SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada
Program Studi Strata Satu
Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
ROSIHAN SAPUTRA
1.05.04.359
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
BARANG PADA CV. KAYU LARIS PALEMBANG
ROSIHAN SAPUTRA NIM. 1.05.04.359
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :
_________________________
Menyetujui, Pembimbing
Rina Kurniawati,S.Kom,MT NIP. 4127.70.26.004
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Prof. Dr. Ir Ukun Satraprawira Msc NIP. 4127.70.006
i
membantu mempercepat pemrosesan transaksi jual beli perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan pengolahan data barang perusahaan yang sampai saat ini masih dilakukan secara manual.
Dari masalah terdapat di atas, maka perlu dilakukan analisis sehingga diperoleh hasil dengan ditemukannya kelemahan-kelemahan pada sistem yang lama. Perangkat lunak yang baru dibangun dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan perangkat lunak dari segi sistem operasi, fasilitas pengolahan data dan keamanan data agar efisiensi dan kinerja karyawan CV. Kayu Laris meningkat. Berdasarkan hasil analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya, dirancanglah perangkat lunak yang baru, yaitu perancangan DFD, perancangan basis data, perancangan antar muka dan perancangan struktur menu.
Sistem Infomasi Pengendalian Persediaan Pada CV. Kayu Laris Berbasis Client/Server diimplementasikan menggunakan bahasa Delphi 7.0 untuk mendapatkan hasil yang diinginkan karena delphi 7.0 mampu menghasilkan aplikasi berbasis windows. Sedangkan untuk implementasi datanya menggunakan Microsoft SQL server 2000. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dilakukan perubahan dari sistem manual dengan cara merancang perangkat lunak baru yang berbasis client server dan mampu mengolah data perusahaan yang semakin hari semakin bertambah banyak.
ii
processing of the trade transaction in company. This condition is opposite with company’s good data processing which until now is still being carry out manually.
Base on this, then it is necessary to conduct a proper analysis until receive the result with the old system weaknesses discovery. The new software is build with aim to improving and completing the old one from he operating system, data processing facilities and data security aspects so it could be more4 efficient and increase the work achievement of CV. Kayu Laris employee. Base on result of the analysis of the system that was carried out before hand, than the software us daftes, that is DFD design, data base design, interface design and menu structure design.
Information system of supplies control at CV. Kayu Laris base on client server, was implemented by using Delphi 7.0 programming language to get result that were wanted, because Delphi 7.0 could put on window base application. Where as for database implementation is using Microsoft SQL Server 2000. Base on the result of this research, thn could be concluded that the change from the manual system is succeeding in being carried out, by means of designing new client server base software and process that company’s data that increases everyday.
vii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem... 7
2.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 7
2.1.2 Elemen Sistem ... 8
2.1.3 Karakteristik Sistem ... 9
viii
2.2.3 Nilai Informasi ... 18
2.3 Sistem Informasi ... 19
2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi... 19
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 20
2.4 Pengertian Persediaan ... 22
2.4.1 Tujuan diadakan persediaan... 23
2.5 Arsitektur Jaringan ... 24
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer... 24
2.5.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 24
2.5.3 Kepemilikan Jaringan ... 26
2.5.4 Topologi Jaringan ... 28
2.6 Pengertian Client-Server ... 31
2.7 Perangkat Lunak Pendukung... 32
2.7.1 Borland Delphi... 33
2.7.2 Microsoft SQL Server 2000... 35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 37
3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris... 37
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 38
3.1.3 Struktur Organisasi ... 38
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 39
3.2 Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 39
3.2.1.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observsasi, Kuesioner) . 39 3.2.1.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi) ... 40
ix
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem yang berjalan ... 51
4.1.1 Analisis Dokumen... 52
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 54
4.1.2.1 Flow Map berjalan penjualan barang ... 56
4.1.2.2 Diagram Konteks... 59
4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)... 59
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ... 62
4.2 Perancangan Sistem ... 62
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 63
4.2.2 Gambaran Umum sistem yang diusulkan ... 64
4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan... 65
4.2.3.1 Flow Map... 66
4.2.3.2 Diagram Konteks... 68
