• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK MEMBACA SURVEY,QUESTION,

READ, RECITE, REVIEW (SQ3R)

Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

[email protected]

Abstrak

Kemampuan membaca pemahaman merupakan kesanggupan pembaca untuk mengerti makna yang terkandung dalam wacana. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh informasi yang terkandung di dalam tulisan serta dapat dicerna untuk dapat disampaikan kembali baik secara lisan maupun tulis. Untuk mampu memahami bacaan seorang pembaca perlu memiliki pengetahuan awal terhadap materi yang akan dibacanya sehingga dapat memahami maksud yang dibaca. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memahami suatu bacaan yaitu teknik SQ3R. SQ3R merupakan suatu teknik untuk memahami bacaan dengan melalui lima langkah kegiatan, yaitu:menelusuri, bertanya, baca, mengutarakan, dan mengulang kembali suatu bacaan agar mudah diingat. Teknik ini ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih memahami terhadap wacana yang dibacanya. Selain itu, teknik ini mengarahkan mahasiswa untuk dapat mengambil intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam suatu wacana.Berikutnya, langkah-langkah yang diterapkan dalam teknik ini telah memberikan gambaran penerapan prosedur ilmiah sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang seseorang.

Kata Kunci; Kemampuan Membaca Pemahaman, Teknik Membaca, Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

IMPROVING STUDENTS’ READING COMPREHENSION OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT THROUGH SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND

REVIEW )READING TECHNIQUE

(2)

Furthermore, the steps were applied in this technique, and have given an overview of the application of scientific procedures so it is expected any information learned can be stored well in a person's system long-term memory.

Keyword; Reading Comprehension Ability, Reading Technique, Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang tidak luput dari era globalisasi di mana WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA sesuatu yang perlu dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia. Dalam menghadapi era tersebut Sumber Daya Manusia (SDM) terutama mahasiswa dituntut untuk dapat menguasai salah satu modal dasar persaingan tersebut berupa penguasaan bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi tetapi juga, bahasa Inggris digunakan untuk kepentingan budaya, perdagangan, teknologi, dan lain sebagainya.

Penguasaan bahasa Inggris pada prinsipnya tidak hanya penguasaan terhadap keterampilan berbicara saja, tetapi juga keterampilan menulis, membaca, dan menyimak merupakan keterampilan yang patut dikuasai oleh mahasiswa.Keempat keterampilan berbahasa tersebut diarahkan untuk dapat meningkatkan penguasaan

mahasiswa bahasa Inggris mahasiswa untuk dapat digunakan berkomunikasi bahasa Inggris secara baik dan benar.

(3)

Oleh karena itu kegiatan membaca tidak hanya membutuhkan kosentrasi terhadap apa yang akan dibaca tetapi juga membutuhkan pemahaman terhadap makna kata,

kalimat, dan wacana yang dibaca. Kosentrasi dan pemahaman terhadap bacaan akan menjadikan mahasiswa efektif dalam membaca. Sehubungan dengan itu,

supayamahasiswa mampu memahami bacaan diperlukan berbagai cara atau teknik yang efektif yang dapat menarik minat mahasiswa dalam membaca. Dosen memerlukan berbagai cara atau teknik yang tepat dalam mengajarkan membaca sehingga mahasiswa dapat memahami makna yang terkandung dalam bacaan. Selama ini yang terjadi, dosen belum dapat menggunakan teknik yang tepat dalam membaca sehingga ditemukan mahasiswa sulit untuk menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibacanya. Selain itu, kesulitan mahasiswa juga terlihat dalam menentukan kalimat inti dan kalimat penjelas dalam bacaan.

Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam reading

comprehension dosen memerlukan teknik atau cara yang tepat dalam mengajarkan

membaca pada mahasiswa. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa adalah melalui teknik SQ3R.Komponen dalam SQ3Rmeliputi Survey (S) atau prabaca, kemudian membuat pertanyaan (Question/Q), membaca (Read/R) sebagai kegiatan utama, setelahnya menyebutkan kembali bagian penting (Recite/R). dan Review (R) mengulangan materi. Dalam setiap langkah aktivtas diharapkan dapat menarik minat mahasiswa karena langkah-langkah yang diterapkan

sudah dilakukan secara sistematis sehingga memudahkan mahasiswa dalam reading

comprehension.

