• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian persediaan barang Pada CV. Kayu Laris Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pengendalian persediaan barang Pada CV. Kayu Laris Palembang"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada

Program Studi Strata Satu

Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

ROSIHAN SAPUTRA

1.05.04.359

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

BARANG PADA CV. KAYU LARIS PALEMBANG

ROSIHAN SAPUTRA NIM. 1.05.04.359

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

_________________________

Menyetujui, Pembimbing

Rina Kurniawati,S.Kom,MT NIP. 4127.70.26.004

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Prof. Dr. Ir Ukun Satraprawira Msc NIP. 4127.70.006

(3)

i

membantu mempercepat pemrosesan transaksi jual beli perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan pengolahan data barang perusahaan yang sampai saat ini masih dilakukan secara manual.

Dari masalah terdapat di atas, maka perlu dilakukan analisis sehingga diperoleh hasil dengan ditemukannya kelemahan-kelemahan pada sistem yang lama. Perangkat lunak yang baru dibangun dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan perangkat lunak dari segi sistem operasi, fasilitas pengolahan data dan keamanan data agar efisiensi dan kinerja karyawan CV. Kayu Laris meningkat. Berdasarkan hasil analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya, dirancanglah perangkat lunak yang baru, yaitu perancangan DFD, perancangan basis data, perancangan antar muka dan perancangan struktur menu.

Sistem Infomasi Pengendalian Persediaan Pada CV. Kayu Laris Berbasis Client/Server diimplementasikan menggunakan bahasa Delphi 7.0 untuk mendapatkan hasil yang diinginkan karena delphi 7.0 mampu menghasilkan aplikasi berbasis windows. Sedangkan untuk implementasi datanya menggunakan Microsoft SQL server 2000. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dilakukan perubahan dari sistem manual dengan cara merancang perangkat lunak baru yang berbasis client server dan mampu mengolah data perusahaan yang semakin hari semakin bertambah banyak.

(4)

ii

 

processing of the trade transaction in company. This condition is opposite with company’s good data processing which until now is still being carry out manually.

Base on this, then it is necessary to conduct a proper analysis until receive the result with the old system weaknesses discovery. The new software is build with aim to improving and completing the old one from he operating system, data processing facilities and data security aspects so it could be more4 efficient and increase the work achievement of CV. Kayu Laris employee. Base on result of the analysis of the system that was carried out before hand, than the software us daftes, that is DFD design, data base design, interface design and menu structure design.

Information system of supplies control at CV. Kayu Laris base on client server, was implemented by using Delphi 7.0 programming language to get result that were wanted, because Delphi 7.0 could put on window base application. Where as for database implementation is using Microsoft SQL Server 2000. Base on the result of this research, thn could be concluded that the change from the manual system is succeeding in being carried out, by means of designing new client server base software and process that company’s data that increases everyday.

 

(5)

  vii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem... 7

2.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 7

2.1.2 Elemen Sistem ... 8

2.1.3 Karakteristik Sistem ... 9

(6)

  viii

2.2.3 Nilai Informasi ... 18

2.3 Sistem Informasi ... 19

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi... 19

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4 Pengertian Persediaan ... 22

2.4.1 Tujuan diadakan persediaan... 23

2.5 Arsitektur Jaringan ... 24

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer... 24

2.5.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 24

2.5.3 Kepemilikan Jaringan ... 26

2.5.4 Topologi Jaringan ... 28

2.6 Pengertian Client-Server ... 31

2.7 Perangkat Lunak Pendukung... 32

2.7.1 Borland Delphi... 33

2.7.2 Microsoft SQL Server 2000... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 37

3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris... 37

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 38

3.1.3 Struktur Organisasi ... 38

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 39

3.2.1.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observsasi, Kuesioner) . 39 3.2.1.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi) ... 40

(7)

  ix

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang berjalan ... 51

4.1.1 Analisis Dokumen... 52

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 54

4.1.2.1 Flow Map berjalan penjualan barang ... 56

4.1.2.2 Diagram Konteks... 59

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)... 59

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ... 62

4.2 Perancangan Sistem ... 62

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 63

4.2.2 Gambaran Umum sistem yang diusulkan ... 64

4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan... 65

4.2.3.1 Flow Map... 66

4.2.3.2 Diagram Konteks... 68

4.2.3.3 Data Flow Diagram (DFD)... 68

4.2.3.4 Kamus Data ... 73

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 77

4.2.4.1 Normalisasi... 78

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 80

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 81

4.2.4.4 Struktur File... 82

4.2.4.5 Kodifikasi ... 88

4.2.5 Perancangan Antar Muka... 89

4.2.5.1 Struktur Menu... 90

4.2.5.2 Perancangan Input ... 92

(8)

  x

5.1.1 Batasan Implementasi (Optional)... 99

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak... 100

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras... 100

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 101

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 103

5.1.6 Implementasi Instalasi Program... 105

5.1.7 Penggunaan Program ... 106

5.2 Pengujian...117

5.2.1 Rencana Pengujian ... 117

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ...118

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian...128

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 129

6.2 Saran ... 129

(9)

  xi

Gambar 2.2Sistem dengan sistem umpan balik ... 14

Gambar 2.3 Suatu Sistem dengan sistem pengendalia umpan balik... 15

Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi... 20

Gambar 2.5 Topologi Bus ... 28

Gambar 2.6 Topologi Star... 29

Gambar 2.7 Topologi Ring ... 30

Gambar 2.8 Topologi Mesh ... 30

Gambar 2.9 Topologi Mesh ... 31

Gambar 2.10 Sistem Client Server... 32

Gambar 3.1 Strukur Organisasi CV. Kayu Laris ... 38

Gambar 3.2 Paradigma Waterfall (Classic Life Circle) ... 41

Gambar 4.1 Flowmap berjalan penjualan barang CV. Kayu Laris ... 57

Gambar 4.2 Flowmap berjalan pembelian barang CV. Kayu Laris... 58

Gambar 4.3 Diagram Konteks yang sedang berjalan... 59

Gambar 4.4 Data Flow Diagram (DFD) yang sedang berjalan... 60

Gambar 4.5 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1 penjualan yang sedang berjalan ... 60

