(STUDI KASUS HAMSBREED BANDUNG)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
PARAMITHA PUSPITASARI 10511496
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdullilah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH
SWT atas berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah
untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Program
Studi Sistem Informasi pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) dengan judul “SISTEM INFORMASI
PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS HAMSBREED BANDUNG)”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis sangat menyadari bahwa
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki masih menjadi
kenadala sehingga dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam
metode penulisan, penyajian maupun pembahasan materi, sehingga kiranya masih
banyak yang perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sehingga dapat
memperbaiki kekurangan dikemudian hari.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan
iv
motivasi dalam penulisan skripsi ini. Selanjutnya dengan rasa tulus penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
moril maupun materil secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis
dalam penulisan tugas akhir ini hingga selesai, terutama kepada yang saya
hormati:
1. Dr. Ir.H. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia,
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. Msc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Universitas Komputer Indonesia,
3. Citra Noviyasari,S.Si., M.T., selaku Ketua Prodi Sistem Informasi,
4. Syntia Sukarta, ST., MT., selaku Dosen Wali Sistem Informasi 12,
5. Wahyuni, S.Si., MT., selaku Dosen Pembimbing yang banyak membantu
dan membimbing penulis hingga Skripsi ini selesai,
6. Rauf Fauzan, S.Kom., M.Kom., dan Imelda, ST., MT., selaku Dosen
Penguji,
7. Seluruh Dosen Sistem Informasi UNIKOM Bandung yang telah
memberikan ilmu kepada penulis mudah-mudahan ilmu yang diajarkan
bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
8. Teristimewa kepada Keluarga yang selalu mendoakan, memberikan dan
pengorbanannya baik dari segi moril, materil kepada penulis sehingga
v
telah memberikan semangat baik secara langsung dan tidak langsung yang
tidak bisa disebutkan satu-persatu.
11. Dan tidak lupa kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang membantu dan penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan penulis sendiri, dan penulis meminta maaf apabila dalam
penyusunan Skripsi ini terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb
Bandung, Juni 2015
Penulis,
vi
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah... 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4
1.2.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Maksud Penelitian ... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.6.1 Lokasi Penelitian ... 8
1.6.2 Waktu Penelitian ... 9
vii
2.8 UML (Unified Modeling Language) ... 20
2.9 Black Box Testing ... 20
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 22
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 22
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 23
3.1.2.1 Visi Perusahaan ... 23
3.1.2.2 Misi Perusahaan ... 24
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 24
3.1.4 Deskripsi Tugas... 25
3.2 Metode Penelitian ... 26
3.2.1 Desain Penelitian... 27
3.2.2 Jenis dann Metode Pengumpulan Data ... 28
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 28
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 29
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 29
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 30
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 31
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 33
viii
3.3.2.2 DefinisiUse Casedan Deskripsinya ... 38
3.3.3 SkenarioUse Case ... 39
3.3.4 Activity Diagram ... 43
3.3.5 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem ... 47
4.1.1 Tujuan Perancangan ... 47
4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan ... 48
4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 48
4.1.3.1Use Case Diagram ... 51
4.1.3.2 SkenarioUse Case... 54
4.1.3.3Activity Diagram ... 65
4.2 Perancangan Antar Muka ... 78
4.2.1 Struktur Menu ... 78
4.2.2 PerancanganInput ... 80
4.2.3 PerancanganOutput ... 89
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 96
4.4 Pengujian ... 97
4.4.1 Rencana Pengujian ... 97
4.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 100
ix
4.5.4 Implementasi Antar Muka... 114
4.5.5 Implementasi Instalasi Program ... 117
4.5.6 Penggunaan Program ... 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 137
5.2 Saran ... 138
DAFTAR PUSTAKA ... 139
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Saat ini perkembangan dunia internet sudah semakin pesat, Banyak
orang yang rela menghabiskan waktu hanya untuk menjelajahi dunia maya.
Seiring dengan kehadiran dan perkembangan internet telah memberikan manfaat
di berbagai bidang kehidupan manusia khususnya di bidang bisnis. Dengan
memanfaatkan website produk dan jasa dapat diakses dan dilihat oleh para calon
pelanggan baik di Indonesia maupun Dunia. Selain itu penggunaan website juga
dapat melakukan update produk dan jasa yang dilengkapi dengan konten gambar
yang dapat memperjelas produk dan jasa yang di tawarkan lewat internet.
