• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II - Latar Belakang Informasi BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab II - Latar Belakang Informasi BARU"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LATAR BELAKANG INFORMASI

A. Papua Gerbang Emas Timur

Kita sedang memasuki satu era dimana seluruh nubuat dalam Alkitab harus digenap menjelang kedatangan Yesus kedua kali sebagai raja, termasuk juga pencurahan Roh Kudus secara besar-besaran yang ditandai dengan penyingkapan / pewahyuan-pewahyuan lewat mimpi, penglihatan dan nubuat atas semua lapisan umat TUHAN.

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh~Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh~Ku pada hari-hari itu."(Yoel 2:28-29).

Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu.

(Yesaya 42:9).

Pembagian 12 wilayah Bumi berdasarkan 12 Suku Israel (Ulangan 32:8-9) dan Bangsa-bangsa dikelompokkan dalam 4 (empat) bagian menurut Penjuru Mata Angin (wahyu 21:12-13), dimana 3 (tiga) suku menjaga pintu Gerbang Utara, 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Selatan, 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Barat dan 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Timur. Lewat pintu Gerbang Timur ini Tuhan akan datang kedua kalinya melalui pintu Gerbang Timur yang secara khusus disebut Pintu Gerbang Emas Timur (East Golden Gate) sehingga Tuhan akan menaruh Emas yang berlimpah pada Pintu Emas Timur ini tetapi Pintu Emas tersebut akan dikuasai oleh Bangsa Kedar (Keturunan Ismail yang mendiami pulau-pulau di sebelah Timur Israel) dan akan memperlakukan penjaga Gerbang Emas Timur sehingga menderita di atas wilayah mereka. Tetapi Tuhan akan menghukum mereka dengan berbagai bencana sehingga mereka akan mengeluarkan biaya mereka untuk membiayai bencana tersebut sehingga anggaran mereka akan habis. Itulah kutukan Tuhan terhadap Bangsa Iblis yang ingin menguasai Gerbang Emas Timur akibat dari penyiksaan terhadap penjaga-penjaga Gerbang Emas Timur tersebut.

(2)

Tuhan telah mencari seseorang diantara penjaga Gerbang Emas Timur untuk membentuk Benteng dan mengusir Bangsa Kedar keluar dari Pintu Emas Timur ini sehingga tidak akan menghalangi masuknya sang Raja lewat pintu ini. (Yesaya 24:15-16)1

Gambar. 2.1. Gambar Ilustrasi Kedatangan Sang Raja Sumber: http://www.geocities.com/b.orientalis/papuagerbangemas.html

Papua! Berjalanlan dalam jalan Allah, jadilan Penjaga Pintu Gerbang Emas…….! Jangan jatuh ketangan Delilah akhir jaman (Uang, Jabatan, Perempuan, Kekayaan).

Dengan kekayaan emas, minyak, dan kekayaan alam lainnya di Papua semua itu, Allah sediakan hanya untuk dipergunakan bagi pekerjaan~Nya yang akan terjadi seperti kilat yang memancar dari Timur dan berakhir di Yerusalem.

Halleluyah! TUHAN Yesus Anak Allah itu datang kembali! (Matius 24:27)

B. Proses Geologi Papua

Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul) yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya pertemuan/tumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian Utara Australia. Pertemua/tubukkan lempeng ini sehingga menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan pegunungan di wilayah Kepala Burung. (Hamilton, 1979; Dow et al., 1988).

      

1

(3)

Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua.

Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala Burung. Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global.

Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan Papua.

Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera dan lempeng Benua seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar. 2.2. Proses Konvergen antara lempeng Samudera Pasifik dan Benua Australia Sumber: Download dari internet

Gambar. 2.3. New Guinea dan Australia Plate

(4)

Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli Geologi Wallace, Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar. 2.4. Pembatasan Lempeng Sahul dan Sunda oleh Lydekker Sumber: Lydekker Line. Wikipedia English

Dari ketiga pendapat ahli geologi tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi perbatasan antara lempeng Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan manusia, hewan, dan bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan wilayah Indonesia sangat berbeda dengan Papua.

Papua diciptakan oleh Sang Pencipta secara khusus dan tergolong masih mudah sehingga proses tektonik pun masih terjadi yang akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik hingga saat ini.

C. Letak Geografis, Astronomi dan Antropologi Papua

Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah pulau Greenland

(5)

langsung di bagian Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan Samudera Pasifik.

Papua merupakan provinsi cangkokkan paling timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua Barat). Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi Papua berdasarkan PENPRES No. 1 Tahun 1963 yang beribu kota di Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No.1 Tahun 2003 yang beribu kota di Manokwari.2

Gambar. 2.5. Peta Wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Sumber: Wikipedia

Berdasarkan data Geologi di atas, maka sudah sepantasnya pulau ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen) sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu

Melan (Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam.3

      

2

 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio. 

3

 John Anari. Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland. (www.oppb.webs.com dan 

(6)

Gambar. 2.6. Peta Rumpun Melanesia.

Sumber: http://asiapacific.anu.edu.au/people/_maps/Melanesia.jpg

Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid.

(7)

Gambar. 2.7. Kemiripan rambut dan kulit Bangsa Papua dan Bangsa Aborigin di Australia Sumber: Hasil Ekspedisi Belanda di New Guinea tahun 1926

Secara tradisional, garis besar pulau New Guinea telah digambarkan mirip dengan burung Surga (Paradise Bird) yang terbang ke arah barat dengan mulut terbuka. Akibatnya, pulau ini telah secara geografis dibagi menjadi Kepala Burung (Head), Leher (Neck), Badan (Body) dan daerah ekor (Tail).

Gambar. 2.8. Kemiripan Pulau New guinea dengan Burung surga (Paradise Bird Island). Sumber: http://www.papuaweb.org/gb/peta/sejarah/collingridge/ng-bird.jpg

Secara keseluruhan, Papua memiliki luas 421,981 km2dan dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja ampat) berada pada 1290 BT – pada 1410 BT di ujung Timur Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada pulau Mapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di bagian Selatan Merauke.4

      

4

(8)

Gambar. 2.9. Garis Meridian dan Garis Equator Sumber: http://www.worldatlas.com/aatlas/imageg.htm

Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang.

Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan Pasifik, selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia, bagian Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di bagian Barat berbatasan dengan Maluku.

Pada bagian pesisir pantai Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan.

(9)

Gambar. 2.11. Sarang Semut terbesar di Merauke yang tersusun dari pasir/tanah. Sumber: http://www.travelpod.com/users/surledep/16.1224762480.1_merauke.jpg

(10)

Gambar. 2.12. Puncak Cartenz yang bersalju di Daerah Khatulistiwa tetapi tak pernah dimasukkan dalam keajaiban dunia akibat Kepentingan Operasi Penambangan (Kiri) dan Cartenz bersama dua pendaki pada tahun 1936.

Sumber: www.facebook.com/oppb.wpio

Gambar. 2.13. Pemboran Tambang Emas dan Uranium di Kampung Sasior - Kecamatan Kebar Sumber: http://www.arcexploration.com.au/June2009Quarterly.html

Gambar. 2.14. Lokasi Petrochina di Sorong (Kiri) dan LNG BP Indonesia di Bintuni. Sumber: Dokumentasi OPPB

(11)

dengan topografi terjal dan berbagai puncak lebih dari 3000 m di atas permukaan laut. Sebagian besar terdiri dari berbagai dilipatan dan pengendapan benua Australia yang pasif.5

D. Etnografi dan Demografis Papua

Papua terdiri dari kurang lebih 257 suku bagsa atau etnis yang memiliki keanekaragaman kebudayaan, dimana setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat membedakan kebudayaan satu kelompok etnis yang satu dengan etnis yang lain. Untuk membedakan ciri khas budaya pada setiap etnis yang ada, maka perlu kita mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kebudayaan.

Manurut SIL ( Sumer Institute of language) bahwa kebudayaan Papua, jika dikategori berdasarkan bahasa maka di Papua terdapat 251 bahasa (Peter J.Zilzer & H.H Clouse, 1991).6

Sedangkan Rumpun yang ada di daerah pasifik yaitu antara lain: Melanesia, Micronesia, dan Polynesia dimana orang Papua termasuk dalam rumpun Melanesia (Lihat gambar. 2.1).

Jika dilihat dari proses Geology yang membentuk pulau Papua, maka sudah tentu orang Papua mulanya berasal dari Australia namun dengan mencairnya es sekitar 15000 tahun yang lalu sehingga terputus dan berdiri sendiri sebagai sebuah pulau terbesar kedua setelah Greenland.

Penyebaran suku-suku dan bahasa di Papua tidak terlepas dari proses geology yang memakan waktu cukup lama.

Hingga kini diperkirakan orang Penduduk Pribumi Papua hanya sekitar 1.400.000 jiwa sedangkan sisahnya 1.200.000 jiwa berasal dari Non Pribumi. Padahal, ketika Pemerintah Indonesia menguasai wilayah ini pada tahun 1963 berjumlah 1.000.000 jiwa kemudian pada tahun 1969 menyusut menjadi 800.000 jiwa yang terdiri dari gabungan Penduduk Pribumi dan Pendatang. Hal ini menjadi pertanyaan yang aneh bahwa Apakah memang manusia Pribumi Papua adalah maklukh abadi ? Atau Program KB telah berhasil di Papua secara menyeluruh untuk penduduk Asli Papua?. Hal ini disebabkan karena adanya Penetapan Papua sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) sehingga banyak mengorbankan jiwa Penduduk Asli Papua. Operasi-operasi Militer Indonesia di Papua dilakukan mulai dari Tahun 1961 (Operasi Mandala TRIKORA) hingga Pendudukan Indonesia di Papua (Occupation) pada tahun 1963 untuk membasmi semua atribut Kenegaraan Papua Barat agar anak cucu Papua tidak dapat mengetahui tentang latar belakang Sejarah Papua tentang adanya Negara Papua Barat yang diproklamirkan secara Kenyataan (Defacto) pada tanggal 1 Desember 1961 dan rencana pengakuan secara

      

5

 The Geology of Indonesia/Papua. http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia/Papua 

6

(12)

Gambar. 2.15. Pemasangan Pamflet oleh TRIKORA Sumber: Departemen Penerangan RI

Hukum (Dejure) tahun 1975 bersama-sama dengan Neagara Papua New Guinea digagalkan oleh Komunis Indonesia.

Kemudian disusul oleh Operasi Tumpas pada tahun 1964 – 1968 untuk membasmi Penduduk Asli Papua yang menentang Pendudukan Indonesia di atas Tanah Papua dalam rangka Persiapan Memenangkan Proses Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) pada tahun 1969 yang dikenal dengan sebutan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA).

Pembantaian Suatu Suku Bangsa (Genocida) dan Penggantian Suatu Rumpun/Ras (Etnocida) telah terjadi setelah kedatangan Pemerintah Indonesia di Papua, Proses

Genocida dan Etnocida hanya dilakukan melalui tiga cara yaitu Operasi Militer, Kesehatan, dan Transmigrasi sepert terlihat pada penjelasan di bawah ini:

1. Operasi Mandala adalah operasi pertama dibawah Komando Mayor Jenderal Soeharto pada tahun 1961. Operasi ini adalah Operasi Penyusupan ke Papua karena masih ada Tentara Belanda. Banyak Tentara Indonesia yang ditangkap Rakyat Papua lalu diserahkan ke Belanda sehingga banyak Perumahan Rakyat Papua ditembak dengan meriam Tentara

Indonesia dan juga ditembak tentara Indonesia. Selain itu, banyak

penyusup Indonesia sengaja memasang pamflet dan logo-logo yang berbunyi"Welcome Indonesia".