4.2.3.3 Data Flow Diagram (DFD)... 68
4.2.3.4 Kamus Data ... 73
4.2.4 Perancangan Basis Data ... 77
4.2.4.1 Normalisasi... 78
4.2.4.2 Relasi Tabel ... 80
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 81
4.2.4.4 Struktur File... 82
4.2.4.5 Kodifikasi ... 88
4.2.5 Perancangan Antar Muka... 89
4.2.5.1 Struktur Menu... 90
4.2.5.2 Perancangan Input ... 92
x
5.1.1 Batasan Implementasi (Optional)... 99
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak... 100
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras... 100
5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 101
5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 103
5.1.6 Implementasi Instalasi Program... 105
5.1.7 Penggunaan Program ... 106
5.2 Pengujian...117
5.2.1 Rencana Pengujian ... 117
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ...118
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian...128
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 129
6.2 Saran ... 129
xi
Gambar 2.2Sistem dengan sistem umpan balik ... 14
Gambar 2.3 Suatu Sistem dengan sistem pengendalia umpan balik... 15
Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi... 20
Gambar 2.5 Topologi Bus ... 28
Gambar 2.6 Topologi Star... 29
Gambar 2.7 Topologi Ring ... 30
Gambar 2.8 Topologi Mesh ... 30
Gambar 2.9 Topologi Mesh ... 31
Gambar 2.10 Sistem Client Server... 32
Gambar 3.1 Strukur Organisasi CV. Kayu Laris ... 38
Gambar 3.2 Paradigma Waterfall (Classic Life Circle) ... 41
Gambar 4.1 Flowmap berjalan penjualan barang CV. Kayu Laris ... 57
Gambar 4.2 Flowmap berjalan pembelian barang CV. Kayu Laris... 58
Gambar 4.3 Diagram Konteks yang sedang berjalan... 59
Gambar 4.4 Data Flow Diagram (DFD) yang sedang berjalan... 60
Gambar 4.5 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1 penjualan yang sedang berjalan ... 60
Gambar 4.6 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 2 pembelian yang sedang berjalan ... 61
Gambar 4.7 gambaran umum sistem yang diusulkan ... 65
Gambar 4.8 Flow Map Penjualan Barang ... 66
Gambar 4.9 Flow Map Pembelian Barang... 67
Gambar 4.10 Diagram Kontek yang Diusulkan... 68
Gambar 4.11 DFD Level 1... 69
Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 & 2 ... 71
Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 (Penjualan) ... 73
xii
Gambar 4.19 Rancangan Format Masukan Data Barang... 92
Gambar 4.20 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Supplier ... 93
Gambar 4.21 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Barang ... 93
Gambar 4.22 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Pembelian ... 94
Gambar 4.23 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Penjualan ... 94
Gambar 4.24 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Pesanan Barang .... 95
Gambar 4.25 Rancangan Format Preview Laporan Data Penjualan Barang ... 95
Gambar 4.26 Rancangan Format Preview Laporan Data Pesanan Barang... 96
Gambar 4.27 Rancangan Format Preview Laporan Data Pembelian... 96
Gambar 4.28 Topologi jaringan yang dibangun ... 97
Gambar 5.1 Form Menu Utama ... 106
Gambar 5.2 Form Menu Login ... 107
Gambar 5.3 Form Input Data Barang... 107
Gambar 5.4 Form Input Data Penjualan ... 108
Gambar 5.5 Form Input Data Keluar Barang... 109
Gambar 5.6 Form Input Data Pesan Barang ... 110
Gambar 5.7 Form Input Data Penerimaan Barang... 111
Gambar 5.8 Form Laporan Data Barang... 112
Gambar 5.9 Form Laporan Data Penjualan Barang ... 112
Gambar 5.10 Form Laporan Grafik Data Penjualan Barang... 113
Gambar 5.11 Form Laporan Data Pengeluaran Barang ... 114
Gambar 5.12 Form Laporan Data Pesanan Barang... 115
Gambar 5.13 Form Laporan Data Pembelian Barang... 115
Gambar 5.14 Form Laporan Data Stock Opname Barang ... 116
xiii
Tabel 4.3 Struktur File Tabel Data Barang ... 81
Tabel 4.4 Struktur File Tabel Data Koreksi Barang ... 81
Tabel 4.5 Struktur File Tabel Master Pesanan Barang ... 82
Tabel 4.6 Struktur File Tabel Detail Pesanan Barang... 82
Tabel 4.7 Struktur File Tabel Master Pembelian Barang... 83
Tabel 4.8 Struktur File Tabel Detail pembelian Barang ... 83
Tabel 4.9 Struktur File Tabel Master Masuk Barang... 84
Tabel 4.10 Struktur File Tabel Detail Masuk Barang ... 84
Tabel 4.11 Struktur File Tabel Master Penjualan Barang... 84
Tabel 4.12 Struktur File Tabel Detail Penjualan Barang ... 85
Tabel 4.13 Struktur File Tabel Master Keluar Barang... 85
Tabel 4.14 Struktur File Tabel Detail Keluar Barang ... 86
Tabel 4.15 Tabel kodefikasi CV. Kayu Laris ... 87
Tabel 5.1 Implementasi Basis Data... 101
Tabel 5.2 Menu Utama... 104
Tabel 5.3 Sub Menu ... 104
Tabel 5.4 Sub Laporan ... 105
Tabel 5.5 Pengecekan Login Pemakai ... 119
Tabel 5.6 Pengujian Data Supplier... 120
Tabel 5.7 Pengujian Data barang ... 121
Tabel 5.8 Pengujian Data Pesan Barang ... 122
Tabel 5.9 Pengujian Data pembelian barang... 123
Tabel 5.10 Pengujian Data Masuk Barang... 124
Tabel 5.11 Pengujian Data penjualan... 125
Tabel 5.12 Pengujian Data Keluar Barang... 126
xiv
1. Dokumen
2. Keputusan
3. Proses
4. Operasi Manual
5. Arsip
6. Database
xv
1. Entitas
2. Proses
3. Aliran Data
xvi
1. Entitas
2.
Atribut
3. Relasi
4.