Pada saat ini sudah mulai banyak yang melakukan bisnis secara
online. Namun, walaupun merintisnya cukup mudah, ternyata tidak semua bisa
bertahan di dunia bisnis ini karena semakin banyaknya persaingan pasar yang
dihadapi. Untuk mampu tetap bertahan pada bisnis ini pada dasarnya produk dan
jasa yang ditawarkan kepada calon pelanggan karena harus menyadari bagaimana
pentingnya suatu pelayanan terhadap pelanggan itu sendiri. Hal ini diakibatkan
banyaknya kepuasan dari pelanggan terhadap jasa atau produk yang ditawarkan
tidak memiliki suatu kecemasan atau kekhawatiran terhadap akan ditinggal oleh
Cara untuk meningkatkan usaha tersebut diantaranya adalah dengan
membangun sistem informasi yang baik. Syarat untuk membangun sistem
informasi yang baik salah satunya yaitu adanya ketepatan dan keakuratan untuk
mencatat dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pembelian dan penjualan
merupakan salah satu kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan. Pembelian
akan menambah jumlah persediaan, sedangkan penjualan akan menguranginya.
Penjualan, pembelian, dan persediaan barang sering kali masih
bersifat manual yakni masih banyak data-data yang berbentuk kertas atau
catatan-catatan dalam semua transaksi sehingga rentan sekali kehilangan kelengakapan
data tersebut. Pada proses persediaan barang data yang diperoleh dari mulai
barang masuk dan diterima, lalu disimpan di gudang dan pengecekan jumlah
barang yang terdapat di gudang, apakah sama dengan jumlah yang dibeli atau
tidak. Sehingga sistem informasi ini sangat berguna bagi HamsBreed Bandung
yang dalam aktivitas bisnisnya masih dilakukan secara manual dan juga
dikarenakan HamsBreed belum memiliki website sendiri sehingga mengalami
kesulitan dalam melakukan pemasaran dan promosi hamster atau produk
kebutuhan hamster sehingga mengalami kesulitan dalam melakukann pemasaran
atau promosi.
HamsBreed Bandung, merupakan usaha yang bergerak dibidang hobi
pecinta hewan khususnya hamster. Dalam bisnisnya HamsBreed menjual berbagai
jenis hamster dan produk kebutuhan hamster. Mulai dari kandang, pakan dan
aksesoris sampai obat-obatan hamster. Untuk proses pembelian kebutuhan
pemesanan terlebih dahulu. Sedangkan untuk hamster yang dijual HamsBreed
mendapatkan dari hasil perkembangbiakan.
Untuk proses penjualan, setiap pelanggan dapat langsung datang ke
hamster shop untuk membeli produk kebutuhan atau hamster, setelah selesai
pelanggan dapat langsung membayar di kasir, dan kasir akan melakukan
penghitungan dan membuatkan nota penjualan kemudian kasir membuat laporan
data penjualan untuk di serahkan kepada pemilik setiap harinya.
Sedangkan untuk proses persediaan diperiksa masih secara manual
tetapi sering juga tidak diperiksa, dan belum ditentukan batas minimal. Sehingga
sering terjadi stok hamster dan kebutuhan hamster kosong. Kegiatan bisnis di
HamsBreed masih dijalankan secara manual terutama dalam bidang penjualan,
pembelian dan persediaan barang yang merupakan kegiatan utama dari proses
bisnis. Hal ini dirasa kurang efektif dan efisien, karena belum adanya sistem
terkomputerisasi yang menangani kegiatan bisnis tersebut, makan sering
ditemukan permasalahan seperti data penjualan tidak lengkap, proses pencarian
data barang membutuhkan waktu yang cukup lama dan laporan penjualan yang
kurang akurat disebabkan sering hilangnya kelengkapan data.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka penulis mencoba
untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Penjualan,
memberikan kemudahan bagi pihak HamsBreed untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dan meningkatkan produktifitasnya dalam berbagai hal.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berikut ini adalah identifikasi dan rumusan masalah sistem yang
peneliti telah temukan pada HamsBreed Bandung.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dengan adanya masalah yang dijelaskan pada latar belakang diatas
maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan di HamsBreed Bandung
adalah sebagai berikut.
1. HamsBreed belum memiliki website sendiri sehingga mengalami kesulitan
dalam melakukan pemasaran dan promosi hamster atau produk kebutuhan
hamster, hal ini menyebabkan kurang bertambahnya pelanggan karena
HamsBreed tidak mempunyai media untuk melakukan pemasaran dan
promosi.
2. Pengolahan data transaksi penjualan ke pelanggan dan pembelian ke
supplier masih dilakukan secara manual yaitu masih dicatat dalam nota atau
struk penjualan dan pembelian sebagai bukti transaksi. Hal ini menyebabkan
sering terjadinya ketidakakuratan data dalam pencatatan transaksi.
3. Perhitungan rekap penjualan, pembelian, dan persediaan barang masih
menggunakan alat bantu kalkulator, akibatnya proses perhitungan rekap
kesalahan di dalam proses penghitungan rekap yang menyebabkan peluang
kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan rekap yang tidak sesuai dengan
data penjualan, pembelian, dan persediaan.
4. Proses persediaan barang yang masuk masih menggunakan nota pembelian
sebagai arsip untuk barang yang masuk dari tiap supplier, akibatnya sering
terjadi penumpukan nota pembelian yang tidak teratur dan keamanan
datanya kurang terjamin.