2. Operasi Tumpas adalah Operasi kedua selama masa jabatan Jenderal Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 - 1968. Operasi ini adalah Operasi yang paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965 yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom. Operasi Tumpas dilakukan agar bisa menumpas gerakan masyarakat Pribumi Papua yang mentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum (PEPERA) pada tahun 1969.

3. Operasi Sadar adalah operasi ketiga setelah dilakukannya PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat/Self Determination) untuk memaksakan Rakyat Papua menerima Pemerintah Indonesia.

(13)

5. Operasi Kikis adalah Operasi kelima yang dilakukan khusus di daerah Wamena pada tahun 1977. Dimana daerah ini banyak rakyat Wamena yang dibom, ditembak, dibakar, diperkosa, dll.

6. Operasi Galang adalah Operasi keenam yang dilakukan khusus di Jayapura karena banyak Pribumi Papua yang menolak hasil PEPERA.

7. Operasi Sapu Bersih adalah operasi ketuju yang dilakukan untuk membasmi sisah-sisah rakyat Pribumi Papua yang menentang Pemerintah Indonesia. Akibatnya pada Februari 1984 terjadi exodus besar-besaran, dimana sekitar 5000 Penduduk Pribumi Papua melintas ke Papua New Guinea tetapi yang tiba tidak lebih dari 3000 orang karena dihadang oleh aparat militer Indonesia sehingga banyak yang hilang di tengah perjalanan. Dan saat ini mereka sangat menderita di camp Pengungsian di PNG.

Gambar. 2.16. Pengungsi Papua di Vanimo-PNG pada tahun 1984 Sumber: Lampiran Buku Pemberontakkan Organisasi Papua Merdeka

Menurut laporan Buku Hague dari Belanda, terjadi pembunuhan Rakyat Pribumi Papua lebih dari 100.000 jiwa. Terbukti setelah adanya Sensus Penduduk pada tahun 1969 dimana terjadi penyusutan angka dari 1.000.000 tahun 1963 menjadi 800.000 jiwa pada tahun 1969.

Hingga saat ini pun, masih terjadi pelanggaran HAM terutama di daerah Pedalaman Papua yang sulit dijangkau oleh media komunikasi serta setiap terjadi pelanggaran HAM tidak pernah diusut tuntas secara Manusiawi, hal ini bagaikan seekor binatang yang dibunuh sehingga tidak perlu diusut secara tuntas seperti kasus Pembantaian di Tower Biak 7 Juli 1998, Kasus Wasior, Penembakkan Opinus Tabuni pada saat perayaann Hari International Pribumi di Wamena pada tanggal 9 Agustus 2008, Manipulasi Penyerangan POLSEK Abepura hingga terjadi penembakkan warga sipil, dll.

Gambar. 2.17. Penembakan Opinus Tabuni (Kiri) di Wamena dan Penembakkan Wellem Manimwarba 37 tahun (Kanan) di Nabire oleh Polisi Indonesia

(14)

Gambar. 2.18. Penembakkan Wayeni Yawan oleh Militer Indonesia di dalam Kebunnya (Foto Kiri) dan Mika Boma Sumber: http://sydney.indymedia.org.au/files/sydimc/images/Foto4.preview.JPG dan

http://img17.myimg.de/MIKABOMA29ab6.jpg

Jika dipandang ke depan, sekitar 20 tahun lagi penduduk Asli Papua akan termarjinalisasi dan menjadi minoritas di tempatnya sendiri walaupun telah ditetapkan UU OTSUS II No. 21 Tahun 2001 oleh President Megawati Soekarno Putri.

Berikut adalah data tabel jumlah penduduk gabungan antara penduduk Pribumi dan Non Pribumi:

Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Penduduk (jiwa)

1. Merauke 10 4,397,931 171,233

2. Jayawijaya 15 1,268,006 222,976

3. Jayapura 11 1,530,923 105,967

4. Paniai 11 1,421,481 100,799

5. Puncak Jaya 6 1,085,205 89,612

6. Nabire 10 1,631,200 143,886

7. Fak-fak 9 900,975 56,958

8. Mimika 12 2,003,983 122,572

9. Sorong 12 1,623,533 70,081

10. Manokwari 11 1,419,069 153,602

11. Yapen Waropen 5 313,072 62,149

12. Biak Numfor 12 236,044 106,107

13. Boven Digoel 6 2,847,068 38,452

14. Mappi 6 2,763,235 68,496

15. Asmat 7 1,897,616 67,586

16. Yahukimo 3 1,577,056 108,512

17. Pegunungan Bintang 6 1,690,840 53,915

18. Tolikara 4 881,634 53,116

19. Sarmi 8 2,590,173 43,220

(15)

21. Kaimana 7 1,904,070 31,771

22. Sorong Selatan 10 1,326,543 52,299

23. Raja Ampat 7 881,953 29,248

24. Teluk Bintuni 8 1,866,344 38,398

25. Teluk Wondama 7 531,405 29,317

26. Waropen 3 2,462,832 23,279

27. Supiori - 77,456 12,119

Kota

71. Jayapura 4 94,000 185,102

72. Sorong 4 38,000 184,239

Jumlah 219 42,198,100 2,469,785

Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Papua

Sumber: http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/Profil/Papua/Demografi.htm

Gambar. 2.19. Wajah Penduduk Pribumi Papua di Pegunungan (foto Kiri) wajah Penduduk Asli Papua di pesisir Pantai dan kepulauan (foto kanan)

Sumber: http://ant.sillydog.org/blog/pic/wahwah.jpg

Kedatangan Penduduk Non Papua (Migrasi) yang begitu dasyat cepat melalui Kapal Putih setiap minggu sehingga mengakibatkan Penduduk Asli Papua menjadi Minoritas di atas tanahnya sendiri (Marginalisasi). Apabila sebagian dari 243.000.000 jiwa Non Papua telah migrasi secara besar-besaran ke Papua, maka sudah tentu orang Papua akan menjadi minoritas dan terpojok di negerinya sendiri seperti Penduduk Asli Indian di Amerika dan Aborigin di Australia.