Gambar 4.6 Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 2 pembelian yang sedang berjalan ... 61

Gambar 4.7 gambaran umum sistem yang diusulkan ... 65

Gambar 4.8 Flow Map Penjualan Barang ... 66

Gambar 4.9 Flow Map Pembelian Barang... 67

Gambar 4.10 Diagram Kontek yang Diusulkan... 68

Gambar 4.11 DFD Level 1... 69

Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 & 2 ... 71

Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 (Penjualan) ... 73

(10)

  xii

Gambar 4.19 Rancangan Format Masukan Data Barang... 92

Gambar 4.20 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Supplier ... 93

Gambar 4.21 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Barang ... 93

Gambar 4.22 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Pembelian ... 94

Gambar 4.23 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Penjualan ... 94

Gambar 4.24 Rancangan Format Keluaran Laporan Data Pesanan Barang .... 95

Gambar 4.25 Rancangan Format Preview Laporan Data Penjualan Barang ... 95

Gambar 4.26 Rancangan Format Preview Laporan Data Pesanan Barang... 96

Gambar 4.27 Rancangan Format Preview Laporan Data Pembelian... 96

Gambar 4.28 Topologi jaringan yang dibangun ... 97

Gambar 5.1 Form Menu Utama ... 106

Gambar 5.2 Form Menu Login ... 107

Gambar 5.3 Form Input Data Barang... 107

Gambar 5.4 Form Input Data Penjualan ... 108

Gambar 5.5 Form Input Data Keluar Barang... 109

Gambar 5.6 Form Input Data Pesan Barang ... 110

Gambar 5.7 Form Input Data Penerimaan Barang... 111

Gambar 5.8 Form Laporan Data Barang... 112

Gambar 5.9 Form Laporan Data Penjualan Barang ... 112

Gambar 5.10 Form Laporan Grafik Data Penjualan Barang... 113

Gambar 5.11 Form Laporan Data Pengeluaran Barang ... 114

Gambar 5.12 Form Laporan Data Pesanan Barang... 115

Gambar 5.13 Form Laporan Data Pembelian Barang... 115

Gambar 5.14 Form Laporan Data Stock Opname Barang ... 116

(11)

  xiii

Tabel 4.3 Struktur File Tabel Data Barang ... 81

Tabel 4.4 Struktur File Tabel Data Koreksi Barang ... 81

Tabel 4.5 Struktur File Tabel Master Pesanan Barang ... 82

Tabel 4.6 Struktur File Tabel Detail Pesanan Barang... 82

Tabel 4.7 Struktur File Tabel Master Pembelian Barang... 83

Tabel 4.8 Struktur File Tabel Detail pembelian Barang ... 83

Tabel 4.9 Struktur File Tabel Master Masuk Barang... 84

Tabel 4.10 Struktur File Tabel Detail Masuk Barang ... 84

Tabel 4.11 Struktur File Tabel Master Penjualan Barang... 84

Tabel 4.12 Struktur File Tabel Detail Penjualan Barang ... 85

Tabel 4.13 Struktur File Tabel Master Keluar Barang... 85

Tabel 4.14 Struktur File Tabel Detail Keluar Barang ... 86

Tabel 4.15 Tabel kodefikasi CV. Kayu Laris ... 87

Tabel 5.1 Implementasi Basis Data... 101

Tabel 5.2 Menu Utama... 104

Tabel 5.3 Sub Menu ... 104

Tabel 5.4 Sub Laporan ... 105

Tabel 5.5 Pengecekan Login Pemakai ... 119

Tabel 5.6 Pengujian Data Supplier... 120

Tabel 5.7 Pengujian Data barang ... 121

Tabel 5.8 Pengujian Data Pesan Barang ... 122

Tabel 5.9 Pengujian Data pembelian barang... 123

Tabel 5.10 Pengujian Data Masuk Barang... 124

Tabel 5.11 Pengujian Data penjualan... 125

Tabel 5.12 Pengujian Data Keluar Barang... 126

(12)

  xiv

1. Dokumen

2. Keputusan

3. Proses

4. Operasi Manual

5. Arsip

6. Database

(13)

  xv

1. Entitas

2. Proses

3. Aliran Data

(14)

  xvi

1. Entitas

2.

Atribut

3. Relasi

4.