1.2.2 Rumusan Masalah
Seperti yang terdapat dalam masalah-masalah yang terindentifikasi
di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem penjualan, pembelian dan persediaan yang sedang
berjalan di HamsBreed Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan, pembelian, dan
persediaan berbasis web di HamsBreed Bandung.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan, pembelian, dan
persediaan berbasis web di HamsBreed Bandung.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan, pembelian, dan
persediaan berbasis web di HamsBreed Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam membangun Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan
mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Adapun maksud dan tujuan tersebut
sebagai berikut.
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk membuat Sistem
Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Berbasis Web yang diharapkan
dapat berguna untuk meningkatkan pelayanan di HamsBreed Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem penjualan, pembelian, dan persediaan yang
berjalan di HamsBreed bandung.
2. Untuk membangun sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan
berbasis web di HamsBreed Bandung yang dapat membantu proses kinerja
pengolahan data di HamsBreed Bandung.
3. Untuk menguji sistem informasi yang akan diterapkan di HamsBreed
Bandung agar sistem informasi dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan, pembelian, dan
persediaan berbasis web di hamsBreed Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berikut adalah kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis di
1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan atau manfaat penelitian ditinjau dari kegunaan praktis
adalah bagi pemilik HamsBreed Bandung sistem informasi yang akan dibuat
diharapkan dapat mengembangkan proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien,
baik itu dari segi pelaporan data penjualan, pembelian, dan persediaan yang dapat
menunjang kemajuan usahanya. Dan bagi kasir dan gudang diharapkan dapat
meningkatkan efektifitas dalam pengelolaan transaksi penjualan dan pembelian,
sehingga mendapatkan informasi dan pengelolaan data menjadi lebih mudah dan
akurat.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Kegunaan atau manfaat penelitian ditinjau dari kegunaan akademis
adalah sebagai berikut:
a) Bagi Penelitian
Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan sistem informasi
penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web dan menganalisa
permasalahan-permasalahan baik secara teori ataupun praktek dan
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang tealah didapat selama kuliah.
b) Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumber
informasi studi kepustakaan dalam penelitian yang sama dengan bidang
yang dibahas dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang
dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh
HamsBreed Bandung, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dan
penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Adapun batasan masalah yang diambil oleh penulis yaitu :
1. Metode pembayaran pemesanan melalui website HamsBreed adalah dengan
melakukan transfer via bank maksimal 1X24 jam setelah melakukan
pemesanan melalui website HamsBreed Bandung.
2. Ruang lingkup penjualan hamster hanya di wilayah Kota Bandung saja dan
hamster akan dikirim langsung oleh pihak HamsBreed Bandung.
3. Untuk pengiriman produk kebutuhan hamster dapat dikirim ke seluruh
Indonesia.
4. Aplikasi yang akan dibuat hanya digunakan oleh bagian kasir yang
digunakan dalam melakukan transaksi di dalam hsmter shop.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1.6.1 Lokasi Penelitian
1. Nama Hamster Shop : HamsBreed Bandung.
2. Alamat : Komplek Cibiru Raya Blok A No.27,
1.6.2 Waktu Penelitian
Agar penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka
jadwal penelitian harus direncanakan terlebih dahulu. Penelitian dilakukan selama
4 Bulan dimulai dari Bulan Maret sampai dengan Juni 2015.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
NO Kegiatan
TAHUN 2015
MARET APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan Kebutuhan
2. Membangun Prototype
3. Evaluasi Prototype
4. Pengkodean Sistem
5. Pengujian Sistem
6. Evaluasi Sistem
7. Menggunakan Sistem
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan gambaran tentang isi dari
penelitaan yang akan dibuat. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam Bab ini berisi uraian tetang teori-teori yang mendukung penulisan
penelitian yang akan digunakan penulis dalam membahas permasalahan dan
kerangka pikir penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Membahas tentang analisis terhadap sistem yang dibuat serta bagaimana
merancang suatu sistem informasi yang akan dibangun.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan tentang permasalahan
Pembangunan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Berbasis
Web.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan permasalahan yang ada, dan
✁ ✂ 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan uraian pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dalam Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Persediaan
di HamsBreed Bandung ini diperlukan sebuah analisis sistem, perancangan
sistem, kemampuan dalam mengimplementasikan hasil rancangan sistem dengan
mengaplikasikan bahasa pemrograman dan pembangunan sistem database, serta
melakukan pengujian terhadap implementasi sistem tersebut. Berikut ini adalah
penjelasan yang dapat diuraikan :
1. Dengan adanya website sendiri HamsBreed dapat lebih mudah melakukan
pemasaran dan promosi hamster atau produk kebutuhan hamster.
2. Dengan adanya sistem infrormasi penjualan, pembelian, dan persediaan
Pengolahan data transaksi penjualan ke pelanggan dan pembelian ke
supplier dapat dilakukan secara terkomputerisasi sehingga pencatatan data
transaksi lebih akurat.