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia teknologi informasi semakin berkembang pesat,
demikian juga dengan usaha manusia untuk mendapatkan sebuah informasi
berharga melalui berbagai media termasuk media internet. Perkembangan
informasi saat ini sedemikian pesatnya, seiring dengan semakin baiknya sarana
dan infrastruktur, maka hal itu dengan sendirinya juga mengubah cara hidup
manusia termasuk pula dalam hal mendapatkan informasi. Perkembangan
teknologi dalam bidang informasi semakin memudahkan bagi para pengguna
dalam menjalankan segala tugas yang ada. Abad sekarang merupakan abad
persaingan dalam segala bidang dan aspek kehidupan termasuk bidang teknologi
informasi dan komunukasi, oleh karena itu organisasi swasta maupun pemerintah
harus berusaha untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber yang ada
untuk mencapai sasaran-sasaran yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pada CV. Kayu Laris tingkat transaksi penjualan dan pembelian dapat
dikatakan cukup tinggi. Perkembangan perusahaan ini juga cukup pesat hal ini
disebabkan faktor lokasi dan manajemen perusahaan yang baik. Seiring dengan
perkembangan perusahaan, sistem yang berjalan sekarang semakin lama dirasakan
semakin tidak efektif dan efesien. Sebagai agen penjualan kayu, CV. Kayu Laris
merupakan perusahaan dengan pendapatan yang terus meningkat dari waktu ke
tempat persediaan dari pembelian dan penjualan barang. Frekuensi keluar masuk
barang pada gudang yang semakin hari semakin besar mulai berdampak negatif.
Data barang yang masih dicatat secara manual pada buku terkadang cukup
merumitkan dan probabilitas kesalahan cukup besar, hal ini dikarenakan jumlah
dan jenis barang terus bertambah, alasan lain yang cukup merumitkan adalah
persediaan barang harus terus dikontrol secara manual untuk mengambil
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan persediaan barang.
Saat ini CV. Kayu Laris dalam mengolah data pembelian dan penjualan
barang jadi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan buku tulis, yang
mengakibatkan proses pengolahan data tidak teratur, kekeliruan dalam pencarian
data. bahkan dapat terjadinya penumpukan data. Ketidaktersediaan sistem
informasi yang mengolah data mengakibatkan beberapa permasalahan pada
pengolahan data. Setiap ada transaksi masih menemui kendala yaitu pengarsipan
data dan transaksi barang jadi yang belum teratur. Akibatnya sering terjadi
keterlambatan dalam mengolah data dan melayani customer yang memesan
barang.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dibuat suatu sistem
informasi pengendalian persediaan barang dan transaksi tunai yang dapat
membantu meningkatkan efektifitas kerja untuk setiap bidang yang berkaitan
dengan sistem ini juga dapat membantu manajer dalam pengambilan
keputusan-keputusan penting untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
KAYU LARIS”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis dapat
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Belum efektifnya proses transaksi penjualan kayu karena sulitnya
mengetahui stok fisik yang ada digudang.
2. Proses pembelian kayu yang lambat karena stok fisik yang ada
digudang tidak sesuai denganapa yang dibutuhkan, terkadang stok
kelebihan dan terkadang tidak ada stok sama sekali.
3. Menumpuknya laporan-laporan hasil transaksi pembelian dan
penjualan yang telat.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis melakukan
perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi pengendalian persediaan yang sedang
berjalan di CV. Kayu Laris
2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi pengendalian persediaan
di CV. Kayu Laris
4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi pengendalian persediaan di
CV. Kayu Laris
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari Tugas Akhir ini adalah untuk membangun Aplikasi Sistem
Informasi Pengendalian Persediaan pada CV. Kayu Laris
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam membangun aplikasi ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan barang pada CV. Kayu
Laris yang sedang berjalan.
2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Pengendalian Persediaan
Barang pada CV. Kayu Laris.
3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi pengendalian persediaan di
CV. Kayu Laris yang telah dibuat.
4. Untuk menguji Sistem Informasi pembelian dan penjualan kayu di CV.
Kayu Laris yang telah diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan Sistem
1.4.1 Kegunaan Praktis
Diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas CV. Kayu Laris
dan bagi perusahaan system yang dibuat dapat diterapkan agar perusahaan tetap
berkembang lebih maju lagi didalam bidangnya, dan dapat meningkatkan baik
dari segi mutu dan kualitas dan memperluas pemasaran baik secara lolal maupun
internasional, sehingga dengan sendirinya dapat lebih meningkatkan pendapatan
perusahaan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Akademik
Untuk dijadikan arsip dan mengetahui sistem informasi yang telah
diteliti oleh penulis sebagai bahan pertimbangan antara sistem yang
telah berjalan pada perusahaan yang telah diteliti oleh penulis dengan
akademik itu sendiri.
2. Bagi Peneliti lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
tambahan pengetahuan bagi peneliti lainnya yang akan selanjutnya
ditambahkan atau dikembangkan dalam sistem informasi.