(16)

Gambar. 2.20. Pembongkaran Hutan secara besar-besaran untuk Pemukiman Transmigran di Papua Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/transmigration.htm

Gambar. 2.21. Peta wilayah penyebaran Transmigrasi asal Jawa di seluruh Papua yang berwarna hitam. Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/Page22b.jpg

Apabila hal ini tidak ditanggapi secara serius, maka sudah pasti akan menimbulkan masalah sosial lainnya di kemudian hari seperti kasus Sampit di Kalimantan di mana Penduduk Asli Kalimantan (orang Dayak) membantai warga Madura hingga memakan korban yang sungguh menyedihkan.

(17)

Proyeksi Penduduk menurut Kabupaten/Kota Population Projection by Regency/Municipality

2001 - 2005

Jayawijaya 215733 219325 222976 226689 230463

Jayapura 95991 100856 105967 111337 116980

Manokwari 141250 147297 153602 160178 167035

Yapen Waropen 60275 61205 62149 63108 64081

Biak Numfor 113394 115797 106107 108331 110602

Boven Digoel 36391 37408 38452 39526 40629

Mappi 64826 66636 68496 70409 72375

Asmat 63964 65750 67586 69473 71413

Yahokimo 104987 106735 108512 110319 112156

Pegunungan Bintang 52163 53032 53915 54812 55725

Tolikara 51391 52246 53116 54000 54899

Jumlah/Total 2,308,719 2,387,427 2,469,785 2,556,419 2,646,489

(18)

Suku Bangsa Asli Papua Menurut Urutan Abjad

54 Atogoim, Autohwaim 3.55

56 Atori 98

67 Baburua, Babiriwa, Babirua, Barua 142

73 Baham 17.233

133 Biak-Numfor, Mafoorsch, Noefor 148.104

(19)

-1 -2 -3

298 Hmanggona, Hmonono 11

303 Humboldt 20

304 Hupla 34

309 Iha 4.635

312 Imimkal 40

314 Inanwatan 14.984

315 Irarutu, Irahutu 10.027

316 Iresim 100

317 Iri 265

318 Iriemkena 561

319 Isirawa, Okwasar 2.805

320 Ittik-tor 66

(20)

-1 -2 -3

339 Kaigir, Kayagar Kayigi 2.822

341 Kaimo 125

343 Kais 89

345 Kalabra 450

353 Kambrau, Kamberau 2.018

354 Kamoro 8.565

410 Kimagama Kaladar 4.38

411 Kimaghama 3.504

412 Kimbai 208

413 Kimyal 22.736

419 Koiwai Kaiwai, Kawiai 966

(21)

-1 -2 -3

553 Marengge, Maremgi 209

554 Marind Anim 21.531

573 Mekwai, Menggei, Mengwei, Mung 66

(22)

-1 -2 -3

670 Nduga, Ndugwa, Dauwa 23.047

671 Nefarpi 18

673 Nerigo 114

679 Ngalik, Yali Yalik 17.869

680 Ngalum 51.774

686 Nimboran, Nambrung 7.272

(23)

-1 -2 -3

923 Tehid, Tehit, Tehiyit 13.093

(24)

-1 -2 -3

1045 Waropen, Worpen 15.374

1050 Wembi 45

1052 Wodani 55

1053 Woi 6.876

1054 Wolani, Woda, Wodani 4.655

1055 Woriasi 47

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Asli Papua Menut Suku Bangsa Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua

E. Flora dan Fauna

Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan Fauna (Hewan-hewan). Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan habitatnya masing-masing, mulai dari dasar laut, pesisir pantai, lembah, pegunungan hingga ke udara.

Papua Barat terletak di sabuk Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi, dan memisahkan wilayah biogeografi Asia dan Australia. Berbeda dengan Jawa, Sumatera dan Kalimantan, sebagian besar flora dan fauna Papua berasal dari Australia.7

Salah contoh di Papua Barat, setidaknya ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi subspeciesnya di Papua Barat. Di Pegunungan Cagar Alam Arfak, 25 km barat daya Manokwari, ditemukan sekitar 320 spesies burung. Termasuk di dalamnya beragam burung paradise, burung beo, burung kakak tua, burung bangau, Elang Papua Harpy, burung Bower dan Arfak Astrapia. Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak, juga kanguru pohon, spesies

      

7

(25)

kuskus, rubah, kelelawar dan possum. Selain itu, Papua Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil, termasuk kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m), dan varian Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa).

Gambar. 2.22. Berbagai jenis Fauna di Papua

Sumber: http://www.papua-adventures.com/flora-fauna.html

Gambar 2.23. Jenis Anggrek di Papua

Sumber: http://www.papua-adventures.com/flora-fauna.html

(26)

 

Gambar. 2.25. Logo Perusahaan PT. Freeport Mc.Moran Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logofreeport.gif F. Minyak, Gas, dan Pertambangan di Papua.

Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua, maka sudah jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini.

Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-gunung, lembah-lembah, jurang terjal, dll. Dengan adanya pengangkatan ini, maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi, Gas, dan Pertambangan.

1. Pertambangan

a. PT. Freeport Mc.Moran

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang

mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang telah melakukan penanda-tanganan kontrak kerja pertama pada tahun 1967 untuk mengeruk Mineral (Emas, Tembaga, Perak, Nikel, Uranium, dll) di gunung Earsberg. Penanda-tanganan kontrak kerja ini dilakukan sebelum diadakannya Proses Penentuan Nasib Sendiri (Referendum) di Papua pada tahun 1969. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.8

Gambar. 2.26. Area Pertambangan Freeport di Gunung Grasberg (kanan) dan Emas Batangan (kiri) Sumber: Hasil Capture Google Earth.

      

8

(27)

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia.

Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Selain itu, pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS.

Pemegang Saham.

- Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) - 81,28% - Pemerintah Indonesia - 9,36%

- PT. Indocopper Investama - 9,36%

Sejarah

Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diijinkan untuk dimasuki.

Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.