(15)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia teknologi informasi semakin berkembang pesat,

demikian juga dengan usaha manusia untuk mendapatkan sebuah informasi

berharga melalui berbagai media termasuk media internet. Perkembangan

informasi saat ini sedemikian pesatnya, seiring dengan semakin baiknya sarana

dan infrastruktur, maka hal itu dengan sendirinya juga mengubah cara hidup

manusia termasuk pula dalam hal mendapatkan informasi. Perkembangan

teknologi dalam bidang informasi semakin memudahkan bagi para pengguna

dalam menjalankan segala tugas yang ada. Abad sekarang merupakan abad

persaingan dalam segala bidang dan aspek kehidupan termasuk bidang teknologi

informasi dan komunukasi, oleh karena itu organisasi swasta maupun pemerintah

harus berusaha untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber yang ada

untuk mencapai sasaran-sasaran yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pada CV. Kayu Laris tingkat transaksi penjualan dan pembelian dapat

dikatakan cukup tinggi. Perkembangan perusahaan ini juga cukup pesat hal ini

disebabkan faktor lokasi dan manajemen perusahaan yang baik. Seiring dengan

perkembangan perusahaan, sistem yang berjalan sekarang semakin lama dirasakan

semakin tidak efektif dan efesien. Sebagai agen penjualan kayu, CV. Kayu Laris

merupakan perusahaan dengan pendapatan yang terus meningkat dari waktu ke

(16)

tempat persediaan dari pembelian dan penjualan barang. Frekuensi keluar masuk

barang pada gudang yang semakin hari semakin besar mulai berdampak negatif.

Data barang yang masih dicatat secara manual pada buku terkadang cukup

merumitkan dan probabilitas kesalahan cukup besar, hal ini dikarenakan jumlah

dan jenis barang terus bertambah, alasan lain yang cukup merumitkan adalah

persediaan barang harus terus dikontrol secara manual untuk mengambil

keputusan-keputusan yang berkaitan dengan persediaan barang.

Saat ini CV. Kayu Laris dalam mengolah data pembelian dan penjualan

barang jadi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan buku tulis, yang

mengakibatkan proses pengolahan data tidak teratur, kekeliruan dalam pencarian

data. bahkan dapat terjadinya penumpukan data. Ketidaktersediaan sistem

informasi yang mengolah data mengakibatkan beberapa permasalahan pada

pengolahan data. Setiap ada transaksi masih menemui kendala yaitu pengarsipan

data dan transaksi barang jadi yang belum teratur. Akibatnya sering terjadi

keterlambatan dalam mengolah data dan melayani customer yang memesan

barang.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dibuat suatu sistem

informasi pengendalian persediaan barang dan transaksi tunai yang dapat

membantu meningkatkan efektifitas kerja untuk setiap bidang yang berkaitan

dengan sistem ini juga dapat membantu manajer dalam pengambilan

keputusan-keputusan penting untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.

(17)

KAYU LARIS”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis dapat

mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Belum efektifnya proses transaksi penjualan kayu karena sulitnya

mengetahui stok fisik yang ada digudang.

2. Proses pembelian kayu yang lambat karena stok fisik yang ada

digudang tidak sesuai denganapa yang dibutuhkan, terkadang stok

kelebihan dan terkadang tidak ada stok sama sekali.

3. Menumpuknya laporan-laporan hasil transaksi pembelian dan

penjualan yang telat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis melakukan

perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi pengendalian persediaan yang sedang

berjalan di CV. Kayu Laris

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi pengendalian persediaan

(18)

di CV. Kayu Laris

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi pengendalian persediaan di

CV. Kayu Laris

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari Tugas Akhir ini adalah untuk membangun Aplikasi Sistem

Informasi Pengendalian Persediaan pada CV. Kayu Laris

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam membangun aplikasi ini yaitu :

1. Untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan barang pada CV. Kayu

Laris yang sedang berjalan.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Pengendalian Persediaan

Barang pada CV. Kayu Laris.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi pengendalian persediaan di

CV. Kayu Laris yang telah dibuat.

4. Untuk menguji Sistem Informasi pembelian dan penjualan kayu di CV.

Kayu Laris yang telah diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan Sistem

(19)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas CV. Kayu Laris

dan bagi perusahaan system yang dibuat dapat diterapkan agar perusahaan tetap

berkembang lebih maju lagi didalam bidangnya, dan dapat meningkatkan baik

dari segi mutu dan kualitas dan memperluas pemasaran baik secara lolal maupun

internasional, sehingga dengan sendirinya dapat lebih meningkatkan pendapatan

perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Akademik

Untuk dijadikan arsip dan mengetahui sistem informasi yang telah

diteliti oleh penulis sebagai bahan pertimbangan antara sistem yang

telah berjalan pada perusahaan yang telah diteliti oleh penulis dengan

akademik itu sendiri.

2. Bagi Peneliti lain

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

tambahan pengetahuan bagi peneliti lainnya yang akan selanjutnya

ditambahkan atau dikembangkan dalam sistem informasi.

3. Bagi penulis

Untuk dijadikan bahan pertimbangan antara teori yang telah

(20)

perusahaan yang telah diteliti oleh penulis.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan permasalahan dapat terarah dan tidak terlalu meluas,

serta tidak menyimpang dari ruang lingkup pembahasan, maka perlu adanya

batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah :

1. Transaksi pembelian kayu secara tunai.

2. Transaksi penjualan kayu dengan berbagai jenis ukuran secara tunai.

3. Menjelaskan informasi persediaan barang.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di CV. Kayu Laris Palembang. Penelitian ini di

selesaikan kurang lebih 4 bulan dengan perincian tahapan penelitian sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Oktober November Desember Januari No Tahap

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengumpulan data 2 Analisis Sistem 3 Desain Sistem

4 Pemrograman

(21)

7

2.1. Pengertian Sistem

Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian – bagian yang saling

berkaitan dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan

keterkaitan antar komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam

membentuk sebuah sistem. Karena semua sistem, baik itu sistem besar yang

kompleks maupun sistem kecil yang sederhana pasti memiliki sub sistem yang

terbentuk dari beberapa bagian atau elemen atau komponen yang saling

bekerjasama.