3. Perhitungan rekap penjualan, pembelian, dan persediaan lebih cepat dan
4. Dengan adanya sistem informasi ini nota pembelian dari tiap supplier akan
tersimpan dalam database sehingga mudah dalam melakukan pencarian nota
dari tiap supplier.
5.2 Saran
Berdasarkan aktivitas perancangan sistem, maka dihasilkan sebuah
Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Persediaan. Aktivitas pengembangan
sistem belum cukup sampai disini karena kebutuhan informasi dalam aktivitas
penjualan, pembelian, dan persediaan akan terus bertambah. Untuk itu penulis
mencoba memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian
selanjutnya, yaitu :
1. Perlu adanya pembahasan proses pembayaran secara detail.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas aplikasi ataupun
memperinci aplikasi penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web
11
Untuk mendukung dalam pembuatan skripsi ini, maka perlu
dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan
ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan skripsi ini.
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama.
Keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software),
perangkat keras (Hardware), infrastrktur, dan sumber daya manusia (SDM) yang
terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah
sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat di dalamnya
juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan
keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi
informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem
informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks [1].
Menurut Sutabri sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan
untuk mengendalikan organisasi.
Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Baru, informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima.
2. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan
pada informasi yang telah ada.
3. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang salah
sebelumnya.
4. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.
2.1.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali.
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud
dengan input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data
2. Block Model (Model Block)
Blok ini tediri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi dan input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilakan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem infromasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumntasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)
bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Blok)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
computer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu
2.2 Penjualan
Penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual
barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya
transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau
pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli
[3]. Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok
perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur [3].
2.3 Pembelian
Pembelian adalah suatu usaha transaksi dimana perusahaan
membutuhkan barang dan jasa, baik untuk dipakai maupun untuk persediaan yang
akan dijual. Pembelian bisa dilakukan secaracash/kredit.
Pembelian adalah bagian penting yang ada pada suatu perusahaan.
Pada program Zahir dibuat integrated mulai dari permintaan barang dari gudang,
pembelian dengan penawaran harga ke beberapa vendor, menerima PQ dari
supplier, sampai barang tiba ke perusahaan dari vendor. Proses tersebut
dinamakan procurement. Pembelian di Zahir juga dilengkapi dengan adanya
fasilitas pembayaran hutang usaha danwrite offhutang usaha [4].
2.4 Persediaan
Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan
untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan
barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum
digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan
barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan.
Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya
memiliki persediaan. Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi (industri
manufaktur) akan memiliki tiga jenis persediaan, yaitu :
1. Persediaan bahan baku dan penolong.
2. Persediaan bahan setengah jadi.
3. Persediaan barang jadi
Sedangkan perusahaan perdagangan minimal memiliki satu jenis
persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. Adanya berbagai macam
persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk
masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain
seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau
permintaan konsumen. Bila melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya
persediaan maka akan berdampak ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya
permintaan konsumen atau bahkan berlebihan persediaan sehingga tidak
semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan dan
sebagainya. Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku
maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Ciri khas dari model
persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk menjamin pesediaan
Inventory atau Persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen
material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory
dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi
(demand) dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila
terjadi kekurangan persediaan (shortage). Secara teknis, inventory adalah suatu
teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya persediaan bahan yang
harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta
menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya
dilakukan oleh perusahaan. Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus
dipesan merupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian
persediaan. Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena
berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai
akibat adanya persediaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus seimbang
dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan
perusahaan menanggung risiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi
disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan
akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh
karenanya diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan
sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar
jalannya proses poduksi.
Beberapa pengertian persediaan menurut para ahli adalah sebagai
1. Suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari part atau
bagian, bahan baku dan barang hasil produksi, sehingga perusahaan dapat
melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan
pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.
2. Serangkaian kebijakan dengan sistem pengedalian yang memonitor tingkat
persediaan yang harus dijaga kapan persediaan harus diisi dan berapa
pesanan yang harus dilakukan.
3. Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian pengendalian persediaan merupakan suatu usaha
memonitor dan menentukan tingkat komposisi bahan yang optimal dalam
menunjang kelancaran dan efektifitas serta efisiensi dalam kegiatan
perusahaan [5].
2.5 Website
Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat
dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya
dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara
satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hyperlink,
sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.
2.5.1 Jenis-Jenis Website
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat,
pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan pada fungsi, sifat dan
bahasa pemrograman yang digunakan.
Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya adalah:
1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content
atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat, misalnya website berita,
seperti www.kompas.com, www.detik.com, www.polinpdg.ac.id, dan
lain-lain.
2. Website Statis, merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah.
Misalnya, web profile organisasi, dan lain-lain.