 

Gambar. 2.27. Peta Lokasi Pertambangan Freeport

(28)

Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan ijin produksi yang dikeluarkan Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam ijin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diijinkan adalah 300 ribu /ton/hari.

Kontroversi

Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R Moffett, seorang ahli geologi kelahiran Louisiana, yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto, dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan biaya kuliah anak-anak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali bahan-bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status khusus oleh PBB.

(29)

Menyadap E-mail

Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat perusahaan yang terlibat dalam mengembangkan suatu program rahasia, Freeport selama ini menyadap e-mail para aktivis lingkungan yang melawan perusahaan ini untuk memata-matai apa yang mereka lakukan. Freeport menolak mengomentari hal ini. Freeport bergandengan tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI, mulai menyadap korespondensi e-mail dan percakapan telepon lawan-lawan aktivis lingkungannya. Hal ini dikatakan oleh seorang karyawan Freeport yang terlibat dalam kegiatan ini dan bertugas membaca e-mail-e-mail tersebut.

Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, perusahaan ini juga membuat sistemnya sendiri untuk mencuri berita-berita melalui e-mail. Caranya adalah dengan membentuk sebuah kelompok pecinta lingkungan gadungan, yang meminta mereka yang berminat untuk mendaftar secara online dengan menggunakan kode rahasia (password) tertentu. Banyak di antara mereka yang mendaftar itu menggunakan password yang sama seperti yang mereka gunakan untuk e-mail mereka. Dengan cara ini, Freeport dengan gampang mencuri berita. Menurut seseorang yang waktu itu bekerja untuk perusahaan ini, awalnya para pengacara Freeport khawatir dengan pencurian ini. Tetapi, mereka kemudian memutuskan, secara legal perusahaan itu tidak dilarang untuk membaca e-mail pihak-pihak di luar negeri.

Hubungan Freeport dan TNI

Selama bertahun-tahun, Freeport memiliki unit pengamanannya sendiri, sementara militer Indonesia memerangi perlawanan separatis yang lemah dan rendah gerakannya. Kemudian kebutuhan keamanan ini mulai saling terkait.

Tidak ada investigasi yang menemukan keterkaitan Freeport secara langsung dengan pelanggaran HAM, tetapi semakin banyak orang-orang Papua yang menghubungkan Freeport dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh TNI, dan pada sejumlah kasus kekerasan itu dilakukan dengan menggunakan fasilitas Freeport. Seorang ahli antropologi Australia, Chris Ballard, yang pernah bekerja untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang aktivis HAM dari Amerika Serikat, memperkirakan, sebanyak 160 orang telah dibunuh oleh militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan sekitarnya.

Pada bulan Maret 1996, kemarahan terhadap perusahaan pecah dalam bentuk kerusuhan ketika sentimen anti-perusahaan dari beberapa kelompok yang berbeda bergabung.

(30)

pertukaran informasi dengan menggunakan e-mail antara seorang tokoh masyarakat dengan pimpinan organisasi lingkungan hidup penuh dengan taktik intelijen militer. Dalam e-mail yang lain, seorang pimpinan organisasi lingkungan meminta para anggotanya mundur karena demonstrasi telah berubah menjadi kerusuhan.

Dari wawancara yang dilakukan, bekas pejabat dan pejabat Freeport menyatakan, mereka terkejut melihat sejumlah orang dengan potongan rambut militer, mengenakan sepatu tempur dan menggenggam radio walkie-talkie di antara para perusuh itu. Orang-orang itu terlihat mengarahkan kerusuhan itu, dan pada satu ketika, mengarahkan massa menuju ke laboratorium Freeport yang kemudian mereka obrak-abrik.

Keamanan

Dokumen-dokumen Freeport menunjukkan, dari tahun 1998 sampai 2004 Freeport memberikan hampir 20 juta dolar kepada para jenderal, kolonel, mayor dan kapten militer dan polisi, dan unit-unit militer. Setiap komandan menerima puluhan ribu dolar, bahkan dalam satu kasus sampai mencapai 150.000 dolar, sebagaimana tertera dalam dokumen itu.

Dokumen-dokumen itu diberikan kepada New York Times oleh seseorang yang dekat dengan Freeport, dan menurut bekas karyawan maupun karyawan Freeport sendiri, dokumen-dokumen itu asli alias otentik. Dalam respon tertulisnya kepada New York Times, Freeport menyatakan bahwa perusahaan itu telah mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai dengan undang-undang Amerika Serikat dan Indonesia untuk memberikan lingkungan kerja yang aman bagi lebih dari 18.000 karyawannya maupun karyawan perusahaan-perusahaan kontraktornya. Freeport juga mengatakan tidak punya alternatif lain kecuali tergantung sepenuhnya kepada militer dan polisi Indonesia dan keputusan-keputusan yang diambil dalam kaitannya dengan hubungan dengan pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga keamanannya, adalah kegiatan bisnis biasa.

(31)

diberi nama Perencanaan Operasi Darurat (Emergency Planning Operation) didirikan untuk menangani hubungan baru Freeport dengan militer Indonesia.

Departemen Perencanaan Operasi Darurat yang baru ini mulai melakukan pembayaran bulanan kepada para komandan TNI, sementara kantor Pengelolaan Risiko Keamanan (Security Risk Management office) mengatur pembayaran kepada polisi. Informasi ini diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan dan keterangan bekas karyawan dan karyawan Freeport. Menurut dokumen perusahaan, Freeport membayar paling sedikit 20 juta dolar (sekitar Rp 184 miliar) kepada militer dan polisi di Papua dari tahun 1998 sampai bulan Mei 2004. Kemudian ada juga tambahan 10 juta dolar (sekitar Rp 92 miliar) yang juga dibayarkan kepada militer dan polisi pada jangka waktu itu sehingga totalnya sekitar Rp 276 miliar.

