• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA DI RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA DI RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA

DI RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK PT.“ NOJORONO” DI KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH

1.1 Deskripsi Kasus

Sekelompok mahasiswa keperawatan stikes hangtuah surabaya melakukan kegiatan praktik keperawatan komunitas untuk kesehatan kerja di komunitas pekerja di perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten kudus jawa tengah selama 1 Bulan mulai dari tanggal 10 November 2012 sampai 10 Desember 2012. Kami melakukan kegiatan pengkajian selama 8 hari (mulai tanggal 11-19 november) kepada para pekerja di ruangan sektor A7 yang berjumlah 100 orang, berdasarkan data dari HRD perusahaan ini di dapat data umum sebagai berikut:

No

. Karakteristik Frekuensi/ jumlah

(2)

a. 5-10 tahun b. 11-15 tahun c. 16-20 tahun d. 21-25 tahun e. > 25 tahun

15 orang 35 orang 30 orang 15 orang 5 orang

Kemudian kami melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap masing-masing pekerja dan juga dari HRD perusahaan sehingga didapat hasil pengkajian sebagai berikut:

1.2 Proses Keperawatan 1.2.1 Pengkajian

A. DATA INTI

1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten kudus jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 1 Ha. Pabrik ini berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama di kota kudus. Terdiri dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam pekerjaan industri yang berhubungan dengan tembakau dan rokok diantaranya adalah bagian penyortiran tembakau, penyimpanan tembakau, produksi tembakau, pelintingan rokok, pengepakan rokok, ruang laboratorium uji tembakau, dll. Ruangan sektor A7 merupakan salah satu ruangan di perusahan rokok PT. NOJORONO yang terbagi menjadi beberapa bagian tugas didalamnya yaitu bagian pelintingan, pengepakan rokok dan pengawasan.Jumlah pekerja di ruangan sektor A7 sebanyak 100 orang (perincian berdasarkan karakteristik umum ada di tabel yang tersedia di awal) sebagaian besar bekerja adalah orang jawa 85 orang (85%) dan berasal dari madura sebanyak 15 orang (15%).

(3)

Dari pengkajian (anamnesa) dan kuisioner yang dilakukan mahasiswa langsung kepada para pekerja diruangan sektor A7 didapatkan hasil:

a. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

 68 orang pekerja (68%) menegeluhkan sering batuk-batuk

 15 orang (15%) pekerja mengeluhkan sering pusing

 Sisanya 17 orang (17%) tidak ada keluhan

b. Tanda-tanda vital*  TD:

 < 110/70 mmHg : 5 orang (5%)

 110/70mmHg-130/90mmHg : 75 orang (75%)

 >130/90 mmHg : 20 orang (20%)

 Nadi:

 60-80x/menit : 90 orang (90%)

 80-100x/menit : 10 orang (10%)

 RR:

 16-24x/menit : 90 orang (90%)

 >24x/ menit : 10 orang (10%)

 Suhu tubuh:

 36,5°C-37°C : 100 orang (100%)

c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) *

(4)

 PPOK : 5 orang (5%)

 Diare : 5 orang (5%)

 Batuk : 35 orang (35%)

 Demam : 15 orang (15%)

 Sisanya tidak ada laporan keluhan penyakit 20 orang (20%) Ket: (*) : data dari klinik perusahaan pada tanggal 12 November 2012

d. Riwayat penyakit komunitas

Data diambil dari 68 orang pekerja (68%) yang mengeluhkan sering batuk-batuk, kami melakukan pengkajian dengan memberikan kuisioner kepada 68 pekerja tersebut, dengan hasil:

No. Karakteristik Frekuensi Presentase %

1.