Berdasarkan tujuannya, website dibagi atas:
1. Personal web, website yang berisi informasi pribadi seseorang,
2. Corporate web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan,
3. Portal web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan
berita, email, dan jasa-jasa lainnya.
4. Forum web, sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
5. Disamping itu juga ada website Government, banking, payment,
e-procurement, dan sebagainya [6].
2.6 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman scripting untuk membuat
halaman web yang dinamis. Walaupun dikenal sebagai bahasa untuk membuat
halaman web, tapi PHP sebenarnya juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi
2.8 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
AQL atau dikenal dengan DBMS (Database Management System), database ini
multithread, multi-user.
Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul
disbandingkan dengan database server lainnya, terutama dalam kecepatan. Berikut
ini beberapa keistimewaan MySQL, antara lain:
1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih
banyak lagi.
2. Multiuser
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam satu waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
3. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask,
nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail
serta password terenkripsi.
4. Scalability dan limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah
records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 milyar baris. Selain itu
batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya
2.9 UML (Unified Modeling Language)
Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan
teknik untuk pemodelan dan desain program berorientasi objek (OOP) serta
aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan
sekelompok tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai
diperkenalkan oleh Object Managament Group, sebuah organisasi yang telah
mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an.
Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML
merupakan dasar bagi tool desain berorientasi objek dari IBM [9].
2.9 Black Box Testing
Pengujian ini fokus kepada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Pengujian ini memungkinkan pelaku RPL mendapatkan serangkaian kondisi input
yang memenuhi persyaratan fungsional suatu program.
Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan antarmuka
3. Kesalahan struktur data atau akses basisdata eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Kesalahan inisialisasi atau terminasi
Pengujian dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
2. Bagaimana perilaku sistem dan performansi diuji ?
3. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ?
4. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
5. Bagaimana batasan-batasan kelasi data disolasi ?
6. Berapa ratio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem ?
7. Apa akibat yang timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem ?
Meskipun dalam pelaksanaan testing kita dapat menguji keseluruhan
fungsionalitas perangkat lunak namun formal black box testing yang sebenarnya
kita dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan
cacat. Dengan cara ini black box testing dapat membantu memaksimalkan testing
138
[2] Tata Sutabri Andi, “Analisis Sistem Informasi”,Yogyakarta 2012
[3] Mulyadi,“Sistem Akutansi”,Jakarta: Salemba Empat, 2008
[4]Marom Chairul, “Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang”, Jakarta: PT.Grafindo, 2002
[5]Agus Ristono, “Manajemen Persediaan”, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009
[6] Yuhefizar, S.kom, Ir. HA Mooduto dan Rahmat Hidayat, ST, “Cara Mudah
Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System
Joomla (CMS)” Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009
[7] Ali Zaki dan SmitDev Community. “36 Menit Belajar Komputer PHP dan MySQL”, Jakarta: PT Elex MediaKomputindo, 2008
[8] Miftakhul Huda dan Bunafit Komputer, “Membuat Aplikasi Database dengan Java, MySQL, dan NetBeans” Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010
[9] David M. Kroenke, “Database Processing Dasar-dasar, Desain &
Implementasi”, Jakarta: PeneritErlangga, 2005
[10] Hanif Al Fatta, “Analisis & Perancangan Sistem Informasi”, Yogyakarta:
BIODATA MAHASISWA
Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)
IPK : 3.08
Alamat Rumah : Ranca Indah 2 D-6 No 5
RT/RW 004/008
Kel/Desa Jelegong
Kecamatan Rancaekek, Bandung
Alamat Bandung : Komp. Bumi Panyileukan Blok Q6. No. 23
RT/RW.06/1
Alamat Orang Tua : Komp. Bumi Panyileukan Blok Q6. No. 23
RT/RW.06/1
Kel Cipadung Kidul
Kecamatan Cibiru, Bandung
No. Telpon Orang Tua : 08122178547
Hormat Saya,
1
ARTIKEL
Oleh : Paramitha Puspitasari
ABSTRAK
HamsBreed bandung merupakan usaha yang bergerak dibidang hobi pecinta hewan khususnya hamster. Dalam bisnisnya HamsBreed Bandung juga menjual berbagai jenis Hamster, produk perlengkapan dan aksesoris hamster. Dalam proses bisnis yang sedang berjalan saat ini di HamsBreed Bandung masih menggunakan sistem manual yaitu dalam penjualan, pembelian dan persediaan. Hal tersebut menadi permasalahan pokok sehingga terjadi kesalahan terutama dalam aktivitas kerja seperti pencatatan data, penghitungan, pengecekan data dan laporan-laporan. Sistem manual juga menyebabkan proses bisnis menjadi tidak praktis dan tidak efisien.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metodologi penelitian pendekatan berorientasi objek dimana semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Untuk metode pengembangan sistem menggunakan metode prototype. Dimana metode prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
Hasil dari pembuatan program ini adalah mengotomatisasi pendataan dalam proses penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web yang dalam sistem lama masih menggunakan pendataan manual. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi hamstershop.