PEMBAHASAN

1. Kemampuan Membaca pemahaman

(4)

sebuah teks dengan latar belakang pengetahuan mereka sendiri untuk membangun makna. Tujuan membaca adalah pemahaman.Teori ini menyatakan bahwa

pengetahuan awal seseorang terhadap bacaan sangat berpengaruh terhadap pemahaman bacaan. Pengetahuan awal tidak hanya bekerja sendiri, melainkan harus

mampu bekerjasama dengan kemampuan kognitif pembaca sehingga ia mampu memahami maksud yang terkandung dalam bacaan.

Hal ini senada apa yang dikemukakan oleh Goodman (1980:15) yang menyatakan bahwa seorang pembaca tidaklah pasif tetapi aktif reseptif. Maksudnya adalah bahwa orang yang membaca bukan hanya diam menerima makna yang dibaca sebagai bagian dari pengetahuan yang diperolehnya pada saat membaca tetapi seseorang yang membaca melakukan aktivitas berupa memaknai bacaan tersebut untuk memperoleh pengetahuan dan pengetahuan tersebut dapat disampaikan kepada orang lain baik secara lisam maupun tulisan.

Selanjutnya, Dallman (1982:25) mengemukakan bahwa membaca merupakan kemampuan mekanis yang relatif, itu sebabnya kemampuan membaca dapat ditingkatkan sampai fase yang lebih luas yakni ari mengenali dan mengucapkan kata sampai pada pemahaman arti bacaan. Pendapat ini menyiratkan bahwa membaca pada prinsipnya bukan hanya dengan membaca seseorang mampu memahami isi dari suatu bacaan yang kemudian mengkomunikasikannya secara lisan atau tulisan. Lebih dari itu membaca juga dapat bersifat mekanis yaitu dengan cara melafalkan kata atau

kalimat dengan suara yang jelas dan dapat dipahami. Atau secara sederhana membaca dapat terbagi dua, yaitu: (1) membaca mekanis dan (2) membaca pemahaman.

Membaca mekanis merupakan kegiaiatan membaca yang dilakukan dengan melafalkan simbol dengan menggunakan suara yang nyaring sedangkan membaca pemahaman terkait dengan membaca tanpa suara yang tujuannya memahami isi bacaan yang dibaca.

(5)

bacaan tersebut. Misalnya, mahasiswa mampu menyebutkan siapa tokoh cerita yang ada dibacaan, dimana peristiwa itu terjadi, dan kapan terjadinya peristiwa

itu.Selanjutanya pemahaman interpretative terkait dengan bagaimana mahasiswa mampu menemukan kalimat inti dan kalimat penjelas dalam bacaan tersebut serta

mahasiswa mampu membuat kesimpulan dari wacana yang dibacanya. Pemahaman interpretative dapat menggiring mahasiswa dalam menemukan ide pokok dan ide penjelas yang terkandung dalam suatu wacana. Pemahaman Kritis merupakan mahasiswa mampu berpikir secara analisis dan mampu menginterpretasikan makna yang terkandung dalam bacaan. Dengan mampu menganalisis secara kritis ini, mahasiswa dapat mengevaluasi kualitas tulisan yang dibacanya. Pemahaman kata adalah bagaimana mahasiswa mampu memahami kata-kata atau istilah-istililah yang ada dalam bacaan.

Selanjutnya Goodman (1980) mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca. Proses rekonstruksi pesan ini dilakukan secara berlapis yaitu memaknai pesan yang terkandung di dalam bacaan untuk dapat diutarakan kembali dengan menggunakan bahasa sendiri yang diperoleh melalui proses rekonstruksi makna yaitu melalui (1) pengenalan makna yang terkandung dalam tulisan; (2) mendefiniskan makna yang terkandung dalam tulisan, (3) menginterpretasikan makna yang ada dalam tulisan, (4) mengevaluasi makna yang telah dinterpretasikan, dan (5) memproduksi hasil dari

evaluasi baik secara lisan maupun secara tulis.

