber:

http://www.nytix.com/repository/broadwaytheatres/ford/ford _large.jpg

(39)

29

 Verbal

Materi pesan yang akan disajikan dalam media

informasi ini adalah penjelasan mengenai informasi

sejarah perkembangan Symphonic rock, lagu-lagu,

alat-alat musik serta tokoh-tokoh yang berperan penting

didalamnya. Teks pada media informasi digunakan

untuk menjelaskan maksud gambar-gambar yang

terdapat dalam media informasi, sedangkan bahasa yang

digunakan adalah bahasa Indonesia non formal, dengan

tujuan agar pesan yang disampaikan cukup jelas dan

mudah diterima.

III.2.2. Strategi Kreatif

Dalam perancangan media informasi Symphonic Rock ini

dibuat sebagai media yang mudah untuk diketahui, agar

pengetahuan tentang Symphonic Rock yang diinformasikan lebih

cepat sampai untuk dimengerti oleh khalayak sasaran, karena

media tersebut merupakan media yang mudah dibawa dan

memudahkan pembacanya untuk mengakses informasi secara

berulang-ulang.

III.2.3.Strategi Media

Adapun strategi media ini ditujukan agar menyampaikan

pesan kepada target audiens secara informatif dan disesuaikan

dengan kebutuhan target audiens. Oleh karena itu pemilihan media

informasi ini haruslah efektif, efesien dan tepat sasaran. Karena

kebutuhan terhadap media ini diharapkan menjadi solusi yang tepat

(40)

30 III.2.3.1. Media Utama

Media utama yang digunakan adalah berupa buku

informasi dalam bentuk buku cetak mengenai Symphonic

rock. Media buku cetak dipilih sebagai media utama karena

buku adalah sarana pengetauhan berisikan

informasi-informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan

isinya. Media buku informasi ini digunakan karena buku

menjabarkan informasi secara lebih rinci yang akan

disampaikan kepada target audiens/sasaran.

Gambar III.3 Sampul Depan Buku Sumber: Pribadi

III.2.3.2. Media Pendukung

Media pendukung digunakan menjadi tambahan

yang diberikan atau dipublikasikan bersama media utama

dalam satu paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan

pembeli untuk membeli buku informasi ini, seperti:

 Poster

Media ini diperlukan untuk mempromosikan media

buku informasi. Alasan digunakannya poster adalah,

(41)

31 pesan dapat tersampaikan, juga lebih memiliki

kelebihan karena bisa menahan orang lebih lama untuk

membacanya.

 X-banner

Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan

buku yang ditempatkan disebuah toko buku.

 Media Merchandise

Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu

yang di informasikan atau di promosikan.

- T-shirt (Kaos)

Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat,

sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai

pengingat.

- Bandana (Penutup kepala)

Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini

cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai

pengingat.

- Pin

Pin juga merupakan media pendukung yang sangat

efesien dan fleksibel karena selain mudah dibawa

pin juga mudah menempel pada kain.

 Media Gimmick

Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku

informasi.

- Pembatas buku

Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik,

dapat dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat.

- Packaging Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga

dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar.

(42)

32 Selain efektif untuk mempromosikan buku juga

dapat digunakan untuk memainkan gitar.

- Stiker

Penyampaian buku yang cukup efektif karena

penempatan bisa dimana saja.

III.2.4.Strategi Distribusi

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran

adalah merupakan salah satu keputusan yang paling kritis yang

dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan mempengaruhi

seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk

menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen

maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi

saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam

pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat

memacetkan usaha menyalurkan barang dan jasa tersebut.”

(43)

33 Pembatas Buku

Tabel II.2 Jadwal Distribusi Media

Buku ini dijadwalkan akan terbit dari awal juli hingga

September 2013, karena pada bulan-bulan itu banyak terdapat

even-even musik, sehingga diharapkan buku informasi ini tepat

untuk disebarkan pada bulan-bulan tersebut. Untuk promosi

penjualan serta beberapa gimmick hadiah dari buku ini hanya berlaku pada saat promosi buku ini berlangsung, dengan promosi

dan gimmick tersebut ditujukan agar banyak peminat untuk

membeli dan mendapatkan buku Symphonic rock.

III.2.4.2.Tempat Penyebaran Media

Media-media tersebut akan disebarkan

ditempat-tempat keramaian seperti di mall, sekolah/kursus musik,

studio musik, toko musik, dan toko buku, karena

meyesuaikan dengan target sasaran.

III.3. Konsep Visual

Konsep visual merupakan ide awal perancangan suatu desain yang

dapat diperoleh melalui sebuah proses pendekatan dan pendalaman materi.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep visual yang sangat baik agar

karya yang dihasilkan sesuai dan pesan yang disampaikan dapat diterima

dengan baik. Dalam perancangan media informasi Symphonic rock ini

dibutuhkan referensi dari beberapa buku musik ensklopedia. Font yang

digunakan untuk judul dan subjudul adalah Trajan Pro dan font untuk body

text menggunakan Myriad Pro. Font yang digunakan dalam perancangan

(44)

34 III.3.1. Format Desain

 Ukuran Buku

Buku ini berukuran 20 x 20 cm. Bentuk buku ini berbentuk

persegi empat. Pada bagian cover bahan yang digunakan yaitu

Softcover. Dengan ukuran persegi empat, buku ini akan

terlihat menarik, elegan dan berbeda dengan buku standar.