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek

kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan

terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan

terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan

pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

(22)

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari

prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur

(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto

(2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menuls)

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis terjadi”.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem

merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan

dengan tujuan tertentu.

2.1.2. Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan

output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut

sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup

mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback

loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan

pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti

mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh

(23)

2.1.3. Karakteristik Sistem

Karakteristik menurut [Jogiyanto 2005 : 1] dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi antara lain sebagai berikut :

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (proses), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal).

dari sistem itu sendiri, dimana karekteristik atau sifat-sifat sistem seperti berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang

lebih besar yang disebut supra system.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem yang bersifat

(24)

dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan

harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang

lainnya Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan

(input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (Input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem,

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada

(25)

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

(26)

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Sistem menurut Azhar Susanto (2004) dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, terbagi menjadi :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila

aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan

suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut

tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau

buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara

alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem

konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem

tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem

tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sistem sederhana dan Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari

sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka

sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran.

(27)

tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti

perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat

sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan

kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi

yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga

digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan

yang abstrak seperti organisasi.

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan

super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan

apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi

(28)

2.1.5. Pengendalian Sistem

Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem terus

melangsungkan hidupnya maka sistem harus mempunyai daya pembela diri atau

sistem harus mempunyai sistem pengendalian diri. Pengendalian dari suatu sistem

dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian

umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegah

(preventive control system).

1. Sistem Pengendalian Umpan Balik

Pengolahan Keluaran Masukan

Sistem Pengendalian Umpan Balik

Gambar 2.2 Sistem dengan sistem pengendalian umpan balik

Sumber : Jogiayanto Hartono (2004 : 689)

Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem

yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana tejadi

perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki

masukan sistem selanjutnya. Sistem pengendalian umpan balik mempunyai 4

komponen dasar, yaitu:

1. Suatu karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari keluaranya.

(29)

3. Suatu unit pengendali (control unit) yang membandingkan dasil ukuran

sensor dengan suatu standar (standar).

4. Suatu unit pengatur (activating unit) yang menghasilkan tindakan

penyesuaian untuk masukan proses selanjutnya.

Gambar 2.3 Suatu sistem dengan sistem pengendalian umpan balik

Sumber : Jogiyanto Hartono (2004 : 690)

2. Sistem Pengendalian Umpan Maju

Sistem pengendalian umpan maju (feedforward control system) disebut

juga dengan istilah positive feedback (umpan balik positif). Positive feedback

mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan dasil balik yang

positif.

3. Sistem Pengendalian Pencegahan

Sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem

dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk

(30)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan yang di sajikan secara tepat

dan akurat. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata kejadian-kejadian (event). Kejadian adalah

suatu yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut perubahan nilai yang

disebut transaksi. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek yang nyata

dan terjadi pada saat kejadian berlangsung. Data juga dapat diartikan suatu yang

perlu diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu informasi. Menurut

Jogiyanto (2005 : 8) kualitas informasi yang di harapkan tergantung 4 (empat) hal

pokok yaitu:

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–

kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,

karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk

itu diperlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena

batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika

(31)

4. Aman

Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapat oleh pihak orang

yang tidak berwenang dalam penggunaan informasi tersebut.

2.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi

penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu

metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch

disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut juga dengan

siklus pengolahan data (data processing cycle).

2.2.2. Kualitas Informasi

Baik buruknya kualitas suatu informasi menurut Jogiyanto (2005 : 10)

dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

(32)

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi harus sesuai dengan dengan keadaan saat itu,

karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya

informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.

Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi

kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila

ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai

harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang

relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal

ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

(33)

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada

suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar

informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,

tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3. Sistem Informasi

Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa

informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka

sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi.

2.3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau

processing system. Sistem informasi menurut Robert A Letch dan K. Roscoe

Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005 : 11) :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai

suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem

yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu

(34)

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch and Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem

informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok

bangunan (build block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model

block), blok keluaran (output block), block teknologi (technology block), blok

basis data (database block) dan blok kendali (control block). Berikut penjelasan

dari blok tersebut :

Gambar 2.4. Blok sistem informasi yang berinteraksi

Sumber : Jogiyanto (2005 : 12)

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matamtik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

(35)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasin

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi

terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat

berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat

beroperasi.

5. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

perlu disimpan di dalam basis data untuk keprluan penyediaan informasi

lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganissikan sedemikian

rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data

yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis

data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak

(36)

6. Blok kendali (controls block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, temperatur, api, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak

efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu

dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah ataupun bila berlanjut terjadi

kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Persediaan

Setiap perusahaan, baik itu jasa maupun perusahaan manufaktur selalu

memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan

dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan pada suatu waktu tidak dapat

memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak

selamanya barang atau jasa tersedia setiap saat. Berarti, pengusaha akan

kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya ia

dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang

menghasilkan barang maupun jasa.

Pengertian persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan

bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi,

serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan

permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.

Pengertian pengendalian persediaan adalah dimana perusahaan harus dapat

(37)

kebutuhan bagi kelancaran kegiatan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta

dengan biaya yang serendah-rendahnya.