3. Bagi penulis
Untuk dijadikan bahan pertimbangan antara teori yang telah
perusahaan yang telah diteliti oleh penulis.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan permasalahan dapat terarah dan tidak terlalu meluas,
serta tidak menyimpang dari ruang lingkup pembahasan, maka perlu adanya
batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah :
1. Transaksi pembelian kayu secara tunai.
2. Transaksi penjualan kayu dengan berbagai jenis ukuran secara tunai.
3. Menjelaskan informasi persediaan barang.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di CV. Kayu Laris Palembang. Penelitian ini di
selesaikan kurang lebih 4 bulan dengan perincian tahapan penelitian sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Oktober November Desember Januari No Tahap
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengumpulan data 2 Analisis Sistem 3 Desain Sistem
4 Pemrograman
7
2.1. Pengertian Sistem
Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian – bagian yang saling
berkaitan dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan
keterkaitan antar komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam
membentuk sebuah sistem. Karena semua sistem, baik itu sistem besar yang
kompleks maupun sistem kecil yang sederhana pasti memiliki sub sistem yang
terbentuk dari beberapa bagian atau elemen atau komponen yang saling
bekerjasama.
2.1.1. Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek
kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan
terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan
terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan
pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari
prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur
(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto
(2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menuls)
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi
bisnis terjadi”.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan
dengan tujuan tertentu.
2.1.2. Elemen Sistem
Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan
output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut
sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup
mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback
loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan
pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti
mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh
2.1.3. Karakteristik Sistem
Karakteristik menurut [Jogiyanto 2005 : 1] dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi antara lain sebagai berikut :
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (proses), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal).
dari sistem itu sendiri, dimana karekteristik atau sifat-sifat sistem seperti berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang
lebih besar yang disebut supra system.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem yang bersifat
dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan
harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan
(input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (Input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem,
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada
7. Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Sistem menurut Azhar Susanto (2004) dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, terbagi menjadi :
1. Sistem terbuka dan tertutup
Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila
aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan
suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut
tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.
2. Sistem buatan manusia dan Tuhan
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa
diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau
buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara
alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.
3. Sistem berjalan dan konseptual
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem
konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem
tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem
tersebut berubah menjadi sistem berjalan.
4. Sistem sederhana dan Kompleks
Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari
sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka
sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran.
tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti
perusahaan.
5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan
Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat
sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan
kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi
yang dihadapi.
6. Sistem sementara dan selamanya
Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga
digunakan untuk periode waktu tertentu.
7. Sistem secara pisik dan abstrak
Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan
yang abstrak seperti organisasi.
8. Sistem, subsistem dan super sistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan
super sistem adalah sistem yang lebih besar.
9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi
Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan
apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
2.1.5. Pengendalian Sistem
Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem terus
melangsungkan hidupnya maka sistem harus mempunyai daya pembela diri atau
sistem harus mempunyai sistem pengendalian diri. Pengendalian dari suatu sistem
dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian
umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegah
(preventive control system).
1. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Pengolahan Keluaran Masukan
Sistem Pengendalian Umpan Balik
Gambar 2.2 Sistem dengan sistem pengendalian umpan balik
Sumber : Jogiayanto Hartono (2004 : 689)
Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem
yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana tejadi
perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki
masukan sistem selanjutnya. Sistem pengendalian umpan balik mempunyai 4
komponen dasar, yaitu:
1. Suatu karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari keluaranya.
3. Suatu unit pengendali (control unit) yang membandingkan dasil ukuran
sensor dengan suatu standar (standar).
4. Suatu unit pengatur (activating unit) yang menghasilkan tindakan
penyesuaian untuk masukan proses selanjutnya.
Gambar 2.3 Suatu sistem dengan sistem pengendalian umpan balik
Sumber : Jogiyanto Hartono (2004 : 690)
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sistem pengendalian umpan maju (feedforward control system) disebut
juga dengan istilah positive feedback (umpan balik positif). Positive feedback
mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan dasil balik yang
positif.
3. Sistem Pengendalian Pencegahan
Sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem
dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk
2.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan yang di sajikan secara tepat
dan akurat. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata kejadian-kejadian (event). Kejadian adalah
suatu yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut perubahan nilai yang
disebut transaksi. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek yang nyata
dan terjadi pada saat kejadian berlangsung. Data juga dapat diartikan suatu yang
perlu diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu informasi. Menurut
Jogiyanto (2005 : 8) kualitas informasi yang di harapkan tergantung 4 (empat) hal
pokok yaitu:
1. Akurat
Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–
kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya.
2. Tepat waktu
Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,
karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk
itu diperlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena
batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika
4. Aman
Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapat oleh pihak orang
yang tidak berwenang dalam penggunaan informasi tersebut.
2.2.1. Siklus Informasi
Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi
penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu
metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.
Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu
data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat
sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch
disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut juga dengan
siklus pengolahan data (data processing cycle).
2.2.2. Kualitas Informasi
Baik buruknya kualitas suatu informasi menurut Jogiyanto (2005 : 10)
dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi harus sesuai dengan dengan keadaan saat itu,
karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya
informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir
untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.
Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai
harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang
relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar
informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,
tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.
2.3. Sistem Informasi
Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa
informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka
sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi.
2.3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau
processing system. Sistem informasi menurut Robert A Letch dan K. Roscoe
Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005 : 11) :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai
suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem
yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch and Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem
informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok
bangunan (build block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model
block), blok keluaran (output block), block teknologi (technology block), blok
basis data (database block) dan blok kendali (control block). Berikut penjelasan
dari blok tersebut :
Gambar 2.4. Blok sistem informasi yang berinteraksi
Sumber : Jogiyanto (2005 : 12)
1. Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matamtik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasin
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat
berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat
beroperasi.