Kata Kunci : Penjualan, Pembelian, Persediaan
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
2
tidak diperiksa, dan belum ditentukan batas minimal. Sehingga sering terjadi stok hamster dan kebutuhan hamster kosong. Kegiatan bisnis di HamsBreed masih dijalankan secara manual terutama dalam bidang penjualan, pembelian dan persediaan barang yang merupakan kegiatan utama dari proses bisnis. Hal ini dirasa kurang efektif dan efisien, karena belum adanya sistem terkomputerisasi yang menangani kegiatan bisnis tersebut, makan sering ditemukan permasalahan seperti data penjualan tidak lengkap, proses pencarian data barang membutuhkan waktu yang cukup lama dan laporan penjualan yang kurang akurat disebabkan sering hilangnya kelengkapan data.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Berbasis Web (Studi Kasus HamsBreed Bandung)”. Diharapkan dengan sistem yang terkomputerisasi ini dapat memberikan kemudahan bagi pihak HamsBreed untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan meningkatkan produktifitasnya dalam berbagai hal.
Identifikasi Masalah
Dengan adanya masalah yang dijelaskan pada latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan di HamsBreed Bandung adalah sebagai berikut.
1. HamsBreed belum memiliki website sendiri sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran dan promosi hamster atau produk kebutuhan hamster, hal ini menyebabkan kurang bertambahnya pelanggan karena HamsBreed tidak mempunyai media untuk melakukan pemasaran dan promosi.
2. Pengolahan data transaksi penjualan ke pelanggan dan pembelian ke supplier masih dilakukan secara manual yaitu masih dicatat dalam nota atau struk penjualan dan pembelian sebagai bukti transaksi. Hal ini menyebabkan sering terjadinya ketidakakuratan data dalam pencatatan transaksi.
3. Perhitungan rekap penjualan, pembelian, dan persediaan barang masih menggunakan alat bantu kalkulator, akibatnya proses perhitungan rekap harus dijumlahkan satu persatu dan bisa saja terjadi kekeliruan atau kesalahan di dalam proses penghitungan rekap yang menyebabkan peluang kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan rekap yang tidak sesuai dengan data penjualan, pembelian, dan persediaan.
4. Proses persediaan barang yang masuk masih menggunakan nota pembelian sebagai arsip untuk barang yang masuk dari tiap supplier, akibatnya sering terjadi penumpukan nota pembelian yang tidak teratur dan keamanan datanya kurang terjamin.
Rumusan Masalah
Seperti yang terdapat dalam masalah-masalah yang terindentifikasi di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
3
Maksud Penelitian
Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk membuat Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Berbasis Web yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan pelayanan di HamsBreed Bandung.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem penjualan, pembelian, dan persediaan yang berjalan di HamsBreed bandung.
2. Untuk membangun sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web di HamsBreed Bandung yang dapat membantu proses kinerja pengolahan data di HamsBreed Bandung.
3. Untuk menguji sistem informasi yang akan diterapkan di HamsBreed Bandung agar sistem informasi dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan berbasis web di hamsBreed Bandung.
Kegunaan Praktis
Kegunaan atau manfaat penelitian ditinjau dari kegunaan praktis adalah bagi pemilik HamsBreed Bandung sistem informasi yang akan dibuat diharapkan dapat mengembangkan proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, baik itu dari segi pelaporan data penjualan, pembelian, dan persediaan yang dapat menunjang kemajuan usahanya. Dan bagi kasir dan gudang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dalam pengelolaan transaksi penjualan dan pembelian, sehingga mendapatkan informasi dan pengelolaan data menjadi lebih mudah dan akurat.
Kegunaan Akademis
Kegunaan atau manfaat penelitian ditinjau dari kegunaan akademis adalah sebagai berikut:
a) Bagi Penelitian
Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web dan menganalisa permasalahan-permasalahan baik secara teori ataupun praktek dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang tealah didapat selama kuliah.
b) Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumber informasi studi kepustakaan dalam penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini.
c) Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
4
melakukan transfer via bank maksimal 1X24 jam setelah melakukan pemesanan melalui website HamsBreed Bandung.
2. Ruang lingkup penjualan hamster hanya di wilayah Kota Bandung saja dan hamster akan dikirim langsung oleh pihak HamsBreed Bandung.
3. Untuk pengiriman produk kebutuhan hamster dapat dikirim ke seluruh Indonesia. 4. Aplikasi yang akan dibuat hanya digunakan oleh bagian kasir yang digunakan dalam
melakukan transaksi di dalam hsmter shop.
II. LANDASAN TEORI
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencangkup perangkat lunak (software), perangkat keras (Hardware), infrastrktur, dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks (I Putu Agus Eka Pratama 2014).