Seseorang dikatakan memahami bacaan dengan baik apabila dia dapat (1)

mengenal kata-kata atau kalimat-kalimat yang ada dalam bacaan dan mengeahui maknanya, (2) menghubungkan makna, baik konotatif maupun denotative dari pengalaman yang dimiliki dengan makna yang ada dalam bacaan, (3) mengetahui seluruh makna tersebut dan atau persepsinya terhadap makna itu secara konseptual, dan (4) membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada pengalaman membaca itu (Tuner, 1998:80).

(6)

merupakan aktivitas komunikatif untuk menangkap ide yang disampaikan oleh penulis sehingga dapat diinterpretasikan melalui bahasa lisan dan tulis.

2. TEKNIK MEMBACA SURVEY,QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R)

Membaca pada prinsipnya tidak hanya melibatkan pikiran akan tetapi juga melibatkan indera penglihatan yang digunakan untuk menelaah kata per kata, kalimat per kalimat yang dibaca. Pada umumnya ditemukan ada mahasiswa mampu membaca dengan cepat dan ada mahasiswa yang tidak mampu secara cepat dalam membaca. Faktor kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa yang lambat membaca adalah tidaknya tersingkronisasinya antara indra penglihatan (mata) dengan pikiran (kosentrasi) sehingga menyebabkan dirinya sulit memahami isi bacaan. Salah satu cara menghindari mahasiswa yang membacanya membaca lambat dan terlalu hati-hati yaitu dengan menggunakan te dengan menggunakan teknik SQ3R. Teknik SQ3R menuntun mahasiswa dapat menggunakan waktunya seefisien mungkin. Dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin mahasiswa akan dapat memahami bacaan secara cepat.

Menurut Soedarso (2004:59) SQ3R merupakan singkatan dari

Survey(Penelaahan Pendahuluan), Question(Bertanya), Read(Baca), Recite(Mengutarakan kembali), and Review(Mengulang kembali).Selanjutnya ia

mengatakan SQ3R adalah suatu teknik membaca untuk menemukan ide-ide pokok dan pendukungnya serta membantu mengingat agar tahan lebih lama melalui 5 langkah kegiatan, yaitu survey, question, read, recite, and review.

Untuk dapat memahami dan dapat menerapkan teknik membaca SQ3R,

pembaca perlu mengetahui karakteristik SQ3R. Menurut Laksono (2007) SQ3R memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

1. Sebelum membaca, pembaca menyurvei terlebih dahulu judul buku, nama pengarang,

nama penerbit, tahun penerbit, daftar isi, kata pengantar, rangkuman, dan daftar pustaka,

2. Merumuskan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri tentang bacaan tersebut yang

diharapkan jawabannya ada dalam buku itu.

(7)

4. Untuk mengetahui penguasaan terhadap bacaan, setelah membaca, pembaca

melakukan kegiatan mengutarakan kembali isi bacaan dengan kata-kata sendiri.

5. Kegiatan membaca dengan metode SQ3R diakhiri dengan kegiatan meninjau kembali

atau mengulang kembali apa yang sudah dibaca.

Selanjutnya, menurut Robinson (1970) sebelum membaca, pembaca perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Telaah setiap bab.

Kegiatan yang dilakukan oleh pembaca adalah melakukan telah terhadap judul, topik dan subtopik. Selesai melakukan telaah terhadap bab dilanjutkan dengan memahami gambar-gambar, tabel, diagram dan peta. selanjutnya pahami gambar-gambar, tabel, grafik, atau peta. Berikutnya adalah membuat pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman untuk memahami isi dari setiap bab. Setlah itu, lakukan perangkuman terhadap bacaan

2. Pertanyaan: Bertanya sambil Anda melakukan penelaahan:

Setelah melakukan penelaahan langkah selanjutnya adalah pembaca diminta untuk kembali kepada judul, topik dan sub topik yang ada di dalam setiap bab dan buatlahke dalam bentuk-bentuk pertanyaan.