5. Blok basis data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan di dalam basis data untuk keprluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganissikan sedemikian
rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data
yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis
data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak
6. Blok kendali (controls block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencana alam, temperatur, api, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila berlanjut terjadi
kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Pengertian Persediaan
Setiap perusahaan, baik itu jasa maupun perusahaan manufaktur selalu
memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan
dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak
selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, pengusaha akan
kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya ia
dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang
menghasilkan barang maupun jasa.
Pengertian persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan
bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi,
serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan
permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.
Pengertian pengendalian persediaan adalah dimana perusahaan harus dapat
kebutuhan bagi kelancaran kegiatan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta
dengan biaya yang serendah-rendahnya.
2.4.1 Tujuan Diadakan Persediaan
Pada setiap perusahaan harus memiliki persediaan bahan baku karena
tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko tidak
terpenuhinya jadwal produksi yang telah ditetapkan atau memenuhi pesanan
konsumen karena tidak selamanya persediaan tersebut tersedia setiap saat dan
pada tempat yang diinginkan. Jadi, mempertahankan suatu jumlah persediaan
bahan baku tertentu dalam perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk
memperlancar atau mempermudah jalannya operasi perusahaan dan
menghilangkan resiko tertundanya proses produksi, terutama jika terjadi
kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Terjadi keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan.
2. Bahan atau barang-barang yang dipesan tidak memenuhi kualitas yang
diinginkan, sehingga harus dikembalikan.
3. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana
keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan
2.5. Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan dapat diartikan sebagai sebuah desain atau rangkaian
komputer atau komponen-komponen beberapa perangkat keras komputer yang
terhubung menjadi sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki
banyak desain atau arsitektur diantaranya adalah LAN (Local Area Network),
MAN (Metropolitan area Network), dan Wan (Wide Area Network).
2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer
Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat
jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau
lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam
prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai
perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir
(2003 : 346).
2.5.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Jaringan yang secara umum yang kita kenal dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Local Area Network
LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang,
satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh,
jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan
LAN umumnya menggunakan mesia transmisi berupa kabel. Namun ada
juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau LAN
tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.
2. Metropolitan Area Network
MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan
sekitar 10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam
satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong
termasuk MAN. Jaringan seperti ini umunya menggunakan media
transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga
yang menggunkan jalur sewa (leased line).
3. Wide Area Network
Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan
bahkan antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang
menghubungkan ATM, Internet.
4. Internet
Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan
membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia
2.5.3. Kepemilikan Jaringan
Dalam rangka membentuk suatu jaringan, diperlukan media transmisi yang
menhubungkan suatu simpul dengan simpul lain. Ditinjau dari penggunaan media
transmisi, maka kepemilikan jaringan dapat dibedakan menjadi jaringan privat
dan jaringan public. Selain itu, juga terdapat moel lain yang disebut value-added
network dan virtual private network.
1. Jaringan Privat
Jaringan privat (privat network) adalah jaringan yang dimiliki secara
penuh oleh sebuah organisasi. Pada LAN, jaringan dibentuk dan dipelihara
sepenuhnya oleh perusahaann yang menggunakan. Namun, adakalanya
kalau rentang jaringan cukup luas, diperlukan jaringan privat yang
diperoleh dengan cara sewa. Sebagai contoh, hubungan antara sebuah
perusahaan yang menggunkan Internet dengan penyedia jasa internet (ISP)
dapat membentuk jalur sewa (leased line).
2. Jaringan Publik
Jaringan yang ditunjukan untuk digunakan oleh banyak perusahaan
tergolong sebagai jaringan publik. Contoh jaringan publik adalah telepon.
Sarana seperti ini dapat dipakai oleh siapa saja. Jaringan publik
mempunyai sifat antara lain:
1. Pembayaran didasarkan atas pengguna jalur komunikasi.
2. Pemakai harus bersaing dengan pihak lain dalam rangka mendapat
sambungan.
4. Pihak penyedia media transmisi hanya menyediakan sarana untuk
transmisi.
5. Tak ada jaminan keamanan dalam pentransmisian data.
3. Value-added Network (VAN)
VAN adalah jaringan semipublik yang memberikan layanan tambahan
dalam mengirimkan informasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Nilai tambah
yang dimaksud berupa:
1. Hal-hal yang bersifat teknis (misalnya cara memeriksa kesalahan,
routing, dan konversi protokol) tidak perlu dipikirkan oleh pihak
pemakai. Selain itu, pemakai juga dapat menghemat biaya karena tidak
perlu melakukan investasi peralatan jaringan dan perangkat lunak
pendukung.
2. Kecepatan lebih tinggi dari pada kecepatan dalam jaringan publik.
3. Keamana lebih terjamin dari pada kalu memiliki jaringan publik.
4. Tak perlu bersaing dengan perusahaan lain ketika pemakai melakukan
pengiriman karena jalur khusus disediakan.