New York Times menerima dokumen keuangan Freeport selama tujuh tahun dari seorang yang dekat dengan perusahaan itu. Tambahan dokumen selama tiga tahun diberikan oleh Global Witness, sebuah LSM yang mengeluarkan laporan pada bulan Juli, yang berjudul Paying for Protection (Bayaran Perlindungan) tentang hubungan Freeport dengan militer Indonesia. Diamird 0'Sullivan, yang bekerja untuk Global Witness di London, mengkritik pembayaran yang dilakukan Freeport itu.9

Menurut perusahaan, semua pengeluaran yang dilakukannya itu harus melalui proses pemeriksaan anggaran. Catatan yang diterima New York Times menunjukkan adanya pembayaran kepada perwira-perwira militer secara perseorangan yang didaftarkan di bawah topik-topik seperti biaya makanan, jasa administrasi dan tambahan bulanan. Para komandan yang menerima dana tersebut tidak diharuskan menandatangani tanda terima.

Pendeta Lowry, yang pensiun dari Freeport pada bulan Maret 2004 tetapi tetap menjadi konsultan sampai bulan Juni, mengatakan, sebetulnya tidak ada alasan yang cukup bagi Freeport untuk memberikan dana secara langsung kepada para perwira militer itu.

Catatan perusahaan menunjukkan, penerima terbesar adalah komandan pasukan di daerah Freeport, Letnan Kolonel Togap F. Gultom. Selama enam bulan tahun 2001, ia diberikan hanya kurang sedikit dari 100.000 dolar untuk biaya makanan, dan lebih dari 150.000 dolar di tahun berikutnya. Di tahun 2002, Freeport juga memberikan uang kepada paling tidak 10 komandan lainnya mencapai lebih dari 350.000 dolar untuk biaya makan.

Menurut para bekas karyawan dan karyawan Freeport, pembayaran-pembayaran tersebut dilakukan kepada para perwira itu, kepada istri-istri dan anak-anak mereka, secara perorangan. Yang berpangkat jenderal terbang di kelas satu atau kelas bisnis, dan para perwira yang lebih rendah pada kelas ekonomi,

      

9

(32)

demikian kata Brigadir Jenderal Ramizan Tarigan yang menerima tiket senilai 14.000 dolar pada tahun 2002 untuk dirinya dan anggota keluarganya.

Jenderal Tarigan yang menduduki posisi senior di kepolisian mengatakan, para perwira polisi dibolehkan menerima tiket pesawat udara karena gaji mereka sangat rendah tetapi adalah melanggar peraturan kepolisian untuk menerima pembayaran uang tunai. Pada bulan April 2002, Freeport membayar perwira senior militer di Papua, Mayor Jenderal Mahidin Simbolon, lebih dari 64.000 dolar untuk yang disebut dalam buku keuangan Freeport sebagai "dana untuk rencana proyek militer tahun 2002".

Delapan bulan kemudian, di bulan Desember, Jenderal Simbolon menerima lebih dari 67.000 dolar untuk proyek aksi sipil kemanusiaan. Pembayaran-pembayaran ini pertama kali dilaporkan Global Witness. Jenderal Simbolon, yang kini menjadi Inspektur Jenderal Angkatan Darat Indonesia, menolak permohonan untuk diwawancarai.

Pada tahun 2003, sesudah terjadinya skandal Enron dan disahkannya Undang-undang Sarbanes-Oxley, yang mengharuskan praktek-praktek akuntansi keuangan yang lebih ketat pada perusahaan-perusahaan, Freeport mulai melakukan pembayaran kepada unit-unit militer ketimbang kepada para perwira secara individu. Demikian menurut catatan yang tersedia dan seperti yang dituturkan oleh bekas karyawan dan karyawan perusahaan ini.

Menurut catatan, perusahaan membayar unit-unit polisi di Papua sedikit di bawah angka 1 juta dolar di tahun 2003, didaftarkan di bawah topik-topik seperti "tambahan pembayaran bulanan," "biaya administrasi" dan "dukungan administratif." Freeport menyatakan kepada New York Times, di dalam menentukan jenis dukungan yang dapat diberikan, adalah merupakan kebijakan perusahaan untuk memperhitungkan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM.” Menurut catatan yang diterima oleh New York Times, pasukan paramiliter polisi, yaitu Brigade Mobil (Brimob), yang sering dikutip oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat karena kekejamannya, menerima lebih dari 200.000 dolar di tahun 2003.10

b. PT. Nikel Gag

Pulau Gag adalah salah satu pulau di bagian barat Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Pulau ini ternyata banyak terdapat Nikel yang dikelolah oleh PT. Gag Nikel yaitu sebuah Perusahaan Indonesia yang didirikan tahun 1996 melalui Penanda-tanganan perjanjian kerjasama antara BHP Billiton (75% Saham) dan Perusahaan Pertambangan Milik Negera Indonesia yaitu PT. Aneka

      

10

(33)
(34)

milik Amerika yaitu Santafe tetapi akhirnya ditutup lagi oleh Penjajah Indonesia dan selanjutnya dilanjutkan lagi oleh Petrochina milik Negara China Komunis. b. British Petroleum (BP)

BP (Beyond Petroleum/British Petroleum/BP) adalah sebuah perusahaan MIGAS raksasa ketiga dunia setelah Exxon Mobile milik Amerika dan Shell milik Belanda yang bermarkas di London – Inggris. Perusahaan ini telah beroperasi lama di Indonesia yaitu di laut Jawa dan kini mulai hijra (pindah) ke Papua karena cadangan MIGAS di laut Jawa semakin berkurang akibatnya dijual BP Laut Jawa ke PERTAMINA.

Anak Perusahaan BP di Papua yang beroperasi di wilayah Teluk Bintuni – Papua Barat diberi nama LNG Tangguh. LNG Tangguh adalah mega-proyek yang membangun kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, untuk menampung gas alam yang berasal dari 7 Blok Sumur Gas di sekitar Teluk Bintuni, seperti Vorwata 14.2 TCF, Roabiba 1.1 TCF, Otoweri 1.1 TCF, West Berau 1.4 TCF, Wariagar 2.4 TCF). Target kedua BP yaitu Blok Kaimana dan Blok Enanwatan serta Dataran Fakfak. LNG Tangguh ini melengkapi pengilangan gas yang sudah ada di Indonesia, yaitu di LNG Arun, Aceh dan LNG Bontang, Kalimantan Timur.