2.4.1 Tujuan Diadakan Persediaan

Pada setiap perusahaan harus memiliki persediaan bahan baku karena

tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko tidak

terpenuhinya jadwal produksi yang telah ditetapkan atau memenuhi pesanan

konsumen karena tidak selamanya persediaan tersebut tersedia setiap saat dan

pada tempat yang diinginkan. Jadi, mempertahankan suatu jumlah persediaan

bahan baku tertentu dalam perusahaan pada dasarnya bertujuan untuk

memperlancar atau mempermudah jalannya operasi perusahaan dan

menghilangkan resiko tertundanya proses produksi, terutama jika terjadi

kondisi-kondisi sebagai berikut:

1. Terjadi keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang

dibutuhkan.

2. Bahan atau barang-barang yang dipesan tidak memenuhi kualitas yang

diinginkan, sehingga harus dikembalikan.

3. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana

keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan

(38)

2.5. Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan dapat diartikan sebagai sebuah desain atau rangkaian

komputer atau komponen-komponen beberapa perangkat keras komputer yang

terhubung menjadi sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki

banyak desain atau arsitektur diantaranya adalah LAN (Local Area Network),

MAN (Metropolitan area Network), dan Wan (Wide Area Network).

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat

jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau

lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam

prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai

perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir

(2003 : 346).

2.5.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan yang secara umum yang kita kenal dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Local Area Network

LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang,

satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh,

jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan

(39)

LAN umumnya menggunakan mesia transmisi berupa kabel. Namun ada

juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau LAN

tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2. Metropolitan Area Network

MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan

sekitar 10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam

satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong

termasuk MAN. Jaringan seperti ini umunya menggunakan media

transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga

yang menggunkan jalur sewa (leased line).

3. Wide Area Network

Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan

bahkan antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang

menghubungkan ATM, Internet.

4. Internet

Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan

membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia

(40)

2.5.3. Kepemilikan Jaringan

Dalam rangka membentuk suatu jaringan, diperlukan media transmisi yang

menhubungkan suatu simpul dengan simpul lain. Ditinjau dari penggunaan media

transmisi, maka kepemilikan jaringan dapat dibedakan menjadi jaringan privat

dan jaringan public. Selain itu, juga terdapat moel lain yang disebut value-added

network dan virtual private network.

1. Jaringan Privat

Jaringan privat (privat network) adalah jaringan yang dimiliki secara

penuh oleh sebuah organisasi. Pada LAN, jaringan dibentuk dan dipelihara

sepenuhnya oleh perusahaann yang menggunakan. Namun, adakalanya

kalau rentang jaringan cukup luas, diperlukan jaringan privat yang

diperoleh dengan cara sewa. Sebagai contoh, hubungan antara sebuah

perusahaan yang menggunkan Internet dengan penyedia jasa internet (ISP)

dapat membentuk jalur sewa (leased line).

2. Jaringan Publik

Jaringan yang ditunjukan untuk digunakan oleh banyak perusahaan

tergolong sebagai jaringan publik. Contoh jaringan publik adalah telepon.

Sarana seperti ini dapat dipakai oleh siapa saja. Jaringan publik

mempunyai sifat antara lain:

1. Pembayaran didasarkan atas pengguna jalur komunikasi.

2. Pemakai harus bersaing dengan pihak lain dalam rangka mendapat

sambungan.

(41)

4. Pihak penyedia media transmisi hanya menyediakan sarana untuk

transmisi.

5. Tak ada jaminan keamanan dalam pentransmisian data.

3. Value-added Network (VAN)

VAN adalah jaringan semipublik yang memberikan layanan tambahan

dalam mengirimkan informasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Nilai tambah

yang dimaksud berupa:

1. Hal-hal yang bersifat teknis (misalnya cara memeriksa kesalahan,

routing, dan konversi protokol) tidak perlu dipikirkan oleh pihak

pemakai. Selain itu, pemakai juga dapat menghemat biaya karena tidak

perlu melakukan investasi peralatan jaringan dan perangkat lunak

pendukung.

2. Kecepatan lebih tinggi dari pada kecepatan dalam jaringan publik.

3. Keamana lebih terjamin dari pada kalu memiliki jaringan publik.

4. Tak perlu bersaing dengan perusahaan lain ketika pemakai melakukan

pengiriman karena jalur khusus disediakan.

4. Virtual Private Network (VPN)

Van adalah jaringan publik yang menjamin ketersediaan jalur komunikasi

untuk suatu perusahaan, tetapi tidak dalam bentuk jalur khusus. Jaringan

ini memilki karakteristik sebagai berikut:

1. Perusahaan pemakai jasa VAN membayar biaya langganan plus biaya

penggunaan berdasarkan waktu.

(42)

3. kecepatan transfer lebih tinggi dari pada jaringan publik.

4. keamanan tinggi karena andanya fasilitas enkrisi.

2.5.4. Topologi Jaringan

Topologi adalah istilah yang berkaitan dengan bentuk fisik layout suatu

jaringan. Topologi jaringan adalah cara bagaimana data diedarkan, atau cara

dimana mesin- mesin ditempatkan dan dihubungkan secara fisik dalam suatu

jaringan. (Zulkifli 2003 : 395). Satu kemungkinan adalah menghubungkan satu

sama lain tiap komputer dan peralatan yang ada dalam jaringan dengan kabel

penghubung. Ada empat jenis topologi jaringan, diantaranya :

1. Topologi Bus

Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap

saluran tunggal komputer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah

satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan

terminator sebagai penutup

Gambar 2.5 Topologi Bus

(43)

2. Topologi Star

Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal

terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan

topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel

dari terminal ke server yang pendek.