4. Virtual Private Network (VPN)
Van adalah jaringan publik yang menjamin ketersediaan jalur komunikasi
untuk suatu perusahaan, tetapi tidak dalam bentuk jalur khusus. Jaringan
ini memilki karakteristik sebagai berikut:
1. Perusahaan pemakai jasa VAN membayar biaya langganan plus biaya
penggunaan berdasarkan waktu.
3. kecepatan transfer lebih tinggi dari pada jaringan publik.
4. keamanan tinggi karena andanya fasilitas enkrisi.
2.5.4. Topologi Jaringan
Topologi adalah istilah yang berkaitan dengan bentuk fisik layout suatu
jaringan. Topologi jaringan adalah cara bagaimana data diedarkan, atau cara
dimana mesin- mesin ditempatkan dan dihubungkan secara fisik dalam suatu
jaringan. (Zulkifli 2003 : 395). Satu kemungkinan adalah menghubungkan satu
sama lain tiap komputer dan peralatan yang ada dalam jaringan dengan kabel
penghubung. Ada empat jenis topologi jaringan, diantaranya :
1. Topologi Bus
Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap
saluran tunggal komputer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah
satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan
terminator sebagai penutup
Gambar 2.5 Topologi Bus
2. Topologi Star
Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal
terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan
topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel
dari terminal ke server yang pendek.
Gambar 2.6 Topologi Star
Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009
3. Topologi Ring
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap
komputer mengirim apa yang diterima dari computer sebelumnya.
Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang
mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak
ada akhir pada ring. Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul
pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu
Gambar 2.7 Topologi Ring
Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009
4. Topologi Mesh
Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara
peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam
jaringan saling terhubung satu sama lain.
Gambar 2.8 Topologi Mesh
Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009
5. Topologi Tree
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan
lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.
Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan
komputer.
Gambar 2.9 Topologi Mesh
Sumber : http://www.google.co.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009
2.6. Pengertian Client-Server
Klien-server atau client-server [ http://id.wikipedia.org/Klien-Server/1
Desember ] merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang
merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu
pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari
aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan
dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu
dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin
server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki
oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien
pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang
berinteraksi dengan pengguna
Gambar 2.10. Sistem Client Server
Sumber : Fathansyah 2007 : 154
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam
2.7.1. Borland Delphi 7.0
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan
pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai
divisi pengembangan perangkat lunak milik Embarcadero, divisi tersebut
sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa Delphi, atau dikenal pula sebagai
object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek
(PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun
saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan
Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal
yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk
membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE
Perkembangan Delphi Pada tanggal 8 Februari 2006, Borland
mengumumkan akan melepas seluruh jajaran produk pengembangan aplikasi
komputernya termasuk di antaranya Delphi. Saat ini Delphi menjadi bagian dari
jajaran IDE milik Embarcadero Technologies setelah Embarcadero Technologies
mengakuisisi CodeGear, anak perusahaan Borland yang menangani tool
pengembangan aplikasi.
Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi
desktop dan enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan
yang bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis
proyek pengembangan software. Ia juga yang dikenal sebagai salah satu yang
membawa istilah RAD tool, kepanjangan dari Rapid Application Development,
mendukung lingkungan windows 32-bit, dan versi c++, C++Builder, dirilis
beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2001 sebuah versi linux yang dikenal
sebagai Kylix tersedia. Dengan satu rilis baru setiap tahunnya, pada tahun 2002
dukungan untuk Linux (melalui Kylix dan CLX component library) ditambahkan
dan tahun 2003 .NET mulai didukung dengan munculnya Delphi.Net (Delphi 8).
Chief Architect yang membidani Delphi, dan pendahulunya Turbo Pascal,
adalah Anders Hejlsberg sampai kemudian ia pindah ke Microsoft tahun 1996 di
mana ia sebagai chief designer C# dan termasuk orang kunci dalam perancangan
Microsoft .Net Framework. Dukungan penuh untuk .Net ditambahkan pada
Delphi 8 (dirilis pada bulan Desember 2003) dengan penampilan user interface
(look and feel) mirip dengan Microsoft Visual Studio .NET.
Delphi 2005 (nama lain dari Delphi 9) mendukung code generation baik
untuk win32 maupun .NET, dan seperti yang telah dikenal, fitur-fitur manipulasi
data secara live dari database secara design-time. Ia juga membawa banyak
pembaruan pada IDE secara signifikan. Para penganjur delphi mengklaim dengan
bahasa pemrograman Delphi, IDE dan component library (VCL/CLX) yang
disediakan oleh vendor tunggal memungkinkan satu paket yang lebih konsisten
dan mudah dikenali. Produk delphi ini didistribusikan dalam beberapa rancangan:
Personal, Professional, Enterprise (sebelumnya Client/Server) dan Architect.
2.7.2. Microsoft SQL Server 2000
Pada tahun 1988, sebuah produk baru DBMS diumumkan dengan nama
-yang agak sedikit membingungkan- Ashton Tate/Microsoft SQL Server.