Menderita batuk berdahak minimal 30 kali setahun, sekurang-kurangnya 2 tahun beruntun

20orang 29,4%

2. Mempunyai riwayat merokok 40 orang 58,8% 3. Terpajan langsung dengan bahan produk 68 orang 100%

4. Mempunyai keluarga dengan riwayat

bronkitis dan emsifema 6 orang 8,82%

5. Sering mengalami sesak nafas saat

aktivitas sedang (jalan cepat, naik tangga) 10 orang 6,8%

6. Pernah merasa sesak atau nafas sulit

bahkan pada saaat istirahat 5 orang 7,35%

7. Pernah merasa sesak nafas menetap dan

makin lama makin berat 5 orang 7,35% 8. Saat Batuk selalu berdahak dan beriak 45 orang 66,1% 9. Pernah memeriksakan ke dokter atau

tempat pelayanan kesehatan baik umum maupun yang ada di perusahaan dan

(5)

positif dinyatakan penderita PPOK (bronkhitis kronis, emfisema)

10. Pernah merasa dada terasa berat saat

bernafas 20 orang 29,4%

e. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas

Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari peusahaan, makan siang rutin dilaksanakan tiap pukul 13.00 WIB di kantin pabrik.

f. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minumanyang dibawa oleh para pekerja dari rumah.

g. Pola istirahat tidur

Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya dilakukan pada malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja mereka adalah 9 jam mulai pukul 8 pagi-5 sore.

h. Pola eliminasi

Saat dilakukan anamnesa kepeada para pekerja Sebanyak 35 orang dari 55 orang (63,6%) pekerja bagian pelintingan rokok mengatakan pernah sakit “anyang-anyangan”, hal ini ternyata disebabkan oleh 20 orang (57,1%) kurang sering minum air putih saat bekerja, 15 orang (42,8%) menahan BAK karena jarak kamar mandi dengan ruang pelintingan agak jauh. Sedangkan pada bagian penegepakan sebanyak 15 orang dari 35 orang pekerja (42,8%) mengeluhkan sakit “anyang-anyangan” hal ini disebabkan karena 10 orang (66,6%) kurang sering minum air putih saat bekerja, 5 orang (33,3%) menahan BAK karena jarak kamar mandi dengan ruangan agak jauh.

i. Pola aktivitas gerak

(6)

observasi secara langsung ternyata sebanyak 30 orang (54,5%) pekerja duduk dengan posisi duduk yang salah/ terlalu membungkuk, 25 orang (43,5%) tidak menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya/ berada dalam posisi duduk yang sama dalam waktu yang lama. Sedangkan dibagian pengepakan dari 35 orang pekerja 25 orang (71,4%) mengeluhkan sering merasa pegal di daerah leher dan punggungnya 10 orang (28,6%) tidak ada keluhan.Penyebabnya 15 orang (60%) duduk dengan posisi duduk yang salah, 10 orang (40%) tidak menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya atau berada dalam posisi duduk yang sama dalam waktu yang lama. Untuk bagaian pengawasan tidak ada keluhan.

j. Pola pemenuhan kebersihan diri

Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari 35 orang pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci tangan setelah bekerja sisanya 10 orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar, sedangkan sebanyak 40 orang dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan (72,7%) tidak mencuci tangan setelah bekerja, sisanya 15 orang (27,3%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.

k. Status psikososial

Antar kelompok pekerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau perselisihan karena mereka menganggap semua pekerja saling bersaudara karena sudah bekerja bersama dalam waktu yang lama, antar pekerja saling membantu dan memberikan dukungan bila ada masalah.

l. Status pertumbuhan dan perkembangan a) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

(7)

No. Karakteristik Frekuensi Presentase (%) 1. Pekerja yang memeriksakan kesehatan

secara rutin ke klinik 25 orang 25%

2. Pekerja yang memeriksakan

kesehatannya saat sakit saja 35 orang 35%

3.

Pekerja yang tidak pernah/ belum pernah datang ke klinik untuk memeriksakan kesehatannya

40 orang 40%

b) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan Setelah dilakukan pengkajian melalui observasi langsung kepada 100 pekerja di ruangan sektor A7 didapatkan hasil:

No. Karakteristik Jenis

pekerjaan Ferekuensi Presentase(%) 1. Tidak menggunakan

masker saat bekerja 2. Tidak menggunakan

sarung tangan saat bekerja

c) Pola perilaku tidak sehat dalam komunitas

Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari 35 orang pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci tangan setelah bekerja sisanya 10 orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar, sedangkan sebanyak 40 orang dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan (72,7%) tidak mencuci tangan setelah bekerja, sisanya 15 orang (27,3%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.