Diharapkan buku ini lebih efektif menyampaikan informasi

penting mengenai Symphonic Rock.

 Jenis Kertas

Kertas isi buku yang digunakan yaitu dengan art paper 150

gram. Pada bagian isi buku akan dijelaskan tentang informasi

mengenai jenis musik Symphonic rock secara lengkap dan

jelas

III.3.2.Tata Letak (Layout)

Menurut Surianto Rustan (2009) adalah tata letak

elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk

mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Tujuan utama layout

adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi

komunikatif sehingga memudahkan pembaca untuk menerima

informasi yang disampaikan. Dalam buku informasi Symphonic

rock ini, setiap layout elemen gambar lebih dominan daripada teks dan penempatan unsur-unsur grafis disusun sedemikian rupa untuk

mendapatkan kesan yang menarik dan informatif. Pada

penempatan layout ini dibagi atas beberapa prinsip dasar dalam

merancang sebuah layout:

Tata letak pada perancangan media informasi ini

menggunakan skema portrait dan landscape, dimana isi dari

(45)

35 Gambar III.4 Margin

Gambar III.5 Layout Isi Buku

(46)

36 III.3.3.Tipografi

Dalam perancagan media informasi ini, terdapat beberapa

jenis tipografi yang digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan

penggunaannya antara lain:

Sampul depan menggunakan jenis huruf Trajan Pro Bold.

Jenis huruf ini dipilih karena mempunyai kesan klasik dan elegan

sesuai dengan jenis musik Symphonic rock yang megah. Mengenai

tingkat keterbacaannya, font Trajan Pro Bold cukup mudah untuk

dibaca.

Untuk Body text dan Sub headline akan digunakan font Myriad Pro, pemilihan font ini selain tingkat keterbacaan yang cukup mudah juga pas dengan tema yang klasik dan elegan.

III.3.4.Ilustrasi

Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah

olahan fotografi yang dikondisikan dan dirancang sesuai dengan

tema agar terlihat elegan, klasik dan megah.

III.3.5.Warna

Warna merupakan unsur penting yang dapat memperkuat

gagasan visual dalam menyampaikan sebuah pesan agar dapat

diterima dengan baik. Komposisi warna yang digunakan dalam

perancangan buku ini menggunakan kombinasi warna yang

(47)

37 C: 84 M: 18 Y: 100 K: 0

C: 51 M: 0 Y: 100 K: 0

C: 73 M: 0 Y: 9 K: 9

C: 49 M: 88 Y: 0 K: 0

C: 0 M: 100 Y: 100 K: 0

C: 0 M: 100 Y: 100 K: 0

 Warna Kuning

Mempunyai arti dan makna yang kehangatan,

semangat dan keseimbangan. Oleh Karena itu warna

kuning digunakan dalam media ini.

 Warna Merah

Mempunyai arti dan makna yang berenergi dan

kekuatan.

 Warna Hitam

Warna hitam merupakan warna yang mengesankan

ekslusif, elegan. Maka dari itu warna hitam sangat

cocok untuk media ini yang juga dibikin ekslusif dan

elegan.

(48)

38 Warna putih memiliki makna suci dan bersih. Oleh

karena itu warna pada media ini terdapat pada teks juga

background yang terdapat banyak pada isi buku.

 Warna Biru Muda

Warna biru muda mempuyai arti kejernihan pikiran,

dan komunikasi, dan ekspresi diri. Warna ini terdapat

pada gambar gitar yang juga berarti ekspresi diri

terhadap musik.

 Warna Biru Tua

Warna biru tua adalah mempunyai makna

kepercayaan, kejujuran dan ketergantungan. Warna ini

digunakan dalam media buku informasi yang

diharapkan target audiens akan mempunyai kejujuran

dalam berkarya dan kepercayaan diri yang tinggi,

(49)

39 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

IV.1. Teknis Media

Teknis pembuatan pada media utama dan media pendukung pada

perancangan media informasi Symphonic Rock yaitu dengan

menggunakan gambar ilustrasi dan kemudian diolah dengan menggunakan

beberapa software grafis (PhotoShop dan CorelDraw).

IV.1.1. Media Utama (Buku)

Media utama yang digunakan adalah berupa buku informasi

dalam bentuk buku cetak mengenai Symphonic rock. Media buku

cetak dipilih sebagai media utama karena buku adalah sarana

pengetauhan berisikan informasi-informasi yang valid dan dapat

dipertanggungjawabkan isinya. Media buku informasi ini

digunakan karena buku menjabarkan informasi secara lebih rinci

yang akan disampaikan kepada target audiens/sasaran. Dalam

media buku ini menggunakan material kertas art paper, 210 Mg.

Dengan ukuran kertas 20 x 20 cm.

(50)

40 Material yang digunakan yaitu art paper dengan ketebalan 150 Mg

untuk isi buku dan Art paper 260 Mg untuk cover. Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Persegi empat.