Meskipun tidak terdapat pada judul produk, Sybase tetap mendapat tempat pada
informasi yang menyertai produk tersebut. Produk baru ini akan menjadi jembatan
bagi Sybase DataServer untuk di-port ke OS/2, yang dipasarkan oleh Ashton Tate
dan Microsoft. Ashton Tate menjanjikan dBASE IV akan tersedia dalam versi
Server Edition yang akan menggunakan tools-tools dBASE IV sebagai client dan
SQL Server sebagai tempat menyimpan datanya. Kemampuan client/server yang
baru dari produk ini akan memberikan dBASE IV lebih dari sekedar paradigma
file-sharing yang selama ini dimilikinya.
Ashton-Tate, Microsoft, dan Sybase saling bekerjasama untuk membuat
SQL Server yang berjalan diatas OS/2. (Ini adalah pertama kalinya nama SQL
Server dipakai. Sybase kemudian merubah nama produk DataServer untuk
UNIX dan VMS menjadi Sybase SQL Server. Sekarang produk Database Server
Sybase dikenal dengan nama Sybase Adaptive Server). Versi beta pertama dari
Ashton-Tate/Microsoft SQL Server dirilis pada musim gugur 1988. Microsoft
mematok harga yang "cukup" murah untuk versi pra-rilis ini, agar developer
yang ingin mempelajari ataupun meng-evaluasi produk baru ini dapat segera
menggunakannya tanpa harus mempertimbangkan biaya yang harus
dikeluarkannya. Produk baru ini dipasarkan dengan sebuah "bundled" yang
dikenal dengan nama NDK (Network Development Kit) -yang dibuat dengan
dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi client/server yang berjalan pada
sebuah jaringan komputer. Terdiri dari SQL Server, Microsoft LAN Manager
37
3.1 Objek Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan objek penelititan pada
CV. Kayu Laris.
3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris
CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan
industri, yang berlokasi di Jl. Jend. Basuki Rahmat samping POLDA Palembang.
Usaha ini dimulai dari modal sendiri senilai Rp. 200.000,- dan kini berkembang
menjadi usaha yang begitu maju.
CV. Kayu Laris didirikan oleh bapak Syukur yang bertempat tinggal di Jl.
Pap Pam lorong uhlen No. 453 Rt. 09 Bukit besar Palembang. Usaha CV Kayu
laris ini dimulai pada tahun 1993, dengan memiliki Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) dengan nomor 1488 tahun 2004 serta memiliki Surat Izin Usaha
Perdagangan nomor 279/06-3/PK/VI/2004.
Adapun sifat dan tujuan dari CV. Kayu Laris adalah menyediakan
bahan-bahan bangunan berupa kayu dan menjual kayu dengan berbagai macam jenis dan
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi CV. Kayu Laris
Menjadi perusahaan yang terbaik dalam bidang distribusi yang akan
selalu memberikan pelayanan yang terbaik agar sasaran yang
diinginkan dapat tercapai.
2. Misi CV. Kayu Laris
a. Meningkatkan kinerja Perusahaan dan kualitas SDM.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pembangunan.
3.1.3 Struktur Organisasi
Gambaran mengenai struktur organisasi yang ada pada CV. Kayu Laris
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
3.1.4 Deskripsi Tugas
Uraian tugas dari masing-masing jabatan diatas adalah sebagai berikut:
A. Pimpinan
Bertanggung jawab penuh atas operasional harian dalam menjalankan
program untuk kemajuan dan kesuksesan perusahaan.
B. Bagian Pembelian
Bertanggung jawab dan mengatur pembelian barang ke supplier.
C. Bagian Gudang
Bertanggung jawab melaporkan stock barang di gudang.
D. Bagian Penjualan
Bertanggung jawab mengatur penjualan barang dan mencatat data
barang.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data terbagi menjadi dua bagian yaitu :
3.2.1.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observsasi, Kuesioner)
Sumber data primer dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
a. Observasi atau pengamatan secara langsung, penulis secara langsung
meninjau dan mengamati serta mencatat secara langsung kegiatan
penjualan, pembelian dan stok gudang.
b. Wawancara atau interview, penulis mengadakan wawancara atau
dengan masalah yang dibahas pada bagian persediaan, pembelian
dan penjualan.
c. Kuesioner, penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pegawai
dari CV. Kayu Laris.
3.2.1.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)
Sumber data sekunder yang didapat oleh penulis dalam penyusunan
laporan ini, diperoleh dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada
perusahaan. Seperti dokumen mutasi gudang, Stock Opname, pembelian barang
dan penjualan barang.
3.2.2 Metode Pengembangan dan Pendekatan Sistem 3.2.2.1Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah
berdasarkan paradigma Waterfall (Classic Life Cycle) yang terdiri dari System
Engineering, System Analysis, Design, Coding, Testing dan Maintennance. Hal ini
dikarenakan tahap-tahap pada metode tersebut lebih mudah dipahami dan
Gambar 3.2. Paradigma Waterfall (Classic Life Circle) (Pressman : 2002)
Keterangan :
1. System Engineering, melakukan pengumpulan data dan penetapan
kebutuhan semua elemen sistem.
2. Analysis, melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi
dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performa dan
interfacing.
3. Design, menetapkan domain informasi untuk perangkat lunak, fungsi
dan interfacing.
4. Coding, pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain kedalam
kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan
menggunakan pemrograman tertentu.