B. DATA LINGKUNGAN FISIK

(8)

pengepakan rokok), kantin, masjid, klinik, garasi untuk angkutan perusahaan, aula perusahaan, tempat penyaringan limbah pabrik. Sedangkan untuk ruangan sektor A7 sendiri memiliki luas bangunan 100x50 meter bentuk bangunan berupa ruangan luas yang lapang dengan meja-meja tempat pelintingan, pengepakan dan terdapat 2 kamar mandi di dalamnya. Jenis bangunannya permanen atap bangunan berupa genting sintesis dengan dinding terbuat dari tembok dengan lantai dari semen/ plesteran, ventilasi di ruangan ini berasal dari jendela –jendela kecil di atas tembok yang berjumlah masing-masing 10 buah di kiri dan kanan sisi bangunan total 20 buah, penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang di buka saat jam kerja bila menjelang sore terdapat lampu neon yang memberikan pencahayaan diruangan ini. Kebersihan di dalam ruangan cukup rapi dan bersih.Kondisi kamar mandi bersih tetapi jumlahnya sangat terbatas dan jaraknya cukup jauh dari tempat pengolahan.

Pembuangan limbah perusahaan di olah dengan melakukan penyaringan zat-zat berbahaya dengn alat penyaring yang berada di ruang penyaringan limbah di sebelah ruangan sektor A7 (di belakang pabrik) dan sisanya di buang disungai besar yang ada di kota kudus.

C. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

Di perusahaan PT. NODJORONO terdapat sebuah klinik kesehatan yang disediakan untuk seluruh pekerja dan pegawai diperusahaan ini. Sumber daya yang ada di klinik ini adalah terdapat 1 orang dokter umum, 2 perawat dan 3 petugas nonmedis, fasilitas alat yang dimiliki klinik ini terdiri dari 2 kamar tidur, obat-obatan yang cukup lengkap dan memiliki 1 ambulance. Sistem rujukan di perusahaan ini bekerja sama dengan RSUD kabupaten kudus. Selain itu di perusahaan ini memiliki 1 kantin yang berisi barang-barang keperluan sehari-hari para pekerja dan pegawai lokasi mini market ini di bagian depan pabrik disamping klinik.

D. EKONOMI

(9)

E. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI

Sistem keamanan perusahaan cukup baik dengan adanya satpam di setiap sektor ruangan dan juga adanya CCTV di tiap ruang produksi. Untuk penanggulangan kebakaran terdapat alat pemadam kebakaran manual di setiap ruangan produksi dan perusahaan ini juga memiliki 1 unit mobil pemadam kebakaran milik perusahaan selain itu perusahaan juga bekerjasama dengan dinas pemadam kebakaran kota untuk menanggulangi jika terjadi masalah kebakaran. Penanggualangan polusi dengan dipasang alat blower untuk ventilasi agar tidak terjadi polusi di dalam pabrik.

F. POLITIK DAN KEAMANAN

Perusahaan rokok PT. NODJORONO merupakan perusahaan milik swasta yang dimiliki oleh Tn. HK.

G. SISTEM KOMUNIKASI

Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di ruangan sektor A7 sebagaianbesar menggunakan alat komunikasi telfon genggam (HP) sebagai alat komunikasi antara pekerj, keluarga dan masyarakatnya. Sednagkan sistem komunikasi dalam perusahaan menggunakan telfon yang ada disetiap ruangan sektor dan apabila ada informasi atau pengumuman dari perusahaan akan disiarkan melalui pengeras suara yang ada di setiap ruangan di perusahaan ini. Bahasa yang digunakan untuk komunikasi antar pekerja sehari-hari di ruangan sektor A7 mayoritas dengan menggunakan bahasa jawa dan sebagaian kecil menggunakan bahasa madura.

H. PENDIDIKAN

(10)

Tingkat pendidikan a. Tamat SD b. Tamat SMP c. Tamat SMA

30 orang 45 orang 25 orang

Saat dilakukan pengkajian dengan kuisioner tentang pengetahuan pekerja terhadap pentingnya penggunaan standart keselamatan kerja di perusahaan rokok terhadap kesehatan pekerja, di dapatkan data:

 70 orang (70%) dari pekerja tidak mengetahui

 30 orang (30%) dari pekerja mengetahui

I. REKREASI

Berdasarkan data yang didapat dari perusahaan, Hari libur untuk pegawai dan pekerja diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, di setiap hari jum’at pagi biasanya diadakan senam aerobik bersama oleh perusahaan yang dilakukan di lapangan olah raga yang ada di belakang perusahaan.