Gambar 2.32. Sumur Gas yang berwarna Merah beserta cadangannya

Sumber: Bahan Presentase Nippon Oil Exploration di Ruangan HIVE BP Jakarta. Difoto oleh John Anari Gambar 2.31. Logo BP dan LNG Tangguh

(35)

Proyek LNG Tangguh mulai dibangun sesuai dengan persetujuan akhir dari Pemerintah Republik Indonesia dan partner pada bulan Maret 2005 dan kini telah berhasil export perdana pada tahun 2009. Tetapi sayangnya, banyak Sarjana Papua yang dipekerjakan sebagai buruh Pabrik (Operator Pabrik) dan hanya sekitar 6 tenaga ahli (Engineer) Asli Papua sedangkan ribuan engineer lainnya berasal dari Non Papua terutama dari Batak dan Jawa. Diskriminasi yang sangat dalam terjadi antara Papua dengan Non Papua hingga kini terus terjadi di dalam kubuh BP LNG Tangguh, serta Pajak Penghasilan setiap ribuan karyawan dipotong langsung di Jakarta oleh Kontraktor-kontraktor dan Kantor Pusat BP untuk menambah APBD Jakarta serta Pajak Bumi Bangunan pun dipotong masuk ke Jakarta karena kantor Kontraktor dan Kantor Pusat BP berada di Jakarta. Selain itu, banyak tenaga Penduduk Asli Papua dipekerjakan sebagai tenaga Pekerja Paksa seperti Security, Cleaning Service, dll. Selain itu, akses internet pun dilarang oleh Departemen DCT (Digital Communication and Technology) BP Indonesia.

LNG Tangguh telah memperoleh empat kontrak jangka panjang dengan Fujian LNG di Cina, K-Power dan POSCO di Korea, serta Sempra Energy di Meksiko. Melalui saham kepemilikan dalam kontrak kerja sama (KKS), BP memiliki 37.16% dari Tangguh. Pemegang saham lainnya, yaitu:

• MI Berau B.V. (dimiliki Mitsubishi Corporation dan INPEX Corporation) sebesar 16.30%.

• CNOOC Muturi Limited dan CNOOC Wiriagar Overseas Limited dengan bagian 13.90%.

• Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd (dimiliki oleh Nippon Oil Exploration Limited dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 12.23%.

• KG Berau/KG Wiriagar (dimiliki oleh Kanematsu Corporation, Overseas Petroleum Corporation, anak perusahaan dari Mitsui & Co., Ltd., dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 10.0%

• LNG Japan Corporation (dimiliki oleh Sumitomo Corporation and Sojitz Corporation) dengan bagian 7.35%.

Konsorsium KBR (melalui anak perusahaan di Indonesia PT. Brown & Root Indonesia, JGC Corporation, dan PT. Pertafenikki dipilih oleh operator utama BP Indonesia dan rekan melalui proses tender terbuka yang kompetitif sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fasilitas darat LNG Tangguh. Secara bersama-sama mereka dikenal denagn nama Konsorsium KJP. Dua rekanan lainnya di Proyek Tangguh adalah General Electric dan Saipem - kedua perusahaan ini memiliki pengalaman dalam proyek besar di berbagai negara. GE akan menyediakan turbin dan kompresor utama untuk mengalirkan gas dari penampung ke LNG, sedangkan Saipem, pemimpin dunia dalam konstruksi lepas pantai, bertanggung jawab untuk semua konstruksi lepas pantai dan bawah laut di Proyek Tangguh.11

      

11

(36)

Gambar 2.33. Rancangan Konstruksi LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari

Gambar 2.34. Konstruksi LNG Tangguh

(37)

Gambar 2.35. Peta Penjualan LNG Tangguh

Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari

c. Nation Petroleum (NP)

NP adalah sebuah Perusahaan ke-12 terbesar dunia milik Canada yang kini baru memulai beroperasi di Indonesia yaitu di wilayah Selat Yapen antara Waropen dan Pulau Yapen di Provinsi Papua.

Ahli Geologi memperkirakan terdapat 98 TCF gas dan 5 Billion Minyak di Blok Yapen dan Blok Rombebai di Provinsi Papua.

Blok Rombebai berada di onshore berdekatan dengan Wapoga sedangkan Blok Yapen berada di daerah offshore di Laut Yapen.

(38)

Gambar 2.37. Peta Sumur Minyak dan Gas yang berwarna orange di selat Yapen Sumber: http://www.nationspetroleum.com/operations_worldwide_indonesia.html  G. Iklim dan Keadaan Tanah

Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke).

Sedikitnya pada saat angin berhembus dari Asia ke Australia (bulan Oktober dan Maret) membawa uap air yang menyebabkan musim hujan, terutama Papua bagian utara, dibagian selatan tidak mendapat banyak hujan karena banyak tertampung di bagian utara. Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya.

Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500 mm setahun. Curah hujan di bagian utara dan tengah rata-rata 2000 mm per tahun (hujan sepanjang tahun). cuaca hujan di bagian selatan kurang dari 2000 mm per tahun dengan bulan kering rata-rata 7 (tujuh) bulan.

Jumlah hari-hari hujan per tahun rata-rata untuk Jayapura 160, Biak 215, Enarotali 250, Manokwari 140 dan Merauke 100

Luas daerah Papua ± 410.660 Km2, tetapi tanah yang baru dimanfaatkan ± 100.000 Ha. Tanahnya berasal dari batuan Sedimen yang kaya Mineral, kapur dan kwarsa. Permukaan tanahnya berbentuk lereng, tebing sehingga sering terjadi erosi.

Sesuai penelitian tanah di Papua diklasifikasikan ke dalam 10 (sepuluh) jenis tanah utama, yaitu

1) Tanah organosol terdapat di pantai utara dan selatan.