Gambar 2.6 Topologi Star

Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009

3. Topologi Ring

Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap

komputer mengirim apa yang diterima dari computer sebelumnya.

Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang

mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak

ada akhir pada ring. Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul

pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu

(44)

Gambar 2.7 Topologi Ring

Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009

4. Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara

peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam

jaringan saling terhubung satu sama lain.

Gambar 2.8 Topologi Mesh

Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009

5. Topologi Tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.

Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan

(45)

lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.

Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan

komputer.

Gambar 2.9 Topologi Mesh

Sumber : http://www.google.co.id/Topologi Jaringan/1 Desember 2009

2.6. Pengertian Client-Server

Klien-server atau client-server [ http://id.wikipedia.org/Klien-Server/1

Desember ] merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang

merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu

pihak klien dan pihak server.

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang

terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan

komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,

sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari

aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan

(46)

dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu

dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin

server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki

oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung

memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien

pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan

menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang

berinteraksi dengan pengguna

Gambar 2.10. Sistem Client Server

Sumber : Fathansyah 2007 : 154

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam

(47)

2.7.1. Borland Delphi 7.0

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan

pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai

divisi pengembangan perangkat lunak milik Embarcadero, divisi tersebut

sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa Delphi, atau dikenal pula sebagai

object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman berorientasi objek

(PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun

saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan

Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal

yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk

membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE

Perkembangan Delphi Pada tanggal 8 Februari 2006, Borland

mengumumkan akan melepas seluruh jajaran produk pengembangan aplikasi

komputernya termasuk di antaranya Delphi. Saat ini Delphi menjadi bagian dari

jajaran IDE milik Embarcadero Technologies setelah Embarcadero Technologies

mengakuisisi CodeGear, anak perusahaan Borland yang menangani tool

pengembangan aplikasi.

Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi

desktop dan enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan

yang bersifat general-purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis

proyek pengembangan software. Ia juga yang dikenal sebagai salah satu yang

membawa istilah RAD tool, kepanjangan dari Rapid Application Development,

(48)

mendukung lingkungan windows 32-bit, dan versi c++, C++Builder, dirilis

beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2001 sebuah versi linux yang dikenal

sebagai Kylix tersedia. Dengan satu rilis baru setiap tahunnya, pada tahun 2002

dukungan untuk Linux (melalui Kylix dan CLX component library) ditambahkan

dan tahun 2003 .NET mulai didukung dengan munculnya Delphi.Net (Delphi 8).

Chief Architect yang membidani Delphi, dan pendahulunya Turbo Pascal,

adalah Anders Hejlsberg sampai kemudian ia pindah ke Microsoft tahun 1996 di

mana ia sebagai chief designer C# dan termasuk orang kunci dalam perancangan

Microsoft .Net Framework. Dukungan penuh untuk .Net ditambahkan pada

Delphi 8 (dirilis pada bulan Desember 2003) dengan penampilan user interface

(look and feel) mirip dengan Microsoft Visual Studio .NET.

Delphi 2005 (nama lain dari Delphi 9) mendukung code generation baik

untuk win32 maupun .NET, dan seperti yang telah dikenal, fitur-fitur manipulasi

data secara live dari database secara design-time. Ia juga membawa banyak

pembaruan pada IDE secara signifikan. Para penganjur delphi mengklaim dengan

bahasa pemrograman Delphi, IDE dan component library (VCL/CLX) yang

disediakan oleh vendor tunggal memungkinkan satu paket yang lebih konsisten

dan mudah dikenali. Produk delphi ini didistribusikan dalam beberapa rancangan:

Personal, Professional, Enterprise (sebelumnya Client/Server) dan Architect.

(49)

2.7.2. Microsoft SQL Server 2000

Pada tahun 1988, sebuah produk baru DBMS diumumkan dengan nama

-yang agak sedikit membingungkan- Ashton Tate/Microsoft SQL Server.

Meskipun tidak terdapat pada judul produk, Sybase tetap mendapat tempat pada

informasi yang menyertai produk tersebut. Produk baru ini akan menjadi jembatan

bagi Sybase DataServer untuk di-port ke OS/2, yang dipasarkan oleh Ashton Tate

dan Microsoft. Ashton Tate menjanjikan dBASE IV akan tersedia dalam versi

Server Edition yang akan menggunakan tools-tools dBASE IV sebagai client dan

SQL Server sebagai tempat menyimpan datanya. Kemampuan client/server yang

baru dari produk ini akan memberikan dBASE IV lebih dari sekedar paradigma

file-sharing yang selama ini dimilikinya.

Ashton-Tate, Microsoft, dan Sybase saling bekerjasama untuk membuat

SQL Server yang berjalan diatas OS/2. (Ini adalah pertama kalinya nama SQL

Server dipakai. Sybase kemudian merubah nama produk DataServer untuk

UNIX dan VMS menjadi Sybase SQL Server. Sekarang produk Database Server

Sybase dikenal dengan nama Sybase Adaptive Server). Versi beta pertama dari

Ashton-Tate/Microsoft SQL Server dirilis pada musim gugur 1988. Microsoft

mematok harga yang "cukup" murah untuk versi pra-rilis ini, agar developer

yang ingin mempelajari ataupun meng-evaluasi produk baru ini dapat segera

menggunakannya tanpa harus mempertimbangkan biaya yang harus

dikeluarkannya. Produk baru ini dipasarkan dengan sebuah "bundled" yang

dikenal dengan nama NDK (Network Development Kit) -yang dibuat dengan

(50)

dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi client/server yang berjalan pada

sebuah jaringan komputer. Terdiri dari SQL Server, Microsoft LAN Manager

(51)

37

3.1 Objek Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan objek penelititan pada

CV. Kayu Laris.

3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris

CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

industri, yang berlokasi di Jl. Jend. Basuki Rahmat samping POLDA Palembang.