Di akhir tahun biasanya juga diadakan rekreasi bersama yang di fasilitasi oleh perusahaan yang juga dilakukan secara giliran atau gantian di tiap ruangan sektor/ bagian produksi dalam perusahaan ini.

1.2.2 Pengolahan Data

Komposisi pekerja berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki; 40%

Perempuan; 60%

(11)

Gambar; Komposisi pekerja berdasarkan jenis kelamin di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012

Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. GAUL yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 60% (60 orang) dan laki-laki sebanyak 40% (40 orang).

Proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaan

Pengelintingan; 55% Pengepakan; 35%

Pengawas; 10%

Menurut Jenis Pekerjaan

(12)

Berdasarkan proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaannya, terlihat bahwa bahwa pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO bagian yang terbanyak adalah bagian pengelintingan 55% (55 orang), bagian pengepakan 35% (35 orang), dan bagian pengawasan 10% (10 orang).

Komposisi pekerja berdasarkan usia

25-35 th 36-46 th 47-57 th 58-60 th 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pekerja Menurut Usia

Gambar; komposisi pekerja berdasarkan usia di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012

Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan usia, terlihat bahwa bahwa pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO yang terbanyak berusia 36-46 tahun sebanyak 40 orang (40%).

Komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan

Tamat SD; 30%

Tamat SMP; 45% Tamat SMA; 25%

(13)

Gambar; komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012

Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan, terlihat bahwa bahwa pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. GAUL yang terbanyak adalah tamat SMP sebanyak 45 orang (45%).

Komposisi pekerja berdasarkan lama bekerja

5-10 th 11-15 th 16-20 th 21-25 th > 25 th 0%

20% 40% 60% 80% 100%

Lama Bekerja

(14)

Gambar; komposisi pekerja berdasarkan lama bekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012

(15)

A1

A2

A3

A4

A6

A5

A7

GAMBAR DENAH PERUSAHAAN DAN DENAH RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK PT. GAUL

KUDUS JAWA TENGAH

: Ventilasi udara

: Tempat pengepakan

: Tempat Pengelintingan

: Pintu masuk

(16)

1.2.3 Analisa Data

Data yang telah kami dapat dari hasil pengkajian yang kami lakukan mulai tanggal 11-19 november 2012, untuk menentukan diagnosa keperawatan maka kami menyusun analisa data sebagai berikut;

NO

. DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS:

 Pekerja mengatakan mengeluhkan sering batuk-batuk.

 Pekerja mengatakan tidak terlalu memeperhatikan pentingnya penggunaan masker dan sarung tangan DO:

 68 orang pekerja (68%) dari 100 pekerja di ruangan sektor A7 menegeluhkan sering batuk-batuk dengan perincian:

 68 orang (100%) dari 68 orang pekerja yang sering batuk terpajan langsung dengan bahan produk (tembakau).

 20 orang (29,4%)dari 68

(17)

pekerja yang sering batuk mengalami batuk menahun sekurang-kurangnya selama 2 tahun.

 45 orang (66,1%) dari 68 pekeja yang sering batuk saat batuk selalu berdahak dan beriak.

 5 orang (7,35%) dari 68 pekerja yang sering batuk positif didiagnosa PPOK

 20 orang (29,4%) dari 68 pekerja yang sering batuk merasa dada berat saat bernafas.

 Riwayat penyakit pekerja ruangan sektor A7 dalam satutahun terakhir; ISPA: 20 orang/ kasus (20%), PPOK: 5 orang (5%), batuk 35 orang (35%).

 Pekerja yang tidak

(18)

 70 orang (70%) dari 100 pekerja diruangan sektor A7 tidak mengetahui pentingnya K3 bagi kesehatan dan keselamatan mereka

 Hanya 30 orang (30%) dari 100 pekerja diruangan sektor A7 tidak mengetahui

pentingnya K3 bagi

kesehatan dan keselamatan mereka

2. DS:

 Pekerja mengatakan jarang melakukan cuci tangan setelah melakukan

pekerjaannya atau sebelum makan karena keterbatasan kamar mandi dan fasilitas yang kurang mendukung (tidak ada sabun cuci tangan di kamar mandi).