5. Testing, melakukan pengujian kebenaran logic dan fungsional.
Disinilah akan diketahui kekurangan-kekurangan yang menyebabkan
kerusakan.
System Engineering
Analysis
Design
Coding
Testing
6. Maintenance, menangani perangkat lunak yang sudah selesai supaya
dapat berfungsi dengan baik dan terhindar dari gangguan-gangguan
yang menyebabkan kerusakan.
3.2.2.2 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah terstruktur. Melalui
pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang komplek dapat di
pecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk di pelihara, fleksibel, lebih
memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada
waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembanggannyadapat meningkatkan
produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya alat bantu
penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang
mengalir didalam sistem tersebut.
3.2.2.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flow Map
Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar
area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusur
sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini
menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan
digunakan-nya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk
dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir
yang merupakan yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusannya.
2) Diagram Kontek
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan
struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara
keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD
yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain :
1. Kelompok pemakai
2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan
3. Data yang dihasilkan oleh sistem
4. Penyimpanan data
3) Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logikal. DFD
biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk
jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data.
Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user)
yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang
akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Data Flow Diagram (DFD)
merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi data secara
4) Kamus Data
Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file
khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan
katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database.
Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok
pegawai, diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan,
program komputer yang berhubungan dan lain-lain.
Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen
database. Cara mendefinisikan kamus data yaitu :
1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam
DFD.
2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu
kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data
elementer.
3. Menggambarkan data yang tersimpan.
4. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di
5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi
Teknik normalisasi adalah suatu proses pengelompokkan data elemen
menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi
untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk
mengakses data item atau merupakan pembentukkan relation sedemikian
rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.
Normalsisasi itu sendiri memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Meminimasi pengulangan informasi.
2. Memudahkan identifikasi entity atau obyek.
Bentuk-bentuk teknik normalisasi yaitu :
A. Bentuk normalisasi I / 1-NF (first-Normal Form)
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi
tersebut memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.
B Bentuk normalisasi II / 2-NF (second-Normal Form)
Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
1. Memenuhi 1-NF
2. Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional
terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat
satu atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut
lebih eksplisit dari 1-NF, mencegah beberapa kondisi anomali dalam
update data
C. Bentuk normalisasi III / 3-NF (third-Normal Form)
Suatu relasi memnuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
1. Relasi tersebut memenuhi 2-NF
2. Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada
atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
Suatu relasi yang memnuhi 2-NF dan hanya memiliki satu atribut
bukan kunci selalu memenuhi 3-NF.
D. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF )
Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan
yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys).
Determinan adalah gugus atribut dimana satu atau lebih atribut lain
tergantung secara fungsional.
b. Tabel Relasi
Sebuah diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database.
Diagram ini menunjukkan berbagai entity yang terlibat dan pola hubungan
antar entity. Yang dimaksud dengan entity adalah sebuah obyek yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Diagram ER merupakan pelengkap
dari berbagai bentuk dokumentasi yang telah didiskusikan pada sebelumnya.
Diagram ini bermanfaat untuk mendokumentasikan pekerjaan penyusunan
Ada empat jenis hubungan antar entity yang menunjukkan kardinalitas
maksimum yaitu :
1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one )
Tingkat hubungan satu-ke-satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada
entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian
pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
2. Relasi satu-ke-banyak (one-to many) atau banyak-ke-satu (many-to-one)
Tingkat hubungan satu-ke-banyak adalah sama dengan banyak-ke-satu.
Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu
kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada
entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu
kejadian pada entitas yang pertama.
3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)
Tingkat hubungan banyak-ke-banyak terjadi jika tiap kejadian pada
sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada
entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun
dilihat dari sisi yang kedua.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan
antara penyimpanan (DFD), ERD digunakan untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data dengan ERD, kita dapat menguji model
Ada tiga macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur
dan hubungan antara data dalam ERD yaitu:
a. Entity
Suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai,
entity digambarkan menggunakan persegi empat.
b. Atribut
Merupakan elemen dari entity, dalam hal ini untuk setiap dokumen bila
terdapat lebih dari satu atribut.
c. Hubungan
Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut Relasi
(Relationship).
Skema relasi adalah untuk mempresentasikan atribut–atribut dari setiap
entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antar entity pada model
ERD.
Pada dasarnya key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang
dapat membedakan semua baris data (Row) dalam tabel secara unik.
Ada 3 key yang dapat digunakan pada suatu tabel, yaitu:
1. Super key
Merupakan suatau kumpulan atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang
dapat membedakan semua baris dalam sebuah tabel yang unik.
2. Candidate key
Merupakan kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris dalam
3. Primary key
Merupakan satu atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara
unik untuk kejadian yang spesifik, tetapi dapat pula mewakili setiap
kejadian dalam suatu entity.
3.2.3 Pengujian Software
Pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah pengujian Black-Box,
pengujian dilakukan dengan objek yang diuji terfokus kepada kebutuhan
fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan pembuat
perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan
yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak
Pengujian Black-Box dilakukan untuk menemukan beberapa macam kesalahan
yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,
2. Kesalahan interface,
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,
4. Kesalahan kinerja,
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana validitas fungsional diuji.
2. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.
3. Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu.
5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh
sistem.