Ukuran: Tinggi 20 cm x lebar 20 cm.

Gambar IV.2 Sampel Isi Buku

IV.1.2. Media Pendukung

Media pendukung digunakan menjadi tambahan yang

diberikan atau dipublikasikan bersama media utama dalam satu

paket. Dimaksudkan agar menjadi rangsangan pembeli untuk

membeli buku informasi ini.

IV.1.2.1.Poster

Media ini diperlukan untuk mempromosikan media

buku informasi. Alasan digunakannya poster adalah, karena

poster dapat ditempel dimana saja dan poster lebih

menjangkau target sasaran lebih banyak sehingga pesan

dapat tersampaikan, juga lebih memiliki kelebihan karena

(51)

41 Gambar IV.3 Poster

Material yang digunakan yaitu art paper dengan ketebalan 80 Mg dengan ukuran A3. Biasanya di pasang di

depan pintu masuk tempat pameran atau gramedia.

Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 29,7 cm x lebar 42 cm.

IV.1.2.2.X-Banner

Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan

(52)

42 Gambar IV.3 X-Banner

Material yang digunakan yaitu kertas fleksi korea

dengan ukuran 60 x 160 cm. Teknis produksi menggunakan

digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 160 cm x lebar 60 cm

IV.1.3. Media Merchandise

(53)

43 IV.1.3.1. Pin

Pin dapat menjadi reminder untuk target audiens

Gambar IV.4 Pin

Material yang digunakan yaitu Glosy paper dengan ukuran diameter 4,4 cm. Teknis produksi menggunakan

digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Portrait.

Ukuran: Diameter 4,4 cm

IV.1.3.2. T-Shirt

Media T-shirt sering digunakan oleh masyarakat, sehingga cocok untuk menyampaikan pesan sebagai

pengingat.

(54)

44 Media: T-shirt

Material: Cotton Combat

Ukuran: Disesuaikan

Teknis Produksi: Digital Printing

IV.1.3.3. Bandana

Bandana yang digunakan untuk menutup kepala ini cocok untuk menyampaikan pesan sekaligus sebagai

pengingat.

Gambar IV.6 Bandana

Media: Bandana

Ukuran: Disesuaikan

Teknis Produksi: Digital Printing

IV.1.4. Media Gimmick

Media ini akan dibagikan kepada pembeli buku informasi.

IV.1.4.1. Pembatas Buku

Dengan warna-warni dan bentuk yang menarik,

(55)

45 Gambar IV.7 Pembatas Buku

Material yang digunakan yaitu Art paper dengan

ketebalan 260 mg dengan ukuran 15 x 4 cm. Teknis

produksi menggunakan digital printing. Digunakan sebagai

pembatas buku.

Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Portrait.

Ukuran: Tinggi 15cm x lebar 4cm.

IV.1.4.2. Packaging Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga

dapat digunakan untuk menyimpan pick gitar.

(56)

46 Material yang digunakan yaitu Art paper dengan

ketebalan 260 Mg. Teknis produksi menggunakan digital

printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Portrait. 27

Ukuran: Tinggi 13 cm x lebar 12 cm.

IV.1.4.3. Stiker

Penyampaian buku yang cukup efektif karena

penempatan bisa dimana saja.

Gambar IV.9 Stiker

Material yang digunakan yaitu kertas stiker transparan

dengan ukuran 13 cm x 8 cm. Teknis produksi menggunakan

digital printing.

Teknis produksi: Cetak offset separasi.

Format: Landscape.

Ukuran: Tinggi 8 cm x lebar 13 cm.

IV.1.4.4. Pick Gitar

Selain efektif untuk mempromosikan buku juga

(57)

47 Gambar IV.10 Pick Gitar

Gambar

Gambar II.1 Symphonic rock
Tabel II.1 Alat-alat Musik Symphonic rock
Gambar II.2 Moment of Glory
Gambar II.4 Always Never the Same
+7

Referensi

Dokumen terkait

24,25 Lingkungan yang kering dapat mengurangi kadar air pada stratum corneum dan terjadi deskuamasi pada kulit normal yang menyebabkan permukaan kulit menjadi bersisik.. 25

Oleh karenanya, Rawls berpandangan bahwa dalam membuat aturan-aturan yang berkaitan dengan pranata sosial utama di dalam masyarakat, yaitu konstitusi politik dan aturan

  Jumlah objek tergantung dari besar slab dalam cache. -   Misalnya 12Kb slab (terdiri dari 3 page

Perkapolri No 14 tahun 2007 tentang penanganan gelandangan dan pengemis antara lain mengatur tentang cara preventif dan penegakan hukum dalam menangani gelandang dan pengemis. PP

1) Pencegahan kebakaran yang diakibatkan oleh konsluiting listrik. a) Selalu memelihara kabel-kabel/saluran listrik secara teliti, apabila ada kebel-kabel yang

Kemajuan teknologi sekarang ini sudah sangat pesat, sehingga tenaga manusia yang semula sangat dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan semua pekerjaan sekarang ini seiring dengan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Aji Muhamad Soleh Universitas

Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Taliwang Tahap III.. Lokasi :