DO:

 25 orang (71,4%) dari 35 orang pekerja dibagian pengepakan di ruangan sektor A7 tidak mencuci tangan setelah bekerja.  10 orang (28,6%)dari 35

orang pekerja dibagian pengepakan di ruangan sektor A7 mencuci tangan tapi dengan prosedur yang

(19)

kurang benar.

 40 orang(72,7%) dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan di ruangan sektor A7tidak mencuci tangan setelah bekerja.

 15 orang (27,3%)dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan di ruangan sektor A7 mencuci tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.

3. DS:

 Pekerja mengatakan sering mengalami pegal di daerah punggung dan leher.

 Petugas klinik perusahaan mengatakan telah ada program senam aerobic tiap jum’at pagi tetapi antusias pekerja untuk mengikuti kurang bahkan digunakan sebagai ajang datang terlambat untuk bekerja DO:

 55 orang dari 55 orang (100%) jumlah pekerja dibagian pelintingan rokok di ruangan sektor A7 mengeluhkan sering merasa pegal di daerah leher dan punggungnya.

(20)

 30 orang (54,5%) dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan rokok di ruangan sektor A7 duduk dengan posisi duduk yang salah/ terlalu membungkuk.  25 orang (43,5%) dari

55 orang pekerja dibagian pelintingan rokok di ruangan sektor A7 tidak menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya/ berada dalam posisi duduk yang sama dalam waktu yang lama.  Pekerja yang mengikuti

senam aerobic pagi pada hari jum’at (19 november 2012) di ruangan sektor A7 sebanyak 60 orang (60%) dari jumlah seluruh pekerja di ruangan sektor A7

1.2.4 Penapisan Masalah

Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan perioritas masalah, adapun penapisan masalah tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

No. Masalah

Kesehatan

KRITERIA Score Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

(21)
(22)

NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan

Ketidakadekuat an hygine perorangan pada pekerja

3. Resiko cidera kerja pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT.

NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan Posisi tubuh saat bekerja yang salah pada pekerja

4 5 3 4 4 4 3 4 31

1.2.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosa keperawatan komunitas pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT. NOJORONO adalah sebagai berikut:

(23)

.

1.

Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat partikel tembakau (PPOK,ISPA) pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT. NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan Kurang pengetahuan pekerja dan kesadaran tentang pentingnya K3 bagi kesehatan dan keselamatan pekerja.

34

2.

Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT. NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan Ketidakadekuatan hygine perorangan pada pekerja.

33

3.

Resiko cidera kerja pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT. NOJORONO kudus jawa tengah berhubungan dengan Posisi tubuh saat bekerja yang salah pada pekerja.

(24)

Gambar

Gambar; proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaan di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok
Gambar; komposisi pekerja berdasarkan usia di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT
Gambar; komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan di ruangan sektor A7 di perusahaan
GAMBAR DENAH PERUSAHAAN DAN DENAH RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK PT. GAUL KUDUS JAWA TENGAH

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

luar tebing laut yang curam terhadap daratan (luar zona subduksi), atau pada tebing – tebing patahan dasar laut. Berdasarkan hal tersebut diatas maka ada

Dengan demikian, penggunaan AC portable tanpa mengunakan freon dapat menjadi alternatif pendingin udara yang hemat akan energi listrik serta ramah

Horrela, kirol-jarduera fisikoko inplikazioaren galdeketaren Lehen Hezkuntzarako lehenengo baliozkotzetik abiatuta, horren berrikusketa egi- tea, barne trinkotasuna hobetzea

Mengenai batasan kewenangan kantor wilayah Hukum dan HAM propinsi Bali dalam permohonan pendaftaran merek sebagai bentuk implementasi Desentralisasi oleh

Perajin kapal kayu pada Kabupaten Batang walaupun memiliki pengetahuan tentang rancang bangun kapal tetapi belum memiliki teknik rancang bangun kapal secara modern ini

3) Guru tidak melaksanakan prinsip-prinsip evaluasi yang efisien dan efektif. 4) Kebanyakan guru memiliki cara penilaian yang tidak seragam. 5) Guru kurang

Tujuan dari tugas akhir ini adalah menyelesaikan permasalahan di Toko AF yaitu manajemen transaksi jual beli dan manajemen gudang dengan membuat aplikasi yang bisa