Menurut Sutabri sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi. Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Baru, informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima.
2. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan pada informasi yang telah ada.
3. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang salah sebelumnya.
Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada (Sutabri 2012).
Penjualan
5
dilakukan secaracash/kredit.
Pembelian adalah bagian penting yang ada pada suatu perusahaan. Pada program Zahir dibuat integrated mulai dari permintaan barang dari gudang, pembelian dengan penawaran harga ke beberapa vendor, menerima PQ dari supplier, sampai barang tiba ke perusahaan dari vendor. Proses tersebut dinamakan procurement. Pembelian di Zahir juga dilengkapi dengan adanya fasilitas pembayaran hutang usaha dan write offhutang usaha (Marom 2002).
Persediaan
Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan. Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi (industri manufaktur) akan memiliki tiga jenis persediaan, yaitu :
1. Persediaan bahan baku dan penolong. 2. Persediaan bahan setengah jadi. 3. Persediaan barang jadi
Sedangkan perusahaan perdagangan minimal memiliki satu jenis persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen. Bila melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya persediaan maka akan berdampak ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan berlebihan persediaan sehingga tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan dan sebagainya. Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Ciri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk menjamin pesediaan dengan biaya yang serendah rendahnya.
6
diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya proses poduksi.
Beberapa pengertian persediaan menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi daripartatau bagian, bahan baku dan barang hasil produksi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.
2. Serangkaian kebijakan dengan sistem pengedalian yang memonitor tingkat persediaan yang harus dijaga kapan persediaan harus diisi dan berapa pesanan yang harus dilakukan.
Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengendalian persediaan merupakan suatu usaha memonitor dan menentukan tingkat komposisi bahan yang optimal dalam menunjang kelancaran dan efektifitas serta efisiensi dalam kegiatan perusahaan (Agus Ristono 2009).
Website
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan pada fungsi, sifat dan bahasa pemrograman yang digunakan.
Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya adalah:
1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat, misalnya website berita, seperti www.kompas.com, www.detik.com, www.polinpdg.ac.id, dan lain-lain.
2. Website Statis, merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah. Misalnya, web profile organisasi, dan lain-lain.
Berdasarkan tujuannya, website dibagi atas:
1. Personal web, website yang berisi informasi pribadi seseorang, 2. Corporate web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan,
3. Portal web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.
4. Forum web, sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
5. Disamping itu juga ada website Government, banking, payment, e-procurement, dan sebagainya (Rahmat Hidayat dan Yuhefizar 2009)
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
7
jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian di HamsBreed Bandung adalah dengan menggunakan metode Analisis Deskriptif. Pada tahap ini petama yang dilakukan adalah mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk penelitian, dan pada tahap selanjutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang akhirnya dapat dibuat laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang telah dikerjakan selama penelitian di HamsBreed Bandung.
Jenis dan Metode Pengumpulan Data Sumber Data Primer
Data primer didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lapangan (observasi) dan wawancara (Interview) kepada pemilik hamster Shop.
a) Metode Observasi
Metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung bagaimana proses kegiatan bisnis yang berjalan pada HamsBreed Bandung (penjualan, pembelian, dan persediaan) serta data-data yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi yang akan dibuat, penulis datang langsung ke tempat penelitian di bagian penjualan, pembelian, dan persediaan dan mengamati kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan untuk memecahkan masalah yang terjadi.
b) Metode Wawancara (Interview)
Memberikan pertanyaan secara langsung kepada pihak yang berurusan langsung dengan pelaku bisnis pada HamsBreed Bandung yaitu owner. Selain itu memberikan pertanyaan seputar permasalahan yang ada di metode obervasi. Dalam hal ini permasalahan-permasalahan yang selama ini didapatkan pada proses bisnis yang berjalan di HamsBreed Bandung baik itu dari aktivitas penjualannya, pembeliannya sampai pada tahap pengadaan barang.
Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
8
tahapan perancangan dan pembuatan sistem informasi yang akan dibangun. Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan Penulis dalam perancangan dan pembuatan sistem informasi penjualan, pembelian, dan persedian berbasis web ini ini adalah dengan cara pendekatan berorientasi objek. Pendekatan berorientasi objek atau object-oriented programming disingkat OOP merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan pada sistem informasi penjualan, pembelian, dan persediaan berbasis web yang akan dibuat adalah model Evolutionary Prototypes. Metodologi yang digunakan dalam pembangunan produk ini adalah Metodologi Evolutionary Prototypes. Evaluasi didasarkan pada pengembangan produk dengan melakukan peningkatan pada detail-detail yang dianggap perlu diperbaharui. Proses akan dilakukan secara terus menerus dalam satu produk dan dilakukan hingga didapat produk yang sesuai dengan keinginan dariuser (Purtilo, Larson, & Clark, 1991).