2) Tanah alluvia juga terdapat di pantai utara dan selatan, dataran pantai, dataran danau, depresi ataupun jalur sungai,

3) Tanah litosol terdapat di pegunungan Jayawijaya, 4) Tanah hidromorf kelabu terdapat di dataran Merauke, 5) Tanah Resina terdapat di hampir seluruh dataran Papua, 6) Tanah medeteren merah kuning,

7) Tanah latosol terdapat diseluruh dataran Papua terutama zone utara, 8) Tanah podsolik merah kuning,

9) Tanah podsolik merah kelabu dan

10)Tanah podsol terdapat di daerah pegunungan.

(39)

Gambar 2.38. Peta Curah Hujan di Papua

(40)

H. Kekuatan Militer dan Polisi Indonesia di Papua

Penambahan jumlah kekuatan Militer dan Polisi di Papua yang begitu dasyat sehingga menimbulkan trauma panjang berpuluh-puluh tahun ketika Pendudukan wilayah Papua oleh Bangsa Indonesia. Kedua angkatan ini paling pandai dalam hal bersandiwara untuk menyerang pos-pos mereka kemudian menuduh kepada para pelaku aktivis Pejuang Papua Merdeka untuk dijadikan sebagai dalang/pelaku penyerangan tersebut.

Kekuatan ini dibarengi dengan perekrutan Milisi Barisan Merah Putih serta peningkatan jumlah Inteligen dan Pasukan Jihad yang mana suatu ketika tinggal membumi-hanguskan Papua seperti Timor Lester.12

Gambar. 2.39. Simbol Standar Militer oleh NATO Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis

      

12

(41)
(42)
(43)

Gambar. 2.42. Daniel Mahasiswa 24 tahun, dipukul Polisi Indonesia pada saat sweeping ke asrama Mahasiswa setelah terjadi manipulasi penyerangan POLSEK Abepura pada Desember 2000.

Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The University of Sydney

(44)

DEWAN PIMPINAN PUSAT

BARISAN MERAH PUTIH REPUBLIK INDONESIA – PAPUA

13

Jln. Isele Kampung Waena Distrik Heram – Kota Jayapura – Papua  No. HP. 081344082238 / 081344291125 

PELINDUNG / PENASEHAT  :  BUPATI 

    PERWIRA PENGHUBUNG 1702 JAYAWIJAYA 

    DEWAN ADAT DAERAH 

SEKRETARIS  :  YUNUS SETAMANKI 

WAKIL SEKRETARIS  :  Drs. THEO B. OPKI 

1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan 

Ketua      :  MARSELIKUS URPON 

Anggota      :  SILPESTER UROPYANA  2. Bidang Kesejahteraan Sosial 

Ketua      :  PITER MORIS KASIPMABIN 

5. Bidang Protokoler dan Peringatan Hari‐Hari Besar Nasional  Ketua      :  VIDI SATIA 

Anggota      :  SELPINA SIPKA        

13

(45)

6. Bidang Pemberdayaan Perempuan 

Ketua      :  SELPIA SETAMANKI  Anggota      :  EMILIA UROPMABIN  7. Bidang Pendidikan Bela Negara 

Ketua      :  BENY YAWALKA 

Anggota      :  PITER TAPYOR  8. Bidang Hukum dan HAM (Hak Azazi Manusia) 

Ketua      :  MARKUS NINGMABIN 

Anggota      :  YULIANUS SIPKA  9. Bidang Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat 

Ketua      :  HUBER UROPMABIN 

Anggota      :  DAUD WASININ  10. Bidang Pembinaan Mental 

a. Ketua Seksi Kristen 

Protestan  :  KEPAS LEPKI  Anggota  :  YOS HIRKA, S.Th  b. Ketua Seksi Kristen 

Khatolik  :  DOLVINUS KASIPMABIN  Anggota  :  ROSA YAWALKA 

11. Bidang Penelitian dan Pengembangan  Ketua      :  ALLO UROPKA  Anggota      :  NERIUS SIKTAOP  12. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Koperasi 

Ketua      :  PITER UROPMABIN 

       Ketua,      Sekretaris,   

 

Gambar

Gambar. 2.4. Pembatasan Lempeng Sahul dan Sunda oleh Lydekker Sumber: Lydekker Line. Wikipedia English
Gambar. 2.5. Peta Wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Sumber: Wikipedia
Gambar. 2.6. Peta Rumpun Melanesia. Sumber: http://asiapacific.anu.edu.au/people/_maps/Melanesia.jpg
Gambar. 2.11. Sarang Semut terbesar di Merauke yang tersusun dari pasir/tanah. Sumber: http://www.travelpod.com/users/surledep/16.1224762480.1_merauke.jpg
+7

Referensi

Dokumen terkait

masalah pokok pada Kantor Camat Ilir Barat II Palembang yaitu, “Bagaimana membuat Rancang Bangun Website Informasi Kependudukan pada Kantor Camat Ilir Barat

Akhir dengan judul : “Sistem Informasi Penerimaan Siswa-siswi Baru pada SMK Muhammadiyah 2 Palembang Berbasis Web

informasi kalender organisasi mahasiswa (jadwal program kerja dan delegasi masing-masing organisasi di KM-Polsri) kepada seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya dan

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam laporan akhir ini adalah Bagaimana persepsi orang tua murid terhadap Sistem penerimaan siswa baru pada TK KARTIKA

Peranan penting bidan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal dan perinatal melalui pendekatan kepada dukun beranak dengan memberikan bimbingan pada

Penulis mencari sumber informasi melalui beberapa sumber dan referensi atau literature yang berhubungan dengan asuhan komprehensif pada kehamilan , persalinan, BBL, masa nifas dan KB

Berkelanjutan pada kehamilan , persalinan, Bayi baru lahir, masa nifas. dan Keluarga Berencana memeperoleh informasi yang

prosedur pelaksanaan pekerjaan atau biasa disebut (SOP) guna menyamakan proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada proyek Bandar Udara Medan Baru dengan maksud agar