3. Ketika Anda mulai membaca

Setelah langkah kedua, langkah berikutnya adalah carilah jawaban-jawaban dari pertanyaan yang Anda ajukan pertama kalinya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di

awal dan diakhir bab atau pelajari berdasarkan pedoman. Baca kembali judul-judul melalui gambar atau grafik. Catat semua hal yang digaribawahi atau yang dimiringkan

atau kata-kata dan frase yang ditebalkan. Baca hanya satu bagian pada suatu waktu kemudian ceritakan kembali apa yang telah dibaca.

4. Ceritakan setelah Anda membaca satu bagian

Langkah berikutnya adalah secara lisan menanyakan pertanyaan-pertanyaan Anda sendiri tentang apa yang baru saja Anda baca dan rangkum dengan kata-kata sendiri apa yang sudah Anda Baca.

5. Review: proses yang berkelanjutan

(8)

secara lisan atau menulis jawaban-jawaban dari memori dan buatlah kartu-kartu untuk pertanyaan yang menurut Anda sulit. Hari ketiga, keempat, dan kelima: Teslah diri Anda

secara lisan dan tertulis secara bergantian terhadap apa yang Anda sudah catat.

Penerapan strategi membaca SQ3R akan dapat meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman para mahasiswa secara signifikan. Selain itu dengan menerapkan strategi SQ3R akanmeningkatkan minat belajar terutama minat siswa untuk membaca yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan memahami bacaan. Dengan menerapkan berbagai aktivitas yang dilakukan mahasiswa, strategi ini mampu meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam berinteraksi dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran membaca serta menghilangkan kejenuhan pada mereka. Mahasiswa tidak merasa jenuh dalam membaca karena langkah-langkah dalam SQ3R membuat mahasiswa menjadi aktif, kreatif, dan mampu berpikir secara kritis terhadap informasi yang didapatnya dalam bacaan.

PENUTUP

Kemampuan membaca pemahaman mahasiswa perlu ditingkatkan agar mereka mampu secara cepat memahami berbagai macam.Salah satu teknik yang dapat membantu mahasiswa secara cepat memahami bacaan adalah melalui teknik membaca SQ3R. Teknik ini selain membantu mahasiswa dengan cepat dapat tepat dalam memahami suatu bacaan juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk

menumbuhkan minat siswa dalam melaksanakan aktivitas membaca.Dengan menerapkan teknik SQ3R dimaksudkan memberikan pembekalan kepada mahasiswa

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Choate, et.all, Curriculum-Based Assesment and Programming, Boston: Ally and Bacon, 1992.

Dallman, Martha, et.all.,The Teaching of Reading, New York: Holt Rinehart and Winston, 1982.

Goodman, Yetta M. et. all, Reading Strategies Focus on Comprehension, Singapura: B & Jo Enterprise PTE Ltd., 1980.

Kisyani Laksono, dkk, Membaca 2, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Nunan, David, Practical English Language Teaching, New York: Mc Graw-Hill Companies Inc, 2003.

Robinson, Francis Pleasant, Effective Study, New York: Harper & Row, 1970.

Soedarso, Spead Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Tuner, Comprehension Reading for Meaning (dalam Alexander, J (ed) Teaching Reading,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kontribusi pengetahuan tentang aplikasi perangkat lunak pada perangkat komunikasi bergerak yang di kenal sebagai Java

Pelayanan yang dilakukan di Klinik Bidan Praktik Swasta “MANDA”. terhadap masyarakat

Penerapan System Activity Based Costing pada tahap pertama, pelacakan biaya ke aktivitas yang terdapat delapan (8) Pemicu Biaya yaitu : Unit Produksi, JTKTL, Jam Mesin, Meter

www.sejarahpapsmear.com diakses pada tanggal 8 Februari 2016 pukul 20.05 Wib. www.kumpulaninfokankerserviks.com diakses pada 26 Juli 2016 pukul

Lemahnya penerapan GCG menyebabkan tidak dapat mengembangkan usahanya dalam persaingan bisnis, kinerja keuangan yang tidak sehat serta tidak memenuhi kepentingan stakeholdersnya.

Berdasarkan hasil pengukuran, pengamatan, pengujian hipotesis dan pengkajian terhadap penerapan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing yang difokuskan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana PariwisatapadaProgram Studi Manajemen Pemasaran

[r]