Gambar 1 Model Prototype
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan prosedur yang berjalan saat ini di HamsBreed Bandung masih menggunakan sistem manual yang dirasa kurang efektif dan efisien untuk di masa sekarang ini. Untuk itu prosedur yang diusulkan oleh penulis dalam proses penjualan, pembelian, dan persediaan harus dilakukan secara terkomputerisasi yang dimana terdapat sebuah aplikasi yang dapat mempermudah pelanggan, gudang, kasir dan owner dalam melakukan aktivitas bisnis serta terdapat sebuah database untuk penyimpanan data secara terkomputerisasi.
Use Case Diagramyang diusulkan
Pada dasarnya use casesistem yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan use case yang ada pada sistem yang berjalan. Perbedaan hanya terlihat pada terintegrasinya data dengan proses yang terkomputerisasi.
9
Gambar 3Objek Diagramyang diusulkan
Perancangan Input
Perancangan input meliputi desain dari dokumen-dokumen. Inputan yang digunakan untuk menangkap data dan semua kode-kode yang digunakan. Dokumen ini sangat penting digunakan untuk menghasilkan output yang benar.
a. RancanganForm LoginPelanggan
Gambar 4 Rancanganform loginpelanggan yang diusulkan
b. RancanganForm Login User
Gambar 5 Rancanganform login useryang diusulkan
c. Rancanganformlaporan yang diusulkan
Gambar 6 Rancanganformlaporan yang diusulkan
Perancangan Output
Perancangan output bertujuan untuk merancang keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi yang akan dibuat, sehingga sesuai dengan kebutuhan proses bisnis HamsBreed Bandung.
a. Rancangan Tampilan Pelanggan
Gambar 7 Rancangan Tampilan Pelanggan yang diusulkan
b. Rancangan Tampilan Kasir
Gambar 8 Tampilan kasir yang diusulkan
c. Rancangan Tampilan Gudang
Gambar 9 Tampilan gudang yang diusulkan
d. Rancangan Tampilan owner
Gambar 10 Tampilan owner yang diusulkan
Perancangan Arsitektur Jaringan
Sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web ini dijalankan secaraofflinekarena aplikasi ini hanya untuk HamsBreed Bandung. Dalam penggunaannya sistem ini dibedakan menjadi level owner, kasir, dan gudang dengan tujuan agar sistem dapat terkendali dan memudahkan dalam penggunaannya.
Gambar 11 Arsitektur Jaringan yang diusulkan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
10
secara terkomputerisasi sehingga pencatatan data transaksi lebih akurat.
3. Perhitungan rekap penjualan, pembelian, dan persediaan lebih cepat dan akurat. 4. Dengan adanya sistem informasi ini nota pembelian dari tiap supplier akan tersimpan
dalam database sehingga mudah dalam melakukan pencarian nota dari tiap supplier.
Saran
Berdasarkan aktivitas perancangan sistem, maka dihasilkan sebuah Sistem Informasi Penjualan, Pembelian, dan Persediaan. Aktivitas pengembangan sistem belum cukup sampai disini karena kebutuhan informasi dalam aktivitas penjualan, pembelian, dan persediaan akan terus bertambah. Untuk itu penulis mencoba memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, yaitu :
1. Perlu adanya pembahasan proses pembayaran secara detail.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas aplikasi ataupun memperinci aplikasi penjualan, pembelian dan persediaan berbasis web tersebut.
Kasus dan hasil pengujian
Pengujian yang dilakukan menggunakan blackbox, dan dilakukan berdasarkan masing-masing halaman web yang terdapat pada aplikasi, dan berikut deskripsinya.
Tabel 1 PengujianLogin
v. DAFTAR PUSTAKA
Ristono.Agus .2009. Manajemen Persediaan, Yogyakarta: Graha Ilmu
I Putu Agus Eka Pratama .2014. Sietem Informasi dan implementasinya, Bandung:
Informatika
Chairul.Marom .2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Jakarta: PT.Grafindo
Mulyadi .2008. Sistem Akutansi Jakarta: Salemba Empat
Sutabri.Tata .2012. Analisis Sistem Informasi, Yogyakarta
Yuhefizar, Mooduto dan Hidayat Rahmat. 2009. Cara Mudah
Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System
11
12
13
14
15
16
Diuji Pengujian Penguji
Login Hak akses pelanggan Sistem Black Box
User Register, pemesanan, dan pembelian
Sistem Black Box
I. Biodata
Nama : Paramitha Puspitasari
Tempat/TanggalLahir
JenisKelamin
Kewarganegaraan
Alamat
Telp
: Bandung, 15 September 1992
: Perempuan
: Indonesia
: Komplek Bumi Panyileukan Blok Q6 No 23
: 085624273764
II. Pendidikan Formal
a. 1999 – 2005
b. 2005 – 2008
c. 2008 – 2011
d. 2011 – 2015
: SD Negeri Panyileukan 01
: SMP Negeri 18 Bandung
: SMA Negeri 12 Bandung