Usaha ini dimulai dari modal sendiri senilai Rp. 200.000,- dan kini berkembang

menjadi usaha yang begitu maju.

CV. Kayu Laris didirikan oleh bapak Syukur yang bertempat tinggal di Jl.

Pap Pam lorong uhlen No. 453 Rt. 09 Bukit besar Palembang. Usaha CV Kayu

laris ini dimulai pada tahun 1993, dengan memiliki Surat Izin Tempat Usaha

(SITU) dengan nomor 1488 tahun 2004 serta memiliki Surat Izin Usaha

Perdagangan nomor 279/06-3/PK/VI/2004.

Adapun sifat dan tujuan dari CV. Kayu Laris adalah menyediakan

bahan-bahan bangunan berupa kayu dan menjual kayu dengan berbagai macam jenis dan

(52)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi CV. Kayu Laris

Menjadi perusahaan yang terbaik dalam bidang distribusi yang akan

selalu memberikan pelayanan yang terbaik agar sasaran yang

diinginkan dapat tercapai.

2. Misi CV. Kayu Laris

a. Meningkatkan kinerja Perusahaan dan kualitas SDM.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam

pembangunan.

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambaran mengenai struktur organisasi yang ada pada CV. Kayu Laris

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(53)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Uraian tugas dari masing-masing jabatan diatas adalah sebagai berikut:

A. Pimpinan

Bertanggung jawab penuh atas operasional harian dalam menjalankan

program untuk kemajuan dan kesuksesan perusahaan.

B. Bagian Pembelian

Bertanggung jawab dan mengatur pembelian barang ke supplier.

C. Bagian Gudang

Bertanggung jawab melaporkan stock barang di gudang.

D. Bagian Penjualan

Bertanggung jawab mengatur penjualan barang dan mencatat data

barang.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terbagi menjadi dua bagian yaitu :

3.2.1.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observsasi, Kuesioner)

Sumber data primer dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:

a. Observasi atau pengamatan secara langsung, penulis secara langsung

meninjau dan mengamati serta mencatat secara langsung kegiatan

penjualan, pembelian dan stok gudang.

b. Wawancara atau interview, penulis mengadakan wawancara atau

(54)

dengan masalah yang dibahas pada bagian persediaan, pembelian

dan penjualan.

c. Kuesioner, penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pegawai

dari CV. Kayu Laris.

3.2.1.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Sumber data sekunder yang didapat oleh penulis dalam penyusunan

laporan ini, diperoleh dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada

perusahaan. Seperti dokumen mutasi gudang, Stock Opname, pembelian barang

dan penjualan barang.

3.2.2 Metode Pengembangan dan Pendekatan Sistem 3.2.2.1Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah

berdasarkan paradigma Waterfall (Classic Life Cycle) yang terdiri dari System

Engineering, System Analysis, Design, Coding, Testing dan Maintennance. Hal ini

dikarenakan tahap-tahap pada metode tersebut lebih mudah dipahami dan

(55)

Gambar 3.2. Paradigma Waterfall (Classic Life Circle) (Pressman : 2002)

Keterangan :

1. System Engineering, melakukan pengumpulan data dan penetapan

kebutuhan semua elemen sistem.

2. Analysis, melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi

dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performa dan

interfacing.

3. Design, menetapkan domain informasi untuk perangkat lunak, fungsi

dan interfacing.

4. Coding, pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain kedalam

kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan

menggunakan pemrograman tertentu.

5. Testing, melakukan pengujian kebenaran logic dan fungsional.

Disinilah akan diketahui kekurangan-kekurangan yang menyebabkan

kerusakan.

System Engineering

Analysis

Design

Coding

Testing

(56)

6. Maintenance, menangani perangkat lunak yang sudah selesai supaya

dapat berfungsi dengan baik dan terhindar dari gangguan-gangguan

yang menyebabkan kerusakan.

3.2.2.2 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah terstruktur. Melalui

pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang komplek dapat di

pecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk di pelihara, fleksibel, lebih

memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada

waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembanggannyadapat meningkatkan

produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya alat bantu

penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang

mengalir didalam sistem tersebut.

3.2.2.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flow Map

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar

area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusur

sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini

menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan

digunakan-nya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk

(57)

dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir

yang merupakan yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusannya.

2) Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan

struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara

keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD

yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan

lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain :

1. Kelompok pemakai

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan

3. Data yang dihasilkan oleh sistem

4. Penyimpanan data

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logikal. DFD

biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk

jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data.

Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user)

yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang

akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Data Flow Diagram (DFD)

merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi data secara

(58)

4) Kamus Data

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file

khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database.

Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok

pegawai, diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan,

program komputer yang berhubungan dan lain-lain.

Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen

database. Cara mendefinisikan kamus data yaitu :

1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam

DFD.

2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu

kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data

elementer.

3. Menggambarkan data yang tersimpan.

4. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di

(59)

5) Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Teknik normalisasi adalah suatu proses pengelompokkan data elemen

menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi

untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk

mengakses data item atau merupakan pembentukkan relation sedemikian

rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

Normalsisasi itu sendiri memiliki kegunaan sebagai berikut :

1. Meminimasi pengulangan informasi.

2. Memudahkan identifikasi entity atau obyek.

Bentuk-bentuk teknik normalisasi yaitu :

A. Bentuk normalisasi I / 1-NF (first-Normal Form)

Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi

tersebut memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.

B Bentuk normalisasi II / 2-NF (second-Normal Form)

Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :

1. Memenuhi 1-NF

2. Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional

terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.

Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat

satu atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut

(60)

lebih eksplisit dari 1-NF, mencegah beberapa kondisi anomali dalam

update data

C. Bentuk normalisasi III / 3-NF (third-Normal Form)

Suatu relasi memnuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :

1. Relasi tersebut memenuhi 2-NF

2. Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada

atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.

Suatu relasi yang memnuhi 2-NF dan hanya memiliki satu atribut

bukan kunci selalu memenuhi 3-NF.

D. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF )

Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan

yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys).

Determinan adalah gugus atribut dimana satu atau lebih atribut lain

tergantung secara fungsional.

b. Tabel Relasi

Sebuah diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database.

Diagram ini menunjukkan berbagai entity yang terlibat dan pola hubungan

antar entity. Yang dimaksud dengan entity adalah sebuah obyek yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Diagram ER merupakan pelengkap

dari berbagai bentuk dokumentasi yang telah didiskusikan pada sebelumnya.

Diagram ini bermanfaat untuk mendokumentasikan pekerjaan penyusunan

(61)

Ada empat jenis hubungan antar entity yang menunjukkan kardinalitas

maksimum yaitu :

1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one )

Tingkat hubungan satu-ke-satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada

entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian

pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

2. Relasi satu-ke-banyak (one-to many) atau banyak-ke-satu (many-to-one)

Tingkat hubungan satu-ke-banyak adalah sama dengan banyak-ke-satu.

Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu

kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan

dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada

entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu

kejadian pada entitas yang pertama.

3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)

Tingkat hubungan banyak-ke-banyak terjadi jika tiap kejadian pada

sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada

entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun

dilihat dari sisi yang kedua.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan

antara penyimpanan (DFD), ERD digunakan untuk memodelkan struktur

data dan hubungan antar data dengan ERD, kita dapat menguji model

(62)

Ada tiga macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur

dan hubungan antara data dalam ERD yaitu:

a. Entity

Suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai,

entity digambarkan menggunakan persegi empat.

b. Atribut

Merupakan elemen dari entity, dalam hal ini untuk setiap dokumen bila

terdapat lebih dari satu atribut.

c. Hubungan

Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut Relasi

(Relationship).

Skema relasi adalah untuk mempresentasikan atribut–atribut dari setiap

entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antar entity pada model

ERD.

Pada dasarnya key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang

dapat membedakan semua baris data (Row) dalam tabel secara unik.

Ada 3 key yang dapat digunakan pada suatu tabel, yaitu:

1. Super key

Merupakan suatau kumpulan atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang

dapat membedakan semua baris dalam sebuah tabel yang unik.

2. Candidate key

Merupakan kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris dalam

(63)

3. Primary key

Merupakan satu atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara

unik untuk kejadian yang spesifik, tetapi dapat pula mewakili setiap

kejadian dalam suatu entity.

3.2.3 Pengujian Software

Pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah pengujian Black-Box,

pengujian dilakukan dengan objek yang diuji terfokus kepada kebutuhan

fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan pembuat

perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan

yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak

Pengujian Black-Box dilakukan untuk menemukan beberapa macam kesalahan

yaitu :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,

2. Kesalahan interface,

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,

4. Kesalahan kinerja,

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana validitas fungsional diuji.

2. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.

3. Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu.

(64)

5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh

sistem.

Gambar

Gambar 2.6  Topologi Star
Gambar 2.7  Topologi Ring
Gambar 2.9  Topologi Mesh
Tabel 4.1 Dokumen Pembelian dan penjualan CV. Kayu Laris
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan antar muka pemakai (user) adalah simulasi penggunaan dari setiap antar muka pemakai yang selanjutnya disebut form yang terdapat dalam perangkat lunak sistem

Pengembangan Perangkat Lunak Mahasiswa dapat memahami Perangkat Lunak sebagai bagian dari Sistem Informasi dan bagaimana mengembangkan Perangkat Lunak. Merancang Perangkat Lunak

Tahap berikutnya ialah menganalisis kebutuhan- kebutuhan sistem. Sekali lagi, perangkat dan teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisis menentukan

Untuk itu penulis ingin merancang sebuah sistem inventori barang atau tempat penyimpanan barang yang bertujuan untuk berikan data yang akurat dan terpercaya serta

Hasil penelitian berhasil merancang prototype sistem informasi pendataan barang masuk dan keluar gudang yaitu dashboard, menu data barang, menu stok in out dan menu

Tujuan penulisan adalah untuk menganalisis masalah dan merancang sistem yang komputerisasi yang menangani masalah pengolahan transaksi penjualan, pembelian dan persediaan barang

Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Software atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung dan merancang pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1 Untuk merancang sistem informasi persediaan bahan baku pupuk dolomite dan calsium 2 Untuk membangun perangkat lunak sistem